🔊MANAKAH YANG LEBIH UTAMA, MENGERJAKAN SALAT SUNNAH ATAU MEMBACA AL-QURAN ❓
✍️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
"Bahkan salat lebih utama daripada membaca Al-Qur'an yang di luar salat, dan para ulama telah menegaskan akan hal itu.
Sungguh Nabi shalallahu alaihi wa salam telah bersabda,
"Istiqomahlah dan kalian tidaklah akan mampu (untuk istiqomah dalam semua ketaatan dengan sebenar-benar istiqomah), dan ketahuilah bahwa sebaik-baik amal kalian adalah salat, dan tidaklah yang senantiasa menjaga wudunya melainkan seorang yang mukmin."
Akan tetapi, siapa yang memiliki semangat dan berusaha untuk memahami dan menadaburi bacaan Al-Qur'an pada selain salatnya maka yang lebih utama baginya adalah suatu amalan yang paling bermanfaat baginya."
📚 Al-Fatawa Al-Kubra (jilid 2/hlm. 41).
قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله :
ﺑﻞ اﻟﺼﻼﺓ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﻦ اﻟﻘﺮاءﺓ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ اﻟﺼﻼﺓ ، ﻧﺺ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﺃﺋﻤﺔ اﻟﻌﻠﻤﺎء ، ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻝ النبي صلى الله عليه وسلم :«اﺳﺘﻘﻴﻤﻮا ﻭﻟﻦ ﺗﺤﺼﻮا ، ﻭاﻋﻠﻤﻮا ﺃﻥ ﺧﻴﺮ ﺃﻋﻤﺎﻟﻜﻢ اﻟﺼﻼﺓ ، ﻭﻻ ﻳﺤﺎﻓﻆ ﻋﻠﻰ اﻟﻮﺿﻮء ﺇﻻ ﻣﺆﻣﻦ»
ﻟﻜﻦ ﻣﻦ ﺣﺼﻞ ﻟﻪ ﻧﺸﺎﻁ ﻭﺗﺪﺑﺮ ﻭﻓﻬﻢ ﻟﻠﻘﺮاءﺓ ﺩﻭﻥ اﻟﺼﻼﺓ ﻓﺎﻷﻓﻀﻞ ﻓﻲ ﺣﻘﻪ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﺃﻧﻔﻊ ﻟﻪ .
📚 الفتاوى الكبرى (٤١/٢).
📝 Sumber
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
✍️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
"Bahkan salat lebih utama daripada membaca Al-Qur'an yang di luar salat, dan para ulama telah menegaskan akan hal itu.
Sungguh Nabi shalallahu alaihi wa salam telah bersabda,
"Istiqomahlah dan kalian tidaklah akan mampu (untuk istiqomah dalam semua ketaatan dengan sebenar-benar istiqomah), dan ketahuilah bahwa sebaik-baik amal kalian adalah salat, dan tidaklah yang senantiasa menjaga wudunya melainkan seorang yang mukmin."
Akan tetapi, siapa yang memiliki semangat dan berusaha untuk memahami dan menadaburi bacaan Al-Qur'an pada selain salatnya maka yang lebih utama baginya adalah suatu amalan yang paling bermanfaat baginya."
📚 Al-Fatawa Al-Kubra (jilid 2/hlm. 41).
قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله :
ﺑﻞ اﻟﺼﻼﺓ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﻦ اﻟﻘﺮاءﺓ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ اﻟﺼﻼﺓ ، ﻧﺺ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﺃﺋﻤﺔ اﻟﻌﻠﻤﺎء ، ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻝ النبي صلى الله عليه وسلم :«اﺳﺘﻘﻴﻤﻮا ﻭﻟﻦ ﺗﺤﺼﻮا ، ﻭاﻋﻠﻤﻮا ﺃﻥ ﺧﻴﺮ ﺃﻋﻤﺎﻟﻜﻢ اﻟﺼﻼﺓ ، ﻭﻻ ﻳﺤﺎﻓﻆ ﻋﻠﻰ اﻟﻮﺿﻮء ﺇﻻ ﻣﺆﻣﻦ»
ﻟﻜﻦ ﻣﻦ ﺣﺼﻞ ﻟﻪ ﻧﺸﺎﻁ ﻭﺗﺪﺑﺮ ﻭﻓﻬﻢ ﻟﻠﻘﺮاءﺓ ﺩﻭﻥ اﻟﺼﻼﺓ ﻓﺎﻷﻓﻀﻞ ﻓﻲ ﺣﻘﻪ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﺃﻧﻔﻊ ﻟﻪ .
📚 الفتاوى الكبرى (٤١/٢).
📝 Sumber
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
📍⚠️⛔ORANG YANG MENYIMPANG JANGAN DIIKUTI
🎙Berkata Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafidzahullahu:
"من انحرف عن طريقة الرسول ﷺ فإنه لا يُتَّبع ولا يُقْتَدى به ولو كان عالماً"
"Barangsiapa yang menyimpang dari jalannya Rasul ﷺ, maka ia tidak boleh diikuti dan tidak boleh dijadikan teladan, sekalipun ia seorang yang berilmu."
📚Ahamiyyatu Tauhid, hlm. 36.
📝 Sumber:
@ForumSalafyPurbalingga
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Berkata Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafidzahullahu:
"من انحرف عن طريقة الرسول ﷺ فإنه لا يُتَّبع ولا يُقْتَدى به ولو كان عالماً"
"Barangsiapa yang menyimpang dari jalannya Rasul ﷺ, maka ia tidak boleh diikuti dan tidak boleh dijadikan teladan, sekalipun ia seorang yang berilmu."
📚Ahamiyyatu Tauhid, hlm. 36.
📝 Sumber:
@ForumSalafyPurbalingga
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔰 JALAN HIDAYAH
🎙Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah ta'ala mengatakan :
"Apabila seseorang hamba menampakkan rasa butuh kepada Allah dan berdo'a kepadaNya , membiasakan terus melihat firman Allah (membaca al Qur'an,ed) , sabda Rasul-Nya , ucapan para sahabat , tabi'in dan para Imam-imam Kaum muslimin , niscaya akan terbukakan baginya jalan petunjuk".
📚 (Majmu' fatawa 3/62)
قال شيخ الإسلام ابن تيمية - رحمه الله -
"فإذا افتقر العبد إلى الله ودعاه، وأدمن النظر في كلام الله، وكلام رسوله وكلام الصحابة والتابعين وأئمة المسلمين انفتح له طريق الهدى".
📚 [مجموع الفتاوى(٦٢/٣)].
📝 Sumber:
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah ta'ala mengatakan :
"Apabila seseorang hamba menampakkan rasa butuh kepada Allah dan berdo'a kepadaNya , membiasakan terus melihat firman Allah (membaca al Qur'an,ed) , sabda Rasul-Nya , ucapan para sahabat , tabi'in dan para Imam-imam Kaum muslimin , niscaya akan terbukakan baginya jalan petunjuk".
📚 (Majmu' fatawa 3/62)
قال شيخ الإسلام ابن تيمية - رحمه الله -
"فإذا افتقر العبد إلى الله ودعاه، وأدمن النظر في كلام الله، وكلام رسوله وكلام الصحابة والتابعين وأئمة المسلمين انفتح له طريق الهدى".
📚 [مجموع الفتاوى(٦٢/٣)].
📝 Sumber:
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
AHAD, 17 JUMADAL ULA 1444H
11 DESEMBER 2022 M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
11 DESEMBER 2022 M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
🔊HUKUM ACARA SELAMATAN KEMATIAN SETELAH MAYIT DIKUBURKAN
🎙Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh rahimahullah
"Adapun acara selamatan kematian maka itu termasuk perkara yang dilarang, para ulama dengan tegas menyatakan demikian.
Mereka mengatakan: "Sesungguhnya yang sesuai Sunnah adalah membuatkan makanan untuk keluarga mayit, dikirim kepada mereka.
📝 Berdasarkan sabda Nabi ﷺ :
اصنعوا لآل جعفر طعاما فقد أتاهم ما يشغلهم
"Buatkanlah untuk keluarga Jafar makanan, karena telah menimpa mereka perkara yang menyibukkan mereka."
(HR Syafi’i dan Ahmad Tirmidzi dan beliau menghasankan.)
Sehingga mereka dibenci melakukan hal itu, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Jarir radhiallahu ‘anhu berkata :
كنا نعد الإجتماع إلى أهل الميت وصنعة الطعام بعد الدفن من النياحة.
"Dahulu Kami para sahabat menganggap berkumpul di keluarga mayat dan membuat makanan sesudah dikuburkannya itu termasuk meratapi mayit."
Sanadnya orang yang terpercaya.
Dan ini adalah jawaban untuk masalah-masalah yang kalian bawakan dengan ringkas."
📑 Fatawa wa Rasaail Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah 10/213
🚦 حفلات المآتم ممنوع في هذه الشريعة المطهرة
الشيخ محمد بن إبراهيم آل الشيخ
وأما إقامة حفلات المآتم فهذا ممنوع صرح العلماء رحمهم الله بهذا وقالوا : السنة أن يصنعون لأهل الميت طعام يبعث به إليهم، لقوله ﷺ :
اصنعوا لآل جعفر طعاما فقد أتاهم ما يشغلهم.
رواه الشافعي وأحمد والترمذي وحسنه.
ويكره لهم فعله للناس، لما روىالإمام أحمد عن جرير قال :
كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصناعة الطعام بعد دفنه من النياحة
وإسناده ثقات.
هذا جواب المسائل التي أردتم باختصار.
📌 فتاوى ورسائل الشيخ محمد بن إبراهيم رحمه الله 10/213
📝 Sumber:
@ahlussunnahposo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh rahimahullah
"Adapun acara selamatan kematian maka itu termasuk perkara yang dilarang, para ulama dengan tegas menyatakan demikian.
Mereka mengatakan: "Sesungguhnya yang sesuai Sunnah adalah membuatkan makanan untuk keluarga mayit, dikirim kepada mereka.
📝 Berdasarkan sabda Nabi ﷺ :
اصنعوا لآل جعفر طعاما فقد أتاهم ما يشغلهم
"Buatkanlah untuk keluarga Jafar makanan, karena telah menimpa mereka perkara yang menyibukkan mereka."
(HR Syafi’i dan Ahmad Tirmidzi dan beliau menghasankan.)
Sehingga mereka dibenci melakukan hal itu, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Jarir radhiallahu ‘anhu berkata :
كنا نعد الإجتماع إلى أهل الميت وصنعة الطعام بعد الدفن من النياحة.
"Dahulu Kami para sahabat menganggap berkumpul di keluarga mayat dan membuat makanan sesudah dikuburkannya itu termasuk meratapi mayit."
Sanadnya orang yang terpercaya.
Dan ini adalah jawaban untuk masalah-masalah yang kalian bawakan dengan ringkas."
📑 Fatawa wa Rasaail Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah 10/213
🚦 حفلات المآتم ممنوع في هذه الشريعة المطهرة
الشيخ محمد بن إبراهيم آل الشيخ
وأما إقامة حفلات المآتم فهذا ممنوع صرح العلماء رحمهم الله بهذا وقالوا : السنة أن يصنعون لأهل الميت طعام يبعث به إليهم، لقوله ﷺ :
اصنعوا لآل جعفر طعاما فقد أتاهم ما يشغلهم.
رواه الشافعي وأحمد والترمذي وحسنه.
ويكره لهم فعله للناس، لما روىالإمام أحمد عن جرير قال :
كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصناعة الطعام بعد دفنه من النياحة
وإسناده ثقات.
هذا جواب المسائل التي أردتم باختصار.
📌 فتاوى ورسائل الشيخ محمد بن إبراهيم رحمه الله 10/213
📝 Sumber:
@ahlussunnahposo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊HUKUM UANG SUMBANGAN TAKZIAH
Pertanyaan:
Apa hukum sumbangan takziah bagi keluarga si mayit?
Jawab:
"Memberi bantuan kepada keluarga mayit dalam rangka meringankan penderitaan dan kesibukan mereka adalah salah satu perkara yang dianjurkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam
📖 Dalam hadits kisah wafatnya Ja’far bin Abi Thalib radhiallahu anhu disebutkan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda,
اصْنَعُوا لأَهْلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا، فَإِنَّهُ قَدْ جَاءَهُمْ مَا يَشْغَلُهُمْ
“Buatlah makanan untuk keluarga Ja’far. Sungguh, mereka sedang ditimpa oleh perkara yang menyibukkan mereka.”
(HR. at-Tirmidzi no. 998 dan Ibnu Majah no. 1610; dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi dan al-Misykat no. 1739)
Artinya, keluarga mayit berhak menerima bantuan tersebut jika ada yang membantunya.
Akan tetapi, wallahu a’lam, tidak ada tuntunan dalam syariat untuk bersengaja menyiapkan kotak amal dalam rangka mengumpulkan uang sumbangan takziah. Perbuatan tersebut dikhawatirkan termasuk kategori “sengaja meminta-minta” yang dilarang dalam hadits,
مَنْ سَأَلَ النَّاسَ أَمْوَالَهُمْ تَكَثُّرًا، فَإِنَّمَا يَسْأَلُ جَمْرًا فَلْيَسْتَقِلَّ أَوْ لِيَسْتَكْثِرْ
“Barang siapa meminta-minta kepada manusia untuk memperbanyak harta, sesungguhnya ia telah meminta bara api neraka. Silakan dia menyedikitkan atau memperbanyak.”
(HR. Muslim no. 1041)
Artinya, sumbangan yang diberikan oleh para pentakziah yang bukan dari kotak amal yang sengaja disiapkan insya Allah tidak mengapa kita manfaatkan. Insya Allah itu bukan perkara bid’ah.
Adapun sumbangan yang terkumpul dari kotak amal yang sengaja disiapkan dalam acara takziah (wallahu a’lam) sebagai bentuk kehati-hatian sebaiknya disalurkan untuk kepentingan/fasilitas umum.
Terkait dengan hukum pentakziah memberi sumbangan uang untuk keluarga mayit, Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berfatwa:
“Sunnahnya adalah membuatkan makanan untuk mereka jika diberi kemudahan. Pada hari diberitakannya kematian Ja’far bin Abi Thalib, Nabi Shalallahu alaihi wasallam berkata,
اصْنَعُوا لأَهْلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا، فَإِنَّهُ قَدْ جَاءَهُمْ مَا يَشْغَلُهُمْ
‘Buatlah makanan untuk keluarga Ja’far. Sungguh, telah menimpa mereka perkara yang menyibukkan mereka.’
Jika dibuatkan makanan untuk mereka makan, itu yang baik.
Adapun menyumbangkan uang untuk mereka, hal ini tidak disyariatkan, kecuali jika mereka (keluarga mayit) adalah orang fakir dan membutuhkan. (Uang itu) tidak disumbangkan pada waktu sungkawa, tetapi pada waktu yang lain. (Sumbangan tersebut dilakukan) karena kefakiran dan kebutuhan mereka (bukan karena kematian keluarga mereka)."
(Kitab ath-Thaharah wa ash-Shalah, Fatawa wa Maqalat Syaikh Abdul Aziz bin Baz 2/413 cetakan Darul Bashirah)
Wallahu a’lam bish-shawab.
📝 Sumber:
https://asysyariah.com/hukum-uang-sumbangan-takziah/
@syarhussunnahlinnisa
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Pertanyaan:
Apa hukum sumbangan takziah bagi keluarga si mayit?
Jawab:
"Memberi bantuan kepada keluarga mayit dalam rangka meringankan penderitaan dan kesibukan mereka adalah salah satu perkara yang dianjurkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam
📖 Dalam hadits kisah wafatnya Ja’far bin Abi Thalib radhiallahu anhu disebutkan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda,
اصْنَعُوا لأَهْلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا، فَإِنَّهُ قَدْ جَاءَهُمْ مَا يَشْغَلُهُمْ
“Buatlah makanan untuk keluarga Ja’far. Sungguh, mereka sedang ditimpa oleh perkara yang menyibukkan mereka.”
(HR. at-Tirmidzi no. 998 dan Ibnu Majah no. 1610; dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi dan al-Misykat no. 1739)
Artinya, keluarga mayit berhak menerima bantuan tersebut jika ada yang membantunya.
Akan tetapi, wallahu a’lam, tidak ada tuntunan dalam syariat untuk bersengaja menyiapkan kotak amal dalam rangka mengumpulkan uang sumbangan takziah. Perbuatan tersebut dikhawatirkan termasuk kategori “sengaja meminta-minta” yang dilarang dalam hadits,
مَنْ سَأَلَ النَّاسَ أَمْوَالَهُمْ تَكَثُّرًا، فَإِنَّمَا يَسْأَلُ جَمْرًا فَلْيَسْتَقِلَّ أَوْ لِيَسْتَكْثِرْ
“Barang siapa meminta-minta kepada manusia untuk memperbanyak harta, sesungguhnya ia telah meminta bara api neraka. Silakan dia menyedikitkan atau memperbanyak.”
(HR. Muslim no. 1041)
Artinya, sumbangan yang diberikan oleh para pentakziah yang bukan dari kotak amal yang sengaja disiapkan insya Allah tidak mengapa kita manfaatkan. Insya Allah itu bukan perkara bid’ah.
Adapun sumbangan yang terkumpul dari kotak amal yang sengaja disiapkan dalam acara takziah (wallahu a’lam) sebagai bentuk kehati-hatian sebaiknya disalurkan untuk kepentingan/fasilitas umum.
Terkait dengan hukum pentakziah memberi sumbangan uang untuk keluarga mayit, Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berfatwa:
“Sunnahnya adalah membuatkan makanan untuk mereka jika diberi kemudahan. Pada hari diberitakannya kematian Ja’far bin Abi Thalib, Nabi Shalallahu alaihi wasallam berkata,
اصْنَعُوا لأَهْلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا، فَإِنَّهُ قَدْ جَاءَهُمْ مَا يَشْغَلُهُمْ
‘Buatlah makanan untuk keluarga Ja’far. Sungguh, telah menimpa mereka perkara yang menyibukkan mereka.’
Jika dibuatkan makanan untuk mereka makan, itu yang baik.
Adapun menyumbangkan uang untuk mereka, hal ini tidak disyariatkan, kecuali jika mereka (keluarga mayit) adalah orang fakir dan membutuhkan. (Uang itu) tidak disumbangkan pada waktu sungkawa, tetapi pada waktu yang lain. (Sumbangan tersebut dilakukan) karena kefakiran dan kebutuhan mereka (bukan karena kematian keluarga mereka)."
(Kitab ath-Thaharah wa ash-Shalah, Fatawa wa Maqalat Syaikh Abdul Aziz bin Baz 2/413 cetakan Darul Bashirah)
Wallahu a’lam bish-shawab.
📝 Sumber:
https://asysyariah.com/hukum-uang-sumbangan-takziah/
@syarhussunnahlinnisa
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔥⚠️ FANATIK TERHADAP SEORANG IMAM YANG KELIRU MERUPAKAN PERANGAI JAHILIYAH, LALU BAGAIMANA JIKA FANATIK ITU TERHADAP ORANG YANG KEDUDUKANNYA DIBAWAH MEREKA?!
✍🏻 Asy-Syaikh al-'Allamah Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah berkata:
”لو كان إمامًا وأخطأ وتعصبتَ له ففيك جاهلية“
“Seandainya seorang Imam keliru (salah) dan engkau ta'ashub kepadanya, maka pada dirimu terdapat sifat jahiliyah.”
📚 Al-Majmu' 14/404
📝 Sumber:
@salafymajalengka
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
✍🏻 Asy-Syaikh al-'Allamah Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah berkata:
”لو كان إمامًا وأخطأ وتعصبتَ له ففيك جاهلية“
“Seandainya seorang Imam keliru (salah) dan engkau ta'ashub kepadanya, maka pada dirimu terdapat sifat jahiliyah.”
📚 Al-Majmu' 14/404
📝 Sumber:
@salafymajalengka
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com