WarisanSalaf.Com
9.67K subscribers
429 photos
14 videos
43 files
1.9K links
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Download Telegram
โœ…๐Ÿ‚ MANUSIA YANG TERBAIK

โž–โž–โž–โž–

Abdullah bin Busr al Muzani radhiallahu 'anhu berkata,

"Dua orang arab badui datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas seorang dari mereka berkata:

ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุฃูŽูŠู‘ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฎูŽูŠู’ุฑูŒุŸ

๐Ÿ“ก "Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang terbaik?"

Beliau menjawab,

ุทููˆุจูŽู‰ ู„ูู…ูŽู†ู’ ุทูŽุงู„ูŽ ุนูู…ู’ุฑูู‡ู ูˆูŽุญูŽุณูู†ูŽ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู

๐Ÿƒ "Beruntunglah seorang yang panjang umurnya dan bagus amalannya."


๐ŸŒ Sumber: Hilyatul Auliya (6/111), Lihat Ash-Shahihah (no.1836)
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf

#Fawaidumum #dzikir #keutamaandzikir
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐Ÿƒ๐Ÿ‚ AMAL IBADAH YANG TERBAIK

โž–โž–โž–โž–

โ˜‘๏ธ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya oleh seorang arab badui,

ุฃูŽูŠู‘ู ุงู„ู’ุนูŽู…ูŽู„ู ุฎูŽูŠู’ุฑูŒุŸ

๐Ÿ“ก "Amalan apakah yang paling baik?"

Beliau menjawab,

ุฃูŽู†ู’ ุชูููŽุงุฑูู‚ูŽ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽู„ูุณูŽุงู†ููƒูŽ ุฑูŽุทู’ุจูŒ ู…ูู†ู’ ุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู

๐Ÿƒ "Engkau berpisah dengan dunia sementara lisanmu selalu basah berdzikir mengingat Allah."


๐ŸŒ Sumber: Hilyatul Auliya (6/111), Lihat Ash-Shahihah (no.1836)
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf

#Fawaidumum #dzikir #keutamaandzikir
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ…๐Ÿ’กโœŠ๐Ÿป 5 SEBAB ISTIQOMAH DI ATAS HIDAYAH ๐Ÿ‚

โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ“— Berikut ini adalah sebab-sebab istiqomah di atas hidayah Allah Subhanahu wa Ta'ala:

1โƒฃ Berdo'a dengan penuh kesungguhan, terkhusus pada waktu-waktu mustajab. Seperti di akhir malam, di antara adzan dan iqomat, di penghujung shalat, ketika sujud, pada hari jum'at, saat khatib naik mimbar hingga shalat selesai dikerjakan.

๐Ÿƒ Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits qudsi, "Allah berfirman,

ุงุณุชู‡ุฏูˆู†ูŠ ุฃู‡ุฏูƒู…

๐Ÿ‚ "(Wahai hamba-Ku, kalian semua adalah orang-orang yang tersesat kecuali yang aku berikan petunjuk kepadanya) maka mintalah petunjuk kepada-Ku niscaya aku berikan petunjuk kepada kalian."

2โƒฃ Banyak membaca al-Qur'anul Karim dan mentadabburi maknanya, karena Allah menjadikannya sebagai sebab hidayah.

๐Ÿ“– Allah berfirman,

ุฅูู†ู‘ูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ูŠูู‡ู’ุฏููŠ ู„ูู„ู‘ูŽุชููŠ ู‡ููŠูŽ ุฃูŽู‚ู’ูˆูŽู…ู

"Sesungguhnya al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus." (QS. Al-Isra':7)

๐Ÿ“– Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman,

ู‚ูู„ู’ ู‡ููˆูŽ ู„ูู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ู‡ูุฏู‹ู‰ ูˆูŽุดูููŽุงุก

"Katakanlah (hai Muhammad), Al-Qur'an itu bagi orang-orang yang beriman adalah petunjuk dan obat (penyembuh)." (QS. Fushilat:44)

3โƒฃ Mempelajari sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan sejarah perjalan hidup beliau, demikian pula siroh para shahabat dan para ulama'.

4โƒฃ Berteman dengan orang-orang shalih dan yang baik perangainya,

๐Ÿ“– Allah berfirman,

ููŽุงุณู’ุชูŽู‚ูู…ู’ ูƒูŽู…ูŽุง ุฃูู…ูุฑู’ุชูŽ ูˆูŽู…ูŽู† ุชูŽุงุจูŽ ู…ูŽุนูŽูƒูŽ ูˆูŽู„ุง ุชูŽุทู’ุบูŽูˆู’ุง ุฅู†ู‘ูŽู‡ู ุจูู…ูŽุง ุชูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู†ูŽ ุจูŽุตููŠุฑูŒ * ูˆูŽู„ุง ุชูŽุฑู’ูƒูŽู†ููˆุง ุฅู„ูŽู‰ ุงู„ูŽุฐููŠู†ูŽ ุธูŽู„ูŽู…ููˆุง ููŽุชูŽู…ูŽุณู‘ูŽูƒูู…ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู

"Maka istiqomahlah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu, dan (juga) orang yang telah taubat bersamamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka."
(QS. Huud:112-113)

5โƒฃ Menghadiri majelis ilmu dari ahlinya dan para ulama yang dikenal dengan kebaikan.


๐Ÿ”ต Demikianlah 5 sebab yang kami sarikan dari fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah. Dengan menerapkan sebab-sebab tersebut, biidznillah seseorang akan senantiasa istiqomah di atas jalan yang lurus hingga ia bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

..............
โœ… Ya Allah, kami memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kemuliaan diri, dan kecukupan
..............


๐ŸŒ Sumber: www.binbaz.org.sa/noor/8516
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf

#Fawaidumum #dzikir #keutamaandzikir
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐Ÿ‘†๐Ÿป Dari Tsauban radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

ุทููˆุจูŽู‰ ู„ูู…ูŽู†ู’ ู…ูŽู„ูŽูƒูŽ ู„ูุณูŽุงู†ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽูˆูŽุณูุนูŽู‡ู ุจูŽูŠู’ุชูู‡ูุŒ ูˆูŽุจูŽูƒูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฎูŽุทููŠุฆูŽุชูู‡ู

"Beruntunglah seseorang yang bisa menguasai lisannya, merasa cukup dengan tempat tinggalnya, dan menangisi kesalahannya." (Lihat Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir no.3929)

โœ… Penjelasan:

๐Ÿ”ต "Menguasai lisannya" yakni menjaga lisannya. Sebagaimana Seorang raja menjaga hartanya, tidaklah ia mengeluarkan hartanya melainkan sesuai kebutuhannya, dan untuk perkara yang bermanfaat baginya.

๐Ÿ”ต "Merasa cukup dengan tempat tinggalnya" dia menyendiri dari keramaian manusia (untuk beribadah dan tidak menyakiti manusia dengan gangguannya)

๐Ÿ”ต "Menangisi kesalahannya" yaitu dia bertaubat dari kesalahannya, karena kelaziman taubat adalah menyesali dan menangisi dosa yang telah dilakukan.

๐ŸŒ Sumber: At-Tanwiir Syarhu Al Jami' Ash-Shaghiir (7/160)
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf


#Fawaidumum #zuhd #waro
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐Ÿ‘†๐Ÿป๐Ÿ“๐Ÿ‚ FAEDAH MEMILIH SAHABAT YANG BAIK


Syaikh Rabi' hafizhahullah berkata,

๐Ÿƒ "Carilah teman dekat yang mukmin,

โœ”๏ธ ia akan membantumu untuk terus ta'at kepada Allah,

โœ”๏ธ dan mendorongmu untuk melakukan kebaikan,

โœ”๏ธ juga mengingatkanmu dari kejelekan..

๐Ÿ’ข dan tidaklah kamu mendapatkan darinya kecuali kebaikan.



๐ŸŒ Sumber: Al Majmu' (hal.28)
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf


#Fawaidumum
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ…๐Ÿ”ต๐Ÿ‚BERUNTUNGLAH ORANG YANG BERIMAN KEPADA RASULULLAH

โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ“ Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

ุทูˆุจู‰ ู„ู…ู† ุฃุฏุฑูƒู†ูŠ ูˆุขู…ู† ุจูŠ ูˆุทูˆุจู‰ ู„ู…ู† ู„ู… ูŠุฏุฑูƒู†ูŠ ุซู… ุขู…ู† ุจูŠ

๐Ÿ”ต "Beruntunglah seseorang yang mendapatiku dan beriman kepadaku,

๐ŸŒป dan beruntung pula seorang yang tidak mendapatiku lalu ia beriman kepadaku."



๐ŸŒ Sumber: Shahih Al Jami' Ash-Shaghiir (no.3922)
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf


#Fawaidumum
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
โœ…โ€ผ๏ธ CARA BERTAUBAT DARI PERBUATAN GHIBAH

๐Ÿ’ข Bertaubat dari perbuatan ghibah adalah seperti bertaubat dari dosa-dosa yang lainnya, yaitu harus terpenuhi padanya 5 syarat taubat:

1โƒฃ Ikhlas hanya mengharap wajah Allah. Bukan karena ingin dilihat atau dipuji manusia.
2โƒฃ Menyesal dari perbuatan tersebut. Karena penyesalan adalah bukti kejujuran taubatnya.
3โƒฃ Melepaskan dirinya dari perbuatan tersebut.
4โƒฃ Bertekad untuk tidak mengulanginya.
5โƒฃ Bertaubat sebelum nyawa sampai di kerongkongan dan sebelum terbitnya matahari dari arah barat.

๐Ÿ’Ž Sebagai bentuk melepaskan dirinya dari perbuatan ghibah, maka sebagian ulama ada yang perbendapat bahwasanya pelaku ghibah harus mendatangi orang yang dia ghibahi dan memohon maaf kepadanya.

๐Ÿ’ฏ Sedangkan ulama lainnya, dan ini merupakan pendapat yang dikuatkan oleh Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah, memberikan perincian:

โ–ถ๏ธ Apabila orang yang dighibahi mengetahui bila dirinya dibicarakan, maka orang yang melakukan ghibah harus mendatanginya dan meminta maaf kepadanya.

โ–ถ๏ธ Adapun bila orang tersebut tidak mengetahuinya, maka orang yang melakukan ghibah tidak perlu mendatanginya. Dia cukup memohonkan ampunan bagi orang yang dia ghibahi dan menyebutkan kebaikan-kebaikannya di tempat yang dahulu dia melakukan ghibah kepadanya.

๐Ÿ”น Allah berfirman,

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชู ูŠูุฐู’ู‡ูุจู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽูŠู‘ูุฆูŽุงุชู

โ—พ๏ธ "Sesungguhnya kebaikan-kebaikan akan menghilangkan kejelekan." (QS. Hud:114)


๐ŸŒ Sumber Panduan: Syarah Riyadus Shalihin (1/90)
๐Ÿ“ Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ…๐ŸŒป MENDO'AKAN SYAIKH (GURU) DAN MENGAKUI KEUTAMAAN MEREKA

๐Ÿ’ข Mendo'akan guru yang telah mengajarkan ilmu agama merupakan bagian dari adab penuntut ilmu. Dalam hadits yang diriwayatkan dari shahabat Abdullah bin Umar Radhiallahu 'anhuma, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

๐Ÿ”ธ "Dan barangsiapa berbuat baik kepada kalian maka balaslah kebaikannya. Jika kamu tidak mampu (membalas kebaikannya) maka berdoalah kebaikan untuknya hingga ia mengetahui bahwa kalian telah membalasnya." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrod no.216)

โ˜‘๏ธ Jika saja seseorang diperintahkan agar membalas kebaikan orang yang berjasa kepadanya dalam urusan dunia walaupun sekadar dengan do'a, maka membalas jasa syaikh atau ustadz yang telah mengajarkan ilmu agama tentu lebih utama.

๐Ÿ”˜ Oleh karena itu, kita dapati para ulama salaf rahimahumullah mendo'akan guru-guru mereka dan mengakui bahwa ilmu yang mereka miliki merupakan berkat jasa mereka, ba'dallah.

โ–ถ๏ธ Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah berkata,

"Apa yang kalian lihat ini (yakni ilmu yang beliau sampaikan,pen) atau keumumannya yang aku miliki adalah dari Asy-Syafi'i." (Al-Intiqo' li Ibni Abdil Barr hal.76)

โ–ถ๏ธ Yahya bin Sa'id Al-Qatthan Rahimahullah berkata,
"Aku mendo'akan kebaikan bagi Asy-Syafi'i hingga di dalam shalatku." (Al-Intiqo' hal 72)

โ–ถ๏ธ Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata,
"Malik adalah pengajarku dan darinyalah aku mengambil ilmu."

โ–ถ๏ธ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,
"dan bagi seorang pelajar hendaknya ia mengetahui kehormatan ustadznya dan berterima kasih atas kebaikannya kepada dirinya. Karena sesungguhnya orang yang tidak berterima kasih kepada manusia hakekatnya ia tidak bersyukur kepada Allah, dan (hendaknya) ia tidak mengabaikan haknya dan tidak mengingkari kebaikannya." (Majmu' Fatawa 28/17)

๐Ÿ•‹ Sehingga, marilah kita berterima kasih kepada para ustadz kita dengan membalas kebaikan mereka, atau setidaknya mendo'akan kebaikan untuk mereka. Semoga Allah menjadikan ilmu yang telah mereka ajarkan kepada kita sebagai amal shalih yang terus mengalir pahalanya, dan (semoga mereka) diberi keistiqomahan hingga bertemu dengan Allah Azza wa Jalla, amin.

Wallahu 'alam.

๐ŸŒ Panduan Aqwal Ulama: An-Nubadz fi Adabi Thalabil ilmi (hal.173)
๐Ÿ“ Dirangkum oleh Tim Warisan Salaf

#adabilmu #menuntutilmu
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ…๐Ÿ“• KITAB PDF: Majmu' Fatawa

๐Ÿ“ Judul: Majmu' Fatawa
๐Ÿ“• Penulis:

1โƒฃ Syaikh Abdullah bin Humaid
2โƒฃ Syaikh Abdurrozaq 'Afifi


๐ŸŒŽ Silahkan didownload ๐Ÿ‘‡๐Ÿป๐Ÿ‘‡๐Ÿป

โ€”------------โ€”
#kitabpdf #pdf

Channel Telegram: @warisansalaf
๐ŸŒ™โญ๏ธ MELIHAT ALLAH PADA HARI KIAMAT

โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ“ Abu Sa'id al Khudri radhiallahu 'anhu berkata,

ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู†ูŽุงุณู‹ุง ูููŠ ุฒูŽู…ูŽู†ู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ููˆุง: ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ู‡ูŽู„ู’ ู†ูŽุฑูŽู‰ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ: ยซู†ูŽุนูŽู…ู’ยป ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซู‡ูŽู„ู’ ุชูุถูŽุงุฑู‘ููˆู†ูŽ ูููŠ ุฑูุคู’ูŠูŽุฉู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ุจูุงู„ุธู‘ูŽู‡ููŠุฑูŽุฉู ุตูŽุญู’ูˆู‹ุง ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู…ูŽุนูŽู‡ูŽุง ุณูŽุญูŽุงุจูŒุŸ ูˆูŽู‡ูŽู„ู’ ุชูุถูŽุงุฑู‘ููˆู†ูŽ ูููŠ ุฑูุคู’ูŠูŽุฉู ุงู„ู’ู‚ูŽู…ูŽุฑู ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุจูŽุฏู’ุฑู ุตูŽุญู’ูˆู‹ุง ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุณูŽุญูŽุงุจูŒุŸยป ู‚ูŽุงู„ููˆุง: ู„ูŽุง ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: " ู…ูŽุง ุชูุถูŽุงุฑู‘ููˆู†ูŽ ูููŠ ุฑูุคู’ูŠูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ูˆูŽุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ุฅูู„ู‘ูŽุง ูƒูŽู…ูŽุง ุชูุถูŽุงุฑู‘ููˆู†ูŽ ูููŠ ุฑูุคู’ูŠูŽุฉู ุฃูŽุญูŽุฏูู‡ูู…ูŽุง

โœ… "Bahwasanya para shahabat di jaman Nabi Shalallahu 'alaihi wa Sallam bertanya:

๐Ÿ‚ 'Wahai Rasulullah, Apakah kita melihat Rabb kita pada hari kiamat?

โ˜‘๏ธ Beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam menjawab,

"Ya. Apakah kalian kesulitan melihat matahari di siang hari yang cerah, tidak tertutupi awan sedikitpun? Dan apakah kalian merasa kesulitan melihat purnama di malam yang cerah tidak tertutupi awan sedikitpun?'

โœ… Para shahabat menjawab: 'tidak'

โ˜‘๏ธ Beliau melanjutkan,

'Kalian tidak akan kesulitan melihat Allah Tabaraka wa Ta'ala pada hari kiamat, sebagaimana kalian (tidak kesulitan) melihat salah satunya (yaitu matahari atau bulan pada hari yang sangat cerah)."


๐ŸŒ Sumber: Shahih Muslim (no.302)
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf


#Fawaidumum #melihatAllah #aqidah
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐Ÿ“ก๐ŸŒ™๐Ÿƒ TEMPAT-TEMPAT MELIHAT ALLAH PADA HARI KIAMAT

โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ“ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,

ููŽุตู’ู„ูŒ: ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุฃูŠู’ุถู‹ุง ููŠู…ุง ุฐูŽูƒุฑู’ู†ุงู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฅูŠู…ุงู† ุจูู‡ู ูˆูŽุจููƒูุชูุจูู‡ู ูˆูŽุจูู…ูŽู„ุงุฆูƒูŽุชูู‡ู ูˆูŽุจูุฑูุณูู„ูู‡ู: ุงู„ุฅูŠู…ุงู†ู ุจูุฃู†ู‘ูŽ ุงู„ู…ูุคู…ูู†ููŠู† ูŠูŽุฑูŽูˆู’ู†ูŽู‡ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู‚ููŠุงู…ูŽุฉู ูŠูŽุฑูŽูˆู’ู†ูŽู‡ู ุณูุจู’ุญุงู†ูŽู‡ู ูˆูŽู‡ูู…ู’ ููŠ ุนูŽุฑูŽุตุงุชู ุงู„ู‚ููŠุงู…ูŽุฉู ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽุฑูŽูˆู’ู†ูŽู‡ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุฏูุฎูˆู„ู ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ูƒูŽู…ุง ูŠูŽุดุงุกู ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนุงู„ู‰

๐Ÿ’ข "Fasal: Juga termasuk ke dalam apa yang kami sebutkan dari rangkaian keimanan kepada Allah, kitab-kitab-Nya, Malaikat-malaikat-Nya, dan kepada para Rasul-Nya, adalah beriman bahwasanya kaum mukminin melihat Allah pada hari kiamat:

1โƒฃ Mereka melihat Allah Subhanahu ketika berada di padang mahsyar (ุนุฑุตุงุช ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ) .

2โƒฃ Kemudian mereka melihat-Nya lagi setelah masuk ke dalam surga,

๐Ÿƒ sebagaimana yang Allah Ta'ala kehendaki."



๐ŸŒ Sumber: Al 'Aqidah Al Wasithiyyah
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf


#Fawaidumum #aqidah #melihatAllah
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐Ÿ‚๐ŸŒ™ SIAPA SAJA YANG BISA MELIHAT ALLAH PADA HARI KIAMAT?

โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ”ต Sebagaimana yang telah dijelaskan pada tulisan sebelumnya, bahwa pada hari kiamat manusia akan melihat Allah di dua tempat; di padang mahsyar dan di dalam surga.

๐Ÿ“ก Di dalam surga, tentu saja yang melihat Allah adalah orang-orang yang beriman, karena tidaklah masuk surga melainkan jiwa seorang mukmin.

โœ… Lalu bagaimana ketika di padang mahsyar? Siapa sajakah yang dapat melihat Allah?


๐Ÿƒ Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin rahimahullah menjelaskan, bahwasanya manusia di padang mahsyar terbagi menjadi tiga golongan:

โœ”๏ธ Pertama: Orang-orang yang benar-benar beriman secara zhahir dan batin.
โœ”๏ธ Kedua: Orang-orang yang benar-benar kafir secara zhahir dan batin
โœ”๏ธ Ketiga: Orang munafik yang menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufurannya.

๐Ÿ’ข Adapun golongan pertama, mereka akan melihat Allah di dua tempat tersebut; di padang mahsyar dan di surga.

๐Ÿ’ข dan golongan kedua, sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa mereka melihat Allah di padang mahsyar dengan pandangan kemurkaan dan hukuman.

Namun pendapat yang benar adalah mereka tidak melihat Allah sama sekali, berdasarkan firman Allah Ta'ala:

ูƒูŽู„ู‘ูŽุง ุฅูู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุจู‘ูู‡ูู…ู’ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุฆูุฐู ู„ูŽู…ูŽุญู’ุฌููˆุจููˆู†ูŽ

"Sekali kali tidak, sesungguhnya mereka di hari (kiamat) itu benar-benar dihalangi (dari melihat Allah)." (HR. Al-Muthaffifin:15)

๐Ÿ’ข Sedangkan golongan yang ketiga, di padang mahsyar mereka sempat melihat Allah kemudian dihalangi.

๐Ÿ‘‰๐Ÿป Tetapi tentu saja, melihat Allah di sini tidaklah seperti kaum mukminin melihat-Nya ketika di surga yang penuh dengan kenikmatan.

โ˜‘๏ธ Permasalahan melihat Allah pada hari kiamat telah dipaparkan dengan gamblang oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu' Al Fatawa Jilid 6 mulai halaman 420 dan selanjutnya.


๐ŸŒ Sumber Panduan: Syarah Al 'Aqidah Al Wasithiyyah (2/103-104)
๐Ÿ“ Dirangkum oleh: Tim Warisan Salaf


#Fawaidumum #aqidah #melihatAllah
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐Ÿ“ก๐Ÿƒ๐Ÿ’ฆ SEGALA YANG TAK KAU SUKAI ADALAH MUSIBAH, WALAUPUN HAL KECIL

โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ“ Abu Bakr bin Abi Syaibah (w. 230 H) berkata dalam kitabnya Al Mushannaf (27185):

โœ… Berkisah Ubaid bin Musa, dari Manshur, dari Mujahid, dari Said bin Al Musayyib;

๐Ÿ“ก Satu hari, tali sandal milik Umar bin Al Khatthab lepas, lantas beliau mengucap:

ุฅู†ู‘ูŽุง ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ุฅู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฑูŽุงุฌูุนููˆู†ูŽ !

๐ŸŒฑ 'Sesungguhnya kita milik Allah, dan kepada Allah pula lah kita kan kembali.'

โ˜‘๏ธ Orang disekitarnya bertanya heran:

Wahai Amirul Mukminin, apa hanya karena putus tali sandalmu, lantas engkau mengucapkan kalimat tersebut?'

๐Ÿ’ฆ 'Yah, tiap kejadian yang tak kau sukai, itu adalah musibah.'

[Shahih]

[ูƒู„ ู…ุง ุณุงุกูƒ ูู‡ูˆ ู…ุตูŠุจุฉ]

โ— ู‚ุงู„ ุฃุจูˆ ุจูƒุฑ ุงุจู† ุฃุจูŠ ุดูŠุจุฉ (ุช: ูขูฃูฅ ู‡ู€) ููŠ ู…ูุตู†ูู‡ (ูขูงูกูจูฅ): ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุนูุจูŽูŠู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ู…ููˆุณูŽู‰ ู‚ูŽุงู„ูŽ : ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุง ุดูŽูŠู’ุจูŽุงู†ู ุŒ ุนูŽู†ู’ ู…ูŽู†ู’ุตููˆุฑู ุŒ ุนูŽู†ู’ ู…ูุฌูŽุงู‡ูุฏู ุŒ ุนูŽู†ู’ ุณูŽุนููŠุฏู ุจู’ู†ู ุงู„ู’ู…ูุณูŽูŠู‘ูŽุจู ู‚ูŽุงู„ูŽ : ุงู†ู’ู‚ูŽุทูŽุนูŽ ู‚ูุจูŽุงู„ู ู†ูŽุนู’ู„ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ : ุฅู†ู‘ูŽุง ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ุฅู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฑูŽุงุฌูุนููˆู†ูŽ !

ููŽู‚ูŽุงู„ููˆุง : ูŠูŽุง ุฃูŽู…ููŠุฑูŽ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ ุŒ ุฃูŽูููŠ ู‚ูุจูŽุงู„ู ู†ูŽุนู’ู„ููƒูŽ ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ : ู†ูŽุนูŽู…ู’ุŒ ูƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠู’ุกู ุฃูŽุตูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽ ูŠูŽูƒู’ุฑูŽู‡ูู‡ู ุŒ ููŽู‡ููˆูŽ ู…ูุตููŠุจูŽุฉูŒ.

[ุตุญูŠุญ]


๐ŸŒ Sumber: Channel Telegram Syaikh 'Arofat al Muhammadi
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh: al Ustadz Abdul Wahid bin Faiz at Tamimi


#Fawaidumum #akhlak
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐ŸŒป๐Ÿƒ JIKA MAU DISEBUT ORANG BERAKHLAK BAIK

โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ“ Ibnu Mas'ud mengisahkan;

โœ… 'Satu hari Rasulullah bertanya kepada para shahabatnya:

ุฃูŽู„ุงูŽ ุฃูุฎู’ุจูุฑููƒูู…ู’ ุจูู…ูŽู†ู’ ุชูุญูŽุฑู‘ูŽู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑูุŸ
๐Ÿ‚ 'Maukan kalian Aku kabarkan tentang mereka yang diharamkan masuk neraka?'

โ˜‘๏ธ Seketika saja shahabat menjawab:

ู‚ูŽุงู„ููˆุง: ุจูŽู„ูŽู‰ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู
๐Ÿƒ 'Yah tentu wahai Rasulullah!'

โœ… Lantas Nabi bersabda:

ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูู„ู‘ู ู‡ูŽูŠู‘ูู†ูุŒ ู„ูŽูŠู‘ูู†ูุŒ ู‚ูŽุฑููŠุจูุŒ ุณูŽู‡ู’ู„ู
๐Ÿ‚ 'Neraka itu diharamkan bagi orang yang rendah hati, lemah-lembut, mudah bergaul, serta gampang dimintai tolong.โ€ (HR Ibnu Hibban no. 1096. Dishahihkan oleh Al Imam Al Albani dalam Ash Shahihah no. 937)


๐Ÿ“ Berkata Al Munawi menjelaskan hadits di atas dengan menukil perkataan Al Mawardi:

ุจูŠู‘ูŽู† ุจู‡ุฐุง ุงู„ุญุฏูŠุซ ุฃู† ุญูุณู† ุงู„ุฎู„ู‚ ูŠุฏุฎู„ ุตุงุญุจูŽู‡ ุงู„ุฌู†ุฉ ูˆูŠูุญุฑู…ู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ู†ุงุฑุŒ ูุฅู† ุญุณู† ุงู„ุฎู„ู‚ ุนุจุงุฑุฉ ุนู† ูƒูˆู† ุงู„ุฅู†ุณุงู† ุณู‡ู„ ุงู„ุนุฑูŠูƒุฉ ู„ูŠู† ุงู„ุฌุงู†ุจ ุทู„ู‚ ุงู„ูˆุฌู‡ ู‚ู„ูŠู„ ุงู„ู†ููˆุฑ ุทูŠุจ ุงู„ูƒู„ู…ุฉ

๐Ÿ”ต "Hadits di atas begitu gamblang menyebutkan bahwa berakhlak baik dapat mengantarkan pelakunya masuk surga, dan diharamkan baginya menyentuh neraka.

๐ŸŒป Luhurnya akhlak merupakan kesimpulan dari gambaran seseorang yang memiliki watak rendah hati, ramah kepada orang lain, berwajah manis, tidak membuat orang menjauh darinya, dan bahasa yang keluar dari mulutnya pun baik."
(Faidhul Qadir, 4/105)


๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh: al Ustadz Abdul Wahid bin Faiz at Tamimi

#Fawaidumum #akhlak
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
๐Ÿ‘†๐Ÿปโš ๏ธ๐Ÿ“› TERMASUK DOSA BESAR SESEORANG MENCELA KEDUA ORANG TUANYA

โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ“ Abdullah bin Amr bin al 'Ash radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุจูŽุงุฆูุฑู ุดูŽุชู’ู…ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ูˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู‡ู

๐Ÿ”ฅ "Termasuk dosa besar ialah seseorang mencela kedua orang tuanya.'

๐Ÿ”Š Mereka (para shahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah, mungkinkah seseorang itu mencela kedua orang tuanya?

Beliau menjawab,

ู†ูŽุนูŽู…ู’ ูŠูŽุณูุจู‘ู ุฃูŽุจูŽุง ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ููŽูŠูŽุณูุจู‘ู ุฃูŽุจูŽุงู‡ูุŒ ูˆูŽูŠูŽุณูุจู‘ู ุฃูู…ู‘ูŽู‡ู ููŽูŠูŽุณูุจู‘ู ุฃูู…ู‘ูŽู‡ู

๐Ÿ’ข "ya, (yaitu ketika) ia mencela ayah orang lain lalu orang itu balik mencela ayahnya, dan ia mencela ibu orang lain, lalu orang itu mencela ibunya."

..............................
โ–ช๏ธKeterangan: padanya terdapat penjelasan, bahwasanya siapa saja yang menjadi sebab terjadinya sesuatu, maka perbuatan itu boleh dinisbahkan kepada dirinya.

๐Ÿ”น Dalam hadits di atas sebenarnya orang itu tidak mencela/menghina kedua orang tuanya sendiri. Akan tetapi ketika ia menjadi sebab orang tuanya dihina atau dicela oleh orang lain, maka perbuatan itu pun disandarkan kepada dirinya, dan digolongkan sebagai kedurhakaan kepada orang tua.
...............................

๐ŸŒ HR. Muslim (no.146), lihat ta'liq Muhammad Fuad Abdul Baaqi
๐Ÿ“ Oleh: Tim Warisan Salaf

#Fawaidumum #hadits #mutiarahadits
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com