Forwarded from Refleksi ke-NU-an KH Busyrol Karim Abdul Mughni
*PERAN NU DALAM KEMERDEKAAN RI*
_Oleh: *KH BUSYROL KARIM* (Rois Syuriah PCNU Kab Kediri)_
Pada 17 Agustus 2022 kemaren, Negeri kita merayakan hari kemerdekaannyq yg ke 77. Sudah barang tentu semua rakyat Indonesia merayakannya dgn berbagai acara. Bahkan disuatu daerah, salah satu Banom NU, GP Ansor ambil bagian dlm mengawal kebinekaan dan kemerdekaan melalui sikap toleransi dan menjaga sinergitas dgn organisadi lintas agama maupun pemerintahan. Hal seperti itu tdk mengherankan, krn NU, organisasi Islam yg hampir mencapai usia satu abad itu memang memiliki sikap tolerans dan jiwa nasionalisme yg kuat dan menyatu dgn golongan lain ketika dulu memperjuangkan kemerdekan negeri nusantara ini
Bahkan pada masa sebelum kemerdekaan, ketika negeri Nusantara masih berada dlm penjajahan, NU dgn gigihnya mempertahankan identitas kenusantaraannya dan berjuang penuh melawan penjajah yg ingin melenyapkan kenusantaraan menjadi kebelandaan.
Tentang kemerdekaan tanah air, beberapa waktu sebelum berdirinya NU pada 1926, KH Wahab Hasbullah yg kemudian menjadi salah seorang tokoh pendirinya, ketika ditanya ttg kemerdekaan, beliau menjawab bhw itu nomor satu umat Islam menuju ke jalan itu. Umat Islam kita tdk leluasa sebelum negara kita merdeka. Kita jangan putus asa, kita harus yakin tercapai negara merdeka. Katanya.
Sedangkan pada tahun 1930 an, beberaoa tahun setelah NU berdiri, menurut seorang santri di Tebuireng, para santri pondok ini menyanyikan lagu kebangsaan tiap hari Kamis setelah mata pelajaran terakhir.
Kemudian pada Muktamar NU ke 15 Jumi 1940, meskipun NU belum melibatkan diri secara langsung dlm dunia politik, para pemimpin NU telah memperhatikan juga bentuk negara Indonesia yg akan datang setelah merdeka. Pada Muktamar tsb, bahkan ada suatu rapat tertutup yg dihadiri oleh 11 ulama dibawah pimpinan KH Mahfudz Sidiq dari Jember, membicarakan calon yg pantas utk dijadikan presiden pertama Indonesia mendatang yg kemedian ditempat tsb mereka menentukan pilihan diantara dua nama, yaitu Sukarno dan Muhammad Hatta .
KH Masykur, yg pernah menjadi Komandan Pasukan Sabilillah, pernah pula mencerikan bhw pada akhir Mei 1945, tiga bulan sebelum kemerdekaan, terjadi sebuah diskusi yg panjang antara Sukarno dgn tiga pemimpin muslim: KH Wahid Hasyim, KH Masykur sendiri dan Kiyai Kahar Mudzakar dari PII (Partai Islam Indonesia) dgn topik Definisi Pancasila yg hendak dijadikan dasar negara.
Dlm keterjajahan negeri Nusantara itu, NU mengobarkan semangat revolusi dan perjuangan. Krn itulah ketika Nusantara merdeka menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka tdk ragu lagi NU menjadi penjaga dan penyangga persatuan Indonesia dlm menghadapi berbagai gerakan sparatis dan pemberontakan dinegeri ini.
Momentum historis yg dilakukan NU setelah diproklamasikannya kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, adalah dicetuskannya Resolusi Jihad oleh organisasi kaum santri ini pada 22 Oktober 1945 yg isinya mewajibkan para ulama dan seluruh anggota NU serta umat Islam utk menentang bercokolnya kembali kolonialisme di Indonesia dan mempertahankan kemerdekaan tanah air melawan Belanda yg hendak menguasai kembaluli negeri Nusantara.
Bung Tomo, seorang pemimpin dan pejuang Indonesia, sering menemui KH Hasyim Asy'ari, salah seorang tokoh pendiri NU, utk meminta nasehat, fatwa dan dukungan moral utk meningkatkan perjuangan melawan tentara asing. Seruan Jihad tsb semakin mendorong para pejuang muslim bersama-sama para pejuang rakyat lainnya utk mengambil bagian dlm pertempuran di Surabaya 10 Nopember
10 Nopember1945.
Resolusi Jihad yg dicetuskan NU, adalah sbg sumbangan perjuangan NU dlm hidup berbangsa dan bernegara. Sumbangan perjuangan NU lainnya dlm hidup berbangsa sebelum itu, adalah tampilnya KH Wahid Hasyim pada Agustus 1945 sesudah diprokamirkannya negara Indonesia, sbg salah seorang perumus dan penanda tangan naskah Pembukaan UUD 1945 yg menyepakati Pancasila sbg dasar falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
_Oleh: *KH BUSYROL KARIM* (Rois Syuriah PCNU Kab Kediri)_
Pada 17 Agustus 2022 kemaren, Negeri kita merayakan hari kemerdekaannyq yg ke 77. Sudah barang tentu semua rakyat Indonesia merayakannya dgn berbagai acara. Bahkan disuatu daerah, salah satu Banom NU, GP Ansor ambil bagian dlm mengawal kebinekaan dan kemerdekaan melalui sikap toleransi dan menjaga sinergitas dgn organisadi lintas agama maupun pemerintahan. Hal seperti itu tdk mengherankan, krn NU, organisasi Islam yg hampir mencapai usia satu abad itu memang memiliki sikap tolerans dan jiwa nasionalisme yg kuat dan menyatu dgn golongan lain ketika dulu memperjuangkan kemerdekan negeri nusantara ini
Bahkan pada masa sebelum kemerdekaan, ketika negeri Nusantara masih berada dlm penjajahan, NU dgn gigihnya mempertahankan identitas kenusantaraannya dan berjuang penuh melawan penjajah yg ingin melenyapkan kenusantaraan menjadi kebelandaan.
Tentang kemerdekaan tanah air, beberapa waktu sebelum berdirinya NU pada 1926, KH Wahab Hasbullah yg kemudian menjadi salah seorang tokoh pendirinya, ketika ditanya ttg kemerdekaan, beliau menjawab bhw itu nomor satu umat Islam menuju ke jalan itu. Umat Islam kita tdk leluasa sebelum negara kita merdeka. Kita jangan putus asa, kita harus yakin tercapai negara merdeka. Katanya.
Sedangkan pada tahun 1930 an, beberaoa tahun setelah NU berdiri, menurut seorang santri di Tebuireng, para santri pondok ini menyanyikan lagu kebangsaan tiap hari Kamis setelah mata pelajaran terakhir.
Kemudian pada Muktamar NU ke 15 Jumi 1940, meskipun NU belum melibatkan diri secara langsung dlm dunia politik, para pemimpin NU telah memperhatikan juga bentuk negara Indonesia yg akan datang setelah merdeka. Pada Muktamar tsb, bahkan ada suatu rapat tertutup yg dihadiri oleh 11 ulama dibawah pimpinan KH Mahfudz Sidiq dari Jember, membicarakan calon yg pantas utk dijadikan presiden pertama Indonesia mendatang yg kemedian ditempat tsb mereka menentukan pilihan diantara dua nama, yaitu Sukarno dan Muhammad Hatta .
KH Masykur, yg pernah menjadi Komandan Pasukan Sabilillah, pernah pula mencerikan bhw pada akhir Mei 1945, tiga bulan sebelum kemerdekaan, terjadi sebuah diskusi yg panjang antara Sukarno dgn tiga pemimpin muslim: KH Wahid Hasyim, KH Masykur sendiri dan Kiyai Kahar Mudzakar dari PII (Partai Islam Indonesia) dgn topik Definisi Pancasila yg hendak dijadikan dasar negara.
Dlm keterjajahan negeri Nusantara itu, NU mengobarkan semangat revolusi dan perjuangan. Krn itulah ketika Nusantara merdeka menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka tdk ragu lagi NU menjadi penjaga dan penyangga persatuan Indonesia dlm menghadapi berbagai gerakan sparatis dan pemberontakan dinegeri ini.
Momentum historis yg dilakukan NU setelah diproklamasikannya kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, adalah dicetuskannya Resolusi Jihad oleh organisasi kaum santri ini pada 22 Oktober 1945 yg isinya mewajibkan para ulama dan seluruh anggota NU serta umat Islam utk menentang bercokolnya kembali kolonialisme di Indonesia dan mempertahankan kemerdekaan tanah air melawan Belanda yg hendak menguasai kembaluli negeri Nusantara.
Bung Tomo, seorang pemimpin dan pejuang Indonesia, sering menemui KH Hasyim Asy'ari, salah seorang tokoh pendiri NU, utk meminta nasehat, fatwa dan dukungan moral utk meningkatkan perjuangan melawan tentara asing. Seruan Jihad tsb semakin mendorong para pejuang muslim bersama-sama para pejuang rakyat lainnya utk mengambil bagian dlm pertempuran di Surabaya 10 Nopember
10 Nopember1945.
Resolusi Jihad yg dicetuskan NU, adalah sbg sumbangan perjuangan NU dlm hidup berbangsa dan bernegara. Sumbangan perjuangan NU lainnya dlm hidup berbangsa sebelum itu, adalah tampilnya KH Wahid Hasyim pada Agustus 1945 sesudah diprokamirkannya negara Indonesia, sbg salah seorang perumus dan penanda tangan naskah Pembukaan UUD 1945 yg menyepakati Pancasila sbg dasar falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Forwarded from Refleksi ke-NU-an KH Busyrol Karim Abdul Mughni
Selanjutnya pada Munas (Musyawarah Nasional) NU Desember 1983, NU menerima ajakan Pemerintah agar Pancasila menjadi asas tunggal sebelum ormas-ormas Islam lainnya meresponnya. Dlm deklarasi di Munas tsb, para peserta Munas memutuskan bhw Pancasila bukan agama dan tdk bisa menempati kedudukan agama. Sila ketuhanan yang Maha Esa mencerminkan Tauhid menurut pengertian keimanan. Pengamalan Pancasila dianggap merupakan perwujudan upaya umat Islam Indonesia utk menjalankan Syariat agamanya.
Alasan diterimanya asas tunggal itu, krn kaum muslimin melalui para pempinnya ikut secara aktif dlm perumusan dasar negara RI, yg menurut hasil Munas, hal itu tdk detentangan dgn pandangan Islam. Menurut KH Ahmad Sidik yg pernah menjabat sbg Rois Am PBNU itu, organisadi kaum santri ini menerima Pancasila berdasarkan pandangan Syariat, bukan berdasarkan pandangan politik. Maka NU dapat dibenarkan memenuhi ajakan pemerintah ttg asas tunggal Pancasila.
Sedangkan KH Ali Maksum juga pernah mengatakan bhw Pancadila adalah falsafah sedangkan agama adalah ideologi. Sila-sila dlm Pancadila pada dasarnya tdk bertentangan dgn Islam kecuali jika diisi tafsir atau perbuatan yg bertentangan dgn ajaran Islam. Utk memahami Pancasila perlu berfikir menurut orientasi agama. Maka kitapun menyadari bhw masih perlu ada usaha meratakan keseragaman pengertian Pancasila dikalangan ulama NU. Kata Kiyai dari Yogya yg pernah pula menjabat Rois Am NU itu.
Sementara itu mengenai hubungan Islam dan Negara, sejak awal kebangkitan nasional, posisi agama sudah mulai dibicarakan dlm kaitannya dgn politik atau negara. Ada dua pendapat yg didukung oleh dua golongan yg bertentangan ttg hal itu. Satu golongan berpendapat, negara Indonesia merdeka hendaknya merupakan sebuah negara sekuler, yakni negara yg dgn jelas memisahkan persoalan agama dari politik. Golongan lainnya berpendapat, negara Indonesia hendaknya dijadikan sbg negara Islam.
Setelah kemerdekaan, persoalan itu juga terangkat kembali didalam sidang-sidang konstituante hasil pemilihan umum 1955 yg berakhir dgn keluanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yaitu kembali kpd UUD 1945.
Kemudian para pemimpin bangsa Indonesia pun memikirkan alternatif jalan tengah dari dua pendapat tsb. Mereka menganjurkan suatu negara yg mempunyai dasar keagamaan secara umum dan pemerintah mengakui nilai keagamaan yg positif. Dlm kerangka itulah, Departemen Agama didirikan pada Januari 1946 utk memberikan konsesi sebuah konsesi kpd kaum muslimin. Dgn demikian, Negara Kesatuan Indonesia ini bukan sesuatu yg sekali jadi. Krn itulah kesatuan NKRI harus dijaga.
Bagi NU, membela NKRI merupakan sebuah keharusan politik utk menjaga kesatuan dan kedamaian negeri ini. Komitmen ini perlu terus ditegaskan sehingga ketika NU genap berusia satu abad pad 2026, kita berharap NKRI tetap utuh. Pentingnya tanah air dapat kita lihat dari perjalanan hijrah Nabi saw dari Makkah ke Madinah. Nabi ingin mempunyai tanah air atau negara agar dakwah Islam dapat berkembang dgn baik.
Kita semua tahu bhw dinegara-negara dimana mayoritasnya umat Islam, sering kali terjadi pertumpahan darah, seperti Afganistan, Irak, Suriyah Yaman dll. Konflik dinegeri-negeri muslim tsb. menunjukkan bhw kesamaan agama belum mampu menyatukan masyarakatnya akibat salah tafsir yg kebablasan.
Di Nusantara, pertikaian memang juga terjadi, tetapi hanya lokal dan regional yg tak menimbulkan tragedi nasional seperti dinegara-negara di Timur Tengah tsb.
Dlm sejarah perjalanan pendakwah Islam dinegeri ini, dapat kita lihat bhw tdk ada pertentangan antar nasionalisme dan ajaran Islam. Mereka menyadari bhw utk bisa berdakwah, dibutuhkan tanah air yg kondusif.
Alasan diterimanya asas tunggal itu, krn kaum muslimin melalui para pempinnya ikut secara aktif dlm perumusan dasar negara RI, yg menurut hasil Munas, hal itu tdk detentangan dgn pandangan Islam. Menurut KH Ahmad Sidik yg pernah menjabat sbg Rois Am PBNU itu, organisadi kaum santri ini menerima Pancasila berdasarkan pandangan Syariat, bukan berdasarkan pandangan politik. Maka NU dapat dibenarkan memenuhi ajakan pemerintah ttg asas tunggal Pancasila.
Sedangkan KH Ali Maksum juga pernah mengatakan bhw Pancadila adalah falsafah sedangkan agama adalah ideologi. Sila-sila dlm Pancadila pada dasarnya tdk bertentangan dgn Islam kecuali jika diisi tafsir atau perbuatan yg bertentangan dgn ajaran Islam. Utk memahami Pancasila perlu berfikir menurut orientasi agama. Maka kitapun menyadari bhw masih perlu ada usaha meratakan keseragaman pengertian Pancasila dikalangan ulama NU. Kata Kiyai dari Yogya yg pernah pula menjabat Rois Am NU itu.
Sementara itu mengenai hubungan Islam dan Negara, sejak awal kebangkitan nasional, posisi agama sudah mulai dibicarakan dlm kaitannya dgn politik atau negara. Ada dua pendapat yg didukung oleh dua golongan yg bertentangan ttg hal itu. Satu golongan berpendapat, negara Indonesia merdeka hendaknya merupakan sebuah negara sekuler, yakni negara yg dgn jelas memisahkan persoalan agama dari politik. Golongan lainnya berpendapat, negara Indonesia hendaknya dijadikan sbg negara Islam.
Setelah kemerdekaan, persoalan itu juga terangkat kembali didalam sidang-sidang konstituante hasil pemilihan umum 1955 yg berakhir dgn keluanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yaitu kembali kpd UUD 1945.
Kemudian para pemimpin bangsa Indonesia pun memikirkan alternatif jalan tengah dari dua pendapat tsb. Mereka menganjurkan suatu negara yg mempunyai dasar keagamaan secara umum dan pemerintah mengakui nilai keagamaan yg positif. Dlm kerangka itulah, Departemen Agama didirikan pada Januari 1946 utk memberikan konsesi sebuah konsesi kpd kaum muslimin. Dgn demikian, Negara Kesatuan Indonesia ini bukan sesuatu yg sekali jadi. Krn itulah kesatuan NKRI harus dijaga.
Bagi NU, membela NKRI merupakan sebuah keharusan politik utk menjaga kesatuan dan kedamaian negeri ini. Komitmen ini perlu terus ditegaskan sehingga ketika NU genap berusia satu abad pad 2026, kita berharap NKRI tetap utuh. Pentingnya tanah air dapat kita lihat dari perjalanan hijrah Nabi saw dari Makkah ke Madinah. Nabi ingin mempunyai tanah air atau negara agar dakwah Islam dapat berkembang dgn baik.
Kita semua tahu bhw dinegara-negara dimana mayoritasnya umat Islam, sering kali terjadi pertumpahan darah, seperti Afganistan, Irak, Suriyah Yaman dll. Konflik dinegeri-negeri muslim tsb. menunjukkan bhw kesamaan agama belum mampu menyatukan masyarakatnya akibat salah tafsir yg kebablasan.
Di Nusantara, pertikaian memang juga terjadi, tetapi hanya lokal dan regional yg tak menimbulkan tragedi nasional seperti dinegara-negara di Timur Tengah tsb.
Dlm sejarah perjalanan pendakwah Islam dinegeri ini, dapat kita lihat bhw tdk ada pertentangan antar nasionalisme dan ajaran Islam. Mereka menyadari bhw utk bisa berdakwah, dibutuhkan tanah air yg kondusif.
Forwarded from عبد المالك
Ngaji Kitab Matn Jauharotut Tauhid 20
https://youtu.be/5Lebl71b5CI
قال المؤلف رحمه الله تعالى
وعلمه ولا يقال مكتسب # فاتبع سبيل الحق واطرح الريب
"Dan ilmu Allah tidak dikatakan muktasab, maka ikutilah jalan kebenaran dan buanglah keraguan"
Penjelasan
🌟 Bagian Ketiga: Sifat Ma'ani
3️⃣ Al Ilmu
👉 Allah bersifatan dengan ilmu yang azali dan abadi.
👉 Dengan sifat ilmu itu Allah mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatupun yang tidak diketahui oleh-Nya.
👉 Ilmu Allah adalah ilmu yang satu, tidak berpermulaan dan tidak berpenghabisaan.
👉 Ilmu Allah yang merupakan sifat-Nya adalah satu dan tidak berbilang sesuai dengan bilangan yang diketahui (maklumat).
⛔ Waspadai kelompok yang menyimpang dalam masalah ini:
1️⃣ Filosuf, diantara mereka menafikan bahwa Allah maha mengetahui secara mutlak. Sebagian mereka mengatakan bahwa Allah itu maha mengetahui dengan dzat-Nya tidak dengan sifat ilmu. Sebagian mereka menetapkan bahwa Allah maha mengetahui tetapi hanya secara global, tidak mengetahui rincian dari segala sesuatu.
▪️Semua keyakinan di atas adalah kufur.
2️⃣ Ahli bid'ah, sebagian mereka menetapkan ilmu yang hadits bagi Allah. Sebagian mereka mengatakan bahwa Allah itu maha mengetahui dengan makna bahwa Allah itu tidak bodoh, bukan berarti Dia memiliki sifat ilmu.
▪️Dua keyakinan ini juga kufur
🌟 Dalil aqli dari sifat ilmu adalah:
👉bahwa penciptaan alam semesta ini sangat teratur dan tersusun rapi. Dan ini menunjukkan kemahakuasaan Allah dan kemahatahuan-Nya terhadap rincian segala perkara.
👉 Atau dikatakan; Apabila Allah tidak bersifatan dengan ilmu maka pastilah Allah bersifat dengan sifat kebalikannya yaitu bodoh (jahl). Dan jahl ini akan menjadi sifat yang azali, dan sesuatu yang azali mustahil tiadanya. Sehingga selamanya dia tidak mengetahui dan ini adalah sifat yang tidak layak bagi Allah (naqsh).
🌟 Dalil naqli dari sifat ilmu adalah firman Allah ta'ala:
والله بكل شيء عليم
Lafadz syai dalam ayat ini termasuk di dalamnya Al wajib, Al mustahil dan Al mumkin.
👉 Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
مفاتيح الغيب خمس لا يعلمها إلا الله
"Kunci yang ghoib ada lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah"
⛔ Nabi tidak mengetahui semua ghoib
👉 Tidak boleh dikatakan bahwa nabi Muhammad mengetahui semua yang diketahui oleh Allah. Tetapi Allah memberitahukan sebagian dari perkara yang ghoib kepada Rasulullah shallallahu alayhi wasallam.
Allah ta'ala berfirman:
قُل لَّاۤ أَمۡلِكُ لِنَفۡسِی نَفۡعࣰا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاۤءَ ٱللَّهُۚ وَلَوۡ كُنتُ أَعۡلَمُ ٱلۡغَیۡبَ لَٱسۡتَكۡثَرۡتُ مِنَ ٱلۡخَیۡرِ وَمَا مَسَّنِیَ ٱلسُّوۤءُۚ إِنۡ أَنَا۠ إِلَّا نَذِیرࣱ وَبَشِیرࣱ لِّقَوۡمࣲ یُؤۡمِنُونَ
[Surat Al-A'raf 188]
Allah ta'ala juga berfirman:
قُل لَّا یَعۡلَمُ مَن فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَیۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ
[Surat An-Naml 65]
Allah ta'ala juga berfirman:
وَمِنۡ أَهۡلِ ٱلۡمَدِینَةِ مَرَدُوا۟ عَلَى ٱلنِّفَاقِ لَا تَعۡلَمُهُمۡۖ نَحۡنُ نَعۡلَمُهُمۡۚ سَنُعَذِّبُهُم مَّرَّتَیۡنِ ثُمَّ یُرَدُّونَ إِلَىٰ عَذَابٍ عَظِیمࣲ
[Surat At-Taubah 101]
🌟 Ilmu Allah tidak muktasab
👉 Tidak boleh dikatakan bahwa ilmu Allah itu muktasab.
▪️Jika dikatakan bahwa ilmu Allah itu muktasab maka berarti ilmu itu muncul dari proses berfikir (nadzor) dan mencari dalil (istidlal), dan artinya ilmunya didahului oleh kebodohan, tidak azali.
▪️Ini mustahil bagi Allah karena nadzar dan istidlal itu didahului dengan kebodohan.
👉 Sedangkan ayat:
وَلَنَبۡلُوَنَّكُمۡ حَتَّىٰ نَعۡلَمَ ٱلۡمُجَـٰهِدِینَ مِنكُمۡ وَٱلصَّـٰبِرِینَ
[Surat Muhammad 31]
👉 Ayat di atas ditakwillan dengan menampakan keadaan mereka. Sampai Kami (Allah) menampakkan kepada para hamba orang yang berjuang di antara kalian, dan orang-orang yang sabar dari selain mereka.
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
https://youtu.be/5Lebl71b5CI
قال المؤلف رحمه الله تعالى
وعلمه ولا يقال مكتسب # فاتبع سبيل الحق واطرح الريب
"Dan ilmu Allah tidak dikatakan muktasab, maka ikutilah jalan kebenaran dan buanglah keraguan"
Penjelasan
🌟 Bagian Ketiga: Sifat Ma'ani
3️⃣ Al Ilmu
👉 Allah bersifatan dengan ilmu yang azali dan abadi.
👉 Dengan sifat ilmu itu Allah mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatupun yang tidak diketahui oleh-Nya.
👉 Ilmu Allah adalah ilmu yang satu, tidak berpermulaan dan tidak berpenghabisaan.
👉 Ilmu Allah yang merupakan sifat-Nya adalah satu dan tidak berbilang sesuai dengan bilangan yang diketahui (maklumat).
⛔ Waspadai kelompok yang menyimpang dalam masalah ini:
1️⃣ Filosuf, diantara mereka menafikan bahwa Allah maha mengetahui secara mutlak. Sebagian mereka mengatakan bahwa Allah itu maha mengetahui dengan dzat-Nya tidak dengan sifat ilmu. Sebagian mereka menetapkan bahwa Allah maha mengetahui tetapi hanya secara global, tidak mengetahui rincian dari segala sesuatu.
▪️Semua keyakinan di atas adalah kufur.
2️⃣ Ahli bid'ah, sebagian mereka menetapkan ilmu yang hadits bagi Allah. Sebagian mereka mengatakan bahwa Allah itu maha mengetahui dengan makna bahwa Allah itu tidak bodoh, bukan berarti Dia memiliki sifat ilmu.
▪️Dua keyakinan ini juga kufur
🌟 Dalil aqli dari sifat ilmu adalah:
👉bahwa penciptaan alam semesta ini sangat teratur dan tersusun rapi. Dan ini menunjukkan kemahakuasaan Allah dan kemahatahuan-Nya terhadap rincian segala perkara.
👉 Atau dikatakan; Apabila Allah tidak bersifatan dengan ilmu maka pastilah Allah bersifat dengan sifat kebalikannya yaitu bodoh (jahl). Dan jahl ini akan menjadi sifat yang azali, dan sesuatu yang azali mustahil tiadanya. Sehingga selamanya dia tidak mengetahui dan ini adalah sifat yang tidak layak bagi Allah (naqsh).
🌟 Dalil naqli dari sifat ilmu adalah firman Allah ta'ala:
والله بكل شيء عليم
Lafadz syai dalam ayat ini termasuk di dalamnya Al wajib, Al mustahil dan Al mumkin.
👉 Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
مفاتيح الغيب خمس لا يعلمها إلا الله
"Kunci yang ghoib ada lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah"
⛔ Nabi tidak mengetahui semua ghoib
👉 Tidak boleh dikatakan bahwa nabi Muhammad mengetahui semua yang diketahui oleh Allah. Tetapi Allah memberitahukan sebagian dari perkara yang ghoib kepada Rasulullah shallallahu alayhi wasallam.
Allah ta'ala berfirman:
قُل لَّاۤ أَمۡلِكُ لِنَفۡسِی نَفۡعࣰا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاۤءَ ٱللَّهُۚ وَلَوۡ كُنتُ أَعۡلَمُ ٱلۡغَیۡبَ لَٱسۡتَكۡثَرۡتُ مِنَ ٱلۡخَیۡرِ وَمَا مَسَّنِیَ ٱلسُّوۤءُۚ إِنۡ أَنَا۠ إِلَّا نَذِیرࣱ وَبَشِیرࣱ لِّقَوۡمࣲ یُؤۡمِنُونَ
[Surat Al-A'raf 188]
Allah ta'ala juga berfirman:
قُل لَّا یَعۡلَمُ مَن فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَیۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ
[Surat An-Naml 65]
Allah ta'ala juga berfirman:
وَمِنۡ أَهۡلِ ٱلۡمَدِینَةِ مَرَدُوا۟ عَلَى ٱلنِّفَاقِ لَا تَعۡلَمُهُمۡۖ نَحۡنُ نَعۡلَمُهُمۡۚ سَنُعَذِّبُهُم مَّرَّتَیۡنِ ثُمَّ یُرَدُّونَ إِلَىٰ عَذَابٍ عَظِیمࣲ
[Surat At-Taubah 101]
🌟 Ilmu Allah tidak muktasab
👉 Tidak boleh dikatakan bahwa ilmu Allah itu muktasab.
▪️Jika dikatakan bahwa ilmu Allah itu muktasab maka berarti ilmu itu muncul dari proses berfikir (nadzor) dan mencari dalil (istidlal), dan artinya ilmunya didahului oleh kebodohan, tidak azali.
▪️Ini mustahil bagi Allah karena nadzar dan istidlal itu didahului dengan kebodohan.
👉 Sedangkan ayat:
وَلَنَبۡلُوَنَّكُمۡ حَتَّىٰ نَعۡلَمَ ٱلۡمُجَـٰهِدِینَ مِنكُمۡ وَٱلصَّـٰبِرِینَ
[Surat Muhammad 31]
👉 Ayat di atas ditakwillan dengan menampakan keadaan mereka. Sampai Kami (Allah) menampakkan kepada para hamba orang yang berjuang di antara kalian, dan orang-orang yang sabar dari selain mereka.
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
YouTube
Sifat wajib bagi Allah ilmu | 𝙉𝙜𝙖𝙟𝙞 𝙆𝙞𝙩𝙖𝙗 𝙅𝙖𝙪𝙝𝙖𝙧𝙤𝙩𝙪𝙩 𝙏𝙖𝙪𝙝𝙞𝙙
Ngaji Kitab Jauharotut Tauhid 20
Sifat wajib bagi Allah ilmu
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid #LDNUKABKEDIRI…
Sifat wajib bagi Allah ilmu
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid #LDNUKABKEDIRI…
Forwarded from عبد المالك
Ngaji Kitab Matn Jauharot Tauhid 21
https://youtu.be/IIF3Hrq1V9Y
قال المؤلف رحمه الله تعالى
حياته كذا الكلام السمع ▪️ ثم البصر بذي أتانا السمع
"Sifat hayahnya Allah demikian juga sifat kalam dan sama' kemudian Bashor, ini semua telah ada dalil sam'i (Al Qur'an dan hadits) yang datang pada kita"
Penjelasan
❇️ Bagian ketiga, Sifat Ma'ani
4️⃣ Hayah
👉 Allah ta'ala bersifatan dengan hayah (hidup) yanh azali dan abadi
👉 Hidup Allah tidak seperti hidupnya makhluk. Allah hidup tanpa ruh, daging, tulang dan alat kehidupan yang lainnya.
▪️Dalil aqli dari sifat hayah adalah bahwa Allah itu maha mengetahui, maha kuaaa dan berkehendak. Tidak sah untuk bersifatan dengan sifat-sifat ini selain dzat yang hidup.
▪️Dalil naqli dari sifat hayah adalah firman Allah ta'ala:
الله لا إله إلا هو الحي
"Allah tidak ada yang disembah dengan haq selain hanya Dia yang maha hidup"
5️⃣ Kalam
👉 Allah ta'ala bersifatan dengan sifat kalam yang azali dan abadi
👉 Karena itu kalam Allah bukan bahasa, huruf dan suara. Karena ketiganya adalah makhluk haadits (berpermulaan).
▪️Dalil aqli dari sifat kalam adalah dikatakan jika Allah tidak bersifatan dengan sifat kalam maka Dia bersifatan dengan sifat kebalikannya, yaitu bisu. Bisu adalah sifat yang tidak layak bagi Allah ta'ala.
▪️Dalil Naqli dari sifat kalam adalah:
👉 Firman Allah ta'ala:
وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكۡلِیمࣰا
[Surat An-Nisa' 164]
"Dan benar-benar Allah telah memperdengarkan kalam-Nya kepada nabi Musa"
👉 Firman Allah ta'ala:
قَالَ یَـٰمُوسَىٰۤ إِنِّی ٱصۡطَفَیۡتُكَ عَلَى ٱلنَّاسِ بِرِسَـٰلَـٰتِی وَبِكَلَـٰمِی
[Surat Al-A'raf 144]
"Allah berfirman wahai Musa sesungguhnya Aku memilihmu atas manusia dengan risalahku dan kalamku"
👉 Hadits Rasulullah shallallahu alayhi wasallam:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ وَلَا حِجَابٌ يَحْجُبُهُ
"Tidaklah salah seorang diantara kalian kecuali Tuhannya memperdengarkan kalam-Nya kepadanya, antara dia dan Allah tidak ada seorang penerjemah, dan tidak pula hijab yang menghalanginya." HR al Bukhari
👉 Al Qur'an dan Kalam Allah memiliki dua penyebutan, yaitu:
1️⃣ Al Kalam adz Dzati (sifat kalam Allah) yang azali dan abadi, bukan bahasa, huruf dan suara.
▪️Ini adalah sifat kalam Allah yang qodim/azali.
2️⃣ Lafadz yang yang diturunkan kepada nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam, berupa bahasa Arab, huruf Hijaiyah dan berupa suara.
👉 Lafadz ini disebut kalam Allah, karena dia adalah ibaroh (ungkapan) dari sifat kalam Allah yang azali dan abadi dan dia bukan karangan Muhammad ataupun Jibril.
▪️Ini adalah makhluk yang haadits.
▪️Allah ta'ala berfirman:
وَإِنۡ أَحَدࣱ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِینَ ٱسۡتَجَارَكَ فَأَجِرۡهُ حَتَّىٰ یَسۡمَعَ كَلَـٰمَ ٱللَّهِ
[Surat At-Taubah 6]
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
https://youtu.be/IIF3Hrq1V9Y
قال المؤلف رحمه الله تعالى
حياته كذا الكلام السمع ▪️ ثم البصر بذي أتانا السمع
"Sifat hayahnya Allah demikian juga sifat kalam dan sama' kemudian Bashor, ini semua telah ada dalil sam'i (Al Qur'an dan hadits) yang datang pada kita"
Penjelasan
❇️ Bagian ketiga, Sifat Ma'ani
4️⃣ Hayah
👉 Allah ta'ala bersifatan dengan hayah (hidup) yanh azali dan abadi
👉 Hidup Allah tidak seperti hidupnya makhluk. Allah hidup tanpa ruh, daging, tulang dan alat kehidupan yang lainnya.
▪️Dalil aqli dari sifat hayah adalah bahwa Allah itu maha mengetahui, maha kuaaa dan berkehendak. Tidak sah untuk bersifatan dengan sifat-sifat ini selain dzat yang hidup.
▪️Dalil naqli dari sifat hayah adalah firman Allah ta'ala:
الله لا إله إلا هو الحي
"Allah tidak ada yang disembah dengan haq selain hanya Dia yang maha hidup"
5️⃣ Kalam
👉 Allah ta'ala bersifatan dengan sifat kalam yang azali dan abadi
👉 Karena itu kalam Allah bukan bahasa, huruf dan suara. Karena ketiganya adalah makhluk haadits (berpermulaan).
▪️Dalil aqli dari sifat kalam adalah dikatakan jika Allah tidak bersifatan dengan sifat kalam maka Dia bersifatan dengan sifat kebalikannya, yaitu bisu. Bisu adalah sifat yang tidak layak bagi Allah ta'ala.
▪️Dalil Naqli dari sifat kalam adalah:
👉 Firman Allah ta'ala:
وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكۡلِیمࣰا
[Surat An-Nisa' 164]
"Dan benar-benar Allah telah memperdengarkan kalam-Nya kepada nabi Musa"
👉 Firman Allah ta'ala:
قَالَ یَـٰمُوسَىٰۤ إِنِّی ٱصۡطَفَیۡتُكَ عَلَى ٱلنَّاسِ بِرِسَـٰلَـٰتِی وَبِكَلَـٰمِی
[Surat Al-A'raf 144]
"Allah berfirman wahai Musa sesungguhnya Aku memilihmu atas manusia dengan risalahku dan kalamku"
👉 Hadits Rasulullah shallallahu alayhi wasallam:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ وَلَا حِجَابٌ يَحْجُبُهُ
"Tidaklah salah seorang diantara kalian kecuali Tuhannya memperdengarkan kalam-Nya kepadanya, antara dia dan Allah tidak ada seorang penerjemah, dan tidak pula hijab yang menghalanginya." HR al Bukhari
👉 Al Qur'an dan Kalam Allah memiliki dua penyebutan, yaitu:
1️⃣ Al Kalam adz Dzati (sifat kalam Allah) yang azali dan abadi, bukan bahasa, huruf dan suara.
▪️Ini adalah sifat kalam Allah yang qodim/azali.
2️⃣ Lafadz yang yang diturunkan kepada nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam, berupa bahasa Arab, huruf Hijaiyah dan berupa suara.
👉 Lafadz ini disebut kalam Allah, karena dia adalah ibaroh (ungkapan) dari sifat kalam Allah yang azali dan abadi dan dia bukan karangan Muhammad ataupun Jibril.
▪️Ini adalah makhluk yang haadits.
▪️Allah ta'ala berfirman:
وَإِنۡ أَحَدࣱ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِینَ ٱسۡتَجَارَكَ فَأَجِرۡهُ حَتَّىٰ یَسۡمَعَ كَلَـٰمَ ٱللَّهِ
[Surat At-Taubah 6]
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
YouTube
Sifat wajib bagi Allah hayah & kalam | 𝙉𝙜𝙖𝙟𝙞 𝙆𝙞𝙩𝙖𝙗 𝙅𝙖𝙪𝙝𝙖𝙧𝙤𝙩𝙪𝙩 𝙏𝙖𝙪𝙝𝙞𝙙
Ngaji Kitab Jauharotut Tauhid 21
Sifat wajib bagi Allah ( hayah dan kalam)
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
Sifat wajib bagi Allah ( hayah dan kalam)
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
Ngaji Kitab Matn Jauharot Tauhid 22
https://youtu.be/W-bz_-4DbHc
قال المؤلف رحمه الله تعالى
حياته كذا الكلام السمع ▪️ ثم البصر بذي أتانا السمع
فهل له إدراك أو لا خلف ▪️وعند قوم صح فيه الوقف
"Sifat hayahnya Allah demikian juga sifat kalam dan sama' kemudian Bashor, ini semua telah ada dalil sam'i (Al Qur'an dan hadits) yang datang pada kita, Apakah Allah memiliki sifat idrok atau tidak maka ada perbedaan di antara para ulama, dan menurut sebagian kaum sah dalam sifat idrok tawaqquf (abstain)"
Penjelasan
❇️ Bagian ketiga, Sifat Ma'ani
6️⃣ Sama'
👉 Allah ta'ala bersifatan dengan sama' (mendengar) yang azali dan abadi
👉 Dengan sifat sama' Allah mendengar semua yang ada, baik yang berupa suara atau yang bukan berupa suara seperti jisim. Ini menurut pendapat para ulama mutaakhirin dari kalangan Asy'ariyyah.
👉 Sedangkan menurut para ulama generasi awal dari kalangan Asy'ariyyah, Allah mendengar semua yang berupa suara.
👉 Sifat mendengarnya Allah tidak sama dengan sifat mendengarnya makhluk. Sifat sama' Allah azali dan abadi, sedangkan sifat sama' makhluk haadits. Allah mendengar tanpa membutuhkan kepada alat-alat seperti gendang telinga, daun telinga dan semacamnya.
▪️Dalil Aqli dari sifat sama' adalah jika Allah tidak bersifatan dengan sama' niscaya Dia bersifatan dengan sifat kebalikannya, yaitu tuli (shomam) dan ini adalah naqsh (sifat yang tidak layak) bagi Allah ta'ali
▪️Dalil naqli dari sifat sama' adalah firman Allah ta'ala:
وهو السميع البصير
Dan Dia (Allah) adalah Dzat yang Maha mendengar lagi maha Melihat".
▪️Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
َ يَا أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا
"Wahai manusia, lirihkanlah suara kalian karena kalian tidak menyeru kepada Dzat yang tuli dan juga bukan Dzat yang ghoib". HR al Bikhari.
🚫 Perhatian:
Hadits Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam.
لَلَّهُ أَشَدُّ أَذَنًا إِلَى الرَّجُلِ حَسَنِ الصَّوْتِ بِالْقُرْآنِ مِنْ صَاحِبِ الْقَيْنَةِ إِلَى قَيْنَتِهِ
"Sungguh Allah lebih mendengar bagusnya bacaan al-Qur'an yang dibaca oleh orang yang bagus suaranya melebihi (pendengaran) pemilik budak wanita penyanyi terhadap nyanyiannya." HR at Tirmidzi
👉 Hadits ini maknanya bukan Allah memiliki telinga sebagaimana dipahami oleh orang yang salah membaca lafadz adzanan dengan udzunan.
👉 Makna hadits ini adalah bahwa bacaan al Qur'an orang yang bagus suaranya lebih bermanfaat bagi pembaca dan pendengar dari pada seseorang membeli seorang budak perempuan untuk menyanyi di hadapannya.
7️⃣ Bashor
👉 Allah bersifatan dengan sifat bashor yang azali dan abadi.
👉 Dengan sifat bashor Allah melihat segala yang ada baik berupa sesuatu yang bisa dilihat ataupun yang tidak bisa dilihat. Ini menurut pendapat para ulama mutaakhirin dari kalangan Asy'ariyyah.
👉 Sedangkan menurut ulama generasi awal dari kalangan Asy'ariyyah, Allah mendengar segala sesuatu yang bisa dilihat (mubshorot).
👉 Sifat melihatnya Allah berbeda dengan sifat melihatnya makhluk. Sifat melihatnya Allah azali dan abadi, sedangkan sifat melihatnya makhluk haadits.
👉 Allah melihat tanpa membutuhkan kepada bola mata atau alat lainnya.
▪️Melihatnya Allah bukan karena dekat atau jauh atau arah.
▪️Melihatnya Allah bukan karena kecocokan warna atau bentuk.
▪️Dalil aqli dari sifat bashor adalah apabila Allah tidak bersifatan dengan sifat bashor niscaya Dia bersifatan dengan sifat kebalikannya, yaitu buta (al 'amaa), dan buta adalah naqsh (sifat yang tidak layak) bagi Allah.
▪️Dalil naqli dari sifat bashor adalah firman Allah ta'ala:
وهو السميع البصير
Dan Dia (Allah) adalah Dzat yang Maha mendengar lagi maha Melihat".
▪️Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
ربنا سميع بصير
"Tuhan kami adalah Dzat yang maha mendengar dan melihat" HR at Thobaroni dalam al Mu'jam al Kabir.
https://youtu.be/W-bz_-4DbHc
قال المؤلف رحمه الله تعالى
حياته كذا الكلام السمع ▪️ ثم البصر بذي أتانا السمع
فهل له إدراك أو لا خلف ▪️وعند قوم صح فيه الوقف
"Sifat hayahnya Allah demikian juga sifat kalam dan sama' kemudian Bashor, ini semua telah ada dalil sam'i (Al Qur'an dan hadits) yang datang pada kita, Apakah Allah memiliki sifat idrok atau tidak maka ada perbedaan di antara para ulama, dan menurut sebagian kaum sah dalam sifat idrok tawaqquf (abstain)"
Penjelasan
❇️ Bagian ketiga, Sifat Ma'ani
6️⃣ Sama'
👉 Allah ta'ala bersifatan dengan sama' (mendengar) yang azali dan abadi
👉 Dengan sifat sama' Allah mendengar semua yang ada, baik yang berupa suara atau yang bukan berupa suara seperti jisim. Ini menurut pendapat para ulama mutaakhirin dari kalangan Asy'ariyyah.
👉 Sedangkan menurut para ulama generasi awal dari kalangan Asy'ariyyah, Allah mendengar semua yang berupa suara.
👉 Sifat mendengarnya Allah tidak sama dengan sifat mendengarnya makhluk. Sifat sama' Allah azali dan abadi, sedangkan sifat sama' makhluk haadits. Allah mendengar tanpa membutuhkan kepada alat-alat seperti gendang telinga, daun telinga dan semacamnya.
▪️Dalil Aqli dari sifat sama' adalah jika Allah tidak bersifatan dengan sama' niscaya Dia bersifatan dengan sifat kebalikannya, yaitu tuli (shomam) dan ini adalah naqsh (sifat yang tidak layak) bagi Allah ta'ali
▪️Dalil naqli dari sifat sama' adalah firman Allah ta'ala:
وهو السميع البصير
Dan Dia (Allah) adalah Dzat yang Maha mendengar lagi maha Melihat".
▪️Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
َ يَا أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا
"Wahai manusia, lirihkanlah suara kalian karena kalian tidak menyeru kepada Dzat yang tuli dan juga bukan Dzat yang ghoib". HR al Bikhari.
🚫 Perhatian:
Hadits Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam.
لَلَّهُ أَشَدُّ أَذَنًا إِلَى الرَّجُلِ حَسَنِ الصَّوْتِ بِالْقُرْآنِ مِنْ صَاحِبِ الْقَيْنَةِ إِلَى قَيْنَتِهِ
"Sungguh Allah lebih mendengar bagusnya bacaan al-Qur'an yang dibaca oleh orang yang bagus suaranya melebihi (pendengaran) pemilik budak wanita penyanyi terhadap nyanyiannya." HR at Tirmidzi
👉 Hadits ini maknanya bukan Allah memiliki telinga sebagaimana dipahami oleh orang yang salah membaca lafadz adzanan dengan udzunan.
👉 Makna hadits ini adalah bahwa bacaan al Qur'an orang yang bagus suaranya lebih bermanfaat bagi pembaca dan pendengar dari pada seseorang membeli seorang budak perempuan untuk menyanyi di hadapannya.
7️⃣ Bashor
👉 Allah bersifatan dengan sifat bashor yang azali dan abadi.
👉 Dengan sifat bashor Allah melihat segala yang ada baik berupa sesuatu yang bisa dilihat ataupun yang tidak bisa dilihat. Ini menurut pendapat para ulama mutaakhirin dari kalangan Asy'ariyyah.
👉 Sedangkan menurut ulama generasi awal dari kalangan Asy'ariyyah, Allah mendengar segala sesuatu yang bisa dilihat (mubshorot).
👉 Sifat melihatnya Allah berbeda dengan sifat melihatnya makhluk. Sifat melihatnya Allah azali dan abadi, sedangkan sifat melihatnya makhluk haadits.
👉 Allah melihat tanpa membutuhkan kepada bola mata atau alat lainnya.
▪️Melihatnya Allah bukan karena dekat atau jauh atau arah.
▪️Melihatnya Allah bukan karena kecocokan warna atau bentuk.
▪️Dalil aqli dari sifat bashor adalah apabila Allah tidak bersifatan dengan sifat bashor niscaya Dia bersifatan dengan sifat kebalikannya, yaitu buta (al 'amaa), dan buta adalah naqsh (sifat yang tidak layak) bagi Allah.
▪️Dalil naqli dari sifat bashor adalah firman Allah ta'ala:
وهو السميع البصير
Dan Dia (Allah) adalah Dzat yang Maha mendengar lagi maha Melihat".
▪️Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
ربنا سميع بصير
"Tuhan kami adalah Dzat yang maha mendengar dan melihat" HR at Thobaroni dalam al Mu'jam al Kabir.
YouTube
Sifat wajib bagi Allah sama bashor | 𝙉𝙜𝙖𝙟𝙞 𝙆𝙞𝙩𝙖𝙗 𝙅𝙖𝙪𝙝𝙖𝙧𝙤𝙩𝙪𝙩 𝙏𝙖𝙪𝙝𝙞𝙙
Ngaji Kitab Jauharotut Tauhid 22
Sifat wajib bagi Allah ( sama dan bashor )
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
Sifat wajib bagi Allah ( sama dan bashor )
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
❇️ Tentang sifat idrok para ulama berbeda pendapat.
👉 Allah yudrik (mengetahui) semua mudrokat (yang bisa diketahui) oleh makhluk seperti rasa, bau, warna, kasar, halus, panas dan dingin.
▪️Sebagian ulama menetapkan sifat idrok
▪️Sebagian ulama menafikan sifat idrok
▪️Sebagian ulama abstain tidak menetapkan dan juga tidak menafikan. Karena adanya kontradiksi dalil yang menunjukkan hal itu.
👉 Namun perlu diketahui bahwa idrok jika dinisbatkan kepada Allah adalah al ilmu. Sebagaimana dikatakan Allah mengetahui bau dan rasa tanpa alat, juga dikatakan Allah yudrik (mengetahui) bau dan rasa tanpa alat.
👉 Namun telah disepakati untuk tidak menggunakan lafadz
الشم mencium
الذوق mencicipi
اللمس menyentuh
untuk Allah. Karena tidak ada nash dan karena itu memberi pemahaman bersambung dan sifat makhluk.
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
👉 Allah yudrik (mengetahui) semua mudrokat (yang bisa diketahui) oleh makhluk seperti rasa, bau, warna, kasar, halus, panas dan dingin.
▪️Sebagian ulama menetapkan sifat idrok
▪️Sebagian ulama menafikan sifat idrok
▪️Sebagian ulama abstain tidak menetapkan dan juga tidak menafikan. Karena adanya kontradiksi dalil yang menunjukkan hal itu.
👉 Namun perlu diketahui bahwa idrok jika dinisbatkan kepada Allah adalah al ilmu. Sebagaimana dikatakan Allah mengetahui bau dan rasa tanpa alat, juga dikatakan Allah yudrik (mengetahui) bau dan rasa tanpa alat.
👉 Namun telah disepakati untuk tidak menggunakan lafadz
الشم mencium
الذوق mencicipi
اللمس menyentuh
untuk Allah. Karena tidak ada nash dan karena itu memberi pemahaman bersambung dan sifat makhluk.
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
Forwarded from عبد المالك
Ngaji Kitab Matn Jauharot Tauhid 22
https://youtu.be/W-bz_-4DbHc
قال المؤلف رحمه الله تعالى
حياته كذا الكلام السمع ▪️ ثم البصر بذي أتانا السمع
فهل له إدراك أو لا خلف ▪️وعند قوم صح فيه الوقف
"Sifat hayahnya Allah demikian juga sifat kalam dan sama' kemudian Bashor, ini semua telah ada dalil sam'i (Al Qur'an dan hadits) yang datang pada kita, Apakah Allah memiliki sifat idrok atau tidak maka ada perbedaan di antara para ulama, dan menurut sebagian kaum sah dalam sifat idrok tawaqquf (abstain)"
Penjelasan
❇️ Bagian ketiga, Sifat Ma'ani
6️⃣ Sama'
👉 Allah ta'ala bersifatan dengan sama' (mendengar) yang azali dan abadi
👉 Dengan sifat sama' Allah mendengar semua yang ada, baik yang berupa suara atau yang bukan berupa suara seperti jisim. Ini menurut pendapat para ulama mutaakhirin dari kalangan Asy'ariyyah.
👉 Sedangkan menurut para ulama generasi awal dari kalangan Asy'ariyyah, Allah mendengar semua yang berupa suara.
👉 Sifat mendengarnya Allah tidak sama dengan sifat mendengarnya makhluk. Sifat sama' Allah azali dan abadi, sedangkan sifat sama' makhluk haadits. Allah mendengar tanpa membutuhkan kepada alat-alat seperti gendang telinga, daun telinga dan semacamnya.
▪️Dalil Aqli dari sifat sama' adalah jika Allah tidak bersifatan dengan sama' niscaya Dia bersifatan dengan sifat kebalikannya, yaitu tuli (shomam) dan ini adalah naqsh (sifat yang tidak layak) bagi Allah ta'ali
▪️Dalil naqli dari sifat sama' adalah firman Allah ta'ala:
وهو السميع البصير
Dan Dia (Allah) adalah Dzat yang Maha mendengar lagi maha Melihat".
▪️Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
َ يَا أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا
"Wahai manusia, lirihkanlah suara kalian karena kalian tidak menyeru kepada Dzat yang tuli dan juga bukan Dzat yang ghoib". HR al Bikhari.
🚫 Perhatian:
Hadits Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam.
لَلَّهُ أَشَدُّ أَذَنًا إِلَى الرَّجُلِ حَسَنِ الصَّوْتِ بِالْقُرْآنِ مِنْ صَاحِبِ الْقَيْنَةِ إِلَى قَيْنَتِهِ
"Sungguh Allah lebih mendengar bagusnya bacaan al-Qur'an yang dibaca oleh orang yang bagus suaranya melebihi (pendengaran) pemilik budak wanita penyanyi terhadap nyanyiannya." HR at Tirmidzi
👉 Hadits ini maknanya bukan Allah memiliki telinga sebagaimana dipahami oleh orang yang salah membaca lafadz adzanan dengan udzunan.
👉 Makna hadits ini adalah bahwa bacaan al Qur'an orang yang bagus suaranya lebih bermanfaat bagi pembaca dan pendengar dari pada seseorang membeli seorang budak perempuan untuk menyanyi di hadapannya.
7️⃣ Bashor
👉 Allah bersifatan dengan sifat bashor yang azali dan abadi.
👉 Dengan sifat bashor Allah melihat segala yang ada baik berupa sesuatu yang bisa dilihat ataupun yang tidak bisa dilihat. Ini menurut pendapat para ulama mutaakhirin dari kalangan Asy'ariyyah.
👉 Sedangkan menurut ulama generasi awal dari kalangan Asy'ariyyah, Allah mendengar segala sesuatu yang bisa dilihat (mubshorot).
👉 Sifat melihatnya Allah berbeda dengan sifat melihatnya makhluk. Sifat melihatnya Allah azali dan abadi, sedangkan sifat melihatnya makhluk haadits.
👉 Allah melihat tanpa membutuhkan kepada bola mata atau alat lainnya.
▪️Melihatnya Allah bukan karena dekat atau jauh atau arah.
▪️Melihatnya Allah bukan karena kecocokan warna atau bentuk.
▪️Dalil aqli dari sifat bashor adalah apabila Allah tidak bersifatan dengan sifat bashor niscaya Dia bersifatan dengan sifat kebalikannya, yaitu buta (al 'amaa), dan buta adalah naqsh (sifat yang tidak layak) bagi Allah.
▪️Dalil naqli dari sifat bashor adalah firman Allah ta'ala:
وهو السميع البصير
Dan Dia (Allah) adalah Dzat yang Maha mendengar lagi maha Melihat".
▪️Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
ربنا سميع بصير
"Tuhan kami adalah Dzat yang maha mendengar dan melihat" HR at Thobaroni dalam al Mu'jam al Kabir.
https://youtu.be/W-bz_-4DbHc
قال المؤلف رحمه الله تعالى
حياته كذا الكلام السمع ▪️ ثم البصر بذي أتانا السمع
فهل له إدراك أو لا خلف ▪️وعند قوم صح فيه الوقف
"Sifat hayahnya Allah demikian juga sifat kalam dan sama' kemudian Bashor, ini semua telah ada dalil sam'i (Al Qur'an dan hadits) yang datang pada kita, Apakah Allah memiliki sifat idrok atau tidak maka ada perbedaan di antara para ulama, dan menurut sebagian kaum sah dalam sifat idrok tawaqquf (abstain)"
Penjelasan
❇️ Bagian ketiga, Sifat Ma'ani
6️⃣ Sama'
👉 Allah ta'ala bersifatan dengan sama' (mendengar) yang azali dan abadi
👉 Dengan sifat sama' Allah mendengar semua yang ada, baik yang berupa suara atau yang bukan berupa suara seperti jisim. Ini menurut pendapat para ulama mutaakhirin dari kalangan Asy'ariyyah.
👉 Sedangkan menurut para ulama generasi awal dari kalangan Asy'ariyyah, Allah mendengar semua yang berupa suara.
👉 Sifat mendengarnya Allah tidak sama dengan sifat mendengarnya makhluk. Sifat sama' Allah azali dan abadi, sedangkan sifat sama' makhluk haadits. Allah mendengar tanpa membutuhkan kepada alat-alat seperti gendang telinga, daun telinga dan semacamnya.
▪️Dalil Aqli dari sifat sama' adalah jika Allah tidak bersifatan dengan sama' niscaya Dia bersifatan dengan sifat kebalikannya, yaitu tuli (shomam) dan ini adalah naqsh (sifat yang tidak layak) bagi Allah ta'ali
▪️Dalil naqli dari sifat sama' adalah firman Allah ta'ala:
وهو السميع البصير
Dan Dia (Allah) adalah Dzat yang Maha mendengar lagi maha Melihat".
▪️Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
َ يَا أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا
"Wahai manusia, lirihkanlah suara kalian karena kalian tidak menyeru kepada Dzat yang tuli dan juga bukan Dzat yang ghoib". HR al Bikhari.
🚫 Perhatian:
Hadits Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam.
لَلَّهُ أَشَدُّ أَذَنًا إِلَى الرَّجُلِ حَسَنِ الصَّوْتِ بِالْقُرْآنِ مِنْ صَاحِبِ الْقَيْنَةِ إِلَى قَيْنَتِهِ
"Sungguh Allah lebih mendengar bagusnya bacaan al-Qur'an yang dibaca oleh orang yang bagus suaranya melebihi (pendengaran) pemilik budak wanita penyanyi terhadap nyanyiannya." HR at Tirmidzi
👉 Hadits ini maknanya bukan Allah memiliki telinga sebagaimana dipahami oleh orang yang salah membaca lafadz adzanan dengan udzunan.
👉 Makna hadits ini adalah bahwa bacaan al Qur'an orang yang bagus suaranya lebih bermanfaat bagi pembaca dan pendengar dari pada seseorang membeli seorang budak perempuan untuk menyanyi di hadapannya.
7️⃣ Bashor
👉 Allah bersifatan dengan sifat bashor yang azali dan abadi.
👉 Dengan sifat bashor Allah melihat segala yang ada baik berupa sesuatu yang bisa dilihat ataupun yang tidak bisa dilihat. Ini menurut pendapat para ulama mutaakhirin dari kalangan Asy'ariyyah.
👉 Sedangkan menurut ulama generasi awal dari kalangan Asy'ariyyah, Allah mendengar segala sesuatu yang bisa dilihat (mubshorot).
👉 Sifat melihatnya Allah berbeda dengan sifat melihatnya makhluk. Sifat melihatnya Allah azali dan abadi, sedangkan sifat melihatnya makhluk haadits.
👉 Allah melihat tanpa membutuhkan kepada bola mata atau alat lainnya.
▪️Melihatnya Allah bukan karena dekat atau jauh atau arah.
▪️Melihatnya Allah bukan karena kecocokan warna atau bentuk.
▪️Dalil aqli dari sifat bashor adalah apabila Allah tidak bersifatan dengan sifat bashor niscaya Dia bersifatan dengan sifat kebalikannya, yaitu buta (al 'amaa), dan buta adalah naqsh (sifat yang tidak layak) bagi Allah.
▪️Dalil naqli dari sifat bashor adalah firman Allah ta'ala:
وهو السميع البصير
Dan Dia (Allah) adalah Dzat yang Maha mendengar lagi maha Melihat".
▪️Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
ربنا سميع بصير
"Tuhan kami adalah Dzat yang maha mendengar dan melihat" HR at Thobaroni dalam al Mu'jam al Kabir.
YouTube
Sifat wajib bagi Allah sama bashor | 𝙉𝙜𝙖𝙟𝙞 𝙆𝙞𝙩𝙖𝙗 𝙅𝙖𝙪𝙝𝙖𝙧𝙤𝙩𝙪𝙩 𝙏𝙖𝙪𝙝𝙞𝙙
Ngaji Kitab Jauharotut Tauhid 22
Sifat wajib bagi Allah ( sama dan bashor )
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
Sifat wajib bagi Allah ( sama dan bashor )
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
Forwarded from عبد المالك
❇️ Tentang sifat idrok para ulama berbeda pendapat.
👉 Allah yudrik (mengetahui) semua mudrokat (yang bisa diketahui) oleh makhluk seperti rasa, bau, warna, kasar, halus, panas dan dingin.
▪️Sebagian ulama menetapkan sifat idrok
▪️Sebagian ulama menafikan sifat idrok
▪️Sebagian ulama abstain tidak menetapkan dan juga tidak menafikan. Karena adanya kontradiksi dalil yang menunjukkan hal itu.
👉 Namun perlu diketahui bahwa idrok jika dinisbatkan kepada Allah adalah al ilmu. Sebagaimana dikatakan Allah mengetahui bau dan rasa tanpa alat, juga dikatakan Allah yudrik (mengetahui) bau dan rasa tanpa alat.
👉 Namun telah disepakati untuk tidak menggunakan lafadz
الشم mencium
الذوق mencicipi
اللمس menyentuh
untuk Allah. Karena tidak ada nash dan karena itu memberi pemahaman bersambung dan sifat makhluk.
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
👉 Allah yudrik (mengetahui) semua mudrokat (yang bisa diketahui) oleh makhluk seperti rasa, bau, warna, kasar, halus, panas dan dingin.
▪️Sebagian ulama menetapkan sifat idrok
▪️Sebagian ulama menafikan sifat idrok
▪️Sebagian ulama abstain tidak menetapkan dan juga tidak menafikan. Karena adanya kontradiksi dalil yang menunjukkan hal itu.
👉 Namun perlu diketahui bahwa idrok jika dinisbatkan kepada Allah adalah al ilmu. Sebagaimana dikatakan Allah mengetahui bau dan rasa tanpa alat, juga dikatakan Allah yudrik (mengetahui) bau dan rasa tanpa alat.
👉 Namun telah disepakati untuk tidak menggunakan lafadz
الشم mencium
الذوق mencicipi
اللمس menyentuh
untuk Allah. Karena tidak ada nash dan karena itu memberi pemahaman bersambung dan sifat makhluk.
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
Forwarded from Refleksi ke-NU-an KH Busyrol Karim Abdul Mughni
RADIKALISME MEMANG BUKAN AJARAN PESANTREN
Oleh: KH Busyrol Karim Abdul Mughni (Ro'is Syuriyyah PCNU Kab Kediri)
Beberapa tahun lampau, pernah mengemuka kecurigaan bhw pesantren menjadi sarang tumbuhnya radikalisme Islam lantaran adanya sejumlah pesantren disinyalir menjadi sasaran pengembangan gerakan radikal Islam menyusul terungkapnya jaringan pelaku peledakan bom di Bali dan terungkapnya sebuah komplotan yg menyimpan bahan peledak di Solo dan Semarang beberapa tahun silam. Kecurigaan ini terkait dgn kenyataan bhw para pelaku teror serangkaian pemboman tsb adalah para alumnus pesantren yg berjaringan dgn pesantren Ngruki Solo yg dipimpin oleh Abu Bakar Ba'asyir, eks Amir Jama'ah Islamiyah yg berodeologi Ialam Fundamentalis.
Jika diamati secara seksama, pesantren-pesantren yg ada dinegeri ini yg jumlahnya belasan ribu pesantran, selain pesantren yg disebutkan diatas tsb, tak satupun ada pesantren yg menghasilkan tokoh-tokoh ekstrimis yg mempunyai orientasi pada kelompok radikal. Krn kekerasan fisik memang tdk mendapat tempat di dunia pesantren yg mengedepankan kearifan, kelembutan dan kesadaran dlm proses pendidikannya. Jika ada santri yg melanggar tata tertib dipesantren, hukumannya pun bersifat edukatif, seperti membersihkan lingkungan, bukan dgn dicambuk dan adegan kekerasan fisik lainnya.
Demikian pula dgn para kiyai pengasuhnya, dlm sejarahnya, mereka ini rata-rata justru sbg tokoh nasionalis. Sebaliknya, tokoh-tokoh yg dikategorikan abg kelompok garis keras, tdk satupun yg tergolong sbg kiyai.
Dipihak lain, meskipun tdk sedikit para kiyai yg tak suka dgn jabatan pemerintahan, namun mereka tdk memusuhinya. Dan meski pula tak sedikit dari mereka yg tak segan-segan mengadakan kritik terhadap siapa saja yg mereka anggap tdk sesuai dgn rel yg mereka pahami, termasuk oknum-oknum pemerintah itu sendiri, namun secara keseluruhan, pada umumnya para kiya juga tetap memberi pengakuan sah kpd pemerintah.
Bahkan Abu Bakar Ba'asyir, radikalis yg menjadi pemimpin Pesantren Ngruki Solo yg disebutkan diatas itu pun, kini telah mengakui Pancasila sbg Dasar Negara Indonesia. Basyir kini mengakui bhw dirinya memahami hal itu belakangan ini. Ia mangatakan bhw dulunya, ia mengatakan Pancasila itu syirik, sehingga ia melakukan teror dgn maksud utk memerangi negara Kafir.
Dlm ajaran Islam didalam kitab-kitab kuning dipesantren, jihad dlm arti Perang memang ada dan tdk bisa di nafikan. Sebagian fihak ada yg berpendapat bhw ayat ttg "Perang" itu harus dieliminir, krn tdk sesuai dgn konteks zaman, tetapi pernyataan seperti itu tdk benar. Dlm kondisi tertentu, seperti diserang atau didzalimi, umat Islam oleh Al Qran diperintahkan utk angkat senjata. Hal ini juga berlaku disemua agama.
Hanya saja, jihad dlm arti perang utk konteks Indonesia dimasa sekarang ini, tdk relevan. Sebab Indonesia
bukan negara yg sedang terancam, apalagi diserang. Disini Islam tdk ditindas. Dinegeri ini, para pemimpinnya, aparat-aparatnya tdk ada tanda-tanda yg memusuhi Islam.
Jadi tdk relevan berbicara jihad dlm pengertian perang utk konteks Indonesia sebagaimana yg sering disampaikan oleh para ulama dan kiyai-kiyai pesantren itu sendiri.
Selain itu, Indonesia bukan termasuk dlm kategori Darul Harb (negara musuh). Indonesia sebagaimana diputuskan dlm Muktama NU ke 11 di Banjarmasin
1936, adalah Darul Islam (negara Islam) yg dipimpimpin oleh orang-orang Islam, meskipun ada beberapa orang non muslim didalm pemerintahannya.
Inilah yg kemudian dipahami oleh Abu Bakar Basyir belakangan ini setelah ia pelajari beberapa lama. Menurutnya, tdk mungkin para ulama dahulu itu menyetujui dasar negara syirik. Krn ulama itu mesti niyatnya ikhlas.
Indonesia berdasar Pancasila krn dasarnya Tauhid, Ketuhanan Yang Maha Esa. Kata Basyir yg dulu tergabung dlm kelompok yg bertanggung jawab atas sejumlah serangan termasuk bom Bali 1 itu.
Oleh: KH Busyrol Karim Abdul Mughni (Ro'is Syuriyyah PCNU Kab Kediri)
Beberapa tahun lampau, pernah mengemuka kecurigaan bhw pesantren menjadi sarang tumbuhnya radikalisme Islam lantaran adanya sejumlah pesantren disinyalir menjadi sasaran pengembangan gerakan radikal Islam menyusul terungkapnya jaringan pelaku peledakan bom di Bali dan terungkapnya sebuah komplotan yg menyimpan bahan peledak di Solo dan Semarang beberapa tahun silam. Kecurigaan ini terkait dgn kenyataan bhw para pelaku teror serangkaian pemboman tsb adalah para alumnus pesantren yg berjaringan dgn pesantren Ngruki Solo yg dipimpin oleh Abu Bakar Ba'asyir, eks Amir Jama'ah Islamiyah yg berodeologi Ialam Fundamentalis.
Jika diamati secara seksama, pesantren-pesantren yg ada dinegeri ini yg jumlahnya belasan ribu pesantran, selain pesantren yg disebutkan diatas tsb, tak satupun ada pesantren yg menghasilkan tokoh-tokoh ekstrimis yg mempunyai orientasi pada kelompok radikal. Krn kekerasan fisik memang tdk mendapat tempat di dunia pesantren yg mengedepankan kearifan, kelembutan dan kesadaran dlm proses pendidikannya. Jika ada santri yg melanggar tata tertib dipesantren, hukumannya pun bersifat edukatif, seperti membersihkan lingkungan, bukan dgn dicambuk dan adegan kekerasan fisik lainnya.
Demikian pula dgn para kiyai pengasuhnya, dlm sejarahnya, mereka ini rata-rata justru sbg tokoh nasionalis. Sebaliknya, tokoh-tokoh yg dikategorikan abg kelompok garis keras, tdk satupun yg tergolong sbg kiyai.
Dipihak lain, meskipun tdk sedikit para kiyai yg tak suka dgn jabatan pemerintahan, namun mereka tdk memusuhinya. Dan meski pula tak sedikit dari mereka yg tak segan-segan mengadakan kritik terhadap siapa saja yg mereka anggap tdk sesuai dgn rel yg mereka pahami, termasuk oknum-oknum pemerintah itu sendiri, namun secara keseluruhan, pada umumnya para kiya juga tetap memberi pengakuan sah kpd pemerintah.
Bahkan Abu Bakar Ba'asyir, radikalis yg menjadi pemimpin Pesantren Ngruki Solo yg disebutkan diatas itu pun, kini telah mengakui Pancasila sbg Dasar Negara Indonesia. Basyir kini mengakui bhw dirinya memahami hal itu belakangan ini. Ia mangatakan bhw dulunya, ia mengatakan Pancasila itu syirik, sehingga ia melakukan teror dgn maksud utk memerangi negara Kafir.
Dlm ajaran Islam didalam kitab-kitab kuning dipesantren, jihad dlm arti Perang memang ada dan tdk bisa di nafikan. Sebagian fihak ada yg berpendapat bhw ayat ttg "Perang" itu harus dieliminir, krn tdk sesuai dgn konteks zaman, tetapi pernyataan seperti itu tdk benar. Dlm kondisi tertentu, seperti diserang atau didzalimi, umat Islam oleh Al Qran diperintahkan utk angkat senjata. Hal ini juga berlaku disemua agama.
Hanya saja, jihad dlm arti perang utk konteks Indonesia dimasa sekarang ini, tdk relevan. Sebab Indonesia
bukan negara yg sedang terancam, apalagi diserang. Disini Islam tdk ditindas. Dinegeri ini, para pemimpinnya, aparat-aparatnya tdk ada tanda-tanda yg memusuhi Islam.
Jadi tdk relevan berbicara jihad dlm pengertian perang utk konteks Indonesia sebagaimana yg sering disampaikan oleh para ulama dan kiyai-kiyai pesantren itu sendiri.
Selain itu, Indonesia bukan termasuk dlm kategori Darul Harb (negara musuh). Indonesia sebagaimana diputuskan dlm Muktama NU ke 11 di Banjarmasin
1936, adalah Darul Islam (negara Islam) yg dipimpimpin oleh orang-orang Islam, meskipun ada beberapa orang non muslim didalm pemerintahannya.
Inilah yg kemudian dipahami oleh Abu Bakar Basyir belakangan ini setelah ia pelajari beberapa lama. Menurutnya, tdk mungkin para ulama dahulu itu menyetujui dasar negara syirik. Krn ulama itu mesti niyatnya ikhlas.
Indonesia berdasar Pancasila krn dasarnya Tauhid, Ketuhanan Yang Maha Esa. Kata Basyir yg dulu tergabung dlm kelompok yg bertanggung jawab atas sejumlah serangan termasuk bom Bali 1 itu.
Forwarded from Refleksi ke-NU-an KH Busyrol Karim Abdul Mughni
Memang, dgn disepakatinya Pancasila sbg platform kebangsaan dan kemasyarakatan, maka semua komunitas agama di tanah air kita ini dapat hidup rukun dan damai. Pancasila sendiri memang tdk mengatur hal-hal yg bersifat akidah, ibadah dan ritual keagamaan yg diajarkan oleh masing-masing agama, krn masalah tsb, merupakan ranah ilahiyah yg tdk dapat dicampuri dan diatur oleh regulasi duniawi.
"Islam Radikal" sendiri yg digaungkan oleh para ekstrimis itu, merupakan corak pemahaman Islam yg khas dan berbeda dari yg lain. Radikalisme pada intinya diartikan sbg aliran dan faham keislaman yg menginginkan diberlakukannya syariat Islam dgn bentuknya yg murni yg tak ada unsur-unsur luar Islam
yg dimasukkan kedalamnya.
Padahal sebenarnya yg dimaksud kemurnian dlm Islam itu, bukan berarti Agama yg dibawa Nabi akhir zaman ini tdk boleh dicampuri dgn unsur--unsur dari luar Islam. Sebab apa yg dari luar Islam itu, seperti budaya dan tradisi setempat boleh saja masuk kedalam ajaran Islam selama hal itu tdk berlawanan dgn prinsip-prinsip ajaran
Islam. Bahkan ulama Fiqih menyatakan bhw Tradisi bisa dijadikan sbg sumber hukum.
Sbg umat Islam, kita memang tdk boleh terjebak kedalam pemahaman sempit yg disebabkan justru oleh sempitnya pengetahuan kita sendiri, bukan sempitnya ajaran Islam yg sebenarnya justru begitu longgar dan tak banyak membebani umatnya, sebagaimana disabdakan Nabi saw sendiri: "Sesungguhnya agama ini mudah dan tidaklah seseorang berlebih-lebihan dalam urusan agama kecuali agama nanti akan mengalahkan
nya." (HR: Al Bukhari dari Abi Hurairah r.a.).
Selain itu,
Islam juga dikenal sbg agama yg mengutamakan kedamaian, stabilitas dan harmoni dimasyarakat
daripada apapun dlm bentuk idealisme keagamaan, politik ataupun lainnya. Sementara perjuangan keadilan dan bahkan kebenaran, menurut ajaran Islam harus ditunda dulu manakala hal itu harus dibayar dgn biaya yg terlalu mahal, seperti terjadinya kekacauan dan anarkisme dimasyarakat. Menegakkan kebenaran dan keadilan adalah satu hal, sedangkan menjaga keamanan dan stabilitas dimasyarakat adalah hal lain.
Dlm Islam, pola pikir seperti itu tampak dominan, yg dimaksudkan sbg upaya utk mempersatukan faksi-faksi yg berseteru
Dapatlah dimaklumi jika Islam dlm setting politik lebih bersifat fleksibel dan akomodatif dan sebisa mungkin berusaha menghindari apapun bentuk kekerasan yg dlm banyak kasus, rakyat kecil yg tdk tahu apapa justru bisa menjadi korban.
t.me/refleksikenuan
"Islam Radikal" sendiri yg digaungkan oleh para ekstrimis itu, merupakan corak pemahaman Islam yg khas dan berbeda dari yg lain. Radikalisme pada intinya diartikan sbg aliran dan faham keislaman yg menginginkan diberlakukannya syariat Islam dgn bentuknya yg murni yg tak ada unsur-unsur luar Islam
yg dimasukkan kedalamnya.
Padahal sebenarnya yg dimaksud kemurnian dlm Islam itu, bukan berarti Agama yg dibawa Nabi akhir zaman ini tdk boleh dicampuri dgn unsur--unsur dari luar Islam. Sebab apa yg dari luar Islam itu, seperti budaya dan tradisi setempat boleh saja masuk kedalam ajaran Islam selama hal itu tdk berlawanan dgn prinsip-prinsip ajaran
Islam. Bahkan ulama Fiqih menyatakan bhw Tradisi bisa dijadikan sbg sumber hukum.
Sbg umat Islam, kita memang tdk boleh terjebak kedalam pemahaman sempit yg disebabkan justru oleh sempitnya pengetahuan kita sendiri, bukan sempitnya ajaran Islam yg sebenarnya justru begitu longgar dan tak banyak membebani umatnya, sebagaimana disabdakan Nabi saw sendiri: "Sesungguhnya agama ini mudah dan tidaklah seseorang berlebih-lebihan dalam urusan agama kecuali agama nanti akan mengalahkan
nya." (HR: Al Bukhari dari Abi Hurairah r.a.).
Selain itu,
Islam juga dikenal sbg agama yg mengutamakan kedamaian, stabilitas dan harmoni dimasyarakat
daripada apapun dlm bentuk idealisme keagamaan, politik ataupun lainnya. Sementara perjuangan keadilan dan bahkan kebenaran, menurut ajaran Islam harus ditunda dulu manakala hal itu harus dibayar dgn biaya yg terlalu mahal, seperti terjadinya kekacauan dan anarkisme dimasyarakat. Menegakkan kebenaran dan keadilan adalah satu hal, sedangkan menjaga keamanan dan stabilitas dimasyarakat adalah hal lain.
Dlm Islam, pola pikir seperti itu tampak dominan, yg dimaksudkan sbg upaya utk mempersatukan faksi-faksi yg berseteru
Dapatlah dimaklumi jika Islam dlm setting politik lebih bersifat fleksibel dan akomodatif dan sebisa mungkin berusaha menghindari apapun bentuk kekerasan yg dlm banyak kasus, rakyat kecil yg tdk tahu apapa justru bisa menjadi korban.
t.me/refleksikenuan
Telegram
Refleksi ke-NU-an KH Busyrol Karim Abdul Mughni
Kumpulan literasi KH Busyrol Karim Abdul Mughni
Rois Syuriah PCNU Kabupaten Kediri
Rois Syuriah PCNU Kabupaten Kediri
Forwarded from عبد المالك
Ngaji Kitab Matn Jauharotut Tauhid 24
https://youtu.be/WyJ1kzkPo84
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
فقدرة بممكن تعلقت # بلا تناهي ما به تعلقت
ووحدة أوجب لها ومثل ذي # إرادة والعلم لكن عم ذي
وعم أيضا واجبا والممتنع # ومثل ذا كلامه فلنتبع
Sifat qudroh itu berhubungan dengan setiap yang mumkin, tetapi sesuatu yang mumkin yang berhubungan dengan qudroh itu tanpa batas.
Dan pastikan bahwa sifat qudroh itu satu dan seperti ini juga sifat iradah dan ilmu, akan tetapi sifat ilmu itu ta'alluqnya itu merata pada ini (mumkinat) dan merata juga pada wajib dan mustahil aqli. Dan seperti ini sifat kalamnya Allah maka hendaknya kita mengikuti (madzhab yang benar)
Penjelasan
❇️ Asy Syaikh Ibrahim al Laqqoni menjelaskan tentang ta'alluq (hubungan) dari beberapa sifat ma'ani Allah.
👉 Ta'alluq sifat qudroh dan iradah adalah al mumkinat al aqliyah
▪️Sesuatu yang diterima oleh akal ada dan tiadanya, yaitu makhluk.
⭕ Sebab tugas sifat qudroh adalah iijad (mengadakan) dan i'dam (meniadakan).
⭕Sebab irodah artinya mengkhususkan al mumkin al aqli dengan sebagian sifat tidak dengan sifat yang lain dan dengan waktu tertentu tidak dengan waktu yang lain
👉 Ta'alluq sifat ilmu dan kalam adalah al mumkin al aqli, al wajib al aqli dan al mustahil al aqli.
❇️ Sifat qudroh, iradah, ilmu dan hayah adalah adalah sifat-sifat yang tidak serupa dengan sifat-sifat makhluk-Nya. Sifat-sifat tersebut azaliyah dan abadiyyah, sedangkan sifat-sifat makhluk itu haaditsah.
❇️ Sifat qudroh, iradah, ilmu dan hayah adalah adalah sifat yang satu, tidak berbilang. Qudroh Allah itu satu, irodah Allah itu satu, ilmu Allah itu satu, kalam Allah itu satu.
👉 Qudroh Allah satu, tidak berbilang sesuai dengan bilangan makhluk yang diadakan dengan qudrohnya.
▪️Azaliyahnya qudroh tidak meniscayakan keazaliahan sesuatu yang diadakan dengan qudrohnya.
▪️Berbilangnya sesuatu yang diadakan dengan qudrohnya tidak meniscayakan pada berbilangnya sifat qudroh Allah.
👉 Iradah Allah itu satu tidak berbilang sesuai dengan berbilangnya al mumkinat (makhluk)
▪️Azaliyahnya sifat iradah itu tidak meniscayakan pada azaliahnya sesuaya yang ditentukan (makhluk)
▪️Berbilangnya makhluk yang dikehendaki Allah tidak meniscayakan berbilangnya sesuatu yang dikehendaki.
👉 Ilmu Allah itu ilmu yang satu, tidak berbilang sesuai dengan bilangan sesuatu yang diketahui.
👉 Kalam Allah itu satu tidak berbilang sesuai dengan jumlah makhluk
▪️Dengan kalam yang satu tersebut Allah memberi perintah, larangan, janji dan ancaman.
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
https://youtu.be/WyJ1kzkPo84
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
فقدرة بممكن تعلقت # بلا تناهي ما به تعلقت
ووحدة أوجب لها ومثل ذي # إرادة والعلم لكن عم ذي
وعم أيضا واجبا والممتنع # ومثل ذا كلامه فلنتبع
Sifat qudroh itu berhubungan dengan setiap yang mumkin, tetapi sesuatu yang mumkin yang berhubungan dengan qudroh itu tanpa batas.
Dan pastikan bahwa sifat qudroh itu satu dan seperti ini juga sifat iradah dan ilmu, akan tetapi sifat ilmu itu ta'alluqnya itu merata pada ini (mumkinat) dan merata juga pada wajib dan mustahil aqli. Dan seperti ini sifat kalamnya Allah maka hendaknya kita mengikuti (madzhab yang benar)
Penjelasan
❇️ Asy Syaikh Ibrahim al Laqqoni menjelaskan tentang ta'alluq (hubungan) dari beberapa sifat ma'ani Allah.
👉 Ta'alluq sifat qudroh dan iradah adalah al mumkinat al aqliyah
▪️Sesuatu yang diterima oleh akal ada dan tiadanya, yaitu makhluk.
⭕ Sebab tugas sifat qudroh adalah iijad (mengadakan) dan i'dam (meniadakan).
⭕Sebab irodah artinya mengkhususkan al mumkin al aqli dengan sebagian sifat tidak dengan sifat yang lain dan dengan waktu tertentu tidak dengan waktu yang lain
👉 Ta'alluq sifat ilmu dan kalam adalah al mumkin al aqli, al wajib al aqli dan al mustahil al aqli.
❇️ Sifat qudroh, iradah, ilmu dan hayah adalah adalah sifat-sifat yang tidak serupa dengan sifat-sifat makhluk-Nya. Sifat-sifat tersebut azaliyah dan abadiyyah, sedangkan sifat-sifat makhluk itu haaditsah.
❇️ Sifat qudroh, iradah, ilmu dan hayah adalah adalah sifat yang satu, tidak berbilang. Qudroh Allah itu satu, irodah Allah itu satu, ilmu Allah itu satu, kalam Allah itu satu.
👉 Qudroh Allah satu, tidak berbilang sesuai dengan bilangan makhluk yang diadakan dengan qudrohnya.
▪️Azaliyahnya qudroh tidak meniscayakan keazaliahan sesuatu yang diadakan dengan qudrohnya.
▪️Berbilangnya sesuatu yang diadakan dengan qudrohnya tidak meniscayakan pada berbilangnya sifat qudroh Allah.
👉 Iradah Allah itu satu tidak berbilang sesuai dengan berbilangnya al mumkinat (makhluk)
▪️Azaliyahnya sifat iradah itu tidak meniscayakan pada azaliahnya sesuaya yang ditentukan (makhluk)
▪️Berbilangnya makhluk yang dikehendaki Allah tidak meniscayakan berbilangnya sesuatu yang dikehendaki.
👉 Ilmu Allah itu ilmu yang satu, tidak berbilang sesuai dengan bilangan sesuatu yang diketahui.
👉 Kalam Allah itu satu tidak berbilang sesuai dengan jumlah makhluk
▪️Dengan kalam yang satu tersebut Allah memberi perintah, larangan, janji dan ancaman.
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
YouTube
7 Sifat Maknawiyah | 𝙉𝙜𝙖𝙟𝙞 𝙆𝙞𝙩𝙖𝙗 𝙅𝙖𝙪𝙝𝙖𝙧𝙤𝙩𝙪𝙩 𝙏𝙖𝙪𝙝𝙞𝙙
Ngaji Kitab Jauharotut Tauhid 23
Sifat wajib bagi Allah ( 7 Sifat Maknawiyah )
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
Sifat wajib bagi Allah ( 7 Sifat Maknawiyah )
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
Forwarded from عبد المالك
Ngaji Kitab Matn Jauharotut Tauhid 25
https://youtu.be/qLhdb0Lvn_Q
قال المؤلف رحمه الله تعالى
وكل موجود أنط للسمع به # كذا البصر إدراكه إن قيل به
وغير علم هذه كما ثبت # ثم الحياة ما بشي تعلقت
Setiap yang ada hubungkanlah dengan sifat sama', demikian juga sifat bashor dan sifat idrok Allah jika dikatakan idrok adalah selain sifat ilmu, ini sebagaimana telah tsabit (berdasarkan akal dan naql), kemudian sifat hayah itu tidak berhubungan dengan sesuatu apapun
Penjelasan
🌟 Ta'alluq sifat sama' adalah segala sesuatu yang ada.
👉 Ini menurut para ulama Asy'ariyah mutaakhirin seperti al Imam as Sanusi.
👉 Sedangkan menurut para ulama Asy'ariyah mutaqoddimin, ta'alluq sifat sama' adalah al masmu'at (sesuatu yang bisa didengar/sesuatu yang berupa suara)
🌟 Ta'alluq sifat bashor adalah segala sesuatu yang ada.
👉 Ini menurut para ulama Asy'ariyah mutaakhirin seperti al Imam as Sanusi.
👉 Sedangkan menurut para ulama Asy'ariyah mutaqoddimin, ta'alluq sifat bashor adalah al mubshorot (sesuatu yang bisa dilihat/sesuatu yang berupa benda)
🌟 Ta'alluq sifat idrok adalah segala sesuatu yang ada yakni Al mudrokat, sesuatu yang bisa disentuh, dirasakan dan dicium.
👉 Ini menurut pendapat yang mengatakan bahwa sifat idrok itu berbeda dengan sifat ilmu
🌟 Sifat hayah tidak memiliki ta'alluq.
👉 Dengan bersifatan sifat hayah sah secara akal Allah bersifatan dengan sifat ilmu, qudroh, Irodah dan selainnya.
▪️ Karena sesuatu yang tidak hidup tidak bersifatan dengan sifat-sifat tersebut
🌟 Kemudian sifat-sifat di atas semuanya
▪️Azaliyah
▪️Abadiyyah
▪️berbeda dengan sifat makhluk-Nya
▪️Tidak membutuhkan pada selainnya
▪️Satu, tidak berbilang
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
https://youtu.be/qLhdb0Lvn_Q
قال المؤلف رحمه الله تعالى
وكل موجود أنط للسمع به # كذا البصر إدراكه إن قيل به
وغير علم هذه كما ثبت # ثم الحياة ما بشي تعلقت
Setiap yang ada hubungkanlah dengan sifat sama', demikian juga sifat bashor dan sifat idrok Allah jika dikatakan idrok adalah selain sifat ilmu, ini sebagaimana telah tsabit (berdasarkan akal dan naql), kemudian sifat hayah itu tidak berhubungan dengan sesuatu apapun
Penjelasan
🌟 Ta'alluq sifat sama' adalah segala sesuatu yang ada.
👉 Ini menurut para ulama Asy'ariyah mutaakhirin seperti al Imam as Sanusi.
👉 Sedangkan menurut para ulama Asy'ariyah mutaqoddimin, ta'alluq sifat sama' adalah al masmu'at (sesuatu yang bisa didengar/sesuatu yang berupa suara)
🌟 Ta'alluq sifat bashor adalah segala sesuatu yang ada.
👉 Ini menurut para ulama Asy'ariyah mutaakhirin seperti al Imam as Sanusi.
👉 Sedangkan menurut para ulama Asy'ariyah mutaqoddimin, ta'alluq sifat bashor adalah al mubshorot (sesuatu yang bisa dilihat/sesuatu yang berupa benda)
🌟 Ta'alluq sifat idrok adalah segala sesuatu yang ada yakni Al mudrokat, sesuatu yang bisa disentuh, dirasakan dan dicium.
👉 Ini menurut pendapat yang mengatakan bahwa sifat idrok itu berbeda dengan sifat ilmu
🌟 Sifat hayah tidak memiliki ta'alluq.
👉 Dengan bersifatan sifat hayah sah secara akal Allah bersifatan dengan sifat ilmu, qudroh, Irodah dan selainnya.
▪️ Karena sesuatu yang tidak hidup tidak bersifatan dengan sifat-sifat tersebut
🌟 Kemudian sifat-sifat di atas semuanya
▪️Azaliyah
▪️Abadiyyah
▪️berbeda dengan sifat makhluk-Nya
▪️Tidak membutuhkan pada selainnya
▪️Satu, tidak berbilang
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
YouTube
Ta'aluq sifat ma'ani | 𝙉𝙜𝙖𝙟𝙞 𝙆𝙞𝙩𝙖𝙗 𝙅𝙖𝙪𝙝𝙖𝙧𝙤𝙩𝙪𝙩 𝙏𝙖𝙪𝙝𝙞𝙙
Ngaji Kitab Jauharotut Tauhid 24
Sifat wajib bagi Allah ( Taaluq sifat maani )
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
Sifat wajib bagi Allah ( Taaluq sifat maani )
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
Forwarded from عبد المالك
Ngaji Kitab Matn Jauharotut Tauhid 26
https://youtu.be/5V9zs5x6qf8
قال المؤلف رحمه الله تعالى
وعندنا أسماؤه العظيمة # كذا صفات ذاته قديمة
واختير اسماه توقيفية # كذا الصفات فاحفظ السمعية
"Dan menurut kami, nama-nama Allah yang agung, demikian juga sifat dzat-Nya itu qodiimah. Dan dipilih pendapat bahwa nama-nama Allah itu tawqifiyyah, demikian juga sifat-sifat Allah, maka hafalkanlah yang didengar (dalam syara')"
Penjelasan
❇️ Ahlussunnah wal jama'ah meyakini bahwa Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat.
❇️ Nama-nama Allah sebagaimana sifat-sifat-Nya itu azaliyah/qodiimah
👉 Artinya madlul (yang ditunjukkan) dari nama-nama Allah itu azaliyyah.
👉 Nama Allah itu:
▪️Adakalanya menunjukkan Dzat Allah yang qodim, yaitu lafdzul jalaalah "Allah"
▪️Adakalanya menunjukkan sifat-sifat Allah yang qodiimah seperti al Qoodir yang menunjukkan pada sifat qudroh yang azaliyyah.
▪️Adakalanya menunjukkan perbuatan Allah yang azali seperti al Khooliq, al Muhyiy, al Mumiit.
❇️ Allah memiliki al Asma' al Husna artinya memiliki nama-nama yang menunjukkan kesempurnaan.
❤️ Allah ta'ala berfirman:
وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَاۤءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَاۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِینَ یُلۡحِدُونَ فِیۤ أَسۡمَـٰۤىِٕهِۦۚ سَیُجۡزَوۡنَ مَا كَانُوا۟ یَعۡمَلُونَ
[Surat Al-A'raf: 180]
"Dan Allah memiliki al Asma' al Husnaa, maka berdoalah kalian dengannya, dan tinggalkanlah orang-orang yang berbuat ilhad dalam nama-nama-Nya, mereka akan dibalas apa yang telah mereka lakukan".
🚫 Perhatian:
▪️Nama-nama yang tidak menunjukkan kesempurnaan bagi Allah, tetapi justru menunjukkan kekurangan bagi-Nya dipastikan bukan nama Allah.
▪️Lafadz "Ah" bukanlah nama Allah. Karena lafadz ini menunjukkan syikayah (keluahan), 'Ajz (lemah) dan tawajju' (rintihan keaakitan).
▪️Pendapat yang mengatakan bahwa "Ah" termasuk nama Allah bertentangan dengan:
1️⃣ Al Qur'an, yaitu Q.S al A'raf: 180 di atas.
2️⃣ Hadits, Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
ْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا قَالَ الرَّجُلُ آهْ آهْ إِذَا تَثَاءَبَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَضْحَكُ فِي جَوْفِهِ
"Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap, bila seseorang mengucapkan: aah, aah, saat menguap, sesungguhnya setan tertawa di dalamnya." HR at Tirmidzi
👉Ibnu al Mundzir mengatakan, jika "Ahh" adalah nama Allah maka syetan tidak akan mempermainkan orang yang mengucapkannya saat menguap.
3️⃣ Ibn al Mundzir dalam kitab al Awsath menjelaskan bahwa lafadz al Anin yaitu Ahh dan uuhin itu merusak sholat.
▪️Jika lafadz ini termasuk nama Allah niscaya tidak akan merusak/membatalkan sholat.
🚫 Tidak boleh menerjemahkan nama-nama Allah dengan makna yang tidak menunjukkan kesempurnaan bagi Allah ta'ala.
❇️ Nama-nama Allah dan sifat-sifat Allah itu tawqifiyah
▪️Artinya ditetapkan berdasarkan ketentuan syara'; al Qur'an, hadits serta ijma'.
👉 Tidak diperbolehkan bagi kita menamakan Allah dengan nama-nama sesuai dengan keinginan kita.
🚫 Perhatian:
👉 Waspadalah terhadap Sayyid Quthb dan semacamnya yang menamakan Allah semaunya sendiri, mislalnya dengan nama "al Aql al Mudabbil (otak yang mengatur)", ar Riisyah al Mubdi'ah (bulu yang menciptakan)", jisim, ruh, sutradara, energi dan semacamnya.
👉 Waspadalah juga terhadap orang-orang yang berdzikir dengan al Asma' al Husnaa, tetapi tidak sesuai dengan kaidah-kaidah membacanya, baik dalam hukum madd maupun dalam makhorijul hurufnya.
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
https://youtu.be/5V9zs5x6qf8
قال المؤلف رحمه الله تعالى
وعندنا أسماؤه العظيمة # كذا صفات ذاته قديمة
واختير اسماه توقيفية # كذا الصفات فاحفظ السمعية
"Dan menurut kami, nama-nama Allah yang agung, demikian juga sifat dzat-Nya itu qodiimah. Dan dipilih pendapat bahwa nama-nama Allah itu tawqifiyyah, demikian juga sifat-sifat Allah, maka hafalkanlah yang didengar (dalam syara')"
Penjelasan
❇️ Ahlussunnah wal jama'ah meyakini bahwa Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat.
❇️ Nama-nama Allah sebagaimana sifat-sifat-Nya itu azaliyah/qodiimah
👉 Artinya madlul (yang ditunjukkan) dari nama-nama Allah itu azaliyyah.
👉 Nama Allah itu:
▪️Adakalanya menunjukkan Dzat Allah yang qodim, yaitu lafdzul jalaalah "Allah"
▪️Adakalanya menunjukkan sifat-sifat Allah yang qodiimah seperti al Qoodir yang menunjukkan pada sifat qudroh yang azaliyyah.
▪️Adakalanya menunjukkan perbuatan Allah yang azali seperti al Khooliq, al Muhyiy, al Mumiit.
❇️ Allah memiliki al Asma' al Husna artinya memiliki nama-nama yang menunjukkan kesempurnaan.
❤️ Allah ta'ala berfirman:
وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَاۤءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَاۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِینَ یُلۡحِدُونَ فِیۤ أَسۡمَـٰۤىِٕهِۦۚ سَیُجۡزَوۡنَ مَا كَانُوا۟ یَعۡمَلُونَ
[Surat Al-A'raf: 180]
"Dan Allah memiliki al Asma' al Husnaa, maka berdoalah kalian dengannya, dan tinggalkanlah orang-orang yang berbuat ilhad dalam nama-nama-Nya, mereka akan dibalas apa yang telah mereka lakukan".
🚫 Perhatian:
▪️Nama-nama yang tidak menunjukkan kesempurnaan bagi Allah, tetapi justru menunjukkan kekurangan bagi-Nya dipastikan bukan nama Allah.
▪️Lafadz "Ah" bukanlah nama Allah. Karena lafadz ini menunjukkan syikayah (keluahan), 'Ajz (lemah) dan tawajju' (rintihan keaakitan).
▪️Pendapat yang mengatakan bahwa "Ah" termasuk nama Allah bertentangan dengan:
1️⃣ Al Qur'an, yaitu Q.S al A'raf: 180 di atas.
2️⃣ Hadits, Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
ْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا قَالَ الرَّجُلُ آهْ آهْ إِذَا تَثَاءَبَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَضْحَكُ فِي جَوْفِهِ
"Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap, bila seseorang mengucapkan: aah, aah, saat menguap, sesungguhnya setan tertawa di dalamnya." HR at Tirmidzi
👉Ibnu al Mundzir mengatakan, jika "Ahh" adalah nama Allah maka syetan tidak akan mempermainkan orang yang mengucapkannya saat menguap.
3️⃣ Ibn al Mundzir dalam kitab al Awsath menjelaskan bahwa lafadz al Anin yaitu Ahh dan uuhin itu merusak sholat.
▪️Jika lafadz ini termasuk nama Allah niscaya tidak akan merusak/membatalkan sholat.
🚫 Tidak boleh menerjemahkan nama-nama Allah dengan makna yang tidak menunjukkan kesempurnaan bagi Allah ta'ala.
❇️ Nama-nama Allah dan sifat-sifat Allah itu tawqifiyah
▪️Artinya ditetapkan berdasarkan ketentuan syara'; al Qur'an, hadits serta ijma'.
👉 Tidak diperbolehkan bagi kita menamakan Allah dengan nama-nama sesuai dengan keinginan kita.
🚫 Perhatian:
👉 Waspadalah terhadap Sayyid Quthb dan semacamnya yang menamakan Allah semaunya sendiri, mislalnya dengan nama "al Aql al Mudabbil (otak yang mengatur)", ar Riisyah al Mubdi'ah (bulu yang menciptakan)", jisim, ruh, sutradara, energi dan semacamnya.
👉 Waspadalah juga terhadap orang-orang yang berdzikir dengan al Asma' al Husnaa, tetapi tidak sesuai dengan kaidah-kaidah membacanya, baik dalam hukum madd maupun dalam makhorijul hurufnya.
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
YouTube
Asmaul Husna | 𝙉𝙜𝙖𝙟𝙞 𝙆𝙞𝙩𝙖𝙗 𝙅𝙖𝙪𝙝𝙖𝙧𝙤𝙩𝙪𝙩 𝙏𝙖𝙪𝙝𝙞𝙙
Ngaji Kitab Jauharotut Tauhid 26
Sifat wajib bagi Allah ( al Asma al Husna )
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
Sifat wajib bagi Allah ( al Asma al Husna )
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
Forwarded from عبد المالك
Ngaji Kitab Matn Jauharotut Tauhid 27
https://youtu.be/5ggpmIqN3h0
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
وكل نص أوهم التشبيها # أوله أو فوض ورم تنزيها
"Setiap nash yang mengindikasikan tasybih (penyerupaan Allah dengan makhluk) maka takwillah atau serahkan maknanya pada Allah dan yakinilah tanzih (mensucikan Allah dari menyerupai makhluk).
Penjelasan
❇️ Asy Syaikh Ibrahim al Laqqoni menjelaskan tentang tata cara memahami ayat dan hadits mutasyabihat.
👉 Ayat dan hadits dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
▪️Allah ta'ala berfirman:
هُوَ ٱلَّذِیۤ أَنزَلَ عَلَیۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ مِنۡهُ ءَایَـٰتࣱ مُّحۡكَمَـٰتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلۡكِتَـٰبِ وَأُخَرُ مُتَشَـٰبِهَـٰتࣱۖ فَأَمَّا ٱلَّذِینَ فِی قُلُوبِهِمۡ زَیۡغࣱ فَیَتَّبِعُونَ مَا تَشَـٰبَهَ مِنۡهُ ٱبۡتِغَاۤءَ ٱلۡفِتۡنَةِ وَٱبۡتِغَاۤءَ تَأۡوِیلِهِۦۖ وَمَا یَعۡلَمُ تَأۡوِیلَهُۥۤ إِلَّا ٱللَّهُۗ وَٱلرَّ ٰسِخُونَ فِی ٱلۡعِلۡمِ یَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلࣱّ مِّنۡ عِندِ رَبِّنَاۗ وَمَا یَذَّكَّرُ إِلَّاۤ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ
[Surat Ali 'Imran: 7]
1️⃣ Muhkamat
▪️Muhkamat adalah ayat atau hadits yang dari segi bahasa hanya memiliki satu makna, sehingga petunjukkannya sudah jelas.
2️⃣ Mutasyabihat
▪️Mutasyabihat adalah ayat atau hadits yang dari segi bahasa memiliki lebih dari satu makna, sehingga petunjukkan belum jelas.
👉 Apabila makna dzahir (makna pertama dari ayat atau hadits mutasybihat) mengindikasikan tasybih (penyerupaan Allah dengan makhluk) maka cara memahaminya dengan takwil.
▪️Takwil adalah memalingkan makna dari makna dzahirnya.
👉 Takwil ada dua macam, yaitu:
1️⃣ Takwil Ijmali
▪️Takwil ijmali adalah memalingkan makna nash dari makna dzahirnya tanpa menentukan maknanya yang tertentu.
▪️Takwil ini sebagian ulama seperti muallif kitab ini menyebutnya dengan istilah tafwidl.
▪️Contoh:
👉 Perkataan al Imam asy Syafii radliyallahu 'anhu:
ءامنت بما جاء عن الله على مراد الله وءامنت بما جاء عن رسول الله على مراد رسول الله
"Aku beriman dengan apa yang datang dari Allah sesuai dengan yang dikehendaki Allah dan aku beriman dengan yang datang dari Rasulullah sesuai dengan yang dikehendaki oleh Rasulullah"
👉 Perkataan Imam Malik radliyallahu 'anhu:
استوى كما وصف نفسه بلا كيف
"Allah istawa sebagaimana Dia mensifati dzat-Nya dengan tanpa sifat makhluk"
2️⃣ Takwil tafshili
▪️Takwil tafshili adalah memalingkan makna nash dari makna dzahirnya dengan menentukan maknanya yang tertentu.
Contoh:
👉 Imam Ahmad berkata:
وجاء ربك اي جاءت قدرته
"Wajaa a Rabbuka maksudnya datang tanda kekuasaan-Nya"
👉 Imam al Bukhari berkata:
كل شيء هالك الا وجهه اي الا ملكه
Segala seauatu akan hancur kecuali wajh-Nya yakni kekuasaan-Nya.
👉 al Imam Mujahid berkata:
فأينما تولوا فثم وجه الله اي قبلة الله
Kemanapun kalian menghadap (dalam shalat sunnah di perjalanan) maka di sana wajh Allah, maksudnya kiblat Allah
🚫 Waspadalah terhadap kelompok Wahhabi yang anti takwil. Akibatnya mereka jatuh pada kufur tasybih dan tajsim (meyakini Allah sebagai jisim).
👉 al Imam Ahmad ar Rifa'i mengingatkan:
صونوا عقائدكم من التمسك بظاهر ما تشابه من الكتاب والسنة فإن ذلك من أصول الكفر
"Jagalah akidah kalian dari berpegang teguh dengan makna dzahir ayat dan sunnah mutasyabihat, karena hal itu adalah pangkal kekufuran"
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
https://youtu.be/5ggpmIqN3h0
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
وكل نص أوهم التشبيها # أوله أو فوض ورم تنزيها
"Setiap nash yang mengindikasikan tasybih (penyerupaan Allah dengan makhluk) maka takwillah atau serahkan maknanya pada Allah dan yakinilah tanzih (mensucikan Allah dari menyerupai makhluk).
Penjelasan
❇️ Asy Syaikh Ibrahim al Laqqoni menjelaskan tentang tata cara memahami ayat dan hadits mutasyabihat.
👉 Ayat dan hadits dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
▪️Allah ta'ala berfirman:
هُوَ ٱلَّذِیۤ أَنزَلَ عَلَیۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ مِنۡهُ ءَایَـٰتࣱ مُّحۡكَمَـٰتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلۡكِتَـٰبِ وَأُخَرُ مُتَشَـٰبِهَـٰتࣱۖ فَأَمَّا ٱلَّذِینَ فِی قُلُوبِهِمۡ زَیۡغࣱ فَیَتَّبِعُونَ مَا تَشَـٰبَهَ مِنۡهُ ٱبۡتِغَاۤءَ ٱلۡفِتۡنَةِ وَٱبۡتِغَاۤءَ تَأۡوِیلِهِۦۖ وَمَا یَعۡلَمُ تَأۡوِیلَهُۥۤ إِلَّا ٱللَّهُۗ وَٱلرَّ ٰسِخُونَ فِی ٱلۡعِلۡمِ یَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلࣱّ مِّنۡ عِندِ رَبِّنَاۗ وَمَا یَذَّكَّرُ إِلَّاۤ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ
[Surat Ali 'Imran: 7]
1️⃣ Muhkamat
▪️Muhkamat adalah ayat atau hadits yang dari segi bahasa hanya memiliki satu makna, sehingga petunjukkannya sudah jelas.
2️⃣ Mutasyabihat
▪️Mutasyabihat adalah ayat atau hadits yang dari segi bahasa memiliki lebih dari satu makna, sehingga petunjukkan belum jelas.
👉 Apabila makna dzahir (makna pertama dari ayat atau hadits mutasybihat) mengindikasikan tasybih (penyerupaan Allah dengan makhluk) maka cara memahaminya dengan takwil.
▪️Takwil adalah memalingkan makna dari makna dzahirnya.
👉 Takwil ada dua macam, yaitu:
1️⃣ Takwil Ijmali
▪️Takwil ijmali adalah memalingkan makna nash dari makna dzahirnya tanpa menentukan maknanya yang tertentu.
▪️Takwil ini sebagian ulama seperti muallif kitab ini menyebutnya dengan istilah tafwidl.
▪️Contoh:
👉 Perkataan al Imam asy Syafii radliyallahu 'anhu:
ءامنت بما جاء عن الله على مراد الله وءامنت بما جاء عن رسول الله على مراد رسول الله
"Aku beriman dengan apa yang datang dari Allah sesuai dengan yang dikehendaki Allah dan aku beriman dengan yang datang dari Rasulullah sesuai dengan yang dikehendaki oleh Rasulullah"
👉 Perkataan Imam Malik radliyallahu 'anhu:
استوى كما وصف نفسه بلا كيف
"Allah istawa sebagaimana Dia mensifati dzat-Nya dengan tanpa sifat makhluk"
2️⃣ Takwil tafshili
▪️Takwil tafshili adalah memalingkan makna nash dari makna dzahirnya dengan menentukan maknanya yang tertentu.
Contoh:
👉 Imam Ahmad berkata:
وجاء ربك اي جاءت قدرته
"Wajaa a Rabbuka maksudnya datang tanda kekuasaan-Nya"
👉 Imam al Bukhari berkata:
كل شيء هالك الا وجهه اي الا ملكه
Segala seauatu akan hancur kecuali wajh-Nya yakni kekuasaan-Nya.
👉 al Imam Mujahid berkata:
فأينما تولوا فثم وجه الله اي قبلة الله
Kemanapun kalian menghadap (dalam shalat sunnah di perjalanan) maka di sana wajh Allah, maksudnya kiblat Allah
🚫 Waspadalah terhadap kelompok Wahhabi yang anti takwil. Akibatnya mereka jatuh pada kufur tasybih dan tajsim (meyakini Allah sebagai jisim).
👉 al Imam Ahmad ar Rifa'i mengingatkan:
صونوا عقائدكم من التمسك بظاهر ما تشابه من الكتاب والسنة فإن ذلك من أصول الكفر
"Jagalah akidah kalian dari berpegang teguh dengan makna dzahir ayat dan sunnah mutasyabihat, karena hal itu adalah pangkal kekufuran"
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
YouTube
Cara memahami ayat mutasybihat | 𝙉𝙜𝙖𝙟𝙞 𝙆𝙞𝙩𝙖𝙗 𝙅𝙖𝙪𝙝𝙖𝙧𝙤𝙩𝙪𝙩 𝙏𝙖𝙪𝙝𝙞𝙙
Ngaji Kitab Jauharotut Tauhid 27
Sifat wajib bagi Allah ( al Asma al Husna )
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
Sifat wajib bagi Allah ( al Asma al Husna )
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
👏1
Ngaji Kitab Matn Jauharot Tauhid 28
https://youtu.be/tDMoWNZBHzw
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
ونزه القرءان أي كلامه # عن الحدوث واحذر انتقامه
وكل نص للحدوث دلا # احمل على اللفظ الذي قد دلا
"Sucikanlah al Qur'an yakni kalam Allah dari sifat baharu dan takutlah pada adzab Allah. Setiap nash yang menunjukkan kebaharuan kalam Allah maka bawalah itu pada lafadz yang menunjukkan (pada kalam Allah adz Dzati)"
Penjelasan
❇️ Wajib bagi setiap mukallaf meyakini bahwa kalam Allah adz Dzati yang merupakan sifat-Nya disucikan dari sifat huduts (kebaharuan).
▪️Sifat huduts seperti bahasa, huruf dan suara, berpermulaan dan terputus-putus dan lainnya.
👉 al Imam Abu Hanifah dalam kitab al Fiqh al Akbar berkata:
من اعتقد أن صفة الله حادثة فهو كافر وكذلك من شك في ذلك أوتوقف
"Barang siapa yang meyakini bahwa sifat Allah itu haadits maka dia kafir, demikian juga orang yang ragu tentang hal itu atau abstain (tidak bersikap)"
❇️ Setiap ayat atau hadits yang makna dzahirnya mengindikasikan bahwa kalam Allah itu haadits (baharu) maka harus dipahami sebagai Kalam Allah atau al Qur'an dengan makna lafadz yang diturunkan yang menjadi ibaroh dari kalam Allah adz Dzati.
👉 Penjelasan tentang dua penyebutan kalam Allah telah dijelaskan sebelumnya.
❇️ Ini beberapa ayat dan hadits yang makna dzahirnya mengindikasikan baharunya kalam Allah:
1️⃣ Q.S at Taubah: 6
وَإِنۡ أَحَدࣱ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِینَ ٱسۡتَجَارَكَ فَأَجِرۡهُ حَتَّىٰ یَسۡمَعَ كَلَـٰمَ ٱللَّهِ ثُمَّ أَبۡلِغۡهُ مَأۡمَنَهُۥۚ ذَ ٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمࣱ لَّا یَعۡلَمُونَ
[Surat At-Taubah: 6]
2️⃣ Allah ta'ala berfirman:
یُرِیدُونَ أَن یُبَدِّلُوا۟ كَلَـٰمَ ٱللَّهِۚ
"Orang-orang kafir ingin mengganti kalam Allah (lafadz yang diturunkan)"
[Surat Al-Fath: 15]
3️⃣ Allah ta'ala berfirman:
فَإِذَا قَرَأۡنَـٰهُ فَٱتَّبِعۡ قُرۡءَانَهُۥ
[Surat Al-Qiyamah: 18]
"Apabila Kami mengumpulkannya (dalam hatimu) maka amalkanlah"
4️⃣ Allah ta'ala berfirman:
إِنَّهُۥ لَقَوۡلُ رَسُولࣲ كَرِیمࣲ
[Surat Al-Haqqah: 40]
" Sesungguhnya al Qur'an adalah bacaan Rasul yang mulia (Jibril)".
👉 Makna dari kalam Allah dan Al Qur'an pada ayat-ayat di atas adalah lafadz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
https://youtu.be/tDMoWNZBHzw
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
ونزه القرءان أي كلامه # عن الحدوث واحذر انتقامه
وكل نص للحدوث دلا # احمل على اللفظ الذي قد دلا
"Sucikanlah al Qur'an yakni kalam Allah dari sifat baharu dan takutlah pada adzab Allah. Setiap nash yang menunjukkan kebaharuan kalam Allah maka bawalah itu pada lafadz yang menunjukkan (pada kalam Allah adz Dzati)"
Penjelasan
❇️ Wajib bagi setiap mukallaf meyakini bahwa kalam Allah adz Dzati yang merupakan sifat-Nya disucikan dari sifat huduts (kebaharuan).
▪️Sifat huduts seperti bahasa, huruf dan suara, berpermulaan dan terputus-putus dan lainnya.
👉 al Imam Abu Hanifah dalam kitab al Fiqh al Akbar berkata:
من اعتقد أن صفة الله حادثة فهو كافر وكذلك من شك في ذلك أوتوقف
"Barang siapa yang meyakini bahwa sifat Allah itu haadits maka dia kafir, demikian juga orang yang ragu tentang hal itu atau abstain (tidak bersikap)"
❇️ Setiap ayat atau hadits yang makna dzahirnya mengindikasikan bahwa kalam Allah itu haadits (baharu) maka harus dipahami sebagai Kalam Allah atau al Qur'an dengan makna lafadz yang diturunkan yang menjadi ibaroh dari kalam Allah adz Dzati.
👉 Penjelasan tentang dua penyebutan kalam Allah telah dijelaskan sebelumnya.
❇️ Ini beberapa ayat dan hadits yang makna dzahirnya mengindikasikan baharunya kalam Allah:
1️⃣ Q.S at Taubah: 6
وَإِنۡ أَحَدࣱ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِینَ ٱسۡتَجَارَكَ فَأَجِرۡهُ حَتَّىٰ یَسۡمَعَ كَلَـٰمَ ٱللَّهِ ثُمَّ أَبۡلِغۡهُ مَأۡمَنَهُۥۚ ذَ ٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمࣱ لَّا یَعۡلَمُونَ
[Surat At-Taubah: 6]
2️⃣ Allah ta'ala berfirman:
یُرِیدُونَ أَن یُبَدِّلُوا۟ كَلَـٰمَ ٱللَّهِۚ
"Orang-orang kafir ingin mengganti kalam Allah (lafadz yang diturunkan)"
[Surat Al-Fath: 15]
3️⃣ Allah ta'ala berfirman:
فَإِذَا قَرَأۡنَـٰهُ فَٱتَّبِعۡ قُرۡءَانَهُۥ
[Surat Al-Qiyamah: 18]
"Apabila Kami mengumpulkannya (dalam hatimu) maka amalkanlah"
4️⃣ Allah ta'ala berfirman:
إِنَّهُۥ لَقَوۡلُ رَسُولࣲ كَرِیمࣲ
[Surat Al-Haqqah: 40]
" Sesungguhnya al Qur'an adalah bacaan Rasul yang mulia (Jibril)".
👉 Makna dari kalam Allah dan Al Qur'an pada ayat-ayat di atas adalah lafadz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
YouTube
Kalam Allah bukan bahasa huruf dan suara | 𝙉𝙜𝙖𝙟𝙞 𝙆𝙞𝙩𝙖𝙗 𝙅𝙖𝙪𝙝𝙖𝙧𝙤𝙩𝙪𝙩 𝙏𝙖𝙪𝙝𝙞𝙙
Ngaji Kitab Jauharotut Tauhid 28
kalam Allah bukan bahasa huruf dan suara
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
kalam Allah bukan bahasa huruf dan suara
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
Forwarded from LD-PCNU Kab KEDIRI
Ngaji Kitab Matn Jauharot Tauhid 28
https://youtu.be/tDMoWNZBHzw
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
ونزه القرءان أي كلامه # عن الحدوث واحذر انتقامه
وكل نص للحدوث دلا # احمل على اللفظ الذي قد دلا
"Sucikanlah al Qur'an yakni kalam Allah dari sifat baharu dan takutlah pada adzab Allah. Setiap nash yang menunjukkan kebaharuan kalam Allah maka bawalah itu pada lafadz yang menunjukkan (pada kalam Allah adz Dzati)"
Penjelasan
❇️ Wajib bagi setiap mukallaf meyakini bahwa kalam Allah adz Dzati yang merupakan sifat-Nya disucikan dari sifat huduts (kebaharuan).
▪️Sifat huduts seperti bahasa, huruf dan suara, berpermulaan dan terputus-putus dan lainnya.
👉 al Imam Abu Hanifah dalam kitab al Fiqh al Akbar berkata:
من اعتقد أن صفة الله حادثة فهو كافر وكذلك من شك في ذلك أوتوقف
"Barang siapa yang meyakini bahwa sifat Allah itu haadits maka dia kafir, demikian juga orang yang ragu tentang hal itu atau abstain (tidak bersikap)"
❇️ Setiap ayat atau hadits yang makna dzahirnya mengindikasikan bahwa kalam Allah itu haadits (baharu) maka harus dipahami sebagai Kalam Allah atau al Qur'an dengan makna lafadz yang diturunkan yang menjadi ibaroh dari kalam Allah adz Dzati.
👉 Penjelasan tentang dua penyebutan kalam Allah telah dijelaskan sebelumnya.
❇️ Ini beberapa ayat dan hadits yang makna dzahirnya mengindikasikan baharunya kalam Allah:
1️⃣ Q.S at Taubah: 6
وَإِنۡ أَحَدࣱ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِینَ ٱسۡتَجَارَكَ فَأَجِرۡهُ حَتَّىٰ یَسۡمَعَ كَلَـٰمَ ٱللَّهِ ثُمَّ أَبۡلِغۡهُ مَأۡمَنَهُۥۚ ذَ ٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمࣱ لَّا یَعۡلَمُونَ
[Surat At-Taubah: 6]
2️⃣ Allah ta'ala berfirman:
یُرِیدُونَ أَن یُبَدِّلُوا۟ كَلَـٰمَ ٱللَّهِۚ
"Orang-orang kafir ingin mengganti kalam Allah (lafadz yang diturunkan)"
[Surat Al-Fath: 15]
3️⃣ Allah ta'ala berfirman:
فَإِذَا قَرَأۡنَـٰهُ فَٱتَّبِعۡ قُرۡءَانَهُۥ
[Surat Al-Qiyamah: 18]
"Apabila Kami mengumpulkannya (dalam hatimu) maka amalkanlah"
4️⃣ Allah ta'ala berfirman:
إِنَّهُۥ لَقَوۡلُ رَسُولࣲ كَرِیمࣲ
[Surat Al-Haqqah: 40]
" Sesungguhnya al Qur'an adalah bacaan Rasul yang mulia (Jibril)".
👉 Makna dari kalam Allah dan Al Qur'an pada ayat-ayat di atas adalah lafadz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
https://youtu.be/tDMoWNZBHzw
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
ونزه القرءان أي كلامه # عن الحدوث واحذر انتقامه
وكل نص للحدوث دلا # احمل على اللفظ الذي قد دلا
"Sucikanlah al Qur'an yakni kalam Allah dari sifat baharu dan takutlah pada adzab Allah. Setiap nash yang menunjukkan kebaharuan kalam Allah maka bawalah itu pada lafadz yang menunjukkan (pada kalam Allah adz Dzati)"
Penjelasan
❇️ Wajib bagi setiap mukallaf meyakini bahwa kalam Allah adz Dzati yang merupakan sifat-Nya disucikan dari sifat huduts (kebaharuan).
▪️Sifat huduts seperti bahasa, huruf dan suara, berpermulaan dan terputus-putus dan lainnya.
👉 al Imam Abu Hanifah dalam kitab al Fiqh al Akbar berkata:
من اعتقد أن صفة الله حادثة فهو كافر وكذلك من شك في ذلك أوتوقف
"Barang siapa yang meyakini bahwa sifat Allah itu haadits maka dia kafir, demikian juga orang yang ragu tentang hal itu atau abstain (tidak bersikap)"
❇️ Setiap ayat atau hadits yang makna dzahirnya mengindikasikan bahwa kalam Allah itu haadits (baharu) maka harus dipahami sebagai Kalam Allah atau al Qur'an dengan makna lafadz yang diturunkan yang menjadi ibaroh dari kalam Allah adz Dzati.
👉 Penjelasan tentang dua penyebutan kalam Allah telah dijelaskan sebelumnya.
❇️ Ini beberapa ayat dan hadits yang makna dzahirnya mengindikasikan baharunya kalam Allah:
1️⃣ Q.S at Taubah: 6
وَإِنۡ أَحَدࣱ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِینَ ٱسۡتَجَارَكَ فَأَجِرۡهُ حَتَّىٰ یَسۡمَعَ كَلَـٰمَ ٱللَّهِ ثُمَّ أَبۡلِغۡهُ مَأۡمَنَهُۥۚ ذَ ٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمࣱ لَّا یَعۡلَمُونَ
[Surat At-Taubah: 6]
2️⃣ Allah ta'ala berfirman:
یُرِیدُونَ أَن یُبَدِّلُوا۟ كَلَـٰمَ ٱللَّهِۚ
"Orang-orang kafir ingin mengganti kalam Allah (lafadz yang diturunkan)"
[Surat Al-Fath: 15]
3️⃣ Allah ta'ala berfirman:
فَإِذَا قَرَأۡنَـٰهُ فَٱتَّبِعۡ قُرۡءَانَهُۥ
[Surat Al-Qiyamah: 18]
"Apabila Kami mengumpulkannya (dalam hatimu) maka amalkanlah"
4️⃣ Allah ta'ala berfirman:
إِنَّهُۥ لَقَوۡلُ رَسُولࣲ كَرِیمࣲ
[Surat Al-Haqqah: 40]
" Sesungguhnya al Qur'an adalah bacaan Rasul yang mulia (Jibril)".
👉 Makna dari kalam Allah dan Al Qur'an pada ayat-ayat di atas adalah lafadz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
YouTube
Kalam Allah bukan bahasa huruf dan suara | 𝙉𝙜𝙖𝙟𝙞 𝙆𝙞𝙩𝙖𝙗 𝙅𝙖𝙪𝙝𝙖𝙧𝙤𝙩𝙪𝙩 𝙏𝙖𝙪𝙝𝙞𝙙
Ngaji Kitab Jauharotut Tauhid 28
kalam Allah bukan bahasa huruf dan suara
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
kalam Allah bukan bahasa huruf dan suara
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid…
Forwarded from عبد المالك
Ngaji Kitab Matn Jauharotut Tauhid 29
https://youtu.be/gTHn8jSoGIE
قال المؤلف رحمه الله تعالى
ويستحيل ضد ذي الصفات # في حقه كالكون في الجهات
"Dan muatahil bagi haqnya Allah kebalikan sifat-sifat (wajib) ini, seperti bertempat pada alam pada arah-arah"
Penjelasan
❇️ Asy Syaikh Ibrahim al Laqqooni menjelaskan tentang sifat mustahil bagi Allah.
👉 Yaitu sifat yang Allah tidak mungkin bersifatan dengannya, baik secara akal maupun syara'.
👉 Sifat mustahil bagi Allah adalah kebalikan sifat wajib bagi Allah, yaitu:
1. al 'Adam (tiada)
2. Al Huduuts (berpermulaan)
3. Al Fana' (rusak berpenghabisan)
4. Al Mumaatsalatu lil hawaaditsi (serupa dengan makhluk)
5. Al iktiyaaj lighoirihi (butuh kepada selainnya)
6. Al ta'addud (berbilang)
7. Al 'Ajz (lemah)
8. Al Karahah (terpaksa)
9. Al Jahl (bodoh)
10. Al Mawt (mati)
11. Al Shomam (tuli)
12. Al 'Ama (buta)
13. Al Bukm (bisu)
❇️ Mustahil bagi Allah bertempat pada suatu tempat dan arah
👉 Karena jika dia berada pada tempat dan arah *maka dia serupa dengan makhluk-Nya*
▪️Karena bertempat dan berada pada arah adalah sifat makhluk.
👉 Karena jika dia berada pada tempat dan arah *maka dia membutuhkan kepada selain-Nya*.
▪️Yaitu butuh pada tempat atau arah yang ditempatinya.
👉 Karena jika dia berada pada tempat dan arah *maka dia haadits (berpermulaan dan berubah)*
▪️Karena tempat dan Arah adalah makhluk, yang sebelumnya tidak ada, kemudian Allah mengadakannya dari tiada menjadi ada. Jika dikatakan dia berada pada tempat, maka sebelum adanya tempat dia ada tanpa tempat kemudian setelah tercipta tempat, Dia berubah menjadi berada pada tempat
👉 Karena jika dia berada pada tempat dan arah *maka dia memiliki bentuk dan ukuran*. Adakalanya sama, lebih kecil atau lebih besar dari tempatnya.
▪️Sesuatu yang memiliki ukuran membutuhkan kepada selainnya yang menjadikannya pada ukuran tersebut.
❇️ Beberapa dalil bahwa Allah ada tanpa tempat dan arah
1️⃣ Allah ta'ala berfirman:
ليس كمثله شيء وهو السميع البصير
"Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah, baik dari satu segi maupun semua segi dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat"
2️⃣ Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
كان الله ولم يكن شيء غيره
"Pada azal Allah ada dan belum ada sesuatu selainnya"
▪️Pada azal Allah ada dan belum ada bumi, langut, Arsy dan tempat lainnya. Artinya pada azal Allah ada tanpa tempat.
3️⃣ Sayyiduna Ali ibn Abi Tholib radliyallahu 'anhu berkata:
كان الله ولا مكان وهو الآن على ما عليه كان
Pada azal Allah itu ada dan tidak ada tempat dan Dia sekarang (setelah terciptanya tempat) tetap seperti semula (ada tanpa tempat)
4️⃣ As Sajjaad Zainal Abidin radliyallahu 'anhu berkata:
أنت الله الذي لا يحويك مكان
"Engkau Allah yang tidak diliputi oleh tempat"
5️⃣ KH Muhammad Hasyim Asy'ari berkata:
اشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له المنزه عن الجسمية والجهة والزمان والمكان
"Aku bersaksi bahwa tidak tidak ada yang disembah dengan haq selain hanya Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya, yang disucikan dari jisim, arah, zaman dan tempat"
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
https://youtu.be/gTHn8jSoGIE
قال المؤلف رحمه الله تعالى
ويستحيل ضد ذي الصفات # في حقه كالكون في الجهات
"Dan muatahil bagi haqnya Allah kebalikan sifat-sifat (wajib) ini, seperti bertempat pada alam pada arah-arah"
Penjelasan
❇️ Asy Syaikh Ibrahim al Laqqooni menjelaskan tentang sifat mustahil bagi Allah.
👉 Yaitu sifat yang Allah tidak mungkin bersifatan dengannya, baik secara akal maupun syara'.
👉 Sifat mustahil bagi Allah adalah kebalikan sifat wajib bagi Allah, yaitu:
1. al 'Adam (tiada)
2. Al Huduuts (berpermulaan)
3. Al Fana' (rusak berpenghabisan)
4. Al Mumaatsalatu lil hawaaditsi (serupa dengan makhluk)
5. Al iktiyaaj lighoirihi (butuh kepada selainnya)
6. Al ta'addud (berbilang)
7. Al 'Ajz (lemah)
8. Al Karahah (terpaksa)
9. Al Jahl (bodoh)
10. Al Mawt (mati)
11. Al Shomam (tuli)
12. Al 'Ama (buta)
13. Al Bukm (bisu)
❇️ Mustahil bagi Allah bertempat pada suatu tempat dan arah
👉 Karena jika dia berada pada tempat dan arah *maka dia serupa dengan makhluk-Nya*
▪️Karena bertempat dan berada pada arah adalah sifat makhluk.
👉 Karena jika dia berada pada tempat dan arah *maka dia membutuhkan kepada selain-Nya*.
▪️Yaitu butuh pada tempat atau arah yang ditempatinya.
👉 Karena jika dia berada pada tempat dan arah *maka dia haadits (berpermulaan dan berubah)*
▪️Karena tempat dan Arah adalah makhluk, yang sebelumnya tidak ada, kemudian Allah mengadakannya dari tiada menjadi ada. Jika dikatakan dia berada pada tempat, maka sebelum adanya tempat dia ada tanpa tempat kemudian setelah tercipta tempat, Dia berubah menjadi berada pada tempat
👉 Karena jika dia berada pada tempat dan arah *maka dia memiliki bentuk dan ukuran*. Adakalanya sama, lebih kecil atau lebih besar dari tempatnya.
▪️Sesuatu yang memiliki ukuran membutuhkan kepada selainnya yang menjadikannya pada ukuran tersebut.
❇️ Beberapa dalil bahwa Allah ada tanpa tempat dan arah
1️⃣ Allah ta'ala berfirman:
ليس كمثله شيء وهو السميع البصير
"Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah, baik dari satu segi maupun semua segi dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat"
2️⃣ Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
كان الله ولم يكن شيء غيره
"Pada azal Allah ada dan belum ada sesuatu selainnya"
▪️Pada azal Allah ada dan belum ada bumi, langut, Arsy dan tempat lainnya. Artinya pada azal Allah ada tanpa tempat.
3️⃣ Sayyiduna Ali ibn Abi Tholib radliyallahu 'anhu berkata:
كان الله ولا مكان وهو الآن على ما عليه كان
Pada azal Allah itu ada dan tidak ada tempat dan Dia sekarang (setelah terciptanya tempat) tetap seperti semula (ada tanpa tempat)
4️⃣ As Sajjaad Zainal Abidin radliyallahu 'anhu berkata:
أنت الله الذي لا يحويك مكان
"Engkau Allah yang tidak diliputi oleh tempat"
5️⃣ KH Muhammad Hasyim Asy'ari berkata:
اشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له المنزه عن الجسمية والجهة والزمان والمكان
"Aku bersaksi bahwa tidak tidak ada yang disembah dengan haq selain hanya Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya, yang disucikan dari jisim, arah, zaman dan tempat"
والله اعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
YouTube
Sifat mustahil bagi Allah | 𝙉𝙜𝙖𝙟𝙞 𝙆𝙞𝙩𝙖𝙗 𝙅𝙖𝙪𝙝𝙖𝙧𝙤𝙩𝙪𝙩 𝙏𝙖𝙪𝙝𝙞𝙙
Ngaji Kitab Jauharotut Tauhid 29
Sifat mustahil bagi Allah
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid #LDNUKABKEDIRI…
Sifat mustahil bagi Allah
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid #LDNUKABKEDIRI…
Forwarded from عبد المالك
Ngaji Kitab Matn Jauharotut Tauhid 30
https://youtu.be/SeCdNx3_9Q0
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
وجائز في حقه ما أمكنا # إيجادا اعداما كرزقه الغنى
"Dan jaiz (secara akal) pada haq Allah mengadakan atau meniadakan sesuatu yang mumkin (diterima akal adanya dan tiadanya) seperti Allah memberikan rizki pada seorang hamba yanh kaya".
Penjelasan
❇️ Sifat jaiz bagi Allah adalah:
فعل كل ممكن أو تركه
"Melakukan atau meninggalkan setiap sesuatu yang mumkin (makhluk)"
❇️ Bentuk-bentuk perkara yang jaiz bagi Allah di antaranya adalah:
1️⃣ Menciptakan alam semesta, sebelum terciptanya alam semesta ini, jaiz bagi Allah untuk menciptakannya atau tidak menciptakannya.
☝️Tetapi Allah telah menciptakan alam semesta ini dengan fadl (karunia) - Nya.
2️⃣ Mengutus seorang Nabi, jaiz bagi Allah untuk mengutus seorang Nabi atau tidak mengutus seorang Nabi.
👆Tetapi Allah telah mengutus para nabi dengan fadl (karunia) - Nya.
3️⃣ Memberikan nikmat kepada hamba-Nya, jaiz bagi Allah untuk memberi nikmat atau tidak memberi nikmat pada para hamba-Nya.
👆Allah telah memberi nikmat pada sebagian manusia dengan fadl (karunia) - Nya dan tidak memberikan nikmat pada sebagian manusia lainya dengan keadilan-Nya
4️⃣ Memberikan rizki, jaiz bagi Allah untuk memberi rizki atau tidak memberi rizki hamba-Nya.
👆Allah telah memberi rizki yang melimpah pada sebagian manusia dengan fadl (karunia) - Nya dan tidak memberikan rizki pada sebagian manusia yang lain dengan keadilan-Nya.
5️⃣ Memasukkan seorang hamba ke dalam surga, jaiz bagi Allah untuk memasukkan hamba-Nya ke dalam surga atau tidak memasukkannya ke dalam surga.
👆Allah memasukkan sebagian manusia ke dalam surga dengan fadl (karunia) - Nya dan memasukkan sebagian manusia yang lain ke dalam neraka dengan keadilan-Nya.
6️⃣ Memberikan yang terbaik, jaiz bagi Allah untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi hamba-Nya atau tidak memberikannya.
👆Allah memberikan sesuatu yang terbaik dengan fadl (karunia) - Nya dan menimpakan keburukan pada sebagian manusia yang lain dengan keadilan-Nya.
👉 Ahlussunnah wal Jama’ah meyakini bahwa tidak ada sesuatu yang wajib dilakukan oleh Allah ta'ala.
💜Ibnu Ruslan dalam kitab az Zubad berkata:
وما على الإله شيء يجب
"Dan tidak ada sesuatu yang wajib (dilakukan) oleh Tuhan"
👉 Kenikmatan yang Allah berikan kepada para hamba-Nya baik di dunia maupun di akhirat adalah fadl (karunia-pemberian cuma-cuma) dari-Nya, bukan merupakan kewajiban bagi-Nya.
👆Mushibah dan adzab yang Allah timpakan kepada para hamba-Nya adalah sebuah bentuk keadilan dari-Nya.
☝️Karena tidak terbayangkan bagi Allah selain keadilan, sebab dzalim artinya memperlakukan milik orang lain tanpa seizinnya. Sedangkan seluruh alam semesta ini adalah milik Allah, sehingga tidak ada yang mewajibkan Allah melakukan sesuatu atau melarangnya.
❤️Allah ta'ala berfirman:
لَا یُسۡـَٔلُ عَمَّا یَفۡعَلُ وَهُمۡ یُسۡـَٔلُونَ
[Surat Al-Anbiya' 23]
"Allah tidak ditanya tentang yang Dia lakukan, tetapi merekalah (manusia) yang akan ditanya (tentang apa yang mereka lakukan di dunia)"
⛔Peringatan
✔️Waspadalah terhadap Aqidah sesat qodariyah yang menyatakan bahwa Allah wajib memberikan sesuatu yang terbaik untuk para hamba-Nya.
والله أعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
https://youtu.be/SeCdNx3_9Q0
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
وجائز في حقه ما أمكنا # إيجادا اعداما كرزقه الغنى
"Dan jaiz (secara akal) pada haq Allah mengadakan atau meniadakan sesuatu yang mumkin (diterima akal adanya dan tiadanya) seperti Allah memberikan rizki pada seorang hamba yanh kaya".
Penjelasan
❇️ Sifat jaiz bagi Allah adalah:
فعل كل ممكن أو تركه
"Melakukan atau meninggalkan setiap sesuatu yang mumkin (makhluk)"
❇️ Bentuk-bentuk perkara yang jaiz bagi Allah di antaranya adalah:
1️⃣ Menciptakan alam semesta, sebelum terciptanya alam semesta ini, jaiz bagi Allah untuk menciptakannya atau tidak menciptakannya.
☝️Tetapi Allah telah menciptakan alam semesta ini dengan fadl (karunia) - Nya.
2️⃣ Mengutus seorang Nabi, jaiz bagi Allah untuk mengutus seorang Nabi atau tidak mengutus seorang Nabi.
👆Tetapi Allah telah mengutus para nabi dengan fadl (karunia) - Nya.
3️⃣ Memberikan nikmat kepada hamba-Nya, jaiz bagi Allah untuk memberi nikmat atau tidak memberi nikmat pada para hamba-Nya.
👆Allah telah memberi nikmat pada sebagian manusia dengan fadl (karunia) - Nya dan tidak memberikan nikmat pada sebagian manusia lainya dengan keadilan-Nya
4️⃣ Memberikan rizki, jaiz bagi Allah untuk memberi rizki atau tidak memberi rizki hamba-Nya.
👆Allah telah memberi rizki yang melimpah pada sebagian manusia dengan fadl (karunia) - Nya dan tidak memberikan rizki pada sebagian manusia yang lain dengan keadilan-Nya.
5️⃣ Memasukkan seorang hamba ke dalam surga, jaiz bagi Allah untuk memasukkan hamba-Nya ke dalam surga atau tidak memasukkannya ke dalam surga.
👆Allah memasukkan sebagian manusia ke dalam surga dengan fadl (karunia) - Nya dan memasukkan sebagian manusia yang lain ke dalam neraka dengan keadilan-Nya.
6️⃣ Memberikan yang terbaik, jaiz bagi Allah untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi hamba-Nya atau tidak memberikannya.
👆Allah memberikan sesuatu yang terbaik dengan fadl (karunia) - Nya dan menimpakan keburukan pada sebagian manusia yang lain dengan keadilan-Nya.
👉 Ahlussunnah wal Jama’ah meyakini bahwa tidak ada sesuatu yang wajib dilakukan oleh Allah ta'ala.
💜Ibnu Ruslan dalam kitab az Zubad berkata:
وما على الإله شيء يجب
"Dan tidak ada sesuatu yang wajib (dilakukan) oleh Tuhan"
👉 Kenikmatan yang Allah berikan kepada para hamba-Nya baik di dunia maupun di akhirat adalah fadl (karunia-pemberian cuma-cuma) dari-Nya, bukan merupakan kewajiban bagi-Nya.
👆Mushibah dan adzab yang Allah timpakan kepada para hamba-Nya adalah sebuah bentuk keadilan dari-Nya.
☝️Karena tidak terbayangkan bagi Allah selain keadilan, sebab dzalim artinya memperlakukan milik orang lain tanpa seizinnya. Sedangkan seluruh alam semesta ini adalah milik Allah, sehingga tidak ada yang mewajibkan Allah melakukan sesuatu atau melarangnya.
❤️Allah ta'ala berfirman:
لَا یُسۡـَٔلُ عَمَّا یَفۡعَلُ وَهُمۡ یُسۡـَٔلُونَ
[Surat Al-Anbiya' 23]
"Allah tidak ditanya tentang yang Dia lakukan, tetapi merekalah (manusia) yang akan ditanya (tentang apa yang mereka lakukan di dunia)"
⛔Peringatan
✔️Waspadalah terhadap Aqidah sesat qodariyah yang menyatakan bahwa Allah wajib memberikan sesuatu yang terbaik untuk para hamba-Nya.
والله أعلم بالصواب
#LDNUKABKEDIRI
YouTube
Sifat jaiz Allah | 𝙉𝙜𝙖𝙟𝙞 𝙆𝙞𝙩𝙖𝙗 𝙅𝙖𝙪𝙝𝙖𝙧𝙤𝙩𝙪𝙩 𝙏𝙖𝙪𝙝𝙞𝙙
Ngaji Kitab Jauharotut Tauhid 30
Sifat jaiz bagi Allah
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid #LDNUKABKEDIRI…
Sifat jaiz bagi Allah
Kajian channel Telegram👇
https://t.me/+04jlcyFY3aowMjdl
Kajian Berseri :
https://youtube.com/playlist?list=PL3-71PEnUJoUodCySdaRBEf0KxxX8ei5i
#MedsosulKarimah #NgajiDaring #NgajiTauhid #LDNUKABKEDIRI…