WarisanSalaf.Com
9.14K subscribers
432 photos
14 videos
43 files
1.91K links
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Download Telegram
🍃🍂 AMAL IBADAH YANG TERBAIK



☑️ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya oleh seorang arab badui,

أَيُّ الْعَمَلِ خَيْرٌ؟

📡 "Amalan apakah yang paling baik?"

Beliau menjawab,

أَنْ تُفَارِقَ الدُّنْيَا وَلِسَانُكَ رَطْبٌ مِنْ ذِكْرِ اللهِ

🍃 "Engkau berpisah dengan dunia sementara lisanmu selalu basah berdzikir mengingat Allah."


🌏 Sumber: Hilyatul Auliya (6/111), Lihat Ash-Shahihah (no.1836)
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf

#Fawaidumum #dzikir #keutamaandzikir

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
👍1
💡✊🏻 5 SEBAB ISTIQOMAH DI ATAS HIDAYAH 🍂



📗 Berikut ini adalah sebab-sebab istiqomah di atas hidayah Allah Subhanahu wa Ta'ala:

1⃣ Berdo'a dengan penuh kesungguhan, terkhusus pada waktu-waktu mustajab. Seperti di akhir malam, di antara adzan dan iqomat, di penghujung shalat, ketika sujud, pada hari jum'at, saat khatib naik mimbar hingga shalat selesai dikerjakan.

🍃 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits qudsi, "Allah berfirman,

استهدوني أهدكم

🍂 "(Wahai hamba-Ku, kalian semua adalah orang-orang yang tersesat kecuali yang aku berikan petunjuk kepadanya) maka mintalah petunjuk kepada-Ku niscaya aku berikan petunjuk kepada kalian."

2⃣ Banyak membaca al-Qur'anul Karim dan mentadabburi maknanya, karena Allah menjadikannya sebagai sebab hidayah.

📖 Allah berfirman,

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يِهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ

"Sesungguhnya al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus." (QS. Al-Isra':7)

📖 Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman,

قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاء

"Katakanlah (hai Muhammad), Al-Qur'an itu bagi orang-orang yang beriman adalah petunjuk dan obat (penyembuh)." (QS. Fushilat:44)

3⃣ Mempelajari sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan sejarah perjalan hidup beliau, demikian pula siroh para shahabat dan para ulama'.

4⃣ Berteman dengan orang-orang shalih dan yang baik perangainya,

📖 Allah berfirman,

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلا تَطْغَوْا إنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ * وَلا تَرْكَنُوا إلَى الَذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ

"Maka istiqomahlah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu, dan (juga) orang yang telah taubat bersamamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka."
(QS. Huud:112-113)

5⃣ Menghadiri majelis ilmu dari ahlinya dan para ulama yang dikenal dengan kebaikan.


🔵 Demikianlah 5 sebab yang kami sarikan dari fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah. Dengan menerapkan sebab-sebab tersebut, biidznillah seseorang akan senantiasa istiqomah di atas jalan yang lurus hingga ia bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

..............
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kemuliaan diri, dan kecukupan
..............


🌏 Sumber: www.binbaz.org.sa/noor/8516
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf

#Fawaidumum #dzikir #keutamaandzikir

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🏆1
👆🏻 Dari Tsauban radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

طُوبَى لِمَنْ مَلَكَ لِسَانَهُ، وَوَسِعَهُ بَيْتُهُ، وَبَكَى عَلَى خَطِيئَتِهِ

"Beruntunglah seseorang yang bisa menguasai lisannya, merasa cukup dengan tempat tinggalnya, dan menangisi kesalahannya." (Lihat Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir no.3929)

Penjelasan:

🔵 "Menguasai lisannya" yakni menjaga lisannya. Sebagaimana Seorang raja menjaga hartanya, tidaklah ia mengeluarkan hartanya melainkan sesuai kebutuhannya, dan untuk perkara yang bermanfaat baginya.

🔵 "Merasa cukup dengan tempat tinggalnya" dia menyendiri dari keramaian manusia (untuk beribadah dan tidak menyakiti manusia dengan gangguannya)

🔵 "Menangisi kesalahannya" yaitu dia bertaubat dari kesalahannya, karena kelaziman taubat adalah menyesali dan menangisi dosa yang telah dilakukan.

🌏 Sumber: At-Tanwiir Syarhu Al Jami' Ash-Shaghiir (7/160)
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf


#Fawaidumum #zuhd #waro

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
👆🏻📝🍂 FAEDAH MEMILIH SAHABAT YANG BAIK


Syaikh Rabi' hafizhahullah berkata,

🍃 "Carilah teman dekat yang mukmin,

✔️ ia akan membantumu untuk terus ta'at kepada Allah,

✔️ dan mendorongmu untuk melakukan kebaikan,

✔️ juga mengingatkanmu dari kejelekan..

💢 dan tidaklah kamu mendapatkan darinya kecuali kebaikan.



🌏 Sumber: Al Majmu' (hal.28)
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf


#Fawaidumum

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔵🍂BERUNTUNGLAH ORANG YANG BERIMAN KEPADA RASULULLAH



📝 Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

طوبى لمن أدركني وآمن بي وطوبى لمن لم يدركني ثم آمن بي

🔵 "Beruntunglah seseorang yang mendapatiku dan beriman kepadaku,

🌻 dan beruntung pula seorang yang tidak mendapatiku lalu ia beriman kepadaku."



🌏 Sumber: Shahih Al Jami' Ash-Shaghiir (no.3922)
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf


#Fawaidumum

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
‼️ CARA BERTAUBAT DARI PERBUATAN GHIBAH

💢 Bertaubat dari perbuatan ghibah adalah seperti bertaubat dari dosa-dosa yang lainnya, yaitu harus terpenuhi padanya 5 syarat taubat:

1⃣ Ikhlas hanya mengharap wajah Allah. Bukan karena ingin dilihat atau dipuji manusia.
2⃣ Menyesal dari perbuatan tersebut. Karena penyesalan adalah bukti kejujuran taubatnya.
3⃣ Melepaskan dirinya dari perbuatan tersebut.
4⃣ Bertekad untuk tidak mengulanginya.
5⃣ Bertaubat sebelum nyawa sampai di kerongkongan dan sebelum terbitnya matahari dari arah barat.

💎 Sebagai bentuk melepaskan dirinya dari perbuatan ghibah, maka sebagian ulama ada yang perbendapat bahwasanya pelaku ghibah harus mendatangi orang yang dia ghibahi dan memohon maaf kepadanya.

💯 Sedangkan ulama lainnya, dan ini merupakan pendapat yang dikuatkan oleh Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah, memberikan perincian:

▶️ Apabila orang yang dighibahi mengetahui bila dirinya dibicarakan, maka orang yang melakukan ghibah harus mendatanginya dan meminta maaf kepadanya.

▶️ Adapun bila orang tersebut tidak mengetahuinya, maka orang yang melakukan ghibah tidak perlu mendatanginya. Dia cukup memohonkan ampunan bagi orang yang dia ghibahi dan menyebutkan kebaikan-kebaikannya di tempat yang dahulu dia melakukan ghibah kepadanya.

🔹 Allah berfirman,

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

◾️ "Sesungguhnya kebaikan-kebaikan akan menghilangkan kejelekan." (QS. Hud:114)


🌍 Sumber Panduan: Syarah Riyadus Shalihin (1/90)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🌻 MENDO'AKAN SYAIKH (GURU) DAN MENGAKUI KEUTAMAAN MEREKA

💢 Mendo'akan guru yang telah mengajarkan ilmu agama merupakan bagian dari adab penuntut ilmu. Dalam hadits yang diriwayatkan dari shahabat Abdullah bin Umar Radhiallahu 'anhuma, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

🔸 "Dan barangsiapa berbuat baik kepada kalian maka balaslah kebaikannya. Jika kamu tidak mampu (membalas kebaikannya) maka berdoalah kebaikan untuknya hingga ia mengetahui bahwa kalian telah membalasnya." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrod no.216)

☑️ Jika saja seseorang diperintahkan agar membalas kebaikan orang yang berjasa kepadanya dalam urusan dunia walaupun sekadar dengan do'a, maka membalas jasa syaikh atau ustadz yang telah mengajarkan ilmu agama tentu lebih utama.

🔘 Oleh karena itu, kita dapati para ulama salaf rahimahumullah mendo'akan guru-guru mereka dan mengakui bahwa ilmu yang mereka miliki merupakan berkat jasa mereka, ba'dallah.

▶️ Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah berkata,

"Apa yang kalian lihat ini (yakni ilmu yang beliau sampaikan,pen) atau keumumannya yang aku miliki adalah dari Asy-Syafi'i." (Al-Intiqo' li Ibni Abdil Barr hal.76)

▶️ Yahya bin Sa'id Al-Qatthan Rahimahullah berkata,
"Aku mendo'akan kebaikan bagi Asy-Syafi'i hingga di dalam shalatku." (Al-Intiqo' hal 72)

▶️ Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata,
"Malik adalah pengajarku dan darinyalah aku mengambil ilmu."

▶️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,
"dan bagi seorang pelajar hendaknya ia mengetahui kehormatan ustadznya dan berterima kasih atas kebaikannya kepada dirinya. Karena sesungguhnya orang yang tidak berterima kasih kepada manusia hakekatnya ia tidak bersyukur kepada Allah, dan (hendaknya) ia tidak mengabaikan haknya dan tidak mengingkari kebaikannya." (Majmu' Fatawa 28/17)

🕋 Sehingga, marilah kita berterima kasih kepada para ustadz kita dengan membalas kebaikan mereka, atau setidaknya mendo'akan kebaikan untuk mereka. Semoga Allah menjadikan ilmu yang telah mereka ajarkan kepada kita sebagai amal shalih yang terus mengalir pahalanya, dan (semoga mereka) diberi keistiqomahan hingga bertemu dengan Allah Azza wa Jalla, amin.

Wallahu 'alam.

🌍 Panduan Aqwal Ulama: An-Nubadz fi Adabi Thalabil ilmi (hal.173)
📝 Dirangkum oleh Tim Warisan Salaf

#adabilmu #menuntutilmu

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
📕 KITAB PDF: Majmu' Fatawa

📝 Judul: Majmu' Fatawa
📕 Penulis:

1⃣ Syaikh Abdullah bin Humaid
2⃣ Syaikh Abdurrozaq 'Afifi


🌎 Silahkan didownload 👇🏻👇🏻

—------------—
#kitabpdf #pdf

Channel Telegram: @warisansalaf
🌙⭐️ MELIHAT ALLAH PADA HARI KIAMAT



📝 Abu Sa'id al Khudri radhiallahu 'anhu berkata,

أَنَّ نَاسًا فِي زَمَنِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، هَلْ نَرَى رَبَّنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «نَعَمْ» قَالَ: «هَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الشَّمْسِ بِالظَّهِيرَةِ صَحْوًا لَيْسَ مَعَهَا سَحَابٌ؟ وَهَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ صَحْوًا لَيْسَ فِيهَا سَحَابٌ؟» قَالُوا: لَا يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ: " مَا تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا كَمَا تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ أَحَدِهِمَا

"Bahwasanya para shahabat di jaman Nabi Shalallahu 'alaihi wa Sallam bertanya:

🍂 'Wahai Rasulullah, Apakah kita melihat Rabb kita pada hari kiamat?

☑️ Beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam menjawab,

"Ya. Apakah kalian kesulitan melihat matahari di siang hari yang cerah, tidak tertutupi awan sedikitpun? Dan apakah kalian merasa kesulitan melihat purnama di malam yang cerah tidak tertutupi awan sedikitpun?'

Para shahabat menjawab: 'tidak'

☑️ Beliau melanjutkan,

'Kalian tidak akan kesulitan melihat Allah Tabaraka wa Ta'ala pada hari kiamat, sebagaimana kalian (tidak kesulitan) melihat salah satunya (yaitu matahari atau bulan pada hari yang sangat cerah)."


🌏 Sumber: Shahih Muslim (no.302)
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf


#Fawaidumum #melihatAllah #aqidah

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
📡🌙🍃 TEMPAT-TEMPAT MELIHAT ALLAH PADA HARI KIAMAT



📝 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,

فَصْلٌ: وَقَدْ دَخَلَ أيْضًا فيما ذَكرْناهُ مِنَ الإيمان بِهِ وَبِكُتُبِهِ وَبِمَلائكَتِهِ وَبِرُسُلِهِ: الإيمانُ بِأنَّ المُؤمِنِين يَرَوْنَهُ يَوْمَ القِيامَةِ يَرَوْنَهُ سُبْحانَهُ وَهُمْ في عَرَصاتِ القِيامَةِ ثُمَّ يَرَوْنَهُ بَعْدَ دُخولِ الجَنَّةِ كَما يَشاءُ اللهُ تَعالى

💢 "Fasal: Juga termasuk ke dalam apa yang kami sebutkan dari rangkaian keimanan kepada Allah, kitab-kitab-Nya, Malaikat-malaikat-Nya, dan kepada para Rasul-Nya, adalah beriman bahwasanya kaum mukminin melihat Allah pada hari kiamat:

1⃣ Mereka melihat Allah Subhanahu ketika berada di padang mahsyar (عرصات القيامة) .

2⃣ Kemudian mereka melihat-Nya lagi setelah masuk ke dalam surga,

🍃 sebagaimana yang Allah Ta'ala kehendaki."



🌏 Sumber: Al 'Aqidah Al Wasithiyyah
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf


#Fawaidumum #aqidah #melihatAllah

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍂🌙 SIAPA SAJA YANG BISA MELIHAT ALLAH PADA HARI KIAMAT?



🔵 Sebagaimana yang telah dijelaskan pada tulisan sebelumnya, bahwa pada hari kiamat manusia akan melihat Allah di dua tempat; di padang mahsyar dan di dalam surga.

📡 Di dalam surga, tentu saja yang melihat Allah adalah orang-orang yang beriman, karena tidaklah masuk surga melainkan jiwa seorang mukmin.

Lalu bagaimana ketika di padang mahsyar? Siapa sajakah yang dapat melihat Allah?


🍃 Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin rahimahullah menjelaskan, bahwasanya manusia di padang mahsyar terbagi menjadi tiga golongan:

✔️ Pertama: Orang-orang yang benar-benar beriman secara zhahir dan batin.
✔️ Kedua: Orang-orang yang benar-benar kafir secara zhahir dan batin
✔️ Ketiga: Orang munafik yang menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufurannya.

💢 Adapun golongan pertama, mereka akan melihat Allah di dua tempat tersebut; di padang mahsyar dan di surga.

💢 dan golongan kedua, sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa mereka melihat Allah di padang mahsyar dengan pandangan kemurkaan dan hukuman.

Namun pendapat yang benar adalah mereka tidak melihat Allah sama sekali, berdasarkan firman Allah Ta'ala:

كَلَّا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ

"Sekali kali tidak, sesungguhnya mereka di hari (kiamat) itu benar-benar dihalangi (dari melihat Allah)." (HR. Al-Muthaffifin:15)

💢 Sedangkan golongan yang ketiga, di padang mahsyar mereka sempat melihat Allah kemudian dihalangi.

👉🏻 Tetapi tentu saja, melihat Allah di sini tidaklah seperti kaum mukminin melihat-Nya ketika di surga yang penuh dengan kenikmatan.

☑️ Permasalahan melihat Allah pada hari kiamat telah dipaparkan dengan gamblang oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu' Al Fatawa Jilid 6 mulai halaman 420 dan selanjutnya.


🌏 Sumber Panduan: Syarah Al 'Aqidah Al Wasithiyyah (2/103-104)
📝 Dirangkum oleh: Tim Warisan Salaf


#Fawaidumum #aqidah #melihatAllah

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
📡🍃💦 SEGALA YANG TAK KAU SUKAI ADALAH MUSIBAH, WALAUPUN HAL KECIL



📝 Abu Bakr bin Abi Syaibah (w. 230 H) berkata dalam kitabnya Al Mushannaf (27185):

Berkisah Ubaid bin Musa, dari Manshur, dari Mujahid, dari Said bin Al Musayyib;

📡 Satu hari, tali sandal milik Umar bin Al Khatthab lepas, lantas beliau mengucap:

إنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إلَيْهِ رَاجِعُونَ !

🌱 'Sesungguhnya kita milik Allah, dan kepada Allah pula lah kita kan kembali.'

☑️ Orang disekitarnya bertanya heran:

Wahai Amirul Mukminin, apa hanya karena putus tali sandalmu, lantas engkau mengucapkan kalimat tersebut?'

💦 'Yah, tiap kejadian yang tak kau sukai, itu adalah musibah.'

[Shahih]

[كل ما ساءك فهو مصيبة]

● قال أبو بكر ابن أبي شيبة (ت: ٢٣٥ هـ) في مُصنفه (٢٧١٨٥): حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُوسَى قَالَ : أَخْبَرَنَا شَيْبَانُ ، عَنْ مَنْصُورٍ ، عَنْ مُجَاهِدٍ ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ قَالَ : انْقَطَعَ قُبَالُ نَعْلِ عُمَرَ فَقَالَ : إنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إلَيْهِ رَاجِعُونَ !

فَقَالُوا : يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ ، أَفِي قُبَالِ نَعْلِكَ ؟ قَالَ : نَعَمْ، كُلُّ شَيْءٍ أَصَابَ الْمُؤْمِنَ يَكْرَهُهُ ، فَهُوَ مُصِيبَةٌ.

[صحيح]


🌏 Sumber: Channel Telegram Syaikh 'Arofat al Muhammadi
📝 Diterjemahkan oleh: al Ustadz Abdul Wahid bin Faiz at Tamimi


#Fawaidumum #akhlak

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🌻🍃 JIKA MAU DISEBUT ORANG BERAKHLAK BAIK



📝 Ibnu Mas'ud mengisahkan;

'Satu hari Rasulullah bertanya kepada para shahabatnya:

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ تُحَرَّمُ عَلَيْهِ النَّارُ؟
🍂 'Maukan kalian Aku kabarkan tentang mereka yang diharamkan masuk neraka?'

☑️ Seketika saja shahabat menjawab:

قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ
🍃 'Yah tentu wahai Rasulullah!'

Lantas Nabi bersabda:

عَلَى كُلِّ هَيِّنٍ، لَيِّنٍ، قَرِيبٍ، سَهْلٍ
🍂 'Neraka itu diharamkan bagi orang yang rendah hati, lemah-lembut, mudah bergaul, serta gampang dimintai tolong.” (HR Ibnu Hibban no. 1096. Dishahihkan oleh Al Imam Al Albani dalam Ash Shahihah no. 937)


📝 Berkata Al Munawi menjelaskan hadits di atas dengan menukil perkataan Al Mawardi:

بيَّن بهذا الحديث أن حُسن الخلق يدخل صاحبَه الجنة ويُحرمه على النار، فإن حسن الخلق عبارة عن كون الإنسان سهل العريكة لين الجانب طلق الوجه قليل النفور طيب الكلمة

🔵 "Hadits di atas begitu gamblang menyebutkan bahwa berakhlak baik dapat mengantarkan pelakunya masuk surga, dan diharamkan baginya menyentuh neraka.

🌻 Luhurnya akhlak merupakan kesimpulan dari gambaran seseorang yang memiliki watak rendah hati, ramah kepada orang lain, berwajah manis, tidak membuat orang menjauh darinya, dan bahasa yang keluar dari mulutnya pun baik."
(Faidhul Qadir, 4/105)


📝 Diterjemahkan oleh: al Ustadz Abdul Wahid bin Faiz at Tamimi

#Fawaidumum #akhlak

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
👆🏻⚠️📛 TERMASUK DOSA BESAR SESEORANG MENCELA KEDUA ORANG TUANYA



📝 Abdullah bin Amr bin al 'Ash radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مِنَ الْكَبَائِرِ شَتْمُ الرَّجُلِ وَالِدَيْهِ

🔥 "Termasuk dosa besar ialah seseorang mencela kedua orang tuanya.'

🔊 Mereka (para shahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah, mungkinkah seseorang itu mencela kedua orang tuanya?

Beliau menjawab,

نَعَمْ يَسُبُّ أَبَا الرَّجُلِ فَيَسُبُّ أَبَاهُ، وَيَسُبُّ أُمَّهُ فَيَسُبُّ أُمَّهُ

💢 "ya, (yaitu ketika) ia mencela ayah orang lain lalu orang itu balik mencela ayahnya, dan ia mencela ibu orang lain, lalu orang itu mencela ibunya."

..............................
▪️Keterangan: padanya terdapat penjelasan, bahwasanya siapa saja yang menjadi sebab terjadinya sesuatu, maka perbuatan itu boleh dinisbahkan kepada dirinya.

🔹 Dalam hadits di atas sebenarnya orang itu tidak mencela/menghina kedua orang tuanya sendiri. Akan tetapi ketika ia menjadi sebab orang tuanya dihina atau dicela oleh orang lain, maka perbuatan itu pun disandarkan kepada dirinya, dan digolongkan sebagai kedurhakaan kepada orang tua.
...............................

🌍 HR. Muslim (no.146), lihat ta'liq Muhammad Fuad Abdul Baaqi
📝 Oleh: Tim Warisan Salaf

#Fawaidumum #hadits #mutiarahadits

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com