Sebenarnya ga ada perbedaan yang "wah" dari orang orang kaya yang ada di sekeliling kita dengan orang yang biasa saja,
Perbedaan nya cuma ada pada cara mengelola "uang", kalo kamu tau beberapa kebiasaan mengelola uang orang kaya yang sudah saya terapkan ini, maka saya yakin kamu pun bisa mencapainya.
Perbedaan nya cuma ada pada cara mengelola "uang", kalo kamu tau beberapa kebiasaan mengelola uang orang kaya yang sudah saya terapkan ini, maka saya yakin kamu pun bisa mencapainya.
1. Utamakan Fungsi
Orang kaya tidak mengalokasikan uangnya pada sesuatu yang konsumtif. Mereka selalu bisa memilih mana barang yang dibutuhkan dan mana yang sekedar diinginkan.
Mereka lebih mengutamakan fungsi ketimbang gengsi,
Saat kelas menengah ngehe rela membeli gadget atau kendaraan mahal dengan cara berhutang, mereka lebih memilih menggunakan gadget atau kendaraan sesuai kebutuhan dengan budget yang pas, tidak terlalu mahal.
Gengsi menurut mereka tidak penting, apa untungnya pamer kepada orang yang tidak begitu peduli dengan kita?
Sayapun selalu memilih gadget atau kendaraan yang sesuai kebutuhan, bukan karena gengsi, karena gengsi tidak dibawa mati.
Saat mereka menginginkan suatu barang, mereka akan membeli barang tersebut saat memiliki aset liquid senilai 5x lipat dari harga barang yang diinginkan.
Jadi misalkan mereka mau beli mobil seharga 1 milyar, maka mereka harus memiliki aset liquid senilai 5 milyar dulu baru membeli mobil yang diinginkan tersebut.
2. Berjualan
Ayah Saya adalah seorang penjual jam tangan, kakak saya juga seorang penjual,
Secara tidak langsung saya telah diajarkan berjualan sejak kecil & paham arti kata "berjuang"
Semua fasilitas yang kita miliki saat ini adalah hasil perjuangan orangtua yang didapatkan dengan susah payah.
Berjualan adalah salah satu cara membuat uang menjadi uang yang lebih banyak lagi.
Saat orang biasa malu untuk berjualan, Saya sudah mulai jualan saat masih berseragam SMA, untuk apa malu jualan? Toh pada dasarnya kita semua adalah penjual.
Karyawanpun menjual jasanya untuk memajukan perusahaan, jadi daripada perusahaan orang yang maju, bagaimana kalau kita belajar jualan dari sekarang untuk memperbesar perusahaan kita sendiri ke depannya hehehe...
3. Investasi
Ketika orang biasa lebih memilih mengeluarkan uang untuk mendapat impresi dari orang, orang kaya lebih memilih menginvestasikan uang untuk mempertahankan nilai, atau menambah income, mereka membeli emas untuk investasi jangka panjang, membeli rumah untuk dikontrakkan, membeli reksadana untuk tabungan di hari tua, dan ada investasi paling penting untuk melipatgandakan pendapatan & tidak akan pernah rugi.
Investasi tersebut adalah pada diri sendiri berupa "ilmu",
Saya sering kali mengikuti workshop dari nilai ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah, semua saya lakukan untuk mengupgrade diri saya.
Dan uang yang saya keluarkan untuk ilmu, selalu kembali berkali lipat lebih banyak!
Saat orang biasa menganggap ilmu itu mahal, saya berpikir sebaliknya, ilmu dapat mengantar Saya berlipat lipat lebih menguntungkan.
Hal itu yang dirasakan oleh para reseller saya di dropshipaja.com yang selalu dapet ilmu-ilmu gratisan dari top seller dan juga mentor, makanya pencapaian mereka ga main-main.
Ingat, uang bisa habis kapan saja, tapi ilmu akan menjaga kita dimanapun kita berada.
Kalo kamu memahami 3 pemikiran orang kaya ini dan emnerapkan dalam kehidupan, saya yakin kamu juga akan naik level menjadi orang kaya 😎
Orang kaya tidak mengalokasikan uangnya pada sesuatu yang konsumtif. Mereka selalu bisa memilih mana barang yang dibutuhkan dan mana yang sekedar diinginkan.
Mereka lebih mengutamakan fungsi ketimbang gengsi,
Saat kelas menengah ngehe rela membeli gadget atau kendaraan mahal dengan cara berhutang, mereka lebih memilih menggunakan gadget atau kendaraan sesuai kebutuhan dengan budget yang pas, tidak terlalu mahal.
Gengsi menurut mereka tidak penting, apa untungnya pamer kepada orang yang tidak begitu peduli dengan kita?
Sayapun selalu memilih gadget atau kendaraan yang sesuai kebutuhan, bukan karena gengsi, karena gengsi tidak dibawa mati.
Saat mereka menginginkan suatu barang, mereka akan membeli barang tersebut saat memiliki aset liquid senilai 5x lipat dari harga barang yang diinginkan.
Jadi misalkan mereka mau beli mobil seharga 1 milyar, maka mereka harus memiliki aset liquid senilai 5 milyar dulu baru membeli mobil yang diinginkan tersebut.
2. Berjualan
Ayah Saya adalah seorang penjual jam tangan, kakak saya juga seorang penjual,
Secara tidak langsung saya telah diajarkan berjualan sejak kecil & paham arti kata "berjuang"
Semua fasilitas yang kita miliki saat ini adalah hasil perjuangan orangtua yang didapatkan dengan susah payah.
Berjualan adalah salah satu cara membuat uang menjadi uang yang lebih banyak lagi.
Saat orang biasa malu untuk berjualan, Saya sudah mulai jualan saat masih berseragam SMA, untuk apa malu jualan? Toh pada dasarnya kita semua adalah penjual.
Karyawanpun menjual jasanya untuk memajukan perusahaan, jadi daripada perusahaan orang yang maju, bagaimana kalau kita belajar jualan dari sekarang untuk memperbesar perusahaan kita sendiri ke depannya hehehe...
3. Investasi
Ketika orang biasa lebih memilih mengeluarkan uang untuk mendapat impresi dari orang, orang kaya lebih memilih menginvestasikan uang untuk mempertahankan nilai, atau menambah income, mereka membeli emas untuk investasi jangka panjang, membeli rumah untuk dikontrakkan, membeli reksadana untuk tabungan di hari tua, dan ada investasi paling penting untuk melipatgandakan pendapatan & tidak akan pernah rugi.
Investasi tersebut adalah pada diri sendiri berupa "ilmu",
Saya sering kali mengikuti workshop dari nilai ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah, semua saya lakukan untuk mengupgrade diri saya.
Dan uang yang saya keluarkan untuk ilmu, selalu kembali berkali lipat lebih banyak!
Saat orang biasa menganggap ilmu itu mahal, saya berpikir sebaliknya, ilmu dapat mengantar Saya berlipat lipat lebih menguntungkan.
Hal itu yang dirasakan oleh para reseller saya di dropshipaja.com yang selalu dapet ilmu-ilmu gratisan dari top seller dan juga mentor, makanya pencapaian mereka ga main-main.
Ingat, uang bisa habis kapan saja, tapi ilmu akan menjaga kita dimanapun kita berada.
Kalo kamu memahami 3 pemikiran orang kaya ini dan emnerapkan dalam kehidupan, saya yakin kamu juga akan naik level menjadi orang kaya 😎
Kelebihan bisnis dropship yang juga jadi kelemahan!
Era internet memudahkan orang yang ga punya modal untuk bisa jualan, salah satunya pake sistem dropship yang bener-bener meminimalisir resiko bahkan zero resiko karena tanpa modal.
Tapi sayang kelebihan ini juga bisa jadi kekurangan...
Karena tanpa modal dan tanpa resiko, membuat orang yang mulai jualan pake sistem dropship begini jadi males-malesan.
Mereka mikir:
“jualan santai aja lah, orang kalo ga laku juga ga rugi”
Era internet memudahkan orang yang ga punya modal untuk bisa jualan, salah satunya pake sistem dropship yang bener-bener meminimalisir resiko bahkan zero resiko karena tanpa modal.
Tapi sayang kelebihan ini juga bisa jadi kekurangan...
Karena tanpa modal dan tanpa resiko, membuat orang yang mulai jualan pake sistem dropship begini jadi males-malesan.
Mereka mikir:
“jualan santai aja lah, orang kalo ga laku juga ga rugi”
Nah, mindset begini yang buat jadi ga berkembang.
Makanya kalo orang males ketemu sistem dropship tapi ga punya circle yang positif dan produktif yaa hidupnya bakalan tetep gitu-gitu aja. Karena ga ada “greget” jualannya.
Beda sama orang yang berani nyetok barang untuk dijual.
Saat kita nyetok barang untuk dijual, udah keluar modal, maka otak akan dipaksa berpikir keras “gimana ya barang ini cepet lakunya?”
Nah, pikiran begitu yang buat dia jadi rajin & kreatif untuk jualan terus-terusan.
Makanya reseller dropshipaja.com yan incomenya gila-gilaan biasanya mereka adalah orang yang berani nyetok produk.
Ada juga yang ga nyetok tapi incomenya gila, yaitu mereka yang mindsetnya udah bener dan punya GOAL harian untuk closing dalam jumlah tertentu.
Makanya dalam grup member selalu ada yang kasih ilmu dan semangat, karena emang “circle” itu berpengaruh untuk mindset & actionmu.
Buat kamu yang lagi bisnis dropship, cobain deh buat target bulanan.
Misalnya dalam sebulan mau punya income minimal 3juta,
Berarti dalam 1 hari kamu harus mendapatkan profit sebesar:
Rp. 3.000.000 : 30 hari = Rp.100.000. Nah kalo per produk kamu profit 20ribu, berarti dalam sehari minimal harus bisa laku 5 produk agar dapet profit bersih per day Rp. 100.000.
Nanti kalo target 3juta perbulan udah terpenuhi, mulai upgrade target yang lebih besar lagi dan lagi.
Karena kalo ga ada target, hidupmu akan gitu-gitu aja dengan income yang tetap "recehan"
Ga mau kan?
Makanya kalo orang males ketemu sistem dropship tapi ga punya circle yang positif dan produktif yaa hidupnya bakalan tetep gitu-gitu aja. Karena ga ada “greget” jualannya.
Beda sama orang yang berani nyetok barang untuk dijual.
Saat kita nyetok barang untuk dijual, udah keluar modal, maka otak akan dipaksa berpikir keras “gimana ya barang ini cepet lakunya?”
Nah, pikiran begitu yang buat dia jadi rajin & kreatif untuk jualan terus-terusan.
Makanya reseller dropshipaja.com yan incomenya gila-gilaan biasanya mereka adalah orang yang berani nyetok produk.
Ada juga yang ga nyetok tapi incomenya gila, yaitu mereka yang mindsetnya udah bener dan punya GOAL harian untuk closing dalam jumlah tertentu.
Makanya dalam grup member selalu ada yang kasih ilmu dan semangat, karena emang “circle” itu berpengaruh untuk mindset & actionmu.
Buat kamu yang lagi bisnis dropship, cobain deh buat target bulanan.
Misalnya dalam sebulan mau punya income minimal 3juta,
Berarti dalam 1 hari kamu harus mendapatkan profit sebesar:
Rp. 3.000.000 : 30 hari = Rp.100.000. Nah kalo per produk kamu profit 20ribu, berarti dalam sehari minimal harus bisa laku 5 produk agar dapet profit bersih per day Rp. 100.000.
Nanti kalo target 3juta perbulan udah terpenuhi, mulai upgrade target yang lebih besar lagi dan lagi.
Karena kalo ga ada target, hidupmu akan gitu-gitu aja dengan income yang tetap "recehan"
Ga mau kan?
Hati-hati saat profit bisnismu mulai melesat!
Kalo baca judul diatas gimana reaksimu?
Mungkin akan mikir “masa kalo profit lagi melesat malah suruh hati-hati sih!”
Padahal ini bukan klikbait, tapi emang beneran harus hati-hati saat kamu mulai naik level income.
Dulu mulai bisnis dengan modal minim adalah suatu seni yang mengasyikan, dengan sebuah keterbatasan, otak akan melar karena dipaksa berpikir menghasilkan lebih banyak dengan sesuatu yang ada.
Dulu saya mengalaminya dan ternyata benar modal utama adalah otak kreatif yang akhirnya bisa menghasilkan income yang melesat pesat dengan profit yang berlipat-lipat.
Saya hampir aja khilaf saat tiba-tiba bisnis saya melesat secepat itu.
Untungnya saya memiliki teman dan mentor yang selalu mengingatkan untuk berhati-hati dengan hati.
Kalo baca judul diatas gimana reaksimu?
Mungkin akan mikir “masa kalo profit lagi melesat malah suruh hati-hati sih!”
Padahal ini bukan klikbait, tapi emang beneran harus hati-hati saat kamu mulai naik level income.
Dulu mulai bisnis dengan modal minim adalah suatu seni yang mengasyikan, dengan sebuah keterbatasan, otak akan melar karena dipaksa berpikir menghasilkan lebih banyak dengan sesuatu yang ada.
Dulu saya mengalaminya dan ternyata benar modal utama adalah otak kreatif yang akhirnya bisa menghasilkan income yang melesat pesat dengan profit yang berlipat-lipat.
Saya hampir aja khilaf saat tiba-tiba bisnis saya melesat secepat itu.
Untungnya saya memiliki teman dan mentor yang selalu mengingatkan untuk berhati-hati dengan hati.
Mungkin kamu juga pernah merasakan euforia kebahagiaan berlebih saat bisnis melesat dan melihat angka-angka di rekening mendadak gendut banyak nambah “0” nya? Hehehe…
Saat euforia itu muncul, banyak yang salah mengambil langkah dan mendadak jadi konsumtif langsung membeli gadget mahal, mobil mahal, dan barang konsumtif lainnya.
Tapi dibarengi dengan keberatan mengeluarkan uang lebih besar untuk diputar kembali dalam bisnis.
Contoh:
Mendadak profit melesat ke 100juta, apakah Anda rela 50jutanya diputar lagi untuk budget iklan, atau tambah team, investasi ilmu, beli alat produksi, dan lain sebagainya?
Sayangnya ga semua orang rela, mereka lebih rela untuk adu gengsi dengan kawan, tetangga, atau sodaranya. Hal itu yang membuat bisnis stuck dan sulit maju!
Bisnis itu seperti memiliki anak, semakin membesar anak itu akan semakin besar juga biaya hidupnya. Maka putarlah profit ke dalam bisnis lagi dan biarkan dia menggulung terus seperti bola salju yang semakin besar. Jangan malah pelit dan salah mengalokasikan dana!
Karena kalo ngejar gengsi itu ga akan ada habisnya...
Inget tujuan kita untuk menjadi kaya, bukan sekedar terlihat kaya ^^
Saat euforia itu muncul, banyak yang salah mengambil langkah dan mendadak jadi konsumtif langsung membeli gadget mahal, mobil mahal, dan barang konsumtif lainnya.
Tapi dibarengi dengan keberatan mengeluarkan uang lebih besar untuk diputar kembali dalam bisnis.
Contoh:
Mendadak profit melesat ke 100juta, apakah Anda rela 50jutanya diputar lagi untuk budget iklan, atau tambah team, investasi ilmu, beli alat produksi, dan lain sebagainya?
Sayangnya ga semua orang rela, mereka lebih rela untuk adu gengsi dengan kawan, tetangga, atau sodaranya. Hal itu yang membuat bisnis stuck dan sulit maju!
Bisnis itu seperti memiliki anak, semakin membesar anak itu akan semakin besar juga biaya hidupnya. Maka putarlah profit ke dalam bisnis lagi dan biarkan dia menggulung terus seperti bola salju yang semakin besar. Jangan malah pelit dan salah mengalokasikan dana!
Karena kalo ngejar gengsi itu ga akan ada habisnya...
Inget tujuan kita untuk menjadi kaya, bukan sekedar terlihat kaya ^^
Namanya adalah Jessica Lin
Seorang pengusaha muda yang baru baru ini berhasil berkolaborasi dengan artis korea "Han Ji Pyeong" dan menjual 400.000 produk skincare setiap bulannya.
Dalam waktu 5 tahun Jessica berhasil membuat 6 brand skincare dan laris dipasaran hanya dari modal saat menjadi karyawan di salah satu perusahaan di Indonesia, tanpa investor sama sekali & benar - benar merintis dari 0.
Di dalam sesi wawancara ini, saya berkesempatan untuk bertanya soal cara ia membuat bisnisnya berkembang, apa saja aktivitas marketingnya, sampai bongkar penghasilan perbulannya.
Penasaran? Silahkan klik link https://youtu.be/dDfmQHad3ic untuk menonton ya
Seorang pengusaha muda yang baru baru ini berhasil berkolaborasi dengan artis korea "Han Ji Pyeong" dan menjual 400.000 produk skincare setiap bulannya.
Dalam waktu 5 tahun Jessica berhasil membuat 6 brand skincare dan laris dipasaran hanya dari modal saat menjadi karyawan di salah satu perusahaan di Indonesia, tanpa investor sama sekali & benar - benar merintis dari 0.
Di dalam sesi wawancara ini, saya berkesempatan untuk bertanya soal cara ia membuat bisnisnya berkembang, apa saja aktivitas marketingnya, sampai bongkar penghasilan perbulannya.
Penasaran? Silahkan klik link https://youtu.be/dDfmQHad3ic untuk menonton ya
Belief System & Alam Bawah Sadar...
Setiap orang sebenernya punya potensi sukses yang besar dalam dirinya.
Sayang aja semua itu terkubur oleh banyaknya mental block yang terinstall dalam pikirannya.
Sehingga banyak muncul rasa takut untuk mengerjakan sesuatu.
Hal ini berkaitan dengan “belief system” yang salah sehingga hidupnya sulit untuk maju. Nah sayangnya mengubah belief system itu ga mudah, tapi juga ga sulit kalo tau caranya.
Setiap orang sebenernya punya potensi sukses yang besar dalam dirinya.
Sayang aja semua itu terkubur oleh banyaknya mental block yang terinstall dalam pikirannya.
Sehingga banyak muncul rasa takut untuk mengerjakan sesuatu.
Hal ini berkaitan dengan “belief system” yang salah sehingga hidupnya sulit untuk maju. Nah sayangnya mengubah belief system itu ga mudah, tapi juga ga sulit kalo tau caranya.
Kenapa saya bilang ga mudah?
Karena dalam pikiran manusia itu ada yang namanya alam sadar dan alam bawah sadar.
Nah belief system terinstal dalam alam bawah sadar, diantara alam sadar dan alam bawah sadar ada yang namanya “critical area” yaitu area kritis yang sulit ditembus.
Artinya, kamu harus mengalami suatu kejadian yang berkesan ataupun bertemu dengan orang yang kamu anggap hebat. Sehingga kejadian atau perkataan orang itu bisa langsung menembus “critical area” dan masuk ke alam bawah sadarmu.
Contoh:
Misalkan ada orang yang keuangannya sulit lalu ngomong ke kamu tentang cara menjadi kaya, apakah kamu akan percaya dan mendengarkan dia? Saya yakin nggak, karena “critical area” ga tertembus.
Orang kere kok ngomong jadi kaya.
Omongannya hanya menjadi angin lewat yang tidak kamu percayai.
Tapi kalo ada orang yang berhasil mendapatkan ratusan juta hingga milyaran perbulan, terus kamu ditawari untuk mendapatkan penghasilan sebesar itu, apakah kamu akan mendengarkannya?
Saya yakin jawabannya “iya” karena orang tersebut berbicara dengan bukti.
Otomatis “critical area” tertembus dan alam bawah sadarmu menerima apa yang dia katakan.
Perlahan tapi pasti “belief system” mu akan berubah mengikuti mentor yang kamu percayai tadi.
Padahal mungkin omongan orang kere dan si orang kaya tadi isinya sama, tapi karena background yang ngomong berbeda, kamu akan berbeda juga penerimaannya.
Jadi, kalo mau mindset “miskin” mu berubah, cobalah cari orang yang bisa mempengaruhi pikiranmu dan ikuti perkataan dia. Kalo saya pribadi sih selalu cari seorang mentor dan hal itu yang mengantarkan saya ada di posisi saat ini.
Dirimu di masa depan tergantung pola pikirmu saat ini,
Hati-hati...
Karena dalam pikiran manusia itu ada yang namanya alam sadar dan alam bawah sadar.
Nah belief system terinstal dalam alam bawah sadar, diantara alam sadar dan alam bawah sadar ada yang namanya “critical area” yaitu area kritis yang sulit ditembus.
Artinya, kamu harus mengalami suatu kejadian yang berkesan ataupun bertemu dengan orang yang kamu anggap hebat. Sehingga kejadian atau perkataan orang itu bisa langsung menembus “critical area” dan masuk ke alam bawah sadarmu.
Contoh:
Misalkan ada orang yang keuangannya sulit lalu ngomong ke kamu tentang cara menjadi kaya, apakah kamu akan percaya dan mendengarkan dia? Saya yakin nggak, karena “critical area” ga tertembus.
Orang kere kok ngomong jadi kaya.
Omongannya hanya menjadi angin lewat yang tidak kamu percayai.
Tapi kalo ada orang yang berhasil mendapatkan ratusan juta hingga milyaran perbulan, terus kamu ditawari untuk mendapatkan penghasilan sebesar itu, apakah kamu akan mendengarkannya?
Saya yakin jawabannya “iya” karena orang tersebut berbicara dengan bukti.
Otomatis “critical area” tertembus dan alam bawah sadarmu menerima apa yang dia katakan.
Perlahan tapi pasti “belief system” mu akan berubah mengikuti mentor yang kamu percayai tadi.
Padahal mungkin omongan orang kere dan si orang kaya tadi isinya sama, tapi karena background yang ngomong berbeda, kamu akan berbeda juga penerimaannya.
Jadi, kalo mau mindset “miskin” mu berubah, cobalah cari orang yang bisa mempengaruhi pikiranmu dan ikuti perkataan dia. Kalo saya pribadi sih selalu cari seorang mentor dan hal itu yang mengantarkan saya ada di posisi saat ini.
Dirimu di masa depan tergantung pola pikirmu saat ini,
Hati-hati...
Awali pagi dengan “mantra”
Satu hal yang rutin saya lakukan dalam memulai pagi adalah dengan incantation.
Incantation diperkenalkan oleh Anthony Robbins, Ia mengatakan bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh apa yang dipercayainya (people are believe driven). Segala tindakan kita, dipengaruhi oleh apa-apa yang kita percayai.
Dan kata-kata tersebut akan otomatis terinstalasi dalam belief system jika dilakukan dengan berulang kali dan penuh perasaan. Mirip deh kaya install aplikasi di gadget atau laptop…
Dan kata-kata tersebut akan otomatis terinstalasi dalam belief system jika dilakukan dengan berulang kali dan penuh perasaan.
Satu hal yang rutin saya lakukan dalam memulai pagi adalah dengan incantation.
Incantation diperkenalkan oleh Anthony Robbins, Ia mengatakan bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh apa yang dipercayainya (people are believe driven). Segala tindakan kita, dipengaruhi oleh apa-apa yang kita percayai.
Dan kata-kata tersebut akan otomatis terinstalasi dalam belief system jika dilakukan dengan berulang kali dan penuh perasaan. Mirip deh kaya install aplikasi di gadget atau laptop…
Dan kata-kata tersebut akan otomatis terinstalasi dalam belief system jika dilakukan dengan berulang kali dan penuh perasaan.
Berikut adalah cara melakukan incantation:
- Membuat kalimat positif tanpa kata jangan, tidak, dan bukan.
- Menggunakan kalimat “saat ini, sekarang”
- Diucapkan secara berulang minimal 10x dalam satu kalimat.
- Ucapkan dengan senyuman, antusias, penuh keyakinan, dan perasaan bersyukur.
Contoh Incantation:
“Pagi ini saya mengizinkan diri saya tambah sehat, tambah kaya, tambah bahagia, tambah keimanannya”
“Hari ini saya mengizinkan diri ini tambah semangat, rajin berjuang, dan sukses luar biasa”
Lakukan incantation ini secara berulang, bisa dilakukan pagi, siang atau malam.
Hal ini akan secara perlahan menghancurkan mental block kamu dan juga menginstall belief system yang positif ke dalam alam bawah sadar.
Selamat mencoba...
- Membuat kalimat positif tanpa kata jangan, tidak, dan bukan.
- Menggunakan kalimat “saat ini, sekarang”
- Diucapkan secara berulang minimal 10x dalam satu kalimat.
- Ucapkan dengan senyuman, antusias, penuh keyakinan, dan perasaan bersyukur.
Contoh Incantation:
“Pagi ini saya mengizinkan diri saya tambah sehat, tambah kaya, tambah bahagia, tambah keimanannya”
“Hari ini saya mengizinkan diri ini tambah semangat, rajin berjuang, dan sukses luar biasa”
Lakukan incantation ini secara berulang, bisa dilakukan pagi, siang atau malam.
Hal ini akan secara perlahan menghancurkan mental block kamu dan juga menginstall belief system yang positif ke dalam alam bawah sadar.
Selamat mencoba...
Kapan ya punya bisnis...
Kapan ya...
Kapan ya...
Giliran ada peluang bisnis bagus ga pernah take action buat ambil peluang!
Orang lemah biasanya emang cuma bisa berandai-andai doang.
Jadi inget belom lama ini saya ketemu sama supir gocar yang ternyata kenal saya karena sering liat youtube, dia cerita panjang lebar dan bilang mau coba bisnis dropship dengan join di dropshipaja.com tapi untuk join jadi reseller aja uangnya ga cukup karena hasil dari gocar cuma cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Dari situ saya jadi kepikiran untuk buat promo join jadi reseller dropshipaja.com biar lebih terjangkau, sehingga makin banyak orang bisa cuan dari produk yang udah terbukti laris.
Kapan ya...
Kapan ya...
Giliran ada peluang bisnis bagus ga pernah take action buat ambil peluang!
Orang lemah biasanya emang cuma bisa berandai-andai doang.
Jadi inget belom lama ini saya ketemu sama supir gocar yang ternyata kenal saya karena sering liat youtube, dia cerita panjang lebar dan bilang mau coba bisnis dropship dengan join di dropshipaja.com tapi untuk join jadi reseller aja uangnya ga cukup karena hasil dari gocar cuma cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Dari situ saya jadi kepikiran untuk buat promo join jadi reseller dropshipaja.com biar lebih terjangkau, sehingga makin banyak orang bisa cuan dari produk yang udah terbukti laris.
Kesalahan Fatal Pertanyaan Pemula Yang Sering Dilakukan Di Internet!
He he... saya mau jelasin kenapa sih hal -hal ini ga boleh ditanyakan saat kamu baru kenal saya, orang lain, atau teman - teman pebisnis lainnya. Efek nanya ini beragam...
Kamu bisa di bully, ga bakal dianggap selevel (dalam artian, ah ini orang newbie males gw pasti nanti kerjaannya jadi pengemis ilmu dan ngerepotin), bahkan dianggap angin lalu.
He he... saya mau jelasin kenapa sih hal -hal ini ga boleh ditanyakan saat kamu baru kenal saya, orang lain, atau teman - teman pebisnis lainnya. Efek nanya ini beragam...
Kamu bisa di bully, ga bakal dianggap selevel (dalam artian, ah ini orang newbie males gw pasti nanti kerjaannya jadi pengemis ilmu dan ngerepotin), bahkan dianggap angin lalu.
1. Omset lu sekarang berapa?
Kenal juga belum udah nanya omset, biasa kalo dibilangin ga boleh nanya jawabannya :
"ya kan buat nambah - nambah semangat berwirausaha aja "
Pret...
Kalau memang cuma buat nambah semangat berwirausaha ga usah deh jadi pengusaha, karena pengusaha tau caranya untuk memotivasi diri.
Jangan pernah tanya ini ke orang yang baru kamu kenal... kalau udah kenal dekat pasti rahasia dapur juga dibongkar, ini hal paling sensitif. Ibarat nanya, istri lu pake celana dalam warna apa hari ini? Gimana? Pengen mukul kan? 🙂
Orang bisa ga respect luar dalam, hati - hati.
Kenal juga belum udah nanya omset, biasa kalo dibilangin ga boleh nanya jawabannya :
"ya kan buat nambah - nambah semangat berwirausaha aja "
Pret...
Kalau memang cuma buat nambah semangat berwirausaha ga usah deh jadi pengusaha, karena pengusaha tau caranya untuk memotivasi diri.
Jangan pernah tanya ini ke orang yang baru kamu kenal... kalau udah kenal dekat pasti rahasia dapur juga dibongkar, ini hal paling sensitif. Ibarat nanya, istri lu pake celana dalam warna apa hari ini? Gimana? Pengen mukul kan? 🙂
Orang bisa ga respect luar dalam, hati - hati.
2. Sekarang jualan dimana? Cara Masarinnya gimana? Coba dong liat caranya & ajarin cara yang sama ke saya, sekalian websitenya dong, eh pengen dateng ke kantor dong buat mempelajari semua sistem dan dapur lo.
Misal, kamu pengen bangun rumah sendiri, tapi kamu males minta tolong tukang bangunan karena bayarnya mahal, nah kamu minta tolong temenmu untuk bangun itu tapi nanti kalau sudah jadi itu rumah untuk kamu.
Dengan alasan pertemanan, tetapi malah di luar etika. Itu sungguh tidak baik.
Ingat, kalau ga kenal jangan begitu...
ga ada mentor yang mau ngajarin hal - hal baik untuk Anda kalau seperti ini, mereka akan ilfeel & ga respect sama sekali!
Kalau saya sih yang kayak gini bakal saya KACANGIN. Cape euy ga ada sopan santun.
Misal, kamu pengen bangun rumah sendiri, tapi kamu males minta tolong tukang bangunan karena bayarnya mahal, nah kamu minta tolong temenmu untuk bangun itu tapi nanti kalau sudah jadi itu rumah untuk kamu.
Dengan alasan pertemanan, tetapi malah di luar etika. Itu sungguh tidak baik.
Ingat, kalau ga kenal jangan begitu...
ga ada mentor yang mau ngajarin hal - hal baik untuk Anda kalau seperti ini, mereka akan ilfeel & ga respect sama sekali!
Kalau saya sih yang kayak gini bakal saya KACANGIN. Cape euy ga ada sopan santun.
3. Yakin bisa berhasil? Ah ga mungkin... ah tipu - tipu aja ah, percuma dipraktekkin, meski saya belum praktek, tapi logikanya ga masuk menurut saya.
Pernah lihat orang seperti ini? Wah... ini orang dibuang saja, ini udah beda level dengan kita, isi dompet juga pasti beda jauh.
Jangan pernah melakukan hal ini pada orang yang baru kenal bahkan mentormu sekalipun, seandainya apa yang terjadi memang tidak sesuai dengan kenyataan, jangan didebat dan dianggap angin lalu.
Setiap saya mengikuti pelatihan / pembelajaran / seminar, apa yang baik saya ambil, yang ga baik saya buang. Jangan pernah mempertanyakan.
Sering kali orang tidak bisa bedain mana nanya mana mempertanyakan. Yang ga sopan adalah habis nanya, malah mempertanyakan, tapi pas ditanya sudah praktek belum? Belum...
Situ sehat ? udah mandi pake lifebuoy?
Pernah lihat orang seperti ini? Wah... ini orang dibuang saja, ini udah beda level dengan kita, isi dompet juga pasti beda jauh.
Jangan pernah melakukan hal ini pada orang yang baru kenal bahkan mentormu sekalipun, seandainya apa yang terjadi memang tidak sesuai dengan kenyataan, jangan didebat dan dianggap angin lalu.
Setiap saya mengikuti pelatihan / pembelajaran / seminar, apa yang baik saya ambil, yang ga baik saya buang. Jangan pernah mempertanyakan.
Sering kali orang tidak bisa bedain mana nanya mana mempertanyakan. Yang ga sopan adalah habis nanya, malah mempertanyakan, tapi pas ditanya sudah praktek belum? Belum...
Situ sehat ? udah mandi pake lifebuoy?
4. Pengemis & Fakir Ilmu
Tolong dong ajarin, kan kamu udah kaya, masa ajarin aja ga mau... tolong pliss... bisa kan?
PRET! Siapa yang mau ngajarin orang yang cuma bisa nyusahin orang lain ngemis ilmu... kenal saja engga kok udah berani - beraninya seperti ini, aduh.
Kira - kira, kalau kamu lagi nyasar dijalan, terus minta tolong orang anterin ke rumahmu dimana perjalanannya 30km dan minta tolong dia bayarin taksi, siapa yang mau?
Kadang - kadang saya suka gemes... karena kalau dilakukan ke orang lain ini bisa blunder & di bully habis di komunitas. Ga sopan....
Kenalan dulu jangan asal - asal minta karena ga ada yang peduli denganmu mau dia kaya, miskin, sehat, sakit, sukses, ga ada yang peduli kalau kamu ga punya etika yang baik.
“Attitude is like a price tag, it shows how valuable you are”
Tolong dong ajarin, kan kamu udah kaya, masa ajarin aja ga mau... tolong pliss... bisa kan?
PRET! Siapa yang mau ngajarin orang yang cuma bisa nyusahin orang lain ngemis ilmu... kenal saja engga kok udah berani - beraninya seperti ini, aduh.
Kira - kira, kalau kamu lagi nyasar dijalan, terus minta tolong orang anterin ke rumahmu dimana perjalanannya 30km dan minta tolong dia bayarin taksi, siapa yang mau?
Kadang - kadang saya suka gemes... karena kalau dilakukan ke orang lain ini bisa blunder & di bully habis di komunitas. Ga sopan....
Kenalan dulu jangan asal - asal minta karena ga ada yang peduli denganmu mau dia kaya, miskin, sehat, sakit, sukses, ga ada yang peduli kalau kamu ga punya etika yang baik.
“Attitude is like a price tag, it shows how valuable you are”
Belajar Cape - Cape, Ujungnya Nganggur Juga!
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2021 tercatat mencapai 8,75 juta orang. Tingkat pengangguran tertinggi adalah lulusan sekolah menengah kejuruan dengan persentase 9,84 persen.
Bagi saya justru ini angka yang bagus, karena semakin nganggur seseorang maka semakin besar peluangnya untuk menghasilkan income.
Ingat, saat kita belajar dari TK - Kuliah selama 18 tahun, kita belajar skill untuk bisa bekerja bukan skill untuk bisnis.
Sehingga kita bisa gunakan skill itu untuk menghasilkan uang dengan bekerja.
Kalau mau bisnis apa kamu sudah punya skill? Ya belum...
Maka dari itu kamu yang mau bisnis harus belajar bagaimana mengasah skill bisnis, sehingga skill tersebut bisa menghasilkan uang.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2021 tercatat mencapai 8,75 juta orang. Tingkat pengangguran tertinggi adalah lulusan sekolah menengah kejuruan dengan persentase 9,84 persen.
Bagi saya justru ini angka yang bagus, karena semakin nganggur seseorang maka semakin besar peluangnya untuk menghasilkan income.
Ingat, saat kita belajar dari TK - Kuliah selama 18 tahun, kita belajar skill untuk bisa bekerja bukan skill untuk bisnis.
Sehingga kita bisa gunakan skill itu untuk menghasilkan uang dengan bekerja.
Kalau mau bisnis apa kamu sudah punya skill? Ya belum...
Maka dari itu kamu yang mau bisnis harus belajar bagaimana mengasah skill bisnis, sehingga skill tersebut bisa menghasilkan uang.
Tapi yang saya lihat, orang ga sadar, ketika ia mau mulai bisnis #EHH malah udah skeptis duluan.
Ditawarin bisnis A, bilangnya ga laku ah...
Ditawarin jualan di online, bilangnya ah gw gaptek
Ditawarin peluang usaha C, dibilang nanti kalau gagal gimana?
Nah, kalau kamu udah menutup diri untuk menerima peluang, otomatis ga bisa punya kesempatan untuk menjalankan bisnis.
Saya pernah bilang, kenapa orang susah tetap susah sedangkan yang kaya semakin kaya?
Semua karena mindset & mentalnya.
Tahu kapan harus menerima peluang, terbuka sama informasi, dan rela membayar mahal untuk belajar & tumbuh.
Jadi, kalau memang serius ingin jadi pengusaha, belajarlah skill untuk jadi pengusaha.
Sampai saat ini saya ga pernah berhenti belajar. Workshop - workshop selalu saya ikuti, terus sekarang udah mulai rutin baca buku.
Beberapa teman - teman yang jadi reseller dropshipaja.com juga sebenarnya sadar, kalau mereka belum ada skill untuk bisnis online, makanya mereka action sambil belajar.
Sama juga dengan kamu, kalau ga punya skill, belajar habis - habisan disana. Sampai skillmu bisa ditukar dengan uang.
Jadi, Kita harus terus belajar, supaya kita bisa jadi pengangguran & bisnis bisa menghasilkan ya !
Bedanya kalau orang - orang nganggur cari kerja, kalo kamu nganggur kemudian besarkan usaha. Hehe...
Ingat ga, kenapa ada orang - orang yang berhasil membangun Multiple Stream of Income?
Punya income yang banyak dari berbagai jenis bisnis gitu?
Karena mereka melihat peluang dan punya skill untuk menghasilkan uangnya.
Kenapa juga orang bisa jalanin bisnis tapi bisnisnya bisa jalan tanpa kehadiran orang tersebut?
Karena ia punya skill untuk membangun sistem dalam perusahaan.
Kalo skill ga punya ya ga bisa sampe segitunya, makanya perlu belajar lagi...
Bagi saya, sukses itu = skill + opportunity + effort to action.
Kalau skill ada, bisa ngeliat peluang, kemudian dia action gila - gilaan disana sudah pasti sukses dan itu adalah belief system yang saya percaya betul sehingga bisa mengantarkan saya sampai di titik ini.
Saya doakan kamu semoga jadi pengangguran yang sukses! 😁
Ditawarin bisnis A, bilangnya ga laku ah...
Ditawarin jualan di online, bilangnya ah gw gaptek
Ditawarin peluang usaha C, dibilang nanti kalau gagal gimana?
Nah, kalau kamu udah menutup diri untuk menerima peluang, otomatis ga bisa punya kesempatan untuk menjalankan bisnis.
Saya pernah bilang, kenapa orang susah tetap susah sedangkan yang kaya semakin kaya?
Semua karena mindset & mentalnya.
Tahu kapan harus menerima peluang, terbuka sama informasi, dan rela membayar mahal untuk belajar & tumbuh.
Jadi, kalau memang serius ingin jadi pengusaha, belajarlah skill untuk jadi pengusaha.
Sampai saat ini saya ga pernah berhenti belajar. Workshop - workshop selalu saya ikuti, terus sekarang udah mulai rutin baca buku.
Beberapa teman - teman yang jadi reseller dropshipaja.com juga sebenarnya sadar, kalau mereka belum ada skill untuk bisnis online, makanya mereka action sambil belajar.
Sama juga dengan kamu, kalau ga punya skill, belajar habis - habisan disana. Sampai skillmu bisa ditukar dengan uang.
Jadi, Kita harus terus belajar, supaya kita bisa jadi pengangguran & bisnis bisa menghasilkan ya !
Bedanya kalau orang - orang nganggur cari kerja, kalo kamu nganggur kemudian besarkan usaha. Hehe...
Ingat ga, kenapa ada orang - orang yang berhasil membangun Multiple Stream of Income?
Punya income yang banyak dari berbagai jenis bisnis gitu?
Karena mereka melihat peluang dan punya skill untuk menghasilkan uangnya.
Kenapa juga orang bisa jalanin bisnis tapi bisnisnya bisa jalan tanpa kehadiran orang tersebut?
Karena ia punya skill untuk membangun sistem dalam perusahaan.
Kalo skill ga punya ya ga bisa sampe segitunya, makanya perlu belajar lagi...
Bagi saya, sukses itu = skill + opportunity + effort to action.
Kalau skill ada, bisa ngeliat peluang, kemudian dia action gila - gilaan disana sudah pasti sukses dan itu adalah belief system yang saya percaya betul sehingga bisa mengantarkan saya sampai di titik ini.
Saya doakan kamu semoga jadi pengangguran yang sukses! 😁