🔊HUKUMAN BAGI SEORANG PENDUSTA
♨️تقبل رواية التائب من الفسق إلا الكذب فلا يقبل أبدا وإن حسنت طريقته ،
👌كذا قاله أحمد حنبل
👌 والحميدي شيخ البخاري
👌 والصيرفي الشافعي .
🌴 قال الصيرفي : كل من أسقطنا خبره بكذب لم نعد لقبوله بتوبة ، ومن ضعفناه لم نقوه بعده بخلاف الشهادة ، وقال السمعاني : من كذب في خبر واحد وجب إسقاط ما تقدم من كلامه
📚تدريب الراوي ص٣٩٠
Diterima periwayatan seorang yang telah bertaubat dari kefasikan kecuali (yang kefasikannya berupa) dusta (berbohong), maka periwatannya tidak diterima selama-lamanya walaupun jalur periwayatan yang ia miliki melalui jalur periwayatan yang baik, demikianlah yang dipegangi oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal, Al Humaidy (gurunya Imam Al Bukhory), begitupula Ash Shairafy Asy Syafi'iy.
🎙️Ash Shairafy sendiri mengatakan:
"Semua orang yang kami tolak periwatannya dikarenakan kedustaan yang dia lakukakan, tidak akan pernah kami terima kembali walaupun ia telah bertaubat, dan orang-orang telah kami katakan sebagai rowi dhaif (lemah) tidak bisa kami kuatkan kembali, selain dalam masalah persaksian."
🎙️Sementara As Sam'any berkata:
"Barang siapa yang berdusta dalam penyebutan suatu berita/ periwayatan sekali saja, maka wajib di tolak seluruh periwayatannya yang telah berlalu."
📚Tadribur Rawiy, hal.390
📝 Sumber:
@alilm_kabla_alkawli_w_amal/6451
@salafy_sorowako
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
♨️تقبل رواية التائب من الفسق إلا الكذب فلا يقبل أبدا وإن حسنت طريقته ،
👌كذا قاله أحمد حنبل
👌 والحميدي شيخ البخاري
👌 والصيرفي الشافعي .
🌴 قال الصيرفي : كل من أسقطنا خبره بكذب لم نعد لقبوله بتوبة ، ومن ضعفناه لم نقوه بعده بخلاف الشهادة ، وقال السمعاني : من كذب في خبر واحد وجب إسقاط ما تقدم من كلامه
📚تدريب الراوي ص٣٩٠
Diterima periwayatan seorang yang telah bertaubat dari kefasikan kecuali (yang kefasikannya berupa) dusta (berbohong), maka periwatannya tidak diterima selama-lamanya walaupun jalur periwayatan yang ia miliki melalui jalur periwayatan yang baik, demikianlah yang dipegangi oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal, Al Humaidy (gurunya Imam Al Bukhory), begitupula Ash Shairafy Asy Syafi'iy.
🎙️Ash Shairafy sendiri mengatakan:
"Semua orang yang kami tolak periwatannya dikarenakan kedustaan yang dia lakukakan, tidak akan pernah kami terima kembali walaupun ia telah bertaubat, dan orang-orang telah kami katakan sebagai rowi dhaif (lemah) tidak bisa kami kuatkan kembali, selain dalam masalah persaksian."
🎙️Sementara As Sam'any berkata:
"Barang siapa yang berdusta dalam penyebutan suatu berita/ periwayatan sekali saja, maka wajib di tolak seluruh periwayatannya yang telah berlalu."
📚Tadribur Rawiy, hal.390
📝 Sumber:
@alilm_kabla_alkawli_w_amal/6451
@salafy_sorowako
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔍🔍 CARA MENGENALI HAKIKAT SESEORANG
💬 Abul Hasan Al-Mawardi rohimahullah berkata,
“Para Ahli Hikmah berkata, ‘Kenalilah olehmu seseorang itu dari perbuatannya bukan dari ucapannya semata, dan kenalilah olehmu kecintaannya itu dari penglihatannya bukan dari lisannya!’”
📚 Adabud Dunya wad Din, 267
قال أبو الحسن الماوردي - رحمه الله -:
قالت الحُكماء: اعرف الرّجُل من فعله لا من
كلامه، واعرف محبّته من عينه لا من لسانه.
أدب الدنيا والدين - (ص٢٦٧)
📝 Sumber:
@qoulussalaf
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
💬 Abul Hasan Al-Mawardi rohimahullah berkata,
“Para Ahli Hikmah berkata, ‘Kenalilah olehmu seseorang itu dari perbuatannya bukan dari ucapannya semata, dan kenalilah olehmu kecintaannya itu dari penglihatannya bukan dari lisannya!’”
📚 Adabud Dunya wad Din, 267
قال أبو الحسن الماوردي - رحمه الله -:
قالت الحُكماء: اعرف الرّجُل من فعله لا من
كلامه، واعرف محبّته من عينه لا من لسانه.
أدب الدنيا والدين - (ص٢٦٧)
📝 Sumber:
@qoulussalaf
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊SENANTIASA BERUPAYA DAN BERDOA AGAR ANAK MENJADI SALEH
✒️ Syaikh Muhammad Bin Shalih Al Utsaimin rahimahullahu Ta'ala berkata:
"Semestinya bagi seseorang, apabila dikaruniai oleh Allah seorang anak yang tidak saleh, hendaknya bersemangat untuk memperbaikinya dan terus meminta kepada Allah agar menjadikannya saleh.
Dan hendaknya tidak berputus asa dari rahmat Allah. Karena banyak anak yang menjadi baik setelah dahulunya pernah rusak... "
📚 Syarh Bulughul Maram (10/289)
📝 Sumber:
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
✒️ Syaikh Muhammad Bin Shalih Al Utsaimin rahimahullahu Ta'ala berkata:
"Semestinya bagi seseorang, apabila dikaruniai oleh Allah seorang anak yang tidak saleh, hendaknya bersemangat untuk memperbaikinya dan terus meminta kepada Allah agar menjadikannya saleh.
Dan hendaknya tidak berputus asa dari rahmat Allah. Karena banyak anak yang menjadi baik setelah dahulunya pernah rusak... "
📚 Syarh Bulughul Maram (10/289)
📝 Sumber:
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
JUMAT, 18 RABI' AL-AWWAL 1444H
14 OKTOBER 2022 M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
14 OKTOBER 2022 M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
⚠️❌BENTUK BERPRASANGKA JELEK KEPADA ALLAH
🎙Berkata Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu:
ومن ظن بالله أنه إذا ترك لأجله شيئاً لم يعوضه خيراً منه ،
فقد ظن به ظن السوء .
"Barangsiapa yang berprasangka kepada Allah, bahwa apabila seorang meninggalkan sesuatu karena Allah kemudian Allah tidak menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik, maka sungguh ia telah berprasangka kepada Allah dengan prasangka yang jelek."
📚Zaadul Maad (3/272).
📝 Sumber:
@ForumSalafyPurbalingga
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Berkata Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu:
ومن ظن بالله أنه إذا ترك لأجله شيئاً لم يعوضه خيراً منه ،
فقد ظن به ظن السوء .
"Barangsiapa yang berprasangka kepada Allah, bahwa apabila seorang meninggalkan sesuatu karena Allah kemudian Allah tidak menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik, maka sungguh ia telah berprasangka kepada Allah dengan prasangka yang jelek."
📚Zaadul Maad (3/272).
📝 Sumber:
@ForumSalafyPurbalingga
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🛣️🏡 MENYAMBUT ANAK PULANG SEBAGAI PEJUANG
Thalabul Ilmi artinya sedang berjuang. Ia memperjuangkan agama Allah. Berjuang menghimpun ilmu. Bahkan, thalabul ilmu menjadi perjuangan terbaik di zaman ini.
Anak yang sedang thalabul ilmu adalah seorang pejuang. Pesantren menjadi medan juangnya. Di pesantren, banyak hal yang harus ia perjuangkan. Ada tugas-tugas yang ia pikul.
Berjuang dalam thalabul ilmi sangatlah berat. Bahkan, seringkali lebih berat dibanding berjuang di area perang fisik yang menggunakan alat-alat perang, seperti pedang dan tombak.
Maka, jika anak pulang (apapun alasannya), sambutlah ia sebagai pejuang !
Rasanya sedih jika pulangnya anak dianggap beban. Anak dijadikan alasan yang memberati pikiran. Seolah-olah ia sebagai musuh yang hendak dihindari. Baginya, anak sama saja dengan masalah dan problem.
Saudaraku, sebelum menikah, bukankah cita-citamu bisa memiliki anak ?
Setelah menikah, apa hal yang paling engkau inginkan? Anak, bukan?
Siang malam berdoa. Pagi petang meminta. Semua cara dilakukan agar segera punya anak.
Lalu, setelah Allah kabulkan. Allah memberimu anak, lalu engkau anggap sebagai beban hidup? Aneh !
Al Husain, cucu Rasulullah ﷺ , sedang bermain di luar rumah. Saat itu, Nabi Muhammad ﷺ dan sejumlah sahabat sedang menghadiri undangan makan.
Melihat cucunya, Rasulullah ﷺ mempercepat langkah dan segera menemui. Dengan membentangkan kedua tangan, beliau mencandai Al Husain. Sampai Al Husain pun tertangkap lalu digendong oleh Rasulullah ﷺ.
( Sahih Adabul Mufrad 364 dari sahabat Ya'la bin Murrah )
Di lain kesempatan, Al Hasan dan Al Husain datang. Rasulullah ﷺ pun langsung mendekap dan memeluk mereka berdua. Beliau bersabda ;
إنَّ الولدَ مَبخلةٌ مَجبنةٌ
"Sungguh! Anak menjadi sebab orangtuanya kikir dan penakut "
(Disahihkan Al Albani dalam Sahih Ibnu Majah no.2972)
Kenapa demikian ?
Sebab, anak menjadi segala-galanya bagi orangtua.
Seseorang yang semasa mudanya dikenal pemberani, suka tantangan, dan pantang ditentang, bisa berubah penakut karena memikirkan anaknya.
Seseorang bisa saja dermawan, namun ketika dihadapkan pada dua atau lebih pilihan, ia akan memilih anaknya. Ia simpan harta, ia tabung uang, ia sisihkan dana, buat anaknya.
Anak menjadi buah hati. Penyejuk mata. Selalu hadir dalam benak. Dirindukan tawanya. Bahkan tangisannya pun menenangkan.
Sungguh celaka orangtua yang merasa terbebani anak, padahal ia juga yang berharap kehadirannya di dunia.
Nabi Muhammad ﷺ selalu menyambut kedatangan anaknya. Untuk anak, Nabi Muhammad ﷺ memberikan ruang. Selalu ada tempat duduk di dekat beliau, entah di kanan atau di kiri, buat anak.
Nabi Muhammad ﷺ pasti menampakkan bahagia dan memperlihatkan gembira setiap kali putrinya, Fathimah, datang.
Beliau sambut dengan kata-kata manis ;
مَرْحَبًا بِابْنَتِي
"Selamat datang, aku sambut engkau, wahai Putriku"
(HR Bukhari 5928 Muslim 2450 )
Nabi Ya'qub bi idznillah, dapat melihat kembali padahal sebelumnya buta. Saking gembiranya, begitu bahagianya. Setelah puluhan tahun terpisahkan dengan anaknya, yaitu Nabi Yusuf. Belum juga bertemu, masih sebatas mencium aroma gamis Nabi Yusuf. Bertemu anak adalah momen indah dalam hidup.
Jika anak pulang, dengan alasan apapun. Entah bolos, kabur, atau tidak betah di suatu tempat, ia tetaplah anak. Sambutlah dia dengan hangat
"Masya Allah, Abi rindu. Kini engkau pulang",
"Subhanallah, anak Ummi tambah besar dan dewasa",
"Ada pakaian kotormu, biar Ummi cucikan",
"Engkau ingin makan apa, Nak?",
atau kalimat-kalimat cinta semisal.
Biarlah ia tenang. Buat ia merasa terlindungi. Alhamdulillah ia pulang ke rumah. Artinya, ia masih menganggap rumah sebagai tempat mencari kedamaian.
Ia masih kembali ke orangtua. Ia pulang karena berharap diayomi, dilindungi, dan dikuatkan orangtua.
Jika sudah ada kesempatan, tiba momen yang tepat, tawarkan bantuan untuknya,
"Apa yang bisa Abi atau Ummi bantu, Nak?".
Tidak perlu menginterogasi. Sebab, jika merasa nyaman, anak akan bercerita selengkapnya.
Thalabul Ilmi artinya sedang berjuang. Ia memperjuangkan agama Allah. Berjuang menghimpun ilmu. Bahkan, thalabul ilmu menjadi perjuangan terbaik di zaman ini.
Anak yang sedang thalabul ilmu adalah seorang pejuang. Pesantren menjadi medan juangnya. Di pesantren, banyak hal yang harus ia perjuangkan. Ada tugas-tugas yang ia pikul.
Berjuang dalam thalabul ilmi sangatlah berat. Bahkan, seringkali lebih berat dibanding berjuang di area perang fisik yang menggunakan alat-alat perang, seperti pedang dan tombak.
Maka, jika anak pulang (apapun alasannya), sambutlah ia sebagai pejuang !
Rasanya sedih jika pulangnya anak dianggap beban. Anak dijadikan alasan yang memberati pikiran. Seolah-olah ia sebagai musuh yang hendak dihindari. Baginya, anak sama saja dengan masalah dan problem.
Saudaraku, sebelum menikah, bukankah cita-citamu bisa memiliki anak ?
Setelah menikah, apa hal yang paling engkau inginkan? Anak, bukan?
Siang malam berdoa. Pagi petang meminta. Semua cara dilakukan agar segera punya anak.
Lalu, setelah Allah kabulkan. Allah memberimu anak, lalu engkau anggap sebagai beban hidup? Aneh !
Al Husain, cucu Rasulullah ﷺ , sedang bermain di luar rumah. Saat itu, Nabi Muhammad ﷺ dan sejumlah sahabat sedang menghadiri undangan makan.
Melihat cucunya, Rasulullah ﷺ mempercepat langkah dan segera menemui. Dengan membentangkan kedua tangan, beliau mencandai Al Husain. Sampai Al Husain pun tertangkap lalu digendong oleh Rasulullah ﷺ.
( Sahih Adabul Mufrad 364 dari sahabat Ya'la bin Murrah )
Di lain kesempatan, Al Hasan dan Al Husain datang. Rasulullah ﷺ pun langsung mendekap dan memeluk mereka berdua. Beliau bersabda ;
إنَّ الولدَ مَبخلةٌ مَجبنةٌ
"Sungguh! Anak menjadi sebab orangtuanya kikir dan penakut "
(Disahihkan Al Albani dalam Sahih Ibnu Majah no.2972)
Kenapa demikian ?
Sebab, anak menjadi segala-galanya bagi orangtua.
Seseorang yang semasa mudanya dikenal pemberani, suka tantangan, dan pantang ditentang, bisa berubah penakut karena memikirkan anaknya.
Seseorang bisa saja dermawan, namun ketika dihadapkan pada dua atau lebih pilihan, ia akan memilih anaknya. Ia simpan harta, ia tabung uang, ia sisihkan dana, buat anaknya.
Anak menjadi buah hati. Penyejuk mata. Selalu hadir dalam benak. Dirindukan tawanya. Bahkan tangisannya pun menenangkan.
Sungguh celaka orangtua yang merasa terbebani anak, padahal ia juga yang berharap kehadirannya di dunia.
Nabi Muhammad ﷺ selalu menyambut kedatangan anaknya. Untuk anak, Nabi Muhammad ﷺ memberikan ruang. Selalu ada tempat duduk di dekat beliau, entah di kanan atau di kiri, buat anak.
Nabi Muhammad ﷺ pasti menampakkan bahagia dan memperlihatkan gembira setiap kali putrinya, Fathimah, datang.
Beliau sambut dengan kata-kata manis ;
مَرْحَبًا بِابْنَتِي
"Selamat datang, aku sambut engkau, wahai Putriku"
(HR Bukhari 5928 Muslim 2450 )
Nabi Ya'qub bi idznillah, dapat melihat kembali padahal sebelumnya buta. Saking gembiranya, begitu bahagianya. Setelah puluhan tahun terpisahkan dengan anaknya, yaitu Nabi Yusuf. Belum juga bertemu, masih sebatas mencium aroma gamis Nabi Yusuf. Bertemu anak adalah momen indah dalam hidup.
Jika anak pulang, dengan alasan apapun. Entah bolos, kabur, atau tidak betah di suatu tempat, ia tetaplah anak. Sambutlah dia dengan hangat
"Masya Allah, Abi rindu. Kini engkau pulang",
"Subhanallah, anak Ummi tambah besar dan dewasa",
"Ada pakaian kotormu, biar Ummi cucikan",
"Engkau ingin makan apa, Nak?",
atau kalimat-kalimat cinta semisal.
Biarlah ia tenang. Buat ia merasa terlindungi. Alhamdulillah ia pulang ke rumah. Artinya, ia masih menganggap rumah sebagai tempat mencari kedamaian.
Ia masih kembali ke orangtua. Ia pulang karena berharap diayomi, dilindungi, dan dikuatkan orangtua.
Jika sudah ada kesempatan, tiba momen yang tepat, tawarkan bantuan untuknya,
"Apa yang bisa Abi atau Ummi bantu, Nak?".
Tidak perlu menginterogasi. Sebab, jika merasa nyaman, anak akan bercerita selengkapnya.
Jika thalabul ilmi adalah proses berjuang, maka bisa jadi anak sebagai pejuang pulang dalam keadaan penuh luka. Bisa jadi ia kalah berperang. Bisa juga ia dipukul mundur musuh. Mungkin turun semangatnya.
Tugas orangtua adalah memotivasi dan suntikkan semangat untuknya.
Lebih-lebih jika anak pulang dengan izin ustadznya. Ia pulang karena memang liburan lebaran. Apa salah anak, jika ia ingin mencari kehangatan kasih sayang orangtuanya ?
Jika khawatir anak akan bergaul dengan teman-teman yang buruk selama liburan, maka pertanyaannya,
"Kenapa ia memilih bergaul dengan teman-temannya yang buruk?"
Jawabannya : karena anak tidak nyaman di rumah. Maka, buatlah rumah menjadi tempat ternyaman buat anak.
Semoga Allah Ta'ala memberi hidayah buat anak-anak kita.
📝 Sumber:
Lendah, 05 Dzulhijjah 1443 H/05 Juli 2022
@anakmudadansalaf
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Tugas orangtua adalah memotivasi dan suntikkan semangat untuknya.
Lebih-lebih jika anak pulang dengan izin ustadznya. Ia pulang karena memang liburan lebaran. Apa salah anak, jika ia ingin mencari kehangatan kasih sayang orangtuanya ?
Jika khawatir anak akan bergaul dengan teman-teman yang buruk selama liburan, maka pertanyaannya,
"Kenapa ia memilih bergaul dengan teman-temannya yang buruk?"
Jawabannya : karena anak tidak nyaman di rumah. Maka, buatlah rumah menjadi tempat ternyaman buat anak.
Semoga Allah Ta'ala memberi hidayah buat anak-anak kita.
📝 Sumber:
Lendah, 05 Dzulhijjah 1443 H/05 Juli 2022
@anakmudadansalaf
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
🧰 UPDATE Ta'awun Pengadaan Material Masjid Al Istiqomah
Jl Talang Kepuh, Kec Gandus Palembang
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Jum'at, 18 Rabi'ul Awal 1444 H / 14 Oktober 2022 M
Perkiraan kebutuhan material TAHAP 2:
👉🏻Pembuatan kolom, dinding, pemasangan bata, ring balok, plester, dan acian masjid ukuran 20 x 20 m
📋 Alhamdulillah, sampai saat ini dana untuk pembelian material sudah terkumpul : Rp 66.399.000
▪️Kebutuhan: Rp. 89.020.000
▪️Kekurangan: Rp. 22.621.000
☝🏻Ta'awun bisa di berikan dalam bentuk material atau uang tunai.
Atau bisa transfer ke:
💳 Bank Syariah Indonesia
Nomor rekening : 4500000029
A.n Yayasan Darul Hadits Al Ibanah
💪🏻 Jangan lewatkan kesempatan amal jariyah ini begitu saja..Tafadhol dilanjutkan..
📲 Untuk Informasi perincian kebutuhan material bisa langsung menghubungi:
http://wa.me/6282377353300
📌 Panitia Pembangunan Masjid Al Istiqomah Palembang
✍🏻 Mengetahui :
Al Ustadz Abu Usamah Imam Bukhory hafizhahullah
🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧
Jl Talang Kepuh, Kec Gandus Palembang
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Jum'at, 18 Rabi'ul Awal 1444 H / 14 Oktober 2022 M
Perkiraan kebutuhan material TAHAP 2:
👉🏻Pembuatan kolom, dinding, pemasangan bata, ring balok, plester, dan acian masjid ukuran 20 x 20 m
📋 Alhamdulillah, sampai saat ini dana untuk pembelian material sudah terkumpul : Rp 66.399.000
▪️Kebutuhan: Rp. 89.020.000
▪️Kekurangan: Rp. 22.621.000
☝🏻Ta'awun bisa di berikan dalam bentuk material atau uang tunai.
Atau bisa transfer ke:
💳 Bank Syariah Indonesia
Nomor rekening : 4500000029
A.n Yayasan Darul Hadits Al Ibanah
💪🏻 Jangan lewatkan kesempatan amal jariyah ini begitu saja..Tafadhol dilanjutkan..
📲 Untuk Informasi perincian kebutuhan material bisa langsung menghubungi:
http://wa.me/6282377353300
📌 Panitia Pembangunan Masjid Al Istiqomah Palembang
✍🏻 Mengetahui :
Al Ustadz Abu Usamah Imam Bukhory hafizhahullah
🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧
SABTU, 19 RABI' AL-AWWAL 1444H
15 OKTOBER 2022 M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
15 OKTOBER 2022 M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
🌺🌸 ALANGKAH BERUNTUNGNYA ORANG YANG SENANTIASA TAAT KEPADA ALLAH
🎙Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,
"الطاعة حصن الله الأعظم
الذي مَن دخله كان من الآمنين من عقوبة الدنيا والآخرة."
📚 الداء و الدواء(ص/١١٤)
“Ketaatan kepada Allah adalah perisai Allah yang paling agung yang apabila seseorang masuk ke dalamnya maka ia termasuk orang-orang yang aman dari hukuman dunia dan akhirat.”
📚 Ad-Da’ wad Dawa’, hlm. 114
📝 Sumber:
@qoulussalaf
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,
"الطاعة حصن الله الأعظم
الذي مَن دخله كان من الآمنين من عقوبة الدنيا والآخرة."
📚 الداء و الدواء(ص/١١٤)
“Ketaatan kepada Allah adalah perisai Allah yang paling agung yang apabila seseorang masuk ke dalamnya maka ia termasuk orang-orang yang aman dari hukuman dunia dan akhirat.”
📚 Ad-Da’ wad Dawa’, hlm. 114
📝 Sumber:
@qoulussalaf
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
📝💡📚
BOLEHKAH GHIBAH JIKA ORANG YANG MENDENGARNYA TIDAK MENGENALNYA?
🎙Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
لا بجوز للإنسان أن يغتاب أخاه، سواء كان معروفا للسامع أم لم يكن معروفا.
"Seseorang tidak boleh mengghibahi saudaranya, sama saja apakah saudaranya tersebut dikenal oleh orang yang mendengarnya atau tidak dikenal.
📚 Fatawa Su'al Alal Hatif, jilid 2 hlm. 642
📝 Sumber:
@fawaidsolo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
BOLEHKAH GHIBAH JIKA ORANG YANG MENDENGARNYA TIDAK MENGENALNYA?
🎙Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
لا بجوز للإنسان أن يغتاب أخاه، سواء كان معروفا للسامع أم لم يكن معروفا.
"Seseorang tidak boleh mengghibahi saudaranya, sama saja apakah saudaranya tersebut dikenal oleh orang yang mendengarnya atau tidak dikenal.
📚 Fatawa Su'al Alal Hatif, jilid 2 hlm. 642
📝 Sumber:
@fawaidsolo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊STANDAR PANJANG ANGAN-ANGAN OLEH SEBAGIAN ORANG SHALIH DAHULU
▪️ Muhammad bin Abi Taubah bercerita,
أقامَ مَعْرُوفٌ الصَّلاةَ، ثُمَّ قالَ لِي: «تَقَدَّمْ»، فَقُلْتُ: إنِّي إنْ صَلَّيْتُ بِكُمْ هَذِهِ الصَّلاةَ، لَمْ أُصَلِّ بِكُمْ غَيْرَها، فَقالَ مَعْرُوفٌ: «وأنْتَ تُحَدِّثُ نَفْسَكَ أنْ تُصَلِّيَ صَلاةً أُخْرى؟ نَعُوذُ بِاللَّهِ مِن طُولِ الأمَلِ، فَإنَّهُ يَمْنَعُ خَيْرَ العَمَلِ»
Suatu waktu, Maʼruf al-Karkhi iqamah, lalu beliau mengatakan kepadaku, “Silakan maju, (menjadi imam).”
Aku menjawab, “Jika kali ini aku menjadi imam, maka di shalat lain aku tidak ingin menjadi imam lagi.”
Maʼruf berkata, “Kamu menganggap akan masih hidup sampai ke shalat berikutnya? Kita berlindung kepada Allah dari panjang angan-angan! Sungguh, panjang angan-angan menghalangi lahirnya amalan berkualitas.”
📕Qashru al-Amal karya Ibnu Abid Dun-ya, no. 102
Subhanallah, kalau standar ini bisa diterapkan di hidup kita, pasti tenang rasanya. Selain itu, ibadah juga lebih mudah diresapi oleh hati. Kepada Allah kita memohon petunjuk.
📝 Sumber:
@nasehatetam
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
▪️ Muhammad bin Abi Taubah bercerita,
أقامَ مَعْرُوفٌ الصَّلاةَ، ثُمَّ قالَ لِي: «تَقَدَّمْ»، فَقُلْتُ: إنِّي إنْ صَلَّيْتُ بِكُمْ هَذِهِ الصَّلاةَ، لَمْ أُصَلِّ بِكُمْ غَيْرَها، فَقالَ مَعْرُوفٌ: «وأنْتَ تُحَدِّثُ نَفْسَكَ أنْ تُصَلِّيَ صَلاةً أُخْرى؟ نَعُوذُ بِاللَّهِ مِن طُولِ الأمَلِ، فَإنَّهُ يَمْنَعُ خَيْرَ العَمَلِ»
Suatu waktu, Maʼruf al-Karkhi iqamah, lalu beliau mengatakan kepadaku, “Silakan maju, (menjadi imam).”
Aku menjawab, “Jika kali ini aku menjadi imam, maka di shalat lain aku tidak ingin menjadi imam lagi.”
Maʼruf berkata, “Kamu menganggap akan masih hidup sampai ke shalat berikutnya? Kita berlindung kepada Allah dari panjang angan-angan! Sungguh, panjang angan-angan menghalangi lahirnya amalan berkualitas.”
📕Qashru al-Amal karya Ibnu Abid Dun-ya, no. 102
Subhanallah, kalau standar ini bisa diterapkan di hidup kita, pasti tenang rasanya. Selain itu, ibadah juga lebih mudah diresapi oleh hati. Kepada Allah kita memohon petunjuk.
📝 Sumber:
@nasehatetam
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
📂📝SEMUA SUDAH ALLAH TAKDIRKAN. JANGAN BERSEDIH, JANGAN PULA BERBANGGA
▫️Allah ta'ala berfirman:
{مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ}
"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi, dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
{لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ}
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,
Q.S Al Hadid: 22-23
📝 Sumber:
@ForumSalafyPurbalingga
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
▫️Allah ta'ala berfirman:
{مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ}
"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi, dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
{لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ}
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,
Q.S Al Hadid: 22-23
📝 Sumber:
@ForumSalafyPurbalingga
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com