AHAD, 14 RABI'ATS TSANI 1445H/
29 OKTOBER 2023M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
29 OKTOBER 2023M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
Forwarded from Salafy Palembang 🇮🇩
⬆️💰 UPDATED Ta'awun Renovasi / Pembangunan Sarana Wudhu & Kamar Mandi / WC, Masjid As Salam Kota Palembang. Jazakumullahu khoiron
📡🔊 SUDAH MULAI
📶 KAJIAN ISLAM RUTIN KOTA PALEMBANG
🔖 Pertemuan ke-38
📚 Pembahasan Kitab: Syarah Risalah Fadhlul Islam
🎙 Bersama Al-Ustadz Abul Abbas Harits حفظه الله (Mudir Rumah Belajar Tahfizhul Qur'an Al-Ibanah, Kota Palembang)
🕌 Dari Masjid As Salam Ma'had Darul Hadits Al Ibanah, Kota Palembang)
🎧📻 Dengarkan kajiannya di Radio Al-Ibanah Palembang #RadionyoWongKito melalui aplikasi Radio Syariah
#HadirDiMajelisIlmuLebihUtama
#DiRumahBukanBerartiTidakTaklim
📥 Audio rekaman kajian bisa didownload di Channel Telegram:
https://t.me/RadioIbanah
https://t.me/kesempurnaan_islam
📶 KAJIAN ISLAM RUTIN KOTA PALEMBANG
🔖 Pertemuan ke-38
📚 Pembahasan Kitab: Syarah Risalah Fadhlul Islam
🎙 Bersama Al-Ustadz Abul Abbas Harits حفظه الله (Mudir Rumah Belajar Tahfizhul Qur'an Al-Ibanah, Kota Palembang)
🕌 Dari Masjid As Salam Ma'had Darul Hadits Al Ibanah, Kota Palembang)
🎧📻 Dengarkan kajiannya di Radio Al-Ibanah Palembang #RadionyoWongKito melalui aplikasi Radio Syariah
#HadirDiMajelisIlmuLebihUtama
#DiRumahBukanBerartiTidakTaklim
📥 Audio rekaman kajian bisa didownload di Channel Telegram:
https://t.me/RadioIbanah
https://t.me/kesempurnaan_islam
Telegram
Radio AL IBANAH Palembang
Arsip Rekaman Audio Kajian Radio Al Ibanah Palembang.
38. Syarah Risalah Fadhlul Islam Pertemuan ke 38
Al Ustadz Abul Abbas Harits Hafizhahullah
💽 AUDIO KAJIAN ISLAM RUTIN KOTA PALEMBANG
🗓 Senin Malam Selasa (Ba’da Maghrib), 15 Rabi'ul Akhir 1445 H / 30 Oktober 2023 M
🕌 Di Masjid As Salam Komplek Ma'had Darul Hadits Al Ibanah Palembang
🔖 Pertemuan 38
📚 Pelajaran Kitab: Syarhu Risalati Fadhlil Islam (Penjelasan dari Risalah tentang Keutamaan dan Kesempurnaan Islam)
✍🏻 Penulis Matan Kitab: Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab At-Tamimi رحمه الله
✍🏻 Pensyarah: Asy-Syaikh Sholih bin Fauzan Al-Fauzan حفظه الله
🎙 Pemateri: Al-Ustadz Abul Abbas Harits حفظه الله (Mudir Rumah Belajar Al-Ibanah, Kota Palembang)
🗂 Download PDF Kitab Arab Syarhu Risalati Fadhlil Islam: https://t.me/kesempurnaan_islam/6
📲 Join Channel Telegram
https://t.me/RadioIbanah
◽️◽️◽️◽️◽️◽️◽️◽️
🗓 Senin Malam Selasa (Ba’da Maghrib), 15 Rabi'ul Akhir 1445 H / 30 Oktober 2023 M
🕌 Di Masjid As Salam Komplek Ma'had Darul Hadits Al Ibanah Palembang
🔖 Pertemuan 38
📚 Pelajaran Kitab: Syarhu Risalati Fadhlil Islam (Penjelasan dari Risalah tentang Keutamaan dan Kesempurnaan Islam)
✍🏻 Penulis Matan Kitab: Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab At-Tamimi رحمه الله
✍🏻 Pensyarah: Asy-Syaikh Sholih bin Fauzan Al-Fauzan حفظه الله
🎙 Pemateri: Al-Ustadz Abul Abbas Harits حفظه الله (Mudir Rumah Belajar Al-Ibanah, Kota Palembang)
🗂 Download PDF Kitab Arab Syarhu Risalati Fadhlil Islam: https://t.me/kesempurnaan_islam/6
📲 Join Channel Telegram
https://t.me/RadioIbanah
◽️◽️◽️◽️◽️◽️◽️◽️
🔊 HENDAKLAH KAMU BERSYUKUR
🎙 Asy-Syaikh Abdullah bin Zaid Alu Mahmud rahimahullah berkata,
"Dengan bersyukur kenikmatan akan bertambah dan akan langgeng. Sebaliknya, dengan mengabaikannya kenikmatan tersebut akan sirna dan hilang. Maka rasa syukur adalah tali yang mengikat beragam kenikmatan, sedangkan kemaksiatan termasuk sebab datangnya azab dan siksaan.
Sesungguhnya seorang hamba akan terhalangi dari rezekinya dengan sebab dosa yang ia kerjakan."
📘 Al-Hikamul Jami'ah (hlm. 505).
📝قال الشيخ عبدالله بن زيد ال محمود رحمه الله:
بالشكر تزيد النعم وتَدوم، وبتركه تُسْلَبُ وتزول،
فالشكر قَيْد النعم،
والمعاصي من أسباب حلول النقم،
وإن العبد ليُحرم الرزق بالذنب يصيبه.
📘 الحكم الجامعة ص٥٠٥.
📝 Sumber:
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pi
🎙 Asy-Syaikh Abdullah bin Zaid Alu Mahmud rahimahullah berkata,
"Dengan bersyukur kenikmatan akan bertambah dan akan langgeng. Sebaliknya, dengan mengabaikannya kenikmatan tersebut akan sirna dan hilang. Maka rasa syukur adalah tali yang mengikat beragam kenikmatan, sedangkan kemaksiatan termasuk sebab datangnya azab dan siksaan.
Sesungguhnya seorang hamba akan terhalangi dari rezekinya dengan sebab dosa yang ia kerjakan."
📘 Al-Hikamul Jami'ah (hlm. 505).
📝قال الشيخ عبدالله بن زيد ال محمود رحمه الله:
بالشكر تزيد النعم وتَدوم، وبتركه تُسْلَبُ وتزول،
فالشكر قَيْد النعم،
والمعاصي من أسباب حلول النقم،
وإن العبد ليُحرم الرزق بالذنب يصيبه.
📘 الحكم الجامعة ص٥٠٥.
📝 Sumber:
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pi
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊HUKUM MEMBERI UANG UNTUK KELUARGA SIMAYYIT
🎙Oleh Asy Syaikh Abdulaziz bin Abdullah Bin Baz rahimahullah
Soal:
Sebagian penta'ziyah memberikan sebagian dari hartanya untuk keluarga si Mayyit sesuai kemampuannya, apakah ini boleh? Semoga Allah membalas anda sekalian dengan kebaikan.
Jawab:
Sunnahnya membuatkan makanan untuk mereka bila memiliki kemudahan. Dan Nabi ﷺ tatkala Beliau mendengar berita kematian Ja'far bin Abi Thalib di hari perang Mu'tah (Syam), Beliau berkata kepada keluarga beliau:
اصنَعوا لأهْلِ جعفرٍ طعامًا ، فإنَّهُ قد جاءَهُم ما يشغلُهُمْ.
"Buatkanlah untuk Keluarga Ja'far makanan, karena sesungguhnya menimpa mereka perkara yang menyibukannya." (¹)
Jadi apabila membuatkan makanan agar bisa untuk dimakan, maka ini bagus. Adapun memberikan berupa uang, maka ini tidak disyariatkan, kecuali jika mereka adalah orang-orang fakir yang membutuhkan, jadi jangan memberikannya pada waktu hari ta'ziyah, namun di waktu lain bertujuan untuk membantu kefakirannya dan kebutuhan yang ada pada mereka. (²)
____
¹) Riwayat Ahmad dalam Musnad Ahlul Bait no.1754 At Tirmidzi dalam Al Janaiz no.998 dan lafadz miliknya, Abu Dawud dalam Al Janaiz no. 3132,
²) Disebar di Majalah Ad Da'wah, ed.1547 pada 11 Shafar 1417 H Majmu Fatawa wamaqalat Asy Syaikh Bin Baz (13/389)
📝 Sumber:
https://binbaz.org.sa/fatwas/5685/%D8%AD%D9%83%D9%85-%D8%AF%D9%81%D8%B9-%D8%A7%D9%84%D9%86%D9%82%D9%88%D8%AF-%D9%84%D8%A7%D9%87%D9%84-%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%8A%D8%AA
@salafykawunganten/4593
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pi
🎙Oleh Asy Syaikh Abdulaziz bin Abdullah Bin Baz rahimahullah
Soal:
Sebagian penta'ziyah memberikan sebagian dari hartanya untuk keluarga si Mayyit sesuai kemampuannya, apakah ini boleh? Semoga Allah membalas anda sekalian dengan kebaikan.
Jawab:
Sunnahnya membuatkan makanan untuk mereka bila memiliki kemudahan. Dan Nabi ﷺ tatkala Beliau mendengar berita kematian Ja'far bin Abi Thalib di hari perang Mu'tah (Syam), Beliau berkata kepada keluarga beliau:
اصنَعوا لأهْلِ جعفرٍ طعامًا ، فإنَّهُ قد جاءَهُم ما يشغلُهُمْ.
"Buatkanlah untuk Keluarga Ja'far makanan, karena sesungguhnya menimpa mereka perkara yang menyibukannya." (¹)
Jadi apabila membuatkan makanan agar bisa untuk dimakan, maka ini bagus. Adapun memberikan berupa uang, maka ini tidak disyariatkan, kecuali jika mereka adalah orang-orang fakir yang membutuhkan, jadi jangan memberikannya pada waktu hari ta'ziyah, namun di waktu lain bertujuan untuk membantu kefakirannya dan kebutuhan yang ada pada mereka. (²)
____
¹) Riwayat Ahmad dalam Musnad Ahlul Bait no.1754 At Tirmidzi dalam Al Janaiz no.998 dan lafadz miliknya, Abu Dawud dalam Al Janaiz no. 3132,
²) Disebar di Majalah Ad Da'wah, ed.1547 pada 11 Shafar 1417 H Majmu Fatawa wamaqalat Asy Syaikh Bin Baz (13/389)
📝 Sumber:
https://binbaz.org.sa/fatwas/5685/%D8%AD%D9%83%D9%85-%D8%AF%D9%81%D8%B9-%D8%A7%D9%84%D9%86%D9%82%D9%88%D8%AF-%D9%84%D8%A7%D9%87%D9%84-%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%8A%D8%AA
@salafykawunganten/4593
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pi
🔊 BERDZIKIR AKAN MEMUDAHKAN SEORANG HAMBA BERAMAL SHALIH
🎙Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimahullah ta'ala mengatakan :
"Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam telah mewasiatkan kepada seseorang yang datang meminta nasehat , dan dia sudah berusaha dalam melaksanakan amalan-amalan
syari'at , yaitu dengan agar senantiasa lisanmu basah (dengan berdzikir) , inilah yang dapat membantu dalam segala perkara dan akan membuat berbahagia".
📚 (Mandzumah Manhajul Haq bait 54-55)
قال الشيخ عبد الرحمن بن ناصر السعدي رحمه الله تعالى :
وأوصى لشخص قد أتى لنصيحة
وقد كان في حمل الشرائع يجهد
بأن لا يزل رطبا لسانك هذه
تعين على كل الأمور و تُسعِد
📚 (منظومة منهج الحق البيت ٥٤-٥٥)
📝 Sumber:
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pi
🎙Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimahullah ta'ala mengatakan :
"Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam telah mewasiatkan kepada seseorang yang datang meminta nasehat , dan dia sudah berusaha dalam melaksanakan amalan-amalan
syari'at , yaitu dengan agar senantiasa lisanmu basah (dengan berdzikir) , inilah yang dapat membantu dalam segala perkara dan akan membuat berbahagia".
📚 (Mandzumah Manhajul Haq bait 54-55)
قال الشيخ عبد الرحمن بن ناصر السعدي رحمه الله تعالى :
وأوصى لشخص قد أتى لنصيحة
وقد كان في حمل الشرائع يجهد
بأن لا يزل رطبا لسانك هذه
تعين على كل الأمور و تُسعِد
📚 (منظومة منهج الحق البيت ٥٤-٥٥)
📝 Sumber:
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pi
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊 TAK SEKADAR MENGUCAP CINTA
Allah Subhanahu berfirman,
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"Katakanlah, 'Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
📚 Surah Ali Imran: 31
Mencintai Allah Subhanahu harus diiringi dengan mengikuti dan menaati segenap tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Seseorang tidak cukup mengaku mencintai Allah Ta'ala tanpa disertai kepatuhan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Maka, bukti seorang hamba yang benar-benar mencintai Allah Subhanahu adalah dengan mengikuti bimbingan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
فَاتَّبِعُوْنِيْ
"Maka, ikutilah aku"
Yang dimaksud "ikutilah aku" yaitu ikutilah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Bilamana mengikuti Nabi shallallahu alaihi wa sallam, niscaya akan mendapatkan kasih sayang dari Allah Ta'ala.
Selain itu, seorang hamba yang benar-benar mengikuti bimbingan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dirinya akan mendapatkan maghfirah yaitu ampunan. Allah Subhanahu akan mengampuni dosa-dosanya di masa lalu. Allahu a'lam.
Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa berupaya mengikuti tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam sehingga dengan sebab itu Allah Ta'ala mengampuni dosa-dosa kita.
📝 Sumber
Ditulis : al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
@fawaidsolo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pi
Allah Subhanahu berfirman,
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"Katakanlah, 'Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
📚 Surah Ali Imran: 31
Mencintai Allah Subhanahu harus diiringi dengan mengikuti dan menaati segenap tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Seseorang tidak cukup mengaku mencintai Allah Ta'ala tanpa disertai kepatuhan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Maka, bukti seorang hamba yang benar-benar mencintai Allah Subhanahu adalah dengan mengikuti bimbingan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
فَاتَّبِعُوْنِيْ
"Maka, ikutilah aku"
Yang dimaksud "ikutilah aku" yaitu ikutilah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Bilamana mengikuti Nabi shallallahu alaihi wa sallam, niscaya akan mendapatkan kasih sayang dari Allah Ta'ala.
Selain itu, seorang hamba yang benar-benar mengikuti bimbingan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dirinya akan mendapatkan maghfirah yaitu ampunan. Allah Subhanahu akan mengampuni dosa-dosanya di masa lalu. Allahu a'lam.
Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa berupaya mengikuti tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam sehingga dengan sebab itu Allah Ta'ala mengampuni dosa-dosa kita.
📝 Sumber
Ditulis : al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
@fawaidsolo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pi
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊KAROMAH TERBESAR
🎙Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
" غاية الكرامة لزوم الاستقامة ، فلم يكرم الله عبدا بمثل أن يعينه على ما يحبه ويرضاه ويزيده مما يقربه إليه و يرفع به درجته ".
[ مجموع الفتاوى ١١ / ٢٩٨ ]
"Puncak dari karomah (kemuliaan) adalah tetap istiqomah. Karena tidaklah Allah memberikan kepada seorang hamba suatu kemuliaan yang semisal dengan pertolongan-Nya untuk si hamba tersebut agar mampu melakukan hal-hal yang Dia cintai dan ridhai, serta menambah untuknya (ketaatan) yang bisa mendekatkan diri kepada-Nya dan mengangkat derajatnya."
📚 Majmu' al-Fatawa 11/298.
📝 Sumber: https://t.me/Iqtebasat2024/1892
@riyadhus_salafiyyin
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pi
🎙Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
" غاية الكرامة لزوم الاستقامة ، فلم يكرم الله عبدا بمثل أن يعينه على ما يحبه ويرضاه ويزيده مما يقربه إليه و يرفع به درجته ".
[ مجموع الفتاوى ١١ / ٢٩٨ ]
"Puncak dari karomah (kemuliaan) adalah tetap istiqomah. Karena tidaklah Allah memberikan kepada seorang hamba suatu kemuliaan yang semisal dengan pertolongan-Nya untuk si hamba tersebut agar mampu melakukan hal-hal yang Dia cintai dan ridhai, serta menambah untuknya (ketaatan) yang bisa mendekatkan diri kepada-Nya dan mengangkat derajatnya."
📚 Majmu' al-Fatawa 11/298.
📝 Sumber: https://t.me/Iqtebasat2024/1892
@riyadhus_salafiyyin
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pi
🔊SABAR DAN BERHARAP PAHALA ATAS UCAPAN-UCAPAN YANG MENYAKITI KITA
Dari Abu Darda' radhiyallahu 'anhu berkata:
Aku dapati manusia dulunya bagaikan (pohon) yang berdaun tidak ada durinya, namun sekarang mereka bagaikan (pohon) yang berduri yang tidak ada daunnya.
Kalau kalian memberi masukan kepada mereka, maka mereka akan balik mencelamu.
Dan jika engkau tinggalkan tidak menggubris mereka mereka, merekapun tidak akan tinggal diam terhadap dirimu.
Mereka berkata: Terus apa yang harus kami lakukan?
Abu Darda' berkata: Engkau gadaikan kehormatanmu kepada mereka untuk hari dimana engkau sangat butuh terhadap kebaikan-kebaikan.
📚Ibnu abi Duniya dalam kitab Mudarotunnaas: (1/32)
🎙Berkata syaikh Ahmad bin Qodzlan Almazru'i hafizhahullah mengomentari dari perkataan Abu Darda' diatas:
Abu Darda' mensifati jenis manusia yang kedua dengan dua sifat.
1️⃣ Sifat yang pertama: Apabila engkau memberikan kritikan dengan kritikan yang membangun dan engkau memberikan nasehat kepada mereka nasehat karena Allah, maka mereka akan balik mengkritisimu sebagai bentuk permusuhan, karena dia menganggap nasehat itu sebagai celaan bagi dirinya, menjatuhkan kehormatan dirinya dan pamornya, dan dia tidak mau mengambil nasehat itu, justru dia langsung menyerangmu dengan ucapan dan kritikan pula dan mencelamu di hadapan manusia.
2️⃣ Sifat yang kedua: Jika engkau meninggalkan mereka tidak membicarakan mereka tidak menasehati mereka dia akan tetap membicarakanmu sehingga engkau tidak selamat darinya baik engkau berbicara atau diam, namun mau tidak mau harus hidup dengan mereka.
Lantas bagaimana solusinya?
Solusinya adalah sebagaimana yang di katakan Abu Darda' radhiyallahu 'anhu: Engkau gadaikan kehormatanmu kepada mereka untuk hari kiamat nanti, yaitu engkau bersabar dari mereka dan engkau berharap pahala pada ucapan-ucapan mereka terhadapmu, karna yang demikian itu akan datang kebaikan kebaikan kepadamu tanpa engkau lelah, engkau akan di berikan pahala di hari dimana manusia sangat membutuhkan kepada kebaikan kebaikan.
🎙Kemudian Syaikh Ahmad Bin Qodzlan berkata: Engkau bersabar atas gangguan mereka bukan perkara yang mudah butuh dada yang sangat lapang dan kesabaran yang besar dengan mengetahui hasil yang baik ketika kita diam.
📝 Sumber:
https://www.baynoona.net/ar/ebook/422
@berbagiilmuagama
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pi
Dari Abu Darda' radhiyallahu 'anhu berkata:
Aku dapati manusia dulunya bagaikan (pohon) yang berdaun tidak ada durinya, namun sekarang mereka bagaikan (pohon) yang berduri yang tidak ada daunnya.
Kalau kalian memberi masukan kepada mereka, maka mereka akan balik mencelamu.
Dan jika engkau tinggalkan tidak menggubris mereka mereka, merekapun tidak akan tinggal diam terhadap dirimu.
Mereka berkata: Terus apa yang harus kami lakukan?
Abu Darda' berkata: Engkau gadaikan kehormatanmu kepada mereka untuk hari dimana engkau sangat butuh terhadap kebaikan-kebaikan.
📚Ibnu abi Duniya dalam kitab Mudarotunnaas: (1/32)
🎙Berkata syaikh Ahmad bin Qodzlan Almazru'i hafizhahullah mengomentari dari perkataan Abu Darda' diatas:
Abu Darda' mensifati jenis manusia yang kedua dengan dua sifat.
1️⃣ Sifat yang pertama: Apabila engkau memberikan kritikan dengan kritikan yang membangun dan engkau memberikan nasehat kepada mereka nasehat karena Allah, maka mereka akan balik mengkritisimu sebagai bentuk permusuhan, karena dia menganggap nasehat itu sebagai celaan bagi dirinya, menjatuhkan kehormatan dirinya dan pamornya, dan dia tidak mau mengambil nasehat itu, justru dia langsung menyerangmu dengan ucapan dan kritikan pula dan mencelamu di hadapan manusia.
2️⃣ Sifat yang kedua: Jika engkau meninggalkan mereka tidak membicarakan mereka tidak menasehati mereka dia akan tetap membicarakanmu sehingga engkau tidak selamat darinya baik engkau berbicara atau diam, namun mau tidak mau harus hidup dengan mereka.
Lantas bagaimana solusinya?
Solusinya adalah sebagaimana yang di katakan Abu Darda' radhiyallahu 'anhu: Engkau gadaikan kehormatanmu kepada mereka untuk hari kiamat nanti, yaitu engkau bersabar dari mereka dan engkau berharap pahala pada ucapan-ucapan mereka terhadapmu, karna yang demikian itu akan datang kebaikan kebaikan kepadamu tanpa engkau lelah, engkau akan di berikan pahala di hari dimana manusia sangat membutuhkan kepada kebaikan kebaikan.
🎙Kemudian Syaikh Ahmad Bin Qodzlan berkata: Engkau bersabar atas gangguan mereka bukan perkara yang mudah butuh dada yang sangat lapang dan kesabaran yang besar dengan mengetahui hasil yang baik ketika kita diam.
📝 Sumber:
https://www.baynoona.net/ar/ebook/422
@berbagiilmuagama
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pi
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com