Rico Huang
27.9K subscribers
1.27K photos
7 videos
1 file
941 links
Building Cuerpo with gratitude & grit
Download Telegram
Kita harus selalu berpikir “ start small “ atau mulai dari yang kecil dulu.

Jangan merasa ketika punya uang besar harus memulai sesuatu yang besar hanya karena gengsi diliat teman & sodara. Karena banyak yang punya modal langsung sok sok an buka bisnis “besar” agar keliatan wah sama teman-teman, eh belom lama buka udah bangkrut.

Ingat, kita ini jalanin bisnis bukan main judi !
Dalam hidup saya, ga pernah kepikiran bisa beli si “baim” dengan harga 10 milyar & juga ferrari suatu mobil impian saya.

Saya ga pernah kepikiran karena dulu waktu mulai cari uang spiritnya adalah ingin mandiri tanpa bebanin ortu, secara saat itu rumah habis kebakaran hiks :”(

Saya melakukan apa yang saya bisa untuk menghasilkan uang dengan modal seadanya. Dimulai dari jualan nasi uduk, menawarkan jasa MC ulangtahun, jualan mie ayam, sampai berbisnis aksesoris gadget dan rugi milyaran…

Sesuatu yang dimulai kecil akhirnya membesar, kemudian jatuh dan bisa bangkit lagi seperti sekarang. Semuanya butuh proses yang tidak mudah memang tapi sangat worth it.

Karena pengalaman itulah saya sering sharing ilmu di berbagai chanel termasuk di telegram ini. Biasanya sih kebanyakan tentang sosial media marketing, tapi besok saya akan sharing tentang marketplace. Siap-siap ya guys! ^^

Rico Huang.
Ternyata udah lama juga saya ga buat webinar gratis…
Setelah kemarin share 3 video training, banyak banget yang message menanyakan gimana cara “ngiklan” yang tepat di Facebook atau Instagram.

Nah dari message itu saya jadi kepikiran untuk buat webinar dan menjabarkan beberapa poin penting tentang dunia per “ads” an.

Kayanya saya akan share beberapa hal kalo webinarnya jadi, yaitu:

1. Gimana caranya para internet marketer menghasilkan ratusan juta hingga milyaran rupiah dengan sistem kerja yang fleksibel.
2. Cara datengin penghasilan yang “layak” dari dunia online.
3. Rahasia take profit walaupun ngiklan udah ga semurah dulu.


Kira-kira 3 materi itu akan bermanfaat kan buat kamu?
Kalo mau saya buatkan webinarnya for free (GRATIS), join disini:

>> https://alona.me/Webinar_TG

See u ^^
AKHIRNYA KUDA 10 MILYAR SAYA SUDAH TIBA

2020 adalah peluang photobook lagi cuan - cuannya. Sampe - sampe saya beli mesin supaya kapasitas produksi bisa lebih bagus dengan kecepatan super maksimal.

Belakangan saya juga udah partnership dengan beberapa macro influencer (diatas 1jt followers) untuk ikut jadi bintang iklan produk photobook.

Kalau Anda penasaran bagaimana saya bisa beli kuda 10 milyar hingga cara balikin modalnya, silahkan tonton video terbaru saya di https://youtu.be/TwB6kQ6lAcw

Jangan sampai Anda tertinggal informasi hanya karena melewatkan 15 menit untuk menonton video saya & ketinggalan kesempatan special ini.
Kemarin saya udah sharing kenapa saya mulai bisnis dan bisnis apa aja yang udah pernah saya jalankan dari masa masa gembel dari mulai nasi uduk, jasa MC, mie ayam, sampe ke tahap aksesoris gadget yang bangkrut milyaran.


Pokoknya segala macam jenis jualan sudah pernah saya coba lah…
Sampai akhirnya mencoba jualan di marketplace. Pada masa itu marketplace lagi hangat-hangatnya di Indonesia.

Saya bagikan kekurangan dan kelebihan jualan di marketplace yang saya rasakan untuk kamu yang mungkin saat ini masih bimbang mau jualan di marketplace atau mau jualan di toko online sendiri.
Kelebihannya:

>> Marketplace adalah tempat berkumpulnya para pembeli sehingga kita gak perlu susah payah mendatangkan calon pembeli.

>> Lebih meyakinkan pembeli, dengan jualan di market place pembeli akan merasa lebih aman melakukan transaksi.


Kekurangannya:

>> Persaingan antar pedagang tinggi gak hanya banyak pembeli di marketplace juga banyak pedagang, dan persaingannya sangat ketat, sehingga banyak pedagang bahkan rela mendapat keuntungan sangat sedikit.

>> Pembayaran lama. karena kebanyakan marketplace menggunakan rekening bersama maka uang dari pembeli akan di tahan dulu sampai barang sampai ke pembeli


Ketatnya persaingan marketplace adalah salah satu alasan kenapa saya memilih berjualan di toko online saya sendiri dan akhirnya putar haluan sebagai suplier produk custom dengan membuka Dropshipaja.com.


Besok saya akan lanjutkan cerita jatuh bangun saya membangun bisnis sebagai suplier produk custom hingga menjadi seperti sekarang ini, siap-siap menyimak kisah perjalanan bisnis saya besok
2 hari lalu saya udah bercerita singkat tentang perjalanan bisnis saya dari mulai jualan waktu SMA sampai ketemu dengan marketplace yang saya pikir akan berjalan mulus namun malah hancur karena perang harga disana.

Karena perang harga yang makin kacau, akhirnya membuat saya stress dan memilih untuk berhenti tentunya dengan kerugian yang besar karena banyak stok yang tidak bisa terjual.

Maklum masih sangat muda saat itu, jiwanya pengen yang cepet, gregetan, dan ga sabaran. Tapi semua saya lakukan bukan tanpa alasan. Menurut saya lebih asik jualan di sosial media seperti Facebook & Instagram, karena dengan memahami algoritmanya kita ga akan terseret dalam arus perang harga.


Salah satu hal yang membuat saya jatuh bangkrut adalah sulit move on ke bisnis lain padahal udah tau kalau bisnis yang dijalankan sekarang sedang amburadul dan toxic. Saat itu saya berada di masa-masa sangat galau berat untuk mengambil keputusan padahal jelas-jelas bisnis saya sudah nggak sehat lagi.
Gimana nggak bimbang, saya masih punya stok aksesoris handphone senilai 1 milyar lebih dan tiba-tiba harus memutuskan pindah bisnis? Dan saya harus mengikhlaskan semua barang itu tertinggal tak berdaya di gudang?

Gila, rasanya makan nggak enak, pikiran nggak tenang, galau berat.


Tapi memang begitu, kebanyakan para pebisnis pemula susah banget buat move ke bisnis lain yang jelas-jelas lebih baik. Terlalu banyak sekali pertimbangan.

Kebanyakan pebisnis gagal move on padahal bisnisnya itu tidak sehat hanya karena merasa sudah tanam modal besar atau punya banyak stok di awal.


Tapi, untungnya saya adalah orang yang berani ambil resiko (walaupun sempat ketar-ketir dan galau juga hahaha), akhirnya saya yakin dan memutuskan untuk pindah bisnis.


Secara umum, pebisnis pemula memang akan mengalami hal-hal yang mirip. Bisnis sudah nggak menguntungkan, jalan di tempat, sudah habis modal besar untuk stok yang banyak, dan intinya bisnis terlihat benar-benar sudah nggak sehat. Tapi, rasanya mau udahan tuh gimana gitu. Sedih, nggak enak, takut, was-was, hahaha.

Istilah kerennya ya gagal move on.



Sama nggak dengan apa yang Anda rasakan?

Atau, jangan-jangan Anda malah nggak sadar kalau sebetulnya bisnis Anda itu sudah toxic?


Coba deh sejenak istirahat dan lihat sekeliling Anda, karena saya pribadi ga akan bisa ada di titik ini kalau saja waktu itu saya ga suntik mati bisnis saya dan move on ke bisnis yang lebih menjanjikan.


Saya pribadi merasakan “move on” membawa kemajuan, besok saya akan lanjutkan ceritanya.

Siap nyimak kan?
Tulisan ini adalah lanjutan dari kisah “move on” yang kemarin saya ceritakan…


Saya tau kamu pasti udah baca cerita saya kemarin, satu momen dimana saya memberanikan diri menutup bisnis yang udah ga sehat dengan kerugian milyaran dan mulai “move on” mencoba bisnis baru yang sebenarnya saya kurang paham di bisnis ini hehehe…


Yang baca postingan saya kemarin pasti tahu bahwa bisnis saya hancur setelah banting-bantingan harga di marketplace. Saat memutuskan tutup bisnis yang sebelumnya, saya melakukan riset dan menemukan bisnis yang bisa lepas dari perang harga.


Bukan cuma itu aja, saya juga menemukan fakta bahwa di luar negeri bisnis ini sangat amat laris karena konsepnya yang bisa “desain suka suka” atau saya sering nyebutnya bisnis “print on demand.”
Awalnya ragu? Pasti…
Awalnya bingung terjun ke bisnis baru? Pasti…


Tapi bukan pebisnis kalo ga suka tantangan, dan ternyata terbukti bisnis print on demand ini bisa melesat pesat dan membawa saya beserta 80ribu reseller mengubah hidupnya.


Mulai dari lempar produksi ke partner, sekarang punya mesin sendiri dengan nilai ratusan juta sampai milyaran dan menghidupi 200an karyawan. Secepat itu saya bangkit dari kebangkrutan.


Pertanyaannya sekarang adalah, Kenapa bisnis print on demand bisa lari manis dan melesat?
Bahkan bisa membuat saya membeli mobil impian yaitu ferrari?


Besok saya akan share jawaban dari pertanyaan itu ^^

Salam,
Rico Huang.
Oiya…
Saya lupa cerita kemarin, sebenernya salah satu hal yang membuat saya menutup bisnis sebelumnya yaitu aksesoris gadget adalah karena keuntungannya tipis walaupun omset saya saat itu mencapai 13 milyar per tahun.


Omsetnya sih gede tapi percuma kan kalo profitnya tipis, artinya cashflownya ngos ngosan dan terpaksa saya keluar dari jerat banting-bantingan harga dan menyuntik mati bisnis itu.


Mungkin kamu yang baca tulisan saya kemarin bertanya-tanya, kenapa akhirnya saya memilih jalan ninja untuk berbisnis produk print on demand?


Saya sudah riset ke berbagai hal, bahwa kebanyakan orang terutama anak muda ingin tampil beda dengan menunjukan jati dirinya. Dengan alasan itulah banyak orang yang menginginkan produk custom sesuai keinginan mereka.
Selain itu produk custom sangat mudah dijual ke beberapa niche market tertentu yang fanatik akan sesuatu. Misalkan banyak yang ngefans sama grup Kpop, tinggal buat fanbasenya di sosmed, upload konten-konten Kpop tersebut kemudian jual deh tshirt, mug, case, atau powerbank yang ada wajah idola mereka.


Dengan cara itu mereka akan membeli berapapun harganya, secara otomatis saya dan reseller-reseler saya bisa keluar dari “perang harga.”


Efek keluar dari perang harga adalah banyak reseller yang punya income puluhan hingga ratusan juta perbulan, dan hal itu adalah kepuasan besar bagi saya karena bisa membuat banyak anak muda mengubah hidupnya.


Banyak diantara mereka yang dulunya gaptek, ga ngerti jualan online, tapi kita bisa tumbuh bersama dan merasakan hasilnya.


Saya nggak pernah menyangka bisa melakukan hal sebesar ini, dan benar-benar membuat saya terharu.

Jadi, membuka bisnis bukan hanya tentang uang, tetapi ada yang jauh lebih penting dari itu, yaitu dampak bagi orang sekitar.


Nah besok saya akan sharing bisnis yang akan “trend” di 2020, siap nyimak cerita saya besok?
Jadi hari ini sebenarnya saya lagi buka akses video training GRATIS tentang dunia dropshiping, mengingat masih banyak orang yang galau dan bingung mau mulai bisnis dengan berbagai alasan. Diantaranya:

>> gaptek jadi ga bisa jualan online
>> ga punya modal untuk mulai bisnis
>> ga ada waktu untuk bisnis online
>> ga paham sistem dropshiping yang sebenarnya memudahkan
>> ga tau mau jualan produk apa
>> dll…
Karena kegalauan itu makanya saya buka akses video training GRATIS tentang dropshiping tapi aksesnya terbatas. Artinya siapa yang cepat maka dia yang akan dapat.

Di video ini akan banyak kegalauan kamu yang terjawab dan akan mengubah hidupmu jika menyimak dengan serius training yang saya berikan.

Jadi kalo kamu baca tulisan ini, langsung buruan dapetin akses video training gratisnya disini:

>> https://alona.me/minitraining_TG

*akan ada bocoran kenapa produk “photobook” akan BOOMING di 2020 dan kamu bisa menjadi bagian di dalamnya, ssstt…

Selamat menikmati ^^
Kenalin namanya adalah Dr. Tirta

Seorang pengusaha yang dulunya adalah tukang gorengan & kini menjadi partner bisnis Sandiaga Uno

Dulunya Tirta adalah seorang pemuda yang biasa aja, pernah bangkrut dan gagal, bahkan sempet diremehin ketika jualan gorengan saat jadi mahasiswa kedokteran di UGM sampai pernah diusir satpam karena jualan di area kampus

Meskipun berkali-kali mengalami kegagalan dalam bisnis

Kini ia sukses menjalani beberapa bisnis salah satunya bisnis cuci sepatu dengan 47 cabang tersebar diseluruh Indonesia bernama Shoes & Care.

Penasaran bagaimana caranya Tirta dari seorang tukang gorengan sampai bisa berbisnis bersama Sandiaga Uno?

Tonton langsung videonya, klik : https://youtu.be/4XOzgGgeSJk
Kaya itu berawal dari hati yang merasa cukup, bukan dari seberapa banyak uang yang kita miliki sekarang. Saat hati merasa cukup, kita akan terdorong untuk berbagi.

Dengan rajin berbagi maka alam semesta akan membaca bahwa diri kita adalah manusia yang pantas untuk kaya, kemudian alam akan berkonspirasi mendatangkan banyak rezeki untuk kita sesuai kehendak Tuhan.

Selamat hari minggu kawan…

Rico Huang.
Nyalain alarm untuk nanti malam jam 8 ya!

Karena nanti malam jam 8 partner bisnis saya Aaron Blenda akan LIVE di:

Group Facebook:
"Bisnis Anak Muda & Rico Huang"

Instagram:
@komunitaspengusahamuda


Siap-siap pantengin di salah satu sosmed favorit kamu ya, karena Aaron akan banyak mematahkan false belief yang ada dalam pikiranmu!

Ready?
Beberapa tahun lalu saya bertemu seorang teman yang merupakan guru private les.

Saat itu dia punya ide untuk membuat suatu platform atau aplikasi yang memudahkan banyak anak sekolah untuk belajar secara online, atau bahasa dia les belajar online.

Beberapa bulan kemudian ketemu dia, dia masih bercerita tentang idenya. Begitu terus hingga muncul aplikasi yang mirip dengan ide dia yaitu Ruang Guru.

Ternyata selama ini dia hanya memiliki ide tapi tidak ada action sehingga keduluan orang lain. Ada milyaran orang di dunia ini yang mungkin memiliki ide dan gagasan yang sama, yang membedakan hanyalah di “ACTION”.
Karena bagi saya pribadi, ide itu sampah! Yang emas adalah ACTIONNYA! Sama halnya dengan kebanyakan orang mau mulai bisnis tapi ga action karena banyak takutnya.

Saya paham ketakutan biasanya karena tidak tau ilmunya, tapi ilmu bisa dicari di youtube, google dan lain sebagainya.

Di era sekarang ilmu bertebaran kok, jadi bagi saya ini bukan masalah penting.
Yang paling penting sebenarnya ada 2 hal yaitu:

1. Mindset
2. Paksaan

Pertanyaannya adalah sudahkah Anda mengatur ulang mindset dan juga memaksakan diri untuk menuju hidup yang lebih baik?

Atau jangan-jangan cuma nulis ide dan impian doang tapi minim action?

Salam,
Rico Huang.
Ada 2 tipe manusia di dalam hidup ini,

1) Ada yang menjadikan kegagalan sebagai beban dan alasan untuk menyerah
2) Ada yang menjadikan kegagalan sebagai pelajaran untuk meraih kesuksesan

Untuk berada di titik sekarang bukan berarti tanpa tangisan dan kegagalan, saya mengalami berkali-kali kegagalan dan hal itu yang membuat saya menjadi lebih kuat dan terkadang dibilang lebih bijak tidak sesuai dengan anak se-usia saya.

Katanya sih gitu, tapi semua itu muncul karena apa yang sudah saya lewati sebelumnya. Percaya sama saya, di setiap kegagalan ada pelajaran yang bisa dipetik. Dibalik itu selalu ada peluang untuk lebih maju dan melesat dari sebelumnya.

Jangan terjebak dari kegalauan terlalu lama…
Galau dan sedih boleh, tapi langsung bangkit lagi! Yuk bisa yuk!