WarisanSalaf.Com
9.67K subscribers
429 photos
14 videos
43 files
1.9K links
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Download Telegram
2⃣ MENYEMANGATI ANAK UNTUK MENUNTUT ILMU DAN MENCATAT PELAJARAN

✏️ Az-Zubair bin Bakkar rahimahullah (256H) berkata,

"Bapakku menulis surat kepadaku, ia berkata, 'wahai anakku, wajib atasmu (menuntut) ilmu. Karena sesungguhnya, demi Allah ilmu itu lebih baik bagimu daripada warisan bapakmu." (Al-Madkhal Ila As-Sunanil Kubro no.399)

✏️ Dari Tsumamah bin Abdillah bin Anas, ia berkata,

"Bahwasanya Anas Radhiallahu 'anhu dahulu berpesan kepada anak-anaknya, 'wahai anakku, ikatlah ilmu dengan catatan." (HR. Abu Khaitsamah dalam Al-Ilmu no.120)


📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
☑️ WASIAT IMAM MALIK KEPADA MURIDNYA YANG AKAN PERGI

🔘 Kholid bin Khidasy Rahimahullah berkata,

وَدَّعْتُ مَالِكَ بْنَ أَنَسٍ فَقُلْتُ: أَوْصِنِي يَا أَبَا عَبْدِ اللهِ قَالَ: تَقْوَى اللهِ وَطَلَبُ الْحَدِيثِ مِنْ عِنْدِ أَهْلِهِ

🔗 "Aku mengucapkan selamat tinggal kepada Malik bin Anas. Aku berkata kepadanya, 'berilah aku wasiat, wahai Abu Abdillah"

💢 Ia berkata, "(hendaknya engkau) bertakwa kepada Allah dan mencari hadits dari sisi ahlinya."

🌏 Sumber: Hilyatul Auliya (6/319)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
☑️💢 BERHIAS DENGAN SIFAT JUJUR

🔗 Jujur adalah sebuah berita (khabar) yang sesuai dengan kenyataan..
Bila seseorang mengkhabarkan tentang sesuatu yang sesuai dengan kenyataan maka dia telah berkata jujur, jika ternyata tidak sesuai maka dia berdusta.

Kejujuran bisa terwujud dalam bentuk ucapan dan berbuatan..
▶️ Jujur dalam perbuatan ialah berlarasannya hati dengan pelaksanaan. Dimana perbuatan yang dilakukan oleh seseorang mencocoki apa yang ada di dalam batinnya.

🌴 Sehingga,

⛔️ Orang yang riya bukan orang yang jujur, karena dia menampakkan kepada manusia sebagai ahli ibadah padahal batinnya tidak..

⛔️ Pelaku kesyirikan bukan orang yang jujur, karena dia menampakkan sebagai orang yang bertauhid nyatanya tidak...

⛔️ Orang munafik bukan orang yang jujur, karena ia menampakkan keimanan ternyata tidak...

⛔️ Pelaku bid'ah juga bukan orang yang jujur, karena ia menampakkan mengikuti Rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam padahal tidak...

🌻 Jujur merupakan ciri khas seorang mukmin, dan dusta adalah ciri orang munafik. Maka berhiaslah dengan sifat jujur walaupun itu berat.

🕋 Allah Subhanahu wa Ta'al;a berfirman:
💢 "Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah. dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur." (QS. At-Taubah:119)


🌏 Sumber Panduan: Syarah Riyadhus Shalihin (1/290)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍃 PELAJARAN TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 1⃣1⃣)
—-------------------------------------------

🌴Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Rohimahullah,

اعْلَمْ رَحِمَكَ اللهُ (1) أَنّه يَجِبُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ تَعَلُّمُ ثَلَاثِ هَذِهِ المَسَائِلِ وَالعَمَلُ بِهِنَّ (2)،

1⃣ “Ketahuilah semoga Allah merahmatimu,
2⃣ Bahwasanya wajib bagi setiap muslim dan muslimah mempelajari tiga permasalahan (berikut) ini dan mengamalkannya;



💢 PENJELASAN:

1⃣ Ucapan Asy-Syaikh rohimahullah:
(Ketahuilah...) artinya pelajarilah (baik-baik) dan pahami apa yang akan disampaikan, kemudian yakinilah.

🌷(Semoga Allah merahmatimu) –Rohimakallah- adalah sebuah ucapan doa yang bisa dicontoh oleh para pengajar tatkala menyampaikan ilmu kepada anak didiknya, agar Allah Ta’ala menjauhkan mereka dari sifat keras, marah, dan kaku ketika menerima ilmu. Karena sifat-sifat tersebut bisa menghalangi masuknya ilmu.

2⃣ Ucapan Asy-Syaikh rohimahullah:
(Bahwasanya wajib bagi setiap muslim dan muslimah...) Perlu kita ketahui bahwa yang namanya kewajiban adalah satu perkara yang harus dilakukan dan dikerjakan. Jika dikerjakan diberi tsawab (ganjaran pahala) dan jika ditinggalkan (berhak) mendapatkan hukuman (yang setimpal). Sebagaimana dijelaskan oleh para Ulama di bidang Ushul Fiqih.

🔻Suatu Kewajiban bisa didapatkan dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah. Termasuk di antaranya adalah kewajiban kaum muslimin untuk mengetahui dan meyakini tiga permasalahan yang akan dibawakan oleh Penulis rohimahullah.

‼️Sehingga perlu kita tekankan di sini, bahwa kewajiban yang dimaksud dalam ucapan Asy-Syaikh Rohimahullah bukan berasal dari beliau, namun dari sisi Allah ‘Azza waJalla, baik dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah.

🌼Ucapan beliau Rohimahullah :
(Bagi setiap muslim dan muslimah) mencakup semua kaum muslimin, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun budak (hamba sahaya).

🍃Ucapan beliau rohimahullah:
(Mempelajari Tiga Permasalahan) maksud kata “Mempelajari” adalah bertemu langsung dengan para ulama, menimba ilmu dari mereka, menghafal ilmu tersebut, memahami dengan benar dan mematangkannya. Itulah cara belajar yang benar.

Sehingga belajar yang benar bukan sekedar membaca atau menelaah kitab para Ulama, walaupun perkara tersebut terkadang dibutuhkan dan cukup membantu para penuntut ilmu, namun itu semua belum cukup.

📈Pada kenyataannya mencukupkan diri hanya berguru kepada kitab-kitab para Ulama serta tidak mau duduk di majelis ilmu memiliki pengaruh yang sangat berbahaya.
🔻Bagaimana tidak, Berbagai kerusakan pemahaman bisa muncul darinya.
🔻Perasaan bahwa dirinya adalah seorang alim (yang serba tahu) juga bisa menghinggapinya, padahal sebetulnya dia masih jahil (atau belum tahu).
🚫Orang yang seperti ini dikhawatirkan akan menghalalkan apa yang Allah haramkan atau mengharamkan apa yang Allah halalkan.
⛔️Orang yang seperti ini juga dikhawatirkan terjerumus ke dalam dosa 'Berbicara atas nama Allah tanpa ilmu'.
‼️Sehingga permasalahan ini sungguh sangat membahayakan.

Semoga Allah Ta’ala menjauhkan kita semua dari perkara tersebut. Aamiin ya Robbal 'Aalamiin

Wallahu A’lamu bisshowaab.

》(Disadur dengan ringkas dari kitab Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah hal. 39-41; karya Asy-Syaikh Sholih Al-Fauzan Hafizhohullah)



🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah

📝 FAEDAH INI DIKIRIM OLEH AL-USTADZ ABDUL HADI PEKALONGAN HAFIZHAHULLAH.


🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Hari ini pelajaran fikih muyassar insyaallah.

Akan diterjemahkan oleh al ustadz Fathul Mujib Hafizhahullahu ta'ala.

Beliau adalah da'i, penulis, dan penerjemah buku.
PELAJARAN FIKIH (1⃣1⃣): BAB KEEMPAT: TENTANG SIWAK DAN SUNNAH-SUNNAH FITHROH (BAG: 4⃣)


💢 MASALAH KEEMPAT: FAEDAH-FAEDAH SIWAK:
🌴 Faedah yang paling penting adalah sebagaimana yang terdapat dalam hadits yang telah lalu yaitu membersihkan mulut ketika di dunia dan mendapatkan keridhaan Allah di akhirat.

🔷 Oleh karena itu sudah sepantasnya bagi setiap muslim untuk membiasakan sunnah yang satu ini (bersiwak-pen) dan tidak meninggalkannya karena adanya faedah yang besar di dalamnya.

⛔️ Terkadang sebagian muslim melewati waktu sebulan atau dua bulan dalam keadaan tidak bersiwak, entah karena malas atau karena tidak tahu.

Orang-orang itu telah luput dari pahala yang besar dan faedah yang banyak pula karena meninggalkan sunnah yang dirutini oleh Nabi shallahi alaihi wa sallam.

🔗 Bahkan hampir saja beliau memerintahkan umatnya untuk bersiwak dengan sifat perintah yang mewajibkan kalau saja tidak khawatir memberatkan mereka.

Para ulama juga menjelaskan fedah-faedah lain pada siwak, di antaranya:
🔸 Menguatkan gigi
🔸 Menguatkan gusi
🔸 Menjernihkan suara
🔸 Menjadikan seorang hamba menjadi energik.


🌻 Ikuti terus pelajaran FIKIH setiap hari Selasa dan Kamis, Insya Allah.


🌍 Sumber Panduan: الفقه الميسر (hal.14)
📝 Diterjemahkan oleh Al-Ustadz Fathul Mujib Hafizhahullah

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
▶️ ORANG TUA MENJADI TELADAN BAGI KELUARGANYA


💢 Al-Fudhail bin Iyadh (W 187H) rahimahullah berkata,

🍃 "Malik bin Dinar melihat seorang laki-laki yang jelek shalatnya. Lalu ia berkata, 'betapa kasihannya aku terhadap keluarganya.'

🔷 Maka ada yang bertanya kepadanya, "Wahai Abu Yahya (yakni Malik bin Dinar,pen), orang ini yang shalatnya jelek tapi engkau mengasihani keluarganya?"

☑️ Ia menjawab, "Sesungguhnya ia adalah pemimpin mereka dan darinyalah mereka belajar."


🌏 Sumber: Hilyatul Auliya (2/383)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
🌾Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 1⃣2⃣)
—----------------------------------

🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Rohimahullah mengatakan:

الأُولَى (1): أَنَّ اللهَ خَلَقَنَا (2)، ...

1⃣ Permasalahan Pertama:
2⃣ Bahwasanya Allah Ta’ala, (Dia lah) yang telah menciptakan kita... (bersambung).



💢 PENJELASAN:

1⃣ (Permasalahan Pertama) yang dimaksud di atas adalah bagian pertama dari tiga permasalahan yang akan beliau rinci penjelasannya.

2⃣ (Allah Ta’ala, (Dia lah) yang telah menciptakan kita), yakni menjadikan kita ada setelah sebelumnya tidak ada.

Artinya kita semua sebelum diciptakan Allah Ta’ala belum ada wujudnya.

📌Hal ini sebagaimana tersirat di dalam Firman Allah Ta’ala:

هَلْ أَتَى عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا

“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?” [Al-Insan:1]

وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا

“... Dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali.” [Maryam:9]
》(Lihat “Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah” hal.42; karya Asy-Syaikh Al-Fauzan Hafizhohullah)

🍃Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin Rohimahullah menjelaskan,
🔻“Seorang manusia tidak akan bisa menciptakan dirinya sendiri, karena sebelum diciptakan dia tidak ada.
🔻Sesuatu yang tidak ada, tidak akan bisa memiliki kemampuan sama sekali.
🔻Sesuatu yang tidak memiliki kemampuan, tidak akan bisa mengadakan sesuatu.

🌼Kita juga perlu mengetahui bahwa, keberadaan manusia bukan karena diciptakan ayahnya, ibunya, ataupun seseorang dari makhluk ini.
🔻Kita juga perlu mengetahui bahwa, keberadaan manusia bukan karena kebetulan (tiba-tiba muncul) tanpa pencipta. Karena sesuatu yang baru muncul pasti ada yang menciptakannya.

‼️Fakta kehidupan makhluk yang sangat rapi dan teratur dalam satu kesatuan ekosistem mencegah kita untuk menyatakan bahwa, “Semua ini terjadi secara kebetulan.” .

🌷 Sesuatu yang terjadi secara kebetulan tidak akan memiliki keteraturan sejak awal keberadaannya. Lalu bagaimana dia akan bisa tumbuh menjadi teratur, jika (seandainya) keberadaan dirinya tetap berlangsung.

👍Oleh karena itu pastilah sudah, bahwa pencipta segala sesuatu adalah Allah Ta’ala, satu-satunya.
Tidak ada pencipta dan pemberi perintah (yang hakiki) melainkan Allah ‘Azza wa Jalla.”
》(Lihat “Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 29)

Wallahu a’lamu bisshowab


🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah

📝 FAEDAH INI DIKIRIM OLEH AL-USTADZ ABDUL HADI PEKALONGAN HAFIZHAHULLAH.


🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🌴🌥 MEMBACA DO'A DI PAGI DAN SORE HARI

🌻 Dari Abdullah bin Khubaib Radhiallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata kepadaku,

اقْرَأْ: قُلْ هُوَ اللهُ أحَدٌ، والمُعَوِّذَتَيْنِ حِيْنَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبحُ، ثَلاثَ مَرَّاتٍ تَكْفيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ

💥 'Bacalah Qul Huwallahu Ahad dan mu'awidzatain (yakni Surat al-Falaq dan an-Naas,pen) ketika engkau berada di sore hari dan di pagi hari sebanyak tiga kali, maka ia akan mencukupimu dari segala sesuatu (yang membahayakan,pen).'." (HR. Abu Daud no.5082 dan Tirmidzi no.3575)


📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
POSTING ULANG.. SEMOGA BERMANFAAT
Forwarded from WarisanSalaf.Com
🍹 5 Perkara yang Perlu Anda Ketahui di Hari Jum’at 💥

1⃣ Mengantuk di Masjid pada Hari Jum’at

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian mengantuk ketika berada di masjid pada hari jum’at, maka hendaknya ia berpindah dari tempat duduknya kepada tempat yang lainnya.” Dishahihkan Syaikh Al-Albani. Lihat Ash-Shahihah no.468

2⃣ Hari Jum’at kepada Jum’at Berikutnya Adalah Penebus Dosa

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Hari jum’at menuju Jum’at berikutnya merupakan penebus dosa yang dilakukan di antara keduanya selama ia tidak melakukan dosa besar.” Lihat Ash-Shahihah no.3623

3⃣ Membaca Surat Al-Kahfi

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at, maka ia akan diterangi oleh cahaya sampai jum’at berikutnya.” Lihat Shahihul Jami no. 6470

4⃣ Memperbanyak Shalawat

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari jum’at dan malam jum’at. Karena barangsiapa bershalawat sekali saja kepadaku, maka Allah akan membalas shalawatnya sebanyak sepuluh kali.” Lihat Ash-Shahihah no. 1407

5⃣ Waktu Mustajab

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya pada hari jum’at ada satu waktu, tidaklah seorang muslim mencocoki waktu tersebut ketika ia berdo’a meminta kebaikan kepada Allah, melainkan Allah akan mengabulkan permintaannya.” (HR. Muslim)


🍊 Sumber: Qonatu Muhadditsul ‘Ashr Al-Imam Al-Albani Rahimahullah

🍉 Warisan Salaf menyajikan artikel dan Fatawa Ulama’ Ahlussunnah wal Jama’ah (tidak copy paste)

•••📀📀•••
🍇 Sebarkan Artikel ini kpd org yg anda cintai smg menjadi amal jariyah.

🍏 Ikuti Channel kami di telegram https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🌴 ILMU JAUH LEBIH UTAMA DARIPADA MENGINFAKKAN HARTA


💢 Al-Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:

فالعلم أفضل بكثير من المال حتى لو تصدق الإنسان بأموال عظيمة طائلة فالعلم ونشر العلم أفضل . [ شرح رياض الصالحين ٤٣٦/٥]

📖 "Ilmu jauh lebih banyak keutamaannya dibanding harta, walapun seseorang berinfak dengan harta yang sangat banyak, tetap saja ilmu dan penyebaran ilmu masih lebih utama."
Syarah Riyadhusshalihin 5/436.


📝 Diterjemahkan oleh: Al-Ustadz Fathul Mujib Hafizhahullahu Ta'ala
🍇 Bagikan kepada orang yang anda cintai semoga menjadi amal jariyyah.

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
💢 MENYIA-NYIAKAN UMUR

📌 Ibnul Jauzi Rahimahullah berkata,

📡 "Barangsiapa mengetahui bahwasanya umur merupakan perbekalan yang sedikit untuk bersafar menuju tempat kekekalan abadi di surga, niscaya dia tidak akan menyia-nyiakannya ."


🌏 Sumber: Hifzhul 'Umr (hal.58)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
📡 ADAB BERCANDA DALAM ISLAM (Bagian 1⃣)


💢 Para pembaca -yang semoga dirahmati Allah- ,

🌴 Sudah menjadi suatu yang lumrah di masyarakat, bahwa pembicaraan dalam sebuah pergaulan harus mengandung sedikit canda atau gurau.

⌛️ Laksana "garam” dalam masakan, Jika tepat takarannya rasa masakan akan menjadi enak. Jika kadar garamnya berlebihan atau kurang rasa makanan pun akan menjadi rusak.

🔗 Demikian pula dengan bercanda. Suasana tegang menjadi cair dengan sedikit bercanda. Kejenuhan bisa sirna dengan adanya canda dan tawa. Keakraban akan muncul tatkala canda menjadi selingan dalam pembicaraan dua insan.

✳️ Namun, tatkala canda tersebut tidak sesuai dengan porsinya, atau bahkan melanggar norma-norma agama, akan rusaklah pembicaraan atau bahkan pergaulan dan pertemanannya, bahkan bisa-bisa muncul bibit permusuhan, sakit hati dan trauma yang berkepanjangan.

🔷 Oleh karena itu seorang muslim hendaknya memperhatikan rambu-rambu syari’at yang telah ditentukan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Shollallahu ‘alaihi wasallam. Agar tidak terjerumus ke dalam dosa dan permusuhan. Berikut ini kami sajikan sekelumit etika tentang bercanda dan bergurau.


🔘 APA ITU BERCANDA?

☑️ Bercanda di dalam bahasa Arab disebut dengan “al-Muzah” (dengan mim yang didhommah); dan "al-Mizah" (dengan mim yang dikasroh) serta “al-Mazhu”, artinya membuat orang lain senang dengan tujuan untuk melembutkan hati dan menarik simpati tanpa menyakiti (hati) nya. (al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah (37/43), Lisanul-Arob (2/593), Tajul ‘Arus (7/117))

🔳 Bisa pula diartikan, ketidak seriusan (atau lawan dari sungguh-sungguh). (Lihat Lisanul Arob (2/593)))

🔶 Dinamakan al-Istihza` atau as-Sukhriyyah (ejekan & olok-olok) jika sampai menyakiti hati.( Tajul ‘Arus (7/117))

🔲 Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bercanda juga disebut dengan senda gurau, kelakar, seloroh dan lelucon. Yaitu Suatu percakapan (yang ditujukan) untuk bermain-main saja. (Lihat KBBI (kata: “canda” dan “gurau”))

📖 Bersambung, Insya Allah...

📝 Ditulis oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
MINTALAH KEMUDAHAN KEPADA ALLAH TA’ALA
—---------------------------—

📗Ketahuilah saudara, Disaat engkau dirundung kesulitan, kepayahan, dan kesempitan kemudian engkau merengek meminta kepada Allah Ta’ala, pasti Allah akan memudahkan semua kesulitanmu.
Karena tiada yang dapat memudahkan kesulitan kecuali Allah ; Dia-lah Yang Maha kuasa atas segala sesuatu.

📌Di riwayatkan dari Shahabat Anas bin Malik Rodhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan dalam doanya,

اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا، وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ سَهْلًا إِذَا شِئْتَ

“Ya Allah..., tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan Engkaulah yang menjadikan kesulitan ini mudah jika Engkau berkehendak.”

》[HR. Ibnu Hibban di dalam Shohihnya no.974, Ibnus-Sunni di dalam ‘Amalul Yaum wal-Lailah no.351, Al-Baihaqi di dalam Ad-Da’awatul Kabir no.266, Abu Nu’aim di dalam Akhbar Ashfahan (2/276)]

👍 Hadits ini dishohihkan oleh Al-Imam Al-Albani Rohimahullah dalam kitabnya Ash-Shohihhah no.2886.

Wallahul-Musta’an


📝 Ditulis oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 1⃣3⃣)
—————————————————

🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Rohimahullah mengatakan:

وَ رَزَقَنَا (1) ، ...
(1) Dan (Dia lah Allah) yang telah memberikan rezeki kepada kita.



💢PENJELASAN:
(1) Pada kesempatan kali ini, Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Rohimahullah menerangkan kepada kita bahwa Pemberi rezeki yang memberikan rezeki kepada semua makhluk termasuk kita –umat manusia-; adalah Allah ‘Azza waJalla.

‼️Hal ini harus diyakini oleh setiap muslim dan muslimah.

🌼Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin Rohimahullah menjelaskan bahwa dalil-dalil dari Al-Qur'an tentang permasalahan ini cukup banyak, di antaranya:

1⃣ Surat Adz-Dzariyat ayat:58, Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.”

2⃣Surat Saba’ ayat 24, Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللهُ

“Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?" Katakanlah: "Allah.”

3⃣ Surat Yunus ayat 31, Allah Ta’ala berfirman;
Artinya:
“Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah." ”

🌷Adapun dalil dari As-Sunnah, di antaranya hadits tentang janin (atau bakal bayi);
🔻Dalam hadits itu Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam mengkhabarkan bahwa tatkala janin berumur 120 hari (sekitar 4 bulan), Allah Ta’ala mengutus kepadanya malaikat untuk meniupkan ruh dan mencatat empat takdir; tentang rezeki, ajal (kematian), amal perbuatan, nasib bahagia atau celaka. [HR. Al-Bukhori no.3208, dan Muslim no.2643-1]

🌺Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin Rohimahullah juga menambahkan, bahwa disamping dalil-dalil naqli tadi terdapat dalil-dalil aqli (yang bersifat logika; bisa masuk di akal);
🔻Yaitu kehidupan kita –umat manusia- yang tidak akan bisa bertahan kecuali dengan makan dan minum.
🔻Kita perlu ingat, bahwa pencipta semua makanan dan minuman itu adalah Allah ‘Azza waJalla. Sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Waqi’ah 63-70; Artinya:

“Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam (63); Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya? (64); Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang. (65); (Sambil berkata): "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian" (66); bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa (67); Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum (68); Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya? (69); Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur? (70) ”

🔘Di dalam ayat-ayat ini jelas tergambarkan bahwa rezeki yang kita dapatkan -berupa makanan dan minuman- merupakan karunia dari sisi Allah ‘Azza waJalla. (Syarah Tsalatsatil-Ushul hal. 30-31)

↔️ Oleh karena itu, hendaknya karunia tersebut bisa membantu kita untuk melakukan kewajiban yang telah digariskan menjadi tujuan penciptaan kita, yaitu beribadah hanya kepada Allah Subhanahu waTa’ala.” (Lihat Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah hal.42; karya: Asy-Syaikh Sholih Al-Fauzan Hafizhohullah).

Semoga bermanfaat

Wallahu A'lamu bisshowab


🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah

📝 Ditulis oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.


🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
📡 TAHIYYATUL MASJID DILAKUKAN SETIAP KALI MASUK MASJID WALAUPUN DALAM WAKTU YANG BERDEKATAN


🔘 Shalat tahiyyatul masjid juga berlaku bagi seseorang yang bolak-balik masuk masjid walaupun dalam waktu yang berdekatan. Al-Imam Asy-Syarbini berkata:

وهي ركعتان قبل الجلوس لكل داخل وتحصل لفرض أو نفل آخر، وتتكرر بتكرر الدخول ولو على قرب.

🌴 “(tahiyyatul masjid) adalah shalat dua raka’at sebelum duduk bagi setiap orang yang masuk (ke masjid). Ia telah terlaksana dengan melakukan shalat fardhu atau shalat sunnah lainnya. Dan dilakukan secara berulang dengan berulangnya (seseorang) masuk ke masjid walaupun dalam waktu yang berdekatan.” Al-Iqna’ fi Hulli Alfaazhi Abi Syuja’ (1/117)

🔘 Imam an-Nawawi juga berkata:

لَوْ تَكَرَّرَ دُخُولُهُ فِي الْمَسْجِدِ فِي السَّاعَةِ الْوَاحِدَةِ مِرَارًا قَالَ صَاحِبُ التَّتِمَّةِ تُسْتَحَبُّ التَّحِيَّةُ لِكُلِّ مَرَّةٍ وَقَالَ الْمَحَامِلِيُّ فِي اللُّبَابِ أَرْجُو أَنْ تُجْزِيَهُ التَّحِيَّةُ مَرَّةً وَاحِدَةً وَالْأَوَّلُ أَقْوَى وَأَقْرَبُ إلَى ظَاهِرِ الْحَدِيثِ

🌴 “Seandainya masuknya seseorang ke masjid terjadi berulang kali dalam satu waktu. Maka penulis kitab At-Tatimmah berkata, 'disunnahkan shalat tahiyyatul masjid pada setiap kalinya'. Sedangkan Al-Mahamili dalam Al-Lubab berkata, 'aku berharap tahiyyatul masjid hanya cukup sekali saja'. Dan (pendapat) yang pertama lebih kuat dan lebih dekat kepada zhahir hadits.” Al-Majmu’ (4/52)

🔘 Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz Rahimahullahu Ta’ala berkata,

ولو دخل في المسجد مرات صلى كلما دخل لو دخل الضحى مرتين أو ثلاثا، أو الظهر أو العصر، أو الليل، كلما دخل وهو على طهارة يصلي ركعتين

🔷 “Seandainya seseorang masuk ke masjid berulang kali, maka dia shalat setiap kali masuk. Bila ia masuk pada waktu dhuha dua atau tiga kali, atau pada waktu zhuhur, ashar, atau malam hari. Maka setiap kali masuk dan dia dalam keadaan thoharoh maka ia shalat dua raka’at.” Fatawa Nuur ‘ala Darb li Ibni Baaz (10/471)

🌻 Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-‘Abbad Hafizhahullahu Ta’ala ditanya, "Apabila seorang muslim berungkali masuk dan keluar masjid. Apakah disyari’atkan baginya shalat tahiyyatul masjid pada setiap kalinya?

👉🏻 Beliau menjawab, “Benar. Apabila dia keluar kemudian masuk lagi maka baginya shalat tahiyyatul masjid.” (Syarah Sunan Abu Daud)

✳️ Beliau juga ditanya, Apabila seseorang keluar dari Masjid Nabawi untuk berwudhu’ kemudian kembali. Apakah dia harus shalat tahiyyatul masjid?

👉🏻 Beliau menjawab, “Benar. Karena dia ketika masuk ke kamar mandi sudah keluar dari masjid. Dan jika dia sudah keluar lalu masuk lagi maka harus shalat (tahiyyatul masjid). Kemudian juga di antara sunnah setelah wudhu’ adalah shalat dua raka’at selain tahiyyatul masjid. Al-hasil orang tersebut shalat dua raka’at, karena kamar mandi bukan masjid. Akan tetapi teras termasuk masjid. Jika seseorang masuk ke kamar mandi dan keluar darinya maka dia telah keluar dari selain masjid menuju masjid.” (Syarah Sunan Abu Daud)

Wallahu a'lam.. Semoga bermanfaat


📝 Dikumpulkan oleh: Tim Warisan Salaf

🍇 Bagikan faedah ini kepada orang yang anda cintai semoga menjadi amal jariyyah
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com