Forwarded from منتدى نشر الفـــــــوائد
📫🌳🎒
═══════════
A ᴜ ᴅ ɪ ᴏ R ᴇ ᴋ ᴀ ᴍ ᴀ ɴ
═══════════
🚇 HUKUM AKSI BOM BUNUH DIRI DAN HUKUM MELAKNAT SEORANG MUKMIN
[Juga Penjelasan tentang Kisah Shohabat Barro bin Malik yang digunakan sebagai dalil oleh Teroris-Khowarij untuk Melegalkan Bom Bunuh Diri ]
🔬 Disampaikan Oleh:
Al-Ustadz Qomar Su'adi, Lc. hafizhahullah
📅 Kajian Kitab Riyadus Shalihin Bab Haramnya melaknat manusia secara tertentu (bukan umum) atau hewan | Ahad 17 Rajab 1437/25 April 2016 di Masjid Ponpes Darul Atsar Kedu Temanggung.
🅾 Durasi 53:36 (12,31 MB)
Link: https://goo.gl/g5gBMm
••••
🌐 Sumber: @KajianIslamTemanggung
➦ #bunuh_diri #melaknat #laknat #tahdzir #hajr
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للإشتراك : افتح الرابط واضغط على إشتراك👇
💾 bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF]
🏀 www.alfawaaid.net
═══════════
A ᴜ ᴅ ɪ ᴏ R ᴇ ᴋ ᴀ ᴍ ᴀ ɴ
═══════════
🚇 HUKUM AKSI BOM BUNUH DIRI DAN HUKUM MELAKNAT SEORANG MUKMIN
[Juga Penjelasan tentang Kisah Shohabat Barro bin Malik yang digunakan sebagai dalil oleh Teroris-Khowarij untuk Melegalkan Bom Bunuh Diri ]
🔬 Disampaikan Oleh:
Al-Ustadz Qomar Su'adi, Lc. hafizhahullah
📅 Kajian Kitab Riyadus Shalihin Bab Haramnya melaknat manusia secara tertentu (bukan umum) atau hewan | Ahad 17 Rajab 1437/25 April 2016 di Masjid Ponpes Darul Atsar Kedu Temanggung.
🅾 Durasi 53:36 (12,31 MB)
Link: https://goo.gl/g5gBMm
••••
🌐 Sumber: @KajianIslamTemanggung
➦ #bunuh_diri #melaknat #laknat #tahdzir #hajr
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للإشتراك : افتح الرابط واضغط على إشتراك👇
💾 bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF]
🏀 www.alfawaaid.net
Telegram
منتدى نشر الفـــــــوائد
📝 Menggali Faidah Ilmu dan Menyebarkannya
Pembimbing :
- Al Ustadz Ruwaifi' bin Sulaimi, Lc حفظه الله
- Al Ustadz Abu Utsman Kharisman حفظه الله
Kritik dan Saran:
📧 ForumBerbagiFaidah@gmail.com
Pembimbing :
- Al Ustadz Ruwaifi' bin Sulaimi, Lc حفظه الله
- Al Ustadz Abu Utsman Kharisman حفظه الله
Kritik dan Saran:
📧 ForumBerbagiFaidah@gmail.com
Forwarded from TJ Asatidzah
t.me/tjasatidzah
#dai #tahdzir #ustadz #smh
🍂🍂⚠️🍂🍂🍂⚠️🍂🍂🍂⚠️🍂
⚠️🍂🍂🍂⚠️🍂🍂🍂⚠️🍂🍂🍂
🍂🍂⚠️🍂🍂🍂⚠️🍂🍂🍂⚠️🍂
LAPORKAN SAJA KEPADA USTADZ, MUSYAWARAHKAN DENGAN USTADZ
Pertanyaan :
Apakah rekomendasi seorang alim kepada seorang dai muda berdasarkan dhohir yang ada pada dai tersebut bisa gugur dengan adanya kritikan jarh dari org dekat dai tersebut walaupun orang ini kedudukannya hanya ikhwan biasa bukan seorang dai atau ustadz?
🔴 Dijawab oleh Al Ustadz Usamah Mahri, Lc hafidzohulloh
#dai #tahdzir #ustadz #smh
Ahad, 12 Rojab 1438H / 09 April 2017M - Masjid Al-Furqon, Ma'had Al-Ittiba' RT.04/RW.01, Dukuh Kebokura, Sumpiuh, Banyumas🍂🍂⚠️🍂🍂🍂⚠️🍂🍂🍂⚠️🍂
⚠️🍂🍂🍂⚠️🍂🍂🍂⚠️🍂🍂🍂
🍂🍂⚠️🍂🍂🍂⚠️🍂🍂🍂⚠️🍂
LAPORKAN SAJA KEPADA USTADZ, MUSYAWARAHKAN DENGAN USTADZ
Pertanyaan :
Apakah rekomendasi seorang alim kepada seorang dai muda berdasarkan dhohir yang ada pada dai tersebut bisa gugur dengan adanya kritikan jarh dari org dekat dai tersebut walaupun orang ini kedudukannya hanya ikhwan biasa bukan seorang dai atau ustadz?
🔴 Dijawab oleh Al Ustadz Usamah Mahri, Lc hafidzohulloh
⛔⚠️ JANGAN ALERGI TAHDZIR...
➖➖➖➖
📝 Ditanyakan kepada Abu Bakar Ibnu 'Ayyas (wafat tahun 94 H) rahimahullah,
من السني؟
❓ "Siapakah seorang sunni itu?"
🔰 Beliau menjawab,
الذي إذا ذكرت الأهواء لم يغضب لشيء منها
"yaitu seorang yang bila disebutkan tentang ahwa' (penyimpangan/kesesatan), maka dia tidak akan marah karenanya."
🌍 Sumber: Dikeluarkan al-Lalika'i (1/72)
📝 Diterjemahkan Oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #manhaj #aqidah #tahdzir #ahlulahwa
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
_______
Serta publikasi:
⚪ WhatsApp Salafy Palopo
🔵 Channel Telegram http://t.me/salafypalopo
🖥 Website http://salafypalopo.net
➖➖➖➖
📝 Ditanyakan kepada Abu Bakar Ibnu 'Ayyas (wafat tahun 94 H) rahimahullah,
من السني؟
❓ "Siapakah seorang sunni itu?"
🔰 Beliau menjawab,
الذي إذا ذكرت الأهواء لم يغضب لشيء منها
"yaitu seorang yang bila disebutkan tentang ahwa' (penyimpangan/kesesatan), maka dia tidak akan marah karenanya."
🌍 Sumber: Dikeluarkan al-Lalika'i (1/72)
📝 Diterjemahkan Oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #manhaj #aqidah #tahdzir #ahlulahwa
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
_______
Serta publikasi:
⚪ WhatsApp Salafy Palopo
🔵 Channel Telegram http://t.me/salafypalopo
🖥 Website http://salafypalopo.net
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍃💢 HARUSKAH MENASEHATI SEBELUM MEMBANTAH DAN MENTAHDZIR? [Bagian 1]
📂 Sebagian pihak yang menuduh salafiyin mencari-cari kesalahan dan tidak melakukan upaya nasihat terhadap orang-orang yang terjatuh dalam kesalahan dan penyimpangan, padahal penyimpangan tersebut mereka sebarkan di dunia maya.
Berikut adalah jawaban dari beberapa ulama tentang masalah ini.
🎙 Al-Allamah al-Albani rahimahullah
[ Pertanyaan ]
“Ucapan sebagian orang atau dengan ungkapan yang lebih tepat: ‘persyaratan’ sebagian orang bahwa ketika membantah, sebelum mengeluarkan bantahan diharuskan mengirim bantahan tersebut kepada orang yang dibantah agar dia bisa mempertimbangkannya. Apakah ini termasuk manhaj salaf?”
[ Beliau menjawab ]
■ Ini bukanlah syarat.
(•) Namun, hal ini mungkin untuk dilakukan.
︿ Diharapkan dengan metode tersebut dapat dilakukan pendekatan tanpa harus menyebarkan masalah tersebut di kalangan manusia. Tidak diragukan lagi bahwa ini adalah hal yang bagus.
(•) Adapun jika, menjadikan hal itu sebagai syarat; menjadikan sebagai syarat umum;
︿ ini bukanlah tindakan yang hikmah secara mutlak.
[↑] Sebagaimana yang kalian ketahui bersama bahwa manusia itu seperti emas dan perak.
︿ Siapa yang engkau ketahui bahwa dia bersama kita di atas satu manhaj dan siap menerima nasihat; engkau tulis surat kepadanya tanpa harus menyebarkan kesalahannya. Minimalnya, sikap ini adalah pandangan khusus darimu. Hal ini bagus, tetapi bukan persyaratan.
(•) Bahkan, kalaupun itu merupakan syarat, belum tentu mampu dilakukan.
︿ Dari mana engkau mengetahui alamatnya? Berikutnya, apakah pasti akan datang jawaban (darinya) kepadamu?
[↑] Ini semua termasuk urusan yang sifatnya dugaan semata.”
📚[Silsilah al-Huda wa an-Nur, no. 638]
… bersambung insyaAllah.
Baca selengkapnya di: http://www.alfawaaid.net/2017/08/haruskah-menasehati-sebelum-membantah.html
📮 https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍 www.alfawaaid.net
₪ Dari situs AsySyariah.Com // Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Muawiyah Askari bin Jamal hafizhahullah
_______
Serta publikasi:
⚪ WhatsApp Salafy Palopo
🔵 Channel Telegram http://t.me/salafypalopo
🖥 Website http://salafypalopo.net
➥ #Manhaj #Bantahan #Rudud #Tahdzir #Nasehat
📂 Sebagian pihak yang menuduh salafiyin mencari-cari kesalahan dan tidak melakukan upaya nasihat terhadap orang-orang yang terjatuh dalam kesalahan dan penyimpangan, padahal penyimpangan tersebut mereka sebarkan di dunia maya.
Berikut adalah jawaban dari beberapa ulama tentang masalah ini.
🎙 Al-Allamah al-Albani rahimahullah
[ Pertanyaan ]
“Ucapan sebagian orang atau dengan ungkapan yang lebih tepat: ‘persyaratan’ sebagian orang bahwa ketika membantah, sebelum mengeluarkan bantahan diharuskan mengirim bantahan tersebut kepada orang yang dibantah agar dia bisa mempertimbangkannya. Apakah ini termasuk manhaj salaf?”
[ Beliau menjawab ]
■ Ini bukanlah syarat.
(•) Namun, hal ini mungkin untuk dilakukan.
︿ Diharapkan dengan metode tersebut dapat dilakukan pendekatan tanpa harus menyebarkan masalah tersebut di kalangan manusia. Tidak diragukan lagi bahwa ini adalah hal yang bagus.
(•) Adapun jika, menjadikan hal itu sebagai syarat; menjadikan sebagai syarat umum;
︿ ini bukanlah tindakan yang hikmah secara mutlak.
[↑] Sebagaimana yang kalian ketahui bersama bahwa manusia itu seperti emas dan perak.
︿ Siapa yang engkau ketahui bahwa dia bersama kita di atas satu manhaj dan siap menerima nasihat; engkau tulis surat kepadanya tanpa harus menyebarkan kesalahannya. Minimalnya, sikap ini adalah pandangan khusus darimu. Hal ini bagus, tetapi bukan persyaratan.
(•) Bahkan, kalaupun itu merupakan syarat, belum tentu mampu dilakukan.
︿ Dari mana engkau mengetahui alamatnya? Berikutnya, apakah pasti akan datang jawaban (darinya) kepadamu?
[↑] Ini semua termasuk urusan yang sifatnya dugaan semata.”
📚[Silsilah al-Huda wa an-Nur, no. 638]
… bersambung insyaAllah.
Baca selengkapnya di: http://www.alfawaaid.net/2017/08/haruskah-menasehati-sebelum-membantah.html
📮 https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍 www.alfawaaid.net
₪ Dari situs AsySyariah.Com // Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Muawiyah Askari bin Jamal hafizhahullah
_______
Serta publikasi:
⚪ WhatsApp Salafy Palopo
🔵 Channel Telegram http://t.me/salafypalopo
🖥 Website http://salafypalopo.net
➥ #Manhaj #Bantahan #Rudud #Tahdzir #Nasehat
www.alfawaaid.net
Haruskah Menasehati Sebelum Membantah Dan Mentahdzir?
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
🍃💢 HARUSKAH MENASEHATI SEBELUM MEMBANTAH DAN MENTAHDZIR? [Bagian 2]
🎙 Al-Allamah Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah
[ Pertanyaan ]
“Wahai Syaikh kami, termasuk hal yang telah menyebar dan dinisbahkan kepada salafiyin, adalah adanya sekelompok orang yang menganggap wajibnya menasihati sebelum mentahdzir. Apakah ada tanggapan darimu tentang hal ini, wahai Syaikh kami?”
[ Beliau menjawab ]
■ “Aku telah menjawab pertanyaan ini sebelumnya, barakallahu fiik. Kami diuji dengan orang yang seperti ini.
(•) Engkau mendapatinya menyebarkan kebatilan, dusta, dan fitnah terhadap yang lain; baik kepada orang-orang tertentu maupun secara umum.
Jika dinasihati atau dikritik, dia berkata,
(•) “Mengapa mereka mentahdzirku?
(•) Mengapa mereka tidak menasihatiku?
(•) Mengapa mereka tidak menjelaskannya kepadaku?”
… (Ini adalah) berbagai alasan yang batil.
[↑] Kita meminta kepada mereka agar segera bertobat kepada Allah ‘azza wa jalla dan kembali kepada kebenaran dengan penuh adab, rendah hati, dan meninggalkan alasan seperti ini.
(•) Kalaupun dianggap orang ini (yang mentahdzir tanpa menasihati, –pen.) bersalah dan tidak berbicara terlebih dahulu, tidak menasihatimu, hendaknya engkau kembali kepada kebenaran, setelah itu engkau menegurnya.
(•) Adapun jika kritikan itu disebarkan di tengah-tengah manusia dan engkau tetap berjalan di atas kebatilanmu dan kesalahanmu sembari berkata, “Mereka tidak melakukan ini, mereka melakukan itu… (tidak menyampaikan nasehat terlebih dulu, red),” ini adalah omong kosong.
[↑] Yang wajib bagi seorang mukmin ialah kembali kepada Allah ‘azza wa jalla dan menerima nasihat, baik disampaikan secara tersembunyi maupun terang-terangan.
(•) Engkau, menyebarkan kesalahanmu di dalam buku, kaset, dan seterusnya.
︿ Seandainya engkau sembunyikan kesalahanmu dan engkau lakukan di tempat yang gelap, hanya antara engkau dan Allah ‘azza wa jalla; lantas orang ini mengetahuinya, hendaknya dia menasihatimu secara diam-diam antara engkau dan dia.
︿ Adapun jika engkau menyebarkan ucapan dan perbuatanmu di dunia, lantas ada seorang muslim menyebarkan bantahannya terhadapmu, hal ini tidak mengapa.
[↑] Tinggalkanlah berbagai alasan yang banyak datang dari kalangan pengusung kebatilan yang melampaui batas di atas kebatilan dan penentangan.”
📚[Kaset Liqa ma’a asy-Syaikh Rabi’, tahun 1422H, pertanyaan no. 5]
… bersambung insyaAllah.
Baca selengkapnya di: http://www.alfawaaid.net/2017/08/haruskah-menasehati-sebelum-membantah.html
📮 https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍 www.alfawaaid. net
₪ Dari situs AsySyariah.Com // Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Muawiyah Askari bin Jamal hafizhahullah
_______
Serta publikasi:
⚪ WhatsApp Salafy Palopo
🔵 Channel Telegram http://t.me/salafypalopo
🖥 Website http://salafypalopo.net
➥ #Manhaj #Bantahan #Rudud #Tahdzir #Nasehat
🎙 Al-Allamah Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah
[ Pertanyaan ]
“Wahai Syaikh kami, termasuk hal yang telah menyebar dan dinisbahkan kepada salafiyin, adalah adanya sekelompok orang yang menganggap wajibnya menasihati sebelum mentahdzir. Apakah ada tanggapan darimu tentang hal ini, wahai Syaikh kami?”
[ Beliau menjawab ]
■ “Aku telah menjawab pertanyaan ini sebelumnya, barakallahu fiik. Kami diuji dengan orang yang seperti ini.
(•) Engkau mendapatinya menyebarkan kebatilan, dusta, dan fitnah terhadap yang lain; baik kepada orang-orang tertentu maupun secara umum.
Jika dinasihati atau dikritik, dia berkata,
(•) “Mengapa mereka mentahdzirku?
(•) Mengapa mereka tidak menasihatiku?
(•) Mengapa mereka tidak menjelaskannya kepadaku?”
… (Ini adalah) berbagai alasan yang batil.
[↑] Kita meminta kepada mereka agar segera bertobat kepada Allah ‘azza wa jalla dan kembali kepada kebenaran dengan penuh adab, rendah hati, dan meninggalkan alasan seperti ini.
(•) Kalaupun dianggap orang ini (yang mentahdzir tanpa menasihati, –pen.) bersalah dan tidak berbicara terlebih dahulu, tidak menasihatimu, hendaknya engkau kembali kepada kebenaran, setelah itu engkau menegurnya.
(•) Adapun jika kritikan itu disebarkan di tengah-tengah manusia dan engkau tetap berjalan di atas kebatilanmu dan kesalahanmu sembari berkata, “Mereka tidak melakukan ini, mereka melakukan itu… (tidak menyampaikan nasehat terlebih dulu, red),” ini adalah omong kosong.
[↑] Yang wajib bagi seorang mukmin ialah kembali kepada Allah ‘azza wa jalla dan menerima nasihat, baik disampaikan secara tersembunyi maupun terang-terangan.
(•) Engkau, menyebarkan kesalahanmu di dalam buku, kaset, dan seterusnya.
︿ Seandainya engkau sembunyikan kesalahanmu dan engkau lakukan di tempat yang gelap, hanya antara engkau dan Allah ‘azza wa jalla; lantas orang ini mengetahuinya, hendaknya dia menasihatimu secara diam-diam antara engkau dan dia.
︿ Adapun jika engkau menyebarkan ucapan dan perbuatanmu di dunia, lantas ada seorang muslim menyebarkan bantahannya terhadapmu, hal ini tidak mengapa.
[↑] Tinggalkanlah berbagai alasan yang banyak datang dari kalangan pengusung kebatilan yang melampaui batas di atas kebatilan dan penentangan.”
📚[Kaset Liqa ma’a asy-Syaikh Rabi’, tahun 1422H, pertanyaan no. 5]
… bersambung insyaAllah.
Baca selengkapnya di: http://www.alfawaaid.net/2017/08/haruskah-menasehati-sebelum-membantah.html
📮 https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍 www.alfawaaid. net
₪ Dari situs AsySyariah.Com // Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Muawiyah Askari bin Jamal hafizhahullah
_______
Serta publikasi:
⚪ WhatsApp Salafy Palopo
🔵 Channel Telegram http://t.me/salafypalopo
🖥 Website http://salafypalopo.net
➥ #Manhaj #Bantahan #Rudud #Tahdzir #Nasehat
www.alfawaaid.net
Haruskah Menasehati Sebelum Membantah Dan Mentahdzir?
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
(02)
(•) Seorang yang bersalah, berlemah lembutlah kepadanya jika dia seorang Ahlus Sunnah, disertai dengan membantah kesalahan itu.
︿ Jika dia membangkang, jelaskan hakikat perkaranya bahwa dia salah dalam hal ini dan keliru dalam hal itu.
› Al-Imam Ali bin al-Madini menyatakan bahwa ayahnya dhaif.
› Abu Dawud menyatakan bahwa anaknya dhaif.
[↑] Mereka tidak mengenal basa-basi kepada siapa pun, meskipun kerabatnya yang terdekat.
◈ Perhatikan penjelasan al-Imam al- Khatib dalam kitabnya, Syaraf Ashabil Hadits, dan yang lainnya. Sama sekali tidak ada sikap basa-basi, dia tetap menjelaskan keadaannya. Dia melihat dan berkata, “Hati-hatilah dari ucapan fulan… —tetapi kalau yang mengucapkannya adalah Zaid atau Amr dari kalangan manusia,—” maka ini salah, ini jelas kesalahan. Ya, rujuknya seseorang lebih kami sukai.
✔ Tatkala seseorang kembali kepada al-haq itu lebih menenteramkan hati. Sebab, tidak ada permusuhan antara kami dan kebenaran.
✘ Namun, (permusuhan disebabkan oleh) terus menerus di atas kebatilan. Inilah yang wajib berhati-hati darinya.”
📚[Sumber: Situs elbukhari.com]
Versi web: http://www.alfawaaid.net/2017/08/haruskah-menasehati-sebelum-membantah.html
📮 https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌎 www.alfawaaid.net
₪ Dari situs AsySyariah.Com // Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Muawiyah Askari bin Jamal hafizhahullah
_______
Serta publikasi:
⚪ WhatsApp Salafy Palopo
🔵 Channel Telegram http://t.me/salafypalopo
🖥 Website http://salafypalopo.net
➥ #Manhaj #Bantahan #Rudud #Tahdzir #Nasehat
(•) Seorang yang bersalah, berlemah lembutlah kepadanya jika dia seorang Ahlus Sunnah, disertai dengan membantah kesalahan itu.
︿ Jika dia membangkang, jelaskan hakikat perkaranya bahwa dia salah dalam hal ini dan keliru dalam hal itu.
› Al-Imam Ali bin al-Madini menyatakan bahwa ayahnya dhaif.
› Abu Dawud menyatakan bahwa anaknya dhaif.
[↑] Mereka tidak mengenal basa-basi kepada siapa pun, meskipun kerabatnya yang terdekat.
◈ Perhatikan penjelasan al-Imam al- Khatib dalam kitabnya, Syaraf Ashabil Hadits, dan yang lainnya. Sama sekali tidak ada sikap basa-basi, dia tetap menjelaskan keadaannya. Dia melihat dan berkata, “Hati-hatilah dari ucapan fulan… —tetapi kalau yang mengucapkannya adalah Zaid atau Amr dari kalangan manusia,—” maka ini salah, ini jelas kesalahan. Ya, rujuknya seseorang lebih kami sukai.
✔ Tatkala seseorang kembali kepada al-haq itu lebih menenteramkan hati. Sebab, tidak ada permusuhan antara kami dan kebenaran.
✘ Namun, (permusuhan disebabkan oleh) terus menerus di atas kebatilan. Inilah yang wajib berhati-hati darinya.”
📚[Sumber: Situs elbukhari.com]
Versi web: http://www.alfawaaid.net/2017/08/haruskah-menasehati-sebelum-membantah.html
📮 https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌎 www.alfawaaid.net
₪ Dari situs AsySyariah.Com // Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Muawiyah Askari bin Jamal hafizhahullah
_______
Serta publikasi:
⚪ WhatsApp Salafy Palopo
🔵 Channel Telegram http://t.me/salafypalopo
🖥 Website http://salafypalopo.net
➥ #Manhaj #Bantahan #Rudud #Tahdzir #Nasehat
www.alfawaaid.net
Haruskah Menasehati Sebelum Membantah Dan Mentahdzir?
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah