Salafy Palembang 🇮🇩
6.57K subscribers
5.17K photos
443 videos
308 files
14.2K links
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Download Telegram
Forwarded from MENITI JALAN AHLUSSUNNAH
MENITI JALAN AHLUSSUNNAH
Photo
..:
📑 Pertanyaan: Jika ada sebagian orang bersatu di atas akidah yang sahih dalam dakwah mereka kepada Allah, lalu menjadikan seorang pemimpin dari mereka, mereka pun mengembalikan segala perselisihan kepadanya. Dan juga mereka bersepakat siapa saja yang melanggarnya -yakni pemimpin tersebut- maka ia dikeluarkan dari barisan mereka, dan mereka menilai pelanggarannya itu merupakan suatu kesalahan.

Apakah yang semacam ini diperbolehkan?


🔎 Al Allamah Rabi bin Hadi Al Madkhali hafizahullah menjawab,

"Demi Allah, kepemimpinan, bai'at, dan persatuan di atas landasan seperti ini bisa mengantarkan kepada kebid'ahan-kebid'ahan, dan al Wala wal Bara hanya berlaku pada keamiran ini saja. Kita dapati banyak dari manusia, bahkan dari sebagian orang yang mengaku di atas manhaj salaf, yakni mereka yang menunaikan tugas ini berlandaskan bahwa mereka berada di atas jalan salaf dan kaidah-kaidah yang benar, akan tetapi sikap al Wala wal Bara hanya berlaku di bawah komandonya. Siapa yang tunduk terhadap kepemimpinannya, maka dia bagian dari mereka . Dan siapa yang tidak tunduk, maka dia bukan termasuk dari golongannya.

Hal ini sudah terjadi. Oleh karenanya, kami nasihatkan kepada kaum muslimin hendaknya mereka bersaudara karena Allah, saling mencintai karena-Nya, dan saling bersepakat, sebagaimana Rasulullah ﷺ mengingatkan Mu'adz dan Abu Musa al Asyari radhiyallahuanhuma,

تطاوعا ولا تختلفا، يسرا ولا تعسرا

"Hendaknya kalian berdua saling bersepakat, dan jangan berselisih! Permudahlah, jangan mempersulit!"

HR. Bukhari no. 3038 dan Muslim no. 1733


Sikap ini (kepemimpinan semacam tadi) Demi Allah, merupakan bentuk at Ta'sir (menyulitkan orang lain), sikap keras, dan kaku. Dahulu apakah ada yang berbaiat kepada Imam Ahmad rahimahullah, atau mereka menjadikannya sebagai pemimpin?

Apakah Imamussunnah Ibnu Baaz rahimahullah, sekarang ini manusia berbaiat kepadanya dan menjadikannya sebagai pemimpin untuk mereka?

Demikian asy Syaikh al Albani, dan selain mereka dari para Imam sunnah sekarang, apakah mereka memiliki baiat, kepemimpinan.?

Ataukah hati-hati kaum muslimin memang mencintai mereka karena ketokohan, keilmuan, dan keutamaan yang dimiliki oleh mereka?

Jika seorang alim tampil, maka orang-orang akan mencintainya dan mencontohnya. Adapun seorang jahil yang sangat bodoh, ia bersikap fanatik, kaku, dan memandang dirinya sebagai pemimpin yang sebenarnya (padahal gadungan), dan ia ingin menggiring dan menjadikan manusia tunduk kepadanya, dan berloyalitas di atas pondasi seperti ini.

Hai saudaraku... Seorang alim, Allah-lah yang akan mengangkat derajatnya dengan sebab ilmunya (yang bermanfaat), kaum muslimin berkumpul di sekelilingnya. Orang ini menuntun manusia dengan fatwa-fatwa, arahan-arahan, dan nasihat-nasihatnya, tanpa baiat.

Cara ini (berbaiat atau kepemimpinan seperti tadi), Demi Allah, mereka mengambilnya dari berbagai kelompok Hizbi dan ahli ahwa, maka harus kita tinggalkan. Kita biarkan Islam sebagaimana berjalan dari masa Rasulullah ﷺ hanya satu baiat saja, sebagai pemimpin kaum muslimin di saat itu, selesai.

Apakah orang-orang juga berbaiat kepada Imam Malik, asy Syafi'i, atau Ahmad rahimahumullah?

Apakah mereka berbaiat kepada al Auzai, apakah mereka berbaiat kepada Sufyan ats Tsauri, semua para imam mazhab, apakah ada baiat pada mereka?! Tidak ada baiat. Kalau begitu,

وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ ٱلْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِۦ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.

An Nisa: 115


Engkau belajar di masjid ini, saya pun belajar di dalamnya. Seluruh kemampuan kita mengalir pada dermaga sunah, maslahat bagi sunah, dan maslahat bagi kaum muslimin.
Forwarded from MENITI JALAN AHLUSSUNNAH
MENITI JALAN AHLUSSUNNAH
Photo
Kita saling bermusyawarah, berta'awun di atas kebajikan dan ketakwaan sebagaimana salafus shalih berjalan di atasnya, karena suatu hal bila mengantarkan kepada mafsadah, wajib untuk ditinggalkan.

Seorang alim sekaligus penasihat yang baik, mesti orang-orang mencintainya, baik dari kalangan awam maupun para penuntut ilmu, tanpa baiat atau kepemimpinan, berjalan sesuai dengan naluri mereka (tanpa pemaksaan dan semisalnya), keterkaitan mereka dengan hukum Islam, kitabullah dan sunah Rasulullah ﷺ. Dengannya seorang alim menjadi kepercayaan bagi kaum muslimin, seperti Ibnu Baaz rahimahullah, dakwah beliau tanpa embel-embel baiat, kepemimpinan, tanpa apapun, beliau tetap menjadi kepercayaan bagi seluruh kaum muslimin.

Haiah Kibarul Ulama menjadi pusat kepercayaan manusia tanpa adanya baiat, kepemimpinan, dan begitu pula selain mereka dari kalangan para ulama di negara Islam, para ulama tampil berdakwah, mengajak manusia kepada Allah, kepada tauhidullah, bukan dengan baiat, kepemimpinan, dan selainnya. Hati-hati manusia terikat dengan mereka, mereka percaya dengannya, mereka mendengar nasihat, wejangan dan fatwanya.

Sebagian orang yang fitrahnya sehat meninggalkan kepemimpinan, dan kembali kepada mereka para ulama, ia pelajari lagi urusan agamanya dari hal-hal yang terpenting baginya, badallah Tabaraka wa Ta'ala.

📚 Al Lubab Min Majmu Nashaih as Syaikh Rabi Lisy Syabab, hlm. 95–97

✍🏻 Al Ustadz Abu Hazim Faris hafizhahullah

📌📖 Yuk bagikan, agar tersebar faedahnya !
Telegram : http://t.me/menitijalanahlussunnah

Membagikan Faedah untuk Meniti Jalan Ahlussunnah
🔊BAGAIMANA ORANG TUA BERSIKAP ADIL TERHADAP ANAK-ANAKNYA?

🎙Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,

‏العدل بين الأولاد أن يعطي كل واحد منهم ما يحتاجه، وإذا أعطى أحدا بلا حاجة فحينئذ يكون مفضلاً، فعليه أن يرد هذا التفضيل أو أن يعطي الآخرين مثله.

"Sikap adil diantara anak-anak adalah dengan orang tua memberi masing-masing dari mereka apa-apa yang dibutuhkan. Jika memberi salah seorang dari mereka tanpa kebutuhan maka ketika itu dia teranggap mengistimewakannya. Maka dia wajib membatalkan kelebihan tersebut atau dia memberi anak-anaknya yang lainnya semisal dengannya."

📘 Fatawa Nurun Alad Darbi, IX/315

📝 Sumber:
@AhlusSunnahManokwari

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
HUKUM ORANG YANG MENEGUR MANUSIA KARENA MEREKA TIDAK MENGHADIRI MAJELIS ILMUNYA

🎙️ Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhary hafizhahullah

Pertanyaan:
Bagaimana pendapat Anda tentang menghadiri pelajaran-pelajaran dan menyebarluaskannya pada orang-orang yang bertanya kepada orang-orang yang tidak menghadiri pelajaran-pelajaran tersebut, "Kenapa engkau tidak pergi?"

Maksudnya dia menguji manusia dan menanyai manusia, "Mengapa kalian tidak hadir pada pelajaranku?"
Seperti ini maksudnya?

Jawaban:
Demi Allah, wahai saudara-saudaraku, barakallahu fikum.

Perkara ini merupakan bencana.
Kami telah duduk menimba ilmu kepada para ulama, banyak dari mereka yang telah wafat, semoga Allah merahmati mereka, dan masih tersisa sedikit yang jumlahnya tidak lebih dari jari-jari satu tangan atau kurang dari jumlah jari-jari satu tangan, dan kami tidak mengetahui seorangpun dari mereka yang menegur dan membangun sikap permusuhan dan loyalitas dengan mengatakan, "Engkau kenapa tidak hadir?!"
"Apakah engkau hadir?"
"Engkau di mana?"
"Engkau tidak datang?!"


Kami tidak mengetahui hal semacam dilakukan oleh para ulama dan orang-orang yang memiliki keutamaan, ketakwaan dan keshalihan.

Hal semacam ini juga tidak dikenal sekalipun pada kisah perjalanan hidup para imam yang terdahulu.

Bacalah kitab-kitab biografi, kalian tidak akan menjumpai hal semacam ini, kalian tidak akan menjumpai semacam ini!

Disebutkan pada biografi Imam al-Auza'i dalam kitab Siyar A'lamin Nubala' bahwa beliau wafat pada hari ketika beliau termasuk orang yang paling diridhai oleh manusia dari penduduk bumi ini.
Imam siapa?
Al-Auza'i.
Padahal tidak ada yang menghadiri majelis beliau kecuali 6 atau 7 orang saja.


Bahkan disebutkan pada biografi sebagian mereka --jika saya tidak salah ingat-- pada biografi Imam Abdurrahman bin Mahdi bahwasanya jika beliau duduk di majelis pada sebuah pelajaran, lalu beliau menjumpai banyak orang yang hadir, maka beliau bangkit, karena beliau mengkhawatirkan perasaan ujub dari diri beliau.
Atau yang semisalnya.


Maka perhatikanlah barakallahu fikum bahwa semacam ini bukan jalan yang ditempuh oleh para imam, yaitu dengan menanyai manusia, "Mengapa engkau tidak hadir?"
"Hadirlah kemari!"
Meneleponlah atau kirimlah pesan (jika engkau tidak bisa hadir --pent)!"

Atau yang semisalnya!

Ini bukan jalan yang ditempuh para ulama.

Kalau misalnya seseorang datang ke pelajaranku, maka marhaban.
Jika dia tidak datang, maka semoga Allah mengampuni kami dan dia, Allah yang paling mengetahui keadaan kami dan dia.


Memang, penyakit-penyakit itu banyak, sebagian orang ada yang datang dan dia merasa mendapatkan asupan pada si fulan dan tidak mendapatkannya pada dirimu, dia mendapatkan nafas yang bisa memberinya makan dan memuaskan keinginannya karena hawa nafsu dan semisalnya.

Dia tidak mendapatkannya pada seorang sunni, demikianlah, dia datang berbolak-balik.

Yang jelas ini bukan jalan yang benar, dan tidak boleh membangun sikap loyalitas dan permusuhan terhadap orang yang hadir dengan mengatakan, "Hadirlah!" Atau, "Jangan hadir!"

Yang semacam ini termasuk bid'ah dalam agama. Yaitu membangun sikap loyalitas dan permusuhan dan menguji manusia dengan mengatakan, "Mengapa engkau tidak menghadiri pelajaranku? Hadirlah di pelajaranku!"

Lalu orang yang tidak hadir di musuhi, sedangkan orang yang hadir dia cintai, walaupun dia menyelisihi kebenaran.

📝 Sumber:
@salafysolo/1102

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
BESOK INSYAALLAH, Jangan Lupa...!!!
🔊 YUK DENGARKAN SEKARANG ! KAJIAN ISLAM PALEMBANG SEBERANG ULU

🔘 Pertemuan 1

▶️ Sesi 1 - Fikih

📚 FIKIH ISLAM RINGKAS BERDASARKAN AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH
(Pembahasan Kitab Al-Fiqhul Muyassar fi Dhou'il Kitabi was Sunnah)

🎙 Pemateri: Al-Ustadz Abu Hamzah Al-Bitisy حفظه الله
(Pengasuh Ma'had As-Sunnah, Gelumbang, Kab. Muara Enim, Prov. Sumsel)

🕌 Di Masjid Al-Ikhlas Kejaksaan Negeri Kota Palembang
(Jalan Gub. H.A. Bastari, Kec. Jakabaring, Kota Palembang)

📶 Live Streaming Kajian: Radio Al-Ibanah Palembang di Aplikasi Radio Syariah

🖥 Gabung Channel Telegram:
https://t.me/SalafyPalembang
https://t.me/RadioIbanah
🔊 YUK DENGARKAN SEKARANG ! KAJIAN ISLAM PALEMBANG SEBERANG ULU

🔘 Pertemuan 1

▶️ Sesi 1 - Fikih

📚 FIKIH ISLAM RINGKAS BERDASARKAN AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH
(Pembahasan Kitab Al-Fiqhul Muyassar fi Dhou'il Kitabi was Sunnah)

🎙 Pemateri: Al-Ustadz Abu Hamzah Al-Bitisy حفظه الله
(Pengasuh Ma'had As-Sunnah, Gelumbang, Kab. Muara Enim, Prov. Sumsel)

🕌 Di Masjid Al-Ikhlas Kejaksaan Negeri Kota Palembang
(Jalan Gub. H.A. Bastari, Kec. Jakabaring, Kota Palembang)

📶 Live Streaming Kajian: Radio Al-Ibanah Palembang di Aplikasi Radio Syariah

🖥 Gabung Channel Telegram:
https://t.me/SalafyPalembang
https://t.me/RadioIbanah
🔊 YUK DENGARKAN SEKARANG ! KAJIAN ISLAM PALEMBANG SEBERANG ULU

🔘 Pertemuan 1

▶️ Sesi 2 - Siroh Nabawiyyah

📚 BIOGRAFI DAN PERJALANAN HIDUP NABI MUHAMMAD ﷺ
(Pembahasan Kitab Roudhotul Anwar fi Sirotin Nabiyyil Mukhtar)

🎙 Pemateri: Al-Ustadz Abu Hamzah Al-Bitisy حفظه الله
(Pengasuh Ma'had As-Sunnah, Gelumbang, Kab. Muara Enim, Prov. Sumsel)

🕌 Di Masjid Al-Ikhlas Sentosa
(Jalan DI Panjaitan, Kec. Plaju, Kota Palembang)

📶 Live Streaming Kajian: Radio Al-Ibanah Palembang di Aplikasi Radio Syariah

🖥 Gabung Channel Telegram:
https://t.me/SalafyPalembang
https://t.me/RadioIbanah
AHAD, 22 DZULQO'DAH 1444H
11 JUNI 2023M

🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
📡🔊 SUDAH MULAI

📶 KAJIAN ISLAM RUTIN KOTA PALEMBANG

📚 Pembahasan Kitab: Ats-Tsabat 'alas Sunnah (Kokoh di Atas Sunnah)

🎙 Bersama Al-Ustadz Abu Usamah Imam Bukhori حفظه الله (Mudir Ma'had Dhiyaa'us Salaf Karang Makmur, Kab. Muara Enim)

🕌 Langsung dari Masjid As Salam (Ma'had Darul Hadits Al Ibanah, Kota Palembang)

https://maps.app.goo.gl/JwWPY4QPGrJY6fRGA

🎧📻 Dengarkan kajiannya di Radio Al-Ibanah Palembang #RadionyoWongKito melalui aplikasi Radio Syariah

#HadirDiMajelisIlmuLebihUtama
#DiRumahBukanBerartiTidakTaklim

📥 Audio rekaman kajian bisa didownload di Channel Telegram:
https://t.me/RadioIbanah
Forwarded from Fikih Muyassar
🔊 AUDIO REKAMAN KAJIAN ISLAM PALEMBANG SEBERANG ULU

📚 FIKIH ISLAM RINGKAS BERDASARKAN AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH
(Pembahasan Kitab Al-Fiqhul Muyassar fi Dhou'il Kitabi was Sunnah)

🔘 Pertemuan 1 - Pendahuluan Seputar Ilmu Fikih

📃 Pembahasan:
• Definisi Fikih Secara Bahasa dan Istilah
• Sumber Pokok Ilmu Fikih
• Pokok Bahasan Ilmu Fikih

🗓 Hari: Sabtu Sore, 21 Dzulqo'dah 1444 H / 10 Juni 2023 M

🎙 Pemateri: Al-Ustadz Abu Hamzah Al-Bitisy حفظه الله
(Pengasuh Ma'had As-Sunnah, Gelumbang, Kab. Muara Enim, Prov. Sumsel)

🕌 Di Masjid Al-Ikhlas Kejaksaan Negeri Kota Palembang
(Jalan Gub. H.A. Bastari, Kec. Jakabaring, Kota Palembang)

📥 Link Google Drive:
Audio Pertemuan 1:
https://drive.google.com/file/d/1gK5zrHEPhwWdOV0mc9rf37_xJk7R2juX/view?usp=drivesdk

Arsip Audio Lengkap:
https://drive.google.com/drive/folders/1fVolsTTHsOHg98WdQfYbCe3xXa2K6fKl

Gabung Channel Telegram:
https://t.me/fikih_muyassar_1

⤵️ UNDUH AUDIO
Forwarded from Siroh Nabawiyyah (Biografi & Perjalanan Hidup Nabi Muhammad ﷺ)
🔊 AUDIO REKAMAN KAJIAN ISLAM PALEMBANG SEBERANG ULU

📚 BIOGRAFI DAN PERJALANAN HIDUP NABI MUHAMMAD ﷺ
(Pembahasan Kitab Roudhotul Anwar fi Sirotin Nabiyyil Mukhtar)

🔘 Pertemuan 1 - Bab Nasab Rasulullah ﷺ, Masa Pertumbuhannya, dan Kondisi Sebelum Masa Kenabian

📃 Pembahasan:
• Garis Keturunan (Nasab) dan Kabilah Nabi Muhammad ﷺ

🗓 Hari: Sabtu Malam, 22 Dzulqo'dah 1444 H / 10 Juni 2023 M

🎙 Pemateri: Al-Ustadz Abu Hamzah Al-Bitisy حفظه الله
(Pengasuh Ma'had As-Sunnah, Gelumbang, Kab. Muara Enim, Prov. Sumsel)

🕌 Di Masjid Al-Ikhlas Sentosa
(Jalan DI Panjaitan, Kec. Plaju, Kota Palembang)

📥 Link Google Drive:
Audio Pertemuan 1:
https://drive.google.com/file/d/1gMqNX94CjCZsQlKUs0-xM1h4CGG0lFjU/view?usp=drivesdk

Arsip Audio Lengkap:
https://drive.google.com/drive/folders/1fZYoZM2cL4nYRYslcRNv_2uFDvcHl-do

Gabung Channel Telegram:
https://t.me/siroh_nabawiyyah_1

⤵️ UNDUH AUDIO
📌🛏️🤲🏽 LETAK KEPALA MAYIT DALAM SHALAT JENAZAH

🎙️ Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

Pertanyaan:
Apakah disyariatkan meletakkan kepala mayit di sebelah kanan imam ketika shalat jenazah?'

Jawaban:

لا أعلم بهذا سنة ولذلك ينبغي للإمام الذي يصلي على الجنازة أن يجعل رأس الجنازة عن يساره أحياناً حتى يتبين للناس أنه ليس واجباً أن يكون الرأس عن اليمين، لأن الناس يعتقدون أنه لابد أن يكون رأس الجنازة عن يمين الإمام وهذا لا أصل له."

"Aku tidak mengetahui ada tuntutan Sunnah tentang hal tersebut.
Oleh karena itu hendaknya imam yang menshalati jenazah agar terkadang memposisikan kepala jenazah di sebelah kirinya sehingga orang-orang mengetahui bahwa kepala mayit di kanan imam itu hukumnya tidak wajib.

Karena sesungguhnya sebagian orang meyakini bahwa kepala mayit harus berada di sebelah kanan imam padahal ini adalah perkara yang tidak ada dasarnya."

📓 Majmu'ul Fataawa wa Rasaail 17/60

📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
https://salafytemanggung.com

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️