WarisanSalaf.Com
9.67K subscribers
429 photos
14 videos
43 files
1.9K links
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Download Telegram
🌺🍃 SILSILAH PEMBAHASAN UCAPAN SELAMAT HARI RAYA (TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM) BAG: 1️⃣

Berikut ini beberapa permasalahan yang berkaitan dengan tahniah (ucapan selamat) hari raya:

☑️ Pertama: Disyariatkannya tahniah hari Id.
Sebatas apa yang disebutkan oleh Ahli Ilmi, tidak ada hadis marfu (sampai kepada Nabi) yang menjelaskan permasalahan tahniah ini. Akan tetapi, terdapat riwayat dari para sahabat dan ulama setelah mereka. Beberapa riwayat tersebut telah disebutkan as-Suyuthi dalam Wushulul Amani, beliau mengatakan,

1️⃣ Telah diriwayatkan oleh ath-Thabrani dari Umar al-Anshari beliau berkata,

"Aku menemui Wailah radhiallahu 'anhu pada hari id, lalu aku mengucapkan, Taqabbalallahu Minna Wa Minka (Semoga Allah menerima amalanku dan amalanmu). Maka beliau membalas, Taqabbalallahu Minna wa Minka."

2️⃣ Al-Ashbahani meriwayatkan dari Shafwan bin Amr as-Saksaki beliau mengatakan, aku mendengar Abdullah bin Bisyr, Abdurrahman bin Aidz, Jubair bin Nufair, dan Khalid bin Ma'dan, pada hari id mereka disambut dengan ucapan, Taqabbalallahu Minna wa Minkum. Mereka juga mengucapkannya kepada selainnya.

3️⃣ Ath-Thabrani dan al-Baihaqi telah mengeluarkan riwayat dari Rasyid bin Sa’ad bahwa Abu Umamah dan Watsilah bertemu dengannya pada hari id seraya mengatakan, Taqabbalallahu Minna wa Minka.

4️⃣ Abu Ahmad al-Faradhi telah mengeluarkan riwayat dari guru-gurunya dengan sanad yang hasan dari Jubair bin Nufair beliau berkata, “Dahulu para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika bertemu pada hari id, mereka saling mengucapkan, Taqabbalallahu Minna wa Minkum.

5️⃣ Dan telah dikeluarkan oleh al-Baihaqi dari jalur Thariq bin Adham Maula Umar bin Abdul Aziz beliau berkata, “Dahulu kami mengatakan kepada Umar bin Abdul Aziz pada hari id, Taqabbalallahu Minna wa Minka Wahai Amirul mukminin. Beliau pun membalas dengan ucapan yang sama dan tidak mengingkarinya.”

6️⃣ Adapun di antara riwayat yang datang dari para Tabi'in:
Imam Malik rahimahullah pernah ditanya, Apakah dibenci seseorang yang mengatakan kepada saudaranya sepulang dari id dengan ucapan, Taqabbalallahu Minna wa Minka Wa Ghafarallahu Lana wa laka (... Dan semoga Allah mengampuni dosaku dan engkau), lalu saudaranya pun membalas dengan yang semisalnya. Beliau menjawab, “Tidak dibenci.”

7️⃣ Ibnu Hibban telah mengeluarkan riwayat dalam ats-Tsiqat dari Ali bin Tsabit beliau berkata, Aku bertanya kepada Malik tentang hukum ucapan orang-orang saat id, Taqabbalallahu Minna wa Minka. Beliau menjawab, “Hal itu senantiasa dilakukan di tengah-tengah kami.”

8️⃣ Ibnu Qudamah berkata dalam al-Mughni bahwa Ali bin Tsabit menyatakan, Aku bertanya kepada Malik sejak tiga puluh lima tahun yang lalu (tentang ini). Beliau menjawab, “Perbuatan ini sangat dikenal di Madinah.”

9️⃣ Di antara riwayat Imam Ahmad adalah apa yang disebutkan oleh Imam Abu Dawud, Aku pernah mendengar Imam Ahmad ditanya mengenai suatu kaum yang diucapkan kepada mereka pada hari id, Taqabbalallahu Minna wa Minkum. Beliau menjawab, "Aku berharap semoga amalan ini tidak mengapa untuk dikerjakan."

🔟 Dalam al-Furu' karya Ibnu Muflih beliau berkata, "Tidak mengapa seseorang berkata kepada yang lain, Taqabbalallahu Minna wa Minkum. Hal ini dinukil oleh sekelompok ulama sebagai bentuk jawaban. Beliau juga mengatakan, "Aku tidak memulainya terlebih dahulu." Dari beliau pula, "Makruh" begitu juga "Semuanya boleh- boleh saja."
Ditanyakan kepada beliau dalam riwayat Hambal, "Apakah engkau berpendapat bolehnya untuk memulai sambutan ini?" Beliau menjawab, “Tidak.”

▫️ Ali bin Said menukil ucapan darinya, "Alangkah baiknya perbuatan ini! Kecuali jika seseorang khawatir dari asy-Syuhrah ketenaran.

▪️ Dalam an-Nashihah:Bahwa hal ini merupakan perbuatan sahabat dan pendapat para ulama." Selesai ucapan beliau (as-Suyuthi) rahimahullah.


▶️ Bersambung Insyaallah....


🌍 Asy-Syaikh Muhammad Ghalib al-'Umari

#Fawaidumum #id #tahniah
〰️〰️〰️〰️
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://t.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🌺🍃 SILSILAH PEMBAHASAN UCAPAN SELAMAT HARI RAYA (TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM) BAG: 2️⃣

☑️ Kedua: Waktu Pengucapannya
Riwayat yang datang dari para sahabat adalah saling mengucapkan tahniah tersebut ketika bertemu pada hari id. Sebagaimana disebutkan sebelumnya riwayat Jubair bin Nufair beliau berkata,

"Dahulu para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika bertemu pada hari id, mereka mengucapkan, Taqabbalallahu Minna wa Minkum.

Hal ini menunjukkan bahwa perbuatan para sahabat itu terjadi pada hari id.

Apakah boleh at-Tahniah dilaksanakan pada malam id?

Yang tampak di sini bahwa hal itu tidak dilarang karena beberapa sisi:

1️⃣ Pertama: Tidak ada batasan waktu tahniah dengan hadis yang marfu. Bahkan ujung dari masalah ini adalah perbuatan para sahabat (tidak sampai marfu kepada Nabi ﷺ).

▪️ Al-'Allamah Muqbil al-Wadi'i rahimahullah berkata,
"Tahniah pada hari id, aku tidak tahu ada suatu riwayat yang menjelaskan hal ini. Namun tidak mengapa mengucapkan tahniah satu sama lain sebab dengan ini muncul berbagai benih-benih kebaikan. Perkara ini tidak sampai kepada kebid'ahan. Dan di sana tidak ada batasan waktu (terkait ini).

2️⃣ Kedua: Para Ulama menganggap bahwa tahniah ini hanya adat istiadat. Maka tidak ada salahnya bagi yang mendahulukan perbuatan ini dalam rangka menebar kebahagiaan sekaligus merupakan adat di tengah masyarakat.

▪️ Al-'Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata,

"Tahniah ini terjadi pada sebagian para sahabat. Kalaupun tidak terjadi, maka sesungguhnya perbuatan ini merupakan adat yang dilakukan oleh masyarakat, mereka saling menyambut sebagiannya dengan yang lain karena sudah bertemu dengan hari id dan telah melaksanakan puasa dan shalat tarawih dengan sempurna."

▶️ Bersambung, Insyallah...


🌍 Asy-Syaikh Muhammad Ghalib al-'Umari

#Fawaidumum #id #tahniah
〰️〰️〰️〰️
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://t.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🌺🍃 SILSILAH PEMBAHASAN UCAPAN SELAMAT HARI RAYA (TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM) BAG: 3️⃣

▫️▫️▫️▫️▫️

3️⃣ Ketiga: Sebagian para Fuqaha merajihkan pendapat yang membolehkan hal itu. Asy-Syarwani asy-Syafi'i rahimahullah berkata,

"Waktu tahniah itu saat memasuki Fajar, bukan pada malam id, berbeda dengan pendapat yang lain. Ini terdapat pada sebagian catatan kaki dari kitab ini.

Begitu pula dikatakan, Tidak mengapa hal ini dilakukan jika memang telah berlaku adat tersebut. Karena pada perbuatan itu memiliki maksud at-Tawaddud (saling kasih sayang), menampakkan kebahagiaan. Dan dikukuhkan hal tersebut dengan sunah Takbir pada malam id.
▫️ Selesai nukilan dari Hasyiah asy-Syarwani dalam kitab at-Tuhfah.

Ini pendapat yang dipilih oleh Syaikh kami Ubaid al-Jabiri hafizhahullah di mana beliau telah berfatwa bahwa hal ini tidaklah munkar. Dan inilah yang dipahami dari fatwa Syekh al-Wadi'i yang telah lalu.

4️⃣ Keempat: Dibolehkannya Tahniah setelah hari id, sementara itu dalil yang datang dari sahabat Tahniah dilaksanakan pada hari id, maka hal ini menunjukkan bolehnya Tahniah pada malam ied. Wallahu a'lam.

☑️ Al-'Allamah Ibnu Baaz rahimahullah berkata,
"Tidak mengapa seseorang berucap kepada saudaranya pada hari id atau selainnya Taqabbalallahu Minna wa Minka Amalina ash-Shalihah (Semoga Allah menerima amal shaleh kita dan kalian). Tetapi aku tidak tahu adanya nash dalam masalah ini. Tidak diragukan lagi bahwa tahniah pada hari id ini lebih pantas, karena sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh para sahabat.

▶️ Selesai, alhamdulillah...

🌍 Asy-Syaikh Muhammad Ghalib al-'Umari

#Fawaidumum #id #tahniah
〰️〰️〰️〰️
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://t.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
🌺🍃 SILSILAH PEMBAHASAN UCAPAN SELAMAT HARI RAYA (TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM) BAG: 1️⃣

Berikut ini beberapa permasalahan yang berkaitan dengan tahniah (ucapan selamat) hari raya:

☑️ Pertama: Disyariatkannya tahniah hari Id.
Sebatas apa yang disebutkan oleh Ahli Ilmi, tidak ada hadis marfu (sampai kepada Nabi) yang menjelaskan permasalahan tahniah ini. Akan tetapi, terdapat riwayat dari para sahabat dan ulama setelah mereka. Beberapa riwayat tersebut telah disebutkan as-Suyuthi dalam Wushulul Amani, beliau mengatakan,

1️⃣ Telah diriwayatkan oleh ath-Thabrani dari Umar al-Anshari beliau berkata,

"Aku menemui Wailah radhiallahu 'anhu pada hari id, lalu aku mengucapkan, Taqabbalallahu Minna Wa Minka (Semoga Allah menerima amalanku dan amalanmu). Maka beliau membalas, Taqabbalallahu Minna wa Minka."

2️⃣ Al-Ashbahani meriwayatkan dari Shafwan bin Amr as-Saksaki beliau mengatakan, aku mendengar Abdullah bin Bisyr, Abdurrahman bin Aidz, Jubair bin Nufair, dan Khalid bin Ma'dan, pada hari id mereka disambut dengan ucapan, Taqabbalallahu Minna wa Minkum. Mereka juga mengucapkannya kepada selainnya.

3️⃣ Ath-Thabrani dan al-Baihaqi telah mengeluarkan riwayat dari Rasyid bin Sa’ad bahwa Abu Umamah dan Watsilah bertemu dengannya pada hari id seraya mengatakan, Taqabbalallahu Minna wa Minka.

4️⃣ Abu Ahmad al-Faradhi telah mengeluarkan riwayat dari guru-gurunya dengan sanad yang hasan dari Jubair bin Nufair beliau berkata, “Dahulu para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika bertemu pada hari id, mereka saling mengucapkan, Taqabbalallahu Minna wa Minkum.

5️⃣ Dan telah dikeluarkan oleh al-Baihaqi dari jalur Thariq bin Adham Maula Umar bin Abdul Aziz beliau berkata, “Dahulu kami mengatakan kepada Umar bin Abdul Aziz pada hari id, Taqabbalallahu Minna wa Minka Wahai Amirul mukminin. Beliau pun membalas dengan ucapan yang sama dan tidak mengingkarinya.”

6️⃣ Adapun di antara riwayat yang datang dari para Tabi'in:
Imam Malik rahimahullah pernah ditanya, Apakah dibenci seseorang yang mengatakan kepada saudaranya sepulang dari id dengan ucapan, Taqabbalallahu Minna wa Minka Wa Ghafarallahu Lana wa laka (... Dan semoga Allah mengampuni dosaku dan engkau), lalu saudaranya pun membalas dengan yang semisalnya. Beliau menjawab, “Tidak dibenci.”

7️⃣ Ibnu Hibban telah mengeluarkan riwayat dalam ats-Tsiqat dari Ali bin Tsabit beliau berkata, Aku bertanya kepada Malik tentang hukum ucapan orang-orang saat id, Taqabbalallahu Minna wa Minka. Beliau menjawab, “Hal itu senantiasa dilakukan di tengah-tengah kami.”

8️⃣ Ibnu Qudamah berkata dalam al-Mughni bahwa Ali bin Tsabit menyatakan, Aku bertanya kepada Malik sejak tiga puluh lima tahun yang lalu (tentang ini). Beliau menjawab, “Perbuatan ini sangat dikenal di Madinah.”

9️⃣ Di antara riwayat Imam Ahmad adalah apa yang disebutkan oleh Imam Abu Dawud, Aku pernah mendengar Imam Ahmad ditanya mengenai suatu kaum yang diucapkan kepada mereka pada hari id, Taqabbalallahu Minna wa Minkum. Beliau menjawab, "Aku berharap semoga amalan ini tidak mengapa untuk dikerjakan."

🔟 Dalam al-Furu' karya Ibnu Muflih beliau berkata, "Tidak mengapa seseorang berkata kepada yang lain, Taqabbalallahu Minna wa Minkum. Hal ini dinukil oleh sekelompok ulama sebagai bentuk jawaban. Beliau juga mengatakan, "Aku tidak memulainya terlebih dahulu." Dari beliau pula, "Makruh" begitu juga "Semuanya boleh- boleh saja."
Ditanyakan kepada beliau dalam riwayat Hambal, "Apakah engkau berpendapat bolehnya untuk memulai sambutan ini?" Beliau menjawab, “Tidak.”

▫️ Ali bin Said menukil ucapan darinya, "Alangkah baiknya perbuatan ini! Kecuali jika seseorang khawatir dari asy-Syuhrah ketenaran.

▪️ Dalam an-Nashihah:Bahwa hal ini merupakan perbuatan sahabat dan pendapat para ulama." Selesai ucapan beliau (as-Suyuthi) rahimahullah.


▶️ Bersambung Insyaallah....


🌍 Asy-Syaikh Muhammad Ghalib al-'Umari

#Fawaidumum #id #tahniah
〰️〰️〰️〰️
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://t.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
🌺🍃 SILSILAH PEMBAHASAN UCAPAN SELAMAT HARI RAYA (TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM) BAG: 2️⃣

☑️ Kedua: Waktu Pengucapannya
Riwayat yang datang dari para sahabat adalah saling mengucapkan tahniah tersebut ketika bertemu pada hari id. Sebagaimana disebutkan sebelumnya riwayat Jubair bin Nufair beliau berkata,

"Dahulu para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika bertemu pada hari id, mereka mengucapkan, Taqabbalallahu Minna wa Minkum.

Hal ini menunjukkan bahwa perbuatan para sahabat itu terjadi pada hari id.

Apakah boleh at-Tahniah dilaksanakan pada malam id?

Yang tampak di sini bahwa hal itu tidak dilarang karena beberapa sisi:

1️⃣ Pertama: Tidak ada batasan waktu tahniah dengan hadis yang marfu. Bahkan ujung dari masalah ini adalah perbuatan para sahabat (tidak sampai marfu kepada Nabi ﷺ).

▪️ Al-'Allamah Muqbil al-Wadi'i rahimahullah berkata,
"Tahniah pada hari id, aku tidak tahu ada suatu riwayat yang menjelaskan hal ini. Namun tidak mengapa mengucapkan tahniah satu sama lain sebab dengan ini muncul berbagai benih-benih kebaikan. Perkara ini tidak sampai kepada kebid'ahan. Dan di sana tidak ada batasan waktu (terkait ini).

2️⃣ Kedua: Para Ulama menganggap bahwa tahniah ini hanya adat istiadat. Maka tidak ada salahnya bagi yang mendahulukan perbuatan ini dalam rangka menebar kebahagiaan sekaligus merupakan adat di tengah masyarakat.

▪️ Al-'Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata,

"Tahniah ini terjadi pada sebagian para sahabat. Kalaupun tidak terjadi, maka sesungguhnya perbuatan ini merupakan adat yang dilakukan oleh masyarakat, mereka saling menyambut sebagiannya dengan yang lain karena sudah bertemu dengan hari id dan telah melaksanakan puasa dan shalat tarawih dengan sempurna."

▶️ Bersambung, Insyallah...


🌍 Asy-Syaikh Muhammad Ghalib al-'Umari

#Fawaidumum #id #tahniah
〰️〰️〰️〰️
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://t.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
🌺🍃 SILSILAH PEMBAHASAN UCAPAN SELAMAT HARI RAYA (TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM) BAG: 3️⃣

▫️▫️▫️▫️▫️

3️⃣ Ketiga: Sebagian para Fuqaha merajihkan pendapat yang membolehkan hal itu. Asy-Syarwani asy-Syafi'i rahimahullah berkata,

"Waktu tahniah itu saat memasuki Fajar, bukan pada malam id, berbeda dengan pendapat yang lain. Ini terdapat pada sebagian catatan kaki dari kitab ini.

Begitu pula dikatakan, Tidak mengapa hal ini dilakukan jika memang telah berlaku adat tersebut. Karena pada perbuatan itu memiliki maksud at-Tawaddud (saling kasih sayang), menampakkan kebahagiaan. Dan dikukuhkan hal tersebut dengan sunah Takbir pada malam id.
▫️ Selesai nukilan dari Hasyiah asy-Syarwani dalam kitab at-Tuhfah.

Ini pendapat yang dipilih oleh Syaikh kami Ubaid al-Jabiri hafizhahullah di mana beliau telah berfatwa bahwa hal ini tidaklah munkar. Dan inilah yang dipahami dari fatwa Syekh al-Wadi'i yang telah lalu.

4️⃣ Keempat: Dibolehkannya Tahniah setelah hari id, sementara itu dalil yang datang dari sahabat Tahniah dilaksanakan pada hari id, maka hal ini menunjukkan bolehnya Tahniah pada malam ied. Wallahu a'lam.

☑️ Al-'Allamah Ibnu Baaz rahimahullah berkata,
"Tidak mengapa seseorang berucap kepada saudaranya pada hari id atau selainnya Taqabbalallahu Minna wa Minka Amalina ash-Shalihah (Semoga Allah menerima amal shaleh kita dan kalian). Tetapi aku tidak tahu adanya nash dalam masalah ini. Tidak diragukan lagi bahwa tahniah pada hari id ini lebih pantas, karena sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh para sahabat.

▶️ Selesai, alhamdulillah...

🌍 Asy-Syaikh Muhammad Ghalib al-'Umari

#Fawaidumum #id #tahniah
〰️〰️〰️〰️
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://t.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com