Bukan tanpa alasan, dengan tipisnya profit yang diambil, jika tidak bermain pada kuantitas besar, maka hanya akan habis untuk menutup biaya operasional.
Untuk Anda yang sudah terjun di dunia penjualan dan berniat membanting harga, perlu dipahami, tidak semua orang mencari harga murah.
Banyak orang yang mencari keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi, Karena 80% closing terjadi karena emosional, 20% nya karena logika,
masalah harga mereka tidak terlalu pengaruh, asalkan produk yang sampai pada konsumen memiliki nilai yang sesuai dengan apa yang dibayarkan, atau memiliki value lebih.
masalah harga mereka tidak terlalu pengaruh, asalkan produk yang sampai pada konsumen memiliki nilai yang sesuai dengan apa yang dibayarkan, atau memiliki value lebih.
Anda bisa memberikan rasa aman karena Anda memang expert di produk tersebut atau memberikan garansi,
bisa juga memberikan rasa nyaman dengan memberikan bonus yang memiliki value lebih dari apa yang dibayarkan.
bisa juga memberikan rasa nyaman dengan memberikan bonus yang memiliki value lebih dari apa yang dibayarkan.
Terkadang berjualan itu seperti melakukan pendekatan kepada wanita, 80% wanita bisa luluh karena rasa nyaman, masalah fisik itu tidak terlalu berperan.
Jika kita mahir membuat calon customer nyaman, maka tingkat closing dan repeat order akan semakin besar.
Hari ini saya menginjak usia 22 tahun. Selama 22 tahun, banyak perubahan yang terjadi dalam hidup saya.
(4 tahun) yang lalu saya drop out dari kampus dengan IP paling memalukan & diremehkan orang. Banyak yang mencibir dan bilang " mau jadi apa lu sekarang? "
Jalan beberapa bulan usaha buzzer twitter saya mengalami kerugian 50jt-an beserta jutaan followers dari total 8 akun twitter & bisnis mie ayam saya tutup dalam 4 hari rugi 15jt-an.
Dulu saya bisa buat trending topic & bantu teman - teman olshop naikin followers & orderannya di twitter. Mie ayam? Rasanya ga enak tapi dipaksa buka.
(3 tahun) lalu 40% karyawan saya pecat karena ketahuan mengambil barang dagang yang cashflownya megap - megap.
Saya ga ngerti ilmu pergudangan, sehingga banyak karyawan yang jadi maling ngambil - ngambilin barang.
(2 tahun) yang lalu saya harus menutup bisnis aksesoris hp online saya yang omsetnya sekitar 9 - 10 milyar pertahun karena tidak bisa ngontrol deadstok & masuk pada bisnis model price war.
Kian hari saya belajar & tidak menyerah. Disaat sebagian pengusaha baru punya masalah dikit sudah nyerah.
Saya memilih untuk terus berjuang. Alhasil? Saya bisa merasakan kebebasan waktu & finansial waktu demi waktu.
Ini bukan hari yang special bagi saya saat berulang tahun, mungkin hanya sebagai flashback apa yang sudah saya capai & syukuri.
Terutama untuk kedua orang tua saya, mereka bisa hidup lebih baik sekarang.
Makin hari saya bisnis, makin terasah mental saya, dulu rugi dikit aja sakit, sekarang rugi ratusan juta juga santai aja karena saya bisa sukses karena belajar dari kegagalan saya juga.
Intinya sabar, terus berjuang, dan belajar terus ! Sampai saat ini saya belajar terus, ada masalah ga baper tapi diselesaikan.
Jangan seperti sebagian orang yang bilang mau jadi pengusaha tapi mentalnya mudah loyo. Sukses butuh perjuangan, jauhi gengsi & tetap semangat.
Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan membuat diri kita sukses ! .
Semoga Bermanfaat
Share Ya !
(4 tahun) yang lalu saya drop out dari kampus dengan IP paling memalukan & diremehkan orang. Banyak yang mencibir dan bilang " mau jadi apa lu sekarang? "
Jalan beberapa bulan usaha buzzer twitter saya mengalami kerugian 50jt-an beserta jutaan followers dari total 8 akun twitter & bisnis mie ayam saya tutup dalam 4 hari rugi 15jt-an.
Dulu saya bisa buat trending topic & bantu teman - teman olshop naikin followers & orderannya di twitter. Mie ayam? Rasanya ga enak tapi dipaksa buka.
(3 tahun) lalu 40% karyawan saya pecat karena ketahuan mengambil barang dagang yang cashflownya megap - megap.
Saya ga ngerti ilmu pergudangan, sehingga banyak karyawan yang jadi maling ngambil - ngambilin barang.
(2 tahun) yang lalu saya harus menutup bisnis aksesoris hp online saya yang omsetnya sekitar 9 - 10 milyar pertahun karena tidak bisa ngontrol deadstok & masuk pada bisnis model price war.
Kian hari saya belajar & tidak menyerah. Disaat sebagian pengusaha baru punya masalah dikit sudah nyerah.
Saya memilih untuk terus berjuang. Alhasil? Saya bisa merasakan kebebasan waktu & finansial waktu demi waktu.
Ini bukan hari yang special bagi saya saat berulang tahun, mungkin hanya sebagai flashback apa yang sudah saya capai & syukuri.
Terutama untuk kedua orang tua saya, mereka bisa hidup lebih baik sekarang.
Makin hari saya bisnis, makin terasah mental saya, dulu rugi dikit aja sakit, sekarang rugi ratusan juta juga santai aja karena saya bisa sukses karena belajar dari kegagalan saya juga.
Intinya sabar, terus berjuang, dan belajar terus ! Sampai saat ini saya belajar terus, ada masalah ga baper tapi diselesaikan.
Jangan seperti sebagian orang yang bilang mau jadi pengusaha tapi mentalnya mudah loyo. Sukses butuh perjuangan, jauhi gengsi & tetap semangat.
Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan membuat diri kita sukses ! .
Semoga Bermanfaat
Share Ya !
Perkembangan digital sangatlah pesat dan tak terduga, jika dulu Saya perlu waktu untuk jalan kaki ke pangkalan ojek atau menyetop taksi, sekarang hanya dari genggaman saya sudah bisa dijemput ojek / taksi online.
Jika dulu telpon dan sms mahal, sekarang video call pun sudah sangat murah dengan paket data, jarak dan waktu sudah bukan menjadi kendala, karena meeting pun bisa online tanpa harus tatap muka.
Tapi dari banyaknya kemudahan saat ini, banyak bermunculan "kids jaman now" menjadi korban digital communication yang minim adab dan etika.
Saya hanya ingin mengingatkan Anda untuk tidak terjebak dalam minusnya adab dan etika ini, ada beberapa hal yang harus Anda hindari dalam era digital ini:
1. Bertanya tanpa sopan santun
Sering kali saya menerima chat di FB berupa pertanyaan tanpa salam dan kehangatan,
kenal juga belom, salam juga belom, tau-tau nodong pertanyaan, dan sering kali pertanyaan yang sangat privasi seperti "emang omset udah berapa?"
Bukannya tidak mau menjawab, tapi untuk apa saya kasih tau kalo adab dan etikanya saja tidak ada.
Sering kali saya menerima chat di FB berupa pertanyaan tanpa salam dan kehangatan,
kenal juga belom, salam juga belom, tau-tau nodong pertanyaan, dan sering kali pertanyaan yang sangat privasi seperti "emang omset udah berapa?"
Bukannya tidak mau menjawab, tapi untuk apa saya kasih tau kalo adab dan etikanya saja tidak ada.
2. Sedikit action
Saya telah membuat banyak chanel untuk sharing GRATISAN, ada group FB, Whatsap, dan chanel telegram, dan didalam semua itu selalu ada saja kids jaman now yang banyak bertanya padahal belom dipraktekkan.
Saya telah membuat banyak chanel untuk sharing GRATISAN, ada group FB, Whatsap, dan chanel telegram, dan didalam semua itu selalu ada saja kids jaman now yang banyak bertanya padahal belom dipraktekkan.
Karena saya tau model pertanyaan orang yang sudah praktek dan belom itu seperti apa. Jadi saya sarankan untuk Anda yang telah join ke chanel gratis atau berbayar saya, untuk perbanyak praktek dulu sebelum bertanya,
kualitas pertanyaan Anda menentukan action yang sudah Anda lakukan
kualitas pertanyaan Anda menentukan action yang sudah Anda lakukan
3. Menyebar HOAX
Pada banyak platform sosial media, banyak terjadi debat kosong, atau bahkan suasana panas yang dikarenakan para alay yang suka menyebar berita HOAX,
mereka belum tau sumber berita darimana, valid atau tidak, hanya bermodal headline "wow" dan dengan mudahnya klik tombol share, apalagi sering kita jumpai di group whatsapp, orang share berita ga jelas dengan sumber "group sebelah"
sangat menyebalkan memang. Itu sebabnya diperlukan pengendalian diri, Saya pribadi tidak akan share berita yang tidak ada manfaatnya untuk banyak orang, apalagi dengan judul provokatif dan belum jelas sumber asli beritanya darimana.
Pada banyak platform sosial media, banyak terjadi debat kosong, atau bahkan suasana panas yang dikarenakan para alay yang suka menyebar berita HOAX,
mereka belum tau sumber berita darimana, valid atau tidak, hanya bermodal headline "wow" dan dengan mudahnya klik tombol share, apalagi sering kita jumpai di group whatsapp, orang share berita ga jelas dengan sumber "group sebelah"
sangat menyebalkan memang. Itu sebabnya diperlukan pengendalian diri, Saya pribadi tidak akan share berita yang tidak ada manfaatnya untuk banyak orang, apalagi dengan judul provokatif dan belum jelas sumber asli beritanya darimana.
Kawan,
Saya share ini bukan untuk menyinggung Anda yang merasa, tapi untuk mengingatkan kita bahwa 3 perilaku tersebut membuat diri kita terlihat bodoh.
Saya share ini bukan untuk menyinggung Anda yang merasa, tapi untuk mengingatkan kita bahwa 3 perilaku tersebut membuat diri kita terlihat bodoh.
Gunakan cara yang sopan dalam mendekati guru atau bertanya dengannya, saya pribadi akan bertanya pada guru saat sudah mengikuti sosial medianya, course onlinenya, seminarnya, atau workshopnya, karena itu adalah bagian dari adab berguru.
Dekati dengan cara yang baik dan berkelas, karena tanpa ridho dari guru, ilmu yang sudah kita pelajari bisa jadi tidak akan membawa dampak positif pada diri kita.