Tapi, Allah juga memberi tahu jika Anda memilih menjadi atheis niscaya akan menuai azab di neraka jahannam yang sangat pedih dan jika memilih beriman maka ia akan mendapatkan pahala surga yang kekal abadi.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1714145335392076&id=153825841424041
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1714145335392076&id=153825841424041
KECERDASAN DALAM PANDANGAN ISLAM
Penulis: Ibnul Jauzi
Buku ini adalah salah satu buku terjemah Kitab buah karya ulama dan cendekiawan Muslim terkemuka, Ibnul Jauzi , yang berjudul Akbar Al Adzkiya.
Dalam buku ini dibahas tentang Akal, kecerdasan, serta kisah orang-orang cerdas dalam menghadapi dan menyikapi berbagai permasalahan hidup.
Diawali dengan sisi kecerdasan para Nabi, kemudian para sahabat, para ulama, cendekiawan, dan diakhiri dengan sisi kecerdasan yang dimiliki hewan. Metode pemaparan yang digunakan penulis pun sangat menarik, karena kisah-kisah yang dibawakan berdasarkan riwayat hadits dan atsar, sehingga validitas dan keotentikan kisahnya tak perlu diragukan lagi.
-----------------------
KECERDASAN DALAM PANDANGAN ISLAM
Penulis: Ibnul Jauzi
Ukuran: 16 cm x 24,5 cm
Cover: Hard Cover
Berat: 1 Kg
Tebal: 684 halaman
Harga: Rp. 171.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Penulis: Ibnul Jauzi
Buku ini adalah salah satu buku terjemah Kitab buah karya ulama dan cendekiawan Muslim terkemuka, Ibnul Jauzi , yang berjudul Akbar Al Adzkiya.
Dalam buku ini dibahas tentang Akal, kecerdasan, serta kisah orang-orang cerdas dalam menghadapi dan menyikapi berbagai permasalahan hidup.
Diawali dengan sisi kecerdasan para Nabi, kemudian para sahabat, para ulama, cendekiawan, dan diakhiri dengan sisi kecerdasan yang dimiliki hewan. Metode pemaparan yang digunakan penulis pun sangat menarik, karena kisah-kisah yang dibawakan berdasarkan riwayat hadits dan atsar, sehingga validitas dan keotentikan kisahnya tak perlu diragukan lagi.
-----------------------
KECERDASAN DALAM PANDANGAN ISLAM
Penulis: Ibnul Jauzi
Ukuran: 16 cm x 24,5 cm
Cover: Hard Cover
Berat: 1 Kg
Tebal: 684 halaman
Harga: Rp. 171.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Syed M. Naquib al-Attas dalam bukunya A Commentary on the Hujjat al-Shiddiq of Nur al-Din al- Raniri (Kuala Lumpur: Kementerian Kebudayaan, 1986) halaman 200 mengatakan, "Kebodohan itu terdiri dari 2 jenis. Pertama, kebodohan yg ringan yaitu kurangnya ilmu mengenai apa yg seharusnya diketahui. Kedua, kebodohan yg berat, yaitu keyakinan yg salah yg bertentangan dg fakta dan realitas, meyakini sesuatu yg berbeda dg sesuatu itu sendiri, atau melakukan sesuatu dg cara2 yg berbeda dari bagaimana seharusnya sesuatu itu dilakukan."
Kebodohan yg ringan bisa diobati dg pengajaran atau pendidikan. Tapi kebodohan yg berat adalah penyebab utama dari kejahatan manusia dan berbahaya bagi pembangunan moralitas individu maupun masyarakat. Sebab kebodohan jenis ini bersumber dari spiritualitas yg tidak sempurna yg dinyatakan dg sikap menolak kebenaran.
Contoh yg mudah. Orang pandai mengerjakan operasi 2+3=5. Orang bodoh jenis pertama mengerjakan 2+3=23 karena dia tidak tahu cara mengerjakannya. Tapi orang bodoh jenis kedua mengerjakan 2+3=23 karena sengaja utk maksud2 tertentu, demi kepentingan tertentu.
Mari kita berantas semua bentuk kebodohan, terutama kebodohan jenis kedua.
-Dr. Budi Handrianto-
Kebodohan yg ringan bisa diobati dg pengajaran atau pendidikan. Tapi kebodohan yg berat adalah penyebab utama dari kejahatan manusia dan berbahaya bagi pembangunan moralitas individu maupun masyarakat. Sebab kebodohan jenis ini bersumber dari spiritualitas yg tidak sempurna yg dinyatakan dg sikap menolak kebenaran.
Contoh yg mudah. Orang pandai mengerjakan operasi 2+3=5. Orang bodoh jenis pertama mengerjakan 2+3=23 karena dia tidak tahu cara mengerjakannya. Tapi orang bodoh jenis kedua mengerjakan 2+3=23 karena sengaja utk maksud2 tertentu, demi kepentingan tertentu.
Mari kita berantas semua bentuk kebodohan, terutama kebodohan jenis kedua.
-Dr. Budi Handrianto-
Jika konsep manusia yang digunakan untuk mendidik sudah keliru, maka tidak mudah untuk mendidik dengan benar. Sebab, tujuan dan kurikulum utamanya akan berbeda. Konsep yang salah tentang manusia ini akan berdampak besar pada perjalanan hidupnya.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1716432838496659&id=153825841424041
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1716432838496659&id=153825841424041
Ia berpesan “tugas kalian bukan mengkristenkan orang Islam tapi merobah cara berfikir orang Islam, agar nanti lahir generasi Muslim yang memusuhi agamanya”.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1723448601128416&id=153825841424041
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1723448601128416&id=153825841424041
*WARISAN SANG MURABBI*
*Pilar-Pilar Asasi*
Suatu hari Syaqiq Albilkhi datang kepada Harun Alrasyyid, penguasa di zamannya, tentu saja bukan untuk mengharap atau meminta sesuatu atau menjilat penguasa, hal yang karenanya para ulama bertahan untuk tidak pernah mendatangi pintu mereka.
la segera minta segelas air minum. Setelah gelas itu di genggamnya, ia bertanya, “Harun, apa sikapmu jika di tengah padang pasir engkau kehabisan air yang kau perlukan untuk menyambung hidup?” Harun menjawab “Setengah kerajaanku akan kulepaskan untuk menebus segelas air itu.”
Syaqiq bertanya lagi, “Bagaimana bila suatu hari segelas air yang setiap hari engkau keluarkan dari tubuhmu, tak dapat keluar dan menyebabkan engkau sangat menderita?” Harun menjawab lugas, “Seluruh kerajaanku akan kulepaskan untuk bisa mengeluarkan air itu.”
Syaqiq lantas menutup dialog dengan pesan yang tajam, membuat Harun menangis, “Nah, karenanya hati-hatilah dengan kekuasaan yang nilainya tak lebih dari segelas air ini.”
WARISAN SANG MURABBI
Pilar-pilar Asasi
🖋 Penulis: KH. Rahmat Abdullah
📄 Kertas isi: Book Paper 55 gr
📖 Isi: 348 halaman (b/w)
📏 Ukuran 15,5 x 24 cm
📙 Sampul: Soft Cover
Laminating Doft ; Spot UV
🔖 Harga : Rp 99.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
*Pilar-Pilar Asasi*
Suatu hari Syaqiq Albilkhi datang kepada Harun Alrasyyid, penguasa di zamannya, tentu saja bukan untuk mengharap atau meminta sesuatu atau menjilat penguasa, hal yang karenanya para ulama bertahan untuk tidak pernah mendatangi pintu mereka.
la segera minta segelas air minum. Setelah gelas itu di genggamnya, ia bertanya, “Harun, apa sikapmu jika di tengah padang pasir engkau kehabisan air yang kau perlukan untuk menyambung hidup?” Harun menjawab “Setengah kerajaanku akan kulepaskan untuk menebus segelas air itu.”
Syaqiq bertanya lagi, “Bagaimana bila suatu hari segelas air yang setiap hari engkau keluarkan dari tubuhmu, tak dapat keluar dan menyebabkan engkau sangat menderita?” Harun menjawab lugas, “Seluruh kerajaanku akan kulepaskan untuk bisa mengeluarkan air itu.”
Syaqiq lantas menutup dialog dengan pesan yang tajam, membuat Harun menangis, “Nah, karenanya hati-hatilah dengan kekuasaan yang nilainya tak lebih dari segelas air ini.”
WARISAN SANG MURABBI
Pilar-pilar Asasi
🖋 Penulis: KH. Rahmat Abdullah
📄 Kertas isi: Book Paper 55 gr
📖 Isi: 348 halaman (b/w)
📏 Ukuran 15,5 x 24 cm
📙 Sampul: Soft Cover
Laminating Doft ; Spot UV
🔖 Harga : Rp 99.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Banyak peristiwa membuktikan, bahwa pemikiran, keyakinan, dan sikap masyarakat, tidak selalu sejalan dengan penguasa. Di masa Khalifah al-Makmun, yang Muktazily, umat Islam lebih mengikuti para ulama Ahlu Sunnah, ketimbang paham Muktazilah. Di masa penjajahan Belanda, umat Islam tidak mengikuti agama penjajah, dan lebih mengikuti kepemimpinan ulama.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1726366167503326&id=153825841424041
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1726366167503326&id=153825841424041
Kita memerintahkan anak kita menolong fakir miskin, menyantuni anak yatim, karena itu perintah Allah SWT, sesuai ajaran Islam; bukan karena perintah Pancasila. Dan yakinlah kita, di akhirat nanti, tidak akan ditanya oleh Allah, apakah kita sudah mengamalkan Pancasila atau tidak!
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1726727210800555&id=153825841424041
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1726727210800555&id=153825841424041
ENSIKLOPEDIA MATAN FIKIH SYAFI'I POPULER
Penulis: Syaikh Salim bin Sumair al-Hadrami, et. al.
Madzhab Syafi'i adalah madzhab terbesar di Indonesia. Masyarakat muslim Indonesia, dari bermacam suku, wilayah, organisasi dan lembaga, banyak yang menganut dan menisbatkan diri pada madzhab yang didirikan oleh Imam Abu Abdullah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i Al-Muththalibi Al-Quraisy ini. Maka, belajar dan mengajarkan apa yang menjadi kandungan dari madzhab in menjadi sebuah kebutuhan yang tak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, menghadirkan sebuah buku yang menghimpun materi belajar dan mengajar fikih Syafi'i bagi santri dan pemula, menjadi sebuah perkara yang penting untuk dilakukan.
Buku ini istimewa, karena ia menghimpun empat matan fikih yang cukup penting dan masyhur di kalangan para pencari ilmu, terutama yang mendalami fikih madzhab Syafi'i. Empat matan fikih tersebut yakni :
1. Matan Safinatun Najah (Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadrami w. 1271 H)
2. Al-Mukhtashar Al-Lathif (Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Bafadhal w. 918 H)
3. Matan ABu Syuja (Abu Syuja' Al-Ashfahani w. 593 H)
4. Al-Yaqut An-Nafis (Syaikh Ahmad bin Umar Asy-Syathiri w. 1360 H)
Semoga hadirnya buku in membawa sebuah kemanfaatan yang besar bagi kaum muslimin, khususnya para santri dan pemula yang hendak memulai belajar fikih madzhab Syafi'i.
------------------------------------
ISLAM ENSIKLOPEDIA MATAN FIKIH SYAFI'I POPULER
Penulis: Syaikh Salim bin Sumair al-Hadrami, et. al.
Sampul: Hard Cover
Tebal: 626 Halaman
Ukuran: 24,7 x 17,5 x 3,2 cm
Berat: 1,07 kg
Harga: Rp. 165.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Penulis: Syaikh Salim bin Sumair al-Hadrami, et. al.
Madzhab Syafi'i adalah madzhab terbesar di Indonesia. Masyarakat muslim Indonesia, dari bermacam suku, wilayah, organisasi dan lembaga, banyak yang menganut dan menisbatkan diri pada madzhab yang didirikan oleh Imam Abu Abdullah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i Al-Muththalibi Al-Quraisy ini. Maka, belajar dan mengajarkan apa yang menjadi kandungan dari madzhab in menjadi sebuah kebutuhan yang tak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, menghadirkan sebuah buku yang menghimpun materi belajar dan mengajar fikih Syafi'i bagi santri dan pemula, menjadi sebuah perkara yang penting untuk dilakukan.
Buku ini istimewa, karena ia menghimpun empat matan fikih yang cukup penting dan masyhur di kalangan para pencari ilmu, terutama yang mendalami fikih madzhab Syafi'i. Empat matan fikih tersebut yakni :
1. Matan Safinatun Najah (Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadrami w. 1271 H)
2. Al-Mukhtashar Al-Lathif (Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Bafadhal w. 918 H)
3. Matan ABu Syuja (Abu Syuja' Al-Ashfahani w. 593 H)
4. Al-Yaqut An-Nafis (Syaikh Ahmad bin Umar Asy-Syathiri w. 1360 H)
Semoga hadirnya buku in membawa sebuah kemanfaatan yang besar bagi kaum muslimin, khususnya para santri dan pemula yang hendak memulai belajar fikih madzhab Syafi'i.
------------------------------------
ISLAM ENSIKLOPEDIA MATAN FIKIH SYAFI'I POPULER
Penulis: Syaikh Salim bin Sumair al-Hadrami, et. al.
Sampul: Hard Cover
Tebal: 626 Halaman
Ukuran: 24,7 x 17,5 x 3,2 cm
Berat: 1,07 kg
Harga: Rp. 165.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Dulu, di awal tahun 1960-an, lulus SMP saya mendaftar Sekolah Guru Atas (SGA). Rapor saya dilihat, dan saya ditolak. Lalu, saya mendaftar ke SMA terbaik di Surabaya. Rapor saya dilihat, dan saya diterima,” kata pria 70 tahun yang kemudian menjadi dosen di ITS.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1729943537145589&id=153825841424041
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1729943537145589&id=153825841424041
Waktu itu, tidak ada yang mengeluarkan fatwa haram ikut pemilu, dengan alasan pemilu adalah sistem demokrasi. Padahal, para ulama Indonesia sudah mengkaji kitab-kitab para ulama tentang fiqih politik, seperti kitab al-Ahkam al-Sulthaniyyah ditulis Imam Mawardi (w. 450 H/sekitar 1072 M).
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1730442750429001&id=153825841424041
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1730442750429001&id=153825841424041
KOMUNISME
Oleh: Dr Hamid Fahmy Zarkasyi
Di Barat ketika Katolik tidak bicara kehidupan di dunia, Protestan mulai menyoal "Mengapa agama tidak menjamin kemakmuran hidup". Mereka pun bekerja keras untuk hidup makmur. Hidup makmur tidak cukup, makmur harus dijamin oleh kapital yang besar dan bertahan lama. Mereka pun terbukti sukses. Max Weber mencatat, bahwa ternyata di abad ke 16, di Jerman, kapitalis dan pengusaha besar serta pekerja yang terampil di perusahaan-perusahaan modern adalah kaum Protestan.
Jadi kapitalis-kapitalis itu hanya ingin hidup makmur. Tapi makmur ternyata perlu sistim dan kekuasaan yang melibatkan masyarakat. Dari sini sistim sosial, sistim pasar, sistim pemerintahan pun berkembang bersama kapitalisme. Singkatnya lahirlah kapitalisme sebagai sistim ekonomi dan sosial. Tujuan akhirnya kemakmuran.
Kemakmuran gaya kapitalisme bukan tanpa cacat. Maka pada awal abad ke 19 lahirlah gerakan sosialisme. Robert Owen (1771-1858) di Inggris dan Saint Simon (1760-1825) di Perancis adalah diantara perumusnya. Ide dasarnya tetap bagaiman hidup makmur.
Tapi makmur ala sosialis mengutamakan kebersamaan. Sistim dikontrol dan dicengkeram penguasa. Pribadi dikalahkan oleh rakyat dan buruh. Sosialisme pun diikuti oleh komunisme. Paham yang dicetuskan oleh Karl Marx ini memusuhi kapitalisme dan segala sistimnya. Kapitalis-kapitalis itu dianggap menindas kaum buruh.
Pimpinan Negara adalah borjuis dan kaum buruh adalah proletar. Keduanya diteorikan sebagai musuh abadi. Jika kapitalis bersaing dengan sistim pasar bebas, komunis melawan dengan cara apapun. Jika kapitalis menciptakan persaingan dengan cara kejam, komunis tidak kalah kejamnya menciptakan konflik dan jika perlu pertumpahan darah untuk mencapai tujuan.
Jika kapitalis tidak lagi mementing kan Tuhan, kaum komunis mengingkari adanya Tuhan. Jika kapitalis dengan sis tim ekonominya menciptakan masya rakat elitis, komunis menciptakan masya rakat tanpa kelas. Masalahnya, kapitalisme menghasilkan pertumbuhan ekonomi tapi melupakan pemerataan. Sedangkan komunisme mengobesikan pemerataan tapi tidak memikirkan partumbuhan.
Kini kapitalisme menguasai sistim ekonomi Negara-negara Eropah dan bahkan sistim ekonomi dunia. Namun, kesejahteraan dan kemakmuran yang dibawa sistim ini ternyata hanya dinik mati oleh segelintir orang. Sistim eko nomi kapitalis ternyata berdampak buruk pada tata sosial-politik. Persaingan pasar berdampak pada persaingan politik dan persaingan politik-ekonomi berujung pada pertumpahan darah pula.
Sedangkan komunisme sebagai sistim social ekonomi, belum memberi kan apa-apa kepada rakyat yang diperjuangkannya. Obsesi untuk bisa makmur bersama gagal. Hampir semua Negara komunis adalah miskin (proletar), sedang kan para pemimpinnya ternyata tidak beda dari borjuis-borjuis kapitalis.
Cita-cita ideologi komunis adalah membela rakyat kecil. Tapi di negerinegeri yang rakyatnya telah makmur, komunis kehilangan misinya. Dalam kondisi seperti ini perjuangan komunis bukan lagi membela rakyat lemah, tapi menghancurkan kapitalisme.
Menghancurkan kapitalisme tidak perlu menunggu hingga ia matang, kata Lenin, tapi setiap ada kesempatan kaum buruh harus merebut kekuasaan. Perebutan kekuasaan ujung-ujungnya adalah pertumpahan darah. Kapitalisme dan komunisme sama-sama anyir berbau darah.
Diakui atau tidak kapitalisme telah terbukti membawa kemakmuran materi lebih baik dari komunisme. Namun, ia telah gagal membawa sistim sosial-po litik yang membawa ketenangan jiwa dan kedamaian ruhani. Dengan kapitalisme dunia semakin tidak aman dan damai.
Jika komunisme ingin menggantikan peran kapitalisme dalam memakmurkan rakyat, maka komunisme akan mengganti kemakmuran dengan pemerataan. Pemerataan tidak akan menghasilkan kemakmuran. Jika komunisme tidak mampu memberi kesejahteraan dan kemakmuran material kepada rakyat du nia, bagaimana mungkin dengan atheismenya ia akan menjanjikan ketenangan jiwa dan kedamaian ruhani.
Di banyak negeri Islam, para tokohnya mengagumi sosialisme. Mereka berteriak seperti menemukan sesuatu "Islam adalah kiri". "Nabi adalah pelindung orang
Oleh: Dr Hamid Fahmy Zarkasyi
Di Barat ketika Katolik tidak bicara kehidupan di dunia, Protestan mulai menyoal "Mengapa agama tidak menjamin kemakmuran hidup". Mereka pun bekerja keras untuk hidup makmur. Hidup makmur tidak cukup, makmur harus dijamin oleh kapital yang besar dan bertahan lama. Mereka pun terbukti sukses. Max Weber mencatat, bahwa ternyata di abad ke 16, di Jerman, kapitalis dan pengusaha besar serta pekerja yang terampil di perusahaan-perusahaan modern adalah kaum Protestan.
Jadi kapitalis-kapitalis itu hanya ingin hidup makmur. Tapi makmur ternyata perlu sistim dan kekuasaan yang melibatkan masyarakat. Dari sini sistim sosial, sistim pasar, sistim pemerintahan pun berkembang bersama kapitalisme. Singkatnya lahirlah kapitalisme sebagai sistim ekonomi dan sosial. Tujuan akhirnya kemakmuran.
Kemakmuran gaya kapitalisme bukan tanpa cacat. Maka pada awal abad ke 19 lahirlah gerakan sosialisme. Robert Owen (1771-1858) di Inggris dan Saint Simon (1760-1825) di Perancis adalah diantara perumusnya. Ide dasarnya tetap bagaiman hidup makmur.
Tapi makmur ala sosialis mengutamakan kebersamaan. Sistim dikontrol dan dicengkeram penguasa. Pribadi dikalahkan oleh rakyat dan buruh. Sosialisme pun diikuti oleh komunisme. Paham yang dicetuskan oleh Karl Marx ini memusuhi kapitalisme dan segala sistimnya. Kapitalis-kapitalis itu dianggap menindas kaum buruh.
Pimpinan Negara adalah borjuis dan kaum buruh adalah proletar. Keduanya diteorikan sebagai musuh abadi. Jika kapitalis bersaing dengan sistim pasar bebas, komunis melawan dengan cara apapun. Jika kapitalis menciptakan persaingan dengan cara kejam, komunis tidak kalah kejamnya menciptakan konflik dan jika perlu pertumpahan darah untuk mencapai tujuan.
Jika kapitalis tidak lagi mementing kan Tuhan, kaum komunis mengingkari adanya Tuhan. Jika kapitalis dengan sis tim ekonominya menciptakan masya rakat elitis, komunis menciptakan masya rakat tanpa kelas. Masalahnya, kapitalisme menghasilkan pertumbuhan ekonomi tapi melupakan pemerataan. Sedangkan komunisme mengobesikan pemerataan tapi tidak memikirkan partumbuhan.
Kini kapitalisme menguasai sistim ekonomi Negara-negara Eropah dan bahkan sistim ekonomi dunia. Namun, kesejahteraan dan kemakmuran yang dibawa sistim ini ternyata hanya dinik mati oleh segelintir orang. Sistim eko nomi kapitalis ternyata berdampak buruk pada tata sosial-politik. Persaingan pasar berdampak pada persaingan politik dan persaingan politik-ekonomi berujung pada pertumpahan darah pula.
Sedangkan komunisme sebagai sistim social ekonomi, belum memberi kan apa-apa kepada rakyat yang diperjuangkannya. Obsesi untuk bisa makmur bersama gagal. Hampir semua Negara komunis adalah miskin (proletar), sedang kan para pemimpinnya ternyata tidak beda dari borjuis-borjuis kapitalis.
Cita-cita ideologi komunis adalah membela rakyat kecil. Tapi di negerinegeri yang rakyatnya telah makmur, komunis kehilangan misinya. Dalam kondisi seperti ini perjuangan komunis bukan lagi membela rakyat lemah, tapi menghancurkan kapitalisme.
Menghancurkan kapitalisme tidak perlu menunggu hingga ia matang, kata Lenin, tapi setiap ada kesempatan kaum buruh harus merebut kekuasaan. Perebutan kekuasaan ujung-ujungnya adalah pertumpahan darah. Kapitalisme dan komunisme sama-sama anyir berbau darah.
Diakui atau tidak kapitalisme telah terbukti membawa kemakmuran materi lebih baik dari komunisme. Namun, ia telah gagal membawa sistim sosial-po litik yang membawa ketenangan jiwa dan kedamaian ruhani. Dengan kapitalisme dunia semakin tidak aman dan damai.
Jika komunisme ingin menggantikan peran kapitalisme dalam memakmurkan rakyat, maka komunisme akan mengganti kemakmuran dengan pemerataan. Pemerataan tidak akan menghasilkan kemakmuran. Jika komunisme tidak mampu memberi kesejahteraan dan kemakmuran material kepada rakyat du nia, bagaimana mungkin dengan atheismenya ia akan menjanjikan ketenangan jiwa dan kedamaian ruhani.
Di banyak negeri Islam, para tokohnya mengagumi sosialisme. Mereka berteriak seperti menemukan sesuatu "Islam adalah kiri". "Nabi adalah pelindung orang
lemah", Nabi adalah pelindung anak yatim (sosial) alias orang miskin dan ia akan bersama mereka di sorga. Masih banyak lagi dalih untuk justifikasi kiri Islam.
Tapi orang lupa bahwa Islam bisa berbau kapitalis. Saudagar kaya (kapi talis) yang jujur, misalnya, akan berada di surga bersama para nabi dan syuhada. Nabi pun menyukai Muslim yang kaya dan kuat. Orang akan lengkap rukun Islamnya jika ia kaya dan mampu membayar zakatnya.
Masyarakat dunia kini sedang meng alamai kekeringan nilai, kehausan spiritual, dan kekosongan moral. Sistim apapun untuk mengatur kesejahteraan material, baik kapitalisme maupun komunisme, tidak akan menyelesaikan nestapa manusia modern. Dunia mulai menyadari ketidak mampuan kapitalis dan kegagalan komunis. Tapi mengapa Muslim dengan secara cerdas tidak segera menjadikan Islam sebagai alternatif dari dua sistim yang gagal itu.
--------------
Dimuat di Republika online dan ISLAMIA Republika, Kamis 19 Mei 2016.
Tapi orang lupa bahwa Islam bisa berbau kapitalis. Saudagar kaya (kapi talis) yang jujur, misalnya, akan berada di surga bersama para nabi dan syuhada. Nabi pun menyukai Muslim yang kaya dan kuat. Orang akan lengkap rukun Islamnya jika ia kaya dan mampu membayar zakatnya.
Masyarakat dunia kini sedang meng alamai kekeringan nilai, kehausan spiritual, dan kekosongan moral. Sistim apapun untuk mengatur kesejahteraan material, baik kapitalisme maupun komunisme, tidak akan menyelesaikan nestapa manusia modern. Dunia mulai menyadari ketidak mampuan kapitalis dan kegagalan komunis. Tapi mengapa Muslim dengan secara cerdas tidak segera menjadikan Islam sebagai alternatif dari dua sistim yang gagal itu.
--------------
Dimuat di Republika online dan ISLAMIA Republika, Kamis 19 Mei 2016.
Pemikiran bukan untuk pengetahuan, tapi untuk kepentingan (kekuasaan atau politik). Buktinya dari pemikiran mereka tiba-tiba menggalang komunitas, gerakan sosial dan bahkan menjelma menjadi pressure group. Demi memasarkan paham pluralisme agama, misalnya, pertama-tama mereka menolak adanya kebenaran mutlak, yang ada hanya kebenaran relatif.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1732969516842991&id=153825841424041
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1732969516842991&id=153825841424041
*JATI DIRI WANITA MUSLIMAH*
Kehidupan muslimah modern banyak dilumuri kontradiksi, ada yang serba berlebihan, di sisi lain kekurangan. Gambaran yang kita tangkap adalah seorang wanita muslimah yang bertakwa, shalihah dan aktif menegakkan syi’ar-syi’ar Islam tetapi dia mengabaikan masalah kebersihan mulut dan badannya atau seorang muslimah yang rajin memperhatikan kesehatan dan kebersihan tetapi mereka meremehkan ibadahnya dan tidak aktif menegakkan syi’ar-syi’ar Islam.
Kehidupan wanita muslimah hendaknya jangan sampai terjadi yang demikian dan tidak terpengaruh oleh kehidupan materialisme, karena wanita muslimah yang utuh adalah seperti: wanita muslimah bersama Rabb-Nya, wanita muslimah bersama dirinya, wanita muslimah bersama orang tuanya, wanita muslimah bersama suaminya, wanita muslimah bersama tetangganya, wanita muslimah bersama kerabat dan sanak saudaranya, wanita muslimah bersama masyarakat yang semua ini akan memberikan nilai lebih dan derajat yang tinggi di mata masyarakat serta pahala yang besar di akhirat.
-------------------------------------
JATI DIRI WANITA MUSLIMAH
Penulis: Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimi
ISBN: 979-592-097-9
Sampul: Hard Cover
Isi: 422 halaman
Ukuran:15.5 x 24 cm
Berat:700 gr
Harga: Rp 95.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Kehidupan muslimah modern banyak dilumuri kontradiksi, ada yang serba berlebihan, di sisi lain kekurangan. Gambaran yang kita tangkap adalah seorang wanita muslimah yang bertakwa, shalihah dan aktif menegakkan syi’ar-syi’ar Islam tetapi dia mengabaikan masalah kebersihan mulut dan badannya atau seorang muslimah yang rajin memperhatikan kesehatan dan kebersihan tetapi mereka meremehkan ibadahnya dan tidak aktif menegakkan syi’ar-syi’ar Islam.
Kehidupan wanita muslimah hendaknya jangan sampai terjadi yang demikian dan tidak terpengaruh oleh kehidupan materialisme, karena wanita muslimah yang utuh adalah seperti: wanita muslimah bersama Rabb-Nya, wanita muslimah bersama dirinya, wanita muslimah bersama orang tuanya, wanita muslimah bersama suaminya, wanita muslimah bersama tetangganya, wanita muslimah bersama kerabat dan sanak saudaranya, wanita muslimah bersama masyarakat yang semua ini akan memberikan nilai lebih dan derajat yang tinggi di mata masyarakat serta pahala yang besar di akhirat.
-------------------------------------
JATI DIRI WANITA MUSLIMAH
Penulis: Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimi
ISBN: 979-592-097-9
Sampul: Hard Cover
Isi: 422 halaman
Ukuran:15.5 x 24 cm
Berat:700 gr
Harga: Rp 95.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.