🔊Bismillah. Bagaimana jika di tempat kerja/kantor saya terdapat banyak pelanggaran seperti ikhtilath dan musik, saya ingin berhenti bekerja tetapi Ibu saya melarang, apa yang harus saya lakukakan, berhenti bekerja atau tetap bekerja di situ?
📎 Yuk kita dengar audionya:
https://www.ukhuwahanakkuliah.com/audio-islami/bismillah-bagaimana-jika-di-tempat-kerja-kantor-saya-terdapat-banyak-pelanggaran-seperti-ikhtilath-dan-musik-saya-ingin-berhenti-bekerja-tetapi-ibu-saya-melarang-apa-yang-harus-saya-lakukakan-berh-6985/
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
📎 Yuk kita dengar audionya:
https://www.ukhuwahanakkuliah.com/audio-islami/bismillah-bagaimana-jika-di-tempat-kerja-kantor-saya-terdapat-banyak-pelanggaran-seperti-ikhtilath-dan-musik-saya-ingin-berhenti-bekerja-tetapi-ibu-saya-melarang-apa-yang-harus-saya-lakukakan-berh-6985/
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊HAKIKAT KEKAYAAN
🎙Abu Sulaiman ad Darani rahimahullah berkata,
"Sesungguhnya ada suatu kaum berusaha mencari kekayaan, mereka mengira bahwa kekayaan itu digapai dengan cara mengumpulkan pundi-pundi harta. Ketahuilah, bahwasanya kekayaan itu hanya pada Qana'ah (rasa cukup)."
📚 Az Zuhdu al Kabir Lil Baihaqi (79)
قَالَ أَبُو سُلَيْمَانَ الدَّارَانِيُّ - رَحِمَهُ اللّٰهُ تَعَالَىٰ - :
" إِنَّ قَوْماً طَلَبُوا الغِنَى فَحَسِبُوا أَنَّهُ فِيْ جَمْعِ المَالِ ، أَلَا وَإِنَّمَا الغِنَى فِيْ القَنَاعَةِ " .
الزُّهْدُ الكَبِيْرُ لِلبَيْهَقِيِّ (٧٩)
📝 Sumber:
@faedahdankajian
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Abu Sulaiman ad Darani rahimahullah berkata,
"Sesungguhnya ada suatu kaum berusaha mencari kekayaan, mereka mengira bahwa kekayaan itu digapai dengan cara mengumpulkan pundi-pundi harta. Ketahuilah, bahwasanya kekayaan itu hanya pada Qana'ah (rasa cukup)."
📚 Az Zuhdu al Kabir Lil Baihaqi (79)
قَالَ أَبُو سُلَيْمَانَ الدَّارَانِيُّ - رَحِمَهُ اللّٰهُ تَعَالَىٰ - :
" إِنَّ قَوْماً طَلَبُوا الغِنَى فَحَسِبُوا أَنَّهُ فِيْ جَمْعِ المَالِ ، أَلَا وَإِنَّمَا الغِنَى فِيْ القَنَاعَةِ " .
الزُّهْدُ الكَبِيْرُ لِلبَيْهَقِيِّ (٧٩)
📝 Sumber:
@faedahdankajian
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊BERSABAR DI ATAS SUNAH
🎙Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizahullah berkata,
"Siapa yang berpegang teguh dengan sunah, maka ia akan merasakan keletihan, gangguan, perendahan, ancaman dari manusia.
Namun, tetaplah bersabar dan jangan lemah untuk memperjuangkan kebenaran."
📚 Syarhus Sunnah, 306
قال الشيخ صالح الفوزان حفظه الله
من تمسك بالسنة سيلقى عنتا وتعبا واحتقارا وازدراء أو تهديدا من الناس .
لكن عليه أن يصبر ولا يتضعضع عن الحق
شرح السنة:(306)
📝 Sumber:
@mellah_hanifiyyiah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizahullah berkata,
"Siapa yang berpegang teguh dengan sunah, maka ia akan merasakan keletihan, gangguan, perendahan, ancaman dari manusia.
Namun, tetaplah bersabar dan jangan lemah untuk memperjuangkan kebenaran."
📚 Syarhus Sunnah, 306
قال الشيخ صالح الفوزان حفظه الله
من تمسك بالسنة سيلقى عنتا وتعبا واحتقارا وازدراء أو تهديدا من الناس .
لكن عليه أن يصبر ولا يتضعضع عن الحق
شرح السنة:(306)
📝 Sumber:
@mellah_hanifiyyiah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊MENJAGA KEIKHLASAN MEMBUTUHKAN PERJUANGAN BERAT
🎙️Ibnu Qudâma Najmuddîn Al Maqdisiy rahimahullahu Ta'ala menyebutkan:
فرب عبد مخلص يخلص العمل، ولا يقصد الرياء بل يكرهه، ويتم العمل على ذلك، لكن إذا اطلع الناس عليه سره ذلك وارتاح له، وروح ذلك عن قلبه شدة العبادة، فهذا السرور يدل على رياء خفي منه يرشح السرور، ولولا التفات القلب إلى الناس لما ظهر سروره عند اطلاع الناس
Betapa banyak hamba yang ikhlas tatkala beramal, tidak bermaksud untuk riyâ' bahkan membencinya. Diapun menyelesaikan amalannya dalam kondisi ikhlas. Namun apabila orang lain mengetahui ibadahnya, dia menjadi senang, merasa puas, dan tertancap semangat di dalam hati untuk semakin maksimal dalam ibadah. Perasaan senang ini menunjukkan adanya riyâ khofî (riya yang tersembunyi lagi samar).
Darinyalah muncul perasaan senang tersebut. Kalau saja hati tidak menaruh sesuatu kepada manusia, tentu perasaan senang tatkala mereka mengetahui amalan tidak akan nampak.
📚Mukhtashor Minhâjil Qôsidîn, 256
📝 Sumber:
@salafymakassar
http://salafymakassar.net
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙️Ibnu Qudâma Najmuddîn Al Maqdisiy rahimahullahu Ta'ala menyebutkan:
فرب عبد مخلص يخلص العمل، ولا يقصد الرياء بل يكرهه، ويتم العمل على ذلك، لكن إذا اطلع الناس عليه سره ذلك وارتاح له، وروح ذلك عن قلبه شدة العبادة، فهذا السرور يدل على رياء خفي منه يرشح السرور، ولولا التفات القلب إلى الناس لما ظهر سروره عند اطلاع الناس
Betapa banyak hamba yang ikhlas tatkala beramal, tidak bermaksud untuk riyâ' bahkan membencinya. Diapun menyelesaikan amalannya dalam kondisi ikhlas. Namun apabila orang lain mengetahui ibadahnya, dia menjadi senang, merasa puas, dan tertancap semangat di dalam hati untuk semakin maksimal dalam ibadah. Perasaan senang ini menunjukkan adanya riyâ khofî (riya yang tersembunyi lagi samar).
Darinyalah muncul perasaan senang tersebut. Kalau saja hati tidak menaruh sesuatu kepada manusia, tentu perasaan senang tatkala mereka mengetahui amalan tidak akan nampak.
📚Mukhtashor Minhâjil Qôsidîn, 256
📝 Sumber:
@salafymakassar
http://salafymakassar.net
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊 KUNCI TAUFIQ HANYA DOA
🎙Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan,
وقد أَجْمع العارفون على أنَّ كلَّ خيرٍ فأصلُه بتوفيقِ الله للعبد، وكلَّ شرٍّ فأصلُه خذلانه لعبده.
"Dan telah disepakati oleh orang-orang yang bijak bahwasanya seluruh kebaikan asalnya adalah taufik Allah untuk si hamba, dan setiap kejelekan maka asalnya adalah penelantaraan Allah kepada hamba-Nya.
وأجمعوا أنَّ التوفيقَ أن لا يكِلَك الله إلى نفسك، وأنَّ الخذلانَ هو أن يخلي بينَك وبين نفسك.
Mereka juga sepakat bahwa taufik itu (maknanya) adalah Allah tidak menyerahkanmu kepada dirimu sendiri, dan bahwasanya al-Khudzlan adalah kamu ditelantarkan dengan dirimu sendiri.
فإذا كان كل خير فأصله التوفيق، وهو بيد الله لا بيد العبد؛ فمفتاحه الدعاء والافتقار وصدق اللجأ والرغبة والرهبة إليه؛ فمتى أعطى العبد هذا المفتاح فقد أراد أن يفتح له، ومتى أضله عن المفتاح بقي باب الخير مرتجا دونه.
Maka apabila seluruh kebaikan asalnya adalah taufik, dan itu adanya di tangan Allah bukan di tangan seorang hamba, maka kuncinya adalah doa, merasa butuh, benar dalam kembali, dan harap-harap cemas kepada-Nya; maka kapanpun Allah berikan kunci ini kepada si hamba, maka sungguh Dia telah menginginkan agar dibukakan untu si hamba tersebut, dan kapanpun Allah sesatkan dari kunci tersebut, pintu kebaikan akan selalu dimasuki oleh selain dirinya."
📕[Al-Fawāid 1/141]
📝 Sumber:
@ponpes_assunnah_batu
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan,
وقد أَجْمع العارفون على أنَّ كلَّ خيرٍ فأصلُه بتوفيقِ الله للعبد، وكلَّ شرٍّ فأصلُه خذلانه لعبده.
"Dan telah disepakati oleh orang-orang yang bijak bahwasanya seluruh kebaikan asalnya adalah taufik Allah untuk si hamba, dan setiap kejelekan maka asalnya adalah penelantaraan Allah kepada hamba-Nya.
وأجمعوا أنَّ التوفيقَ أن لا يكِلَك الله إلى نفسك، وأنَّ الخذلانَ هو أن يخلي بينَك وبين نفسك.
Mereka juga sepakat bahwa taufik itu (maknanya) adalah Allah tidak menyerahkanmu kepada dirimu sendiri, dan bahwasanya al-Khudzlan adalah kamu ditelantarkan dengan dirimu sendiri.
فإذا كان كل خير فأصله التوفيق، وهو بيد الله لا بيد العبد؛ فمفتاحه الدعاء والافتقار وصدق اللجأ والرغبة والرهبة إليه؛ فمتى أعطى العبد هذا المفتاح فقد أراد أن يفتح له، ومتى أضله عن المفتاح بقي باب الخير مرتجا دونه.
Maka apabila seluruh kebaikan asalnya adalah taufik, dan itu adanya di tangan Allah bukan di tangan seorang hamba, maka kuncinya adalah doa, merasa butuh, benar dalam kembali, dan harap-harap cemas kepada-Nya; maka kapanpun Allah berikan kunci ini kepada si hamba, maka sungguh Dia telah menginginkan agar dibukakan untu si hamba tersebut, dan kapanpun Allah sesatkan dari kunci tersebut, pintu kebaikan akan selalu dimasuki oleh selain dirinya."
📕[Al-Fawāid 1/141]
📝 Sumber:
@ponpes_assunnah_batu
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊ANGAN-ANGAN MAYYIT .
Demi Allah , sekiranya ditanyakan ke penduduk kubur " berandailah kalian !" Sungguh mereka akan berangan bisa beramal walau satu hari dibulan ramadhan .
📕 Ibnul Jauzi rahimahullah .
تاللهِ لَو قِيلَ لأهلِ القُبورِ تَمنَّوا لتَمنّوا يومًا مِن رَمضان.
📚التبصرة .
📝 Sumber:
@PenaTholab
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Demi Allah , sekiranya ditanyakan ke penduduk kubur " berandailah kalian !" Sungguh mereka akan berangan bisa beramal walau satu hari dibulan ramadhan .
📕 Ibnul Jauzi rahimahullah .
تاللهِ لَو قِيلَ لأهلِ القُبورِ تَمنَّوا لتَمنّوا يومًا مِن رَمضان.
📚التبصرة .
📝 Sumber:
@PenaTholab
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊MENGHADIAHKAN PAHALA MEMBACA AL-QUR’AN
Pertanyaan:
Bolehkah saya mengkhatamkan Al-Qur’an, lalu saya menghadiahkan (niatkan) kepada ayah dan ibu saya? Perlu diketahui, keduanya tidak bisa baca-tulis.
Bolehkah saya mengkhatamkan Al-Qur’an untuk saya hadiahkan kepada orang yang bisa baca-tulis? Saya memang bermaksud menghadiahkannya kepadanya.
Demikian pula, bolehkah saya mengkhatamkan Al-Qur’an untuk saya hadiahkan kepada lebih dari satu orang?
🎙Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah menjawab,
Tidak terdapat dalam Al-Qur’an yang mulia, hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dan tidak pula dari para sahabatnya yang mulia; sesuatu yang menunjukkan disyariatkannya menghadiahkan (pahala) bacaan Al-Qur’an al-Karim kepada kedua orang tua atau orang lain.
Allah subhanahu wa ta’ala mensyariatkan membaca Al-Qur’an untuk diambil manfaatnya, faedahnya, serta agar bisa dipahami maknanya lalu diamalkan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ مُبَٰرَكٞ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
“Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.” (Shad: 29)
إِنَّ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ يَهۡدِي لِلَّتِي هِيَ أَقۡوَمُ
“Sungguh, Al-Qur’an ini memberikan petunjuk ke (jalan) yang paling lurus.” (al-Isra: 9)
قُلۡ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ هُدًى وَشِفَآءٌۚ
“Katakanlah, ‘Al-Qur’an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman.’” (Fushshilat: 44)
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِيْ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya (amalan membaca) Al-Qur’an itu akan datang pada Hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya.” (Sahih, HR. Muslim no. 804)
Dengan demikian, tujuan diturunkannya Al-Qur’an adalah untuk diamalkan, dipahami, diniatkan untuk ibadah ketika membacanya, serta agar seseorang memperbanyak membacanya; bukan untuk menghadiahkan (pahala)nya kepada orang-orang yang telah wafat atau selainnya.
Aku tidak mengetahui ada dasar yang bisa dijadikan argumen, dalam hal menghadiahkan (pahala) bacaan Al-Qur’an kepada kedua orang tua atau selain mereka.
Sungguh, Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barang siapa mengamalkan suatu amalan yang bukan berasal dari ajaran kami, maka amalan itu tertolak.” (Sahih, HR. Muslim)
📝 Sumber:
https://asysyariah.com/menghadiahkan-pahala-membaca-al-quran/
@asysyariah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Pertanyaan:
Bolehkah saya mengkhatamkan Al-Qur’an, lalu saya menghadiahkan (niatkan) kepada ayah dan ibu saya? Perlu diketahui, keduanya tidak bisa baca-tulis.
Bolehkah saya mengkhatamkan Al-Qur’an untuk saya hadiahkan kepada orang yang bisa baca-tulis? Saya memang bermaksud menghadiahkannya kepadanya.
Demikian pula, bolehkah saya mengkhatamkan Al-Qur’an untuk saya hadiahkan kepada lebih dari satu orang?
🎙Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah menjawab,
Tidak terdapat dalam Al-Qur’an yang mulia, hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dan tidak pula dari para sahabatnya yang mulia; sesuatu yang menunjukkan disyariatkannya menghadiahkan (pahala) bacaan Al-Qur’an al-Karim kepada kedua orang tua atau orang lain.
Allah subhanahu wa ta’ala mensyariatkan membaca Al-Qur’an untuk diambil manfaatnya, faedahnya, serta agar bisa dipahami maknanya lalu diamalkan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ مُبَٰرَكٞ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
“Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.” (Shad: 29)
إِنَّ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ يَهۡدِي لِلَّتِي هِيَ أَقۡوَمُ
“Sungguh, Al-Qur’an ini memberikan petunjuk ke (jalan) yang paling lurus.” (al-Isra: 9)
قُلۡ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ هُدًى وَشِفَآءٌۚ
“Katakanlah, ‘Al-Qur’an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman.’” (Fushshilat: 44)
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِيْ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya (amalan membaca) Al-Qur’an itu akan datang pada Hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya.” (Sahih, HR. Muslim no. 804)
Dengan demikian, tujuan diturunkannya Al-Qur’an adalah untuk diamalkan, dipahami, diniatkan untuk ibadah ketika membacanya, serta agar seseorang memperbanyak membacanya; bukan untuk menghadiahkan (pahala)nya kepada orang-orang yang telah wafat atau selainnya.
Aku tidak mengetahui ada dasar yang bisa dijadikan argumen, dalam hal menghadiahkan (pahala) bacaan Al-Qur’an kepada kedua orang tua atau selain mereka.
Sungguh, Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barang siapa mengamalkan suatu amalan yang bukan berasal dari ajaran kami, maka amalan itu tertolak.” (Sahih, HR. Muslim)
📝 Sumber:
https://asysyariah.com/menghadiahkan-pahala-membaca-al-quran/
@asysyariah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
📝💡📚
DUNIA TIDAK LAYAK DIPERJUANGKAN, APALAGI DENGAN MENGORBANKAN AKHIRAT
🎙️ Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah
Kehidupan dunia ini faktanya bukan kehidupan yang sebenarnya.
Faktanya itu merupakan kesedihan dan kekeruhan.
Semua keceriaannya disusul oleh kekeruhan.
Semua kesehatan disusul oleh sakit.
Semua kebersamaan disusul perpisahan.
Lihatlah apa yang terjadi:
Di mana ayah-ayah?!
Di mana saudara-saudara?!
Di mana anak-anak?!
Di mana para istri?
Apakah ini kehidupan yang hakiki?!
Tidak sama sekali.
Oleh karena inilah sebagian penyair yang bijak mengatakan:
لا طِيبَ لِلْعَيْش مَا دَامَتْ مُنَغَّصَةً .... لَذَّاتُهُ بادِّكَار ِ المَوْتِ وَالْهرم
Tidak ada ketenangan bagi hidup ini selama kesenangannya dikotori oleh mengingat kematian dan masa tua
📝 Sumber:
@fawaidsolo/22945
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
DUNIA TIDAK LAYAK DIPERJUANGKAN, APALAGI DENGAN MENGORBANKAN AKHIRAT
🎙️ Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah
Kehidupan dunia ini faktanya bukan kehidupan yang sebenarnya.
Faktanya itu merupakan kesedihan dan kekeruhan.
Semua keceriaannya disusul oleh kekeruhan.
Semua kesehatan disusul oleh sakit.
Semua kebersamaan disusul perpisahan.
Lihatlah apa yang terjadi:
Di mana ayah-ayah?!
Di mana saudara-saudara?!
Di mana anak-anak?!
Di mana para istri?
Apakah ini kehidupan yang hakiki?!
Tidak sama sekali.
Oleh karena inilah sebagian penyair yang bijak mengatakan:
لا طِيبَ لِلْعَيْش مَا دَامَتْ مُنَغَّصَةً .... لَذَّاتُهُ بادِّكَار ِ المَوْتِ وَالْهرم
Tidak ada ketenangan bagi hidup ini selama kesenangannya dikotori oleh mengingat kematian dan masa tua
📝 Sumber:
@fawaidsolo/22945
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🧶 MENGAPA KAMI MENEMUKAN SEBAGIAN ORANG SUKA MEMBUAT RUMIT DAN BERTELE-TELE DALAM MASALAH ILMIAH DAN INTELEKTUAL
Kami dapati di tengah-tengah medan ilmiah, sebagian penuntut ilmu dan para cendekiawan, orang yang tidak akan pernah merasa cukup puas kecuali dengan dalil yang panjang dan pengantar pendahuluan yang banyak, serta beragam serpihan ibarat-ibarat kata dan sebagainya.
Jadi kamu melihat bahwa dia tidak akan senang dengan dalil yang jelas terang dari Al Kitab, As Sunnah atau ucapan yang tidak terdapat padanya berpanjang kata dan kerumitan.
Dan Ini termasuk sebab terbesarnya Wallahu a'lam yaitu terpengaruh oleh ilmu manthiq logika dan filsafat atau banyaknya membaca Kitab-kitab pemikiran intelektual dan rasional, maka kamu akan melihatnya lebih peduli dengan cara yang terlalu berlika-liku sekali, halus, tersembunyi untuk mengarah sampai kepada maksud tujuan, dibandingkan keseriusannya kepada sampainya maksud dari tujuannya itu sendiri.
Jadi dia suka untuk bersendirian menjauh dari dalil-dalil yang umumnya sudah diketahui oleh orang-orang.
Sungguh syaikhul islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah telah menyifati sifat seperti ini dengan ucapannya:
"Sebagian orang menjadikan jalan itu setiap kalinya lebih akurat dan samar caranya dan lebih banyak pengantar perkenalannya serta bertele-tele akan semakin membuat lebih bermanfaat baginya karena jiwanya terbiasa dengan pertimbangan panjang dalam hal-hal yang halus, oleh karenanya jika dalil itu sedikit pengantarnya atau keadaanya sangat jelas sekali, tidak akan menjadikan dia senang didalamnya. Dan contoh semisal ini telah dilakukan oleh metodenya ahli kalam dan manthiq logika dan selainnya._
Sebab semuanya itu sesuai dengan kebiasaannya bukan karena keadaanya terhadap ilmu yang dicari sudah selaras secara mutlak, karena diantara orang-orang itu ada yang apabila mengetahui apa yang sudah diketahui oleh kebanyakan orang-orang dan keumuman mereka atau yang tidak mungkin diketahui oleh selain orang-orang yang cerdas mengetahuinya, maka tidak akan menjadi menurut dirinya itu sebagai pembeda dengan mereka dalam hal keilmuan, sehingga dia suka mengetahui hal-hal yang samar mendetail yang banyak pendahuluan-pendahuluannya, dan dia ini telah menempuh jalan tersebut"_
📕Bantahan untuk para Ahli Manthiq Logika cet. Muassasah Ar Rayyan hal.299
JADILAH KAMU WAHAI PENUNTUT ILMU yang Salafi Atsari yang mengagungkan dalil-dalil dari Al Kitab dan As Sunnah yang diliputi dengan atsar-atsar Salafiyah dan tinggalkanlah orang-orang yang terpengaruh filsafat dan ilmu manthiq logika serta ilmu retorika kalam teologi!*
📄 Asy Syaikh Fawaz bin Ali Al Madkhali Hafizhahullah
📝 Sumber:
https://t.me/fawaz_almdkhli/739
@salafykawunganten/4527
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Kami dapati di tengah-tengah medan ilmiah, sebagian penuntut ilmu dan para cendekiawan, orang yang tidak akan pernah merasa cukup puas kecuali dengan dalil yang panjang dan pengantar pendahuluan yang banyak, serta beragam serpihan ibarat-ibarat kata dan sebagainya.
Jadi kamu melihat bahwa dia tidak akan senang dengan dalil yang jelas terang dari Al Kitab, As Sunnah atau ucapan yang tidak terdapat padanya berpanjang kata dan kerumitan.
Dan Ini termasuk sebab terbesarnya Wallahu a'lam yaitu terpengaruh oleh ilmu manthiq logika dan filsafat atau banyaknya membaca Kitab-kitab pemikiran intelektual dan rasional, maka kamu akan melihatnya lebih peduli dengan cara yang terlalu berlika-liku sekali, halus, tersembunyi untuk mengarah sampai kepada maksud tujuan, dibandingkan keseriusannya kepada sampainya maksud dari tujuannya itu sendiri.
Jadi dia suka untuk bersendirian menjauh dari dalil-dalil yang umumnya sudah diketahui oleh orang-orang.
Sungguh syaikhul islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah telah menyifati sifat seperti ini dengan ucapannya:
"Sebagian orang menjadikan jalan itu setiap kalinya lebih akurat dan samar caranya dan lebih banyak pengantar perkenalannya serta bertele-tele akan semakin membuat lebih bermanfaat baginya karena jiwanya terbiasa dengan pertimbangan panjang dalam hal-hal yang halus, oleh karenanya jika dalil itu sedikit pengantarnya atau keadaanya sangat jelas sekali, tidak akan menjadikan dia senang didalamnya. Dan contoh semisal ini telah dilakukan oleh metodenya ahli kalam dan manthiq logika dan selainnya._
Sebab semuanya itu sesuai dengan kebiasaannya bukan karena keadaanya terhadap ilmu yang dicari sudah selaras secara mutlak, karena diantara orang-orang itu ada yang apabila mengetahui apa yang sudah diketahui oleh kebanyakan orang-orang dan keumuman mereka atau yang tidak mungkin diketahui oleh selain orang-orang yang cerdas mengetahuinya, maka tidak akan menjadi menurut dirinya itu sebagai pembeda dengan mereka dalam hal keilmuan, sehingga dia suka mengetahui hal-hal yang samar mendetail yang banyak pendahuluan-pendahuluannya, dan dia ini telah menempuh jalan tersebut"_
📕Bantahan untuk para Ahli Manthiq Logika cet. Muassasah Ar Rayyan hal.299
JADILAH KAMU WAHAI PENUNTUT ILMU yang Salafi Atsari yang mengagungkan dalil-dalil dari Al Kitab dan As Sunnah yang diliputi dengan atsar-atsar Salafiyah dan tinggalkanlah orang-orang yang terpengaruh filsafat dan ilmu manthiq logika serta ilmu retorika kalam teologi!*
📄 Asy Syaikh Fawaz bin Ali Al Madkhali Hafizhahullah
📝 Sumber:
https://t.me/fawaz_almdkhli/739
@salafykawunganten/4527
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
💰🍃 CONDONG DUNIA, AKHIRAT SIRNA
Berkata al-Hasan rahimahullah,
"Barang siapa yang lebih mencintai dunia dan perkara dunia lebih menyenangkannya, niscaya kecintaan terhadap akhirat akan hilang dari hatinya."
📚 Mukhtashor Jaami'ul ulum wal Hikam, hlm. 168.
قال الحسن: ((من أحبّ الدنيا وسرّته، خرج حبّ الآخرة من قلبه))
مختصر جامع العلوم والحكام
📝 Sumber:
@idktegal
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Berkata al-Hasan rahimahullah,
"Barang siapa yang lebih mencintai dunia dan perkara dunia lebih menyenangkannya, niscaya kecintaan terhadap akhirat akan hilang dari hatinya."
📚 Mukhtashor Jaami'ul ulum wal Hikam, hlm. 168.
قال الحسن: ((من أحبّ الدنيا وسرّته، خرج حبّ الآخرة من قلبه))
مختصر جامع العلوم والحكام
📝 Sumber:
@idktegal
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊PENTINGNYA MUHASABAH DIRI
🎙 Bakr bin Abdillah al Muzani rahimahullah berkata,
"Jika kamu melihat saudara-saudaramu dari kalangan kaum muslimin memuliakanmu, mengagungkanmu dan menyambung hubungan yang baik denganmu, maka katakanlah olehmu, 'Ini adalah kemuliaan yang mereka punya'.
Adapun jika kamu melihat mereka kaku dan berpaling meninggalkanmu, maka katakan, 'Ini (sebab) dosa yang aku lakukan.'"
📚 (Hilyatul Auliyâ: 2/226)
قال بكر بن عبد الله المزنيُّ رحمه اللّٰه:
وإنْ رأيتَ إخوانك مِن المُسلمينَ يكرمونك، ويُعظِّمونك، ويصلونك، فقل أنت: هذا فضلٌ أخذوا به، وإنْ رأيت منهم جفاءً وانقباضًا، فقل: هذا ذنبٌ أحدثتهُ.
📚 [حلية الأولياء (٢٢٦/٢)].
📝 Sumber:
@mahadannajiyah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙 Bakr bin Abdillah al Muzani rahimahullah berkata,
"Jika kamu melihat saudara-saudaramu dari kalangan kaum muslimin memuliakanmu, mengagungkanmu dan menyambung hubungan yang baik denganmu, maka katakanlah olehmu, 'Ini adalah kemuliaan yang mereka punya'.
Adapun jika kamu melihat mereka kaku dan berpaling meninggalkanmu, maka katakan, 'Ini (sebab) dosa yang aku lakukan.'"
📚 (Hilyatul Auliyâ: 2/226)
قال بكر بن عبد الله المزنيُّ رحمه اللّٰه:
وإنْ رأيتَ إخوانك مِن المُسلمينَ يكرمونك، ويُعظِّمونك، ويصلونك، فقل أنت: هذا فضلٌ أخذوا به، وإنْ رأيت منهم جفاءً وانقباضًا، فقل: هذا ذنبٌ أحدثتهُ.
📚 [حلية الأولياء (٢٢٦/٢)].
📝 Sumber:
@mahadannajiyah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊JUJURLAH DALAM MENCINTAI SAUDARAMU KARENA ALLAH
🎙Abu Hazim rahimahullah berkata,
"Jika engkau mencintai seseorang karena Allah, maka sedikitkanlah pergaulanmu dengannya dalam urusan dunianya."
📚 Hilyatul Auliya, 3/281
ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺣﺎﺯﻡ - ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ - :
ﺇﺫﺍ ﺃﺣﺒﺒﺖ ﺃﺧﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺄﻗﻞ ﻣﺨﺎﻟﻄﺘﻪ ﻓﻲ ﺩﻧﻴﺎﻩ
📚 ﺣﻠﻴﺔ ﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ( ٣ / ٢٨١ )
📝 Sumber:
@mellah_hanifiyyiah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Abu Hazim rahimahullah berkata,
"Jika engkau mencintai seseorang karena Allah, maka sedikitkanlah pergaulanmu dengannya dalam urusan dunianya."
📚 Hilyatul Auliya, 3/281
ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺣﺎﺯﻡ - ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ - :
ﺇﺫﺍ ﺃﺣﺒﺒﺖ ﺃﺧﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺄﻗﻞ ﻣﺨﺎﻟﻄﺘﻪ ﻓﻲ ﺩﻧﻴﺎﻩ
📚 ﺣﻠﻴﺔ ﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ( ٣ / ٢٨١ )
📝 Sumber:
@mellah_hanifiyyiah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
SELASA , 12 SHAFAR 1445H
29 AGUSTUS 2023M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
29 AGUSTUS 2023M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
🎙 AL-'ALLAMAH MUHAMMAD AMAN AL-JAMI RAHIMAHULLAH :
Al-haq (kebenaran) itu tidak dicintai oleh semua orang
Al-haq itu hanya dicintai oleh orang-orang berakal
Al-haq itu hanya dicintai oleh orang-orang yang diberi taufik.
📝 Syarh qurroti 'uyunil muwahhidin : [7]
📝 Sumber:
@Dhiyaussalaf
http://www.dhiyaussalaf.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Al-haq (kebenaran) itu tidak dicintai oleh semua orang
Al-haq itu hanya dicintai oleh orang-orang berakal
Al-haq itu hanya dicintai oleh orang-orang yang diberi taufik.
📝 Syarh qurroti 'uyunil muwahhidin : [7]
📝 Sumber:
@Dhiyaussalaf
http://www.dhiyaussalaf.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip