Males ah buka sosmed isinya negatif mulu!
Kira-kira begitu salah satu keluhan orang yang sering main sosial media…
Emang bener sih sosmed itu ada “negatif” nya. Sering kita lihat ada orang debat, menyebar kebencian, share berita hoax, konten sampah, dll.
Tapi sadar ga kalo di sosmed itu juga banyak sesuatu yang menginspirasi, ilmu mahal yang dishare gratis, tips & trik yang bisa kita dapetin cuma-cuma.
Semuanya tergantung dari siapa yang kita follow!
Kira-kira begitu salah satu keluhan orang yang sering main sosial media…
Emang bener sih sosmed itu ada “negatif” nya. Sering kita lihat ada orang debat, menyebar kebencian, share berita hoax, konten sampah, dll.
Tapi sadar ga kalo di sosmed itu juga banyak sesuatu yang menginspirasi, ilmu mahal yang dishare gratis, tips & trik yang bisa kita dapetin cuma-cuma.
Semuanya tergantung dari siapa yang kita follow!
Contoh gampangnya deh, kalo di tiktok kamu suka konten-konten sampah, maka kamu akan disuguhkan konten-konten yang serupa. Isinya jadi SAMPAH SEMUA!
Tapi kalo kamu suka nyimak konten cara menghasilkan uang, tips & trik bermutu, cara biar produktif, ilmu yang bermanfaat, maka kamu akan disuguhkan konten yang isinya keren-keren itu!
Jadi sebenernya semua balik lagi ke kamu. Kalo kamu ngeluh “ah konten isinya sampah semua” ya berarti itu karena kamu suka konsumsi konten-konten sampah.
Saya pribadi setiap buka sosmed apapun itu baik yutub, twitter, IG, tiktok, selalu aja dapet ilmu baru dan bikin hari saya jadi jauh lebih produktif.
Jadi bukan sosmednya yang bermasalah, tapi cara kamu pakenya yang bermasalah.
ehe ehe ehe…
Tapi kalo kamu suka nyimak konten cara menghasilkan uang, tips & trik bermutu, cara biar produktif, ilmu yang bermanfaat, maka kamu akan disuguhkan konten yang isinya keren-keren itu!
Jadi sebenernya semua balik lagi ke kamu. Kalo kamu ngeluh “ah konten isinya sampah semua” ya berarti itu karena kamu suka konsumsi konten-konten sampah.
Saya pribadi setiap buka sosmed apapun itu baik yutub, twitter, IG, tiktok, selalu aja dapet ilmu baru dan bikin hari saya jadi jauh lebih produktif.
Jadi bukan sosmednya yang bermasalah, tapi cara kamu pakenya yang bermasalah.
ehe ehe ehe…
Yang mau buku GRATIS ternyata banyak banget
Nih langsung ambil aja buku GRATIS nya disini:
https://alona.club/bukudm3/
Buruan ambil ya, sebelum saya berubah pikiran…
Nih langsung ambil aja buku GRATIS nya disini:
https://alona.club/bukudm3/
Buruan ambil ya, sebelum saya berubah pikiran…
Dulu waktu sekolah, gw bukanlah orang yang berprestasi di kelas, yah jadi orang rata-rata aja lah. Bukan orang pintar pemilik ranking 1.
Tapi gw punya pikiran yang besar saat itu dan harus bisa menjadi orang besar walaupun pendidikan biasa saja.
Ternyata pemikiran sederhana itu merupakan pola pikir kebanyakan orang sukses yaitu “BERPIKIR BESAR.”
Saat banyak orang sibuk dengan pelajaran, gw agak nyeleneh malah jualan hehehe… Jangan ditiru ya. Tapi hal itulah yang melatih mental, karena saat jualan selalu ada aja orang yang mencibir bahkan ngatain gw miskin.
Tapi gw punya pikiran yang besar saat itu dan harus bisa menjadi orang besar walaupun pendidikan biasa saja.
Ternyata pemikiran sederhana itu merupakan pola pikir kebanyakan orang sukses yaitu “BERPIKIR BESAR.”
Saat banyak orang sibuk dengan pelajaran, gw agak nyeleneh malah jualan hehehe… Jangan ditiru ya. Tapi hal itulah yang melatih mental, karena saat jualan selalu ada aja orang yang mencibir bahkan ngatain gw miskin.
Tanggepan gw? Ya bodo amat lah, bukan mereka ini yang beliin gw nasgor kalo lagi laper.
Bisa bayangin anak sekolah tapi udah dapet ejekan karena jualan?
Secara ga langsung ejekan tersebut melatih mental “bodo amat” dalam diri saya. Dan memang kita harus memiliki mental bodo amatan apa kata orang kalo mau bertumbuh.
Karena kita sebagai manusia ga akan pernah mungkin membuat semua orang senang.
Jangankan kita sebagai manusia biasa remah rengginang, Pak Presiden aja masih banyak yang ga suka lho. Artis yang kita anggap sempurna saja banyak hatersnya, bahkan Nabi pun banyak sekali yang membenci.
Jadi ga usah baper kalo ada yang ga suka sama kita, karena itu adalah hal yang wajar. Cukup abaikan dan fokus sama impian.
Perlu kamu sadari juga salah satu kesalahan banyak orang adalah tidak mengimbangi impian besar dengan realita yang ada.
Banyak orang ingin kaya, sukses, dan lain sebagainya tapi tidak diimbangi dengan “bagaimana cara mencapainya dalam kondisi saya saat ini.”
Kebanyakan pengen sukses, tapi pengennya bisnis langsung modal gede, padahal kondisi lagi ga punya duit!
Saat SMA gw punya impian jadi pebisnis sukses, tapi apa daya saya tak banyak memiliki modal dan terkena musibah rumah terbakar.
Jadi yaa gw mulai dengan jadi “makelar” modal bacot doang jualannya.
Saat ada yang mau produknya, saya minta uangnya, baru deh saya belanjain, dulu belom online jadi belom ada istilah dropship.
Dari mulai jualan tanpa modal, ternyata saya bisa bertumbuh sampe di titik ini.
Jadi, kalo kamu mau jadi orang besar mulailah Berpikir Besar dan imbangi dengan cara yang bisa kamu lakukan saat ini.
Langsung ACTION tanpa banyak ALASAN!
Bisa bayangin anak sekolah tapi udah dapet ejekan karena jualan?
Secara ga langsung ejekan tersebut melatih mental “bodo amat” dalam diri saya. Dan memang kita harus memiliki mental bodo amatan apa kata orang kalo mau bertumbuh.
Karena kita sebagai manusia ga akan pernah mungkin membuat semua orang senang.
Jangankan kita sebagai manusia biasa remah rengginang, Pak Presiden aja masih banyak yang ga suka lho. Artis yang kita anggap sempurna saja banyak hatersnya, bahkan Nabi pun banyak sekali yang membenci.
Jadi ga usah baper kalo ada yang ga suka sama kita, karena itu adalah hal yang wajar. Cukup abaikan dan fokus sama impian.
Perlu kamu sadari juga salah satu kesalahan banyak orang adalah tidak mengimbangi impian besar dengan realita yang ada.
Banyak orang ingin kaya, sukses, dan lain sebagainya tapi tidak diimbangi dengan “bagaimana cara mencapainya dalam kondisi saya saat ini.”
Kebanyakan pengen sukses, tapi pengennya bisnis langsung modal gede, padahal kondisi lagi ga punya duit!
Saat SMA gw punya impian jadi pebisnis sukses, tapi apa daya saya tak banyak memiliki modal dan terkena musibah rumah terbakar.
Jadi yaa gw mulai dengan jadi “makelar” modal bacot doang jualannya.
Saat ada yang mau produknya, saya minta uangnya, baru deh saya belanjain, dulu belom online jadi belom ada istilah dropship.
Dari mulai jualan tanpa modal, ternyata saya bisa bertumbuh sampe di titik ini.
Jadi, kalo kamu mau jadi orang besar mulailah Berpikir Besar dan imbangi dengan cara yang bisa kamu lakukan saat ini.
Langsung ACTION tanpa banyak ALASAN!
Mungkin kamu pernah mendengar bahwa "Mindset itu adalah pikiran bawah sadar kita".
Akan tetapi, ada juga yang mengatakan bahwa "Mindset itu adalah pola pikir yang terbentuk dari masa lalu, lingkungan, dan keseharian".
Namun, ada juga yang mengartikan "Mindset sebenarnya adalah Keyakinan bawah sadar kita".
Apapun artinya, saya percaya bahwa kesuksesan, kebahagiaan, dan kesehatan selain ditentukan oleh Tuhan, ada peran besar dalam diri kita yaitu “mindset” yang tertanam dalam pikiran kita.
Artinya hampir keseluruhan yang kamu alami adalah buah dari “mindset” yang tertanam dalam diri.
Cara terbaik untuk membentuk Mindset adalah melalui aktifitas sehari-hari yang pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan atau habit.
Akan tetapi, ada juga yang mengatakan bahwa "Mindset itu adalah pola pikir yang terbentuk dari masa lalu, lingkungan, dan keseharian".
Namun, ada juga yang mengartikan "Mindset sebenarnya adalah Keyakinan bawah sadar kita".
Apapun artinya, saya percaya bahwa kesuksesan, kebahagiaan, dan kesehatan selain ditentukan oleh Tuhan, ada peran besar dalam diri kita yaitu “mindset” yang tertanam dalam pikiran kita.
Artinya hampir keseluruhan yang kamu alami adalah buah dari “mindset” yang tertanam dalam diri.
Cara terbaik untuk membentuk Mindset adalah melalui aktifitas sehari-hari yang pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan atau habit.
Contoh mudahnya, jika kamu ingin kaya maka yg dilakukan adalah melatih mental kita melalui suatu kebiasaan.
Orang kaya itu memiliki pola pikir sebagai orang yang kelebihan harta, sehingga dia lebih senang berbagi daripada meminta. Karena memang hartanya telah berlebih.
Kamu bisa mengakses kebiasaan tersebut dengan perbanyak bersyukur apa yang telah dimiliki dan kemudian perbanyak memberi dalam berbagai bentuk.
Kamu bisa memulai melakukan kebiasaan orang kaya:
- Suka berbagi baik harta, ilmu, atau tenaga sebagai bentuk rasa syukur kepada pemberianNya
- Tidak meminta oleh-oleh kepada teman yang sedang berlibur, karena kita tidak tahu perjuangan seperti apa yang telah mereka lakukan untuk bisa berlibur.
- Mentraktir makan teman, saudara, atau keluarga.
- Berusaha, orang kaya selalu berusaha dan tidak malas-malasan.
- Dll
Kebiasaan tersebut bisa kamu terapkan dalam hidup. Walaupun belum menjadi orang kaya, setidaknya kebiasaannya bisa ditiru sampai akhirnya membawamu pada level “kaya beneran” hehehe...
Tapi perlu diingat, yang kamu tiru adalah hal produktifnya. Bukan yang konsumtif!
Jadi, mulai dari sekarang dan mulai dari diri sendiri.
Keep fight! 🔥
Orang kaya itu memiliki pola pikir sebagai orang yang kelebihan harta, sehingga dia lebih senang berbagi daripada meminta. Karena memang hartanya telah berlebih.
Kamu bisa mengakses kebiasaan tersebut dengan perbanyak bersyukur apa yang telah dimiliki dan kemudian perbanyak memberi dalam berbagai bentuk.
Kamu bisa memulai melakukan kebiasaan orang kaya:
- Suka berbagi baik harta, ilmu, atau tenaga sebagai bentuk rasa syukur kepada pemberianNya
- Tidak meminta oleh-oleh kepada teman yang sedang berlibur, karena kita tidak tahu perjuangan seperti apa yang telah mereka lakukan untuk bisa berlibur.
- Mentraktir makan teman, saudara, atau keluarga.
- Berusaha, orang kaya selalu berusaha dan tidak malas-malasan.
- Dll
Kebiasaan tersebut bisa kamu terapkan dalam hidup. Walaupun belum menjadi orang kaya, setidaknya kebiasaannya bisa ditiru sampai akhirnya membawamu pada level “kaya beneran” hehehe...
Tapi perlu diingat, yang kamu tiru adalah hal produktifnya. Bukan yang konsumtif!
Jadi, mulai dari sekarang dan mulai dari diri sendiri.
Keep fight! 🔥
Hidupmu, stuck disitu aja? Jangan-jangan ini penyebabnya...
Dulu banget waktu baru ngebangun bisnis, saya buka kesempatan join jadi reseller di bisnis aksesoris gadget saya di twitter.
Dan ternyata responnya bagus banget, saya masukin mereka ke dalam grup BBM khusus (dulu masih jaman BBM).
Disitu saya sharing ilmu yang saya tau secara "direct" alias langsung, karena dulu mah belom punya team hahaha..
Ternyata dari banyaknya reseller saya saat itu, yang beneran jualan ga sampai 1% dari total reseller.
Saya sempat bertanya-tenya kenapa kok kaya gini ya?
Dulu banget waktu baru ngebangun bisnis, saya buka kesempatan join jadi reseller di bisnis aksesoris gadget saya di twitter.
Dan ternyata responnya bagus banget, saya masukin mereka ke dalam grup BBM khusus (dulu masih jaman BBM).
Disitu saya sharing ilmu yang saya tau secara "direct" alias langsung, karena dulu mah belom punya team hahaha..
Ternyata dari banyaknya reseller saya saat itu, yang beneran jualan ga sampai 1% dari total reseller.
Saya sempat bertanya-tenya kenapa kok kaya gini ya?
Seiring berjalannya waktu, saya baru menyadari kalau banyak reseller yang ga perform itu karena mereka join tanpa bayar apapun alias GRATISAN, mereka dapet ilmu dalam grup juga gratis, dapet semua value yang saya kasih secara gratis.
Sehingga tidak ada "pertukaran" apapun disana dan membuat banyak reseller saya mikir:
"ga ngapa-ngapain pun gw ga rugi kok" <= Karena ga ada sesuatu yang ditukarkan.
Nah, disinilah saya baru sadar pentingnya sebuah "pertukaran"
Kalo diinget-inget, dulu saya membeli buku dari hasil jualan nasi uduk...
Berlanjut ke ikut seminar atau workshop bisnis dari nilainya ratusan ribu sampe jutaan...
Sehingga tidak ada "pertukaran" apapun disana dan membuat banyak reseller saya mikir:
"ga ngapa-ngapain pun gw ga rugi kok" <= Karena ga ada sesuatu yang ditukarkan.
Nah, disinilah saya baru sadar pentingnya sebuah "pertukaran"
Kalo diinget-inget, dulu saya membeli buku dari hasil jualan nasi uduk...
Berlanjut ke ikut seminar atau workshop bisnis dari nilainya ratusan ribu sampe jutaan...
Disitu ada "pertukaran" yaitu uang saya ditukar dengan ilmu, dan saat seminar berlangsung saya benar-benar memperhatikan apa yang dikatakan mentor, saya catet semuanya karena saya udah membayar untuk hal itu & ga mau rugi lah ya karena udah bayar mahal hahaha...
Dan saya menyadari, kesadaran untuk menukarkan sesuatu dengan sesuatu itulah yang membuat saya bisa terus bangkit dalam bisnis.
Sedangkan banyak kawan saya yang selalu mengejar "GRATISAN" perubahan hidupnya ga signifikan, karena energi yang ditukarkan juga sedikit.
Oiya saya ga bilang pertukaran selalu uang ya, karena saya juga punya kawan dari beda kota yang dulu join jadi reseller saya gratisan tapi dia berani bela-belain ke Jakarta untuk belajar, saat saya ada waktu luang.
Dan saya menyadari, kesadaran untuk menukarkan sesuatu dengan sesuatu itulah yang membuat saya bisa terus bangkit dalam bisnis.
Sedangkan banyak kawan saya yang selalu mengejar "GRATISAN" perubahan hidupnya ga signifikan, karena energi yang ditukarkan juga sedikit.
Oiya saya ga bilang pertukaran selalu uang ya, karena saya juga punya kawan dari beda kota yang dulu join jadi reseller saya gratisan tapi dia berani bela-belain ke Jakarta untuk belajar, saat saya ada waktu luang.
Kita janjian di Jakarta ketemu dan selama satu hari saya luangkan waktu untuk sharing ilmu ke dia tanpa dibayar, karena emang dia salah satu reseller loyal saya.
Perubahan hidup dia sangat signifikan, karena dia berani menukarkan waktu, tenaga, & juga ongkos untuk menjemput ilmu.
Dia melakukan itu bukan cuma sama saya doang, tapi sama berbagai orang yang dianggapnya sebagai guru.
Itulah sebabnya kenapa sekarang join reseller di dropshipaja.com berbayar, bair ga disepelein sama orang yang join, terbukti persentase reseller yang sukses sekarang jauh lebih banyak daripada dulu.
Perubahan hidup dia sangat signifikan, karena dia berani menukarkan waktu, tenaga, & juga ongkos untuk menjemput ilmu.
Dia melakukan itu bukan cuma sama saya doang, tapi sama berbagai orang yang dianggapnya sebagai guru.
Itulah sebabnya kenapa sekarang join reseller di dropshipaja.com berbayar, bair ga disepelein sama orang yang join, terbukti persentase reseller yang sukses sekarang jauh lebih banyak daripada dulu.
Jadi, kalo sekarang kamu anggap hidupmu stuck disitu aja...
Perhatiin deh, jangan-jangan, kamu masih pelit menukarkan sesuatu dengan tujuan hidupmu...
Mau pinter, tapi yang dicari gratisan mulu, padahal mampu bayar.
Mau belajar, tapi males nyamperin guru.
Mau punya circle pertemana yang bagus, tapi ga mau keluar ongkos untuk silaturahmi.
Ya panteslah kalo hidupmu di situ-situ aja ~
Perhatiin deh, jangan-jangan, kamu masih pelit menukarkan sesuatu dengan tujuan hidupmu...
Mau pinter, tapi yang dicari gratisan mulu, padahal mampu bayar.
Mau belajar, tapi males nyamperin guru.
Mau punya circle pertemana yang bagus, tapi ga mau keluar ongkos untuk silaturahmi.
Ya panteslah kalo hidupmu di situ-situ aja ~
Cuma mau kasih tau aja kalo kamu masih bisa ambil buku Dropship Mastery GRATIS disini:
https://alona.club/bukudm3/
Ingat, harga BBM naik dan kebutuhan naik!
Mengeluh ga akan menyelesaikan masalah, tugas kita adalah mencari sumber income lebih banyak, salah satunya dengan cara upgrade ILMU.
Dan di buku Dropship Mastery itu udah banyak saya bocorin POLA cari cuan walaupun modal minim.
Tinggal ambil bukunya GRATIS dan praktekin ilmu yang ada di dalamnya 🔥
https://alona.club/bukudm3/
Ingat, harga BBM naik dan kebutuhan naik!
Mengeluh ga akan menyelesaikan masalah, tugas kita adalah mencari sumber income lebih banyak, salah satunya dengan cara upgrade ILMU.
Dan di buku Dropship Mastery itu udah banyak saya bocorin POLA cari cuan walaupun modal minim.
Tinggal ambil bukunya GRATIS dan praktekin ilmu yang ada di dalamnya 🔥
9 dari 10 dropshiper gagal karena hal ini...
Memulai bisnis online itu gampang banget sebenernya.
Cuma modal gadget doang, terus ambil foto dari suplier, jualin deh di WA,IG, atau FB.
Kita yang jualin disebut sebagai dropshiper karena ga nyetok barang.
Tapi ga semua orang bisa mendapatkan income besar,
Banyak juga yang nyerah di 1 tahun pertama dan kembali nyari kerjaan,
Mereka gagal karena melakukan beberapa kesalahan, yaitu:
Memulai bisnis online itu gampang banget sebenernya.
Cuma modal gadget doang, terus ambil foto dari suplier, jualin deh di WA,IG, atau FB.
Kita yang jualin disebut sebagai dropshiper karena ga nyetok barang.
Tapi ga semua orang bisa mendapatkan income besar,
Banyak juga yang nyerah di 1 tahun pertama dan kembali nyari kerjaan,
Mereka gagal karena melakukan beberapa kesalahan, yaitu:
1. Salah pilih market
Banyak asal mulai aja, dan nembak marketnya semua orang alias GA JELAS. Sehingga yang muncul dalam pikirannya cuma perang harga.
Ambil untung tipis, padahal ga ada juga yang beli. Kasian ya?
2. Supplier Lambat
Banyak orang yang mulai jualan tapi salah pilih supplier. Slow respon, stoknya juga sedikit. Sehingga buat kita yang jualin produknya males lanjutin lagi.
Giliran ada customer dateng, eh produknya kosong. Nyebelin...
Banyak asal mulai aja, dan nembak marketnya semua orang alias GA JELAS. Sehingga yang muncul dalam pikirannya cuma perang harga.
Ambil untung tipis, padahal ga ada juga yang beli. Kasian ya?
2. Supplier Lambat
Banyak orang yang mulai jualan tapi salah pilih supplier. Slow respon, stoknya juga sedikit. Sehingga buat kita yang jualin produknya males lanjutin lagi.
Giliran ada customer dateng, eh produknya kosong. Nyebelin...
3. Produk Terbatas
Produk yang dijual ga variatif dan stoknya sedikit. Jadi ga bisa memperluas jangkauan market yang dituju, omset jadi stuck deh segitu-gitu aja dan menyerah di tengah jalan.
4. Ga ada GARANSI
Banyak banget dropshiper yang pusing karena si suplier ga kasih garansi. Sehingga kalo ada barang rusak yang sampai ke customer, kita sebagai dropshiper jadi bingung dan mau ga mau nalangin returan pake duit sendiri.
Lama-kelamaan boncos deh dan sering banget hal ini bikin orang cepet nyerah.
Produk yang dijual ga variatif dan stoknya sedikit. Jadi ga bisa memperluas jangkauan market yang dituju, omset jadi stuck deh segitu-gitu aja dan menyerah di tengah jalan.
4. Ga ada GARANSI
Banyak banget dropshiper yang pusing karena si suplier ga kasih garansi. Sehingga kalo ada barang rusak yang sampai ke customer, kita sebagai dropshiper jadi bingung dan mau ga mau nalangin returan pake duit sendiri.
Lama-kelamaan boncos deh dan sering banget hal ini bikin orang cepet nyerah.
Padahal kamu sebagai orang yang baru mulai jualan online bisa menghindari semua faktor kegagalan itu.
Saya udah mengantisipasi kesalahan itu di dropshipaja.com, sehingga sebagai pemula bisa dapet produk yang stoknya melimpah, gampang dijual, banyak variannya & juga diajarin cara jualannya.
Dan itu juga menjadi penyebab kenapa di dropshipaja banyak reseller yang akhirnya sukses sekarang, karena ga ditinggal gitu aja dan ada komunitas yang saling support.
Saya udah mengantisipasi kesalahan itu di dropshipaja.com, sehingga sebagai pemula bisa dapet produk yang stoknya melimpah, gampang dijual, banyak variannya & juga diajarin cara jualannya.
Dan itu juga menjadi penyebab kenapa di dropshipaja banyak reseller yang akhirnya sukses sekarang, karena ga ditinggal gitu aja dan ada komunitas yang saling support.
Attitude itu bisa nentuin masa depanmu!
Gw heran & miris deh…
Kayanya makin kesini makin banyak anak muda yang katanya pengen punya perubahan dalam hidup tapi attitude nya GA ADA!
Entah karena sekarang serba cepet karena gadget dan bisa komentar dimana-mana tanpa tatap muka, sehingga attitude yang baik semakin tergerus.
Gw mo kasih tau, kalo kita punya skill doang tapi attitudenya minus, percaya sama gw sampe kapanpun ga akan bisa sukses.
Mungkin skill bisa membawamu sampai ke atas, tapi kalo ga ada attitude, hal itu hanya bertahan sementara doang.
Ga perlu ngerti psikologi, ilmu tarot, ataupun ramal meramal.
Untuk liat masa depan seseorang, kita bisa liat dari attitudenya sekarang, bagaimana cara dia memperlakukan orang lain baik di real life maupun sosial media.
Gw heran & miris deh…
Kayanya makin kesini makin banyak anak muda yang katanya pengen punya perubahan dalam hidup tapi attitude nya GA ADA!
Entah karena sekarang serba cepet karena gadget dan bisa komentar dimana-mana tanpa tatap muka, sehingga attitude yang baik semakin tergerus.
Gw mo kasih tau, kalo kita punya skill doang tapi attitudenya minus, percaya sama gw sampe kapanpun ga akan bisa sukses.
Mungkin skill bisa membawamu sampai ke atas, tapi kalo ga ada attitude, hal itu hanya bertahan sementara doang.
Ga perlu ngerti psikologi, ilmu tarot, ataupun ramal meramal.
Untuk liat masa depan seseorang, kita bisa liat dari attitudenya sekarang, bagaimana cara dia memperlakukan orang lain baik di real life maupun sosial media.