🌺🌍💥ANTARA PENIKMAT DUNIA DAN PEWARIS ANBIYA'

🎙️Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:

وَلَا ينَال الْعلم إلاّ بهجر اللَّذَّات وتطليق الرَّاحَة قَالَ مُسلم فِي صَحِيحه قَالَ يحيى بن أبي كثير لَا ينَال الْعلم براحة الْجِسْم وَقَالَ إِبْرَاهِيم الْحَرْبِيّ أجْمَع عقلاء كل أمة أنّ النَّعيم لَا يدْرك بِالنعَم وَمن آثر الرَّاحَة فَاتَتْهُ الرَّاحَة فَمَا لصَاحب اللَّذَّات وَمَا لدرجة وراثة الانبياء

Ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan meninggalkan kelezatan dan berleha-leha.

Imam Muslim mengatakan dalam sahihnya, Imam Yahya bin Abi Katsir berkata: "Ilmu tidak akan didapatkan dengan badan yang bersantai-santai."

🎙️Imam Ibrahim Al-Harbi juga mengatakan: "Seluruh orang berakal dari segala umat sepakat, bahwasanya suatu kenikmatan tidak akan bisa diperoleh dengan cara yang enak. Dan siapa yang lebih memilih berleha-leha, ia tidak akan bisa bersenang-senang (menuai hasil kerja kerasnya). Tidak sama  penikmat kelezatan dunia dengan pewaris para nabi."

📚Ibnul Qoyyim, Miftah Daris Sa'adah wa Mansyur Wilayatil 'Ilmi wal Iradah, 1/142

📝 Sumber:
@salafymakassar

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

🔊PENGARUH PERILAKU GURU DAN ORANGTUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK

رأى بريدة بن الحصيب ناسًا يمر بعضهم بين يدي بعض في الصلاة فقال:

تُرى أبناء هؤلاء إذا أدركوا يقولون: إنا وجدنا آباءنا كذلك يفعلون.
صحيح/ابن أبي شيبة ٢٩٢٩


Suatu ketika sahabat Buraidah bin Al-Hushaib Radhiyallahu 'anhu melihat sekelompok orang yang sebagian dari mereka lewat di hadapan sebagian lain yang sedang shalat. Maka beliau mengatakan,
"Akan diperlihatkan bagaimana anak-anak mereka ketika mendapatkan hal itu mereka akan mengatakan, "Kami dapati orang-orang tua seperti itu  melakukannya."

📕Shahih / Ibnu Abi Syaibah rahimahullaahu 2929

Demikian, karena anak-anak itu melihat dan memperhatikan bukan hanya sekedar mendengar dan menyimak.

Mereka lebih sering meniru dari yang mereka lihat daripada patuh terhadap perintah yang disampaikan.

Dan mereka lebih dominan menilai dari apa yang mereka lihat, ketimbang menyimpulkan dari apa yang mereka dengar.

🎙Asy-Syaikh Al-Utsaimin pernah mengatakan,
"Para murid meskipun mereka masih kecil umurnya, namun memiliki perhatian mendetail yang luar biasa.

Jika seorang guru memerintahkan sesuatu, kemudian mereka melihatnya menyelisihi perintahnya sendiri, hal itu akan membuat tanda tanya (dalam benak mereka) terhadap si guru ini; bagaimana bisa dia mengajari sesuatu dan memerintahkannya kepada kami, sementara dia sendiri menyelisihinya?!

Maka jangan remehkan urusan para murid wahai guru, meskipun mereka masih kecil umurnya! Karena mereka memiliki perhatian yang luar biasa".
[Al-Ilmu, hal. 114]

Karena itu pentingnya memberi teladan yang baik.

Bisa jadi seorang ucapannya itu kuat, namun sedikit anak-anak yang terpengaruh olehnya sebab sang pemilik ucapan itu sendiri yang kurang memperhatikan praktek nyata dari apa yang ia ucapkan.

Maka mendidik bukan sekedar menyampaikan ilmu, tetapi juga dengan mencontohkan teladan yang baik. Mengajari bukan cuma dengan lisan, namun juga dengan amalan.

Kurangnya anak-anak dalam beramal, bisa jadi karena sebab perilaku guru atau orangtua yang tidak mencerminkan qudwah hasanah.

Seorang berilmu terkadang mengajak manusia kepada kebaikan dengan ucapannya, namun perbuatannya sendiri mengajak manusia kepada kejelekan. Dialah yang tergolong ulama yang jahat.

🎙Berkata Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah,

علماء السوء جلسوا على باب الجنة و يدعون الناس إليها بأقوالهم و يدعونهم إلى النار بأفعالهم. فهم فى الصورة أدلاء و فى الحقيقة قطاع الطريق

"Ulama yang jahat mereka duduk di  pintu surga dan mengajak manusia kepada surga dengan ucapannya, namun mereka mengajak manusia kepada nereka dengan perbuatan-perbuatannya. Mereka, tampaknya para penunjuk (jalan) namun hakekatnya mereka adalah para penghadang jalan"
[Al-Fawaid: 60]

📝 Sumber:
@RaudhatulAnwar1

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

AHAD, 05 MUHARRAM 1445H
23 JULI 2023M

🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang

🔊 YUK DENGARKAN SEKARANG ! KAJIAN ISLAM PALEMBANG

📚 Tema: KETIKA DAKWAH MULAI BERKEMBANG

🎙 Pemateri: Al-Ustadz Abdushshomad Bawazier حفظه الله
(Pengasuh Ma'had As-Sunnah, Junrejo, Batu, Jawa Timur)

🕌 Di Masjid As-Salam Ma'had Darul Hadits Al Ibanah, Kota Palembang

📶 Live Streaming Kajian:
• Radio Al-Ibanah Palembang di Aplikasi Radio Syariah
• Channel Telegram: https://t.me/SalafyPalembang?livestream

📥 Audio Kajian Dapat Diunduh di:
https://t.me/RadioIbanah
https://t.me/SalafyPalembang

🔊 YUK DENGARKAN SEKARANG ! KAJIAN ISLAM PALEMBANG

📚 Tema: MERAJUT UKHUWAH DENGAN MENJAGA LISAN

🎙 Pemateri: Al-Ustadz Abdushshomad Bawazier حفظه الله
(Pengasuh Ma'had As-Sunnah, Junrejo, Batu, Jawa Timur)

🕌 Di Masjid As-Salam Ma'had Darul Hadits Al Ibanah, Kota Palembang

📶 Live Streaming Kajian:
• Radio Al-Ibanah Palembang di Aplikasi Radio Syariah

📥 Audio Kajian Dapat Diunduh di:
https://t.me/RadioIbanah
https://t.me/SalafyPalembang

🔊 KESEMPURNAAN HAMBA TERLETAK PADA KEIKHLASANNYA

🎙Asy-Syaikh Abdurrahman ibnu Nashir as-Sa'di rahimahullah berkata,

فإن كمال العبد في إخلاصه لله رغبة ورهبة وتعلقا به دون المخلوقين، فعليه أن يسعى لتحقيق هذا الكمال، ويعمل كل سبب يوصله إلى  ذلك

"Sesungguhnya kesempurnaan hamba berada pada keikhlasannya kepada Allah, berharap, takut, dan bersandar kepada-Nya bukan kepada para makhluk. Maka wajib baginya untuk berusaha menerapkan kesempurnaan ini dan mengamalkan semua sebab yang dapat menyampaikannya kepada hal itu."

📖 Bahjatul Qulūbi wal Abrār, jilid 1, hlm. 88.

📝 Sumber:
@Riyadhus_Salafiyyin
www.riyadhussalafiyyin.com

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

🔊MENGAPA HATI SULIT MENERIMA NASEHAT?!

🎙Malik bin Dinar rahimahullah berkata:

ﺇﻥ اﻟﺒﺪﻥ ﺇﺫا ﺳﻘﻢ ﻟﻢ ﻳﻨﺠﺢ ﻓﻴﻪ ﻃﻌﺎﻡ ﻭﻻ ﺷﺮاﺏ ﻭﻻ ﻧﻮﻡ ﻭﻻ ﺭاﺣﺔ، ﻛﺬﻟﻚ اﻟﻘﻠﺐ ﺇﺫا ﻋﻠﻖ ﺣﺐ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻟﻢ ﺗﻨﺠﺢ ﻓﻴﻪ اﻟﻤﻮاﻋﻆ.

"Sesungguhnya badan jika sakit maka dia tidak akan enak makan, minum, tidur, dan istirahat. Demikian juga keadaan hati, jika dia diikat dengan kecintaan terhadap dunia, maka berbagai nasehat tidak akan bermanfaat baginya."

📚 Az-Zuhd al-Kabir, hlm. 25

📝 Sumber:
@forumiman

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

🚫⏰💡 TENANG, JANGAN BURU-BURU!

💬 Sebagian orang bijak mengatakan,

إيَّاك والعَجَلَة فإنَّ العرب كانت تكنِّيها أمَّ الندامـــة لأنَّ صاحبها يقول قبل أن يعلــم ويجيب قبل أن يفهــم، ويعــزم قبل أن يفكــِّر

"Hati-hatilah engkau dari sifat terburu-buru, karena orang Arab dahulu menjulukinya sebagai induknya penyesalan.
Karena orang yang buru-buru berkata sebelum dia berilmu, menjawab sebelum dia memahaminya dan bertekad sebelum dia memikirkannya."

✍️ Zahrul Adaab wa Tsamrul Albaab 2/257

📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
https://salafytemanggung.com

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

🔊DAKWAH DENGAN METODE MELAWAK, BOLEHKAH ?

🎙Dijawab oleh Asy-Syaikh Dr. Shalih bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah;

Pertanyaan:
Sebagian para Da'i menggunakan 'lawakan' sebagai metode dan cara dalam mendakwahi manusia kepada hidayah dan taubat kepada Allah di sela-sela muhadharah dan kalimat yang ia sampaikan. Apa hukumnya yang seperti ini di dalam berdakwah kepada Allah ?

Jawaban:
Sampai kapanpun candaan dan lawakan tidak akan menjadi metode dalam dakwah kepada Allah. Dakwah kepada Allah adalah dengan Al-Qur'an, sunnah, mau'izhah dan peringatan.

Adapun candaan dan lawakan itu akan mematikan hati. Membuat seorang tertawa dan bercanda. Mereka hanya akan datang ke tempat ini (majelis ilmu) karena hal ini, bukan karena dakwah. Mereka dantangnya hanya karena (mencari) hiburan.

Yang seperti ini bukanlah metode dakwah. Namun, metode hiburan.

📚Al Ijābat Al-Muhimmah Fil Masyākil Al Mudlahimah, soal no. 156

📝 Sumber:
@RaudhatulAnwar1

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

🔊HUKUM MENGAMBIL GAMBAR HEWAN YANG SUDAH MATI

🎙️ Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah

Pertanyaan:
Orang yang mengambil gambar hewan yang sudah mati apakah termasuk dalam larangan mengambil gambar makhluk yang bernyawa?

Jawaban:
Ya, tidak boleh mengambil gambar makhluk yang bernyawa, baik yang masih hidup maupun yang telah mati.

📝 Sumber:
@fawaidsolo/22567

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip