Salafy Palembang 🇮🇩
6.56K subscribers
5.17K photos
443 videos
308 files
14.2K links
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Download Telegram
🔊 BANYAK DIAM DAN TIDAK BANYAK BICARA ADALAH SIFAT ULAMA

🎙Abu Hurairah radiallahu'anhu berkata, “Tidak ada baiknya banyak bicara.” (Mushonaf Ibnu Abi Syaibah 7/127)

🎙Al-Imam al-Ajuriy ridhiallahu'anhu berkata, “Akhlak ulama itu mereka selalu menghafal sunnah-sunnah, atsar dan fiqh, agar tidak terabaikan apa yang diperintahkan kepadanya dan agar dia beradab dengan adab-adab ilmu, yakni banyak diam pada perkara yang tidak berguna baginya, sehingga temannya rindu kepada perkataannya.” (Akhlak Ulama, al-Ajuriy 49)

🎙Al-Imam Abu Sufyan Soleh bin Mihron radhiallahu 'anhu (beliau digelari al-Hakim kerana tidak banyak bicara, namun jika beliau bicara, kata-kata beliau ibarat untaian mutiara dan ditulis oleh murid-muridnya) dan dari perkataan beliau, “Diam merupakan perhiasan bagi seorang alim dan merupakan tabir bagi orang jahil.” (Thobaqot Muhaditsin bi Ashbahan, Abu Syaikh 2/54)

Makna ucapan beliau adalah diam merupakan sifat ulama, tidak suka banyak bicara dan itu perhiasan bagi mereka. Sekaligus diam juga menjadi tabir bagi orang jahil kalau saja mereka diam akan tertutupi kejahilannya, kerana begitu dia bicara apalagi banyak bicara akan tampak bagimu kejahilan dia. Semoga ini menjadi ibroh (pelajaran) bagi mereka yang banyak bicara di media sosial, status-status atau profil-profilnya.

نسأل الله العافية



🎙Al-Ustadz Usamah Mahri Hafizhahullah

📝 Sumber:
@thoriqussalaf
www.thoriqussalaf.com

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊PERUSAK DAKWAH SALAFIYAH

قال الشيخ ربيع المدخلي:

" نشأ أناس ﻻيفهمون السلفية على وجهها، يزعم أحدهم أنه سلفي، ثم ﻻتراه إﻻ وهو يقطع أوصال السلفية لسوء سلوكه وسوء منهجه "

📚 [المجموع 90/14]

🎙 Berkata Asy Syaikh Robi' Al Madkholi Hafidzahullah

"Bermunculan manusia yang tidak memahami salafiyah dengan sebenarnya, salah seorang dari mereka menyangka bahwa dirinya salafy, kemudian tidaklah engkau melihatnya kecuali dia tengah mencabik-cabik sendi-sendi salafiyah dikarenakan keburukan perilakunya dan kejelekan manhajnya"

📚 Al Majmu 90/14

📝 Sumber
@salafymaluku

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Forwarded from KajianIslamTemanggung
✍🏻💥👉🏼 INDIKATOR KEBURUKAN AKHLAK

🔊 Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'dy rahimahullah menyatakan,

إن السخرية لا تقع إلا من قلب ممتلئ من مساوئ الأخلاق مُتَحَلٍّ بكل خلق ذميم ولهذا قال النبي ﷺ بحسب امرئ من الشر أن يحقر أخاه المسلم"

"Sesungguhnya celaan itu tidak akan muncul kecuali dari orang yang hatinya penuh dengan akhlak yang buruk dan perangai yang tercela.

Oleh karenanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Cukuplah seseorang itu dikatakan jelek akhlaknya manakala dia merendahkan saudaranya sesama muslim."

📚 Taisir al-Karim ar-Rahman 801

#nasehat #akhlak

🖥 Kunjungi website kami
https://salafytemanggung.com

•••┈••••○❁🌻❁○••••┈•••

🌐📲 Join Channel Ⓚ①Ⓣ
Bagi-bagi faedah ilmiahnya....ayo segera bergabung

https://t.me/KajianIslamTemanggung

📻📡 Dengarkan••• [ VERSI BARU ] Kajian Islam dan Murotal al-Quran setiap saat di Radio Islam Indonesia
http://bit.ly/AplikasiRadioIslamIndonesia2

≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
Forwarded from SALAFY SOLO
BALASAN YANG PANTAS BAGI ORANG YANG MEREKAM SUARA SYAIKH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI
••••

🎙️ Syaikh Abdullah al-Bukhari hafizhahullah

Pertanyaan:
Apa hukum perbuatan sebagian pemuda --semoga Allah memperbaiki keadaan mereka-- yang merekam suara sebagian masyayikh secara sembunyi-sembunyi, lalu dia menyebarluaskan ucapan syaikh tanpa izinnya, dan mereka berdusta serta menimbulkan berbagai fitnah diantara masyayikh dan para penuntut ilmu?

Jawaban:
Ini jawabannya sudah ada di tengah-tengah pertanyaan.
Menyebabkan apa?
Mereka berdusta dan menyebabkan berbagai fitnah.
Apa hukum dari perbuatan ini?
Boleh atau tidak boleh?
Tidak boleh.

Syaikh melarangmu untuk merekam, maka kenapa engkau melakukan perbuatan yang buruk ini?!
Beliau jika ingin mengumumkan tentu beliau akan mengumumkannya, tetapi demi sebuah maslahat menurut beliau dan karena sebuah hikmah yang beliau simpan dalam diri beliau, maka beliau menilai untuk tidak direkam sekarang ini.

Bukan karena takut atau lemah atau karena yang lainnya dari berbagai pemahaman keliru yang tidak dipahami oleh banyak orang.

Tetapi itu karena sebuah kebutuhan dalam diri beliau.
Jelas?

Apa yang menghalangi dirimu untuk meminta izin?!
Kenapa engkau tidak meminta izin?!

Apakah engkau semangat untuk menyebarkan kebenaran?!
Saya sepakat denganmu (dalam hal semangat menyebarkan kebenaran), semoga Allah membalas dirimu dengan kebaikan.

Termasuk hal yang wajib atas dirimu jika engkau orang yang memiliki semangat adalah dengan meminta izin.

Bukankah ini termasuk adab?!
Bukankah ini adab yang diajarkan oleh Allah dalam Kitab-Nya kepada orang-orang yang beriman dan Sunnah juga menjelaskan pada hadits-hadits yang banyak tentang meminta izin?!

Kenapa engkau tidak meminta izin?!

Bisa jadi beliau memberimu izin untuk merekam, namun tidak memberimu izin untuk menyebarkannya.

Saya telah berbicara tentang masalah ini: tidak semua yang diketahui tepat untuk diucapkan, setiap tempat memiliki ucapan tersendiri yang tepat, dan setiap medan memiliki ahlinya yang kompeten.

Jadi jika engkau berbuat seperti itu maka engkau bukan termasuk ahlinya di medan ini.

Jadi sampaikanlah kepada manusia ucapan yang bisa mereka pahami, dan ajaklah mereka bicara dengan hal-hal yang mereka mengerti!

Bertakwalah kepada Allah pada diri kalian dan dalam hal-hal yang berkaitan dengan saudara-saudara kalian!

Kalau asal menyebarkan, maka apa yang terjadi?!

Apakah hal itu menimbulkan kerusakan atau perbaikan?!
Menimbulkan kerusakan, padahal Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan!!

Ini adalah perbuatan yang dibenci dan meninggalkan sekian banyak permasalahan.

Ini adalah perbuatan yang tidak dilakukan kecuali orang yang rendah jiwanya, hina tabiatnya, padanya terdapat tipisnya agama yang menuntutnya untuk bersungguh-sungguh membenahi dirinya.

Orang seperti ini pantas untuk diusir, tidak diajak duduk bersama, dan dijauhi. Dan seandainya saya penguasa maka saya akan mencambuknya sebagai hukuman, karena dia menimbulkan kerusakan dan pengrusakan, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Barakallahu fik.

https://t.me/salafysolo/1215
Forwarded from SALAFY SOLO
MEREKAM SEMBUNYI-SEMBUNYI TANPA IZIN ADALAH KELAKUAN ORANG-ORANG PASAR DAN ANAK-ANAK JALANAN
••••

🎙️ Syaikh Abdullah al-Bukhari hafizhahullah

Apa maksud dari perbuatan ini (merekam tanpa izin)?!

Engkau datang untuk mencari ilmu, adab dan berhias dengan akhlak-akhlak para pengemban ilmu, atau engkau datang untuk mencari keresahan, fitnah, dan melakukan perbuatan orang-orang pasar dan anak-anak jalanan?!

Jika engkau seperti itu, maka ini bukan hakmu, maka menjauhlah!

Istirahatkanlah kami dari keburukanmu!
Barakallahu fik.
Jangan mengganggu kami!

Dakwah tidak menerima dan tidak melayani orang-orang dungu, orang-orang yang lemah akalnya, orang-orang bodoh, dan orang-orang yang kelakuannya seperti orang-orang pasar, apalagi orang-orang yang kelakuannya seperti orang-orang pasar!!

Bukankah salah seorang dari mereka (al-Hajuri) telah melakukan kerusakan di Dammaj dengan kelakuannya yang seperti orang-orang pasar?!

Merusak atau tidak merusak?!
Dia telah menjungkir balik dan menghancurkannya!!

Kelakuan orang-orang pasar dalam ucapan, akhlak dan perangai yang buruk wajib atas seorang penuntut ilmu untuk merendahkannya dan menjauhkan diri darinya.

https://t.me/salafysolo/1217
AUDIO TANYA JAWAB

Pertanyaan: "Kriteria bersama ulama dan ndak bersama ulama, itu siapa yang menetapkannya?"

Dijawab oleh: Al Ustadz Muhammad Afifuddin حفظه اللــــــــه

Sumber audio dari kajian hari ahad, 03 Shafar 1445H / 20 Agustus 2023 dengan tema: "Indahnya Bimbingan Ulama"

◾️ Tempat :
Masjid Al Ukhuwwah
Ma'had Riyadhus Sunnah
Jl. Prapatan Tulusayu, Tulusbesar, Tumpang, Malang

📝 Sumber:
@Salafy_Sorowako/3340

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
🔊 ANJURAN MERAHASIAKAN KENIKMATAN YANG DIPEROLEH

Allah ta'ala berfirman tentang ucapan Nabi Ya'qub 'alaihis salam kepada anaknya, Nabi Yusuf 'alaihis salam,

{قال يا بني لا تقصص رؤياك على إخوتك}

"Hai ananda! Jangan pernah kau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu."

🎙Dijelaskan oleh al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah,

يؤخذ من هذا، الأمر بكتمان النعمة حتى توجد وتظهر

“Diambil dari ucapan ini, perintah merahasiakan kenikmatan, sampai kenikmatan itu diraih dan tampak.

كما ورد في حديث: (استعينوا على قضاء الحوائج بكتمانها، فإن كل ذي نعمة محسود)

Sebagaimana dalam sebuah hadits:

"Bantulah untuk menuntaskan kebutuhan dengan menyembunyikannya, karena setiap orang yang memiliki kenikmatan pasti dihasadi."

📕Tafsir Ibnu Katsir 4/4318

📝 Sumber
@ponpes_assunnah_batu

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊DOA DAN HARAPAN BAIK UNTUK PEMERINTAH

🎙Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah berkata,

إذا وجدت من ولاة الأمور شيئاً مُخالفاً، فادعُ الله لهم، لأن بصلاحهم صلاح الأمة.
لكن تسمع بعض السفهاء، إذا قلنا: الله يُصلح ولاة الأمور، الله يهديهم، قال: الله لا يصلحهم. سبحان الله العظيم! إذا لم يُصلحهم الله فهو أردى لك! ادعُ الله لهم بالهداية والصلاح، والله على كلِّ شيءٍ قدير.

“Jika engkau mendapati dari para pemerintah sesuatu yang menyelisihi (syari'at), maka berdoalah kepada Allah kebaikan untuk mereka, karena kebaikan bangsa adalah dengan baiknya mereka.

Namun sebagian orang dungu, jika kita mengatakan,

"Semoga Allah memperbaiki para penguasa, semoga Allah memberi mereka hidayah."

Kamu pasti mendengar mereka malah mengatakan,

"Allah tidak akan memperbaiki mereka."

Maha suci Allah Yang Maha Agung! Seandainya Allah tidak memperbaiki mereka maka itu musibah bagimu!

Doalah kepada Allah untuk mereka dengan doa hidayah dan kebaikan, dan Allah Maha Mampu atas segala sesuatu.”

📕At-Ta'lîq ‘Alas Siyâsah asy-Syar‘iyyah, hlm. 452

📝 Sumber:
@ponpes_assunnah_batu

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Forwarded from Salafy Sorowako
ANTARA NOL POTHOL, SHIFR 'ALASY SYIMAL DAN DUAT AHLIS SUNNAH

Dua tahun yang lalu viral penggunaan kata "nol pothol" yang disematkan oleh seorang da'i kepada Da'i-da'i Ahlus Sunnah lainnya untuk merendahkan mereka.

Kini viral lagi penggunaan kata tersebut dari hasil penerjemahan kata bahasa arab shifr 'alasy syimal pada sebuah dauroh. Dan lagi-lagi kata tersebut diarahkan kepada Da'i-da'i Ahlus Sunnah.

Tidak lain dan tidak bukan, kembali tujuannya untuk merendahkan Da'i-da'i Ahlus Sunnah tersebut. Dengan penggambaran buruk bahwa mereka, "tidak memiliki hujjah (nol pothol)".

Benarkah dan tepatkah hal ini..?! Mari kita kupas..

1. Kata "Nol Pothol" secara kamus dan kaedah bahasa Jawa sudah salah penulisannya, yang benar adalah NUL PUTHUL.

2. Kata Nul Puthul dalam bahasa Jawa artinya angka nol yang putus. Angka nol jika bersendirian maka tidak memiliki nilai apalagi bila ditambah dengan kondisi angka nol tersebut putus.

3. Kata "shifr 'alasy syimal" secara bahasa Arab artinya angka nol yang berada di ujung sebelah kiri angka. Angka nol jika berada di ujung sebelah kiri angka maka tidak memiliki nilai walau berapapun jumlah angka nol tersebut.

"صفر على الشمال أي لا قيمة له"

4. Tiba-tiba kedua kata tersebut disematkan kepada Da'i-da'i Ahlus Sunnah (Asatidzah) hanya karena hujjah yang disampaikan kepada Syaikh al-Bukhary beliau anggap bukan hujjah yang tepat.
Nah.. bukankah ini kekeliruan yang jelas dan nyata dalam memahami perkara..?!
Maksud Syaikh al-Bukhary adalah sebagian hujjah yang disampaikan Asatidzah beliau nilai tidak tepat/lemah. BUKAN dinilai tidak punya hujjah (nol).
Jadi jauh beda maknanya dengan nul puthul maupun shifr 'alasy syimal.
(Ibarat penilaian pada jawaban Soal Ujian Esai, maka yang tepat nilainya 10 yang tidak tepat nilainya di bawah 10, yang salah nilainya ½, yang tidak menjawab baru dinilai nol).

5. Syaikh al-Bukhary sendiri tidak pernah mengucapkan shifr 'alasy syimal kepada Asatidzah, silahkan dengarkan ulang shoutiyah beliau.

6. Sehingga sematan kata tersebut kepada Asatidzah benar-benar merupakan celaan yang buruk dan melanggar wasiat Syaikh al-Bukhary, silahkan dengarkan/baca ulang wasiat beliau. Dimana pada wasiat itu beliau melarang untuk terus saling mencela dan menuduh dst..

7. Jika dikatakan, "ulama sudah ada yang memakai kata tersebut, semisal Syaikh al-Albany."

Maka kita katakan:

A. Ya, Syaikh al-Albany memang pernah mengucapkannya, namun beliau adalah "seorang ulama kibar" dan itupun pada satu kesempatan tersebut.

B. Beliau mengucapkan kata tersebut kepada kaum Shufi BUKAN kepada Ahlus Sunnah.

C. Itupun beliau ucapakan terkait kebodohan mereka terhadap perkara aqidah/tauhid (nol tauhidnya). BUKAN mutlak pada kaum shufinya pada seluruh perkara.

D. Adakah ulama salaf yang menggunakan kata tersebut sebagai celaan kepada seorang Ahlus Sunnah..?

Berpikirlah dan sadarlah wahai orang-orang yang berakal..?!


✍🏻Abu Ahmad Mush'ab
5 Shafar 1445H / 22 Agustus 2023

📲Join & Share Channel:
https://t.me/salafy_sorowako
https://t.me/assunnahsorowako
⚖️🤲🏡 HUKUM MEMBACA AL-FATIHAH PADA ACARA KUMPULAN

🎙Syaikh Muhammad bin Saleh al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

هذا ليس بمشروع بل هذا بدعة. وقراءة الفاتحة أو غيرها من السور المعينة لا تقرأ إلا في الأماكن التي شرعها الشرع، فإن قرئت في غير الأماكن تعبداً فإنها تعتبر من البدع وقد رأينا كثيراً من الناس يقرءون الفاتحة في كل المناسبات

"Ini tidak disyariatkan bahkan bid'ah. Membaca surat Al-Fatihah atau surat tertentu selainnya tidaklah dibaca kecuali pada tempat-tempat yang disyariatkan oleh syariat ini.

Jika dibaca pada momen yang tidak disyariatkan sebagai bentuk ibadah maka itu tergolong bid'ah. Dan sungguh kami melihat banyak orang yang membaca Al-Fatihah di berbagai momen dan kesempatan."

✍️ Fatawa Nut a'la ad-Darb 105

📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
https://salafytemanggung.com

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊 TIGA PERKARA YANG AKAN BISA MENGHILANGKAN DENDAM DAN DENGKI

Rasulullah ﷺ bersabda :

ثَلاَثٌ لاَ يُغَلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ ، إِخْلاَصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ ، وَمُنَاصَحَةُ أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ ، وَلُزُومِ جَمَاعَتِهِمْ.

"Tiga perkara yang hati seorang muslim tidak akan ada dendam dan dengki padanya :
1⃣ Ikhlas dalam segala amal karena Allah.
2⃣ Menasihati dengan tulus kepada para penguasa kaum muslimin.
3⃣ Tetap bersatu bersama jamaah kaum muslimin.
[HR. Tirmidzi]

📝 Sumber:
@faedahsalafy

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
✋🏻🍃📢 DI BALIK KELAPANGAN & KESEMPITAN DUNIAWI

🎙Hisyam bin Hassan menceritakan bahwa suatu ketika ia pernah mendengar Al-Hasan menyatakan,

والله، ما أحدٌ من الناس بُسِطَ له في أمرٍ من أمور دنياه، فلم يخَف أن يكون ذلك مَكرًا به، واستدراجًا له، إلا نَقَصَ ذلك من عمله ودينه وعقله

Demi Allah! Tidaklah ada seorang pun yang dibentangkan urusan duniawinya, tetapi ia tidak tebersit (dalam kalbunya) bahwa itu merupakan suatu bentuk makar dan istidraj, kecuali hal itu pasti akan membuat celah kekurangan dalam amal, agama, dan akalnya.

ولا أحدٌ أمسك الله الدنيا عنه، ولم يَرَ أن ذلك خيرٌ له، إلا نقص ذلك من عمله، وبان العجزُ في رأيه

Di sisi lain, tidaklah dunia seseorang ditahan oleh Allah, kemudian ia tidak memandang bahwa hal itu merupakan sebuah kebaikan, melainkan akan terjadi kekurangan pada amalnya. Akan tampak pula kelemahan pada akalnya.”

📚 (Adab al-Hasan al-Bashri wa Zuhduhu wa Mawa’izhuhu, hal. 65)

📝 Sumber:
https://forumsalafy.net/di-balik-kelapangan-dan-kesempitan-duniawi
@ForumSalafy

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
⚠️JANGAN MENGELUH PADA MANUSIA

🎙Al Imam Ibnul Jauzi rahimahullahu berkata:

"كان السَّلف يكرهون الشَّكوى إلى الخلق، والشَّكوى وإن كان فيها راحةٌ؛ إلا أنَّها تدلُّ على ضعف وذُلٍّ، والصَّبر عنها دليلٌ على قوَّة وعزٍّ".
.
"Dahulu para salaf mereka enggan untuk mengeluh kepada manusia,

Mengeluh (kepada manusia), sekalipun padanya ada rasa ketenangan, namun yang demikian menunjukkan kelemahan dan kerendahan.

Dan bersabar darinya menunjukkan atas kekuatan dan kemuliaan."

📚Ats-Tsabat 'indal Mamat, hal. 55.

📝 Sumber:
@ForumSalafyPurbalingga

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊SERUAN KEPADA PARA ULAMA AGAR MEMERANGI PARA PENULIS DUNGU YANG MEMBOLEHKAN MEMAKAI TOPI

🎙Syaikh Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah

Pertanyaan:
Apa hukum memakai topi yang terkadang pada sebagiannya terdapat hiasan yang mirip dengan salib?

Jawaban:
Memakai topi termasuk syiar orang-orang kafir, dan tidak boleh bagi kaum muslimin untuk mengikuti orang-orang musyrikin pada syiar kekafiran dan penampilan kekafiran ini.

Nabi ﷺ bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ.

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka."
(HR. Abu Dawud no. 4031, dari hadits Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Jami', no. 6149)

Jadi wajib atas kaum muslimin untuk membedakan diri dari orang-orang kafir dalam hal makan, minum, tidur, naik kendaraan, pakaian, dan pada semua hal yang dengannya mereka tampil beda dari orang-orang kafir.

Kecuali pada hal-hal yang berserikat antara kaum muslimin dan orang-orang kafir dan bukan termasuk kekhususan orang-orang kafir.

Topi ini telah muncul padanya berbagai pertempuran antara para ulama kaum muslimin dan para penulis yang dungu.

Musthafa Shadiq ar-Rafi'i dan Ahmad Syakir serta yang lainnya menyebutkan bahwa kaum muslimin tatkala mereka mulai membebek orang-orang kafir, terpengaruh oleh mereka dan mencontoh penampilan orang-orang kafir, diantaranya memakai topi, maka para ulama kaum muslimin menasehati orang-orang bodoh dan dungu tentang hukum memakai topi ini.

Maka sebagian penulis bangkit mengatakan boleh dan mereka menyebutkan berbagai manfaat dari memakai topi, dan bahwasanya topi bisa melindungi kepala dan mata dari matahari.
membebek mereka, lalu para penulis mulai membenarkan perbuatan membuka kepala, sehingga mereka mempermainkan akal-akal manusia.

Intinya para ulama kaum muslimin mengingkari hal ini, dan ini benar. Dalil mereka adalah sabda Rasulullah ﷺ:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ.

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka."

Umar dengan persetujuan dari para sahabat ketika mereka mewajibkan membayar jizyah kepada orang-orang kafir mereka mensyaratkan terhadap orang-orang kafir agar mereka menyelisihi kaum muslimin dalam hal berpakaian, duduk, naik kendaraan, dan banyak hal untuk membedakan antara orang kafir dan seorang muslim.

Namun sekarang ini jika engkau pergi ke banyak dari negeri kaum muslimin engkau tidak akan bisa membedakan antara orang Yahudi dan Nasrani, dan antara seorang muslim dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani, karena kaum muslimin dengan sebab kebodohan mereka dan digiring oleh orang-orang jahat dari kelompok sufi dan orang-orang yang percaya khurafat serta para penulis yang menyimpang, mereka bergegas mengikuti orang-orang kafir, sangat menyedihkan.

لَتَتْبَعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، حَذْوَ القُذَّةِ بالقُذَّةِ، حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ لتَبِعْتُمُوهُمْ.

"Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sedikit demi sedikit, sampai-sampai seandainya mereka  masuk ke dalam sarang dhabb (binatang mirip biawak), niscaya kalian akan mengikutinya."

Banyak orang yang meniru orang-orang kafir dan membebek mereka. Setiap ada mode dan setiap ada yang baru yang datang dari Barat dianggap oleh mereka sebagai kemajuan dan peningkatan, sedangkan menyelisihinya dianggap sebagai kemunduran dan ketertinggalan.

Sangat menyedihkan. Kita memohon keselamatan kepada Allah.

Intinya bahwasanya ini tidak boleh.

Kita memohon kepada Allah semoga memberi taufik kepada para ulama Ahlus Sunnah di negeri ini agar menjelaskan kepada manusia tentang fakta topi ini yang engkau lihat sebagian anak-anak, sebagian pemuda, dan sebagian orang dewasa memakainya dan membawanya masuk ke masjid.

Sangat menyedihkan.
Maka kita berharap kepada para ulama dan para khatib agar mereka memerangi fenomena yang busuk dan buruk ini, menjelaskan hukum Allah tentangnya, dan menjelaskan bahwa itu merupakan perbuatan membebek yang busuk dan buruk kepada orang-orang yang memusuhi Islam.

📚 Marhaban Yaa Thalibal 'Ilmi, hlm. 444-446

📝 Sumber:
@fawaidsolo

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
RABU, 06 SHAFAR 1445H
23 AGUSTUS 2023M

🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
📚 MENGUTAMAKAN ORANG LAIN & MACAMNYA

Melebihkan orang lain atas diri sendiri dianjurkan dalam urusan duniawi. Adapun dalam masalah ketaatan, kita justru diperintah untuk berlomba-lomba.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ

“Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan." (al-Baqarah: 148)

Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,

طَعَاملَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا

“Seandainya manusia mengetahui (keutamaan) yang ada pada azan dan shaf pertama, sedangkan mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan berundi, niscaya mereka akan berundi (untuk mendapatkannya.” (Muttafaqun alaihi)

Oleh karena itu, mendahulukan orang lain daripada diri sendiri terbagi menjadi tiga:

1️⃣ Dilarang, yaitu ketika Anda mendahulukan orang lain pada perkara yang syariat mewajibkannya atas Anda.

Misalnya, Anda dan seorang teman dalam keadaan batal wudhunya. Anda memiliki air yang hanya cukup untuk dipakai berwudhu oleh satu orang. Apabila Anda memberikannya kepada teman Anda, Anda tidak lagi memiliki air untuk berwudhu. Anda terpaksa harus tayamum. Dalam keadaan seperti ini, Anda tidak boleh memberikan air itu kepadanya karena Anda yang memiliki air tersebut dan air itu milik Anda.

Maka dari itu, mendahulukan orang lain pada perkara yang diwajibkan oleh syariat hukumnya haram. Sebab, hal tersebut akan menggugurkan kewajiban yang dibebankan atas Anda.

2️⃣ Makruh, yaitu mendahulukan orang lain pada perkara sunnah.

Sebagai contoh, Anda mampu berdiri di shaf pertama dalam shalat. Namun, Anda justru mempersilakan orang lain untuk menempatinya. Hal ini makruh karena menandakan bahwa Anda kurang bersemangat terhadap kebaikan. Padahal, berdiri di shaf pertama dalam shalat sangat besar keutamaannya.

Bagaimana mungkin Anda akan mendahulukan orang lain, padahal Anda berhak mendapatkan keutamaan itu?

3️⃣ Boleh dan terkadang dianjurkan, yaitu mendahulukan orang lain pada perkara selain ibadah.

Misalnya, Anda memberikan makanan kepada orang yang kelaparan, padahal Anda sendiri juga merasa lapar. Ini adalah perbuatan yang terpuji.

📕Lihat Makarimul Akhlaq, karya Syaikh Ibnu Utsaimin hlm. 54—55

🖥 Simak selengkapnya:

📝 Sumber:
https://asysyariah.com/mengutamakan-orang-lain-atas-diri-sendiri/
@asysyariah

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊JANGAN ENGKAU DATANGI FITNAH, MENGAPA?

🎙Al Ustadz Abu Anas Ahmad Khadim hafizhahullah

Nah, makanya kata Rasulullah, dua perkara ini, dua perkara ini, manusia pada nggak suka.
Pertama nggak suka meninggal.
Sementara, kata Rasulullah,


وَالْمَوْتُ خَيْرٌ لِلْمُؤْمِنِ مِنَ الْفِتْنَةِ

Kematian itu lebih baik bagi seorang mukmin daripada terfitnah.

Iya kan?

Makanya aneh, aneh tapi nyata.
Kalau ada orang itu, ingin terfitnah.
Jadi, kepingin.. kepingin terfitnah.

Dicari fitnah itu, di datangi.. gitu.
Aneh pol..
Kalau ada orang seperti itu, tapi ya, ada terjadi, kenyataan gitu loh. Yang nggak bisa kita pungkiri.

Orang baik-baik.. awalnya.
Naam, baik, khoyir, apa ya.. shalat ibadah.
Bahkan sebagian, sebagian itu dai, ustadz, kayak gitu.
Tapi, dia masuk ke dalam fitnah, dan asik di fitnah itu, senang gitu. Malah bangga, malah bangga. Iya, wallahu a'lam, kalau masalah qolbu, kita kan gak tau.

Sementara Rasulullah katakan, dalam hadits yang shahih,

إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنُ (3x)

Orang yang bahagia, kata Rasulullah, bahagia ini bahagia dunia akhiratnya, adalah yang dijauhkan oleh Allah dari fitnah.

Orang yang bahagia adalah orang yang dijauhkan oleh Allah dari fitnah. Diulang lagi, orang yang bahagia dunia akhiratnya adalah orang yang dijauhkan oleh Allah dari fitnah.

Kalau seperti itu, jangan dicari fitnah itu, jangan didatangi gitu loh.

Ana siap, ana bantah, ana berani.. bukan itu!

Pembahasannya, kita ini dinyatakan bahagia oleh Rasulullah ketika kita dijauhkan oleh Allah dari fitnah. Berarti ngeri orang yang terfitnah itu.

Ya, kalau sudah orang terfitnah, rentan dusta, sudah mulai dusta.Bicara, sikapnya sudah mulai dusta. Kenapa? Karena dia asik dengan fitnah itu.

Sehingga kedustaan itu bagi dia, biasa, ringan gitu.
Padahal itu perkara besar!.

Dalam syariat, na'udzubillah min dzalik, orang mukmin nggak pantas punya sikap dusta dan perangai dusta, nggak pantas.

Sampai Rasulullah kata kan, orang mukmin mungkin mencuri, mungkin, itu haram kan. Zina, mungkin itu haram, tapi dusta.. la (tidak).
Dusta jangan. Artinya, wis, perangai buruk kalau orang itu dusta.


Nah ketika terfitnah, mudah.
Nah mudah apa? Mudah berbuat dusta, mudah berbuat dzolim, mudah mengkhianati saudaranya. Dan berbagai macam bentuk keburukan. Makanya kematian bagi orang mukmin lebih baik daripada fitnah.
Na'am.

Rasul sebutkan dalam hadits yang lain, di riwayat Muslim:

بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا

Segera kalian beramal saleh, kata Rasulullah.
Segera kalian beramal saleh.


Badiru bil a'mal.

Sebelum kalian terkena fitnah.
Sebelum kalian terjerembab dalam kubangan fitnah.

Karena fitnah itu ibaratnya kayak potongan malam gelap gulita, samar. Samar, tapi sambarannya kuat

Na'am.
Seorang mukmin dipaginya, sorenya sudah kafir.
Sorenya mukmin, paginya sudah kafir.
Sangking dahsyatnya fitnah itu.
Dia jual agamanya demi urusan dunianya.
Dia jual agamanya demi kepentingan dunianya.
Untuk mempertahankan kedudukannya, dia jual agamanya.
Untuk mempertahankan hartanya, dia jual agamanya.
Untuk gengsi, dia jual agamanya.
Lebih memilih fitnah.


Na'udzubillah min dzalik.

📝 Sumber:
https://t.me/Salafy_Sorowako/3311

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip