🔊WASIAT DALAM MENOLAK SYUBHAT

📝Berkata al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah

"Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata kepadaku dalam kondisi aku telah datang kepada beliau berulang kali

Janganlah engkau jadikan hatimu seperti busa dalam menampung segala yang datang dan syubhat-syubhat, ia menyerapnya sehingga yang keluar dari busa tadi adalah syubhat-syubhat yang diserapnya tadi. Namun jadikanlah hatimu itu seperti kaca yang kokoh dan rapat (air tidak dapat merembes ke dalamnya) sehingga syubhat-syubhat tersebut hanya lewat di depannya dan tidak menempel di kaca. Dia melihat syubhat-syubhat tersebut dengan kejernihannya dan menolaknya dengan sebab kekokohannya. Karena kalau tidak demikian, apabila hatimu menyerap setiap syubhat yang datang kepadanya, maka hati tersebut akan menjadi tempat tinggal bagi segala syubhat.]

Atau sebagaimana yang beliau katakan. Maka tidaklah mengetahui suatu wasiat yang aku bisa mendapat manfaat dalam menolak syubhat-syubhat seperti pengambilan manfaatku dengan wasiat tersebut."

📚Miftah Daar as-Sa'adah 1/443


#وَصِيّةٌ_في_دفع_الشبهات
قَالَ إبْنُ القَيِّمِ رَحِمَهُ الله :

" قَالَ لِي شَيْخُ الإِسْلاَمِ وَقَدْ جَعَلْتُ أُورِدُ عَلَيْهِ إِيرَادًا بَعْدَ إِيرَادٍ
« لاَ تَجْعَلْ قَلْبَكَ لِلْإِيرَادَاتِ وَ الشُّبُهَاتِ مِثْلَ السَّفنجَةِ ، فَيَتَشَرَّبَهَا فَلاَ تَنْضَحُ إِلاَّ بِهَا ، وَ لَكِنِ إجْعَلْهُ كَالزُّجَاجَةِ المُصْمَتَةِ تَمُرُّ الشُّبُهَاتُ بِظَاهِرِهَا وَ لاَ تَسْتَقِرُّ فِيهَا ، فَيَرَاهَا بِصَفَائِهِ وَ يَدْفَعُهَا بِصَلاَبَتِهِ ، وَ إِلاَّ فَإِذَا أَشْرَبْتَ قَلْبَكَ كُلَّ شُبْهَةٍ تَمُرُّ عَلَيْهَا صَارَ مَقَرَّ الشُّبُهَاتِ »
أوْ كَمَا قَالَ ، فَمَا أَعْلَمُ أَنِّي انْتَفَعْتُ بِوَصِيَّةٍ فِي دَفْع الشُّبُهَاتِ كَانْتِفَاعِي بِذَلِكَ "

[ مفتاح دار السّعادة (1/ 443) ]


📝 Sumber:
@Al-Ukhuwwah

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

AWAL RUSAKNYA WANITA

🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang

🔊JAGALAH PUTRI ANDA.

Tidak ada di antara Anda sekalian kecuali kelak akan dibangkitkan oleh Rabbnya setelah kematiannya. Dia akan ditanya dan dihisab tentang apa yang telah diperbuat di dunia ini.

Termasuk yang akan ditanyakan kepada seorang hamba nanti adalah tentang keluarga dan anaknya, bagaimana dia memimpin dan mendidik mereka.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِ بَيْتِهِ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْؤُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا –الْحَدِيثَ.

“Seorang pria adalah pemimpin bagi keluarganya, dan dia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang wanita adalah pemimpin bagi rumah suaminya, dan dia akan ditanya tentang yang dipimpinnya.” (HR. al-Bukhari)

Pembicaraan tentang tarbiyah (pendidikan) anak memiliki sekian banyak cabang pembahasan. Dalam kesempatan ini, saya hanya akan membahas secara khusus tentang mendidik anak perempuan. Sebab, urusan anak-anak perempuan sangatlah besar. Pengaruhnya pun sangat jelas dalam membentuk akhlak dan perilaku masyarakat.

Apabila telah dewasa, anak perempuan akan menjadi istri, ibu, pengajar, dan berbagai peran lainnya yang telah menunggu. Jika dia baik, akan baik pula sekian banyak urusan. Sebaliknya, apabila dia rusak, akan rusak juga sekian banyak hal.

Tidak samar bagi Anda bahwa kita hidup pada masa yang banyak keburukan. Segala sarana kerusakan dan kesesatan tersedia, tidak seperti masa-masa yang silam. Tentu sja, kenyataan ini semakin menuntut tanggung jawab Anda (dalam hal mendidik anak perempuan).

Konsekuensinya, kita harus melipatgandakan kesungguhan mendidik, menasihati, membimbing, dan menempuh sebab–sebab keselamatan putri kita.

Simak pembahasan selengkapnya :
https://asysyariah.com/jagalah-putri-anda/

📝 Sumber:
@faidahassunnahmanado

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

AHAD, 05 DZUL QA'DAH 1443H
05 JUNI 2022 M

🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang

🔊APABILA ADA SESEORANG YANG MEMBENCI KITA

✍️ Seseorang berkata kepada Al-Imam Abu Ibrahim Isma'il Al-Muzanni:

يا أبا إبراهيم: إنّ فُلاناً يُبغِضُكَ؟ قال: ليس في قُرْبِهِ أُنْسٌ ولا في بُعْدِهِ وَحْشَةٌ

"Wahai Abu Ibrahim, sesungguhnya si Fulan membencimu."

Beliau berkata, "Tidaklah membuatku senang saat dekat dengannya dan tidak pula membuatku sedih saat jauh darinya."

📚 Manaqib Asy-Syafi'i karya Al-Baihaqi (2/355)
📚 Al-Adab Asy-Syar'iyyah karya Ibnu Muflih (3/575)

📝 Sumber:
Twitter Asy-Syaikh Abdullah Al-Bukhari hafizhahullah
https://twitter.com/dr_albukhary/status/1491080537301479425
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

🔦💥⏳ DI ANTARA FENOMENA AKHIR ZAMAN

🎙️ Abbad bin Abbad rahimahullah menyatakan,

"اتّقوا الله فإنكم في زمان رقّ فيه الورع، وقلّ فيه الخشوع."

"Hendaknya kalian bertakwa kepada Allah Ta'ala. Karena sesungguhnya kalian berada di sebuah zaman dimana sikap wara' semakin luntur dan kekhusyukan semakin sedikit."

📓 Sunan ad-Daarimy 1/506

📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

🍂⛰️ DZIKIR MENGHINDARKAN KITA DARI MENJADI ORANG YANG RUSAK

▫️ Allah ta‘ala berfirman,

وَلَٰكِن مَّتَّعْتَهُمْ وَءَابَآءَهُمْ حَتَّىٰ نَسُوا۟ ٱلذِّكْرَ وَكَانُوا۟ قَوْمًۢا بُورًا

“... tetapi Engkau telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan hidup, sehingga mereka melupakan dzikir; dan mereka kaum yang binasa.” (Q.S. Al-Furqan: 18)

▪️ Imam Qatadah rahimahullah berkata,

وَاللَّهِ، مَا نَسِيَ قَوْمٌ قَطّ ذِكْرَ اللَّهِ إِلَّا بَارُوا وَفَسَدُوا.

“Demi Allah! Jika suatu kaum sudah melupakan dzikir kepada Allah; niscaya mereka akan binasa dan rusak.” (Tafsir Ibnu Abi Hatim, 10/382)

Maka jagalah pelaksanaan ibadah-ibadah fardhu dengan baik luar dan dalamnya, karena inti ibadah ialah untuk mengingat Allah. Isi pula waktu-waktu luang dengan berdzikir kepada Allah, karena dzikir akan melapangkan hati dan menenteramkan jiwa.

📝 Sumber:
@nasehatetam
www.nasehatetam.net

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

💽 REKAMAN TA'LIM RUTIN KOTA PALEMBANG

📅 PERTEMUAN KE 2
SABTU, 04 Syawwal 1443 / 04 Juni 2022

🕌 Tempat : Masjid Baitul Mi'raj PT Telkom. Jl. Kapt. Anwar Sastro Palembang

🎙 Bersama Al-Ustadz Abu Hamzah hafizhahullah (Pengasuh Ma'had As-Sunnah Kec Gelumbang, Kab. Muara Enim Sumsel)

📗 Pembahasan:
AHKAMUL JANAIZ

📌 Bab Ketika Sakit

📚 Dari Kitab Al Mulakhos Al Fiqhii

✍🏻 Karya Syaikh Sholih Fauzan hafizhahullah

🎧 Rekaman bisa di unduh di:
📲 t.me/RadioIbanah
📲 t.me/salafypalembang

💽 ⬇️ 💽 ⬇️ 💽 ⬇️

SENIN, 06 DZUL QA'DAH 1443H
06 JUNI 2022 M

🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang

🌴💧🍃 WASIAT DI PENGHUJUNG AKHIR SHALAT

🎙Dari sahabat Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

يَا مُعَاذُ، وَاللهِ إِنِي لَأُحِبُّكَ ، أُوصِيكَ يَا مُعَاذَ لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ أَنْ تَقُوْلَ : اَللّٰهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ ، وشُكْرِكَ ، وحُسْنِ عِبَادَتِكَ

"Wahai Mu'adz, demi Allah sungguh saya mencintaimu. Saya wasiatkan kepada engkau, wahai Mu'adz, jangan sekali-kali meninggalkan doa di penghujung akhir shalat:

Allahumma a'ini 'ala dzikrika, wa syukrika, wa husni ibaadatika

(Ya Allah, bantulah aku agar selalu bisa berdzikir [mengingat]-Mu, bersyukur kepada-Mu dan bagus dalam beribadah kepada-Mu)."

📚 HR. Abu Dawud
Lihat: Shahih Al-Jaami', no. 7969

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan seuntai wasiat kepada Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu untuk tidak meninggalkan doa yang diucapkan saat sebelum salam dalam shalat. Sebuah tuntunan mulia yang dipanjatkan sesaat sebelum mengakhiri shalat.

Semoga kita termasuk orang-orang yang ditolong Allah Ta'ala untuk senantiasa bisa berdzikir, bersyukur dan bagus ibadahnya. Semoga Allah Ta'ala menerima setiap amal ibadah kita.

📝 Sumber:
✍ditulis oleh: al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
@fawaidsolo

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip

🌋🔥💥
EFEK KERUSAKAN DARI SUATU KEMAKSIATAN AKAN KEMBALI KE PELAKUNYA SENDIRI

💬 Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala berkata,

ما عُصي الله بشيء إلا أفسده على صاحبه ؛
فمن عصا الله بماله أفسده عليه ،
ومَن عصاه بجاهه أفسده عليه ،
ومَن عصاه بلسانه أو قلبه أو عضو مِن أعضائه أفسده عليه ، وإنْ لم يشعر بفساده

“Tidaklah Allah dimaksiati dengan sesuatu melainkan Allah timpakan kerusakannya kepada pelakunya. Siapa yang bermaksiat kepada Allah dengan hartanya, maka Allah timpakan kerusakan kepadanya dengan hartanya. Siapa yang bermaksiat kepada Allah dengan kedudukannya, maka Allah timpakan kerusakan kepadanya dengan kedudukannya. Serta siapa yang bermaksiat kepada Allah dengan lisannya atau hatinya atau dengan anggota tubuhnya yang lain, maka Allah timpakan kerusakan kepadanya dengan anggota tubuhnya tersebut, meskipun dia tidak menyadari kerusakannya.”

📚 Ash-Shawaiqul Mursalah, 3/865

📝 Sumber:
@qoulussalaf

🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip