Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian4⃣4⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الرجاء قوله تعالى: {فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً} (1) [سورة الكهف، الآية: 110]
🔻 Dan dalil untuk Roja` (1⃣); adalah firman Allah –Ta’ala- (artinya):
_”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”_ [ Al-Kahfi : 110 ] (2⃣)
〰〰〰
💢PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Roja` (rasa harap)” (bagian 2).
(1⃣) Macam-macam Roja`:
🌻 Al-Imam Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menyebutkan dalam kitab “Madarij As-Salikin” (2/37) bahwa “Roja`” ada tiga macam, dua yang pertama terpuji, sedangkan yang ketiga tercela;
➖1⃣ Yang Pertama: Berharap Pahala,
🔻 Misalnya: Seseorang berharap pahala dengan melakukan ketaatan kepada Allah –Ta’ala- , di atas cahaya (ilmu) dari Allah –Ta’ala-.
➖2⃣ Yang Kedua: Berharap Ampunan,
🔻 Misalnya: Seseorang berharap maaf, ampunan, kebaikan, kedermawanan, kasih sayang, keramahan dari Allah –‘Azza waJalla- tatkala ia melakukan perbuatan dosa kemudian bertaubat darinya.
➖3⃣ Yang Ketiga: Berharap Rahmat Allah tanpa Amal.
🔻Permisalannya pada seseorang yang terus menerus berbuat kekurangan dan dosa, dia berharap rahmat Allah –Ta’ala- namun tanpa melakukan amal sholih. Yang demikian ini dinamakan penipuan, angan-angan, dan harapan palsu.
〰〰
🌷 Al-Imam Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan lebih lanjut, bahwa dua jenis roja`; yang pertama dan kedua diperselisihkan mana yang lebih sempurna, tanpa menguatkan salah satunya. Wallahu a’lam.
📌 Adapun Tanda-tanda adanya Roja` pada diri seseorang adalah:
〰1⃣ Jika mendapatkan kebaikan dia bersyukur,
〰2⃣ Jika mendapatkan kebaikan dia berharap mendapatkan kesempurnaan nikmat dari Allah –Ta’ala- di dunia dan akhirat.
〰3⃣ Jika mendapatkan kebaikan tetap mengharapkan ampunan yang sempurna dari Allah –Ta’ala- di akhirat.
〰〰
👍 Semoga kita semua dimasukkan ke dalam golongan hamba-hamba Nya yang berharap pahala tatkala beramal kebajikan dan berharap ampunan tatkala terjatuh pada dosa dan kesalahan. Aamiin.
Wallahu a'lamu bisshowab
Bersambung insya Allah...
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian4⃣4⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الرجاء قوله تعالى: {فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً} (1) [سورة الكهف، الآية: 110]
🔻 Dan dalil untuk Roja` (1⃣); adalah firman Allah –Ta’ala- (artinya):
_”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”_ [ Al-Kahfi : 110 ] (2⃣)
〰〰〰
💢PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Roja` (rasa harap)” (bagian 2).
(1⃣) Macam-macam Roja`:
🌻 Al-Imam Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menyebutkan dalam kitab “Madarij As-Salikin” (2/37) bahwa “Roja`” ada tiga macam, dua yang pertama terpuji, sedangkan yang ketiga tercela;
➖1⃣ Yang Pertama: Berharap Pahala,
🔻 Misalnya: Seseorang berharap pahala dengan melakukan ketaatan kepada Allah –Ta’ala- , di atas cahaya (ilmu) dari Allah –Ta’ala-.
➖2⃣ Yang Kedua: Berharap Ampunan,
🔻 Misalnya: Seseorang berharap maaf, ampunan, kebaikan, kedermawanan, kasih sayang, keramahan dari Allah –‘Azza waJalla- tatkala ia melakukan perbuatan dosa kemudian bertaubat darinya.
➖3⃣ Yang Ketiga: Berharap Rahmat Allah tanpa Amal.
🔻Permisalannya pada seseorang yang terus menerus berbuat kekurangan dan dosa, dia berharap rahmat Allah –Ta’ala- namun tanpa melakukan amal sholih. Yang demikian ini dinamakan penipuan, angan-angan, dan harapan palsu.
〰〰
🌷 Al-Imam Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan lebih lanjut, bahwa dua jenis roja`; yang pertama dan kedua diperselisihkan mana yang lebih sempurna, tanpa menguatkan salah satunya. Wallahu a’lam.
📌 Adapun Tanda-tanda adanya Roja` pada diri seseorang adalah:
〰1⃣ Jika mendapatkan kebaikan dia bersyukur,
〰2⃣ Jika mendapatkan kebaikan dia berharap mendapatkan kesempurnaan nikmat dari Allah –Ta’ala- di dunia dan akhirat.
〰3⃣ Jika mendapatkan kebaikan tetap mengharapkan ampunan yang sempurna dari Allah –Ta’ala- di akhirat.
〰〰
👍 Semoga kita semua dimasukkan ke dalam golongan hamba-hamba Nya yang berharap pahala tatkala beramal kebajikan dan berharap ampunan tatkala terjatuh pada dosa dan kesalahan. Aamiin.
Wallahu a'lamu bisshowab
Bersambung insya Allah...
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian4⃣5⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الرجاء قوله تعالى: {فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً} (1) [سورة الكهف، الآية: 110]
🔻 Dan dalil untuk Roja` (1⃣); adalah firman Allah –Ta’ala- (artinya):
_”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”_ [ Al-Kahfi : 110 ] (2⃣)
〰〰〰
💢PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Roja` (rasa harap)” (bagian 3).
(2⃣) Peranan Roja` (rasa harap) dan Khouf (rasa takut) dalam kehidupan seseorang:
🌷 Al-Imam Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan dalam kitab “Madarij As-Salikin” (1/513);
“Bahwa dalam perjalan menuju Allah –‘Azza waJalla- (yakni dalam mengarungi kehidupan dunia, pen) ; Hati laksana burung. “Mahabbah” (rasa cinta) berposisi sebagai kepala, sedangkan “khouf” (rasa takut) dan “roja`” (rasa harap) sebagai kedua sayapnya.
🔻Apabila kepala beserta kedua sayapnya selamat, maka burung itu bisa terbang dengan baik. Namun ketika terputus kepalanya matilah burung itu. Dan (juga) ketika kedua sayapnya hilang (atau rusak), burung itu akan menjadi sasaran empuk para pemburu sehingga begitu mudah ditangkap. (selesai)
📌 Dalam mempraktekkan dua perkara itu dalam kehidupan; ada beberapa sisi pandang yang perlu kita perhatikan bersama; di antaranya,
〰〰1⃣ Sisi Pertama: Ketika sehat atau sakit,
🔻Tatkala sehat hendaknya ia mengedepankan khouf (rasa takut) nya. Agar tidak bermudah-mudahan melakukan kemaksiatan.
🌻 Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan; “Para salaf (pendahulu umat Islam, pen); mereka dalam keadaan sehat lebih suka menguatkan sisi khouf (rasa takut) daripada sisi roja` (rasa harap).”
🔻 Adapun jika rasa sakit datang , maka ia kedepankan roja` (rasa harap) nya, agar tidak putus asa dari rahmat Allah –‘Azza waJalla-.
〰〰2⃣ Sisi pandang yang kedua:
Ketika melakukan ketaatan, ia kedepankan roja` (rasa harap) nya.
↔️ Kemudian tatkala terjerumus dalam satu dosa, ia kedepankan khouf (rasa takut) nya kepada Allah –Ta’ala-, takut kepada adzab, serta kengerian siksa Neraka. Agar hatinya terdorong untuk bertaubat kepada Allah –‘Azza waJalla-.
🌷 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin –rohimahullah- menegaskan bahwa “Inilah yang lebih afdhol (atau lebih utama).” 👉 [ Lihat *Al-Qoulul Mufid* ]
Wallahu a’lamu bisshowab
Bersambung insya Allah...
📚 [ Referensi: Madarijus Salikin; Ibnul Qoyyim, Al-Qoulul Mufid; Ibnu ‘Utsaimin ]
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian4⃣5⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الرجاء قوله تعالى: {فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً} (1) [سورة الكهف، الآية: 110]
🔻 Dan dalil untuk Roja` (1⃣); adalah firman Allah –Ta’ala- (artinya):
_”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”_ [ Al-Kahfi : 110 ] (2⃣)
〰〰〰
💢PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Roja` (rasa harap)” (bagian 3).
(2⃣) Peranan Roja` (rasa harap) dan Khouf (rasa takut) dalam kehidupan seseorang:
🌷 Al-Imam Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan dalam kitab “Madarij As-Salikin” (1/513);
“Bahwa dalam perjalan menuju Allah –‘Azza waJalla- (yakni dalam mengarungi kehidupan dunia, pen) ; Hati laksana burung. “Mahabbah” (rasa cinta) berposisi sebagai kepala, sedangkan “khouf” (rasa takut) dan “roja`” (rasa harap) sebagai kedua sayapnya.
🔻Apabila kepala beserta kedua sayapnya selamat, maka burung itu bisa terbang dengan baik. Namun ketika terputus kepalanya matilah burung itu. Dan (juga) ketika kedua sayapnya hilang (atau rusak), burung itu akan menjadi sasaran empuk para pemburu sehingga begitu mudah ditangkap. (selesai)
📌 Dalam mempraktekkan dua perkara itu dalam kehidupan; ada beberapa sisi pandang yang perlu kita perhatikan bersama; di antaranya,
〰〰1⃣ Sisi Pertama: Ketika sehat atau sakit,
🔻Tatkala sehat hendaknya ia mengedepankan khouf (rasa takut) nya. Agar tidak bermudah-mudahan melakukan kemaksiatan.
🌻 Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan; “Para salaf (pendahulu umat Islam, pen); mereka dalam keadaan sehat lebih suka menguatkan sisi khouf (rasa takut) daripada sisi roja` (rasa harap).”
🔻 Adapun jika rasa sakit datang , maka ia kedepankan roja` (rasa harap) nya, agar tidak putus asa dari rahmat Allah –‘Azza waJalla-.
〰〰2⃣ Sisi pandang yang kedua:
Ketika melakukan ketaatan, ia kedepankan roja` (rasa harap) nya.
↔️ Kemudian tatkala terjerumus dalam satu dosa, ia kedepankan khouf (rasa takut) nya kepada Allah –Ta’ala-, takut kepada adzab, serta kengerian siksa Neraka. Agar hatinya terdorong untuk bertaubat kepada Allah –‘Azza waJalla-.
🌷 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin –rohimahullah- menegaskan bahwa “Inilah yang lebih afdhol (atau lebih utama).” 👉 [ Lihat *Al-Qoulul Mufid* ]
Wallahu a’lamu bisshowab
Bersambung insya Allah...
📚 [ Referensi: Madarijus Salikin; Ibnul Qoyyim, Al-Qoulul Mufid; Ibnu ‘Utsaimin ]
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 4⃣6⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الرجاء قوله تعالى: {فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً} (1) [سورة الكهف، الآية: 110]
🔻 Dan dalil untuk Roja` (1⃣); adalah firman Allah –Ta’ala- (artinya):
_”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”_ [ Al-Kahfi : 110 ] (2⃣)
〰〰〰
💢PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Roja` (rasa harap)” (bagian 4).
(2⃣) Dalil tentang Roja`;
🌷 Asy-Syaikh –rohimahullah- menyebutkan satu ayat terakhir dari surat Al-Kahfi (110) dimana dalam ayat itu disebutkan dalil tentang roja`.
”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” [ Al-Kahfi : 110 ]
🌻 Asy-Syaikh Al-Fauzan –hafizhohullah- menjelaskan,
“Di dalam ayat ini disebutkan tentang “Roja`”, bahwasanya “Roja`” (rasa harap) itu termasuk ibadah kepada Allah –Azza waJalla-.
🔻 Dalam ayat ini juga dijelaskan, bahwa Roja` tidak sah kecuali jika diiringi dengan amalan sholeh. [ Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah hal.137 ]
📌 Dalil lain tentang permasalahan ini adalah surat Yunus ayat 7-8,
🔻 Dalam dua ayat ini, Allah -Ta’ala- mengabarkan keadaan orang-orang yang celaka, dari kalangan orang-orang yang mengingkari perjumpaan dengan Allah –Ta’ala- pada hari kiamat. Mereka tidak mengharapkan sesuatu dari perjumpaan dengan Allah –Ta’ala- tersebut.
إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ (7) أُولَئِكَ مَأْوَاهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (8)
🔻 “Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami (7)”
🔻 “Mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan. (8)” [ Yunus : 7-8 ]
〰〰〰
💯 Tentunya, Kita berharap bisa berjumpa dengan Allah –Ta’ala- dalam keadaan di ridhoi oleh-Nya. Aamiin yaa Robbal ‘Aalaamiin.
Wallahu a'lamu bisshowab
Bersambung insya Allah...
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 4⃣6⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الرجاء قوله تعالى: {فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً} (1) [سورة الكهف، الآية: 110]
🔻 Dan dalil untuk Roja` (1⃣); adalah firman Allah –Ta’ala- (artinya):
_”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”_ [ Al-Kahfi : 110 ] (2⃣)
〰〰〰
💢PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Roja` (rasa harap)” (bagian 4).
(2⃣) Dalil tentang Roja`;
🌷 Asy-Syaikh –rohimahullah- menyebutkan satu ayat terakhir dari surat Al-Kahfi (110) dimana dalam ayat itu disebutkan dalil tentang roja`.
”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” [ Al-Kahfi : 110 ]
🌻 Asy-Syaikh Al-Fauzan –hafizhohullah- menjelaskan,
“Di dalam ayat ini disebutkan tentang “Roja`”, bahwasanya “Roja`” (rasa harap) itu termasuk ibadah kepada Allah –Azza waJalla-.
🔻 Dalam ayat ini juga dijelaskan, bahwa Roja` tidak sah kecuali jika diiringi dengan amalan sholeh. [ Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah hal.137 ]
📌 Dalil lain tentang permasalahan ini adalah surat Yunus ayat 7-8,
🔻 Dalam dua ayat ini, Allah -Ta’ala- mengabarkan keadaan orang-orang yang celaka, dari kalangan orang-orang yang mengingkari perjumpaan dengan Allah –Ta’ala- pada hari kiamat. Mereka tidak mengharapkan sesuatu dari perjumpaan dengan Allah –Ta’ala- tersebut.
إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ (7) أُولَئِكَ مَأْوَاهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (8)
🔻 “Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami (7)”
🔻 “Mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan. (8)” [ Yunus : 7-8 ]
〰〰〰
💯 Tentunya, Kita berharap bisa berjumpa dengan Allah –Ta’ala- dalam keadaan di ridhoi oleh-Nya. Aamiin yaa Robbal ‘Aalaamiin.
Wallahu a'lamu bisshowab
Bersambung insya Allah...
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 4⃣7⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ التَّوَكُّلِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {وَعَلَى اللهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ}،
وقال: {وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ}
🔻 Dan dalil untuk Tawakkal (1⃣); adalah firman Allah –Ta’ala- (artinya):
”Dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kalian bertawakkal, jika kalian benar-benar orang yang beriman.” [ Al-Maidah:23 ]
Dan firmannya:
”Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." [ Ath-Thalaaq:3 ]
〰〰〰
💢PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Tawakkal” (bagian 1)
1⃣ Pengertian Tawakkal:
🔻 Dalam istilah bahasa Arab, Tawakkal berarti menampakkan ketidak berdayaan serta menyandarkan diri kepada selainmu. [ Ash-Shihah ]
📌 Secara Ringkas, “Tawakkal kepada sesuatu” berarti menyandarkan diri kepadanya. [ Syarah Tsalatsatil Ushul; Ibn ‘Utsaimin ]
✅ Adapun hakekat tawakkal kepada Allah –Ta’ala- adalah:
"Sikap jujur dalam menyandarkan hati kepada Allah –‘Azza waJalla- ketika mencari manfaat (yang menguntungkan) dan menghindar dari kerugian (yang membahayakan); mencakup perkara-perkara di dunia dan akhirat, seluruhnya." [ Jami’ Al-‘Ulum wal Hikam , no.49 (2/497); Ibnu Rojab ]
💯 Yang jelas, Tawakkal adalah amalan hati. Dan termasuk bagian dari perkara yang menyempurnakan keimanan seorang Muslim.
Allah –Ta’ala- berfirman (artinya):
”Dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kalian bertawakkal, jika kalian benar-benar orang yang beriman.” [ Al-Maidah:23 ]
Wallahu a'lamu bisshowab
Bersambung insya Allah...
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 4⃣7⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ التَّوَكُّلِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {وَعَلَى اللهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ}،
وقال: {وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ}
🔻 Dan dalil untuk Tawakkal (1⃣); adalah firman Allah –Ta’ala- (artinya):
”Dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kalian bertawakkal, jika kalian benar-benar orang yang beriman.” [ Al-Maidah:23 ]
Dan firmannya:
”Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." [ Ath-Thalaaq:3 ]
〰〰〰
💢PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Tawakkal” (bagian 1)
1⃣ Pengertian Tawakkal:
🔻 Dalam istilah bahasa Arab, Tawakkal berarti menampakkan ketidak berdayaan serta menyandarkan diri kepada selainmu. [ Ash-Shihah ]
📌 Secara Ringkas, “Tawakkal kepada sesuatu” berarti menyandarkan diri kepadanya. [ Syarah Tsalatsatil Ushul; Ibn ‘Utsaimin ]
✅ Adapun hakekat tawakkal kepada Allah –Ta’ala- adalah:
"Sikap jujur dalam menyandarkan hati kepada Allah –‘Azza waJalla- ketika mencari manfaat (yang menguntungkan) dan menghindar dari kerugian (yang membahayakan); mencakup perkara-perkara di dunia dan akhirat, seluruhnya." [ Jami’ Al-‘Ulum wal Hikam , no.49 (2/497); Ibnu Rojab ]
💯 Yang jelas, Tawakkal adalah amalan hati. Dan termasuk bagian dari perkara yang menyempurnakan keimanan seorang Muslim.
Allah –Ta’ala- berfirman (artinya):
”Dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kalian bertawakkal, jika kalian benar-benar orang yang beriman.” [ Al-Maidah:23 ]
Wallahu a'lamu bisshowab
Bersambung insya Allah...
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 4⃣8⃣)
—---------------------------------------—
💢PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Tawakkal” (bagian 2)
📮 Macam-macam Tawakkal:
〰〰〰〰〰
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rohimahullah menyebutkan empat macam Tawakkal:
〰〰〰
1⃣ Yang Pertama: Tawakkal kepada Allah –Ta’ala-.
Tawakkal yang seperti ini termasuk kesempurnaan iman, bahkan sebagai tanda kebenaran imannya.
✅ Kedudukannya wajib. Karena keimanan tidak dikatakan sempurna kecuali dengannya.
2⃣ Yang Kedua: Tawakkal Sirr (Tawakkal Rahasia).
Adalah menyandarkan diri kepada mayit (orang yang telah meninggal, pen) dalam mendatangkan manfaat atau menolak madhorot. Ini adalah syirik besar.
🔻 Yang demikian itu tidak terjadi kecuali dari orang yang meyakini bahwa mayit memiliki kemampuan rahasia di alam semesta.
🔻Tidak dibedakan keadaan mayitnya, bisa berupa nabi, wali, ataupun thoghut musuh Allah –Ta’ala-.
3⃣ Yang Ketiga: Tawakkal kepada orang lain, Dalam perkara yang diatur oleh orang lain tersebut.
Disertai perasaan bahwa orang lain tersebut memiliki kedudukan lebih tinggi, sedangkan orang yang bertawakkal memiliki kedudukan lebih rendah darinya.
🔻Contohnya: Seseorang bertawakkal kepada pimpinannya dalam mendapatkan upah pencaharian, dan yang semisalnya.
🔻 Jenis ketiga ini termasuk model syirik kecil, disebabkan kuatnya keterikatan hati kepada makhluk, disertai dengan penyandaran diri kepadanya.
🔻 Namun, jika dia bersandar kepada makhluk dalam rangka menjadikannya sebab, (dan dia yakin) Allah –Ta’ala- Yang menentukan perkara itu bisa sampai di tangannya, Itu tidak mengapa.
Jika pengaruh baik dalam mendapatkannya ada pada orang yang bertawakkal.
4⃣ Yang Keempat: Tawakkal kepada orang lain, Dalam perkara yang diatur oleh orang yang bertawakkal.
Dimana ia menunjuk orang lain untuk menggantikannya pada suatu urusan yang boleh untuk diwakilkan.
Yang demikian ini tidak mengapa berdasarkan dalil dari Al-Qur`an, Sunnah, dan Ijma’.
🔻Nabi Ya’qub –‘alaihissalam- pernah berkata kepada anak-anaknya (artinya):
“Hai anak-anakku, pergilah kalian, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya.” [ Yusuf: 87 ]
🔻Nabi kita –shollallahu’alaihi wasallam- juga pernah mewakilkan kepada Ali bin Abi Tholib –rodhiyallahu ‘anhu- urusan binatang sembelihan pada Haji Wada’, agar dishodaqohkan kulit beserta mayoritas dagingnya, kemudian agar menyembelih 100 ekor sisanya, setelah sebelumnya nabi -shollallahu 'alaihi wasallam- menyembelih 63 ekor dengan tangannya.
✅ Adapun ijmak (kesepakatan para Ulama`) tentang bolehnya perkara itu dapat diketahui (dari penjelasan mereka) secara umum.
Wallahu a'lamu bisshowab
Bersambung insya Allah,
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 4⃣8⃣)
—---------------------------------------—
💢PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Tawakkal” (bagian 2)
📮 Macam-macam Tawakkal:
〰〰〰〰〰
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rohimahullah menyebutkan empat macam Tawakkal:
〰〰〰
1⃣ Yang Pertama: Tawakkal kepada Allah –Ta’ala-.
Tawakkal yang seperti ini termasuk kesempurnaan iman, bahkan sebagai tanda kebenaran imannya.
✅ Kedudukannya wajib. Karena keimanan tidak dikatakan sempurna kecuali dengannya.
2⃣ Yang Kedua: Tawakkal Sirr (Tawakkal Rahasia).
Adalah menyandarkan diri kepada mayit (orang yang telah meninggal, pen) dalam mendatangkan manfaat atau menolak madhorot. Ini adalah syirik besar.
🔻 Yang demikian itu tidak terjadi kecuali dari orang yang meyakini bahwa mayit memiliki kemampuan rahasia di alam semesta.
🔻Tidak dibedakan keadaan mayitnya, bisa berupa nabi, wali, ataupun thoghut musuh Allah –Ta’ala-.
3⃣ Yang Ketiga: Tawakkal kepada orang lain, Dalam perkara yang diatur oleh orang lain tersebut.
Disertai perasaan bahwa orang lain tersebut memiliki kedudukan lebih tinggi, sedangkan orang yang bertawakkal memiliki kedudukan lebih rendah darinya.
🔻Contohnya: Seseorang bertawakkal kepada pimpinannya dalam mendapatkan upah pencaharian, dan yang semisalnya.
🔻 Jenis ketiga ini termasuk model syirik kecil, disebabkan kuatnya keterikatan hati kepada makhluk, disertai dengan penyandaran diri kepadanya.
🔻 Namun, jika dia bersandar kepada makhluk dalam rangka menjadikannya sebab, (dan dia yakin) Allah –Ta’ala- Yang menentukan perkara itu bisa sampai di tangannya, Itu tidak mengapa.
Jika pengaruh baik dalam mendapatkannya ada pada orang yang bertawakkal.
4⃣ Yang Keempat: Tawakkal kepada orang lain, Dalam perkara yang diatur oleh orang yang bertawakkal.
Dimana ia menunjuk orang lain untuk menggantikannya pada suatu urusan yang boleh untuk diwakilkan.
Yang demikian ini tidak mengapa berdasarkan dalil dari Al-Qur`an, Sunnah, dan Ijma’.
🔻Nabi Ya’qub –‘alaihissalam- pernah berkata kepada anak-anaknya (artinya):
“Hai anak-anakku, pergilah kalian, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya.” [ Yusuf: 87 ]
🔻Nabi kita –shollallahu’alaihi wasallam- juga pernah mewakilkan kepada Ali bin Abi Tholib –rodhiyallahu ‘anhu- urusan binatang sembelihan pada Haji Wada’, agar dishodaqohkan kulit beserta mayoritas dagingnya, kemudian agar menyembelih 100 ekor sisanya, setelah sebelumnya nabi -shollallahu 'alaihi wasallam- menyembelih 63 ekor dengan tangannya.
✅ Adapun ijmak (kesepakatan para Ulama`) tentang bolehnya perkara itu dapat diketahui (dari penjelasan mereka) secara umum.
Wallahu a'lamu bisshowab
Bersambung insya Allah,
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 4⃣9⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الرغبة والرهبة والخشوع قوله تعالى: {إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَباً وَرَهَباً وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ}
🔻 Dan dalil untuk Roghbah, Rohbah, dan Khusyu’ adalah firman-Nya –Subhanahu waTa’ala- (artinya):
_“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan (penuh) harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.”_ [ Al-Anbiya : 90 ]
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
Pembahasan kita kali ini seputar dalil yang menunjukkan bahwa Roghbah, Rohbah, dan Khusyu’; ketiga perkara itu termasuk ibadah.
🌷 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin _rohimahullah_ menjelaskan:
“Di dalam ayat yang mulia ini Allah –Ta’ala- menyifati hamba-hamba-Nya yang ikhlash , bahwasanya mereka berdoa kepada Allah –Ta’ala- dalam keadaan penuh harap, penuh cemas, dengan diiringi rasa khusyu’.
🔻 Adapun makna doa dalam ayat, mencakup doa ibadah dan doa masalah (permintaan).
📌 Kita bahas satu persatu dari ketiga macam ibadah di atas –insya Allah-.
〰1⃣ - Tentang “Roghbah” (penuh harap).
Ibnul Atsir –rohimahullah- menjelaskan,
“Seseorang dikatakan memiliki “roghbah” jika ia bersemangat untuk mendapatkan sesuatu dalam keadaan sangat mengharapkannya.” [ An-Nihayah (2/237) ]
〰〰📌 Beda “Roghbah” dengan “Roja`”.
🔻 Al-Imam Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan,
Beda antara keduanya, “Roja`” adalah keinginan (harapan). Sedangkan “Roghbah” adalah usaha untuk mendapatkannya. (Sehingga dikatakan) “Roghbah” adalah buah dari “Roja`”. Karena seseorang itu, apabila mengharapkan sesuatu ia akan berusaha mencari (mendapatkannya). [ al-Madarij (2/55) ]
-Wallahu a’lamu bisshowab-
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 4⃣9⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الرغبة والرهبة والخشوع قوله تعالى: {إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَباً وَرَهَباً وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ}
🔻 Dan dalil untuk Roghbah, Rohbah, dan Khusyu’ adalah firman-Nya –Subhanahu waTa’ala- (artinya):
_“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan (penuh) harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.”_ [ Al-Anbiya : 90 ]
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
Pembahasan kita kali ini seputar dalil yang menunjukkan bahwa Roghbah, Rohbah, dan Khusyu’; ketiga perkara itu termasuk ibadah.
🌷 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin _rohimahullah_ menjelaskan:
“Di dalam ayat yang mulia ini Allah –Ta’ala- menyifati hamba-hamba-Nya yang ikhlash , bahwasanya mereka berdoa kepada Allah –Ta’ala- dalam keadaan penuh harap, penuh cemas, dengan diiringi rasa khusyu’.
🔻 Adapun makna doa dalam ayat, mencakup doa ibadah dan doa masalah (permintaan).
📌 Kita bahas satu persatu dari ketiga macam ibadah di atas –insya Allah-.
〰1⃣ - Tentang “Roghbah” (penuh harap).
Ibnul Atsir –rohimahullah- menjelaskan,
“Seseorang dikatakan memiliki “roghbah” jika ia bersemangat untuk mendapatkan sesuatu dalam keadaan sangat mengharapkannya.” [ An-Nihayah (2/237) ]
〰〰📌 Beda “Roghbah” dengan “Roja`”.
🔻 Al-Imam Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan,
Beda antara keduanya, “Roja`” adalah keinginan (harapan). Sedangkan “Roghbah” adalah usaha untuk mendapatkannya. (Sehingga dikatakan) “Roghbah” adalah buah dari “Roja`”. Karena seseorang itu, apabila mengharapkan sesuatu ia akan berusaha mencari (mendapatkannya). [ al-Madarij (2/55) ]
-Wallahu a’lamu bisshowab-
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5⃣0⃣)
—---------------------------------------—
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الرغبة والرهبة والخشوع قوله تعالى: {إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَباً وَرَهَباً وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ}
🔻 Dan dalil untuk Roghbah, Rohbah, dan Khusyu’ adalah firman-Nya –Subhanahu waTa’ala- (artinya):
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan (penuh) harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya : 90 )
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
Pembahasan kita kali ini seputar “Rohbah” inSya Allah;
2⃣ Tentang “Rohbah” (penuh cemas) -dengan huruf hijaiyyah “Ha” , di pangkal kerongkongan.
🌷 Ibnul Atsir –rohimahullah- menjelaskan,
“Rohbah” artinya takut dan terkejut.” (An-Nihayah 2/280)
Hampir mirip dengan “Khouf” namun ada perbedaannya.
✅ Beda “Rohbah” dengan “Khouf”.
🔻 Al-Imam Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan,
“Rohbah adalah terus berlari menjauhi perkara yang dibenci.” Hal itu berlawanan dengan “Roghbah” (dengan huruf “Ghoin”, pen) yang artinya perginya hati dalam mencari (mendapatkan) perkara yang diinginkan. Antara “Roheb” (penuh cemas) dan “Harob” (lari dengan kecepatan tinggi, pen) ada kesesuaian lafadz dan makna.” (Al-Madarij 1/508)
📌 Lafadz-lafadz yang hampir berdekatan maknanya namun bukan sinonim dalam bahasa Arab; al-Wajal (bergetarnya hati), al-Khouf (rasa takut), al-Khosyyah (rasa takut disertai ilmu), ar-Rohbah (penuh cemas). (Lihat al-Madarij 1/507)
-Wallahu a’lamu bisshowab-
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5⃣0⃣)
—---------------------------------------—
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الرغبة والرهبة والخشوع قوله تعالى: {إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَباً وَرَهَباً وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ}
🔻 Dan dalil untuk Roghbah, Rohbah, dan Khusyu’ adalah firman-Nya –Subhanahu waTa’ala- (artinya):
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan (penuh) harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya : 90 )
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
Pembahasan kita kali ini seputar “Rohbah” inSya Allah;
2⃣ Tentang “Rohbah” (penuh cemas) -dengan huruf hijaiyyah “Ha” , di pangkal kerongkongan.
🌷 Ibnul Atsir –rohimahullah- menjelaskan,
“Rohbah” artinya takut dan terkejut.” (An-Nihayah 2/280)
Hampir mirip dengan “Khouf” namun ada perbedaannya.
✅ Beda “Rohbah” dengan “Khouf”.
🔻 Al-Imam Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan,
“Rohbah adalah terus berlari menjauhi perkara yang dibenci.” Hal itu berlawanan dengan “Roghbah” (dengan huruf “Ghoin”, pen) yang artinya perginya hati dalam mencari (mendapatkan) perkara yang diinginkan. Antara “Roheb” (penuh cemas) dan “Harob” (lari dengan kecepatan tinggi, pen) ada kesesuaian lafadz dan makna.” (Al-Madarij 1/508)
📌 Lafadz-lafadz yang hampir berdekatan maknanya namun bukan sinonim dalam bahasa Arab; al-Wajal (bergetarnya hati), al-Khouf (rasa takut), al-Khosyyah (rasa takut disertai ilmu), ar-Rohbah (penuh cemas). (Lihat al-Madarij 1/507)
-Wallahu a’lamu bisshowab-
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5⃣1⃣)
—---------------------------------------—
💢 PENJELASAN “ROGHBAH”, “ROHBAH”, DAN “KHUSYU’”
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
〰2⃣ - Tentang pengertian “Khusyu’” (penuh ketundukan).
🔘 Menurut istilah bahasa Arab:
🔰 Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah menjelaskan:
“Khusyu’” pada asal bahasa Arab berarti; “inkhifadh” (merendah), “dzull” (kerendahan), ”Sukun” (ketenangan). [ al-Madaarij (1/516)]
🔻(( Jika ketiga kata itu kita rangkai menjadi kalimat sempurna, maka arti “Khusyu’”: “Merendah dengan penuh kerendahan dan ketenangan.” , Wallahu a’lam. ))
〰〰〰📌 Beda Khusyu’ dengan “Khudhu’”:
Ibnul Atsir rohimahullah menjelaskan,
“Khusyu’” terlihat pada suara dan pandangan. Sedangkan “Khudhu’” terlihat pada anggota tubuh. [An-Nihayah (2/280) ]
🔘 Adapun menurut istilah,
Khusyu’ adalah bangkitnya hati di hadapan Robb-nya dengan penuh ketundukan dan kerendahan. [ al-Madaarij (1/516)]
🌷 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rohimahullah menjelaskan: “Khusyu’” adalah tunduk dan merendahkan diri karena keagungan Allah Ta’ala, dimana ia telah menerima ketetapan (atau ketentuan)-Nya yang bersifat kauni (kejadian di alam semesta) maupun syar’i (tuntutan syari’at). [ Syarah Tsalatsatil Ushul ]
💯 Pada dasarnya “Khusyu’” adalah sifat terpuji yang semestinya ada pada kaum mukminin. Sebagaimana disebutkan dalam surat al-Mukminun (artinya):
”Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman (1). (Yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sholatnya. (2)” [ Al-Mukminun: 1-2 ]
〰〰〰📌
✅ Semoga Allah Ta’ala membantu kita untuk khusyu’ kepada-Nya. Aamiin
-Wallahu a’lamu bisshowab-
.........................
🌍 Simak terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5⃣1⃣)
—---------------------------------------—
💢 PENJELASAN “ROGHBAH”, “ROHBAH”, DAN “KHUSYU’”
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
〰2⃣ - Tentang pengertian “Khusyu’” (penuh ketundukan).
🔘 Menurut istilah bahasa Arab:
🔰 Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah menjelaskan:
“Khusyu’” pada asal bahasa Arab berarti; “inkhifadh” (merendah), “dzull” (kerendahan), ”Sukun” (ketenangan). [ al-Madaarij (1/516)]
🔻(( Jika ketiga kata itu kita rangkai menjadi kalimat sempurna, maka arti “Khusyu’”: “Merendah dengan penuh kerendahan dan ketenangan.” , Wallahu a’lam. ))
〰〰〰📌 Beda Khusyu’ dengan “Khudhu’”:
Ibnul Atsir rohimahullah menjelaskan,
“Khusyu’” terlihat pada suara dan pandangan. Sedangkan “Khudhu’” terlihat pada anggota tubuh. [An-Nihayah (2/280) ]
🔘 Adapun menurut istilah,
Khusyu’ adalah bangkitnya hati di hadapan Robb-nya dengan penuh ketundukan dan kerendahan. [ al-Madaarij (1/516)]
🌷 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rohimahullah menjelaskan: “Khusyu’” adalah tunduk dan merendahkan diri karena keagungan Allah Ta’ala, dimana ia telah menerima ketetapan (atau ketentuan)-Nya yang bersifat kauni (kejadian di alam semesta) maupun syar’i (tuntutan syari’at). [ Syarah Tsalatsatil Ushul ]
💯 Pada dasarnya “Khusyu’” adalah sifat terpuji yang semestinya ada pada kaum mukminin. Sebagaimana disebutkan dalam surat al-Mukminun (artinya):
”Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman (1). (Yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sholatnya. (2)” [ Al-Mukminun: 1-2 ]
〰〰〰📌
✅ Semoga Allah Ta’ala membantu kita untuk khusyu’ kepada-Nya. Aamiin
-Wallahu a’lamu bisshowab-
.........................
🌍 Simak terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5⃣2⃣)
—---------------------------------------—
🌴 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ الْخَشْيَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {فَلا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي} [سورة البقرة، الآية: 150]
“Dan dalil untuk Khosyyah adalah firman Allah -“Subhanahu waTa’ala”- (artinya):
”Maka janganlah kalian takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja).” [ Al-Baqoroh : 150 ]
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
〰〰〰
PERBEDAAN “KHOUF” DENGAN “KHOSYYAH”.
🌷 Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah menjelaskan:
🔻“Khosyyah itu lebih khusus daripada khouf, hal itu dikarenakan khosyyah (hanya) dimiliki oleh orang-orang yang mengetahui tentang Allah -’Azza waJalla-.
🔻 Allah -Ta’ala- berfirman:
{إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ}
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama”. [ Fathir:28 ].
🔻 (( Dari sini kita tahu, bahwa “Khosyyah” bukan sekedar rasa takut saja, pen.))
Ia adalah rasa takut yang disertai dengan ilmu pengetahuan (terhadap dzat yang ditakuti, pen.).
🌼 Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«إِنِّي أَتْقَاكُمْ لِلَّهِ، وَأَشَدُّكُمْ لَهُ خَشْيَةً»
”Sungguh aku adalah orang yang paling bertakwa di antara kalian, dan orang yang paling takut kepada-Nya daripada kalian.”
📎 [ HR. Al-Bukhori no.5063. Dari shahabat Anas bin Malik –rodhiyallahu ‘anhu-.]
🔻 (Sehingga dikatakan) “Khouf” adalah gerakan, sedangkan “Khosyyah” mengandung gerakan yang dilakukan dengan cepat dengan penuh ketenangan.
📌 (Misal) : Orang yang melihat musuh ataupun banjir, dan semisalnya, terbagi menjadi dua keadaan .
1⃣➖ Salah satunya, Melakukan gerakan untuk melarikan diri darinya. Inilah yang disebut dengan “Khouf”.
2⃣➖ Yang kedua, Tetap tenang dan memilih tempat yang tidak bisa dijangkau olehnya. Dan ini yang disebut dengan “Khosyyah”.
📎 [ Lihat kitab “Madarijus Salikin” (1/508) ]
📝 Pada intinya, perbedaan antara “Khouf” dengan “Khosyyah” adalah pada pengetahuan. Orang yang memiliki “Khosyyah”; ia takut pada yang ditakuti berdasarkan pengetahuannya tentang dzat yang ditakuti. Tindakan yang ditempuh juga berdasarkan pengetahuan yang dia miliki.
〰〰〰〰
✅ 💯 Semoga Allah Ta’ala memberikan “Khosyyah” –rasa takut yang disertai ilmu- ini kepada kita. Aamiin yaa Robbal ‘Aalamiin.
Wallahu a’lamu bisshowab
.........................
🌍 Simak terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5⃣2⃣)
—---------------------------------------—
🌴 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ الْخَشْيَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {فَلا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي} [سورة البقرة، الآية: 150]
“Dan dalil untuk Khosyyah adalah firman Allah -“Subhanahu waTa’ala”- (artinya):
”Maka janganlah kalian takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja).” [ Al-Baqoroh : 150 ]
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
〰〰〰
PERBEDAAN “KHOUF” DENGAN “KHOSYYAH”.
🌷 Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah menjelaskan:
🔻“Khosyyah itu lebih khusus daripada khouf, hal itu dikarenakan khosyyah (hanya) dimiliki oleh orang-orang yang mengetahui tentang Allah -’Azza waJalla-.
🔻 Allah -Ta’ala- berfirman:
{إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ}
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama”. [ Fathir:28 ].
🔻 (( Dari sini kita tahu, bahwa “Khosyyah” bukan sekedar rasa takut saja, pen.))
Ia adalah rasa takut yang disertai dengan ilmu pengetahuan (terhadap dzat yang ditakuti, pen.).
🌼 Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«إِنِّي أَتْقَاكُمْ لِلَّهِ، وَأَشَدُّكُمْ لَهُ خَشْيَةً»
”Sungguh aku adalah orang yang paling bertakwa di antara kalian, dan orang yang paling takut kepada-Nya daripada kalian.”
📎 [ HR. Al-Bukhori no.5063. Dari shahabat Anas bin Malik –rodhiyallahu ‘anhu-.]
🔻 (Sehingga dikatakan) “Khouf” adalah gerakan, sedangkan “Khosyyah” mengandung gerakan yang dilakukan dengan cepat dengan penuh ketenangan.
📌 (Misal) : Orang yang melihat musuh ataupun banjir, dan semisalnya, terbagi menjadi dua keadaan .
1⃣➖ Salah satunya, Melakukan gerakan untuk melarikan diri darinya. Inilah yang disebut dengan “Khouf”.
2⃣➖ Yang kedua, Tetap tenang dan memilih tempat yang tidak bisa dijangkau olehnya. Dan ini yang disebut dengan “Khosyyah”.
📎 [ Lihat kitab “Madarijus Salikin” (1/508) ]
📝 Pada intinya, perbedaan antara “Khouf” dengan “Khosyyah” adalah pada pengetahuan. Orang yang memiliki “Khosyyah”; ia takut pada yang ditakuti berdasarkan pengetahuannya tentang dzat yang ditakuti. Tindakan yang ditempuh juga berdasarkan pengetahuan yang dia miliki.
〰〰〰〰
✅ 💯 Semoga Allah Ta’ala memberikan “Khosyyah” –rasa takut yang disertai ilmu- ini kepada kita. Aamiin yaa Robbal ‘Aalamiin.
Wallahu a’lamu bisshowab
.........................
🌍 Simak terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5⃣3⃣)
—---------------------------------------—
🌴 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ الإِنَابَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ} [سورة الزمر، الآية: 54]
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya.” [ Az-Zumar : 54 ]
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
PENGERTIAN INABAH
Inabah artinya kembali kepada Allah Ta’ala dengan bertaubat. [ Lihat Lisanul Arob (1/775), An-Nihayah (5/123) ]
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rohimahullah menjelaskan, Bahwa yang namanya Inabah adalah kembali kepada Allah Ta’ala dengan melakukan ketaatan kepada-Nya serta menjauhi kemaksiatan kepada Allah Ta’ala.
Yang jelas, Inabah sangat dekat maknanya dengan taubat.
[ Lihat Syarah Tsalatsatil Ushul hal. 61 ]
Macam-macamnya, ada dua;
1- Inabah kepada Rububiyyah Allah.
Yang seperti ini adalah bentuk ibadah seluruh makhluk Allah. Tatkala mereka ditimpa kerugian (musibah dan semisalnya, pen.).
2- Inabah kepada Uluhiyyah Allah.
Yang seperti adalah inabah yang dilakukan oleh wali-wali Nya. Padanya terkandung empat hal;
- Kecintaan kepada Allah,
- Tunduk kepada-Nya,
- Senantiasa siap menghadap Allah,
- Berpaling dari selain-Nya.
Seorang hamba tidak dikatakan sebagai “Munib” kecuali jika keempat hal itu ada padanya.
( Munib adalah orang yang telah berhasil melakukan inabah, pen.)
Walhasil, inabah diperintahkan di dalam ayat yang tadi kita baca bersama.
Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita semua untuk menjadi hamba-hamba Nya yang berinabah. Aamiin.
Wallahu a’lamu bisshowab
.........................
🌍 Simak terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5⃣3⃣)
—---------------------------------------—
🌴 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ الإِنَابَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ} [سورة الزمر، الآية: 54]
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya.” [ Az-Zumar : 54 ]
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
PENGERTIAN INABAH
Inabah artinya kembali kepada Allah Ta’ala dengan bertaubat. [ Lihat Lisanul Arob (1/775), An-Nihayah (5/123) ]
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rohimahullah menjelaskan, Bahwa yang namanya Inabah adalah kembali kepada Allah Ta’ala dengan melakukan ketaatan kepada-Nya serta menjauhi kemaksiatan kepada Allah Ta’ala.
Yang jelas, Inabah sangat dekat maknanya dengan taubat.
[ Lihat Syarah Tsalatsatil Ushul hal. 61 ]
Macam-macamnya, ada dua;
1- Inabah kepada Rububiyyah Allah.
Yang seperti ini adalah bentuk ibadah seluruh makhluk Allah. Tatkala mereka ditimpa kerugian (musibah dan semisalnya, pen.).
2- Inabah kepada Uluhiyyah Allah.
Yang seperti adalah inabah yang dilakukan oleh wali-wali Nya. Padanya terkandung empat hal;
- Kecintaan kepada Allah,
- Tunduk kepada-Nya,
- Senantiasa siap menghadap Allah,
- Berpaling dari selain-Nya.
Seorang hamba tidak dikatakan sebagai “Munib” kecuali jika keempat hal itu ada padanya.
( Munib adalah orang yang telah berhasil melakukan inabah, pen.)
Walhasil, inabah diperintahkan di dalam ayat yang tadi kita baca bersama.
Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita semua untuk menjadi hamba-hamba Nya yang berinabah. Aamiin.
Wallahu a’lamu bisshowab
.........................
🌍 Simak terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5️⃣4️⃣)
—---------------------------------------—
🌴 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ الاسْتِعَانَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} [سورة الفاتحة الآية: 5] وفي الحديث " إذا استعنت فاستعن بالله" (1) .
“Dan dalil tentang “Isti’anah” adalah firman-Nya:
”Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.”
[ Al-Fatihah: : 5 ]
Serta, dalam hadits:
”Jika engkau hendak meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah.”
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
TENTANG “ISTI’ANAH”. Bagian 2.
🔰 Macam-macam Isti’anah
Isti’anah –meminta pertolongan- ada bermacam-macam. Di antaranya apa yang dijelaskan oleh Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rohimahullah dalam kitabnya ”Syarah Tsalatsatil Ushul” halaman 62-63:
1️⃣ - Yang Pertama: Isti’anah –meminta pertolongan- kepada Allah Ta’ala ; berupa permintaan tolong yang mengandung unsur rendah diri yang sempurna dari seorang hamba kepada Robb-nya, penyerahan segala urusan kepada-Nya, serta meyakini dia akan mencukupinya.
👉 Jenis yang seperti ini tidak boleh diberikan kecuali kepada Allah Ta’ala.
⛔️ Memalingkan jenis yang pertama ini kepada selain Allah Ta’ala digolongkan ke dalam perbuatan syirik, yang bisa mengeluarkan seseorang dari Islam.
2️⃣- Yang Kedua: Isti’anah –meminta pertolongan- kepada makhluk, dalam perkara yang dia mampu. 👉 Hukum perkara ini sesuai dengan jenis perbuatan yang dimintakan pertolongan.
〰〰🔻 Apabila termasuk jenis kebaikan, maka hal itu diperbolehkan bagi orang yang meminta pertolongan, serta disyariatkan bagi orang yang dimintai pertolongan (untuk menolong, pen.).
Berdasarkan perintah Allah Ta’ala dalam surat Al-Maidah ayat ke-2 yang artinya: “Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.”.
〰〰🔻 Apabila termasuk jenis perbuatan mubah (diperbolehkan dalam syariat, pen), maka hukumnya diperbolehkan bagi orang yang meminta pertolongan dan yang dimintai pertolongan (untuk menolong, pen.).
✅ Hanya saja, orang yang dimintai tolong berkesempatan mendapatkan pahala berbuat baik kepada orang lain. Dari sisi orang yang dimintai pertolongan (untuk menolong) perbuatan ini disyariatkan. Berdasarkan firman Allah Ta’ala dalam surat Al-Baqoroh ayat 195 yang artinya: “Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
3️⃣ - Yang Ketiga: Isti’anah –meminta pertolongan- kepada makhluk, hidup, hadir (ada dihadapannya), namun tidak mampu,
👉 Yang seperti ini teranggap sebagai perbuatan sia-sia –yang tidak memiliki manfaat-.
📮Contohnya; Meminta pertolongan kepada seseorang yang keadaannya lemah –tidak mampu- untuk membawa barang berat.
4️⃣ ⛔️ - Yang Keempat: Isti’anah –meminta pertolongan- kepada orang mati secara mutlak –tanpa kecuali-, atau meminta pertolongan kepada orang hidup dalam perkara ghoib –yang tidak bisa diraba oleh panca indera-.
👉 Jenis yang seperti ini termasuk perbuatan syirik, karena hal ini tidak akan terjadi kecuali dari seseorang yang berkeyakinan bahwa orang-orang yang dimintai pertolongan ini memiliki kemampuan super tersembunyi di alam semesta.
5️⃣ - Yang Kelima: Isti’anah –meminta pertolongan- dengan perantara amalan-amalan sholeh, atau dengan keadaan-keadaan yang dicintai Allah Ta’ala.
👉 Jenis yang seperti ini disyariatkan di dalam agama, berdasarkan perintah Allah Ta’ala di dalam firman-Nya (artinya): ”Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.” [ Al-Baqoroh: 153 ]
(Selesai).
Wallahu a’lam bisshowab
.........................
🌍 Simak terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah @warisansalaf
___________________________
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5️⃣4️⃣)
—---------------------------------------—
🌴 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ الاسْتِعَانَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} [سورة الفاتحة الآية: 5] وفي الحديث " إذا استعنت فاستعن بالله" (1) .
“Dan dalil tentang “Isti’anah” adalah firman-Nya:
”Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.”
[ Al-Fatihah: : 5 ]
Serta, dalam hadits:
”Jika engkau hendak meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah.”
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
TENTANG “ISTI’ANAH”. Bagian 2.
🔰 Macam-macam Isti’anah
Isti’anah –meminta pertolongan- ada bermacam-macam. Di antaranya apa yang dijelaskan oleh Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rohimahullah dalam kitabnya ”Syarah Tsalatsatil Ushul” halaman 62-63:
1️⃣ - Yang Pertama: Isti’anah –meminta pertolongan- kepada Allah Ta’ala ; berupa permintaan tolong yang mengandung unsur rendah diri yang sempurna dari seorang hamba kepada Robb-nya, penyerahan segala urusan kepada-Nya, serta meyakini dia akan mencukupinya.
👉 Jenis yang seperti ini tidak boleh diberikan kecuali kepada Allah Ta’ala.
⛔️ Memalingkan jenis yang pertama ini kepada selain Allah Ta’ala digolongkan ke dalam perbuatan syirik, yang bisa mengeluarkan seseorang dari Islam.
2️⃣- Yang Kedua: Isti’anah –meminta pertolongan- kepada makhluk, dalam perkara yang dia mampu. 👉 Hukum perkara ini sesuai dengan jenis perbuatan yang dimintakan pertolongan.
〰〰🔻 Apabila termasuk jenis kebaikan, maka hal itu diperbolehkan bagi orang yang meminta pertolongan, serta disyariatkan bagi orang yang dimintai pertolongan (untuk menolong, pen.).
Berdasarkan perintah Allah Ta’ala dalam surat Al-Maidah ayat ke-2 yang artinya: “Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.”.
〰〰🔻 Apabila termasuk jenis perbuatan mubah (diperbolehkan dalam syariat, pen), maka hukumnya diperbolehkan bagi orang yang meminta pertolongan dan yang dimintai pertolongan (untuk menolong, pen.).
✅ Hanya saja, orang yang dimintai tolong berkesempatan mendapatkan pahala berbuat baik kepada orang lain. Dari sisi orang yang dimintai pertolongan (untuk menolong) perbuatan ini disyariatkan. Berdasarkan firman Allah Ta’ala dalam surat Al-Baqoroh ayat 195 yang artinya: “Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
3️⃣ - Yang Ketiga: Isti’anah –meminta pertolongan- kepada makhluk, hidup, hadir (ada dihadapannya), namun tidak mampu,
👉 Yang seperti ini teranggap sebagai perbuatan sia-sia –yang tidak memiliki manfaat-.
📮Contohnya; Meminta pertolongan kepada seseorang yang keadaannya lemah –tidak mampu- untuk membawa barang berat.
4️⃣ ⛔️ - Yang Keempat: Isti’anah –meminta pertolongan- kepada orang mati secara mutlak –tanpa kecuali-, atau meminta pertolongan kepada orang hidup dalam perkara ghoib –yang tidak bisa diraba oleh panca indera-.
👉 Jenis yang seperti ini termasuk perbuatan syirik, karena hal ini tidak akan terjadi kecuali dari seseorang yang berkeyakinan bahwa orang-orang yang dimintai pertolongan ini memiliki kemampuan super tersembunyi di alam semesta.
5️⃣ - Yang Kelima: Isti’anah –meminta pertolongan- dengan perantara amalan-amalan sholeh, atau dengan keadaan-keadaan yang dicintai Allah Ta’ala.
👉 Jenis yang seperti ini disyariatkan di dalam agama, berdasarkan perintah Allah Ta’ala di dalam firman-Nya (artinya): ”Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.” [ Al-Baqoroh: 153 ]
(Selesai).
Wallahu a’lam bisshowab
.........................
🌍 Simak terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah @warisansalaf
___________________________
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5️⃣5️⃣)
—--------------------------------------—
💢 PERMASALAHAN TERKAIT DENGAN ISTI’ANAH:
Hukum Meminta Pertolongan kepada Jin.
Oleh: Al-Lajnah ad-Daimah lil-Buhuts ‘Ilmiyyah wal Ifta`.
🔰 Pertanyaan Pertama dari fatwa nomer: 15924.
"Sebagian manusia menggunakan jin untuk mengobati penyakit. Mereka menganggap penyakit yang ada disebabkan oleh Jin. Mereka mengais rezeki dengan pekerjaan (penyembuhan) ini. Apa pendapat agama tentang permasalahan itu? Apakah perkara ini halal atau haram?"
🌷 Jawaban:
Tidak boleh bagi seorang muslim meminta bantuan Jin untuk tujuan apapun. Sebab, mereka (bangsa Jin) tidak akan membantu dirinya kecuali jika orang itu mau menaati mereka (bangsa Jin) dalam kemaksiatan kepada Allah; melakukan kesyirikan dan kekafiran, sebagaimana firman Allah Ta’ala
{وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا}
”Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” [ Al-Jin: 6 ]
Dan firman Allah Ta’ala:
{وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَامَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الْإِنْسِ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الْإِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ}
”Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami." Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)." Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” [ Al-An’am: 128 ]
👉 (Sehingga) Hasil apapun yang diambil dari pekerjaan ini hukumnya haram.
💯(Kemudian) Kesurupan jin ataupun penyakit lainnya (bisa) diobati dengan Al-Qur`an, doa-doa yang disyariatkan, ataupun obat-obatan yang diperbolehkan, (tentu saja) melalui orang-orang tepercaya dan beraqidah lurus.
Wabillahit_taufiq, washollallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi washahbihi wa sallam.
🔻Tertanda,
Ketua: Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
Anggota: Abdullah bin Ghudayan, Sholeh Al Fauzan, Abdul Aziz Alusy-Syaikh, dan Bakr Abu Zaid.
(Selesai).
📚 Sumber: ”Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah” (1/207).
Wallahu a’lam bisshowab (AH)
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5️⃣5️⃣)
—--------------------------------------—
💢 PERMASALAHAN TERKAIT DENGAN ISTI’ANAH:
Hukum Meminta Pertolongan kepada Jin.
Oleh: Al-Lajnah ad-Daimah lil-Buhuts ‘Ilmiyyah wal Ifta`.
🔰 Pertanyaan Pertama dari fatwa nomer: 15924.
"Sebagian manusia menggunakan jin untuk mengobati penyakit. Mereka menganggap penyakit yang ada disebabkan oleh Jin. Mereka mengais rezeki dengan pekerjaan (penyembuhan) ini. Apa pendapat agama tentang permasalahan itu? Apakah perkara ini halal atau haram?"
🌷 Jawaban:
Tidak boleh bagi seorang muslim meminta bantuan Jin untuk tujuan apapun. Sebab, mereka (bangsa Jin) tidak akan membantu dirinya kecuali jika orang itu mau menaati mereka (bangsa Jin) dalam kemaksiatan kepada Allah; melakukan kesyirikan dan kekafiran, sebagaimana firman Allah Ta’ala
{وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا}
”Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” [ Al-Jin: 6 ]
Dan firman Allah Ta’ala:
{وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَامَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الْإِنْسِ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الْإِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ}
”Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami." Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)." Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” [ Al-An’am: 128 ]
👉 (Sehingga) Hasil apapun yang diambil dari pekerjaan ini hukumnya haram.
💯(Kemudian) Kesurupan jin ataupun penyakit lainnya (bisa) diobati dengan Al-Qur`an, doa-doa yang disyariatkan, ataupun obat-obatan yang diperbolehkan, (tentu saja) melalui orang-orang tepercaya dan beraqidah lurus.
Wabillahit_taufiq, washollallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi washahbihi wa sallam.
🔻Tertanda,
Ketua: Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
Anggota: Abdullah bin Ghudayan, Sholeh Al Fauzan, Abdul Aziz Alusy-Syaikh, dan Bakr Abu Zaid.
(Selesai).
📚 Sumber: ”Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah” (1/207).
Wallahu a’lam bisshowab (AH)
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃 Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5️⃣6️⃣)
—--------------------------------------—
🌴 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ الاسْتِعَاذَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ} [سورة الفلق: 1] .
و {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ} [سورة الناس: 1]
“Dan dalil tentang “Isti’adzah” adalah firman Allah -Ta’ala- :
“Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh.” [ Surat Al-Falaq : 1 ]
“Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.” [ Surat An-Naas : 1 ]
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
➖ PENGERTIAN “ISTI’ADZAH”.
Isti’adzah artinya meminta perlindungan. Perlindungan yang dimaksud adalah agar dijaga dari segala perkara yang tidak disukai. [ Lihat Syarah Tsalatsatil Ushul hal. 63 , karya: Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin. ]
➖ MACAM-MACAM ISTI’ADZAH.
Secara keumuman isti’adzah ada dua macam: yang diperbolehkan, dan yang dilarang.
👉 Berdasarkan objek yang dimintai perlindungan, para ulama membaginya menjadi empat macam;
1️⃣ - Yang Pertama: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada Allah -Ta’ala-..
🔻 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah- menjelaskan, Isti’adzah jenis ini diiringi dengan:
- Perasaan butuh yang sangat tinggi kepada Allah -Ta’ala-,
- Berharap atas perlindungan Allah -Ta’ala-,
- Meyakini bahwa Allah -Ta’ala- akan memenuhi harapannya tersebut,
- Ia pun meyakini bahwa penjagaan Allah -Ta’ala- adalah yang maha sempurna, sebuah penjagaan yang bisa menjaga dirinya dari segala sesuatu yang merugikan di masa sekarang ataupun akan datang, besar maupun kecil, dari manusia ataupun selainnya. 📎 [ Lihat Syarah Tsalatsatil Ushul hal. 63 , karya: Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin. ]
🔻 Dalil tentang jenis pertama ini, adalah dua ayat yang disebutkan di atas; Surat Al-Falaq ayat 1 dan surat An-Naas ayat 1. Dimana Allah -Ta’ala- memerintahkan nabi-Nya untuk berlindung kepada-Nya.
2️⃣ – Yang Kedua: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada sifat Allah -Ta’ala-.
Perlu kita ketahui bersama, bahwa tatkala kita berlindung kepada sifat Allah -Ta’ala- pada hakekatnya kita berlindung kepada Allah -Ta'ala-; pemilik sifat tersebut.
✅ Banyak contoh dari Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- tentang jenis yang kedua ini, di antaranya:
〰〰1️⃣- Berlindung kepada kalimat-kalimat Allah -Ta’ala- , sebagaimana beliau -shollallahu ‘alaihi wasallam- pernah mengajarkan doa perlindungan ketika sampai atau singgah di suatu tempat:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
”Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk.” [ HR. Muslim no. 2708-(54), 2708-(55), 2709-(55). ] , Jika seseorang membaca doa perlindungan tersebut, tidak ada sesuatu apapun yang bisa mencelakakan dirinya.
〰〰2️⃣ - Berlindung kepada keagungan Allah -Ta’ala- , berikut ini penggalan doa yang diajarkan Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- kepada kita;
...وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي.
”… dan aku berlindung kepada keagungan-Mu agar tidak dibinasakan dari bawah (ditenggelamkan ke dalam bumi. –Pent.).” [ HR. Ahmad no. 4785, dan An-Nasai no. 5529, 5530. ]
📌 Adapun jenis ketiga dan keempat insya Allah pada pelajaran berikutnya.
Wallahu A’lamu bisshowab.
[ Sumber Rujukan : Syarah Tsalatsatil Ushul ; Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin -rohimahullah- ]
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5️⃣6️⃣)
—--------------------------------------—
🌴 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ الاسْتِعَاذَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ} [سورة الفلق: 1] .
و {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ} [سورة الناس: 1]
“Dan dalil tentang “Isti’adzah” adalah firman Allah -Ta’ala- :
“Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh.” [ Surat Al-Falaq : 1 ]
“Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.” [ Surat An-Naas : 1 ]
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
➖ PENGERTIAN “ISTI’ADZAH”.
Isti’adzah artinya meminta perlindungan. Perlindungan yang dimaksud adalah agar dijaga dari segala perkara yang tidak disukai. [ Lihat Syarah Tsalatsatil Ushul hal. 63 , karya: Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin. ]
➖ MACAM-MACAM ISTI’ADZAH.
Secara keumuman isti’adzah ada dua macam: yang diperbolehkan, dan yang dilarang.
👉 Berdasarkan objek yang dimintai perlindungan, para ulama membaginya menjadi empat macam;
1️⃣ - Yang Pertama: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada Allah -Ta’ala-..
🔻 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah- menjelaskan, Isti’adzah jenis ini diiringi dengan:
- Perasaan butuh yang sangat tinggi kepada Allah -Ta’ala-,
- Berharap atas perlindungan Allah -Ta’ala-,
- Meyakini bahwa Allah -Ta’ala- akan memenuhi harapannya tersebut,
- Ia pun meyakini bahwa penjagaan Allah -Ta’ala- adalah yang maha sempurna, sebuah penjagaan yang bisa menjaga dirinya dari segala sesuatu yang merugikan di masa sekarang ataupun akan datang, besar maupun kecil, dari manusia ataupun selainnya. 📎 [ Lihat Syarah Tsalatsatil Ushul hal. 63 , karya: Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin. ]
🔻 Dalil tentang jenis pertama ini, adalah dua ayat yang disebutkan di atas; Surat Al-Falaq ayat 1 dan surat An-Naas ayat 1. Dimana Allah -Ta’ala- memerintahkan nabi-Nya untuk berlindung kepada-Nya.
2️⃣ – Yang Kedua: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada sifat Allah -Ta’ala-.
Perlu kita ketahui bersama, bahwa tatkala kita berlindung kepada sifat Allah -Ta’ala- pada hakekatnya kita berlindung kepada Allah -Ta'ala-; pemilik sifat tersebut.
✅ Banyak contoh dari Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- tentang jenis yang kedua ini, di antaranya:
〰〰1️⃣- Berlindung kepada kalimat-kalimat Allah -Ta’ala- , sebagaimana beliau -shollallahu ‘alaihi wasallam- pernah mengajarkan doa perlindungan ketika sampai atau singgah di suatu tempat:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
”Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk.” [ HR. Muslim no. 2708-(54), 2708-(55), 2709-(55). ] , Jika seseorang membaca doa perlindungan tersebut, tidak ada sesuatu apapun yang bisa mencelakakan dirinya.
〰〰2️⃣ - Berlindung kepada keagungan Allah -Ta’ala- , berikut ini penggalan doa yang diajarkan Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- kepada kita;
...وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي.
”… dan aku berlindung kepada keagungan-Mu agar tidak dibinasakan dari bawah (ditenggelamkan ke dalam bumi. –Pent.).” [ HR. Ahmad no. 4785, dan An-Nasai no. 5529, 5530. ]
📌 Adapun jenis ketiga dan keempat insya Allah pada pelajaran berikutnya.
Wallahu A’lamu bisshowab.
[ Sumber Rujukan : Syarah Tsalatsatil Ushul ; Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin -rohimahullah- ]
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃 Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5️⃣7️⃣)
—--------------------------------------—
➖ MACAM-MACAM ISTI’ADZAH. (Bagian 2)
3️⃣ - Yang Ketiga: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada:
1- Orang-orang yang telah meninggal, atau
2- Kepada orang yang masih hidup serta mampu memberikan perlindungan, namun tidak ada dihadapannya.
📎 Jenis yang ketiga ini termasuk kategori dosa besar syirik. [ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 64; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin. ]
💢 Termasuk dalam jenis ini adalah, isti’adzah –meminta perlindungan- kepada bangsa Jin.
🔻 Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin -rohimahulah- menyebutkan sebuah ayat yang menjadi dalil tentang permasalahan ini, Allah -Ta'ala- berfirman:
{وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْأِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقاً} [سورة الجن، الآية: 6]
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” [ Surat Al-Jin : 6 ]
🔘 Beliau -rohimahullah- dalam kitab "Al-Qoulul Mufid" menjelaskan,
“Ayat ini menunjukkan bahwa Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada bangsa Jin hukumnya haram. Karena hal itu tidak memberikan manfaat (yang hakiki) kepada peminta perlindungan. 👉 Justru malah menjadikannya semakin takut (dan lemah)." 📎 [ Lihat ”Al-Qoulul Mufid” (1/251) ]
〰 Beliau menambahkan,
“Adanya manfaat dari mereka tidak kemudian menafikan kesyirikannya. Karena manusia terkadang bisa mengambil manfaat dari sebuah kesyirikan. Contohnya: Bangsa Jin yang terkadang bisa memberikan perlindungan kepadamu… ” 📎 [ Lihat ”Al-Qoulul Mufid” (1/257) ]
Sehingga jangan meminta perlindungan kepada mereka, walaupun ada manfaatnya, karena hal itu mengandung kesyirikan. Sementara kesyirikan itu adalah dosa yang terbesar.
4️⃣- Yang Keempat: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada makhluk yang dapat memberikan perlindungan, dari jenis manusia , tempat, atau selainnya.
👉 Jenis seperti ini hukumnya boleh.
🔻 Di antara dalil tentang permasalahan ini, Sabda Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- tentang fitnah,
وَمَنْ وَجَدَ فِيهَا مَلْجَأً فَلْيَعُذْ بِهِ
“Barangsiapa mendapatkan tempat berlindung dikala itu, hendaklah ia berlindung dengannya.” [ HR. Muslim no. 2886-(10) ] ,
🔘 Di dalam hadits ini, Rasululullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- membimbing kita untuk berlindung di sebuah tempat yang bisa melindungi kita dari pengaruh fitnah, saat itu terjadi.
📌 Catatan:
"Apabila ada seseorang meminta perlindungan dari kejahatan orang zhalim, maka ia wajib dilindungi.
Apabila ia meminta perlindungan agar bisa melakukan satu hal yang dilarang, atau lari dari suatu kewajiban, maka ia haram (yakni; tidak boleh) dilindungi.
[ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 64; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin. ]
Wallahu A’lamu bisshowab.
📚 [ Referensi Utama: Syarah Tsalatsatil Ushul karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah-. ]
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5️⃣7️⃣)
—--------------------------------------—
➖ MACAM-MACAM ISTI’ADZAH. (Bagian 2)
3️⃣ - Yang Ketiga: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada:
1- Orang-orang yang telah meninggal, atau
2- Kepada orang yang masih hidup serta mampu memberikan perlindungan, namun tidak ada dihadapannya.
📎 Jenis yang ketiga ini termasuk kategori dosa besar syirik. [ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 64; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin. ]
💢 Termasuk dalam jenis ini adalah, isti’adzah –meminta perlindungan- kepada bangsa Jin.
🔻 Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin -rohimahulah- menyebutkan sebuah ayat yang menjadi dalil tentang permasalahan ini, Allah -Ta'ala- berfirman:
{وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْأِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقاً} [سورة الجن، الآية: 6]
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” [ Surat Al-Jin : 6 ]
🔘 Beliau -rohimahullah- dalam kitab "Al-Qoulul Mufid" menjelaskan,
“Ayat ini menunjukkan bahwa Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada bangsa Jin hukumnya haram. Karena hal itu tidak memberikan manfaat (yang hakiki) kepada peminta perlindungan. 👉 Justru malah menjadikannya semakin takut (dan lemah)." 📎 [ Lihat ”Al-Qoulul Mufid” (1/251) ]
〰 Beliau menambahkan,
“Adanya manfaat dari mereka tidak kemudian menafikan kesyirikannya. Karena manusia terkadang bisa mengambil manfaat dari sebuah kesyirikan. Contohnya: Bangsa Jin yang terkadang bisa memberikan perlindungan kepadamu… ” 📎 [ Lihat ”Al-Qoulul Mufid” (1/257) ]
Sehingga jangan meminta perlindungan kepada mereka, walaupun ada manfaatnya, karena hal itu mengandung kesyirikan. Sementara kesyirikan itu adalah dosa yang terbesar.
4️⃣- Yang Keempat: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada makhluk yang dapat memberikan perlindungan, dari jenis manusia , tempat, atau selainnya.
👉 Jenis seperti ini hukumnya boleh.
🔻 Di antara dalil tentang permasalahan ini, Sabda Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- tentang fitnah,
وَمَنْ وَجَدَ فِيهَا مَلْجَأً فَلْيَعُذْ بِهِ
“Barangsiapa mendapatkan tempat berlindung dikala itu, hendaklah ia berlindung dengannya.” [ HR. Muslim no. 2886-(10) ] ,
🔘 Di dalam hadits ini, Rasululullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- membimbing kita untuk berlindung di sebuah tempat yang bisa melindungi kita dari pengaruh fitnah, saat itu terjadi.
📌 Catatan:
"Apabila ada seseorang meminta perlindungan dari kejahatan orang zhalim, maka ia wajib dilindungi.
Apabila ia meminta perlindungan agar bisa melakukan satu hal yang dilarang, atau lari dari suatu kewajiban, maka ia haram (yakni; tidak boleh) dilindungi.
[ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 64; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin. ]
Wallahu A’lamu bisshowab.
📚 [ Referensi Utama: Syarah Tsalatsatil Ushul karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah-. ]
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5️⃣8️⃣)
—--------------------------------------—
💢 ISTIGHOTSAH ADALAH IBADAH:
🌴 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ الاسْتِغَاثَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ} [سورة الأنفال، الآية: 9]
”Dan dalil tentang “Istighotsah” adalah firman Allah -Ta’ala- :
”(Ingatlah), ketika kalian memohon pertolongan kepada Tuhan kalian (yakni kepada Allah), lalu diperkenankan-Nya bagi kalian". [ Surat Al-Anfal : 9 ]
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
➖ PENGERTIAN “ISTIGHOTSAH.
Istighotsah artinya meminta ‘ghouts’. Sedangkan kata ‘ghouts’ dalam bahasa Arab berarti; pertolongan.
✅ Secara spesifik bentuk pertolongan pada ‘Istighotsah’ adalah agar diselamatkan dari bencana, malapetaka, maupun kebinasaan.
[ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 65 , karya: Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin. ]
👉 Ringkasnya, Istighotsah adalah meminta pertolongan tatkala ditimpa musibah, agar musibah tersebut dihilangkan.
➖ MACAM-MACAM ISTIGHOTSAH.
Istighotsah ada empat macam:
1️⃣ - Yang Pertama: Istighotsah kepada Allah -Ta’ala-.
Artinya: seseorang meminta pertolongan kepada Allah -Ta'ala- tatkala ditimpa musibah agar musibah tersebut dihilangkan darinya.
🔻 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah- menjelaskan, Istighotsah jenis ini termasuk amalan yang utama dan sempurna’.
- Jenis pertama ini termasuk perbuatan yang biasa dilakukan oleh para Rasul -‘alaihimus salam- beserta para pengikutnya.
🔘 Adapun dalil tentang jenis pertama ini adalah ayat yang disebutkan di atas, artinya:
”(Ingatlah), ketika kalian memohon pertolongan kepada Tuhan kalian (yakni kepada Allah), lalu diperkenankan-Nya bagi kalian". [ Surat Al-Anfal : 9 ]
✅ Kisah di balik ayat ini; Tatkala perang Badr, jumlah pasukan kaum muslimin sekitar 310 orang, sedangkan jumlah pasukan musyrikin ribuan orang.
Saat itu, Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- tak henti-hentinya memanjatkan ‘doa istighotsah’ seraya mengangkat kedua tangannya hingga selendang yang diselempangkan pada kedua pundak beliau jatuh.
🔻 Akhir cerita , Allah -Ta’ala- turunkan ayat tadi (surat al-Anfal:9) sebagai kabar gembira bahwa pertolongan Allah -Ta'ala- segera datang.
[ Selengkapnya lihat HR. Muslim No. 1763-(58). ]
2️⃣ – Yang Kedua: Istighotsah –meminta pertolongan tatkala ditimpa musibah- kepada dua jenis manusia:
1- Orang-orang yang telah meninggal dunia, dan
2- Orang-orang yang masih hidup serta mampu untuk memberikan pertolongan, namun tidak ada dihadapannya
📎 Jenis yang kedua ini termasuk jenis kesyirikan.
Karena, orang yang meminta pertolongan kepada dua jenis tadi pasti meyakini bahwa mereka (dua jenis manusia tadi, pen. ) memiliki pengaruh atau kemampuan di alam ini; mendatangkan kemanfaatan dunia, atau menolak bala.
(( Sementara kemampuan rububiyyah seperti itu yang memiliki hanya Allah -Ta’ala-. , pent. ))
💢 Dalam kasus tadi, ia meyakini selain Allah -Ta’ala- memiliki kemampuan rububiyyah.
(( Keyakinan seperti ini harus dibuang jauh-jauh karena termasuk ‘keyakinan syirik’. –pent. ))
[ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 66; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin. ]
📌 Bersambung...
Wallahu A’lamu bisshowab.
[ Sumber Rujukan : 'Syarah Tsalatsatil Ushul' ; Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin -rohimahullah- ]
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5️⃣8️⃣)
—--------------------------------------—
💢 ISTIGHOTSAH ADALAH IBADAH:
🌴 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ الاسْتِغَاثَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ} [سورة الأنفال، الآية: 9]
”Dan dalil tentang “Istighotsah” adalah firman Allah -Ta’ala- :
”(Ingatlah), ketika kalian memohon pertolongan kepada Tuhan kalian (yakni kepada Allah), lalu diperkenankan-Nya bagi kalian". [ Surat Al-Anfal : 9 ]
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
➖ PENGERTIAN “ISTIGHOTSAH.
Istighotsah artinya meminta ‘ghouts’. Sedangkan kata ‘ghouts’ dalam bahasa Arab berarti; pertolongan.
✅ Secara spesifik bentuk pertolongan pada ‘Istighotsah’ adalah agar diselamatkan dari bencana, malapetaka, maupun kebinasaan.
[ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 65 , karya: Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin. ]
👉 Ringkasnya, Istighotsah adalah meminta pertolongan tatkala ditimpa musibah, agar musibah tersebut dihilangkan.
➖ MACAM-MACAM ISTIGHOTSAH.
Istighotsah ada empat macam:
1️⃣ - Yang Pertama: Istighotsah kepada Allah -Ta’ala-.
Artinya: seseorang meminta pertolongan kepada Allah -Ta'ala- tatkala ditimpa musibah agar musibah tersebut dihilangkan darinya.
🔻 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah- menjelaskan, Istighotsah jenis ini termasuk amalan yang utama dan sempurna’.
- Jenis pertama ini termasuk perbuatan yang biasa dilakukan oleh para Rasul -‘alaihimus salam- beserta para pengikutnya.
🔘 Adapun dalil tentang jenis pertama ini adalah ayat yang disebutkan di atas, artinya:
”(Ingatlah), ketika kalian memohon pertolongan kepada Tuhan kalian (yakni kepada Allah), lalu diperkenankan-Nya bagi kalian". [ Surat Al-Anfal : 9 ]
✅ Kisah di balik ayat ini; Tatkala perang Badr, jumlah pasukan kaum muslimin sekitar 310 orang, sedangkan jumlah pasukan musyrikin ribuan orang.
Saat itu, Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- tak henti-hentinya memanjatkan ‘doa istighotsah’ seraya mengangkat kedua tangannya hingga selendang yang diselempangkan pada kedua pundak beliau jatuh.
🔻 Akhir cerita , Allah -Ta’ala- turunkan ayat tadi (surat al-Anfal:9) sebagai kabar gembira bahwa pertolongan Allah -Ta'ala- segera datang.
[ Selengkapnya lihat HR. Muslim No. 1763-(58). ]
2️⃣ – Yang Kedua: Istighotsah –meminta pertolongan tatkala ditimpa musibah- kepada dua jenis manusia:
1- Orang-orang yang telah meninggal dunia, dan
2- Orang-orang yang masih hidup serta mampu untuk memberikan pertolongan, namun tidak ada dihadapannya
📎 Jenis yang kedua ini termasuk jenis kesyirikan.
Karena, orang yang meminta pertolongan kepada dua jenis tadi pasti meyakini bahwa mereka (dua jenis manusia tadi, pen. ) memiliki pengaruh atau kemampuan di alam ini; mendatangkan kemanfaatan dunia, atau menolak bala.
(( Sementara kemampuan rububiyyah seperti itu yang memiliki hanya Allah -Ta’ala-. , pent. ))
💢 Dalam kasus tadi, ia meyakini selain Allah -Ta’ala- memiliki kemampuan rububiyyah.
(( Keyakinan seperti ini harus dibuang jauh-jauh karena termasuk ‘keyakinan syirik’. –pent. ))
[ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 66; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin. ]
📌 Bersambung...
Wallahu A’lamu bisshowab.
[ Sumber Rujukan : 'Syarah Tsalatsatil Ushul' ; Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin -rohimahullah- ]
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Forwarded from Ukhuwah Anak Kuliah
Forwarded from Pelajaran TAUHID
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 2⃣1⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- mengatakan:
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى : {وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا} [الجن: 18] (1)
(1) Dalilnya firman Allah Ta’ala: “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah –‘Azza waJalla-.” [Al-Jin:18]
〰〰〰〰〰
💢PENJELASAN:
(1) Pembaca –yang dirahmati Allah-, Pembahasan kali ini, Kita masih membahas ayat ke-18 dari surat Al-Jin.
📝 Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin –Rohimahullah- menjelaskan,
👉🏻 “Allah –Subhanahu waTa’ala- tidak ridho kepada kekafiran dan kesyirikan, Oleh karena itu Allah Ta’ala mengutus para Rasul dan menurunkan kitab-kitab Nya untuk memerangi kekafiran dan kesyirikan serta membinasakannya.
Allah –Ta’ala- berfirman dalam surat Al-Anfal ayat 39:
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ
📖 “Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.”
✔️ Jika Allah dan Rasul-Nya tidak rela dengan kekafiran dan kesyirikan, maka seorang mukmin juga wajib untuk tidak rela dengan kedua perkara itu. Karena kerelaan seorang mukmin serta kemarahannya harus selaras dengan kerelaan Allah –Ta’ala- dan kemurkaan-Nya. Dia pun hendaknya marah (kepada sesuatu) karena Allah –Ta’ala marah , dan rela terhadap sesuatu yang Allah –‘Azza waJalla- rela kepadanya.
Wallahu A’lamu bisshowaab
(Bersambung,insya Allah…)
📚 Referensi: Syarah Tsalatsatil Ushul karya Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin Rohimahullah
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 2⃣1⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- mengatakan:
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى : {وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا} [الجن: 18] (1)
(1) Dalilnya firman Allah Ta’ala: “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah –‘Azza waJalla-.” [Al-Jin:18]
〰〰〰〰〰
💢PENJELASAN:
(1) Pembaca –yang dirahmati Allah-, Pembahasan kali ini, Kita masih membahas ayat ke-18 dari surat Al-Jin.
📝 Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin –Rohimahullah- menjelaskan,
👉🏻 “Allah –Subhanahu waTa’ala- tidak ridho kepada kekafiran dan kesyirikan, Oleh karena itu Allah Ta’ala mengutus para Rasul dan menurunkan kitab-kitab Nya untuk memerangi kekafiran dan kesyirikan serta membinasakannya.
Allah –Ta’ala- berfirman dalam surat Al-Anfal ayat 39:
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ
📖 “Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.”
✔️ Jika Allah dan Rasul-Nya tidak rela dengan kekafiran dan kesyirikan, maka seorang mukmin juga wajib untuk tidak rela dengan kedua perkara itu. Karena kerelaan seorang mukmin serta kemarahannya harus selaras dengan kerelaan Allah –Ta’ala- dan kemurkaan-Nya. Dia pun hendaknya marah (kepada sesuatu) karena Allah –Ta’ala marah , dan rela terhadap sesuatu yang Allah –‘Azza waJalla- rela kepadanya.
Wallahu A’lamu bisshowaab
(Bersambung,insya Allah…)
📚 Referensi: Syarah Tsalatsatil Ushul karya Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin Rohimahullah
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
📠 Dikutip dari channel @warisansalaf
Dipublikasikan oleh ⤵
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 طالب العلم جيكارنج
🔗 Pada Selasa 14 Dzulhijjah 1438 H || 05 September 2017 M || #tauhid #tsalatsatulushul || Untuk pertemuan sebelumnya silahkan klik https://is.gd/tauhid
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
GALERI TIC:
Islam Tidak Merayakan Imlek.
#Agama#Islam#Merayakan#Bagimu#Tauhid#Aqidah.
Join & Share di : https://t.me/galeriTIC
Islam Tidak Merayakan Imlek.
#Agama#Islam#Merayakan#Bagimu#Tauhid#Aqidah.
Join & Share di : https://t.me/galeriTIC
Forwarded from GALERI TIC [TholibulIlmiCikarang]🇮🇩
Forwarded from GALERI TIC [TholibulIlmiCikarang]🇮🇩
GOLONGAN YANG MENDAPATKAN..
#golongan #tauhid
#postergtic
Follow :
Instagram : @galeritic
Telegram : t.me/galeri_tic
🌏Simak siaran online kami di :
Www.almuwahhidiin.com
#golongan #tauhid
#postergtic
Follow :
Instagram : @galeritic
Telegram : t.me/galeri_tic
🌏Simak siaran online kami di :
Www.almuwahhidiin.com