Salafy Tegal
5.6K subscribers
3.49K photos
525 videos
143 files
8.07K links
Menebar Sunnah Memperkokoh Ukhuwah

Ustadz pembina:
- Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed
- Al Ustadz Abul Fida' Teguh
- Asatidzah Ma'had Nurus Sunnah Kota Tegal
Hafizhahumullah
Download Telegram
FIQIH & FATWA SEPUTAR RAMADHAN:
bit.ly/PuasaRamadhan
🌙

_______________
FATWA ULAMA
_______________
🍎Seputar Berbuka Puasa
حكم الإفطار الجماعي

HUKUM BERBUKA PUASA BERSAMA

Fatwa Lajnah no. 15616. Jilid: 9 Hal: 35

Pertanyaan:
Saya mendengar dari sebagian ikhwah bahwa acara buka bersama baik di bulan Ramadhan atau pada puasa sunnah adalah perkara bid’ah. Apakah ini benar?

Jawaban:
Tidak mengapa untuk berbuka bersama baik pada bulan Ramadhan atau selainnya, selama tidak meyakininya sebagai sebuah ibadah. Sebagaimana firman Allah:

“Tidak ada dosa bagi kalian untuk makan bersama-sama ataupun secara terpisah.”

Akan tetapi, untuk puasa sunnah, jika dikhawatirkan timbulnya riya dan sum’ah yang membedakan antara orang-orang yang berpuasa dan tidak dengan adanya buka bersama tersebut, maka ini dimakruhkan. Wabillahi taufiq wasallallohu ala nabiyina muhammad wa ala alihi wasahbihi wasallam.

Lajnah daimah lilbuhuts ilmiyah wal iftah.
Ketua: Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
Anggota: Abdul Aziz alu Syaikh, Bakr Abu Zaid, Abdullah Gudyan, Sholeh al Fauzan

Sumber: http://www.alifta.net/fatawa/fatawaDetails.aspx?BookID=3&View=Page&PageNo=4&PageID=13573

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy
🌐 WhatsApp Salafy Tegal
💻 Telegram Salafy Tegal 🔛 http://tlgrm.me/SalafyTegal

********************************

الفتوى رقم 15616

س: سمعت من بعض الإخوة أن الإفطار الجماعي – أكان ذلك في شهر رمضان أو في صيام النافلة – بدعة. فهل هذا صحيح؟

الجزء رقم : 9، الصفحة رقم: 35

ج: لا بأس بالإفطار جماعيًّا في رمضان وفي غيره، ما لم يعتقد هذا الاجتماع عبادة؛ لقوله تعالى: لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَأْكُلُوا جَمِيعًا أَوْ أَشْتَاتًا ، لكن إن خيف بالإفطار جماعيًّا في النافلة الرياء والسمعة لتميز الصائمين عن غيرهم كره لهم بذلك. وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.

اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء

عضو. عضوبكر أبو زيد. عبد العزيز آل الشيخعضو. عضوصالح الفوزان عبد الله بن غديانالرئيسعبد العزيز بن عبد الله بن بازفتاوى اللجنة الدائمة –

💻 Untuk fawaid seputar Ramadhan lainnya tafadhdhol join Channel Telegram: @FiqihPuasaRamadhan

🔎 bit.ly/PuasaRamadhan
📲http://tlgrm.me/SalafyTegal
💽🔊 Audio Rekaman 🔊💽
Kajian Islam Ilmiah Banyumas, Jawa Tengah

📆 Ahad, 28 Sya'ban 1437 H / 04 Juni 2016 M

Pemateri : Al-Ustadz Abu 'Abdillah Muhammad Afifuddin As-Sidawi حفظه الله تعالى

📚 Tema : Ber-Islam Antara Pengakuan Dan Pembuktian [ Diambil Dari Pembahasan Kitab Fadhlul Islam ]

🏡 Tempat : Masjid Agung Nur Sulaiman, Banyumas
----------------------

📱Informasi :
1⃣ +62 817 0593 712  (Abu Fariha)
2⃣ +62 858 9188 6187 (Abu Umamah)

🏢 Penyelenggara : Ma’had Al Faruq, Purwokerto
🌍 www.alfaruq.net

----------------------

📈Sesi 1 || http://bit.ly/1YcsVQa || 42.36
📈Sesi 2 || http://bit.ly/1YctjOv || 46.33
📈Sesi Tanya Jawab || http://bit.ly/1YctA49 || 36.44

-------------------

Semoga Bermanfaat
بارك الله فيكم

© Tasjilat Al Faruq Purwokerto || 🌍 http://www.alfaruq.net || 💽 http://bit.ly/1m6efCR Join Telegram
🌷🌾🌷🌾🌷🌾


🚿 MEMAKAI PASTA GIGI SAAT PUASA, BOLEHKAH ?

~~~~~~~~~~~~~~~~~

📌 السؤال : ما حكم استعمال معجون الأسنان


☑️ الجواب : ﺗﻨﻈﻴﻒ اﻷﺳﻨﺎﻥ ﺑﺎﻟﻤﻌﺠﻮﻥ ﻻ ﻳﻔﻄﺮ ﺑﻪ اﻟﺼﺎﺋﻢ ﻛﺎﻟﺴﻮاﻙ، ﻭﻋﻠﻴﻪ اﻟﺘﺤﺮﺯ ﻣﻦ ﺫﻫﺎﺏ ﺷﻲء ﻣﻨﻪ ﺇﻟﻰ ﺟﻮﻓﻪ، ﻓﺈﻥ ﻏﻠﺒﻪ ﺷﻲء ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺑﺪﻭﻥ ﻗﺼﺪ ﻓﻼ ﻗﻀﺎء ﻋﻠﻴﻪ.

📚 المصدر : مجموع فتاوى (15/260 )


°°°°°°°°

• P E R T A N Y A A N

💧Apakah hukum memakai pasta gigi saat puasa Ramadhan


^ J A W A B A N

°As-Syaikh Bin Baaz rahimahullohu ta'ala mengatakan:

" Membersihkan gigi dengan pasta gigi tidak membatalkan puasa sebagaimana bersiwak,
Dan hendaknya menjaga agar pasta giginya tidak sedikitpun masuk ke kerongkongannya , bila tanpa sengaja masuk ke dalam kerongkongannya maka tidak ada kewajiban qodho ( mengganti ) padanya.


📚 Majmu al-fatawa. 15/260


^^^^^^^^^^^

FIK

🖥 http://bit.ly/Forum_ilmiyahKarangAnyar


www.almaroni.blogspot.com


🔰Turut Mempublikasikan🔰
🔎Salafy Tegal🔍

🌎 http://bit.ly/SalafyTegal 🌏

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
Salafy Indonesia:
🌺✋🏻🌅💧 AMALAN-AMALAN BAIK DI BULAN RAMADHAN

📑 Asy Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan حفظه الله

📫 Pertanyaan: Apa saja amalan-amalan baik yang dianjurkan pada bulan ramadhan yang mubarak ini?

🔓 Jawaban: Amalan-amalan yang baik dan dianjurkan pada bulan ramadhan sangat banyak. Dan amalan yang paling terpenting adalah menjaga amalan-amalan yang wajib yang telah diwajibkan oleh Allah pada bulan ramadhan dan selainnya seperti shalat lima waktu dan puasa.

👋🏻 Kemudian setelah itu memperbanyak amalan-amalan sunnah seperti membaca Al Qur’an, shalat tarawih dan tahajjud, bersedekah, ber’itikaf.

✋🏻 Demikian juga memperbanyak dzikir baik tasbih, tahlil dan takbir dan juga duduk di masjid untuk beribadah.

💥 Demikian juga menjaga puasa dari hal-hal yang bisa membatalkannya atau mengurangi nilai pahalanya baik dari ucapan atau perbuatan yang haram atau yang makruh.

🌎 Kunjungi || http://forumsalafy.net/amalan-amalan-baik-di-bulan-ramadhan/

WhatsApp Salafy Indonesi
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy
🔰DiTeruskan :
🌐 WhatsApp Salafy Tegal
💻 Telegram Salafy Tegal 🔛 http://tlgrm.me/SalafyTegal

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Salafy Malang Raya:
🎗 JALAN SALAF dan JALAN SYAITHAN

🔖 Al-Imam Rabi' bin Hadi al-Madkhali - hafizhahullah - berkata,

📝 Apabila saudaramu berbuat salah, maka
☑️ nasehatilah dia dengan lemah lembut, dan
sampaikanlah kepadanya hujjah dan bukti
semoga Allah memberikan manfaat dengan itu.

🚫 Adapun duduk dan menunggu fulan berbuat salah, kemudian kamu pergi kesana dan kesini mengatakn fulan telah berbuat begini dan begitu, maka ini jalannya para syaithan dan bukan jalannya salafiyyin.

📚 Bahjatu al-Qaari, hal 107

---------------------------------------------

ﻗﺎﻝ ﺍلإمام ﺭﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﻫﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ -ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ- :

"ﺇﺫﺍ ﺃﺧﻄﺄ ﺃﺧﻮﻙ ﻓﺎﻧﺼﺤﻪ ﺑﺎﻟﻠﻴﻦ ﻭﻗﺪﻡ ﻟﻪ ﺍﻟﺤﺠﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﻫﺎﻥ؛ ﻳﻨﻔﻌﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺬﻟﻚ، ﺃﻣﺎ ﺃﻥ ﺗﺠﻠﺲ ﻭﺗﺘﺮﺑﺺ ﺃﻥ ﻳﺨﻄﺊ ﻓﻼﻥ ﻭﺗﻘﻮﻡ تشيع ﻫﻨﺎ ﻭﻫﻨﺎﻙ ﺃﻥ ﻓﻼﻧﺎً ﻓﻌﻞ ﻛﺬﺍ ﻭﻛﺬﺍ، ﻓﻬﺬﻩ ﻃﺮﻕ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻭﻟﻴﺴﺖ ﻃﺮﻕ ﺍﻟﺴﻠﻔﻴﻴﻦ"

📚 ﺑﻬﺠﺔ ﺍﻟﻘﺎﺭﻱ - ﺹ ١٠٧

•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟 Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
🔰DiPublikasikan :
🌐 WhatsApp Salafy Tegal
💻 Telegram Salafy Tegal 🔛 http://tlgrm.me/SalafyTegal

~~~~~~~~~~~~~~~~~
FIQIH & FATWA SEPUTAR RAMADHAN:
bit.ly/PuasaRamadhan
_____________________________
BACAAN SETELAH TARAWIH
_____________________________

🕌 *Apa Yang Dibaca Setelah Selesai Sholat Tarawih*🕌

♨️Sebagian kaum muslimin tidak mengetahui apa yang harus mereka ucapkan setelah solat tarawih sebagian mereka diam saja,sebagian lagi langsung bangkit dan pergi sebagian lagi membaca wirid-wirid yang begitu panjang disertai dengan membaca niat puasa esok hari

📖Berikut ini keterangan riwayat yang datang dari teladan kita Sholallahu alaihi wasallam

عن عبدالله بن أبزىٰ رضي الله عنه
[أن رسول الله صلىٰ الله عليه وسلم كانَ يقرأ في الوترِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَىٰ وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ثم يقولُ إذا سلَّمَ: سُبحانَ الملِكِ القدُّوس ثلاثًا، ويرفعُ صوتَهُ بالثَّالثةِ]

(رواه النسائي وصححه الألباني 1732).

🗒Dari Abdullah bin Abza Rodhiyallahu anhu:

🔊Bahwasanya Rosulullah Sholallahu alaihi wasallam ketika witir beliau membaca

سبح اسم ربك الأعلى
قل يا أيها الكافرون
قل هو الله أحد

🔹Kemudian setelah salam beliau mengucapkan :
سبحان الملك القدوس
Sebanyak tiga kali dan beliau mengeraskan suaranya pada yang ketiga kalinya.

📚 *HR An Nasa'i dan dishohihkan Syaikh Al Albani no 1732*

🖋 _Abu Sufyan Al Musy Ghofarohullah_
______________________________
4 Ramadhan 1437
🌀Daarul Hadits Al Bayyinah🌀
Sidayu Gresik
Harrosahallah
🔊🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔊

🔵Channel Telegram UI🔵
http://bit.ly/uimusy

🌐 WhatsApp Salafy Tegal
💻 Telegram Salafy Tegal🔛http://tlgrm.me/SalafyTegal

Kunjungi Website Kami MUSY
[Muslim Salafy]
www.musy.salafymedia.com

🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺

🔁Channel Telegram Khusus Fawaid RAMADHAN:
bit.ly/PuasaRamadhan
💿📮 AUDIO REKAMAN
Kajian Kota Tegal

*Audio Rekaman Kajian* pada:
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
🗓 *HARI JUM'AT* 27 Sya'ban 1437 H / 03 Juni 2016 M

1⃣ Tema: *Kemurnian Persahabatan*

2⃣ Tema: *Urgensi Ilmu Dalam Dakwah*
_____________________

💺Bersama: *Al Ustadz Muhammad Afifudin As Sidawy Hafizhahulloh*
( _Pengasuh Ma'had Al Bayyinah - Gresik - Jawa Timur_)


🕌Tempat : Masjid Ali bin Abi Thalib
👉🏽Jl.Kapten Ismail Gang Anggur 1 - Kraton - Tegal Barat - Kota Tegal

_______________________
•••••••••••••••••••••••••••••••

🌠 🔎Salafy Tegal🔍

🌎 http://bit.ly/SalafyTegal 🌏

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽
MULIAKAN BULAN SUCI ROMADHON
---------------------------------------
Bismillaah,

📢 H.A.D.I.R.I dan
KUNJUNGILAH !!

PENGAJIAN UMUM ILMIYAH AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
( TABLIGH AKBAR )🍊

insya Allah
💺bersama:
1.Ustadz Muhammad Umar as Sewed Hafizhahullah

2.Ustadz Abu faruq ayip Syafrudin hafizhohulloh

📚 Tema: MEWASPADAI BAHAYA KEMBALINYA FAHAM RADIKAL DAN KOMUNISME

🌅 Hari: Ahad, 12Juni
2016

🕙 Waktu: 09.00 -selesai

🕌Tempat : Masjid Ibnu
Al Hidayah
Jl.pemuda ( seberang
jalan gedung DPD
Golkar Pemalang)
PEMALANG

Ket : khusus bagi pria

Penyelenggara :
MAJLIS TA'LIM NURUS SUNNAH PEMALANG

insya Alloh streming tunda melalui Rasyid Pekalongan

Cp. 081542155966


*******************************
#do'a_berbuka_puasa
#Isi_hati_siapa yang tahu
مجموعــة طريق السلف:
🔗 Silsilah Fikih Puasa Lengkap (Bahagian 1)

📚 Bab 1⃣: Pendahuluan
🔹🔹🔹🔹🔷🔹🔹🔹🔹
💎 Al-Imam as-Sa'di berkata, "Dalil diwajibkan ibadah puasa adalah firman Allah, "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian..." (Al-Baqarah: 183)
🔹🔹🔹🔹🔷🔹🔹🔹🔹

🔘 Definisi Puasa
🔹Ulama menerangkan bahawa kata ash-shiyam (الصِّيَامُ) atau ash-shaum (الصَّومُ) secara makna bahasa merupakan mashdar dari kata shama (صَامَ) dan yashumu (يَصُوْمُ) yang bermakna al-imsak (اْلإمْسَاكُ), ertinya menahan. Jadi secara bahasa, puasa ertinya menahan.

🔹Definisi secara istilah syariat adalah, "Puasa adalah peribadatan kepada Allah dengan cara menahan diri dari makan, minum dan pembatal-pembatal puasa lainnya mulai terbit fajar hingga terbenam matahari." (Asy-Syarh al-Mumti' 6/310, karya Al-Imam Ibnu Utsaimin)

🔘 Hukum & Kedudukan Puasa Ramadhan Dalam Islam
🔹Berpuasa Ramadhan hukumnya fardhu 'ain, ertinya wajib bagi setiap hamba Allah yang memenuhi pensyaratan wajibnya puasa Ramadhan. Antara dalilnya:

📖 "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa." (Al-Baqarah: 183)

📕"Islam didirikan di atas lima dasar; persaksian tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan solat, membayar zakat, menunaikan ibadah haji, dan berpuasa Ramadhan." (Muttafaq 'alaih)

📂 (Faedah dari Kitab Manhajus Salikin wa Taudhih al-Fiqhi fid-Din -Kitab ash-Shiyam-, karya Al-Imam Abdurrahman as-Sa'di, disyarah al-Ustadz Muhammad as-Sarbini, diterbitkan Oase Media)

Bersambung insyaAllah.

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf

🔗 Silsilah Fikih Puasa Lengkap (Bahagian 2)

📚 Bab 2⃣: Syarat-Syarat Wajibnya Berpuasa Ramadhan
🔹🔹🔹🔹🔷🔹🔹🔹🔹
💎 Al-Imam as-Sa'di berkata, "Berpuasa Ramadhan wajib atas setiap muslim, yang telah baligh, berakal dan mampu untuk berpuasa..."
🔹🔹🔹🔹🔷🔹🔹🔹🔹

🔘 Syarat Ke-1⃣: Muslim
🔹Syarat utama diwajibkannya berpuasa Ramadhan atas seseorang adalah berstatus muslim. Seorang yang kafir tidak diwajibkan berpuasa dan tidak sah melakukannya.

📖 "Tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima infak-infak mereka selain kerana mereka kafir kepada Allah dan RasulNya. Tidaklah mereka mengerjakan solat melainkan dalam keadaan malas dan tidak (pula) mereka menginfakkan (harta mereka) melainkan dengan rasa enggan." (At-Taubah: 54)

🔘 Syarat Ke-2⃣: Baligh
🔹Syarat kedua diwajibkannya berpuasa Ramadhan atas seseorang adalah berusia baligh. Tidak ada ketentuan pembebanan syariat terhadap anak kecil yang belum baligh.

📕Dari Aisyah, Rasulullah bersabda, "Pena (pencatat amalan) diangkat dari tiga golongan; dari orang yang tidur hingga dia terbangun, dari anak kecil hingga dia dewasa (baligh), dari orang gila hingga dia berakal (sedar)." (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa'i, Ibnu Majah, dan dinyatakan shahih oleh al-Hakim & al-Albani)

🔹Usia baligh pada seseorang anak boleh diketahui dengan melihat salah satu dari tanda-tanda berikut:
1⃣: Berusia genap lima belas tahun (menurut hitungan tahun Hijriah).
2⃣: Tumbuh rambut di sekitar kemaluan (meskipun usianya belum genap lima belas tahun).
3⃣: Keluar air mani kerana syahwat (meskipun usianya belum lima belas tahun), baik keluar kerana mimpi basah mahupun dalam keadaan terjaga.
4⃣: Mengalami haidh (meskipun belum berusia lima belas tahun), dan tanda ini khusus pada anak perempuan.
(Asy-Syarh al-Mumti' 6/333, al-Imam Ibnu Utsaimin)

🔘 Syarat Ke-3⃣: Berakal
🔹Syarat ketiga diwajibkannya berpuasa Ramadhan atas seseorang adalah berakal. Tidak ada ketentuan pembebanan syariat terhadap orang yang tidak berakal. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah di atas.

📂 (Faedah dari Kitab Manhajus Salikin wa Taudhih al-Fiqhi fid-Din -Kitab ash-Shiyam-, karya Al-Imam Abdurrahman as-Sa'di, disyarah al-Ustadz Muhammad as-Sarbini, diterbitkan Oase Media)

Bersambung insyaAllah.

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 ww
w.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf

🔗 Silsilah Fikih Puasa Lengkap (Bahagian 3)

📚 Bab 2⃣: Syarat-Syarat Wajibnya Berpuasa Ramadhan

🔘 Syarat Ke-4⃣: Mampu
🔹Syarat keempat diwajibkannya berpuasa Ramadhan atas seseorang adalah memiliki kemampuan. Tidak ada ketentuan pembebanan syariat terhadap orang yang tidak mampu.

📖 "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya." (Al-Baqarah: 286)

💎 Al-Imam Ibnu Utsaimin menerangkan dalam kitab asy-Syarh al-Mumti' bahawa ketidakmampuan seseorang yang menjadi uzur baginya untuk tidak berpuasa, terbahagi menjadi dua jenis:
1⃣: Jenis ketidakmampuan yang bersifat tidak tetap kerana sakit yang masih berkemungkinan sembuh. Jenis ini mendapat rukhsah (keringanan) untuk tidak berpuasa selama uzur dan berkewajipan menggantinya dengan qadha puasa di luar Ramadhan.
2⃣: Ketidakmampuan yang bersifat tetap kerana usia lanjut atau sakit yang tidak berkemungkinan sembuh. Jenis ini mendapat rukhsah (keringanan) untuk tidak berpuasa dan berkewajipan menggantinya dengan membayar fidyah (memberi makan fakir miskin).

🔘 Syarat Ke-5⃣: Mukim
🔹Syarat kelima diwajibkannya berpuasa Ramadhan atas seseorang adalah bermukim (tinggal menetap). Ini adalah syarat tambahan atas empat syarat yang disebutkan al-Imam as-Sa'di. Seseorang yang melakukan safar di bulan Ramadhan mendapat rukhsah (keringanan) untuk tidak berpuasa, tetapi wajib atasnya untuk menggantinya dengan melakukan qadha puasa di luar Ramadhan.

🔘 Syarat Ke-6⃣: Tidak Ada Penghalang
🔹Syarat keenam diwajibkannya berpuasa Ramadhan atas seseorang adalah terbebas dari haidh dan nifas yang menghalangi untuk berpuasa. Syarat ini juga merupakan syarat tambahan atas empat syarat yang disebutkan al-Imam as-Sa'di. Kedua-dua syarat tambahan ini disampaikan oleh al-Imam Ibnu Utsaimin dalam kitab asy-Syarh al-Mumti' (6/335 & 340).

📂 (Faedah dari Kitab Manhajus Salikin wa Taudhih al-Fiqhi fid-Din -Kitab ash-Shiyam-, karya Al-Imam Abdurrahman as-Sa'di, disyarah al-Ustadz Muhammad as-Sarbini, diterbitkan Oase Media)

Bersambung insyaAllah.

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf

🔗 Silsilah Fikih Puasa Lengkap (Bahagian 4)

📚 Bab 3⃣: Ketentuan Memasuki Ramadhan
🔹🔹🔹🔹🔷🔹🔹🔹🔹
💎 Al-Imam as-Sa'di berkata, "(Berpuasa Ramadhan wajib dilaksanakan) dengan berdasarkan (pada salah satu dari dua hal); adanya ru'yah hilal Ramadhan (melihat tanda awal bulan Ramadhan) atau dengan penyempurnaan Sya'ban menjadi tiga puluh hari. Rasulullah telah bersabda "Berpuasalah kalian ketika melihat hilal Ramadhan dan berbukalah kalian (mengakhiri Ramadhan) ketika melihat hilal Syawal. Namun jika hilal tertutup (tidak jelas) atas kalian, tentukanlah untuknya." (Muttafaq 'alaih)
Pada lafaz lain disebutkan, "Tentukanlah untuknya tiga puluh hari."
Pada lafaz lain disebutkan, "Sempurnakanlah jumlah Sya'ban menjadi tiga puluh hari." (HR Bukhari)
Pelaksanaan puasa Ramadhan boleh dengan dasar persaksian ru'yah hilal dari seorang yang 'adl, sedangkan untuk bulan-bulan lainnya tidak diterima persaksian ru'yah hilalnya selain dari dua orang yang 'adl."
🔹🔹🔹🔹🔷🔹🔹🔹🔹

🔘 Ru'yah Hilal Ramadhan
🔹Yang dimaksud dengan hilal adalah rembulan di fasa awal yang menandai masuknya bulan Ramadhan atau bulan lainnya. Sebab utama kewajipan berpuasa Ramadhan adalah adanya ru'yah hilal Ramadhan. Dalilnya adalah hadits-hadits yang telah disampaikan al-Imam as-Sa'di.

🔘 Penyempurnaan Sya'ban Tiga Puluh Hari
🔹Jika hilal tidak terlihat, bulan Sya'ban wajib disempurnakan menjadi tiga puluh hari. Inilah sebab kedua yang menentukan kewajipan berpuasa Ramadhan. Bulan yang didasarkan perhitungan hilal tidak mungkin lebih dari 30 hari dan tidak mungkin kurang dari 29 hari. Dalilnya:

📕"Sesungguhnya kita adalah umat yang tidak mengenal tulis menulis dan hitung menghitung. Satu bulan sejumlah ini dan sejumlah itu." Maksudnya terkadang 29 hari dan terkadang 30 hari. (Mutatafaq 'alaih)

📕"...Berpuasalah kalian kerana terlihatnya hilal Ramadhan dan berbukalah (mengakhiri Ramadhan) kerana terlihatnya hilal
Syawal. Jika hilal tertutup (tidak jelas) atas kalian, tentukanlah untuknya tiga puluh hari." (HR Muslim)

🔹Umat ini tidak bersandar pada ilmu hisab dalam hal perhitungan bulan. Jadi, jika hilal benar-benar tidak terlihat di petang hari setelah berakhirnya hari ke-29 Sya'ban, ditempuhlah penyempurnaan jumlah Sya'ban menjadi tiga puluh hari.

📂 (Faedah dari Kitab Manhajus Salikin wa Taudhih al-Fiqhi fid-Din -Kitab ash-Shiyam-, karya Al-Imam Abdurrahman as-Sa'di, disyarah al-Ustadz Muhammad as-Sarbini, diterbitkan Oase Media)

Bersambung insyaAllah.

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf

🔗 Silsilah Fikih Puasa Lengkap (Bahagian 5)

📚 Bab 3⃣: Ketentuan Memasuki Ramadhan

🔘 Berita Ru'yah Hilal Dari Orang Yang 'Adl
🔹Al-'Adl secara bahasa bermakna sesuatu yang lurus. Menurut istilah syariat, ertinya orang yang melaksanakan kewajipan-kewajipan, tidak melakukan dosa besar, dan tidak terus menerus mengerjakan dosa kecil. Dengan ungkapan lain, ia adalah orang yang selamat (bersih) dari berbagai sebab kefasikan. Jadi, orang yang 'adl adalah orang yang istiqamah agamanya dan tidak fasik. (Asy-Syarh al-Mumti' 6/323-325, al-Imam Ibnu Utsaimin)

🔹Penentuan mulainya puasa Ramadhan harus berdasarkan kepada persaksian ru'yah hilal dari seorang muslim yang 'adl dan kuat penglihatannya. Orang kafir tidak memiliki sifat ini, sehingga persaksiannya tidak diterima. Demikian pula, seorang muslim yang tidak memiliki sifat 'adl kerana dia fasik, persaksiannya tidak diterima.

🔹Al-Imam asy-Syafi'i dan al-Imam Ahmad serta jumhur (majoriti) ulama berpendapat cukup persaksian satu orang muslim yang 'adl untuk ru'yah hilal Ramadhan, sedangkan untuk ru'yah hilal bulan-bulan selain Ramadhan dipersyaratkan dua orang muslim yang 'adl.

📕"Orang-orang berusaha melihat hilal. Aku (Ibnu Umar) kemudian memberitakan kepada Rasulullah bahawa aku melihatnya, lantas baginda menetapkan untuk berpuasa esoknya dan memerintahkan orang-orang untuk berpuasa." (HR Abu Dawud, dishahihkan oleh Ibnu Hibban, al-Hakim dan al-Albani)

📕"Rasulullah menetapkan perintah kepada kami agar kami beribadah berdasarkan hilal yang terlihat. Namun, jika kami tidak melihatnya dan terdapat dua saksi yang 'adl yang menyaksikan hilal, kami pun beribadah berdasarkan persaksian keduanya." (HR Abu Dawud dan ad-Daraquthni, dishahihkan oleh ad-Daraquthni dan al-Albani)

📂 (Faedah dari Kitab Manhajus Salikin wa Taudhih al-Fiqhi fid-Din -Kitab ash-Shiyam-, karya Al-Imam Abdurrahman as-Sa'di, disyarah al-Ustadz Muhammad as-Sarbini, diterbitkan Oase Media)

Bersambung insyaAllah.

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf

🔗 Silsilah Fikih Puasa Lengkap (Bahagian 6)

📚 Bab 4⃣: Ketentuan Niat Berpuasa
🔹🔹🔹🔹🔷🔹🔹🔹🔹
💎 Al-Imam as-Sa'di berkata, "Wajib menetapkan niat di malam harinya (sebelum waktu subuh) untuk pelaksanaan puasa wajib. Adapun untuk puasa sunnah, diperbolehkan berniat di siang harinya."
🔹🔹🔹🔹🔷🔹🔹🔹🔹

🔘 Niat Adalah Amalan Kalbu (Hati)
🔹Niat adalah amalan kalbu. Oleh kerana itu, yang benar tidak diperintahkan melafazkan niat dengan lisan pada ibadah apa pun. Ketahuilah, suatu perkara yang dianggap agama padahal tidak pernah diajarkan oleh Nabi, bererti ianya perkara baru dalam agama.

🔘 Ketentuan Niat Puasa Wajib
🔹Ada perbezaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum tabyit an-niyyah (penetapan niat), di malam hari sebelum tiba waktu subuh untuk pelaksanaan puasa wajib. Namun yang tepat adalah seseorang yang akan berpuasa wajib haruslah menetapkan niat puasanya itu di malam hari (sebelum tiba waktu subuh). Penetapan niat di malam hari itu hukumnya wajib dan termasuk syarat sahnya pelaksanaan puasa wajib. Berdasarkan dalil berikut:

📕"Amalan-amalan itu hanyalah (dilakukan) dengan niat, dan setiap orang hanyalah mendapatkan ganjaran dari apa yang diniatkannya." (Muttafaq 'alaih)

📕"Barang siapa tidak membulatkan tekad untuk berpuasa sebelum tiba waktu fajar (Subuh), tidak sah puasanya." (HR Ahmad, Abu Dawud dan lainnya)

🔹Berbeza halnya tentang puasa sunna
h. Ianya boleh diniatkan selepas waktu fajar, berdasarkan dalil ini:

📕Dari Aisyah, "Suatu hari Nabi pernah masuk menemuiku pada suatu hari, lalu bertanya, 'Apakah kalian memiliki sesuatu (makanan)?' Kami menjawab, 'Tidak'. Baginda berkata, 'Jika begitu, sungguh sekarang aku berpuasa'." (HR Muslim)

🔘 Niat Sekali Untuk Puasa Sebulan Ramadhan
🔹Ada perbezaan pendapat di kalangan ulama dalam masalah ini:
1⃣: Puasa yang dijalan berturut-turut seperti Ramadhan, satu kali niat untuk berpuasa sebulan Ramadhan cukup untuk mewakili seluruh pelaksanaan puasanya, tanpa perlu berniat setiap harinya. Akan tetapi, jika ia sempat memutus puasa di antara hari-hari Ramadhan kerana uzur atau safar, ketika hendak memulai berpuasa kembali ia harus memperbaharui niat untuk sisa hari-harinya hingga akhir Ramadhan.
2⃣: Puasa Ramadhan diwajibkan memperbaharui niat puasa setiap hari. Alasannya, puasa di hari-hari Ramadhan adalah ibadah-ibadah yang berdiri sendiri dan tidak ada keterkaitan antara satu puasa dengan lainnya. Sebagai bukti, jika puasa di hari itu batal, hal itu tidak mempengaruhi keabsahan puasa di hari sebelumnya. Pendapat ini dianggap rajih (kuat) oleh al-Imam asy-Syaukani dan difatwakan oleh al-Lajnah ad-Da'imah yang diketuai al-Imam Ibnu Baz. Pendapat ini yang lebih berhati-hati dalam masalah ini. (Asy-Syarh al-Mumti', 6/369-370)

📂 (Faedah dari Kitab Manhajus Salikin wa Taudhih al-Fiqhi fid-Din -Kitab ash-Shiyam-, karya Al-Imam Abdurrahman as-Sa'di, disyarah al-Ustadz Muhammad as-Sarbini, diterbitkan Oase Media)

Bersambung insyaAllah.

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf

🔗 Silsilah Fikih Puasa Lengkap (Bahagian 7)

📚 Bab 5⃣: Ketentuan Puasa Bagi Orang Sakit & Musafir
🔹🔹🔹🔹🔷🔹🔹🔹🔹
💎 Al-Imam as-Sa'di berkata, "Orang sakit yang terkena mudharat kerana berpuasa dan musafir, keduanya memiliki pilihan untuk berbuka (tidak berpuasa) atau tetap berpuasa."
🔹🔹🔹🔹🔷🔹🔹🔹🔹

🔘 Ketentuan Puasa Bagi Orang Sakit
🔹Dalil bolehnya orang sakit untuk berbuka (tidak berpuasa) adalah firman Allah:

📖 "Maka dari itu, barang siapa di antara kalian sedang sakit atau dalam safar, (lalu ia berbuka) diwajibkan baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain." (Al-Baqarah: 184)

🔹Al-Imam as-Sa'di menyatakan kriteria sakit yang menjadi uzur untuk mendapat keringanan tidak berpuasa adalah apabila orang sakit tersebut akan mendapat mudharat jika berpuasa. Mudharat itu adalah sakitnya semakin parah atau memperlambat kesembuhannya. Ini adalah pendapat al-Imam Ahmad, al-Imam Malik, dan selaras dengan pendapat ulama ahli fikih di kalangan mazhab Syafi'i.

🔹Namun, Fatwa al-Lajnah ad-Da'imah (10/180) yang diketuai al-Imam Ibnu Baz, membolehkan berbuka apabila puasa itu berat bagi orang sakit itu, meskipun tidak menimbulkan mudharat terhadap keadaan sakitnya. 

🔹Al-Imam Ibnu Utsaimin merincikan pendapat beliau dalam asy-Syarh al-Mumti, 6/352-353. Ini merupakan pendapat yang terkuat dan terbaik dalam masalah ini:

1⃣: Jika berpuasa itu memberi pengaruh kurang enak pada dirinya, tetapi tidak sampai memberatkannya. Pada keadaan ini, berbuka adalah sunnah baginya, sedangkan berpuasa dibolehkan baginya (tidak makruh).

2⃣: Jika berpuasa terasa memberatkan dirinya, tetapi tidak sampai memberi mudharat. Pada keadaan ini, berbuka adalah sunnah baginya dan makruh untuk berpuasa.

3⃣: Jika berpuasa memberi mudharat terhadapnya, seperti penderita sakit ginjal, sakit gula (diabetis) dan semacamnya. Pada keadaan ini, wajib atasnya untuk berbuka dan haram untuk berpuasa.

📂 (Faedah dari Kitab Manhajus Salikin wa Taudhih al-Fiqhi fid-Din -Kitab ash-Shiyam-, karya Al-Imam Abdurrahman as-Sa'di, disyarah al-Ustadz Muhammad as-Sarbini, diterbitkan Oase Media)

Bersambung insyaAllah.

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf

🔗 Silsilah Fikih Puasa Lengkap (Bahagian 8)

📚 Bab 5⃣: Ketentuan Puasa Bagi Orang Sakit & Musafir

🔘 Ketentuan Puasa Bagi Musafir
🔹Dalil bolehnya musafir untuk berbuka (tidak berpuasa) adalah firman