📌 Silsilah Faedah Masyayikh Ahlussunnah
🔊BERKAH IKHLAS DALAM BERILMU
✍️ Al-Hafizh Ibnu Hibban rahimahullah berkata:
سبحان من رفع من شاء بالعلم اليسير حتى صار عَلَماً يُقتدى به، ووضع من شاء مع العلم الكثير حتى صار لا يُلتفت إليه.
Maha Suci Dzat yang telah mengangkat siapa saja yang Dia kehendaki dengan ilmu yang sedikit, hingga ia menjadi seorang panutan yang diteladani dan ...
... menjatuhkan siapa saja yang Dia kehendaki, padahal memiliki ilmu yang sangat banyak, hingga ia menjadi orang yang tidak dilirik.
📚 Ats-Tsiqat (8/189)
📝 Sumber:
Twitter Asy-Syaikh Badr Al-'Anazi hafizhahullah
https://twitter.com/bder_alenezi/status/1542140548156383232
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊BERKAH IKHLAS DALAM BERILMU
✍️ Al-Hafizh Ibnu Hibban rahimahullah berkata:
سبحان من رفع من شاء بالعلم اليسير حتى صار عَلَماً يُقتدى به، ووضع من شاء مع العلم الكثير حتى صار لا يُلتفت إليه.
Maha Suci Dzat yang telah mengangkat siapa saja yang Dia kehendaki dengan ilmu yang sedikit, hingga ia menjadi seorang panutan yang diteladani dan ...
... menjatuhkan siapa saja yang Dia kehendaki, padahal memiliki ilmu yang sangat banyak, hingga ia menjadi orang yang tidak dilirik.
📚 Ats-Tsiqat (8/189)
📝 Sumber:
Twitter Asy-Syaikh Badr Al-'Anazi hafizhahullah
https://twitter.com/bder_alenezi/status/1542140548156383232
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🍃🌻 HUKUM IMAM BERDIAM SEJENAK UNTUK MEMBERI KESEMPATAN KEPADA MAKMUM MEMBACA AL-FATIHAH
🎙Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah
Adapun (imam) berdiam sejenak sesudah membaca surat Al-Fatihah, maka tidak ada yang shahih sedikitpun sebatas yang saya ketahui, dan padanya ada kelapangan Insya Allah.
Barang siapa yang melakukannya, maka tidak mengapa dan barangsiapa meninggalkannya juga tidak mengapa.
Karena hal itu memang tidak ada riwayat dari Rasulullah ﷺ dalam masalah itu, sebatas yang saya ketahui. Sesungguhnya yang telah tetap dari Nabi ﷺ adalah dua saktah (diam sejenak) :
• Yang pertama setelah Takbiratul Ihram disyari’atkan membaca doa iftitah.
• Kemudian yang kedua adalah setelah selesai dari membaca Suratan, ada yang mengatakan ini sebelum rukuk.
Yakni diam sejenak untuk memisahkan antara Qira’ah dengan takbir.
Allah semata tempat meminta Taufik
📑 Majmu Al-Fatawa 11/223
📝 Sumber:
@ahlussunnahposo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah
Adapun (imam) berdiam sejenak sesudah membaca surat Al-Fatihah, maka tidak ada yang shahih sedikitpun sebatas yang saya ketahui, dan padanya ada kelapangan Insya Allah.
Barang siapa yang melakukannya, maka tidak mengapa dan barangsiapa meninggalkannya juga tidak mengapa.
Karena hal itu memang tidak ada riwayat dari Rasulullah ﷺ dalam masalah itu, sebatas yang saya ketahui. Sesungguhnya yang telah tetap dari Nabi ﷺ adalah dua saktah (diam sejenak) :
• Yang pertama setelah Takbiratul Ihram disyari’atkan membaca doa iftitah.
• Kemudian yang kedua adalah setelah selesai dari membaca Suratan, ada yang mengatakan ini sebelum rukuk.
Yakni diam sejenak untuk memisahkan antara Qira’ah dengan takbir.
Allah semata tempat meminta Taufik
📑 Majmu Al-Fatawa 11/223
📝 Sumber:
@ahlussunnahposo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
SABTU, 12 RABI' AL-AWWAL 1444H
07 OKTOBER 2022 M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
07 OKTOBER 2022 M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
🔊RAGAM DOSA-DOSA TERBESAR
📜 Dari sahabat mulia Abu Bakrah Nafi' bin Al-Harits radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
أَلا أُنَبِّئُكُمْ بأَكْبَرِ الكَبَائِرِ قُلْنَا: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ، قّالَ: اَلإِشْرَاكُ بِاللهِ، وَعُقُوقُ الوَالِدَيْنِ، وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ فَقَالَ: أَلَا وَقَوْلُ الزُّوْرِ، وَشَهَادَةُ الزُّوْرِ، أَلَا وَقَوْلُ الزُّوْرِ، وَشَهَادَةُ الزُّوْرِ فَمَا زَالَ يَقُوْلُهَا، حَتَّى قُلْتُ: لَا يَسْكُتُ
"Apakah kalian mau saya beritahu perihal dosa-dosa yang paling besar?"
Kami menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah."
Beliau bersabda, "Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua."
Kala itu beliau dalam posisi menyandarkan tubuh lalu beliau pun duduk lantas bersabda lebih lanjut, "Berkata dusta dan bersaksi palsu, berkata dusta dan bersaksi palsu."
Beliau terus menerus mengucapkannya hingga saya mengatakan, "Beliau tiada berhenti berbicara."
📚 HR. Al-Bukhari, no. 5976
Dosa-dosa besar dan yang paling besar diantaranya berbuat syirik. Yaitu, menyekutukan Allah dengan sesuatu. Menyekutukan dengan pohon yang dianggap keramat, patung dan berhala lainnya. Seorang hamba yang bertauhid, ia akan menunaikan peribadahan hanya kepada Allah saja. Tidak ditujukan kepada selain Allah.
Durhaka kepada kedua orang tua pun termasuk dosa-dosa terbesar. Karenanya, tunaikan hak-hak orang tua. Bersabar dalam memperlakukannya diiringi keikhlasan karena Allah Ta'ala. Tiada jenuh untuk selalu mendoakan bagi keduanya.
Berkata dusta dan melakukan persaksian palsu merupakan bagian dari dosa-dosa terbesar.
Seseorang bisa tergelincir melakukan kedustaan karena dendam kesumat dan ambisi keduniaan yang hina. Berdusta dan/atau melakukan kesaksian palsu pun dilakukannya demi terpenuhi hawa nafsunya yang rendah.
Semoga Allah Ta'ala senantiasa menjaga kita dari perilaku buruk dan rendah.
📝 Sumber:
al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
@fawaidsolo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
📜 Dari sahabat mulia Abu Bakrah Nafi' bin Al-Harits radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
أَلا أُنَبِّئُكُمْ بأَكْبَرِ الكَبَائِرِ قُلْنَا: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ، قّالَ: اَلإِشْرَاكُ بِاللهِ، وَعُقُوقُ الوَالِدَيْنِ، وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ فَقَالَ: أَلَا وَقَوْلُ الزُّوْرِ، وَشَهَادَةُ الزُّوْرِ، أَلَا وَقَوْلُ الزُّوْرِ، وَشَهَادَةُ الزُّوْرِ فَمَا زَالَ يَقُوْلُهَا، حَتَّى قُلْتُ: لَا يَسْكُتُ
"Apakah kalian mau saya beritahu perihal dosa-dosa yang paling besar?"
Kami menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah."
Beliau bersabda, "Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua."
Kala itu beliau dalam posisi menyandarkan tubuh lalu beliau pun duduk lantas bersabda lebih lanjut, "Berkata dusta dan bersaksi palsu, berkata dusta dan bersaksi palsu."
Beliau terus menerus mengucapkannya hingga saya mengatakan, "Beliau tiada berhenti berbicara."
📚 HR. Al-Bukhari, no. 5976
Dosa-dosa besar dan yang paling besar diantaranya berbuat syirik. Yaitu, menyekutukan Allah dengan sesuatu. Menyekutukan dengan pohon yang dianggap keramat, patung dan berhala lainnya. Seorang hamba yang bertauhid, ia akan menunaikan peribadahan hanya kepada Allah saja. Tidak ditujukan kepada selain Allah.
Durhaka kepada kedua orang tua pun termasuk dosa-dosa terbesar. Karenanya, tunaikan hak-hak orang tua. Bersabar dalam memperlakukannya diiringi keikhlasan karena Allah Ta'ala. Tiada jenuh untuk selalu mendoakan bagi keduanya.
Berkata dusta dan melakukan persaksian palsu merupakan bagian dari dosa-dosa terbesar.
Seseorang bisa tergelincir melakukan kedustaan karena dendam kesumat dan ambisi keduniaan yang hina. Berdusta dan/atau melakukan kesaksian palsu pun dilakukannya demi terpenuhi hawa nafsunya yang rendah.
Semoga Allah Ta'ala senantiasa menjaga kita dari perilaku buruk dan rendah.
📝 Sumber:
al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
@fawaidsolo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
📢❌📜 KEBATILAN TETAPLAH KEBATILAN
🔊 Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah menegaskan,
الباطل لا يصير حقًّا بعظمة قائله وجلالته
"Kebatilan tidak akan berubah menjadi kebenaran karena kemuliaan dan kehormatan orang yang mengucapkan kebatilan tersebut."
📚 Al-Jawahir al-Mudhiyah 22
📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
www.salafytemanggung.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊 Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah menegaskan,
الباطل لا يصير حقًّا بعظمة قائله وجلالته
"Kebatilan tidak akan berubah menjadi kebenaran karena kemuliaan dan kehormatan orang yang mengucapkan kebatilan tersebut."
📚 Al-Jawahir al-Mudhiyah 22
📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
www.salafytemanggung.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊PENTINGNYA PENGHASILAN YANG CUKUP UNTUK MENJAGA KESELAMATAN AGAMA
🎙Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,
لا حرج على الإنسان أن يسأل الله تعالى إصلاح معاشه لقول النبي ﷺ: وأصلح لي دنياي التي فيها معاشي. وكل إنسان يريد أن تصلح دنياه؛ لأنها لو فسدت لكان ذلك سبباً في فساد دينه.
"Tidak mengapa seseorang berdoa kepada Allah Ta'ala agar memperbaiki penghidupannya, berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wassallam, "Dan perbaikilah untukku duniaku yang padanya penghidupanku." Semua orang ingin memperbaiki dunianya, karena sesungguhnya jika dunianya rusak niscaya hal itu akan menjadi sebab rusaknya agamanya."
📘 Syarh Bulughul Maram, XV/548
📝 Sumber:
@AhlusSunnahManokwari
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,
لا حرج على الإنسان أن يسأل الله تعالى إصلاح معاشه لقول النبي ﷺ: وأصلح لي دنياي التي فيها معاشي. وكل إنسان يريد أن تصلح دنياه؛ لأنها لو فسدت لكان ذلك سبباً في فساد دينه.
"Tidak mengapa seseorang berdoa kepada Allah Ta'ala agar memperbaiki penghidupannya, berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wassallam, "Dan perbaikilah untukku duniaku yang padanya penghidupanku." Semua orang ingin memperbaiki dunianya, karena sesungguhnya jika dunianya rusak niscaya hal itu akan menjadi sebab rusaknya agamanya."
📘 Syarh Bulughul Maram, XV/548
📝 Sumber:
@AhlusSunnahManokwari
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
✨📝🛣️ CAHAYA HIDAYAH ITU DEKAT
🎙️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
"ﻭاﻟﻤﺴﻠﻢ اﻟﺼﺎﺩﻕ ﺇﺫا ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻤﺎ ﺷﺮﻉ ﻓﺘﺢ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻧﻮاﺭ اﻟﻬﺪاﻳﺔ ﻓﻲ ﻣﺪﺓ ﻗﺮﻳﺒﺔ."
"Seorang muslim yang jujur jika beribadah kepada Allah Ta'ala dengan apa yang telah disyariatkan, maka Allah akan membukakan untuknya cahaya hidayah dalam waktu yang dekat."
📓 Al-Istiqomah 1/100
📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
www.salafytemanggung.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
"ﻭاﻟﻤﺴﻠﻢ اﻟﺼﺎﺩﻕ ﺇﺫا ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻤﺎ ﺷﺮﻉ ﻓﺘﺢ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻧﻮاﺭ اﻟﻬﺪاﻳﺔ ﻓﻲ ﻣﺪﺓ ﻗﺮﻳﺒﺔ."
"Seorang muslim yang jujur jika beribadah kepada Allah Ta'ala dengan apa yang telah disyariatkan, maka Allah akan membukakan untuknya cahaya hidayah dalam waktu yang dekat."
📓 Al-Istiqomah 1/100
📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
www.salafytemanggung.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🍃🌻 HUKUM MELIHAT JENIS KELAMIN JANIN DENGAN USG
🎙Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan :
Apakah mengetahui jenis kelamin janin (dalam kandungan) melalui USG itu menyelisihi syariat?
Jawaban :
Tidak menyelisihi syariat, memungkinkan untuk bisa mengetahui jenis kelamin janin, apabila telah berbentuk. Apakah dia laki-laki ataukah perempuan, hal itu tidak menyelisihi syariat.
📑 Fatawa ‘alal Haatif no 3175
📝 Sumber:
@ahlussunnahposo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan :
Apakah mengetahui jenis kelamin janin (dalam kandungan) melalui USG itu menyelisihi syariat?
Jawaban :
Tidak menyelisihi syariat, memungkinkan untuk bisa mengetahui jenis kelamin janin, apabila telah berbentuk. Apakah dia laki-laki ataukah perempuan, hal itu tidak menyelisihi syariat.
📑 Fatawa ‘alal Haatif no 3175
📝 Sumber:
@ahlussunnahposo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
🗒 NASIHAT BAGI YANG MASIH NGOBROL FILM DAN BOLA
📚 Disampaikan oleh:
🎙 AL-USTADZ QOMAR SUAIDI, Lc حفظه الله
📲 SIMAKLAH DAN AMALKAN FAEDAHNYA:
📝 Sumber:
@salafyngapak/10829
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
📚 Disampaikan oleh:
🎙 AL-USTADZ QOMAR SUAIDI, Lc حفظه الله
📲 SIMAKLAH DAN AMALKAN FAEDAHNYA:
📝 Sumber:
@salafyngapak/10829
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
☝️🔥💪 ALLAH MENGIKAT HIDAYAH DENGAN SEBUAH PERJUANGAN DAN KESUNGGUHAN, BUKAN DENGAN TEMPAT, INDIVIDU MAUPUN YANG LAINNYA...
Allah Subhanahu wa Ta'âla befirman,
{وَالذِيْنَ جَاهَدُوْا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا...}
"Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh/berjuang) di (jalan) Kami, benar-benar akan Kami berikan petunjuk/hidayah untuk mereka kepada jalan-jalan Kami..."
[Al Ankabut : 69]
🎙Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan,
"علق الله الهداية بالجهاد، فأكمل الناس هداية أعظمهم جهادا".
"Allah mengikat hidayah dengan sebuah perjuangan, oleh karenanya orang yang paling sempurna hidayahnya adalah yang paling besar perjuangannya".
[Al Fawâid hal. 59]
🎙Salah seorang Imam dari generasi atbâ' tâbi'in, al Fudhail bin 'Iyâdh rahimahullah, beliau menafsirkan ayat di atas, kata beliau,
"{وَالذِيْنَ جَاهَدُوْا فِينَا} أي: في طلب العلم، لنهدينهم سبل العلم والعمل به".
"Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh/berjuang) di jalan Kami"
yaitu: berjihad (bersungguh-sungguh/berjuang) dalam menuntut ilmu, akan Kami (Allah) tunjukkan kepadanya jalan-jalan ilmu dan jalan mengamalkannya".
[Fathul Bayân fii Maqâshidil Qurân]
🎙Dalam tafsirnya, Al Allamah As Sa'di menuturkan,
"دل هذا، على أن أحرى الناس بموافقة الصواب أهل الجهاد، وعلى أن من أحسن فيما أمر به أعانه اللّه ويسر له أسباب الهداية، وعلى أن من جد واجتهد في طلب العلم الشرعي، فإنه يحصل له من الهداية والمعونة على تحصيل مطلوبه أمور إلهية، خارجة عن مدرك اجتهاده، وتيسر له أمر العلم، فإن طلب العلم الشرعي من الجهاد في سبيل اللّه؛ بل هو أحد نَوْعَي الجهاد، الذي لا يقوم به إلا خواص الخلق، وهو الجهاد بالقول واللسان، للكفار والمنافقين،
والجهاد على تعليم أمور الدين، وعلى رد نزاع المخالفين للحق، ولو كانوا من المسلمين".
"Ini semua menunjukkan, bahwa orang yang paling pantas mendekati kebenaran adalah orang yang selalu bersungguh-sungguh (berjuang).
Dan orang yang baik dalam melaksanakan apa yang Allah perintahkan, niscaya Allah akan membantunya dan memudahkan untuknya sebab-sebab hidayah.
Begitu pula orang yang bersungguh-sungguh dan antusias dalam menuntut ilmu syar'i, niscaya hidayah dan pertolongan (Allah) untuk meraih keinginannya yang akan dia dapatkan adalah hal-hal yang bersifat ilahi (murni dari kekuasaan Allah), melebihi koridor perjuangannya, dan pasti mudah baginya urusan ilmu;
Karena menuntut ilmu syar'i itu merupakan jihad fii sabilillah, bahkan satu dari dua jenis jihad, yang mana tidak akan mampu melakukannya melainkan makhluk-makhluk pilihan, yaitu (jenis) jihad dengan ucapan dan lisan, membantah orang-orang kafir dan kaum munafik, dan berjihad dengan bentuk mengajarkan perkara-perkara agama, dan dengan bentuk membantah penyimpangan para penentang kebenaran, walaupun mereka dari kalangan muslimin."
[Taisîr Al Karîm Ar-Rahmân]
📝 Sumber:
@ahlussunnahmalang
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Allah Subhanahu wa Ta'âla befirman,
{وَالذِيْنَ جَاهَدُوْا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا...}
"Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh/berjuang) di (jalan) Kami, benar-benar akan Kami berikan petunjuk/hidayah untuk mereka kepada jalan-jalan Kami..."
[Al Ankabut : 69]
🎙Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan,
"علق الله الهداية بالجهاد، فأكمل الناس هداية أعظمهم جهادا".
"Allah mengikat hidayah dengan sebuah perjuangan, oleh karenanya orang yang paling sempurna hidayahnya adalah yang paling besar perjuangannya".
[Al Fawâid hal. 59]
🎙Salah seorang Imam dari generasi atbâ' tâbi'in, al Fudhail bin 'Iyâdh rahimahullah, beliau menafsirkan ayat di atas, kata beliau,
"{وَالذِيْنَ جَاهَدُوْا فِينَا} أي: في طلب العلم، لنهدينهم سبل العلم والعمل به".
"Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh/berjuang) di jalan Kami"
yaitu: berjihad (bersungguh-sungguh/berjuang) dalam menuntut ilmu, akan Kami (Allah) tunjukkan kepadanya jalan-jalan ilmu dan jalan mengamalkannya".
[Fathul Bayân fii Maqâshidil Qurân]
🎙Dalam tafsirnya, Al Allamah As Sa'di menuturkan,
"دل هذا، على أن أحرى الناس بموافقة الصواب أهل الجهاد، وعلى أن من أحسن فيما أمر به أعانه اللّه ويسر له أسباب الهداية، وعلى أن من جد واجتهد في طلب العلم الشرعي، فإنه يحصل له من الهداية والمعونة على تحصيل مطلوبه أمور إلهية، خارجة عن مدرك اجتهاده، وتيسر له أمر العلم، فإن طلب العلم الشرعي من الجهاد في سبيل اللّه؛ بل هو أحد نَوْعَي الجهاد، الذي لا يقوم به إلا خواص الخلق، وهو الجهاد بالقول واللسان، للكفار والمنافقين،
والجهاد على تعليم أمور الدين، وعلى رد نزاع المخالفين للحق، ولو كانوا من المسلمين".
"Ini semua menunjukkan, bahwa orang yang paling pantas mendekati kebenaran adalah orang yang selalu bersungguh-sungguh (berjuang).
Dan orang yang baik dalam melaksanakan apa yang Allah perintahkan, niscaya Allah akan membantunya dan memudahkan untuknya sebab-sebab hidayah.
Begitu pula orang yang bersungguh-sungguh dan antusias dalam menuntut ilmu syar'i, niscaya hidayah dan pertolongan (Allah) untuk meraih keinginannya yang akan dia dapatkan adalah hal-hal yang bersifat ilahi (murni dari kekuasaan Allah), melebihi koridor perjuangannya, dan pasti mudah baginya urusan ilmu;
Karena menuntut ilmu syar'i itu merupakan jihad fii sabilillah, bahkan satu dari dua jenis jihad, yang mana tidak akan mampu melakukannya melainkan makhluk-makhluk pilihan, yaitu (jenis) jihad dengan ucapan dan lisan, membantah orang-orang kafir dan kaum munafik, dan berjihad dengan bentuk mengajarkan perkara-perkara agama, dan dengan bentuk membantah penyimpangan para penentang kebenaran, walaupun mereka dari kalangan muslimin."
[Taisîr Al Karîm Ar-Rahmân]
📝 Sumber:
@ahlussunnahmalang
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🍃✋ ORANG YANG BERTAKWA ADALAH ORANG YANG SELALU BERHATI-HATI KETIKA BERTINDAK DAN BERBICARA
Allah 'Azza Wajalla berfirman:
وَرَحْمَتِى وَسِعَتْ كُلَّ شَىْءٍ ۚ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلَّذِينَ هُم بِـَٔايَٰتِنَا يُؤْمِنُونَ
"Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, maka akan aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami"
(Qs. Al-A'raf: 156)
Orang yang bertakwa adalah orang yang selalu berhati-hati ketika bertindak dan berbicara. Seperti orang yang berjalan di jalanan yang penuh semak berduri, dia takut tubuhnya terluka dan bajunya robek karena duri-durinya. Dia pun berhati-hati melangkahkan kakinya.
Dia akan selalu menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah 'Azza Wajalla dan menjauhi semua yang dilarang-Nya. Dia akan selalu menyadari bahwa dia berada di bawah pengawasan Allah 'Azza Wajalla. Dia pun senantiasa bersyukur atas semua kesenangan yang dilimpahkan-Nya
📝 Sumber
Ditulis oleh:
Al Ustadz Abu Muhammad Idral Harits حَفِظَهُ الله
📘 Dikutip dari buku:
RAHASIA ASMAUL HUSNA,
@mf_mutiarafaidah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Allah 'Azza Wajalla berfirman:
وَرَحْمَتِى وَسِعَتْ كُلَّ شَىْءٍ ۚ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلَّذِينَ هُم بِـَٔايَٰتِنَا يُؤْمِنُونَ
"Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, maka akan aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami"
(Qs. Al-A'raf: 156)
Orang yang bertakwa adalah orang yang selalu berhati-hati ketika bertindak dan berbicara. Seperti orang yang berjalan di jalanan yang penuh semak berduri, dia takut tubuhnya terluka dan bajunya robek karena duri-durinya. Dia pun berhati-hati melangkahkan kakinya.
Dia akan selalu menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah 'Azza Wajalla dan menjauhi semua yang dilarang-Nya. Dia akan selalu menyadari bahwa dia berada di bawah pengawasan Allah 'Azza Wajalla. Dia pun senantiasa bersyukur atas semua kesenangan yang dilimpahkan-Nya
📝 Sumber
Ditulis oleh:
Al Ustadz Abu Muhammad Idral Harits حَفِظَهُ الله
📘 Dikutip dari buku:
RAHASIA ASMAUL HUSNA,
Hal, 73-74@mf_mutiarafaidah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊HUKUM MEMAKAN MAKANAN ACARA MAULID
🎙Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr hafizhahullah
Pertanyaan :
Apakah boleh makan makanan ahli bidah dalam keadaan kita tahu kalau mereka membuat makanan tersebut untuk acara Bid’ah ini seperti membuat makanan untuk Maulid Nabi?
Jawaban :
Yang wajib adalah mengingatkan mereka untuk menjauhi dari kebid'ahan dan meninggalkan perkara-perkara yang haram.
Dan wajib bagi seorang insan untuk tidak makan makanan yang dibuat untuk perkara Bid’ah dan perkara-perkara yang diharamkan.
Dan seorang insan tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan seperti ini.
Dan bagi orang yg mengetahui ilmu hendaknya mengingatkan dan memperingatkan dari terjatuh ke dalam perkara yang diharamkan ini.
📕 Dars Syarh Sunan Abi Dawud]
📝 Sumber
@ahlussunnahposo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr hafizhahullah
Pertanyaan :
Apakah boleh makan makanan ahli bidah dalam keadaan kita tahu kalau mereka membuat makanan tersebut untuk acara Bid’ah ini seperti membuat makanan untuk Maulid Nabi?
Jawaban :
Yang wajib adalah mengingatkan mereka untuk menjauhi dari kebid'ahan dan meninggalkan perkara-perkara yang haram.
Dan wajib bagi seorang insan untuk tidak makan makanan yang dibuat untuk perkara Bid’ah dan perkara-perkara yang diharamkan.
Dan seorang insan tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan seperti ini.
Dan bagi orang yg mengetahui ilmu hendaknya mengingatkan dan memperingatkan dari terjatuh ke dalam perkara yang diharamkan ini.
📕 Dars Syarh Sunan Abi Dawud]
📝 Sumber
@ahlussunnahposo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🛋️💬💥 JIKA SAUDARAMU DIGHIBAHI
🎙️ Imam an-Nawawi rahimahullah menyatakan,
"اعلم أنه ينبغي لمن سمع غِيبةَ مسلم أن يردّها ويزجرَ قائلَها فإن لم ينزجرْ بالكلام زجرهُ بيدهِ، فإن لم يستطع باليدِ ولا باللسان، فارقَ ذلكَ المجلس."
"Ketahuilah bahwa semestinya seseorang yang mendengar ghibah terhadap seorang muslim hendaknya dia membantah dan melarang pelaku ghibah termasuk.
Jika dia belum berhenti dengan ucapan (nasehat), maka hendaknya dia melarang dengan tangannya.
Apabila dia tidak mampu mengingkarinya dengan ucapan lisan atau tangan, hendaknya dia meninggalkan majlis ghibah tersebut."
📓 Al-Adzkar 1/343
📝 Sumber
@KajianIslamTemanggung
www.salafytemanggung.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙️ Imam an-Nawawi rahimahullah menyatakan,
"اعلم أنه ينبغي لمن سمع غِيبةَ مسلم أن يردّها ويزجرَ قائلَها فإن لم ينزجرْ بالكلام زجرهُ بيدهِ، فإن لم يستطع باليدِ ولا باللسان، فارقَ ذلكَ المجلس."
"Ketahuilah bahwa semestinya seseorang yang mendengar ghibah terhadap seorang muslim hendaknya dia membantah dan melarang pelaku ghibah termasuk.
Jika dia belum berhenti dengan ucapan (nasehat), maka hendaknya dia melarang dengan tangannya.
Apabila dia tidak mampu mengingkarinya dengan ucapan lisan atau tangan, hendaknya dia meninggalkan majlis ghibah tersebut."
📓 Al-Adzkar 1/343
📝 Sumber
@KajianIslamTemanggung
www.salafytemanggung.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
AHAD, 13 RABI' AL-AWWAL 1444H
09 OKTOBER 2022 M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
09 OKTOBER 2022 M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
Forwarded from Radio AL IBANAH Palembang
بسم الله الرحمن الرحيم
📣 ⬆️ 📡 SUDAH MULAI...
📶 🏠 KAJIAN RUTIN KOTA PALEMBANG
📡 LIVE dari Masjid Baitul Mi'raj PT. Telkom Jl. Kapt Anwar Sastro Palembang
🎙 Bersama Al-Ustadz Abu Usamah Imam Bukhory hafizhahullah (Pengasuh Ma'had Dhiya'us Salaf Kab. Muara Enim Sumsel)
📗 Pembahasan:
KOKOH DI ATAS SUNNAH
📚 Dari Kitab Ats-Tsabat 'Alas Sunnah
✍🏻 Karya Asy-Syaikh Rabi' bin Hady Al-Madkhaly hafizhahullah
📶 Radio Al-Ibanah Palembang
🏘️ Penyelenggara:
Majelis Ta'lim Al Ibanah Palembang
🎧 Rekaman bisa di unduh di:
t.me/RadioIbanah
t.me/salafypalembang
▫▫▫▫▫▫▫️▫️▫️
📣 ⬆️ 📡 SUDAH MULAI...
📶 🏠 KAJIAN RUTIN KOTA PALEMBANG
📡 LIVE dari Masjid Baitul Mi'raj PT. Telkom Jl. Kapt Anwar Sastro Palembang
🎙 Bersama Al-Ustadz Abu Usamah Imam Bukhory hafizhahullah (Pengasuh Ma'had Dhiya'us Salaf Kab. Muara Enim Sumsel)
📗 Pembahasan:
KOKOH DI ATAS SUNNAH
📚 Dari Kitab Ats-Tsabat 'Alas Sunnah
✍🏻 Karya Asy-Syaikh Rabi' bin Hady Al-Madkhaly hafizhahullah
📶 Radio Al-Ibanah Palembang
🏘️ Penyelenggara:
Majelis Ta'lim Al Ibanah Palembang
🎧 Rekaman bisa di unduh di:
t.me/RadioIbanah
t.me/salafypalembang
▫▫▫▫▫▫▫️▫️▫️
Telegram
Radio AL IBANAH Palembang
Arsip Rekaman Audio Kajian Radio Al Ibanah Palembang.
بسم الله الرحمن الرحيم
☝🏻💡☔ BEBERAPA BACAAN YANG BERMANFAAT UNTUK DIHAFALKAN KETIKA MUSIM HUJAN
1. Doa Ketika Hujan Turun
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
“Allaahumma Shayyiban Naafi’aa”
Artinya:
Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai hujan yang bermanfaat. (HR. Bukhari no. 1032, dari Ummul Mukminin 'Aisyah radhiyallahu 'anhaa)
2. Doa Ketika Ada Angin Kencang
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
“Allaahumma Innii As aluka Khairahaa Wa Khaira Maa Fiihaa Wa Khaira Maa Ursilat Bih Wa `A ’Uudzu Bika Min Syarrihaa Wa Syarri Maa Fiihaa Wa Syarri Maa Ursilat Bih”
Artinya:
Ya Allah, aku meminta kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada padanya, dan kebaikan yang ia diutus untuk membawanya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan angin ini, kejelekan yang ada padanya, dan kejelekan yang ia diutus untuk membawanya.
(HR. Muslim no. 899, dari Ummul Mukminin 'Aisyah radhiyallahu 'anhaa)
3. Disunnahkan Seusai Hujan Turun Membaca:
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ
“Muthirnaa Bi Fadhlillaahi Wa Rahmatih"
Artinya:
Kami telah diberi hujan dengan karunia Allah (semata) dan rahmat-Nya. (HR. Bukhari no. 1038 dan Muslim no. 7, dari sahabat Zaid bin Khalid al-Juhani radhiyallahu 'anhu)
4. Dzikir Ketika Mendengar Suara Petir
Apabila sahabat Abdullah bin Zubair radhiyallahu 'anhumaa mendengar petir, beliau mengucapkan,
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلآئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
"Subhaanalladzii Yusabbihurra'du Bihamdihii wal Malaaikatu min Khiifatih"
Artinya:
Mahasuci Allah yang telah menjadikan petir itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat, karena takut kepada-Nya. (HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad no. 723. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Adab al-Mufrad no. 556)
Atau bisa memilih bacaan yang lebih pendek sebagaimana dalam riwayat berikut:
Apabila sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhumaa mendengar petir, beliau mengucapkan:
سُبْحَانَ الَّذِيْ سَبَّحْتَ لَهُ
"Subhaanalladzii Sabbahta Lah"
Artinya:
Mahasuci Allah yang engkau (petir) bertasbih untuk-Nya. (HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad no. 722. Hadits ini dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Adab al-Mufrad no. 555)
📝 Sumber: https://forumsalafy.net/bacaan-yang-bermanfaat-untuk-dihafalkan-ketika-musim-hujan/
@forumsalafy
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
☝🏻💡☔ BEBERAPA BACAAN YANG BERMANFAAT UNTUK DIHAFALKAN KETIKA MUSIM HUJAN
1. Doa Ketika Hujan Turun
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
“Allaahumma Shayyiban Naafi’aa”
Artinya:
Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai hujan yang bermanfaat. (HR. Bukhari no. 1032, dari Ummul Mukminin 'Aisyah radhiyallahu 'anhaa)
2. Doa Ketika Ada Angin Kencang
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
“Allaahumma Innii As aluka Khairahaa Wa Khaira Maa Fiihaa Wa Khaira Maa Ursilat Bih Wa `A ’Uudzu Bika Min Syarrihaa Wa Syarri Maa Fiihaa Wa Syarri Maa Ursilat Bih”
Artinya:
Ya Allah, aku meminta kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada padanya, dan kebaikan yang ia diutus untuk membawanya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan angin ini, kejelekan yang ada padanya, dan kejelekan yang ia diutus untuk membawanya.
(HR. Muslim no. 899, dari Ummul Mukminin 'Aisyah radhiyallahu 'anhaa)
3. Disunnahkan Seusai Hujan Turun Membaca:
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ
“Muthirnaa Bi Fadhlillaahi Wa Rahmatih"
Artinya:
Kami telah diberi hujan dengan karunia Allah (semata) dan rahmat-Nya. (HR. Bukhari no. 1038 dan Muslim no. 7, dari sahabat Zaid bin Khalid al-Juhani radhiyallahu 'anhu)
4. Dzikir Ketika Mendengar Suara Petir
Apabila sahabat Abdullah bin Zubair radhiyallahu 'anhumaa mendengar petir, beliau mengucapkan,
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلآئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
"Subhaanalladzii Yusabbihurra'du Bihamdihii wal Malaaikatu min Khiifatih"
Artinya:
Mahasuci Allah yang telah menjadikan petir itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat, karena takut kepada-Nya. (HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad no. 723. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Adab al-Mufrad no. 556)
Atau bisa memilih bacaan yang lebih pendek sebagaimana dalam riwayat berikut:
Apabila sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhumaa mendengar petir, beliau mengucapkan:
سُبْحَانَ الَّذِيْ سَبَّحْتَ لَهُ
"Subhaanalladzii Sabbahta Lah"
Artinya:
Mahasuci Allah yang engkau (petir) bertasbih untuk-Nya. (HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad no. 722. Hadits ini dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Adab al-Mufrad no. 555)
📝 Sumber: https://forumsalafy.net/bacaan-yang-bermanfaat-untuk-dihafalkan-ketika-musim-hujan/
@forumsalafy
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip