MARI KITA BERJUANG
Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du :
قال ابن رجب رحمه الله تعالى :
يا عباد الله إن شهر رمضان قد عزم على الرحيل ولم يبق منه إِلّا قليل فمن منكم أحسن فيه فعليه التمام ومن فرط فليختمه بالحسنى
Berkata Ibnu Rajab rahimahullah : "Wahai hamba-hamba Allah, sungguh bulan Ramadhan ini akan segera pergi dan tidaklah tersisa waktunya kecuali sedikit, maka siapa saja yang sudah berbuat baik di dalamnya hendaklah ia sempurnakannya dan siapa saja yang telah menyia-nyiakannya hendaklah ia menyudahinya dengan yang terbaik" .
قال ابن الجوزي رحمه الله :
إن الخيل إذا شارفت نهاية المضمار بذلت قصارى جهدها لتفوز بالسباق، فلا تكن الخيل أفطن منك! فإن الأعمال بالخواتيم، فإنك إذا لم تحسن الاستقبال لعلك تحسن الوداع...
Al-Imam Ibnu Al-Jauziy rahimahullah berkata :
"Seekor kuda pacu jika sudah berada mendekati garis finish ia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar meraih kemenangan, maka jangan sampai kuda lebih cerdas darimu.. Karena sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupnya.. Untuk itu, jika kamu termasuk dari yang tidak baik dalam penyambutan, maka semoga kamu bisa melakukan yang terbaik saat perpisahan".
وقال ابن تيمية رحمه الله :
العبرة بكمال النهايات لا بنقص البدايات.
Imam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
"Yang akan menjadi ukuran adalah kesempurnaan akhir dari sebuah amal, dan bukan buruknya permulaan..."
وقال الحسن البصري رحمه الله :
أحسن فيما بقي يغفر لك ما مضى، فاغتنم ما بقي فلا تدري متى تدرك رحمة الله...
Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :
"Perbaiki apa yang tersisa bagimu, maka Allah akan mengampuni atas apa yang telah lalu, ......
Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :
"Perbaiki apa yang tersisa bagimu, maka Allah akan mengampuni atas apa yang telah lalu, maka manfaatkan sebaik-baiknya apa yang masih tersisa, karena kamu tidak tahu kapan rahmat Allah itu akan dapat diraih" .
Yaa Allah jadikanlah sebaik-baik amalanku adalah pada penutupannya.
بارك اللّٰه فيكم وتقبل الله منا ومنكم
Selamat menikmati hidangan Allah Swt yg terbaik di "Malam 10 hari trakhir" semoga Allah takdirkan keberuntungan di akhir perjalanan".
Taqobbalallaahu minna waninkum taqobbal yaa kariim"
Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du :
قال ابن رجب رحمه الله تعالى :
يا عباد الله إن شهر رمضان قد عزم على الرحيل ولم يبق منه إِلّا قليل فمن منكم أحسن فيه فعليه التمام ومن فرط فليختمه بالحسنى
Berkata Ibnu Rajab rahimahullah : "Wahai hamba-hamba Allah, sungguh bulan Ramadhan ini akan segera pergi dan tidaklah tersisa waktunya kecuali sedikit, maka siapa saja yang sudah berbuat baik di dalamnya hendaklah ia sempurnakannya dan siapa saja yang telah menyia-nyiakannya hendaklah ia menyudahinya dengan yang terbaik" .
قال ابن الجوزي رحمه الله :
إن الخيل إذا شارفت نهاية المضمار بذلت قصارى جهدها لتفوز بالسباق، فلا تكن الخيل أفطن منك! فإن الأعمال بالخواتيم، فإنك إذا لم تحسن الاستقبال لعلك تحسن الوداع...
Al-Imam Ibnu Al-Jauziy rahimahullah berkata :
"Seekor kuda pacu jika sudah berada mendekati garis finish ia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar meraih kemenangan, maka jangan sampai kuda lebih cerdas darimu.. Karena sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupnya.. Untuk itu, jika kamu termasuk dari yang tidak baik dalam penyambutan, maka semoga kamu bisa melakukan yang terbaik saat perpisahan".
وقال ابن تيمية رحمه الله :
العبرة بكمال النهايات لا بنقص البدايات.
Imam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
"Yang akan menjadi ukuran adalah kesempurnaan akhir dari sebuah amal, dan bukan buruknya permulaan..."
وقال الحسن البصري رحمه الله :
أحسن فيما بقي يغفر لك ما مضى، فاغتنم ما بقي فلا تدري متى تدرك رحمة الله...
Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :
"Perbaiki apa yang tersisa bagimu, maka Allah akan mengampuni atas apa yang telah lalu, ......
Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :
"Perbaiki apa yang tersisa bagimu, maka Allah akan mengampuni atas apa yang telah lalu, maka manfaatkan sebaik-baiknya apa yang masih tersisa, karena kamu tidak tahu kapan rahmat Allah itu akan dapat diraih" .
Yaa Allah jadikanlah sebaik-baik amalanku adalah pada penutupannya.
بارك اللّٰه فيكم وتقبل الله منا ومنكم
Selamat menikmati hidangan Allah Swt yg terbaik di "Malam 10 hari trakhir" semoga Allah takdirkan keberuntungan di akhir perjalanan".
Taqobbalallaahu minna waninkum taqobbal yaa kariim"
Haidh Di Penghujung Ramadhan.
Bagi wanita, haidh adalah suatu keniscayaan..
Untuk wanita, haidh merupakan anugerah kenikmatan..
Jangan diingkari apalagi di sesali..
Walaupun terjadi di penghujung bulan suci..
A. Ketetapan Allah.
Tatkala Aisyah bersedih sebab kedapatan haidh ketika berhaji..
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Perkara ini (haidh) adalah suatu ketetapan yang Allah berikan kepada kaum wanita..
فَافْعَلِى مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ ، غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِى بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِى
"Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji..
kecuali thawaf di Ka’bah hingga engkau bersih..”
[HR. Bukhari: 305, Muslim: 1211]
Bagi hamba yang beriman..
Berkurangnya kesempatan beribadah merupakan kesedihan..
Namun bukanlah menjadi penghalang..
B. Berbuat Apa?
Juwaibir berkata bahwa dia pernah bertanya pada adh-Dhahak rahimahullahu ta’ala,
"Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tertidur;
Apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari Lailatul Qadar..?”
Adh-Dhahak pun menjawab,
“Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian..
Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian Lailatul Qadar..”
[Lathaiful Ma’arif: 341]
C. Bahagia Amal Diterima
Fudhalah bin ‘Ubaid berkata,
"Bila saja aku mengetahui Allah menerima dariku satu amalan kebaikan walaupun kecil sedikit..
tentu lebih aku sukai dari dunia dan seisinya.. karena Allah berfirman,
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa" [QS al-Maidah: 27]
Diantara amalan yang dapat dilakukan:
1) Memperbanyak dzikir, doa dan istighfar, terutama doa yang dianjurkan saat lailatul qadr.
2) Membaca Al-Qur’an tanpa menyentuh langsung mushaf (misal gunakan pelapis, sarung tangan, dsb)
3) Bersedekah,
4) Mempersiapkan sahur dan berbuka bagi keluarga,
5) Beragam amal kebajikan lain.
Tetap semangat beramal kebajikan walau haidh di penghujung Ramadhan.
@sahabatilmu
Bagi wanita, haidh adalah suatu keniscayaan..
Untuk wanita, haidh merupakan anugerah kenikmatan..
Jangan diingkari apalagi di sesali..
Walaupun terjadi di penghujung bulan suci..
A. Ketetapan Allah.
Tatkala Aisyah bersedih sebab kedapatan haidh ketika berhaji..
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Perkara ini (haidh) adalah suatu ketetapan yang Allah berikan kepada kaum wanita..
فَافْعَلِى مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ ، غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِى بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِى
"Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji..
kecuali thawaf di Ka’bah hingga engkau bersih..”
[HR. Bukhari: 305, Muslim: 1211]
Bagi hamba yang beriman..
Berkurangnya kesempatan beribadah merupakan kesedihan..
Namun bukanlah menjadi penghalang..
B. Berbuat Apa?
Juwaibir berkata bahwa dia pernah bertanya pada adh-Dhahak rahimahullahu ta’ala,
"Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tertidur;
Apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari Lailatul Qadar..?”
Adh-Dhahak pun menjawab,
“Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian..
Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian Lailatul Qadar..”
[Lathaiful Ma’arif: 341]
C. Bahagia Amal Diterima
Fudhalah bin ‘Ubaid berkata,
"Bila saja aku mengetahui Allah menerima dariku satu amalan kebaikan walaupun kecil sedikit..
tentu lebih aku sukai dari dunia dan seisinya.. karena Allah berfirman,
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa" [QS al-Maidah: 27]
Diantara amalan yang dapat dilakukan:
1) Memperbanyak dzikir, doa dan istighfar, terutama doa yang dianjurkan saat lailatul qadr.
2) Membaca Al-Qur’an tanpa menyentuh langsung mushaf (misal gunakan pelapis, sarung tangan, dsb)
3) Bersedekah,
4) Mempersiapkan sahur dan berbuka bagi keluarga,
5) Beragam amal kebajikan lain.
Tetap semangat beramal kebajikan walau haidh di penghujung Ramadhan.
@sahabatilmu
TAMMULAAT
Kita mengagumi mawar walau berduri, karena yang kita tau hanyalah keindahan.
Kita tersenyum saat menatap pelangi, seolah kita lupa badai yang baru saja berlalu,
keindahan seolah menutup segalanya.
Takkan ada letih saat kaki menapaki surga, karena kisah selanjutnya hanya tentang keindahan.
Melelahlah wahai diri..
Ada suka cita yang menantimu.
_____________
Bumi Allah 20 Ramadhan 1437 H
ACT El-Gharantaly
Kita mengagumi mawar walau berduri, karena yang kita tau hanyalah keindahan.
Kita tersenyum saat menatap pelangi, seolah kita lupa badai yang baru saja berlalu,
keindahan seolah menutup segalanya.
Takkan ada letih saat kaki menapaki surga, karena kisah selanjutnya hanya tentang keindahan.
Melelahlah wahai diri..
Ada suka cita yang menantimu.
_____________
Bumi Allah 20 Ramadhan 1437 H
ACT El-Gharantaly
WASPADA HADITS PALSU…
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu alaihibbvgd i wasallam bersabda:
سيكون في آخر أمتي أناس يحدثونكم مالم تسمعوا أنتم ولا آباؤكم فإياكم وإياهم
Akan ada di akhir umatku orang orang yang membawakan hadits kepada kalian apa apa yang tidak pernah kalian dengar sebelumnya dan tidak juga ayah ayah kalian. Maka waspadalah terhadap mereka. (HR Muslim)
Imam Ath Thiibiy dalam kitab faidlu qodiir berkata, “Ini adalah salah satu tanda kenabian dan mukjizat Rasulullah, dimana di setiap zaman muncul para tukang dusta yang banyak.”
Saudaraku..
Di zaman ini kita lihat terutama di media sosial..
Bertebaran hadits hadits yang tidak pernah ada dalam kitab kitab para ulama hadits..
Atau hadits hadits palsu dan mungkar..
Sayangnya diterima dengan tanpa diperiksa..
Disebar di berbagai media..
Padahal Nabi shallallahu alaihi wasallam mengingatkan kita akan bahaya berdusta atas nama beliau dalam haditsnya yang mutawatir:
من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار
Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, hendaklah ia menempati tempat duduknya di Neraka. (Muttafaq alaih)
Maka waspadalah saudaraku..
Tanyakanlah kepada ahlinya sebelum menshare suatu hadits..
Agar tidak termasuk orang orang yang menyebarkan kedustaan atas nama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam..
Ustadz Badru Salam, حفظه الله
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu alaihibbvgd i wasallam bersabda:
سيكون في آخر أمتي أناس يحدثونكم مالم تسمعوا أنتم ولا آباؤكم فإياكم وإياهم
Akan ada di akhir umatku orang orang yang membawakan hadits kepada kalian apa apa yang tidak pernah kalian dengar sebelumnya dan tidak juga ayah ayah kalian. Maka waspadalah terhadap mereka. (HR Muslim)
Imam Ath Thiibiy dalam kitab faidlu qodiir berkata, “Ini adalah salah satu tanda kenabian dan mukjizat Rasulullah, dimana di setiap zaman muncul para tukang dusta yang banyak.”
Saudaraku..
Di zaman ini kita lihat terutama di media sosial..
Bertebaran hadits hadits yang tidak pernah ada dalam kitab kitab para ulama hadits..
Atau hadits hadits palsu dan mungkar..
Sayangnya diterima dengan tanpa diperiksa..
Disebar di berbagai media..
Padahal Nabi shallallahu alaihi wasallam mengingatkan kita akan bahaya berdusta atas nama beliau dalam haditsnya yang mutawatir:
من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار
Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, hendaklah ia menempati tempat duduknya di Neraka. (Muttafaq alaih)
Maka waspadalah saudaraku..
Tanyakanlah kepada ahlinya sebelum menshare suatu hadits..
Agar tidak termasuk orang orang yang menyebarkan kedustaan atas nama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam..
Ustadz Badru Salam, حفظه الله
*Safety player*
"Ayo semangat baca al quran, ini malam ganjil!!"
"Aku izin tidak terawih malam ini ya karena ada bukber lagipula inikan malam genap."
Ucapan ini sering kita dengar di akhir ramadhan.
Ucapan yang menunjukkan bahwa banyak diantara kita yang semangat beribadah hanya di malam-malam ganjil di akhir ramadhan. Mereka terinspirasi hadits berikut ini:
"*Carilah malam lailatul qadr di malam malam ganjil pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan*"
(HR. Bukhari)
Itulah sabda Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- yang menjadi keyword untuk mencari malam itu dan semangat beribadah di malam-malam ganjil.
Saudaraku,
Tahukah anda bahwa *sebagian ulama* -seperti madzhab syafi'i- menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan malam lailatul qadr jatuh di malam-malam genap,
Pandangan ini memiliki dalil yang kuat dan patut diperhitungkan.
Imam Nawawi -rahimullah- menjelaskan:
*Setiap malam di 10 malam terakhir memliki kemungkinan, namun malam malam ganjil memiliki peluang yang lebih besar*
(Al Majmu' 6/458)
Saudaraku,
Tulisan singkat ini bukan tempat untuk mengulas masalah ini secara ilmiah dan komprehensif.
Saya hanya ingin mengingatkan mengapa kita tidak main aman saja?
Jadilah seorang *safety player!*
Jangan ambil resiko untuk malam sekelas lailatul qadr!
Kalau untuk bisnis dunia kita bisa "play safe", bagaimana dengan akhirat!
Lagipula caranya sangatlah mudah,
hidupkanlah 10 malam terakhir!
Ya, hanya 10 malam, bukan 100 malam, bukan 200 malam!
Jangan pilih kasih dan *meng-anak tirikan* malam-malam genap!
Dipastikan kita akan mendapatkan lailatul qadr -insyallah-.
Dan bukankah salah satu hikmah dirahasiakannya malam ini agar kita selalu semangat ibadah tanpa pilih kasih?!
Selamat mencari saudaraku...
Semoga ALLAH memberikan taufiq kepada kita untuk mendapatkannya.
✏ Muhammad Nuzul Dzikri
"Ayo semangat baca al quran, ini malam ganjil!!"
"Aku izin tidak terawih malam ini ya karena ada bukber lagipula inikan malam genap."
Ucapan ini sering kita dengar di akhir ramadhan.
Ucapan yang menunjukkan bahwa banyak diantara kita yang semangat beribadah hanya di malam-malam ganjil di akhir ramadhan. Mereka terinspirasi hadits berikut ini:
"*Carilah malam lailatul qadr di malam malam ganjil pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan*"
(HR. Bukhari)
Itulah sabda Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- yang menjadi keyword untuk mencari malam itu dan semangat beribadah di malam-malam ganjil.
Saudaraku,
Tahukah anda bahwa *sebagian ulama* -seperti madzhab syafi'i- menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan malam lailatul qadr jatuh di malam-malam genap,
Pandangan ini memiliki dalil yang kuat dan patut diperhitungkan.
Imam Nawawi -rahimullah- menjelaskan:
*Setiap malam di 10 malam terakhir memliki kemungkinan, namun malam malam ganjil memiliki peluang yang lebih besar*
(Al Majmu' 6/458)
Saudaraku,
Tulisan singkat ini bukan tempat untuk mengulas masalah ini secara ilmiah dan komprehensif.
Saya hanya ingin mengingatkan mengapa kita tidak main aman saja?
Jadilah seorang *safety player!*
Jangan ambil resiko untuk malam sekelas lailatul qadr!
Kalau untuk bisnis dunia kita bisa "play safe", bagaimana dengan akhirat!
Lagipula caranya sangatlah mudah,
hidupkanlah 10 malam terakhir!
Ya, hanya 10 malam, bukan 100 malam, bukan 200 malam!
Jangan pilih kasih dan *meng-anak tirikan* malam-malam genap!
Dipastikan kita akan mendapatkan lailatul qadr -insyallah-.
Dan bukankah salah satu hikmah dirahasiakannya malam ini agar kita selalu semangat ibadah tanpa pilih kasih?!
Selamat mencari saudaraku...
Semoga ALLAH memberikan taufiq kepada kita untuk mendapatkannya.
✏ Muhammad Nuzul Dzikri
[28/6 09.35] Abu Hamzah Suparwan: https://mahabbatussunnah.wordpress.com/2013/07/20/syarat-wajib-cara-mengeluarkan-zakat-mal/
[28/6 09.37] Abu Hamzah Suparwan: 5. Nishab barang dagangan
Pensyariatan zakat barang dagangan masih diperselisihkan para ulama. Menurut pendapat yg mewajibkan zakat perdagangan, nishab & ukuran zakatnya sama dg nishab & ukuran zakat emas.
Adapun syarat2 mengeluarkan zakat perdagangan sama dg syarat2 yg ada pd zakat yg lain, & ditambah dg 3 syarat lainnya:
1) Memilikinya dg tdk dipaksa, seperti dg membeli, menerima hadiah, & yg sejenisnya.
2) Memilikinya dg niat untuk perdagangan.
3) Nilainya telah sampai nishab.
Seorang pedagang harus menghitung jumlah nilai barang dagangan dg harga asli (beli), lalu digabungkan dg keuntungan bersih setelah dipotong hutang.
Misalnya: Seorang pedagang menjumlah barang dagangannya pd akhir th dg jumlah total sebesar Rp. 200.000.000 & laba bersih sebesar Rp. 50.000.000. Sementara itu, ia memiliki hutang sebanyak Rp. 100.000.000. mk perhitungannya sbb:
Modal – Hutang:
Rp. 200.000.000 – Rp. 100.000.000 = Rp. 100.000.000
Jadi jumlah harta zakat adalah:
Rp. 100.000.000 + Rp. 50.000.000 = Rp. 150.000.000
Zakat yg harus dibayarkan:
Rp. 150.000.000 x 2,5 % = Rp. 3.750.000
[28/6 09.37] Abu Hamzah Suparwan: 5. Nishab barang dagangan
Pensyariatan zakat barang dagangan masih diperselisihkan para ulama. Menurut pendapat yg mewajibkan zakat perdagangan, nishab & ukuran zakatnya sama dg nishab & ukuran zakat emas.
Adapun syarat2 mengeluarkan zakat perdagangan sama dg syarat2 yg ada pd zakat yg lain, & ditambah dg 3 syarat lainnya:
1) Memilikinya dg tdk dipaksa, seperti dg membeli, menerima hadiah, & yg sejenisnya.
2) Memilikinya dg niat untuk perdagangan.
3) Nilainya telah sampai nishab.
Seorang pedagang harus menghitung jumlah nilai barang dagangan dg harga asli (beli), lalu digabungkan dg keuntungan bersih setelah dipotong hutang.
Misalnya: Seorang pedagang menjumlah barang dagangannya pd akhir th dg jumlah total sebesar Rp. 200.000.000 & laba bersih sebesar Rp. 50.000.000. Sementara itu, ia memiliki hutang sebanyak Rp. 100.000.000. mk perhitungannya sbb:
Modal – Hutang:
Rp. 200.000.000 – Rp. 100.000.000 = Rp. 100.000.000
Jadi jumlah harta zakat adalah:
Rp. 100.000.000 + Rp. 50.000.000 = Rp. 150.000.000
Zakat yg harus dibayarkan:
Rp. 150.000.000 x 2,5 % = Rp. 3.750.000
mahabbatussunnah
Syarat Wajib & Cara Mengeluarkan Zakat Mal
Syarat Wajib & Cara Mengeluarkan Zakat Mal Ringkasan dari artikel: Ustadz Kholid Syamhudi dari majalah As Sunnah edisi 06 th VII/2003M. Syarat seseorang wajib mengeluarkan zakat adalah sbb: Isl…
*Susah dan suka ngantuk saat tarawih dan tahajjud?*
Terlebih lagi jika kita suka ketiduran di 10 malam terbaik di bulan suci, padahal stamina sudah dijaga dan berbagai vitamin plus kopi pahit telah diminum.
Simak testimoni dan tips para ahli ibadah papan atas:
Sufyan Ats Tsauri menyatakan:
"Aku tidak berhasil mengerjakan qiyamul lail selama 5 bulan disebabkan dosa yang aku lakukan."
(Hilyatul Auliya' 7/17)
Ada seseorang yang curhat kepada Hasan Al Bashri bahwa dia tidak pernah berhasil mengerjakan qiyamul lail, maka beliau berkata:
*"Dosa-dosamulah yang menghalangimu."*
(Shifatus Shafwah 3/235)
Saudaraku,
Salah satu tips agar kita sukses mengerjakan tarawih dan qiyamul lail adalah menjaga diri dari dosa dan segera beristigfar saat khilaf dan lalai.
*Apa yang anda lakukan di siang hari menentukan ibadah anda di malam hari.*
✏ Muhammad Nuzul Dzikri
Terlebih lagi jika kita suka ketiduran di 10 malam terbaik di bulan suci, padahal stamina sudah dijaga dan berbagai vitamin plus kopi pahit telah diminum.
Simak testimoni dan tips para ahli ibadah papan atas:
Sufyan Ats Tsauri menyatakan:
"Aku tidak berhasil mengerjakan qiyamul lail selama 5 bulan disebabkan dosa yang aku lakukan."
(Hilyatul Auliya' 7/17)
Ada seseorang yang curhat kepada Hasan Al Bashri bahwa dia tidak pernah berhasil mengerjakan qiyamul lail, maka beliau berkata:
*"Dosa-dosamulah yang menghalangimu."*
(Shifatus Shafwah 3/235)
Saudaraku,
Salah satu tips agar kita sukses mengerjakan tarawih dan qiyamul lail adalah menjaga diri dari dosa dan segera beristigfar saat khilaf dan lalai.
*Apa yang anda lakukan di siang hari menentukan ibadah anda di malam hari.*
✏ Muhammad Nuzul Dzikri
Mari Kerahkan Seluruh Kemampuan Kita
@fuadhbaraba
Saudaraku, sekarang ini adalah saat-saat kita akan melepas kepergian ramadhan yang sudah ada di hadapan kita. Maka jangan engkau sibukan diri dengan dunia, namun sibukkan diri untuk mencari bekal akherat.
Kerahkan seluruh kemampuannmu untuk ibadah kepada Allah Ta'ala di akhir ramadhan ini, jangan sampai kita kalah cerdas dari kuda yang apabila di akhir pertandingan semakin memacu larinya.
ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﺠﻮﺯﻱ: ﺇﻥ ﺍﻟﺨﻴﻞ ﺇﺫﺍ ﺷﺎﺭﻓﺖ ﻧﻬﺎﻳﺔ ﺍﻟﻤﻀﻤﺎﺭ ﺑﺬﻟﺖ ﻗﺼﺎﺭﻯ ﺟﻬﺪﻫﺎ ﻟﺘﻔﻮﺯ ﺑﺎﻟﺴﺒﺎﻕ ..
ﻓﻼ ﺗﻜﻦ ﺍﻟﺨﻴﻞ ﺃﻓﻄﻦ ﻣﻨﻚ ! ﻓﺈﻧﻤﺎ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺑﺎﻟﺨﻮﺍﺗﻴﻢ .. ﻓﺈﻧﻚ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﺗﺤﺴﻦ ﺍﻻﺳﺘﻘﺒﺎﻝ ﻟﻌﻠﻚ ﺗﺤﺴﻦ ﺍﻟﻮﺩﺍﻉ !!
Ibnul Jauzi -rahimahullah- berkata:
"Sesungguhnya kuda jika sudah melihat akhir fase pertandingan, maka dia mengerahkan seluruh potensinya agar menang dalam pertandingan itu. Jangan sampai kuda lebih cerdas darimu. Karena amal dilihat dari akhirnya. Jika engkau kurang baik dalam penyambutan (Ramadhan). Masih ada kesempatan bagimu untuk memperbaiki akhirnya".
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:
إنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَـوَاتِيْمُ
"Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya". (HR. Al-Bukhari dan selainnya)
Masih ada sisa pembebasan dari api neraka di sisa malam ramadhan, ingatlah sabda Nabi صلى الله عليه و سلم:
ولله عتقاء من النار وذلك كل ليلة
"Dan Allah memiliki orang-orang yang akan dibebaskan dari api neraka, dan itu setiap malam“. [HR. At-Tirmidzi (685), Ibnu Majah (1642), Ibnu Khuzaimah (1776) dan (1883), Ibnu Hibban (3435) dan (3504), Al-Hakim (1479), Al-Baihaqi (8764-Sunan) dan (3446-Syu’abul Iman), dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi (1/209) dan Shahih Ibnu Majah (1/275), dari Abu Huroiroh رضي الله عنه].
Sebegitu besar karunia Allah tuk para hambanya.
Oleh karena itu tetap semangat yah samapai akhir ramadhan, dan ramadhan meninggalkan kita :'(:'(:'(
Ya Allah, Ya Rahmaan, Ya Rahiim...
Tutuplah ramadhan ini dengan ampunan-Mu
Ya Hayyu Ya Qoyyuum
Tutuplah ramadhan ini dengan pembebasan dari neraka-Mu
Ust Fuad Hamzah Baraba LC
@fuadhbaraba
Saudaraku, sekarang ini adalah saat-saat kita akan melepas kepergian ramadhan yang sudah ada di hadapan kita. Maka jangan engkau sibukan diri dengan dunia, namun sibukkan diri untuk mencari bekal akherat.
Kerahkan seluruh kemampuannmu untuk ibadah kepada Allah Ta'ala di akhir ramadhan ini, jangan sampai kita kalah cerdas dari kuda yang apabila di akhir pertandingan semakin memacu larinya.
ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﺠﻮﺯﻱ: ﺇﻥ ﺍﻟﺨﻴﻞ ﺇﺫﺍ ﺷﺎﺭﻓﺖ ﻧﻬﺎﻳﺔ ﺍﻟﻤﻀﻤﺎﺭ ﺑﺬﻟﺖ ﻗﺼﺎﺭﻯ ﺟﻬﺪﻫﺎ ﻟﺘﻔﻮﺯ ﺑﺎﻟﺴﺒﺎﻕ ..
ﻓﻼ ﺗﻜﻦ ﺍﻟﺨﻴﻞ ﺃﻓﻄﻦ ﻣﻨﻚ ! ﻓﺈﻧﻤﺎ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺑﺎﻟﺨﻮﺍﺗﻴﻢ .. ﻓﺈﻧﻚ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﺗﺤﺴﻦ ﺍﻻﺳﺘﻘﺒﺎﻝ ﻟﻌﻠﻚ ﺗﺤﺴﻦ ﺍﻟﻮﺩﺍﻉ !!
Ibnul Jauzi -rahimahullah- berkata:
"Sesungguhnya kuda jika sudah melihat akhir fase pertandingan, maka dia mengerahkan seluruh potensinya agar menang dalam pertandingan itu. Jangan sampai kuda lebih cerdas darimu. Karena amal dilihat dari akhirnya. Jika engkau kurang baik dalam penyambutan (Ramadhan). Masih ada kesempatan bagimu untuk memperbaiki akhirnya".
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:
إنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَـوَاتِيْمُ
"Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya". (HR. Al-Bukhari dan selainnya)
Masih ada sisa pembebasan dari api neraka di sisa malam ramadhan, ingatlah sabda Nabi صلى الله عليه و سلم:
ولله عتقاء من النار وذلك كل ليلة
"Dan Allah memiliki orang-orang yang akan dibebaskan dari api neraka, dan itu setiap malam“. [HR. At-Tirmidzi (685), Ibnu Majah (1642), Ibnu Khuzaimah (1776) dan (1883), Ibnu Hibban (3435) dan (3504), Al-Hakim (1479), Al-Baihaqi (8764-Sunan) dan (3446-Syu’abul Iman), dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi (1/209) dan Shahih Ibnu Majah (1/275), dari Abu Huroiroh رضي الله عنه].
Sebegitu besar karunia Allah tuk para hambanya.
Oleh karena itu tetap semangat yah samapai akhir ramadhan, dan ramadhan meninggalkan kita :'(:'(:'(
Ya Allah, Ya Rahmaan, Ya Rahiim...
Tutuplah ramadhan ini dengan ampunan-Mu
Ya Hayyu Ya Qoyyuum
Tutuplah ramadhan ini dengan pembebasan dari neraka-Mu
Ust Fuad Hamzah Baraba LC
*Perhatikan bawaan anda ketika mudik!*
"Baju sudah di packing... oleh-oleh...sudah, apa lagi ya?"
Gumam seorang calon pemudik.
Saudaraku,
Saat kita me-list apa yang akan kita bawa untuk mudik, *jangan lupa bawa niat!* Ya niat..
Ini hal yang tidak boleh ketinggalan dalam mudik kita kali ini. Hal yang merubah biaya, keletihan, kemacetan dan pengorbanan selama mudik menjadi bernilai pahala.
Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:
*"Sesungguhnya amal perbuatan tergantung niatnya, dan setiap orang akan diganjar sesuai dengan niatnya tersebut."*
(HR. Bukhari dan Muslim)
Niatkan dalam rangka birrul waalidain, menyenangkan orang tua.
Niatkan shilaturrahim, menjaga hubungan dengan sanak saudara di kampung halaman.
Maka setiap langkah dan setiap kilometer yang kita lewati diberkahi oleh ALLAH.
Semoga anda selamat sampai di tujuan dan mudik anda bernilai ibadah disisi ALLAH.
✏ Muhammad Nuzul Dzikri
"Baju sudah di packing... oleh-oleh...sudah, apa lagi ya?"
Gumam seorang calon pemudik.
Saudaraku,
Saat kita me-list apa yang akan kita bawa untuk mudik, *jangan lupa bawa niat!* Ya niat..
Ini hal yang tidak boleh ketinggalan dalam mudik kita kali ini. Hal yang merubah biaya, keletihan, kemacetan dan pengorbanan selama mudik menjadi bernilai pahala.
Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:
*"Sesungguhnya amal perbuatan tergantung niatnya, dan setiap orang akan diganjar sesuai dengan niatnya tersebut."*
(HR. Bukhari dan Muslim)
Niatkan dalam rangka birrul waalidain, menyenangkan orang tua.
Niatkan shilaturrahim, menjaga hubungan dengan sanak saudara di kampung halaman.
Maka setiap langkah dan setiap kilometer yang kita lewati diberkahi oleh ALLAH.
Semoga anda selamat sampai di tujuan dan mudik anda bernilai ibadah disisi ALLAH.
✏ Muhammad Nuzul Dzikri
Renungan
*Ketika Ramadhan Berkemas Untuk Pergi*
@fuadhbaraba
Sudah bukan hal yang aneh ketika ada tamu yang datang dia akan pergi kembali, pergi meninggalkan orang yang dijumpainya.
Demikian pula ramadhan yang merupakan tamu agung, tamu yang membawa berkah, kini sedang berkemas untuk pergi meninggalkan kita.
Benar bulan Ramadhan yang mulia, bulan al-Quran dan puasa. Bulan tahajjud dan tarawih, bulan kesabaran dan ketakwaan, bulan rahmat, kasih sayang dan pembebasan dari api neraka, bulan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang padanya dibelenggu setan-setan, dan ditutup pintu pintu neraka, serta dibukakan pintu-pintu surga. Bulan yang padanya dilipatgandakan setiap kebaikan, serta terdapat keutamaan yang sangat banyak dan melimpah.
Tak terasa kini dia sedang berkemas dan bergegas pergi meninggalkan kita.
Lihat kembali wahai saudaraku, apa yang sudah kita persembahkan ketika dia datang dan mengunjungi kita!
Sudahkah kita persembahkan ibadah terbaik kita??
Puasa, shalat, sedekah, membaca al-Quran dan ibadah-ibadah lainnya sudahkah kita memaksimalkannya selagi dia masih bersama kita??
Masih ada sisa beberapa hari kedepan, jangan sia-siakan kesempatan yang berharga ini, karena kesempatan itu belum tentu bisa terulang kembali!
*Ketika Ramadhan Berkemas Untuk Pergi*
@fuadhbaraba
Sudah bukan hal yang aneh ketika ada tamu yang datang dia akan pergi kembali, pergi meninggalkan orang yang dijumpainya.
Demikian pula ramadhan yang merupakan tamu agung, tamu yang membawa berkah, kini sedang berkemas untuk pergi meninggalkan kita.
Benar bulan Ramadhan yang mulia, bulan al-Quran dan puasa. Bulan tahajjud dan tarawih, bulan kesabaran dan ketakwaan, bulan rahmat, kasih sayang dan pembebasan dari api neraka, bulan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang padanya dibelenggu setan-setan, dan ditutup pintu pintu neraka, serta dibukakan pintu-pintu surga. Bulan yang padanya dilipatgandakan setiap kebaikan, serta terdapat keutamaan yang sangat banyak dan melimpah.
Tak terasa kini dia sedang berkemas dan bergegas pergi meninggalkan kita.
Lihat kembali wahai saudaraku, apa yang sudah kita persembahkan ketika dia datang dan mengunjungi kita!
Sudahkah kita persembahkan ibadah terbaik kita??
Puasa, shalat, sedekah, membaca al-Quran dan ibadah-ibadah lainnya sudahkah kita memaksimalkannya selagi dia masih bersama kita??
Masih ada sisa beberapa hari kedepan, jangan sia-siakan kesempatan yang berharga ini, karena kesempatan itu belum tentu bisa terulang kembali!
(*) HADITS PALSU TENTANG KEUTAMAAN SHOLAT SUNNAH KAFFAROH DAPAT MENGGANTIKAN SHOLAT-SHOLAT YANG DITINGGALKAN SAMPAI 1000 TAHUN YANG LALU (*)
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz
Bismillah. Di 10 hari terakhir ini dan khususnya menjelang hari Jumat terakhir bulan Romadhon, banyak pertanyaan via japri maupun di grup BB / WA, dan beredar BC tentang keutamaan Sholat Sunnah Kaffarat yang diyakini dapat menebus dan menggantikan sholat-sholat yang pernah dilalaikan atau ditinggalkan oleh seseorang muslim dengan sengaja hingga seribu tahun yang lalu.
Diantara kaum muslimin ada yang mempercayainya, lalu bersegera dan bersemangat mengamalkannya. Dan ada pula diantara mereka yang ragu-ragu akan kebenaran hadits tersebut, akhirnya merekapun mencari tahu derajat hadits itu dan kebenaran adanya sholat sunnah kaffarat di dalam Syari’at Islam.
Maka, kami berupaya menjawab dengan menyampaikan keterangan para ulama sunnah tentang derajat hadits tersebut. Sehingga kita berada di atas ilmu dan yakin dalam mengamalkan atau meninggalkan suatu amalan yang dinisbatkan ke dalam agama Islam yang sangat sempurna syari’atnya.
(*) TERJEMAH HADITS:
Diriwayatkan dari sahabat: Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karromallahu Wajhahu; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa selama hidupnya pernah meninggalkan sholat tetapi tak dapat menghitung jumlahnya, maka sholatlah di hari Jum’at terakhir bulan Ramadhan sebanyak 4 rakaat dengan 1x tasyahud / 1x salam ( tasyahud akhir saja ), tiap rakaat membaca 1 kali Al-Fatihah kemudian surat Al-Qadar 15 X dan surat Al-Kautsar 15 X .
Niatnya : "Nawaitu Usholli arba’a raka’atin kafaratan limaa faatanii minash-shalati lillaahi ta’alaa”.
Sayidina Abu Bakar radhiyallahu anhu berkata: “Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sholat tersebut sebagai kafaroh (pengganti/penebus) sholat 1000 (seribu ) tahun“.
Maka bertanyalah para sahabat: “Umur manusia itu hanya 60 tahun atau 100 tahun, lalu untuk siapa kelebihannya?”. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab: “Untuk kedua orangtuanya, untuk istrinya, untuk anaknya dan untuk sanak familinya serta orang-orang yang di dekatnya/ lingkungannya”.
Setelah sholat sehabis salam, membaca shalawat Nabi sebanyak 100 kali dengan shalawat apa saja. lalu berdoa dengan doa ini 3 tiga kali, setelah membaca Basmalah, Hamdalah, istighfar, Syahadat dan Sholawat.
Waktu pelaksanaan sholat Sunnah Kaffarat ini dapat dilakukan antara waktu setelah pagi Dhuha hingga sebelum Ashar, pada hari Jum’at terakhir di bulan suci Ramadhan.
(*) DERAJAT HADITS:
Bismillah. Derajat Hadits tersebut MAUDHU’ (PALSU) dan TIDAK ADA ASAL-USULNYA (tidak punya sumber yang jelas, valid dan akurat), karena riwayat tersebut tidak ada di dalam kitab-kitab Hadits Shohih maupun kitab-kitab hadits Dho’if yang disusun oleh para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Diantara bukti KEPALSUAN dan KEBATILAN Hadits tersebut adalah sebagai berikut:
1. Riwayat tersebut bertentangan dengan hadits shohih yang diriwayatkan oleh imam Muslim di dalam kitab Shohihnya, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
(Man Naama ‘An Sholaatin au Nasiyahaa Fal Yushollihaa idzaa Dzakarohaa, Laa Kaffaarota Lahu illaa Dzaalika)
Artinya: “Barangsiapa yg tertidur atau lupa dari mengerjakan sholat, maka hendaknya ia mengerjakan sholat tersebut ketika ia ingat. Karena tidak ada kaffarat (pengganti sholat) baginya kecuali melakukan hal itu.” (HR. Muslim).
Hadits shohih ini menunjukkan disyari’atkannya mengganti sholat-sholat yang terlewatkan dari waktunya karena 2 sebab saja, yaitu;
» LUPA atau
» TERTIDUR (tanpa sengaja) dari melaksanakan sholat pada waktunya.
Adapun jika seseorang meninggalkan sholat-sholat fardhu yang lima waktu dengan Sengaja, maka kewajibannya adalah berTAUBAT kepada Allah dengan Taubat Nasuha, dan menurut pendapat sebagian ulama bahwa ia juga wajib menggantinya sejumlah dan sebanyak sholat-sholat yang pernah ia tinggalkan dengan sengaja. Dan jika ia lupa dan tidak yakin berapa banyak sholat yang ia tinggalkan, maka hendaknya ia memperkirakan jumlahnya, sehingga ia mendekat
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz
Bismillah. Di 10 hari terakhir ini dan khususnya menjelang hari Jumat terakhir bulan Romadhon, banyak pertanyaan via japri maupun di grup BB / WA, dan beredar BC tentang keutamaan Sholat Sunnah Kaffarat yang diyakini dapat menebus dan menggantikan sholat-sholat yang pernah dilalaikan atau ditinggalkan oleh seseorang muslim dengan sengaja hingga seribu tahun yang lalu.
Diantara kaum muslimin ada yang mempercayainya, lalu bersegera dan bersemangat mengamalkannya. Dan ada pula diantara mereka yang ragu-ragu akan kebenaran hadits tersebut, akhirnya merekapun mencari tahu derajat hadits itu dan kebenaran adanya sholat sunnah kaffarat di dalam Syari’at Islam.
Maka, kami berupaya menjawab dengan menyampaikan keterangan para ulama sunnah tentang derajat hadits tersebut. Sehingga kita berada di atas ilmu dan yakin dalam mengamalkan atau meninggalkan suatu amalan yang dinisbatkan ke dalam agama Islam yang sangat sempurna syari’atnya.
(*) TERJEMAH HADITS:
Diriwayatkan dari sahabat: Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karromallahu Wajhahu; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa selama hidupnya pernah meninggalkan sholat tetapi tak dapat menghitung jumlahnya, maka sholatlah di hari Jum’at terakhir bulan Ramadhan sebanyak 4 rakaat dengan 1x tasyahud / 1x salam ( tasyahud akhir saja ), tiap rakaat membaca 1 kali Al-Fatihah kemudian surat Al-Qadar 15 X dan surat Al-Kautsar 15 X .
Niatnya : "Nawaitu Usholli arba’a raka’atin kafaratan limaa faatanii minash-shalati lillaahi ta’alaa”.
Sayidina Abu Bakar radhiyallahu anhu berkata: “Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sholat tersebut sebagai kafaroh (pengganti/penebus) sholat 1000 (seribu ) tahun“.
Maka bertanyalah para sahabat: “Umur manusia itu hanya 60 tahun atau 100 tahun, lalu untuk siapa kelebihannya?”. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab: “Untuk kedua orangtuanya, untuk istrinya, untuk anaknya dan untuk sanak familinya serta orang-orang yang di dekatnya/ lingkungannya”.
Setelah sholat sehabis salam, membaca shalawat Nabi sebanyak 100 kali dengan shalawat apa saja. lalu berdoa dengan doa ini 3 tiga kali, setelah membaca Basmalah, Hamdalah, istighfar, Syahadat dan Sholawat.
Waktu pelaksanaan sholat Sunnah Kaffarat ini dapat dilakukan antara waktu setelah pagi Dhuha hingga sebelum Ashar, pada hari Jum’at terakhir di bulan suci Ramadhan.
(*) DERAJAT HADITS:
Bismillah. Derajat Hadits tersebut MAUDHU’ (PALSU) dan TIDAK ADA ASAL-USULNYA (tidak punya sumber yang jelas, valid dan akurat), karena riwayat tersebut tidak ada di dalam kitab-kitab Hadits Shohih maupun kitab-kitab hadits Dho’if yang disusun oleh para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Diantara bukti KEPALSUAN dan KEBATILAN Hadits tersebut adalah sebagai berikut:
1. Riwayat tersebut bertentangan dengan hadits shohih yang diriwayatkan oleh imam Muslim di dalam kitab Shohihnya, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
(Man Naama ‘An Sholaatin au Nasiyahaa Fal Yushollihaa idzaa Dzakarohaa, Laa Kaffaarota Lahu illaa Dzaalika)
Artinya: “Barangsiapa yg tertidur atau lupa dari mengerjakan sholat, maka hendaknya ia mengerjakan sholat tersebut ketika ia ingat. Karena tidak ada kaffarat (pengganti sholat) baginya kecuali melakukan hal itu.” (HR. Muslim).
Hadits shohih ini menunjukkan disyari’atkannya mengganti sholat-sholat yang terlewatkan dari waktunya karena 2 sebab saja, yaitu;
» LUPA atau
» TERTIDUR (tanpa sengaja) dari melaksanakan sholat pada waktunya.
Adapun jika seseorang meninggalkan sholat-sholat fardhu yang lima waktu dengan Sengaja, maka kewajibannya adalah berTAUBAT kepada Allah dengan Taubat Nasuha, dan menurut pendapat sebagian ulama bahwa ia juga wajib menggantinya sejumlah dan sebanyak sholat-sholat yang pernah ia tinggalkan dengan sengaja. Dan jika ia lupa dan tidak yakin berapa banyak sholat yang ia tinggalkan, maka hendaknya ia memperkirakan jumlahnya, sehingga ia mendekat
i rasa yakin.
Jadi, sholat-sholat yg ditinggalkan dengan sengaja sepanjang hidupnya tidak dapat diganti hanya dengan melaksanakan sholat Kaffarat sebanyak 4 roka’at pada hari Jumat terakhir dari bulan Romadhon dengan sifat dan cara yang disebutkan di dalam HADITS PALSU tersebut.
2. Di dalam riwayat PALSU tersebut disebutkan pelafazhan niat dengan mengucapkan:
(Nawaitu ushollii arba’a roka’aatin kaffaarotan Limaa Faataniy),
Artinya: “Aku berniat melaksanakan sholat 4 roka’at sebagai kaffaarat (pengganti/penebus) sholat2 yg tlh aku tinggalkan.”
Ini sudah jelas sebagai tanda kepalsuan dan kebatilan hadits ini, karena Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak pernah melafazhkan niat ibadah dengan lisan beliau. Dan para ulama sunnah telah sepakat bahwa niat ibadah itu tempatnya di dalam Hati, bukan di Lisan.
3. Hadits Palsu ini merendahkan perkara sholat yang mana kedudukannya sangat tinggi di dalam syari’at Islam. Dan bahkan bisa mendorong sebagian orang untuk meremehkan dan meninggalkan sholat karena malas. Karena mereka beranggapan bahwa semua sholat yang ditinggalkannya dapat ditebus dan diganti dengan melaksanakan sholat Sunnah kaffarat sebanyak 4 roka’at saja pada hari Jumat terakhir dari bulan Romadhon.
4. Hadits Palsu ini banyak disebutkan dan disebarluaskan melalui website atau situs-situs internet yang dikelola oleh orang-orang SYI’AH yang sangat SESAT dan MENYESATKAN.
5. Ali al-Qari rahimahullah di dalam kitab Al-Maudlu’at Ash-Shughra dan Al-Kubra mengatakan tentang hadits sholat sunnah kaffarat: “ini adalah hadist batil secara pasti, sebab bertentangan dengan ijma’ (konsensus para ulama) bahwa satu ibadah tidak akan bisa mengganti ibadah-ibadah lain yang terlewatkan (ditinggalkan), apalagi sampai bertahun-tahun. Hadist tersebut diriwayatkan oleh pensyarah kitab Nihayah, mereka itu bukan ahli hadist, maka meraka juga tidak menyebutkan sanadnya yang lengkap.”
6. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah pernah ditanya tentang derajat hadits sholat Kaffarat yg dilakukan pada hari Jumat terakhir dari bulan Romadhon, maka beliau menjawab: “Hadits tersebut TIDAK ADA ASAL-USULNYA (yakni tidak mempunyai sumber yang jelas, akurat dan valid), bahkan hadits tersebut maudhu’ (Palsu) dan batil yang didustakan atas nama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Oleh karenanya, kita harus wasapada dan memberikan peringatan dari penyebarluasan hadits palsu ini, karena sesungguhnya ini merupakan kedustaan atas nama Nabi shallallahu alaihi wasallam yang telah diperingatkan oleh beliau dengan sabdanya:
” مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ ”
Artinya: “Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya ia mempersiapkan tempat duduknya dari api Neraka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Demikian penjelasan tentang derajat hadits sholat sunnah kaffarat yang dapat kami sampaikan. Semoga kita semakin berhati-hati dan selektif dalam membaca dan mendengar serta mengamalkan hadits-hadits FadhoiL AmaL (hadits-hadits yg menerangkan tentang keutamaan amalan-amalan tertentu) yang belum jelas derajatnya dan kita pun masih meragukan akan keshohihannya dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Dan semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan yang lurus dan benar serta melindungi kita dari segala kesesatan dan keburukan di dunia dan akhirat. آمِيْنَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ
(Mekkah, 25 Romadhon 1434 H).
(*) Blog Dakwah Kita (Pesantren Islam Al-Ittiba' Klaten) KLIK:
https://abufawaz.wordpress.com/2013/08/04/hadits-palsu-tentang-keutamaan-sholat-sunnah-kaffaroh-dapat-menggantikan-sholat-sholat-yang-ditinggalkan-sampai-1000-tahun-yang-lalu/
Jadi, sholat-sholat yg ditinggalkan dengan sengaja sepanjang hidupnya tidak dapat diganti hanya dengan melaksanakan sholat Kaffarat sebanyak 4 roka’at pada hari Jumat terakhir dari bulan Romadhon dengan sifat dan cara yang disebutkan di dalam HADITS PALSU tersebut.
2. Di dalam riwayat PALSU tersebut disebutkan pelafazhan niat dengan mengucapkan:
(Nawaitu ushollii arba’a roka’aatin kaffaarotan Limaa Faataniy),
Artinya: “Aku berniat melaksanakan sholat 4 roka’at sebagai kaffaarat (pengganti/penebus) sholat2 yg tlh aku tinggalkan.”
Ini sudah jelas sebagai tanda kepalsuan dan kebatilan hadits ini, karena Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak pernah melafazhkan niat ibadah dengan lisan beliau. Dan para ulama sunnah telah sepakat bahwa niat ibadah itu tempatnya di dalam Hati, bukan di Lisan.
3. Hadits Palsu ini merendahkan perkara sholat yang mana kedudukannya sangat tinggi di dalam syari’at Islam. Dan bahkan bisa mendorong sebagian orang untuk meremehkan dan meninggalkan sholat karena malas. Karena mereka beranggapan bahwa semua sholat yang ditinggalkannya dapat ditebus dan diganti dengan melaksanakan sholat Sunnah kaffarat sebanyak 4 roka’at saja pada hari Jumat terakhir dari bulan Romadhon.
4. Hadits Palsu ini banyak disebutkan dan disebarluaskan melalui website atau situs-situs internet yang dikelola oleh orang-orang SYI’AH yang sangat SESAT dan MENYESATKAN.
5. Ali al-Qari rahimahullah di dalam kitab Al-Maudlu’at Ash-Shughra dan Al-Kubra mengatakan tentang hadits sholat sunnah kaffarat: “ini adalah hadist batil secara pasti, sebab bertentangan dengan ijma’ (konsensus para ulama) bahwa satu ibadah tidak akan bisa mengganti ibadah-ibadah lain yang terlewatkan (ditinggalkan), apalagi sampai bertahun-tahun. Hadist tersebut diriwayatkan oleh pensyarah kitab Nihayah, mereka itu bukan ahli hadist, maka meraka juga tidak menyebutkan sanadnya yang lengkap.”
6. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah pernah ditanya tentang derajat hadits sholat Kaffarat yg dilakukan pada hari Jumat terakhir dari bulan Romadhon, maka beliau menjawab: “Hadits tersebut TIDAK ADA ASAL-USULNYA (yakni tidak mempunyai sumber yang jelas, akurat dan valid), bahkan hadits tersebut maudhu’ (Palsu) dan batil yang didustakan atas nama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Oleh karenanya, kita harus wasapada dan memberikan peringatan dari penyebarluasan hadits palsu ini, karena sesungguhnya ini merupakan kedustaan atas nama Nabi shallallahu alaihi wasallam yang telah diperingatkan oleh beliau dengan sabdanya:
” مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ ”
Artinya: “Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya ia mempersiapkan tempat duduknya dari api Neraka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Demikian penjelasan tentang derajat hadits sholat sunnah kaffarat yang dapat kami sampaikan. Semoga kita semakin berhati-hati dan selektif dalam membaca dan mendengar serta mengamalkan hadits-hadits FadhoiL AmaL (hadits-hadits yg menerangkan tentang keutamaan amalan-amalan tertentu) yang belum jelas derajatnya dan kita pun masih meragukan akan keshohihannya dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Dan semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan yang lurus dan benar serta melindungi kita dari segala kesesatan dan keburukan di dunia dan akhirat. آمِيْنَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ
(Mekkah, 25 Romadhon 1434 H).
(*) Blog Dakwah Kita (Pesantren Islam Al-Ittiba' Klaten) KLIK:
https://abufawaz.wordpress.com/2013/08/04/hadits-palsu-tentang-keutamaan-sholat-sunnah-kaffaroh-dapat-menggantikan-sholat-sholat-yang-ditinggalkan-sampai-1000-tahun-yang-lalu/
MUHAMMAD WASITHO ABU FAWAZ
HADITS PALSU TENTANG KEUTAMAAN SHOLAT SUNNAH KAFFAROH DAPAT MENGGANTIKAN SHOLAT-SHOLAT YANG DITINGGALKAN SAMPAI 1000 TAHUN YANG…
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz Di 10 hari terakhir ini dan khususnya menjelang hari Jumat terakhir bulan Romadhon, banyak pertanyaan via japri maupun di grup BB, dan beredar BC tentang keutamaan …
Kenangan Terindah Tentang Cinta Pertama
Meski kemudian Rasulullah menikah dengan wanita-wanita lainnya, namun Khadijah tetaplah sosok istri yang dirindukan.
Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu anha menuturkan: “Apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut Khadijah, maka beliau tidak bosan-bosannya memuji dan memintakan ampunan untuknya.
Suatu hari beliau menyebutnya sehingga aku cemburu, lalu aku katakan, "Allah telah menggantikan untukmu (wanita lain) dari wanita tua itu.
Aku melihat beliau sangat marah sehingga aku menyesal dalam hatiku, gumanku, "Ya Allah, jika Engkau sirnakan kemurkaan Rasul-Mu terhadapku, maka aku tidak akan kembali menyebutnya dengan keburukan.’
Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetahui penyesalanku, beliau bersabda:
“Tidak demi Allah..!
Allah tidak akan memberi ganti padaku dengan wanita yang lebih baik darinya.
Dia beriman kepadaku, di saat kebanyakan orang menentangku.
Dia mepercayaiku di saat kebanyakan orang mendustakanku.
Dengan hartanya dia menyokong dakwahku disaat manusia enggan memberikan hartanya.
Dan Allah mengaruniakan kepadaku anak darinya disaat Dia menghalangiku memiliki anak-anak dari wanita lain,”
( HR. Al-Bukhori )
_______________
Makkah 24 Ramadhan 1437 H
ACT El-Gharantaly
Meski kemudian Rasulullah menikah dengan wanita-wanita lainnya, namun Khadijah tetaplah sosok istri yang dirindukan.
Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu anha menuturkan: “Apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut Khadijah, maka beliau tidak bosan-bosannya memuji dan memintakan ampunan untuknya.
Suatu hari beliau menyebutnya sehingga aku cemburu, lalu aku katakan, "Allah telah menggantikan untukmu (wanita lain) dari wanita tua itu.
Aku melihat beliau sangat marah sehingga aku menyesal dalam hatiku, gumanku, "Ya Allah, jika Engkau sirnakan kemurkaan Rasul-Mu terhadapku, maka aku tidak akan kembali menyebutnya dengan keburukan.’
Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetahui penyesalanku, beliau bersabda:
“Tidak demi Allah..!
Allah tidak akan memberi ganti padaku dengan wanita yang lebih baik darinya.
Dia beriman kepadaku, di saat kebanyakan orang menentangku.
Dia mepercayaiku di saat kebanyakan orang mendustakanku.
Dengan hartanya dia menyokong dakwahku disaat manusia enggan memberikan hartanya.
Dan Allah mengaruniakan kepadaku anak darinya disaat Dia menghalangiku memiliki anak-anak dari wanita lain,”
( HR. Al-Bukhori )
_______________
Makkah 24 Ramadhan 1437 H
ACT El-Gharantaly
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
** KEMULIAAN YANG HAKIKI **
Bukan kemuliaan yang hakiki..saat kita mendapatkan julukan kebanggaan, atau harta melimpah, atau pangkat tinggi, atau pimpinan majlis.
Tapi,,,,
Kemuliaan yang hakiki adalah ketika kita menjadi orang yang diumumkan oleh para malaikat langit kepada penduduk bumi, bahwa Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah bersabda :
Sesungguhnya ketika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan mengatakan: sungguh Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia. Maka Jibril pun mencintainya, kemudian dia mengumumkan di langit dan mengatakan: sungguh Allah mencintai si fulan, maka cintailah oleh kalian si fulan itu. Maka para penduduk langit pun mencintainya.
Kemudian diberikan kepadanya kecintaan penduduk bumi, sehingga mereka menerimanya. [HR. Muslim]. Maka, itulah tafsiran dari firman Allah taala (yang artinya): "Sungguh orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Allah yang Maha Penyayang akan menjadikan kecintaan tertuju kepadanya." (QS. Maryam: 96) [HR. Attirmidzi]
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang demikian.. Aamiin. Semoga bermanfaat.
(Ust. Musyaffa Ad Dariny, MA)
Barakallahu fiikum..
** KEMULIAAN YANG HAKIKI **
Bukan kemuliaan yang hakiki..saat kita mendapatkan julukan kebanggaan, atau harta melimpah, atau pangkat tinggi, atau pimpinan majlis.
Tapi,,,,
Kemuliaan yang hakiki adalah ketika kita menjadi orang yang diumumkan oleh para malaikat langit kepada penduduk bumi, bahwa Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah bersabda :
Sesungguhnya ketika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan mengatakan: sungguh Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia. Maka Jibril pun mencintainya, kemudian dia mengumumkan di langit dan mengatakan: sungguh Allah mencintai si fulan, maka cintailah oleh kalian si fulan itu. Maka para penduduk langit pun mencintainya.
Kemudian diberikan kepadanya kecintaan penduduk bumi, sehingga mereka menerimanya. [HR. Muslim]. Maka, itulah tafsiran dari firman Allah taala (yang artinya): "Sungguh orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Allah yang Maha Penyayang akan menjadikan kecintaan tertuju kepadanya." (QS. Maryam: 96) [HR. Attirmidzi]
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang demikian.. Aamiin. Semoga bermanfaat.
(Ust. Musyaffa Ad Dariny, MA)
Barakallahu fiikum..
RENUNGAN
Air Mata Perpisahan
Ramadhan seolah berkata:
Kamu bohong.........!!!!
Kamu bilang aku BULAN mulia,
tapi kamu perlakukan aku biasa-biasa saja.
Kamu bilang aku bulan turunnya Al-Qur'an,
tapi kok gak ada waktu untuk tadarusan..?
Eeh....sekarang malah sibuk mikirin lebaran.
Kamu bilang aku bulan ibadah. Sekedar sholat lima waktu saja kamu lalai, apalagi terawehan.
Kamu bilang aku bulan ampunan.
Ku tunggu air mata taubatmu,
tapi kamu lebih asyik dengan gurauan , nonton tv & eksis di medsos !!!
Kamu bilang aku lebih baik dari seribu bulan, aku tunggu Ruku', sujud & tilawah kamu di 10 hari terakhir tapi kamu lebih memilih malammu berlalu bersama mimpi-mimpi semu.
Sahabat..
Sebentar lagi aku akan pergi meninggalkanmu untuk waktu yang lama.
11 bulan lagi aku pasti kembali. Namun aku tak tau apakah kamu bisa menemuiku lagi atau tidak..? Entahlah..
Kecewa, menyesal & menangislah sekarang !!!
Perbanyaklah beribadah..
Selagi kamu masih dalam pelukanku.
Jika ini menjadi perjumpaan terakhir kita, ku harap letih dan peluhmu kelak akan jadi saksi CINTA mu padaku....
Salam
~RAMADHAN~
~Copas dengan sedikit perubahan~
Hamba Allah
Air Mata Perpisahan
Ramadhan seolah berkata:
Kamu bohong.........!!!!
Kamu bilang aku BULAN mulia,
tapi kamu perlakukan aku biasa-biasa saja.
Kamu bilang aku bulan turunnya Al-Qur'an,
tapi kok gak ada waktu untuk tadarusan..?
Eeh....sekarang malah sibuk mikirin lebaran.
Kamu bilang aku bulan ibadah. Sekedar sholat lima waktu saja kamu lalai, apalagi terawehan.
Kamu bilang aku bulan ampunan.
Ku tunggu air mata taubatmu,
tapi kamu lebih asyik dengan gurauan , nonton tv & eksis di medsos !!!
Kamu bilang aku lebih baik dari seribu bulan, aku tunggu Ruku', sujud & tilawah kamu di 10 hari terakhir tapi kamu lebih memilih malammu berlalu bersama mimpi-mimpi semu.
Sahabat..
Sebentar lagi aku akan pergi meninggalkanmu untuk waktu yang lama.
11 bulan lagi aku pasti kembali. Namun aku tak tau apakah kamu bisa menemuiku lagi atau tidak..? Entahlah..
Kecewa, menyesal & menangislah sekarang !!!
Perbanyaklah beribadah..
Selagi kamu masih dalam pelukanku.
Jika ini menjadi perjumpaan terakhir kita, ku harap letih dan peluhmu kelak akan jadi saksi CINTA mu padaku....
Salam
~RAMADHAN~
~Copas dengan sedikit perubahan~
Hamba Allah
*Selamat datang malam yang mulia*
Saudaraku,
beberapa saat yang lalu kita memasuki malam ke 27
Sebagian ulama menyatakan malam ini adalah *malam yang memiliki peluang terbesar jatuhnya lailatul qadr*, bahkan shahabat Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- sekaliber Ubay bin Ka'ab begitu yakin dan berani bersumpah tentang hal ini. (HR. Muslim)
Saudaraku,
Manfaatkan kebersamaan kita dengan malam ini dengan baik.
Muliakan dia!
Ia hanya sejenak dan beberapa jam saja.
Untuk saudaraku yang sedang mudik dan berada di jalan, berdzikirlah, angkatlah tanganmu, berdoa dan basahi lisan ini dengan asmaa'nya. Bukankah doa musafir dikabulkan oleh ALLAH?!
Isilah waktu dengan shalat sunnah dan qiyamul lail di dalam kendaraanmu, bukankah di saat safar Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- mengerjakan shalat sunnah di atas kendaraan beliau (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan seluruh ulama telah sepakat bolehnya shalat sunnah diatas kendaraan ketika safar. (Ibnu Quddamah)
Buktikan bahwa mudik bukan halangan untuk meraih lailatul qadr!!
"*Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadr karena iman dan mengharapkan pahala niscaya dosa-dosanya akan diampuni oleh ALLAH*"
(HR. Bukhari dan Muslim)
Selamat beribadah saudaraku....
✏ Muhammad Nuzul Dzikri
Saudaraku,
beberapa saat yang lalu kita memasuki malam ke 27
Sebagian ulama menyatakan malam ini adalah *malam yang memiliki peluang terbesar jatuhnya lailatul qadr*, bahkan shahabat Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- sekaliber Ubay bin Ka'ab begitu yakin dan berani bersumpah tentang hal ini. (HR. Muslim)
Saudaraku,
Manfaatkan kebersamaan kita dengan malam ini dengan baik.
Muliakan dia!
Ia hanya sejenak dan beberapa jam saja.
Untuk saudaraku yang sedang mudik dan berada di jalan, berdzikirlah, angkatlah tanganmu, berdoa dan basahi lisan ini dengan asmaa'nya. Bukankah doa musafir dikabulkan oleh ALLAH?!
Isilah waktu dengan shalat sunnah dan qiyamul lail di dalam kendaraanmu, bukankah di saat safar Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- mengerjakan shalat sunnah di atas kendaraan beliau (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan seluruh ulama telah sepakat bolehnya shalat sunnah diatas kendaraan ketika safar. (Ibnu Quddamah)
Buktikan bahwa mudik bukan halangan untuk meraih lailatul qadr!!
"*Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadr karena iman dan mengharapkan pahala niscaya dosa-dosanya akan diampuni oleh ALLAH*"
(HR. Bukhari dan Muslim)
Selamat beribadah saudaraku....
✏ Muhammad Nuzul Dzikri
Klarifikasi dari Ustadz Dr. Syafiq Reza Basalamah, M.A
■■■■■■■■
بسم الله الرحمن الرحيم
akhi ukhti…
salam alaikum warahmatullah wabarakatuh
Iedul fitri semakin dekat…
Ramadhan hampir berakhir
semoga Allah memberikan taufiqnya kepada kita agar kita bisa menyempurnakan ibadah kita dan menerimanya sebagai sebuah cinta dan ridha
ana doakan
MINAL AIDZIN WAL FAIZIN
semoga menjadi orang-orang yang kembali kepada Allah
dan sukses serta berhasil dalam menjalani ujian kehidupan ini
mungkin engkau termasuk yang mendapatkan tulisanku
bahwa aku melarang mengucapkan ucapan selamat
MINAL AIDZIN WAL FAIZIN
dengan berbagai vonis yang cukup keji
entah siapa yang menulisnya dan menyebarkannya atas namaku
semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dan dia.
ini bukan pertama kalinya, tulisan-tulisan dinisbatkan kepadaku, padahal aku tidak menulisnya, mungkin dia menyimpulkan dari ceramah-ceramahku kemudian menisbatkannya kepadaku.
ucapan selamat apapun yang mengandung doa dan harapan kebaikan itu diperbolehkan pada waktu hari raya idul fitri dan iedul adha
ataupun pada kesempatan-kesempatan kebaikan, seperti lulusnya seseorang dari sebuah ujian dan sebagainya
hal itu kembali kepada tradisi (menurut pendapat yang lebih kuat) selama tidak menangandung hal-hal yang dilarang
yang pernah aku kritisi dari ucapan :
MINAL AIDZIN WAL FAIZIN
adalah mengartikannya dengan
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
maka aku berlepas diri dari tulisannya yang dinisbatkan kepadaku akan larangan mengucapkan
MINAL AIDZIN WAL FAIZIN
dan ana ucapkan kepada seluruh umat islam yang menerima pesanku ini
تقبل الله منا ومنكم
من العائدين والفائزين والمقبولين
كل عام وأنتم بخير
TAQABBALLAHU MINNA WA MINKUM
MINAL AIDIN WAL FAIZIN WAL MAQBULIN
KULLU AAMIN WA ANTUM BIKHAIR
JEMBER, SABTU, 27 RAMADHAN 1437 H
Sumber : dari group IKM CS dari Anton (Sekretaris) dari Ust. Dr. Syafiq Reza Basalamah, M.A
(Abu Sulaiman)
■■■■■■■■
بسم الله الرحمن الرحيم
akhi ukhti…
salam alaikum warahmatullah wabarakatuh
Iedul fitri semakin dekat…
Ramadhan hampir berakhir
semoga Allah memberikan taufiqnya kepada kita agar kita bisa menyempurnakan ibadah kita dan menerimanya sebagai sebuah cinta dan ridha
ana doakan
MINAL AIDZIN WAL FAIZIN
semoga menjadi orang-orang yang kembali kepada Allah
dan sukses serta berhasil dalam menjalani ujian kehidupan ini
mungkin engkau termasuk yang mendapatkan tulisanku
bahwa aku melarang mengucapkan ucapan selamat
MINAL AIDZIN WAL FAIZIN
dengan berbagai vonis yang cukup keji
entah siapa yang menulisnya dan menyebarkannya atas namaku
semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dan dia.
ini bukan pertama kalinya, tulisan-tulisan dinisbatkan kepadaku, padahal aku tidak menulisnya, mungkin dia menyimpulkan dari ceramah-ceramahku kemudian menisbatkannya kepadaku.
ucapan selamat apapun yang mengandung doa dan harapan kebaikan itu diperbolehkan pada waktu hari raya idul fitri dan iedul adha
ataupun pada kesempatan-kesempatan kebaikan, seperti lulusnya seseorang dari sebuah ujian dan sebagainya
hal itu kembali kepada tradisi (menurut pendapat yang lebih kuat) selama tidak menangandung hal-hal yang dilarang
yang pernah aku kritisi dari ucapan :
MINAL AIDZIN WAL FAIZIN
adalah mengartikannya dengan
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
maka aku berlepas diri dari tulisannya yang dinisbatkan kepadaku akan larangan mengucapkan
MINAL AIDZIN WAL FAIZIN
dan ana ucapkan kepada seluruh umat islam yang menerima pesanku ini
تقبل الله منا ومنكم
من العائدين والفائزين والمقبولين
كل عام وأنتم بخير
TAQABBALLAHU MINNA WA MINKUM
MINAL AIDIN WAL FAIZIN WAL MAQBULIN
KULLU AAMIN WA ANTUM BIKHAIR
JEMBER, SABTU, 27 RAMADHAN 1437 H
Sumber : dari group IKM CS dari Anton (Sekretaris) dari Ust. Dr. Syafiq Reza Basalamah, M.A
(Abu Sulaiman)
TERLALU INDAH UNTUK DIABAIKAN
Perpisahan dengan ramadhan telah menjelang, kawan. Mari kita benahi niat dan kesungguhan kita dalam beribadah, sehingga bila tiba masanya berpisah ini menjadi perpisahan yang indah dan akhir yang membahagiakan.
Dengan memperbanyak istighfar, tobat dan niat yang ikhlas mari kita kembali bersungguh-sungguh di sepuluh malam terakhir ramadhan ini dalam bermunajat, merendahkan diri dan bersimpuh kepada Allah.
Malam-malam itu terlalu agung untuk dilewatkan, kawan. Malam-malam bersama Allah dalam ruku' dan sujud itu terlalu mulia untuk disia-siakan. Malam-malam larut bersama kalam Ilahi (firman Ilahi/Al-Qur'an) itu terlalu indah untuk diabaikan.
Malam lailatul qadr, malam mulia tiada tara. Malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Mari mencarinya dengan ketaatan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Carilah malam lailatul qadr di malam malam ganjil pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan." (HR. Al-Bukhari)
Namun demikian teman, jangan pernah terbetik di hati untuk meremehkan malam-malam genap. Apa pasalnya? Pasalnya adalah bahwa sebagian ulama menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan malam lailatul qadr menyinggahi kita di malam genap. Dalam kitabnya yang terkenal Imam Nawawi mencatat:
"Setiap malam di 10 malam terakhir memiliki kemungkinan, namun malam-malam ganjil memiliki peluang yang lebih besar." (Al-Majmu' 6/458)
✏ Ust. Fahrudin Majid, Lc
Perpisahan dengan ramadhan telah menjelang, kawan. Mari kita benahi niat dan kesungguhan kita dalam beribadah, sehingga bila tiba masanya berpisah ini menjadi perpisahan yang indah dan akhir yang membahagiakan.
Dengan memperbanyak istighfar, tobat dan niat yang ikhlas mari kita kembali bersungguh-sungguh di sepuluh malam terakhir ramadhan ini dalam bermunajat, merendahkan diri dan bersimpuh kepada Allah.
Malam-malam itu terlalu agung untuk dilewatkan, kawan. Malam-malam bersama Allah dalam ruku' dan sujud itu terlalu mulia untuk disia-siakan. Malam-malam larut bersama kalam Ilahi (firman Ilahi/Al-Qur'an) itu terlalu indah untuk diabaikan.
Malam lailatul qadr, malam mulia tiada tara. Malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Mari mencarinya dengan ketaatan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Carilah malam lailatul qadr di malam malam ganjil pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan." (HR. Al-Bukhari)
Namun demikian teman, jangan pernah terbetik di hati untuk meremehkan malam-malam genap. Apa pasalnya? Pasalnya adalah bahwa sebagian ulama menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan malam lailatul qadr menyinggahi kita di malam genap. Dalam kitabnya yang terkenal Imam Nawawi mencatat:
"Setiap malam di 10 malam terakhir memiliki kemungkinan, namun malam-malam ganjil memiliki peluang yang lebih besar." (Al-Majmu' 6/458)
✏ Ust. Fahrudin Majid, Lc
*Jangan sampai seekor kuda lebih cerdas dari anda*
"Seekor kuda pacu jika sudah mendekati garis finish, ia akan mengerahkan seluruh tenaga dan kecepatannya agar meraih kemenangan,
maka *jangan sampai kuda lebih cerdas dari anda..*
Karena sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupannya..
Untuk itu, jika anda termasuk dari yang tidak maksimal dalam menyambutnya, maka semoga anda bisa melakukan yang terbaik saat berpisah dengannya."*
Saudaraku,
Berikanlah perpisahan terindah pada Ramadhan, ia tidak lebih dari 3 hari 3 malam saja bersama kita.
*nasehat ini dinisbatkan kepada Imam Ibnul Jauzi -rahimahullah-, namun karena keterbatasan ilmu penulis, penulis belum berhasil menemukan referensinya.
✏ Muhammad Nuzul Dzikri
"Seekor kuda pacu jika sudah mendekati garis finish, ia akan mengerahkan seluruh tenaga dan kecepatannya agar meraih kemenangan,
maka *jangan sampai kuda lebih cerdas dari anda..*
Karena sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupannya..
Untuk itu, jika anda termasuk dari yang tidak maksimal dalam menyambutnya, maka semoga anda bisa melakukan yang terbaik saat berpisah dengannya."*
Saudaraku,
Berikanlah perpisahan terindah pada Ramadhan, ia tidak lebih dari 3 hari 3 malam saja bersama kita.
*nasehat ini dinisbatkan kepada Imam Ibnul Jauzi -rahimahullah-, namun karena keterbatasan ilmu penulis, penulis belum berhasil menemukan referensinya.
✏ Muhammad Nuzul Dzikri