Salafy Palembang 🇮🇩
6.52K subscribers
5.19K photos
443 videos
308 files
14.2K links
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Download Telegram
Mengetahui kebenaran, namun tidak mengamalkannya! Kita berlindung kepada Allah dari Akhlak ini. Dan kita meminta kepada Allah kekokohan di atas Islam dan Sunnah, dan agar memperbaiki kondisi kita, dan memberikan Taufik untuk semuanya kearah segala kebaikan, dan menolak setiap kejelekan terhadap kita.

Saya katakan: Ma'ali Asy Syaikh Al Allamah Shalih Al Fauzan Hafizhahullah berkata dalam kitabnya Syarh Masail Jahiliyyah hal 70-71

"Maka tidaklah setiap orang yang mengetahui kebenaran itu beramal dengannya, karena terkadang sungguh telah memalingkannya sesuatu pemaling: bisa karena Hasad, dan bisa karena Sombong, dan bisa karena tamak kepada dunia, atau tamak kepada kepemimpinan, karena di sana banyak pemaling-pemaling bagi seorang insan dari kebenaran sedangkan dia mengetahuinya.

Jadi Hidayah dan Taufik itu dari Allah subhanahu wata'ala, bukan dari pengetahuan dan dari ilmu serta pemahaman. Karena urusannya itu kembali kepada Allah subhanahu wata'ala. Oleh karenanya dahulu Rasul ﷺ banyak mengatakan:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ وَالأبْصَار ثَبِّتْ قلْبِي عَلَى دِيْنِكَ

"Wahai Dzat Yang membolak-balikkan hati dan mata, kokohkanlah hatiku di atas agamaMu."¹

Dan sebatas pengetahuan, ilmu, pemahaman, dan fiqh, semuanya itu adalah sebab-sebab yang bagus, namun tidaklah cukup. Maka ini adalah perkara yang seorang mukmin harus waspada, dan menjauhi ketertipuan dengan ilmunya, dan menjauhi ketertipuan dengan pemahamannya, dan agar meminta kepada Rabbnya kekokohan di atas kebenaran dan hidayah untuk terus ke arah kebenaran selalu dan selamanya. Sebagaimana bahwasanya dia tidak boleh tertipu dengan kekuatan, lalu mengatakan: "Ini adalah negara kuat, tidak akan mungkin seorangpun mengalahkannya, karena merupakan negara kuat yang terjaga dengan  beragam persenjataan dan perlengkapan yang dapat menghancurkan dan bom-bom nuklir."

Allah ta'ala berfirman:

وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْـًٔا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُم مُّدْبِرِينَ

"Dan (ingatlah) Perang Hunain, ketika jumlah kalian yang besar itu membanggakan kalian, tetapi sama sekali tidak berguna bagi kalian, dan Bumi yang luas itu terasa sempit bagi kalian, kemudian kalian berbalik ke belakang dan lari tunggang-langgang." (At Taubah: 25)

Ini adalah masalah yang besar, banyak orang yang terlena, dan beralasan dengan hujjah memiliki kekuatan, kesejahteraan, kemuliaan dan kemegahan, lalu mereka mengatakan: "Ini adalah umat yang mengagumkan, yang menunjukkan berada di atas kebenaran dan tidaklah dapat mencapai tingkatan ini kecuali karena ia di atas kebenaran, karena mereka telah memiliki peradaban, wawasan luas dan pemahaman."

Dan demikianlah perkataan sebagian orang-orang yang tertipu, dengan tanpa mau melihat kepada perkara apa yang mereka sedang diatasnya yaitu berupa kekafiran.

__
¹.
Telah mengeluarkan riwayatnya, At Tirmidzi (5/573 no.3596) Al Hakim (2/211 no.1970), dan Ibnu Majah (1/132 no.199), dan Al Al-Bani menshahihkannya dalam Shahihul Jami (no.7987, 7988)

📝
Sumber:
As
y Syaikh Ahmad bin Yahya Az Zahrani hafidzahullah pada cuitan akun Twitter beliau
https://twitter.com/AlahmadiZahrani/status/1407055753316290560?s=20
@salafykawunganten

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
✋🏻📢 BOLEHKAH MENDATANGKAN ARWAH?

✍🏻 Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah

📬 Pertanyaan:
Ap
a hukum mendatangkan arwah? Apakah hal itu termasuk jenis sihir?

🔓 Jawaban:
Ti
dak diragukan lagi bahwa mendatangkan arwah termasuk salah satu jenis sihir atau perdukunan.

Arwah yang didatangkan tersebut hakikatnya bukan arwah orang yang telah meninggal seperti yang mereka katakan, melainkan setan-setan yang menjelma menjadi orang yang sudah meninggal itu.  Setan-setan itu lalu mengatakan, “Aku adalah roh Si Fulan," atau "Aku adalah Si Fulan.”
Padahal hakikatnya dia adalah setan.


Maka dari itu, perbuatan semacam ini tidak boleh.

Arwah orang-orang yang sudah meninggal tidak mungkin dihadirkan. Sebab, sudah berada di genggaman Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firman-Nya (yang artinya),

“Allah memegang jiwa ketika matinya dan memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia menahan jiwa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.” (QS. Az-Zumar: 42)

Jadi, arwah itu tidak seperti yang diklaim sebagian orang, yaitu bisa datang dan pergi. Allah saja yang mengaturnya. Karena itu, perbuatan mendatangkan arwah adalah batil, termasuk jenis sihir dan perdukunan.

📚 Al-Muntaqaa min Fataawa Al-Fauzan, 2/134-135, pertanyaan no. 109

📝 Sumber
forumsalafy

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
📌📈 MENAMBAH IBADAH SAAT NIKMAT BERTAMBAH

Begitulah seharusnya. Rasa syukur atas nikmat Allah memang punya bukti nyata: ibadah.

Allah ta‘ala berfirman,

وَإِذْ قَالَتِ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ يَٰمَرْيَمُ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰكِ وَطَهَّرَكِ وَٱصْطَفَىٰكِ عَلَىٰ نِسَآءِ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿٤٢﴾ يَٰمَرْيَمُ ٱقْنُتِى لِرَبِّكِ وَٱسْجُدِى وَٱرْكَعِى مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ 

Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas segala perempuan di seluruh alam (pada masa itu). Wahai Maryam! Taatilah Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.” (Q.S. Ali Imran: 42-43)

🎙Syaikh Muhammad al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,

“(Ayat ini) menjelaskan: ketika seseorang mendapat tambahan nikmat dari Allah, maka tuntutan ibadah atasnya juga bertambah. Karena saat malaikat berkata kepada Maryam,

إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰكِ وَطَهَّرَكِ وَٱصْطَفَىٰكِ عَلَىٰ نِسَآءِ ٱلْعَٰلَمِينَ

‘Sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas segala perempuan di seluruh alam (pada masa itu).ʼ

Mereka lalu memerintahnya agar beribadah, sujud, dan rukuk. Ini menunjukkan bahwa setiap kali hamba mendapat tambahan nikmat dari Allah, sepatutnya ia meningkatkan ibadah kepada-Nya sebagai bentuk rasa syukur; rukuk, sujud, dan amal-amal ketaatan lainnya.” (Tafsir Surah Ali Imran, 1/260)

📝 Sumber:
@nasehatetam
www.nasehatetam.net

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
💐🌻🌷🌹 DO'A YANG PENTING DI MASA FITNAH

✍🏼 Ibrahim at-Taimy rahimahullah dahulu berdo'a:

اللهم اعصمني بدينك وبسنة نبيك من الاختلاف في الحق ومن اتباع الهوى ومن سبيل الضلالة ومن شبهات الأمور ومن الزيغ والخصومات.

"Yaa Allah, lindungilah diriku dengan agama-Mu dan sunnah Nabi-Mu dari perselisihan dalam kebenaran, mengikuti hawa nafsu, jalan kesesatan, syubhat, condong kepada kesesatan, dan pertikaian."

📚 Jami' Bayanil Ilmi wa Fadhlih, jilid 2 hlm. 1179

📝 Sumber:
@forumsalafy

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🌱🤲🎁 ALLAH PASTI MENGABULKAN PERMINTAANMU!

💬 Al-Fudhail bin'Iyadh rahimahullah mengatakan,

والله لئن علم الله منك إخراج الآدميين من قلبك حتى لا يكون في قلبك مكان لغيره؛ لم تسأله شيئًا إلا أعطاك

"Demi Allah andaikan Allah Ta'ala mengetahui bahwa engkau telah mengeluarkan (ketergantungan) kepada manusia dari kalbumu sehingga di dalam kalbumu tidak ada tempat lagi untuk selain-Nya, maka tidaklah engkau meminta sesuatu kepada Allah melainkan Dia pasti akan mengabulkan permintaanmu."

✍️ Shifatus Shofwah 2/241

📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
🔊CINTA KEPEMIMPINAN MEMBUAT SESEORANG MENCAMPAKKAN ILMUNYA

🎙Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata,

كيف استجاز ذلك الرجل ما لو استفتي فيه لمنع منه؟! وكل ذلك لحب الرياسة، فإنه غطى على العلم.

"Bagaimana orang itu menganggap boleh hal-hal yang seandainya dia dimintai fatwa tentangnya pasti dia akan melarangnya?! Itu semua karena cinta kepemimpinan, karena sesungguhnya hal itu menutupi ilmu."

📘 Shaidul Khathir, hlm. 323

📝 Sumber:
@AhlusSunnahManokwari

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
JUMAT, 05 SHAFAR 1444H
02 SEPTEMBER 2022 M

🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
💎🏠 YA ALLAH, JADIKANLAH KAMI ZUHUD DI DUNIA

🎙Sufyan ats-Tsauri rahimahullah berkata : Diantara doanya mereka (para salaf) adalah :

اللهم زهدنا في الدنيا ووسع علينا منها ولا تزوها عنا فترغبنا فيها.

Ya Allah jadikanlah kami zuhud di dunia, dan lapangkanlah kami darinya, dan janganlah engkau sembunyikan dari kami dunia, sehingga Engkau menjadikan kami cinta kepadanya.

📑 Ishlaah Al-Maal 37

قال سفيان الثوري رحمه الله :
كان من دعائهم :

اللهم زهدنا في الدنيا ووسع علينامنهاولا تزوها عنا  فترغبنا فيها

إصلاح المال 37

📝 Sumber:
@ahlussunnahposo

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊BERSABARLAH ATAS CELAAN ORANG LAIN

🗯️ Celaan orang lain yang terdengar sampai telingamu, bila memang itu benar adanya, maka hal itu dapat menjadi sebab agar kamu memperbaiki diri. Tentu ini merupakan anugerah besar. Hanya orang yang kurang akal saja yang tidak menyukainya.

🗯️ Sebaliknya, bila celaan orang lain itu ternyata tidak ada pada dirimu, lalu kamu bersabar. Maka, kamu akan meraih keutamaan yang melimpah karena kelembutan dan kesabaranmu.

Bahkan, itu semua ibarat ghanimah. Karena, kamu akan ‘merebut’ pahala orang yang mencelamu tanpa asas yang benar.

Kamu akan memperoleh anugerah besar kelak pada hari pembalasan. Di saat kamu sangat membutuhkan keselamatan dengan amal kebajikan yang tidak membuatmu lemah dan terbebani.

Ini pun merupakan anugerah besar. Hanya orang yang kehilangan akal saja yang tidak menyukainya."

✍️ Ibnu Hazm Al-Andalusi dalam Kitab Al-Akhlaq wa As-Siyar hal. 81


📝 Sumber:
@syababsalafy

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊NODA NIAT THALABUL ILMI

Ada beberapa bentuk kesedihan. Dan manusia tak bisa hidup lepas dari kesedihan. Hanya saja, kenapa dan untuk apa bersedih? Itulah pembedanya.

Ada 2 sebab yang juga membuat bersedih.

Pertama ; tentang seorang santri yang berpotensi. Pintar. Cerdas. Baik-baik saja. Didukung orangtua. Finansial cukup. Sopan sikap dan perilaku. Tetiba , ia ingin berhenti jadi santri.

Kedua ; seorang sahabat. Semangat berbuat baik. Cinta kepada ilmu. Terdepan di majlis ilmu. Baik akhlaknya. Sayangnya menghilang. Tak lagi hadir bersama mencari ilmu.

Perlu dicari, apa sebabnya? Agar ke depan dapat diantisipasi.

Niat sangat menentukan. Ibarat tumbuhan, niat adalah akar thalabul ilmi. Akar berfungsi untuk menyokong, memperkuat, dan mengokohkan tumbuhan. Thalabul ilmi pun akan kokoh bila kuat mengakar.

Sebagaimana akar dapat menyerap makanan, air, dan unsur hara. Maka, niat akan memacu semangat untuk terus bertahan dan menambah ilmu.

Bicara niat sangat sensitif. Privasi. Urusannya hati. Apalagi jika tentang orang lain. Lebih-lebih menilai atau menghukumi. Berat. Bahkan, jangan!

Jika demikian, ulama Salaf lah yang menjadi sandaran.

Hisyam ad Dustuwa'i (Siyar A'lam Nubala) menyatakan, "Demi Allah! Saya tidak bisa berkata pasti, bahwa saya pernah satu hari sekalipun menuntut ilmu hadis untuk berharap wajah Allah."

Adz-Dzahabi menambahkan, " Demi Allah! Saya pun tidak berani mengatakan demikian."

Walau seperti itu, bukan artinya tidak berthalabul ilmi. Jangan jadikan alasan berhenti ngaji. Itu bukan penghalang menghadiri majlis ilmu.

Belajarlah dan teruslah belajar! Dengan ilmu yang dipelajari, akan diketahuilah keikhlasan.

Mujahid bin Jabr, ulama tabiin pakar tafsir dari  Mekkah, mengakui: "Dulu saat kami thalabul ilmi, mula-mula tidak begitu besar niatnya. Kemudian, setelah itu Allah karuniakan niat yang benar."

Noda-noda yang mengotori niat sangat variatif. Motifnya beragam. Niat yang semestinya tulus hanya untuk Allah Ta'ala dirusak oleh bercak-bercak dan bopeng-bopeng dunia.

Nabi Muhammad ﷺ bersabda :

مَن طلبَ العِلمَ ليُجاريَ بهِ العلَماءَ أو ليُماريَ بهِ السُّفَهاءَ أو يصرِفَ بهِ وجوهَ النَّاسِ إليهِ أدخلَهُ اللَّهُ النَّارَ

"Barangsiapa berthalabul ilmu dengan tujuan ; membanggakan diri di hadapan ulama, mencari bahan mendebat orang bodoh atau mencari perhatian orang agar terarah padanya, kelak Allah masukkan dia dalam neraka." HR Tirmidzi no.2654 dan disahihkan Al Albani.

Thalabul ilmi, ngaji, menghadiri majlis ilmu, mengikuti daurah, jadi santri, sejatinya cara untuk dimudahkan masuk surga. Maka, tak boleh kotor niatnya.

Dalam hadis di atas, Nabi Muhammad ﷺ menerangkan beberapa noda niat Thalabul Ilmi :

1. Membanggakan diri di hadapan ulama. Supaya ulama memujinya. Agar terlihat hebat dan terkesan baik di mata ulama.

2. Memperoleh bahan untuk berdebat. Supaya bisa merendahkan dan membuat malu orang lain. Ada kesempatan membodoh-bodohi. Punya peluang untuk menjatuhkan orang.

3. Mencari simpati. Berharap pujian dan sanjungan. Agar orang-orang memperhatikan. Supaya dihormati dan dimuliakan. Agar banyak pengikutnya. Agar tidak dijauhi dan ditinggalkan.

Naudzu billah, ancamannya sangat mengerikan! Neraka.

Memang sensitif jika bicara niat. Tetapi, hal ini selalu diingatkan ulama.

Al-Fudhail bin Iyadh (Siyar A'lam Nubala) berkata, "Kasihan benar engkau, He. Engkau jahat tapi merasa baik. Engkau bodoh namun menganggap diri pintar. Engkau kikir tapi merasa dermawan. Engkau dungu namun menganggap berakal. Ajalmu pendek walau angan-anganmu panjang."

Adz-Dzahabi menambahkan, "Demi Allah, beliau memang benar! Engkaulah yang zalim tapi merasa dizalimi. Engkau makan yang haram namun menganggap diri wara'. Engkau fasik tapi merasa bersikap adil."

"Engkau thalabul ilmi untuk tendensi duniawi, namun engkau beralasan mencarinya karena Allah", pungkas Adz-Dzahabi.

Sedih sangat! Jika ada santri punya banyak potensi, pintar, cerdas, baik, sopan, dan semangat. Namun, di tengah perjalanan, ia ingin berhenti jadi santri. Ia ingin kerja, ingin cepat menikah saja, ingin jadi orang biasa, katanya.
Sedih juga, bila punya teman. Dia lebih pintar. Dia lebih cerdas. Dia lebih sopan. Dia lebih rajin. Tetapi, setelah cukup jauh melangkah, ia menghilang. Thalabul ilmi ditinggalkan.

Maka, koreksi niat harus rutin dilakukan. Menjaga dan merawat niat agar tetap bersih dan jernih. Niat terus dievaluasi supaya selalu bening dan hening. Cerah dan tidak keruh.

Apalah kita? Lemah dan kerdil. Naif dan bodoh.

Imam Ahmad bin Hanbal (Raudhatul Muhibbin 1/69) saja ketika ditanya, "Apakah Anda mempelajari ilmu karena Allah?"

"Adapun karena Allah, amatlah berat. Namun, sesuatu yang aku dibuat suka, maka aku lakukan" jawab beliau.

Jika niat thalabul ilmi, ngaji, menghadiri majlis ilmu, mengikuti daurah, jadi santri, benar-benar lillahi Ta'ala, tentu akan bertahan. Bila salah niat, akan tiba waktunya menguap dan menghilang.

Imam Malik bin Anas menyatakan, "Apapun, jika niatnya Lillahi Ta'ala, tentu akan bertahan."

📝 Sumber:
Di Calon Asrama Kelas IV
Awal Shafar 1444 H/29 Agustus 2022

@anakmudadansalaf

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
JANGAN DUDUK-DUDUK DENGAN PARA PENCELA ORANG-ORANG ALIMNYA AHLUS SUNNAH

Nabi ﷺ bersabda:

اَلْأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ منْهاَ ائْتَلَفَ ومَا تَنَاكَرَ منها اخْتَلَفَ

"Ruh-ruh itu layaknya pasukan tentara yang tersusun, apabila saling mengenali, maka akan bersatu, dan apabila saling mengingkari, maka akan berselisih."

Berkata Al Auzai:

منْ خَفِيتْ علينَا بدعته لم تخْفَ علينا أُلْفَته

"Siapa yang tersembunyi dari kami kebid'ahannya, maka tidak akan tersembunyi dari kami keakrabannya."

Ini adalah Nash dan atsar yang keduanya menjelaskan  bahwa seseorang itu dapat dikenali dengan teman duduknya. Jadi apabila kamu melihat seseorang yang duduk-duduk dengan para pencela orang-orang alimnya Ahlus Sunnah, maka ini termasuk dari tanda-tanda penyelewengan dan penyimpangannya, dan masing-masingnya dapat diukur dengan teman dekatnya.


📨Penulisnya:
Fadhilah Asy Syaikh Doktor Abdullah bin Shalfiq Adz Dzafiri Hafizhahullah

📝 Sumber:
@3mK3k3w
@salafykawunganten

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip