🌻Ikan di Lautan Pun Memohonkan Ampunan Baginya🌷
✔️ Dari Jabir Radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
مُعَلِّمُ الخَيْرِ يَسْتَغْفِرُ لهُ كُلُّ شيءٍ حتى الحيتانُ في البحارِ
⛵️ "Orang yang mengajarkan kebaikan akan memintakan ampunan baginya segala sesuatu (di langit dan di bumi) hingga ikan yang berada di lautan."
🔹 HR. Ath-Thabarani dalam Al-Ausath. Lihat Ash-Shahihah no.3024
🔥 JANGAN PERNAH LESUH MENGAJARKAN KEBAIKAN KEPADA ORANG DI SEKITAR ANDA WALAUPUN HANYA SATU AYAT.
🍏 Faedah Penutup Malam, semoga bermanfaat
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Ikuti Channel kami di telegram https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
✔️ Dari Jabir Radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
مُعَلِّمُ الخَيْرِ يَسْتَغْفِرُ لهُ كُلُّ شيءٍ حتى الحيتانُ في البحارِ
⛵️ "Orang yang mengajarkan kebaikan akan memintakan ampunan baginya segala sesuatu (di langit dan di bumi) hingga ikan yang berada di lautan."
🔹 HR. Ath-Thabarani dalam Al-Ausath. Lihat Ash-Shahihah no.3024
🔥 JANGAN PERNAH LESUH MENGAJARKAN KEBAIKAN KEPADA ORANG DI SEKITAR ANDA WALAUPUN HANYA SATU AYAT.
🍏 Faedah Penutup Malam, semoga bermanfaat
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Ikuti Channel kami di telegram https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅ FIKIH RINGKAS SHALAT JUM'AT DAN HUKUMNYA
📌 Berikut ini kami kumpulkan ahkam (hukum-hukum) shalat jum'at secara ringkas, semoga menjadi tambahan ilmu di hari Jum'at ini.
💢 Hukum Shalat Jum'at
🔗 Wajib 'ain bagi kaum pria. Dalilnya QS. Al-Jumu'ah ayat 9.
🔹 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "(shalat) jum'at merupakan hak yang wajib bagi setiap muslim..." (HR. Abu Daud no.1067, dishahihkan Syaikh Al-Albani)
💢 Atas Siapa diwajibkan?
🔗 Wajib bagi setiap muslim laki-laki, merdeka (bukan budak), baligh, dan mampu untuk mendatanginya.
🔗 Tidak wajib atas: hamba sahaya, wanita, anak kecil, orang gila, orang sakit, dan musafir.
🔹 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah shalat jum'at di saat safar.
👉🏻 Adapun musafir yang telah tiba ditempat tujuan yang disitu kaum muslimin melaksanakan shalat jum'at, maka hendaknya ia shalat bersama mereka.
🔹 Bila seorang wanita, hamba sahaya, orang yang sakit, dan musafir melaksanakan shalat jum'at, maka shalatnya sah dan sudah mencukupinya dari shalat zhuhur (yakni dia tidak perlu shalat zhuhur lagi).
💢 Waktu Shalat Jum'at
🔗 Waktunya seperti waktu shalat zhuhur, yaitu ketika matahari telah tergelincir ke arah barat dan berakhir ketika panjang bayangan suatu benda seperti panjang benda tersebut.
💢 Khutbah Jum'at
🔗 Khutbah merupakan rukun sahnya shalat Jum'at, dikarenakan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah meninggalkannya.
💢 Sunnah-Sunnah Khutbah
🔗 Mendo'akan kebaikan bagi kaum muslimin dan waliyul amr
🔗 Khutbah dan mengimangi shalat sekaligus
🔗 Berkhutbah dengan berdiri
🔗 Berkhutbah di atas mimbar atau tempat yang tinggi
🔗 Untuk duduk di antara dua khutbah.
🔗 Memendekkan khutbah, khutbah yang kedua lebih pendek dari yang pertama.
🔗 Mengucapkan salam ketika naik ke atas mimbar
🔗 Untuk duduk hingga muadzin selesai dari adzannya.
💢 Hal yang Diharamkan Pada Hari Jum'at
🔗 Berbicara Saat Khatib sedang ceramah
🔗 melangkahi pundak-pundak manusia
💢 Mendapati Satu Raka'at Jum'at
🔗 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Barangsiapa mendapati satu raka'at Jum'at maka sungguh dia telah mendapati shalat (Jum'at)." (HR. Ibnu Majah no.1121 dan dishahihkan Syaikh al-Albani)
👉🏻 Bagi siapa yang mendapati kurang dari satu raka'at maka ia shalat zhuhur empat raka'at.
💢 Shalat Nafilah Jum'at
🔗 Tidak ada shalat sunnah qobliyah jum'at, akan tetapi jika seseorang shalat sebelum Imam naik ke mimbar maka tidak mengapa. Shalat tersebut terhitung sebagai sunnah muthlaq bukan qobliyah.
🔗 Shalat sunnah ba'diyah boleh dua raka'at, empat raka'at, dan enam raka'at. Syaikhul Islam berpendapat bahwasanya bila dilakukan di masjid maka empat raka'at, dan bila dilakukan di rumah maka dua raka'at. (Zadul Ma'ad 1/440)
💢 Tata Cara Shalat Jum'at
🔗 Shalat Jum'at terdiri dari dua raka'at yang bacaannya dinyaringkan (dikeraskan).
🔗 Disunnahkan pada raka'at pertama setelah al-Fatihah membaca Surat Al-Jumu'ah atau Surat Al-A'la dan pada raka'at kedua membaca surat Al-Ghasyiyah atau Al-Munafiqun.
💢 Sunnah Terkait Hari Jum'at
🔗 Bersegera mendatangi shalat agar mendapat pahala yang besar
🔗 Mandi di hari jum'at.
🔗 Memakai minyak wangi dan membersihkan diri
🔗 Memakai baju terbaik (tidak harus baru).
🔗 Memperbanyak shalawat di malam dan hari jum'at.
🔗 Membaca pada shalat shubuh hari jum'at dengan surat As-Sajadah dan Al-Insan
🔗 Membaca pada hari jum'at surat Al-Kahfi
🔗 Shalat dua raka'at sebelum duduk di masjid walaupun imam sedang berkhutbah
🔗 Memperbanyak Do'a dan Berusaha mencari waktu mustajab
💢 Wajib Mendengarkan khutbah jum'at walaupun:
🔗 Khatib menggunakan bahasa arab
🔗 Orang tersebut tuli tidak mendengar
(Majmu' Fatawa Ibnu Utsaimin 16/35)
💢 Hukum Safar Hari Jum'at
🔗 Safar sebelum adzan adalah boleh
🔗 Safar setelah adzan adalah haram.
(Majmu' Fatawa Ibnu Utsaimin 16/35)
💢 Hari Jum'at Bertepatan Dengan Hari Id
🔗 Bagi kaum muslimin boleh memilih hadir atau tidak
🔗 Bagi Imam Masjid ditekankan untuk hadir.
💢 Melihat Kepada Khatib
🔗 Para shahabat mengarahkan wajah-wajah mereka kepada khatib ketika khutbah sedang berlangsung.
(Majmu' Fatawa Ibnu Utsaimin 16/97)
📌 Berikut ini kami kumpulkan ahkam (hukum-hukum) shalat jum'at secara ringkas, semoga menjadi tambahan ilmu di hari Jum'at ini.
💢 Hukum Shalat Jum'at
🔗 Wajib 'ain bagi kaum pria. Dalilnya QS. Al-Jumu'ah ayat 9.
🔹 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "(shalat) jum'at merupakan hak yang wajib bagi setiap muslim..." (HR. Abu Daud no.1067, dishahihkan Syaikh Al-Albani)
💢 Atas Siapa diwajibkan?
🔗 Wajib bagi setiap muslim laki-laki, merdeka (bukan budak), baligh, dan mampu untuk mendatanginya.
🔗 Tidak wajib atas: hamba sahaya, wanita, anak kecil, orang gila, orang sakit, dan musafir.
🔹 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah shalat jum'at di saat safar.
👉🏻 Adapun musafir yang telah tiba ditempat tujuan yang disitu kaum muslimin melaksanakan shalat jum'at, maka hendaknya ia shalat bersama mereka.
🔹 Bila seorang wanita, hamba sahaya, orang yang sakit, dan musafir melaksanakan shalat jum'at, maka shalatnya sah dan sudah mencukupinya dari shalat zhuhur (yakni dia tidak perlu shalat zhuhur lagi).
💢 Waktu Shalat Jum'at
🔗 Waktunya seperti waktu shalat zhuhur, yaitu ketika matahari telah tergelincir ke arah barat dan berakhir ketika panjang bayangan suatu benda seperti panjang benda tersebut.
💢 Khutbah Jum'at
🔗 Khutbah merupakan rukun sahnya shalat Jum'at, dikarenakan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah meninggalkannya.
💢 Sunnah-Sunnah Khutbah
🔗 Mendo'akan kebaikan bagi kaum muslimin dan waliyul amr
🔗 Khutbah dan mengimangi shalat sekaligus
🔗 Berkhutbah dengan berdiri
🔗 Berkhutbah di atas mimbar atau tempat yang tinggi
🔗 Untuk duduk di antara dua khutbah.
🔗 Memendekkan khutbah, khutbah yang kedua lebih pendek dari yang pertama.
🔗 Mengucapkan salam ketika naik ke atas mimbar
🔗 Untuk duduk hingga muadzin selesai dari adzannya.
💢 Hal yang Diharamkan Pada Hari Jum'at
🔗 Berbicara Saat Khatib sedang ceramah
🔗 melangkahi pundak-pundak manusia
💢 Mendapati Satu Raka'at Jum'at
🔗 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Barangsiapa mendapati satu raka'at Jum'at maka sungguh dia telah mendapati shalat (Jum'at)." (HR. Ibnu Majah no.1121 dan dishahihkan Syaikh al-Albani)
👉🏻 Bagi siapa yang mendapati kurang dari satu raka'at maka ia shalat zhuhur empat raka'at.
💢 Shalat Nafilah Jum'at
🔗 Tidak ada shalat sunnah qobliyah jum'at, akan tetapi jika seseorang shalat sebelum Imam naik ke mimbar maka tidak mengapa. Shalat tersebut terhitung sebagai sunnah muthlaq bukan qobliyah.
🔗 Shalat sunnah ba'diyah boleh dua raka'at, empat raka'at, dan enam raka'at. Syaikhul Islam berpendapat bahwasanya bila dilakukan di masjid maka empat raka'at, dan bila dilakukan di rumah maka dua raka'at. (Zadul Ma'ad 1/440)
💢 Tata Cara Shalat Jum'at
🔗 Shalat Jum'at terdiri dari dua raka'at yang bacaannya dinyaringkan (dikeraskan).
🔗 Disunnahkan pada raka'at pertama setelah al-Fatihah membaca Surat Al-Jumu'ah atau Surat Al-A'la dan pada raka'at kedua membaca surat Al-Ghasyiyah atau Al-Munafiqun.
💢 Sunnah Terkait Hari Jum'at
🔗 Bersegera mendatangi shalat agar mendapat pahala yang besar
🔗 Mandi di hari jum'at.
🔗 Memakai minyak wangi dan membersihkan diri
🔗 Memakai baju terbaik (tidak harus baru).
🔗 Memperbanyak shalawat di malam dan hari jum'at.
🔗 Membaca pada shalat shubuh hari jum'at dengan surat As-Sajadah dan Al-Insan
🔗 Membaca pada hari jum'at surat Al-Kahfi
🔗 Shalat dua raka'at sebelum duduk di masjid walaupun imam sedang berkhutbah
🔗 Memperbanyak Do'a dan Berusaha mencari waktu mustajab
💢 Wajib Mendengarkan khutbah jum'at walaupun:
🔗 Khatib menggunakan bahasa arab
🔗 Orang tersebut tuli tidak mendengar
(Majmu' Fatawa Ibnu Utsaimin 16/35)
💢 Hukum Safar Hari Jum'at
🔗 Safar sebelum adzan adalah boleh
🔗 Safar setelah adzan adalah haram.
(Majmu' Fatawa Ibnu Utsaimin 16/35)
💢 Hari Jum'at Bertepatan Dengan Hari Id
🔗 Bagi kaum muslimin boleh memilih hadir atau tidak
🔗 Bagi Imam Masjid ditekankan untuk hadir.
💢 Melihat Kepada Khatib
🔗 Para shahabat mengarahkan wajah-wajah mereka kepada khatib ketika khutbah sedang berlangsung.
(Majmu' Fatawa Ibnu Utsaimin 16/97)
👆🏻👆🏻 Lanjutan...
💢 Mengangkat Tangan Ketika Khatib Berdo'a
🔗 Tidak disyari'atkan. Para shahabat mengingkari Bisyr bin Marwan ketika ia mengangkat tangannya pada khutbah Jum'at.
(Majmu' Fatawa Ibnu Utsaimin 16/100)
📡 Wallahu a'lam bish shawab.
🌏 Sumber Panduan:
🔗 Al-Fiqhul Muyassar
🔗 Majmu' Fatawa Ibnu Utsaimin
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Ikuti Channel kami di telegram https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
💢 Mengangkat Tangan Ketika Khatib Berdo'a
🔗 Tidak disyari'atkan. Para shahabat mengingkari Bisyr bin Marwan ketika ia mengangkat tangannya pada khutbah Jum'at.
(Majmu' Fatawa Ibnu Utsaimin 16/100)
📡 Wallahu a'lam bish shawab.
🌏 Sumber Panduan:
🔗 Al-Fiqhul Muyassar
🔗 Majmu' Fatawa Ibnu Utsaimin
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Ikuti Channel kami di telegram https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🔥 MENGUKUR KEDALAMAN NERAKA 💢
✅ Suatu hari, ketika Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam sedang berjalan-jalan bersama para shahabatnya, tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras seperti suara batu yang jatuh.
🔹 "Taukah kalian, suara apa itu?" tanya beliau.
🔸 Para shahabat menjawab, "Hanya Allah dan rasul-Nya yang tahu"
🔆 Beliau bersabda, "itu adalah suara batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak tujuh puluh tahun yang lalu dan baru sampai ke dasarnya sekarang ini."
💢 HR. Muslim hadits no.2844 dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu
🔗 Semoga Allah menyelamatkan kita dari adzab an-naar
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Ikuti Channel kami di telegram https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
✅ Suatu hari, ketika Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam sedang berjalan-jalan bersama para shahabatnya, tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras seperti suara batu yang jatuh.
🔹 "Taukah kalian, suara apa itu?" tanya beliau.
🔸 Para shahabat menjawab, "Hanya Allah dan rasul-Nya yang tahu"
🔆 Beliau bersabda, "itu adalah suara batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak tujuh puluh tahun yang lalu dan baru sampai ke dasarnya sekarang ini."
💢 HR. Muslim hadits no.2844 dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu
🔗 Semoga Allah menyelamatkan kita dari adzab an-naar
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Ikuti Channel kami di telegram https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅ ANTARA HARAPAN DAN RASA TAKUT 💢
🔆 Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
الجنّةُ أقربُ إلى أحدِكم من شِراكِ نعلِه، والنّار مثْلُ ذلك
⛵️ "Surga lebih dekat kepada kalian dari tali sandalnya dan neraka juga seperti itu." (HR. Al-Bukhari no.6488)
🍏 Faedah:
🔹 Pada hadits ini ada penjelasan bahwasanya keta'atan akan menyampaikan kepada surga, dan kemaksiatan akan menyampaikan kepada neraka.
🔹 Bahwasanya keta'atan dan kemaksiatan bisa saja pada perkara-perkara yang mudah dilakukan.
🔹 Sepantasanya bagi seseorang tidak membiarkan kebaikan yang sedikit melainkan ia kerjakan dan kelejekan yang kecil melainkan ia jauhi.
🔹 Ibnul Jauzi berkata, "Makna hadits ini bahwasanya meraih surga merupakan perkara mudah, yaitu dengan memperbaiki niat dan melakukan keta'atan. Demikian juga meraih neraka (juga perkara mudah) yaitu dengan mencocoki hawa nafsu dan melakukan kemaksiatan.
🌏 Sumber Panduan:
🔗 Fathul Baari (11/321)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔆 Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
الجنّةُ أقربُ إلى أحدِكم من شِراكِ نعلِه، والنّار مثْلُ ذلك
⛵️ "Surga lebih dekat kepada kalian dari tali sandalnya dan neraka juga seperti itu." (HR. Al-Bukhari no.6488)
🍏 Faedah:
🔹 Pada hadits ini ada penjelasan bahwasanya keta'atan akan menyampaikan kepada surga, dan kemaksiatan akan menyampaikan kepada neraka.
🔹 Bahwasanya keta'atan dan kemaksiatan bisa saja pada perkara-perkara yang mudah dilakukan.
🔹 Sepantasanya bagi seseorang tidak membiarkan kebaikan yang sedikit melainkan ia kerjakan dan kelejekan yang kecil melainkan ia jauhi.
🔹 Ibnul Jauzi berkata, "Makna hadits ini bahwasanya meraih surga merupakan perkara mudah, yaitu dengan memperbaiki niat dan melakukan keta'atan. Demikian juga meraih neraka (juga perkara mudah) yaitu dengan mencocoki hawa nafsu dan melakukan kemaksiatan.
🌏 Sumber Panduan:
🔗 Fathul Baari (11/321)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
💢 💥 WAHAI SUFYAN! JANGANLAH ENGKAU ISBAL 🔥
Dari Al-Mughiroh bin Syu'bah Radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
يا سفيان بن سهل، لا تسبل فإن الله لا يحب المسبلين
"Wahai Sufyan bin Sahl, janganlah engkau ISBAL. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melakukan ISBAL."
✅ Dalam riwayat lain:
🔆 Dari Sa'id Ats-Tsaqofi dari seorang dari kaumnya, ia berkata,
🔹 "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam melewati seseorang yang menurunkan kainnya (sampai melebihi mata kaki,pen)
🔸 Beliau bersabda kepadanya, "NAIKKAN KAINMU, SESUNGGUHNYA ALLAH AZZA WA JALLA TIDAK MENYUKAI ORANG YANG ISBAL.
🔹 Orang itu menimpali, "Sesungguhnya kedua betisku kecil lagi kurus."
💥 Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "APA YANG ADA PADA KAINMU LEBIH BURUK DARI APA YANG ADA PADA BETISMU."
✳️ TAKHRIJ HADITS
👉🏻 Hadits Pertama diriwayatkan Ibnu Majah (no.3574) dan Ibnu Abi Syaibah (8/395) dan hadits kedua diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman.
👉🏻 Hadits ini dihasankan oleh Syaikh al-Albani Rahimahullah. Lihat Ash-Shahihah (no.4004)
✳️ MAKNA HADITS
👉🏻 Isbal adalah menurunkan kain atau celana melebihi mata kaki.
👉🏻 As-Suyuthi berkata, "JANGANLAH ENGKAU ISBAL" Ketahuilah bahwasanya isbal dan menurunkan (melebihi mata kaki) keseringannya terjadi pada kain (sarung, celana, dan lainnya). Telah diriwayatkan padanya ancaman yang keras, sampai-sampai beliau memerintahkan orang yang musbil untuk mengulangi shalat dan wudhu'nya." (Syarah Sunan Ibnu Majah hal.255)
⛵️ ISBAL DAN KESOMBONGAN
👉🏻 Banyak orang berdalih bahwa larangan ISBAL hanya berlaku bagi orang yang melakukannya karena SOMBONG. Namun ketahuilah, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam haditsnya bersabda,
ما أسفل من الكعبين من الإزار فهو في النار
🔆 "Apa yang melebihi mata kaki berupa kain tempatnya adalah di neraka." (Al-Bukhari)
‼️ Ancaman ini berlaku umum bagi orang yang melakukannya karena sombong atau tidak sombong (dalam anggapannya).
👉🏻 Walaupun kenyataannya, baik disadari atau tidak disadari, kebanyakan orang yang melakukan ISBAL adalah karena sombong.
❌ Adapun orang yang melakukan ISBAL karena SOMBONG maka dia akan mendapat ancaman yg lebih keras, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
🔥 "Ada tiga golongan yang mana Allah pada hari kiamat tidak akan mengajaknya berbicara, tidak melihatnya, tidak membersihkannya, dan baginya adzab yang pedih, (mereka adalah) orang yang Isbal kainnya...." (HR. Muslim)
📡 Sehingga melakukan ISBAL karena sombong atau tidak sombong adalah dilarang.
🌼 wallahu a'lam
🌏 Sumber Panduan:
🔗 Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah
🔗 Syarah Sunan Ibnu Majah
🔗 Majmu' Fatawa Ibnu Baaz
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Dari Al-Mughiroh bin Syu'bah Radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
يا سفيان بن سهل، لا تسبل فإن الله لا يحب المسبلين
"Wahai Sufyan bin Sahl, janganlah engkau ISBAL. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melakukan ISBAL."
✅ Dalam riwayat lain:
🔆 Dari Sa'id Ats-Tsaqofi dari seorang dari kaumnya, ia berkata,
🔹 "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam melewati seseorang yang menurunkan kainnya (sampai melebihi mata kaki,pen)
🔸 Beliau bersabda kepadanya, "NAIKKAN KAINMU, SESUNGGUHNYA ALLAH AZZA WA JALLA TIDAK MENYUKAI ORANG YANG ISBAL.
🔹 Orang itu menimpali, "Sesungguhnya kedua betisku kecil lagi kurus."
💥 Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "APA YANG ADA PADA KAINMU LEBIH BURUK DARI APA YANG ADA PADA BETISMU."
✳️ TAKHRIJ HADITS
👉🏻 Hadits Pertama diriwayatkan Ibnu Majah (no.3574) dan Ibnu Abi Syaibah (8/395) dan hadits kedua diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman.
👉🏻 Hadits ini dihasankan oleh Syaikh al-Albani Rahimahullah. Lihat Ash-Shahihah (no.4004)
✳️ MAKNA HADITS
👉🏻 Isbal adalah menurunkan kain atau celana melebihi mata kaki.
👉🏻 As-Suyuthi berkata, "JANGANLAH ENGKAU ISBAL" Ketahuilah bahwasanya isbal dan menurunkan (melebihi mata kaki) keseringannya terjadi pada kain (sarung, celana, dan lainnya). Telah diriwayatkan padanya ancaman yang keras, sampai-sampai beliau memerintahkan orang yang musbil untuk mengulangi shalat dan wudhu'nya." (Syarah Sunan Ibnu Majah hal.255)
⛵️ ISBAL DAN KESOMBONGAN
👉🏻 Banyak orang berdalih bahwa larangan ISBAL hanya berlaku bagi orang yang melakukannya karena SOMBONG. Namun ketahuilah, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam haditsnya bersabda,
ما أسفل من الكعبين من الإزار فهو في النار
🔆 "Apa yang melebihi mata kaki berupa kain tempatnya adalah di neraka." (Al-Bukhari)
‼️ Ancaman ini berlaku umum bagi orang yang melakukannya karena sombong atau tidak sombong (dalam anggapannya).
👉🏻 Walaupun kenyataannya, baik disadari atau tidak disadari, kebanyakan orang yang melakukan ISBAL adalah karena sombong.
❌ Adapun orang yang melakukan ISBAL karena SOMBONG maka dia akan mendapat ancaman yg lebih keras, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
🔥 "Ada tiga golongan yang mana Allah pada hari kiamat tidak akan mengajaknya berbicara, tidak melihatnya, tidak membersihkannya, dan baginya adzab yang pedih, (mereka adalah) orang yang Isbal kainnya...." (HR. Muslim)
📡 Sehingga melakukan ISBAL karena sombong atau tidak sombong adalah dilarang.
🌼 wallahu a'lam
🌏 Sumber Panduan:
🔗 Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah
🔗 Syarah Sunan Ibnu Majah
🔗 Majmu' Fatawa Ibnu Baaz
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🌷PELAJARAN ADAB MENUNTUT ILMU BAGIAN (1⃣)
Sebelum masuk mempelajari apa saja adab-adab menuntut ilmu. Mari kita ketahui terlebih dahulu beberapa perkara yang berkaitan dengan ilmu.
💢 ADAB MENUNTUT ILMU DI SISI ULAMA SALAF
Para ulama salaf dari kalangan shahabat dan tabi'in, demikian juga para ulama setelah mereka sangat mementingkan permasalahan adab menuntut ilmu. Hal ini dapat kita ketahui dari beberapa perkara, di antaranya,
1⃣ PERTAMA: Ucapan, wasiat, dan bimbingan yang diriwayatkan dari mereka dalam jumlah yang sangat banyak. Bahkan sebagian mereka melarang anaknya belajar ilmu dan menghafal hadits sebelum belajar adab-adabnya.
👉🏻 Al-Imam Malik Rahimahullah mengatakan, "Wahai Saudaraku, belajarlah adab sebelum engkau belajar ilmu." (Al-Hilyah li Abi Nu'aim 6/330)
👉🏻 Berkata Yusuf bin Husein, "Dengan adab engkau akan memahami ilmu." (Iqtidhoul Ilmi al-'amal hal.170)
👉🏻 Bahkan sebagian mereka belajar adab dalam waktu yang sangat lama. Sufyan Ats-Tsauri Rahimahullah berkata, "Dahulu mereka (yakni salaf,pen) tidak mengeluarkan anak-anak mereka untuk belajar ilmu hingga mereka belajar adab dan beribadah selama dua puluh tahun." (Hilyatul Auliya)
2⃣ KEDUA: Kitab-kitab yang ditulis oleh ulama' terdahulu. Ini juga bukti bahwa mereka sangat mementingkan permasalahan adab. Sebagai contoh Al-Imam Abu Khaitsamah Zuhair bin Harbin (guru Imam Muslim) yang wafat pada tahun 234 H, beliau menulis kitab berjudul AL-ILMU, kitab ini telah diteliti oleh Syaikh Al-Albani dan telah beredar luas.
🔹 Demikian juga kitab ADABUL MU'ALLIMIN WAL MUTA'ALLIMIN ditulis oleh Muhammad bin Sahnun yang wafat pada tahun 256 H.
🌻 Setelah itu bermunculan berbagai karya tentang adab menuntut ilmu. Hingga kemudian muncullah dua ulama besar yang sama-sama wafat pada tahun 463H yaitu Abu Bakar Al-Khatib Al-Baghdadi dan Abu Umar Ibnu Abdil Barr. Keduanya menulis kitab yang sangat fenomenal, yaitu kitab:
🔸 AL-JAMI' LI AKHLAQI AR-RAWI WA ADABI AS-SAMI' karya Al-Khatib Al-Baghdadi, dan kitab
🔸 JAMI'U BAYANIL ILMI WA FADHLUHU karya Ibnu Abdil Barr
Kedua kitab ini telah dicetak berulang kali, dan termasuk yang paling lengkap di dalam membahas ilmu, adab-adabnya, dan keutamaan-keutamaannya.
🔗 Dari dua hal di atas kita mengetahui bahwa ulama salaf memiliki perhatian yang serius dalam permasalahan ADAB MENUNTUT ILMU
💢 PENTINGNYA ADAB BAGI PENUNTUT ILMU
👉🏻 Seorang penuntut ilmu yang hakiki adalah mereka yang menghiasi dirinya dengan adab-adab menuntut ilmu. Dengan Adab Menuntut ilmu dia dapat,
🔸 mengetahui bagaimana mencari ilmu dengan benar.
🔸 mengetahui ketika ilmunya banyak apa kewajiban yang harus dia lakukan.
🔸 mengetahui bagaimana cara duduk di hadapan ulama
🔸 mengetahui bagaimana cara belajar di hadapan ulama.
🔸 mengetahui bagaimana cara mengajarkan ilmu kepada orang lain.
🔸 mengetahui bagaimana cara berdiskusi yang baik ketika dibutuhkan.
🔸 mengetahui bagaimana ketika ia memberi fatwa manusia.
🔸 mengetahui siapa saja yang dapat dijadikannya teman duduk dan siapa yang tidak.
🔸 mengetahui bagaimana beribadah kepada Allah Azza wa Jalla.
💥 dan keistimewaan lainnya yang akan didapat oleh seorang penuntut ilmu yang memiliki adab yang mulia.
⛵️ Insya Allah bersambung...
📡 Ikuti terus pelajaran Adab Menuntut Ilmu Setiap Hari Sabtu, Insya Allah.
🌏 Sumber Panduan:
🔗 Hadyus Salaf fi Thalabil Ilmi
🔗 An-Nubadz fi Adabi Thalabil Ilmi
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Sebelum masuk mempelajari apa saja adab-adab menuntut ilmu. Mari kita ketahui terlebih dahulu beberapa perkara yang berkaitan dengan ilmu.
💢 ADAB MENUNTUT ILMU DI SISI ULAMA SALAF
Para ulama salaf dari kalangan shahabat dan tabi'in, demikian juga para ulama setelah mereka sangat mementingkan permasalahan adab menuntut ilmu. Hal ini dapat kita ketahui dari beberapa perkara, di antaranya,
1⃣ PERTAMA: Ucapan, wasiat, dan bimbingan yang diriwayatkan dari mereka dalam jumlah yang sangat banyak. Bahkan sebagian mereka melarang anaknya belajar ilmu dan menghafal hadits sebelum belajar adab-adabnya.
👉🏻 Al-Imam Malik Rahimahullah mengatakan, "Wahai Saudaraku, belajarlah adab sebelum engkau belajar ilmu." (Al-Hilyah li Abi Nu'aim 6/330)
👉🏻 Berkata Yusuf bin Husein, "Dengan adab engkau akan memahami ilmu." (Iqtidhoul Ilmi al-'amal hal.170)
👉🏻 Bahkan sebagian mereka belajar adab dalam waktu yang sangat lama. Sufyan Ats-Tsauri Rahimahullah berkata, "Dahulu mereka (yakni salaf,pen) tidak mengeluarkan anak-anak mereka untuk belajar ilmu hingga mereka belajar adab dan beribadah selama dua puluh tahun." (Hilyatul Auliya)
2⃣ KEDUA: Kitab-kitab yang ditulis oleh ulama' terdahulu. Ini juga bukti bahwa mereka sangat mementingkan permasalahan adab. Sebagai contoh Al-Imam Abu Khaitsamah Zuhair bin Harbin (guru Imam Muslim) yang wafat pada tahun 234 H, beliau menulis kitab berjudul AL-ILMU, kitab ini telah diteliti oleh Syaikh Al-Albani dan telah beredar luas.
🔹 Demikian juga kitab ADABUL MU'ALLIMIN WAL MUTA'ALLIMIN ditulis oleh Muhammad bin Sahnun yang wafat pada tahun 256 H.
🌻 Setelah itu bermunculan berbagai karya tentang adab menuntut ilmu. Hingga kemudian muncullah dua ulama besar yang sama-sama wafat pada tahun 463H yaitu Abu Bakar Al-Khatib Al-Baghdadi dan Abu Umar Ibnu Abdil Barr. Keduanya menulis kitab yang sangat fenomenal, yaitu kitab:
🔸 AL-JAMI' LI AKHLAQI AR-RAWI WA ADABI AS-SAMI' karya Al-Khatib Al-Baghdadi, dan kitab
🔸 JAMI'U BAYANIL ILMI WA FADHLUHU karya Ibnu Abdil Barr
Kedua kitab ini telah dicetak berulang kali, dan termasuk yang paling lengkap di dalam membahas ilmu, adab-adabnya, dan keutamaan-keutamaannya.
🔗 Dari dua hal di atas kita mengetahui bahwa ulama salaf memiliki perhatian yang serius dalam permasalahan ADAB MENUNTUT ILMU
💢 PENTINGNYA ADAB BAGI PENUNTUT ILMU
👉🏻 Seorang penuntut ilmu yang hakiki adalah mereka yang menghiasi dirinya dengan adab-adab menuntut ilmu. Dengan Adab Menuntut ilmu dia dapat,
🔸 mengetahui bagaimana mencari ilmu dengan benar.
🔸 mengetahui ketika ilmunya banyak apa kewajiban yang harus dia lakukan.
🔸 mengetahui bagaimana cara duduk di hadapan ulama
🔸 mengetahui bagaimana cara belajar di hadapan ulama.
🔸 mengetahui bagaimana cara mengajarkan ilmu kepada orang lain.
🔸 mengetahui bagaimana cara berdiskusi yang baik ketika dibutuhkan.
🔸 mengetahui bagaimana ketika ia memberi fatwa manusia.
🔸 mengetahui siapa saja yang dapat dijadikannya teman duduk dan siapa yang tidak.
🔸 mengetahui bagaimana beribadah kepada Allah Azza wa Jalla.
💥 dan keistimewaan lainnya yang akan didapat oleh seorang penuntut ilmu yang memiliki adab yang mulia.
⛵️ Insya Allah bersambung...
📡 Ikuti terus pelajaran Adab Menuntut Ilmu Setiap Hari Sabtu, Insya Allah.
🌏 Sumber Panduan:
🔗 Hadyus Salaf fi Thalabil Ilmi
🔗 An-Nubadz fi Adabi Thalabil Ilmi
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
💢 BENTUK LEMAHNYA MANUSIA ✅
مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ بْنِ خُنَيْسٍ الْمَكِّيُّ، قَالَ: سَمِعْتُ سُفْيَانَ الثَّوْرِيَّ، سُئِلَ عَنْ قَوْلِهِ تَعَالَى: {وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا} [النساء: 28] مَا ضَعْفُهُ؟ قَالَ: «الْمَرْأَةُ تَمُرُّ بِالرَّجُلِ فَلَا يَمْلِكُ نَفْسَهُ عَنِ النَّظَرِ إِلَيْهَا , وَلَا هُوَ يَنْتَفِعُ بِهَا , فَأَيُّ شَيْءٍ أَضْعَفُ مِنْ هَذَا؟»
✅ Dari Muhammad bin Yazid bin Khunais Al-Makki, ia berkata, aku mendengar Sufyan Ats-Tsauri ditanya tentang firman Allah,
{وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا}
"Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah: (QS. An-Nisa:28)
✔️ apa bentuk lemahnya?
‼️ Maka beliau menjawab, "Jika seorang wanita lewat di hadapan laki-laki, maka dia tidak dapat menahan dirinya untuk melihat wanita tersebut. Padahal laki-laki itu tidak bisa memanfaatkannya . Adakah sesuatu yang lebih lemah dari ini?"
🌏 Sumber: Hilyatul Auliyah (7/68)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ بْنِ خُنَيْسٍ الْمَكِّيُّ، قَالَ: سَمِعْتُ سُفْيَانَ الثَّوْرِيَّ، سُئِلَ عَنْ قَوْلِهِ تَعَالَى: {وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا} [النساء: 28] مَا ضَعْفُهُ؟ قَالَ: «الْمَرْأَةُ تَمُرُّ بِالرَّجُلِ فَلَا يَمْلِكُ نَفْسَهُ عَنِ النَّظَرِ إِلَيْهَا , وَلَا هُوَ يَنْتَفِعُ بِهَا , فَأَيُّ شَيْءٍ أَضْعَفُ مِنْ هَذَا؟»
✅ Dari Muhammad bin Yazid bin Khunais Al-Makki, ia berkata, aku mendengar Sufyan Ats-Tsauri ditanya tentang firman Allah,
{وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا}
"Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah: (QS. An-Nisa:28)
✔️ apa bentuk lemahnya?
‼️ Maka beliau menjawab, "Jika seorang wanita lewat di hadapan laki-laki, maka dia tidak dapat menahan dirinya untuk melihat wanita tersebut. Padahal laki-laki itu tidak bisa memanfaatkannya . Adakah sesuatu yang lebih lemah dari ini?"
🌏 Sumber: Hilyatul Auliyah (7/68)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✳️ SAMPAI SEPERTI ITU KEDERMAWANAN MEREKA 💥
🌴 Dari Hajjaj, ia menceritakan,
" ركب شعبة حمارا له , فلقيه سليمان بن المغيرة , فشكى إليه , فقال له شعبة: «والله لا أملك إلا هذا الحمار , ثم نزل عنه , ودفعه إليه»
🔆 Suatu ketika, Syu'bah sedang menunggangi keledai miliknya. Lalu Sulaiman bin Al-Mughirah datang menemuinya dan berkeluh kesah kepadanya.
🔅 Maka Syu'bah berkata kepadanya, "Demi Allah, aku tidak memiliki (harta) selain keledai ini". Lantas Syu'bah pun turun dari keledainya dan memberikannya kepada Sulaiman bin Al-Mughiroh. (Hilyatul Auliya 7/146)
🔗 Nama lengkapnya adalah Abu Bistham Syu'bah bin Hajjaj. Beliau diberi gelar Amirul mukminin dalam bidang riwayat dan hadits, dan perhiasannya ahli hadits. Beliau ahli ibadah dan sangat peduli terhadap orang miskin.
🔗 Cerminan kedermawanan ulama salaf,
✏️ memberi disaat membutuhkan.
✏️ memberi disaat tidak memiliki selainnya.
✳️ "Kalian (sekali-kali) tidak akan meraih kebaikan (yang sempurna) hingga mau menafkahkan sebagian harta yang kalian cintai.." (QS. Ali Imron:92)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🌴 Dari Hajjaj, ia menceritakan,
" ركب شعبة حمارا له , فلقيه سليمان بن المغيرة , فشكى إليه , فقال له شعبة: «والله لا أملك إلا هذا الحمار , ثم نزل عنه , ودفعه إليه»
🔆 Suatu ketika, Syu'bah sedang menunggangi keledai miliknya. Lalu Sulaiman bin Al-Mughirah datang menemuinya dan berkeluh kesah kepadanya.
🔅 Maka Syu'bah berkata kepadanya, "Demi Allah, aku tidak memiliki (harta) selain keledai ini". Lantas Syu'bah pun turun dari keledainya dan memberikannya kepada Sulaiman bin Al-Mughiroh. (Hilyatul Auliya 7/146)
🔗 Nama lengkapnya adalah Abu Bistham Syu'bah bin Hajjaj. Beliau diberi gelar Amirul mukminin dalam bidang riwayat dan hadits, dan perhiasannya ahli hadits. Beliau ahli ibadah dan sangat peduli terhadap orang miskin.
🔗 Cerminan kedermawanan ulama salaf,
✏️ memberi disaat membutuhkan.
✏️ memberi disaat tidak memiliki selainnya.
✳️ "Kalian (sekali-kali) tidak akan meraih kebaikan (yang sempurna) hingga mau menafkahkan sebagian harta yang kalian cintai.." (QS. Ali Imron:92)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
📽🎥VIDEO: 5 SYARAT KESEMPURNAAN AMALAN 👆🏻👆🏻
✳️ Sumber: Kata Mutiara Buletin Saku Al-Ilmu
🌴 Semoga bermanfaat
✳️ Sumber: Kata Mutiara Buletin Saku Al-Ilmu
🌴 Semoga bermanfaat
✅ USTMAN BIN AFFAN KEMUDIAN ALI BIN ABI THALIB RADHIALLAHU 'ANHUM
🔗 Dalam Hal Keutamaan dan Khilafah
⛵️ Hammad bin Zaid Rahimahullah berkata,
حماد بن زيد، يقول: لئن قلت إن عليا أفضل من عثمان لقد قلت إن أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم قد خانوا
"Seandainya aku mengatakan, bahwasanya Ali (bin Abi Thalib) lebih afdhal dari Utsman (bin Affan), sungguh aku telah menuduh para shahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah berkhianat." (Hilyatul Auliya 6/259)
💢 Hammad bin Zaid adalah Abu Isma'il Hammad bin Zaid bin Dirham al-Jahdhami. Beliau lahir di Bashroh, kakek beliau berasal dari Sijistan.
👉🏻 Beliau merupakan ahli hadits yang kuat, kokoh, dan faqih.
👉🏻 Abdurrahman bin Mahdi berkata, "Aku tidak mengetahui orang yang lebih mengerti tentang sunnah daripada Hammad bin Zaid."
👉🏻 Adz-Dzahabi berkata tentangnya, "Aku tidak mengetahui adanya pertentangan di antara ulama bahwa Hammad bin Zaid termasuk Imam Salaf, dan yang paling kuat hafalannya."
👉🏻 Beliau meninggal tahun 179 H pada usia 81 tahun.
(Lihat Siyar A'lam An-Nubala 7/116)
〰
🌻 Ahlussunnah wal Jama'ah telah sepakat mendahulukan Utsman bin Affan dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu 'anhum dalam hal keutamaan dan kekhilafahan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, "Akan tetapi, telah tetap keyakinan Ahlussunnah untuk mengedepankan Utsman kemudian Ali." (Al-Aqidah Al-Wasitiyyah hal.117)
🍏 Faedah Pagi, smg bermanfaat
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔗 Dalam Hal Keutamaan dan Khilafah
⛵️ Hammad bin Zaid Rahimahullah berkata,
حماد بن زيد، يقول: لئن قلت إن عليا أفضل من عثمان لقد قلت إن أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم قد خانوا
"Seandainya aku mengatakan, bahwasanya Ali (bin Abi Thalib) lebih afdhal dari Utsman (bin Affan), sungguh aku telah menuduh para shahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah berkhianat." (Hilyatul Auliya 6/259)
💢 Hammad bin Zaid adalah Abu Isma'il Hammad bin Zaid bin Dirham al-Jahdhami. Beliau lahir di Bashroh, kakek beliau berasal dari Sijistan.
👉🏻 Beliau merupakan ahli hadits yang kuat, kokoh, dan faqih.
👉🏻 Abdurrahman bin Mahdi berkata, "Aku tidak mengetahui orang yang lebih mengerti tentang sunnah daripada Hammad bin Zaid."
👉🏻 Adz-Dzahabi berkata tentangnya, "Aku tidak mengetahui adanya pertentangan di antara ulama bahwa Hammad bin Zaid termasuk Imam Salaf, dan yang paling kuat hafalannya."
👉🏻 Beliau meninggal tahun 179 H pada usia 81 tahun.
(Lihat Siyar A'lam An-Nubala 7/116)
〰
🌻 Ahlussunnah wal Jama'ah telah sepakat mendahulukan Utsman bin Affan dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu 'anhum dalam hal keutamaan dan kekhilafahan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, "Akan tetapi, telah tetap keyakinan Ahlussunnah untuk mengedepankan Utsman kemudian Ali." (Al-Aqidah Al-Wasitiyyah hal.117)
🍏 Faedah Pagi, smg bermanfaat
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅PELAJARAN TAUHID : Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 3⃣)
Penulis berkata
اعلم (1) رحمك الله (2) ، أنه يجب علينا تعلم أربع مسائل (3)
1⃣ Ketahuilah
2⃣ Semoga Allah merahmati anda
3⃣ bahwasanya wajib atas kita mempelajari empat permasalahan...
〰〰➰〰〰
💢 PENJELASAN:
1⃣ (Ketahuilah) kata ini biasa digunakan untuk:
🔹 Tanbih (peringatan) agar pendengar atau pembaca benar-benar perhatian terhadap apa yang akan disampaikan.
🔹 dan menunjukkan bahwa perkara yang akan disampaikan adalah sesuatu yang penting.
🔎 Metode ini juga dipakai di dalam Al-Qur'an, di antaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
"Maka ketahuilah/berilmulah bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah, dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) kaum mukminin dan mukminat." (QS. Muhammad:19)
Lihat juga surat QS. Al-Maidah:98 dan Al-Hadid:20
💢 Metode ini juga biasa digunakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika ingin menyampaikan sesuatu yg penting atau untuk menggugah perhatian pendengar. Hanyasaja dengan cara yang berbeda-beda. Terkadang dengan pengulangan, seperti ketika beliau memanggil shahabat Mu'adz sebanyak tiga kali, terkadang dengan bentuk penawaran, seperti ucapan beliau "Maukah aku tunjukkan kepada kalian" atau "tahukah kalian dosa besar yang paling besar?" Itu semua sebagai bentuk tanbih (peringatan) dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bahwa apa yang akan disebutkan adalah sesuatu yang penting, yang membutuhkan konsentrasi dan perhatian penuh dari pendengar.
Oleh karena itu, ketika anda ingin mengajarkan kebaikan kepada orang lain, maka gunakanlah metode ini agar ilmu yang anda sampaikan benar-benar bisa diserap secara maksimal.
〰〰
2⃣ (Semoga Allah merahmati anda), di sini ada beberapa faedah:
🔹 Do'a ini sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang beliau kepada muta'allim (orang yang belajar).
🔹 Menunjukkan lembutnya beliau di dalam berdakwah.
Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa metode dasar di dalam berdakwah adalah dengan lemah lembut kepada mad'u atau orang yang belajar. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
الراحمون يرحمهم الرحمان، ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء
"Orang yang memiliki kasih sayang akan dirahmati oleh Ar-Rahman (Allah yang Maha Pengasih,pen). Sayangilah orang-orang yang ada dibumi, pasti akan menyayangi kalian Dzat yang ada di langit." (HR. Abu Daud no.4941, dishahihkan Syaikh Al-ALbani)
Bahkan dakwah yang kasar dan kaku hanya akan membuat manusia lari darinya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu." (QS. Ali Imran:159)
〰〰
3⃣ (bahwasanya wajib atas kita mempelajari empat permasalahan) disini ada metode pengajaran yang biasa dipakai oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, yaitu menyebutkan jumlah bilangan sebelum penjabaran. Metode ini akan membuat pendengar lebih penasaran dengan jumlah tersebut ketimbang disebutkan secara umum, seperti "Ada beberapa perkara yang diwajibkan atas kita."
Empat permasalahan ini adalah perkara yang penting berkaitan dengan amalan, yaitu amalan di dalam agama Islam.
▶️ Bersambung Insya Allah..
✏️ Ikuti Terus Pelajaran Tsalatsatul Ushul setiap hari Senin dan Kamis
🌐 Sumber Panduan:
🔎 Syarah Syaikh Ubaid
🔎 Syarah Syaikh Shalih Alu Syaikh
🔎 Syarah Syaikh Al-Utsaimin
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Penulis berkata
اعلم (1) رحمك الله (2) ، أنه يجب علينا تعلم أربع مسائل (3)
1⃣ Ketahuilah
2⃣ Semoga Allah merahmati anda
3⃣ bahwasanya wajib atas kita mempelajari empat permasalahan...
〰〰➰〰〰
💢 PENJELASAN:
1⃣ (Ketahuilah) kata ini biasa digunakan untuk:
🔹 Tanbih (peringatan) agar pendengar atau pembaca benar-benar perhatian terhadap apa yang akan disampaikan.
🔹 dan menunjukkan bahwa perkara yang akan disampaikan adalah sesuatu yang penting.
🔎 Metode ini juga dipakai di dalam Al-Qur'an, di antaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
"Maka ketahuilah/berilmulah bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah, dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) kaum mukminin dan mukminat." (QS. Muhammad:19)
Lihat juga surat QS. Al-Maidah:98 dan Al-Hadid:20
💢 Metode ini juga biasa digunakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika ingin menyampaikan sesuatu yg penting atau untuk menggugah perhatian pendengar. Hanyasaja dengan cara yang berbeda-beda. Terkadang dengan pengulangan, seperti ketika beliau memanggil shahabat Mu'adz sebanyak tiga kali, terkadang dengan bentuk penawaran, seperti ucapan beliau "Maukah aku tunjukkan kepada kalian" atau "tahukah kalian dosa besar yang paling besar?" Itu semua sebagai bentuk tanbih (peringatan) dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bahwa apa yang akan disebutkan adalah sesuatu yang penting, yang membutuhkan konsentrasi dan perhatian penuh dari pendengar.
Oleh karena itu, ketika anda ingin mengajarkan kebaikan kepada orang lain, maka gunakanlah metode ini agar ilmu yang anda sampaikan benar-benar bisa diserap secara maksimal.
〰〰
2⃣ (Semoga Allah merahmati anda), di sini ada beberapa faedah:
🔹 Do'a ini sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang beliau kepada muta'allim (orang yang belajar).
🔹 Menunjukkan lembutnya beliau di dalam berdakwah.
Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa metode dasar di dalam berdakwah adalah dengan lemah lembut kepada mad'u atau orang yang belajar. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
الراحمون يرحمهم الرحمان، ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء
"Orang yang memiliki kasih sayang akan dirahmati oleh Ar-Rahman (Allah yang Maha Pengasih,pen). Sayangilah orang-orang yang ada dibumi, pasti akan menyayangi kalian Dzat yang ada di langit." (HR. Abu Daud no.4941, dishahihkan Syaikh Al-ALbani)
Bahkan dakwah yang kasar dan kaku hanya akan membuat manusia lari darinya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu." (QS. Ali Imran:159)
〰〰
3⃣ (bahwasanya wajib atas kita mempelajari empat permasalahan) disini ada metode pengajaran yang biasa dipakai oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, yaitu menyebutkan jumlah bilangan sebelum penjabaran. Metode ini akan membuat pendengar lebih penasaran dengan jumlah tersebut ketimbang disebutkan secara umum, seperti "Ada beberapa perkara yang diwajibkan atas kita."
Empat permasalahan ini adalah perkara yang penting berkaitan dengan amalan, yaitu amalan di dalam agama Islam.
▶️ Bersambung Insya Allah..
✏️ Ikuti Terus Pelajaran Tsalatsatul Ushul setiap hari Senin dan Kamis
🌐 Sumber Panduan:
🔎 Syarah Syaikh Ubaid
🔎 Syarah Syaikh Shalih Alu Syaikh
🔎 Syarah Syaikh Al-Utsaimin
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅ TERTAWA SAAT MELAKUKAN DOSA
🔆 Dari Bakr bin Abdullah al-Muzani Rahimahullah, beliau berkata,
عن بكر بن عبد الله المزني، قال: من يأت الخطيئة وهو يضحك دخل النار وهو يبكي
"Barangsiapa melakukan kesalahan dalam keadaan tertawa, maka dia akan masuk neraka dalam keadaan menangis." (Hilyatul Auliya 6/185)
TEGURAN bari orang yang bangga dengan perbuatan dosanya...
❌ TERTAWA saat menggibah
❌ TERTAWA saat berdusta
❌ TERTAWA saat mengadu domba
❌ TERTAWA saat melakukan dosa
❌ TERTAWA saat menyakiti teman dan tetangga
‼️ merupakan pemandangan yang lazim kita saksikan..
⛵️ MENGAPA engkau TERTAWA?? Padahal Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam MENANGIS saat mengingat akan menjadi saksi atas kesalahan-kesalahanmu di hadapan Allah...
✳️ Semoga kita diselamatkan dari adzab an-naar (neraka).
🔗 Renungan Penutup malam, semoga bisa diambil pelajarannya.
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔆 Dari Bakr bin Abdullah al-Muzani Rahimahullah, beliau berkata,
عن بكر بن عبد الله المزني، قال: من يأت الخطيئة وهو يضحك دخل النار وهو يبكي
"Barangsiapa melakukan kesalahan dalam keadaan tertawa, maka dia akan masuk neraka dalam keadaan menangis." (Hilyatul Auliya 6/185)
TEGURAN bari orang yang bangga dengan perbuatan dosanya...
❌ TERTAWA saat menggibah
❌ TERTAWA saat berdusta
❌ TERTAWA saat mengadu domba
❌ TERTAWA saat melakukan dosa
❌ TERTAWA saat menyakiti teman dan tetangga
‼️ merupakan pemandangan yang lazim kita saksikan..
⛵️ MENGAPA engkau TERTAWA?? Padahal Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam MENANGIS saat mengingat akan menjadi saksi atas kesalahan-kesalahanmu di hadapan Allah...
✳️ Semoga kita diselamatkan dari adzab an-naar (neraka).
🔗 Renungan Penutup malam, semoga bisa diambil pelajarannya.
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✳️🔥 DOSA KEJAHATAN DAN MEMUTUSKAN HUBUNGAN KEKERABATAN
🔆 Dari Abu Bakroh Radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ لِصَاحِبِهِ العُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنَ البَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ
🌴 "Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk Allah segerakan balasannya bagi pelakunya di dunia dan hukuman yang disimpan untuknya di akhirat daripada perbuatan melampaui batas dan memutus tali silaturahim" (HR. Tirmidzi no.2511, dishahihkan Syaikh Al-Albani)
🔹 Melampaui batas yang dimaksud adalah kezhaliman, kesombongan, berbuat jahat kepada makhluk, atau keluar dari ketaatan kepada penguasa.
🔹Silaturahim (صلة الرحم) adalah hubungan kekerabatan.
🌏 Sumber Panduan:
🔗 Sunan Tirmidzi dan Takhrijnya
🔗 Syarah Sunan
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔆 Dari Abu Bakroh Radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ لِصَاحِبِهِ العُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنَ البَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ
🌴 "Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk Allah segerakan balasannya bagi pelakunya di dunia dan hukuman yang disimpan untuknya di akhirat daripada perbuatan melampaui batas dan memutus tali silaturahim" (HR. Tirmidzi no.2511, dishahihkan Syaikh Al-Albani)
🔹 Melampaui batas yang dimaksud adalah kezhaliman, kesombongan, berbuat jahat kepada makhluk, atau keluar dari ketaatan kepada penguasa.
🔹Silaturahim (صلة الرحم) adalah hubungan kekerabatan.
🌏 Sumber Panduan:
🔗 Sunan Tirmidzi dan Takhrijnya
🔗 Syarah Sunan
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://telegram.me/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
📉 JADWAL TAKLIM HARI INI
📖 PEMBAHASAN FIKIH MUYASSAR
💢 JANGAN LUPA, PELAJARAN YANG TELAH LEWAT DI MUROJA'AH.
❌ jangan biarkan faedahnya lewat begitu saja..
✅ oya, ADA YANG tau pelajaran terakhir sampai mana? kirimkan jawaban anda melalui sms/wa/tele ke no 085276328934
💢 Tunjukkan bahwa anda benar-benar mengikuti pelajaran di Channel ini.
✳️ ADMIN WARISAN SALAF
📖 PEMBAHASAN FIKIH MUYASSAR
💢 JANGAN LUPA, PELAJARAN YANG TELAH LEWAT DI MUROJA'AH.
❌ jangan biarkan faedahnya lewat begitu saja..
✅ oya, ADA YANG tau pelajaran terakhir sampai mana? kirimkan jawaban anda melalui sms/wa/tele ke no 085276328934
💢 Tunjukkan bahwa anda benar-benar mengikuti pelajaran di Channel ini.
✳️ ADMIN WARISAN SALAF
💢 PELAJARAN FIKIH (4): BAB TENTANG BUANG HAJAT DAN ADAB-ADABNYA (Lanjutan)
🔗 (Menghadap dan Membelakangi Kiblat Ketika Buang Hajat)
Pada pertemuan sebelumnya kita telah memasuki Bab Tentang Buang Hajat dan Adab-Adabnya, dan telah kita pelajari bersama permasalahan pertama yaitu yang berkaitan dengan ISTINJA' dan ISTIJMAR. Maka Insya Allah pada pertemuan kali ini kita akan masuk kepada permasalahan yang ke dua, yaitu
〰〰〰
2⃣ MENGHADAP dan MEMBELAKANGI kiblat Ketika Buang Hajat
❌ TIDAK BOLEH menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang hajat di tempat terbuka tanpa ada yang menutupi. Berdasarkan hadits Abu Ayyub Al-Anshari Radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
إذا أتيتم الغائط فلا تستقبلوا القبلة، ولا تستدبروها، ولكن شَرِّقوا أو غَرِّبوا
🔆 "Apabila kalian mendatangi tempat buang hajat, maka janganlah menghadap ke arah kiblat dan jangan pula membelakanginya. Akan tetapi (menghadaplah) ke arah timur atau barat."
Abu Ayyub berkata, ketika kami tiba di Syam, ternyata kami mendapati tempat-tempat untuk buang hajat dibangun menghadap Ka'bah. Maka kami pun memalingkannya darinya (Ka'bah) dan kami memohon ampunan kepada Allah." (HR. AL-Bukhari no.144 dan Muslim no.264)
✅ Adapun apabila (buang hajat dilakukan) di dalam bangunan atau antara dia dan kiblat ada sesuatu yang menghalanginya, maka tidak mengapa. Berdasarkan hadits Ibnu Umar Radhiallahu 'anhuma, "Bahwasanya ia melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam buang air kecil di rumahnya dengan menghadap Syam dan membelakangi kiblat." (HR. Al-Bukhari no.148 dan Muslim no.266)
dan juga hadits Marwan Al-Ashghor ia berkata,
أناخ ابن عمر بعيره مستقبل القبلة، ثم جلس يبول إليه، فقلت: أبا عبد الرحمن، أليس قد نُهي عن هذا؟ قال: بلى إنما نهي عن هذا في الفضاء، أما إذا كان بينك وبين القبلة شيء يسترك فلا بأس
🔹 Bahwasanya Ibnu Umar menderumkan untanya menghadap ke arah kiblat, kemudian ia duduk dan kencing ke arahnya.
🔸 Maka aku berkata, Wahai Abu Abdirrahman, bukankah telah di larang dari hal ini (kencing ke arah kiblat,pen)?
🔹 Beliau menjawab, "Betul. Hanyasaja dilarang darinya ketika berada di tempat terbuka. Adapun apabila antara dirimu dan kiblat ada sesuatu yang menghalangimu maka tidak mengapa." (HR. Abu Daud no.11, dan dishahihkan Al-Albani dalam Al-Irwa no.61)
💢 Yang lebih utama, adalah meninggalkannya (menghadap atau membelakangi kiblat) walaupun di dalam bangunan. Wallahu a'lam.
🌼 Insya Allah akan kita lanjutkan kepada permasalahan ketiga pada pertemuan berikutnya.
📖 Ikuti terus pelajaran Fikih Muyassar setiap hari Selasa dan Kamis.
🌏 Sumber Panduan: Al-Fiqhu Al-Muyassar hal.9-10
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Ikuti Channel kami di telegram https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔗 (Menghadap dan Membelakangi Kiblat Ketika Buang Hajat)
Pada pertemuan sebelumnya kita telah memasuki Bab Tentang Buang Hajat dan Adab-Adabnya, dan telah kita pelajari bersama permasalahan pertama yaitu yang berkaitan dengan ISTINJA' dan ISTIJMAR. Maka Insya Allah pada pertemuan kali ini kita akan masuk kepada permasalahan yang ke dua, yaitu
〰〰〰
2⃣ MENGHADAP dan MEMBELAKANGI kiblat Ketika Buang Hajat
❌ TIDAK BOLEH menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang hajat di tempat terbuka tanpa ada yang menutupi. Berdasarkan hadits Abu Ayyub Al-Anshari Radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
إذا أتيتم الغائط فلا تستقبلوا القبلة، ولا تستدبروها، ولكن شَرِّقوا أو غَرِّبوا
🔆 "Apabila kalian mendatangi tempat buang hajat, maka janganlah menghadap ke arah kiblat dan jangan pula membelakanginya. Akan tetapi (menghadaplah) ke arah timur atau barat."
Abu Ayyub berkata, ketika kami tiba di Syam, ternyata kami mendapati tempat-tempat untuk buang hajat dibangun menghadap Ka'bah. Maka kami pun memalingkannya darinya (Ka'bah) dan kami memohon ampunan kepada Allah." (HR. AL-Bukhari no.144 dan Muslim no.264)
✅ Adapun apabila (buang hajat dilakukan) di dalam bangunan atau antara dia dan kiblat ada sesuatu yang menghalanginya, maka tidak mengapa. Berdasarkan hadits Ibnu Umar Radhiallahu 'anhuma, "Bahwasanya ia melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam buang air kecil di rumahnya dengan menghadap Syam dan membelakangi kiblat." (HR. Al-Bukhari no.148 dan Muslim no.266)
dan juga hadits Marwan Al-Ashghor ia berkata,
أناخ ابن عمر بعيره مستقبل القبلة، ثم جلس يبول إليه، فقلت: أبا عبد الرحمن، أليس قد نُهي عن هذا؟ قال: بلى إنما نهي عن هذا في الفضاء، أما إذا كان بينك وبين القبلة شيء يسترك فلا بأس
🔹 Bahwasanya Ibnu Umar menderumkan untanya menghadap ke arah kiblat, kemudian ia duduk dan kencing ke arahnya.
🔸 Maka aku berkata, Wahai Abu Abdirrahman, bukankah telah di larang dari hal ini (kencing ke arah kiblat,pen)?
🔹 Beliau menjawab, "Betul. Hanyasaja dilarang darinya ketika berada di tempat terbuka. Adapun apabila antara dirimu dan kiblat ada sesuatu yang menghalangimu maka tidak mengapa." (HR. Abu Daud no.11, dan dishahihkan Al-Albani dalam Al-Irwa no.61)
💢 Yang lebih utama, adalah meninggalkannya (menghadap atau membelakangi kiblat) walaupun di dalam bangunan. Wallahu a'lam.
🌼 Insya Allah akan kita lanjutkan kepada permasalahan ketiga pada pertemuan berikutnya.
📖 Ikuti terus pelajaran Fikih Muyassar setiap hari Selasa dan Kamis.
🌏 Sumber Panduan: Al-Fiqhu Al-Muyassar hal.9-10
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Ikuti Channel kami di telegram https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah