Forwarded from KesesatanKhawarij
DIANTARA KESESATAN YUSUF AL-QARADHAWY (TOKOH IKHWANUL MUSLIMIN)
โ๐ผ Asy-Syaikh Dr. Arafat bin Hasan al-Muhammady hafizhahullah berkata:
ุชุฑุญู ุงููุฑุถุงูู ุนูู ุงูุจุงุจุง ููุญูุง ูุฃูู ู ุฎูุต ูู ุฏููู! ูู ุง ูู ุฏููู ุงูุฐู ุฃุฎูุต ูู ุณุจูููุ ุฅู ุงููู ุซุงูุซ ุซูุงุซุฉุ ุนูุณู ุงุจู ุงูููุ ูุฅููุงุฑูู ูุจูุฉ ูุจููุง ู ุญู ุฏ ๏ทบ.
"Al-Qaradhawy mendoakan rahmat untuk Paus Yohanes karena menurutnya dia seorang yang ikhlas dalam agamanya! Apakah agamanya yang dia ikhlas di jalannya tersebut?! Meyakini bahwa Allah adalah yang ketiga dari yang tiga, Isa anak Allah, dan mengingkari kenabian nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam!"
โโโโโโโโโโโ
Serta Publikasi
โ Join Telegram
๐ต https://telegram.me/KesesatanKhawarij
Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya
โโโโโโโโโโโ
โ๐กโ๐กโ๐กโ๐กโ๐กโ
Sumber, https://twitter.com/Arafatbinhassan/status/886786656556240897
http://telegram.me/ForumSalafy
โ๐ผ Asy-Syaikh Dr. Arafat bin Hasan al-Muhammady hafizhahullah berkata:
ุชุฑุญู ุงููุฑุถุงูู ุนูู ุงูุจุงุจุง ููุญูุง ูุฃูู ู ุฎูุต ูู ุฏููู! ูู ุง ูู ุฏููู ุงูุฐู ุฃุฎูุต ูู ุณุจูููุ ุฅู ุงููู ุซุงูุซ ุซูุงุซุฉุ ุนูุณู ุงุจู ุงูููุ ูุฅููุงุฑูู ูุจูุฉ ูุจููุง ู ุญู ุฏ ๏ทบ.
"Al-Qaradhawy mendoakan rahmat untuk Paus Yohanes karena menurutnya dia seorang yang ikhlas dalam agamanya! Apakah agamanya yang dia ikhlas di jalannya tersebut?! Meyakini bahwa Allah adalah yang ketiga dari yang tiga, Isa anak Allah, dan mengingkari kenabian nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam!"
โโโโโโโโโโโ
Serta Publikasi
โ Join Telegram
๐ต https://telegram.me/KesesatanKhawarij
Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya
โโโโโโโโโโโ
โ๐กโ๐กโ๐กโ๐กโ๐กโ
Sumber, https://twitter.com/Arafatbinhassan/status/886786656556240897
http://telegram.me/ForumSalafy
Telegram
KesesatanKhawarij
Membongkar kesesatan Teroris/Khawarij dan yang semisal Sampai ke akar akarnya
Forwarded from SALAFY BANDUNG
Bismillah.
Berkat Rahmat Alloh subhanahu wa ta'ala semata, Telah Terselenggara Muhadhoroh Ilmiyah Masjid Agung al Ukhuwwah Balai Kota Bandung, Berikut Rekaman Audio Semoga Bermanfaat :
Tema: "Ayah Ibu, Kemana Akan Kau Bawa Putra - Putrimu ?"
Pemateri: Al-Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh ุญูุธู ุงููู ุชุนุงูู
(Pengasuh Ma'had Minhajul Atsar Jember & Pembina Majalah Asy Syari'ah )
Waktu : 21 Shafar 1441 H/ 20 Oktober 2019 M
Tempat : Masjid Agung Al-Ukhuwah Balai Kota Bandung Jl. Wastukancana No. 27 Kota Bandung
https://goo.gl/maps/VtnMyMdzzwS2
Informasi :
08562908112 - 081224149409
Penyelenggara : Yayasan Ali bin Abi Thalib Bandung
๐ปSesi 1 - Sesi 2 dan Tanya Jawab
Radio Salafy Bandung :
http://www.salafybandung.com/2019/10/muhadhoroh-ilmiyah-ahlussunnah-masjid.html?m=1
Didukung Oleh :
RII (Radio Islam Indonesia):
https://play.google.com/store/apps/details?id=dev.oasemedia.radioislamindonesia
Gabung Channel Telegram :
https://t.me/salafybandung
Radio Salafy Bandung ๐ฎ๐ฉ
Media Dakwah Tashfiyah dan Tarbiyah
Berkat Rahmat Alloh subhanahu wa ta'ala semata, Telah Terselenggara Muhadhoroh Ilmiyah Masjid Agung al Ukhuwwah Balai Kota Bandung, Berikut Rekaman Audio Semoga Bermanfaat :
Tema: "Ayah Ibu, Kemana Akan Kau Bawa Putra - Putrimu ?"
Pemateri: Al-Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh ุญูุธู ุงููู ุชุนุงูู
(Pengasuh Ma'had Minhajul Atsar Jember & Pembina Majalah Asy Syari'ah )
Waktu : 21 Shafar 1441 H/ 20 Oktober 2019 M
Tempat : Masjid Agung Al-Ukhuwah Balai Kota Bandung Jl. Wastukancana No. 27 Kota Bandung
https://goo.gl/maps/VtnMyMdzzwS2
Informasi :
08562908112 - 081224149409
Penyelenggara : Yayasan Ali bin Abi Thalib Bandung
๐ปSesi 1 - Sesi 2 dan Tanya Jawab
Radio Salafy Bandung :
http://www.salafybandung.com/2019/10/muhadhoroh-ilmiyah-ahlussunnah-masjid.html?m=1
Didukung Oleh :
RII (Radio Islam Indonesia):
https://play.google.com/store/apps/details?id=dev.oasemedia.radioislamindonesia
Gabung Channel Telegram :
https://t.me/salafybandung
Radio Salafy Bandung ๐ฎ๐ฉ
Media Dakwah Tashfiyah dan Tarbiyah
Masjid Agung Al-Ukhuwwah ยท Jl. Wastukencana No.27, Babakan Ciamis, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40117
โ
โ
โ
โ
โ
ยท Masjid
Forwarded from SALAFY BANDUNG
Ayah_Ibu,_Kemana_Akan_Kau_Bawa_Putra.mp3
26.6 MB
Forwarded from SALAFY BANDUNG
Ayah_Ibu,_Kemana_Akan_Kau_Bawa_Putra.mp3
22.2 MB
Forwarded from Faidah Sahabat Salafiyyin
*ุจูุณูููููููููููููููููููููููู
ู ุงููููู ุงูุฑููุญูู
ููู ุงูุฑููุญูููู
*
๐ด๐ด๐ด๐ด๐ด๐ด๐ด๐ด
*_HADIRILAH KAJIAN RUTIN SELASA MALAM_*
__________
Insya Allah
๐ *Hari* : Selasa Malam Rabu,
24 Shafar 1441 H
(22 Oktober 2019 )
โฐ *Waktu* : Ba'da Maghrib - isya
๐๐๐
Tempat:
*Gg.Banteng 1 Pasarebo - Purwakarta*
๐บPemateri :
*_Al-Ustadz Mahmud Barjib_*
ุญูุธู ุงููู
(Alumnus Daarul Hadits Dammaj - Yaman dan Pengajar Pondok Pesantren Daarul Atsaar Purwakarta )
๐ฅ๐ฅ๐ *Tema :*
Tafsir Juz Amma
Semoga Allah ta'ala memudahkan langkah kita menuju majlis ilmu,
Barakallahu fiikum
โจโจโจ
*KHUSUS IKHWAN*
๐ฒ info:
0823 2207 0000
Dipublikasikan Oleh:
๐ WA Salafy Purwakarta
๐ Joint Channel: https://t.me/salafypurwakarta
๐ด๐ด๐ด๐ด๐ด๐ด๐ด๐ด
*_HADIRILAH KAJIAN RUTIN SELASA MALAM_*
__________
Insya Allah
๐ *Hari* : Selasa Malam Rabu,
24 Shafar 1441 H
(22 Oktober 2019 )
โฐ *Waktu* : Ba'da Maghrib - isya
๐๐๐
Tempat:
*Gg.Banteng 1 Pasarebo - Purwakarta*
๐บPemateri :
*_Al-Ustadz Mahmud Barjib_*
ุญูุธู ุงููู
(Alumnus Daarul Hadits Dammaj - Yaman dan Pengajar Pondok Pesantren Daarul Atsaar Purwakarta )
๐ฅ๐ฅ๐ *Tema :*
Tafsir Juz Amma
Semoga Allah ta'ala memudahkan langkah kita menuju majlis ilmu,
Barakallahu fiikum
โจโจโจ
*KHUSUS IKHWAN*
๐ฒ info:
0823 2207 0000
Dipublikasikan Oleh:
๐ WA Salafy Purwakarta
๐ Joint Channel: https://t.me/salafypurwakarta
Telegram
Salafy Purwakarta
Info Ma'had Purwakarta
Menyajikan Artikel, Poster dan Audio Kajian Salafy di Purwakarta - Jawa Barat
Pembina :
al-Ustadz Hamzah Bajry
al-Ustadz Mahmud Barjib
al-Ustadz Idris
Hafidzahumullah Jami'an
Menyajikan Artikel, Poster dan Audio Kajian Salafy di Purwakarta - Jawa Barat
Pembina :
al-Ustadz Hamzah Bajry
al-Ustadz Mahmud Barjib
al-Ustadz Idris
Hafidzahumullah Jami'an
Forwarded from Atsar ID
:: BUKAN SEMANGAT KALENG-KALENG ::
Thalabul ilmi atau ngaji adalah ciri khasnya seorang yang mengaku salafy ahlussunnah wal jamaah, karena mereka tidak boleh ridha dengan kebodohan. Oleh karena itu, dia harus semangat untuk datang ke majelis taklim agar bisa mendengar ilmu dan tidak menjadi orang yang bodoh terhadap agamanya.
Lihatlah para ulama salaf! Mereka adalah teladan di dalam mencari ilmu, karena semangat mereka bukan semangat kaleng-kaleng. Ini buktinya:
ยป Sampai rela menginap agar dapat tempat di depan majelis
Al Hafizh Ja'far ibn Durustuwiyah, salah seorang murid dari Al Imam Ali ibnul Madini al Bashri rahimahullahu pernah mengisahkan tentang majelis syaikhnya, Ali ibnul Madini. Beliau bercerita, "Dahulu jika ingin bermajelis di majelisnya Imam Ibnul Madini, kami akan mendatanginya di waktu ashar, padahal majelis akan dibuka pada esok harinya. Kami pun duduk menunggu sepanjang malam di tempat kami karena khawatir jika tidak melakukan hal ini niscaya kami besok tidak mendapat tempat untuk mendengar hadits-hadits dari syaikh."
(Al Jamiu li Akhlaqir Rawi-Khathib al Baghdadi 2/138 dan Al Adabusy Syariah-Ibnu Muflih 2/148).
ยป Mengulang pelajaran sampai 100 kali, 70 kali dan 50 kali
Ibnul Jauzi rahimahullahu menyebutkan, "Dahulu Abu Ishaq asy Syairazi mengulang-ulang pelajarannya sebanyak 100 kali, sedangkan Al Kiya (salah seorang ulama Asy Syafi'iyah) mengulang-ulang pelajarannya sebanyak 70 kali. Al Hasan ibn Abi Bakr an Naisaburi al Faqih berkata kepada kami, Tidaklah tercapai hafalanku seperti ini (kuat) sampai diulang sebanyak 50 kali.
(Al Hatsu ala Hifzhil Ilmi-Ibnul Jauzi, dinukil dari Al Jami fil Hatsi ala Hifzhil Ilmi, hal. 254, Maktabah Ibni Taimiyyah 1991).
ยป Lebih suka ilmu dibanding keluarga
Sufyan ibn Uyainah berkata bahwa Mutharrif rahimahullahu pernah mengatakan, "Aku lebih menyukai duduk-duduk dengan kalian (para ahlul hadits) dibandingkan aku bersama keluargaku."
(Sanadnya shahih, dinukil dari Syarafu Ashabil Hadits-Khathib al Baghdadi, hal. 132, cet. Darul Furqan 2008).
ยป Menuntut ilmu lebih disuka dibanding bersedekah dengan seluruh isi dunia
Al Hasan rahimahullahu berkata, "Sesungguhnya aku belajar satu bab dari permasalahan ilmu, kemudian aku ajarkan kepada seorang muslim, maka itu lebih aku sukai dibandingkan dengan mendapatkan dunia seluruhnya yang aku salurkan di jalan Allah."
(Sanadnya shahih, lihat Shahih Al Faqih wal Mutafaqqih li Khathib al Baghdadi, hal. 13, cet. Darul Wathan 1997).
ยป Belajar tak kenal batas waktu dan tempat
Abu Hilal Al Hasan ibn Abdillah al Askari rahimahullahu berkata, "Abu Bakr al Khiyath an Nahwi selalu belajar di setiap waktunya, sampaipun ketika di jalan. Teradang dia sampai terjungkal ke tebing atau menabrak ketika berkendaraan dengan hewannya.
(Al Hatsu ala Thalabil Ilmi wal Ijtihadi fi Jam'ihi- Abu Hilal Al Hasan ibn Abdillah al Askari, hal. 40, cet. Maktabah Ibni Taimiyyah 1991)
ยป Umur bukan halangan tuk belajar
Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata tentang Imam Abu Bakr al Qaffal, Abdullah ibn Ahmad al Khurasani rahimahullahu (termasuk dari ulama asy syafi'iyyah), "Beliau memulai belajar ilmu padahal umurnya sudah 30 tahun. Beliau pun tinggalkan pekerjaannya untuk memfokuskan diri kepada ilmu (pekerjaannya ketika itu adalah tukang kunci).
(Siyar Alamun Nubala 17/407).
Semoga ini bisa bermanfaat buat saya selaku penulis dan kaum muslimin pada umumnya, amin.
@SedikitFaidahSaja
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy
Telegram : t.me/atsarid
Twitter: twitter.com/atsarid
Line : https://line.me/R/ti/p/%40bqg5243o
YT : https://www.youtube.com/c/AtsarID
Website: www.atsar.id
Thalabul ilmi atau ngaji adalah ciri khasnya seorang yang mengaku salafy ahlussunnah wal jamaah, karena mereka tidak boleh ridha dengan kebodohan. Oleh karena itu, dia harus semangat untuk datang ke majelis taklim agar bisa mendengar ilmu dan tidak menjadi orang yang bodoh terhadap agamanya.
Lihatlah para ulama salaf! Mereka adalah teladan di dalam mencari ilmu, karena semangat mereka bukan semangat kaleng-kaleng. Ini buktinya:
ยป Sampai rela menginap agar dapat tempat di depan majelis
Al Hafizh Ja'far ibn Durustuwiyah, salah seorang murid dari Al Imam Ali ibnul Madini al Bashri rahimahullahu pernah mengisahkan tentang majelis syaikhnya, Ali ibnul Madini. Beliau bercerita, "Dahulu jika ingin bermajelis di majelisnya Imam Ibnul Madini, kami akan mendatanginya di waktu ashar, padahal majelis akan dibuka pada esok harinya. Kami pun duduk menunggu sepanjang malam di tempat kami karena khawatir jika tidak melakukan hal ini niscaya kami besok tidak mendapat tempat untuk mendengar hadits-hadits dari syaikh."
(Al Jamiu li Akhlaqir Rawi-Khathib al Baghdadi 2/138 dan Al Adabusy Syariah-Ibnu Muflih 2/148).
ยป Mengulang pelajaran sampai 100 kali, 70 kali dan 50 kali
Ibnul Jauzi rahimahullahu menyebutkan, "Dahulu Abu Ishaq asy Syairazi mengulang-ulang pelajarannya sebanyak 100 kali, sedangkan Al Kiya (salah seorang ulama Asy Syafi'iyah) mengulang-ulang pelajarannya sebanyak 70 kali. Al Hasan ibn Abi Bakr an Naisaburi al Faqih berkata kepada kami, Tidaklah tercapai hafalanku seperti ini (kuat) sampai diulang sebanyak 50 kali.
(Al Hatsu ala Hifzhil Ilmi-Ibnul Jauzi, dinukil dari Al Jami fil Hatsi ala Hifzhil Ilmi, hal. 254, Maktabah Ibni Taimiyyah 1991).
ยป Lebih suka ilmu dibanding keluarga
Sufyan ibn Uyainah berkata bahwa Mutharrif rahimahullahu pernah mengatakan, "Aku lebih menyukai duduk-duduk dengan kalian (para ahlul hadits) dibandingkan aku bersama keluargaku."
(Sanadnya shahih, dinukil dari Syarafu Ashabil Hadits-Khathib al Baghdadi, hal. 132, cet. Darul Furqan 2008).
ยป Menuntut ilmu lebih disuka dibanding bersedekah dengan seluruh isi dunia
Al Hasan rahimahullahu berkata, "Sesungguhnya aku belajar satu bab dari permasalahan ilmu, kemudian aku ajarkan kepada seorang muslim, maka itu lebih aku sukai dibandingkan dengan mendapatkan dunia seluruhnya yang aku salurkan di jalan Allah."
(Sanadnya shahih, lihat Shahih Al Faqih wal Mutafaqqih li Khathib al Baghdadi, hal. 13, cet. Darul Wathan 1997).
ยป Belajar tak kenal batas waktu dan tempat
Abu Hilal Al Hasan ibn Abdillah al Askari rahimahullahu berkata, "Abu Bakr al Khiyath an Nahwi selalu belajar di setiap waktunya, sampaipun ketika di jalan. Teradang dia sampai terjungkal ke tebing atau menabrak ketika berkendaraan dengan hewannya.
(Al Hatsu ala Thalabil Ilmi wal Ijtihadi fi Jam'ihi- Abu Hilal Al Hasan ibn Abdillah al Askari, hal. 40, cet. Maktabah Ibni Taimiyyah 1991)
ยป Umur bukan halangan tuk belajar
Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata tentang Imam Abu Bakr al Qaffal, Abdullah ibn Ahmad al Khurasani rahimahullahu (termasuk dari ulama asy syafi'iyyah), "Beliau memulai belajar ilmu padahal umurnya sudah 30 tahun. Beliau pun tinggalkan pekerjaannya untuk memfokuskan diri kepada ilmu (pekerjaannya ketika itu adalah tukang kunci).
(Siyar Alamun Nubala 17/407).
Semoga ini bisa bermanfaat buat saya selaku penulis dan kaum muslimin pada umumnya, amin.
@SedikitFaidahSaja
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy
Telegram : t.me/atsarid
Twitter: twitter.com/atsarid
Line : https://line.me/R/ti/p/%40bqg5243o
YT : https://www.youtube.com/c/AtsarID
Website: www.atsar.id
โ๐๐๐โโโโโโโโโโโโโโ
*Majmu'ah Riyadhussalafiyyin*
โโโโโโโโโโโโโโ๐๐๐โ
*๐๐๐PETUNJUK RASULULLAH UNTUK SI KECIL YANG BARU LAHIR*
๐ฑ Setelah sang bayi terlahir di dunia ini yang semestinya dilakukan oleh orang tuanya adalah memberikan ia nama, apabila nama tersebut telah dipersiapkan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam,
ููุฏ ูู ุงููููุฉ ุบูุงู ูุณู ูุชู ุจุงุณู ุฃุจู ุฅุจุฑุงููู .
"Telah lahir tadi malam anakku. Aku beri nama dia dengan nama bapakku, yaitu Ibrahim (Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_ keturunan Nabi Ibrahim _โalaihissallam_)" (Muslim, no. 2.315 dari Anas bin Malik).
โ๐ป Apabila nama tersebut belum dipersiapkan, maka tidak mengapa ditunda pemberian namanya sampai hari ketujuh. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_,
ูู ุบูุงู ู ุฑุชูู ุจุนูููุชู ุชุฐุจุญ ุนูู ููู ุณุงุจุนู ููุณู ู ู ูุญูู ุฑุฃุณู.
"Setiap anak tergadaikan dengan akikahnya; disembelihkan, dan diberi nama serta digundul rambutnya di hari ketujuh" (Abu Dawud, al-Nasaโi, dan yang lainnya; disahihkan al-Albani dalam _Shahih al-Nasaโi_, no. 3.936).
๐ฅ Setelah bayi lahir, disunahkan juga untuk menahniknya dengan kurma, misalnya seorang ayah mengunyah kurma kemudian kurma yang sudah dilumatkan tersebut diambil dan diletakkan di langit-langit bayinya. Hal ini berdasarkan hadis dari sahabat Abu Musa al-Asyโari,
ููุฏ ูู ุบูุงู ูุฃุชูุช ุจู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูุณู ุงู ุฅุจุฑุงููู ูุญููู ุจุชู ุฑุฉ.
"Anakku telah lahir, maka aku datangkan ia ke hadapan Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_. Beliau _shallallahu โalaihi wa sallam_ pun memberinya nama Ibrahim dan beliau menahniknya" (Muslim, no. 2.145)
โ Adapun hal mengumandangkan azan di telinga bayi, terdapat riwayat dari Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_,
ุฑุฃูุช ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฃุฐู ูู ุฃุฐู ุงูุญุณู ุจู ุนูู ุญูู ููุฏุชู ูุงุทู ุฉ ุจุงูุตูุงุฉ.
"Aku menyaksikan Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_ mengumandangkan azan seperti azan untuk salat di telinga al-Hasan bin โAli ketika dilahirkan Fathimah" (Ahmad dari Abu Rafiโ).
๐ง Sayangnya, hadis ini daif karena di dalam sanadnya terdapat seorang yang bernama โAshim bin โUbaidillah yang dinilai Imam al-Bukhari _rahimahullah_ sebagai _munkarul-hadits_. Terdapat riwayat lain yang menguatkan hadis ini, tetapi tidak sampai menjadikan hadis itu bisa diterima.
๐ท Oleh karena itu, tidak disyariatkan azan dan ikamah di telinga bayi yang baru lahir karena tidak ada hadis sahih yang bisa dijadikan sandaran dalam hal ini.
โ Disunahkan pula untuk menggundul rambut bayi di hari ketujuh berdasarkan hadis di atas,
ูู ุบูุงู ู ุฑุชูู ุจุนูููุชู ุชุฐุจุญ ุนูู ููู ุณุงุจุนู ููุณู ู ู ูุญูู ุฑุฃุณู.
"Setiap anak tergadaikan dengan akikahnya; disembelihkan, dan diberi nama serta digundul rambutnya di hari ketujuh" (Abu Dawud, al-Nasaโi, dan yang lainnya; disahihkan al-Albani dalam _Shahih al-Nasaโi_, no. 3.936).
๐ฅ Sebagian ulama berpendapat bahwa yang digundul adalah rambut anak laki-laki saja, anak perempuan tidak. Sebagian ulama yang lain berpendapat hadis tersebut umum untuk anak laki-laki dan perempuan.
โ Namun, menggundul rambut bayi tidak boleh dilakukan apabila tidak dijumpai tukang cukur yang ahli, atau apabila mencukur rambutnya dengan model potongan orang-orang kafir atau model potongan yang diharamkan seperti _qazaโ (mencukur rambut sebagian dan memanjangkan sebagian yang lainโed)._
โ Kemudian setelah rambutnya digundul, apakah disunahkan untuk bersedekah dengan rambut yang ditimbang senilai perak?
๐ Dalam hal ini terdapat hadis Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam,_ tetapi sebagian ulama tidak menganggapnya sahih. Oleh karena itu, asy-Syaikh al-โAllamah โAbdulโaziz bin Baz _rahimahullah_ ketika ditanya tentang ini menjawab bahwa butuh pembahasan lagi (yakni untuk menyatakan hadis tersebut bisa dijadikan sandaran). Demikian pula asy-Syaikh Shalih al-Fauzan _hafizhahullah_ ketika ditanya tentang bersedekah dengan senilai rambut yang ditimbang, beliau _hafizhahullah_ menjawab,
*ูู ูุซุจุช ููู ุฏููู.*
"Tidak ada dalil sahih dalam hal ini."
๐ Hadis yang dimaksud adalah sebagai berikut.
ูู ุง ููุฏุช ูุงุทู ุฉ ุญุณูุง ูุงูุช : ุฃูุง ุฃุนู ุงุจูู ุจุฏู ุ
*Majmu'ah Riyadhussalafiyyin*
โโโโโโโโโโโโโโ๐๐๐โ
*๐๐๐PETUNJUK RASULULLAH UNTUK SI KECIL YANG BARU LAHIR*
๐ฑ Setelah sang bayi terlahir di dunia ini yang semestinya dilakukan oleh orang tuanya adalah memberikan ia nama, apabila nama tersebut telah dipersiapkan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam,
ููุฏ ูู ุงููููุฉ ุบูุงู ูุณู ูุชู ุจุงุณู ุฃุจู ุฅุจุฑุงููู .
"Telah lahir tadi malam anakku. Aku beri nama dia dengan nama bapakku, yaitu Ibrahim (Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_ keturunan Nabi Ibrahim _โalaihissallam_)" (Muslim, no. 2.315 dari Anas bin Malik).
โ๐ป Apabila nama tersebut belum dipersiapkan, maka tidak mengapa ditunda pemberian namanya sampai hari ketujuh. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_,
ูู ุบูุงู ู ุฑุชูู ุจุนูููุชู ุชุฐุจุญ ุนูู ููู ุณุงุจุนู ููุณู ู ู ูุญูู ุฑุฃุณู.
"Setiap anak tergadaikan dengan akikahnya; disembelihkan, dan diberi nama serta digundul rambutnya di hari ketujuh" (Abu Dawud, al-Nasaโi, dan yang lainnya; disahihkan al-Albani dalam _Shahih al-Nasaโi_, no. 3.936).
๐ฅ Setelah bayi lahir, disunahkan juga untuk menahniknya dengan kurma, misalnya seorang ayah mengunyah kurma kemudian kurma yang sudah dilumatkan tersebut diambil dan diletakkan di langit-langit bayinya. Hal ini berdasarkan hadis dari sahabat Abu Musa al-Asyโari,
ููุฏ ูู ุบูุงู ูุฃุชูุช ุจู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูุณู ุงู ุฅุจุฑุงููู ูุญููู ุจุชู ุฑุฉ.
"Anakku telah lahir, maka aku datangkan ia ke hadapan Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_. Beliau _shallallahu โalaihi wa sallam_ pun memberinya nama Ibrahim dan beliau menahniknya" (Muslim, no. 2.145)
โ Adapun hal mengumandangkan azan di telinga bayi, terdapat riwayat dari Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_,
ุฑุฃูุช ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฃุฐู ูู ุฃุฐู ุงูุญุณู ุจู ุนูู ุญูู ููุฏุชู ูุงุทู ุฉ ุจุงูุตูุงุฉ.
"Aku menyaksikan Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_ mengumandangkan azan seperti azan untuk salat di telinga al-Hasan bin โAli ketika dilahirkan Fathimah" (Ahmad dari Abu Rafiโ).
๐ง Sayangnya, hadis ini daif karena di dalam sanadnya terdapat seorang yang bernama โAshim bin โUbaidillah yang dinilai Imam al-Bukhari _rahimahullah_ sebagai _munkarul-hadits_. Terdapat riwayat lain yang menguatkan hadis ini, tetapi tidak sampai menjadikan hadis itu bisa diterima.
๐ท Oleh karena itu, tidak disyariatkan azan dan ikamah di telinga bayi yang baru lahir karena tidak ada hadis sahih yang bisa dijadikan sandaran dalam hal ini.
โ Disunahkan pula untuk menggundul rambut bayi di hari ketujuh berdasarkan hadis di atas,
ูู ุบูุงู ู ุฑุชูู ุจุนูููุชู ุชุฐุจุญ ุนูู ููู ุณุงุจุนู ููุณู ู ู ูุญูู ุฑุฃุณู.
"Setiap anak tergadaikan dengan akikahnya; disembelihkan, dan diberi nama serta digundul rambutnya di hari ketujuh" (Abu Dawud, al-Nasaโi, dan yang lainnya; disahihkan al-Albani dalam _Shahih al-Nasaโi_, no. 3.936).
๐ฅ Sebagian ulama berpendapat bahwa yang digundul adalah rambut anak laki-laki saja, anak perempuan tidak. Sebagian ulama yang lain berpendapat hadis tersebut umum untuk anak laki-laki dan perempuan.
โ Namun, menggundul rambut bayi tidak boleh dilakukan apabila tidak dijumpai tukang cukur yang ahli, atau apabila mencukur rambutnya dengan model potongan orang-orang kafir atau model potongan yang diharamkan seperti _qazaโ (mencukur rambut sebagian dan memanjangkan sebagian yang lainโed)._
โ Kemudian setelah rambutnya digundul, apakah disunahkan untuk bersedekah dengan rambut yang ditimbang senilai perak?
๐ Dalam hal ini terdapat hadis Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam,_ tetapi sebagian ulama tidak menganggapnya sahih. Oleh karena itu, asy-Syaikh al-โAllamah โAbdulโaziz bin Baz _rahimahullah_ ketika ditanya tentang ini menjawab bahwa butuh pembahasan lagi (yakni untuk menyatakan hadis tersebut bisa dijadikan sandaran). Demikian pula asy-Syaikh Shalih al-Fauzan _hafizhahullah_ ketika ditanya tentang bersedekah dengan senilai rambut yang ditimbang, beliau _hafizhahullah_ menjawab,
*ูู ูุซุจุช ููู ุฏููู.*
"Tidak ada dalil sahih dalam hal ini."
๐ Hadis yang dimaksud adalah sebagai berikut.
ูู ุง ููุฏุช ูุงุทู ุฉ ุญุณูุง ูุงูุช : ุฃูุง ุฃุนู ุงุจูู ุจุฏู ุ
ูุงู: ูุง ูููู ุงุญููู ุฑุฃุณู ูุชุตุฏูู ุจูุฒู ุดุนุฑู ู
ู ูุถุฉ ุนูู ุงูู
ุณุงููู ูุงูุฃููุงุถ ููุงู ุงูุฃููุงุถ ูุงุณุง ู
ู ุฃุตุญุงุจ ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ู
ุญุชุงุฌูู ูู ุงูู
ุณุฌุฏ ุฃู ูู ุงูุตูุฉ ููุนูุช ุฐูู ูุงูุช ููู
ุง ููุฏุช ุญุณููุง ูุนูุช ู
ุซู ุฐูู.
Ketika Fathimah melahirkan Hasan, dia berkata kepada Nabi _shallallahu โalaihi wa sallam_, "Tidakkah aku akikahkan?" Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_ pun menjawab, "Jangan, tetapi gundullah rambutnya dan bersedekahlah dengan timbangan rambutnya disesuaikan nilai perak kepada fakir miskin dan _aufadh_ โpara sahabat Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_ yang berada di masjid atau di sufahโyang membutuhkan," maka Fathimah pun melakukannya dan berkata, "Ketika Husain lahir aku lakukan juga perbuatan yang demikian itu" (Al-Irwaโ, no. 1.175).
๐ Hadis ini dari jalan Syarik dari โAbdullah bin Muhammad bin โAqil dari โAli bin Husain dari Abu Rafiโ. Syarik adalah Ibnu โAbdillah al-Qadhi yang dinilai jelek hafalannya. Namun, Syarik al-Qadhi tidaklah bersendiri. Ada beberapa rawi yang menguatkannya, di antaranya โUbaidillah bin โAmr dari โAbdullah bin Muhammad bin โAqil dan ada sedikit perbedaan lafaz.
๐ท โUbaidillah ini adalah al-Raqi, seorang yang terpercaya dan dijadikan hujah dalam kitab al-Bukhari dan Muslim, sehingga yang benar adalah hadis ini adalah hadis yang bisa dijadikan sandaran dalam beramal. Hal ini bisa dilihat dalam _al-Irwaโ_ untuk penjelasannya yang lebih terperinci.
โ Kenapa di dalam hadis ini Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_ melarang Fathimah untuk mengakikahkan Hasan?
๐ Dijawab oleh para ulama dengan banyak jawaban. Yang paling bagus adalah dari al-Baihaqi _rahimahullah_ yang dinukil dalam _al-Irwa'_, yaitu karena Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_ ingin mengambil alih dalam mengakikahkan cucunya. Oleh karena itu, beliau perintahkan Fathimah untuk mengamalkan sunah yang lain.
โ Apakah sedekah tersebut diperuntukkan kepada fakir miskin saja, ataukah boleh diberikan ke masjid atau tempat yang semisalnya?
โ Jawabannya adalah sebagaimana disebutkan dalam lafaz hadis, yaitu kepada fakir miskin atau orang-orang yang membutuhkan.
๐ Oleh: Ustaz Abu Fudhail Abdurrahman ibnu Umar _hafizhahullah._
โ โ โ โ โ
๐ _โTetap hadir di majelis ilmu syar'i (tempat pengajian) untuk meraih pahala dan berkah lebih banyak dan lebih besar, insyaallah.โ_
๐ฒ *Ayo Join dan Share*:
โโโโโโโโโ
๐ Faedah:
telegram.me/Riyadhus_Salafiyyin
๐ผ Poster dan Video:
telegram.me/galerifaedah
๐ Kunjungi:
www.riyadhussalafiyyin.com
Ketika Fathimah melahirkan Hasan, dia berkata kepada Nabi _shallallahu โalaihi wa sallam_, "Tidakkah aku akikahkan?" Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_ pun menjawab, "Jangan, tetapi gundullah rambutnya dan bersedekahlah dengan timbangan rambutnya disesuaikan nilai perak kepada fakir miskin dan _aufadh_ โpara sahabat Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_ yang berada di masjid atau di sufahโyang membutuhkan," maka Fathimah pun melakukannya dan berkata, "Ketika Husain lahir aku lakukan juga perbuatan yang demikian itu" (Al-Irwaโ, no. 1.175).
๐ Hadis ini dari jalan Syarik dari โAbdullah bin Muhammad bin โAqil dari โAli bin Husain dari Abu Rafiโ. Syarik adalah Ibnu โAbdillah al-Qadhi yang dinilai jelek hafalannya. Namun, Syarik al-Qadhi tidaklah bersendiri. Ada beberapa rawi yang menguatkannya, di antaranya โUbaidillah bin โAmr dari โAbdullah bin Muhammad bin โAqil dan ada sedikit perbedaan lafaz.
๐ท โUbaidillah ini adalah al-Raqi, seorang yang terpercaya dan dijadikan hujah dalam kitab al-Bukhari dan Muslim, sehingga yang benar adalah hadis ini adalah hadis yang bisa dijadikan sandaran dalam beramal. Hal ini bisa dilihat dalam _al-Irwaโ_ untuk penjelasannya yang lebih terperinci.
โ Kenapa di dalam hadis ini Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_ melarang Fathimah untuk mengakikahkan Hasan?
๐ Dijawab oleh para ulama dengan banyak jawaban. Yang paling bagus adalah dari al-Baihaqi _rahimahullah_ yang dinukil dalam _al-Irwa'_, yaitu karena Rasulullah _shallallahu โalaihi wa sallam_ ingin mengambil alih dalam mengakikahkan cucunya. Oleh karena itu, beliau perintahkan Fathimah untuk mengamalkan sunah yang lain.
โ Apakah sedekah tersebut diperuntukkan kepada fakir miskin saja, ataukah boleh diberikan ke masjid atau tempat yang semisalnya?
โ Jawabannya adalah sebagaimana disebutkan dalam lafaz hadis, yaitu kepada fakir miskin atau orang-orang yang membutuhkan.
๐ Oleh: Ustaz Abu Fudhail Abdurrahman ibnu Umar _hafizhahullah._
โ โ โ โ โ
๐ _โTetap hadir di majelis ilmu syar'i (tempat pengajian) untuk meraih pahala dan berkah lebih banyak dan lebih besar, insyaallah.โ_
๐ฒ *Ayo Join dan Share*:
โโโโโโโโโ
๐ Faedah:
telegram.me/Riyadhus_Salafiyyin
๐ผ Poster dan Video:
telegram.me/galerifaedah
๐ Kunjungi:
www.riyadhussalafiyyin.com
Telegram
Majmu'ah Riyadhussalafiyyin
๐ Penasihat Akun RS:
Ustadz Abdush shamad bawazir
Ustadz Ahmad khadim
ุญูุธูู ุง ุงููู
"Sesungguhnya Ilmu ini adalah Agama, maka perhatikanlah dari siapa kalian mengambil Agama kalianโ
[ Ibnu Sirin -rahimahullah- ]
Ustadz Abdush shamad bawazir
Ustadz Ahmad khadim
ุญูุธูู ุง ุงููู
"Sesungguhnya Ilmu ini adalah Agama, maka perhatikanlah dari siapa kalian mengambil Agama kalianโ
[ Ibnu Sirin -rahimahullah- ]
โ๐ปโ โผ๐ฅ BISA JADI ENGKAU TIDAK MENYUKAI SESUATU, PADAHAL ALLAH MENJADIKAN KEBAIKAN YANG BANYAK PADANYA
Terkadang seorang hamba bersedih karena terjadinya sesuatu yang telah ditakdirkan oleh Allah, tetapi pada kesempatan ini saya ingin mengingatkan sebuah kisah yang berkesan, agar kita mengetahui bahwa bisa jadi pada perkara-perkara yang ditakdirkan oleh Allah terdapat kebaikan yang besar untuk kita tanpa kita ketahui, dan Allah Ta'ala berfirman:
ููุงูููู ููุนูููู ู ููุฃููุชูู ู ููุง ุชูุนูููู ูููู.
"Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216)
Disebutkan dalam sebagian kitab bahwa ada seseorang yang kaya raya senang berburu, maka suatu hari dia pergi berburu ditemani salah seorang pelayannya, dan pelayannya tersebut orang yang banyak berdzikir. Setiap kali tuannya ditimpa oleh sesuatu yang tidak dia sukai maka dia mengatakan kepada tuannya, "Mudah-mudahan itu termasuk kebaikan, wahai tuanku." Sedangkan sang tuan hanya membiarkan saja dan tidak menanggapi.
Sampai suatu hari ketika dia keluar untuk berburu seperti biasanya, dia berhasil mendapatkan seekor rusa yang besar, maka sang tuan tersebut sangat gembira dengan hasil buruan itu, hanya saja ketika dia sedang memotong daging rusa tadi jarinya terluka cukup parah. Maka sang pelayan berkata kepada tuannya tersebut seperti biasanya, "Mudah-mudahan itu termasuk kebaikan, wahai tuanku."
Maka sang tuan sangat marah karena masih merasakan pedihnya luka dan darah yang masih mengalir. Lalu dia pulang kemudian menyuruh untuk memukul pelayannya tersebut dan memenjarakannya. Sang tuan sekian hari lamanya masih merasakan sakit dari luka di jarinya tersebut. Namun dia rindu untuk berburu lagi sehingga dia merencanakan untuk keluar berburu kembali.
Ketika jarinya telah sembuh maka dia pergi sendiri tanpa ditemani oleh pelayannya yang masih dia biarkan di penjara seraya berkata, "Aku tinggalkan dia biar dia tidak kurang ajar lagi."
Namun pada hari itu dia dikejutkan oleh orang-orang yang tinggal di goa yang termasuk orang-orang musyrik yang mereka memiliki patung yang mereka sembah. Sedangkan hari itu bertepatan dengan hari raya mereka. Maka mereka menangkapnya dan ingin mempersembahkannya sebagai kurban untuk patung mereka. Namun dia berteriak, "Jangan lakukan, aku akan memberi kalian harta dan budak yang banyak!" Tetapi mereka menolaknya, ketika dia sudah yakin akan binasa dan disembelih dan mereka telah membaringkannya hingga hampir menyembelihnya, tiba-tiba salah seorang dari mereka berteriak, "Hentikan, sesungguhnya sesembahan kalian tidak akan menerima kurban ini karena dia memiliki cacat berupa luka di jarinya, lepaskan dia dan carilah pengganti yang lain!"
Ketika mereka telah membangunkannya dan membiarkannya pergi, dia pun mulai memperhatikan jarinya yang terluka kemarin seraya mengatakan, "Mudah-mudahan ini termasuk kebaikan, mudah-mudahan ini termasuk kebaikan."
Maka dia pulang kemudian menyuruh untuk membebaskan pelayannya dari penjara, lalu memanggilnya, memuliakannya dan memberinya baju yang paling bagus. Sang pelayan pun kemudian bertanya, "Apa yang terjadi?" Lalu sang tuan pun menceritakan kepadanya apa yang terjadi, maka sang pelayan tertawa sehingga tuannya marah dan berkata, "Apakah engkau mengolok-olok diriku?" Sang pelayan menjawab, "Tidak, demi Allah. Tetapi maksud saya; penjara dan belenggu bagi saya termasuk kebaikan." Tuannya bertanya, "Bagaimana kok bisa demikian?" Sang pelayan menjawab, "Saya selalu menyertai Anda pagi dan petang, jadi jika Anda menurut mereka dianggap cacat, maka saya tidak memiliki cacat, sehingga saya bisa saja menggantikan Anda sebagai kurban untuk patung mereka." Maka sang tuan menjawab, "Ya, demi Allah. Mudah-mudahan itu termasuk kebaikan, dan alangkah menakjubkan urusan seorang mu'min, sungguh semua urusannya baik baginya."
Jadi, jika kita mungkin bersedih karena sebuah musibah yang menimpa kita, namun bisa jadi Allah menjadikan padanya kebaikan yang tidak bisa kita jangkau dan tidak bisa kita pahami dengan pikiran kita. Maka segala puji bagi Allah semata.
โ๐ป Ditulis oleh: Asy-Syaikh Abu Muhammad Sha
Terkadang seorang hamba bersedih karena terjadinya sesuatu yang telah ditakdirkan oleh Allah, tetapi pada kesempatan ini saya ingin mengingatkan sebuah kisah yang berkesan, agar kita mengetahui bahwa bisa jadi pada perkara-perkara yang ditakdirkan oleh Allah terdapat kebaikan yang besar untuk kita tanpa kita ketahui, dan Allah Ta'ala berfirman:
ููุงูููู ููุนูููู ู ููุฃููุชูู ู ููุง ุชูุนูููู ูููู.
"Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216)
Disebutkan dalam sebagian kitab bahwa ada seseorang yang kaya raya senang berburu, maka suatu hari dia pergi berburu ditemani salah seorang pelayannya, dan pelayannya tersebut orang yang banyak berdzikir. Setiap kali tuannya ditimpa oleh sesuatu yang tidak dia sukai maka dia mengatakan kepada tuannya, "Mudah-mudahan itu termasuk kebaikan, wahai tuanku." Sedangkan sang tuan hanya membiarkan saja dan tidak menanggapi.
Sampai suatu hari ketika dia keluar untuk berburu seperti biasanya, dia berhasil mendapatkan seekor rusa yang besar, maka sang tuan tersebut sangat gembira dengan hasil buruan itu, hanya saja ketika dia sedang memotong daging rusa tadi jarinya terluka cukup parah. Maka sang pelayan berkata kepada tuannya tersebut seperti biasanya, "Mudah-mudahan itu termasuk kebaikan, wahai tuanku."
Maka sang tuan sangat marah karena masih merasakan pedihnya luka dan darah yang masih mengalir. Lalu dia pulang kemudian menyuruh untuk memukul pelayannya tersebut dan memenjarakannya. Sang tuan sekian hari lamanya masih merasakan sakit dari luka di jarinya tersebut. Namun dia rindu untuk berburu lagi sehingga dia merencanakan untuk keluar berburu kembali.
Ketika jarinya telah sembuh maka dia pergi sendiri tanpa ditemani oleh pelayannya yang masih dia biarkan di penjara seraya berkata, "Aku tinggalkan dia biar dia tidak kurang ajar lagi."
Namun pada hari itu dia dikejutkan oleh orang-orang yang tinggal di goa yang termasuk orang-orang musyrik yang mereka memiliki patung yang mereka sembah. Sedangkan hari itu bertepatan dengan hari raya mereka. Maka mereka menangkapnya dan ingin mempersembahkannya sebagai kurban untuk patung mereka. Namun dia berteriak, "Jangan lakukan, aku akan memberi kalian harta dan budak yang banyak!" Tetapi mereka menolaknya, ketika dia sudah yakin akan binasa dan disembelih dan mereka telah membaringkannya hingga hampir menyembelihnya, tiba-tiba salah seorang dari mereka berteriak, "Hentikan, sesungguhnya sesembahan kalian tidak akan menerima kurban ini karena dia memiliki cacat berupa luka di jarinya, lepaskan dia dan carilah pengganti yang lain!"
Ketika mereka telah membangunkannya dan membiarkannya pergi, dia pun mulai memperhatikan jarinya yang terluka kemarin seraya mengatakan, "Mudah-mudahan ini termasuk kebaikan, mudah-mudahan ini termasuk kebaikan."
Maka dia pulang kemudian menyuruh untuk membebaskan pelayannya dari penjara, lalu memanggilnya, memuliakannya dan memberinya baju yang paling bagus. Sang pelayan pun kemudian bertanya, "Apa yang terjadi?" Lalu sang tuan pun menceritakan kepadanya apa yang terjadi, maka sang pelayan tertawa sehingga tuannya marah dan berkata, "Apakah engkau mengolok-olok diriku?" Sang pelayan menjawab, "Tidak, demi Allah. Tetapi maksud saya; penjara dan belenggu bagi saya termasuk kebaikan." Tuannya bertanya, "Bagaimana kok bisa demikian?" Sang pelayan menjawab, "Saya selalu menyertai Anda pagi dan petang, jadi jika Anda menurut mereka dianggap cacat, maka saya tidak memiliki cacat, sehingga saya bisa saja menggantikan Anda sebagai kurban untuk patung mereka." Maka sang tuan menjawab, "Ya, demi Allah. Mudah-mudahan itu termasuk kebaikan, dan alangkah menakjubkan urusan seorang mu'min, sungguh semua urusannya baik baginya."
Jadi, jika kita mungkin bersedih karena sebuah musibah yang menimpa kita, namun bisa jadi Allah menjadikan padanya kebaikan yang tidak bisa kita jangkau dan tidak bisa kita pahami dengan pikiran kita. Maka segala puji bagi Allah semata.
โ๐ป Ditulis oleh: Asy-Syaikh Abu Muhammad Sha