MUSTANIR ONLINE
3.23K subscribers
865 photos
163 videos
56 files
900 links
Sharing audio, tulisan karya Dr Adian Husaini, Dr Hamid Fahmy Zarkasyi serta pemikir muslim kontemporer lainnya.
Download Telegram
Bangsa Romawi dan Perang Akhir Zaman
Penulis: Manshur Abdul Hakim

Buku ini akan mengupas tentang bangsa Romawi, persinggungannya dengan umat Islam, dan kaitannya dengan peristiwa Akhir Zaman. Melalui studi dan penelitian penulisnya, pembaca diajak untuk mengenal sejarah dan peradaban Bangsa Romawi, perseteruannya dengan umat Islam, dan signifikansinya dalam konteks kekinian.

Pembaca akan diajak untuk memahami siapa orang-orang Romawi sebagaimana disebutkan dalam Al Quran di surah Ar-Rum, hadits- hadits Nabi yang shahih, dan atsar para sahabat. Apakah orang-orang Eropa bisa dikatakan sebagai bangsa Romawi saat ini? Apakah Banu Al-Ashfar (Bangsa Kuning) sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi, adalah bangsa Rusia dan Cina, yang hari ini juga terlibat dalam konstalasi konflik dengan umat Islam? Apa kaitannya dengan peristiwa Akhir Zaman yang akan terjadi di negeri Syam?
-------------------------------
Bangsa Romawi dan Perang Akhir Zaman
Penulis: Manshur Abdul Hakim
Isi: 266 Halaman
Berat : 400 gr
Harga: Rp 68.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran
77 Kisah Adab dan Akhlak Nabi Muhammad untuk Anak
(Buku Cerita Bergambar Fullcolour)

Suatu ketika, Nabi Muhammad memasuki sebuah kebun milik seorang laki-laki Anshar. Dijumpainya seekor unta sedang menangis. Nabi Muhammad Saw pun mendekati dan mengusapnya dengan sayang. Ternyata unta itu mengadu sesuatu kepada Rasulullah Saw. Kemudian, Rasulullah Saw menegur pemilik unta. Mengapa unta itu dibiarkan keletihan dan kelaparan ?

Masya Allah, ya. Begitu sayangnya Rasulullah Saw kepada hewan sehingga tidak tega melihat ada unta yang menangis. Itu adalah salah satu kisah akhlak Nabi yang ada di dalam buku ini. Dan masih banyak lagi kisah-kisah lainnya.

Hisyam bin Amir pernah bertanya kepada Aisyah tentang akhlak Rasulullah Saw, Aisyah menjawab “Akhlak Nabi Saw adalah Al Quran.” (HR. Muslim)

Akhlak dan Adab Nabi demikian agungnya dan sesuai dengan Al Quran. Bahkan Allah sendiri di dalam firman-Nya jelas-jelas mengatakan, “ Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al Qalam :4).
----------------------------------
77 Kisah Adab dan Akhlak Nabi Muhammad untuk Anak
Penulis : Muhammad Yasir, Lc
Ukuran: 20 x 25 cm
Sanpul: Hard Cover
Isi: 172 halaman fullcolour
Berat: 620 gr
Harga: Rp. 160.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
ISLAM DAN INFORMASI
Dr Adian Husaini
Peneliti INSISTS

Pesan ayat al-Quran itu begitu jelas: dalam menerima suatu informasi, kaum Muslim diperintahkan memperhatikan kredibilitas sumber berita. Waspadai jika berita itu bersumber dari orang fasik. Siapakah orang yang disebut sebagai fasik?

Kata “fasik” (fasiq), berasal dari kata dasar “al fisq“ yang artinya “keluar” (khuruj). Para ulama mendefinisikan fasik sebagai “orang yang durhaka kepada Allah SWT karena meninggalkan perintah-Nya atau melanggar ketentuan-Nya”. Orang fasik adalah orang yang melakukan dosa besar atau banyak/sering melakukan dosa kecil. Memang tidak begitu mudah menentukan batasan yang tegas apakah seorang masuk kategori fasik. Di dalam Al Quran kata fasik muncul dalam berbagai konteks. Terkadang kata fasik dihubungkan langsung dengan kekafiran dan kedurhakaan (QS 49:7) dan terkadang digandengkan dengan kebohongan dan percekcokan (QS 2:197).

Di lapangan hukum Islam, kata “fasik” diperhadapkan dengan kata “‘adil“. Menurut jumhur ulama, adil adalah sifat tambahan dan tidak identik dengan Islam itu sendiri. Maksudnya, orang yang tidak adil (fasik) tidak langsung dikeluarkan dari Islam. Kategori fasik bisa terjadi akibat dosa besar atau dosa kecil, tetapi kategori kafir hanya mungkin terjadi akibat dosa besar. Dengan demikian, dapat dikatakan, setiap kafir pasti fasik, tetapi belum tentu setiap fasik adalah juga kafir. Sebagian ulama madzhab Syafii menyatakan, bahwa seorang dapat dikatakan sebagai tidak fasik (adil) apabila kebaikan dia lebih banyak dari kejahahatannya dan tidak terbukti bahwa ia sering berdusta.

Menyimak uraian para ulama ter sebut, dapat diambil pemahaman, bahwa orang fasik terlarang memegang suatu jabatan atau amanah yang berhubungan dengan “kepercayaan”. Posisi media massa dan wartawan adalah sebagai ”pembawa amanah” untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Harusnya, posisi ini tidak ditempati oleh orang-orang yang fasik. Artinya, QS al-Hujurat ayat 6 tersebut seharusnya menyadarkan umat Islam untuk menyiapkan tenaga-tenaga wartawan dan institusi media Islam yang adil dan profesional.

Asbabun Nuzul ayat 6 surat Al Hujurat itu berkaitan dengan kisah seorang bernama al-Walid bin Uqbah. Ia diutus oleh Nabi Muhammad saw untuk menarik zakat dari Bani Musthaliq yang telah menyatakan masuk Islam. Al-Walid tidak berhasil menarik zakat dan pulang kembali ke Madinah dengan mambawa laporan kepada Nabi SAW bahwa Bani Mushthaliq telah murtad dari Islam.

Nabi pun bersiap-siap mengirimkan pasukan ke Bani Musthaliq. Tapi, se belum itu terjadi, datanglah utusan Bani Mushthaliq dan membantah berita al-Walid. Maka turunlah ayat itu. Bahkan ayat tersebut memberi julukan yang hina kepada Al Walid, yaitu si “fasik”, tegasnya seorang pembohong. Ibnu Zaid, Muqatil, dan Sahl bin Abdullah memberi arti orang fasik sebagai pembohong (kadzdzaab). Sedangkan Abul Hasan al Warraq memberi arti orang fasik sebagai orang yang tidak segan-segan menyatakan suatu perbuatan dosa. (Lihat, Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al Azhar, Juzu’ XXVI, hal. 191-192).

Kisah itu mengisyaratkan betapa pentingnya kaum Muslim sangat berhati-hati dalam menerima, mengolah, dan menyebarkan informasi. Silakan menerima informasi dari kaum fasik, tapi harus dilakukan tabayyun terlebih dahulu. Lakukan cek dan ricek. Jangan percaya begitu saja informasi dari kaum fasik, apalagi kaum kafir. Apalagi, tidak ada informasi yang bebas nilai dan bebas misi. Informasi dalam bentuk berita, analisis, atau apa pun, disebarkan melalui media massa melalui proses pemilihan, penyuntingan, dan lay-out serta sudut pandang yang sarat kepentingan dan muatan nilai penulis dan media massanya.

Bahkan, secara khusus, al-Quran mengingatkan bahwa musuh utama para Nabi –dan tentu juga para pengikut Nabi– adalah setan-setan jenis manusia dan setan-setan jenis jin yang senantiasa menyebarkan ”kata-kata indah” (zukhru falqaul), dengan tujuan untuk menipu manusia. (QS an-An’am: 112).
Iblis pun menggoda Adam dan Hawa dengan kata-kata indah dan ungkapan yang menawan, bukan dengan ungkapan dan bentakan kasar, sehingga berhasil membujuk Adam dan Hawa melanggar larangan Allah. Henry Martyn, tokoh misionaris terkenal dengan ungkapan nya, “Aku datang untuk menghadapi umat Islam, bukan dengan senjata tapi dengan kata-kata, bukan dengan kekuatan fisik tapi dengan logika, dan bukan dalam kebencian tapi dalam kasih.”

Perang Salib telah gagal, begitu kata Henry Martyn. Karena itu, untuk “me naklukkan” dunia Islam perlu resep lain: gunakan “kata, logika, dan kasih”. Bukan kekuatan senjata atau kekerasan. Hal senada dikatakan misionaris lain, Raymond Lull, “Saya melihat banyak ksatria pergi ke Tanah Suci, dan berpikir bahwa mereka dapat menguasainya dengan kekuatan senjata, tetapi pada akhirnya semua hancur sebelum mereka mencapai apa yang mereka pikir bisa diperoleh.”

Lull mengeluarkan resep: Islam tidak dapat ditaklukkan dengan darah dan air mata, tetapi dengan cinta kasih dan doa. Menurut Eugene Stock, mantan sekretaris redaksi Church Missionary Society, tidak ada figur yang lebih heroik dalam sejarah Kristen dibandingkan Raymond Lull. Lull adalah misionaris pertama dan mungkin terbesar yang menghadapi para pengikut Muhammad.

Ungkapan Lull dan Martyn itu ditulis oleh Samuel M Zwemmer, misionaris Kristen terkenal di Timur Tengah, dalam buku Islam: A Challenge to Faith (1907). Buku yang berisi resep untuk “menaklukkan” dunia Islam itu disebut Zwemmer sebagai “beberapa kajian tentang kebutuhan dan kesempatan di dunia para pengikut Muhammad dari sudut pandang missi Kristen”.

Jangan heran, jika kaum misionaris kemudian sangat serius dan professional dalam mengembangkan media informasi untuk mengarahkan pemikiran masyarakat. Tugas media adalah membentuk citra (image), yang seringkali berbeda dengan realitas sebenarnya. Media bisa mencitrakan seorang sebagai “orang baik” dan “orang jahat” yang sering berbeda dengan kenyataan sebenarnya.

Informasi memang hal teramat penting dalam kehidupan manusia. Dan Nabi Muhammad saw memerintahkan: Berjihadlah melawan orang-orang mu syrik dengan hartamu, jiwamu, dan lidahmu. Kini, apa yang sudah dilakukan oleh umat Islam dalam berjuang di bidang media informasi ini? Sudahkah kita semua bersungguh-sungguh berjuang di bidang informasi ini? Jujurlah kita, tanya di sini, di hati ini!
RUQYAH, JIN, SIHIR danTERAPINYA
- Mengenal Seluk Beluk Jin
- Tanda-tanda Gangguna Jin (Fisik & Psikis)
- Kisah & Pengalaman Berdilaog dengn Jin Ketika Meruqyah
Penulis: Syaikh Wahid Abdussalam Bali

Buku ini mengupas tuntas tentang pemahaman yang keliru tentang masalah jin, sihir, dan terapi ruqyah. Mulai dari pembahasan asal muasal dan jenisnya, tempat tinggal, makan minumnya, hingga benarkah bangsa jin memiliki kekuatan hebat sebagaimana yang sering kita dengar baik itu di media, berita mulut kemulut dan lainnya.

Buku ini juga memaparkan tentang gangguan jin, mulai dari penyebab datangnya setan, tipu daya setan, macam-macam sihir (sihir perceraian, pelet, sihir tipuan penghlihatan, sihir gila, penyakit, pendarahan, penghilangan pernikahan, dan lainnya. Termasuk juga ar-Rabthu, dimana sihir menimpa pasangan suami istri dan al-ain sihir melalui tatapan mata.

Selain itu, pembahasan di buku ini juga dilengkapi dengan perlindungan diri dan ruqyah (penjagaan) yang sesuai alqur’an dan as-sunnah, yakni meliputi pengobatan kesurupan, amal-amal yang dapat menjadi benteng gaib, serta pengobatan sihir.

Sebagian daftar Isi :
Bagian Pertama : Wiqayatul Insan Minal Jinn Wasy Syaithan:
1. JIN, Slsebuah hakikat, bukan khurafat.
2. Penampakan setan di hadapan para Nabi
3. Anarkisme setan atas diri manusia
4. Hati dan tipu daya setan
5. Benteng ghaib

Bagian Kedua: Ash-Sharimul Batari Fit Tashaddi Lis Saharati Al-Asyrar
1. Pengertian Sihir
2. Sihir dalam padangan alqur’an dan as-sunnah
3. Pembagian sihir
4. Bagaimana cara penyihir mendatangkan jin
5. Sihir, bolehkan?
6. Macam-macam sihir dan pengobatannya
7. Terapi pengobatan bagi orang yang tidak bisa menggauli istrinya
8. Perbedaan antara sihir Ar-Rabthu, Impotensi, Dan Lemah Syahwat
9. Pengobatan Terhadap Pengaruh Al-‘Ain
Dst.
------------------------
Ruqyah Jin Sihir Dan Terapinya, Penulis Syaikh Wahid Abdussalam Bali,
isi: 709 halaman,
Sampul: hardcover,
Ukuran: 17 x 25 cm,
Berat: 1,1 Kg.
Harga: Rp. 160.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran
MUAWIYAH BIN ABU SUFYAN
Di akhir hidupnya, mengapa Mu’awiyah membai’at putranya, Yazid? Padahal kala itu masih banyak para sahabat hebat yang masih hidup. Kemudian di zaman Yazid inilah cucu Nabi SAW, al-Husain bin Ali terbunuh. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang bertanggung jawab?

Mu’awiyah bin Abu Sufyan telah menjadi orang besar sejak Rasulullah SAW, yaitu sebagai salah seorang penulis wahyu.

Di zaman kekhalifahan Abu Bakar, Mu’awiyah adalah salah seorang panglima penting dalam penaklukan Syam. Pada masa Umar, Mu’awiyah telah muncul menjadi sosok yang unggul hingga khalifah Umar menyerahkan Damaskus dan Ba’labak di bawah kepemimpinannya. Dan di masa Utsman, Mu’awiyah meraih puncak pencapaian yang gemilang; berhasil menaklukkan banyak wilayah di Syam, salah satu pusat kekuatan Romawi paling kokoh ketika itu. Dan di masa itu pula, untuk pertama kali, umat Islam berhasil membentuk pasukan angkatan laut yang hebat, dan ini sekali lagi adalah jasa Mu’awiyah.

Tetapi ketika Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah, kenapa Mu’awiyah tidak mau berbai’at? Sikap Mu’awiyah ini kemudian memicu berbagai peristiwa besar: Perang Shiffin, peristiwa tahkim, munculnya Khawarij, munculnya agama Syi’ah; yang hingga kini semua itu terus menjadi bahan kajian menarik.

Buku ini, mengulas secara faktual disertai dengan analisa yang kuat, semua yang terjadi dalam kurun waktu itu, kasus demi kasus; sehingga berbagai peristiwa yang tampak bagaikan tumpukan peristiwa acak, dan fitnah tumpang tindih menjadi terurai dan terpetakan dengan jelas. Di antara gerakan Jihad yang dilakukan Mu’awiyah adalah menghadapi Romawi Byzantium yang berpusat di Konstantinopel, yang ketika itu adalah palang pintu benua Eropa.

Juga keberhasilan Mu’awiyah menaklukkan Afrika Utara seluruhnya. Kemudian menaklukkan ke arah timur hingga mencapai Khurasan, Sijistan, dan negeri-negeri seberang sungai Jaihun (kini: Sungai Amu Darya). Mu’awiyah telah mengabdikan hidupnya di jalan Allah selama empat puluh tahun; dua puluh tahun sebagai gubernur dan dua puluh tahun sebagai khalifah, yang sepanjang masa itu penuh dengan torehan jasa yang luar biasa bagi kaum Muslimin. Tetapi di akhir hidupnya, mengapa Mu’awiyah membai’at putranya, Yazid? Padahal kala itu masih banyak para sahabat hebat yang masih hidup. Kemudian di zaman Yazid inilah cucu Nabi SAW, al-Husain bin Ali terbunuh.

Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang bertanggung jawab? Lebih dari itu, apa sebenarnya yang menyebabkan hari terbunuhnya al-Husain diperingati oleh agama Syi’ah sebagai hari yang utama dalam agama mereka? Kemudian, jauh hari setelah al-Husain terbunuh, khurafat tersebar simpang siur, hingga tidak kurang dari enam kota besar di berbagai belahan bumi ini mengklaim bahwa kepala al-Husain dimakamkan di sana; di mana sebenarnya kepala al-Husain dimakamkan? Buku ini adalah salah satu rujukan sejarah yang penting bagi kaum Muslimin. Dan ini adalah salah satu usaha kami untuk ikut mengurai sejarah yang telah dibuat kusut oleh para Orientalis dan Syi’ah.
----------------------------
Muawiyah Bin Abu Sufyan
Penulis: Dr. Ali bin Muhammad ash-Shallabi
Ukuran: 16 x 24,5 cm
Sampul: Hard Cover
Tebal buku: xxxviii+ 1038 halaman.
Berat: 1,5 Kg.
Harga: Rp. 160.000.

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
ANDA BERTANYA RASULULLAH MENJAWAB
Penulis: Ibnu Qayyim Al Jauziyah

Para sahabat radiyallahu anhu manakala menghadapi persoalan yang rumit dan sulit dipecahkan, khususnya dalam persoalan agama, mereka langsung mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam guna meminta fatwa dan nasehat-nasehat penting Beliau. Karena itu, tak heran periode tersebut disebut sebagai khairu quruun ( sebaik - baik masa ), sebab mereka mendapat bimbingan dan arahan langsung dari Rasulullah. Namun, akrena beliau telah wafat, maka fatwa-fatwa beliau dihafal dan ditulis oleh para perawi hadits, dan sebagiannya dikumpulkan oleh beberapa ulama menjadi sebuah kitab tersendiri. Salah satunya adalah kitab ini.

Dalam kitab ini terhimpun fatwa-fatwa penting dari lisan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan uraian yang ringkas dan padat, mencakup berbagai pernik permasalahan dalam syariat yang mulia ini. Sebuah karya seorang tokoh Islam tersohor, Ibnul Qayyim al-Jauziyah. Yang sangat sarat dengan takhrij dan tahqiq akan keshahihan hadits-haditsnya.
------------------------------------------
ANDA BERTANYA RASULULLAH MENJAWAB
Penulis: Ibnu Qayyim Al Jauziyah
Ukuran: 16 x 24,5 cm
Isi: 970 Halaman
Berat: 1.7 Kg.
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp. 250.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran...
*INI BUKAN KUDETA*
Penulis: Salim Said

Cita-cita mencapai civil society adalah sebuah tujuan yang diperjuangkan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Setelah tiga dekade lebih berada di bawah kekuasaan rezim Orde Baru yang militeristik, perjalanan 20 tahun reformasi tak juga memunculkan pemerintahan sipil yang kuat dan berdaulat. Bahkan, akhir-akhir ini muncul “kerinduan” untuk mengembalikan pemerintah bernuansa militer. Seakan-akan pemerintahan sipil tak bisa memberikan jaminan keamanan dan stabilitas bagi Indonesia. Benarkah demikian?

Pakar ilmu politik dan militer Indonesia, Salim Haji Said, memaparkan transisi pemerintahan dari sistem militer ke sipil dan sebaliknya di Thailand, Mesir, Korea Selatan, dan Indonesia. Apa yang terjadi dalam transisi pemerintahan di keempat negara tersebut? Apa kesamaannya dan apa perbedaannya? Dan, apa pelajaran yang bisa ditarik oleh Indonesia dari peristiwa transisi pemerintahan dari militer ke sipil dan sebaliknya di negara-negara tersebut?

Dengan analisis bernas, Salim Haji Said mengupas semua peristiwa di negara-negara tersebut dan menjabarkan hal-hal apa saja yang dibutuhkan Indonesia agar bisa beralih ke negara civil society yang berdaulat.
----------------------------------
INI BUKAN KUDETA
Penulis: Salim Said
ISBN : 978-602-441-090-2q
Harga: Rp. 95.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran...
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Sekolahisme Penyakit Ummat Islam Saat Ini | Ust Adian Husaini
YAHUDI MADINAH
Penulis: Wisnu Tanggap Prabowo

Buku ini adalah kajian sejarah tentang sepak terjang kaum Yahudi, dengan berbagai lika-liku sejarah dan kehidupannya, yang diambil dari Al-Quran, As-Sunnah, kitab tarikh para salaful ummah, kitab-kitab agama lain, dan buku-buku sejarah kontemporer. Semua itu diramu dalam sebuah narasi sejarah yang sangat apik, yang bisa menambah khazanah keilmuan kita tentang kaum Yahudi.

Sangat jarang buku yang membahas tentang kaum Yahudi secara detail, baik oleh penulis di Indonesia ataupun di TImur Tengah.
------------------------------------------------
Yahudi Madinah
Penulis: Wisnu Tanggap Prabowo
Ukuran: 15,5 x 24 cm
Isi: 378 Halaman
Berat: 510 gr
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 89.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran...
TAMASYA KE SURGA
Penulis: Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Buku Hadil Arwaah ila Biladil Afraah (Tamasya ke Surga) ini, adalah hamparan kasih sayang Allah Azza wa Jalla yang tak bertepi. Dengan keluasan rahmat-Nya itu, seorang hamba yang memiliki iman sekecil atom atau dosa berkarat dimasukkan surga dan diberikan kekayaan sepuluh kali lipat raja-raja di dunia dengan syafa'at Ar-Rahman . Sebaliknya, sekalipun seseorang memiliki amal shalih sebanyak tujuh puluh nabi, tidak akan cukup baginya memasuki surga Ar-Rahman, jika hanya mengandalkan amalnya dan mencampakkan rahmat Allah. Sungguh kenikmatan-kenikmatan surga yang tidak sedikit pun terlintas dalam benak manusia dan tiada-tara bandingnya, tidak dapat dicicipi sekalipun dengan amalan RasulullahShallallahu Alaihi wa Sallam .

Bagaimana bisa dibayangkan, rumah penghuni surga yang dibangun Allah dengan Tangan-Nya sendiri berbentuk istana. Yang materi batu batanya emas dan perak, yang atapnya Arasy Ar-Rahman, yang pepohonannya dari emas dan perak sebening kaca; yang buah-buahannya lebih lembut dari keju dan lebih manis dari madu; yang sungai-sungainya mengalirkan susu, madu dan arak yang tidak memabukkan; yang kebagusan wajah penghuninya seperti rembulan dengan umur tiga puluh tiga tahun; yang kendaraannya kuda dan unta bersayap yang terbang mengantarkan kemana pun mereka suka.
--------------------------------
TAMASYA KE SURGA
Penulis: Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Ukuran: 16 x 24,5 cm
Isi: 534 Halaman
Berat: 1Kg
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp.99.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran...