This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Dengarkan & resapi dengan mendalam apa yang saya share dalam video ini tentang "uang"
Apa yang membuat saya berada di titik seperti ini adalah selalu bahagia saat melihat kesuksesan dan pencapaian orang lain.
Saat orang lain berhasil mencapai kesuksesan dan menguploadnya di sosial media, saya ikut bahagia agar vibrasinya sama, bahkan saya selalu mendoakan kebaikan kepada mereka.
Karena saya percaya doa yang kita utarakan untuk orang lain akan kembali pada diri kita.
Tapi sayangnya masih banyak orang yang iri dengki saat melihat kesuksesan orang lain. Mereka ini ga rela melihat teman atau saudaranya lebih sukses, secara ga sadar mereka mengisi dirinya dengan energi negatif.
Rata-rata orang yang iri dengki kaya gini ga akan pernah jadi apa-apa sih.
Semoga itu bukan kamu, karena saya yakin yang subscribe di chanel telegram saya ini adalah orang positif yang pikirannya selalu produktif dan memberdayakan. 🔥
Saat orang lain berhasil mencapai kesuksesan dan menguploadnya di sosial media, saya ikut bahagia agar vibrasinya sama, bahkan saya selalu mendoakan kebaikan kepada mereka.
Karena saya percaya doa yang kita utarakan untuk orang lain akan kembali pada diri kita.
Tapi sayangnya masih banyak orang yang iri dengki saat melihat kesuksesan orang lain. Mereka ini ga rela melihat teman atau saudaranya lebih sukses, secara ga sadar mereka mengisi dirinya dengan energi negatif.
Rata-rata orang yang iri dengki kaya gini ga akan pernah jadi apa-apa sih.
Semoga itu bukan kamu, karena saya yakin yang subscribe di chanel telegram saya ini adalah orang positif yang pikirannya selalu produktif dan memberdayakan. 🔥
Halo semua, akhirnya saya punya kesempatan wawancara sama salah satu teman saya yang kemarin sempat viral.
Namanya adalah Sarah Kiehl. Seorang pengusaha muda yang sukses membangun bisnis hingga punya ratusan karyawan diumur 24 tahun.
Yang saya salut dari sarah, ia berani meminta maaf atas kesalahan yang terjadi. Disini saya ga mau bilang dia benar / salah, tapi saya pengen ngajarin gimana cara dia sebagai anak muda membangun bisnisnya dengan kolaborasi (bukan superman yang segala macemnya dikerjain sendiri).
Sarah juga sempat menghadiahkan ibunya mobil mercy sebagai hadiah ulang tahun & betapa senangnya orang tua dikasih mobil, hehe
nah buat yang mau nonton bisa langsung klik https://youtu.be/bX2tJfjfcFw
selamat menonton
Namanya adalah Sarah Kiehl. Seorang pengusaha muda yang sukses membangun bisnis hingga punya ratusan karyawan diumur 24 tahun.
Yang saya salut dari sarah, ia berani meminta maaf atas kesalahan yang terjadi. Disini saya ga mau bilang dia benar / salah, tapi saya pengen ngajarin gimana cara dia sebagai anak muda membangun bisnisnya dengan kolaborasi (bukan superman yang segala macemnya dikerjain sendiri).
Sarah juga sempat menghadiahkan ibunya mobil mercy sebagai hadiah ulang tahun & betapa senangnya orang tua dikasih mobil, hehe
nah buat yang mau nonton bisa langsung klik https://youtu.be/bX2tJfjfcFw
selamat menonton
Begitu juga saat saya berhasil membeli mobil impian saya yaitu Ferrari, banyak juga yang bilang “kegedean pasak daripada tiang lo co!.” Mereka mengira saya tipe orang yang “memaksakan” membeli keinginan demi gengsi dan kelas sosial.
Wajar sih mereka menyangka saya memaksakan diri karena mereka tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Saya akan sedikit cerita bahwa sebenarnya saya tidak memaksakan diri, sengaja hal ini saya ceritakan agar tidak banyak orang yang salah kaprah dan mengikuti “gaya” hidup saya tanpa tau bagaimana saya memanage uangnya.
Sebenarnya saat saya memiliki mobil innova untuk operasional dan sempat kecelakaan di tol, saat itu juga saya bisa membeli Mercy yang sekarang saya miliki.
Tapi karena saya rasa belum perlu, saya lebih memilih memasukan innova yang kecelakaan itu ke asuransi biar irit hahaha… Tentunya uang yang sebenarnya bisa untuk beli Mercy saat itu lebih baik saya putarkan di bisnis.
Dan taukah kamu jauh sebelum beli ferrari saya juga sudah investasi ke beberapa bisnis dan tanah di daerah Jakarta Selatan. Jadi, saya tidak memaksakan diri sama sekali saat membeli ferrari, semua udah ada hitungannya.
Saya pribadi lebih baik uang diputar ke bisnis agar terus cuan, jika waktunya tiba barulah beli kesenangan. Jangan sampai dibalik, beli kesenangan dulu tapi nyicilnya ngos-ngosan… 😝
Wajar sih mereka menyangka saya memaksakan diri karena mereka tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Saya akan sedikit cerita bahwa sebenarnya saya tidak memaksakan diri, sengaja hal ini saya ceritakan agar tidak banyak orang yang salah kaprah dan mengikuti “gaya” hidup saya tanpa tau bagaimana saya memanage uangnya.
Sebenarnya saat saya memiliki mobil innova untuk operasional dan sempat kecelakaan di tol, saat itu juga saya bisa membeli Mercy yang sekarang saya miliki.
Tapi karena saya rasa belum perlu, saya lebih memilih memasukan innova yang kecelakaan itu ke asuransi biar irit hahaha… Tentunya uang yang sebenarnya bisa untuk beli Mercy saat itu lebih baik saya putarkan di bisnis.
Dan taukah kamu jauh sebelum beli ferrari saya juga sudah investasi ke beberapa bisnis dan tanah di daerah Jakarta Selatan. Jadi, saya tidak memaksakan diri sama sekali saat membeli ferrari, semua udah ada hitungannya.
Saya pribadi lebih baik uang diputar ke bisnis agar terus cuan, jika waktunya tiba barulah beli kesenangan. Jangan sampai dibalik, beli kesenangan dulu tapi nyicilnya ngos-ngosan… 😝
Namanya adalah Justin / biasa disebut jess no limit. Dari bermain games, jess bisa membeli mobil impiannya yaitu Ferrari & Lambhorgini.
Bagaimana caranya kok bisa dari games bisa sukses & apa saja yang dia lakukan serta prinsip - prinsip apa yang justin pegang?
Tonton langsung disini : https://youtu.be/iuW5soXsljw
Bagaimana caranya kok bisa dari games bisa sukses & apa saja yang dia lakukan serta prinsip - prinsip apa yang justin pegang?
Tonton langsung disini : https://youtu.be/iuW5soXsljw
Sering kali memang kita harus bersikap BODO AMAT sama omongan orang lain, karena kalo dulu saya nuruti omongan orang lain maka saya ga akan ada di titik ini.
Bayangin aja dulu itu komenan orang ke saya berbagai macam:
- Mo makan apa lu dari bisnis online?
- Emang bisnis online menjanjikan?
- Udah lah kuliah aja yg bener, ga usah sok sok an jadi pengusaha!
- Dll…
Untungnya saya bisa mengatasi itu semua dengan BODO AMAT, karena bukan mereka yang kasih makan kita, bukan mereka juga yang akan kasih kita mobil ferrari, bukan mereka juga yang kasih uang ke kita kan?
Jadi saya tetep percaya sama impian saya dan menutup telinga untuk semua perkataan mereka.
Kalo kamu ada di posisi galau karena omongan orang, maka saran saya cuma satu. Selama itu positif dan ga merugikan orang lain maka jalan terus dan percaya sama impianmu.
Keep fight!
See u on top!
Bayangin aja dulu itu komenan orang ke saya berbagai macam:
- Mo makan apa lu dari bisnis online?
- Emang bisnis online menjanjikan?
- Udah lah kuliah aja yg bener, ga usah sok sok an jadi pengusaha!
- Dll…
Untungnya saya bisa mengatasi itu semua dengan BODO AMAT, karena bukan mereka yang kasih makan kita, bukan mereka juga yang akan kasih kita mobil ferrari, bukan mereka juga yang kasih uang ke kita kan?
Jadi saya tetep percaya sama impian saya dan menutup telinga untuk semua perkataan mereka.
Kalo kamu ada di posisi galau karena omongan orang, maka saran saya cuma satu. Selama itu positif dan ga merugikan orang lain maka jalan terus dan percaya sama impianmu.
Keep fight!
See u on top!
Pernah sadar ga sih waktu jaman SD....
Saya rasa saya waktu SD kelakuannya kurang lebih sama kaya kamu deh. Kelakuan yang saya maksud adalah “pengenan” saat temen-temen pake suatu barang tertentu.
Dulu sih yang lagi trend itu jam baby G yang ada gambar lumba-lumbanya, tamagoci, sepatu yang bagian belakanganya bisa nyala kalo diinjek.
Saat temen-temen pake seolah kita pengen juga punya karena agar “status sosial” nya sama dengan mereka.
Saya rasa saya waktu SD kelakuannya kurang lebih sama kaya kamu deh. Kelakuan yang saya maksud adalah “pengenan” saat temen-temen pake suatu barang tertentu.
Dulu sih yang lagi trend itu jam baby G yang ada gambar lumba-lumbanya, tamagoci, sepatu yang bagian belakanganya bisa nyala kalo diinjek.
Saat temen-temen pake seolah kita pengen juga punya karena agar “status sosial” nya sama dengan mereka.
Sebenernya pengalaman kaya gitu bisa kamu aplikasikan juga ke dalam penjualan.
Karena kita sebagai manusia biasa, selalu ingin meningkatkan derajat status sosial agar diterima di masyarakat, maka kamu bisa mengambil “celah” ini untuk membuatnya sebagai copywriting dalam penjualan.
Caranya gimana?
Kamu bisa pake kata-kata kaya gini di status Whatsapp atau headline waktu jualan:
“Pake ini kecantikan kamu bertambah jadi mirip Raisa...”
“Dengan ini kamu terlihat lebih berwibawa...”
“Bayangin jam ini ada di tanganmu deh, kamu jadi lebih classy”
“Yakin ga beli? Si Deddy Corbuzier aja pake lho”
Dengan cara ini, seolah produkmu bisa menaikan “status sosial” mereka.
Ga percaya?
Coba deh saya tanya, kenapa di Facebook atau twitter, kamu suka share tulisan saya?
Karena selain bermanfaat, orang yang share tulisan saya terbukti orang-orang yang “smart” & tambah keren aja kalo share tulisan bermanfaat kan?
Itulah pentingnya menyentuh sisi “status sosial” untuk jualan.
Dicoba ya hehehe...
Karena kita sebagai manusia biasa, selalu ingin meningkatkan derajat status sosial agar diterima di masyarakat, maka kamu bisa mengambil “celah” ini untuk membuatnya sebagai copywriting dalam penjualan.
Caranya gimana?
Kamu bisa pake kata-kata kaya gini di status Whatsapp atau headline waktu jualan:
“Pake ini kecantikan kamu bertambah jadi mirip Raisa...”
“Dengan ini kamu terlihat lebih berwibawa...”
“Bayangin jam ini ada di tanganmu deh, kamu jadi lebih classy”
“Yakin ga beli? Si Deddy Corbuzier aja pake lho”
Dengan cara ini, seolah produkmu bisa menaikan “status sosial” mereka.
Ga percaya?
Coba deh saya tanya, kenapa di Facebook atau twitter, kamu suka share tulisan saya?
Karena selain bermanfaat, orang yang share tulisan saya terbukti orang-orang yang “smart” & tambah keren aja kalo share tulisan bermanfaat kan?
Itulah pentingnya menyentuh sisi “status sosial” untuk jualan.
Dicoba ya hehehe...
Namanya Hendra, 23 tahun punya bisnis bahan bangunan untung 1 Juta/sehari.
Di masa pandemi dia beradaptasi dan beralih bisnis dari offline ke online.
Bagaimana cara dia mulai berjualan online?
Simak selengkapnya klik disini https://youtu.be/gZABrbEQ0UU
Di masa pandemi dia beradaptasi dan beralih bisnis dari offline ke online.
Bagaimana cara dia mulai berjualan online?
Simak selengkapnya klik disini https://youtu.be/gZABrbEQ0UU
Banyak orang yang pengen jadi pengusaha,
Tapi sedikit yang akan jadi pengusaha beneran...
Banyak yang pengen jadi pengusaha karena melihat enaknya jadi pengusaha dari sosial media, tapi mereka ga pernah tahu sulitnya banting tulang untuk mencapai posisi seperti sekarang.
Miriplah kaya waktu kecil cita-cita kita mau jadi penyanyi, tapi apakah gede semua jadi penyanyi?
Cuma orang yang beneran niat dan latihan yang berhasil jadi penyanyi beneran.
Tapi sedikit yang akan jadi pengusaha beneran...
Banyak yang pengen jadi pengusaha karena melihat enaknya jadi pengusaha dari sosial media, tapi mereka ga pernah tahu sulitnya banting tulang untuk mencapai posisi seperti sekarang.
Miriplah kaya waktu kecil cita-cita kita mau jadi penyanyi, tapi apakah gede semua jadi penyanyi?
Cuma orang yang beneran niat dan latihan yang berhasil jadi penyanyi beneran.
Menurut Michael Gerber di bukunya “The Myth”, 80% bisnis tutup di tahun pertama.
Saya juga pernah ngerasain tutup dan bangkrut, rasanya seperti Anda menjadi airon men hahaha... *odading
Tapi emang begitu kehidupan pengusaha tuh ga jelas dan ga ada kepastian, yang penting punya mental yang kuat dan niat yang bener.
Sayangnya banyak orang yang belum punya mental kaya,
Saya sering banget bahas mental kaya tentang berbagi ya, kamu bisa baca tulisan-tulisan saya di chanel ini.
Tapi ada juga mental yang harus kamu latih selain berbagi, yaitu melatih “kepantasan”
Caranya gimana?
Kalo kamu lagi jalan nih, terus kebelet pipis. Biasanya mampirnya ke pom bensin kan?
Coba deh sekali-kali pipisnya numpang di hotel bintang lima, cobain aja kan sama-sama GRATIS! Hahaha...
Apa yang muncul dalam pikiranmu saat baca tulisan saya barusan?
Takut buat coba? Minder? Itu tandanya mentalmu masih culun, makanya PAKSAIN dan LATIH!
Besok cobain deh ya, masuk ke hotel mahal cuma numpang pipis. Biar bisa ngerasain vibrasinya orang-orang kaya 😂
Kalo udah berani cobain itu, coba next level ya.
Masuk ke sorum mobil dan tanya-tanya ke salesnya, kalo perlu masuk ke dalam mobilnya.
Tenang aja semuanya GRATIS kok, sekalian ngelatih kepantasan diri aja...
Abis baca tulisan saya ini beneran praktekin ya! 🔥
Saya juga pernah ngerasain tutup dan bangkrut, rasanya seperti Anda menjadi airon men hahaha... *odading
Tapi emang begitu kehidupan pengusaha tuh ga jelas dan ga ada kepastian, yang penting punya mental yang kuat dan niat yang bener.
Sayangnya banyak orang yang belum punya mental kaya,
Saya sering banget bahas mental kaya tentang berbagi ya, kamu bisa baca tulisan-tulisan saya di chanel ini.
Tapi ada juga mental yang harus kamu latih selain berbagi, yaitu melatih “kepantasan”
Caranya gimana?
Kalo kamu lagi jalan nih, terus kebelet pipis. Biasanya mampirnya ke pom bensin kan?
Coba deh sekali-kali pipisnya numpang di hotel bintang lima, cobain aja kan sama-sama GRATIS! Hahaha...
Apa yang muncul dalam pikiranmu saat baca tulisan saya barusan?
Takut buat coba? Minder? Itu tandanya mentalmu masih culun, makanya PAKSAIN dan LATIH!
Besok cobain deh ya, masuk ke hotel mahal cuma numpang pipis. Biar bisa ngerasain vibrasinya orang-orang kaya 😂
Kalo udah berani cobain itu, coba next level ya.
Masuk ke sorum mobil dan tanya-tanya ke salesnya, kalo perlu masuk ke dalam mobilnya.
Tenang aja semuanya GRATIS kok, sekalian ngelatih kepantasan diri aja...
Abis baca tulisan saya ini beneran praktekin ya! 🔥
Cara Capai Ratusan Juta Pertama dari Bisnis Print On Demand
Jangan sampai terlewatkan LIVE di IG @RCOHUANG malam ini jam 8 ya guys...
Pasang alarm 👍
Jangan sampai terlewatkan LIVE di IG @RCOHUANG malam ini jam 8 ya guys...
Pasang alarm 👍
Namanya Wanna, dulunya karyawan disalah satu perusahaan ternama yang memutuskan resign dan jualan online.
Dalam 3 bulan omsetnya capai 1.2M rupiah dan terus naik tiap bulannya, saya berkesempatan wawancarai beliau untuk diajak berbagi tips dan trik sukses berjualan secara online.
Simak cerita lengkapnya di Youtube channel saya, klik link ini https://youtu.be/5rqHhdH_TVM
Dalam 3 bulan omsetnya capai 1.2M rupiah dan terus naik tiap bulannya, saya berkesempatan wawancarai beliau untuk diajak berbagi tips dan trik sukses berjualan secara online.
Simak cerita lengkapnya di Youtube channel saya, klik link ini https://youtu.be/5rqHhdH_TVM
Pernah ga sih lagi mau mengubah “habit” ke arah yang produktif tapi berujung pada wacana dan ga kunjung terjadi action yang nyata?
Kayanya hampir semua orang pernah kaya gini ya, termasuk saya pribadi di masa lalu.
Penyakitnya sih sama “suka menunda” > kalo bisa dikerjain besok kenapa harus sekarang?
Begitulah penyakit saya di masa lalu, jangan ditiru hahaha...
Untuk hal tunda menunda ini, saya punya beberapa cara yang saya terapkan dalam hidup sehingga semakin minim kebiasaan menunda dalam diri saya.
Kayanya hampir semua orang pernah kaya gini ya, termasuk saya pribadi di masa lalu.
Penyakitnya sih sama “suka menunda” > kalo bisa dikerjain besok kenapa harus sekarang?
Begitulah penyakit saya di masa lalu, jangan ditiru hahaha...
Untuk hal tunda menunda ini, saya punya beberapa cara yang saya terapkan dalam hidup sehingga semakin minim kebiasaan menunda dalam diri saya.
1. 3 second rule
Saat ingin melakukan sesuatu tapi males banget, saya menghitung dalam hati “satu... dua... tiga...” dan saya langsung beranjak dari tempat duduk atau kasur & langsung mengerjakan sesuatu yang sudah saya list harus dikerjakan pada hari itu.
2. Mulai dari hal kecil
Salah satu hal yang membuat kita malas melakukan sesuatu adalah karena berpikir seolah “berat banget.” Misalkan kita punya keinginan olahraga biar kurus, yang kepikiran adalah harus ngegym 2 jam, lari 10km, dll... < hal ini buat kita makin males karena dalam pikiran terlihat “sulit”
Padahal kita bisa memulainya dengan mudah, yaitu dengan membiasakan diri jalan kaki 15 menit ke sekitaran komplek.
Lakuin aja dulu yang gampang-gampang biar jadi habit, kalo udah jadi habit baru deh naik levelnya.
3. Buat list prioritas
Buatlah daftar prioritas, apa saja yang harus dikerjakan esok hari, dimulai dari yang terpenting dan mendesak.
Dengan begitu, kamu udah mengurangi beban otak untuk memikirkan semua hal. Sehingga bisa lebih tertata dan lebih meringankan kamu untuk melakukan mana yang harus dimulai duluan.
Semoga 3 tips dari saya ini bisa mengurangi bahkan menghilangkan habit negatifmu yang suka menunda, saya berhasil menguranginya dengan 3 cara ini.
Sekarang giliran kamu... 😁
Saat ingin melakukan sesuatu tapi males banget, saya menghitung dalam hati “satu... dua... tiga...” dan saya langsung beranjak dari tempat duduk atau kasur & langsung mengerjakan sesuatu yang sudah saya list harus dikerjakan pada hari itu.
2. Mulai dari hal kecil
Salah satu hal yang membuat kita malas melakukan sesuatu adalah karena berpikir seolah “berat banget.” Misalkan kita punya keinginan olahraga biar kurus, yang kepikiran adalah harus ngegym 2 jam, lari 10km, dll... < hal ini buat kita makin males karena dalam pikiran terlihat “sulit”
Padahal kita bisa memulainya dengan mudah, yaitu dengan membiasakan diri jalan kaki 15 menit ke sekitaran komplek.
Lakuin aja dulu yang gampang-gampang biar jadi habit, kalo udah jadi habit baru deh naik levelnya.
3. Buat list prioritas
Buatlah daftar prioritas, apa saja yang harus dikerjakan esok hari, dimulai dari yang terpenting dan mendesak.
Dengan begitu, kamu udah mengurangi beban otak untuk memikirkan semua hal. Sehingga bisa lebih tertata dan lebih meringankan kamu untuk melakukan mana yang harus dimulai duluan.
Semoga 3 tips dari saya ini bisa mengurangi bahkan menghilangkan habit negatifmu yang suka menunda, saya berhasil menguranginya dengan 3 cara ini.
Sekarang giliran kamu... 😁
Bodo Amatin Ajalah...
Dulu waktu sekolah saya bukanlah orang yang berprestasi di kelas, yah jadi orang rata-rata aja lah. Bukan orang pintar pemilik ranking satu.
Tapi saya memiliki pikiran yang besar saat itu dan harus bisa menjadi orang besar walaupun pendidikan biasa saja.
Ternyata pemikiran sederhana saya itu merupakan pola pikir kebanyakan orang sukses yaitu “BERPIKIR BESAR.”
Dulu waktu sekolah saya bukanlah orang yang berprestasi di kelas, yah jadi orang rata-rata aja lah. Bukan orang pintar pemilik ranking satu.
Tapi saya memiliki pikiran yang besar saat itu dan harus bisa menjadi orang besar walaupun pendidikan biasa saja.
Ternyata pemikiran sederhana saya itu merupakan pola pikir kebanyakan orang sukses yaitu “BERPIKIR BESAR.”