Sebenernya pengalaman kaya gitu bisa kamu aplikasikan juga ke dalam penjualan.
Karena kita sebagai manusia biasa, selalu ingin meningkatkan derajat status sosial agar diterima di masyarakat, maka kamu bisa mengambil “celah” ini untuk membuatnya sebagai copywriting dalam penjualan.
Caranya gimana?
Kamu bisa pake kata-kata kaya gini di status Whatsapp atau headline waktu jualan:
“Pake ini kecantikan kamu bertambah jadi mirip Raisa...”
“Dengan ini kamu terlihat lebih berwibawa...”
“Bayangin jam ini ada di tanganmu deh, kamu jadi lebih classy”
“Yakin ga beli? Si Deddy Corbuzier aja pake lho”
Dengan cara ini, seolah produkmu bisa menaikan “status sosial” mereka.
Ga percaya?
Coba deh saya tanya, kenapa di Facebook atau twitter, kamu suka share tulisan saya?
Karena selain bermanfaat, orang yang share tulisan saya terbukti orang-orang yang “smart” & tambah keren aja kalo share tulisan bermanfaat kan?
Itulah pentingnya menyentuh sisi “status sosial” untuk jualan.
Dicoba ya hehehe...
Karena kita sebagai manusia biasa, selalu ingin meningkatkan derajat status sosial agar diterima di masyarakat, maka kamu bisa mengambil “celah” ini untuk membuatnya sebagai copywriting dalam penjualan.
Caranya gimana?
Kamu bisa pake kata-kata kaya gini di status Whatsapp atau headline waktu jualan:
“Pake ini kecantikan kamu bertambah jadi mirip Raisa...”
“Dengan ini kamu terlihat lebih berwibawa...”
“Bayangin jam ini ada di tanganmu deh, kamu jadi lebih classy”
“Yakin ga beli? Si Deddy Corbuzier aja pake lho”
Dengan cara ini, seolah produkmu bisa menaikan “status sosial” mereka.
Ga percaya?
Coba deh saya tanya, kenapa di Facebook atau twitter, kamu suka share tulisan saya?
Karena selain bermanfaat, orang yang share tulisan saya terbukti orang-orang yang “smart” & tambah keren aja kalo share tulisan bermanfaat kan?
Itulah pentingnya menyentuh sisi “status sosial” untuk jualan.
Dicoba ya hehehe...
Namanya Hendra, 23 tahun punya bisnis bahan bangunan untung 1 Juta/sehari.
Di masa pandemi dia beradaptasi dan beralih bisnis dari offline ke online.
Bagaimana cara dia mulai berjualan online?
Simak selengkapnya klik disini https://youtu.be/gZABrbEQ0UU
Di masa pandemi dia beradaptasi dan beralih bisnis dari offline ke online.
Bagaimana cara dia mulai berjualan online?
Simak selengkapnya klik disini https://youtu.be/gZABrbEQ0UU
Banyak orang yang pengen jadi pengusaha,
Tapi sedikit yang akan jadi pengusaha beneran...
Banyak yang pengen jadi pengusaha karena melihat enaknya jadi pengusaha dari sosial media, tapi mereka ga pernah tahu sulitnya banting tulang untuk mencapai posisi seperti sekarang.
Miriplah kaya waktu kecil cita-cita kita mau jadi penyanyi, tapi apakah gede semua jadi penyanyi?
Cuma orang yang beneran niat dan latihan yang berhasil jadi penyanyi beneran.
Tapi sedikit yang akan jadi pengusaha beneran...
Banyak yang pengen jadi pengusaha karena melihat enaknya jadi pengusaha dari sosial media, tapi mereka ga pernah tahu sulitnya banting tulang untuk mencapai posisi seperti sekarang.
Miriplah kaya waktu kecil cita-cita kita mau jadi penyanyi, tapi apakah gede semua jadi penyanyi?
Cuma orang yang beneran niat dan latihan yang berhasil jadi penyanyi beneran.
Menurut Michael Gerber di bukunya “The Myth”, 80% bisnis tutup di tahun pertama.
Saya juga pernah ngerasain tutup dan bangkrut, rasanya seperti Anda menjadi airon men hahaha... *odading
Tapi emang begitu kehidupan pengusaha tuh ga jelas dan ga ada kepastian, yang penting punya mental yang kuat dan niat yang bener.
Sayangnya banyak orang yang belum punya mental kaya,
Saya sering banget bahas mental kaya tentang berbagi ya, kamu bisa baca tulisan-tulisan saya di chanel ini.
Tapi ada juga mental yang harus kamu latih selain berbagi, yaitu melatih “kepantasan”
Caranya gimana?
Kalo kamu lagi jalan nih, terus kebelet pipis. Biasanya mampirnya ke pom bensin kan?
Coba deh sekali-kali pipisnya numpang di hotel bintang lima, cobain aja kan sama-sama GRATIS! Hahaha...
Apa yang muncul dalam pikiranmu saat baca tulisan saya barusan?
Takut buat coba? Minder? Itu tandanya mentalmu masih culun, makanya PAKSAIN dan LATIH!
Besok cobain deh ya, masuk ke hotel mahal cuma numpang pipis. Biar bisa ngerasain vibrasinya orang-orang kaya 😂
Kalo udah berani cobain itu, coba next level ya.
Masuk ke sorum mobil dan tanya-tanya ke salesnya, kalo perlu masuk ke dalam mobilnya.
Tenang aja semuanya GRATIS kok, sekalian ngelatih kepantasan diri aja...
Abis baca tulisan saya ini beneran praktekin ya! 🔥
Saya juga pernah ngerasain tutup dan bangkrut, rasanya seperti Anda menjadi airon men hahaha... *odading
Tapi emang begitu kehidupan pengusaha tuh ga jelas dan ga ada kepastian, yang penting punya mental yang kuat dan niat yang bener.
Sayangnya banyak orang yang belum punya mental kaya,
Saya sering banget bahas mental kaya tentang berbagi ya, kamu bisa baca tulisan-tulisan saya di chanel ini.
Tapi ada juga mental yang harus kamu latih selain berbagi, yaitu melatih “kepantasan”
Caranya gimana?
Kalo kamu lagi jalan nih, terus kebelet pipis. Biasanya mampirnya ke pom bensin kan?
Coba deh sekali-kali pipisnya numpang di hotel bintang lima, cobain aja kan sama-sama GRATIS! Hahaha...
Apa yang muncul dalam pikiranmu saat baca tulisan saya barusan?
Takut buat coba? Minder? Itu tandanya mentalmu masih culun, makanya PAKSAIN dan LATIH!
Besok cobain deh ya, masuk ke hotel mahal cuma numpang pipis. Biar bisa ngerasain vibrasinya orang-orang kaya 😂
Kalo udah berani cobain itu, coba next level ya.
Masuk ke sorum mobil dan tanya-tanya ke salesnya, kalo perlu masuk ke dalam mobilnya.
Tenang aja semuanya GRATIS kok, sekalian ngelatih kepantasan diri aja...
Abis baca tulisan saya ini beneran praktekin ya! 🔥
Cara Capai Ratusan Juta Pertama dari Bisnis Print On Demand
Jangan sampai terlewatkan LIVE di IG @RCOHUANG malam ini jam 8 ya guys...
Pasang alarm 👍
Jangan sampai terlewatkan LIVE di IG @RCOHUANG malam ini jam 8 ya guys...
Pasang alarm 👍
Namanya Wanna, dulunya karyawan disalah satu perusahaan ternama yang memutuskan resign dan jualan online.
Dalam 3 bulan omsetnya capai 1.2M rupiah dan terus naik tiap bulannya, saya berkesempatan wawancarai beliau untuk diajak berbagi tips dan trik sukses berjualan secara online.
Simak cerita lengkapnya di Youtube channel saya, klik link ini https://youtu.be/5rqHhdH_TVM
Dalam 3 bulan omsetnya capai 1.2M rupiah dan terus naik tiap bulannya, saya berkesempatan wawancarai beliau untuk diajak berbagi tips dan trik sukses berjualan secara online.
Simak cerita lengkapnya di Youtube channel saya, klik link ini https://youtu.be/5rqHhdH_TVM
Pernah ga sih lagi mau mengubah “habit” ke arah yang produktif tapi berujung pada wacana dan ga kunjung terjadi action yang nyata?
Kayanya hampir semua orang pernah kaya gini ya, termasuk saya pribadi di masa lalu.
Penyakitnya sih sama “suka menunda” > kalo bisa dikerjain besok kenapa harus sekarang?
Begitulah penyakit saya di masa lalu, jangan ditiru hahaha...
Untuk hal tunda menunda ini, saya punya beberapa cara yang saya terapkan dalam hidup sehingga semakin minim kebiasaan menunda dalam diri saya.
Kayanya hampir semua orang pernah kaya gini ya, termasuk saya pribadi di masa lalu.
Penyakitnya sih sama “suka menunda” > kalo bisa dikerjain besok kenapa harus sekarang?
Begitulah penyakit saya di masa lalu, jangan ditiru hahaha...
Untuk hal tunda menunda ini, saya punya beberapa cara yang saya terapkan dalam hidup sehingga semakin minim kebiasaan menunda dalam diri saya.
1. 3 second rule
Saat ingin melakukan sesuatu tapi males banget, saya menghitung dalam hati “satu... dua... tiga...” dan saya langsung beranjak dari tempat duduk atau kasur & langsung mengerjakan sesuatu yang sudah saya list harus dikerjakan pada hari itu.
2. Mulai dari hal kecil
Salah satu hal yang membuat kita malas melakukan sesuatu adalah karena berpikir seolah “berat banget.” Misalkan kita punya keinginan olahraga biar kurus, yang kepikiran adalah harus ngegym 2 jam, lari 10km, dll... < hal ini buat kita makin males karena dalam pikiran terlihat “sulit”
Padahal kita bisa memulainya dengan mudah, yaitu dengan membiasakan diri jalan kaki 15 menit ke sekitaran komplek.
Lakuin aja dulu yang gampang-gampang biar jadi habit, kalo udah jadi habit baru deh naik levelnya.
3. Buat list prioritas
Buatlah daftar prioritas, apa saja yang harus dikerjakan esok hari, dimulai dari yang terpenting dan mendesak.
Dengan begitu, kamu udah mengurangi beban otak untuk memikirkan semua hal. Sehingga bisa lebih tertata dan lebih meringankan kamu untuk melakukan mana yang harus dimulai duluan.
Semoga 3 tips dari saya ini bisa mengurangi bahkan menghilangkan habit negatifmu yang suka menunda, saya berhasil menguranginya dengan 3 cara ini.
Sekarang giliran kamu... 😁
Saat ingin melakukan sesuatu tapi males banget, saya menghitung dalam hati “satu... dua... tiga...” dan saya langsung beranjak dari tempat duduk atau kasur & langsung mengerjakan sesuatu yang sudah saya list harus dikerjakan pada hari itu.
2. Mulai dari hal kecil
Salah satu hal yang membuat kita malas melakukan sesuatu adalah karena berpikir seolah “berat banget.” Misalkan kita punya keinginan olahraga biar kurus, yang kepikiran adalah harus ngegym 2 jam, lari 10km, dll... < hal ini buat kita makin males karena dalam pikiran terlihat “sulit”
Padahal kita bisa memulainya dengan mudah, yaitu dengan membiasakan diri jalan kaki 15 menit ke sekitaran komplek.
Lakuin aja dulu yang gampang-gampang biar jadi habit, kalo udah jadi habit baru deh naik levelnya.
3. Buat list prioritas
Buatlah daftar prioritas, apa saja yang harus dikerjakan esok hari, dimulai dari yang terpenting dan mendesak.
Dengan begitu, kamu udah mengurangi beban otak untuk memikirkan semua hal. Sehingga bisa lebih tertata dan lebih meringankan kamu untuk melakukan mana yang harus dimulai duluan.
Semoga 3 tips dari saya ini bisa mengurangi bahkan menghilangkan habit negatifmu yang suka menunda, saya berhasil menguranginya dengan 3 cara ini.
Sekarang giliran kamu... 😁
Bodo Amatin Ajalah...
Dulu waktu sekolah saya bukanlah orang yang berprestasi di kelas, yah jadi orang rata-rata aja lah. Bukan orang pintar pemilik ranking satu.
Tapi saya memiliki pikiran yang besar saat itu dan harus bisa menjadi orang besar walaupun pendidikan biasa saja.
Ternyata pemikiran sederhana saya itu merupakan pola pikir kebanyakan orang sukses yaitu “BERPIKIR BESAR.”
Dulu waktu sekolah saya bukanlah orang yang berprestasi di kelas, yah jadi orang rata-rata aja lah. Bukan orang pintar pemilik ranking satu.
Tapi saya memiliki pikiran yang besar saat itu dan harus bisa menjadi orang besar walaupun pendidikan biasa saja.
Ternyata pemikiran sederhana saya itu merupakan pola pikir kebanyakan orang sukses yaitu “BERPIKIR BESAR.”
Saat banyak orang sibuk dengan pelajaran, saya agak nyeleneh malah jualan hehehe…
Dan dari situlah mental saya terbentuk.
Kamu bayangin deh, anak sekolah tapi udah dapet ejekan karena jualan?
Secara ga langsung ejekan tersebut melatih mental “bodo amat” dalam diri saya.
Dan memang kita harus memiliki mental BODO AMAT apa kata orang kalo mau bertumbuh.
Karena kita ga bisa nyenengin semua orang kan?
Seorang Presiden di negara manapun pasti banyak orang yang ga suka, bahkan seorang Nabi sekalipun selalu punya musuh yang ga suka dengan ajaran yang disebarkan. Apalagi kita yang cuma remah rengginan?
Jadi ga usah baper kalo ada yang ga suka sama kita, karena itu adalah hal yang wajar. Cukup abaikan dan fokus pada mimpi kita.
Kita susah ataupun sukses akan selalu ada yang ga suka, jadi BODO AMATIN aja ya ~
Dan dari situlah mental saya terbentuk.
Kamu bayangin deh, anak sekolah tapi udah dapet ejekan karena jualan?
Secara ga langsung ejekan tersebut melatih mental “bodo amat” dalam diri saya.
Dan memang kita harus memiliki mental BODO AMAT apa kata orang kalo mau bertumbuh.
Karena kita ga bisa nyenengin semua orang kan?
Seorang Presiden di negara manapun pasti banyak orang yang ga suka, bahkan seorang Nabi sekalipun selalu punya musuh yang ga suka dengan ajaran yang disebarkan. Apalagi kita yang cuma remah rengginan?
Jadi ga usah baper kalo ada yang ga suka sama kita, karena itu adalah hal yang wajar. Cukup abaikan dan fokus pada mimpi kita.
Kita susah ataupun sukses akan selalu ada yang ga suka, jadi BODO AMATIN aja ya ~
Eh odading airon men!
Emang gue mulai semuanya langsung meledak?
Semuanya dimulai dari “0,” merintis pelan-pelan, dikatain banyak orang. Semuanya berproses.
Sering banget orang itu melihat kesuksesan orang dari yang enak-enaknya doang tapi ga mau liat berdarah-darahnya waktu berjuang menuju puncak.
Ditambah lagi, waktu saya mulai jualan online, koneksi internet belum sebagus sekarang. Gadgetnya juga belum secanggih sekarang.
Sosmednya?
Dulu mah yang booming twitter doang & Facebook.
Justru sekarang itu adalah masa yang enak dan justru peluang bagus buat kamu yang baru mau mulai masuk ke dunia digital marketing ini.
Ga ada kata terlambat untuk mulai.
Apalagi di jurang resesi kaya gini, akan ada banyak “switch” terjadi. Biasanya akan banyak muncul orang kaya baru.
Jadi mulai lah dari sekarang kalo mau jualan atau berkarya, jangan sampai selama ini cuma jadi pembaca tulisan saya tanpa ada action nyata!
Emang gue mulai semuanya langsung meledak?
Semuanya dimulai dari “0,” merintis pelan-pelan, dikatain banyak orang. Semuanya berproses.
Sering banget orang itu melihat kesuksesan orang dari yang enak-enaknya doang tapi ga mau liat berdarah-darahnya waktu berjuang menuju puncak.
Ditambah lagi, waktu saya mulai jualan online, koneksi internet belum sebagus sekarang. Gadgetnya juga belum secanggih sekarang.
Sosmednya?
Dulu mah yang booming twitter doang & Facebook.
Justru sekarang itu adalah masa yang enak dan justru peluang bagus buat kamu yang baru mau mulai masuk ke dunia digital marketing ini.
Ga ada kata terlambat untuk mulai.
Apalagi di jurang resesi kaya gini, akan ada banyak “switch” terjadi. Biasanya akan banyak muncul orang kaya baru.
Jadi mulai lah dari sekarang kalo mau jualan atau berkarya, jangan sampai selama ini cuma jadi pembaca tulisan saya tanpa ada action nyata!
3 Gaya Hidup Orang Kaya yang Wajib Kamu Tiru!
Apa yang ada di benakmu waktu saya sebut -> “Gaya Hidup Orang Kaya?”
Mungkin mayoritas akan berpikir, foya-foya, party, buang-buang uang, dan segala jenis pikiran negatif lainnya.
Jika itu yang ada di benakmu, Selamat, kamu menjadi korban film dan sinetron yang tidak mendidik dan menggiring opini bahwa orang kaya itu negatif.
Sehingga membuat alam bawah sadarmu tidak ingin kaya...
Padahal banyak sekali orang kaya yang hidupnya sangat sangat positif.
Dan lagi bisa sekali untuk kamu tiru, sayapun telah meniru gaya hidup ini.
Apa yang ada di benakmu waktu saya sebut -> “Gaya Hidup Orang Kaya?”
Mungkin mayoritas akan berpikir, foya-foya, party, buang-buang uang, dan segala jenis pikiran negatif lainnya.
Jika itu yang ada di benakmu, Selamat, kamu menjadi korban film dan sinetron yang tidak mendidik dan menggiring opini bahwa orang kaya itu negatif.
Sehingga membuat alam bawah sadarmu tidak ingin kaya...
Padahal banyak sekali orang kaya yang hidupnya sangat sangat positif.
Dan lagi bisa sekali untuk kamu tiru, sayapun telah meniru gaya hidup ini.
Saya akan share 3 gaya hidup mereka:
1. Mengendalikan Pengeluaran
Mark Zuckerberg yang memiliki kekayaan US$ 51,5 miliar. Kekayaan sebanyak itu memungkinkan pemilik Facebook ini membeli mobil mewah berharga jutaan bahkan miliaran dollar.
Namun, Zuckerberg ternyata sudah cukup nyaman mengendarai mobil Volkswagen Black Acura TSX seharga US$ 30.000 hingga detik ini.
Hal ini jelas bertolak belakang dengan kehidupan orang kebanyakan yang memilih untuk membeli gadget atau kendaraan mahal padahal gaji tidak seberapa, rela hutang demi mendapat gengsi. Pengeluaran lebih besar dari pemasukan yang secara perlahan tapi pasti membuat dirinya mati berdiri.
2. Penampilan Bukanlah Hal Utama Bagi Mereka
Kamu bisa melihat mereka yang masuk ke dalam deretan orang terkaya di dunia, sebut saja bos Facebook Mark Zuckerberg atau pendiri Apple Almarhum Steve Jobs.
Bisa dilihat dari penampilan mereka yang sederhana, hanya kaos yang mungkin warnanya itu-itu saja. Mereka sangat bisa membeli pakaian mahal dan branded, tapi mereka lebih memilih menggunakan pakaian yang sederhana dan tidak ribet.
Dengan begitu mereka bisa memaksimalkan energi dan waktu mereka untuk memikirkan hal lebih penting seperti pengembangan bisnis.
Selain itu, berpenampilan sederhana juga menghindarkan mereka dari langkah pemborosan uang untuk penampilan.
Mengutip MoneyNing.com, Zuckerberg ditaksir hanya menghabiskan anggaran kurang dari US$ 700 untuk kebutuhan pakaian.
*Bandingkan dengan rata-rata uang yang dihabiskan orang Amerika Serikat untuk pakaian yang mencapai US$ 1.700 per tahun.
3. Senang Berbagi
Pada tahun 2017 lalu, orang terkaya di dunia Bill Gates baru saja menyumbang harta US$ 4,6 miliar atau Rp 61,5 triliun dalam bentuk saham. Uang tersebut disalurkan melalui yayasan Bill & Melinda Gates Foundation untuk memerangi penyebaran malaria.
Bersama rekan miliardernya, Warren Buffett, Bill Gates juga mendirikan The Giving Pledge. Klub amal khusus miliarder ini punya syarat khusus bagi mereka yang mau masuk. Para miliarder harus rela memberikan sebagian besar harta yang dimiliki dan mendonasikannya untuk keperluan sesama.
Mereka benar-benar sadar bahwa berbagi adalah salah satu cara mereka mendapatkan kebahagiaan yang lebih dari sekedar uang. Dan hal itulah yang diajarkan semua agama sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap sang pencipta.
Secara sains pun telah terbukti bahwa dengan berbagi kita akan menjadi lebih sehat dan bahagia, dan hal itulah yang membuat diri kita bisa lebih produktif.
Sekarang coba renungkan, hal apa yang bisa kamu syukuri setelah membaca tulisan ini?
1. Mengendalikan Pengeluaran
Mark Zuckerberg yang memiliki kekayaan US$ 51,5 miliar. Kekayaan sebanyak itu memungkinkan pemilik Facebook ini membeli mobil mewah berharga jutaan bahkan miliaran dollar.
Namun, Zuckerberg ternyata sudah cukup nyaman mengendarai mobil Volkswagen Black Acura TSX seharga US$ 30.000 hingga detik ini.
Hal ini jelas bertolak belakang dengan kehidupan orang kebanyakan yang memilih untuk membeli gadget atau kendaraan mahal padahal gaji tidak seberapa, rela hutang demi mendapat gengsi. Pengeluaran lebih besar dari pemasukan yang secara perlahan tapi pasti membuat dirinya mati berdiri.
2. Penampilan Bukanlah Hal Utama Bagi Mereka
Kamu bisa melihat mereka yang masuk ke dalam deretan orang terkaya di dunia, sebut saja bos Facebook Mark Zuckerberg atau pendiri Apple Almarhum Steve Jobs.
Bisa dilihat dari penampilan mereka yang sederhana, hanya kaos yang mungkin warnanya itu-itu saja. Mereka sangat bisa membeli pakaian mahal dan branded, tapi mereka lebih memilih menggunakan pakaian yang sederhana dan tidak ribet.
Dengan begitu mereka bisa memaksimalkan energi dan waktu mereka untuk memikirkan hal lebih penting seperti pengembangan bisnis.
Selain itu, berpenampilan sederhana juga menghindarkan mereka dari langkah pemborosan uang untuk penampilan.
Mengutip MoneyNing.com, Zuckerberg ditaksir hanya menghabiskan anggaran kurang dari US$ 700 untuk kebutuhan pakaian.
*Bandingkan dengan rata-rata uang yang dihabiskan orang Amerika Serikat untuk pakaian yang mencapai US$ 1.700 per tahun.
3. Senang Berbagi
Pada tahun 2017 lalu, orang terkaya di dunia Bill Gates baru saja menyumbang harta US$ 4,6 miliar atau Rp 61,5 triliun dalam bentuk saham. Uang tersebut disalurkan melalui yayasan Bill & Melinda Gates Foundation untuk memerangi penyebaran malaria.
Bersama rekan miliardernya, Warren Buffett, Bill Gates juga mendirikan The Giving Pledge. Klub amal khusus miliarder ini punya syarat khusus bagi mereka yang mau masuk. Para miliarder harus rela memberikan sebagian besar harta yang dimiliki dan mendonasikannya untuk keperluan sesama.
Mereka benar-benar sadar bahwa berbagi adalah salah satu cara mereka mendapatkan kebahagiaan yang lebih dari sekedar uang. Dan hal itulah yang diajarkan semua agama sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap sang pencipta.
Secara sains pun telah terbukti bahwa dengan berbagi kita akan menjadi lebih sehat dan bahagia, dan hal itulah yang membuat diri kita bisa lebih produktif.
Sekarang coba renungkan, hal apa yang bisa kamu syukuri setelah membaca tulisan ini?
Salah satu ide bisnis yang peluang lakunya masih sangat besar dipasaran.
Modalnya cuma obat nyamuk, gunting, setrika, dan stiker tapi bisa untung jutaan.
Gimana caranya?
Simak selengkapnya di youtube channel saya,
klik link ini https://youtu.be/YUHny8i2bVM
Modalnya cuma obat nyamuk, gunting, setrika, dan stiker tapi bisa untung jutaan.
Gimana caranya?
Simak selengkapnya di youtube channel saya,
klik link ini https://youtu.be/YUHny8i2bVM
Tahukah kamu yang membedakan antara orang kaya dan orang miskin adalah kebiasaannya dalam mengelola uang.
Banyak yang masih belum sadar akan hal ini, bahkan orang yang berada di kelas menengah sekalipun.
Orang kaya pintar membedakan antara keinginan dan kebutuhan, sedangkan orang bermental miskin memiliki kebiasaan yang buruk dalam menggunakan uang.
Mereka biasanya ingin segera menikmati hasil yang didapat saat itu agar tampak seperti orang kaya dan akhirnya muncul budaya konsumtif dalam dirinya.
Banyak yang masih belum sadar akan hal ini, bahkan orang yang berada di kelas menengah sekalipun.
Orang kaya pintar membedakan antara keinginan dan kebutuhan, sedangkan orang bermental miskin memiliki kebiasaan yang buruk dalam menggunakan uang.
Mereka biasanya ingin segera menikmati hasil yang didapat saat itu agar tampak seperti orang kaya dan akhirnya muncul budaya konsumtif dalam dirinya.
Tapi saya yakin itu bukan kamu kan? Hehehe…
Orang kaya akan lebih memiliki prioritas dalam menggunakan uang, dia mengerti akan kebutuhan. Yaitu sesuatu yang menjadi dasar kebutuhan hidup seperti sandang pangan dan papan. Saya pun lebih memilih membeli hal yang saya butuhkan dibandingkan sesuatu yang saya inginkan.
Bahkan untuk urusan handphone pun saya sangat jarang banget gonta ganti, karena memang gadget yang saya miliki saat ini masih sangat bisa mengakomodasi kebutuhan saya dalam bergadget ria.
Kekonyolan terbesar yang sering dilakukan orang adalah membeli suatu barang yang diinginkan padahal dia tidak mampu untuk membelinya, sehingga dibela-belain ngutang dan nyicil hanya untuk terlihat “kaya”
Saya pribadi selalu dipesan oleh Ayah saya, jangan membeli barang yang kamu inginkan jika belum memiliki tabungan 3 kali lipat dari barang tersebut. Dan pesan itu masih saya pegang erat sampai sekarang.
Lebih baik uang digunakan untuk menumbuhkan asset daripada sekedar untuk mendapatkan label “kaya” dari orang sekitar padahal masih ngos ngosan bayar cicilannya.
Plis jangan baper ya kalo ada yang kesindir hahaha…
Atau jangan-jangan kamu masih belom bisa bedain keinginan dan kebutuhan?
Orang kaya akan lebih memiliki prioritas dalam menggunakan uang, dia mengerti akan kebutuhan. Yaitu sesuatu yang menjadi dasar kebutuhan hidup seperti sandang pangan dan papan. Saya pun lebih memilih membeli hal yang saya butuhkan dibandingkan sesuatu yang saya inginkan.
Bahkan untuk urusan handphone pun saya sangat jarang banget gonta ganti, karena memang gadget yang saya miliki saat ini masih sangat bisa mengakomodasi kebutuhan saya dalam bergadget ria.
Kekonyolan terbesar yang sering dilakukan orang adalah membeli suatu barang yang diinginkan padahal dia tidak mampu untuk membelinya, sehingga dibela-belain ngutang dan nyicil hanya untuk terlihat “kaya”
Saya pribadi selalu dipesan oleh Ayah saya, jangan membeli barang yang kamu inginkan jika belum memiliki tabungan 3 kali lipat dari barang tersebut. Dan pesan itu masih saya pegang erat sampai sekarang.
Lebih baik uang digunakan untuk menumbuhkan asset daripada sekedar untuk mendapatkan label “kaya” dari orang sekitar padahal masih ngos ngosan bayar cicilannya.
Plis jangan baper ya kalo ada yang kesindir hahaha…
Atau jangan-jangan kamu masih belom bisa bedain keinginan dan kebutuhan?
Orang yang mudah bersyukur akan menganggap apa yang dimilikinya hanya sekedar pemberian, sehingga enteng buat dia untuk berbagi...
Sedangkan orang yang susah bersyukur akan menganggap apa yang dimiliki adalah disebabkan oleh kerja keras semata, sehingga dia terlalu kuat menggenggam dan enggan berbagi...
Dua karakter berbeda ini ada di tiap diri manusia.
Sedangkan orang yang susah bersyukur akan menganggap apa yang dimiliki adalah disebabkan oleh kerja keras semata, sehingga dia terlalu kuat menggenggam dan enggan berbagi...
Dua karakter berbeda ini ada di tiap diri manusia.