✅ PELAJARAN FIKIH (1⃣0⃣): BAB KEEMPAT: TENTANG SIWAK DAN SUNNAH-SUNNAH FITHROH (BAG: 3⃣
💢 Permasalahan ketiga: dengan benda apa sajakah bersiwak dilakukan?
🔷 Bersiwak disunnahkan (dianjurkan) dengan menggunakan batang yang masih basah, tidak bercerai berai, dan tidak menimbulkan luka pada mulut karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersiwak dengan menggunakan batang arak (yaitu batang pohon yang biasa digunakan untuk bersiwak).
🔷 Boleh menggunakan tangan kanan atau kiri ketika bersiwak. Permasalahan ini longgar.
🔸 Apaabila tidak ada batang arak ketika berwudhu, boleh menggunakan jari untuk bersiwak. Sebagaimana perbuatan yang telah diriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib radhiyallah anhu tentang tata cara wudhu Nabi shallallahu alaihi wa sallam. (HR. Ahmad dalam Al-Musnad 1/158 dan dishahihkan Ibnu Hajar dalam At-Talkhishul Habir 1/70)
- Bersambung Insya Allah -
🌻 Ikuti terus pelajaran FIKIH setiap hari Selasa dan Kamis, Insya Allah.
📝 Faedah ini dikirimkan oleh Al-Ustadz Fathul Mujib Hafizhahullah.
🌍 Sumber Panduan: الفقه الميسر (hal.14)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
💢 Permasalahan ketiga: dengan benda apa sajakah bersiwak dilakukan?
🔷 Bersiwak disunnahkan (dianjurkan) dengan menggunakan batang yang masih basah, tidak bercerai berai, dan tidak menimbulkan luka pada mulut karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersiwak dengan menggunakan batang arak (yaitu batang pohon yang biasa digunakan untuk bersiwak).
🔷 Boleh menggunakan tangan kanan atau kiri ketika bersiwak. Permasalahan ini longgar.
🔸 Apaabila tidak ada batang arak ketika berwudhu, boleh menggunakan jari untuk bersiwak. Sebagaimana perbuatan yang telah diriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib radhiyallah anhu tentang tata cara wudhu Nabi shallallahu alaihi wa sallam. (HR. Ahmad dalam Al-Musnad 1/158 dan dishahihkan Ibnu Hajar dalam At-Talkhishul Habir 1/70)
- Bersambung Insya Allah -
🌻 Ikuti terus pelajaran FIKIH setiap hari Selasa dan Kamis, Insya Allah.
📝 Faedah ini dikirimkan oleh Al-Ustadz Fathul Mujib Hafizhahullah.
🌍 Sumber Panduan: الفقه الميسر (hal.14)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅📝 MENJAGA RAHASIA
☑️ Rahasia adalah apa yang terjadi secara tersembunyi antara seseorang dengan temannya. Tidak halal baginya menyebarkan rahasia tersebut atau menceritakannya kepada orang lain.
💢 dan rahasia bisa diketahui dengan salah satu dari tiga hal:
1⃣ Pertama: Ia mengatakan kepadamu "Jangan beritahu siapa pun."
2⃣ Kedua: Adanya indikasi dari perbuatannya bahwa ia tidak suka diketahui oleh orang lain, contohnya: ia menoleh ke kanan dan ke kiri pada saat menceritakan sesuatu tersebut.
3⃣ Ketiga: Apa yang dia ceritakan merupakan perkara yang malu atau perkara yang takut bila diketahui oleh orang lain, seperti menceritakan tentang permasalahan pribadi atau keluarganya.
🔷 Jika terdapat salah satu dari tiga keadaan di atas, maka tidak halal bagi seseorang untuk menyebarkan rahasia saudaranya, walaupun dia tidak mengatakan, "jangan beritahu orang lain."
🕋 Allah berfirman, "dan penuhilah janji, karena janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra:34)
🌍 Sumber Panduan: Syarah Riyadhus Shalihin Ibnu Utsaimin (4/36)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
☑️ Rahasia adalah apa yang terjadi secara tersembunyi antara seseorang dengan temannya. Tidak halal baginya menyebarkan rahasia tersebut atau menceritakannya kepada orang lain.
💢 dan rahasia bisa diketahui dengan salah satu dari tiga hal:
1⃣ Pertama: Ia mengatakan kepadamu "Jangan beritahu siapa pun."
2⃣ Kedua: Adanya indikasi dari perbuatannya bahwa ia tidak suka diketahui oleh orang lain, contohnya: ia menoleh ke kanan dan ke kiri pada saat menceritakan sesuatu tersebut.
3⃣ Ketiga: Apa yang dia ceritakan merupakan perkara yang malu atau perkara yang takut bila diketahui oleh orang lain, seperti menceritakan tentang permasalahan pribadi atau keluarganya.
🔷 Jika terdapat salah satu dari tiga keadaan di atas, maka tidak halal bagi seseorang untuk menyebarkan rahasia saudaranya, walaupun dia tidak mengatakan, "jangan beritahu orang lain."
🕋 Allah berfirman, "dan penuhilah janji, karena janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra:34)
🌍 Sumber Panduan: Syarah Riyadhus Shalihin Ibnu Utsaimin (4/36)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 🔟)
—---------------------------------------------—
📚Penjelasan ucapan Imam Al-Bukhori Rohimahullah,
Bagian Kedua.
—----------------
🌴Beliau rohimahullah mengatakan,
“Bab: Ilmu sebelum ucapan dan perbuatan.”
✅Asy-Syaikh Al-Fauzan Hafizhohullah menjelaskan, “Mengapa Ilmu (harus didahulukan) sebelum ucapan dan perbuatan?
📝Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah karena amal perbuatan tidak akan bermanfaat (bagi pelakunya) kecuali jika dilakukan di atas ilmu.
🔻Beliau kembali menegaskan, bahwa suatu amal perbuatan yang dilakukan di atas kejahilan (kebodohan) tidak akan bermanfaat bagi pelakunya, bahkan bisa berbahaya dan membinasakan (pelakunya) pada hari kiamat (nanti), oleh karena itu ilmu harus didahulukan sebelum melakukan amal perbuatan. (Lihat “Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 37 – 38)
🔻Dalil atas pernyataan tersebut terdapat dalam surat Muhammad ayat 19.
{فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ}
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Sesembahan Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu.” (Muhammad:19)
🔻Di dalam ayat tersebut Allah Ta’ala menyebutkan “ilmu” terlebih dahulu sebelum “istighfar” (permintaan ampun) yang mengandung ucapan dan amal perbuatan. (Lihat ’Umdatul Qori` vol.2/39; oleh Al-‘Aini Rohimahullah)
🔘Faedah:
—------------
🔻Jika pada pembahasan yang lalu kita telah mengetahui ancaman murka Allah Ta’ala bagi orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya.
🔻Maka pada pembahasan kali ini, ancaman kesesatan ditujukan bagi orang-orang yang beramal suatu amalan tanpa didasari ilmu.
👍Seorang muslim yang baik akan menjauhi jalan kedua kelompok tadi. Karena kehidupan kaum Mukminin dipenuhi dengan ilmu dan amal.
👎Lain halnya dengan kaum Yahudi; mereka menghilangkan amal. (Yakni berilmu tapi tidak beramal); sehingga mendapatkan murka.
Sementara kaum Nashoro mereka menghilangkan ilmu. (Yakni beramal tanpa ilmu); hingga mereka tersesat. (Penjelasan selengkapnya bisa meruju’ kepada “Tafsir Ibn Katsir” 1/141, pada tafsir surat Al-Fatihah)
Wallahu A’lamu bisshowaab.
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 FAEDAH INI DIKIRIM OLEH AL-USTADZ ABDUL HADI PEKALONGAN HAFIZHAHULLAH.
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 🔟)
—---------------------------------------------—
📚Penjelasan ucapan Imam Al-Bukhori Rohimahullah,
Bagian Kedua.
—----------------
🌴Beliau rohimahullah mengatakan,
“Bab: Ilmu sebelum ucapan dan perbuatan.”
✅Asy-Syaikh Al-Fauzan Hafizhohullah menjelaskan, “Mengapa Ilmu (harus didahulukan) sebelum ucapan dan perbuatan?
📝Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah karena amal perbuatan tidak akan bermanfaat (bagi pelakunya) kecuali jika dilakukan di atas ilmu.
🔻Beliau kembali menegaskan, bahwa suatu amal perbuatan yang dilakukan di atas kejahilan (kebodohan) tidak akan bermanfaat bagi pelakunya, bahkan bisa berbahaya dan membinasakan (pelakunya) pada hari kiamat (nanti), oleh karena itu ilmu harus didahulukan sebelum melakukan amal perbuatan. (Lihat “Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 37 – 38)
🔻Dalil atas pernyataan tersebut terdapat dalam surat Muhammad ayat 19.
{فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ}
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Sesembahan Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu.” (Muhammad:19)
🔻Di dalam ayat tersebut Allah Ta’ala menyebutkan “ilmu” terlebih dahulu sebelum “istighfar” (permintaan ampun) yang mengandung ucapan dan amal perbuatan. (Lihat ’Umdatul Qori` vol.2/39; oleh Al-‘Aini Rohimahullah)
🔘Faedah:
—------------
🔻Jika pada pembahasan yang lalu kita telah mengetahui ancaman murka Allah Ta’ala bagi orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya.
🔻Maka pada pembahasan kali ini, ancaman kesesatan ditujukan bagi orang-orang yang beramal suatu amalan tanpa didasari ilmu.
👍Seorang muslim yang baik akan menjauhi jalan kedua kelompok tadi. Karena kehidupan kaum Mukminin dipenuhi dengan ilmu dan amal.
👎Lain halnya dengan kaum Yahudi; mereka menghilangkan amal. (Yakni berilmu tapi tidak beramal); sehingga mendapatkan murka.
Sementara kaum Nashoro mereka menghilangkan ilmu. (Yakni beramal tanpa ilmu); hingga mereka tersesat. (Penjelasan selengkapnya bisa meruju’ kepada “Tafsir Ibn Katsir” 1/141, pada tafsir surat Al-Fatihah)
Wallahu A’lamu bisshowaab.
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 FAEDAH INI DIKIRIM OLEH AL-USTADZ ABDUL HADI PEKALONGAN HAFIZHAHULLAH.
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅☑️ MENGAMBIL ILMU DARI AHLUSSUNNAH
🔘 Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bahwasanya beliau bersabda,
🔸 "Akan muncul pada akhir jaman sekelompok manusia yang akan menceritakan hadits kepada kalian dengan sesuatu yang tidak pernah kalian mendengarnya demikian juga bapak-bapak kalian. Maka berhati-hatilah kalian dari mereka." (HR. Muslim dalam muqoddimah shahihnya hal.6)
🔘 Al-Imam Al-Baghawi Rahimahullah menyebutkan kesepakatan ulama salaf dalam memboikot ahlul bid'ah, beliau berkata,
🔸 "dan telah berlalu para shahabat, tabi'in, dan pengikut mereka, serta ulama sunnah atas perkara ini, yaitu mereka bersepakat untuk memusuhi ahlul bid'ah dan memboikot mereka." (Syarhus Sunnah 1/227)
🔘 Al-Imam Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah berkata,
🔸 "Tiga (jenis manusia) yang tidak diambil (ilmunya) dari mereka, yaitu:
1⃣ Orang yang tertuduh melakukan kedustaan
2⃣ Pelaku kebid'ahan yang menyeruh kepada bid'ahnya
3⃣ dan seseorang yang cenderung keliru dan salah
🔘 Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata,
🔸 "Semoga Allah menghinakan al-Karobisi, tidak boleh dijadikan teman duduk, tidak boleh diajak bicara, tidak boleh disalin kitab-kitabnya, dan kami tidak duduk bersama orang yang duduk dengannya."
🔘 Abdul Wahhab Al-Khaffaf rahimahullah berkata,
🔸 "Aku melewati Amr bin Ubaid (tokoh mu'tazilah,pen) sedang duduk sendirian.
🔹 Maka aku bertanya kepadanya, 'apa yang terjadi denganmu sehingga manusia meninggalkanmu?'
🔸 Ia menjawab, 'Ibnu 'Aun (ulama sunnah,pen) telah melarang manusia dariku, maka mereka pun pergi (meninggalkanku)." (Mizanul I'tidal 3/274)
🔘 Sufyan Ats-Tsauri Rahimahullah berkata,
🔸 "Barangsiapa mendengar dari ahli bid'ah, maka Allah tidak akan memberi manfaat dengan apa yang ia dengar. dan barangsiapa berjabatan tangan dengannya, maka sungguh ia telah melepas Islam seutas demi seutas." (Al-Jami' Li AKhlaqi Ar-Rawi 1/138 hal.163)
🔘 Al-Qahthani berkata dalam baitnya,
🔸 Tidaklah berteman dengan ahli bid'ah kecuali orang yang sepertinya ...
🔸 di bawah asap ada api yang berkobar..
❌⛔️ Oleh karena itu, janganlah mengambil ilmu dari ahli bid'ah dan orang-orang yang menyimpang atau memiliki penyakit di dalam hatinya. Karena mengambil ilmu dari mereka akan mewariskan penyimpangan dari al-haq baik disadari ataupun tidak. Bundar Ibnul Husein rahimahullah berkata, "Berteman dengan ahli bid'ah akan mewariskan berpalingnya dari kebenaran." (As-Siyar 16/106)
⭕️ Sehingga, jangan pedulikan orang yang mengatakan "aku akan mengambil ilmu dari siapa pun" atau "aku akan mengambil yang baiknya saja, adapun yang jelek aku tinggalkan"
⏹ Sebenarnya, mereka sedang mempertaruhkan hidayah yang telah Allah berikan kepada mereka.. Allahul musta'an
- Semoga bermanfaat -
🌍 Referensi: An-Nubadz fi Adabi Thalabil ilmi (hal.24-28)
📝 Dikumpulkan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔘 Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bahwasanya beliau bersabda,
🔸 "Akan muncul pada akhir jaman sekelompok manusia yang akan menceritakan hadits kepada kalian dengan sesuatu yang tidak pernah kalian mendengarnya demikian juga bapak-bapak kalian. Maka berhati-hatilah kalian dari mereka." (HR. Muslim dalam muqoddimah shahihnya hal.6)
🔘 Al-Imam Al-Baghawi Rahimahullah menyebutkan kesepakatan ulama salaf dalam memboikot ahlul bid'ah, beliau berkata,
🔸 "dan telah berlalu para shahabat, tabi'in, dan pengikut mereka, serta ulama sunnah atas perkara ini, yaitu mereka bersepakat untuk memusuhi ahlul bid'ah dan memboikot mereka." (Syarhus Sunnah 1/227)
🔘 Al-Imam Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah berkata,
🔸 "Tiga (jenis manusia) yang tidak diambil (ilmunya) dari mereka, yaitu:
1⃣ Orang yang tertuduh melakukan kedustaan
2⃣ Pelaku kebid'ahan yang menyeruh kepada bid'ahnya
3⃣ dan seseorang yang cenderung keliru dan salah
🔘 Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata,
🔸 "Semoga Allah menghinakan al-Karobisi, tidak boleh dijadikan teman duduk, tidak boleh diajak bicara, tidak boleh disalin kitab-kitabnya, dan kami tidak duduk bersama orang yang duduk dengannya."
🔘 Abdul Wahhab Al-Khaffaf rahimahullah berkata,
🔸 "Aku melewati Amr bin Ubaid (tokoh mu'tazilah,pen) sedang duduk sendirian.
🔹 Maka aku bertanya kepadanya, 'apa yang terjadi denganmu sehingga manusia meninggalkanmu?'
🔸 Ia menjawab, 'Ibnu 'Aun (ulama sunnah,pen) telah melarang manusia dariku, maka mereka pun pergi (meninggalkanku)." (Mizanul I'tidal 3/274)
🔘 Sufyan Ats-Tsauri Rahimahullah berkata,
🔸 "Barangsiapa mendengar dari ahli bid'ah, maka Allah tidak akan memberi manfaat dengan apa yang ia dengar. dan barangsiapa berjabatan tangan dengannya, maka sungguh ia telah melepas Islam seutas demi seutas." (Al-Jami' Li AKhlaqi Ar-Rawi 1/138 hal.163)
🔘 Al-Qahthani berkata dalam baitnya,
🔸 Tidaklah berteman dengan ahli bid'ah kecuali orang yang sepertinya ...
🔸 di bawah asap ada api yang berkobar..
❌⛔️ Oleh karena itu, janganlah mengambil ilmu dari ahli bid'ah dan orang-orang yang menyimpang atau memiliki penyakit di dalam hatinya. Karena mengambil ilmu dari mereka akan mewariskan penyimpangan dari al-haq baik disadari ataupun tidak. Bundar Ibnul Husein rahimahullah berkata, "Berteman dengan ahli bid'ah akan mewariskan berpalingnya dari kebenaran." (As-Siyar 16/106)
⭕️ Sehingga, jangan pedulikan orang yang mengatakan "aku akan mengambil ilmu dari siapa pun" atau "aku akan mengambil yang baiknya saja, adapun yang jelek aku tinggalkan"
⏹ Sebenarnya, mereka sedang mempertaruhkan hidayah yang telah Allah berikan kepada mereka.. Allahul musta'an
- Semoga bermanfaat -
🌍 Referensi: An-Nubadz fi Adabi Thalabil ilmi (hal.24-28)
📝 Dikumpulkan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅🕋 ULAMA SALAF DAN MEMBACA AL-QUR'AN
🌻 Husein Al-'Anqazi Rahimahullah berkata,
🔸 "Tatkala Abdullah bin Idris akan meninggal, putrinya pun menangis. Maka ia berkata kepadanya, 'Janganlah engkau menangis, wahai puteriku. Karena sungguh aku telah mengkhatamkan Al-Qur'an di rumah ini sebanyak empat ribu kali."
➖➖➖
🔗 Abdullah bin Idris bin Yazid adalah seorang imam, al-hafizh, al-muqri', panutan, dan syaikhul Islam.
Beliau merupakan guru dari Abdullah bin Mubarak, Imam Ahmad, Yahya bin Ma'in, dan selain mereka.
🌍 Sumber: As-Siyar (7/499)
📝 Dikumpulkan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🌻 Husein Al-'Anqazi Rahimahullah berkata,
🔸 "Tatkala Abdullah bin Idris akan meninggal, putrinya pun menangis. Maka ia berkata kepadanya, 'Janganlah engkau menangis, wahai puteriku. Karena sungguh aku telah mengkhatamkan Al-Qur'an di rumah ini sebanyak empat ribu kali."
➖➖➖
🔗 Abdullah bin Idris bin Yazid adalah seorang imam, al-hafizh, al-muqri', panutan, dan syaikhul Islam.
Beliau merupakan guru dari Abdullah bin Mubarak, Imam Ahmad, Yahya bin Ma'in, dan selain mereka.
🌍 Sumber: As-Siyar (7/499)
📝 Dikumpulkan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅🌻 MENDO'AKAN SYAIKH (GURU) DAN MENGAKUI KEUTAMAAN MEREKA
💢 Mendo'akan guru yang telah mengajarkan ilmu agama merupakan bagian dari adab penuntut ilmu. Dalam hadits yang diriwayatkan dari shahabat Abdullah bin Umar Radhiallahu 'anhuma, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
🔸 "Dan barangsiapa berbuat baik kepada kalian maka balaslah kebaikannya. Jika kamu tidak mampu (membalas kebaikannya) maka berdoalah kebaikan untuknya hingga ia mengetahui bahwa kalian telah membalasnya." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrod no.216)
☑️ Jika saja seseorang diperintahkan agar membalas kebaikan orang yang berjasa kepadanya dalam urusan dunia walaupun sekadar dengan do'a, maka membalas jasa syaikh atau ustadz yang telah mengajarkan ilmu agama tentu lebih utama.
🔘 Oleh karena itu, kita dapati para ulama salaf rahimahumullah mendo'akan guru-guru mereka dan mengakui bahwa ilmu yang mereka miliki merupakan berkat jasa mereka, ba'dallah.
▶️ Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah berkata,
"Apa yang kalian lihat ini (yakni ilmu yang beliau sampaikan,pen) atau keumumannya yang aku miliki adalah dari Asy-Syafi'i." (Al-Intiqo' li Ibni Abdil Barr hal.76)
▶️ Yahya bin Sa'id Al-Qatthan Rahimahullah berkata,
"Aku mendo'akan kebaikan bagi Asy-Syafi'i hingga di dalam shalatku." (Al-Intiqo' hal 72)
▶️ Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata,
"Malik adalah guruku. Dari beliau lah aku mengambil ilmu."
▶️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,
"dan bagi seorang pelajar hendaknya ia mengetahui kehormatan ustadznya dan berterima kasih atas kebaikannya kepada dirinya. Karena sesungguhnya orang yang tidak berterima kasih kepada manusia hakekatnya ia tidak bersyukur kepada Allah, dan (hendaknya) ia tidak mengabaikan haknya dan tidak mengingkari kebaikannya." (Majmu' Fatawa 28/17)
🕋 Sehingga, marilah kita berterima kasih kepada para ustadz kita dengan membalas kebaikan mereka, atau setidaknya mendo'akan kebaikan untuk mereka. Semoga Allah menjadikan ilmu yang telah mereka ajarkan kepada kita sebagai amal shalih yang terus mengalir pahalanya, dan (semoga mereka) diberi keistiqomahan hingga bertemu dengan Allah Azza wa Jalla, amin.
Wallahu 'alam.
🌍 Panduan Aqwal Ulama: An-Nubadz fi Adabi Thalabil ilmi (hal.173)
📝 Tim Warisan Salaf
〰️〰️➰〰️〰️
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
💢 Mendo'akan guru yang telah mengajarkan ilmu agama merupakan bagian dari adab penuntut ilmu. Dalam hadits yang diriwayatkan dari shahabat Abdullah bin Umar Radhiallahu 'anhuma, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
🔸 "Dan barangsiapa berbuat baik kepada kalian maka balaslah kebaikannya. Jika kamu tidak mampu (membalas kebaikannya) maka berdoalah kebaikan untuknya hingga ia mengetahui bahwa kalian telah membalasnya." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrod no.216)
☑️ Jika saja seseorang diperintahkan agar membalas kebaikan orang yang berjasa kepadanya dalam urusan dunia walaupun sekadar dengan do'a, maka membalas jasa syaikh atau ustadz yang telah mengajarkan ilmu agama tentu lebih utama.
🔘 Oleh karena itu, kita dapati para ulama salaf rahimahumullah mendo'akan guru-guru mereka dan mengakui bahwa ilmu yang mereka miliki merupakan berkat jasa mereka, ba'dallah.
▶️ Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah berkata,
"Apa yang kalian lihat ini (yakni ilmu yang beliau sampaikan,pen) atau keumumannya yang aku miliki adalah dari Asy-Syafi'i." (Al-Intiqo' li Ibni Abdil Barr hal.76)
▶️ Yahya bin Sa'id Al-Qatthan Rahimahullah berkata,
"Aku mendo'akan kebaikan bagi Asy-Syafi'i hingga di dalam shalatku." (Al-Intiqo' hal 72)
▶️ Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata,
"Malik adalah guruku. Dari beliau lah aku mengambil ilmu."
▶️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,
"dan bagi seorang pelajar hendaknya ia mengetahui kehormatan ustadznya dan berterima kasih atas kebaikannya kepada dirinya. Karena sesungguhnya orang yang tidak berterima kasih kepada manusia hakekatnya ia tidak bersyukur kepada Allah, dan (hendaknya) ia tidak mengabaikan haknya dan tidak mengingkari kebaikannya." (Majmu' Fatawa 28/17)
🕋 Sehingga, marilah kita berterima kasih kepada para ustadz kita dengan membalas kebaikan mereka, atau setidaknya mendo'akan kebaikan untuk mereka. Semoga Allah menjadikan ilmu yang telah mereka ajarkan kepada kita sebagai amal shalih yang terus mengalir pahalanya, dan (semoga mereka) diberi keistiqomahan hingga bertemu dengan Allah Azza wa Jalla, amin.
Wallahu 'alam.
🌍 Panduan Aqwal Ulama: An-Nubadz fi Adabi Thalabil ilmi (hal.173)
📝 Tim Warisan Salaf
〰️〰️➰〰️〰️
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅💢 MENYEMANGATI ANAK UNTUK MENUNTUT ILMU DAN MENCATAT PELAJARAN (1⃣)
✏️ Mu'tamir bin Sulaiman (187 H) rahimahullah berkata,
كتب إلي أبي، وأنا بالكوفة: «يا بني اشتر الورق واكتب الحديث؛ فإن العلم يبقى والدنانير تذهب
🔗 "Bapakku (yakni Sulamain bin Tharkhan,pen) menulis surat kepadaku ketika aku di Kufah, 'wahai anakku, belilah kertas dan catatlah hadits. Karena sesungguhnya ilmu akan tetap ada sementara dinar-dinar akan hilang." (Jami'u Bayanil Ilmi wa Fadhlihi no.292)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
✏️ Mu'tamir bin Sulaiman (187 H) rahimahullah berkata,
كتب إلي أبي، وأنا بالكوفة: «يا بني اشتر الورق واكتب الحديث؛ فإن العلم يبقى والدنانير تذهب
🔗 "Bapakku (yakni Sulamain bin Tharkhan,pen) menulis surat kepadaku ketika aku di Kufah, 'wahai anakku, belilah kertas dan catatlah hadits. Karena sesungguhnya ilmu akan tetap ada sementara dinar-dinar akan hilang." (Jami'u Bayanil Ilmi wa Fadhlihi no.292)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅2⃣ MENYEMANGATI ANAK UNTUK MENUNTUT ILMU DAN MENCATAT PELAJARAN
✏️ Az-Zubair bin Bakkar rahimahullah (256H) berkata,
"Bapakku menulis surat kepadaku, ia berkata, 'wahai anakku, wajib atasmu (menuntut) ilmu. Karena sesungguhnya, demi Allah ilmu itu lebih baik bagimu daripada warisan bapakmu." (Al-Madkhal Ila As-Sunanil Kubro no.399)
✏️ Dari Tsumamah bin Abdillah bin Anas, ia berkata,
"Bahwasanya Anas Radhiallahu 'anhu dahulu berpesan kepada anak-anaknya, 'wahai anakku, ikatlah ilmu dengan catatan." (HR. Abu Khaitsamah dalam Al-Ilmu no.120)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
✏️ Az-Zubair bin Bakkar rahimahullah (256H) berkata,
"Bapakku menulis surat kepadaku, ia berkata, 'wahai anakku, wajib atasmu (menuntut) ilmu. Karena sesungguhnya, demi Allah ilmu itu lebih baik bagimu daripada warisan bapakmu." (Al-Madkhal Ila As-Sunanil Kubro no.399)
✏️ Dari Tsumamah bin Abdillah bin Anas, ia berkata,
"Bahwasanya Anas Radhiallahu 'anhu dahulu berpesan kepada anak-anaknya, 'wahai anakku, ikatlah ilmu dengan catatan." (HR. Abu Khaitsamah dalam Al-Ilmu no.120)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅☑️ WASIAT IMAM MALIK KEPADA MURIDNYA YANG AKAN PERGI
🔘 Kholid bin Khidasy Rahimahullah berkata,
وَدَّعْتُ مَالِكَ بْنَ أَنَسٍ فَقُلْتُ: أَوْصِنِي يَا أَبَا عَبْدِ اللهِ قَالَ: تَقْوَى اللهِ وَطَلَبُ الْحَدِيثِ مِنْ عِنْدِ أَهْلِهِ
🔗 "Aku mengucapkan selamat tinggal kepada Malik bin Anas. Aku berkata kepadanya, 'berilah aku wasiat, wahai Abu Abdillah"
💢 Ia berkata, "(hendaknya engkau) bertakwa kepada Allah dan mencari hadits dari sisi ahlinya."
🌏 Sumber: Hilyatul Auliya (6/319)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔘 Kholid bin Khidasy Rahimahullah berkata,
وَدَّعْتُ مَالِكَ بْنَ أَنَسٍ فَقُلْتُ: أَوْصِنِي يَا أَبَا عَبْدِ اللهِ قَالَ: تَقْوَى اللهِ وَطَلَبُ الْحَدِيثِ مِنْ عِنْدِ أَهْلِهِ
🔗 "Aku mengucapkan selamat tinggal kepada Malik bin Anas. Aku berkata kepadanya, 'berilah aku wasiat, wahai Abu Abdillah"
💢 Ia berkata, "(hendaknya engkau) bertakwa kepada Allah dan mencari hadits dari sisi ahlinya."
🌏 Sumber: Hilyatul Auliya (6/319)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
☑️💢 BERHIAS DENGAN SIFAT JUJUR
🔗 Jujur adalah sebuah berita (khabar) yang sesuai dengan kenyataan..
Bila seseorang mengkhabarkan tentang sesuatu yang sesuai dengan kenyataan maka dia telah berkata jujur, jika ternyata tidak sesuai maka dia berdusta.
✅ Kejujuran bisa terwujud dalam bentuk ucapan dan berbuatan..
▶️ Jujur dalam perbuatan ialah berlarasannya hati dengan pelaksanaan. Dimana perbuatan yang dilakukan oleh seseorang mencocoki apa yang ada di dalam batinnya.
🌴 Sehingga,
⛔️ Orang yang riya bukan orang yang jujur, karena dia menampakkan kepada manusia sebagai ahli ibadah padahal batinnya tidak..
⛔️ Pelaku kesyirikan bukan orang yang jujur, karena dia menampakkan sebagai orang yang bertauhid nyatanya tidak...
⛔️ Orang munafik bukan orang yang jujur, karena ia menampakkan keimanan ternyata tidak...
⛔️ Pelaku bid'ah juga bukan orang yang jujur, karena ia menampakkan mengikuti Rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam padahal tidak...
🌻 Jujur merupakan ciri khas seorang mukmin, dan dusta adalah ciri orang munafik. Maka berhiaslah dengan sifat jujur walaupun itu berat.
🕋 Allah Subhanahu wa Ta'al;a berfirman:
💢 "Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah. dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur." (QS. At-Taubah:119)
🌏 Sumber Panduan: Syarah Riyadhus Shalihin (1/290)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔗 Jujur adalah sebuah berita (khabar) yang sesuai dengan kenyataan..
Bila seseorang mengkhabarkan tentang sesuatu yang sesuai dengan kenyataan maka dia telah berkata jujur, jika ternyata tidak sesuai maka dia berdusta.
✅ Kejujuran bisa terwujud dalam bentuk ucapan dan berbuatan..
▶️ Jujur dalam perbuatan ialah berlarasannya hati dengan pelaksanaan. Dimana perbuatan yang dilakukan oleh seseorang mencocoki apa yang ada di dalam batinnya.
🌴 Sehingga,
⛔️ Orang yang riya bukan orang yang jujur, karena dia menampakkan kepada manusia sebagai ahli ibadah padahal batinnya tidak..
⛔️ Pelaku kesyirikan bukan orang yang jujur, karena dia menampakkan sebagai orang yang bertauhid nyatanya tidak...
⛔️ Orang munafik bukan orang yang jujur, karena ia menampakkan keimanan ternyata tidak...
⛔️ Pelaku bid'ah juga bukan orang yang jujur, karena ia menampakkan mengikuti Rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam padahal tidak...
🌻 Jujur merupakan ciri khas seorang mukmin, dan dusta adalah ciri orang munafik. Maka berhiaslah dengan sifat jujur walaupun itu berat.
🕋 Allah Subhanahu wa Ta'al;a berfirman:
💢 "Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah. dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur." (QS. At-Taubah:119)
🌏 Sumber Panduan: Syarah Riyadhus Shalihin (1/290)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍃 PELAJARAN TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 1⃣1⃣)
—-------------------------------------------
🌴Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Rohimahullah,
اعْلَمْ رَحِمَكَ اللهُ (1) أَنّه يَجِبُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ تَعَلُّمُ ثَلَاثِ هَذِهِ المَسَائِلِ وَالعَمَلُ بِهِنَّ (2)،
1⃣ “Ketahuilah semoga Allah merahmatimu,
2⃣ Bahwasanya wajib bagi setiap muslim dan muslimah mempelajari tiga permasalahan (berikut) ini dan mengamalkannya;
〰〰➰〰〰
💢 PENJELASAN:
1⃣ Ucapan Asy-Syaikh rohimahullah:
(Ketahuilah...) artinya pelajarilah (baik-baik) dan pahami apa yang akan disampaikan, kemudian yakinilah.
🌷(Semoga Allah merahmatimu) –Rohimakallah- adalah sebuah ucapan doa yang bisa dicontoh oleh para pengajar tatkala menyampaikan ilmu kepada anak didiknya, agar Allah Ta’ala menjauhkan mereka dari sifat keras, marah, dan kaku ketika menerima ilmu. Karena sifat-sifat tersebut bisa menghalangi masuknya ilmu.
2⃣ Ucapan Asy-Syaikh rohimahullah:
(Bahwasanya wajib bagi setiap muslim dan muslimah...) Perlu kita ketahui bahwa yang namanya kewajiban adalah satu perkara yang harus dilakukan dan dikerjakan. Jika dikerjakan diberi tsawab (ganjaran pahala) dan jika ditinggalkan (berhak) mendapatkan hukuman (yang setimpal). Sebagaimana dijelaskan oleh para Ulama di bidang Ushul Fiqih.
🔻Suatu Kewajiban bisa didapatkan dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah. Termasuk di antaranya adalah kewajiban kaum muslimin untuk mengetahui dan meyakini tiga permasalahan yang akan dibawakan oleh Penulis rohimahullah.
‼️Sehingga perlu kita tekankan di sini, bahwa kewajiban yang dimaksud dalam ucapan Asy-Syaikh Rohimahullah bukan berasal dari beliau, namun dari sisi Allah ‘Azza waJalla, baik dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah.
🌼Ucapan beliau Rohimahullah :
(Bagi setiap muslim dan muslimah) mencakup semua kaum muslimin, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun budak (hamba sahaya).
🍃Ucapan beliau rohimahullah:
(Mempelajari Tiga Permasalahan) maksud kata “Mempelajari” adalah bertemu langsung dengan para ulama, menimba ilmu dari mereka, menghafal ilmu tersebut, memahami dengan benar dan mematangkannya. Itulah cara belajar yang benar.
✅Sehingga belajar yang benar bukan sekedar membaca atau menelaah kitab para Ulama, walaupun perkara tersebut terkadang dibutuhkan dan cukup membantu para penuntut ilmu, namun itu semua belum cukup.
📈Pada kenyataannya mencukupkan diri hanya berguru kepada kitab-kitab para Ulama serta tidak mau duduk di majelis ilmu memiliki pengaruh yang sangat berbahaya.
🔻Bagaimana tidak, Berbagai kerusakan pemahaman bisa muncul darinya.
🔻Perasaan bahwa dirinya adalah seorang alim (yang serba tahu) juga bisa menghinggapinya, padahal sebetulnya dia masih jahil (atau belum tahu).
🚫Orang yang seperti ini dikhawatirkan akan menghalalkan apa yang Allah haramkan atau mengharamkan apa yang Allah halalkan.
⛔️Orang yang seperti ini juga dikhawatirkan terjerumus ke dalam dosa 'Berbicara atas nama Allah tanpa ilmu'.
‼️Sehingga permasalahan ini sungguh sangat membahayakan.
Semoga Allah Ta’ala menjauhkan kita semua dari perkara tersebut. Aamiin ya Robbal 'Aalamiin
Wallahu A’lamu bisshowaab.
》(Disadur dengan ringkas dari kitab Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah hal. 39-41; karya Asy-Syaikh Sholih Al-Fauzan Hafizhohullah)
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 FAEDAH INI DIKIRIM OLEH AL-USTADZ ABDUL HADI PEKALONGAN HAFIZHAHULLAH.
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 1⃣1⃣)
—-------------------------------------------
🌴Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Rohimahullah,
اعْلَمْ رَحِمَكَ اللهُ (1) أَنّه يَجِبُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ تَعَلُّمُ ثَلَاثِ هَذِهِ المَسَائِلِ وَالعَمَلُ بِهِنَّ (2)،
1⃣ “Ketahuilah semoga Allah merahmatimu,
2⃣ Bahwasanya wajib bagi setiap muslim dan muslimah mempelajari tiga permasalahan (berikut) ini dan mengamalkannya;
〰〰➰〰〰
💢 PENJELASAN:
1⃣ Ucapan Asy-Syaikh rohimahullah:
(Ketahuilah...) artinya pelajarilah (baik-baik) dan pahami apa yang akan disampaikan, kemudian yakinilah.
🌷(Semoga Allah merahmatimu) –Rohimakallah- adalah sebuah ucapan doa yang bisa dicontoh oleh para pengajar tatkala menyampaikan ilmu kepada anak didiknya, agar Allah Ta’ala menjauhkan mereka dari sifat keras, marah, dan kaku ketika menerima ilmu. Karena sifat-sifat tersebut bisa menghalangi masuknya ilmu.
2⃣ Ucapan Asy-Syaikh rohimahullah:
(Bahwasanya wajib bagi setiap muslim dan muslimah...) Perlu kita ketahui bahwa yang namanya kewajiban adalah satu perkara yang harus dilakukan dan dikerjakan. Jika dikerjakan diberi tsawab (ganjaran pahala) dan jika ditinggalkan (berhak) mendapatkan hukuman (yang setimpal). Sebagaimana dijelaskan oleh para Ulama di bidang Ushul Fiqih.
🔻Suatu Kewajiban bisa didapatkan dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah. Termasuk di antaranya adalah kewajiban kaum muslimin untuk mengetahui dan meyakini tiga permasalahan yang akan dibawakan oleh Penulis rohimahullah.
‼️Sehingga perlu kita tekankan di sini, bahwa kewajiban yang dimaksud dalam ucapan Asy-Syaikh Rohimahullah bukan berasal dari beliau, namun dari sisi Allah ‘Azza waJalla, baik dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah.
🌼Ucapan beliau Rohimahullah :
(Bagi setiap muslim dan muslimah) mencakup semua kaum muslimin, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun budak (hamba sahaya).
🍃Ucapan beliau rohimahullah:
(Mempelajari Tiga Permasalahan) maksud kata “Mempelajari” adalah bertemu langsung dengan para ulama, menimba ilmu dari mereka, menghafal ilmu tersebut, memahami dengan benar dan mematangkannya. Itulah cara belajar yang benar.
✅Sehingga belajar yang benar bukan sekedar membaca atau menelaah kitab para Ulama, walaupun perkara tersebut terkadang dibutuhkan dan cukup membantu para penuntut ilmu, namun itu semua belum cukup.
📈Pada kenyataannya mencukupkan diri hanya berguru kepada kitab-kitab para Ulama serta tidak mau duduk di majelis ilmu memiliki pengaruh yang sangat berbahaya.
🔻Bagaimana tidak, Berbagai kerusakan pemahaman bisa muncul darinya.
🔻Perasaan bahwa dirinya adalah seorang alim (yang serba tahu) juga bisa menghinggapinya, padahal sebetulnya dia masih jahil (atau belum tahu).
🚫Orang yang seperti ini dikhawatirkan akan menghalalkan apa yang Allah haramkan atau mengharamkan apa yang Allah halalkan.
⛔️Orang yang seperti ini juga dikhawatirkan terjerumus ke dalam dosa 'Berbicara atas nama Allah tanpa ilmu'.
‼️Sehingga permasalahan ini sungguh sangat membahayakan.
Semoga Allah Ta’ala menjauhkan kita semua dari perkara tersebut. Aamiin ya Robbal 'Aalamiin
Wallahu A’lamu bisshowaab.
》(Disadur dengan ringkas dari kitab Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah hal. 39-41; karya Asy-Syaikh Sholih Al-Fauzan Hafizhohullah)
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 FAEDAH INI DIKIRIM OLEH AL-USTADZ ABDUL HADI PEKALONGAN HAFIZHAHULLAH.
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Hari ini pelajaran fikih muyassar insyaallah.
Akan diterjemahkan oleh al ustadz Fathul Mujib Hafizhahullahu ta'ala.
Beliau adalah da'i, penulis, dan penerjemah buku.
Akan diterjemahkan oleh al ustadz Fathul Mujib Hafizhahullahu ta'ala.
Beliau adalah da'i, penulis, dan penerjemah buku.
✅ PELAJARAN FIKIH (1⃣1⃣): BAB KEEMPAT: TENTANG SIWAK DAN SUNNAH-SUNNAH FITHROH (BAG: 4⃣)
💢 MASALAH KEEMPAT: FAEDAH-FAEDAH SIWAK:
🌴 Faedah yang paling penting adalah sebagaimana yang terdapat dalam hadits yang telah lalu yaitu membersihkan mulut ketika di dunia dan mendapatkan keridhaan Allah di akhirat.
🔷 Oleh karena itu sudah sepantasnya bagi setiap muslim untuk membiasakan sunnah yang satu ini (bersiwak-pen) dan tidak meninggalkannya karena adanya faedah yang besar di dalamnya.
⛔️ Terkadang sebagian muslim melewati waktu sebulan atau dua bulan dalam keadaan tidak bersiwak, entah karena malas atau karena tidak tahu.
⏳ Orang-orang itu telah luput dari pahala yang besar dan faedah yang banyak pula karena meninggalkan sunnah yang dirutini oleh Nabi shallahi alaihi wa sallam.
🔗 Bahkan hampir saja beliau memerintahkan umatnya untuk bersiwak dengan sifat perintah yang mewajibkan kalau saja tidak khawatir memberatkan mereka.
✅ Para ulama juga menjelaskan fedah-faedah lain pada siwak, di antaranya:
🔸 Menguatkan gigi
🔸 Menguatkan gusi
🔸 Menjernihkan suara
🔸 Menjadikan seorang hamba menjadi energik.
🌻 Ikuti terus pelajaran FIKIH setiap hari Selasa dan Kamis, Insya Allah.
🌍 Sumber Panduan: الفقه الميسر (hal.14)
📝 Diterjemahkan oleh Al-Ustadz Fathul Mujib Hafizhahullah
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
💢 MASALAH KEEMPAT: FAEDAH-FAEDAH SIWAK:
🌴 Faedah yang paling penting adalah sebagaimana yang terdapat dalam hadits yang telah lalu yaitu membersihkan mulut ketika di dunia dan mendapatkan keridhaan Allah di akhirat.
🔷 Oleh karena itu sudah sepantasnya bagi setiap muslim untuk membiasakan sunnah yang satu ini (bersiwak-pen) dan tidak meninggalkannya karena adanya faedah yang besar di dalamnya.
⛔️ Terkadang sebagian muslim melewati waktu sebulan atau dua bulan dalam keadaan tidak bersiwak, entah karena malas atau karena tidak tahu.
⏳ Orang-orang itu telah luput dari pahala yang besar dan faedah yang banyak pula karena meninggalkan sunnah yang dirutini oleh Nabi shallahi alaihi wa sallam.
🔗 Bahkan hampir saja beliau memerintahkan umatnya untuk bersiwak dengan sifat perintah yang mewajibkan kalau saja tidak khawatir memberatkan mereka.
✅ Para ulama juga menjelaskan fedah-faedah lain pada siwak, di antaranya:
🔸 Menguatkan gigi
🔸 Menguatkan gusi
🔸 Menjernihkan suara
🔸 Menjadikan seorang hamba menjadi energik.
🌻 Ikuti terus pelajaran FIKIH setiap hari Selasa dan Kamis, Insya Allah.
🌍 Sumber Panduan: الفقه الميسر (hal.14)
📝 Diterjemahkan oleh Al-Ustadz Fathul Mujib Hafizhahullah
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅▶️ ORANG TUA MENJADI TELADAN BAGI KELUARGANYA
💢 Al-Fudhail bin Iyadh (W 187H) rahimahullah berkata,
🍃 "Malik bin Dinar melihat seorang laki-laki yang jelek shalatnya. Lalu ia berkata, 'betapa kasihannya aku terhadap keluarganya.'
🔷 Maka ada yang bertanya kepadanya, "Wahai Abu Yahya (yakni Malik bin Dinar,pen), orang ini yang shalatnya jelek tapi engkau mengasihani keluarganya?"
☑️ Ia menjawab, "Sesungguhnya ia adalah pemimpin mereka dan darinyalah mereka belajar."
🌏 Sumber: Hilyatul Auliya (2/383)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
💢 Al-Fudhail bin Iyadh (W 187H) rahimahullah berkata,
🍃 "Malik bin Dinar melihat seorang laki-laki yang jelek shalatnya. Lalu ia berkata, 'betapa kasihannya aku terhadap keluarganya.'
🔷 Maka ada yang bertanya kepadanya, "Wahai Abu Yahya (yakni Malik bin Dinar,pen), orang ini yang shalatnya jelek tapi engkau mengasihani keluarganya?"
☑️ Ia menjawab, "Sesungguhnya ia adalah pemimpin mereka dan darinyalah mereka belajar."
🌏 Sumber: Hilyatul Auliya (2/383)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🌾Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 1⃣2⃣)
—----------------------------------
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Rohimahullah mengatakan:
الأُولَى (1): أَنَّ اللهَ خَلَقَنَا (2)، ...
1⃣ Permasalahan Pertama:
2⃣ Bahwasanya Allah Ta’ala, (Dia lah) yang telah menciptakan kita... (bersambung).
〰〰➰〰〰
💢 PENJELASAN:
1⃣ (Permasalahan Pertama) yang dimaksud di atas adalah bagian pertama dari tiga permasalahan yang akan beliau rinci penjelasannya.
2⃣ (Allah Ta’ala, (Dia lah) yang telah menciptakan kita), yakni menjadikan kita ada setelah sebelumnya tidak ada.
✅Artinya kita semua sebelum diciptakan Allah Ta’ala belum ada wujudnya.
📌Hal ini sebagaimana tersirat di dalam Firman Allah Ta’ala:
هَلْ أَتَى عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا
“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?” [Al-Insan:1]
وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا
“... Dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali.” [Maryam:9]
》(Lihat “Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah” hal.42; karya Asy-Syaikh Al-Fauzan Hafizhohullah)
🍃Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin Rohimahullah menjelaskan,
🔻“Seorang manusia tidak akan bisa menciptakan dirinya sendiri, karena sebelum diciptakan dia tidak ada.
🔻Sesuatu yang tidak ada, tidak akan bisa memiliki kemampuan sama sekali.
🔻Sesuatu yang tidak memiliki kemampuan, tidak akan bisa mengadakan sesuatu.
🌼Kita juga perlu mengetahui bahwa, keberadaan manusia bukan karena diciptakan ayahnya, ibunya, ataupun seseorang dari makhluk ini.
🔻Kita juga perlu mengetahui bahwa, keberadaan manusia bukan karena kebetulan (tiba-tiba muncul) tanpa pencipta. Karena sesuatu yang baru muncul pasti ada yang menciptakannya.
‼️Fakta kehidupan makhluk yang sangat rapi dan teratur dalam satu kesatuan ekosistem mencegah kita untuk menyatakan bahwa, “Semua ini terjadi secara kebetulan.” .
🌷 Sesuatu yang terjadi secara kebetulan tidak akan memiliki keteraturan sejak awal keberadaannya. Lalu bagaimana dia akan bisa tumbuh menjadi teratur, jika (seandainya) keberadaan dirinya tetap berlangsung.
👍Oleh karena itu pastilah sudah, bahwa pencipta segala sesuatu adalah Allah Ta’ala, satu-satunya.
Tidak ada pencipta dan pemberi perintah (yang hakiki) melainkan Allah ‘Azza wa Jalla.”
》(Lihat “Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 29)
Wallahu a’lamu bisshowab
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 FAEDAH INI DIKIRIM OLEH AL-USTADZ ABDUL HADI PEKALONGAN HAFIZHAHULLAH.
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 1⃣2⃣)
—----------------------------------
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Rohimahullah mengatakan:
الأُولَى (1): أَنَّ اللهَ خَلَقَنَا (2)، ...
1⃣ Permasalahan Pertama:
2⃣ Bahwasanya Allah Ta’ala, (Dia lah) yang telah menciptakan kita... (bersambung).
〰〰➰〰〰
💢 PENJELASAN:
1⃣ (Permasalahan Pertama) yang dimaksud di atas adalah bagian pertama dari tiga permasalahan yang akan beliau rinci penjelasannya.
2⃣ (Allah Ta’ala, (Dia lah) yang telah menciptakan kita), yakni menjadikan kita ada setelah sebelumnya tidak ada.
✅Artinya kita semua sebelum diciptakan Allah Ta’ala belum ada wujudnya.
📌Hal ini sebagaimana tersirat di dalam Firman Allah Ta’ala:
هَلْ أَتَى عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا
“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?” [Al-Insan:1]
وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا
“... Dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali.” [Maryam:9]
》(Lihat “Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah” hal.42; karya Asy-Syaikh Al-Fauzan Hafizhohullah)
🍃Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin Rohimahullah menjelaskan,
🔻“Seorang manusia tidak akan bisa menciptakan dirinya sendiri, karena sebelum diciptakan dia tidak ada.
🔻Sesuatu yang tidak ada, tidak akan bisa memiliki kemampuan sama sekali.
🔻Sesuatu yang tidak memiliki kemampuan, tidak akan bisa mengadakan sesuatu.
🌼Kita juga perlu mengetahui bahwa, keberadaan manusia bukan karena diciptakan ayahnya, ibunya, ataupun seseorang dari makhluk ini.
🔻Kita juga perlu mengetahui bahwa, keberadaan manusia bukan karena kebetulan (tiba-tiba muncul) tanpa pencipta. Karena sesuatu yang baru muncul pasti ada yang menciptakannya.
‼️Fakta kehidupan makhluk yang sangat rapi dan teratur dalam satu kesatuan ekosistem mencegah kita untuk menyatakan bahwa, “Semua ini terjadi secara kebetulan.” .
🌷 Sesuatu yang terjadi secara kebetulan tidak akan memiliki keteraturan sejak awal keberadaannya. Lalu bagaimana dia akan bisa tumbuh menjadi teratur, jika (seandainya) keberadaan dirinya tetap berlangsung.
👍Oleh karena itu pastilah sudah, bahwa pencipta segala sesuatu adalah Allah Ta’ala, satu-satunya.
Tidak ada pencipta dan pemberi perintah (yang hakiki) melainkan Allah ‘Azza wa Jalla.”
》(Lihat “Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 29)
Wallahu a’lamu bisshowab
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 FAEDAH INI DIKIRIM OLEH AL-USTADZ ABDUL HADI PEKALONGAN HAFIZHAHULLAH.
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🌴🌥 MEMBACA DO'A DI PAGI DAN SORE HARI
🌻 Dari Abdullah bin Khubaib Radhiallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata kepadaku,
اقْرَأْ: قُلْ هُوَ اللهُ أحَدٌ، والمُعَوِّذَتَيْنِ حِيْنَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبحُ، ثَلاثَ مَرَّاتٍ تَكْفيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ
💥 'Bacalah Qul Huwallahu Ahad dan mu'awidzatain (yakni Surat al-Falaq dan an-Naas,pen) ketika engkau berada di sore hari dan di pagi hari sebanyak tiga kali, maka ia akan mencukupimu dari segala sesuatu (yang membahayakan,pen).'." (HR. Abu Daud no.5082 dan Tirmidzi no.3575)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🌻 Dari Abdullah bin Khubaib Radhiallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata kepadaku,
اقْرَأْ: قُلْ هُوَ اللهُ أحَدٌ، والمُعَوِّذَتَيْنِ حِيْنَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبحُ، ثَلاثَ مَرَّاتٍ تَكْفيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ
💥 'Bacalah Qul Huwallahu Ahad dan mu'awidzatain (yakni Surat al-Falaq dan an-Naas,pen) ketika engkau berada di sore hari dan di pagi hari sebanyak tiga kali, maka ia akan mencukupimu dari segala sesuatu (yang membahayakan,pen).'." (HR. Abu Daud no.5082 dan Tirmidzi no.3575)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Forwarded from WarisanSalaf.Com
🍹 5 Perkara yang Perlu Anda Ketahui di Hari Jum’at 💥
1⃣ Mengantuk di Masjid pada Hari Jum’at
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian mengantuk ketika berada di masjid pada hari jum’at, maka hendaknya ia berpindah dari tempat duduknya kepada tempat yang lainnya.” Dishahihkan Syaikh Al-Albani. Lihat Ash-Shahihah no.468
2⃣ Hari Jum’at kepada Jum’at Berikutnya Adalah Penebus Dosa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Hari jum’at menuju Jum’at berikutnya merupakan penebus dosa yang dilakukan di antara keduanya selama ia tidak melakukan dosa besar.” Lihat Ash-Shahihah no.3623
3⃣ Membaca Surat Al-Kahfi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at, maka ia akan diterangi oleh cahaya sampai jum’at berikutnya.” Lihat Shahihul Jami no. 6470
4⃣ Memperbanyak Shalawat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari jum’at dan malam jum’at. Karena barangsiapa bershalawat sekali saja kepadaku, maka Allah akan membalas shalawatnya sebanyak sepuluh kali.” Lihat Ash-Shahihah no. 1407
5⃣ Waktu Mustajab
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya pada hari jum’at ada satu waktu, tidaklah seorang muslim mencocoki waktu tersebut ketika ia berdo’a meminta kebaikan kepada Allah, melainkan Allah akan mengabulkan permintaannya.” (HR. Muslim)
〰〰〰
🍊 Sumber: Qonatu Muhadditsul ‘Ashr Al-Imam Al-Albani Rahimahullah
🍉 Warisan Salaf menyajikan artikel dan Fatawa Ulama’ Ahlussunnah wal Jama’ah (tidak copy paste)
•••📀📀•••
🍇 Sebarkan Artikel ini kpd org yg anda cintai smg menjadi amal jariyah.
🍏 Ikuti Channel kami di telegram https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
1⃣ Mengantuk di Masjid pada Hari Jum’at
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian mengantuk ketika berada di masjid pada hari jum’at, maka hendaknya ia berpindah dari tempat duduknya kepada tempat yang lainnya.” Dishahihkan Syaikh Al-Albani. Lihat Ash-Shahihah no.468
2⃣ Hari Jum’at kepada Jum’at Berikutnya Adalah Penebus Dosa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Hari jum’at menuju Jum’at berikutnya merupakan penebus dosa yang dilakukan di antara keduanya selama ia tidak melakukan dosa besar.” Lihat Ash-Shahihah no.3623
3⃣ Membaca Surat Al-Kahfi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at, maka ia akan diterangi oleh cahaya sampai jum’at berikutnya.” Lihat Shahihul Jami no. 6470
4⃣ Memperbanyak Shalawat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari jum’at dan malam jum’at. Karena barangsiapa bershalawat sekali saja kepadaku, maka Allah akan membalas shalawatnya sebanyak sepuluh kali.” Lihat Ash-Shahihah no. 1407
5⃣ Waktu Mustajab
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya pada hari jum’at ada satu waktu, tidaklah seorang muslim mencocoki waktu tersebut ketika ia berdo’a meminta kebaikan kepada Allah, melainkan Allah akan mengabulkan permintaannya.” (HR. Muslim)
〰〰〰
🍊 Sumber: Qonatu Muhadditsul ‘Ashr Al-Imam Al-Albani Rahimahullah
🍉 Warisan Salaf menyajikan artikel dan Fatawa Ulama’ Ahlussunnah wal Jama’ah (tidak copy paste)
•••📀📀•••
🍇 Sebarkan Artikel ini kpd org yg anda cintai smg menjadi amal jariyah.
🍏 Ikuti Channel kami di telegram https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅🌴 ILMU JAUH LEBIH UTAMA DARIPADA MENGINFAKKAN HARTA
💢 Al-Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:
فالعلم أفضل بكثير من المال حتى لو تصدق الإنسان بأموال عظيمة طائلة فالعلم ونشر العلم أفضل . [ شرح رياض الصالحين ٤٣٦/٥]
📖 "Ilmu jauh lebih banyak keutamaannya dibanding harta, walapun seseorang berinfak dengan harta yang sangat banyak, tetap saja ilmu dan penyebaran ilmu masih lebih utama."
Syarah Riyadhusshalihin 5/436.
📝 Diterjemahkan oleh: Al-Ustadz Fathul Mujib Hafizhahullahu Ta'ala
🍇 Bagikan kepada orang yang anda cintai semoga menjadi amal jariyyah.
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
💢 Al-Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:
فالعلم أفضل بكثير من المال حتى لو تصدق الإنسان بأموال عظيمة طائلة فالعلم ونشر العلم أفضل . [ شرح رياض الصالحين ٤٣٦/٥]
📖 "Ilmu jauh lebih banyak keutamaannya dibanding harta, walapun seseorang berinfak dengan harta yang sangat banyak, tetap saja ilmu dan penyebaran ilmu masih lebih utama."
Syarah Riyadhusshalihin 5/436.
📝 Diterjemahkan oleh: Al-Ustadz Fathul Mujib Hafizhahullahu Ta'ala
🍇 Bagikan kepada orang yang anda cintai semoga menjadi amal jariyyah.
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah