🔊MULIAKANLAH DIRIMU DAN ORANG LAIN

🎙Ja'far bin Muhammad rahimahullahu berkata:

مَن أكْرمكَ فأكْرِمه، ومَن اسْتخف بِكَ
فأكْرِم نفسك عنه.

"Barangsiapa yang memuliakanmu, maka muliakanlah dia.

Namun, barangsiapa yang merendahkanmu maka mualikanlah dirimu darinya."

📚Roudhotul Uqola, hal. 213.

📝 Sumber:
@ForumSalafyPurbalingga

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

🔊HUKUM JUAL BELI KITAB YANG DIWAKAFKAN

🎙️ Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah

Pertanyaan:
Jika saya menjumpai sebuah kitab tertulis padanya "wakaf untuk Allah Ta'ala" apakah saya boleh untuk membelinya?

Jawaban:
Jika padanya ada tulisan "wakaf untuk Allah" maka tidak boleh untuk menjualnya dan tidak boleh untuk membelinya

📝 Sumber:
@salafytabalong/6556

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

🔊 JIHADUN NAFS

🎙Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

Jihadun nafs (memerangi diri sendiri) ada empat tingkatan:

Pertama, memerangi diri untuk mencari petunjuk dan mempelajari agama yang benar. Di mana tidak ada keberuntungan dan kebahagian bagi jiwa pada kehidupan dunia dan akhirat kecuali dengan hal tersebut. Tatkala jiwa tersebut luput dari ilmu agama, maka dia celaka di dunia dan di akhirat.

Kedua, memerangi jiwa untuk mengamalkan ilmu setelah mempelajarinya. Jika tidak dilakukan, maka semata-mata ilmu tanpa amalan, bila tidak memadharatkannya, maka tidak bermanfaat bagi jiwa tersebut.

Ketiga, memerangi jiwa untuk mendakwahkan ilmu dan mengajari orang yang tidak mengetahuinya. Bila tidak dilakukan, maka di termasuk orang yang menyembunyikan petunjuk dan penjelasan yang diturunkan oleh Allah, serta ilmunya tidak bermanfaat baginya tidak juga menyelamatkan dirinya dari adzab Allah.

Keempat, memerangi jiwanya agar sabar dalam menghadapi beratnya dakwah di jalan Allah serta gangguan makhluk. Dia pikul ujian dan cobaan tersebut ikhlas karena Allah.

Bila empat tingkatan jihad ini disempurnakan oleh hamba, maka dia termasuk ar rabbaniyyin (para ulama yang bijak dalam mengajarkan ilmu). Karena sesungguhnya para salaf telah sepakat bahwa seorang alim tidaklah patut digelari ar rabbani hingga dia mengetahui kebenaran, mengamalkan dan mengajarkannya. Maka siapa saja yang mengetahui (ilmu agama), mengamalkan, dan mendakwahnya, maka dia dipanggil dengan panggilan yang agung pada kerajaan langit.

📚 Zaadul Ma'ad 3/9

فَجِهَادُ النَّفْسِ أَرْبَعُ مَرَاتِبَ أَيْضًا:

إِحْدَاهَا: أَنْ يُجَاهِدَهَا عَلَى تَعَلُّمِ الْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ الَّذِي لَا فَلَاحَ لَهَا وَلَا سَعَادَةَ فِي مَعَاشِهَا وَمَعَادِهَا إِلَّا بِهِ، وَمَتَى فَاتَهَا عِلْمُهُ شَقِيَتْ فِي الدَّارَيْنِ.

الثَّانِيَةُ: أَنْ يُجَاهِدَهَا عَلَى الْعَمَلِ بِهِ بَعْدَ عِلْمِهِ، وَإِلَّا فَمُجَرَّدُ الْعِلْمِ بِلَا عَمَلٍ إِنْ لَمْ يَضُرَّهَا لَمْ يَنْفَعْهَا.

الثَّالِثَةُ: أَنْ يُجَاهِدَهَا عَلَى الدَّعْوَةِ إِلَيْهِ، وَتَعْلِيمِهِ مَنْ لَا يَعْلَمُهُ، وَإِلَّا كَانَ مِنَ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْهُدَى وَالْبَيِّنَاتِ، وَلَا يَنْفَعُهُ عِلْمُهُ، وَلَا يُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ.

الرَّابِعَةُ: أَنْ يُجَاهِدَهَا عَلَى الصَّبْرِ عَلَى مَشَاقِّ الدَّعْوَةِ إِلَى اللَّهِ وَأَذَى الْخَلْقِ، وَيَتَحَمَّلُ ذَلِكَ كُلَّهُ لِلَّهlll

فَإِذَا اسْتَكْمَلَ هَذِهِ الْمَرَاتِبَ الْأَرْبَعَ صَارَ مِنَ الرَّبَّانِيِّينَ، فَإِنَّ السَّلَفَ مُجْمِعُونَ عَلَى أَنَّ الْعَالِمَ لَا يَسْتَحِقُّ أَنْ يُسَمَّى رَبَّانِيًّا حَتَّى يَعْرِفَ الْحَقَّ وَيَعْمَلَ بِهِ وَيُعَلِّمَهُ، فَمَنْ عَلِمَ وَعَمِلَ وَعَلَّمَ فَذَاكَ يُدْعَى عَظِيمًا فِي مَلَكُوتِ السَّمَاوَاتِ.

زاد المعاد ٣/٩


📝 Sumber:
@salafymagelang

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

🔊 JADILAH YANG PERTAMA

Seorang tabiin yang mulia, Abu Muslim al-Khaulani rahimahullah berkata,

- رجل عاش بعلمه وعاش به الناس معه
- ورجل عاش بعلمه ولم يعش به معه أحد غيره
- ورجل عاش الناس بعلمه وأهلك نفسه ...!

“Orang berilmu ada tiga macam:

1.Orang yang ilmunya bermanfaat untuk dirinya dan manusia.

2.Orang yang ilmunya hanya bermanfaat untuk dirinya.

3.Orang yang ilmunya dimanfaatkan manusia, sedangkan dirinya binasa."

📕Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, 36848

📝 Sumber
@ukhuwahanakkuliah
www.ukhuwahanakkuliah.com

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

🔊SHALAT SUNNAH RAWATIB DITEKANKAN MENGERJAKANNYA

🎙Syaikh Shalih bin Fauzan hafizhahullah ta'ala

Ketahuilah wahai saudara-saudara, sesungguhnya shalat-shalat rawatib ditekankan mengerjakannya dan dibenci meninggalkannya.
Barangsiapa terus-menerus meninggalkannya, maka akan jatuh kepribadiannya menurut sebagian para imam, dan ia berdosa dengan sebab itu.
Karena seorang yang terus menerus meninggalkan shalat-shalat rawatib, hal ini menunjukkan kurang agamanya dan tidak ada perhatian terhadapnya.

📚 Al Mulakhosh Al Fiqhi


📗اعلموا أيها الإخوان أن السنن الراتبة يتأكد فعلها و يكره تركها، و من داوم على تركها، سقطت عدالته عند بعض الأئمة، و أثم بسبب ذلك، لأن المداومة على تركها تدل على قلة دينه، و عدم مبالاته.


📝 Sumber:
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

BAGAIMANA MENYIKAPI FATWA SEORANG SYAIKH YANG TIDAK ADIL?
••••

✒️ Syaikh Salim Bamuhriz hafizhahullah

Penanya:

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

Syaikh kami yang mulia, bagaimana keadaan Anda?
Saya berharap kepada Allah semoga Anda dalam keadaan baik.

Syaikh Salim Bamuhriz:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.

Semoga Allah memberimu umur panjang, saudaraku.
Alhamdulillah, kami dalam keadaan baik dan sehat.
Semoga Allah menjaga dan melindungi kalian semuanya.

Penanya:

Aamiin...
Alhamdulillah, syaikh kami.
Maaf saya mengganggu waktu Anda, wahai syaikh kami yang mulia.
Saya memiliki pertanyaan, wahai syaikh kami.

Ada seorang syaikh yang berfatwa tentang sebuah permasalahan yang melibatkan dua pihak dari Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang keduanya sedang berselisih, namun syaikh tersebut tidak mendengarkan permasalahannya kecuali dari satu pihak saja dan tidak mau mendengarkannya dari pihak satunya, maksudnya dia tidak melakukan tatsabbut (meneliti dan mengklarifikasi) kepada pihak yang lain.
Apakah fatwanya bisa diterima?

Atas jawaban Anda, semoga Allah membalas Anda dengan pahala dan kebaikan.

Syaikh Salim Bamuhriz:

Orang yang seperti ini tidak diterima darinya fatwa apapun dan tidak boleh belajar kepadanya.

Penanya:

Baik syaikh kami.
Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan atas jawaban Anda.

https://t.me/salafysolo/1225

🔊BESARNYA DOSA MENJEBAK ORANG LAIN UNTUK MELAKUKAN AMALAN YANG KEJI

🎙Ibnu Aqil al-Hambali rahimahullah berkata,

"Sesungguhnya termasuk dosa terbesar dan yang paling buruk engkau membujuk saudaramu untuk melakukan suatu amalan.

Lalu tatkala ia mengerjakannya, engkau menilainya bahwa ia telah melakukan dosa dan hal yang memalukan."

📚 Al-Funun, 1/279


قال ابن عقيل الحنبلي رحمه الله تعالى :

من أعظم الذنوب وأقبحها أن تغرّ أخاك بفعل ، حتى إذا فعله عدت بفعله ذامّا ومعيّرا

الفنون 279/1


📝 Sumber:
@mellah_hanifiyyiah

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

AHAD,17 SHAFAR 1445H
03 SEPTEMBER 2023M

🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang

📡🔊 SUDAH MULAI

📶 KAJIAN ISLAM RUTIN KOTA PALEMBANG

📚 Pembahasan Kitab: Ats-Tsabat 'alas Sunnah (Kokoh di Atas Sunnah)

🎙 Bersama Al-Ustadz Abu Usamah Imam Bukhori حفظه الله (Mudir Ma'had Dhiyaa'us Salaf Karang Makmur, Kab. Muara Enim)

🕌 Langsung dari Masjid As Salam (Ma'had Darul Hadits Al Ibanah, Kota Palembang)

https://maps.app.goo.gl/JwWPY4QPGrJY6fRGA

🎧📻 Dengarkan kajiannya di Radio Al-Ibanah Palembang #RadionyoWongKito melalui aplikasi Radio Syariah

#HadirDiMajelisIlmuLebihUtama
#DiRumahBukanBerartiTidakTaklim

📥 Audio rekaman kajian bisa didownload di Channel Telegram:
https://t.me/RadioIbanah

🔊URGENSI ILMU DAN MENGAMALKANNYA

Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mengatakan, sebagaimana yang disampaikan sahabat mulia  Abu Kabsyah Al-Anmari radhiyallahu 'anhu,

إِنَّمَا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ: عَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ مَالاً وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِي فِي مَالِهِ رَبَّهُ وَيَصِلُ فِيْهِ رَحِمَهُ وَيَعْلَمُ لِلهِ فِيْهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْمَنَازِلِ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالاً، فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ يَقُوْلُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالاً لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلاَنٍ، فَهُوَ بِنِيَّتِهِ وَهُمَا فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ مَالاً وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا، فَهُوَ يَخْبِطُُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لاَ يَتَّقِي فِيْهِ رَبَّهُ وَلاَ يَصِلُ فِيْهِ رَحِمَهُ وَلاَ يَعْلَمُ لِلهِ فِيْهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَخْبَثِ الْمَنَازِلِ، وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللهُ مَالاً وَلاَ عِلْمًا فَهُوَ يَقُوْلُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالاً لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلاَنٍ، فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ

“Dunia itu diberikan kepada empat golongan:

1️⃣ Seorang hamba yang Allah anugerahi harta dan ilmu, maka dia pun bertakwa kepada Rabbnya dalam hal hartanya. Menggunakan hartanya untuk menyambung tali kekerabatan dan mengetahui bahwa Allah memiliki hak dalam hartanya itu. Maka, dia berada pada derajat yang paling mulia di sisi Allah.

2️⃣ Seorang hamba yang Allah karuniai ilmu namun tidak diberi harta, dia adalah seorang yang benar niatnya. Dia katakan, ‘Seandainya aku memiliki harta, aku akan beramal seperti amalan Fulan’ (orang pertama tadi). Maka, dengan niatnya itu pahala mereka berdua sama.

3️⃣ Juga seorang hamba yang Allah beri harta namun tidak dikaruniai ilmu, sehingga dia gunakan hartanya tanpa ilmu. Dia tidak bertakwa kepada Rabbnya dalam hartanya itu, tidak menggunakannya untuk menyambung tali kekerabatan, dan tidak pula mengetahui ada hak Allah dalam hartanya. Maka, dia berada pada derajat yang paling hina di sisi Allah.

4️⃣ Seorang hamba yang tidak Allah beri harta maupun ilmu, lalu dia mengatakan, ‘Seandainya aku memiliki harta aku akan berbuat seperti perbuatan Fulan’ (semacam orang ketiga), maka dengan niatnya itu dosa mereka berdua sama.”

📚  HR. At-Tirmidzi, no. 2325

Jelaslah, sekadar bekal harta tiadalah cukup. Perlu sesuatu yang lebih penting daripada itu, yang kelak bisa menyelamatkannya dari kerusakan dalam mengelola harta yang dimilikinya. Itulah ilmu.

Akan berbeda tentunya orang yang mengetahui syariat Allah dan mengamalkannya, dengan orang yang tidak mengetahuinya. Sebagaimana firman-Nya,

هَلْ يَسْتَوِي الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لاَ يَعْلَمُوْنَ

“Apakah sama antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?”
Surah Az-Zumar: 9

Ya, Allah sesungguhnya kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima. amin.

📝 Sumber:
@fawaidsolo

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

SENIN,18 SHAFAR 1445H
04 SEPTEMBER 2023M

🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang

✋🏻✒️🎙️⚠️ SOLUSI AGAR TIDAK TERJEBAK DALAM SYUBHAT

✍🏻 Ibnul Jauzi rahimahullah berkata,

اعلم وفقك الله: أنه إنما يتبين الصواب في الأمور المشتبهة لمن أعرض عن الهوى، والتفتَ عن العصبية، وقصد الحق بطريقه، ولم ينظر في أسماء الرجال ولا في صيتهم، فذلك الذي ينجلي له غامض المشتبه، فأما من مال به الهوى، فعسير تقويمه.

Ketahuilah, semoga Allah memberimu taufik, kebenaran dalam perkara syubhat (samar) hanya akan jelas bagi mereka yang:

1) Berpaling dari hawa nafsu
2) Menjauhi sikap fanatisme
3) Mencari kebenaran melalui jalurnya
4) Tidak terikat dengan tokoh tertentu dan ketenaran mereka.

Jika seperti ini sikapnya, akan tersingkap baginya kabut syubhat.

Adapun orang yang condong kepada hawa nafsu, maka sulit meluruskannya."

📚 Manaqib al-Imam Ahmad hlm. 660

📝 Sumber
@ForumSalafy

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip