Forwarded from Ahkam as Safar
Ahkam as Safar 10
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
TATA CARA MENGERJAKAN JAMA’ TA’KHIR
🍎Jika di tengah perjalanan, waktu Dhuhur atau Maghrib telah tiba sedangkan si musafir bermaksud untuk menjama’ ta’khir dengan ‘Ashar atau ‘Isya’, maka dia harus berniat jama’ ta’khir.
☝️Artinya berniat mengundurkan pelaksanaan shalat Dhuhur/ Maghrib untuk dikerjakan di dalam waktu shalat ‘Ashr/ ‘Isya’ secara jama’.
☝️Lafadh niatnya seperti ini :
نَوَيْتُ تَأْخِيْرَ الظُّهْرِ اِلَى الْعَصْرِ لِأَجْمَعَ بَيْنَهُمَا
saya berniat mengakhirkan shalat Dhuhur pada ‘Ashr untuk saya jama’ kedua-duanya.
نَوَيْتُ تَأْخِيْرَ الْـمَغْرِبِ اِلَى الْعِشَآءِ لِأَجْمَعَ بَيْنَهُمَا
Saya berniat mengakhirkan shalat Maghrib pada ‘Isya’ untuk saya jama’ kedua-duanya.
Atau seperti ini :
نَوَيْتُ جَمْعَ الظُّهْرِ اِلَى الْعَصْرِ تَأْخِيْرًا
Saya berniat menjama’ ta’khir shalat Dhuhur dengan ‘Ashr.
نَوَيْتُ جَمْعَ الْـمَغْرِبِ اِلَى الْعِشَآءِ تَأْخِيْرًا
Saya berniat menjama’ ta’khir shalat Maghrib dengan ‘Isya’.
🍎 Kemudian jika waktu ‘Ashr/ ‘Isya’ telah tiba,ia melaksanakan shalat Dhuhur/ Maghrib secara ada’ sebelum atau sesudah shalat ‘Ashr/ ‘Isya’, namun sunnahnya adalah berurutan yakni mendahulukan shalat yang terdahulu (Dhuhur/ Maghrib) sebelum shalat yang terbelakang (‘Ashr/ ‘Isya’) sebagaimana keterangan yang telah lewat.
☝️Adapun niatnya shalat Dhuhur/ Maghrib tetap seperti biasanya tanpa mebubuhkan niat jama’ di dalamnya, karena niat jama’ ta’khir sudah dilaksanakan pada tempat dan waktunya yaitu pada waktu Dhuhur/ Maghrib tadi, sekarang (setelah waktu ‘Ashr/ ‘Isya’ tiba) tinggal menunaikan apa yang telah diniati jama’ ta’khir. ☝️Jadi tetap biasa-biasa saja seperti ketika tidak jama’ yaitu :
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَآءً للهِ تَعَالَى
اُصَلِّى فَرْضَ الْـمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَآءً للهِ تَعَالَى
🍎Demikian ini sudah cukup, atau diniati jama’ lagi agar memperoleh kesunnatan.
Contohnya :
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَآءً للهِ تَعَالَى
اُصَلِّى فَرْضَ الْـمَغْرِبِ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَآءِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَآءً للهِ تَعَالَى
🍎Dan kalau shalat Dhuhur tersebut diqashr haruslah diniati qashr seperti niat-niat qashr yang telah lewat.
🍎Seusai shalat Dhuhur atau Maghrib, terus menunaikan shalat ‘Ashr/ ‘Isya’, hal ini kalau jama’ ta’khir dilaksanakan dengan berurutan.
🍎Adapun niatnya shalat ‘Ashr/ ‘Isya’ tetap biasa-biasa saja seperti ini :
اُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَآءً للهِ تَعَالَى
Hanya saja kalau dengan mengqashrnya maka harus diniati qashr.
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
TATA CARA MENGERJAKAN JAMA’ TA’KHIR
🍎Jika di tengah perjalanan, waktu Dhuhur atau Maghrib telah tiba sedangkan si musafir bermaksud untuk menjama’ ta’khir dengan ‘Ashar atau ‘Isya’, maka dia harus berniat jama’ ta’khir.
☝️Artinya berniat mengundurkan pelaksanaan shalat Dhuhur/ Maghrib untuk dikerjakan di dalam waktu shalat ‘Ashr/ ‘Isya’ secara jama’.
☝️Lafadh niatnya seperti ini :
نَوَيْتُ تَأْخِيْرَ الظُّهْرِ اِلَى الْعَصْرِ لِأَجْمَعَ بَيْنَهُمَا
saya berniat mengakhirkan shalat Dhuhur pada ‘Ashr untuk saya jama’ kedua-duanya.
نَوَيْتُ تَأْخِيْرَ الْـمَغْرِبِ اِلَى الْعِشَآءِ لِأَجْمَعَ بَيْنَهُمَا
Saya berniat mengakhirkan shalat Maghrib pada ‘Isya’ untuk saya jama’ kedua-duanya.
Atau seperti ini :
نَوَيْتُ جَمْعَ الظُّهْرِ اِلَى الْعَصْرِ تَأْخِيْرًا
Saya berniat menjama’ ta’khir shalat Dhuhur dengan ‘Ashr.
نَوَيْتُ جَمْعَ الْـمَغْرِبِ اِلَى الْعِشَآءِ تَأْخِيْرًا
Saya berniat menjama’ ta’khir shalat Maghrib dengan ‘Isya’.
🍎 Kemudian jika waktu ‘Ashr/ ‘Isya’ telah tiba,ia melaksanakan shalat Dhuhur/ Maghrib secara ada’ sebelum atau sesudah shalat ‘Ashr/ ‘Isya’, namun sunnahnya adalah berurutan yakni mendahulukan shalat yang terdahulu (Dhuhur/ Maghrib) sebelum shalat yang terbelakang (‘Ashr/ ‘Isya’) sebagaimana keterangan yang telah lewat.
☝️Adapun niatnya shalat Dhuhur/ Maghrib tetap seperti biasanya tanpa mebubuhkan niat jama’ di dalamnya, karena niat jama’ ta’khir sudah dilaksanakan pada tempat dan waktunya yaitu pada waktu Dhuhur/ Maghrib tadi, sekarang (setelah waktu ‘Ashr/ ‘Isya’ tiba) tinggal menunaikan apa yang telah diniati jama’ ta’khir. ☝️Jadi tetap biasa-biasa saja seperti ketika tidak jama’ yaitu :
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَآءً للهِ تَعَالَى
اُصَلِّى فَرْضَ الْـمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَآءً للهِ تَعَالَى
🍎Demikian ini sudah cukup, atau diniati jama’ lagi agar memperoleh kesunnatan.
Contohnya :
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَآءً للهِ تَعَالَى
اُصَلِّى فَرْضَ الْـمَغْرِبِ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَآءِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَآءً للهِ تَعَالَى
🍎Dan kalau shalat Dhuhur tersebut diqashr haruslah diniati qashr seperti niat-niat qashr yang telah lewat.
🍎Seusai shalat Dhuhur atau Maghrib, terus menunaikan shalat ‘Ashr/ ‘Isya’, hal ini kalau jama’ ta’khir dilaksanakan dengan berurutan.
🍎Adapun niatnya shalat ‘Ashr/ ‘Isya’ tetap biasa-biasa saja seperti ini :
اُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَآءً للهِ تَعَالَى
Hanya saja kalau dengan mengqashrnya maka harus diniati qashr.
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
Telegram
Ahkam as Safar
PC-LDNU Kabupaten Kediri
Forwarded from Tafsir Ayat Aqidah
TAFSIR AYAT AQIDAH 126
قُلۡ یَـٰۤأَهۡلَ ٱلۡكِتَـٰبِ لَا تَغۡلُوا۟ فِی دِینِكُمۡ غَیۡرَ ٱلۡحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوۤا۟ أَهۡوَاۤءَ قَوۡمࣲ قَدۡ ضَلُّوا۟ مِن قَبۡلُ وَأَضَلُّوا۟ كَثِیرࣰا وَضَلُّوا۟ عَن سَوَاۤءِ ٱلسَّبِیلِ
[Surat Al-Ma'idah 77]
"Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu berlebih-lebihan dengan cara yang tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti keinginan orang-orang yang telah tersesat dahulu dan (telah) menyesatkan banyak (manusia), dan mereka sendiri tersesat dari jalan yang lurus.”
Penjelasan
🍅 Ayat ini menjelaskan larangan al ghuluw fid din (berlebihan dalam agama).
☝️Al Ghuluw fid din adalah mengamalkan ajaran agama melebihi dari batas yang diperintahkan.
🍅 Bentuk-bentuk al Ghuluw fid din di antaranya:
1⃣ Mengharamkan sesuatu yang tidak haram
👆Seperti orang yang mengharamkan tawassul, tabarruk dan istighotsah dengan nabi dan para wali.
☝️Padahal Rasulullah shallallahu alayhi wasallam mengajarkan tawassul dengan Nabi dan para sahabat serta salaf mempraktikkan tawassul, tabarruk dan istighotsah dengan Nabi dan wali
2⃣ Mewajibkan sesuatu yang tidak wajib
☝️Seperti kelompok yang mewajibkan seorang perempuan memakai cadar, padahal hukumnya bukan wajib melainkan sunnah.
3⃣ Memutlakkan sesuatu yang hukumnya dirinci
☝️Seperti orang yang mengatakan Isbal itu haram secara mutlak, perempuan keluar rumah dengan memakai wewangian haram mutlak dan semacamnya.
☝️Padahal hukum dari tiga masalah di atas itu dirinci. Isbal jika bertujuan untuk sombong maka haram, tetapi jika tidak untuk sombong hukumnya makruh. Perempuan keluar rumah dengan memakai wewangian jika bertujuan menyebarkan fitnah di antara kaum laki-laki hukumnya haram, dan jika tidak bertujuan untuk itu maka tidak haram.
4⃣ Memuji seseorang melebihi dari derajatnya
☝️Seperti orang Nashrani yang menuhankan nabi Isa
☝️Seperti orang yang mengatakan Nabi Muhammad mengetahui semua yang diketahui Allah
☝️Seperti orang yang mengatakan, wali fulan tidak pernah salah.
❤️Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ
"Janganlah kalian melampaui batas dalam memujiku (mengkultuskan) sebagaimana orang Nasrani mengkultuskan 'Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah hamba-Nya, maka itu katakanlah 'abdullahu wa rasuuluh (hamba Allah dan utusan-Nya"). HR al Bukhari.
🍅Semakna dengan ayat di atas, hadits Rasulullah shallallahu alayhi wasallam:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ
"Wahai manusia jauhilah al Ghuluw fid din, sesungguhnya al Ghuluw fid din telah merusak orang sebelum kalian" HR Ibnu Majah.
والله اعلم بالصواب
#Asnuter Jatim
t.me/TafsirAyatAqidah
قُلۡ یَـٰۤأَهۡلَ ٱلۡكِتَـٰبِ لَا تَغۡلُوا۟ فِی دِینِكُمۡ غَیۡرَ ٱلۡحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوۤا۟ أَهۡوَاۤءَ قَوۡمࣲ قَدۡ ضَلُّوا۟ مِن قَبۡلُ وَأَضَلُّوا۟ كَثِیرࣰا وَضَلُّوا۟ عَن سَوَاۤءِ ٱلسَّبِیلِ
[Surat Al-Ma'idah 77]
"Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu berlebih-lebihan dengan cara yang tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti keinginan orang-orang yang telah tersesat dahulu dan (telah) menyesatkan banyak (manusia), dan mereka sendiri tersesat dari jalan yang lurus.”
Penjelasan
🍅 Ayat ini menjelaskan larangan al ghuluw fid din (berlebihan dalam agama).
☝️Al Ghuluw fid din adalah mengamalkan ajaran agama melebihi dari batas yang diperintahkan.
🍅 Bentuk-bentuk al Ghuluw fid din di antaranya:
1⃣ Mengharamkan sesuatu yang tidak haram
👆Seperti orang yang mengharamkan tawassul, tabarruk dan istighotsah dengan nabi dan para wali.
☝️Padahal Rasulullah shallallahu alayhi wasallam mengajarkan tawassul dengan Nabi dan para sahabat serta salaf mempraktikkan tawassul, tabarruk dan istighotsah dengan Nabi dan wali
2⃣ Mewajibkan sesuatu yang tidak wajib
☝️Seperti kelompok yang mewajibkan seorang perempuan memakai cadar, padahal hukumnya bukan wajib melainkan sunnah.
3⃣ Memutlakkan sesuatu yang hukumnya dirinci
☝️Seperti orang yang mengatakan Isbal itu haram secara mutlak, perempuan keluar rumah dengan memakai wewangian haram mutlak dan semacamnya.
☝️Padahal hukum dari tiga masalah di atas itu dirinci. Isbal jika bertujuan untuk sombong maka haram, tetapi jika tidak untuk sombong hukumnya makruh. Perempuan keluar rumah dengan memakai wewangian jika bertujuan menyebarkan fitnah di antara kaum laki-laki hukumnya haram, dan jika tidak bertujuan untuk itu maka tidak haram.
4⃣ Memuji seseorang melebihi dari derajatnya
☝️Seperti orang Nashrani yang menuhankan nabi Isa
☝️Seperti orang yang mengatakan Nabi Muhammad mengetahui semua yang diketahui Allah
☝️Seperti orang yang mengatakan, wali fulan tidak pernah salah.
❤️Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ
"Janganlah kalian melampaui batas dalam memujiku (mengkultuskan) sebagaimana orang Nasrani mengkultuskan 'Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah hamba-Nya, maka itu katakanlah 'abdullahu wa rasuuluh (hamba Allah dan utusan-Nya"). HR al Bukhari.
🍅Semakna dengan ayat di atas, hadits Rasulullah shallallahu alayhi wasallam:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ
"Wahai manusia jauhilah al Ghuluw fid din, sesungguhnya al Ghuluw fid din telah merusak orang sebelum kalian" HR Ibnu Majah.
والله اعلم بالصواب
#Asnuter Jatim
t.me/TafsirAyatAqidah
Telegram
Tafsir Ayat Aqidah
Kajian Islam
#NusantaraBertauhid
#NusantaraBertauhid
Forwarded from Fadlilah Bacaan Tahlil & Istighotsah
Fadlilah Bacaan Tahlil dan Istighotsah 11
(Fadlilah Bacaan al Fatihah)
🍅 Di antara ayat al Qur'an yang dibaca dalam tahlilan adalah surat al Fatihah.
☝️Dalam mengawali kegiatan tahlilan umat Islam menghadiahkan pahala surat ini pada Rasulullah, para sahabat, para awliya', para ulama', orang tua, keluarga serta umat Islam seluruhnya.
☝️Surat ini dibaca lagi setelah membaca surat al Fatihah dan al Mu'awwidzatain.
☝️Surat ini adalah surat al Qur'an yang paling agung, disebut juga dengan umm al Qur'an (induk al Qur'an), karena surat ini berisi garis-garis besar dari keseluruhan al Qur'an.
☝️Surat ini disebut juga dengan as Sab'u al Matsani, karena surat ini terdiri dari 7 ayat yang diulang-ulang dibaca dalam shalat. Bahkan shalat tidak akan sah tanpa membaca surat al Fatihah.
❤️ Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هي أعْظَمُ سُورَةٍ في القُرْآنِ، قالَ: الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العالَمِينَ هي السَّبْعُ المَثانِي، والقُرْآنُ العَظِيمُ الذي أُوتِيتُهُ
"Saya akan mengajarimu surat yang paling agung yang terdapat di dalam al Qur
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
(Fadlilah Bacaan al Fatihah)
🍅 Di antara ayat al Qur'an yang dibaca dalam tahlilan adalah surat al Fatihah.
☝️Dalam mengawali kegiatan tahlilan umat Islam menghadiahkan pahala surat ini pada Rasulullah, para sahabat, para awliya', para ulama', orang tua, keluarga serta umat Islam seluruhnya.
☝️Surat ini dibaca lagi setelah membaca surat al Fatihah dan al Mu'awwidzatain.
☝️Surat ini adalah surat al Qur'an yang paling agung, disebut juga dengan umm al Qur'an (induk al Qur'an), karena surat ini berisi garis-garis besar dari keseluruhan al Qur'an.
☝️Surat ini disebut juga dengan as Sab'u al Matsani, karena surat ini terdiri dari 7 ayat yang diulang-ulang dibaca dalam shalat. Bahkan shalat tidak akan sah tanpa membaca surat al Fatihah.
❤️ Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هي أعْظَمُ سُورَةٍ في القُرْآنِ، قالَ: الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العالَمِينَ هي السَّبْعُ المَثانِي، والقُرْآنُ العَظِيمُ الذي أُوتِيتُهُ
"Saya akan mengajarimu surat yang paling agung yang terdapat di dalam al Qur
an.' Beliau berkata; (Yaitu surat) الحمد لله رب العالمين, ia adalah as Sab'u Al Matsani, dan Al Qur
an al Azhim yang telah diwahyukan kepadaku". HR al Bukhariوالله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
Forwarded from Matan Aby Syuja'
Ngaji Matan Aby Syuja' (Matn al Ghoyah wa at Taqrib) 74
http://t.me/KitabMatanAbuSyuja
قال المؤلف رحمه الله : فصل فى الأوقات التى يكره فيها الصلاة. وخمسةُ أوقاتٍ لا يصلَى فيها إلا صلاةٌ لها سبب بعد صلاةِ الصبحِ حتى تطلُعَ الشمسُ وعند طلوعِها حتى تتكاملَ وترتفعَ قدرَ رُمح
"Pasal tentang waktu-waktu yang dilarang untuk shalat. Lima waktu tidak dilakukan shalat di dalamnya kecuali shalat yang memiliki sebab, setelah shalat Subuh sampai terbitnya matahari, ketika terbit matahari sampai menjadi sempurna terbitnya sampai kira-kira seukuran satu tombak"
Penjelasan
🍅Dalam pasal ini al Qadli Abu Syuja' menjelaskan waktu-waktu yang diharamkan untuk shalat sunnah.
☝️Apabila seseorang dengan sengaja melakukan shalat sunnah pada waktu-waktu ini maka shalatnya tidak sah dan dia berdosa, kecuali di tanah haram Makkah.
☝️Di tanah haram Makkah, kita boleh shalat sunnah kapanpun kita kehendaki, baik malam ataupun siang. Karena Rasulullah shallallahu alayhi wasallam sebagaimana diriwayatkan oleh at Tirmidzi mengizinkan hal itu.
🍅Ada lima waktu yang tidak boleh ditabrak dilakukan shalat di dalamnya
👆kecuali shalat yang memiliki sebab, baik sebab yang telah ada sebelum shalat maupun sebab yang ada bersamaan dengan shalat.
👍Yang pertama seperti shalat qodlo'. Sebabnya adalah dia meninggalkan shalat sebelum waktu tersebut.
👍Yang kedua, seperti shalat kusuf, karena dia melakukan shalat tersebut bersamaan matahari yang sedang gerhana, atau bersamaan dengan bulan yang sedang gerhana.
⛔ Apabila shalat tersebut adalah shalat sunnah mutlak maka dia tidak boleh shalat pada waktu tersebut.
1⃣ Setelah shalat Subuh sampai terbitnya matahari
☝️Apabila seseorang telah selesai melaksanakan shalat Shubuh, maka dia tidak boleh melakukan shalat sunnah mutlak.
2⃣ Ketika terbit matahari sampai menjadi sempurna terbitnya dan naik kira-kira seukuran satu tombak
☝️Seukuran tombak adalah 7 hasta
☝️Seseorang tidak boleh melakukan shalat sunnah mutlak mulai setelah shalat Subuh sampai matahari terbit dan naik seukuran satu tombak
👆🏻mulai dari terbitnya matahari sampai ia naik seukuran satu tombak butuh waktu kira² 20 menit
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/ldnupckediri
http://t.me/KitabMatanAbuSyuja
قال المؤلف رحمه الله : فصل فى الأوقات التى يكره فيها الصلاة. وخمسةُ أوقاتٍ لا يصلَى فيها إلا صلاةٌ لها سبب بعد صلاةِ الصبحِ حتى تطلُعَ الشمسُ وعند طلوعِها حتى تتكاملَ وترتفعَ قدرَ رُمح
"Pasal tentang waktu-waktu yang dilarang untuk shalat. Lima waktu tidak dilakukan shalat di dalamnya kecuali shalat yang memiliki sebab, setelah shalat Subuh sampai terbitnya matahari, ketika terbit matahari sampai menjadi sempurna terbitnya sampai kira-kira seukuran satu tombak"
Penjelasan
🍅Dalam pasal ini al Qadli Abu Syuja' menjelaskan waktu-waktu yang diharamkan untuk shalat sunnah.
☝️Apabila seseorang dengan sengaja melakukan shalat sunnah pada waktu-waktu ini maka shalatnya tidak sah dan dia berdosa, kecuali di tanah haram Makkah.
☝️Di tanah haram Makkah, kita boleh shalat sunnah kapanpun kita kehendaki, baik malam ataupun siang. Karena Rasulullah shallallahu alayhi wasallam sebagaimana diriwayatkan oleh at Tirmidzi mengizinkan hal itu.
🍅Ada lima waktu yang tidak boleh ditabrak dilakukan shalat di dalamnya
👆kecuali shalat yang memiliki sebab, baik sebab yang telah ada sebelum shalat maupun sebab yang ada bersamaan dengan shalat.
👍Yang pertama seperti shalat qodlo'. Sebabnya adalah dia meninggalkan shalat sebelum waktu tersebut.
👍Yang kedua, seperti shalat kusuf, karena dia melakukan shalat tersebut bersamaan matahari yang sedang gerhana, atau bersamaan dengan bulan yang sedang gerhana.
⛔ Apabila shalat tersebut adalah shalat sunnah mutlak maka dia tidak boleh shalat pada waktu tersebut.
1⃣ Setelah shalat Subuh sampai terbitnya matahari
☝️Apabila seseorang telah selesai melaksanakan shalat Shubuh, maka dia tidak boleh melakukan shalat sunnah mutlak.
2⃣ Ketika terbit matahari sampai menjadi sempurna terbitnya dan naik kira-kira seukuran satu tombak
☝️Seukuran tombak adalah 7 hasta
☝️Seseorang tidak boleh melakukan shalat sunnah mutlak mulai setelah shalat Subuh sampai matahari terbit dan naik seukuran satu tombak
👆🏻mulai dari terbitnya matahari sampai ia naik seukuran satu tombak butuh waktu kira² 20 menit
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Ahkam as Safar
Ahkam as Safar 11
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
KESIMPULAN TENTANG NIAT
1⃣ Shalat qashr niatnya bersamaan takbiratul ihram.
2⃣ Jama’ taqdim niatnya disaat shalat yang pertama (الصَلَاةِ الْأُوْلَى) boleh bahkan afdlol dibarengkan dengan takbiratul ihram, dan boleh tidak dibarengkan dengannya, asal masih di dalam shalat pertama tersebut meski berbarengan dengan salam pertama.
3⃣ Jama’ ta’khir niatnya pada waktunya shalat ulaa (ana sak jerone wektune shalat kang awal).
4⃣ Jama’ taqdim maupun jama’ ta’khir tidak merubah tata cara niat shalat yang kedua yakni ‘Ashr atau ‘Isya’ .
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
KESIMPULAN TENTANG NIAT
1⃣ Shalat qashr niatnya bersamaan takbiratul ihram.
2⃣ Jama’ taqdim niatnya disaat shalat yang pertama (الصَلَاةِ الْأُوْلَى) boleh bahkan afdlol dibarengkan dengan takbiratul ihram, dan boleh tidak dibarengkan dengannya, asal masih di dalam shalat pertama tersebut meski berbarengan dengan salam pertama.
3⃣ Jama’ ta’khir niatnya pada waktunya shalat ulaa (ana sak jerone wektune shalat kang awal).
4⃣ Jama’ taqdim maupun jama’ ta’khir tidak merubah tata cara niat shalat yang kedua yakni ‘Ashr atau ‘Isya’ .
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
Telegram
Ahkam as Safar
PC-LDNU Kabupaten Kediri
Forwarded from Fadlilah Bacaan Tahlil & Istighotsah
Fadlilah Bacaan Tahlil dan Istighotsah 12
(Fadlilah al Fatihah dan Akhir Surat Al Baqoroh)
🍅 Di antara ayat al Qur'an yang dibaca dalam tahlilan adalah surat al Fatihah dan akhir surat al Baqoroh.
☝️Umat Islam membaca surat ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alayhi wasallam:
إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ فَلَا تَحْبِسُوهُ، وَأَسْرِعُوا بِهِ إِلَى قَبْرِهِ، وَلْيُقْرَأْ عِنْدَ رَأْسِهِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ، وَعِنْدَ رِجْلَيْهِ بِخَاتِمَةِ الْبَقَرَةِ فِي قَبْرِهِ
"Apabila salah seorang kalian telah mati maka jangan kalian menahannya, segerakanlah dia ke kuburnya, dan hendaknya dia membaca al Fatihah pada kepalanya, dan akhir al Baqaroh pada kedua kakinya dalam kuburannya". HR at Thobaroni
☝️Akhir surat Al Baqoroh yang dimaksud adalah:
لِّلَّهِ مَا فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَمَا فِی ٱلۡأَرۡضِۗ وَإِن تُبۡدُوا۟ مَا فِیۤ أَنفُسِكُمۡ أَوۡ تُخۡفُوهُ یُحَاسِبۡكُم بِهِ ٱللَّهُۖ فَیَغۡفِرُ لِمَن یَشَاۤءُ وَیُعَذِّبُ مَن یَشَاۤءُۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرٌ ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَاۤ أُنزِلَ إِلَیۡهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَـٰۤىِٕكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَیۡنَ أَحَدࣲ مِّن رُّسُلِهِۦۚ وَقَالُوا۟ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَاۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَیۡكَ ٱلۡمَصِیرُ لَا یُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَیۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ إِن نَّسِینَاۤ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَیۡنَاۤ إِصۡرࣰا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَاۤۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَـٰفِرِینَ
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
t.me/ldnupckediri
(Fadlilah al Fatihah dan Akhir Surat Al Baqoroh)
🍅 Di antara ayat al Qur'an yang dibaca dalam tahlilan adalah surat al Fatihah dan akhir surat al Baqoroh.
☝️Umat Islam membaca surat ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alayhi wasallam:
إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ فَلَا تَحْبِسُوهُ، وَأَسْرِعُوا بِهِ إِلَى قَبْرِهِ، وَلْيُقْرَأْ عِنْدَ رَأْسِهِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ، وَعِنْدَ رِجْلَيْهِ بِخَاتِمَةِ الْبَقَرَةِ فِي قَبْرِهِ
"Apabila salah seorang kalian telah mati maka jangan kalian menahannya, segerakanlah dia ke kuburnya, dan hendaknya dia membaca al Fatihah pada kepalanya, dan akhir al Baqaroh pada kedua kakinya dalam kuburannya". HR at Thobaroni
☝️Akhir surat Al Baqoroh yang dimaksud adalah:
لِّلَّهِ مَا فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَمَا فِی ٱلۡأَرۡضِۗ وَإِن تُبۡدُوا۟ مَا فِیۤ أَنفُسِكُمۡ أَوۡ تُخۡفُوهُ یُحَاسِبۡكُم بِهِ ٱللَّهُۖ فَیَغۡفِرُ لِمَن یَشَاۤءُ وَیُعَذِّبُ مَن یَشَاۤءُۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرٌ ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَاۤ أُنزِلَ إِلَیۡهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَـٰۤىِٕكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَیۡنَ أَحَدࣲ مِّن رُّسُلِهِۦۚ وَقَالُوا۟ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَاۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَیۡكَ ٱلۡمَصِیرُ لَا یُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَیۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ إِن نَّسِینَاۤ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَیۡنَاۤ إِصۡرࣰا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَاۤۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَـٰفِرِینَ
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Matan Aby Syuja'
Ngaji Matan Aby Syuja' (Matn al Ghoyah wa at Taqrib) 75
http://t.me/KitabMatanAbuSyuja
قال المؤلف رحمه الله:
وإذا استوت حتى تزول ومن بعدِ صلاةِ العصرِ حتى تغرُبَ الشمس وعند الغروبِ حتى يتكاملَ غروبُها
"Dan ketika matahari tepat di tengah langit sampai bergeser (ke barat), setelah shalat Ashar sampai tenggelamnya matahari, ketika tenggelam matahari sampai sempurna tenggelamnya"
*Penjelasan*
3⃣ Ketika matahari tepat di tengah langit sampai bergeser (ke barat)
👆Ini adalah waktu yang pendek
👆Jika seseorang memulai shalat di dalam waktu tersebut, dia bertakbirotul ihram maka shalatnya tidak sah.
4⃣ Setelah shalat Ashar sampai tenggelamnya matahari
👆Jika seseorang telah selesai melakukan shalat Ashar maka dia tidak boleh melakukan shalat sunnah mutlak sepanjang sisa waktu Ashar.
5⃣ Ketika tenggelamnya matahari sampai sempurna tenggelamnya
👆Ketika tersembunyinya lingkaran matahari haram melakukan shalat sunnah mutlak sampai seluruh lingkaran matahari telah tenggelam.
🍎Di antara hadits yang menunjukkan apa yang disebutkan di atas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Al Imam as Syafi'i dari Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu alayhi wasallam melarang shalat ketika terbit dan tenggelamnya matahari.
👆Silsilah sanad Malik, dari Nafi' dari Ibnu Umar disebut silsilah emas (silsilah dzahab), sanad yang paling kuat.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/ldnupckediri
http://t.me/KitabMatanAbuSyuja
قال المؤلف رحمه الله:
وإذا استوت حتى تزول ومن بعدِ صلاةِ العصرِ حتى تغرُبَ الشمس وعند الغروبِ حتى يتكاملَ غروبُها
"Dan ketika matahari tepat di tengah langit sampai bergeser (ke barat), setelah shalat Ashar sampai tenggelamnya matahari, ketika tenggelam matahari sampai sempurna tenggelamnya"
*Penjelasan*
3⃣ Ketika matahari tepat di tengah langit sampai bergeser (ke barat)
👆Ini adalah waktu yang pendek
👆Jika seseorang memulai shalat di dalam waktu tersebut, dia bertakbirotul ihram maka shalatnya tidak sah.
4⃣ Setelah shalat Ashar sampai tenggelamnya matahari
👆Jika seseorang telah selesai melakukan shalat Ashar maka dia tidak boleh melakukan shalat sunnah mutlak sepanjang sisa waktu Ashar.
5⃣ Ketika tenggelamnya matahari sampai sempurna tenggelamnya
👆Ketika tersembunyinya lingkaran matahari haram melakukan shalat sunnah mutlak sampai seluruh lingkaran matahari telah tenggelam.
🍎Di antara hadits yang menunjukkan apa yang disebutkan di atas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Al Imam as Syafi'i dari Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu alayhi wasallam melarang shalat ketika terbit dan tenggelamnya matahari.
👆Silsilah sanad Malik, dari Nafi' dari Ibnu Umar disebut silsilah emas (silsilah dzahab), sanad yang paling kuat.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Ahkam as Safar
Ahkam as Safar 12
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
SUNNAT ROWATIB PADA SHALAT JAMA’
🍎Tata cara yang paling utama untuk shalat sunnat rotibahnya shalat jama’ adalah sebagai berikut :
👍 Untuk jama’ Dhuhur dan ‘Ashr :
♦️Shalat sunnah qobliyyah Dhuhur
♦️Kemudian shalat Dhuhur dan ‘Ashr;
♦️Kemudian shalat sunnah ba’diyyah Dhuhur dan shalat sunnah ‘Ashr.
*Peringatan :*
🍅Shalat sunnah sebelum Dhuhur/ setelah Dhuhur itu dua raka’at atau empat raka’at.
♦️Shalat sunnah ‘Ashr adalah empat raka’at.
👍Untuk shalat jama’ Maghrib dan ‘Isya’
♦️Shalat sunnah qobliyyah Maghrib.
♦️Kemudian shalat Maghrib dan ‘Isya’.
♦️Kemudian shalat sunnah ba’diyyah Maghrib, Qobliyyah ‘Isya’ dan Ba’diyyah ‘Isya’.
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
SUNNAT ROWATIB PADA SHALAT JAMA’
🍎Tata cara yang paling utama untuk shalat sunnat rotibahnya shalat jama’ adalah sebagai berikut :
👍 Untuk jama’ Dhuhur dan ‘Ashr :
♦️Shalat sunnah qobliyyah Dhuhur
♦️Kemudian shalat Dhuhur dan ‘Ashr;
♦️Kemudian shalat sunnah ba’diyyah Dhuhur dan shalat sunnah ‘Ashr.
*Peringatan :*
🍅Shalat sunnah sebelum Dhuhur/ setelah Dhuhur itu dua raka’at atau empat raka’at.
♦️Shalat sunnah ‘Ashr adalah empat raka’at.
👍Untuk shalat jama’ Maghrib dan ‘Isya’
♦️Shalat sunnah qobliyyah Maghrib.
♦️Kemudian shalat Maghrib dan ‘Isya’.
♦️Kemudian shalat sunnah ba’diyyah Maghrib, Qobliyyah ‘Isya’ dan Ba’diyyah ‘Isya’.
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
Telegram
Ahkam as Safar
PC-LDNU Kabupaten Kediri
LD-PCNU Kab KEDIRI
Photo
INFAQ JUM'AT BERKAH
🍅Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَدْ غَزَا وَمَنْ خَلَفَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا
"Barang siapa yang mempersiapkan (bekal) orang yang berperang di jalan Allah berarti dia telah berperang (mendapat pahala berperang). Dan barang siapa yang menjaga (menanggung urusan rumah) orang yang berperang di jalan Allah dengan baik berarti dia telah berperang". HR al Bukhari dan Muslim
🍅 Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan berinfaq untuk jihad fi sabilillah.
👆Jihad kita hari ini adalah *jihad bil Bayan* (berjuang menjelaskan/mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat dan membuka syubhah kelompok-kelompok yang menyimpang)
👆 Pengamalan hadits di atas hari ini adalah dengan *membantu biaya dakwah Islam Ahlussunnah wal jama’ah**
👆Tahukah anda pahalanya?
❤️ *Pahalanya seperti orang yang berjihad fi sabilillah**.
👆LDNU KAB KEDIRI berkomitmen di jalan dakwah Aswaja dengan 9 Program utama di atas
⛔ Anda ingin berjuang bersama kami?
👍 Salurkan infaq anda di:
Bank Jatim
a/n LDNU KABUPATEN KEDIRI
No Rekening: 0422225625
Konfirmasi hubungi:
M Fadil Akbar:
wa.me/6282244640794
🍅Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَدْ غَزَا وَمَنْ خَلَفَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا
"Barang siapa yang mempersiapkan (bekal) orang yang berperang di jalan Allah berarti dia telah berperang (mendapat pahala berperang). Dan barang siapa yang menjaga (menanggung urusan rumah) orang yang berperang di jalan Allah dengan baik berarti dia telah berperang". HR al Bukhari dan Muslim
🍅 Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan berinfaq untuk jihad fi sabilillah.
👆Jihad kita hari ini adalah *jihad bil Bayan* (berjuang menjelaskan/mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat dan membuka syubhah kelompok-kelompok yang menyimpang)
👆 Pengamalan hadits di atas hari ini adalah dengan *membantu biaya dakwah Islam Ahlussunnah wal jama’ah**
👆Tahukah anda pahalanya?
❤️ *Pahalanya seperti orang yang berjihad fi sabilillah**.
👆LDNU KAB KEDIRI berkomitmen di jalan dakwah Aswaja dengan 9 Program utama di atas
⛔ Anda ingin berjuang bersama kami?
👍 Salurkan infaq anda di:
Bank Jatim
a/n LDNU KABUPATEN KEDIRI
No Rekening: 0422225625
Konfirmasi hubungi:
M Fadil Akbar:
wa.me/6282244640794
WhatsApp.com
Share on WhatsApp
WhatsApp Messenger: More than 2 billion people
in over 180 countries use WhatsApp to stay in touch with friends and
family, anytime and anywhere. WhatsApp is free and offers simple, secure,
reliable messaging and calling, available…
in over 180 countries use WhatsApp to stay in touch with friends and
family, anytime and anywhere. WhatsApp is free and offers simple, secure,
reliable messaging and calling, available…
BULETIN JUM'AT NURUN NAHDLOH Edisi 21
Isi
❤️ Makna Iman Kepada Kitab-kitab Allah dan Rasul-Nya.
❤️ Karena telah terbongkar kedoknya Wahhabi pada masa sekarang tidak mau disebut Wahhabi. Bagaimana membantahnya? Ikuti uraian dalam buletin an Nahdloh Edisi 21.
#LDNU KAB KEDIRI
Download 👇
https://drive.google.com/file/d/1ROBJysqRVIIKqfwXIpeObCO7ydRtpOgT/view?usp=drivesdk
Isi
❤️ Makna Iman Kepada Kitab-kitab Allah dan Rasul-Nya.
❤️ Karena telah terbongkar kedoknya Wahhabi pada masa sekarang tidak mau disebut Wahhabi. Bagaimana membantahnya? Ikuti uraian dalam buletin an Nahdloh Edisi 21.
#LDNU KAB KEDIRI
Download 👇
https://drive.google.com/file/d/1ROBJysqRVIIKqfwXIpeObCO7ydRtpOgT/view?usp=drivesdk
Google Docs
Beriman Kepada Allah dan Rasul²Nya.pdf
GERAKAN SUBSCRIBE YOU TUBE LDNU KAB KEDIRI
https://youtu.be/OCPpKbChfzU
🍎Apakah anda senang dengan postingan materi-materi dakwah LDNU Kab Kediri?
🍎Apakah anda mendapatkan manfaat dari postingan materi-materi dakwah LDNU Kab Kediri?
🍎Apakah anda ingin kebaikan dan manfaat ini didapatkan juga oleh masyarakat yang lebih luas lagi?
🍎Apakah anda ingin Aswaja (Islam rahmatan Lil Alamin) tetap jaya di Indonesia tercinta?
🍎Apakah anda ingin paham-paham radikal hilang dari negara kita?
👆Jika anda ingin semua itu maka
Subscribe, like, comment dan share chanel LDNU KAB KEDIRI berikut:
https://www.youtube.com/c/LDNUKABKEDIRIOfficial
#LDNU KAB KEDIRI
https://youtu.be/OCPpKbChfzU
🍎Apakah anda senang dengan postingan materi-materi dakwah LDNU Kab Kediri?
🍎Apakah anda mendapatkan manfaat dari postingan materi-materi dakwah LDNU Kab Kediri?
🍎Apakah anda ingin kebaikan dan manfaat ini didapatkan juga oleh masyarakat yang lebih luas lagi?
🍎Apakah anda ingin Aswaja (Islam rahmatan Lil Alamin) tetap jaya di Indonesia tercinta?
🍎Apakah anda ingin paham-paham radikal hilang dari negara kita?
👆Jika anda ingin semua itu maka
Subscribe, like, comment dan share chanel LDNU KAB KEDIRI berikut:
https://www.youtube.com/c/LDNUKABKEDIRIOfficial
#LDNU KAB KEDIRI
YouTube
Allah Suci dari Bertempat
Oleh: Ust. Dr. Asy'ari Masduki, S.HI., MA
Forwarded from Matan Aby Syuja'
Ngaji Matan Aby Syuja' (Matn al Ghoyah wa at Taqrib) 76
http://t.me/KitabMatanAbuSyuja
فصل فى صلاة الجماعة
قال المؤلف رحمه الله: وصلاةُ الجماعةِ سنةٌ مؤكدة
"Pasal Tentang Shalat Jama'ah, shalat jama’ah itu sunnah muakkadah".
Penjelasan
🍎 Dalam pasal ini al Qadli Abu Syuja' menjelaskan tentang hukum-hukum Jama'ah dalam shalat.
🍎Dalil tentang shalat jama’ah adalah hadits Rasulullah shallallahu alayhi wasallam:
صلاةُ الجماعةِ تعدِلُ صلاةَ الفَذِّ بخمسٍ وعشرينَ درجة. رواه البخارى.
"Shalat Jama'ah itu membandingi shalat sendirian dengan 25 derajat" HR al Bukhari.
🍎 Shalat jama’ah hukumnya sunnah muakkadah
☝️Maksudnya adalah dalam shalat fardlu yang lima.
☝️Tetapi pendapat ini bukanlah pendapat yang rojih (unggul). Karena pendapat yang rojih mengatakan bahwa hukum shalat jama’ah adalah fardlu kifayah, bukan hanya sunnah muakkadah.
☝️Sedangkan jama’ah dalam shalat jum'at hukumnya fardlu ain
🍎Orang yang fardlu kifayah melaksanakan shalat jama’ah adalah:
1⃣Laki-laki yang baligh
☝️Perempuan dan laki-laki yang belum baligh tidak wajib jama'ah
2⃣Merdeka
☝️Para hamba sahaya tidak wajib jama’ah
3⃣ Mukim
☝️Orang yang musafir (dalam perjalanan) tidak wajib jama’ah
4⃣ Tidak ada udzur
☝️Orang yang ada udzur tidak wajib jama’ah
☝️Udzur seperti hujan yang sangat lebat, takut terhadap keselamatan nyawa, anggota badan dan hartanya.
🍓 Makna fardlu kifayah di sini adalah jika dalam suatu kampung telah dilakukan maka yang lain tidak berdosa
☝️
🍓 Apabila shalat imam dan makmum itu berbeda maka tidak disunnahkan untuk berjama'ah.
☝️Jika imam shalat Dhuhur dan makmum shalat Ashar maka salah satu dari keduanya tidak disunnahkan untuk bermakmum pada yang lain, meskipun shalatnya itu sah
Fardlu kifayah terlaksana jika syiar Jama'ah telah terlihat. Artinya jika kampungnya kecil maka cukup dilaksanakan di satu tempat, sekira jika orang ingin datang untuk shalat jama’ah di situ maka akan mudah baginya.
☝️Adapun di daerah yang besar maka harus dilaksanakan di beberapa tempat, sehingga mudah bagi orang yang ingin shalat jama’ah untuk menghadirinya.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/ldnupckediri
http://t.me/KitabMatanAbuSyuja
فصل فى صلاة الجماعة
قال المؤلف رحمه الله: وصلاةُ الجماعةِ سنةٌ مؤكدة
"Pasal Tentang Shalat Jama'ah, shalat jama’ah itu sunnah muakkadah".
Penjelasan
🍎 Dalam pasal ini al Qadli Abu Syuja' menjelaskan tentang hukum-hukum Jama'ah dalam shalat.
🍎Dalil tentang shalat jama’ah adalah hadits Rasulullah shallallahu alayhi wasallam:
صلاةُ الجماعةِ تعدِلُ صلاةَ الفَذِّ بخمسٍ وعشرينَ درجة. رواه البخارى.
"Shalat Jama'ah itu membandingi shalat sendirian dengan 25 derajat" HR al Bukhari.
🍎 Shalat jama’ah hukumnya sunnah muakkadah
☝️Maksudnya adalah dalam shalat fardlu yang lima.
☝️Tetapi pendapat ini bukanlah pendapat yang rojih (unggul). Karena pendapat yang rojih mengatakan bahwa hukum shalat jama’ah adalah fardlu kifayah, bukan hanya sunnah muakkadah.
☝️Sedangkan jama’ah dalam shalat jum'at hukumnya fardlu ain
🍎Orang yang fardlu kifayah melaksanakan shalat jama’ah adalah:
1⃣Laki-laki yang baligh
☝️Perempuan dan laki-laki yang belum baligh tidak wajib jama'ah
2⃣Merdeka
☝️Para hamba sahaya tidak wajib jama’ah
3⃣ Mukim
☝️Orang yang musafir (dalam perjalanan) tidak wajib jama’ah
4⃣ Tidak ada udzur
☝️Orang yang ada udzur tidak wajib jama’ah
☝️Udzur seperti hujan yang sangat lebat, takut terhadap keselamatan nyawa, anggota badan dan hartanya.
🍓 Makna fardlu kifayah di sini adalah jika dalam suatu kampung telah dilakukan maka yang lain tidak berdosa
☝️
🍓 Apabila shalat imam dan makmum itu berbeda maka tidak disunnahkan untuk berjama'ah.
☝️Jika imam shalat Dhuhur dan makmum shalat Ashar maka salah satu dari keduanya tidak disunnahkan untuk bermakmum pada yang lain, meskipun shalatnya itu sah
Fardlu kifayah terlaksana jika syiar Jama'ah telah terlihat. Artinya jika kampungnya kecil maka cukup dilaksanakan di satu tempat, sekira jika orang ingin datang untuk shalat jama’ah di situ maka akan mudah baginya.
☝️Adapun di daerah yang besar maka harus dilaksanakan di beberapa tempat, sehingga mudah bagi orang yang ingin shalat jama’ah untuk menghadirinya.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Fadlilah Bacaan Tahlil & Istighotsah
Fadlilah Bacaan Tahlil dan Istighotsah 13
(Fadlilah Bacaan Awal dan Akhir Surat Al Baqoroh Serta Ayat Kursi)
🍎 Di antara ayat al Qur'an yang dibaca dalam tahlilan adalah awal dan akhir Surat Al Baqoroh serta Ayat Kursi
🍎Di antara Fadlilah dari membaca ayat tersebut adalah akan terhindar dari gangguan dan kejahatan syetan.
☝️Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ أَرْبَعَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، وَآيَةَ الْكُرْسِيِّ، وَآيَتَانِ بَعْدَ آيَةِ الْكُرْسِيِّ، وَثَلَاثًا مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، لَمْ يَقْرَبْهُ وَلَا أَهْلَهُ يَوْمَئِذٍ شَيْطَانٌ
"Barangsiapa membaca empat ayat dari awal surat al Baqoroh, ayat al kursiy, dan dua ayat setelah ayat al kursiy, tiga ayat dari akhir surat Al Baqoroh maka syetan ketika itu tidak akan mendekati dirinya dan keluarganya" HR ad Darimiy
1⃣ Empat ayat awal surat al Baqoroh
الۤمۤ ذَ ٰلِكَ ٱلۡكِتَـٰبُ لَا رَیۡبَۛ فِیهِۛ هُدࣰى لِّلۡمُتَّقِینَ ٱلَّذِینَ یُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَیۡبِ وَیُقِیمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ یُنفِقُونَ وَٱلَّذِینَ یُؤۡمِنُونَ بِمَاۤ أُنزِلَ إِلَیۡكَ وَمَاۤ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ وَبِٱلۡـَٔاخِرَةِ هُمۡ یُوقِنُونَ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ عَلَىٰ هُدࣰى مِّن رَّبِّهِمۡۖ وَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
[Surat Al-Baqarah 1 - 5]
2⃣ Ayat Kursi
ٱللَّهُ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَیُّ ٱلۡقَیُّومُۚ لَا تَأۡخُذُهُۥ سِنَةࣱ وَلَا نَوۡمࣱۚ لَّهُۥ مَا فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَمَا فِی ٱلۡأَرۡضِۗ مَن ذَا ٱلَّذِی یَشۡفَعُ عِندَهُۥۤ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ یَعۡلَمُ مَا بَیۡنَ أَیۡدِیهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡۖ وَلَا یُحِیطُونَ بِشَیۡءࣲ مِّنۡ عِلۡمِهِۦۤ إِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرۡسِیُّهُ ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضَۖ وَلَا یَـُٔودُهُۥ حِفۡظُهُمَاۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِیُّ ٱلۡعَظِیمُ
[Surat Al-Baqarah 255]
3⃣ Dua ayat setelah ayat al Kursiy
لَاۤ إِكۡرَاهَ فِی ٱلدِّینِۖ قَد تَّبَیَّنَ ٱلرُّشۡدُ مِنَ ٱلۡغَیِّۚ فَمَن یَكۡفُرۡ بِٱلطَّـٰغُوتِ وَیُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَاۗ وَٱللَّهُ سَمِیعٌ عَلِیمٌ. ٱللَّهُ وَلِیُّ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ یُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۖ وَٱلَّذِینَ كَفَرُوۤا۟ أَوۡلِیَاۤؤُهُمُ ٱلطَّـٰغُوتُ یُخۡرِجُونَهُم مِّنَ ٱلنُّورِ إِلَى ٱلظُّلُمَـٰتِۗ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ أَصۡحَـٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِیهَا خَـٰلِدُونَ
[Surat Al-Baqarah 256-257)
4⃣ Tiga ayat akhir surat Al Baqoroh
لِّلَّهِ مَا فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَمَا فِی ٱلۡأَرۡضِۗ وَإِن تُبۡدُوا۟ مَا فِیۤ أَنفُسِكُمۡ أَوۡ تُخۡفُوهُ یُحَاسِبۡكُم بِهِ ٱللَّهُۖ فَیَغۡفِرُ لِمَن یَشَاۤءُ وَیُعَذِّبُ مَن یَشَاۤءُۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرٌ ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَاۤ أُنزِلَ إِلَیۡهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَـٰۤىِٕكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَیۡنَ أَحَدࣲ مِّن رُّسُلِهِۦۚ وَقَالُوا۟ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَاۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَیۡكَ ٱلۡمَصِیرُ لَا یُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَیۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ إِن نَّسِینَاۤ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَیۡنَاۤ إِصۡرࣰا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَاۤۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَـٰفِرِینَ
[Surat Al-Baqarah 284 - 286]
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
t.me/ldnupckediri
(Fadlilah Bacaan Awal dan Akhir Surat Al Baqoroh Serta Ayat Kursi)
🍎 Di antara ayat al Qur'an yang dibaca dalam tahlilan adalah awal dan akhir Surat Al Baqoroh serta Ayat Kursi
🍎Di antara Fadlilah dari membaca ayat tersebut adalah akan terhindar dari gangguan dan kejahatan syetan.
☝️Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ أَرْبَعَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، وَآيَةَ الْكُرْسِيِّ، وَآيَتَانِ بَعْدَ آيَةِ الْكُرْسِيِّ، وَثَلَاثًا مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، لَمْ يَقْرَبْهُ وَلَا أَهْلَهُ يَوْمَئِذٍ شَيْطَانٌ
"Barangsiapa membaca empat ayat dari awal surat al Baqoroh, ayat al kursiy, dan dua ayat setelah ayat al kursiy, tiga ayat dari akhir surat Al Baqoroh maka syetan ketika itu tidak akan mendekati dirinya dan keluarganya" HR ad Darimiy
1⃣ Empat ayat awal surat al Baqoroh
الۤمۤ ذَ ٰلِكَ ٱلۡكِتَـٰبُ لَا رَیۡبَۛ فِیهِۛ هُدࣰى لِّلۡمُتَّقِینَ ٱلَّذِینَ یُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَیۡبِ وَیُقِیمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ یُنفِقُونَ وَٱلَّذِینَ یُؤۡمِنُونَ بِمَاۤ أُنزِلَ إِلَیۡكَ وَمَاۤ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ وَبِٱلۡـَٔاخِرَةِ هُمۡ یُوقِنُونَ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ عَلَىٰ هُدࣰى مِّن رَّبِّهِمۡۖ وَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
[Surat Al-Baqarah 1 - 5]
2⃣ Ayat Kursi
ٱللَّهُ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَیُّ ٱلۡقَیُّومُۚ لَا تَأۡخُذُهُۥ سِنَةࣱ وَلَا نَوۡمࣱۚ لَّهُۥ مَا فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَمَا فِی ٱلۡأَرۡضِۗ مَن ذَا ٱلَّذِی یَشۡفَعُ عِندَهُۥۤ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ یَعۡلَمُ مَا بَیۡنَ أَیۡدِیهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡۖ وَلَا یُحِیطُونَ بِشَیۡءࣲ مِّنۡ عِلۡمِهِۦۤ إِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرۡسِیُّهُ ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضَۖ وَلَا یَـُٔودُهُۥ حِفۡظُهُمَاۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِیُّ ٱلۡعَظِیمُ
[Surat Al-Baqarah 255]
3⃣ Dua ayat setelah ayat al Kursiy
لَاۤ إِكۡرَاهَ فِی ٱلدِّینِۖ قَد تَّبَیَّنَ ٱلرُّشۡدُ مِنَ ٱلۡغَیِّۚ فَمَن یَكۡفُرۡ بِٱلطَّـٰغُوتِ وَیُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَاۗ وَٱللَّهُ سَمِیعٌ عَلِیمٌ. ٱللَّهُ وَلِیُّ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ یُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۖ وَٱلَّذِینَ كَفَرُوۤا۟ أَوۡلِیَاۤؤُهُمُ ٱلطَّـٰغُوتُ یُخۡرِجُونَهُم مِّنَ ٱلنُّورِ إِلَى ٱلظُّلُمَـٰتِۗ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ أَصۡحَـٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِیهَا خَـٰلِدُونَ
[Surat Al-Baqarah 256-257)
4⃣ Tiga ayat akhir surat Al Baqoroh
لِّلَّهِ مَا فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَمَا فِی ٱلۡأَرۡضِۗ وَإِن تُبۡدُوا۟ مَا فِیۤ أَنفُسِكُمۡ أَوۡ تُخۡفُوهُ یُحَاسِبۡكُم بِهِ ٱللَّهُۖ فَیَغۡفِرُ لِمَن یَشَاۤءُ وَیُعَذِّبُ مَن یَشَاۤءُۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرٌ ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَاۤ أُنزِلَ إِلَیۡهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَـٰۤىِٕكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَیۡنَ أَحَدࣲ مِّن رُّسُلِهِۦۚ وَقَالُوا۟ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَاۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَیۡكَ ٱلۡمَصِیرُ لَا یُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَیۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ إِن نَّسِینَاۤ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَیۡنَاۤ إِصۡرࣰا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَاۤۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَـٰفِرِینَ
[Surat Al-Baqarah 284 - 286]
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Ahkam as Safar
Ahkam as Safar 13
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
ADAB BEPERGIAN
1⃣ Bertaubat
♦️Hendaknya musafir lebih dahulu bertaubah, mengembalikan barang atau haq yang dia ambil secara dhalim, melunasi hutang, menyediakan nafkah untuk mereka yang wajib ia nafkahi sampai kembali, mengembalikan barang titipan, tidak berbekal kecuali yang halal dan hendaknya membawa sejumlah bekal yang bisa membantu perlengkapan teman-temannya diperjalanan.
2⃣ Mengajak Teman
♦️Jangan bepergian seorang diri dan hendaknya memilih teman yang punya kemampuan dan kemauan memberikan pertolongan terutama dalam Agama, agar dia memperingatkan ketika lupa atau teledor.
❤️ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang bepergian sendirian, Beliau bersabda:
اَلرَّاكِبُ شَيْطَانٌ وَالرَّاكِبَانِ شَيْطَانَانِ وَالثَّلَاثَةُ رَكْبٌ
رواه أبو داود والترمذى والنسائى بأسانيد صحيحة عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده رضى الله عنهم وقال الترمذى : حديث حسن
“Musafir yang sendirian adalah sama saja dengan perilaku syaithan, musafir yang hanya dua orang sama saja dengan perilaku dua syaithan dan musafir yang berjumlah tiga orang adalah kafilah”.
☝️Hadits tersebut memberi pengertian tentang larangan bepergian seorang diri atau cuma dua orang, karena kesendirian dalam bepergian adalah perilaku syaithan atau satu sikap yang dimotivasi oleh syaithan, begitu juga dua orang.
☝️Anjuran untuk mengadakan rombongan minimal tiga orang.
❤️ Dalam hadits lain dinyatakan bahwa sebaik-baik teman bepergian adalah 4 orang.
♦️Termasuk sunnah Nabi lagi adalah mengangkat salah satu dari mereka untuk menjadi amiir/ pemimpin untuk mengatur dan menentukan kemashlahatan bepergian mereka.
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
ADAB BEPERGIAN
1⃣ Bertaubat
♦️Hendaknya musafir lebih dahulu bertaubah, mengembalikan barang atau haq yang dia ambil secara dhalim, melunasi hutang, menyediakan nafkah untuk mereka yang wajib ia nafkahi sampai kembali, mengembalikan barang titipan, tidak berbekal kecuali yang halal dan hendaknya membawa sejumlah bekal yang bisa membantu perlengkapan teman-temannya diperjalanan.
2⃣ Mengajak Teman
♦️Jangan bepergian seorang diri dan hendaknya memilih teman yang punya kemampuan dan kemauan memberikan pertolongan terutama dalam Agama, agar dia memperingatkan ketika lupa atau teledor.
❤️ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang bepergian sendirian, Beliau bersabda:
اَلرَّاكِبُ شَيْطَانٌ وَالرَّاكِبَانِ شَيْطَانَانِ وَالثَّلَاثَةُ رَكْبٌ
رواه أبو داود والترمذى والنسائى بأسانيد صحيحة عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده رضى الله عنهم وقال الترمذى : حديث حسن
“Musafir yang sendirian adalah sama saja dengan perilaku syaithan, musafir yang hanya dua orang sama saja dengan perilaku dua syaithan dan musafir yang berjumlah tiga orang adalah kafilah”.
☝️Hadits tersebut memberi pengertian tentang larangan bepergian seorang diri atau cuma dua orang, karena kesendirian dalam bepergian adalah perilaku syaithan atau satu sikap yang dimotivasi oleh syaithan, begitu juga dua orang.
☝️Anjuran untuk mengadakan rombongan minimal tiga orang.
❤️ Dalam hadits lain dinyatakan bahwa sebaik-baik teman bepergian adalah 4 orang.
♦️Termasuk sunnah Nabi lagi adalah mengangkat salah satu dari mereka untuk menjadi amiir/ pemimpin untuk mengatur dan menentukan kemashlahatan bepergian mereka.
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
Telegram
Ahkam as Safar
PC-LDNU Kabupaten Kediri
Forwarded from Ahkam as Safar
Ahkam as Safar 14
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
ADAB BEPERGIAN
3⃣ Berpamitan
♦️Berpamitan kepada Kawan, keluarga (anak dan istri), sanak saudara dan para tetangganya yang tidak ikut bepergian seraya minta do’a dari mereka.
☝️Do’a orang yang dipamiti untuk musafir yang berpamitan :
فِى حِفْظِ اللهِ وَكَنَفِهِ، زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَوَجَّهَكَ اِلَى الْخَيْرِ حَيْثُ تَوَجَّهْتَ
“Semoga engkau dalam penjagaan dan lindungan Allah, semoga Allah membekalimu taqwa, mengampuni dosamu dan mengarahkanmu kepada kebajikan di mana saja kau menghadap/ menuju”.
☝️Do’a musafir (ucapan selamat tinggal yang islami) kepada mereka yang ditinggalkan :
دِيْنَكَ وَاَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيْمَ عَمَلِكَ
أَسْتَوْدِعُ اللهَ
دِيْنَكُمْ وَاَمَانَتَكُمْ وَخَوَاتِيْمَ اَعْمَالَكُمْ
“Aku mohon kepada Allah agar menjaga agama, amanat dan penghabisan amal perbuatanmu”.
أَسْتَوْدِعُكَ /أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِى لَاتَضِيْعُ وَدَآئِعُهُ
“Aku mohon agar kamu dijaga oleh Allah yang tidak sia-sia apa yang dititipkan kepada-Nya”.
♦️Seyogyanya ketika si musafir yang berpamitan sudah berpaling membelakanginya maka orang yang ditinggal menambah do’a :
اَللَّهُمَّ اطْـوِ لَهُ الْبُعْدَ وَهَوِّنْ عَلَيْهِ السَّفَرَ
“Ya Allah! Singkatkanlah kejauhan perjalanannya dan mudahkanlah bepergiannya”.
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
ADAB BEPERGIAN
3⃣ Berpamitan
♦️Berpamitan kepada Kawan, keluarga (anak dan istri), sanak saudara dan para tetangganya yang tidak ikut bepergian seraya minta do’a dari mereka.
☝️Do’a orang yang dipamiti untuk musafir yang berpamitan :
فِى حِفْظِ اللهِ وَكَنَفِهِ، زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَوَجَّهَكَ اِلَى الْخَيْرِ حَيْثُ تَوَجَّهْتَ
“Semoga engkau dalam penjagaan dan lindungan Allah, semoga Allah membekalimu taqwa, mengampuni dosamu dan mengarahkanmu kepada kebajikan di mana saja kau menghadap/ menuju”.
☝️Do’a musafir (ucapan selamat tinggal yang islami) kepada mereka yang ditinggalkan :
دِيْنَكَ وَاَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيْمَ عَمَلِكَ
أَسْتَوْدِعُ اللهَ
دِيْنَكُمْ وَاَمَانَتَكُمْ وَخَوَاتِيْمَ اَعْمَالَكُمْ
“Aku mohon kepada Allah agar menjaga agama, amanat dan penghabisan amal perbuatanmu”.
أَسْتَوْدِعُكَ /أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِى لَاتَضِيْعُ وَدَآئِعُهُ
“Aku mohon agar kamu dijaga oleh Allah yang tidak sia-sia apa yang dititipkan kepada-Nya”.
♦️Seyogyanya ketika si musafir yang berpamitan sudah berpaling membelakanginya maka orang yang ditinggal menambah do’a :
اَللَّهُمَّ اطْـوِ لَهُ الْبُعْدَ وَهَوِّنْ عَلَيْهِ السَّفَرَ
“Ya Allah! Singkatkanlah kejauhan perjalanannya dan mudahkanlah bepergiannya”.
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
Telegram
Ahkam as Safar
PC-LDNU Kabupaten Kediri