MUSTANIR ONLINE
3.21K subscribers
865 photos
163 videos
56 files
900 links
Sharing audio, tulisan karya Dr Adian Husaini, Dr Hamid Fahmy Zarkasyi serta pemikir muslim kontemporer lainnya.
Download Telegram
Menyoroti Fenomena Beragama Tanpa Menghakimi: Refleksi Ragam Fenomena Beragama Masyarakat dalam Panduan Syariat
Penulis: Abu Umar Basyier

"Carilah Islam dengan model apapun! Pasti ada di Indonesia". Kalimat yang seperti memuji itu, sebenarnya merupakan ungkapan sinis. Hal ini menunjukkan betapa warna-warninya pemahaman, keyakinan dan cara beragama masyarakat muslim di negeri ini. Begitu semangat mereka yang melakukan pemurnian dan mengajak kepada cara berislam yang benar. Tetapi begitu banyak orang berislam yang tidak selaras dengan Islam yang benar, menyimpang, bahkan aneh-aneh. Dan mayoritas karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian.

Begitu tidak mengertinya, sehingga orang tidak waras diyakini sebgai kekasih Allah. Ini mewakili potret sebagian umat Islam di negeri tercinta ini. Menyoroti Fenomena Beragama Tanpa Menghakimi dari Ustadz Abu Umar Basyier mengusung karya yang berangkat dari kenyataan umat Islam Indonesia yang memprihatinkan.
------------------------------
Menyoroti Fenomena Beragama Tanpa Menghakimi Refleksi Ragam Fenomena Beragama Masyarakat dalam Panduan Syariat
Penulis: Abu Umar Basyier
Ukuran: 21 x 15 x 0.8 cm
Sampul: Soft Cover
Isi: HVS 174 halaman
Berat: 300 gr
ISBN: 9786029330199
Harga: Rp. 60.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
TAFSIR SESAT: 58 Essai Kritis Wacana Islam Di Indonesia
Penulis: Fahmi Salim MA

"Kaum sekuler liberal ingin umat memandang sesuatu dengan kaca mata Barat, mendengar dengan kuping Barat, dan berfikir dengan framework Barat. Meraka hendak memaksakan filsafat Barat dalam soal bagaimana kita harus hidup, pandangan Barat tentang agama, konsep barat tentang sekularisme, dan berbagai teori Barat dalam bidang hukum, sosial, politik, bahasa, dan kebudayaan!"
(Dr. Yusuf al-Qaradhawi)
----------------
Tafsir Sesat; 58 Essai Kritis Wacana Islam Di Indonesia
Penulis: Fahmi Salim MA
Ukuran; 15x23 Cm
Berat: 600 gr.
Sampul: Soft Cover
Isi: 452 halaman
Harga: Rp 147.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
Kisah Kisah dalam Hadits Nabi saw Versi Tadabbur
Penulis: Dr. Umar Sulaiman Abdullah Al Asyqar

Kisah-kisah dalam hadits Nabi shalllallahu 'alahi wa sallam memiliki kedudukan yang sangat penting. Sebab, tujuan dari penyuguhan kisah-kisah dalam hadits nabawi sama seperti penyuguhan kisah-kisah dalam Al-Quran, yaitu menjadi bekal dan pelajaran bagi orang-orang beriman dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Oleh karenanya, Rasulullah menggunakan metode ini untuk mengajak manusia kepada keimanan dan menjauhkan manusia dari jalan orang-orang yang dimurkai oleh Allah Ta'ala.

Banyak sekali kisah yang dinisbatkan kepada Nabi. Namun, tidak sedikit dari kisah-kisah tersebut didasarkan kepada hadits-hadits lemah dan palsu. Terlebih lagi, banyak kisah dusta dinisbatkan kepada Rasulullah yang berkaitan dengan masalah akidah, akhlak, dan ajaran-ajaran bathil yang merusak banyak hal dalam urusan agama. Oleh sebab itu, para ulama sangat mewanti-wanti dari berbagai kerusakan yang ditimbulkan kisah-kisah dusta sepeti itu, sebagaimana juga mewanti-wanti dari para tukang cerita yang tidak bisa membedakan antara hadits shahih dan dha'if.

Dalam buku ini, disajikan sejumlah kisah yang tertera dalam hadits-hadits shahih yang diriwayatkan dari Rasulullah. Tema yang diangkat dalam buku ini meliputi kisah para nabi dan rasul, kisah berbagai keajaiban kekuasaan Allah, kisah-kisah teladan yang dapat mengokohkan iman, serta kisah-kisah buruk yang menjadi pelajaran bagi orang-orang beriman. Dilengkapi dengan tadabbur kisah dan pengambilan ibrah setiap kisah, menjadikan buku ini layak menjadi 'cermin' bagi setiap keluarga muslim.
--------------------------------
Kisah Kisah Dalam Hadits Nabi Versi Tadabbur
Penulis: Dr. Umar Sulaiman Abdullah Al Asyqar
Ukuran: 15,5 x 23,5 cm
Isi: 503 Halaman
Berat: 800 gr
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp. 125.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
Ibn Rusyd dan Kemajuan Barat
Dr Syamsuddin Arif

Kaum santri mengenalnya sebagai ahli fiqih. Cendekiawan Arab modern mengaguminya sebagai ahli filsafat. Sejarawan Eropa mengenangnya sebagai ‘jembatan pengetahuan’ antara Timur dan Barat, penghubung antara Islam dan Kristendom. Dialah Ibnu Rusyd alias Averroes, tokoh yang belakangan disebut-sebut sebagai perintis gerakan pencerahan di Barat, idola baru kaum liberal dewasa ini.

Beberapa abad terkubur dalam limbo sejarah, sosok Ibnu Rusyd kini seolah-olah hidup kembali. Adalah Ernest Renan yang pertama kali mengungkit semula ketokohan Ibnu Rusyd lewat karyanya: Averroès et l’Averroïsme. Menurut intelektual Perancis berdarah Yahudi itu, Ibnu Rusyd adalah peletak batu pertama rasionalisme Eropa. Dengan fasih diceritakannya riwayat hidup Ibnu Rusyd serta nasib akhir warisan pemikirannya di dunia Islam dan di Eropa. “Suatu hari, Ibnu Thufayl memanggilku dan berkata: ‘Hari ini aku mendengar Amirul Mu’minin (Abu Ya‘qub Yusuf, penguasa Kordoba waktu itu) mengeluh tentang sukarnya memahami Aristoteles maupun penerjemah-penerjemahnya. Ia berharap semoga ada seseorang yang mau menerangkan maksud buku-buku itu agar mudah dipahami oleh masyarakat luas. Nah, kulihat engkau punya kemampuan untuk melakukannya, maka kerjakanlah. Dengan ketinggian akalmu, ketajaman nurani dan ketekunanmu dalam mencari ilmu, aku yakin engkau dapat melaksanakan itu semua.’ Maka semenjak itu mulailah aku berkonsentrasi, dengan saran dan dorongan Ibnu Thufayl, menulis komentar atas karya-karya Aristoteles” (hlm. 17).

Namun roda nasib berputar mengubah posisinya. Setelah bertahun-tahun menikmati hubungan akrab dengan para penguasa dan memegang jabatan-jabatan penting di Andalusia, Ibnu Rusyd akhirnya hidup dalam pengasingan di Elisana alias Lucena, sebuah kota kecil dekat Kordoba yang mayoritas penduduknya adalah Yahudi. Dari sinilah kemudian timbul pelbagai fitnah dan purbasangka. Sampai-sampai ada yang menuduhnya keturunan Yahudi, lantaran salah seorang muridnya di situ adalah Musa ibn Maymun alias Maimonides, rabbi filsuf yang terkenal pula. Dugaan ini ditepis oleh Renan dengan alasan jabatan Hakim Agung (Qadhi) mustahil diberikan kepada orang Yahudi. Mengingat ayah dan kakeknya yang juga bergelar Ibnu Rusyd pun pernah menjabat Qadhi, maka Ibnu Rusyd jelas asli keturunan Arab (hlm. 20).

Karya Renan itu segera diterjemahkan kedalam bahasa Arab dan disambut meriah oleh sejumlah cendekiawan Arab yang sudah kehilangan jatidiri akibat penjajahan ratusan tahun oleh bangsa-bangsa Perancis, Inggris dan Italia. Cendekiawan yang terpukau oleh kehebatan tuan-tuan penjajahnya dan putus asa melihat keterpurukan nasib bangsanya. Kekalahan pahit dalam perang melawan Israel menambah panjang daftar kekecewaan mereka. Karya Renan menjadi obat penawar duka. Dengan membacanya mereka temukan pusaka yang hilang. Murad Wahbah (1979) pun berseru: “Pemikiran Ibnu Rusyd telah memajukan peradaban Barat, padahal di dunia Islam justru ditolak. Barangkali itulah sebabnya di dunia Islam tidak terjadi ‘kelahiran kembali’ (Renaissance) dan ‘pencerahan’ (Aufklärung).” Murad meratapi apa yang dibayangkannya sebagai kematian akal Arab, atau la raison islamique, bersama intelektual sekular-liberal semisal Syibli Syumayyil, Farah Antun, Salamah Musa (dari kalangan Kristen) serta Mohammed Arkoun, Abid al-Jabiri dan Nasr Hamid Abu Zayd. Seruan inilah yang belum lama dikoarkan lagi oleh Luthfi Assyaukanie dalam artikelnya, “Ibn Rushd sebagai Model Peradaban Islam,” di harian Kompas (2/9/2006).

* * *

Hanya segelintir yang tahu kalau idolisasi Ibnu Rusyd yang riuh-rendah sekarang ini bersandar pada tiga mitos isapan jempol. Pertama, mitos bahwa bangsa-bangsa Eropa itu maju sains dan teknologinya lantaran menganut Averroisme atau mengikuti pemikiran Ibnu Rusyd. Mereka yang mengerti sejarah intelektual Barat akan terkejut mendengar klaim begini. Pasalnya, revolusi sains di Eropa biasanya dikaitkan dengan teori Copernicus yang menyangkal geosentrisme atau hasil eksperimen Galileo yang menyanggah teori gerak Aristoteles.
Yaitu pada abad ke-15 dan 16. Keduanya dimungkinkan oleh semakin kuatnya gelombang penolakan terhadap teori-teori fisika Aristoteles yang diusung oleh Ibnu Rusyd. Artinya, mereka maju justru dengan menolak Aristotelianisme dan Averroisme. Sebagaimana dinyatakan oleh Frederick Coplestone (1953): “In the following (14th) century, criticism of Aristotle’s physical theories coupled with further original reflection and even experiment led to the putting forward of new explanations and hypotheses in physics” (Lihat: A History of Philosophy: Late Medieval and Renaissance Philosophy, 3:16). Paradigma sains Aristotelian yang bersifat deduktif dan cenderung deterministik memang bertolak-belakang dengan semangat sains modern yang lebih mengedepankan metode induktif, eksperimental dan empiris. Bahwa kesetiaan Ibnu Rusyd pada teori-teori Aristoteles justru dianggap menghambat kemajuan sains modern diakui oleh Renan sendiri: “L’aristotélisme arabe, personifié dans Averroes, etait un des grands obstacles que rencontraient ceux qui travaillaient alors si activement à fonder la culture moderne sur les ruines du moyen âge” (hlm. 383).

Kedua, mitos bahwa Ibnu Rusyd itu mengajarkan dua macam kebenaran atau ‘kebenaran ganda’ (veritas duplex). Meski tak jelas siapa yang pertama kali melontarkannya, doktrin ini lebih tepat dinisbatkan kepada cendekiawan Barat yang menggelayuti Ibnu Rusyd di Abad Pertengahan seperti Siger dari Brabant, Boethius dari Dacia, Goswin dari Chapelle atau Giordano Bruno. Mereka inilah yang menyuburkan kesalahpahaman terhadap Ibnu Rusyd dengan mencatut namanya tatkala terjadi benturan antara filsafat dengan teologi, antara sains dan agama. Sebabnya dalam tradisi Kristen selalu terjadi ketegangan antara saintis dan agamawan. Otoritas Ibnu Rusyd dipakai untuk memukul dogmatisme Gereja. Ibnu Rusyd sendiri sebenarnya meyakini bahwa kebenaran itu tunggal, meskipun cara manusia mencapai kebenaran yang satu itu bisa berbeda-beda sesuai dengan tingkatan akal masing-masing. Ada metode rhetorik (khithabi) yang lebih umumnya dipakai masyarakat awam. Ada metode dialektik (jadali) yang biasa digunakan oleh kaum terpelajar, teolog dan golongan sophist (yang suka memelintir dan mengelabui kebenaran). Dan ada metode demonstratif (burhani) yang lebih cocok untuk para filsuf dan saintis. Begitu menurut Ibnu Rusyd dalam kitabnya, Fashl al-Maqal fima bayn al-Hikmah wa s-Syari‘ah min al-Ittishal.

Ketiga, mitos bahwa Ibnu Rusyd itu seorang ilmuwan sekular-liberal. Pencemaran nama baik Ibnu Rusyd bermula sebelum beliau diasingkan ke perkampungan Yahudi. Kedengkian lawan-lawannya telah mengobarkan kebencian di kalangan penguasa dan masyarakat luas. Konon mereka temukan dalam tulisannya sebuah kalimat yang menyatakan ‘Venus adalah tuhan’. Mereka lalu menunjukkan itu kepada Amir al-Manshur seraya mendakwanya sebagai musyrik dan zindik. Ibnu Rusyd lantas dipecat dan diusir. Buku-bukunya dibakar. Apakah itu semua bukti kesekularan dan keliberalan beliau? Di sini kita mesti cermat dan tidak tergesa-gesa menyimpulkan. Banyak penjahat yang hidup nyaman, dan banyak orang soleh yang hidup menderita. Ibnu Rusyd adalah seorang alim yang taat, penegak dan pembela Syari‘at Islam, walaupun kesohor sebagai dokter dan filsuf. Ibnu Rusyd memang kerap memakai logika dalam mengupas dan menguraikan pelbagai masalah keilmuan. Akan tetapi, beliau bukanlah penganjur liberalisme atau free-thinking. Meski banyak mengkritik pandangan ulama Asy‘ariah (terutama Imam al-Juwayni dan Imam al-Ghazali), Ibnu Rusyd tidak pernah menunjukkan kebiadaban dan kejahilan.

Penting pula diketahui bahwa Averroisme bukanlah satu-satunya mazhab pemikiran dan bukan pula yang paling dominan di Eropa abad Pertengahan. Aliran-aliran lain yang ikut bersaing dan berebut pengaruh adalah Platonisme, Augustinisme, Avicennisme dan Alexandrisme. Mereka yang menggugat dan menolak pemikiran Ibnu Rusyd cukup banyak, termasuk William Auvergne, Albertus Magnus, St. Bonaventura, Thomas Aquinas, Gilles dari Roma, William Ockham, Picco della Mirandola, dan Raimundus Lullus.
Yang disebut terakhir ini bahkan menulis buku khusus berjudul Liber de reprobatione errorum Averrois. Ditentang sedemikian rupa, tak mengherankan jika Averroisme akhirnya kalah dan tenggelam ditelan zaman sampai datangnya Renan. “Latin Averroism in all its various forms, after blossoming for one last time in the Italian universities of the sixteenth century, declined without leaving significant traces, only to reappear in the guise of a historiographical cause célèbre in Ernest Renan’s renowned (and notorious) Averroès et l’Averroïsme,” demikian bunyi ikhtisar konferensi internasional tentang Renaissance Averroism and Its Aftermath yang diselenggarakan Warburg Institute London pada 20-21 Juni 2008 lalu.

Sekarang jelaslah bahwa sejarah perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan di Barat tidak sesederhana yang sering digembar-gemborkan, terutama soal kaitannya dengan Averroisme. Tanpa bermaksud mengecilkan apalagi mengingkari kontribusi monumental Ibnu Rusyd dalam memberikan pencerahan atas tradisi intelektual Yunani kuno, ada faktor-faktor lain yang boleh jadi lebih signifikan mendorong kemajuan peradaban Barat. Bahwa Ibnu Rusyd tetap mengamalkan Syari‘at Islam dan tidak tergolong liberal dibenarkan oleh Ibnu Taymiyyah: “Ibnu Rusyd dan semacamnya masih lebih dekat ke Islam daripada Ibnu Sina dan semisalnya, karena masih menjaga batas-batas agama ketimbang mereka yang mengabaikan kewajiban dan melanggar aturan agama”(Lihat: Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah, 1:252).
Ketika seseorang itu memberi sesuatu yang berharga dan disukainya kepada orang lain yang dicintainya dan pemberian itu diterima dengan suka cita, ia akan merasakan kepuasan yang luar biasa. Sebaliknya, jika seseorang itu melakukan kejahatan kepada orang yang tidak ia sukai dan diterima dengan penuh kemarahan, ia mungkin akan merasakan kepuasan pula. Tapi, sesungguhnya yang pertama ia sedang meletakkan energi positif pada dirinya dan akan menjadikan dirinya positive thinker. Sedangkan yang kedua ia sedang meletakkan energi negative pada dirinya sendiri dan akan menjadikan dirinya negative thinker. Lihat QS al-Isra: 7.
-Prof. Hamid Fahmy Zarkasyi -
*PERTANYAAN ANAK SEPUTAR KEIMANAN: Panduan Praktis Menjawab Menjawab dan Menanamkan Keimanan Pada Anak*

Ada yang pernah dapat pertanyaan ini dari si kecil: - “Bun Allah itu siapa sih?” - “Allah itu usianya berapa Bun?” - “Kalau Allah itu ada kenapa kita nggak bisa lihat Allah Bun?” - “Bunda surga itu apa sih?" - “Malaikat itu siapa?” Sudah tahu jawabannya atau belum? 😊

Bagaimana memberikan jawaban yang benar & mudah dipahami si kecil? Seorang anak selalu diliputi dorongan untuk ingin tahu bereksplorasi dan mempelajari segala hal yang baru. Kadang kala orang tua merespon pertanyaan-pertanyaan anak dengan sikap apatis keras menolak menjawab atau meminta anak untuk diam. Abdullah bin Hamad ar-Rakaf seorang ulama dari Arab Saudi lulusan Universitas Ummul Qura telah membuat sebuah buku yang akan membantu para orang tua dalam menghadapi sikap kritis anak-anaknya.

Beliau menulis sebuah buku berjudul Pertanyaan Anak Seputar Keimanan Panduan Praktis Untuk Orang Tua.

Buku ini dapat dijadikan sebagai panduan praktis bagi orang tua dalam menanamkan pendidikan keimanan pada anak sesuai fase umurnya. Manfaat membaca buku ini? - Membantu orang tua untuk menjawab pertanyaan anaknya seputar keimanan - Membantu orang tua untuk mendidik anaknya dalam ajaran Islam - Membantu orang tua dalam menyikapi sikap kritis anak terhadap keimanan - Dapat menambah pengetahuan seputar Islam dan keimanan.
--------------------------
PERTANYAAN ANAK SEPUTAR KEIMANAN: Panduan Praktis Menjawab Menjawab dan Menanamkan Keimanan Pada Anak
Penulis: Abdullah Hamad ar Rakaf.
ISBN: 978-602-250-837-3
Isi: 184 halaman
Ukuran: 14.5 x 20.5 Cm
Berat: 300 gr.
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 83.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
Perjalan Hidup Khalifah yang Agung
UMAR BIN ABDUL AZIZ: Ulama dan Pemimpin yang Adil
Penulis: Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi

Hebatnya pencapaian Umar bin Abdul Aziz dalam mengelola negara, berawal dari kesungguhannya menuntut ilmu, ditopang oleh orientasi yang lurus kepada Allah, dan jerih payah tiada kenal lelah. Dari pengabdian yang penuh dedikasi inilah, lahir negara yang adil, yang terwujud dalam bentuk: menegakkan prinsip syura (musyawarah), menegakkan keadilan, mengikis segala bentuk kezhaliman, bahkan memakzulkan para gubernur yang diketahui bertindak zhalim, menghapuskan tindak semena-mena terhadap masyarakat kecil bahkan terhadap kafir dzimmi sekalipun.

Reformasi Umar menyentuh segala bidang: Kehidupan keagamaan, politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Perekonomian misalnya, tegak di atas nilai-nilai kebenaran, keadilan dan penghapusan kezhaliman dalam segala sektor, meletakkan target-target ekonomi yang ril, pembagian harta kekayaan yang masuk ke dalam kas negara secara adil, meningkatkan taraf ekonomi dan kemakmuran masyarakat, berikut langkah-langkah yang ril, seperti: menyediakan iklim yang kondusif yang menunjang pertumbuhan ekonomi, membuka kebebasan ekonomi dalam skala luas, menetapkan regulasi perdagangan, kebijakan pertanian, dan menyediakan infrastruktur yang baik, sehingga semua orang dengan suka cita ikut terlibat dalam aktifitas ekonomi, bahkan lahan-lahan yang mati menjadi hidup. Hasilnya, rakyat luas, Muslim dan non Muslim, hidup berkecukupan, sampai tak ada orang yang mau menerima zakat dan sedekah.

Tonggak penting dalam negara yang dibangun Umar adalah,
pertama, berdirinya pusat-pusat kajian ilmiah dan pendidikan, dan kedua, orang-orang yang menjadi penasihat, gubernur dan para pejabatnya adalah orang-orang yang jujur, amanah, shalih dan berilmu.

Kekhalifahan Umar ini adalah fakta sejarah di depan mata orang-orang yang senantiasa meneriakkan, Negara yang berdiri di atas Syariat Islam sangat rentan didera berbagai masalah dan krisis, sangat beresiko hancur setiap saat, negara model begini hanyalah mimpi.

Padahal sejarah itu terus menantang dengan mengatakan, Tunjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu adalah orang yang benar. (Al-Baqarah: 111). Dan kekhalifahan Umar ini adalah bantahannya; di mana dengan dasar Syari’at, keadilan menjadi tegak, hingga tidak ada tirani minoritas dan tidak ada minoritas yang tertindas. Semua ini bermuara dari keperibadian Umar yang agung: memiliki akidah yang lurus, rasa takutnya yang sangat kepada Allah, jujur, amanah, zuhud, wara’, tawadhu’, pribadi yang tenang, sifat pemaaf, lapang dada, sabar, tegas, adil, rendah hati, ulet dalam bekerja, dan menegakkan kebenaran dan keadilan tanpa pamrih. Umar bin Abdul Aziz adalah contoh Pemimpin yang Adil, Jujur, Amanah dan shalih, Ulama Pembaru Agama, dan Reformis Sosial sejati.
----------------------------
Perjalan Hidup Khalifah yang Agung
UMAR BIN ABDUL AZIZ: Ulama dan Pemimpin yang Adil
Penulis: Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi
Isi: xx + 628 halaman
Ukuran: 16x24 Cm.
Berat: 1,1 Kg.
Sampul: Hardcover
Harga: Rp.140.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia Islam
Penulis: Tim Riset Majelis Tinggi Urusan Islam Mesir

Sebagai agama yang besar, sejarah Islam diwarnai dengan munculnya berbagai aliran dan madzhab yang tumbuh di negeri-negeri Muslim. Dengan berbagai corak pemikiran, tokoh, dan doktrin-doktrinnya, keberadaan aliran-aliran dan madzhab tersebut saling berebut pengaruh. Masing-masing berusaha menjaga eksistensi dengan terus menyebarkan paham-pahamnya.

Ada aliran-aliran yang menyimpang dan menjadi 'duri dalam daging' kaum muslimin, ada juga yang berusaha untuk menjaga agar umat ini tidak keluar dari koridor yang sudah digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya. Semua ini perlu diketahui oleh umat Islam, agar bisa membedakan mana kelompok yang menyimpang dan mana yang berada di jalan yang lurus.

Ensiklopedi ini ditulis oleh para profesor dan doktor yang mumpuni di bidang akidah dan pemikiran, yang berusaha mengupas secara tuntas setiap aliran dan madzhab yang dibahas. Syiah, Khawarij, Mu'tazilah, Asy'ariyah, Maturudiyah, Wahabiyah, dan Azh-Zhahiriyah, adalah sebagian dari puluhan aliran dan madzhab yang dibahas dalam buku ini. sangat berharga jika Anda memilikinya!
-----------------------------------
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab Di Dunia Islam
Penulis: Tim Riset Majelis Tinggi Urusan Islam Mesir
Ukuran: 17 x 25 cm
Isi: 956 Halaman
Berat 1,5 Kg.
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp. 260.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
FIKIH IBADAH MADZHAB SYAFI'I
Penulis: Syaikh Dr. Alauddin Za'tari

Selain lengkap dan sempurna, Islam juga agama yang lentur dan toleran. Islam sangat menghargai perbedaan pendapat selama masih dalam koridor yang bisa dipertanggung jawabkan; jelas sumbernya dan jelas pula alasannya. Dan, sesungguhnya perbedaan pendapat ini sudah ada sejak masa Rasulullah Saw, di mana beliau tidak menyalahkan sahabatnya ketika alasannya bisa diterima.

Setidaknya ada empat Madzhab fikih yang kita kenal; Hanafi, Maliki, AS-Syafi'i, dan Hambali. Ada banyak perbedaan di antara mereka, namun kesamaannya juga tak terhitung banyaknya. Demikianlah buku ini, meskipun membahas fikih ibadah menurut madzhab Asy-Syafi'i, tetapi penulisnya juga sering menyandingkan dan membandingkannya dengan pendapat-pendapat dari tiga madzhab yang lain. Bahkan, jika ada perbedaan pendapat di antara para ulama sesama madzhab Asy Syafi'i pun, juga beliau sebutkan.

Anda yang ingin memperbaiki praktik ibadah Thaharah, wudhu, shalat, zakat, puasa, dan haji; Anda yang menyukai fikih; dan khususnya Anda yang bermadzhab Asy Syafi'i, buku ini sangat cocok bagi Anda.
--------------------------------------
Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i
Penulis: Syaikh Dr. Alauddin Za'tari
Ukuran: 17 x 25 cm
Sampul: Hard Cover
Isi: 566 halaman
Berat : 850 gr
Harga: Rp. 140.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran...
Paket Novel Biografi:
- BUYA HAMKA: Serangkai Pena di Taman Pujangga
-BUYA HAMKA: Serangkai Makna di Mihrab Ulama
Karya Akmal Nasery Basral

Mengapa Buya Hamka masih mau menjadi imam shalat Jenazah saat Soekarno wafat? Padahal tokoh itu yang menyebabkan Buya Hamka dipenjara tanpa alasan yang jelas dan membredel majalah yang Buya kelola sehingga tak bisa beredar lagi. Dan itu Soekarno lakukan kepada Buya Hamka yang dianggapnga seperti ayahnya sendiri! Apa yang dipikirkan Buya saat mendapat tugas itu!!?

HAMKA (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) yang berkibar namanya sebagai pujangga seiring terbitnya roman Tenggelamnya Kapal van der Wijck, bertemu dengan Bung Karno untuk pertama kali di Bengkulu, 1938, atas ide Abdul Karim Oei Tjeng Hien. Namun kedatangan Jepang tak lama kemudian membuat posisi HAMKA di Medan menjadi kontroversial di mata umat akibat kedekatannya dengan penguasa militer.

Di awal era 50-an, HAMKA membawa keluarganya pindah ke Jakarta. Di kota ini, selain menjadi motor berdirinya Masjid Agung Al Azhar, kiprahnya di bidang politik semakin kuat dengan aktif di Badan Konstituante dan berbagai lawatan ke luar negeri. Memasuki dekade 60-an fitnah bertubi-tubi menyerangnya. Dari tuduhan melakukan plagiarisme karya, hingga ditangkap karena dituduh berkomplot untuk membunuh Presiden Soekarno.
---
Akmal Nasery Basral menyajikan kisah Buya Hamka usia 31 tahun sampai wafat ini sebagai kelanjutan kisah Setangkai Pena di Taman Pujangga (2020). Pembaca bukan hanya mendapatkan narasi kronologis dari kehidupan sang ulama-pujangga berjuluk “Iqbal dari Indonesia” atau “Ibnu Taimiyah Bangsa Melayu” ini, melainkan juga akan merasakan hangatnya Hamka sebagai seorang suami, ayah, dan nambo (kakek) bagi para cucu.
----------------------------
*Paket Novel Biografi:*
- BUYA HAMKA: Serangkai Pena di Taman Pujangga
-BUYA HAMKA: Serangkai Makna di Mihrab Ulama
Karya Akmal Nasery Basral
Ukuran: 13,5 x 20,5
Isi: jilid 1 360 halaman, jilid 2 332 halaman
Berat total: 800 gr
Penerbit: Republika
Sampul: Soft Cover
Harga:
- BUYA HAMKA: Serangkai Pena di Taman Pujangga Rp.115.000,-
- BUYA HAMKA: Serangkai Makna di Mihrab Ulama Rp. 125.000,-
Harga 1 paket: Rp. 240.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran...