Forwarded from Fadlilah Bacaan Tahlil & Istighotsah
Fadlilah Bacaan Tahlil dan Istighotsah 06
(Dzikir Dengan Suara Yang Keras)
🍅 Di antara yang dipersoalkan dalam tahlilan adalah dzikir dengan suara keras.
👆Dalil yang menunjukkan bolehnya mengeraskan suara dalam berdzikir secara umum, diantaranya adalah hadits qudsiy : Rosululloh Shollalloohu ‘alaihi Wasallam bersabda :
يَقُوْلُ الله ُتَعَالى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ وَأَنَا مَعَه حِيْنَ يَذْكُرُنِيْ إِنْ ذَكَرَنِيْ فِي نَفْسِه ذَكَرْتُه فِيْ نَفْسِيْ وَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ مَلَإٍ ذَكَرْتُه فِيْ مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ. متفق عليه
Allah Ta’ala berfirman: “Aku (kuasa untuk berbuat) seperti harapan hamba-Ku terhadapku, dan Aku senantiasa menjaganya dan memberikan taufiiq serta pertolongan terhadapnyanya jika ia menyebut nama-Ku. Jika ia menyebutKu dengan lirih Aku akan memberinya pahala dan rohmat secara sembunyi-sembunyi, dan jika ia menyebutku secara berjamaah atau dengan suara keras maka Aku akan menyebutnya dikalangan Malaikat yang mulia” (H.R. al Bukhoori dan Muslim).
👆Al Haafizh as-Suyuuthiy dalam kitab Al Haawiy Lil Fataawii juz II hal. 375 berkata :
وَالذِّكْرُ فِى الْمَلَأِ لَا يَكُوْنُ اِلَّا عَنْ جَهْرٍ .
"“Dzikir dalam berjamaah tidak terlaksana kecuali dengan bersuara keras”.
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
t.me/ldnupckediri
(Dzikir Dengan Suara Yang Keras)
🍅 Di antara yang dipersoalkan dalam tahlilan adalah dzikir dengan suara keras.
👆Dalil yang menunjukkan bolehnya mengeraskan suara dalam berdzikir secara umum, diantaranya adalah hadits qudsiy : Rosululloh Shollalloohu ‘alaihi Wasallam bersabda :
يَقُوْلُ الله ُتَعَالى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ وَأَنَا مَعَه حِيْنَ يَذْكُرُنِيْ إِنْ ذَكَرَنِيْ فِي نَفْسِه ذَكَرْتُه فِيْ نَفْسِيْ وَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ مَلَإٍ ذَكَرْتُه فِيْ مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ. متفق عليه
Allah Ta’ala berfirman: “Aku (kuasa untuk berbuat) seperti harapan hamba-Ku terhadapku, dan Aku senantiasa menjaganya dan memberikan taufiiq serta pertolongan terhadapnyanya jika ia menyebut nama-Ku. Jika ia menyebutKu dengan lirih Aku akan memberinya pahala dan rohmat secara sembunyi-sembunyi, dan jika ia menyebutku secara berjamaah atau dengan suara keras maka Aku akan menyebutnya dikalangan Malaikat yang mulia” (H.R. al Bukhoori dan Muslim).
👆Al Haafizh as-Suyuuthiy dalam kitab Al Haawiy Lil Fataawii juz II hal. 375 berkata :
وَالذِّكْرُ فِى الْمَلَأِ لَا يَكُوْنُ اِلَّا عَنْ جَهْرٍ .
"“Dzikir dalam berjamaah tidak terlaksana kecuali dengan bersuara keras”.
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Matan Aby Syuja'
Ngaji Matan Abi Syuja' (Matn al Ghoyah wat Taqrib) 69
http://t.me/KitabMatanAbuSyuja
قال المؤلف رحمه الله:
والردة
"Riddah"
Penjelasan
🍅 Hal-hal yang membatalkan shalat:
1⃣0⃣ Riddah
👆Jika seseorang sedang shalat kemudian dia murtad maka shalatnya batal, meskipun dia kembali pada Islam seketika, dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
👆Misalnya, seseorang sedang shalat kemudian dalam hatinya meyakini keyakinan yang kufur, lalu dia menyadari hal itu dan langsung mengucapkan dua kalimat syahadat, maka batal shalatnya.
🍒 Riddah terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1⃣ Riddah i'tiqodiyyah (keyakinan)
👆Letaknya di dalam hati
👆 seperti ragu terhadap adanya Allah, ragu terhadap kebenaran Rasulullah, meyakini bahwa Allah itu jisim.
2⃣ Riddah fi'liyyah (perbuatan)
👆Letaknya pada anggota badan manusia
👆Seperti sujud pada berhala atau matahari, membuang mushhaf di tempat sampah dan semacamnya.
3⃣ Kufur lafdziyyah (ucapan)
👆Letaknya pada lisan.
👆Seperti mencaci Allah, mencaci Nabi, mencaci Islam, mencaci syariat Islam, seperti orang yang memanggil seorang muslim dengan panggilan, "wahai orang kafir " dengan maksud bahwa orang tersebut benar-benar kafir.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/ldnupckediri
http://t.me/KitabMatanAbuSyuja
قال المؤلف رحمه الله:
والردة
"Riddah"
Penjelasan
🍅 Hal-hal yang membatalkan shalat:
1⃣0⃣ Riddah
👆Jika seseorang sedang shalat kemudian dia murtad maka shalatnya batal, meskipun dia kembali pada Islam seketika, dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
👆Misalnya, seseorang sedang shalat kemudian dalam hatinya meyakini keyakinan yang kufur, lalu dia menyadari hal itu dan langsung mengucapkan dua kalimat syahadat, maka batal shalatnya.
🍒 Riddah terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1⃣ Riddah i'tiqodiyyah (keyakinan)
👆Letaknya di dalam hati
👆 seperti ragu terhadap adanya Allah, ragu terhadap kebenaran Rasulullah, meyakini bahwa Allah itu jisim.
2⃣ Riddah fi'liyyah (perbuatan)
👆Letaknya pada anggota badan manusia
👆Seperti sujud pada berhala atau matahari, membuang mushhaf di tempat sampah dan semacamnya.
3⃣ Kufur lafdziyyah (ucapan)
👆Letaknya pada lisan.
👆Seperti mencaci Allah, mencaci Nabi, mencaci Islam, mencaci syariat Islam, seperti orang yang memanggil seorang muslim dengan panggilan, "wahai orang kafir " dengan maksud bahwa orang tersebut benar-benar kafir.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Ahkam as Safar
Ahkam as Safar 06
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
DALIL SHALAT JAMA’
🍅 Dasar hukum shalat jama’ adalah beberapa hadits diantaranya :
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ كَانَ إِذَاعَجَّلَ السَّيْرَ جَمَعَ بَيْنَ الـمَغْرِبِ وَالْعِشَآءِ. رَوَاهُ الشَّيْخَانِ
Diceritakan dari Ibni Umar rodliyallohu “anh, bahwa : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika mempercepat perjalanan, Beliau menjama’ shalat Maghrib dan ‘Isya’” (HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim)
🍅Dalam hadits diriwayatkan:
عَنْ اَنَسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ كَانَ يَجْمَعُ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالعَصْرِ فىِ السَّفَرِ (رَوَاهُ الشَّيْخَانِ)
Diceritakan dari Anas RA, bahwa : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjama’ antara shalat Dhuhur dan ‘Ashr dalam perjalanan (jauh)”. (HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim)
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
DALIL SHALAT JAMA’
🍅 Dasar hukum shalat jama’ adalah beberapa hadits diantaranya :
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ كَانَ إِذَاعَجَّلَ السَّيْرَ جَمَعَ بَيْنَ الـمَغْرِبِ وَالْعِشَآءِ. رَوَاهُ الشَّيْخَانِ
Diceritakan dari Ibni Umar rodliyallohu “anh, bahwa : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika mempercepat perjalanan, Beliau menjama’ shalat Maghrib dan ‘Isya’” (HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim)
🍅Dalam hadits diriwayatkan:
عَنْ اَنَسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ كَانَ يَجْمَعُ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالعَصْرِ فىِ السَّفَرِ (رَوَاهُ الشَّيْخَانِ)
Diceritakan dari Anas RA, bahwa : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjama’ antara shalat Dhuhur dan ‘Ashr dalam perjalanan (jauh)”. (HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim)
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
Telegram
Ahkam as Safar
PC-LDNU Kabupaten Kediri
Buletin Jum'at "Nurun Nahdloh" adalah media dakwah LDNU KAB KEDIRI. Buletin ini terbit setiap jum'at.
Edisi 20 hari ini mengkaji tentang:
1⃣ Sullamut Taufiq: Makna Iman Kepada Malaikat
2⃣ Rudud: Jika Wahhabi berkata: kami adalah salafi, maka bagaimana membantahnya?!
3⃣ Masail Ummat: Problema Jum'atan lebih dari satu
👍 Silahkan sebarkan seluas-luasnya melalui MEDSOS atau anda cetak sendiri untuk dibagikan pada Jama'ah shalat Jum'at.
👍Jika anda ingin mendapatkan *buletin fisiknya* silahkan hubungi :
Ust. Aan Yusuf Chunaifi:
wa.me/6285707071237
Download
https://drive.google.com/file/d/1PsWWVzRCnNSpSZ0Tu4XvA2B0d1dZoerf/view?usp=drivesdk
Edisi 20 hari ini mengkaji tentang:
1⃣ Sullamut Taufiq: Makna Iman Kepada Malaikat
2⃣ Rudud: Jika Wahhabi berkata: kami adalah salafi, maka bagaimana membantahnya?!
3⃣ Masail Ummat: Problema Jum'atan lebih dari satu
👍 Silahkan sebarkan seluas-luasnya melalui MEDSOS atau anda cetak sendiri untuk dibagikan pada Jama'ah shalat Jum'at.
👍Jika anda ingin mendapatkan *buletin fisiknya* silahkan hubungi :
Ust. Aan Yusuf Chunaifi:
wa.me/6285707071237
Download
https://drive.google.com/file/d/1PsWWVzRCnNSpSZ0Tu4XvA2B0d1dZoerf/view?usp=drivesdk
WhatsApp.com
Open WhatsApp
WhatsApp Messenger: More than 2 billion people in over 180 countries use WhatsApp to stay in touch with friends and family, anytime and anywhere. WhatsApp is free and offers simple, secure, reliable messaging and calling, available on phones all over the…
*GERAKAN SUBSCRIBE YOUTUBE LDNU KAB KEDIRI**
🍎Apakah anda senang dengan postingan materi-materi dakwah LDNU Kab Kediri?
🍎Apakah anda mendapatkan manfaat dari postingan materi-materi dakwah LDNU Kab Kediri?
🍎Apakah anda ingin kebaikan dan manfaat ini didapatkan juga oleh masyarakat yang lebih luas lagi?
🍎Apakah anda ingin Aswaja (Islam rahmatan Lil Alamin) tetap jaya di Indonesia tercinta?
🍎Apakah anda ingin paham-paham radikal hilang dari negara kita?
👆Jika anda ingin semua itu maka
Subscribe, like, comment dan share chanel LDNU KAB KEDIRI berikut:
https://www.youtube.com/c/LDNUKABKEDIRIOfficial
#LDNU KAB KEDIRI
🍎Apakah anda senang dengan postingan materi-materi dakwah LDNU Kab Kediri?
🍎Apakah anda mendapatkan manfaat dari postingan materi-materi dakwah LDNU Kab Kediri?
🍎Apakah anda ingin kebaikan dan manfaat ini didapatkan juga oleh masyarakat yang lebih luas lagi?
🍎Apakah anda ingin Aswaja (Islam rahmatan Lil Alamin) tetap jaya di Indonesia tercinta?
🍎Apakah anda ingin paham-paham radikal hilang dari negara kita?
👆Jika anda ingin semua itu maka
Subscribe, like, comment dan share chanel LDNU KAB KEDIRI berikut:
https://www.youtube.com/c/LDNUKABKEDIRIOfficial
#LDNU KAB KEDIRI
Forwarded from Fadlilah Bacaan Tahlil & Istighotsah
Fadlilah Bacaan Tahlil dan Istighotsah 07
(Menjawab Syubhah Seputar Hadits Terputusnya Amal Manusia)
🍎 Kalangan yang mengharamkan membaca Al Qur’an untuk mayit selalu mengatakan : “Bukankah Nabi dalam hadits riwayat Ibni Hibban dan lainnya telah bersabda :
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَمَلُه إلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِه أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَه. رواه ابن حبان
👆Mereka mengatakab: Ini artinya jika seseorang meninggal tidak akan bermanfaat baginya kecuali tiga hal yang disebutkan dalam hadits ini. Karena bacaan Al Qur’an orang lain untuk mayit tidak termasuk yang tiga ini berarti tidak akan bermanfaat bagi mayit.”
🍎 Maka jawabannya adalah makna hadits tersebut adalah bahwa orang yang telah meninggal dunia amalnya terhenti, dan dia tidak bisa beramal lagi. Dan tidak bisa lagi melakukan amal takliifiyy yang terus mengalirkan pahala untuknya kecuali tiga amal tersebut. Tiga amal tersebut akan terus mengalirkan pahala untuknya meskipun ia telah meninggal, karena ketika ia masih hidup dialah yang menjadi penyebab dari tiga amal tersebut.
👆Jadi hadits ini sama sekali tidak menafikan bahwa orang lain yang masih hidup bisa saja melakukan hal-hal yang bermanfaat buat mayit. Bukankah doa bukan amal si mayit tetapi akan bermanfaat untuk si mayit?! Bukankah sedekah anak untuk mayit bukan amal si mayit, tapi akan bermanfaat bagi mayit?! Meskipun tidak termasuk yang tiga ini. Demikian pula bacaan Al Qur’an untuk mayit bermanfaat baginya dan sampai pahalanya kepadanya, meskipun bukan amalnya, sesuai dengan dalil-dalil dari hadits Nabi Shollallohu ‘alaihi wasaallam.
🙏Dengan demikian jelaslah bahwa sama sekali tidak ada dasar untuk mengharamkan membaca Al Qur’an atau tahlil untuk mayit.
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
t.me/ldnupckediri
(Menjawab Syubhah Seputar Hadits Terputusnya Amal Manusia)
🍎 Kalangan yang mengharamkan membaca Al Qur’an untuk mayit selalu mengatakan : “Bukankah Nabi dalam hadits riwayat Ibni Hibban dan lainnya telah bersabda :
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَمَلُه إلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِه أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَه. رواه ابن حبان
👆Mereka mengatakab: Ini artinya jika seseorang meninggal tidak akan bermanfaat baginya kecuali tiga hal yang disebutkan dalam hadits ini. Karena bacaan Al Qur’an orang lain untuk mayit tidak termasuk yang tiga ini berarti tidak akan bermanfaat bagi mayit.”
🍎 Maka jawabannya adalah makna hadits tersebut adalah bahwa orang yang telah meninggal dunia amalnya terhenti, dan dia tidak bisa beramal lagi. Dan tidak bisa lagi melakukan amal takliifiyy yang terus mengalirkan pahala untuknya kecuali tiga amal tersebut. Tiga amal tersebut akan terus mengalirkan pahala untuknya meskipun ia telah meninggal, karena ketika ia masih hidup dialah yang menjadi penyebab dari tiga amal tersebut.
👆Jadi hadits ini sama sekali tidak menafikan bahwa orang lain yang masih hidup bisa saja melakukan hal-hal yang bermanfaat buat mayit. Bukankah doa bukan amal si mayit tetapi akan bermanfaat untuk si mayit?! Bukankah sedekah anak untuk mayit bukan amal si mayit, tapi akan bermanfaat bagi mayit?! Meskipun tidak termasuk yang tiga ini. Demikian pula bacaan Al Qur’an untuk mayit bermanfaat baginya dan sampai pahalanya kepadanya, meskipun bukan amalnya, sesuai dengan dalil-dalil dari hadits Nabi Shollallohu ‘alaihi wasaallam.
🙏Dengan demikian jelaslah bahwa sama sekali tidak ada dasar untuk mengharamkan membaca Al Qur’an atau tahlil untuk mayit.
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Matan Aby Syuja'
Ngaji Matan Abi Syuja' (Matn al Ghoyah wa at Taqrib) 70
http://t.me/KitabMatanAbuSyuja
قال المؤلف رحمه الله:
فصل وعددُ ركعاتِ الفرائضِ سبعةَ عشرَ ركعة فيها أربعٌ وثلاثونَ سجدة وأربعٌ وتسعون تكبيرة وتِسعُ تشهدات وعشر تسليمات ومائةٌ وثلاثٌ وخمسونَ تسبيحة جملة الأركان فى الصلاة مائة وستة وعشرون ركناًً فى الصبح ثلاثون ركناً وفى المغرب اثنانِ وأربعونَ ركناً وفى الرباعيةِ أربعة وخمسون ركناً
"Pasal, bilangan rekaat shalat fardlu itu ada 17 rekaat dan dalam shalat ada 34 kali sujud, 94 takbir, 9 tasyahud, 10 salam, 153 tasbih, jumlah rukun dalam shalat adalah 126 rukun, dalam shubuh 30 rukun, Maghrib 42 rukun dan dalam shalat ribaiyyah ada 54 rukun"
Penjelasan
🍎Bilangan rekaat shalat fardlu ada 17 rekaat dalam sehari semalam.
👆Ini jika pada hari jum'at dengan menghitung rekaat shalat dzhur, namun jika yang dihitung adalah shalat jum'at maka jumlahnya menjadi 15 rekaat.
👆Ini juga jika shalat tidak diqoshor
🍎Bilangan sujud dalam shalat fardlu adalah 34
🍎Takbir dalam shalat itu ada 94 kali
👆Yang lima adalah takbir wajib
🍎Tasyahud dalam shalat itu ada 9 tasyahud.
👆Lima wajib dan empat sunnah.
🍎 Salam dalam shalat ada 10 salam
👆5 kali salam wajib dan 5 kali salam sunnah
🍎Dalam shalat ada 153 tasbih
👆Ini jika seseorang membaca tasbih sebanyak tiga kali pada setiap ruku' dan sujud
🍎Jumlah rukun dalam shalat adalah 126 rukun
👆Ini dengan menggugurkan tartib dan niat keluar dari shalat, karena keduanya bukan perbuatan fisik yang mandiri
🍎 Dalam shalat Shubuh ada 30 rukun, dalam shalat maghrib ada 42 rukun dan dalam shalat rubaiyyah (shalat yang empat raka’at) ada 54 rukun.
👆Jumlah keseluruhan rukun adalah 126 rukun.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/ldnupckediri
http://t.me/KitabMatanAbuSyuja
قال المؤلف رحمه الله:
فصل وعددُ ركعاتِ الفرائضِ سبعةَ عشرَ ركعة فيها أربعٌ وثلاثونَ سجدة وأربعٌ وتسعون تكبيرة وتِسعُ تشهدات وعشر تسليمات ومائةٌ وثلاثٌ وخمسونَ تسبيحة جملة الأركان فى الصلاة مائة وستة وعشرون ركناًً فى الصبح ثلاثون ركناً وفى المغرب اثنانِ وأربعونَ ركناً وفى الرباعيةِ أربعة وخمسون ركناً
"Pasal, bilangan rekaat shalat fardlu itu ada 17 rekaat dan dalam shalat ada 34 kali sujud, 94 takbir, 9 tasyahud, 10 salam, 153 tasbih, jumlah rukun dalam shalat adalah 126 rukun, dalam shubuh 30 rukun, Maghrib 42 rukun dan dalam shalat ribaiyyah ada 54 rukun"
Penjelasan
🍎Bilangan rekaat shalat fardlu ada 17 rekaat dalam sehari semalam.
👆Ini jika pada hari jum'at dengan menghitung rekaat shalat dzhur, namun jika yang dihitung adalah shalat jum'at maka jumlahnya menjadi 15 rekaat.
👆Ini juga jika shalat tidak diqoshor
🍎Bilangan sujud dalam shalat fardlu adalah 34
🍎Takbir dalam shalat itu ada 94 kali
👆Yang lima adalah takbir wajib
🍎Tasyahud dalam shalat itu ada 9 tasyahud.
👆Lima wajib dan empat sunnah.
🍎 Salam dalam shalat ada 10 salam
👆5 kali salam wajib dan 5 kali salam sunnah
🍎Dalam shalat ada 153 tasbih
👆Ini jika seseorang membaca tasbih sebanyak tiga kali pada setiap ruku' dan sujud
🍎Jumlah rukun dalam shalat adalah 126 rukun
👆Ini dengan menggugurkan tartib dan niat keluar dari shalat, karena keduanya bukan perbuatan fisik yang mandiri
🍎 Dalam shalat Shubuh ada 30 rukun, dalam shalat maghrib ada 42 rukun dan dalam shalat rubaiyyah (shalat yang empat raka’at) ada 54 rukun.
👆Jumlah keseluruhan rukun adalah 126 rukun.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Ahkam as Safar
*Ahkam as Safar*
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
SYARAT-SYARAT JAMA'
Syarat Jama' Taqdim
1⃣ التَّرْتِيْبُ / البَدَاءَةُ بِالْأُوْلَى
🍎 Tertib (berurutan) artinya mendahulukan shalat yang lebih dahulu masuk waktunya (bertepatan waktunya)
2⃣ نِيَّةُ الْجَمْعِ فِيْهَا اى الأُوْلَى
Berniat jama’ didalam shalat yang bertepatan waktunya/ pertama, meskipun bersamaan dengan salam yang pertama. Contoh dan tata caranya akan diterangkan dibelakang.
3⃣ المــُــوَالَاةُ بَيْنَهُمَا
Berturut-turut antara shalat yang pertama dan yang kedua.
4⃣ دَوَامُ الْعُذْرِ
Masih dalam status udzur sampai takbiratul ihram shalat yang kedua.
Jama' Ta'khir
1⃣ نيَّةُ الْجَمْعِ فىِ وَقْتِ الْأُوْلَى مَا بَقِىَ قَدْرَ رَكْعَةٍ
Berniat mengakhirkan shalat yang terdahulu (Dhuhur/ Maghrib) untuk dikerjakan pada waktu shalat yang lebih akhir (‘Ashr/ ‘Isya’) secara jama’ dan niat harus berada di waktunya shalat yang pertama
2⃣ دَوَامُ الْعُذْرِ
Masih dalam bepergian sampai shalat yang kedua sempurna.
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
SYARAT-SYARAT JAMA'
Syarat Jama' Taqdim
1⃣ التَّرْتِيْبُ / البَدَاءَةُ بِالْأُوْلَى
🍎 Tertib (berurutan) artinya mendahulukan shalat yang lebih dahulu masuk waktunya (bertepatan waktunya)
2⃣ نِيَّةُ الْجَمْعِ فِيْهَا اى الأُوْلَى
Berniat jama’ didalam shalat yang bertepatan waktunya/ pertama, meskipun bersamaan dengan salam yang pertama. Contoh dan tata caranya akan diterangkan dibelakang.
3⃣ المــُــوَالَاةُ بَيْنَهُمَا
Berturut-turut antara shalat yang pertama dan yang kedua.
4⃣ دَوَامُ الْعُذْرِ
Masih dalam status udzur sampai takbiratul ihram shalat yang kedua.
Jama' Ta'khir
1⃣ نيَّةُ الْجَمْعِ فىِ وَقْتِ الْأُوْلَى مَا بَقِىَ قَدْرَ رَكْعَةٍ
Berniat mengakhirkan shalat yang terdahulu (Dhuhur/ Maghrib) untuk dikerjakan pada waktu shalat yang lebih akhir (‘Ashr/ ‘Isya’) secara jama’ dan niat harus berada di waktunya shalat yang pertama
2⃣ دَوَامُ الْعُذْرِ
Masih dalam bepergian sampai shalat yang kedua sempurna.
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
Telegram
Ahkam as Safar
PC-LDNU Kabupaten Kediri
Fadlilah Bacaan Tahlil & Istighotsah
Fadlilah Bacaan Tahlil dan Istighotsah 07 (Menjawab Syubhah Seputar Hadits Terputusnya Amal Manusia) 🍎 Kalangan yang mengharamkan membaca Al Qur’an untuk mayit selalu mengatakan : “Bukankah Nabi dalam hadits riwayat Ibni Hibban dan lainnya telah bersabda…
Ralat gambar
Forwarded from Fadlilah Bacaan Tahlil & Istighotsah
Fadlilah Bacaan Tahlil dan Istighotsah 08
(Menjawab Syubhah Seputar Menghidangkan Makanan Untuk Para Pelayat)
🍅 Menghidangkan makanan yang dilakukan oleh keluarga mayyit untuk orang yang datang berta’ziyah atau menghadiri undangan baca al Qur’an/tahlilan adalah boleh karena itu termasuk Ikram ad-Dlaif (menghormati tamu) dan dalam Islam ini adalah sesuatu yang dianjurkan.
⛔ Sedangkan hadits Jarir bin Abdillah al Bajali bahwa ia mengatakan:
كُنَّا نعد الاجْتِماع اِلى اَهْلِ الْمَيِّتِ وصنيعة الطعام بعد دَفْنِه مِنَ النِّياحة . (رواه أحمد بِسَنَدٍ صَحِيْحٍ)
“Kami di masa Rasulullah menganggap berkumpul di tempat mayyit dan membuat makanan setelah dikuburkannya mayyit sebagai niyahah (meratapi mayyit yang dilarang oleh agama). (HR. Ahmad dengan sanad shahih).
👆Maksudnya adalah jika keluarga mayyit membuat makanan tersebut untuk dihidangkan kepada para hadirin dengan tujuan al Fakhr (berbangga diri) supaya orang mengatakan bahwa mereka pemurah dan dermawan atau makanan tersebut disajikan kepada perempuan-perempuan agar menjerit-jerit, meratap sambil menyebutkan kebaikan-kebaikan mayyit mereka yang tidak beriman kepada akhirat itu. Dan inilah niyahah yang termasuk perbuatan orang-orang di masa jahiliyyah dan dilarang oleh Nabi shallallahu alayhi wa sallam.
👆Jika tujuannmya bukan untuk itu, melainkan menghormat tamu atau bersedekah untuk mayit dan meminta tolong agar dibacakan al Qur’an untuk mayit maka hal itu boleh dan tidak dilarang.
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
t.me/ldnupckediri
(Menjawab Syubhah Seputar Menghidangkan Makanan Untuk Para Pelayat)
🍅 Menghidangkan makanan yang dilakukan oleh keluarga mayyit untuk orang yang datang berta’ziyah atau menghadiri undangan baca al Qur’an/tahlilan adalah boleh karena itu termasuk Ikram ad-Dlaif (menghormati tamu) dan dalam Islam ini adalah sesuatu yang dianjurkan.
⛔ Sedangkan hadits Jarir bin Abdillah al Bajali bahwa ia mengatakan:
كُنَّا نعد الاجْتِماع اِلى اَهْلِ الْمَيِّتِ وصنيعة الطعام بعد دَفْنِه مِنَ النِّياحة . (رواه أحمد بِسَنَدٍ صَحِيْحٍ)
“Kami di masa Rasulullah menganggap berkumpul di tempat mayyit dan membuat makanan setelah dikuburkannya mayyit sebagai niyahah (meratapi mayyit yang dilarang oleh agama). (HR. Ahmad dengan sanad shahih).
👆Maksudnya adalah jika keluarga mayyit membuat makanan tersebut untuk dihidangkan kepada para hadirin dengan tujuan al Fakhr (berbangga diri) supaya orang mengatakan bahwa mereka pemurah dan dermawan atau makanan tersebut disajikan kepada perempuan-perempuan agar menjerit-jerit, meratap sambil menyebutkan kebaikan-kebaikan mayyit mereka yang tidak beriman kepada akhirat itu. Dan inilah niyahah yang termasuk perbuatan orang-orang di masa jahiliyyah dan dilarang oleh Nabi shallallahu alayhi wa sallam.
👆Jika tujuannmya bukan untuk itu, melainkan menghormat tamu atau bersedekah untuk mayit dan meminta tolong agar dibacakan al Qur’an untuk mayit maka hal itu boleh dan tidak dilarang.
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Matan Aby Syuja'
Ngaji Matan Aby Syuja' (Matn al Ghoyah wa at Taqrib) 71
قال المؤلف رحمه الله:
ومن عجزَ عنِ القيامِ فى الفريضةِ صلى جالساً ومن عجَزَ عن الجلوس صلى مضطجعاً ومن عجز أومأ برأيه ونوى بقلبه
"Barang siapa yang tidak mampu untuk berdiri dalam shalat fardlu maka dia shalat dengan duduk, dan barang siapa tidak mampu melakukannya dengan duduk maka dia shalat dengan berbaring, apabila tidak mampu maka dia memberi isyarat dengan kepalanya dan niat dengan hatinya"
Penjelasan
🍅 Seseorang yang tidak mampu untuk berdiri dalam shalat fardlu maka dia boleh shalat dengan duduk
👆Yaitu jika dia shalat dengan berdiri dia akan terkena masyaqqoh (keberatan) yang sangat.
👆Tidak disyaratkan untuk boleh shalat dengan duduk harus orang yang lumpuh/tidak bisa berdiri sama sekali. Tetapi disyaratkan jika dia shalat dengan berdiri akan terkena masyaqqoh yang sangat, sekira dia tidak akan bisa khusyu' karena kuatnya masyaqqoh tersebut.
♦️Duduk bisa dilakukan dengan semua jenis duduk, tetapi jika dilakukan dengan duduk iftirasy maka itu lebih utama.
👆Apabila seseorang mampu melaksanakan shalat dengan berdiri di setengah dari membaca Al Fatihah maka dia berdiri, kemudia jika tidak mampu berdiri maka dia boleh melanjutkan shalatnya dengan duduk. Demikian juga sebaliknya, jika pada awalnya dia tidak bisa berdiri kemudian dia merasa ringan dan bisa berdiri maka dia wajib melakukannya dengan berdiri.
🍅 Seseorang yang tidak mampu dengan duduk maka dia shalat dengan berbaring
👆Yaitu berbaring di atas lambungnya yang kanan atau kiri.
👆Tetapi makruh melakukan dengan berbaring di atas lambung yang kiri tanpa ada udzur.
👆Dalam shalat tersebut dadanya dihadapkan ke arah kiblat.
👆Apabila tidak mampu shalat dengan berbaring miring maka dia shalat dengan berbaring terlentang dengan menghadapkan bagian yang lekuk dari telapak kakinya ke arah kiblat, di bawah kepalanya diletakkan sesuatu yang bisa mengangkat kepalanya agar bisa menghadap kiblat dengan mukanya juga jika dia mampu.
🍅Apabila tidak mampu maka dia memberi isyarat dengan kepalanya dan niat dengan hatinya.
🙏Ketentuan di atas adalah berlaku untuk shalat fardlu. Adapun shalat sunnah maka dia boleh untuk shalat dengan duduk meskipun dia mampu untuk melakukanya dengan berdiri.
👆Tetapi jika dia shalat dengan duduk padahal mampu berdiri maka pahalanya separo dari pahala shalat dengan berdiri.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/KitabMatanAbuSyuja
t.me/ldnupckediri
قال المؤلف رحمه الله:
ومن عجزَ عنِ القيامِ فى الفريضةِ صلى جالساً ومن عجَزَ عن الجلوس صلى مضطجعاً ومن عجز أومأ برأيه ونوى بقلبه
"Barang siapa yang tidak mampu untuk berdiri dalam shalat fardlu maka dia shalat dengan duduk, dan barang siapa tidak mampu melakukannya dengan duduk maka dia shalat dengan berbaring, apabila tidak mampu maka dia memberi isyarat dengan kepalanya dan niat dengan hatinya"
Penjelasan
🍅 Seseorang yang tidak mampu untuk berdiri dalam shalat fardlu maka dia boleh shalat dengan duduk
👆Yaitu jika dia shalat dengan berdiri dia akan terkena masyaqqoh (keberatan) yang sangat.
👆Tidak disyaratkan untuk boleh shalat dengan duduk harus orang yang lumpuh/tidak bisa berdiri sama sekali. Tetapi disyaratkan jika dia shalat dengan berdiri akan terkena masyaqqoh yang sangat, sekira dia tidak akan bisa khusyu' karena kuatnya masyaqqoh tersebut.
♦️Duduk bisa dilakukan dengan semua jenis duduk, tetapi jika dilakukan dengan duduk iftirasy maka itu lebih utama.
👆Apabila seseorang mampu melaksanakan shalat dengan berdiri di setengah dari membaca Al Fatihah maka dia berdiri, kemudia jika tidak mampu berdiri maka dia boleh melanjutkan shalatnya dengan duduk. Demikian juga sebaliknya, jika pada awalnya dia tidak bisa berdiri kemudian dia merasa ringan dan bisa berdiri maka dia wajib melakukannya dengan berdiri.
🍅 Seseorang yang tidak mampu dengan duduk maka dia shalat dengan berbaring
👆Yaitu berbaring di atas lambungnya yang kanan atau kiri.
👆Tetapi makruh melakukan dengan berbaring di atas lambung yang kiri tanpa ada udzur.
👆Dalam shalat tersebut dadanya dihadapkan ke arah kiblat.
👆Apabila tidak mampu shalat dengan berbaring miring maka dia shalat dengan berbaring terlentang dengan menghadapkan bagian yang lekuk dari telapak kakinya ke arah kiblat, di bawah kepalanya diletakkan sesuatu yang bisa mengangkat kepalanya agar bisa menghadap kiblat dengan mukanya juga jika dia mampu.
🍅Apabila tidak mampu maka dia memberi isyarat dengan kepalanya dan niat dengan hatinya.
🙏Ketentuan di atas adalah berlaku untuk shalat fardlu. Adapun shalat sunnah maka dia boleh untuk shalat dengan duduk meskipun dia mampu untuk melakukanya dengan berdiri.
👆Tetapi jika dia shalat dengan duduk padahal mampu berdiri maka pahalanya separo dari pahala shalat dengan berdiri.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/KitabMatanAbuSyuja
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Ahkam as Safar
Ahkam as Safar 08
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
PENJELASAN TATA CARA SHALAT JAMA’ TAQDIM
🍅Jika si musafir berkehendak untuk menjama’ taqdim shalat ‘Ashr dengan Dhuhur, maka setelah masuk waktu Dhuhur harus lebih dulu melakukan shalat Dhuhur. Dan di dalam shalat Dhuhur tersebut hatinya harus berniat jama’.
👆Adapun niat jama’ ini boleh disertakan dengan takbiratul ihram (dan ini adalah yang afdlol) boleh diletakkan setelah takbiratul ihram meskipun bersamaan dengan salam yang pertama.
👆Jadi letaknya niat jama’ tersebut tidak disyaratkan/ tidak diharuskan bersamaan dengan takbiratul ihram.
*Cara Pertama*
🍅 Niat jama’ bersamaan dengan takbiratul ihram
👆 Shalat Dhuhur, lafadh niatnya seperti ini
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أدَآءً للهِ تَعَالَى
👆Jika dengan mengqashr, maka niatnya seperti ini :
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ مَجْمُوْعًا باِلعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَآءً للهِ تَعَالىَ
☝️Seusai salam dari shalat Dhuhur (4 raka’at atau 2 raka’at) lalu menunaikan shalat ‘Ashr, niatnya biasa :
اُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَآءً للهِ تَعَالَى
👆Kalau diqashr niatnya seperti ini :
اُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَآءً للهِ تَعَالَى
🙏 Jadi niat shalat yang kedua ini tidak usah dirubah dengan menambahkan niat jama’, sebab niat jama’ taqdim tempatnya adalah di dalam shalat yang pertama dan sudah ditunaikan.
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
(Oleh Gus Hafidz Ghozali)
https://t.me/Ahkam_as_Safar
PENJELASAN TATA CARA SHALAT JAMA’ TAQDIM
🍅Jika si musafir berkehendak untuk menjama’ taqdim shalat ‘Ashr dengan Dhuhur, maka setelah masuk waktu Dhuhur harus lebih dulu melakukan shalat Dhuhur. Dan di dalam shalat Dhuhur tersebut hatinya harus berniat jama’.
👆Adapun niat jama’ ini boleh disertakan dengan takbiratul ihram (dan ini adalah yang afdlol) boleh diletakkan setelah takbiratul ihram meskipun bersamaan dengan salam yang pertama.
👆Jadi letaknya niat jama’ tersebut tidak disyaratkan/ tidak diharuskan bersamaan dengan takbiratul ihram.
*Cara Pertama*
🍅 Niat jama’ bersamaan dengan takbiratul ihram
👆 Shalat Dhuhur, lafadh niatnya seperti ini
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أدَآءً للهِ تَعَالَى
👆Jika dengan mengqashr, maka niatnya seperti ini :
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ مَجْمُوْعًا باِلعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَآءً للهِ تَعَالىَ
☝️Seusai salam dari shalat Dhuhur (4 raka’at atau 2 raka’at) lalu menunaikan shalat ‘Ashr, niatnya biasa :
اُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَآءً للهِ تَعَالَى
👆Kalau diqashr niatnya seperti ini :
اُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَآءً للهِ تَعَالَى
🙏 Jadi niat shalat yang kedua ini tidak usah dirubah dengan menambahkan niat jama’, sebab niat jama’ taqdim tempatnya adalah di dalam shalat yang pertama dan sudah ditunaikan.
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
Telegram
Ahkam as Safar
PC-LDNU Kabupaten Kediri
Forwarded from Fadlilah Bacaan Tahlil & Istighotsah
Fadlilah Bacaan Tahlil dan Istighotsah 09
(Fadlilah Bacaan Surat al Ikhlash)
🍅 Di antara ayat al Qur'an yang dibaca dalam Tahlilan adalah surat al Ikhlash sebanyak tiga kali.
🍅 Surat al Ikhlash adalah:
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ. قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ لَمۡ یَلِدۡ وَلَمۡ یُولَدۡ وَلَمۡ یَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ)
[Surat Al-Ikhlas 1 - 4]
👆Ayat ini menjelaskan tentang sifat-sifat Allah. Bahwa Dia itu Ahad/Esa (tidak ada sekutu bagi-Nya), Dia as Shomad (segala sesuatu membutuhkan kepada-Nya, sedangkan Dia sama sekali tidak butuh kepada selain-Nya), Dia tidak melahirkan (artinya, Dia bukan asal dari sesuatu yang lain), Dia tidak dilahirkan (artinya Dia bukan cabang dari sesuatu yang lain), Tidak ada sesuatu pun yang menandingi atau menyamai Allah.
👆Karena itu, surat ini menjadi ayat yang sangat mulia. Membaca surat ini pahalanya seperti pahala membaca sepertiga al Qur'an, padahal tujuan pokok dari tahlilan adalah menghadiahkan pahala bacaan al Qur'an pada mayit. Semakin banyak pahala yang didapat maka semakin banyak pula pahala yang dihadiahkan pada mayit.
❤️ Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَقْرَأَ فِي لَيْلَةٍ ثُلُثَ الْقُرْآنِ قَالُوا وَكَيْفَ يَقْرَأْ ثُلُثَ الْقُرْآنِ قَالَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ
"Tidak sanggupkah salah seorang dari kalian membaca sepertiga al Qur
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRi
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
t.me/ldnupckediri
(Fadlilah Bacaan Surat al Ikhlash)
🍅 Di antara ayat al Qur'an yang dibaca dalam Tahlilan adalah surat al Ikhlash sebanyak tiga kali.
🍅 Surat al Ikhlash adalah:
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ. قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ لَمۡ یَلِدۡ وَلَمۡ یُولَدۡ وَلَمۡ یَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ)
[Surat Al-Ikhlas 1 - 4]
👆Ayat ini menjelaskan tentang sifat-sifat Allah. Bahwa Dia itu Ahad/Esa (tidak ada sekutu bagi-Nya), Dia as Shomad (segala sesuatu membutuhkan kepada-Nya, sedangkan Dia sama sekali tidak butuh kepada selain-Nya), Dia tidak melahirkan (artinya, Dia bukan asal dari sesuatu yang lain), Dia tidak dilahirkan (artinya Dia bukan cabang dari sesuatu yang lain), Tidak ada sesuatu pun yang menandingi atau menyamai Allah.
👆Karena itu, surat ini menjadi ayat yang sangat mulia. Membaca surat ini pahalanya seperti pahala membaca sepertiga al Qur'an, padahal tujuan pokok dari tahlilan adalah menghadiahkan pahala bacaan al Qur'an pada mayit. Semakin banyak pahala yang didapat maka semakin banyak pula pahala yang dihadiahkan pada mayit.
❤️ Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَقْرَأَ فِي لَيْلَةٍ ثُلُثَ الْقُرْآنِ قَالُوا وَكَيْفَ يَقْرَأْ ثُلُثَ الْقُرْآنِ قَالَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ
"Tidak sanggupkah salah seorang dari kalian membaca sepertiga al Qur
an dalam semalam?" Mereka balik bertanya, "Bagaimana cara membaca sepertiganya?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "قل هو الله أحد" (surat Al Ikhlash) sama dengan sepertiga Al Qur
an." HR Muslimوالله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRi
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Matan Aby Syuja'
Ngaji Matan Aby Syuja' (Matn al Ghoyah wa at Taqrib) 72
http://t.me/KitabMatanAbuSyuja
قال المؤلف رحمه الله:
فصل فى المتروك من الصلاة. والمتروكُ من الصلاة ثلاثةُ أشياء: فرضٌ وسنةٌ وهيئةٌ فالفرضُ لا ينوبُ عنه سجودُ السهوِ بل إن ذكَرَه والزمانُ قريبٌ أتى به وبنى عليه وسجد للسهو والسنةُ لا يعودُ إليها بعد التلبس بالفرض
"Pasal tentang sesuatu yang ditinggalkan dari shalat. Sesuatu yang ditinggal dari shalat ada tiga perkara, fardlu, sunnah dan hai-ah. Sesuatu yang fardlu tidak bisa diganti dengan sujud sahwi, tetapi jika dia mengingatnya dalam waktu yang belum lama maka dia melakukan yang dilupakan, kemudian sujud sahwi. Sesuatu yang sunnah, seseorang tidak kembali padanya setelah melakukan sesuatu yang fardlu".
Penjelasan
🍅 Sesuatu yang ditinggalkan dari shalat ada tiga perkara, fardlu, sunnah dan hai-ah.
👆Sunnah yang dimaksud di sini adalah sunnah Ab'adl.
👆Sesuatu yang ditinggalkan tersebut adakalanya ditinggal dengan secara sengaja dan adakalanya karena lupa.
*Meninggalkan yang Fardlu*
🍅Sesuatu yang fardlu tidak bisa diganti dengan sujud sahwi, tetapi jika dia mengingatnya dalam waktu yang belum lama maka dia melakukan yang dilupakan, kemudian sujud sahwi.
👆Ini apabila ditinggalkan karena lupa
👆Karena jika seseorang meninggalkan sesuatu yang wajib dengan sengaja maka batal shalatnya.
👆Misalnya, seseorang tidak membaca Al Fatihah secara sengaja maka batal shalatnya.
♦️Tetapi jika dia meninggalkannya karena lupa maka tidak bisa ditambal dengan sujud sahwi.
👆 jika dia mengingat perkara fardlu yang ditinggalkan sebelum sampai pada rukun yang sama maka dia kembali lagi untuk melakukan yang terlupa, namun apabila dia sudah sampai pada rukun yang sama maka apa yang dia lakukan di antara perkara wajib yang dia tinggalkan sampai perbuatan yang sama dianggap tidak ada, dianggap dia tidak melakukannya, dianggap yang dia lakukan sekarang adalah menyempurnakan rekaat yang awal.
👆Dalam keadaan ini disunnahkan padanya untuk sujud sahwi sebelum salam.
👆Jika seseorang ingat setelah dia salam (keluar dari shalat) dan waktunya belum lama maka dia kembali pada yang ditinggalkannya
👆Dan disunnahkan sujud dua kali sebelum salam, sujud sahwi.
Meninggalkan Sunnah Ab'adl
🍅 Sebagian perkara yang sunnah ab'adl, jika ditinggalkan kemudian dia sampai pada rukun setelahnya maka dia haram kembali pada perkara yang sunnah tersebut.
👆Jika seseorang meninggalkan qunut dalam shalat Shubuh secara sengaja atau karena lupa, kemudian dia telah sujud maka dia tidak boleh kembali berdiri dan qunut.
👆Jika seseorang meninggalkan tasyahud awal dan berdiri pada rekaat yang ketiga untuk membaca Al Fatihah, maka tidak boleh baginya untuk duduk kembali untuk membaca tasyahud awal.
⛔ Jika setelah berdiri dia kembali duduk untuk membaca tasyahud dengan sengaja dan mengetahui keharamannya maka batal shalatnya, tetapi jika dia lupa bahwa dia sedang shalat sehingga dia kembali duduk maka tidak batal shalatnya
🙏Jadi batal shalatnya jika orang tersebut sengaja melakukannya dan mengetahui keharamannya
👆Hukum ini berlaku bagi orang yang lupa, adapun orang yang secara sengaja meninggalkan perkara yang sunnah Ab'adl maka dia tidak boleh kembali padanya.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/ldnupckediri
http://t.me/KitabMatanAbuSyuja
قال المؤلف رحمه الله:
فصل فى المتروك من الصلاة. والمتروكُ من الصلاة ثلاثةُ أشياء: فرضٌ وسنةٌ وهيئةٌ فالفرضُ لا ينوبُ عنه سجودُ السهوِ بل إن ذكَرَه والزمانُ قريبٌ أتى به وبنى عليه وسجد للسهو والسنةُ لا يعودُ إليها بعد التلبس بالفرض
"Pasal tentang sesuatu yang ditinggalkan dari shalat. Sesuatu yang ditinggal dari shalat ada tiga perkara, fardlu, sunnah dan hai-ah. Sesuatu yang fardlu tidak bisa diganti dengan sujud sahwi, tetapi jika dia mengingatnya dalam waktu yang belum lama maka dia melakukan yang dilupakan, kemudian sujud sahwi. Sesuatu yang sunnah, seseorang tidak kembali padanya setelah melakukan sesuatu yang fardlu".
Penjelasan
🍅 Sesuatu yang ditinggalkan dari shalat ada tiga perkara, fardlu, sunnah dan hai-ah.
👆Sunnah yang dimaksud di sini adalah sunnah Ab'adl.
👆Sesuatu yang ditinggalkan tersebut adakalanya ditinggal dengan secara sengaja dan adakalanya karena lupa.
*Meninggalkan yang Fardlu*
🍅Sesuatu yang fardlu tidak bisa diganti dengan sujud sahwi, tetapi jika dia mengingatnya dalam waktu yang belum lama maka dia melakukan yang dilupakan, kemudian sujud sahwi.
👆Ini apabila ditinggalkan karena lupa
👆Karena jika seseorang meninggalkan sesuatu yang wajib dengan sengaja maka batal shalatnya.
👆Misalnya, seseorang tidak membaca Al Fatihah secara sengaja maka batal shalatnya.
♦️Tetapi jika dia meninggalkannya karena lupa maka tidak bisa ditambal dengan sujud sahwi.
👆 jika dia mengingat perkara fardlu yang ditinggalkan sebelum sampai pada rukun yang sama maka dia kembali lagi untuk melakukan yang terlupa, namun apabila dia sudah sampai pada rukun yang sama maka apa yang dia lakukan di antara perkara wajib yang dia tinggalkan sampai perbuatan yang sama dianggap tidak ada, dianggap dia tidak melakukannya, dianggap yang dia lakukan sekarang adalah menyempurnakan rekaat yang awal.
👆Dalam keadaan ini disunnahkan padanya untuk sujud sahwi sebelum salam.
👆Jika seseorang ingat setelah dia salam (keluar dari shalat) dan waktunya belum lama maka dia kembali pada yang ditinggalkannya
👆Dan disunnahkan sujud dua kali sebelum salam, sujud sahwi.
Meninggalkan Sunnah Ab'adl
🍅 Sebagian perkara yang sunnah ab'adl, jika ditinggalkan kemudian dia sampai pada rukun setelahnya maka dia haram kembali pada perkara yang sunnah tersebut.
👆Jika seseorang meninggalkan qunut dalam shalat Shubuh secara sengaja atau karena lupa, kemudian dia telah sujud maka dia tidak boleh kembali berdiri dan qunut.
👆Jika seseorang meninggalkan tasyahud awal dan berdiri pada rekaat yang ketiga untuk membaca Al Fatihah, maka tidak boleh baginya untuk duduk kembali untuk membaca tasyahud awal.
⛔ Jika setelah berdiri dia kembali duduk untuk membaca tasyahud dengan sengaja dan mengetahui keharamannya maka batal shalatnya, tetapi jika dia lupa bahwa dia sedang shalat sehingga dia kembali duduk maka tidak batal shalatnya
🙏Jadi batal shalatnya jika orang tersebut sengaja melakukannya dan mengetahui keharamannya
👆Hukum ini berlaku bagi orang yang lupa, adapun orang yang secara sengaja meninggalkan perkara yang sunnah Ab'adl maka dia tidak boleh kembali padanya.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Ahkam as Safar
Ahkam as Safar 09
https://t.me/Ahkam_as_Safar
PENJELASAN TATA CARA SHALAT JAMA' TAQDIM
Cara Kedua
🍅 Niat jama’ tidak bersamaan dengan takbiratul ihram
👆Shalat Dhuhur, sedangkan niatnya biasa seperti ketika tidak dijama’:
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ / رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَآءً للهِ تَعَالىَ
👆Lantas di dalam shalat Dhuhur ini hatinya berniat untuk menjama’ taqdim seperti ini :
نَوَيْتُ تَقْدِيْمَ الْعَصْرِ اِلَى الظُّهْرِ لِأَجْمَعَ بَيْنَهُمَا
"Saya berniat mengajukan shalat ‘Ashr kepada Dhuhur karena saya jama’" .
👆 Atau seperti ini
نَوَيْتُ جَمْعَ الْعَصْرِ اِلَى الظُّهْرِ تَقْدِيْمًا
Saya berniat menjama’ taqdim shalat ‘Ashr dan Dhuhur".
🍒Nah, untuk menghindari kelalaian niat jama’ tersebut hendaknya berniat jama’ seperti di atas seusai takbiratul ihram sebelum membaca dzikir iftitaah atau sebelum fatihah.
👆Seusai salam dari shalat Dhuhur 4 raka’at atau 2 raka’at, hendaklah segera melakukan shalat ‘Ashr. Niatnya biasa saja, Cuma kalau diqashr harus diniati qashr, seperti keterangan dalam cara pertama.
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
https://t.me/Ahkam_as_Safar
PENJELASAN TATA CARA SHALAT JAMA' TAQDIM
Cara Kedua
🍅 Niat jama’ tidak bersamaan dengan takbiratul ihram
👆Shalat Dhuhur, sedangkan niatnya biasa seperti ketika tidak dijama’:
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ / رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَآءً للهِ تَعَالىَ
👆Lantas di dalam shalat Dhuhur ini hatinya berniat untuk menjama’ taqdim seperti ini :
نَوَيْتُ تَقْدِيْمَ الْعَصْرِ اِلَى الظُّهْرِ لِأَجْمَعَ بَيْنَهُمَا
"Saya berniat mengajukan shalat ‘Ashr kepada Dhuhur karena saya jama’" .
👆 Atau seperti ini
نَوَيْتُ جَمْعَ الْعَصْرِ اِلَى الظُّهْرِ تَقْدِيْمًا
Saya berniat menjama’ taqdim shalat ‘Ashr dan Dhuhur".
🍒Nah, untuk menghindari kelalaian niat jama’ tersebut hendaknya berniat jama’ seperti di atas seusai takbiratul ihram sebelum membaca dzikir iftitaah atau sebelum fatihah.
👆Seusai salam dari shalat Dhuhur 4 raka’at atau 2 raka’at, hendaklah segera melakukan shalat ‘Ashr. Niatnya biasa saja, Cuma kalau diqashr harus diniati qashr, seperti keterangan dalam cara pertama.
والله اعلم بالصواب
#رابطة المبلغين النهضيين كديري
t.me/ldnupckediri
Telegram
Ahkam as Safar
PC-LDNU Kabupaten Kediri
Forwarded from Fadlilah Bacaan Tahlil & Istighotsah
Fadlilah Bacaan Tahlil dan Istighotsah 10
(Fadlilah Bacaan Mu'awwidzatain).
🍅 Di antara ayat al Qur'an yang dibaca dalam tahlilan adalah surat al Falaq dan an Nas.
👆Dua surat ini biasa disebut dengan Mu'awwidzatain, karena berisi anjuran untuk meminta perlindungan kepada Allah dari kejahatan dan keburukan sebagian makhluk Allah ta'ala.
🍅 Tentang dia surat ini, Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
قُلْ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ
"Katakanlah (bacalah surat) قل هو الله أحد dan dua mu'awwidzat ketika sore dan pagi tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan." HR Abu Dawud
👆Seseorang yang membaca dua surat ini pada waktu petang (setelah maghrib sampai tiga jam) maka Allah akan menjaganya dari kejahatan makhluk, baik jin atau manusia, seperti sihir dan semacamnya.
👆Demikian juga, apabila seseorang membacanya di waktu pagi (setelah Shubuh sampai 3 jam) maka pada siang itu Allah menjaganya dari kejahatan makhluk, baik manusia maupun jin, seperti sihir dan semacamnya.
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah
(Fadlilah Bacaan Mu'awwidzatain).
🍅 Di antara ayat al Qur'an yang dibaca dalam tahlilan adalah surat al Falaq dan an Nas.
👆Dua surat ini biasa disebut dengan Mu'awwidzatain, karena berisi anjuran untuk meminta perlindungan kepada Allah dari kejahatan dan keburukan sebagian makhluk Allah ta'ala.
🍅 Tentang dia surat ini, Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
قُلْ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ
"Katakanlah (bacalah surat) قل هو الله أحد dan dua mu'awwidzat ketika sore dan pagi tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan." HR Abu Dawud
👆Seseorang yang membaca dua surat ini pada waktu petang (setelah maghrib sampai tiga jam) maka Allah akan menjaganya dari kejahatan makhluk, baik jin atau manusia, seperti sihir dan semacamnya.
👆Demikian juga, apabila seseorang membacanya di waktu pagi (setelah Shubuh sampai 3 jam) maka pada siang itu Allah menjaganya dari kejahatan makhluk, baik manusia maupun jin, seperti sihir dan semacamnya.
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/FadlilahTahlildanIstighotsah