Salafy Palembang 🇮🇩
6.56K subscribers
5.17K photos
443 videos
308 files
14.2K links
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Download Telegram
‌‌🍃🌻 BIMBINGAN SYARIAT TATKALA SEORANG ISTRI DURHAKA (NUSYUZ) KEPADA SUAMINYA

🎙Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah:

"Seorang wanita tidak boleh dipukul, kecuali karena sebab yang Allah jelaskan dalam firmanNya :

وَٱلَّـٰتِی تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَٱهۡجُرُوهُنَّ فِی ٱلۡمَضَاجِعِ وَٱضۡرِبُوهُنَّۖ

'Perempuan-perempuan yang kalian khawatirkan akan nusyūz (durhaka kepada suami) hendaklah kalian beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka.”
[QS. An-Nisa’: 34]

Adapun engkau memukul istrimu setiap kali dia menyelisihi dirimu dalam masalah apapun, maka ini adalah kesalahan dan tidak halal hukumnya.

Berdasarkan firman Allah :

وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلۡمَعۡرُوفِۚ

'Dan pergaulilah mereka (para istri) dengan cara yang baik.'
[QS. An-Nisa 19]

Akan tetapi apabila engkau takut dia berlaku durhaka, dan diri merasa tinggi dari dirimu (sombong), tidak menjalankan kewajiban-kewajiban terhadap dirimu, maka pergunakanlah tahapan-tahapan berikut :

1⃣ Yang pertama nasehatilah dia agar dia takut kepada Allah Ta’ala. Jelaskan kepadanya bahwasanya hak suami tidak boleh disia-siakan, kalau dia kembali ke jalan yang benar maka yang diharapkan.

2⃣. Kalau tidak, maka tempuhlah cara yang kedua, yaitu memboikotnya di tempat tidur. Engkau jangan tidur bersamanya, adapun berbicara, maka janganlah engkau memboikotnya. Tapi engkau boleh mendiamkannya  selama tiga hari tiga malam.
Karena tidak halal bagi seseorang untuk memboikot saudaranya lebih dari tiga hari, keduanya bertemu yang ini berpaling yang itu berpaling, yang paling baik diantara keduanya adalah yang lebih dulu mengucapkan salam.

3⃣. Tahapan ketiga, kalau ternyata tidak juga berubah dengan tahapan ini, maka pukullah istrimu, akan tetapi pukulan yang tidak mencacati, yakni yang tidak terlalu kuat. Akan tetapi pukulan yang dengannya akan bisa mendidik saja."

📑 Syarh Riyadh Ash-Shalihin.  6/139-140

@ahlussunnahposo

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🪺🤲🪷 TAUBAT MENAMBAH KEDEKATAN

💬 Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata,

إذا أذنب العبد ثم تاب لم يزدد من الله إلا قربا وهكذا كلما أذنب

"Jika seorang hamba berdosa lantas bertaubat, maka hal itu tiada lain akan semakin menambah kedekatannya kepada Allah Ta'ala.
Dan demikianlah setiap kali terjatuh dalam perbuatan dosa."

✍️ Faidhul Qadir 3/376

📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
www.salafytemanggung.com

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊 Audio Pertemuan 1

📚 Kajian Kitab Mudah Memahami Ilmu Nahwu untuk Pemula

🗓 03 Rajab 1444 H
24 Januari 2023 M

🎙 Bersama Ustadz Abul Abbas Harits حفظه الله

📝 Pembahasan:
• Muqoddimah Pengantar & Penyusun Kitab
• Muqoddimah Seputar Ilmu Nahwu
- Pengertian Ilmu Nahwu
- Pembahasan Ilmu Nahwu
- Faedah Mempelajari Ilmu Nahwu
- Orang yang Pertama Kali Meletakkan Kaedah Ilmu Nahwu
- Hukum Mempelajari Ilmu Nahwu
• Definisi Kalam
• Bagian-bagian Kalam
• Tanda-tanda Isim

Gabung Channel Telegram:
https://t.me/belajarnahwu_1
📥 KUAT BERHARAP DI TIAP DOA 

🎙Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

وقَبِيحٌ بِالعَبْدِ المُرِيدِ: أنْ يَتَعَرَّضَ لِسُؤالِ العَبِيدِ. وهُوَ يَجِدُ عِنْدَ مَوْلاهُ كُلَّ ما يُرِيدُهُ.

“Sungguh tak elok bagi hamba yang meminta-minta kepada makhluk, padahal segala harapannya ada pada Rabb-nya.” (Madarijus Salikin, 2/131)

📝 Sumber:
@nasehatetam
www.nasehatetam.net

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🥩💧HUKUM MEMAKAN DAGING KURA-KURA

Pertanyaan:
Apa hukum memakan daging kura-kura?

Jawaban:
Sebuah pertanyaan diajukan kepada al-Lajnah ad-Daimah,
Apa hukum memakan daging hewan yang ada di laut, seperti kura-kura, penyu, dan udang?

Al-Lajnah ad-Daimah menjawab,
Boleh memakan kura-kura, penyu laut, dan udang. Hal ini berdasarkan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika ditanya tentang laut, beliau bersabda,


هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ، الْحِلُّ مَيْتَتُهُ

“Laut adalah suci airnya dan halal bangkainya.”
(HR. at-Tirmidzi no 69, an-Nasai no. 332, Abu Dawud no. 83, dan Ibnu Majah no. 386 dari sahabat Abu Said al-Khudri radhiallahu anhu; dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam kitab Shahih Sunan an-Nasai no. 58)

📕Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 22/318, fatwa no. 11126; ditandatangani oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz selaku Ketua, Syaikh Abdurrazzaq Afifi selaku Wakil Ketua, dan Syaikh Abdullah bin Ghudayyan selaku Anggota; rahimahumullah)

Namun, ada satu hal yang perlu kami sampaikan agar mendapat perhatian. Terkadang ada hewan yang pada hukum asalnya halal dimakan, tetapi pemerintah suatu negara atau wilayah menetapkan bahwa hewan tersebut termasuk yang dilindungi. Dalam keadaan ini, aturan tersebut wajib ditaati dengan tidak memburu dan menangkap hewan tersebut.

Wallahu a’lam bish-shawab.

📝 Sumber:
www.asysyariah.com
@mf_mutiarafaidah

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
🌼📚 BODOH KARENA SERING BERDUSTA

🎙️ Berkata Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :

((إياك والكذب؛ فإنه يفسد عليك تصور المعلومات على ما هي عليه، ويفسد عليك تصويرها وتعليمها للناس.))

Berhati-hatilah dari berbuat dusta karena perbuatan dusta akan merusak pemahamanmu terhadap suatu permasalahan sehingga engkau tidak bisa memahaminya sebagaimana mestinya. Perbuatan dusta juga akan membuatmu tidak bisa menggambarkan sebuah perkara tersebut dan menjelaskan kepada manusia sesuai dengan hakikatnya.”

📚 Al Fawaid, hal.135

📝 Sumber:
@galerisendangmulyo/

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔰〽️ DENGAN MENGIKUTI MANHAJ SALAF TIDAK AKAN MENYIMPANG DAN BERUBAH


📕 Silsilah terjemah manzhumah Al-Lamiyyah Lisy Syaikhil Islam Ibni Taimiyyah rahimahullah ta'ala bait ke dua

🎙Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah ta'ala mengatakan :

"Dengarkanlah perkataan seorang yang meneliti ucapannya (yakni orang yang mengikuti para salaf pada setiap yang dia ucapkan), yang tidak menyimpang darinya dan tidak berubah (karena diambil dari Al-Qur'an dan As-Sunnah)".

📚 (Al-Mandzumah Al-llamiyyah Lisy syaikhul Islam Ibnu Taimiyah bait : 2)


قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله تعالى :

"اسمع كلام محقق في قوله

لا يثني عنه ولا يتبدل"


(المنظومة اللامية للشيخ الإسلام ابن تيمية البيت : ٢)


📝 Sumber:
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊HANYA KALIMAT TAUHID YANG DITALQINKAN KEPADA ORANG YANG SEDANG SAKARATUL MAUT

🎙Asy Syaikh Al-Allamah Nashiruddin Al-Albani
rahimahullah berkata,

[ والمقصود فقط قول : " لا إله إلا الله " ، دون قول " محمد رسول الله " فهي التي جاء بها النص ، وإن كانت هي تمام الشهادة ، لكن لا تقال في حال الاحتضار ،

لأنها أولا : مخالفة للسنة ،

وثانيا : لكي يكون الميت متوجها بقلبه كله إلى عبادة الله وحده لا شريك له .
فعند حضور الموت لا يلقن إلا شهادة التوحيد فقط ] اهـ.


Yang dimaksud (kalimat tauhid) disini hanyalah ucapan:

" لا إله إلا الله "

“Tiada sesembahan (ilah) yang patut diibadahi dengan benar selain Allah”,

tanpa mengatakan

" محمد رسول الله "

“Muhammad adalah utusan Allah”,

Demikianlah yang sesuai dengan nash, meskipun syahadatnya sempurna, tetapi tidak diucapkankan ketika sakaratul maut.

☝️ Pertama, karena menyelisihi sunnah.

✌️ kedua: agar si mayit diarahkan dengan sepenuh hatinya untuk menyembah Allah semata, yang tidak ada sekutu bagi-Nya.

Maka ketika kematian akan datang, hanya Syahadat Tauhidlah  yang ditalqinkan.

📼 Silsilah Al-Huda wan Nuur, 361

📝 Sumber:
@Salafy_Ponorogo
www.salafyponorogo.com

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊SEBUTLAH NAMA ALLAH JIKA ENGKAU LUPA!

🗒️ Allah Ta'ala berfirman :

"وَٱذۡكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِیتَ..."

"Dan sebutlah nama Rabb-mu jika engkau lupa..."

✍🏻 Al-Imam as-Sa'di rahimahullah berkata :

"Dan diambil dari keumuman firman-Nya (artinya) : "Dan sebutlah nama Rabb-mu jika engkau lupa" yaitu : perintah untuk menyebut nama Allah ketika lupa. Sesungguhnya itu dapat menghilangkan kelupaan dan mengingatkan seorang hamba tentang apa yang dia lupa darinya".

📚 (Tafsir as-Sa'di, Surah al-Kahfi : 24)


✍🏻 قال الإمام السعدي رحمه الله :

"ويؤخذ من عموم قوله : ﴿وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ﴾ الأمر بذكر الله عند النسيان، فإنه يزيله، ويذكر العبد ما سها عنه".

📚 (تفسير السعدي عند سورة الكهف : ٢٤)

📝 Sumber:
@salafymadiun

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
💥📜🔥 JANGAN MERASA AMAN DARI FITNAH!

✍🏻 Al-'Allamah Shalih al-Fauzan hafidzahullah menegaskan,

لا أحد يزكِّي نفسه ولا أحد لا يخاف من الفتنة ما دام على قيد الحياة ، الإنسان معرَّض للفتنة ، ضلَّ علماء أحبار وزلَّت أقدامهم وختم لهم بالسوء وهم علماء فالخطر شديد

"Tidak boleh ada seorang pun yang mensucikan dirinya sendiri dan tidak merasa takut dari fitnah selama hayat masih dikandung badan. Karena setiap manusia bisa tertimpa fitnah.

Telah tersesat sebagian ulama, tergelincir kaki-kaki mereka dan berakhir dengan kehidupan yang buruk, padahal mereka adalah ulama. Maka perkaranya sangat berbahaya."

📚 I'anatul Mustafid 1/9

📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
www.salafytemanggung.com

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
🍃🌷 SESEORANG AKAN MENGIKUTI ORANG YANG DICINTAI

🎙Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah berkata,

الحبيب
يُقلّد محبوبَهُ حتى في أمُور الدّنيا،

"Seorang yang mencintai akan mengikuti orang yang dicintai, hingga dalam urusan dunia.

فتجِده يُقلّدهُ في اللباس والكلام، بل في الخطّ

Kamu akan mendapatinya mengikuti orang yang dia cintai dalam cara berpakaian, berbicara. Bahkan, cara berjalannya sekalipun.

وهذا من شِدّة محبّتهم له، فالإنسان كلما أحبّ شخصا حاول أن يكون مثله في خِصاله

Ini disebabkan besarnya kecintaan mereka kepada orang yang dicintai. Sehingga, ketika seseorang mencintai orang lain, ia akan berusaha untuk meniru perangai-perangainya.

فإذا أحبَبْتَ النبي -صلى الله عليه وسلم- فإنّ هذه المحبّة تقودك إلى اتّباعه -صلوات الله وسلامه عليه-

Maka, jika kamu mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kecintaan itu akan mengarahkanmu untuk mengikuti beliau -shalawatullah wasalamuhu 'alaihi-"

🌎 Syarhu Hilyah Thalabil Ilmi, hlm.23

📝 Sumber:
@warisansalaf
www.warisansalaf.com

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊BANYAK BERAMAL DAN MENANGIS TAPI TIDAK DI ATAS SUNNAH

Berkata Ubay bin Ka'ab Radhiyallahu'anhu,


عليكم بالسبيل و السنة، فإنه ليس من عبد على سبيل و سنة ذكر الله  ففاضت عيناه من خشية الله فتمسه النار وإن اقتصادا في سبيل وسنة خير من اجتهاد في خلاف سبيل الله و سنته،

“Hendaknya kalian (mengikuti) jalan kebenaran dan As Sunnah, sesungguhnya seorang hamba yang di atas jalan kebenaran dan sunnah tidak akan disentuh neraka, ketika dia mengingat Allah lalu menitikkan air mata karena takut kepada-Nya. Sesungguhnya sederhana mengikuti jalan kebenaran dan Sunnah adalah lebih baik, dibanding bersungguh-sungguh tapi menyelisih jalannya Allah dan sunnah rasul-Nya."

HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf 35526 dan Abu Nu'aim di Hilyah 1/253

📝Asy-Syaikh Dr. Shalih bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah menerangkan,

Ini adalah atsar Ubay bin Ka'ab tentang keutamaan agama Islam.

Beliau mengatakan, sesungguhnya seorang ketika dia di atas jalan yang benar dan di atas sunnah yang shahih dari Nabi, manakala dia menangis karena takut kepada Allah niscaya tidak akan tersentuh api Neraka.

Sebab, dia takut kepada Allah, dan di atas jalan yang benar dan sunnah.

Adapun ketika dia (menangis) karena takut kepada Allah namun dia tidak di atas jalan yang benar; dia di atas kebid'ahan, maka tangisannya, khusyuknya, dan rasa takutnya itu tidaklah bermanfaat untuknya.

Banyak dari orang-orang Nasrani yang mereka menangis dan khusyuk, namun mereka tidak di atas petunjuk, tapi di atas kesesatan.

Banyak dari para pengkultus kuburan dan pelaku bid'ah menangis dengan tangisan yang luar biasa. Namun, mereka tidak diberi pahala karena tangisannya itu. Tidak bermanfaat di sisi Allah.

Sebab, mereka tidak di atas sunnah.

Maka tolok ukurnya bukan sekedar seorang itu menangis dan khusyuk, tapi tolok ukurnya adalah di atas apakah dia itu.

Kemudian beliau mengatakan,

"Sesungguhnya sederhana mengikuti jalan kebenaran dan Sunnah adalah lebih baik, dibanding bersungguh-sungguh tapi menyelisih jalannya Allah dan sunnah rasul-Nya."

Ini ucapan yang agung.

Amalan yang sedikit namun di atas sunnah, maka padanya ada banyak kebaikan.

Sedangkan banyak beramal dengan bersungguh-sungguh tapi di atas kebid'ahan, maka ini tidak bermanfaat bagi pelakunya. Meskipun dia bersungguh-sungguh (beramal) siang dan malam, (tidaklah bermanfaat) karena dia tidak di atas sunnah.

Maka tolok ukurnya bukan banyaknya amalan, bukan banyaknya menangis.

Tapi, tolok ukurnya adalah jalan yang dilalui orang itu. Tolok ukurnya adalah mengikuti Al-Qur'an dan sunnah.

Meskipun amalannya sedikit, maka itu di atas banyak kebaikan karena di atas jalan keselamatan. Sehingga tangisannya, khusyuknya, dan rasa takutnya itu akan menyelamatkan dia dari Neraka.

📚Syarh Risālah Fadhlul Islām 14-15

📝 Sumber:
@RaudhatulAnwar1

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🍃🌻 ANCAMAN KERAS BAGI ORANG YANG PANDAI BERETORIKA TAPI MEMUTAR BALIKKAN FAKTA

🎙Syaikh Shalih bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah

Dari Abu Hurairah radhiyaahu anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda :

 من تعلم صرف الكلام ليسبي به قلوب الرجال أو الناس لم يقبل الله منه يوم القيامة صرفا ولا عدلا.

Barang siapa mempelajari ilmu kalam secara berlebihan agar hati-hati para manusia condong kepadanya, Allah tidak akan menerima darinya amalan wajib tidak pula amalan sunnah darinya.”
[HR. Abu Dawud]

Hadits ini sebagaimana hadits sebelumnya menjelaskan bahwasanya seorang insan apabila Allah berikan kepadanya kefasihan dan pandai retorika atau dia mempelajari ilmu berpidato, yakni dia berlebih-lebihan dan ada menambah-nambahi padanya, maka sesungguhnya tidak halal baginya mempergunakan itu semua untuk menipu manusia, menyesatkan mereka dan membolak-balikkan fakta.

Barang siapa yang melakukan hal itu maka Allah tidak akan menerima darinya amalan wajibnya dan amalan sunnahnya.

Ada yang menafsirkan tidak menerima tebusan, yakni Allah tidak akan menerima darinya pada hari kiamat seandainya dia hendak menebus dirinya dari azab.

📑 Syarh Al-Kabaair 155

📝 Sumber:
@ahlussunnahposo

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️