Zadul Ma'ad 17/08/2023
Qowwamus Sunnah Bengkulu Utara
💾📀 AUDIO KAJIAN RUTIN BA'DA SUBUH DARI MA'HAD QOWWAMUS SUNNAH BENGKULU UTARA
════════════════════
💺 Bersama Al-Ustadz Abu Muhammad Zuhair Syarif حفظه الله
📅 Hari Kamis, 17 Agustus 2023
📚 𝘡𝘢𝘢𝘥𝘶𝘭 𝘔𝘢'𝘢𝘥 𝘬𝘢𝘳𝘺𝘢 𝘐𝘣𝘯𝘶 𝘘𝘢𝘺𝘺𝘪𝘮 𝘢𝘭-𝘑𝘢𝘶𝘻𝘪𝘺𝘺𝘢𝘩
(𝘛𝘢𝘩𝘲𝘪𝘲 𝘚𝘺𝘢𝘪𝘬𝘩 𝘚𝘺𝘶'𝘢𝘪𝘣 𝘢𝘭-𝘈𝘳𝘯𝘢𝘶𝘵𝘩).
halaman 65-66 dan Menanggapi Istilah NOL PUTUL
•••┈••••○❁❁○••••┈•••
Channel http://telegram.me/qowwamusunnah1
════════════════════
💺 Bersama Al-Ustadz Abu Muhammad Zuhair Syarif حفظه الله
📅 Hari Kamis, 17 Agustus 2023
📚 𝘡𝘢𝘢𝘥𝘶𝘭 𝘔𝘢'𝘢𝘥 𝘬𝘢𝘳𝘺𝘢 𝘐𝘣𝘯𝘶 𝘘𝘢𝘺𝘺𝘪𝘮 𝘢𝘭-𝘑𝘢𝘶𝘻𝘪𝘺𝘺𝘢𝘩
(𝘛𝘢𝘩𝘲𝘪𝘲 𝘚𝘺𝘢𝘪𝘬𝘩 𝘚𝘺𝘶'𝘢𝘪𝘣 𝘢𝘭-𝘈𝘳𝘯𝘢𝘶𝘵𝘩).
halaman 65-66 dan Menanggapi Istilah NOL PUTUL
•••┈••••○❁❁○••••┈•••
Channel http://telegram.me/qowwamusunnah1
KAMIS, 30 MUHARRAM 1445H
17 AGUSTUS 2023M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
17 AGUSTUS 2023M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
Forwarded from Salafy Maluku
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
|| MEREKAM TANPA IZIN MERUPAKAN TINDAKAN MENCURI DAN KHIANAT YANG MENUNJUKKAN BURUKNYA HATI
💽Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhary hafizhahullah
📡📲 Ikuti dan sebarkan faedah di dalamnya
https://t.me/salafymaluku
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
💽Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhary hafizhahullah
📡📲 Ikuti dan sebarkan faedah di dalamnya
https://t.me/salafymaluku
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Forwarded from SALAFY SOLO
MEREKAM TANPA IZIN MERUPAKAN TINDAKAN MENCURI DAN KHIANAT YANG MENUNJUKKAN BURUKNYA HATI
••••
🎙️ Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhary hafizhahullah
Pertanyaan:
Kami melihat sebagian ikhwah merekam, padahal mereka telah diingatkan, namun mereka tidak mempedulikannya.
Jawaban:
Wahai saudaraku, barakallahu fik, engkau telah diingatkan agar jangan merekam, maka jangan merekam!
Kenapa engkau tetap merekam?!
Engkau tidak diberi izin.
Jangan mengatakan bahwa ini termasuk menyebarkan ilmu!
Yang seperti ini bukan termasuk menyebarkan ilmu.
Dengan cara seperti ini menyelisihi amanah ilmiah.
Telah ada pihak khusus yang diberi izin untuk merekam, maka cukupkanlah!
Yang dibagikan ini akan engkau dapatkan pada mereka dan ambillah dari mereka!
Terkadang seseorang meninjau ulang dan masyayikh atau sebagian masyayikh meninjau kembali ungkapan-ungkapan mereka, ketergelinciran lisannya atau ada ungkapan yang perlu untuk dibenahi.
Apakah engkau akan menyebarkannya dengan kesalahannya dan engkau yang akan menanggung dosanya?
Masyayikh tidak menghalalkan perbuatan semacam ini!
Tidak boleh merekam dari mereka kecuali dengan seizin mereka.
Bahkan yang buruk dan lebih kotor dari perbuatan semacam ini adalah engkau menjumpai salah seorang dari mereka bersikap tenang penuh kehati-hatian merekam dan mengambil gambar secara diam-diam seperti seorang pencuri yang melakukan perbuatan mencuri.
Siapakah yang telah membolehkan dirimu untuk melakukan perbuatan semacam ini?!
Siapakah yang mengizinkan dirimu untuk melakukan perbuatan semacam ini?!
Apakah perbuatan semacam ini termasuk sikap memuliakan amanah dan termasuk memuliakan sikap menjaga hak adab-adab majelis?!
Bagaimana orang-orang itu menetapkan hukum?!
Tidak boleh untuk dirimu dan tidak boleh untuk orang lain, tidak diizinkan untukmu!
Jangan mengatakan bahwa (hasil rekaman tanpa izin tersebut) hanya untuk diri saya!
Tidak ada seorang pun yang memberi izin untukmu.
Mintalah izin dan datanglah ke rumah orang lain melalui pintunya!
Ya akhi, itu ucapan saya, saya tidak ingin engkau merekamnya.
Apakah engkau ingin kami mengatakan kepadamu sebagaimana yang diucapkan oleh wartawan dan orang-orang yang membuat peraturan "hak cipta intelektual", lalu mereka memutuskan berdasarkan peraturan semacam ini?!
Kami menuntut dari dirimu agar mengikuti syariat.
Jangan melakukannya kecuali dengan izin!
Engkau tidak diberi izin, maka jangan lakukan!
Perbuatan semacam ini termasuk khianat dan menunjukkan buruknya hati.
🪩 Sumber audio: https://youtu.be/xTZ7Lh2CKSA
نسأل الله السلامة والعافية.
✒️ Alih bahasa: Abu Almass ghafarallahu lahu wa liummihi wa liabihi wa lilmuslimin
SUMBER: GRUP WA
https://t.me/salafysolo/973
••••
🎙️ Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhary hafizhahullah
Pertanyaan:
Kami melihat sebagian ikhwah merekam, padahal mereka telah diingatkan, namun mereka tidak mempedulikannya.
Jawaban:
Wahai saudaraku, barakallahu fik, engkau telah diingatkan agar jangan merekam, maka jangan merekam!
Kenapa engkau tetap merekam?!
Engkau tidak diberi izin.
Jangan mengatakan bahwa ini termasuk menyebarkan ilmu!
Yang seperti ini bukan termasuk menyebarkan ilmu.
Dengan cara seperti ini menyelisihi amanah ilmiah.
Telah ada pihak khusus yang diberi izin untuk merekam, maka cukupkanlah!
Yang dibagikan ini akan engkau dapatkan pada mereka dan ambillah dari mereka!
Terkadang seseorang meninjau ulang dan masyayikh atau sebagian masyayikh meninjau kembali ungkapan-ungkapan mereka, ketergelinciran lisannya atau ada ungkapan yang perlu untuk dibenahi.
Apakah engkau akan menyebarkannya dengan kesalahannya dan engkau yang akan menanggung dosanya?
Masyayikh tidak menghalalkan perbuatan semacam ini!
Tidak boleh merekam dari mereka kecuali dengan seizin mereka.
Bahkan yang buruk dan lebih kotor dari perbuatan semacam ini adalah engkau menjumpai salah seorang dari mereka bersikap tenang penuh kehati-hatian merekam dan mengambil gambar secara diam-diam seperti seorang pencuri yang melakukan perbuatan mencuri.
Siapakah yang telah membolehkan dirimu untuk melakukan perbuatan semacam ini?!
Siapakah yang mengizinkan dirimu untuk melakukan perbuatan semacam ini?!
Apakah perbuatan semacam ini termasuk sikap memuliakan amanah dan termasuk memuliakan sikap menjaga hak adab-adab majelis?!
Bagaimana orang-orang itu menetapkan hukum?!
Tidak boleh untuk dirimu dan tidak boleh untuk orang lain, tidak diizinkan untukmu!
Jangan mengatakan bahwa (hasil rekaman tanpa izin tersebut) hanya untuk diri saya!
Tidak ada seorang pun yang memberi izin untukmu.
Mintalah izin dan datanglah ke rumah orang lain melalui pintunya!
Ya akhi, itu ucapan saya, saya tidak ingin engkau merekamnya.
Apakah engkau ingin kami mengatakan kepadamu sebagaimana yang diucapkan oleh wartawan dan orang-orang yang membuat peraturan "hak cipta intelektual", lalu mereka memutuskan berdasarkan peraturan semacam ini?!
Kami menuntut dari dirimu agar mengikuti syariat.
Jangan melakukannya kecuali dengan izin!
Engkau tidak diberi izin, maka jangan lakukan!
Perbuatan semacam ini termasuk khianat dan menunjukkan buruknya hati.
🪩 Sumber audio: https://youtu.be/xTZ7Lh2CKSA
نسأل الله السلامة والعافية.
✒️ Alih bahasa: Abu Almass ghafarallahu lahu wa liummihi wa liabihi wa lilmuslimin
SUMBER: GRUP WA
https://t.me/salafysolo/973
🔊MELAWAN HAWA NAFSU
🎙Imam Al Hasan Al Bashri Rahimahullah Ta'ala berkata :
إن النفس أمارة بالسوء فإذا عصتك في الطاعة فاعصها أنت في المعصية
Sungguh nafsu itu selalu mengajak pada kejelekan
Bila ia enggan menurutimu pada ketaatan maka tolaklah ajakannya untuk bermaksiat.
📚 Adabul Hasan Al Bashri karya Ibnul Jauzi hal 30
📝 Sumber:
@uimusy
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Imam Al Hasan Al Bashri Rahimahullah Ta'ala berkata :
إن النفس أمارة بالسوء فإذا عصتك في الطاعة فاعصها أنت في المعصية
Sungguh nafsu itu selalu mengajak pada kejelekan
Bila ia enggan menurutimu pada ketaatan maka tolaklah ajakannya untuk bermaksiat.
📚 Adabul Hasan Al Bashri karya Ibnul Jauzi hal 30
📝 Sumber:
@uimusy
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊URGENSINYA PENGETAHUAN TENTANG DUA KEKEKALAN DI DALAM NERAKA
🎙Asy-Syaikh al-Imam Abdul Aziz bin Baz rahimahullah,
Pertanyaan:
Telah datang dalam sebuah hadits: "Bahwasanya orang yang bunuh diri akan diadzab dengan (alat yang digunakan) untuk bunuh diri tersebut di akhirat kelak. Dan dia akan kekal di neraka?"
Jawab:
Iya, telah shahih dari Nabi shalallahu 'alaihi wassalam bahwasanya barang siapa yang bunuh diri, dia akan diadzab dengan alat yang digunakan untuk bunuh diri tersebut di akhirat kelak.
Akan tetapi kekekalan di sini ada dua macam, seyogyanya untuk diketahui oleh kalian wahai saudara-saudaraku, karena permasalahan-permasalahan seperti ini masih rancu di tengah-tengah manusia, maka ketahuilah bahwa kekekalan disini ada dua macam.
1️⃣ Yang pertama, kekekalan selama lamanya, dan ini berlaku untuk orang-orang kafir, kita berlindung kepada Allah darinya, mereka tidak akan keluar dari neraka selama-lamanya, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:
كَذَٰلِكَ يُرِيهِمُ ٱللَّهُ أَعْمَٰلَهُمْ حَسَرَٰتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُم بِخَٰرِجِينَ مِنَ ٱلنَّارِ
"Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka."
(Qs. Al-Baqarah: 167)
Dan firman Allah:
يُرِيدُونَ أَن يَخْرُجُوا۟ مِنَ ٱلنَّارِ وَمَا هُم بِخَٰرِجِينَ مِنْهَا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيمٌ
"Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal."
(Qs. Al-Maidah: 37)
kita berlindung kepada Allah darinya.
2️⃣. Yang kedua, adalah kekekalan yang terikat dengan waktu, akan tetapi dengan jangka waktu yang sangat panjang.
• Maka dengan ini Allah mengancam orang yang membunuh jiwa tanpa hak,
• membunuh seorang mukmin tanpa hak, Allah ancam dia dengan kekekalan dalam neraka,
• demikian pula bagi orang yang bunuh diri dengan pisau yang tajam, atau dengan cara meminum racun, Allah ancam dia dengan kekekalan di neraka.
Dan kekekalan disini tidak abadi, kekekalan yang memiliki masa tempo batas akhirnya, sebagaimana yang diyakini oleh Ahlussunah wal jama'ah, dia tidak kekal dengan kekekalan abadi selamanya kecuali orang-orang kafir.
Adapun orang-orang yang bermaksiat ketika mereka masuk kedalam neraka, mereka akan diadzab sesuai kadar kemaksiatan mereka, akan tetapi mereka tidak kekal selama-lamanya.
Sehingga seorang pelaku bunuh diri terancam dengan neraka, dan terancam kekal di dalamnya. Begitu juga orang yang membunuh seorang mukmin tanpa hak, dia terancam kekal di dalamnya. Akan tetapi kekekalan disini adalah kekekalan yang terikat batas waktu, kekekalan yang ada akhirnya, kemudian nanti mereka akan dikeluarkan dari neraka menuju surga.
Demikian pula halnya orang mati, dalam keadaan dia adalah pezina, atau peminum khamar, pencuri, orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, dan belum sempat bertaubat, maka dia terancam dengan neraka. Akan tetapi dia tidak dikekalkan selama lamanya, apabila ia masuk ke dalam neraka, tidak kekal selama-lamanya.
Dan apabila Allah ampuni dia, maka ampunan Allah jauh lebih besar, demikianlah halnya dengan dosa-dosa yang lainnya dari dosa-dosa besar. Kita meminta keselamatan kepada Allah."
Selesai jawaban Syaikh rahimahullah
https://t.me/raedalmihdawi/2203
https://t.me/raedalmihdawi/2202
@salafy_sorowako
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Asy-Syaikh al-Imam Abdul Aziz bin Baz rahimahullah,
Pertanyaan:
Telah datang dalam sebuah hadits: "Bahwasanya orang yang bunuh diri akan diadzab dengan (alat yang digunakan) untuk bunuh diri tersebut di akhirat kelak. Dan dia akan kekal di neraka?"
Jawab:
Iya, telah shahih dari Nabi shalallahu 'alaihi wassalam bahwasanya barang siapa yang bunuh diri, dia akan diadzab dengan alat yang digunakan untuk bunuh diri tersebut di akhirat kelak.
Akan tetapi kekekalan di sini ada dua macam, seyogyanya untuk diketahui oleh kalian wahai saudara-saudaraku, karena permasalahan-permasalahan seperti ini masih rancu di tengah-tengah manusia, maka ketahuilah bahwa kekekalan disini ada dua macam.
1️⃣ Yang pertama, kekekalan selama lamanya, dan ini berlaku untuk orang-orang kafir, kita berlindung kepada Allah darinya, mereka tidak akan keluar dari neraka selama-lamanya, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:
كَذَٰلِكَ يُرِيهِمُ ٱللَّهُ أَعْمَٰلَهُمْ حَسَرَٰتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُم بِخَٰرِجِينَ مِنَ ٱلنَّارِ
"Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka."
(Qs. Al-Baqarah: 167)
Dan firman Allah:
يُرِيدُونَ أَن يَخْرُجُوا۟ مِنَ ٱلنَّارِ وَمَا هُم بِخَٰرِجِينَ مِنْهَا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيمٌ
"Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal."
(Qs. Al-Maidah: 37)
kita berlindung kepada Allah darinya.
2️⃣. Yang kedua, adalah kekekalan yang terikat dengan waktu, akan tetapi dengan jangka waktu yang sangat panjang.
• Maka dengan ini Allah mengancam orang yang membunuh jiwa tanpa hak,
• membunuh seorang mukmin tanpa hak, Allah ancam dia dengan kekekalan dalam neraka,
• demikian pula bagi orang yang bunuh diri dengan pisau yang tajam, atau dengan cara meminum racun, Allah ancam dia dengan kekekalan di neraka.
Dan kekekalan disini tidak abadi, kekekalan yang memiliki masa tempo batas akhirnya, sebagaimana yang diyakini oleh Ahlussunah wal jama'ah, dia tidak kekal dengan kekekalan abadi selamanya kecuali orang-orang kafir.
Adapun orang-orang yang bermaksiat ketika mereka masuk kedalam neraka, mereka akan diadzab sesuai kadar kemaksiatan mereka, akan tetapi mereka tidak kekal selama-lamanya.
Sehingga seorang pelaku bunuh diri terancam dengan neraka, dan terancam kekal di dalamnya. Begitu juga orang yang membunuh seorang mukmin tanpa hak, dia terancam kekal di dalamnya. Akan tetapi kekekalan disini adalah kekekalan yang terikat batas waktu, kekekalan yang ada akhirnya, kemudian nanti mereka akan dikeluarkan dari neraka menuju surga.
Demikian pula halnya orang mati, dalam keadaan dia adalah pezina, atau peminum khamar, pencuri, orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, dan belum sempat bertaubat, maka dia terancam dengan neraka. Akan tetapi dia tidak dikekalkan selama lamanya, apabila ia masuk ke dalam neraka, tidak kekal selama-lamanya.
Dan apabila Allah ampuni dia, maka ampunan Allah jauh lebih besar, demikianlah halnya dengan dosa-dosa yang lainnya dari dosa-dosa besar. Kita meminta keselamatan kepada Allah."
Selesai jawaban Syaikh rahimahullah
https://t.me/raedalmihdawi/2203
https://t.me/raedalmihdawi/2202
@salafy_sorowako
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Berkata Syaikhuna Doktor Muhammad Bin Ghalib Al Umari Hafizhahullah
"Pendusta seringkali menjalankan aksi kebatilannya itu dengan kedustaan
Terkadang dapat memuaskan orang-orang lain dengan hal itu
Kerapkalinya dia bisa meraih hajat keinginannya
namun tidak akan mungkin selamanya dia bisa merubah hakikatnya suatu perkara
karena kedustaan itu selamanya tidak akan pernah menjadi kejujuran
Dan kebenaran itu tidak akan pernah menjadi kebatilan
dan Allah subhanahu tidak pernah Ridha terhadap amal-amal yang merusak dan tidak akan membiarkan terus berlangsungnya perbuatan pelakunya
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ ٱلْمُفْسِدِينَ
Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya perbuatan orang-orang yang merusak)¹"
_
¹Yunus:81
📝 Sumber:
https://bit.ly/34E7bJc
@salafykawunganten/3608
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
"Pendusta seringkali menjalankan aksi kebatilannya itu dengan kedustaan
Terkadang dapat memuaskan orang-orang lain dengan hal itu
Kerapkalinya dia bisa meraih hajat keinginannya
namun tidak akan mungkin selamanya dia bisa merubah hakikatnya suatu perkara
karena kedustaan itu selamanya tidak akan pernah menjadi kejujuran
Dan kebenaran itu tidak akan pernah menjadi kebatilan
dan Allah subhanahu tidak pernah Ridha terhadap amal-amal yang merusak dan tidak akan membiarkan terus berlangsungnya perbuatan pelakunya
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ ٱلْمُفْسِدِينَ
Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya perbuatan orang-orang yang merusak)¹"
_
¹Yunus:81
📝 Sumber:
https://bit.ly/34E7bJc
@salafykawunganten/3608
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊APATAH NILAINYA, SERUAN DAKWAH YANG DIBANGUN DI ATAS KEDUSTAAN
📝Asy-Syaikh Al-Allamah Rabi' bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata;
Demi Allah, agama ini tidaklah terjaga melainkan karena sebab orang-orang yang jujur. Bukan oleh para pendusta yang suka mengkaburkan kebenaran, pembohong, dan penipu. Namun, akan terjaga karena sebab orang-orang yang jujur.
Dan jujur itu diketahui pelakunya. Mareka dapat dikenali dari ucapan, perbuatan, tulisan, dan majelisnya. Dapat dikenali dan dibedakan.
(Sebagaimana) dapat dibedakannya antara emas murni dengan emas campuran, antara logam-logam yang murni dengan campurannya, bila di sana masih ada para penukar uang (koin) yang bisa membedakan antara campuran dengan yang asli.
Namun, amat menyedihkannya pandangan mata dan hati telah tertutup. Teramat sedikit keberadaan para penukar uang (koin) tersebut, sehingga kita ini hidup di tengah masyarakat, di tengah zaman yang diberitakan oleh Nabi ﷺ yang jujur lagi dipercaya;
سيأتي على الناس زمان يصدق فيه الكاذب و يكذب فيه الصادق، و يخون فيه الأمين و يؤتمن فيه الخائن
"Akan datang kepada manusia suatu zaman yang padanya pendusta dipercaya, sedang orang jujur didustakan. Orang amanah dianggap berkhianat, sedang pengkhianat diberi kepercayaan". HR. Ahmad
Betapa banyak orang yang dusta lagi khianat namun malah dipercaya. Dan betapa banyak orang yang jujur lagi amanah terhadap agama Allah, dan tulus untuk ummat, namun malah dianggap berdusta.
Ini menunjukkan kemerosotan (akhlak) yang sangat mengkhawatirkan. Ummat ini wajib dientaskan darinya.
إنما الأمم أخلاقهم ما بقيت ... و إن هم ذهبت أخلاقهم ذهبوا
"Dan sungguh ummat hanyalah akan eksis manakala akhlak dijunjung tinggi. Namun, manakala akhlak mereka telah merosot, mereka pun akan binasa".
Apatah nilainya seruan-seruan (dakwah) yang dibangun di atas kedustaan dan talbis (pengkaburan kebenaran)?
Bahkan, musibah mana lagi, atau kehancuran mana lagi yang (lebih parah) menimpa Islam dan Muslimin daripada (munculnya) orang-orang yang sudah tidak lagi bersikap jujur, malahan melekat pada dirinya sikap dusta dan talbis?
📚Al-Majmu' Ar-Raiq Minal Washaya Waz Zuhdiyyat War Raqaaiq ( Ash-Shidqu Wa Atsaruhu Al-Hamidah, hal. 453 )
📝 Sumber: https://t.me/fawaz_almdkhli/9
@RaudhatulAnwar1
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
📝Asy-Syaikh Al-Allamah Rabi' bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata;
Demi Allah, agama ini tidaklah terjaga melainkan karena sebab orang-orang yang jujur. Bukan oleh para pendusta yang suka mengkaburkan kebenaran, pembohong, dan penipu. Namun, akan terjaga karena sebab orang-orang yang jujur.
Dan jujur itu diketahui pelakunya. Mareka dapat dikenali dari ucapan, perbuatan, tulisan, dan majelisnya. Dapat dikenali dan dibedakan.
(Sebagaimana) dapat dibedakannya antara emas murni dengan emas campuran, antara logam-logam yang murni dengan campurannya, bila di sana masih ada para penukar uang (koin) yang bisa membedakan antara campuran dengan yang asli.
Namun, amat menyedihkannya pandangan mata dan hati telah tertutup. Teramat sedikit keberadaan para penukar uang (koin) tersebut, sehingga kita ini hidup di tengah masyarakat, di tengah zaman yang diberitakan oleh Nabi ﷺ yang jujur lagi dipercaya;
سيأتي على الناس زمان يصدق فيه الكاذب و يكذب فيه الصادق، و يخون فيه الأمين و يؤتمن فيه الخائن
"Akan datang kepada manusia suatu zaman yang padanya pendusta dipercaya, sedang orang jujur didustakan. Orang amanah dianggap berkhianat, sedang pengkhianat diberi kepercayaan". HR. Ahmad
Betapa banyak orang yang dusta lagi khianat namun malah dipercaya. Dan betapa banyak orang yang jujur lagi amanah terhadap agama Allah, dan tulus untuk ummat, namun malah dianggap berdusta.
Ini menunjukkan kemerosotan (akhlak) yang sangat mengkhawatirkan. Ummat ini wajib dientaskan darinya.
إنما الأمم أخلاقهم ما بقيت ... و إن هم ذهبت أخلاقهم ذهبوا
"Dan sungguh ummat hanyalah akan eksis manakala akhlak dijunjung tinggi. Namun, manakala akhlak mereka telah merosot, mereka pun akan binasa".
Apatah nilainya seruan-seruan (dakwah) yang dibangun di atas kedustaan dan talbis (pengkaburan kebenaran)?
Bahkan, musibah mana lagi, atau kehancuran mana lagi yang (lebih parah) menimpa Islam dan Muslimin daripada (munculnya) orang-orang yang sudah tidak lagi bersikap jujur, malahan melekat pada dirinya sikap dusta dan talbis?
📚Al-Majmu' Ar-Raiq Minal Washaya Waz Zuhdiyyat War Raqaaiq ( Ash-Shidqu Wa Atsaruhu Al-Hamidah, hal. 453 )
📝 Sumber: https://t.me/fawaz_almdkhli/9
@RaudhatulAnwar1
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Forwarded from Salafy Sorowako
TEGURAN KERAS SYEIKH RABI' KEPADA AL-HALABY KETIKA MENJATUHKAN DU'AT SALAFIYYIN
Asy Syaikh Rabi' Bin Hadi al-Madkholi hafizhahullah:
وأنا أسألكم هذا السؤال: إذا تحققت أهدافكم بإسقاط المنهج السلفي وأهله الداعين إليه والذابين عنه ، فأي دين يتبعه الناس، وبأي الدعاة يثقون ويتبعون، أبدين وحدة الأديان ومساواة الأديان؟، وهل يثقون ويتبعون دعاتهما والذابين عنهما؟ أو بدين الروافض أو الخوارج أو غلاة الصوفية، أجيبوا أيها الهدامون للحق وأهله.
Aku bertanya kepadamu pertanyaan ini: "Jika engkau telah berhasil menjatuhkan manhaj salafi, para Duatnya, dan para pembelanya, agama apa yang akan diikuti oleh manusia? Da'i yang mana yang akan mereka percayai dan akan mereka ikuti? Apakah da'i kepada persatuan dan persamaan agama? Apakah mereka akan percaya dan mengikuti da'i keduanya? Atau agama syiah Rafidhah? Atau khawarij? Atau yang ekxtrem dari kalangan sufiyah?"
Jawab wahai orang orang yang ingin menghancurkan manhaj ini dan orang orang yang berpegang dengannya!!
🌐https://bit.ly/47wHQwZ
📲Join & Share Channel:
https://t.me/salafy_sorowako
https://t.me/assunnahsorowako
Asy Syaikh Rabi' Bin Hadi al-Madkholi hafizhahullah:
وأنا أسألكم هذا السؤال: إذا تحققت أهدافكم بإسقاط المنهج السلفي وأهله الداعين إليه والذابين عنه ، فأي دين يتبعه الناس، وبأي الدعاة يثقون ويتبعون، أبدين وحدة الأديان ومساواة الأديان؟، وهل يثقون ويتبعون دعاتهما والذابين عنهما؟ أو بدين الروافض أو الخوارج أو غلاة الصوفية، أجيبوا أيها الهدامون للحق وأهله.
Aku bertanya kepadamu pertanyaan ini: "Jika engkau telah berhasil menjatuhkan manhaj salafi, para Duatnya, dan para pembelanya, agama apa yang akan diikuti oleh manusia? Da'i yang mana yang akan mereka percayai dan akan mereka ikuti? Apakah da'i kepada persatuan dan persamaan agama? Apakah mereka akan percaya dan mengikuti da'i keduanya? Atau agama syiah Rafidhah? Atau khawarij? Atau yang ekxtrem dari kalangan sufiyah?"
Jawab wahai orang orang yang ingin menghancurkan manhaj ini dan orang orang yang berpegang dengannya!!
🌐https://bit.ly/47wHQwZ
📲Join & Share Channel:
https://t.me/salafy_sorowako
https://t.me/assunnahsorowako
🔊KETIKA BINGUNG SAAT MENEMPUH SUATU PERJALANAN
🎙Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata,
فأنت إذا تحيرت عليك بهذه الآية: {عسى ربِّى أَن يَهديني سواء السبيل}
"Apabila engkau merasa kebingungan (saat menempuh suatu perjalanan), bacalah ayat ini,
عَسَىٰ رَبِّیۤ أَن یَهۡدِیَنِی سَوَاۤءَ ٱلسَّبِیلِ
“Semoga Rabbku memimpin aku ke jalan yang benar.”
(Al Qashash: 22)
فإذا قلتها مخلصًا لله مفتقرًا إليه هداك الله
"Jika engkau membacanya dengan penuh keikhlasan kepada Allah dan merasa butuh kepada-Nya, niscaya Dia akan menunjukimu kepada jalan yang benar."
📚 Syarah al Kafiah asy Syafiah, 3/188
📝 Sumber:
@menitijalanahlussunnah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata,
فأنت إذا تحيرت عليك بهذه الآية: {عسى ربِّى أَن يَهديني سواء السبيل}
"Apabila engkau merasa kebingungan (saat menempuh suatu perjalanan), bacalah ayat ini,
عَسَىٰ رَبِّیۤ أَن یَهۡدِیَنِی سَوَاۤءَ ٱلسَّبِیلِ
“Semoga Rabbku memimpin aku ke jalan yang benar.”
(Al Qashash: 22)
فإذا قلتها مخلصًا لله مفتقرًا إليه هداك الله
"Jika engkau membacanya dengan penuh keikhlasan kepada Allah dan merasa butuh kepada-Nya, niscaya Dia akan menunjukimu kepada jalan yang benar."
📚 Syarah al Kafiah asy Syafiah, 3/188
📝 Sumber:
@menitijalanahlussunnah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
▫️🏘📌 DIANTARA TIPU DAYA SYAITAN, TIDAK MAU TAAT DAN PATUH KEPADA PENGUASA
🎙Syaikh Umar bin Muhammad bin Salim rahimahullah berkata :
"Dan diantara tipu daya syaitan juga adalah sikap buruk sangka kepada penguasa kaum muslimin dan tidak ada ketaatan kepada mereka. Dan itu adalah agama jahiliyah yang tidak mau patuh dan taat sebagai agama, bahkan setiap dari mereka bersandar dengan pendapat pribadi dan hawa nafsunya."
📑 Al-Adillah Asy-Syar'iyyah fi bayaani haqq ar-Raa'i war Raa'iyyah 50
📝 Sumber:
@ahlussunnahposo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Syaikh Umar bin Muhammad bin Salim rahimahullah berkata :
"Dan diantara tipu daya syaitan juga adalah sikap buruk sangka kepada penguasa kaum muslimin dan tidak ada ketaatan kepada mereka. Dan itu adalah agama jahiliyah yang tidak mau patuh dan taat sebagai agama, bahkan setiap dari mereka bersandar dengan pendapat pribadi dan hawa nafsunya."
📑 Al-Adillah Asy-Syar'iyyah fi bayaani haqq ar-Raa'i war Raa'iyyah 50
📝 Sumber:
@ahlussunnahposo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
📝💡📚
KAPAN NGALAP BERKAH DI KUBURAN MERUPAKAN SYIRIK KECIL ATAU BESAR?
🎙️ Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah
Pertanyaan:
Kapan mencari berkah di kuburan merupakan syirik kecil atau besar?
Jawaban:
Mencari berkah di kuburan jika meyakini bahwa kuburan yang memberi berkah maka itu merupakan syirik besar.
Adapun jika meyakini bahwa berkah itu berasal dari Allah, sedangkan kuburan hanya merupakan sebab saja, maka ini merupakan syirik kecil dan termasuk salah satu sarana yang mengantarkan kepada syirik besar.
Jika seseorang meyakini bahwa berkah berasal dari Allah, sedangkan kuburan hanya sebagai sebab datangnya berkah, maka ini merupakan syirik kecil dan sarana yang mengantarkan kepada syirik besar.
Adapun jika dia meyakini bahwa kuburan yang memberi berkah dan orang yang meninggal yang memberi berkah maka ini merupakan syirik besar.
Yang seperti ini adalah yang dilakukan oleh para penyembah kuburan sekarang ini.
Mereka meyakini bahwa orang-orang yang meninggal itu bisa memberi, menahan pemberian, dan mengatur urusan.
📝 Sumber:
@fawaidsolo/22899
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
KAPAN NGALAP BERKAH DI KUBURAN MERUPAKAN SYIRIK KECIL ATAU BESAR?
🎙️ Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah
Pertanyaan:
Kapan mencari berkah di kuburan merupakan syirik kecil atau besar?
Jawaban:
Mencari berkah di kuburan jika meyakini bahwa kuburan yang memberi berkah maka itu merupakan syirik besar.
Adapun jika meyakini bahwa berkah itu berasal dari Allah, sedangkan kuburan hanya merupakan sebab saja, maka ini merupakan syirik kecil dan termasuk salah satu sarana yang mengantarkan kepada syirik besar.
Jika seseorang meyakini bahwa berkah berasal dari Allah, sedangkan kuburan hanya sebagai sebab datangnya berkah, maka ini merupakan syirik kecil dan sarana yang mengantarkan kepada syirik besar.
Adapun jika dia meyakini bahwa kuburan yang memberi berkah dan orang yang meninggal yang memberi berkah maka ini merupakan syirik besar.
Yang seperti ini adalah yang dilakukan oleh para penyembah kuburan sekarang ini.
Mereka meyakini bahwa orang-orang yang meninggal itu bisa memberi, menahan pemberian, dan mengatur urusan.
📝 Sumber:
@fawaidsolo/22899
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊MENDIDIK DIRI DENGAN SIFAT SANTUN DAN TENANG
🎙Asy Syaikh Rabi' bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah berkata:
📜 "Hafalkanlah oleh kalian hadits ini:
( ﺇِﻥَّ ﻓِﻴﻚَ ﺧَﻠَّﺘَﻴْﻦِ ﻳُﺤِﺒُّﻬُﻤَﺎ
ﺍﻟﻠﻪ: الحلم و َﺍﻷَﻧَﺎﺓُ )
"Sesungguhnya pada dirimu ada dua sifat yang di cintai oleh Allah: yaitu sikap SANTUN DAN TENANG."
Apabila seseorang kehilangan akhlak yang agung seperti ini, maka hendaknya ia mendidik dirinya dengan akhlak tersebut.
"ﻣﻦ ﻳَﺴْﺘَﻌِﻒَّ ﻳُﻌِﻔَّﻪُ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺘَﺼَﺒَّﺮْﻳُﺼَﺒِّﺮْﻩُ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺴْﺘَﻐْﻦِ ﻳُﻐْﻨِﻪِ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻟَﻦْ ﺗُﻌْﻄَﻮْﺍ ﻋَﻄَﺎﺀًﺧَﻴْﺮًﺍ ﻭَﺃَﻭْﺳَﻊَ ﻣﻦ ﺍﻟﺼَّﺒْﺮِ "
"Barangsiapa yang berusaha menjaga kehormatan diri, maka Allah akan menjaga kehormatan dirinya, barang siapa yang berusaha untuk sabar maka Allah akan memberikan kesabaran kepadanya, barang siapa merasa cukup, maka Allah akan memberikan kecukupan kepadanya, dan tidak ada karunia yang di berikan kepada kalian yang lebih baik dan lebih luas di banding kesabaran."
📚 Penggalan dari hadits Abu Sa'id al Khudri radhiyallahu 'anhu, HR. Al Bukhary no 6105)
🔊Didiklah dirimu di atas kesabaran, santun, hikmah dan akhlak-akhlak yang mulia.
Dengan kesungguhanmu, niscaya akhlak yang agung ini akan menjadi sebuah tabiat -insyaAllah-. Karena hadits ini mengisyaratkan yang demikian "apakah dua akhlak (ini) adalah akhlak yang saya usahakan" yaitu terkadang santun dan kehati-hatian akan tumbuh dari kebiasaan dan tarbiyatun nafsi (pendidikan jiwa) diatas akhlak yang mulia. Jiwa itu menerima pendidikan yang baik ataupun yang jelek. Jika dididik di atas kejelekan, tumbuh dan terbiasa di atas kejelekan tersebut, maka akan menjadi tabiatnya -wal 'iyadzu billahi-. Jika dididik dan dibiasakan di atas akhlak yang mulia, maka akan menjadi bagian dari kehidupannya dan menjadi kebiasaannya.
Maka jagalah oleh kalian wasiat-wasiat ini: Mentauhidkan Allah dan memerangi syirik, menegakkan shalat, amar ma'ruf nahi mungkar, serta berakhlak yang mulia lagi tinggi. Memerangi kesombongan, berbangga diri dan takabbur dan perbuatan yang serupa dengannya. Pelajarilah oleh kalian sikap santun, kehati hatian dan setiap akhlak yang mulia. Pelajarilah dari kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam karena akhlak ini diantara salah satu sendi Islam yang penting dan termasuk PRINSIP DAKWAH SALAFIYYAH. Dengannya dakwah kalian akan tersebar, dan dengannya pula Allah akan mengangkat kedudukan kalian di sisi manusia. Dengan Kebalikannya berarti engkau telah menyia-nyiakan dan MEMBUAT JELEK DAKWAH INI DI HADAPAN MANUSIA.
Maka perbaikilah dakwah kalian dalam mengajak kepada jalan Allah subhanahu wa ta'ala:
﴿ ﺍﺩْﻉُ ﺇِﻟِﻰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺭَﺑِّﻚَ ﺑِﺎﻟْﺤِﻜْﻤَﺔِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻮْﻋِﻈَﺔِ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺔِﻭَﺟَﺎﺩِﻟْﻬُﻢ ﺑِﺎﻟَّﺘِﻲ ﻫِﻲَ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﴾
"Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlan mereka dengan cara yang baik." (An Nahl: 125)
Janganlah engkau mendebat, walaupun kepada orang-orang kafir kecuali dengan AKHLAK DAN CARA YANG BAIK. Jangan mencela, jangan mencaci, jangan merendahkan, jangan meremehkan, jangan melaknat, jangan menghardik, jangan berteriak, jangan gaduh, dan jangan yang lainnya."
📚 Syarh Washaya Luqman Al Hakim libnihi lisy Syaikh Rabi' bin Hadi Al Madkhali)
📝 Sumber:
@hikmahsalafiyyah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Asy Syaikh Rabi' bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah berkata:
📜 "Hafalkanlah oleh kalian hadits ini:
( ﺇِﻥَّ ﻓِﻴﻚَ ﺧَﻠَّﺘَﻴْﻦِ ﻳُﺤِﺒُّﻬُﻤَﺎ
ﺍﻟﻠﻪ: الحلم و َﺍﻷَﻧَﺎﺓُ )
"Sesungguhnya pada dirimu ada dua sifat yang di cintai oleh Allah: yaitu sikap SANTUN DAN TENANG."
Apabila seseorang kehilangan akhlak yang agung seperti ini, maka hendaknya ia mendidik dirinya dengan akhlak tersebut.
"ﻣﻦ ﻳَﺴْﺘَﻌِﻒَّ ﻳُﻌِﻔَّﻪُ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺘَﺼَﺒَّﺮْﻳُﺼَﺒِّﺮْﻩُ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺴْﺘَﻐْﻦِ ﻳُﻐْﻨِﻪِ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻟَﻦْ ﺗُﻌْﻄَﻮْﺍ ﻋَﻄَﺎﺀًﺧَﻴْﺮًﺍ ﻭَﺃَﻭْﺳَﻊَ ﻣﻦ ﺍﻟﺼَّﺒْﺮِ "
"Barangsiapa yang berusaha menjaga kehormatan diri, maka Allah akan menjaga kehormatan dirinya, barang siapa yang berusaha untuk sabar maka Allah akan memberikan kesabaran kepadanya, barang siapa merasa cukup, maka Allah akan memberikan kecukupan kepadanya, dan tidak ada karunia yang di berikan kepada kalian yang lebih baik dan lebih luas di banding kesabaran."
📚 Penggalan dari hadits Abu Sa'id al Khudri radhiyallahu 'anhu, HR. Al Bukhary no 6105)
🔊Didiklah dirimu di atas kesabaran, santun, hikmah dan akhlak-akhlak yang mulia.
Dengan kesungguhanmu, niscaya akhlak yang agung ini akan menjadi sebuah tabiat -insyaAllah-. Karena hadits ini mengisyaratkan yang demikian "apakah dua akhlak (ini) adalah akhlak yang saya usahakan" yaitu terkadang santun dan kehati-hatian akan tumbuh dari kebiasaan dan tarbiyatun nafsi (pendidikan jiwa) diatas akhlak yang mulia. Jiwa itu menerima pendidikan yang baik ataupun yang jelek. Jika dididik di atas kejelekan, tumbuh dan terbiasa di atas kejelekan tersebut, maka akan menjadi tabiatnya -wal 'iyadzu billahi-. Jika dididik dan dibiasakan di atas akhlak yang mulia, maka akan menjadi bagian dari kehidupannya dan menjadi kebiasaannya.
Maka jagalah oleh kalian wasiat-wasiat ini: Mentauhidkan Allah dan memerangi syirik, menegakkan shalat, amar ma'ruf nahi mungkar, serta berakhlak yang mulia lagi tinggi. Memerangi kesombongan, berbangga diri dan takabbur dan perbuatan yang serupa dengannya. Pelajarilah oleh kalian sikap santun, kehati hatian dan setiap akhlak yang mulia. Pelajarilah dari kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam karena akhlak ini diantara salah satu sendi Islam yang penting dan termasuk PRINSIP DAKWAH SALAFIYYAH. Dengannya dakwah kalian akan tersebar, dan dengannya pula Allah akan mengangkat kedudukan kalian di sisi manusia. Dengan Kebalikannya berarti engkau telah menyia-nyiakan dan MEMBUAT JELEK DAKWAH INI DI HADAPAN MANUSIA.
Maka perbaikilah dakwah kalian dalam mengajak kepada jalan Allah subhanahu wa ta'ala:
﴿ ﺍﺩْﻉُ ﺇِﻟِﻰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺭَﺑِّﻚَ ﺑِﺎﻟْﺤِﻜْﻤَﺔِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻮْﻋِﻈَﺔِ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺔِﻭَﺟَﺎﺩِﻟْﻬُﻢ ﺑِﺎﻟَّﺘِﻲ ﻫِﻲَ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﴾
"Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlan mereka dengan cara yang baik." (An Nahl: 125)
Janganlah engkau mendebat, walaupun kepada orang-orang kafir kecuali dengan AKHLAK DAN CARA YANG BAIK. Jangan mencela, jangan mencaci, jangan merendahkan, jangan meremehkan, jangan melaknat, jangan menghardik, jangan berteriak, jangan gaduh, dan jangan yang lainnya."
📚 Syarh Washaya Luqman Al Hakim libnihi lisy Syaikh Rabi' bin Hadi Al Madkhali)
📝 Sumber:
@hikmahsalafiyyah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com