🔊IKATAN PERSAUDARAAN KARENA ALLAH
🎙Berkata Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah,
"إنَّ لي إخوانا ما ألقاهم في السَّنةِ إلا مرَّة ؛ أنا أوثَقُ في مودتهم ممن ألقى كل يوم. "
"Sesungguhnya aku memiliki saudara-saudara yang aku menemuinya hanya sekali dalam setahun, tetapi aku lebih kuat dalam mencintai mereka dibandingkan dengan orang yang kutemui setiap hari."
📚 Al-Adab Asy-Syar'iyyah, 3/283 ; Majmu'ah Fawwaz Al-Madkholi hafizhahullahu.
📝 Sumber:
@salafypurwakarta
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Berkata Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah,
"إنَّ لي إخوانا ما ألقاهم في السَّنةِ إلا مرَّة ؛ أنا أوثَقُ في مودتهم ممن ألقى كل يوم. "
"Sesungguhnya aku memiliki saudara-saudara yang aku menemuinya hanya sekali dalam setahun, tetapi aku lebih kuat dalam mencintai mereka dibandingkan dengan orang yang kutemui setiap hari."
📚 Al-Adab Asy-Syar'iyyah, 3/283 ; Majmu'ah Fawwaz Al-Madkholi hafizhahullahu.
📝 Sumber:
@salafypurwakarta
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊SHIRATHAL MUSTAQIM DI DUNIA DAN AKHIRAT
🎙Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
"Sesuai kadar kekokohan seorang hamba berjalan di atas jalan (syariat) yang Allah tetapkan di dunia ini, seukuran itu pula kekokohannya dalam menyeberangi shirath (jembatan) yang terbentang di atas jahanam.
Ada seorang yang melintasinya bagaikan kilat, ada pula yang secepat kedipan mata, ada yang seperti tiupan angin, ada yang seperti orang yang memacu kuda, ada yang berlari, ada pula yang berjalan saja, ada yang merangkak, ada yang tergelincir hampir jatuh namun selamat, ada pula yang jatuh ke neraka.
Oleh karena itu, hendaknya seorang hamba melihat bagaimana dia menapaki jalan ini di dunia dan bagaimana kelak di akhirat.
Balasan itu sesuai dengan amalan.
هَلۡ تُجۡزَوۡنَ إِلَّا مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
"Tidaklah kalian dibalasi, kecuali atas apa yang kalian amalkan." (An-Naml: 90)
Lihat pula godaan syahwat dan syubhat yang merintanginya di jalan shirathal mustaqim di dunia. Itulah permisalan kait-kait yang berada di sisi-sisi jembatan di atas neraka tersebut, menjuntai dan merintanginya untuk lewat di atasnya. Kalau di dunia ini banyak dia dapati, akan banyak pula dia dapati di sana."
📚 Madarij as-Salikin, hlm. 1
📝 Sumber:
@forumsalafy/18517
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
"Sesuai kadar kekokohan seorang hamba berjalan di atas jalan (syariat) yang Allah tetapkan di dunia ini, seukuran itu pula kekokohannya dalam menyeberangi shirath (jembatan) yang terbentang di atas jahanam.
Ada seorang yang melintasinya bagaikan kilat, ada pula yang secepat kedipan mata, ada yang seperti tiupan angin, ada yang seperti orang yang memacu kuda, ada yang berlari, ada pula yang berjalan saja, ada yang merangkak, ada yang tergelincir hampir jatuh namun selamat, ada pula yang jatuh ke neraka.
Oleh karena itu, hendaknya seorang hamba melihat bagaimana dia menapaki jalan ini di dunia dan bagaimana kelak di akhirat.
Balasan itu sesuai dengan amalan.
هَلۡ تُجۡزَوۡنَ إِلَّا مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
"Tidaklah kalian dibalasi, kecuali atas apa yang kalian amalkan." (An-Naml: 90)
Lihat pula godaan syahwat dan syubhat yang merintanginya di jalan shirathal mustaqim di dunia. Itulah permisalan kait-kait yang berada di sisi-sisi jembatan di atas neraka tersebut, menjuntai dan merintanginya untuk lewat di atasnya. Kalau di dunia ini banyak dia dapati, akan banyak pula dia dapati di sana."
📚 Madarij as-Salikin, hlm. 1
📝 Sumber:
@forumsalafy/18517
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊BENARKAH TIDAK MASALAH SESEORANG TIDAK MENGAMALKAN APA YANG DIA DAKWAHKAN?
🎙Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,
أنت آثم بتركك العمل بما علمت وبما تدعو إليه.
"Engkau berdosa dengan sebab tidak mengamalkan ilmu yang engkau ketahui dan engkau dakwahkan."
📘 Kitab al-Ilmi, hlm. 130
📝 Sumber:
@AhlusSunnahManokwari
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,
أنت آثم بتركك العمل بما علمت وبما تدعو إليه.
"Engkau berdosa dengan sebab tidak mengamalkan ilmu yang engkau ketahui dan engkau dakwahkan."
📘 Kitab al-Ilmi, hlm. 130
📝 Sumber:
@AhlusSunnahManokwari
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊 TANPA SALAH DAN DOSA BUKAN SYARAT ORANG BERTAKWA
قال شيخ الإسلام رحمه الله
ليس من شرط المُتَّقِين ونحوهم أن لا يقع منهم ذنب، ولا أن يكونوا معصومين من الخطأ والذنوب؛ فإنَّ هذا لو كان كذلك لم يكُنْ في الأُمَّة مُتَّقٍ، بل من تاب من ذنوبه، ومن فعل ما يُكفِّر سيئاته دخل في المُتَّقِين.
منهاج السنة (٨٢/٧)
🎙Syaikhul Islam ibnu Taimiyah rahimahullah berkata :
Bukanlah syarat orang yang bertakwa itu tidak pernah terjatuh dalam perbuatan dosa atau harus terjaga dari kesalahan dan maksiat.
Karena jika syarat nya seperti ini, niscaya tidak akan ada seorangpun yang bertakwa di umat ini.
Akan tetapi, barangsiapa bertaubat dari dosa maka dia termasuk orang-orang bertakwa dan barangsiapa mengerjakan amalan yang akan menghapuskan dosa dan kesalahannya, maka dia juga termasuk orang-orang bertakwa.”
📚 Minhajus Sunnah, 7/82
📝 Sumber:
@salafymaluku
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
قال شيخ الإسلام رحمه الله
ليس من شرط المُتَّقِين ونحوهم أن لا يقع منهم ذنب، ولا أن يكونوا معصومين من الخطأ والذنوب؛ فإنَّ هذا لو كان كذلك لم يكُنْ في الأُمَّة مُتَّقٍ، بل من تاب من ذنوبه، ومن فعل ما يُكفِّر سيئاته دخل في المُتَّقِين.
منهاج السنة (٨٢/٧)
🎙Syaikhul Islam ibnu Taimiyah rahimahullah berkata :
Bukanlah syarat orang yang bertakwa itu tidak pernah terjatuh dalam perbuatan dosa atau harus terjaga dari kesalahan dan maksiat.
Karena jika syarat nya seperti ini, niscaya tidak akan ada seorangpun yang bertakwa di umat ini.
Akan tetapi, barangsiapa bertaubat dari dosa maka dia termasuk orang-orang bertakwa dan barangsiapa mengerjakan amalan yang akan menghapuskan dosa dan kesalahannya, maka dia juga termasuk orang-orang bertakwa.”
📚 Minhajus Sunnah, 7/82
📝 Sumber:
@salafymaluku
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊KATANYA CITA-CITANYA INGIN MASUK SURGA TAPI KOK...?!
🎙Berkata al-Imam al-'Allamah Rabi' al-Madkhali hafizhahullah,
"الله يُعد لك جنة عرضها السماوات والأرض، وتريد أن تبخل بالواجبات والمستحبات، ولا تعطف على مسكين، ولا على يتيم، ولا على قريب، وتريد جنة عرضها السماوات والأرض! سلعة الله غالية، يحتاج أن يقدم الإنسان كل ما يملك في هذه الحياة: نفسه وماله".
"Allah ﷻ menyiapkan untukmu surga yang luasnya seperti langit dan bumi, tetapi kamu tetap mempertahankan sikap bakhil untuk mengerjakan ibadah-ibadah yang wajib maupun sunnah. Masih pula kamu pula tidak punya empati terhadap orang miskin, anak yatim, bahkan kepada kerabatmu sendiri! Setelah itu kamu bercita-cita mendapatkan surga yang seluas langit dan bumi!
Barang dagangan Allah ﷻ (yaitu Surga) itu mahal, seseorang butuh mengorbankan semua yang ia miliki di kehidupan ini, baik raganya maupun hartanya".
📚 al-Majmu' ar-Raiq, hlm. 18
📝 Sumber:
@hikmahsalafiyyah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Berkata al-Imam al-'Allamah Rabi' al-Madkhali hafizhahullah,
"الله يُعد لك جنة عرضها السماوات والأرض، وتريد أن تبخل بالواجبات والمستحبات، ولا تعطف على مسكين، ولا على يتيم، ولا على قريب، وتريد جنة عرضها السماوات والأرض! سلعة الله غالية، يحتاج أن يقدم الإنسان كل ما يملك في هذه الحياة: نفسه وماله".
"Allah ﷻ menyiapkan untukmu surga yang luasnya seperti langit dan bumi, tetapi kamu tetap mempertahankan sikap bakhil untuk mengerjakan ibadah-ibadah yang wajib maupun sunnah. Masih pula kamu pula tidak punya empati terhadap orang miskin, anak yatim, bahkan kepada kerabatmu sendiri! Setelah itu kamu bercita-cita mendapatkan surga yang seluas langit dan bumi!
Barang dagangan Allah ﷻ (yaitu Surga) itu mahal, seseorang butuh mengorbankan semua yang ia miliki di kehidupan ini, baik raganya maupun hartanya".
📚 al-Majmu' ar-Raiq, hlm. 18
📝 Sumber:
@hikmahsalafiyyah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊MENAFSIRKAN DAN MENGURAIKAN PERKATAAN (FATWA) ULAMA DALAM PERKARA KHUSUS FITNAH SERTA MENGKIYASKANNYA TANPA PERSETUJUAN ULAMA ADALAH BENTUK KEKURANGAJARAN DAN KELANCANGAN
🎙️ Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari hafizhahullah
Pertanyaan:
Banyak berbagai fitnah di negeri-negeri kaum muslimin, dan tidaklah salah seorang ulama Ahlus Sunnah berfatwa kecuali kami menjumpai sebagian saudara-saudara kami menafsirkan dan menguraikan perkataan para ulama dan menerapkannya di tempat-tempat yang lain dengan cara mengkiyaskan dengan pendapatnya, padahal dia tidak memiliki kapasitas, dan dia menjadikan dirinya sebagai hakim yang menilai para ulama, maka kami mengharapkan bimbingan.
Jawaban:
Alhamdulillah, telah ada zajawabannya pada pertanyaan.
Telah ada jawabannya di mana?
Di pertanyaan.
Penanya mengatakan bahwa ada salah seorang ulama Ahlus Sunnah yang berfatwa tentang sebuah masalah kontemporer atau tentang sebuah masalah dari berbagai fitnah ini, jadi fatwa tersebut khusus pada masalah apa?
Yang sifatnya khusus.
Kemudian dia mengatakan, "Kami menjumpai sebagian saudara-saudara kami menafsirkan dan menguraikannya."
Perkataan tersebut tidak membutuhkan penafsiran dan tidak pula uraian. Itu merupakan fatwa bagi orang yang meminta fatwa, tidak membutuhkan penjelasan dari dirimu.
Jika ingin menjelaskan perkataannya maka ulama tersebut yang berhak untuk menafsirkan perkataannya, tidak butuh kepada penafsiranmu.
Yang semacam ini (penafsiranmu) termasuk kekurangajaran.
Kemudian penanya berkata, "Dan dia mengkiyaskan dengan pendapatnya dan menerapkan perkataan ulama tersebut di tempat-tempat yang lain."
Fatwa ini tentang sebuah masalah kontemporer pada sebuah kasus kejadian tertentu dan perkara yang sifatnya khusus.
Mengapa engkau mengkiyaskannya?
Tanyakan kepada ulama yang berfatwa tersebut apakah fatwa ini bisa diterapkan pada perkara itu atau pada kasus ini ataukah tidak!
Jika beliau menjawab tidak maka tidak, dan jika beliau menjawab ya maka ya.
Kemudian penanya mengatakan, "Padahal dia tidak memiliki kapasitas."
Demikian yang disebutkan pada pertanyaan bahwa orang yang menafsirkan dan mengkiyaskan dia bukan orang yang memiliki kapasitas.
Baiklah, jika orang tersebut tidak memiliki kapasitas untuk berbicara, menurutmu apakah boleh orang yang tidak memiliki kapasitas untuk berbicara?!
Bencana hanyalah menyebar luas di banyak negeri-negeri jika yang berbicara tentang perkara-perkara ini orang yang tidak memiliki kapasitas.
Seandainya mereka diam niscaya mereka tidak membuat letih orang lain dan mereka sendiri bisa istirahat.
Dia juga menjadikan dirinya seakan-akan dia hakim yang berhak menilai para ulama.
Perkara ini sekarang ini tidak menjadi penafsiran dan tidak menjadi kiyas, kecuali telah menjadi pemutus perkara.
(Keputusannya adalah) Dia benar (atau) dia salah, (atau) dia tidak mengatakan (dan) tidak berbuat, tidak begini, tidak begitu dan seterusnya.
Demi Allah, menurutmu orang yang lancang melakukan perbuatan ini apakah dia meredam fitnah ataukah justru membuatnya semakin membesar?!
Para ulama ketika mereka berfatwa mereka dengan hal ini menginginkan keselamatan bagi kaum muslimin dan para pemeluk Islam di negeri-negeri tersebut, sehingga mereka menjaga keselamatan mereka, demikian juga urusan, akal, agama, kehormatan dan harta mereka.
Jadi para ulama hanyalah berfatwa dengan tujuan kebaikan agar fitnah mereda.
Sementara mereka ini ikut campur dan semakin menambah apa?
Fitnah-fitnah.
Maka manakah dari dua kelompok ini yang lebih baik jalannya?!
Laa haula wa laa quwwata illa billah.
📚 Sumber:
https://t.me/SyaikhBukhori/31
@fawaidsolo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙️ Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari hafizhahullah
Pertanyaan:
Banyak berbagai fitnah di negeri-negeri kaum muslimin, dan tidaklah salah seorang ulama Ahlus Sunnah berfatwa kecuali kami menjumpai sebagian saudara-saudara kami menafsirkan dan menguraikan perkataan para ulama dan menerapkannya di tempat-tempat yang lain dengan cara mengkiyaskan dengan pendapatnya, padahal dia tidak memiliki kapasitas, dan dia menjadikan dirinya sebagai hakim yang menilai para ulama, maka kami mengharapkan bimbingan.
Jawaban:
Alhamdulillah, telah ada zajawabannya pada pertanyaan.
Telah ada jawabannya di mana?
Di pertanyaan.
Penanya mengatakan bahwa ada salah seorang ulama Ahlus Sunnah yang berfatwa tentang sebuah masalah kontemporer atau tentang sebuah masalah dari berbagai fitnah ini, jadi fatwa tersebut khusus pada masalah apa?
Yang sifatnya khusus.
Kemudian dia mengatakan, "Kami menjumpai sebagian saudara-saudara kami menafsirkan dan menguraikannya."
Perkataan tersebut tidak membutuhkan penafsiran dan tidak pula uraian. Itu merupakan fatwa bagi orang yang meminta fatwa, tidak membutuhkan penjelasan dari dirimu.
Jika ingin menjelaskan perkataannya maka ulama tersebut yang berhak untuk menafsirkan perkataannya, tidak butuh kepada penafsiranmu.
Yang semacam ini (penafsiranmu) termasuk kekurangajaran.
Kemudian penanya berkata, "Dan dia mengkiyaskan dengan pendapatnya dan menerapkan perkataan ulama tersebut di tempat-tempat yang lain."
Fatwa ini tentang sebuah masalah kontemporer pada sebuah kasus kejadian tertentu dan perkara yang sifatnya khusus.
Mengapa engkau mengkiyaskannya?
Tanyakan kepada ulama yang berfatwa tersebut apakah fatwa ini bisa diterapkan pada perkara itu atau pada kasus ini ataukah tidak!
Jika beliau menjawab tidak maka tidak, dan jika beliau menjawab ya maka ya.
Kemudian penanya mengatakan, "Padahal dia tidak memiliki kapasitas."
Demikian yang disebutkan pada pertanyaan bahwa orang yang menafsirkan dan mengkiyaskan dia bukan orang yang memiliki kapasitas.
Baiklah, jika orang tersebut tidak memiliki kapasitas untuk berbicara, menurutmu apakah boleh orang yang tidak memiliki kapasitas untuk berbicara?!
Bencana hanyalah menyebar luas di banyak negeri-negeri jika yang berbicara tentang perkara-perkara ini orang yang tidak memiliki kapasitas.
Seandainya mereka diam niscaya mereka tidak membuat letih orang lain dan mereka sendiri bisa istirahat.
Dia juga menjadikan dirinya seakan-akan dia hakim yang berhak menilai para ulama.
Perkara ini sekarang ini tidak menjadi penafsiran dan tidak menjadi kiyas, kecuali telah menjadi pemutus perkara.
(Keputusannya adalah) Dia benar (atau) dia salah, (atau) dia tidak mengatakan (dan) tidak berbuat, tidak begini, tidak begitu dan seterusnya.
Demi Allah, menurutmu orang yang lancang melakukan perbuatan ini apakah dia meredam fitnah ataukah justru membuatnya semakin membesar?!
Para ulama ketika mereka berfatwa mereka dengan hal ini menginginkan keselamatan bagi kaum muslimin dan para pemeluk Islam di negeri-negeri tersebut, sehingga mereka menjaga keselamatan mereka, demikian juga urusan, akal, agama, kehormatan dan harta mereka.
Jadi para ulama hanyalah berfatwa dengan tujuan kebaikan agar fitnah mereda.
Sementara mereka ini ikut campur dan semakin menambah apa?
Fitnah-fitnah.
Maka manakah dari dua kelompok ini yang lebih baik jalannya?!
Laa haula wa laa quwwata illa billah.
📚 Sumber:
https://t.me/SyaikhBukhori/31
@fawaidsolo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊IBADAH DAN ZIKIR HARUS SESUAI DENGAN TUNTUNAN SYARIAT
✍️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
ليس لأحد من الناس أن يجمع الناس على عبادات غير شرعية، لاسيما إذا جعلت معتادة كالصلوات الخمس، فمن جمع الناس على أذكار ودعوات وضعها بعض الشيوخ، وجعلهم يعتادون التعبد بها، فهو من أهل البدع، ففي الأذكار والأدعية والعبادات الشرعية غنية عن البدع
Tidak boleh seorangpun dari kalangan manusia untuk mengumpulkan orang-orang di atas peribadatan yang tidak sesuai syariat. Apalagi, hal itu dijadikan sebagai kebiasaan seperti shalat fardhu lima waktu.
Jadi, barang siapa yang mengumpulkan manusia di atas zikir-zikir dan seruan-seruan yang ditetapkan oleh para syaikh, dan dia menjadikan manusia terbiasa beribadah dengan hal tersebut, maka dia termasuk ahli bid'ah. Karena zikir-zikir, doa-doa, dan ibadah-ibadah yang sesuai syariat sudah mencukupi dan tidak butuh kepada bid'ah.
📚 Ar-Radd 'ala Asy-Syadzali (5)
📝 Sumber:
https://twitter.com/AhmadbinTaymiya/status/1701048901367673068
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
✍️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
ليس لأحد من الناس أن يجمع الناس على عبادات غير شرعية، لاسيما إذا جعلت معتادة كالصلوات الخمس، فمن جمع الناس على أذكار ودعوات وضعها بعض الشيوخ، وجعلهم يعتادون التعبد بها، فهو من أهل البدع، ففي الأذكار والأدعية والعبادات الشرعية غنية عن البدع
Tidak boleh seorangpun dari kalangan manusia untuk mengumpulkan orang-orang di atas peribadatan yang tidak sesuai syariat. Apalagi, hal itu dijadikan sebagai kebiasaan seperti shalat fardhu lima waktu.
Jadi, barang siapa yang mengumpulkan manusia di atas zikir-zikir dan seruan-seruan yang ditetapkan oleh para syaikh, dan dia menjadikan manusia terbiasa beribadah dengan hal tersebut, maka dia termasuk ahli bid'ah. Karena zikir-zikir, doa-doa, dan ibadah-ibadah yang sesuai syariat sudah mencukupi dan tidak butuh kepada bid'ah.
📚 Ar-Radd 'ala Asy-Syadzali (5)
📝 Sumber:
https://twitter.com/AhmadbinTaymiya/status/1701048901367673068
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊SIBUK MENCARI PENGIKUT AKAN MERUSAK KEIKHLASAN DIDALAM DAKWAH ⚡
🎙berkata Asy Syeikh Robi' Bin Hadi Al Madkholi hafidzohullah:
ما يحب الظهور والأتباع إلا أهل الفتن ، أما الذي يريد الله والدار الآخرة فليس له هدف إلا مرضاة الله عز وجل ، وما يرفعه عند الله عز وجل ، ولا يهمه يأتيه أتباع أو لا يأتونه ، وإن جاءه شيء من فضل الله فلا يكون هدفه.
Tidaklah cinta ketenaran dan pengikut kecuali dia ahlul fitan.
Adapun orang yang niatnya untuk Allah dan negeri akherat maka tidak ada tujuan yang ingin dia raih kecuali ridho Allah dan apa yang dia akan bawa disisi Allah.
Dia tidak peduli apakah pengikut bersama dia atau tidak.
Kalau ada yang mengikuti dia maka itu keutamaan dari Allah kalau tidak maka bukan itu tujuannya.
📚 Kitab Adz Dzari'ah Ila Bayan Maqhosid Kitab Asy Syariah hal: 231-232
📝 Sumber:
@faedahdankajian
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙berkata Asy Syeikh Robi' Bin Hadi Al Madkholi hafidzohullah:
ما يحب الظهور والأتباع إلا أهل الفتن ، أما الذي يريد الله والدار الآخرة فليس له هدف إلا مرضاة الله عز وجل ، وما يرفعه عند الله عز وجل ، ولا يهمه يأتيه أتباع أو لا يأتونه ، وإن جاءه شيء من فضل الله فلا يكون هدفه.
Tidaklah cinta ketenaran dan pengikut kecuali dia ahlul fitan.
Adapun orang yang niatnya untuk Allah dan negeri akherat maka tidak ada tujuan yang ingin dia raih kecuali ridho Allah dan apa yang dia akan bawa disisi Allah.
Dia tidak peduli apakah pengikut bersama dia atau tidak.
Kalau ada yang mengikuti dia maka itu keutamaan dari Allah kalau tidak maka bukan itu tujuannya.
📚 Kitab Adz Dzari'ah Ila Bayan Maqhosid Kitab Asy Syariah hal: 231-232
📝 Sumber:
@faedahdankajian
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔰🌏🫧 RASA SAKIT MENGHAPUS DOSA
💬 Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu menuturkan,
إِنَّ الْوَجَعَ لَا يُكْتَبُ بِهِ الْأَجْرُ فِي الْعَمَلِ وَلَكِنْ يُكَفَّرُ بِهِ خَطَايَاهُ
"Sesungguhnya rasa sakit tidak akan ditulis sebagai pahala dalam amalan namun akan dihapus dosa-dosa karenanya."
✍️ Az-Zuhd lilhanad 1/242
📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
https://salafytemanggung.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
💬 Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu menuturkan,
إِنَّ الْوَجَعَ لَا يُكْتَبُ بِهِ الْأَجْرُ فِي الْعَمَلِ وَلَكِنْ يُكَفَّرُ بِهِ خَطَايَاهُ
"Sesungguhnya rasa sakit tidak akan ditulis sebagai pahala dalam amalan namun akan dihapus dosa-dosa karenanya."
✍️ Az-Zuhd lilhanad 1/242
📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
https://salafytemanggung.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Salafy Temanggung
Portal Dakwah Salafiyyah Kabupaten Temanggung
🔊DITERIMANYA AMAL BUKAN KARENA BESARNYA, TETAPI KARENA KETAQWAAN DAN KEIKHLASAN
🎙Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
غفر الله لبغيّ لسقيها كلبا... وقد ينفق الرجل أضعاف ذلك، فلا يغفر له؛ لعدم الأسباب المزكية للعمل، فإن الله إنما يتقبل من المتقين.
"Allah mengampuni seorang pelacur karena memberi minum seekor anjing, dan bisa saja seseorang berinfak berkali lipat banyaknya dari itu, namun justru Allah tidak mengampuninya, karena tidak adanya sebab-sebab yang mensucikan amal, karena sesungguhnya Allah hanyalah menerima amal dari orang-orang yang bertaqwa."
📚 Majmu’ul Fatawa, jilid 17 hlm. 79
📝 Sumber:
@ForumSalafy
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
غفر الله لبغيّ لسقيها كلبا... وقد ينفق الرجل أضعاف ذلك، فلا يغفر له؛ لعدم الأسباب المزكية للعمل، فإن الله إنما يتقبل من المتقين.
"Allah mengampuni seorang pelacur karena memberi minum seekor anjing, dan bisa saja seseorang berinfak berkali lipat banyaknya dari itu, namun justru Allah tidak mengampuninya, karena tidak adanya sebab-sebab yang mensucikan amal, karena sesungguhnya Allah hanyalah menerima amal dari orang-orang yang bertaqwa."
📚 Majmu’ul Fatawa, jilid 17 hlm. 79
📝 Sumber:
@ForumSalafy
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊TIDAK PERLU KHAWATIR JATUH MISKIN KARENA BERINFAK
🎙Imam al-Baihaqi rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata kepada Bilal radhiallahu anhu,
أَنْفِقْ يَا بِلَالُ، وَلاَ تَخْشَ مِنْ ذِيْ العَرْشِ إِقْلاَلاً
“Berinfaklah, wahai Bilal! Jangan engkau khawatir menjadi fakir dan tidak memiliki apa-apa dari Dzat Pemilik Arsy.” (Syu’abul Iman, dinilai sahih oleh al-Albani rahimahullah karena banyak jalan/jalurnya. Lihat al-Misykat hadits no. 1885)
Alangkah kuatnya jaminan yang diberikan untuk orang yang berinfak! Apakah mungkin Dzat yang memiliki Arsy, Allah subhanahu wa ta’ala, akan menghinakan orang yang berinfak di jalan-Nya sehingga akhirnya orang itu meninggal dalam keadaan fakir, tidak memiliki apa-apa? Tentu, jawabnya tidak.
🎙 Syaikh al-Mulla Ali al-Qari rahimahullah menjelaskan hadits di atas,
“Apakah engkau takut, Dzat yang mengatur perkara dari langit ke bumi akan menyia-nyiakan orang yang semisalmu? Maksudnya, apakah engkau takut Dzat yang rahmat-Nya meliputi seluruh penduduk langit dan bumi, yang mukmin dan yang kafir, burung-burung dan hewan melata, akan mengecewakan harapanmu dan menyedikitkan rezekimu?” (Mirqatul Mafatih, 4/389)
🖥 Simak selengkapnya:
📝 Sumber: https://asysyariah.com/berbuat-baik-kepada-sesama/
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Imam al-Baihaqi rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata kepada Bilal radhiallahu anhu,
أَنْفِقْ يَا بِلَالُ، وَلاَ تَخْشَ مِنْ ذِيْ العَرْشِ إِقْلاَلاً
“Berinfaklah, wahai Bilal! Jangan engkau khawatir menjadi fakir dan tidak memiliki apa-apa dari Dzat Pemilik Arsy.” (Syu’abul Iman, dinilai sahih oleh al-Albani rahimahullah karena banyak jalan/jalurnya. Lihat al-Misykat hadits no. 1885)
Alangkah kuatnya jaminan yang diberikan untuk orang yang berinfak! Apakah mungkin Dzat yang memiliki Arsy, Allah subhanahu wa ta’ala, akan menghinakan orang yang berinfak di jalan-Nya sehingga akhirnya orang itu meninggal dalam keadaan fakir, tidak memiliki apa-apa? Tentu, jawabnya tidak.
🎙 Syaikh al-Mulla Ali al-Qari rahimahullah menjelaskan hadits di atas,
“Apakah engkau takut, Dzat yang mengatur perkara dari langit ke bumi akan menyia-nyiakan orang yang semisalmu? Maksudnya, apakah engkau takut Dzat yang rahmat-Nya meliputi seluruh penduduk langit dan bumi, yang mukmin dan yang kafir, burung-burung dan hewan melata, akan mengecewakan harapanmu dan menyedikitkan rezekimu?” (Mirqatul Mafatih, 4/389)
🖥 Simak selengkapnya:
📝 Sumber: https://asysyariah.com/berbuat-baik-kepada-sesama/
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊 BERSAING DENGAN PEMUJA DUNIA bu
🎙Berkata Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah:
"Jikalau manusia diciptakan untuk dunia, niscaya para Nabi dan para Rasul yang paling berhak tinggal disana.
Maka apabila kita tidak diciptakan untuk dunia, lalu untuk apa kita bersaing dengan pemujanya? dan mengapa kita melalaikan akhirat?"
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﺑﻦ ﻋﺜﻴﻤﻴﻦ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
لو ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺒﺸﺮ ﻣﺨﻠﻮﻗﻴﻦ ﻟﻠﺪﻧﻴﺎ ﻟﻜﺎﻥ ﺃﻭﻻﻫﻢ ﺑﺎﻟﺒﻘﺎﺀ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﻭﺍﻟﺮﺳﻞ، ﻓﺎﺫﺍ ﻛﻨﺎ ﻟﻢ ﻧﺨﻠﻖ ﻟﻠﺪﻧﻴﺎ، ﻓﻠﻤﺎﺫﺍ ﻧﺰﺍﺣﻢ ﺃﻫﻠﻬﺎ ﻋﻠﻴﻬﺎ؟ ﻭﻟﻤﺎﺫﺍ ﻧﻨﺴﻰ ﺍﻵﺧﺮﺓ؟
ﺷﺮﺡ ﺍلنونية، ٤/٤٧٤
📖 Syarhun Nuniyyah, 4/474
📝 Sumber:
@salafyboyolali1443
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Berkata Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah:
"Jikalau manusia diciptakan untuk dunia, niscaya para Nabi dan para Rasul yang paling berhak tinggal disana.
Maka apabila kita tidak diciptakan untuk dunia, lalu untuk apa kita bersaing dengan pemujanya? dan mengapa kita melalaikan akhirat?"
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﺑﻦ ﻋﺜﻴﻤﻴﻦ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
لو ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺒﺸﺮ ﻣﺨﻠﻮﻗﻴﻦ ﻟﻠﺪﻧﻴﺎ ﻟﻜﺎﻥ ﺃﻭﻻﻫﻢ ﺑﺎﻟﺒﻘﺎﺀ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﻭﺍﻟﺮﺳﻞ، ﻓﺎﺫﺍ ﻛﻨﺎ ﻟﻢ ﻧﺨﻠﻖ ﻟﻠﺪﻧﻴﺎ، ﻓﻠﻤﺎﺫﺍ ﻧﺰﺍﺣﻢ ﺃﻫﻠﻬﺎ ﻋﻠﻴﻬﺎ؟ ﻭﻟﻤﺎﺫﺍ ﻧﻨﺴﻰ ﺍﻵﺧﺮﺓ؟
ﺷﺮﺡ ﺍلنونية، ٤/٤٧٤
📖 Syarhun Nuniyyah, 4/474
📝 Sumber:
@salafyboyolali1443
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊DOSA-DOSA YANG JUGA MENGANCAM ORANG-ORANG YANG MENJAGA KEHORMATANNYA
🎙Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,
الفخر والخيلاء والحسد والكبر والرياء ونحو ذلك، هي في الناس الذين هم متعففون عن الفواحش.
"Berbangga diri, congkak, dengki, sombong, riya' dan semisalnya, dosa-dosa ini menimpa orang-orang yang mereka menjaga kehormatannya dari perbuatan-perbuatan keji."
📘 Jami'ul Masail, IV/44
📝 Sumber:
@AhlusSunnahManokwari
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,
الفخر والخيلاء والحسد والكبر والرياء ونحو ذلك، هي في الناس الذين هم متعففون عن الفواحش.
"Berbangga diri, congkak, dengki, sombong, riya' dan semisalnya, dosa-dosa ini menimpa orang-orang yang mereka menjaga kehormatannya dari perbuatan-perbuatan keji."
📘 Jami'ul Masail, IV/44
📝 Sumber:
@AhlusSunnahManokwari
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊SUDAHKAH KITA BERADA DI ATAS JALAN YANG LURUS?
🎙Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
الصراط المستقيم متضمن معرفة الحق، وإيثاره، وتقديمه على غيره، ومحبته والانقياد له، والدعوة إليه، وجهاد أعدائه بحسب الإمكان.
"Jalan yang lurus mencakup pengetahuan tentang kebenaran, mengutamakannya dan mengedepankannya atas selainnya, mencintai dan tunduk kepadanya, mendakwahkannya, dan berjihad melawan orang-orang yang memusuhinya sesuai kemampuan."
📚 Madarijus Salikin, I/81
📝 Sumber:
@salafytabalong
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
الصراط المستقيم متضمن معرفة الحق، وإيثاره، وتقديمه على غيره، ومحبته والانقياد له، والدعوة إليه، وجهاد أعدائه بحسب الإمكان.
"Jalan yang lurus mencakup pengetahuan tentang kebenaran, mengutamakannya dan mengedepankannya atas selainnya, mencintai dan tunduk kepadanya, mendakwahkannya, dan berjihad melawan orang-orang yang memusuhinya sesuai kemampuan."
📚 Madarijus Salikin, I/81
📝 Sumber:
@salafytabalong
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊PELAKU DZIKIR SEJATI
🎙️ lbnul Jauzi rahimahullah menegaskan,
"ليس الذاكر من قال سبحان الله والحمدلله وقلبه مصِرٌّ على الذنوب وإنما الذاكر من إذا هم بمعصية ذكر مقامه بين يدي علام الغيوب."
"Bukanlah orang yang berdzikir itu orang yang mengatakan, 'Subhanallah' dan 'Alhamdulillah' dalam keadaan hatinya terus menerus dalam kemaksiatan.
Namun sejatinya orang yang berdzikir adalah orang yang apabila ingin melakukan kemaksiatan, dia pun akan teringat bahwa dia kelak akan berdiri dihadapan Yang Maha Mengetahui perkara yang ghoib (tersembunyi)."
📓 At Tadzkiroh di al-Wa'dz 86
📝 Sumber
@KajianIslamTemanggung
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙️ lbnul Jauzi rahimahullah menegaskan,
"ليس الذاكر من قال سبحان الله والحمدلله وقلبه مصِرٌّ على الذنوب وإنما الذاكر من إذا هم بمعصية ذكر مقامه بين يدي علام الغيوب."
"Bukanlah orang yang berdzikir itu orang yang mengatakan, 'Subhanallah' dan 'Alhamdulillah' dalam keadaan hatinya terus menerus dalam kemaksiatan.
Namun sejatinya orang yang berdzikir adalah orang yang apabila ingin melakukan kemaksiatan, dia pun akan teringat bahwa dia kelak akan berdiri dihadapan Yang Maha Mengetahui perkara yang ghoib (tersembunyi)."
📓 At Tadzkiroh di al-Wa'dz 86
📝 Sumber
@KajianIslamTemanggung
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com