Rico Huang
27.9K subscribers
1.27K photos
7 videos
1 file
941 links
Building Cuerpo with gratitude & grit
Download Telegram
Efek adanya sosial media seperti facebook dan instagram adalah banyak orang terjebak dalam kata "gengsi" karena terinfluence orang-orang yang sering menampilkan kemewahan.


Orang yang terjebak dengan gengsi ini, rela mengeluarkan banyak uang, bahkan berhutang hanya untuk mendapatkan kata "wow" dari orang lain.


Orang yang terjebak dalam rasa gengsi, berapapun pendapatannya tidak akan pernah cukup menopang gaya hidupnya, karena semakin besar incomenya, maka semakin besar pula pengeluaran untuk gaya hidupnya, bisa berupa handphone keluaran terbaru, kredit mobil agar terlihat keren, dan makan ditempat-tempat mewah agar terlihat "wah".


Perlu Saya beritahukan kepada Anda yang terjebak dalam kolam gengsi, orang kaya itu pintar memanage uang, bukan menghamburkan uang!

Dan orang yang kaya beneran biasanya justru hidupnya terlihat sederhana, karena mereka adalah orang kaya, bukan orang yang ingin terlihat kaya!
Hati-hati terjebak dalam hedonic treadmill, suatu istilah bagi orang yang doyan mengejar kekayaan,
Orang yang terjebak syndrome ini memiliki kebiasaan, saat memiliki income 5juta/bulan akan habis untuk konsumtif, dan saat income meningkat 20juta/bulan kan habis juga untuk hal konsumtif.


Mereka terjebak dalam dogma bahwa kebahagiaan adalah hal yang bisa dicapai saat memiliki kekayaan, padahal saat mereka memiliki sesuatu yang lebih mahal, rasa bahagianya hanya seminggu, setelah itu hilang rasa semu itu.


Kawan,
Bahagia itu adalah suatu tujuan, kekayaan hanyalah suatu jalan, jangan sampai terjebak menganggap kekayaan sama dengan kebahagiaan, karena hal ini akan membuat Anda terjebak dalam kesemuan yang menghancurkan.

Pertahankan gaya hidup sederhana, saat income bertambah investasikan kepada hal yang bermanfaat untuk bisa menghasilkan uang kembali, bukan digunakan untuk memuaskan nafsu kegengsian.


Saya pribadi sering menginvestasikan uang untuk menumbuhkan keilmuan dengan mengikuti workshop, seminar, dan bersosialisasi dengan orang-orang sukses. Hal itu saya lakukan agar pikiran saya bertumbuh, karena income berbanding lurus dengan kapasitas pikiran.

Bedakan menjadi kaya dan terlihat kaya :)

Salam,
Rico Huang.
Saya tau darah muda itu darah yang sedang meluap-luap, begitu juga dalam mengekspresikan perasaan. Banyak yang terjebak dalam ke BUCINan dan saya pun pernah ada di posisi itu hahaha…

Kalo saya pribadi beranggapan bahwa gapapa sih BUCIN asalkan jadi produktif dan ga ngerepotin orangtua. Karena kalo udah mengekspresikan perasaan ke pasangan udah pasti butuh modal uang kan?

Ya kali ngajak jalan, nonton, atau makan ga pake uang?
Tapi jadiin rasa keBUCINan agar kamu produktif dan menghasilkan uang sendiri, malu dong kalo masih minta orangtua buat pacaran…

Jadi pola pikir produktif dari BUCIN tuh begini:
“Gue mo bahagiain dia, berarti gue harus kerja keras! Eh tapi gue kan masih sekolah, berarti gue harus menghasilkan tanpa ganggu sekolah. Berarti harus jualan!”

Btw, ada yang pernah BUCIN, sama ga kaya gambar diatas ini? Hehehe…
Buat yang lagi #DiRumahAja

Saat ini rakyat menengah bawah sedang susah untuk dapat makan. Biasa dapat order 100-200rb sekarang 0. Istri & anak tidak bisa makan.

Masalah kita mudah : cuma bosen dirumah ga bisa ngapa-ngapain.

Masalah mereka jauh lebih susah : buat makan hari ini aja bingung. Saya udah melakukan berbagai gerakan kecil & saya ingin Anda juga lakukan 1 jurus ini

1. Pesan makanan dari pedagang sekitar rumah Anda (usahakan jangan brand besar, karena pedagang juga bisa kita bantu rezekinya)
2. Kasih ke driver & bilang makanan ini untuk mereka
3. Berikan tips

Mudah-mudahan, kesulitan makan mereka terbantu karena ini 🙏

Yuk jangan cuma diam dirumah, tapi bantu lewat jari - jari kamu.
Dulu waktu baru mulai cari duit sendiri saat SMA, selalu ada aja teman yang bilang:
“lu mau sekolah apa jualan sih co? kek orang susah aja jualan mulu”
Kemudian saya abaikan…

Waktu kuliah pun ada aja teman yang bilang:
“jualan mulu lu, mending kuliah yang bener biar lulus dan bisa kerja di perusahaan gede”
Saya abaikan…

Saat saya DO dari kuliah dan fokus di bisnis online, ada banyak netizen yang menghujat dan juga mencibir bisnis saya yang baru mulai. Tetap saya abaikan…

Dalam hidup, emang kita perlu bersikap BODO AMAT pada komentar orang yang tidak setuju sama mimpi kita, karena ini adalah hidup kita. Selama ga merugikan orang ya saya akan tetap lanjutkan.

Dan sekarang saya bersyukur punya kehidupan yang lebih baik dari masa lalu. Andai saja saya ikuti omongan orang, mungkin saya ga akan bisa seperti ini.

Jadi,kalo banyak yang ngomongin negatif atas mimpi yang kamu kejar, lebih baik abaikan dan jalan teruss!!

Keep fight!!
Marketplace seperti tokopedia, bukalapak, shopee emang banyak banget usernya, kalo diibaratkan semut, marketplace adalah salah satu sarang semut, tugas kita cuma meletakkan gula aja, nanti juga diambil oleh mereka (calon customer).



Tapi Saya sarankan kamu agar tidak terlalu nyaman bermain di marketplace dan lupa menyimpan database pelanggan.



Jangan sampai data pelanggan hanya dimiliki oleh marketplace besar, kamupun harus menyimpan dan mengolahnya.


Saya akan share cara simple tapi powerfull untuk mengolah database pelanggan jika kamu bermain di marketplace.
Setiap kali terjadi closing di marketplace, selain kamu memberikan no resi didalam marketplace, berikan juga no resi ke nomor telepon pelanggan via whatsapp dengan bahasa seperti ini:



"Kak kami dari alonastore, ini nomor resinya ya kak xxxxxxx

Jika barang sudah sampai & ada keluhan, tolong sampaikan via whatsapp ke nomor ini ya kaka, boleh di save, terimakasih kak,

Have a nice day ?"



Dengan kita kirimkan whatsapp tersebut, otomatis pelanggan akan save nomor kita.



Kita mendapatkan database mereka, dan juga saat ada produk baru, kita bisa update di status Whatsapp & si dia akan melihat, jika tertarik, maka ia akan membeli.

Keuntungan berikutnya adalah, kita juga bisa broadcast penawaran produk baru dengan bahasa personal.



Dengan begitu kita dapat database pelanggan dan bisa menjaga pelanggan untuk menjadi loyal customer…



Simple tapi powerfull kan?
Rico Huang.
Coba sejenak rasakan nafas yang masih normal…
Kedua tangan yang masih utuh…
Mata yang masih bisa digunakan untuk melihat…
Telinga yang masih bisa mendengar…
Kaki yang masih bisa dipakai untuk melangkah…
Jantung yang masih bisa berdetak dengan sendirinya…

Dan sadari banyak hal lain yang masih bisa disyukuri, rasakan semua kenikmatan itu dan kita akan menyadari betapa kayanya diri kita…

Perbanyak bersyukur, maka nikmat akan otomatis bertambah…

All is well…
Seiring berjalanya waktu akan semakin terasa proses pendewasaan, yang awalnya suka nongkrong ga jelas sana-sini dan haha-hihi maka semakin kesini menjadi lebih dewasa dengan memilih prioritas waktu yang lebih produktif karena sadar akan pentingnya membuat jalan untuk masa depan.

Dalam proses itu kita akan dibilang sombong, ga asik, dan umpatan sejenis dari kawan-kawan yang ga produktif. Hal itu wajar karena memang kita lagi fokus berjalan menuju tujuan dan tidak masalah ditinggal kawan lama yang ga mendukungmu karena nantinya kita akan bertemu teman-teman baru yang sevibrasi.
Jadi kalo sekarang Anda merasa sendiri karena berada di jalur yang Anda sukai, itu adalah hal yang wajar dan begitulah proses hidup.

Dulu banyak yang mencibir saya, seiring berjalannya waktu alam semesta menyeleksi pertemanan mana yang menghabiskan waktu dan mana yang produktif. Dan bersama kawan yang produktif saya berhasil mencapai titik ini.

Jadi…
Gapapa merelakan masa muda untuk hal produktif agar masa tuanya tinggal memetik hasil dengan bahagia.


Keep fight teman-teman!
Kenalin namanya William Ernest Silanoe.

Pengusaha muda umur 27 tahun kelahiran Sulawesi Utara ini cukup sukses di usia remaja.

Meskipun begitu, dulunya dia pernah merugi dan punya hutang 1,7 M salah satunya karena ditipu oleh vendor bisnisnya. Tapi justru hal itu tidak membuat dirinya putus asa dan terpuruk. Hebatnya, dia sanggup melunasi dalam waktu 3 tahun saja.

Ernest saat ini aktif di dunia Event Organizer (EO) yang ia mulai sejak kelas 2 SMA,

Penasaran gimana cara Ernest bisa survive dan melunasi hutang 1,7M nya hanya dalam hitungan 3 tahun?

Tonton video selengkapnya klik link ini: https://youtu.be/psmYT28erh4
Di momen seperti ini yang kita bisa lakukan adalah sabar & berdiam, tapi jangan pasrah.

Ekonomi memang sedang runtuh, tapi kita sebagai manusia tetap bisa mencari rezeki meski #dirumahaja

Di setiap status Instagram & Facebook, banyak teman saya inisiatif untuk jualan masker non medis, hand sanitizer, desinfektan.

Ga perlu malu yang penting halal!

Bahkan bos - bos pabrik tekstil besar akhirnya sekarang memproduksi & menjual masker serta APD ke seluruh pelosok negeri.

Apapun yang bisa dijual, dijual sekarang.

Tapi jual sesuatu dengan value / manfaat. Bukan yang seperti tukang timbun masker itu. Barang dipendam, harga dinaikin baru dijual kembali. << kalo seperti itu namanya RAKUS!
Ingat : Jangan pernah mematahkan rezeki karyawan & tim yang sudah percaya denganmu.
Mereka butuh makan, istri, anak, saudara mereka adalah tanggung jawab kita sebagai pengusaha.

Sama seperti saya, tidak ada satupun karyawan yang saya pecat meski ekonomi sedang runtuh.

Saya usahakan karena mereka hidup dari perusahaan saya.

Produk apapun yang berhubungan dengan kesehatan & non-medis kita jual. Agar karyawan tidak dipecat & perusahaan bisa menggaji karyawan.

Buat yang sedang jualan online tapi patah semangat, ini hanyalah kerikil kecil

Ingat.... Everyday is selling day. Setiap hari adalah hari jualan.

Kalau kamu ga jualan, kamu ga dapat uang. Kalau kamu ga dapat uang, kamu mulai menghemat. Kalau mulai menghemat maka ekonomi disekelilingmu turun penjualannya. Kalau mereka turun maka bisa - bisa ga jualan & terus berdampak kemana - mana.

Buat yang mengeluh dirumah, sabar.

Saya tahu kamu bosan tapi coba bayangkan, astronot saja harus hidup dalam kapsul yang tidak sebesar rumah selama 1 tahun.

Dipikir - pikir kalau hanya diam dirumah, itu bukan persoalan besar kok.

Mengeluh bukan solusi
Sedih hanya buang energi
Jualan aja agar ekonomimu naik lagi
Apapun dijalani sampai kita bisa bangkit kembali

Barusan juga saya sharing cara mudah jualan tanpa perlu modal sama sekali, bisa kamu cek disini:
>> https://www.facebook.com/groups/bisnisanakmudaricohuang/permalink/1272167382989556/
Kita sering berdoa agar mendapatkan yang terbaik, tapi sering lupa memberikan hal-hal baik ke lingkungan atau orang sekitar kita.

Kita sering berdoa untuk mendapatkan rezeki dari arah yang tidak diduga, tapi di waktu yang bersamaan enggan memberikan sebagian rezeki secara spontan ke orang lain.

Padahal hukum alam semesta selalu memperlakukan kita sebagaimana kita memperlakukan lingkungan dan orang lain.
Saya mendadak ingat dosa-dosa saya di masa lalu, menjual produk dengan harga murah ke teman sekolah tapi ternyata kualitas barang tersebut jelek dan cepat rusak. Tapi saya ga tinggal diam, dengan sigap saya mengganti produk yang rusak itu dengan yang baru.

Ambil untung tipis, malah ruginya banyak…
Tapi lebih baik saya rugi “uang” dibandingkan rugi kepercayaan. Karena saya pribadi ga mau dikhianati teman sendiri, jadi saya memperlakukan teman saya sebagaimana saya ingin diperlakukan.

Efeknya?
Karena terbiasa menjaga kepercayaan, bisnis saya perlahan bisa naik dan melesat seperti sekarang. Karena di dunia ini kepercayaan dan pelayanan harus ditempatkan di atas uang.

Selain itu berbagilah dengan orang lain, apalagi di masa wabah seperti ini. Banyak orang yang butuh bantuan kita.

Bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti apa yang saya tulis di twitter
Disaat pandemi COVID-19 seperti ini banyak yang DM/Inbox saya bagaimana sebagai seorang pengusaha menghadapinya.

Sebagai seorang pengusaha. kali ini saya mencoba untuk berbagi gimana cara saya menghadapinya, mungkin bisa Anda pakai juga cara saya ini untuk bisnis Anda.

Penasaran?
Saya sudah buat kontennya di Youtube, tonton sampai habis ya.
Klik link ini : https://youtu.be/5PzLFMimv9k
Udah nonton video saya kemarin?

Di masa pandemi ini memang banyak buat pengusaha baik UKM ataupun skala besar mulai frustasi. Karena income mulai sepi sedangkan tetap harus membayar operasional seperti gaji karyawan, kasih tunjangan, bayar sewa, dll…

Tapi justru hal itu yang akan buat kita naik level.

Dulu waktu saya menghadapi sedikit masalah, bawaannya udah pusing dan marah-marah terus. Sampai saya sadari bahwa marah-marah dan nyalahin keadaan bukanlah hal yang akan menyelesaikan masalah.