WarisanSalaf.Com
9.67K subscribers
429 photos
14 videos
43 files
1.9K links
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Download Telegram
โœ…๐Ÿ“ก TAHIYYATUL MASJID DILAKUKAN SETIAP KALI MASUK MASJID WALAUPUN DALAM WAKTU YANG BERDEKATAN
ใ€ฐใ€ฐใ€ฐใ€ฐใ€ฐ

๐Ÿ”˜ Shalat tahiyyatul masjid juga berlaku bagi seseorang yang bolak-balik masuk masjid walaupun dalam waktu yang berdekatan. Al-Imam Asy-Syarbini berkata:

ูˆู‡ูŠ ุฑูƒุนุชุงู† ู‚ุจู„ ุงู„ุฌู„ูˆุณ ู„ูƒู„ ุฏุงุฎู„ ูˆุชุญุตู„ ู„ูุฑุถ ุฃูˆ ู†ูู„ ุขุฎุฑุŒ ูˆุชุชูƒุฑุฑ ุจุชูƒุฑุฑ ุงู„ุฏุฎูˆู„ ูˆู„ูˆ ุนู„ู‰ ู‚ุฑุจ.

๐ŸŒด โ€œ(tahiyyatul masjid) adalah shalat dua rakaโ€™at sebelum duduk bagi setiap orang yang masuk (ke masjid). Ia telah terlaksana dengan melakukan shalat fardhu atau shalat sunnah lainnya. Dan dilakukan secara berulang dengan berulangnya (seseorang) masuk ke masjid walaupun dalam waktu yang berdekatan.โ€ Al-Iqnaโ€™ fi Hulli Alfaazhi Abi Syujaโ€™ (1/117)

๐Ÿ”˜ Imam an-Nawawi juga berkata:

ู„ูŽูˆู’ ุชูŽูƒูŽุฑู‘ูŽุฑูŽ ุฏูุฎููˆู„ูู‡ู ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ูููŠ ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ุงู„ู’ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุตูŽุงุญูุจู ุงู„ุชู‘ูŽุชูู…ู‘ูŽุฉู ุชูุณู’ุชูŽุญูŽุจู‘ู ุงู„ุชู‘ูŽุญููŠู‘ูŽุฉู ู„ููƒูู„ู‘ู ู…ูŽุฑู‘ูŽุฉู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุญูŽุงู…ูู„ููŠู‘ู ูููŠ ุงู„ู„ู‘ูุจูŽุงุจู ุฃูŽุฑู’ุฌููˆ ุฃูŽู†ู’ ุชูุฌู’ุฒููŠูŽู‡ู ุงู„ุชู‘ูŽุญููŠู‘ูŽุฉู ู…ูŽุฑู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู‹ ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ุฃูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ูˆูŽุฃูŽู‚ู’ุฑูŽุจู ุฅู„ูŽู‰ ุธูŽุงู‡ูุฑู ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠุซู

๐ŸŒด โ€œSeandainya masuknya seseorang ke masjid terjadi berulang kali dalam satu waktu. Maka penulis kitab At-Tatimmah berkata, 'disunnahkan shalat tahiyyatul masjid pada setiap kalinya'. Sedangkan Al-Mahamili dalam Al-Lubab berkata, 'aku berharap tahiyyatul masjid hanya cukup sekali saja'. Dan (pendapat) yang pertama lebih kuat dan lebih dekat kepada zhahir hadits.โ€ Al-Majmuโ€™ (4/52)

๐Ÿ”˜ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz Rahimahullahu Taโ€™ala berkata,

ูˆู„ูˆ ุฏุฎู„ ููŠ ุงู„ู…ุณุฌุฏ ู…ุฑุงุช ุตู„ู‰ ูƒู„ู…ุง ุฏุฎู„ ู„ูˆ ุฏุฎู„ ุงู„ุถุญู‰ ู…ุฑุชูŠู† ุฃูˆ ุซู„ุงุซุงุŒ ุฃูˆ ุงู„ุธู‡ุฑ ุฃูˆ ุงู„ุนุตุฑุŒ ุฃูˆ ุงู„ู„ูŠู„ุŒ ูƒู„ู…ุง ุฏุฎู„ ูˆู‡ูˆ ุนู„ู‰ ุทู‡ุงุฑุฉ ูŠุตู„ูŠ ุฑูƒุนุชูŠู†

๐Ÿ”ท โ€œSeandainya seseorang masuk ke masjid berulang kali, maka dia shalat setiap kali masuk. Bila ia masuk pada waktu dhuha dua atau tiga kali, atau pada waktu zhuhur, ashar, atau malam hari. Maka setiap kali masuk dan dia dalam keadaan thoharoh maka ia shalat dua rakaโ€™at.โ€ Fatawa Nuur โ€˜ala Darb li Ibni Baaz (10/471)

๐ŸŒป Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-โ€˜Abbad Hafizhahullahu Taโ€™ala ditanya, "Apabila seorang muslim berungkali masuk dan keluar masjid. Apakah disyariโ€™atkan baginya shalat tahiyyatul masjid pada setiap kalinya?

๐Ÿ‘‰๐Ÿป Beliau menjawab, โ€œBenar. Apabila dia keluar kemudian masuk lagi maka baginya shalat tahiyyatul masjid.โ€ (Syarah Sunan Abu Daud)

โœณ๏ธ Beliau juga ditanya, Apabila seseorang keluar dari Masjid Nabawi untuk berwudhuโ€™ kemudian kembali. Apakah dia harus shalat tahiyyatul masjid?

๐Ÿ‘‰๐Ÿป Beliau menjawab, โ€œBenar. Karena dia ketika masuk ke kamar mandi sudah keluar dari masjid. Dan jika dia sudah keluar lalu masuk lagi maka harus shalat (tahiyyatul masjid). Kemudian juga di antara sunnah setelah wudhuโ€™ adalah shalat dua rakaโ€™at selain tahiyyatul masjid. Al-hasil orang tersebut shalat dua rakaโ€™at, karena kamar mandi bukan masjid. Akan tetapi teras termasuk masjid. Jika seseorang masuk ke kamar mandi dan keluar darinya maka dia telah keluar dari selain masjid menuju masjid.โ€ (Syarah Sunan Abu Daud)

Wallahu a'lam.. Semoga bermanfaat


๐Ÿ“ Dikumpulkan oleh: Tim Warisan Salaf
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‡ Bagikan faedah ini kepada orang yang anda cintai semoga menjadi amal jariyyah
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ…๐Ÿ”˜ KESOMBONGAN MENGAKIBATKAN KEHINAAN

๐Ÿ“ก Ambillah pelajaran dari kisah diusirnya Iblis dari al-jannah (surga,red) !
Ia diusir, dilaknat dan terhina akibat kesombongan !

๐Ÿ“– Allah berfirman :

ู‚ุงู„ ู…ุง ู…ู†ุนูƒ ุฃู„ุง ุชุณุฌุฏ ุฅุฐ ุฃู…ุฑุชูƒ ู‚ุงู„ ุฃู†ุง ุฎูŠุฑ ู…ู†ู‡ ุฎู„ู‚ุชู†ูŠ ู…ู† ู†ุงุฑ ูˆ ุฎู„ู‚ุชู‡ ู…ู† ุทูŠู† ู‚ุงู„ ูุงู‡ุจุท ู…ู†ู‡ุง ูู…ุง ูŠูƒูˆู† ู„ูƒ ุฃู† ุชุชูƒุจุฑ ููŠู‡ุง ูุงุฎุฑุฌ ุฅู†ูƒ ู…ู† ุงู„ุตุงุบุฑูŠู† (ุงู„ุฃุนุฑุงู : ูกูข-ูกูฃ)

๐Ÿ”— "(Allah) berkata : "Apa yang mencegahmu untuk tidak sujud tatkala Aku memerintahmu (untuk sujud) ?

โšช๏ธ Iblis menjawab : "Aku LEBIH BAIK dari dia (Adam).Engkau menciptakan aku dari api, sedangkan Engkau menciptakan dia dari tanah".

๐Ÿ”— (Allah) berkata : "Maka turunlah kamu darinya (al-jannah). Tidak sepatutnya kamu menyombongkan diri di dalamnya.Keluarlah kamu (darinya).Sesungguhnya kamu termasuk hamba yang terhina" (QS. Al 'Araf : 12-13)

๐Ÿ“Œ Demikian pula kesombongan menjadi sebuah penghalang seseorang masuk al-jannah. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda :

ู„ุง ูŠุฏุฎู„ ุงู„ุฌู†ุฉ ู…ู† ูƒุงู† ููŠ ู‚ู„ุจู‡ ู…ุซู‚ุงู„ ุฐุฑุฉ ู…ู† ูƒุจุฑ

โ‰๏ธ "Tidak masuk al-jannah, siapa saja yang di kalbunya ada sekecil apapun dari kesombongan" (Muslim)

โœณ๏ธ Al-Imam Sufyan ats-Tsauri berkata :

ู…ู† ูƒุงู†ุช ู…ุนุตูŠุชู‡ ููŠ ุงู„ุดู‡ูˆุฉ ูุงุฑุฌ ู„ู‡ ุงู„ุชูˆุจุฉ ูุฅู† ุขุฏู… ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุณู„ุงู… ุนุตู‰ ู…ุดุชู‡ูŠุง ูุบูุฑ ู„ู‡ ูˆุฅุฐุง ูƒุงู†ุช ู…ุนุตูŠุชู‡ ููŠ ูƒุจุฑ ูุงุฎุด ุนู„ู‰ ุตุงุญุจู‡ ุงู„ู„ุนู†ุฉ ูุฅู† ุฅุจู„ูŠุณ ุนุตู‰ ู…ุณุชูƒุจุฑุง ูู„ุนู†

๐Ÿ’ข "Barangsiapa yang kemaksiatannya berupa syahwat, maka berharaplah ada taubat pada dirinya. Sesungguhnya Adam 'alaihi as-Salam sempat bermaksiat mengikuti syahwatnya, lalu diampuni. Namun barangsiapa kemaksiatannya berupa kesombongan, maka khawatirlah laknat terhadap pelakunya.Sesungguhnya Iblis bermaksiat menuruti kesombongan, lalu dilaknat".(Lihat Hilyah al-Aulia')

๐ŸŒด Segala kelebihan pada hamba semata-mata datangnya dari Allah. Jangan sampai dirinya tertipu dengan kelebihan yang ada padanya. Terlebih seorang hamba yang menisbatkan diri kepada agama dalam ucapan dan perbuatannya.

๐Ÿ“– Dalam salah satu rangkaian zikir pagi & petang,
...ุฑุจ ุฃุนูˆุฐ ุจูƒ ู…ู† ุงู„ูƒุณู„ ูˆ ุณูˆุก ุงู„ูƒุจุฑ...
...Ya Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan jahatnya kesombongan...


๐Ÿ“ Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Madiun Hafizhahullahu Ta'ala
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‡ Bagikan faedah ini kepada orang yang anda cintai semoga menjadi amal jariyyah
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ…๐Ÿ“ก ADAB BERCANDA DALAM ISLAM (Bagian 2โƒฃ)


๐Ÿ”ฐHukum Bercanda
โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”-

๐ŸŒดDi dalam Islam, Bercanda hukumnya mubah (atau boleh-boleh saja), selama tidak melanggar larangan seperti dusta, perkataan keji, dan kebatilan, atau sesuatu di luar batas-batas syari'at.

๐ŸƒDi zaman Tabiโ€™ut Tabiโ€™in, pernah ada seseorang yang bertanya kepada Sufyan bin โ€˜Uyainah (*) Rohimahullah, โ€œApakah bercanda itu aib?โ€, Beliau lantas menjawab dengan lantang, โ€œBahkan itu sunnah! Namun hal itu berlaku bagi orang yang bisa melakukan canda dengan adab yang baik, pada tempat (dan waktu) yang tepat.โ€ (Syarhus Sunnah lil Baghowi13/184)
(*) Sufyan bin โ€˜Uyainah termasuk dari generasi Tabโ€™iut Tabiโ€™in.

๐ŸŒผDi antara dalil yang menguatkan perkara di atas adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ath-Thobaroni Rohimahullah, dari Shahabat Ibnu โ€˜Umar Rodhiyallahu โ€˜anhuma, bahwa Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda;

ุฅูู†ู‘ููŠ ู„ูŽุฃู…ู’ุฒูŽุญู ุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุฃูŽู‚ููˆู„ู ุฅู„ู‘ุง ุญูŽู‚ู‘ู‹ุง

โ€œSungguh aku (juga pernah) bercanda, (namun) aku tidak mengatakan kecuali (perkataan) yang benar (tanpa dusta).โ€ (HR. Ath-Thobaroni dalam Al-Muโ€™jam Ash-Shoghir no.779, Al-Muโ€™jam Al-Ausath no.995, dan Al-Muโ€™jam Al-Kabir no.13443. Dishohihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani Rohimahullah di dalam kitab Shohih Al-Jamiโ€™ no.2494)

๐ŸŒทHadits serupa juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad -rohimahullah-, dari Shahabat Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'anhu , disebutkan bahwa sebagian sahabat bertanya kepada Rasul Shollallahu 'alaihi wasallam,

โ€œWahai Rasulullah, Sungguh kah engkau mengajak kami bercanda?

๐Ÿ”ป(Seolah-olah para shahabat ingin menyampaikan bahwa beliau tidak pantas bercanda, karena kedudukan beliau yang tinggi sebagai utusan Allah Ta'ala).
๐Ÿ”ปRasulullah Shollallahu โ€˜alaihi wasallam pun menegaskan bahwa beliau juga pernah bercanda, namun beliau tidak mengatakan kecuali perkataan yang benar.
(HR. Ahmad no.8481, 8723 & At-Tirmidzi no.1990. Dishohihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam Shohihul-Jamiโ€™ no.2509)

Wallahu Aโ€™lamu bisshowab

๐Ÿ“– Bersambung, Insya Allah...

๐Ÿ“ Ditulis oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐Ÿ”ฒ๐Ÿ“ก HUKUM ZIARAH KUBUR UNTUK TUJUAN BERDO'A


โœ… Asy Syaikh Shalih al Fauzan hafizhahullah ditanya, "apakah boleh ziarah kubur hanya untuk berdoa saja?"

๐Ÿ“Œ Syaikh bertanya : doa apa?

๐Ÿ’ข Kemudian beliau menjawab,

๐Ÿ”— "(kalau) doa untuk mayyit boleh. Engkau berziarah untuk mengucapkan salam kepadanya dan engkau doakan dia dengan ampunan dan rahmat, ini baik.

โ€ผ๏ธ Adapun engkau menziarahinya agar engkau berdoa bagi dirimu di sisi kuburan dan engkau menyangka bahwa ini sebab terkabulnya doa, maka ini bid'ah dan wasilah (perantara) kepada kesyirikan".

ใ€ฐใ€ฐใ€ฐ

ุงู„ุณู‘ูุคูŽุงู„ู: ู‡ู„ ูŠุฌูˆุฒ ุฒูŠุงุฑุฉ ุงู„ู‚ุจูˆุฑ ู„ู„ุฏุนุงุก ูู‚ุทุŸ ุงู„ุดูŠุฎ: ู…ุง ู‡ูˆ ุงู„ุฏุนุงุกุŸ
ุงู„ุฌูŽูˆูŽุงุจู: โ€ ุงู„ุฏุนุงุก ู„ู„ู…ูŠุช ู†ุนู…ุŒ ุชุฒูˆุฑู‡ ู„ุชุณู„ู… ุนู„ูŠู‡ ูˆุชุฏุนูˆุง ู„ู‡ ุจุงู„ู…ุบูุฑุฉ ูˆุงู„ุฑุญู…ุฉ ู‡ุฐุง ุทูŠุจุŒ ุฃู…ุง ุชุฒูˆุฑู‡ ุชุฏุนูˆ ู„ูƒ ู„ู†ูุณูƒ ุนู†ุฏู‡ุง ูˆุชุธู† ุฃู† ู‡ุฐุง ุณุจุจ ู„ุฅุฌุงุจุฉ ุงู„ุฏุนุงุก ู‡ุฐุง ุจุฏุนุฉุŒ ูˆูˆุณูŠู„ุฉ ุฅู„ู‰ ุงู„ุดุฑูƒ โ€œ .

๐ŸŒ Sumber Fatwa: http://cutt.us/I6fmN
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh: Al-Ustadz Abu Ja'far Hafizhahullahu Ta'ala
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ… PELAJARAN FIKIH (1โƒฃ2โƒฃ): BAB KEEMPAT: TENTANG SIWAK DAN SUNNAH-SUNNAH FITHROH (BAG: 5โƒฃ)

๐Ÿ’ข Masalah kelima: sunnah-sunnah fitrah

๐ŸŒด Nama lain sunnah-sunnah fitrah adalah perangai-perangai fitrah.
๐Ÿ‘‰๐Ÿป Dinamai demikian ini karena pelakunya mengupayakan sifat fitrah yang Allah memfitrahkan manusia di atasnya dan menjadikan perangai-perangai ini sebagai perkara yang mereka cintai agar mereka memiliki penampilan yang paling indah dan bentuk yang paling sempurna.

โ˜‘๏ธ Dari Abu Hurairah radhiyallah 'anhu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallan bersabda, "Ada lima perangai yang termasuk fitrah: mencukur bulu kemaluan, khitan,memendekkan kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku." (HR. Al-Bukhari no.5889 dan Muslim no.257)

1โƒฃ ISTIHDAD (mencukur bulu kemaluan), yaitu mencukur bulu kemaluan yang tumbuh di sekitar qubul.
Dinamai dengan istihdad karena menggunakan besi (ketika memcukurnya), yaitu pisau cukur).
Ketika dihilangkan bulu kemaluan ini akan menampakkan keindahan dan kebersihan.

Dan boleh menghilangkannya dengan tidak mencukur seperti menghilangkannya dengan perontok rambut.

2โƒฃ KHITAN: yaitu menghilangkan kulit penutup kepala zakar hingga terlihat. Cara ini diberlakukan pada laki-laki.

๐Ÿ”— Adapun pada wanita dengan cara memotong daging yang berlebihan yang ada pada liang senggama. Ada yang mengatakan bentuk daging ini seperti jengger ayam.

๐Ÿ“Œ Dan yang benar khitan hukumnya adalah wajib bagi laki-laki dan sunnah bai wanita.
Hikmah khitan bagi laki-laki adalah menghilangkan najis yang tersembunyi pada kulfah (kulit yang menutupi kepala zakar).

โœ”๏ธ Dan faedahnya sangat banyat.
๐Ÿ“ก Adapun bagi wanita khitan akan mengecilkan syahwatnya yang berlebihan.
๐Ÿ“ก Dan disunnahkan untuk dilakukan pada hari ketujuh karena akan lebih cepat sembuh dan anak akan tumbuh di atas keadaan yang paling bagus.

๐ŸŒป Ikuti terus pelajaran FIKIH setiap hari Selasa dan Kamis, Insya Allah.


๐ŸŒ Sumber Panduan: ุงู„ูู‚ู‡ ุงู„ู…ูŠุณุฑ (hal.14-15)
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh Al-Ustadz Fathul Mujib Hafizhahullah
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ…๐Ÿ“ก PELAJARAN ADAB: ADAB PENUNTUT ILMU

โ˜‘๏ธ ( Membersihkan Zhahir dan Batin dari Dosa dan Penyimpangan)
ใ€ฐใ€ฐใ€ฐใ€ฐ

๐ŸŒด Membersihkan diri dari kemaksiatan dan penyimpangan merupakan bagian penting dari adab penuntut ilmu. Bagaimana tidak, dengan menjaga kebersihan diri dari kemaksiatan dan penyimpang seorang penuntut ilmu akan dengan mudah menerima ilmu yang dipelajarinya. Karena ilmu adalah cahaya yang Allah berikan kepada orang yang hatinya bersih.

๐Ÿ“ก Ibnu Mas'ud Radhiallahu 'anhu berkata,
๐Ÿ‘‰๐Ÿป "Ilmu bukanlah dengan banyaknya periwayatan, akan tetapi ilmu adalah cahaya yang Allah tanamkan di dalam hati."

โ—๏ธ Sehingga, sangat mustahil Allah akan memberikan cahaya ilmu kepada hati yang kotor dan berkarat karena kemaksiatan atau penyimpangan.

๐ŸŒป Ibnul Qoyyim Rahimahullahu Ta'ala berkata, "dan pada kemaksiatan terdapat dampak yang jelek lagi tercela, yang membahayakan bagi hati dan tubuh di dunia dan akhirat sesuatu yang tidak mengetahui hakekat (bahayanya) kecuali Allah. Di antaranya ialah:

โ—๏ธ DIHARAMKANNYA ILMU

๐Ÿ”ท Karena sesungguhnya ilmu adalah cahaya yang Allah tanamkan di dalam hati, sedangkan kemaksiatan akan memadamkan cahaya tersebut." (Al-Jawabul Kaafi hal.54)

๐Ÿ”˜ Sahl berkata, "Haram bagi hati untuk masuk padanya cahaya sedangkan di dalamnya ada sesuatu yang dibenci Allah Azza wa Jalla." (Tadzkirotus Sami' wal Mutakallim hal.67)

๐Ÿ”ท Kita juga ingat dengan wasiat Imam Malik Rahimahullah kepada Imam Syafi'i, ketika Imam Syafi'i membacakan kitab Muwatho' dari hafalan beliau di usia yang masih muda. Dengan penuh decak kagum Imam Malik berwasiat,

๐Ÿ‘‰๐Ÿป "Sesungguhnya aku melihat bahwa Allah telah memberikan di hatimu cahaya, maka janganlah engkau padamkan dengan kegelapan maksiat." (Al-Jawabul Kafi)

โ˜‘๏ธ Maka, hendaknya kita selalu berusaha menjaga kebersihan hati dari setiap perkara yang dapat mengotorinya. Karena kebersihan hati merupakan kebaikan bagi seluruh anggota tubuh sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam,

๐Ÿ’ข "Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh terdapat sekerat daging. Apabila ia bagus maka akan bagus seluruh tubuhnya, dan apabila ia rusak maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa (sekerat daging) itu adalah hati." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Wallahu a'lam.. Semoga bermanfaat

#adabpenuntutilmu

๐ŸŒ Referensi: Adab Thalibul Ilmi Syaikh Muhamad Ruslan Hafizhahullahu
๐Ÿ“ Oleh Tim Warisan Salaf
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐ŸƒPelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 1โƒฃ4โƒฃ)
โ€”---------------------------------------โ€”

๐ŸŒดAsy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Rohimahullah menjelaskan:

ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุชู’ุฑููƒู’ู†ูŽุง ู‡ูŽู…ูŽู„ุง (1) ุŒ...

(1) Dan Dia (yaitu Allah Taโ€™ala) tidak membiarkan kita begitu saja.

ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ

๐Ÿ’ขPENJELASAN:

(1) Penjelasan Asy-Syaikh Rohimahullah di atas semakna dengan firman Allah Taโ€™ala di dalam surat Al-Qiyamah ayat 36, yang berbunyi;

ุฃูŽูŠูŽุญู’ุณูŽุจู ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูุชู’ุฑูŽูƒูŽ ุณูุฏู‹ู‰

โ€œApakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja.โ€

๐Ÿ‘Œ Karena makna kata โ€œSudanโ€ di dalam ayat tersebut sama dengan makna kata โ€œHamalanโ€, sebagaimana dijelaskan oleh Shahabat Ibnu Abbas Rodhiyallahu โ€˜anhuma. ใ€‹[Lihat Tafsir Ath-Thobari 24/83]

๐Ÿ“Zhohir makna ayat tersebut mencakup dua keadaan manusia;
1โƒฃKeadaan Pertama: Di dunia; tidak dibiarkan tanpa perintah dan tanpa larangan, (Sebagaimana penafsiran dari Imam Mujahid dan Asy-Syafiโ€™i).
2โƒฃKeadaan Kedua; Di kuburannya; tidak dibiarkan (begitu saja menjadi tanah) tanpa dibangkitkan, (Sebagaimana penafsiran dari Imam As-Suddiy). ใ€‹[Lihat Tafsir Ibnu Katsir 8/283]

๐Ÿ“ŒAsy-Syaikh Al-Fauzan Hafizhohullah menjelaskan, bahwasanya ada hikmah yang agung tatkala Allah Taโ€™ala menciptakan kita -umat manusia-, termasuk (tatkala menciptakan) rezeki dan kemampuan untuk mengaisnya. Hikmah tersebut adalah agar kita beribadah (hanya) kepada Allah Taโ€™ala. Sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya:

ูˆูŽู…ูŽุง ุฎูŽู„ูŽู‚ู’ุชู ุงู„ู’ุฌูู†ู‘ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ู„ููŠูŽุนู’ุจูุฏููˆู†ู (56)

โ€œDan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah (hanya) kepada-Ku (56).โ€ [Adz-Dzariyat:56] ใ€‹[Lihat Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah hal.43]

๐ŸŒทArtinya Allah โ€˜Azza waJalla menciptakan kita dan memberikan rezeki-Nya kepada kita bukan untuk main-main atau suatu perkara yang sia-sia. Namun untuk perkara yang agung yaitu; beribadah kepada-Nya, taat dalam menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

โœ…Karena Ibadah adalah taat kepada Allah, dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir Rohimahullah. ใ€‹[Lihat Fathul Majid hal.14]

โ€ผ๏ธJangan sampai umat manusia seperti binatang yang diciptakan hanya untuk kemanfaatan umat manusia, kemudian (setelah) mati akan pergi sirna (tanpa pertanggung jawaban). Karena mereka diciptakan tanpa dibebani syariโ€™at, (artinya) mereka tidak diperintah dan tidak dilarang. ใ€‹[Lihat Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah hal.43]

๐Ÿ‘ Semoga kita bisa menggunakan kehidupan kita serta rezeki yang Allah anugerahkan kepada kita untuk menggapai keridhoan-Nya. Aamiin ya Robbal โ€˜Aalaamiin

Wallahu Aโ€™lamu bis-Showab



๐ŸŒ Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ุซู„ุงุซุฉ ุงู„ุฃุตูˆู„) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah

๐Ÿ“ Ditulis oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.

ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ…๐Ÿ’ข BERAMAL SESUAI SUNNAH

โ–ถ๏ธ Mathor al-Warraq rahimahullahu Ta'ala berkata,

ุนูŽู…ูŽู„ูŒ ู‚ูŽู„ููŠู„ูŒ ูููŠ ุณูู†ู‘ูŽุฉู ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู…ูู†ู’ ุนูŽู…ูŽู„ู ูƒูŽุซููŠุฑู ูููŠ ุจูุฏู’ุนูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุนูŽู…ูู„ูŽ ุนูŽู…ูŽู„ู‹ุง ูููŠ ุณูู†ู‘ูŽุฉู ู‚ูŽุจูู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ู’ู‡ู ุนูŽู…ูŽู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุนูŽู…ูู„ูŽ ุนูŽู…ูŽู„ู‹ุง ูููŠ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุฑูŽุฏู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุจูุฏู’ุนูŽุชูŽู‡ู

๐Ÿ”ท "Amalan sedikit sesuai sunnah lebih baik dari amalan banyak di atas bid'ah. Barangsiapa melakukan amalan sesuai sunnah maka Allah akan menerima amalan tersebut darinya, dan barangsiapa melakukan amalan dalam kebid'ahan maka Allah akan tolak (kembalikan) kebid'ahan tersebut kepadanya."

โž–โž–โž–โž–
Al-Imam Malik bin Dinar rahimahullah berkata tentang Mathor, "Semoga Allah merahmati Mathor. Sungguh aku benar-benar mengharapkan surga baginya."
โž–โž–โž–โž–

๐ŸŒ Lihat Hilyatul Aulia (3/75)
๐Ÿ“ Oleh Tim Warisan Salaf
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ…๐Ÿ“ก ADAB BERCANDA DALAM ISLAM (Bagian 3โƒฃ)
โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”-

๐Ÿƒ Canda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam (1โƒฃ)

๐ŸŒดBerikut ini beberapa riwayat hadits yang menggambarkan canda Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi wasallam kepada beberapa sahabatnya.

Semoga bisa menginspirasi kita untuk memberikan canda dan gurau yang sehat, cerdas, positif dan menyegarkan, serta tidak bertentangan dengan norma-norma agama Islam.

๐Ÿ“—Al-Imam Abu Dawud Rohimahullah di dalam Sunannya membawakan sebuah bab, yang berjudul: โ€œMaa Jaa-a fil-Mizaahโ€ (Hadits-hadits yang datang dari Rasululllah Shollallahu โ€˜alaihi waSallam tentang bercanda).

1โƒฃHadits 1- (No. 4998), Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu โ€˜anhu, beliau menceritakan kisah seorang lelaki yang datang meminta bantuan sebuah kendaraan angkut yang bisa ditunggangi kepada Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi waSallam.

๐ŸŒผRasulullah Shollallahu โ€˜alaihi waSallam menjawab permintaan lelaki tersebut dengan mengatakan;
โ€œKami akan membawamu kepada โ€œSeekor anak untaโ€

๐Ÿ‘ŒMendengar jawaban tersebut lelaki tadi pun terheran,
โ€œApa yang bisa aku lakukan dengan seekor anak unta?โ€

๐ŸŒทRasulullah Shollallahu โ€˜alaihi waSallam menjelaskan, โ€œBukankah semua unta, tidak dilahirkan kecuali dari unta-unta betina?โ€
ใ€‹(Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad (13817) , At-Tirmidzi (1991) , Al-Bukhori dalam al-Adabul Mufrod (268) dan selainnya), Dishohihkan Syekh Al-Albani-rohimahullah- dalam Shohihul Jamiโ€™ (2509))

๐Ÿ“ŒLelaki tadi memahami bahwa yang namanya anak unta pasti kecil, dan (kalau kecil) tentu tidak bisa ditunggangi.
๐Ÿ”ปDisinilah letak humor dalam hadits.
๐Ÿ”ปPadahal yang dimaksud oleh Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi waSallam dengan anak unta adalah unta dewasa, Karena unta dewasa itu tadinya juga anak unta, yang dilahirkan oleh induknya.
ใ€‹(Lihat selengkapnya pada kitab โ€œTuhfatul Ahwadziโ€ (6/109)) dan โ€œโ€˜Aunul Maโ€™budโ€ (13/233) tentang makna hadits).

2โƒฃHadits 2 โ€“ (No. 4999) sanadnya lemah. ใ€‹[Lihat Dho'if Sunan Abi Dawud no.1063]


๐Ÿ“– Bersambung, Insya Allah

๐Ÿ“ Ditulis oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ…๐Ÿ“ก ADAB BERCANDA DALAM ISLAM (Bagian 4โƒฃ)
โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”-

๐Ÿƒ Canda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam (2โƒฃ)

3โƒฃHadits 3 โ€“ (No. 5000); Dari Shahabat โ€˜Auf bin Malik Al-Asyjaโ€™i Rodhiyallahu โ€˜anhu, beliau mengatakan; โ€œPada saat perang Tabuk, aku pernah datang menemui Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi waSallam ketika beliau berada di dalam sebuah kemah kecil yang terbuat dari kulit.
๐Ÿ”ปTatkala aku menyalaminya, beliau menjawab salamku dan mengatakan: โ€œMasuklah!โ€
๐Ÿ”ปKukatakan kepada Beliau โ€œApakah semua (tubuh) ku, wahai Rasulullah?โ€

โ€œSemua (tubuh) mu.โ€ Jawab Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi waSallam (mengiyakan).
๐Ÿ”ปHingga akhirnya aku pun masuk.

ใ€‹(Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad no.23979, Ibnu Majah no.4042, Ath-Thobaroni di dalam Musnad Asy-Syamiyyin no.1205), Hadits ini shohih. ใ€‹(Lihat Shohih Ibni Majah no.4042 dan Shohih Fadhoil Ahli Asy-Syam no.30)

๐ŸŒทDalam hadits ini tergambarkan canda para shahabat bersama Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi waSallam, sebagai satu bentuk timbal balik canda Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi waSallam. ใ€‹(Lihat Tuhfatul Ahwadzi 13/235)

4โƒฃHadits 4 โ€“ (No. 5001); sanadnya lemah, maqthuโ€™ (terputus sampai tabi'in). ใ€‹(Lihat Dhoโ€™if Sunan Abi Dawud)

5โƒฃHadits 5 โ€“ (No. 5002); Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu โ€˜anhu, Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi waSallam pernah berkata kepadaku:

ูŠูŽุง ุฐูŽุง ุงู„ู’ุฃูุฐูู†ูŽูŠู’ู†ู

โ€œWahai, pemilik dua telinga!โ€

ใ€‹(Hadits ini diriwatkan oleh Ahmad no.12163, 12285, 13544, 13738, At-Tirmidzi no.1992, 3828, Ath-Thobaroni di dalam Al-Muโ€™jamul Kabir no.662, 663, Ibnus-Sunniy di dalam โ€˜Amalul Yaum wal-Lailah no.420, dan selainnya.) Hadits ini shohih. (Lihat Shohih Al-Jamiโ€™ no.3003, 7909)

๐ŸŒผAbu Usamah (*) menjelaskan bahwa ini adalah bentuk canda Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi waSallam terhadap Anas Rodhiyallahu โ€˜anhu. ใ€‹(Lihat Sunan At-Tirmidzi no. 1992, 3828)
(*) Abu Usamah adalah seorang rowi dalam sunan At-Tirmidzi, nama beliau Hammad bin Usamah Al-Kufi, Seorang tabiโ€™ut tabiโ€™in.

๐ŸŒบIbnus-Sunni memasukkan hadits ini ke dalam bab tentang cara bercanda dengan anak kecil. ใ€‹(Lihat โ€˜Amalul Yaum wal-Lailah hal.371)

Wallahu Aโ€™lamu bisshowab


๐Ÿ“– Bersambung, Insya Allah

๐Ÿ“ Ditulis oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐ŸƒSEPENGGAL KISAH SHAHABAT
โ€”-----------โ€”
Abu Darda Shahabat Yang Zuhud dan Rajin Ibadah
โ€”-----------โ€”
๐Ÿ“ŒPerhatian Terhadap Keluarga

๐Ÿ“š Imam Al-Bukhori Rohimahullah menyebutkan dalam kitab Shohih-nya hadits nomer 1968 dan 6139;

๐Ÿ”ฐAlkisah, Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi waSallam mempersaudarakan antara shahabat Salman Al-Farisi dan Abu Dardaโ€™ (*).
(*) Penulisan aslinya Abu Ad-Dardaโ€™; kami hapus imbuhan โ€œadโ€ atau โ€œalif lamโ€ pada kata โ€œDardaโ€™โ€ agar lebih mudah dalam penyebutan; menjadi Abu Dardaโ€™.

๐Ÿ“ Pada suatu ketika Salman datang mengunjungi Abu Dardaโ€™, dan melihat Ummu Dardaโ€™ mengenakan pakaian kumal (tidak bagus) yang biasa dikenakan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari.

๐Ÿ“Œ(Zhohir kisah ini terjadi sebelum turun ayat tentang perintah hijab, wallahu aโ€™lam. ๐Ÿ“— [Lihat penjelasan Asy-Syaikh Zaid Al-Madkholi di pelajaran Syarhus-Sunan bag.1, http://goo.gl/LFJQGS ])

๐ŸŒดShahabat Salman lantas bertanya kepada Ummu Dardaโ€™, โ€œKenapa keadaanmu (demikian)?โ€
โ€œSungguh, saudaramu itu sudah tidak butuh lagi kepada dunia.โ€ jawab Ummu Dardaโ€™.
(Ummu Dardaโ€™ menceritakan perihal suaminya, dengan harapan agar bisa menasehatinya).

๐ŸŒบ Tak lama kemudian, datanglah Abu Dardaโ€™. Menghidangkan jamuan untuk saudaranya. Dalam keadaan dirinya sedang berpuasa.

๐Ÿ”ปโ€œMakanlah!โ€ seru Salman kepada saudaranya.
โ€œAku sedang berpuasaโ€, jawab Abu Dardaโ€™.
โ€œAku tidak akan makan sampai engkau memakannyaโ€. Ujar Salman menimpali.
Akhirnya, Abu Dardaโ€™ pun ikut memakan hidangan itu bersama sang tamu.

๐ŸŒ„Ketika malam telah tiba, Shahabat Salman bermalam di rumah Abu Dardaโ€™, Dengan harapan semoga dirinya bisa menasehati saudaranya tersebut.

๐ŸŒŒ Di awal malam, Abu Dardaโ€™ melakukan kebiasaan sholatnya. Namun tiba-tiba Salman menyuruhnya untuk tidur. Abu Dardaโ€™ pun menurut untuk tidur.

๐Ÿ”ปTak lama kemudian, Abu Dardaโ€™ bangun lagi hendak melakukan sholat. Namun lagi-lagi Salman menyuruhnya untuk tidur.

๐ŸŒบ Hingga tibalah waktu malam yang terakhir, Salman membangunkan Abu Darda' untuk sholat. Keduanya pun melakukan sholat malam.

๐ŸŒท (Saat itulah untaian nasehat Salman terucap untuk saudaranya dengan penuh keikhlasan mengharap kebaikan)

ุฅูู†ู‘ูŽ ู„ูุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุญูŽู‚ู‘ู‹ุงุŒ ูˆูŽู„ูู†ูŽูู’ุณููƒูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุญูŽู‚ู‘ู‹ุงุŒ ูˆูŽู„ูุฃูŽู‡ู’ู„ููƒูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุญูŽู‚ู‘ู‹ุงุŒ ููŽุฃูŽุนู’ุทู ูƒูู„ู‘ูŽ ุฐููŠ ุญูŽู‚ู‘ู ุญูŽู‚ู‘ูŽู‡ู.

โ€œSungguh, Robb-mu memiliki hak yang wajib engkau tunaikan, tubuhmu juga punya hak yang wajib engkau penuhi, keluargamu juga memiliki hak yang harus engkau berikan (kepada mereka). Maka, berikanlah hak-hak tersebut kepada pemiliknya.โ€

๐Ÿ”ปSetelah selesai dari sholat Shubuh, Abu Dardaโ€™ memberitahukan perkara tadi malam kepada Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi waSallam. Beliau mengatakan, โ€œSalman berkata benar.โ€

๐Ÿ“š[Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhori no.1968, 6139, Ibnu Hibban di dalam Shohihnya no.320 ,dan selainnya]

Wallahu Aโ€™lamu bis-Showab


๐Ÿ“ Ditulis oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ…๐Ÿ’ข HUKUM MERAYAKAN MALAM NISHFU SYA'BAN

โ–ถ๏ธ Asy syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah ditanya:

๐ŸŒธ "Apakah boleh merayakan malam nishfu (pertengahan) sya'ban dan menghidupkan malam tersebut (dengan ibadah, pen) ? "

โœณ๏ธ Beliau menjawab, "Tidak boleh merayakan malam nishfu sya'ban, ia tdk ada asalnya (dalam agama,pen), dan tidak pula (merayakan) malam 27 rajab yg mereka namakan malam isra' mi'raj, semua itu adalah bid'ah.

โ€ผ๏ธ Tidak dilakukan perayaan malam nishfu sya'ban, tidak pula malam 27 rajab, ini semua termasuk bid'ah yang diada-adakan oleh manusia.

โ›”๏ธ Demikian pula perayaan maulid Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah bid'ah, tidak boleh merayakan maulid nabi, tidak pula malam nishfu sya'ban, dan tidak pula malam 27 rajab yg mereka namakan dgn malam isra' mi'raj, INI SEMUA ADALAH BID'AH.

โ˜‘๏ธ (amalan tersebut,pen) tidak diamalkan oleh Rasulullah dan khulafa ar rasyidun, serta para sahabat nabi (yang lainnya). dan tidak pula diamalkan oleh salafus sholih pada tiga generasi utama. Bahkan ini adalah sesuatu yg diada-adakan oleh manusia. Kita memohon kepada Allah keselamatan."


๐ŸŒ Sumber: http://cutt.us/TFdC
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh Al-Ustadz Abu Ja'far Jember hafizhahullah
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ

๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ…๐Ÿ•‹ HUKUM SHALAT TAHIYYATUL MASJID (bagian: 1โƒฃ)

โ˜‘๏ธ Shalat tahiyyatul masjid adalah shalat dua raka'at yan dikerjakan saat seseorang memasuki masjid dan ingin duduk di dalamnya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam secara tegas melarang seseorang duduk di dalam masjid sebelum mengerjakan shalat tersebut. Beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

โ–ถ๏ธ โ€œApabila seorang di antara kalian masuk masjid, maka janganlah ia duduk hingga (mengerjakan) shalat dua rakaโ€™at.โ€ (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Qotadah al-Anshari Radhiallahu 'anhu)

โœณ๏ธ Hanya saja, para ulama -semoga Allah merahmati mereka- memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan hukumnya. Sebagian mereka berpendapat wajib dan sebagian lagi berpendapat sunnah. Berikut perincianya:

๐Ÿ”ท PENDAPAT PERTAMA, yaitu pendapat wajibnya shalat tahiyyatul masjid. Di antara ulamaโ€™ yang menguatkan pendapat ini adalah: Daud Azh-Zhahiri dan sebagian pengikut madzhabnya, Ibnu Daqiq al-โ€˜Ied, Asy-Syaukani, Ash-Shanโ€™ani, Al Mubarakfuri, dan Shiddiq Hasan Khan.

๐Ÿ”น Pendapat ini dipilih oleh asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah, beliau berkata: โ€œHendaknya (mengerjakan) shalat dua rakaโ€™at sebelum duduk dan hukumnya adalah wajib.โ€ (Ats-Tsamarul Mustathob 1/613)

๐Ÿ”น Pada kitab yang sama halaman 615, beliau juga berkata, โ€œHadits ini secara zhahirnya menunjukkan wajibnya shalat dua rakaโ€™at tahiyyatul masjid.โ€


๐Ÿ”ถ PENDAPAT KEDUA, yaitu pendapat sunnahnya shalat tahiyyatul masjid. Pendapat ini dikuatkan oleh mayoritas ulama, di antara mereka adalah, Abdullah bin Umar, Salim bin Abdullah bin Umar, Asy-Sya'bi, Suwaid bin Ghaflah, Muhammad bin Sirin, 'Atho bin Abi Rabah, An-Nakha'i, Qotadah bin Diโ€™amah, dan selain mereka.

๐Ÿ”ถ Demikian pula Ath-Thohawi , Ibnu Hazm, An-Nawawi , Al-Munawi , Musa Al-Hijawi , Ibnu Qudamah , Ibnu Muflih, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan selain mereka.

๐Ÿ”ธ Al-Baghawi rahimahullah berkata: "Sejumlah ulama' salaf tidak menganggap berdosa seorang yang duduk (di masjid) sebelum melakukan shalat dua raka'at tahiyyatul masjid."

๐Ÿ“ก Imam An-Nawawi juga berkata,

ุงูุณู’ุชูุญู’ุจูŽุงุจ ุชูŽุญููŠู‘ูŽุฉ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏ ุจูุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุŒ ูˆูŽู‡ููŠูŽ ุณูู†ู‘ูŽุฉ ุจูุฅูุฌู’ู…ูŽุงุนู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ ุŒ ูˆูŽุญูŽูƒูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽุงุถููŠ ุนููŠูŽุงุถ ุนูŽู†ู’ ุฏูŽุงูˆูุฏูŽ ูˆูŽุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู‡ ูˆูุฌููˆุจู‡ู…ูŽุง

โ€œDisukainya tahiyyatul masjid sebanyak dua rakaโ€™at, dan ia merupakan sunnah dengan kesepakatan ulama muslimin. Al-Qadhi โ€˜Iyadh menghikayatkan dari Daud dan pengikutnya wajibnya dua rakaโ€™at tersebut.โ€ (Al-Minhaj 3/34)

๐Ÿ“ก Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari (2/172) berkata, โ€œPara ulama' ahli fatwa telah bersepakat bahwasanya perintah (Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa Sallam) dalam perkara tersebut menunjukkan sunnah. Dan Ibnu Baththal menukilkan dari madzhab Zhahiriyah (bahwa shalat tahiyyatul masjid) adalah wajib. Sedangkan yang ditegaskan oleh Ibnu Hazm tidaklah seperti itu.โ€ Ibnu Hajar memaksudkan bahwa Ibnu Hazm berpendapat Sunnah.

๐Ÿ”— Penulis kitab At-Taaju wal Iklil li Mukhtashar Al-Khalil (2/374) ketika menyebutkan bahwa Al-Imam Malik berpendapat sunnah, ia berkata, โ€œAbu Umar berkata, โ€œDi atas pendapat inilah sejumlah fuqaha'. Dahulu al-Qasim masuk ke masjid lalu duduk tanpa melakukan shalat. Perbuatan serupa juga pernah dilakukan oleh Ibnu 'Umar dan anaknya, yaitu Salim."

๐Ÿ”˜ Pendapat ini dipilih oleh dua Imam besar abad ini, yaitu Asy-Syaikh Abdul 'Aziz bin Baaz dan Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin Rahimahumallah .

๐Ÿ‘‡๐Ÿป Bersambung ....

๐Ÿ“ Dikumpulkan Oleh: Tim Warisan Salaf
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ…๐Ÿ•‹ HUKUM SHALAT TAHIYYATUL MASJID (bagian: 2โƒฃ)

(Lanjutan... โ˜๐Ÿป๏ธ)

๐Ÿ”ธ Asy-Syaikh Ibnu Baaz rahimahullah berkata, "Tahiyyatul masjid adalah sunnah muakkad (dikerjakan) di semua waktu, walaupun di waktu-waktu terlarang menurut pendapat yang kuat dari dua pendapat ulama'โ€ฆ" (Majmu' Fatawa wa Maqolat Ibnu Baaz 11/350)

๐Ÿ“ก Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-โ€˜Utsaimin berkata setelah menyebutkan beberapa dalil bagi kelompok yang berpendapat wajibnya tahiyyatul masjid, โ€œAkan tetapi setelah memperhatikan beberapa realita, menjadi jelas bagi kami bahwasanya tahiyyatul masjid adalah sunnah muโ€™akkadah dan tidak wajib.โ€ (Syarhul Mumtiโ€™ 5/105)

โ–ถ๏ธ Dalam Majmu' Fatawa wa Rosail (14/241) beliau berkata, "Kami katakan tentangnya, bahwa pendapat yang menyatakan wajibnya tahiyyatul masjid adalah pendapat yang kuat, namun yang lebih dekat adalah pendapat yang menyatakan ia adalah sunnah. Wal-ilmu 'indallah."

๐Ÿ”ฐ CATATAN
โœ… Para pembaca rahimakumullah, disini penulis tidak sedang mengkaji mana dari dua pendapat di atas yang lebih kuat, karena untuk mencapai kesimpulan tersebut membutuhkan kemampuan ilmu dan waktu yang lebih banyak.

๐Ÿ’ฏ Pendapat pertama walaupun dari segi jumlah tentu tidak sebanding dengan pendapat kedua, akan tetapi mereka memiliki dalil yang kuat dan argumentasi yang perlu dipertimbangan, sebagaimana dituturkan oleh asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah. Sedangkan pendapat kedua yang didominasi oleh para fuqoha ternama juga memiliki alasan yang kuat.

โœณ๏ธ Akan tetapi kami di sini ingin mengajak anda untuk mencermati sabda Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa Sallam dalam hadits yang telah kami sebutkan di awal pembahasan,

ุฅูุฐูŽุง ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูŽ ููŽู„ุงูŽ ูŠูŽุฌู’ู„ูุณู’ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุตูŽู„ู‘ูู‰ูŽ ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู

๐Ÿ‘‰๐Ÿป โ€œApabila seorang di antara kalian masuk masjid, janganlah ia duduk hingga (mengerjakan) shalat dua rakaโ€™at.โ€ (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

๐Ÿ”˜ Beliau Shallallahu โ€˜alaihi wa Sallam memerintahkan kita untuk tidak duduk di masjid sebelum mengerjakan shalat dua rakaโ€™at. Maka menyelisihi perintah beliau hanyak disebabkan mengambil pendapat yang tidak wajib merupakan perkara yang tidak terpuji.

โ˜‘๏ธ Dan perlu diketahui pula, bahwa para ulamaโ€™ ketika membagi hukum suatu permasalahan menjadi wajib dan sunnah bukan untuk mengamalkannya ketika hukumnya wajib dan meninggalkannya ketika hukumnya sunnah. Akan tetapi pembagian hukum-hukum syariโ€™at dimaksudkan agar dapat menjadi pedoman dan tindakan apa yang akan diambil oleh seseorang yang terluput mengerjakannya. Wallahu aโ€™lam.**

โ€ผ๏ธ Sehingga bagi yang berpendapat wajib tentu kelaziman baginya untuk mengerjakannya. Dan bagi yang berpendapat sunnah, hendaknya ia berusaha tidak meninggalkannya. Karena mengerjakan shalat tahiyyatul masjid merupakan keutamaan sebagaimana dinyatakan oleh al-Imam โ€˜Iyadh rahimahullah Taโ€™ala.

โž–โž–โž–

Wallahu 'alam bish shawwab...

-Selesai-

๐Ÿ“ Dikumpulkan Oleh: Tim Warisan Salaf
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โ˜‘๏ธ๐Ÿ”ฅ TIDAK... TAPI ALLAH AKAN MENGADZABMU KARENA MENYELISIHI SUNNAH

โœ… Suatu hari Said bin Al Musayyib melihat seseorang melakukan shalat dengan jumlah rakaat yang banyak sekali pada waktu-waktu terlarang, kemudian beliau melarangnya.

โ˜‘๏ธ Orang tersebut berkata:

"Hai Abu Muhammad, apakah Allah akan mengadzabku karena shalat?".

๐Ÿ”˜ Said menjawab: "Tidak. Namun Allah akan mengadzabmu karena kamu (beribadah) tidak sesuai sunnah".

๐Ÿ“ก Berkata Asy Syaikh Al Albani:
๐Ÿ”— "Ini merupakan jawaban luar biasa dari Said bin Al Musayyib. Dan jawaban ini merupakan senjata ampuh untuk mematahkan argumen mereka yang menganggap baik banyak kebid'ahan, dan menuduh miring Ahlus Sunnah dengan menyatakan sebagai pengingkar dzikir dan shalat.

๐Ÿ‘‰๐Ÿป Akan tetapi sebenarnya Ahlus Sunnah hanyalah mengingkari (ibadah) Ahlul Bid'ah yang tidak sesuai Sunnah." (Irwaul Ghalil 2/236)


๐Ÿ’ก ุงู†ุชุจู‡ ุจุงุฑูƒ ุงู„ู„ู‡ ููŠูƒ
ุฑุฃู‰ ุณุนูŠุฏ ุจู† ุงู„ู…ุณูŠุจ ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ ุฑุฌู„ุง ูŠุตู„ูŠ ููŠ ูˆู‚ุช ุงู„ู†ู‡ูŠ ุฑูƒุนุงุช ูƒุซูŠุฑุฉ ูู†ู‡ุงู‡ุŒ ูู‚ุงู„: ูŠุง ุฃุจุง ู…ุญู…ุฏ
ยป ูŠุนุฐุจู†ูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ุตู„ุงุฉ ุŸ!! ู‚ุงู„ : ู„ุง ูˆู„ูƒู† ูŠุนุฐุจูƒ ุนู„ู‰ ุฎู„ุงู ุงู„ุณู†ุฉ .
- ู‚ุงู„ ุงู„ุฅู…ุงู… ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡: ูˆู‡ุฐุง ู…ู† ุจุฏุงุฆุน ุฃุฌูˆุจุฉ ุณุนูŠุฏ ุจู† ุงู„ู…ุณูŠุจุŒ ูˆู‡ูˆ ุณู„ุงุญ ู‚ูˆูŠ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุจุชุฏุนุฉ ุงู„ุฐูŠู† ูŠุณุชุญุณู†ูˆู† ูƒุซูŠุฑุง ู…ู† ุงู„ุจุฏุน ูˆูŠุชู‡ู…ูˆู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุณู†ุฉ ุจุฃู†ู‡ู… ูŠู†ูƒุฑูˆู† ุงู„ุฐูƒุฑ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉุŒ ูˆู‡ู… ุฅู†ู…ุง ูŠู†ูƒุฑูˆู† ุนู„ูŠู‡ู… ู…ุฎุงู„ูุชู‡ู… ู„ู„ุณู†ุฉ . [ ุฅุฑูˆุงุก ุงู„ุบู„ูŠู„ (ูขูฃูฆ\ูข) ]
ุงู…ู„ุคูˆุง ุงู„ุฏู†ูŠุง ุนู„ู…ุง: ูŠูˆุตู‰ ุจู†ุดุฑู‡ุง
โ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ข

๐ŸŒ Sumber: Channel telegram Syaikh Fawwaz al-Madkhali Hafizhahullah
๐Ÿ“ Diterjemahkan Oleh: Al-Ustadz Abdul Wahid bin Faiz At-Tamimi Hafizhahullah
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐ŸƒPelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 1โƒฃ5โƒฃ)
โ€”----------------------------------------

๐ŸŒดAsy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Rohimahullah mengatakan:

ุจูŽู„ู’ ุฃูŽุฑู’ุณูŽู„ูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ู‹ุง (1) ุŒ ...

(1) Bahkan Dia (yaitu Allah Taโ€™ala) mengutus kepada kita seorang rasul (atau utusan).

ใ€ฐใ€ฐใ€ฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ’ขPENJELASAN:

(1) Setelah kita mengetahui dan meyakini bahwa manusia diciptakan di dunia ini untuk satu tujuan mulia; yaitu ibadah.
๐Ÿ”ปMaka penjelasan berikutnya adalah;
Untuk tujuan mulia ini, Allah โ€˜Azza waJalla tidak akan membiarkan umat manusia begitu saja tanpa bimbingan. Sehingga diutuslah seorang rasul untuk membimbing mereka, agar bisa beribadah dengan cara yang baik dan benar, sesuai dengan kehendak Allah โ€˜Azza waJalla.

โœ…Para pembaca โ€“yang dirahmati Allah-, Yang namanya ibadah, pelaksanaannya bukan berdasarkan โ€œprasangkaโ€ ataupun โ€œkata orangโ€. (Menurut prasangka saya amalan ini baik, atau kata Fulan dan โ€˜Allan amalan ini baik).

๐ŸŒบNamun; Pelaksanaan ibadah harus sesuai dengan petunjuk dan bimbingan para rasul yang diutus kepada kita.
๐Ÿ”ปDisamping tugas mereka untuk melarang umat manusia dari kesyirikan dan kekufuran. Mereka juga bertugas menyampaikan tata cara ibadah yang baik dan benar, sesuai dengan kehendak Allah โ€˜Azza waJalla.

๐Ÿ”ฐOleh karena itu, Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi waSallam menegaskan,

ู…ูŽู†ู’ ุนูŽู…ูู„ูŽ ุนูŽู…ูŽู„ู‹ุง ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูŽู…ุฑูู†ูŽุง ููŽู‡ููˆูŽ ุฑูŽุฏู‘ูŒ

โ€œBarangsiapa beramal suatu amalan yang tidak kami perintahkan, maka amalan tersebut tertolak.โ€ ใ€‹[HR. Muslim no. 1718-(18)]

๐ŸŒผKesimpulannya; Ibadah harus bersifat โ€œtauqifiyyahโ€; (Artinya harus sesuai dengan perintah dan bimbingan para Rasul -โ€˜alaihimus Salam-).
Kemudian;
๐Ÿ”ปBidโ€™ah (perkara baru yang di ada-adakan, yang tidak pernah diperintahkan dalam agama) harus disingkirkan,
๐Ÿ”ปKhurofat (cerita dongeng legenda) juga harus ditolak,
๐Ÿ”ปTaqlid buta (mengikuti pendapat atau paham seseorang tanpa mengetahui dasar atau dalilnya) juga harus dibuang jauh-jauh. Wabillahit-taufiq

๐ŸŒทAdapun maksud โ€œSeorang Rasulโ€ dalam penjelasan Asy-Syaikh Rohimahullah adalah Nabi kita Muhammad Shollallahu โ€˜alaihi waSallam; penutup para nabi.
๐Ÿ”ปBeliau diutus untuk menjelaskan tujuan penciptaan kita, menjelaskan tata cara ibadah yang baik kepada Allah โ€˜Azza waJalla, serta melarang kita dari kesyirikan, kekafiran, dan kemaksiatan.
๐Ÿ”ปBeliau telah menyampaikan misi tugas kerasulannya dengan jelas, menunaikan amanah, menasehati kita umat manusia, menjelaskan kepada kita dengan penjelasan yang jelas gamblang, bagaikan jalan yang terang, malam harinya seperti siang.
โ€ผ๏ธJika ada orang yang menyimpang darinya pasti akan celaka.

Wallahu Aโ€™lamu bisshowaab.

๐Ÿ“š[Disadur dari kitab Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah hal. 45-47; karya Asy-Syaikh Sholih Al-Fauzan hafizhohullah]


๐ŸŒ Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ุซู„ุงุซุฉ ุงู„ุฃุตูˆู„) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah

๐Ÿ“ Ditulis oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.

ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐ŸŒ โ˜๐Ÿป๏ธPELAJARAN KITAB SHIYAM (PUASA)

๐Ÿ“š Bismillah. Insya Allah mulai hari rabu (besok) tgl 10 Sya'ban 1437 H / 18 Mei 2016 M akan dibuka pelajaran:

๐Ÿ“ก Syarah KITAB SHIYAM dari kitab BULUGHUL MAROM
๐Ÿ”— Karya Al-Hafizh Ibnu Hajar al-'Asqolani rahimahullah

๐Ÿ‘‰๐Ÿป yang akan dibimbing oleh:
๐Ÿ”˜ Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullahu Ta'ala

๐Ÿ”น Insya Allah akan diadakan setiap hari (jika tidak ada halangan)
๐Ÿ”น Matan kitab bisa didownload di bagian atas.

โ–ถ๏ธ Kami mengharapkan keseriusan member channel warisan salaf dalam mengikuti pelajaran ini, disebabkan pentingnya pelajaran ini guna menyambut datangnya bulan Ramadhan. Agar kita memasuki bulan berkah tersebut dengan iman dan ilmu yang benar.

๐Ÿ“ž Jika ada saran yang membangun silahkan dikirimkan melalui no 085276328934 (sms/wa/tele)

๐Ÿ’ฏ Jazakumullahu Khairan

TTD
ADMIN WARISAN SALAF
โœ…๐Ÿ“ก HUKUM MEMBAWA ANAK KECIL KE MASJID (Bagian 1โƒฃ)

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…
ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆู…ู† ูˆู„ุงู‡

โ˜‘๏ธ Sebagian orang tua terpaksa membawa sang buah hatinya ke masjid. Selain ingin menanamkan kecintaan kepada masjid, para suami juga ingin meringankan beban isterinya yang lelah mengerjakan tugas rumah tangga seharian penuh. Secara asalnya membantu tugas isteri merupakan perkara yang mulia, dan Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa Sallam memuji para suami yang membantu isterinya,

ุฎูŠุฑูƒู… ุฎูŠุฑูƒู… ู„ุฃู‡ู„ู‡ุŒ ูˆุฃู†ุง ุฎูŠุฑูƒู… ู„ุฃู‡ู„ูŠ

โ–ถ๏ธ โ€œSebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku.โ€ (HR. Tirmidzi no.3895 dan Ibnu Majah no.1977, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.285)

๐ŸŒท Membawa anak kecil ke masjid pernah dicontohkan Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa Sallam ketika beliau membawa cucunya yang masih balita, yaitu Umamah bintu Abil โ€˜Ash; anak dari puteri beliau Zainab Radhiallahu โ€˜anha. Dikisahkan oleh Abu Qatadah al-Anshari radhiallahu โ€˜anhu,

ยซุจูŽูŠู’ู†ูŽุง ู†ูŽุญู’ู†ู ุฌูู„ููˆุณูŒ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูุŒ ุฅูุฐู’ ุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽุญู’ู…ูู„ู ุฃูู…ูŽุงู…ูŽุฉูŽ ุจูู†ู’ุชูŽ ุฃูŽุจููŠ ุงู„ู’ุนูŽุงุตู ุจู’ู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุจููŠุนู ูˆูŽุฃูู…ู‘ูู‡ูŽุง ุฒูŽูŠู’ู†ูŽุจู ุจูู†ู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽู‡ููŠูŽ ุตูŽุจููŠู‘ูŽุฉูŒ ูŠูŽุญู’ู…ูู„ูู‡ูŽุง ููŽุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽู‡ููŠูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽุงุชูู‚ูู‡ู ูŠูŽุถูŽุนูู‡ูŽุง ุฅูุฐูŽุง ุฑูŽูƒูŽุนูŽุŒ ูˆูŽูŠูุนููŠุฏูู‡ูŽุง ุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุงู…ูŽ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู‚ูŽุถูŽู‰ ุตูŽู„ูŽุงุชูŽู‡ู ูŠูŽูู’ุนูŽู„ู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุจูู‡ูŽุงยป

โ–ถ๏ธ โ€œKetika kami sedang duduk di masjid, Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa Sallam datang sambil menggendong Umamah bintu Abil โ€˜Ash bin Rabiโ€™, puteri Zainab bintu Rasulillah Shallallahu โ€˜alaihi wa Sallam yang masih balita. Lalu Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa Sallam melakukan shalat sedangkan Umamah diletakkan di atas bahunya. Apabila hendak rukuโ€™, beliau menurunkannya, dan beliau kembali menggendongnya ketika bangkit (dari sujud,pen). Demikianlah yang beliau lakukan terhadap Umamah sampai selesai shalat.โ€ (HR. Abu Daud no.918, al-Bukhari dan Muslim juga meriwayatkannya secara ringkas)

โ–ถ๏ธ Ditambahkan dalam riwayat Muslim bahwa kisah ini terjadi di masjid saat beliau sedang mengimami para shahabat. (Shahih Muslim no.543)

โœณ๏ธ Al-Imam an Nawawi rahimahullah menjelaskan, โ€œHadits ini sebagai dalil bagi madzhab Syafiโ€™i dan yang sepaham dengannya atas dibolehkannya menggendong anak kecil laki-laki dan perempuan dan selainnya dari hewan yang suci ketika shalat fardhu dan shalat sunnah. Diperbolehkan bagi imam, makmum, dan orang yang shalat sendirian. Para pengikut Malik radhiallahu โ€˜anhu memaknakan (hadits ini) hanya untuk shalat sunnah dan tidak boleh untuk shalat fardhu. Tetapi ini adalah penakwilan yang tidak tepat.โ€ Al-Minhaj (5/32)

Al-Imam asy-Syaukani Rahimahullah berkata,

ูˆูŽู…ูู†ู’ ููŽูˆูŽุงุฆูุฏู ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠุซู ุฌูŽูˆูŽุงุฒู ุฅุฏู’ุฎูŽุงู„ู ุงู„ุตู‘ูุจู’ูŠูŽุงู†ู ุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงุฌูุฏูŽ

โ€œDan di antara faedah hadits ini ialah bolehnya memasukkan anak kecil ke masjid.โ€ (Nailul Authar 2/143)

๐Ÿ“ก Demikian juga yang menunjukkan bolehnya membawa anak kecil ke masjid adalah hadits Abu Qatadah radhiallahu โ€˜anhu,

ุฅูู†ู‘ููŠ ู„ูŽุฃูŽู‚ููˆู…ู ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุฃูุฑููŠุฏู ุฃูŽู†ู’ ุฃูุทูŽูˆู‘ูู„ูŽ ูููŠู‡ูŽุงุŒ ููŽุฃูŽุณู’ู…ูŽุนู ุจููƒูŽุงุกูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุจููŠู‘ูุŒ ููŽุฃูŽุชูŽุฌูŽูˆู‘ูŽุฒู ูููŠ ุตูŽู„ุงูŽุชููŠ ูƒูŽุฑูŽุงู‡ููŠูŽุฉูŽ ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุดูู‚ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูู…ู‘ูู‡ู

โ€œAku pernah ingin memanjangkan shalat, namun aku mendengar suara tangisan bayi. Maka aku memendekkan shalatku karena khawatir akan memberatkan ibunya.โ€ (HR. Al-Bukhari no.707)

๐Ÿ‘‡๐Ÿป BERSAMBUNG ...


๐Ÿ“ Oleh: Tim Warisan Salaf
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โœ…๐Ÿ“ก HUKUM MEMBAWA ANAK KECIL KE MASJID (Bagian 2โƒฃ)

โ˜๐Ÿป๏ธ (Lanjutan...)

๐Ÿ“ก Dalam riwayat Ahmad dari Anas bin Malik Radhiallahu โ€™anhu,

ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฌูŽูˆู‘ูŽุฒูŽ ุฐูŽุงุชูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู ูููŠ ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ููŽุฌู’ุฑูุŒ ููŽู‚ููŠู„ูŽ: ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ู„ูู…ูŽ ุฌูŽูˆู‘ูŽุฒู’ุชูŽุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซุณูŽู…ูุนู’ุชู ุจููƒูŽุงุกูŽ ุตูŽุจููŠู‘ูุŒ ููŽุธูŽู†ูŽู†ู’ุชู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฃูู…ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽุนูŽู†ูŽุง ุชูุตูŽู„ู‘ููŠุŒ ููŽุฃูŽุฑูŽุฏู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ุฃููู’ุฑูุบูŽ ู„ูŽู‡ู ุฃูู…ู‘ูŽู‡ูยป

โ€Bahwasanya Rasulullah Shallallahu โ€™alaihi wa Sallam suatu ketika memendekkan shalat shubuh. Maka ada yang bertanya, wahai Rasulullah, mengapa engkau memendekkannya (shalat)? Beliau menjawab, โ€™aku mendengar suara tangisan bayi, aku mengira ibunya shalat bersama kita maka aku ingin menenangkan ibunya.โ€ (HR. Ahmad no.13701)

๐Ÿ”ท Asy-Syaikh al-Albani rahimahullah berkata, โ€Pada hadits ini dan hadits yang semisalnya (terdapat faedah) bolehnya memasukkan anak-anak ke masjid. Adapun hadits yang begitu terkenal di lisan-lisan (kaum muslimin),

ยซุฌู†ุจูˆุง ู…ุณุงุฌุฏูƒู… ุตุจูŠุงู†ูƒู… ูˆู…ุฌุงู†ูŠู†ูƒู…ยป

โ–ถ๏ธ โ€œJauhkan masjid-masjid kalian dari anak-anak dan orang gila.โ€ Ini adalah hadits yang lemah sehingga tidak dapat dijadikan sebagai hujjah dengan kesepakatan (ulama). Di antara yang melemahkannya adalah Ibnul Jauzi, al-Mundziri, al-Haitsami, al-Hafizh Ibnu Hajar, dan al-Bushiri. Sedangkan Abdul Haq al-Isybili mengatakan, โ€(hadits ini) tidak ada asalnya.โ€ (Ashlu Shifati Shalah An-Nabi 1/391)

โœ… CATATAN
๐Ÿ’ข Namun satu hal yang harus kita pahami, dimana banyak kita temui orang tua berlepas tanggung jawab ketika berada di masjid. Dia menyibukkan diri dengan shalat dan membaca al-qurโ€™an sementara anaknya berlari dan berteriak di masjid menganggu orang yang sedang beribadah. Tak jarang pula dari mereka yang kencing di karpet masjid sehingga menajisinya atau mengenai baju orang lain sehingga merusak ibadahnya.

๐Ÿ”— Jangan sampai orang tua lalai dari perkara seperti ini. Hendaknya ia memantau kelakuan anak selama di masjid, mengajarinya adab yang baik dan meletakkannya di sampingnya sehingga tidak bermain dengan teman sebayanya, karena bermain dengan teman sebaya hanya akan menimbulkan kegaduhan.

๐Ÿ”— Bagi anaknya yang masih balita, gunakanlah pengaman seperti pampers agar tidak menajisi masjid. Anak kecil belum bisa membedakan yang baik dan yang buruk, apa yang menurutnya menyenangkan akan dilakukan walaupun tidak baik dalam pandangan orang dewasa. Maka kewajiban orang tua adalah memperhatikan tingkah laku anaknya semenjak masuk hingga keluar masjid.

โ˜‘๏ธ Adapun bagi anak-anak yang sulit diberi pengertian dan cenderung membuat kegaduhan yang akan mengganggu kekhusyuโ€™an orang yang beribadah di dalamnya, maka sebaiknya mereka tidak dibawa ke masjid. Karena mendahulukan kemaslahatan orang banyak lebih didahulukan ketimbang maslahat pribadi. Wallahul muwaffiq.

Wallahu a'lam bish shawwab
-Selesai-

๐Ÿ“ Oleh: Tim Warisan Salaf
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com