✋🏻📢🌷💐 UCAPAN "MARHABAN" (SUNNAH YANG TERLUPAKAN)
وهي أن تقول بعد رد السلام مرحباً بارك الله لكم ويزيدكم ﻗﻮﻝ ﻣَﺮْﺣَﺒﺎً ﺑﻌﺪ ﺭﺩ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﺳﻨﺔ ﺛﺎﺑﺘﺔ
Yakni mengucapkan setelah menjawab salam kalimat: "Marhaban", semoga Allah memberkahi kalian dan menambahkan barakah kepada kalian. Ucapan Marhaban setelah menjawab salam itu sunnah yang jelas.
Sesungguhnya Nabi ﷺ berkata kepda Putri beliau Fathimah radhiyallahu anha:
ﻣَﺮْﺣَﺒﺎً ﺑِﺎﺑْﻨَﺘِﻲ
Marhaban putriku. (HR. Bukhari 3623 dan Muslim2450)
● Nabi ﷺ berkata kepada Ummu Hani:
ﻣَﺮْﺣَﺒﺎً ﺑﺄﻡِّ ﻫَﺎﻧِﺊٍ
Marhaban Ummu Hani. (HR. Bukhari 357 dan Muslim 336)
● Beliau ﷺ juga berkata kepada utusan Abdul Qais:
ﻣَﺮْﺣَﺒﺎً ﺑﺎﻟﻘَﻮْﻡِ
"Marhaban wahai kaum" (HR. Bukhary 53 dan Muslim 17)
ﻭﻟﻤَّﺎ ﻋُﺮِﺝ ﺑﺎﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﻟﻠﺴَّﻤﺎﺀِ ﺣﻴَّﺎﻩ ﻛﻞُّ ﺍﻟﻨﺒﻴِّﻴﻦ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻣﺮَّ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺑـ ﻣَﺮْﺣَﺒاً
Tatkala beliau di naikkan (mi'raj) ke langit setiap para nabi yang beliau lewati memberikan penghormatan kepada beliau dengan Marhaban. (HR. Bukhari 349 dan Muslim 163)
Makna ucapan Marhaban
Imam Al-Hafizh Hujjatul Adab dan Lisan Al-Arab Al-Ashma'i rahimahullah waghafaralah berkata; Makna ucapan "Marhaban":
ﻟﻘﻴﺖ ﺭﺣﺒﺎ ﻭﺳﻌﺔ ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻔﺮﺍﺀ: ﻧﺼﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺼﺪﺭ ﻭﻓﻴﻪ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﺑﺎﻟﺮﺣﺐ ﻭﺍﻟﺴﻌﺔ ﻭﻗﻴﻞ ﻫﻮ ﻣﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ ﺃﻱ ﻟﻘﻴﺖ ﺳﻌﺔ ﻻ ﺿﻴﻘًﺎ
Aku menjumpainya dengan penuh kelapangan dan keluasan. Dikatakan maknanya adalah maf'ul bih yakni Aku menjumpainya dengan lapang tiada kesempitan.
📕Fathul Bari Karya Al-Hafizh Ibnu Hajar 10/562, Lihat Tahddzib Al-Lughah Karya Azhari 5/19
📝Sumber
https://t.me/haallaa1
@forumsalafy
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
وهي أن تقول بعد رد السلام مرحباً بارك الله لكم ويزيدكم ﻗﻮﻝ ﻣَﺮْﺣَﺒﺎً ﺑﻌﺪ ﺭﺩ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﺳﻨﺔ ﺛﺎﺑﺘﺔ
Yakni mengucapkan setelah menjawab salam kalimat: "Marhaban", semoga Allah memberkahi kalian dan menambahkan barakah kepada kalian. Ucapan Marhaban setelah menjawab salam itu sunnah yang jelas.
Sesungguhnya Nabi ﷺ berkata kepda Putri beliau Fathimah radhiyallahu anha:
ﻣَﺮْﺣَﺒﺎً ﺑِﺎﺑْﻨَﺘِﻲ
Marhaban putriku. (HR. Bukhari 3623 dan Muslim2450)
● Nabi ﷺ berkata kepada Ummu Hani:
ﻣَﺮْﺣَﺒﺎً ﺑﺄﻡِّ ﻫَﺎﻧِﺊٍ
Marhaban Ummu Hani. (HR. Bukhari 357 dan Muslim 336)
● Beliau ﷺ juga berkata kepada utusan Abdul Qais:
ﻣَﺮْﺣَﺒﺎً ﺑﺎﻟﻘَﻮْﻡِ
"Marhaban wahai kaum" (HR. Bukhary 53 dan Muslim 17)
ﻭﻟﻤَّﺎ ﻋُﺮِﺝ ﺑﺎﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﻟﻠﺴَّﻤﺎﺀِ ﺣﻴَّﺎﻩ ﻛﻞُّ ﺍﻟﻨﺒﻴِّﻴﻦ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻣﺮَّ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺑـ ﻣَﺮْﺣَﺒاً
Tatkala beliau di naikkan (mi'raj) ke langit setiap para nabi yang beliau lewati memberikan penghormatan kepada beliau dengan Marhaban. (HR. Bukhari 349 dan Muslim 163)
Makna ucapan Marhaban
Imam Al-Hafizh Hujjatul Adab dan Lisan Al-Arab Al-Ashma'i rahimahullah waghafaralah berkata; Makna ucapan "Marhaban":
ﻟﻘﻴﺖ ﺭﺣﺒﺎ ﻭﺳﻌﺔ ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻔﺮﺍﺀ: ﻧﺼﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺼﺪﺭ ﻭﻓﻴﻪ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﺑﺎﻟﺮﺣﺐ ﻭﺍﻟﺴﻌﺔ ﻭﻗﻴﻞ ﻫﻮ ﻣﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ ﺃﻱ ﻟﻘﻴﺖ ﺳﻌﺔ ﻻ ﺿﻴﻘًﺎ
Aku menjumpainya dengan penuh kelapangan dan keluasan. Dikatakan maknanya adalah maf'ul bih yakni Aku menjumpainya dengan lapang tiada kesempitan.
📕Fathul Bari Karya Al-Hafizh Ibnu Hajar 10/562, Lihat Tahddzib Al-Lughah Karya Azhari 5/19
📝Sumber
https://t.me/haallaa1
@forumsalafy
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
⚠️🔊🚫 TINGGALKAN ORANG-ORANG YANG BODOH
🎙Berkata al-Alamah Asy-Syaikh Ahmad Syaakir rahimahullah
"Perkara yang patut diketahui oleh setiap orang yang belum mengetahui, bahwasannya di dunia ini terdapat banyak orang-orang yang bodoh. Apabila seseorang marah pada setiap apa yang diucapkan oleh orang yang bodoh, maka kesengsaraannya akan semakin panjang karena kemarahannya.
Oleh karena itu tinggalkanlah orang-orang yang bodoh dan biarkan mereka mengatakan apa yang ingin mereka katakan.
Jadilah engkau orang yang mempertahankan kemulianmu, dikarenakan hal tersebut lebih mulia dan lebih berharga dari pada mengumbar lisan."
📕Majmu'ul Makolat, 1/579
يقول العلامة
الشيخ أحمد شاكر -رحمه الله-:
"وليعلم كل من لا يعلم! أن السفهاء في الدنيا كثير، فإذا كان يغضب لكل سفاهة من سفيه؛ فإن شقاءه سيطول بغضبه، فدع السفهاء وليقولوا ما شاؤوا، وكن أنت ضنينا بكرامتك؛ فإنها أعز وأغلى من أن تبذل على الألسنة ".
"مجموع المقالات" (١/٥٧٩).
📝 Sumber:
@salafylampungcom
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Berkata al-Alamah Asy-Syaikh Ahmad Syaakir rahimahullah
"Perkara yang patut diketahui oleh setiap orang yang belum mengetahui, bahwasannya di dunia ini terdapat banyak orang-orang yang bodoh. Apabila seseorang marah pada setiap apa yang diucapkan oleh orang yang bodoh, maka kesengsaraannya akan semakin panjang karena kemarahannya.
Oleh karena itu tinggalkanlah orang-orang yang bodoh dan biarkan mereka mengatakan apa yang ingin mereka katakan.
Jadilah engkau orang yang mempertahankan kemulianmu, dikarenakan hal tersebut lebih mulia dan lebih berharga dari pada mengumbar lisan."
📕Majmu'ul Makolat, 1/579
يقول العلامة
الشيخ أحمد شاكر -رحمه الله-:
"وليعلم كل من لا يعلم! أن السفهاء في الدنيا كثير، فإذا كان يغضب لكل سفاهة من سفيه؛ فإن شقاءه سيطول بغضبه، فدع السفهاء وليقولوا ما شاؤوا، وكن أنت ضنينا بكرامتك؛ فإنها أعز وأغلى من أن تبذل على الألسنة ".
"مجموع المقالات" (١/٥٧٩).
📝 Sumber:
@salafylampungcom
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
Kenapa engkau tidak menahan tangan-tangan sebagian ikhwah dari menulis (tentang fitnah) dan tidak menahan lisan-lisan mereka dari celotehan omong kosong?
Semua tulisan yang berisi pembelaan terhadap satu pihak akan menghasut saudara-saudaramu dan memperluas lubang perselisihan.
Kami ingin menghentikan muhatarat (saling membalas dengan cacian) ini, yang sama sekali tidak ada kebaikannya.
Demi Allah, Demi Allah, sebagian tulisan-tulisan yang ada menjadikan manusia menyatakan,
"Berdiri bulu kudukku..."
"Merinding kulitku....."
"Bergetar hatiku...."
Perbanyaklah tahlil, takbir dan tahmid.
✍️ Asy-Syaikh Arafat Al Muhammady hafidzahullah
Sumber: https://t.me/mellah_hanifiyyiah
https://t.me/SalafyPalembang
https://t.me/RadioIbanah
https://t.me/galeri_pip
Semua tulisan yang berisi pembelaan terhadap satu pihak akan menghasut saudara-saudaramu dan memperluas lubang perselisihan.
Kami ingin menghentikan muhatarat (saling membalas dengan cacian) ini, yang sama sekali tidak ada kebaikannya.
Demi Allah, Demi Allah, sebagian tulisan-tulisan yang ada menjadikan manusia menyatakan,
"Berdiri bulu kudukku..."
"Merinding kulitku....."
"Bergetar hatiku...."
Perbanyaklah tahlil, takbir dan tahmid.
✍️ Asy-Syaikh Arafat Al Muhammady hafidzahullah
Sumber: https://t.me/mellah_hanifiyyiah
https://t.me/SalafyPalembang
https://t.me/RadioIbanah
https://t.me/galeri_pip
⚖️🔪⏱️ HUKUM MEMOTONG LEHER HEWAN KURBAN SECARA LANGSUNG
🇸🇦 KOMITE TETAP URUSAN FATWA & PEMBAHASAN ILMIYAH KSA
"لا يجوز فصل رأس الذبيحة عن جسمها بعد الذبح مباشرة؛ لما في ذلك من إيذائها، بل ينتظر حتى يتحقق موتها رفقا بها."
"Tidak boleh langsung memisahkan (memotong) kepala hewan sesembelihan dari tubuhnya setelah disembelih. Karena perbuatan itu bisa menyakitinya, namun hendaknya ditunggu sampai jelas kematiannya sebagai bentuk kelembutan terhadapnya."
🗃️ Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 6712.
📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
https://salafytemanggung.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🇸🇦 KOMITE TETAP URUSAN FATWA & PEMBAHASAN ILMIYAH KSA
"لا يجوز فصل رأس الذبيحة عن جسمها بعد الذبح مباشرة؛ لما في ذلك من إيذائها، بل ينتظر حتى يتحقق موتها رفقا بها."
"Tidak boleh langsung memisahkan (memotong) kepala hewan sesembelihan dari tubuhnya setelah disembelih. Karena perbuatan itu bisa menyakitinya, namun hendaknya ditunggu sampai jelas kematiannya sebagai bentuk kelembutan terhadapnya."
🗃️ Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 6712.
📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
https://salafytemanggung.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Forwarded from Khutbah Jum'at Masjid As-Salam Palembang
بسم الله الرحمن الرحيم
📢 H.A.D.I.R.I.L.A.H dan I.K.U.T.I.L.A.H.
✅ Khutbah dan Shalat Jumat
📅 Jumat, 04 Dzulhijjah 1444 | 23 Juni 2023.
InsyaAllah
💺 Khatib dan Imam:
Al Ustadz Abu Ubaidah Bilal Afifi, hafizhahullah (Pengajar Ma'had Dhiyaa'us Salaf Karang Makmur Kab. Muara Enim, Sumsel)
🕌 Di Masjid AS SALAM Ma'had Darul Hadits Al Ibanah Palembang
📍 Lokasi :
https://maps.app.goo.gl/JwWPY4QPGrJY6fRGA
Barakallahu fikum
🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸
📢 H.A.D.I.R.I.L.A.H dan I.K.U.T.I.L.A.H.
✅ Khutbah dan Shalat Jumat
📅 Jumat, 04 Dzulhijjah 1444 | 23 Juni 2023.
InsyaAllah
💺 Khatib dan Imam:
Al Ustadz Abu Ubaidah Bilal Afifi, hafizhahullah (Pengajar Ma'had Dhiyaa'us Salaf Karang Makmur Kab. Muara Enim, Sumsel)
🕌 Di Masjid AS SALAM Ma'had Darul Hadits Al Ibanah Palembang
📍 Lokasi :
https://maps.app.goo.gl/JwWPY4QPGrJY6fRGA
Barakallahu fikum
🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸
✋🏻📑 🔊🌔 HUKUM MEMBACA SURAT AL-KAHFI PADA HARI JUM'AT
✍🏻 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah
📪 Pertanyaan:
ما حكم قراءة سورة الكهف يوم الجمعة؟ وهل هناك فرق بين من يقرأ من المصحف أو عن ظهر قلب؟
Apa hukum membaca surat al-Kahfi pada hari jumat? Apakah disana ada perbedaan antara orang yang membacanya dari mushaf atau dari hafalannya?
🔓 Jawaban:
قراءة سورة الكهف يوم الجمعة عمل مندوب إليه، وفيه فضل، ولا فرق في ذلك بين أن يقرأها الإنسان من المصحف أو عن ظهر قلب.
Membaca surat al-Kahfi pada hari jumat itu adalah amalan yang dianjurkan, dan padanya ada keutamaan. Tidak ada perbedaan dalam hal itu, antara orang yang membacanya melalui mushaf ataupun dari hafalannya.
واليوم الشرعي من طلوع الفجر إلى غروب الشمس، وعلى هذا فإذا قرأها الإنسان بعد صلاة الجمعة أدرك الأجر، بخلاف الغسل ليوم الجمعة، فإن الغسل يكون قبل الصلاة؛ لأنه اغتسال لها فيكون مقدما عليها
Dan batasan hari secara syariat itu dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Oleh karena itu jika seorang itu membacanya setelah shalat jumat, berarti dia telah mendapatkan pahala. Berbeda halnya mandi pada hari jumat, maka sesungguhnya mandi itu mesti sebelum shalat jumat, karena mandi itu untuk shalat jumat, maka ia mesti didahulukan atasnya.
Dan juga berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
«إذا جاء أحدكم الجمعة فليغتسل»
"Jika salah seorang dari kalian mendatangi jumat, maka hendaknya dia mandi"
📕Majmu Fatawa Ibnul Utsaimin juz 16/142-143
📝 Sumber:
http://forumsalafy.net/hukum-membaca-surat-al-kahfi-pada-hari-jumat/
@ForumSalafy
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
✍🏻 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah
📪 Pertanyaan:
ما حكم قراءة سورة الكهف يوم الجمعة؟ وهل هناك فرق بين من يقرأ من المصحف أو عن ظهر قلب؟
Apa hukum membaca surat al-Kahfi pada hari jumat? Apakah disana ada perbedaan antara orang yang membacanya dari mushaf atau dari hafalannya?
🔓 Jawaban:
قراءة سورة الكهف يوم الجمعة عمل مندوب إليه، وفيه فضل، ولا فرق في ذلك بين أن يقرأها الإنسان من المصحف أو عن ظهر قلب.
Membaca surat al-Kahfi pada hari jumat itu adalah amalan yang dianjurkan, dan padanya ada keutamaan. Tidak ada perbedaan dalam hal itu, antara orang yang membacanya melalui mushaf ataupun dari hafalannya.
واليوم الشرعي من طلوع الفجر إلى غروب الشمس، وعلى هذا فإذا قرأها الإنسان بعد صلاة الجمعة أدرك الأجر، بخلاف الغسل ليوم الجمعة، فإن الغسل يكون قبل الصلاة؛ لأنه اغتسال لها فيكون مقدما عليها
Dan batasan hari secara syariat itu dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Oleh karena itu jika seorang itu membacanya setelah shalat jumat, berarti dia telah mendapatkan pahala. Berbeda halnya mandi pada hari jumat, maka sesungguhnya mandi itu mesti sebelum shalat jumat, karena mandi itu untuk shalat jumat, maka ia mesti didahulukan atasnya.
Dan juga berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
«إذا جاء أحدكم الجمعة فليغتسل»
"Jika salah seorang dari kalian mendatangi jumat, maka hendaknya dia mandi"
📕Majmu Fatawa Ibnul Utsaimin juz 16/142-143
📝 Sumber:
http://forumsalafy.net/hukum-membaca-surat-al-kahfi-pada-hari-jumat/
@ForumSalafy
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🕹️🧰 KEUTAMAAN TIDAK MELAMPIASKAN AMARAH
وعَنْ أنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «مَن كَفَّ غَضَبَهُ، كَفَّ اللَّهُ عَنْهُ عَذابَهُ». أخْرَجَهُ الطَّبَرانِيُّ فِي «الأوْسَطِ».
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah ﷺ bersabda,
“Barang siapa yang mampu menahan amarahnya, maka Allah akan menahan siksa-Nya dari orang tersebut.”
H.R. Ath-Thabrani dalam “Al-Ausath” [2/189].
ولَهُ شاهِدٌ: مِن حَدِيثِ ابْنِ عُمَرَ عِنْدَ ابْنِ أبِي الدُّنْيا.
Hadits di atas memiliki pendukung dari hadits Ibnu Umar, diriwayatkan Ibnu Abid Dun-ya [Ash-Shamtu, no. 21].
📖 Petikan Pelajaran dari Hadits
1. Balasan yang Allah berikan untuk hamba akan sama dengan perbuatan yang dilakukannya kepada orang lain.
Jika berbuat baik, maka Allah akan berbuat baik kepadanya. Jika membantu memudahkan urusan orang lain, maka Allah pun akan buat mudah urusannya. Dan jika tidak melampiaskan amarahnya kepada manusia, Allah juga tidak akan murka kepadanya.
2. Allah sangat baik kepada hamba-Nya. Hanya dengan menahan satu amarah, Dia hindarkan untuknya siksa-Nya. [Syarah Kitab al-Jamiʼ li Abdil Muhsin al-Qasim, hlm. 134]
3. Melampiaskan amarah dengan ucapan kasar, memukul atau membanting barang, atau yang semisalnya, ini adalah akhlak tercela.
Kata Imam Ibnu Baaz rahimahullah, “Maka sebaliknya, hal ini menunjukkan bahwa salah satu akhlak dan perangai mulia adalah engkau menahan diri dari melampiaskan amarah. Berjuanglah sungguh-sungguh untuk melawannya. Sebab amarah ibarat api dalam dirimu yang mendorong untuk melakukan tindakan yang buruk.
Setiap orang yang biasa marah jelas tahu keburukan dan kerusakan yang muncul ketika tidak menahan diri. Berapa banyak kekacauan yang muncul karena kemarahan? Berapa banyak orang yang terbunuh, dipukuli, kerusakan harta benda, perceraian, dan sebagainya? Semua itu karena kemarahan.”
Syarah Kitab al-Jamiʼ, hlm. 145.
📝 Sumber:
@nasehatetam
www.nasehatetam.net
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
وعَنْ أنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «مَن كَفَّ غَضَبَهُ، كَفَّ اللَّهُ عَنْهُ عَذابَهُ». أخْرَجَهُ الطَّبَرانِيُّ فِي «الأوْسَطِ».
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah ﷺ bersabda,
“Barang siapa yang mampu menahan amarahnya, maka Allah akan menahan siksa-Nya dari orang tersebut.”
H.R. Ath-Thabrani dalam “Al-Ausath” [2/189].
ولَهُ شاهِدٌ: مِن حَدِيثِ ابْنِ عُمَرَ عِنْدَ ابْنِ أبِي الدُّنْيا.
Hadits di atas memiliki pendukung dari hadits Ibnu Umar, diriwayatkan Ibnu Abid Dun-ya [Ash-Shamtu, no. 21].
📖 Petikan Pelajaran dari Hadits
1. Balasan yang Allah berikan untuk hamba akan sama dengan perbuatan yang dilakukannya kepada orang lain.
Jika berbuat baik, maka Allah akan berbuat baik kepadanya. Jika membantu memudahkan urusan orang lain, maka Allah pun akan buat mudah urusannya. Dan jika tidak melampiaskan amarahnya kepada manusia, Allah juga tidak akan murka kepadanya.
2. Allah sangat baik kepada hamba-Nya. Hanya dengan menahan satu amarah, Dia hindarkan untuknya siksa-Nya. [Syarah Kitab al-Jamiʼ li Abdil Muhsin al-Qasim, hlm. 134]
3. Melampiaskan amarah dengan ucapan kasar, memukul atau membanting barang, atau yang semisalnya, ini adalah akhlak tercela.
Kata Imam Ibnu Baaz rahimahullah, “Maka sebaliknya, hal ini menunjukkan bahwa salah satu akhlak dan perangai mulia adalah engkau menahan diri dari melampiaskan amarah. Berjuanglah sungguh-sungguh untuk melawannya. Sebab amarah ibarat api dalam dirimu yang mendorong untuk melakukan tindakan yang buruk.
Setiap orang yang biasa marah jelas tahu keburukan dan kerusakan yang muncul ketika tidak menahan diri. Berapa banyak kekacauan yang muncul karena kemarahan? Berapa banyak orang yang terbunuh, dipukuli, kerusakan harta benda, perceraian, dan sebagainya? Semua itu karena kemarahan.”
Syarah Kitab al-Jamiʼ, hlm. 145.
📝 Sumber:
@nasehatetam
www.nasehatetam.net
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
✋🏻❓✅🍃 APAKAH MEMOTONG RAMBUT DAN KUKU MENYEBABKAN KURBAN TIDAK SAH?
✍🏻 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah memberi peringatan,
ﻳﺘﻮﻫﻢ ﺑﻌﺾ اﻟﻌﺎﻣﺔ ﺃﻥ ﻣﻦ ﺃﺭاﺩ اﻷﺿﺤﻴﺔ ﺛﻢ ﺃﺧﺬ ﻣﻦ ﺷﻌﺮﻩ ﺃﻭ ﻇﻔﺮﻩ ﺃﻭ ﺑﺸﺮﺗﻪ ﺷﻴﺌﺎ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ اﻟﻌﺸﺮ؛ ﻟﻢ ﺗﻘﺒﻞ ﺃﺿﺤﻴﺘﻪ
“Sebagian orang (pada umumnya) memahami bahwa barang siapa yang ingin berkurban kemudian dia mengambil sesuatu dari rambut, kuku, atau kulitnya pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah; maka (berarti menyebabkan) kurbannya tidak diterima.
ﻭﻫﺬا ﺧﻄﺄ ﺑﻴﻦ، ﻓﻼ ﻋﻼﻗﺔ ﺑﻴﻦ ﻗﺒﻮﻝ اﻷﺿﺤﻴﺔ ﻭاﻷﺧﺬ ﻣﻤﺎ ﺫﻛﺮ
Ini adalah kesalahan yang jelas. (Yang benar), tidak ada kaitannya antara diterimanya kurban dan mengambil sesuatu dari yang telah disebutkan (rambut, kuku, atau kulit).
ﻟﻜﻦ ﻣﻦ ﺃﺧﺬ ﺑﺪﻭﻥ ﻋﺬﺭ ﻓﻘﺪ ﺧﺎﻟﻒ ﺃﻣﺮ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﺎﻹﻣﺴﺎﻙ، ﻭﻭﻗﻊ ﻓﻴﻤﺎ ﻧﻬﻰ ﻋﻨﻪ ﻣﻦ اﻷﺧﺬ, ﻓﻌﻠﻴﻪ ﺃﻥ ﻳﺴﺘﻐﻔﺮ اﻟﻠﻪ ﻭﻳﺘﻮﺏ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﻻ ﻳﻌﻮﺩ
Namun, barang siapa yang melakukannya tanpa uzur, sungguh dia telah menyelisihi perintah Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk menahan diri. Demikian pula dia telah terjatuh ke dalam larangan Nabi (dari mengambil sesuatu dari yang telah disebutkan). Dengan demikian, dia wajib beristigfar dan bertobat kepada Allah serta tidak mengulanginya.
ﻭﺃﻣﺎ ﺃﺿﺤﻴﺘﻪ ﻓﻼ ﻳﻤﻨﻊ ﻗﺒﻮﻟﻬﺎ ﺃﺧﺬﻩ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ
Adapun kurbannya, maka (perbuatannya mengambil sesuatu dari yang telah disebutkan) tidak menghalangi untuk diterima.”
📚 Ahkaam al-Udhhiyah Wa adz-Dzakaah hlm. 54-55
📝 Sumber: https://forumsalafy.net/apakah-memotong-rambut-dan-kuku-menyebabkan-kurban-tidak-sah/
@ForumSalafy
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
✍🏻 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah memberi peringatan,
ﻳﺘﻮﻫﻢ ﺑﻌﺾ اﻟﻌﺎﻣﺔ ﺃﻥ ﻣﻦ ﺃﺭاﺩ اﻷﺿﺤﻴﺔ ﺛﻢ ﺃﺧﺬ ﻣﻦ ﺷﻌﺮﻩ ﺃﻭ ﻇﻔﺮﻩ ﺃﻭ ﺑﺸﺮﺗﻪ ﺷﻴﺌﺎ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ اﻟﻌﺸﺮ؛ ﻟﻢ ﺗﻘﺒﻞ ﺃﺿﺤﻴﺘﻪ
“Sebagian orang (pada umumnya) memahami bahwa barang siapa yang ingin berkurban kemudian dia mengambil sesuatu dari rambut, kuku, atau kulitnya pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah; maka (berarti menyebabkan) kurbannya tidak diterima.
ﻭﻫﺬا ﺧﻄﺄ ﺑﻴﻦ، ﻓﻼ ﻋﻼﻗﺔ ﺑﻴﻦ ﻗﺒﻮﻝ اﻷﺿﺤﻴﺔ ﻭاﻷﺧﺬ ﻣﻤﺎ ﺫﻛﺮ
Ini adalah kesalahan yang jelas. (Yang benar), tidak ada kaitannya antara diterimanya kurban dan mengambil sesuatu dari yang telah disebutkan (rambut, kuku, atau kulit).
ﻟﻜﻦ ﻣﻦ ﺃﺧﺬ ﺑﺪﻭﻥ ﻋﺬﺭ ﻓﻘﺪ ﺧﺎﻟﻒ ﺃﻣﺮ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﺎﻹﻣﺴﺎﻙ، ﻭﻭﻗﻊ ﻓﻴﻤﺎ ﻧﻬﻰ ﻋﻨﻪ ﻣﻦ اﻷﺧﺬ, ﻓﻌﻠﻴﻪ ﺃﻥ ﻳﺴﺘﻐﻔﺮ اﻟﻠﻪ ﻭﻳﺘﻮﺏ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﻻ ﻳﻌﻮﺩ
Namun, barang siapa yang melakukannya tanpa uzur, sungguh dia telah menyelisihi perintah Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk menahan diri. Demikian pula dia telah terjatuh ke dalam larangan Nabi (dari mengambil sesuatu dari yang telah disebutkan). Dengan demikian, dia wajib beristigfar dan bertobat kepada Allah serta tidak mengulanginya.
ﻭﺃﻣﺎ ﺃﺿﺤﻴﺘﻪ ﻓﻼ ﻳﻤﻨﻊ ﻗﺒﻮﻟﻬﺎ ﺃﺧﺬﻩ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ
Adapun kurbannya, maka (perbuatannya mengambil sesuatu dari yang telah disebutkan) tidak menghalangi untuk diterima.”
📚 Ahkaam al-Udhhiyah Wa adz-Dzakaah hlm. 54-55
📝 Sumber: https://forumsalafy.net/apakah-memotong-rambut-dan-kuku-menyebabkan-kurban-tidak-sah/
@ForumSalafy
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip