🔊BUAH KESHALIHAN SESEORANG
🎙️ Ibnul Munkadir rahimahullah berkata,
"Sesungguhnya Allah akan menjaga sebab orang yang shalih anaknya, cucunya, desa yang ia tinggal di dalamnya dan kampung-kampung yang ada di sekitarnya. Sehingga mereka senantiasa berada dalam penjagaan Allah dan perlindungan-Nya."
📚 (Jamiul Ulum wal Hikam: 1/467)
قال ابن منكدر رحمه الله،
"إن الله ليحفظ بالرجل الصالح ولده وولد ولده وقريته التي هو فيها والدويرات التي حولها فما يزالون في حفظ الله وستره."
📚 (جامع العلوم والحكم: ١/٤٦٧)
📝 Sumber:
@mahadannajiyah
https://mahadannajiyah.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙️ Ibnul Munkadir rahimahullah berkata,
"Sesungguhnya Allah akan menjaga sebab orang yang shalih anaknya, cucunya, desa yang ia tinggal di dalamnya dan kampung-kampung yang ada di sekitarnya. Sehingga mereka senantiasa berada dalam penjagaan Allah dan perlindungan-Nya."
📚 (Jamiul Ulum wal Hikam: 1/467)
قال ابن منكدر رحمه الله،
"إن الله ليحفظ بالرجل الصالح ولده وولد ولده وقريته التي هو فيها والدويرات التي حولها فما يزالون في حفظ الله وستره."
📚 (جامع العلوم والحكم: ١/٤٦٧)
📝 Sumber:
@mahadannajiyah
https://mahadannajiyah.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
✋🏼🛍️🍼 JANGAN KHAWATIRKAN REZEKI ANAKMU
🎙️ Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,
"فرزق أولادك و أطفالك على الله عز و جل، هو الذي يفتح لك أبواب الرزق من أجل أن تنفق عليهم."
"Rizki anak-anakmu sudah menjadi tanggungan Allah Azza wa Jalla. Dialah yang akan membukakan pintu-pintu rizkimu agar engkau bisa memberikan nafkah kepada mereka."
📓 Syarah Riyadhis Shalihin 1/289
📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
https://salafytemanggung.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙️ Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,
"فرزق أولادك و أطفالك على الله عز و جل، هو الذي يفتح لك أبواب الرزق من أجل أن تنفق عليهم."
"Rizki anak-anakmu sudah menjadi tanggungan Allah Azza wa Jalla. Dialah yang akan membukakan pintu-pintu rizkimu agar engkau bisa memberikan nafkah kepada mereka."
📓 Syarah Riyadhis Shalihin 1/289
📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
https://salafytemanggung.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊 ADAKAH SHALAT SUNNAH SEBELUM SAFAR?
Pertanyaan:
Benarkah disunnahkan shalat Sunnah sebelum Safar dua rakaat ? Biasanya orang mau safar seperti berangkat haji atau umrah mereka melakukan shalat dua rakaat di keluarganya, terimakasih jawabannya.
Jawab:
Diriwayatkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
ما خلف عبد علی اهله افضل من ركعتين يركعهما عندهم حين يريد السفر
“Tidaklah seorang hamba meninggalkan bagi keluarganya sesuatu yang lebih Afdhal dibandingkan dua rakaat yang mereka lakukan di sisi mereka ketika hendak safar."
(Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf (1/105/1))
Hadits inilah yang dijadikan sandaran sebagian orang untuk menetapkan disyareatkannya shalat dua rakaat sebelum Safar.
Namun hadits ini dha’if. Dan tentu saja tidak bisa dijadikan sebagai sandaran.
Syeikh Muhammad Nashiruddin Al lbani Mendhoifkannya dalam silsilah Adh-Dhoifah dan mengatakan bahwa hadits ini Musalsal bil ‘ilal (dipenuhi rentetan cacat) (1/549-551 no. 372).
Berkata Syaikh Al Albani rahimahullah memberikan komentar terhadap sebagian orang yang berhujjah dengan hadits ini untuk menunjukkan istihbab (disunnahkannya) dua rakaat sebelum Safar:
“Ini perlu ditinjau kembali, karena mustahab (hukum istihbab/sunnah) adalah hukum syariat yang tidak boleh menjadikan hadits dhaif sebagai dalil… shalat ini tidak diriwayatkan dari Nabi shalallahu alaihi wasallam sehingga tidak disyariatkan, berbeda dengan setelah kembali (dari safar), shalat ini adalah sunnah."
(Silsilah Dhaifah (1/551)
Allahu a’lam
📝 Sumber:
https://problematikaumat.com/sholat-sunnah-sebelum-safar/
@syarhussunnahlinnisa
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Pertanyaan:
Benarkah disunnahkan shalat Sunnah sebelum Safar dua rakaat ? Biasanya orang mau safar seperti berangkat haji atau umrah mereka melakukan shalat dua rakaat di keluarganya, terimakasih jawabannya.
Jawab:
Diriwayatkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
ما خلف عبد علی اهله افضل من ركعتين يركعهما عندهم حين يريد السفر
“Tidaklah seorang hamba meninggalkan bagi keluarganya sesuatu yang lebih Afdhal dibandingkan dua rakaat yang mereka lakukan di sisi mereka ketika hendak safar."
(Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf (1/105/1))
Hadits inilah yang dijadikan sandaran sebagian orang untuk menetapkan disyareatkannya shalat dua rakaat sebelum Safar.
Namun hadits ini dha’if. Dan tentu saja tidak bisa dijadikan sebagai sandaran.
Syeikh Muhammad Nashiruddin Al lbani Mendhoifkannya dalam silsilah Adh-Dhoifah dan mengatakan bahwa hadits ini Musalsal bil ‘ilal (dipenuhi rentetan cacat) (1/549-551 no. 372).
Berkata Syaikh Al Albani rahimahullah memberikan komentar terhadap sebagian orang yang berhujjah dengan hadits ini untuk menunjukkan istihbab (disunnahkannya) dua rakaat sebelum Safar:
“Ini perlu ditinjau kembali, karena mustahab (hukum istihbab/sunnah) adalah hukum syariat yang tidak boleh menjadikan hadits dhaif sebagai dalil… shalat ini tidak diriwayatkan dari Nabi shalallahu alaihi wasallam sehingga tidak disyariatkan, berbeda dengan setelah kembali (dari safar), shalat ini adalah sunnah."
(Silsilah Dhaifah (1/551)
Allahu a’lam
📝 Sumber:
https://problematikaumat.com/sholat-sunnah-sebelum-safar/
@syarhussunnahlinnisa
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
SELASA, 15 DZULHIJJAH 1444H
04 JULI 2023M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
04 JULI 2023M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
🔊AL-AMANAH
🎙Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
"Tidaklah patut gelar "al-Amanah" disandangkan kecuali bagi orang-orang yang menegakkan keadilan yang murni dalam rangka menasihati untuk Allah, untuk kitab-Nya, untuk Rasul-Nya, dan untuk para hamba-Nya. Merekalah para pewaris Nabi ﷺ yang hakiki.
Bukan orang yang menjadikan teman-teman, kelompok dan mazhabnya sebagai cermin dan tolok ukur kebenaran, memusuhi orang yang menyelisihinya, dan berloyalitas kepada orang yang sejalan dengannya, semata-mata atas dasar sepaham atau tidak."
📚 Badai' at Tafsir, 2/81
قال الإمام ابن القيم رحمه الله
ولا يستحق اسم الأمانة إلا من قام فيها بالعدل المحض نصيحة لله ولكتابه ولرسوله ولعباده،
وأولئك هم الوارثون حقا، لا من يجعل أصحابه ونحلته ومذهبه معياراً على الحق وميزاناً له، يعادي من خالفه ويوالي من وافقه بمجرد موافقته ومخالفته
بدائع التفسير، ٢/٨١
📝 Sumber:
@menitijalanahlussunnah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
"Tidaklah patut gelar "al-Amanah" disandangkan kecuali bagi orang-orang yang menegakkan keadilan yang murni dalam rangka menasihati untuk Allah, untuk kitab-Nya, untuk Rasul-Nya, dan untuk para hamba-Nya. Merekalah para pewaris Nabi ﷺ yang hakiki.
Bukan orang yang menjadikan teman-teman, kelompok dan mazhabnya sebagai cermin dan tolok ukur kebenaran, memusuhi orang yang menyelisihinya, dan berloyalitas kepada orang yang sejalan dengannya, semata-mata atas dasar sepaham atau tidak."
📚 Badai' at Tafsir, 2/81
قال الإمام ابن القيم رحمه الله
ولا يستحق اسم الأمانة إلا من قام فيها بالعدل المحض نصيحة لله ولكتابه ولرسوله ولعباده،
وأولئك هم الوارثون حقا، لا من يجعل أصحابه ونحلته ومذهبه معياراً على الحق وميزاناً له، يعادي من خالفه ويوالي من وافقه بمجرد موافقته ومخالفته
بدائع التفسير، ٢/٨١
📝 Sumber:
@menitijalanahlussunnah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊HINDARI HAL-HAL BERIKUT INI DALAM MENUNTUT ILMU
Ada beberapa hal yang harus dihindari oleh seorang penuntut ilmu, karena perkara-perkara tersebut ibarat PENYAKIT-PENYAKIT GANAS yang menjangkiti seorang pasien.
Jika tidak menghindarinya, maka ia akan binasa!!
1⃣ HASAD
Yaitu membenci apa yang Allah karuniakan atas seorang hamba.
Hampir tidak seorangpun yang lepas dari sifat ini.
Jika sifat ini melekat pada seseorang, diwajibkan atas manusia untuk tidak berbuat jahat kepadanya dengan perkataan ataupun perbuatan.
2⃣ BERFATWA TANPA ILMU
Berfatwa adalah kedudukan yang agung. Oleh karenanya, tidak boleh sembarangan dilakukan kecuali oleh pribadi yang benar-benar pantas.
🎙Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata:
“Sesungguhnya orang yang berfatwa kepada manusia ia telah membawa urusan yang besar. Semestinya orang yang berfatwa mengetahui pendapat-pendapat ulama yang terdahulu. Kalau tidak, jangan berfatwa. Barangsiapa berbicara pada sesuatu yang dia tidak memiliki sandaran (dalil) atas hal tersebut, saya khawatir dia akan salah.”
🎙Abdurrahman bin Abi Laila mengatakan:
"Saya mendapati 120 orang Anshar dari para shahabat Nabi radhiallahu'anhum. Tidak seorangpun dari mereka menyebutkan sebuah hadits kecuali ia berharap seandainya shahabat yang lain telah mencukupi. Dan tidaklah mereka dimintai fatwa tentang sesuatu kecuali ia berharap bahwa shahabat yang lain telah mencukupinya dalam berfatwa".
(Adab Syar’iyyah, 2/63-64)
3⃣ SOMBONG
Nabi bersabda:
“…Tidak akan masuk jannah (surga) siapa yang terdapat dalam hatinya seberat dzarrah (atom) dari kesombongan.”
Para shahabat berkata:
“Wahai Rasulullah bagaimana dengan seseorang yang suka bajunya bagus dan sandalnya bagus?”
Nabi menjawab:
“Sesungguhnya Allah indah dan mencintai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”
📕 (Shahih, HR. Muslim dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu'anhu)
4⃣ TA’ASHUB
Yaitu fanatik baik kepada golongan, guru, kelompok, organisasi tertentu, syi’ar, tertentu atau yang semacamnya.
Karena hal ini adalah syiar atau ciri khas ahlul bid’ah yang menyimpang dari jalan Nabi shalallahu 'alaihi wa salaam, yang merupakan sifat yang tercela, apalagi pada seorang penuntut ilmu.
a ber-bara‘ (berlepas diri).
5⃣ TASHADDUR
Yaitu tampil sebelum waktunya, karena ini menunjukkan kebanggaannya pada diri sendiri, dan ketidaktahuannya pada banyak permasalahan.
Ini akan mengakibatkan dia terjerumus kepada dosa yang besar yaitu berkata tentang agama Allah subhanahu wa ta'ala tanpa ilmu yaitu mengatakan sebuah hukum dengan mengatasnamakan ini adalah hukum Allah subhanahu wa ta'ala tanpa dilandasi ilmu yang benar dan akan membawa dia kepada sifat sombong!
6️⃣.BER-SU‘UZHAN
Yaitu buruk sangka kepada yang lain, baik temannya sendiri lebih-lebih gurunya.
“Wahai orang-orang yang beriman jauhilah oleh kalian banyak sangkaan".
(Al-Hujurat: 12)
📚 (Lihat Kitabul ‘Ilmi, hal. 71-83)
📝 Sumber:
@PenaIlmuSalafiyin
http://asysyariah.com/hal-hal-yang-mesti-dihindari-dalam-menuntut-ilmu/
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Ada beberapa hal yang harus dihindari oleh seorang penuntut ilmu, karena perkara-perkara tersebut ibarat PENYAKIT-PENYAKIT GANAS yang menjangkiti seorang pasien.
Jika tidak menghindarinya, maka ia akan binasa!!
1⃣ HASAD
Yaitu membenci apa yang Allah karuniakan atas seorang hamba.
Hampir tidak seorangpun yang lepas dari sifat ini.
Jika sifat ini melekat pada seseorang, diwajibkan atas manusia untuk tidak berbuat jahat kepadanya dengan perkataan ataupun perbuatan.
2⃣ BERFATWA TANPA ILMU
Berfatwa adalah kedudukan yang agung. Oleh karenanya, tidak boleh sembarangan dilakukan kecuali oleh pribadi yang benar-benar pantas.
🎙Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata:
“Sesungguhnya orang yang berfatwa kepada manusia ia telah membawa urusan yang besar. Semestinya orang yang berfatwa mengetahui pendapat-pendapat ulama yang terdahulu. Kalau tidak, jangan berfatwa. Barangsiapa berbicara pada sesuatu yang dia tidak memiliki sandaran (dalil) atas hal tersebut, saya khawatir dia akan salah.”
🎙Abdurrahman bin Abi Laila mengatakan:
"Saya mendapati 120 orang Anshar dari para shahabat Nabi radhiallahu'anhum. Tidak seorangpun dari mereka menyebutkan sebuah hadits kecuali ia berharap seandainya shahabat yang lain telah mencukupi. Dan tidaklah mereka dimintai fatwa tentang sesuatu kecuali ia berharap bahwa shahabat yang lain telah mencukupinya dalam berfatwa".
(Adab Syar’iyyah, 2/63-64)
3⃣ SOMBONG
Nabi bersabda:
“…Tidak akan masuk jannah (surga) siapa yang terdapat dalam hatinya seberat dzarrah (atom) dari kesombongan.”
Para shahabat berkata:
“Wahai Rasulullah bagaimana dengan seseorang yang suka bajunya bagus dan sandalnya bagus?”
Nabi menjawab:
“Sesungguhnya Allah indah dan mencintai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”
📕 (Shahih, HR. Muslim dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu'anhu)
4⃣ TA’ASHUB
Yaitu fanatik baik kepada golongan, guru, kelompok, organisasi tertentu, syi’ar, tertentu atau yang semacamnya.
Karena hal ini adalah syiar atau ciri khas ahlul bid’ah yang menyimpang dari jalan Nabi shalallahu 'alaihi wa salaam, yang merupakan sifat yang tercela, apalagi pada seorang penuntut ilmu.
a ber-bara‘ (berlepas diri).
5⃣ TASHADDUR
Yaitu tampil sebelum waktunya, karena ini menunjukkan kebanggaannya pada diri sendiri, dan ketidaktahuannya pada banyak permasalahan.
Ini akan mengakibatkan dia terjerumus kepada dosa yang besar yaitu berkata tentang agama Allah subhanahu wa ta'ala tanpa ilmu yaitu mengatakan sebuah hukum dengan mengatasnamakan ini adalah hukum Allah subhanahu wa ta'ala tanpa dilandasi ilmu yang benar dan akan membawa dia kepada sifat sombong!
6️⃣.BER-SU‘UZHAN
Yaitu buruk sangka kepada yang lain, baik temannya sendiri lebih-lebih gurunya.
“Wahai orang-orang yang beriman jauhilah oleh kalian banyak sangkaan".
(Al-Hujurat: 12)
📚 (Lihat Kitabul ‘Ilmi, hal. 71-83)
📝 Sumber:
@PenaIlmuSalafiyin
http://asysyariah.com/hal-hal-yang-mesti-dihindari-dalam-menuntut-ilmu/
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊MENGAPA BANYAK MENGHADIRI MAJELIS ILMU NAMUN SEAKAN TIDAK MEMBEKAS
🎙Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata;
وَالجَهْلُ دَاءٌ قَاتِلٌ وَشِفَاؤهُ ... أمْرَانِ فِي التَّركِيبِ مُتَّفِقَانِ
نَصٌّ القُرْآنِ أوْ مِنْ سُنَّةٍ ... وَطَبِيبُ ذَاكَ العَالِمُ
"Kebodohan merupakan penyakit kronis, dan obatnya adalah dua hal yang saling bergandengan, yaitu: nash dari Al-Qur'an atau dari As-Sunnah, sedang dokter untuk hal itu adalah ulama Rabbani"
📕Manzhumah Nuniyah, bait ke 4251-4252
Menuntut ilmulah engkau seperti orang yang sedang sakit berharap kesembuhan bukan seperti orang yang berekreasi mencari kesenangan dan rehat.
Menuntut ilmulah engkau bagaikan orang yang sakit di hadapan dokter, niscaya ilmu itu akan mudah kau serap.
Orang yang sakit yang berharap kesembuhannya tentu ia akan berupaya menemukan obat sakitnya itu. Ia akan memerhatikan arahan-arahan dokter dan menerima resep obat yang dianjurkan.
Begitu pula orang yang menuntut ilmu, ketika ia merasa dirinya sedang sakit (bodoh), ia akan merasa butuh terhadap ilmu sebagai obatnya. Ia serius mendengarkan ustadznya, serius mencatat, memahami, menghafal dan mengkaji.
Namun, kalau ia tidak merasa sedang sakit, niscaya ia tidak merasa membutuhkan ilmu, tidak serius mendengarkan, tidak berupaya menghafal dan memahami. Ibarat orang yang berekreasi dari satu tempat wisata menuju tempat wisata berikutnya. Hanya mencari senang tanpa hasil yang diharapkan. Hanya sekedar hadir, tanpa ilmu yang didapat.
📝 Sumber:
@RaudhatulAnwar1
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata;
وَالجَهْلُ دَاءٌ قَاتِلٌ وَشِفَاؤهُ ... أمْرَانِ فِي التَّركِيبِ مُتَّفِقَانِ
نَصٌّ القُرْآنِ أوْ مِنْ سُنَّةٍ ... وَطَبِيبُ ذَاكَ العَالِمُ
"Kebodohan merupakan penyakit kronis, dan obatnya adalah dua hal yang saling bergandengan, yaitu: nash dari Al-Qur'an atau dari As-Sunnah, sedang dokter untuk hal itu adalah ulama Rabbani"
📕Manzhumah Nuniyah, bait ke 4251-4252
Menuntut ilmulah engkau seperti orang yang sedang sakit berharap kesembuhan bukan seperti orang yang berekreasi mencari kesenangan dan rehat.
Menuntut ilmulah engkau bagaikan orang yang sakit di hadapan dokter, niscaya ilmu itu akan mudah kau serap.
Orang yang sakit yang berharap kesembuhannya tentu ia akan berupaya menemukan obat sakitnya itu. Ia akan memerhatikan arahan-arahan dokter dan menerima resep obat yang dianjurkan.
Begitu pula orang yang menuntut ilmu, ketika ia merasa dirinya sedang sakit (bodoh), ia akan merasa butuh terhadap ilmu sebagai obatnya. Ia serius mendengarkan ustadznya, serius mencatat, memahami, menghafal dan mengkaji.
Namun, kalau ia tidak merasa sedang sakit, niscaya ia tidak merasa membutuhkan ilmu, tidak serius mendengarkan, tidak berupaya menghafal dan memahami. Ibarat orang yang berekreasi dari satu tempat wisata menuju tempat wisata berikutnya. Hanya mencari senang tanpa hasil yang diharapkan. Hanya sekedar hadir, tanpa ilmu yang didapat.
📝 Sumber:
@RaudhatulAnwar1
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
DUSTA DOSA BESAR YANG SERING DIANGGAP REMEH
Bersama:
🎙 Al-Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed Hafizhahullah
📝 Sumber:
@HijrahDesign
https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Bersama:
🎙 Al-Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed Hafizhahullah
📝 Sumber:
@HijrahDesign
https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
📻⌚ DAHULUI SAUDARAMU UNTUK MENGUCAPKAN SALAM
🎙 Al-'Allamah al-'Utsaimiin rahimahullah berkata,
وأنت إذا بدأت من لقيته بالسلام؛ حصلت على خير كثير، منه اتباع الرسول ﷺ؛ ومنه أنك تكون سببًا لنشر هذه السنة التي ماتت عند كثير من الناس، ومعلوم أن إحياء السنن يؤجر الإنسان عليه مرتين، مرة على فعل السنة، ومرة على إحياء السنة.
"Bila engkau mengawali ucapan salam pada orang yang kau temui; maka engkau akan mendapatkan banyak kebaikan. Di antaranya ialah mengikuti sunnah Nabi. Dan juga telah ikut andil menyebarkan sunnah nabi yang telah mati di kalangan mayoritas manusia saat ini. Dimaklumi, orang yang menghidupkan sunnah nabi akan mendapatkan pahala dua kali; pahala mengamalkan sunnah dan pahala menghidupkan sunnah." (Syarah Riyadhus Shalihin, 3/582)
📝 Sumber:
@nasehatetam
www.nasehatetam.net
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙 Al-'Allamah al-'Utsaimiin rahimahullah berkata,
وأنت إذا بدأت من لقيته بالسلام؛ حصلت على خير كثير، منه اتباع الرسول ﷺ؛ ومنه أنك تكون سببًا لنشر هذه السنة التي ماتت عند كثير من الناس، ومعلوم أن إحياء السنن يؤجر الإنسان عليه مرتين، مرة على فعل السنة، ومرة على إحياء السنة.
"Bila engkau mengawali ucapan salam pada orang yang kau temui; maka engkau akan mendapatkan banyak kebaikan. Di antaranya ialah mengikuti sunnah Nabi. Dan juga telah ikut andil menyebarkan sunnah nabi yang telah mati di kalangan mayoritas manusia saat ini. Dimaklumi, orang yang menghidupkan sunnah nabi akan mendapatkan pahala dua kali; pahala mengamalkan sunnah dan pahala menghidupkan sunnah." (Syarah Riyadhus Shalihin, 3/582)
📝 Sumber:
@nasehatetam
www.nasehatetam.net
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
Forwarded from SALAFY CIREBON 🇮🇩 (Abu ghozi rian)
HIMBAUAN TA'AWUN
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة، أما بعد :
Rasulullah ﷺ bersabda (artinya),
_❝Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.❞_ (HR. Muslim)
_Qadarullahi wa maa syaa'a fa'ala,_ salah satu saudara kita: Abah Ruslan (Salah Satu Pengurus Mahad Dhiya us Sunnah Cirebon) sedang mendapatkan musibah, beliau terkena penyakit _SUSPEC BGS_ yang sudah kali ke empat di rawat di Rumah Sakit di Jakarta dan Cirebon.
Adapun estimasi/perkiraan biaya tahap pertama sebesar (Rp. 50.000.000, lima puluh juta).
Kami menghimbau kaum muslimin agar dapat berta'awun (tolong-menolong) meringankan beban musibah yang menimpa beliau, dengan menginfakkan sebagian dari rezeki yang Allah ﷻ anugerahkan kepada kita.
_❝Dan tolong menolong-lah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan.❞_ (QS. Al Maidah:2)
Bagi antum yang ingin mengulurkan bantuan dapat menyalurkannya via rekening:
BCA: 361 048 2391
BRI: 1061-01-007194-53-8
A.N: M. ABDUL GOFUR
Setelah melakukan transfer harap konfirmasi via WA/SMS ke nomor berikut:
Abu Muhammad Hardi
081290674227
Berapapun besarnya bantuan yang antum berikan _In Syaa Allah_ akan sangat berarti bagi beliau.
Semoga Allah ﷻ membalas amalan shalih antum dengan sebaik-baik balasan. _Aamiin._
Senin, 14 Dzulhijjah 1444 H/ 3 Juli 2023 M
Ⓘ Himbauan ta'awun ini telah disetujui penyebarannya oleh:
✓ Al Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed حفظه اللـہ
✓ Al Ustadz Qomar Sua'idi, Lc حفظه اللـہ
✓ Al Ustadz Ayip Syafruddin حفظه اللـہ
✓ Al Ustadz Muhammad Afifuddin حفظه اللـہ
✓ Al Ustadz Muhammad Rijal, Lc حفظه اللـہ
✓ Al Ustadz Abdurrahman Mubarak حفظه اللـہ
✓ Al Ustadz Abdul Malik حفظه اللـہ
♻️ Divisi Sosial Ma'had Dhiya'us Sunnah Cirebon
جزاكـم اللـہ خيرا وبارك اللـہ فيـكم جميـعا
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة، أما بعد :
Rasulullah ﷺ bersabda (artinya),
_❝Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.❞_ (HR. Muslim)
_Qadarullahi wa maa syaa'a fa'ala,_ salah satu saudara kita: Abah Ruslan (Salah Satu Pengurus Mahad Dhiya us Sunnah Cirebon) sedang mendapatkan musibah, beliau terkena penyakit _SUSPEC BGS_ yang sudah kali ke empat di rawat di Rumah Sakit di Jakarta dan Cirebon.
Adapun estimasi/perkiraan biaya tahap pertama sebesar (Rp. 50.000.000, lima puluh juta).
Kami menghimbau kaum muslimin agar dapat berta'awun (tolong-menolong) meringankan beban musibah yang menimpa beliau, dengan menginfakkan sebagian dari rezeki yang Allah ﷻ anugerahkan kepada kita.
_❝Dan tolong menolong-lah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan.❞_ (QS. Al Maidah:2)
Bagi antum yang ingin mengulurkan bantuan dapat menyalurkannya via rekening:
BCA: 361 048 2391
BRI: 1061-01-007194-53-8
A.N: M. ABDUL GOFUR
Setelah melakukan transfer harap konfirmasi via WA/SMS ke nomor berikut:
Abu Muhammad Hardi
081290674227
Berapapun besarnya bantuan yang antum berikan _In Syaa Allah_ akan sangat berarti bagi beliau.
Semoga Allah ﷻ membalas amalan shalih antum dengan sebaik-baik balasan. _Aamiin._
Senin, 14 Dzulhijjah 1444 H/ 3 Juli 2023 M
Ⓘ Himbauan ta'awun ini telah disetujui penyebarannya oleh:
✓ Al Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed حفظه اللـہ
✓ Al Ustadz Qomar Sua'idi, Lc حفظه اللـہ
✓ Al Ustadz Ayip Syafruddin حفظه اللـہ
✓ Al Ustadz Muhammad Afifuddin حفظه اللـہ
✓ Al Ustadz Muhammad Rijal, Lc حفظه اللـہ
✓ Al Ustadz Abdurrahman Mubarak حفظه اللـہ
✓ Al Ustadz Abdul Malik حفظه اللـہ
♻️ Divisi Sosial Ma'had Dhiya'us Sunnah Cirebon
جزاكـم اللـہ خيرا وبارك اللـہ فيـكم جميـعا
RABU, 16 DZULHIJJAH 1444H
05 JULI 2023M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
05 JULI 2023M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
⚖🌴🍄 PENGERTIAN IMAN MENURUT AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
🎙Syaikh Shalih bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah
Defiisi Iman secara bahasa : Membenarkan dengan mantap yang tidak ada keraguan padanya.
Definisi Iman secara syariat: Ucapan dengan lisan, keyakinan dengan hati dan diamalkan dengan anggota badan, Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Ini adalah pengertian Iman di sisi Ahlussunnah wal Jama’ah.
Berbeda dengan pengertian iman menurut kelompok murji’ah yang mana mereka mengatakan iman itu cukup percaya dengan hati atau membenarkan dengan hati dan mengucapkan dengan lisan saja, amalan tidak masuk ke dalamnya.
Ini adalah ucapan yang tertolak. Maka harus ada amalan, maka seorang insan tidak dikatakan beriman, tanpa beramal. Sekalipun seorang telah membenarkan dengan hatinya, telah mengucapkan dengan lisannya, tapi dia tidak melakukan amalan, dia tidak memiliki uzur yang menghalanginya, maka dia bukan seorang mukmin.
Karena Allah Ta’ala menyebutkan iman itu harus diiringi dengan amalan dalam banyak ayat, dan tidak mencukupkan menyebutkan Iman saja.
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِینَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِیَتۡ عَلَیۡهِمۡ ءَایَـٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِیمَـٰنࣰا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ یَتَوَكَّلُونَ. ٱلَّذِینَ یُقِیمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ یُنفِقُونَ. أُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقࣰّاۚ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Rabb mereka bertawakal,
(yaitu) orang-orang yang melaksanakan shalat dan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman.”
[QS. Al-Anfal 2-4]
📑 Al-Minhah Ar-Rabbaniyyah 45-46
📝 Sumber:
@ahlussunnahposo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Syaikh Shalih bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah
Defiisi Iman secara bahasa : Membenarkan dengan mantap yang tidak ada keraguan padanya.
Definisi Iman secara syariat: Ucapan dengan lisan, keyakinan dengan hati dan diamalkan dengan anggota badan, Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Ini adalah pengertian Iman di sisi Ahlussunnah wal Jama’ah.
Berbeda dengan pengertian iman menurut kelompok murji’ah yang mana mereka mengatakan iman itu cukup percaya dengan hati atau membenarkan dengan hati dan mengucapkan dengan lisan saja, amalan tidak masuk ke dalamnya.
Ini adalah ucapan yang tertolak. Maka harus ada amalan, maka seorang insan tidak dikatakan beriman, tanpa beramal. Sekalipun seorang telah membenarkan dengan hatinya, telah mengucapkan dengan lisannya, tapi dia tidak melakukan amalan, dia tidak memiliki uzur yang menghalanginya, maka dia bukan seorang mukmin.
Karena Allah Ta’ala menyebutkan iman itu harus diiringi dengan amalan dalam banyak ayat, dan tidak mencukupkan menyebutkan Iman saja.
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِینَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِیَتۡ عَلَیۡهِمۡ ءَایَـٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِیمَـٰنࣰا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ یَتَوَكَّلُونَ. ٱلَّذِینَ یُقِیمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ یُنفِقُونَ. أُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقࣰّاۚ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Rabb mereka bertawakal,
(yaitu) orang-orang yang melaksanakan shalat dan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman.”
[QS. Al-Anfal 2-4]
📑 Al-Minhah Ar-Rabbaniyyah 45-46
📝 Sumber:
@ahlussunnahposo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip