Inilah hakikat negara Yahudi Israel yg dibongkar kejahatannya oleh seorang cendekiawan Yahudi, Dr Israel Shahak. Silakan dibaca artikel lama berikut....
*****
YAHUDI-YAHUDI "NYELENEH"
Oleh : Dr Adian Husaini
Meskipun banyak mendapat kritik tajam dalam al-Quran, ada saja diantara kaum Yahudi yang nyeleneh. Ia tidak seperti Yahudi kebanyakan. Di masa Rasulullah SAW, ada Abdullah bin Salam dan Mukhairiq, dua orang pemuka Yahudi yang akhirnya menerima kebenaran Islam. Namun, keduanya menjadi bahan olok-olokan oleh kaumnya. Mukhairiq bahkan akhirnya gugur sebagai syuhada dalam Parang Uhud.
Di masa modern ini, ada juga sejumlah Yahudi yang nyeleneh. Di antara mereka ada yang masuk Islam dan menjadi cendekiawan Muslim yang hebat. Ada juga yang belum sampai masuk Islam. Tapi, memberikan kritik-kritik yang keras terhadap ajaran agama Yahudi dan kekejaman negara Israel. Salah satu tokoh Yahudi jenis yang kedua adalah Prof. Dr. Israel Shahak,seorang pakar biokimia dari Hebrew University.
Prof. Dr. Israel Shahak memang bukan Yahudi biasa. Dia tidak seperti sebagaimana kebanyakan Yahudi lainnya, yang mendukung atau hanya bengong saja menyaksikan kejahatan kaumnya. Suatu ketika, saat dia berada di Jerusalem, pakar biokimia dari Hebrew University ini menjumpai kasus yang mengubah pikiran dan jalan hidupnya. Saat itu, hari Sabtu (Sabath) Shahak berusaha meminjam telepon seorang Yahudi untuk memanggil ambulan, demi menolong seorang non-Yahudi yang sedang dalam kondisi kritis.
Di luar dugaannya, si Yahudi menolak meminjamkan teleponnya. Orang non-Yahudi itu pun akhirnya tidak tertolong lagi. Prof. Shahak kemudian membawa kasus ini ke Dewan Rabbi Yahudi – semacam majlis ulama Yahudi – di Jerusalem. Dia menanyakan, apakah menurut agama Yahudi, tindakan si Yahudi yang tidak mau menyelamatkan orang non-Yahudi itu dapat dibenarkan oleh agama Yahudi. Lagi-lagi, Prof. Shahak terperangah. Dewan Rabbi Yahudi di Jerusalem (The Rabbinical Court of Jerusalem) menyetujui tindakan si Yahudi yang mengantarkan orang non-Yahudi ke ujung maut. Bahkan, itu dikatakan sebagai ”tindakan yang mulia”. Prof. Shahak menulis:”The answered that the Jew in question had behaved correctly indeed piously.”
Kasus itulah yang mengantarkan Prof. Shahak untuk melakukan pengkajian lebih jauh tentang agama Yahudi dan realitas negara Israel. Hasilnya, keluar sebuah buku berjudul Jewish History, Jewish Religion(London: Pluto Press, 1994). Dalam penelitiannya, ia mendapati betapa rasialisnya agama Yahudi dan juga negara Yahudi (Israel). Karena itulah, dia sampai pada kesimpulan, bahwa negara Israel memang merupakan ancaman bagi perdamaian dunia. Katanya, “In my view, Israel as a Jewish state constitutes a danger not only to itself and its inhabitants, but to all Jew and to all other peoples and states in the Middle East and beyond.”
Sebagai satu ”negara Yahudi” (a Jewish state), negara Israel adalah milik eksklusif bagi setiap orang yang dikategorikan sebagai ”Jewish”, tidak peduli dimana pun ia berada. Shahak menulis: “Israel ’belongs’ to persons who are defined by the Israeli authorities as ‘Jewish’, irrespective of where they live, and to them alone.” Shahak menggugat, kenapa yang dipersoalkan hanya orang-orang yang bersikap anti-Yahudi. Sementara realitas pemikiran dan sikap Yahudi yang sangat diskriminatif terhadap bangsa lain justru diabaikan.
Kaum Yahudi, misalnya, dilarang memberikan pertolongan kepada orang non-Yahudi yang berada dalam bahaya. Cendekiawan besar Yahudi, Maimonides, memberikan komentar terhadap salah satu ayat Kitab Talmud: “It is forbidden to save them if they are at the point of death; if, for example, one of them is seen falling into the sea, he should not be rescued.” Jadi, kata Maimonides, adalah terlarang untuk menolong orang non-Yahudi yang berada di ambang kematian. Jika, misalnya, ada orang non-Yahudi yang tenggelam di laut, maka dia tidak perlu ditolong. Israel Shahak juga menunjukkan keanehan ajaran agama Yahudi yang menerapkan diskriminasi terhadap kasus perzinahan.
*****
YAHUDI-YAHUDI "NYELENEH"
Oleh : Dr Adian Husaini
Meskipun banyak mendapat kritik tajam dalam al-Quran, ada saja diantara kaum Yahudi yang nyeleneh. Ia tidak seperti Yahudi kebanyakan. Di masa Rasulullah SAW, ada Abdullah bin Salam dan Mukhairiq, dua orang pemuka Yahudi yang akhirnya menerima kebenaran Islam. Namun, keduanya menjadi bahan olok-olokan oleh kaumnya. Mukhairiq bahkan akhirnya gugur sebagai syuhada dalam Parang Uhud.
Di masa modern ini, ada juga sejumlah Yahudi yang nyeleneh. Di antara mereka ada yang masuk Islam dan menjadi cendekiawan Muslim yang hebat. Ada juga yang belum sampai masuk Islam. Tapi, memberikan kritik-kritik yang keras terhadap ajaran agama Yahudi dan kekejaman negara Israel. Salah satu tokoh Yahudi jenis yang kedua adalah Prof. Dr. Israel Shahak,seorang pakar biokimia dari Hebrew University.
Prof. Dr. Israel Shahak memang bukan Yahudi biasa. Dia tidak seperti sebagaimana kebanyakan Yahudi lainnya, yang mendukung atau hanya bengong saja menyaksikan kejahatan kaumnya. Suatu ketika, saat dia berada di Jerusalem, pakar biokimia dari Hebrew University ini menjumpai kasus yang mengubah pikiran dan jalan hidupnya. Saat itu, hari Sabtu (Sabath) Shahak berusaha meminjam telepon seorang Yahudi untuk memanggil ambulan, demi menolong seorang non-Yahudi yang sedang dalam kondisi kritis.
Di luar dugaannya, si Yahudi menolak meminjamkan teleponnya. Orang non-Yahudi itu pun akhirnya tidak tertolong lagi. Prof. Shahak kemudian membawa kasus ini ke Dewan Rabbi Yahudi – semacam majlis ulama Yahudi – di Jerusalem. Dia menanyakan, apakah menurut agama Yahudi, tindakan si Yahudi yang tidak mau menyelamatkan orang non-Yahudi itu dapat dibenarkan oleh agama Yahudi. Lagi-lagi, Prof. Shahak terperangah. Dewan Rabbi Yahudi di Jerusalem (The Rabbinical Court of Jerusalem) menyetujui tindakan si Yahudi yang mengantarkan orang non-Yahudi ke ujung maut. Bahkan, itu dikatakan sebagai ”tindakan yang mulia”. Prof. Shahak menulis:”The answered that the Jew in question had behaved correctly indeed piously.”
Kasus itulah yang mengantarkan Prof. Shahak untuk melakukan pengkajian lebih jauh tentang agama Yahudi dan realitas negara Israel. Hasilnya, keluar sebuah buku berjudul Jewish History, Jewish Religion(London: Pluto Press, 1994). Dalam penelitiannya, ia mendapati betapa rasialisnya agama Yahudi dan juga negara Yahudi (Israel). Karena itulah, dia sampai pada kesimpulan, bahwa negara Israel memang merupakan ancaman bagi perdamaian dunia. Katanya, “In my view, Israel as a Jewish state constitutes a danger not only to itself and its inhabitants, but to all Jew and to all other peoples and states in the Middle East and beyond.”
Sebagai satu ”negara Yahudi” (a Jewish state), negara Israel adalah milik eksklusif bagi setiap orang yang dikategorikan sebagai ”Jewish”, tidak peduli dimana pun ia berada. Shahak menulis: “Israel ’belongs’ to persons who are defined by the Israeli authorities as ‘Jewish’, irrespective of where they live, and to them alone.” Shahak menggugat, kenapa yang dipersoalkan hanya orang-orang yang bersikap anti-Yahudi. Sementara realitas pemikiran dan sikap Yahudi yang sangat diskriminatif terhadap bangsa lain justru diabaikan.
Kaum Yahudi, misalnya, dilarang memberikan pertolongan kepada orang non-Yahudi yang berada dalam bahaya. Cendekiawan besar Yahudi, Maimonides, memberikan komentar terhadap salah satu ayat Kitab Talmud: “It is forbidden to save them if they are at the point of death; if, for example, one of them is seen falling into the sea, he should not be rescued.” Jadi, kata Maimonides, adalah terlarang untuk menolong orang non-Yahudi yang berada di ambang kematian. Jika, misalnya, ada orang non-Yahudi yang tenggelam di laut, maka dia tidak perlu ditolong. Israel Shahak juga menunjukkan keanehan ajaran agama Yahudi yang menerapkan diskriminasi terhadap kasus perzinahan.
👍8❤1
Jika ada laki-laki Yahudi yang berzina dengan wanita non-Yahudi, maka wanita itulah yang dihukum mati, bukan laki-laki Yahudi, meskipun wanita itu diperkosa.
Tidak banyak orang Yahudi yang berani bersuara keras terhadap agama dan negaranya, seperti halnya Prof. Israel Shahak, sehingga dia memang bisa dikategorikan Yahudi yang nyeleneh.
Yahudi lain yang nyeleneh, bahkan kemudian menjadi seorang Muslim yang hebat adalah Margareth Marcus. Ia seorang Yahudi Amerika yang sangat tekun dalam mempelajari berbagai agama dan pemikiran-pemikiran modern. Akhirnya, sinar hidayah datang padanya, dan mengantarkannya menjadi seorang Muslimah. Ia kemudian berganti nama menjadi Maryam Jameela. Sejak remaja, Margareth Marcus sudah berbeda dengan kebanyakan teman sebayanya. Dia sama sekali tidak menyentuh rokok atau minuman keras. Pesta-pesta dan dansa-dansa pun dia jauhi. Ia hanya tertarik dengan buku dan perpustakaan.
Ia bercerita tentang kisah ketertarikannya kepada Islam. Pada tahun kedua di Universitas New York, Margareth mengikuti mata kuliah tentang Yudaisme dan Islam. Dosennya seorang rabbi Yahudi. Pada setiap kuliah, sang dosen selalu menjelaskan, bahwa segala yang baik dalam Islam sebenarnya diambil dari Perjanjian Lama (Bibel Yahudi), Talmud, dan Midrash. Kuliah itu juga diselingi pemutaran film dan slide propaganda Zionis. Tapi, kuliah yang menyudutkan Islam itu justru berdampak sebaliknya bagi Margareth. Dia justru semakin melihat kekeliruan ajaran Yahudi dan semakin tertarik dengan Islam.
Margareth Marcus kemudian memilih Islam sebagai jalan hidupnya. Dalam salah satu tulisannya, Margareth menulis: ”… saya percaya bahwa Islam adalah jalan hidup yang unggul dan merupakan satu-satunya jalan menuju kebenaran.” Namun, Margareth mengaku keheranan, banyak orang Islam sendiri yang tidak meyakini keunggulan Islam. Ia menulis tentang hal ini: ”Berkali-kali saya bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa Islam yang belajar pada universitas-universitas di New York yang berusaha meyakinkan saya bahwa Kemal Attaturk adalah orang Islam yang baik, dan bahwa Islam harus menerima kriteria filsafat kontemporer, sehingga bila ada akidah Islam dan periabadatannya yang menyimpang dari kebudayaan Barat modern, maka hal itu harus dicampakkan. Pemikiran demikian dipuji sebagai ”liberal”, ”berpandangan ke depan”, dan ”progresif”. Sedang orang-orang yang berpikiran seperti kita dicap sebagai ”reaksioner dan fanatik”, yakni orang-orang yang menolak untuk menghadapi kenyataan masa kini.”
Sebelum resmi menyatakan diri sebagai Muslimah, Margareth Marcus telah menulis berbagai artikel yang membela Islam di sejumlah jurnal internasional. Ia dengan tegas memberikan kritik-kritiknya terhadap paham-paham modern. Dalam suratnya kepada Maududi, 5 Desember 1960, ia menulis:
”Pada tahun lalu saya telah berketetapan hati untuk membaktikan kehidupan saya guna berjuang melawan filsafat-filsafat materialistik, sekularisme, dan nasionalisme yang sekarang masih merajalela di dunia. Aliran-aliran tersebut tidak hanya mengancam kehidupan Islam saja, tetapi juga mengancam seluruh umat manusia.”
Setelah masuk Islam, Margareth kemudian memilih untuk berhijrah ke Pakistan, setelah mendapat izin dari kedua orang tuanya. Maryam Jameela pun termasuk sedikit diantara kaum Yahudi yang memiliki sikap kejujuran dan keberanian untuk menerima Islam. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah beberapa kaum Yahudi yang nyeleneh tersebut. (2009).
Tidak banyak orang Yahudi yang berani bersuara keras terhadap agama dan negaranya, seperti halnya Prof. Israel Shahak, sehingga dia memang bisa dikategorikan Yahudi yang nyeleneh.
Yahudi lain yang nyeleneh, bahkan kemudian menjadi seorang Muslim yang hebat adalah Margareth Marcus. Ia seorang Yahudi Amerika yang sangat tekun dalam mempelajari berbagai agama dan pemikiran-pemikiran modern. Akhirnya, sinar hidayah datang padanya, dan mengantarkannya menjadi seorang Muslimah. Ia kemudian berganti nama menjadi Maryam Jameela. Sejak remaja, Margareth Marcus sudah berbeda dengan kebanyakan teman sebayanya. Dia sama sekali tidak menyentuh rokok atau minuman keras. Pesta-pesta dan dansa-dansa pun dia jauhi. Ia hanya tertarik dengan buku dan perpustakaan.
Ia bercerita tentang kisah ketertarikannya kepada Islam. Pada tahun kedua di Universitas New York, Margareth mengikuti mata kuliah tentang Yudaisme dan Islam. Dosennya seorang rabbi Yahudi. Pada setiap kuliah, sang dosen selalu menjelaskan, bahwa segala yang baik dalam Islam sebenarnya diambil dari Perjanjian Lama (Bibel Yahudi), Talmud, dan Midrash. Kuliah itu juga diselingi pemutaran film dan slide propaganda Zionis. Tapi, kuliah yang menyudutkan Islam itu justru berdampak sebaliknya bagi Margareth. Dia justru semakin melihat kekeliruan ajaran Yahudi dan semakin tertarik dengan Islam.
Margareth Marcus kemudian memilih Islam sebagai jalan hidupnya. Dalam salah satu tulisannya, Margareth menulis: ”… saya percaya bahwa Islam adalah jalan hidup yang unggul dan merupakan satu-satunya jalan menuju kebenaran.” Namun, Margareth mengaku keheranan, banyak orang Islam sendiri yang tidak meyakini keunggulan Islam. Ia menulis tentang hal ini: ”Berkali-kali saya bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa Islam yang belajar pada universitas-universitas di New York yang berusaha meyakinkan saya bahwa Kemal Attaturk adalah orang Islam yang baik, dan bahwa Islam harus menerima kriteria filsafat kontemporer, sehingga bila ada akidah Islam dan periabadatannya yang menyimpang dari kebudayaan Barat modern, maka hal itu harus dicampakkan. Pemikiran demikian dipuji sebagai ”liberal”, ”berpandangan ke depan”, dan ”progresif”. Sedang orang-orang yang berpikiran seperti kita dicap sebagai ”reaksioner dan fanatik”, yakni orang-orang yang menolak untuk menghadapi kenyataan masa kini.”
Sebelum resmi menyatakan diri sebagai Muslimah, Margareth Marcus telah menulis berbagai artikel yang membela Islam di sejumlah jurnal internasional. Ia dengan tegas memberikan kritik-kritiknya terhadap paham-paham modern. Dalam suratnya kepada Maududi, 5 Desember 1960, ia menulis:
”Pada tahun lalu saya telah berketetapan hati untuk membaktikan kehidupan saya guna berjuang melawan filsafat-filsafat materialistik, sekularisme, dan nasionalisme yang sekarang masih merajalela di dunia. Aliran-aliran tersebut tidak hanya mengancam kehidupan Islam saja, tetapi juga mengancam seluruh umat manusia.”
Setelah masuk Islam, Margareth kemudian memilih untuk berhijrah ke Pakistan, setelah mendapat izin dari kedua orang tuanya. Maryam Jameela pun termasuk sedikit diantara kaum Yahudi yang memiliki sikap kejujuran dan keberanian untuk menerima Islam. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah beberapa kaum Yahudi yang nyeleneh tersebut. (2009).
👍9❤5👏1
*Menjemput Jodoh Impian*
Penulis: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Para jomblo mesti membaca buku "Menjemput Jodoh Impian" ini hingga tuntas. Bahasannya super lengkap -masya Allah-. Bukan hanya menjemput jodoh, tetapi berbagai masalah rumah tangga yang dikhawatirkan, akan diberikan solusi dalam buku ini.
Semoga yang membaca dan memiliki buku ini mendapatkan jodoh impian, berbahagia hingga masuk Jannah.
----------------------------
Menjemput Jodoh Impian
Penulis: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Isi: 232 halaman
Ukurabmn: 15 x 21cm
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 85.000,-
Pemesanan silahkan Whatsapp ke:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Penulis: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Para jomblo mesti membaca buku "Menjemput Jodoh Impian" ini hingga tuntas. Bahasannya super lengkap -masya Allah-. Bukan hanya menjemput jodoh, tetapi berbagai masalah rumah tangga yang dikhawatirkan, akan diberikan solusi dalam buku ini.
Semoga yang membaca dan memiliki buku ini mendapatkan jodoh impian, berbahagia hingga masuk Jannah.
----------------------------
Menjemput Jodoh Impian
Penulis: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Isi: 232 halaman
Ukurabmn: 15 x 21cm
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 85.000,-
Pemesanan silahkan Whatsapp ke:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
WhatsApp.com
Eko Heru Prayitno
Business Account
👍3
KOK ADA YA,
MANUSIA-MANUSIA YANG MENDUKUNG
NEGARA ZIONIS-ISRAEL
Oleh: Dr. Adian Husaini
Masalah Palestina sebenarnya begitu sederhana dan jelas. Akar masalahnya adalah penjajahan suatu bangsa yang rasis terhadap negeri dan penduduk Palestina. Sejak awal mula berdirinya, 14 Mei 1948, negara Israel memang didirikan dengan kekerasan dan teror. Anehnya, ada saja manusia-manusia di muka bumi ini yang justru mendukung negara Zionis Israel.
Sejak berdirinya, negara Zionis Israel telah menggunakan logika kekuatan untuk mewujudkan ambisinya menguasai negeri Palestina. Pada 29 April 2003, saat peringatan Holocaust, tokoh Zionis Ariel Sharon berpidato: “The murder of six million Jews has demonstrated that the Jewish people can only achieve security through strength.”
Dengan mengenakan peci khas Yahudi (kipa) Sharon menegaskan, bahwa hanya kekuatan (strength) yang dapat menyelamatkan bangsa Yahudi. Karena itu, ia tidak terlalu percaya pada penggunaan cara-cara yang dinilainya menunjukkan kelemahan, seperti diplomasi, perundingan, dan sejenisnya.
Logika kekuatan ini memang banyak dianut oleh para tokoh Zionis. Salah satunya, Vladimir Jabotinsky. Gideon Shimony, penulis buku The Zionist Ideology (1995) menyebut Jabotinsky seorang Zioinis yang brilian, orator ulung, yang tumbuh di komunitas Yahudi Rusia.
Teori-teorinya banyak diaplikasikan dalam gerakan Zionisme, terutama dalam penggunaan kekuatan dan segala cara yang memungkinkan untuk mewujudkan impian Zionis, termasuk penggunaan kekerasan. Ralph Schoenman, dalam bukunya The Hidden Agenda of Zionism, juga banyak mengungkap pemikiran Jabotinsky dalam mewujudkan impian Zionis. Bahkan, kaum Zionis tidak tabu untuk bekerjasama dengan Nazi Jerman, kaum pembantai Yahudi sendiri. Fakta-fakta kerjasama Nazi Jerman dengan gerakan Zionis untuk menggiring orang Yahudi ke Palestina juga diungkap sejawaran Inggris, Faris Glubb, melalui bukunya, Zionist Relations with Nazi Germany (1979).
Yang lebih mengerikan, sebagian kaum Zionis mencari legitimasi penggunaan kekerasan pada sejarah nenek moyang mereka sebagaimana tertulis dalam Bibel: “Bersoraklah, sebab Tuhan telah menyerahkan kota ini kepadamu. Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi Tuhan untuk dimusnahkan.” (Yosua, 6:16-17). Hanya seorang pelacur dan seisi rumahnya yang diselamatkan. (Yosua 6:17). “Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, kuda, dan keledai.” (Yosua, 6:21).
Melihat track record perilaku kaum Yahudi Zionis selama ini, maka pembantaian ribuan warga Palestina di Gaza yang berlangsung terus-menerus, bukan hal yang aneh. Zionis Yahudi memang haus darah. Mereka belum puas mencaplok wilayah Palestina, membunuh dan mengusir jutaan penduduknya.
Karena itu, kita benar-benar patut terheran-heran, di Indonesia – negeri muslim terbesar di dunia -- ada manusia-manusia yang masih menaruh simpati kepada Israel dan terus mencerca para pejuang kemerdekaan Palestina. Sebagian pendukung itu menggunakan argumentasi agama. Bahwa, tanah Palestina memang hak mutlak bangsa Yahudi. Bangsa lain dilarang tinggal di situ. Dalam Kitab Kejadian 12:3, disebutkan: “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
Esther Kaplan, dalam bukunya, With God on Their Side, (2004) memaparkan banyak contoh bagaimana kaum Kristen fundamentalis (disebutnya “The Zionist Christians”) sangat mendukung aksi pendudukan Israel atas Pelestina.
Jerry Falwell, tokoh Kristen fundamentalis AS, misalnya, tahun 1980 menulis buku ”Listen America!” yang menjelaskan keharusan kaum Yahudi kembali ke tanah mereka, sebagai salah satu pertanda kedatangan Kristus yang kedua. Karena itu, kaum kristen fundamentalis AS memberikan dukungan yang sangat kuat bagi pendudukan Israel atas Palestina.
MANUSIA-MANUSIA YANG MENDUKUNG
NEGARA ZIONIS-ISRAEL
Oleh: Dr. Adian Husaini
Masalah Palestina sebenarnya begitu sederhana dan jelas. Akar masalahnya adalah penjajahan suatu bangsa yang rasis terhadap negeri dan penduduk Palestina. Sejak awal mula berdirinya, 14 Mei 1948, negara Israel memang didirikan dengan kekerasan dan teror. Anehnya, ada saja manusia-manusia di muka bumi ini yang justru mendukung negara Zionis Israel.
Sejak berdirinya, negara Zionis Israel telah menggunakan logika kekuatan untuk mewujudkan ambisinya menguasai negeri Palestina. Pada 29 April 2003, saat peringatan Holocaust, tokoh Zionis Ariel Sharon berpidato: “The murder of six million Jews has demonstrated that the Jewish people can only achieve security through strength.”
Dengan mengenakan peci khas Yahudi (kipa) Sharon menegaskan, bahwa hanya kekuatan (strength) yang dapat menyelamatkan bangsa Yahudi. Karena itu, ia tidak terlalu percaya pada penggunaan cara-cara yang dinilainya menunjukkan kelemahan, seperti diplomasi, perundingan, dan sejenisnya.
Logika kekuatan ini memang banyak dianut oleh para tokoh Zionis. Salah satunya, Vladimir Jabotinsky. Gideon Shimony, penulis buku The Zionist Ideology (1995) menyebut Jabotinsky seorang Zioinis yang brilian, orator ulung, yang tumbuh di komunitas Yahudi Rusia.
Teori-teorinya banyak diaplikasikan dalam gerakan Zionisme, terutama dalam penggunaan kekuatan dan segala cara yang memungkinkan untuk mewujudkan impian Zionis, termasuk penggunaan kekerasan. Ralph Schoenman, dalam bukunya The Hidden Agenda of Zionism, juga banyak mengungkap pemikiran Jabotinsky dalam mewujudkan impian Zionis. Bahkan, kaum Zionis tidak tabu untuk bekerjasama dengan Nazi Jerman, kaum pembantai Yahudi sendiri. Fakta-fakta kerjasama Nazi Jerman dengan gerakan Zionis untuk menggiring orang Yahudi ke Palestina juga diungkap sejawaran Inggris, Faris Glubb, melalui bukunya, Zionist Relations with Nazi Germany (1979).
Yang lebih mengerikan, sebagian kaum Zionis mencari legitimasi penggunaan kekerasan pada sejarah nenek moyang mereka sebagaimana tertulis dalam Bibel: “Bersoraklah, sebab Tuhan telah menyerahkan kota ini kepadamu. Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi Tuhan untuk dimusnahkan.” (Yosua, 6:16-17). Hanya seorang pelacur dan seisi rumahnya yang diselamatkan. (Yosua 6:17). “Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, kuda, dan keledai.” (Yosua, 6:21).
Melihat track record perilaku kaum Yahudi Zionis selama ini, maka pembantaian ribuan warga Palestina di Gaza yang berlangsung terus-menerus, bukan hal yang aneh. Zionis Yahudi memang haus darah. Mereka belum puas mencaplok wilayah Palestina, membunuh dan mengusir jutaan penduduknya.
Karena itu, kita benar-benar patut terheran-heran, di Indonesia – negeri muslim terbesar di dunia -- ada manusia-manusia yang masih menaruh simpati kepada Israel dan terus mencerca para pejuang kemerdekaan Palestina. Sebagian pendukung itu menggunakan argumentasi agama. Bahwa, tanah Palestina memang hak mutlak bangsa Yahudi. Bangsa lain dilarang tinggal di situ. Dalam Kitab Kejadian 12:3, disebutkan: “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
Esther Kaplan, dalam bukunya, With God on Their Side, (2004) memaparkan banyak contoh bagaimana kaum Kristen fundamentalis (disebutnya “The Zionist Christians”) sangat mendukung aksi pendudukan Israel atas Pelestina.
Jerry Falwell, tokoh Kristen fundamentalis AS, misalnya, tahun 1980 menulis buku ”Listen America!” yang menjelaskan keharusan kaum Yahudi kembali ke tanah mereka, sebagai salah satu pertanda kedatangan Kristus yang kedua. Karena itu, kaum kristen fundamentalis AS memberikan dukungan yang sangat kuat bagi pendudukan Israel atas Palestina.
👍7
Tahun 2002, saat Presiden Bush menyerukan penarikan tank-tank Israel dari Tepi Barat, Falwell menghimpun 100.000 email untuk memprotes ucapan Presiden Bush.
Sejak awal, gerakan Zionis memang sudah menggunakan klaim-klaim keagamaan Yahudi untuk merampas wilayah Palestina. Aksi ini kemudian dilegitimasi oleh PBB melalui Resolusi Majelis Umum PBB No. 181 tahun 1947.
Tetapi, PBB tidak melegalkan pendudukan Israel atas wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza, serta Yerusalem. Daerah pendudukan inilah yang kini dicadangkan untuk menjadi wilayah negara Palestina merdeka. Itu hanya sebagian kecil dari wilayah yang dirampas Zionis Yahudi. Tetapi, daerah yang kecil itu pun terus-menerus dijarah oleh pemukim Yahudi ilegal.
Ketika bangsa Palestina melakukan perlawanan dan perjuangan mewujudkan kemerdekaan, mereka disebut teroris. Syukurlah kini terjadi kebangkitan nurani dunia. Sebagian besar negara di dunia saat ini mendukung kemerdekaan Palestina. Semoga Allah berikan pertolongan-Nya. Amin. (Jakarta, 15 November 2023).
Sejak awal, gerakan Zionis memang sudah menggunakan klaim-klaim keagamaan Yahudi untuk merampas wilayah Palestina. Aksi ini kemudian dilegitimasi oleh PBB melalui Resolusi Majelis Umum PBB No. 181 tahun 1947.
Tetapi, PBB tidak melegalkan pendudukan Israel atas wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza, serta Yerusalem. Daerah pendudukan inilah yang kini dicadangkan untuk menjadi wilayah negara Palestina merdeka. Itu hanya sebagian kecil dari wilayah yang dirampas Zionis Yahudi. Tetapi, daerah yang kecil itu pun terus-menerus dijarah oleh pemukim Yahudi ilegal.
Ketika bangsa Palestina melakukan perlawanan dan perjuangan mewujudkan kemerdekaan, mereka disebut teroris. Syukurlah kini terjadi kebangkitan nurani dunia. Sebagian besar negara di dunia saat ini mendukung kemerdekaan Palestina. Semoga Allah berikan pertolongan-Nya. Amin. (Jakarta, 15 November 2023).
👍12❤3
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Prof. Hamid Fahmy Zarkasyi: "Kalau pilihan 1, 2, 3 pasti 1 yang dipilih. Harus 1 dipilih. Nggak boleh pilih tiga-tiganya."
❤17👍4
PANDUAN MENGELOLA KUTTAB & SEKOLAH TAHFIZH
Penulis: Tim Yayasan Muntada Islami
Siswa tidak bersemangat, sulit menghafal, menghadiri halaqah seperti sedang puasa daud ( sehari masuk,sehari tidak), memiliki keterbatasan fisik, atau guru yang tidak berperasaan ketika mengajar, tiba-tiba kehilangan semangat hanyalah beberapa problem dalam lembaga pendidikan tahfizh yang cukup memusingkan, Lantas, bagaimanakah solusinya ?
Bagi para pengurus sekolah tahfizh, buku ini cocok sekali dijadikan pedoman untuk merumuskan rancangan kegiatan yang akan diadakan pada halaqah tahfizh Anda. Sedangkan guru halaqah tahfizh, buku ini adalah rujukan untuk mengadapi dan menyikapi keanekaragaman watak dan sifat siswa, Insyaallah.
Buku ini disusun berdasarkan pengalaman Yayasan Muntada Islami London ini di terbitkan sebagai sumbangsih bagi pendidikan generasi Qur’ani.
Ada solusi pada setiap permasalahan. Dan buku ini, semoga dapat menjadi solusi dan masukan dalam mewujudkan aspirasi sekolah tahfiz di seluruh Indonesia.
---------------------------------
PANDUAN MENGELOLA KUTTAB & SEKOLAH TAHFIZH
Penulis: Tim Yayasan Muntada Islami
Ukuran: 150 x 230 mm
Isi: 184 halaman
ISBN: 978-602-8417-26-6
Berat: 300 gram
Harga: Rp. 65.000,-
Pemesanan silahkan Whatsapp ke:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Penulis: Tim Yayasan Muntada Islami
Siswa tidak bersemangat, sulit menghafal, menghadiri halaqah seperti sedang puasa daud ( sehari masuk,sehari tidak), memiliki keterbatasan fisik, atau guru yang tidak berperasaan ketika mengajar, tiba-tiba kehilangan semangat hanyalah beberapa problem dalam lembaga pendidikan tahfizh yang cukup memusingkan, Lantas, bagaimanakah solusinya ?
Bagi para pengurus sekolah tahfizh, buku ini cocok sekali dijadikan pedoman untuk merumuskan rancangan kegiatan yang akan diadakan pada halaqah tahfizh Anda. Sedangkan guru halaqah tahfizh, buku ini adalah rujukan untuk mengadapi dan menyikapi keanekaragaman watak dan sifat siswa, Insyaallah.
Buku ini disusun berdasarkan pengalaman Yayasan Muntada Islami London ini di terbitkan sebagai sumbangsih bagi pendidikan generasi Qur’ani.
Ada solusi pada setiap permasalahan. Dan buku ini, semoga dapat menjadi solusi dan masukan dalam mewujudkan aspirasi sekolah tahfiz di seluruh Indonesia.
---------------------------------
PANDUAN MENGELOLA KUTTAB & SEKOLAH TAHFIZH
Penulis: Tim Yayasan Muntada Islami
Ukuran: 150 x 230 mm
Isi: 184 halaman
ISBN: 978-602-8417-26-6
Berat: 300 gram
Harga: Rp. 65.000,-
Pemesanan silahkan Whatsapp ke:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
👍1
ISTAFTI QALBAK: Mintalah Fatwa Pada Hatimu
Penulis: Imam al-Hakim al-Tirmidzi
Buku ini mengulas psikologi hati berikut empat lapisannya. Tiap lapisan terhubung dengan salah satu cahaya Allah. Dada (shadr)—lapisan luar—terhubung dengan cahaya Islam, hati (qalb) terhubung dengan cahaya iman, hati-nurani (fu’âd) terhubung dengan cahaya makrifat, sementara lubuk-hati (lubb) terhubung dengan cahaya tauhid.
Empat lapisan ini juga berkaitan dengan empat kedudukan hamba—muslim, mukmin, arif (ahli makrifat), dan muwahhid (ahli tauhid)—dan empat kondisi jiwa (nafs) yang disebutkan dalam Al-Qur‘an: jiwa amarah (ammârah bi al-sû’), jiwa yang terilhami (mulhamah), jiwa yang suka menyesali diri (lawwâmah), dan jiwa yang tenteram (muthma’innah).
Ringkas tapi mendalam, bertabur perumpamaan dan bagan yang memudahkan untuk memahami semesta batin manusia. Alhamdulillah, terjemahan buku penting ini juga didampingi teks Arabnya, sehingga Anda bisa ngaji langsung ke kitab aslinya sekaligus merasakan vibrasi keindahannya.
“Al-Hakim al-Tirmidzi dipandang sebagai pribadi agung kebanggaan sejarah Islam. Ulama multidisipliner—faqih, muhadis, mufasir, sufi—ini dijuluki al-Hakîm, karena ia punya kemampuan menyelami kedalaman jiwa manusia. Buku ini hadir membuktikan hal itu.”
------------------------------
ISTAFTI QALBAK
Penulis: Imam al-Hakim al-Tirmidzi
Ukuran: 21 x 14 x 1,5 cm
Sampul: Hard Cover
Isi: book paper 224 halaman
Berat: 400 gr
ISBN: 9786236219478
Harga: Rp. 109.000,-
Pemesanan silahkan Whatsapp ke:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Penulis: Imam al-Hakim al-Tirmidzi
Buku ini mengulas psikologi hati berikut empat lapisannya. Tiap lapisan terhubung dengan salah satu cahaya Allah. Dada (shadr)—lapisan luar—terhubung dengan cahaya Islam, hati (qalb) terhubung dengan cahaya iman, hati-nurani (fu’âd) terhubung dengan cahaya makrifat, sementara lubuk-hati (lubb) terhubung dengan cahaya tauhid.
Empat lapisan ini juga berkaitan dengan empat kedudukan hamba—muslim, mukmin, arif (ahli makrifat), dan muwahhid (ahli tauhid)—dan empat kondisi jiwa (nafs) yang disebutkan dalam Al-Qur‘an: jiwa amarah (ammârah bi al-sû’), jiwa yang terilhami (mulhamah), jiwa yang suka menyesali diri (lawwâmah), dan jiwa yang tenteram (muthma’innah).
Ringkas tapi mendalam, bertabur perumpamaan dan bagan yang memudahkan untuk memahami semesta batin manusia. Alhamdulillah, terjemahan buku penting ini juga didampingi teks Arabnya, sehingga Anda bisa ngaji langsung ke kitab aslinya sekaligus merasakan vibrasi keindahannya.
“Al-Hakim al-Tirmidzi dipandang sebagai pribadi agung kebanggaan sejarah Islam. Ulama multidisipliner—faqih, muhadis, mufasir, sufi—ini dijuluki al-Hakîm, karena ia punya kemampuan menyelami kedalaman jiwa manusia. Buku ini hadir membuktikan hal itu.”
------------------------------
ISTAFTI QALBAK
Penulis: Imam al-Hakim al-Tirmidzi
Ukuran: 21 x 14 x 1,5 cm
Sampul: Hard Cover
Isi: book paper 224 halaman
Berat: 400 gr
ISBN: 9786236219478
Harga: Rp. 109.000,-
Pemesanan silahkan Whatsapp ke:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
WhatsApp.com
Eko Heru Prayitno
Business Account
👍1
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Yang Masuk Neraka Pertama Kali - Ust. Oemar Mita
❤6
MUSTANIR ONLINE
Katalog Anak Insani Kids Gema Insani - Maret 2024.pdf
*PROMO BUKU ANAK INSANI KIDS SAMPAI DENGAN 15 AGUSTUS 2024. DISKON 20% UNTUK SEMUA JUDUL. HARGA TERTERA BELUM DISKON.*
Pemesanan silahkan Whatsapp ke:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Pemesanan silahkan Whatsapp ke:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
WhatsApp.com
Eko Heru Prayitno
Business Account