Rico Huang
27.8K subscribers
1.27K photos
7 videos
1 file
941 links
Building Cuerpo with gratitude & grit
Download Telegram
Temen saya yang satu ini sangat menarik sekali.

Dia setiap hari bagi-bagi barang GRATIS lewat aplikasinya, bukannya rugi tapi malah untunggg...

Saya berkesempatan interview Beliau di channel Youtube, so rugi kalau gak nonton episode yang satu ini.

Simak episodenya di https://youtu.be/rtgYKFb1sbQ

Share video ini ya jika bermanfaat!

Salam,
Rico Huang 😊
Darimana Supplier dapet harga murah?
Gimana sih jadi supplier yang sukses?


Sabar dulu...

Saya mulai bisnis dulu berawal dari dropshiper, naik level jadi reseller, dan saat modalnya cukup saya menjadi supplier dengan income Milyaran setiap bulannya.

Tapi sebelum mencapai level itu ada tahap yang saya lalui dan tentu ada kendala juga yang saya hadapi.

Bagaimana cara saya memulai bisnis dari 0 hingga sampai di level ini?

Semua saya beberkan melalui video ini:

>> https://youtu.be/JPy4OK-P8lc
>> https://youtu.be/JPy4OK-P8lc


Jangan sampai kelewatan rahasia yang belum pernah saya bocorkan sebelumnya, simak baik baik ya.

Selamat menikmati &
Jangan lupa di share 😁
Karena melihat orang yang stuck hidupnya disitu situ saja, saya mencoba menggali apa saja penyebabnya mereka bisa berada di level itu terus tanpa naik level. Ibaratnya kalo di games, selalu jadi newbie dan tak kunjung jadi seorang β€œpro.”


Setelah mencoba menggali, salah satu penyebab orang yang levelnya tidak pernah naik adalah selalu mengeluh dengan sesuatu yang tidak bisa di kontrol. Mereka selalu mengomentari hal-hal yang ada di luar dirinya tanpa membuat perubahan berarti dari dalam diri.


Saat terjebak dalam kemacetan, kaum mereka akan marah-marah dengan kemacetan dan ngedumel serta mengeluh saat terjebak dalam kemacetan, dimana hal tersebut adalah sia-sia dan tak ada gunanya, hanya menghabiskan energi saja.


Berbeda dengan orang yang memiliki level lebih tinggi, saat ada macet dia akan sadar tidak bisa mengontrol kemacetan diluar dirinya, tapi dia bisa mencari solusi dengan membuka waze atau google maps untuk mengetahui adakah jalan alternatif untuk keluar dari kemacetan?


Kalaupun tidak ada jalan keluar alternatif, dia akan memanfaatkan waktu macetnya untuk sesuatu hal yang produktif seperti mendengarkan podcast, membaca buku, atau posting jualan ke berbagai sosial media, bisa juga menulis sesuatu yang bermanfaat untuk dibagikan ke orang lain.
Lihat perbedaan diantara kedua tipe orang tersebut kan?


Yang satu fokus pada hal yang bisa dia kontrol, yang satu fokusnya mengomentari sesuatu yang tidak bisa dikontrol.


Anda ingin menjadi seperti yang mana?
Pilihan Anda menentukan berada dimana Anda di masa depan.

Salam,
Rico Huang 😊
Penghambat Kesuksesan Adalah Diri Sendiri!


Di sore menjelang malam ini izinkan saya bercerita sejenak tentang salah satu orang yang berkali-kali merengek meminta diajari jualan online.

Dulu saya punya seorang teman yang meminta diajari bisnis online, saat itu saya sudah mulai rekrut reseller dengan syarat harus order minimal beberapa pcs produk saya. Tapi karena dia teman dan ingin jualan online, saya berikan dia menjadi seorang reseller tanpa syarat alias gratis.

Setelah itu dia masuk group dan saya bimbing, tapi ternyata hasilnya 0 besar karena dia tidak pernah baca grup itu.

Beberapa bulan kemudian dia melihat status saya dan ingin minta diajari bisnis online (lagi), kemudian saya ajak ketemu dan saya ajarkan. Pulang dari situ dia hanya praktek beberapa hari dan tidak praktek lagi.

Saat saya launching buku Dropship Mastery, dia meminta buku itu, saya berikan lagi lagi GRATIS dengan syarat harus praktek.

Tapi beberapa waktu kemudian dia chat butuh diajari lagi, karena terlalu sering diajari, saya tanya:

Saya: Udah praktek isi dalam buku?"
Dia: Belom dibaca semua ko
Saya: Nah kan percuma lu minta ajarin terus tapi ga pernah praktek!

Saya memang pedas saat itu karena merasa percuma ilmu, uang sudah dibagikan tidak pernah di praktekkan.

Saya baru sadar memang kesuksesan datangnya dari dalam diri. Semudah apapun Anda mendapat akses untuk sukses jika jiwa Anda masih orang susah akan selalu susah.

Saya beri tau ciri-ciri orang susah adalah "dia ga pernah mau susah" dalam artian mereka adalah orang yang berharap hasil instan tanpa mau melalui proses panjang.

Hati-hati dengan mental seperti ini ya guys.

Salam,
Rico Huang.
Temen2 hati2 dengan nomor ini ya yang memakai foto saya. Harus diingat kalau saya tidak pernah menghubungi Anda secara personal melalui Whatsapp.

Saya sharing melalui grup WA ini dan melalui akun Facebook personal saya yang ada di grup Bisnis Anak Muda.

Waspadalah...

Dan untuk Anda yang menggunakan nama dan foto saya baik disengaja maupun tidak untuk keperluan merugikan, berhati-hatilah, data Anda saya pegang 😈
Bisnis Online Kena Pajak?

Beberapa waktu lalu ramai banget jadi omongan kalo bisnis online akan kena pajak, kemudian ramai respon dari para pebisnis online. Ada yang pro dan kontra dengan informasi ini.

Terus gimana sih sebenernya penetapan pajak untuk pebisnis online?

Keuntungan apa yang kita dapatkan kalau bayar pajak?

Bagaimana perhitungan pajak untuk kita sebagai pebisnis online?

Semuanya langsung dijelaskan sama pakarnya, langsung simak penjelasannya di video saya:

https://youtu.be/NLOt_cc4l_Q

Semoga bermanfaat ^^
Salam,
Rico Huang.
Kalo takut nanti akan "gagal" lebih baik jangan pilih jalan menjadi pebisnis, karena resikonya tinggi dengan income bulanan yang tidak pasti.

Tapi perlu disadari bahwa resiko yang ditanggung akan indah saat dipetik nantinya, jadi jangan pernah takut gagal karena itu adalah vitamin dalam kehidupan.

Tanpa adanya kegagalan tidak akan ada kemajuan, karena memang kemajuan ada saat kita berani keluar dari zona nyaman.

Salam,
Rico Huang.
Ternyata ini Penyebab Ibu Susi Pudjiastuti Sukses!

Segelas kopi dan surat kabar internet menjadi teman saya pagi ini, saat sedang asik membaca ada suatu hal yang membuat saya kagum. Bahkan mungkin Anda sendiri belum mencari tahu cerita tersebut, yah ini yang dibilang usaha tidak akan mengkhianati hasil. Dan tetap ada andil kerja Tuhan didalamnya, sejenak saya tanya kepada Anda.
Kenal dengan Ibu Susi Pudjiastuti? Ya, benar. Wanita hebat yang sekarang menduduki jabatan seorang menteri, tapi dibalik semua itu mungkin Anda juga tahu kalau dia dahulu hanya tamatan sekolah menengah pertama. Saya disini tidak akan membahas tentang pendidikan, tetapi tentang kehebatan dirinya yang buat saya bisa menginspirasi diri saya. Mungkin juga Anda, bisa jadi.
Ibu Susi adalah seorang wanita yang bisa dibilang hidup berkecukupan, jangankan sekolah menengah atas. Mungkin jenjang pendidikan lebih tinggi pun keluarganya mampu, orang tua beliau adalah saudagar ternak di kotanya, di pangandaran. Tapi apa yang dilakukan beliau? Dengan nekat beliau berhenti sekolah saat menginjak kelas 2 SMA dan lebih memilih untuk kembali ke pangandaran.
Apa tindakan itu tidak membuat kedua orang tuanya kecewa? Pasti kecewa, tapi beliau sudah yakin dengan pilihannya. Karena bagi beliau, semua jalan akan dibuka oleh Tuhan selama kita percaya. Di pangandaran beliau berjualan baju sampai bed cover untuk mandiri, saat itu beliau melihat dan berpikir untuk membudidayakan hasil alam di daerahnya. Dari sini lah awal mula itu terjadi, titik dimana beliau memulai usaha demi dirinya sendiri dan demi orang lain di sekitarnya.
Bermodal sekitar Rp.750.000 hasil menjual perhiasan, beliau mulai membeli ikan di pelelangan dan menawarkannya ke restoran-restoran. Seperti biasa, bisnis di awal tak selalu mulus, penolakan demi penolakan beliau dapatkan. Sampai akhirnya restoran percaya dengan kesegaran ikan beliau, dan perlu Anda tahu, beliau memasarkan ikan itu sendiri. Setelah banyak restoran di kotanya yang percaya, akhirnya beliau coba memasarkan ikan ke Jakarta. Dan itu pun beliau sendiri yang memasarkan ikannya di Jakarta, sama seperti di Pangandaran. Banyak penolakan yang didapat, tapi beliau tak patah semangat. Belau tetap gigih, dan hanya perlu waktu kira-kira 1 tahun. Beliau sudah menjadi seorang pebisnis ikan yang sukses.
Selain ikan, beliau juga memiliki bisnis maskapai, yang awalnya mungkin hanya digunakan untuk kepentingan pribadi. Awalnya beliau memikirkan bagaimana supaya ikan yang dikirim sampai Jakarta itu tetap segar, beliau berandai jika punya pesawat pribadi mungkin akan lebih cepat sampainya. Akhirnya beliau meminjam uang di bank untuk membangun landasan pacu dan membeli pesawat untuk pengiriman ikannya ke Jakarta.
Semakin lama akhirnya menjadi maskapai penerbangan yang beliau miliki, bukan hanya untuk bisnis beliau saja. Tetapi untuk kepentingan khalayak ramai, dan beliau pernah meminjamkan secara gratis beberapa pesawatnya untuk membantu Aceh yang waktu itu sedang terkena bencana tsunami. Armada yang dipinjamkan untuk mengirimkan bantuan itu dipinjamkan secara cuma-cuma, karena beliau juga ingin meringankan beban saudara-saudara beliau yang terkena musibah.