AQIDAH SALAF #17
Imam Ahlussunnah wal Jama’ah al Imam Abu al Hasan al Asy’ari (260 H sd 333 H) rahimahullah berkata:
مَنِ اعْتَقَدَ أَنَّ اللّٰهَ جِسْمٌ فَهُوَ غَيْرُ عَارِفٍ بِرَبِّهِ وَإِنَّهُ كَافِرٌ بِهِ
“Orang yang meyakini bahwa Allah adalah jisim maka ia tidak mengenal Tuhannya dan ia kafir kepada-Nya.”
(Disebutkan dalam kitabnya an-Nawadir)
Penjelasan:
✅Al Imam Al Asy’ari menegaskan bahwa:
✔️ orang yang meyakini bahwa Allah itu jisim berarti tidak mengenal Allah.
✔️Orang yang tidak mengenal Allah berarti kafir kepada Allah.
👆Mengenal Allah artinya mengetahui sifat-sifat wajib, sifat-sifat mustahil dan sifat jaiz bagi Allah.
✅Pernyataan kelompok Wahhabi bahwa imam al Asy’ari beraqidah tajsim, meyakini bahwa Allah bertempat di atas langit atau Arsy berdasarkan kitab al Ibanah an Ushul ad Diyanah adalah *tidak benar.*
👆Karena kitab al Ibanah an ushul ad Diyanah telah disisipi perkataan palsu (madsus) berdasarkan argumentasi sebagai berikut:
1⃣Tidak ada seorangpun murid imam al Asy’ari yang meyakini keyakinan sebagaimana tertulis dalam al Ibanah. Karena para muridnya pasti lebih mengetahui keyakinan gurunya dari pada orang lain.
2⃣Terdapat beberapa naskah kitab tersebut yang satu dengan lain saling bertentangan yang tidak bisa dikompromikan.
3⃣Kitab tersebut justru beredar di kalangan kelompok Wahhabi, bukan di kalangan Asy’ariyah.
#LDNU KAB KEDIRI
#Medsosulkarimah #DakwahNUsantara
Imam Ahlussunnah wal Jama’ah al Imam Abu al Hasan al Asy’ari (260 H sd 333 H) rahimahullah berkata:
مَنِ اعْتَقَدَ أَنَّ اللّٰهَ جِسْمٌ فَهُوَ غَيْرُ عَارِفٍ بِرَبِّهِ وَإِنَّهُ كَافِرٌ بِهِ
“Orang yang meyakini bahwa Allah adalah jisim maka ia tidak mengenal Tuhannya dan ia kafir kepada-Nya.”
(Disebutkan dalam kitabnya an-Nawadir)
Penjelasan:
✅Al Imam Al Asy’ari menegaskan bahwa:
✔️ orang yang meyakini bahwa Allah itu jisim berarti tidak mengenal Allah.
✔️Orang yang tidak mengenal Allah berarti kafir kepada Allah.
👆Mengenal Allah artinya mengetahui sifat-sifat wajib, sifat-sifat mustahil dan sifat jaiz bagi Allah.
✅Pernyataan kelompok Wahhabi bahwa imam al Asy’ari beraqidah tajsim, meyakini bahwa Allah bertempat di atas langit atau Arsy berdasarkan kitab al Ibanah an Ushul ad Diyanah adalah *tidak benar.*
👆Karena kitab al Ibanah an ushul ad Diyanah telah disisipi perkataan palsu (madsus) berdasarkan argumentasi sebagai berikut:
1⃣Tidak ada seorangpun murid imam al Asy’ari yang meyakini keyakinan sebagaimana tertulis dalam al Ibanah. Karena para muridnya pasti lebih mengetahui keyakinan gurunya dari pada orang lain.
2⃣Terdapat beberapa naskah kitab tersebut yang satu dengan lain saling bertentangan yang tidak bisa dikompromikan.
3⃣Kitab tersebut justru beredar di kalangan kelompok Wahhabi, bukan di kalangan Asy’ariyah.
#LDNU KAB KEDIRI
#Medsosulkarimah #DakwahNUsantara
AQIDAH SALAF #18
Imam Ahlussunnah wal Jama’ah al Imam Abu Manshur al Maturidiy (333 H) rahimahullah berkata :
وأما رفع الايدي إلى السماء فعلى العبادة، ولله أن يتعبد عباده بما شاء، ويوجههم إلى حيث شاء، وإن ظن من يظن أن رفع الأبصار إلى السماء لأن الله من ذلك الوجه إنما هو كظن من يزعم أنه إلى جهة أسفل الأرض بما يضع عليها وجهه متوجها في الصلاة ونحوها، وكظن من يزعم أنه في شرق الأرض وغربها بما يتوجه إلى ذلك في الصلاة، أو نحو مكة لخروجه إلى الحج، جل الله عن ذلك
"Adapun mengangkat tangan ke langit adalah dalam rangka ibadah, hak Allah untuk membebani ibadah hamba-Nya dengan apa yang Ia kehendaki, dan mengarahkan mereka ke arah mana saja yang Ia kehendaki, dan sesungguhnya sangkaan seseorang bahwa mengangkat pandangan ke langit itu karena Allah di arah itu, sungguh sangkaan itu sama dengan sangkaan seseorang bahwa Allah di dasar bumi karena ia meletakkan muka nya di bumi ketika shalat dan lainnya, dan juga sama seperti sangkaan seseorang bahwa Allah di timur/barat karena ia menghadap ke arah tersebut ketika shalat, atau Allah di Mekkah karena ia menunaikan haji ke Mekkah”
[Disebutkan dalam Kitab At-Tauhid]
Penjelasan:
✅Al Imam Abu Manshur al Maturidiy bernama Muhammad bin Muhammad bin Mahmud al Maturidiy
✔️Beliau dikenal dengan sebutan imam Ahlussunnah wal Jama’ah, sama dengan imam Abu al Hasan al Asy’ari.
✔️Ahlussunnah wal Jama’ah dinisbatkan kepada beliau karena jasa beliau dalam menyelamatkan Aqidah Rasulullah dan sahabatnya dan menumpas kelompok menyimpang seperti muktazilah, qodariyah, jabriyah, musyabbihah dan lainnya.
✔️Tidak ada perbedaan antara Asy’ariyah dan Maturidiyah dalam ushul al Aqidah (dasar akidah), sehingga boleh dikatakan Asy'ariyah adalah Maturidiyah dan Maturidiyah adalah Asy’ariyah.
✔️Al Hafidz Muhammad Murtadla az Zabidi berkata:
إذا أطلق أهل السنة والجماعة فالمراد بهم الأشاعرة والماتريدية
"Jika dikatakan Ahlussunnah wal Jama’ah maka yang dimaksud dengan mereka Asy'ariyah dan Maturidiyah"
✅Makna perkataan imam Al Maturidi:
✔️Allah ada tanpa tempat dan arah, bukan di langit/atas, bukan di bawah/bumi, bukan di barat atau Timur, bukan di Makkah.
✔️Berdo'a dengan mengangkat tangan ke langit tidak menunjukkan Allah di langit
✔️Sholat dengan meletakkan wajah ke bumi tidak menunjukkan Allah berada di bumi atau di bawah
✔️Sholat menghadap ke barat bagi yang di timur ka'bah dan ke timur bagi yang di barat ka'bah tidak menunjukkan bahwa Allah di barat atau di timur
✔️Orang berangkat menuju ke Makkah ketika menunaikan haji tidak menunjukkan bahwa Allah bertempat tinggal di Makkah.
👆Namun menghadap ke arah-arah tersebut adalah dalam rangka beribadah
👆Artinya untuk menjalankan ibadah yang telah Allah perintahkan untuk dilakukan dengan menghadap ke arah-arah tersebut sesuai dengan kehendak Nya
#LDNU KAB KEDIRI #Medsosulkarimah #DakwahNUsantara
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
Imam Ahlussunnah wal Jama’ah al Imam Abu Manshur al Maturidiy (333 H) rahimahullah berkata :
وأما رفع الايدي إلى السماء فعلى العبادة، ولله أن يتعبد عباده بما شاء، ويوجههم إلى حيث شاء، وإن ظن من يظن أن رفع الأبصار إلى السماء لأن الله من ذلك الوجه إنما هو كظن من يزعم أنه إلى جهة أسفل الأرض بما يضع عليها وجهه متوجها في الصلاة ونحوها، وكظن من يزعم أنه في شرق الأرض وغربها بما يتوجه إلى ذلك في الصلاة، أو نحو مكة لخروجه إلى الحج، جل الله عن ذلك
"Adapun mengangkat tangan ke langit adalah dalam rangka ibadah, hak Allah untuk membebani ibadah hamba-Nya dengan apa yang Ia kehendaki, dan mengarahkan mereka ke arah mana saja yang Ia kehendaki, dan sesungguhnya sangkaan seseorang bahwa mengangkat pandangan ke langit itu karena Allah di arah itu, sungguh sangkaan itu sama dengan sangkaan seseorang bahwa Allah di dasar bumi karena ia meletakkan muka nya di bumi ketika shalat dan lainnya, dan juga sama seperti sangkaan seseorang bahwa Allah di timur/barat karena ia menghadap ke arah tersebut ketika shalat, atau Allah di Mekkah karena ia menunaikan haji ke Mekkah”
[Disebutkan dalam Kitab At-Tauhid]
Penjelasan:
✅Al Imam Abu Manshur al Maturidiy bernama Muhammad bin Muhammad bin Mahmud al Maturidiy
✔️Beliau dikenal dengan sebutan imam Ahlussunnah wal Jama’ah, sama dengan imam Abu al Hasan al Asy’ari.
✔️Ahlussunnah wal Jama’ah dinisbatkan kepada beliau karena jasa beliau dalam menyelamatkan Aqidah Rasulullah dan sahabatnya dan menumpas kelompok menyimpang seperti muktazilah, qodariyah, jabriyah, musyabbihah dan lainnya.
✔️Tidak ada perbedaan antara Asy’ariyah dan Maturidiyah dalam ushul al Aqidah (dasar akidah), sehingga boleh dikatakan Asy'ariyah adalah Maturidiyah dan Maturidiyah adalah Asy’ariyah.
✔️Al Hafidz Muhammad Murtadla az Zabidi berkata:
إذا أطلق أهل السنة والجماعة فالمراد بهم الأشاعرة والماتريدية
"Jika dikatakan Ahlussunnah wal Jama’ah maka yang dimaksud dengan mereka Asy'ariyah dan Maturidiyah"
✅Makna perkataan imam Al Maturidi:
✔️Allah ada tanpa tempat dan arah, bukan di langit/atas, bukan di bawah/bumi, bukan di barat atau Timur, bukan di Makkah.
✔️Berdo'a dengan mengangkat tangan ke langit tidak menunjukkan Allah di langit
✔️Sholat dengan meletakkan wajah ke bumi tidak menunjukkan Allah berada di bumi atau di bawah
✔️Sholat menghadap ke barat bagi yang di timur ka'bah dan ke timur bagi yang di barat ka'bah tidak menunjukkan bahwa Allah di barat atau di timur
✔️Orang berangkat menuju ke Makkah ketika menunaikan haji tidak menunjukkan bahwa Allah bertempat tinggal di Makkah.
👆Namun menghadap ke arah-arah tersebut adalah dalam rangka beribadah
👆Artinya untuk menjalankan ibadah yang telah Allah perintahkan untuk dilakukan dengan menghadap ke arah-arah tersebut sesuai dengan kehendak Nya
#LDNU KAB KEDIRI #Medsosulkarimah #DakwahNUsantara
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
AQIDAH SALAF #19
Imam Ahlussunnah wal Jama’ah al Imam Abu Manshur al Maturidiy (333 H) rahimahullah berkata :
فإن قيل: كيف يرى؟ قيل: بلا كيف، إذ الكيفية تكون لذي صورة، بل يرى بلا وصف قيام وقعود واتكاء وتعلق، واتصال وانفصال، ومقابلة ومدابرة، وقصير وطويل، ونور وظلمة، وساكن ومتحرك، ومماس ومباين، وخارج وداخل، ولا معنى يأخذه الوهم أو يقدره العقل لتعاليه عن ذلك
“Jika dikatakan, bagaimanakah Allah nanti dilihat? Dijawab: Dia dilihat dengan tanpa sifat-sifat benda (Kayfiyyah). Karena Kayfiyyah itu hanya terjadi pada sesuatu yang memiliki bentuk. Allah dilihat bukan dalam sifat berdiri, duduk, bersandar, atau bergantung. Tanpa adanya sifat menempel, terpisah, berhadap-hadapan, atau membelakangi. Tanpa pada sifat pendek, panjang, sinar, gelap, diam, gerak, dekat, jauh di luar atau di dalam. Hal ini tidak boleh dikhayalkan dengan prakiraan-prakiraan atau dipikirkan oleh akal, karena Allah maha suci dari itu semua”.
(Disebutkan dalam Kitab at-Tauhid).
Penjelasan:
✅Dalam perkataan di atas imam al Maturidiy rahimahullah menegaskan beberapa hal, yaitu:
✔️Allah dapat dilihat di akhirat, membantah keyakinan muktazilah yang menafikan rukyatullah (melihat Allah) di akhirat.
✔️Sebagaimana di dunia diyakini bahwa Allah bukan benda dan tidak disifati dengan sifat benda, di akhirat ketika penduduk surga melihat-Nya, Allah juga bukan berupa benda dan tidak disifati dg sifat benda.
✔️Beliau memerinci penegasan di atas bahwa Allah yang dilihat penduduk surga, sebagai berikut:
1⃣tidak berdiri, duduk, bersandar, atau bergantung
2⃣ Tidak menempel atau terpisah
3⃣Tidak berhadap-hadapan atau membelakangi
4⃣ Tidak pendek atau tinggi
5⃣Bukan berupa sinar atau kegelapan
6⃣ Tidak diam atau gerak
7⃣ Tidak dekat atau jauh
8⃣Tidak di luar atau di dalam surga
👆Karena itu, Allah kidak dapat dikhayalkan dengan prakiraan-prakiraan atau dipikirkan oleh akal
#LDNU KAB KEDIRI
#Medsosulkarimah #DakwahNUsantara
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
Imam Ahlussunnah wal Jama’ah al Imam Abu Manshur al Maturidiy (333 H) rahimahullah berkata :
فإن قيل: كيف يرى؟ قيل: بلا كيف، إذ الكيفية تكون لذي صورة، بل يرى بلا وصف قيام وقعود واتكاء وتعلق، واتصال وانفصال، ومقابلة ومدابرة، وقصير وطويل، ونور وظلمة، وساكن ومتحرك، ومماس ومباين، وخارج وداخل، ولا معنى يأخذه الوهم أو يقدره العقل لتعاليه عن ذلك
“Jika dikatakan, bagaimanakah Allah nanti dilihat? Dijawab: Dia dilihat dengan tanpa sifat-sifat benda (Kayfiyyah). Karena Kayfiyyah itu hanya terjadi pada sesuatu yang memiliki bentuk. Allah dilihat bukan dalam sifat berdiri, duduk, bersandar, atau bergantung. Tanpa adanya sifat menempel, terpisah, berhadap-hadapan, atau membelakangi. Tanpa pada sifat pendek, panjang, sinar, gelap, diam, gerak, dekat, jauh di luar atau di dalam. Hal ini tidak boleh dikhayalkan dengan prakiraan-prakiraan atau dipikirkan oleh akal, karena Allah maha suci dari itu semua”.
(Disebutkan dalam Kitab at-Tauhid).
Penjelasan:
✅Dalam perkataan di atas imam al Maturidiy rahimahullah menegaskan beberapa hal, yaitu:
✔️Allah dapat dilihat di akhirat, membantah keyakinan muktazilah yang menafikan rukyatullah (melihat Allah) di akhirat.
✔️Sebagaimana di dunia diyakini bahwa Allah bukan benda dan tidak disifati dengan sifat benda, di akhirat ketika penduduk surga melihat-Nya, Allah juga bukan berupa benda dan tidak disifati dg sifat benda.
✔️Beliau memerinci penegasan di atas bahwa Allah yang dilihat penduduk surga, sebagai berikut:
1⃣tidak berdiri, duduk, bersandar, atau bergantung
2⃣ Tidak menempel atau terpisah
3⃣Tidak berhadap-hadapan atau membelakangi
4⃣ Tidak pendek atau tinggi
5⃣Bukan berupa sinar atau kegelapan
6⃣ Tidak diam atau gerak
7⃣ Tidak dekat atau jauh
8⃣Tidak di luar atau di dalam surga
👆Karena itu, Allah kidak dapat dikhayalkan dengan prakiraan-prakiraan atau dipikirkan oleh akal
#LDNU KAB KEDIRI
#Medsosulkarimah #DakwahNUsantara
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
AQIDAH SALAF #20
Al Imam Al Mujtahid Muhammad bin Idris as Syafi’iy (204 H) berkata :
من انتهض لمعرفة *مدبره* فانتهى إلى موجود ينتهي إليه فكره فهو مشبه، وان *اطمأن* إلى العدم الصرف فهو معطل *وان اطمأن* إلى موجود واعترف *بالعجز* عن إدراكه فهو موحد
"Barangsiapa yang berusaha untuk mengenal Pengaturnya (Allah) kemudian sampai pada kesimpulan bahwa Allah itu ada berdasarkan pemikirannya maka dia musyabbih, dan apabila sampai pada kesimpulan bahwa Allah itu tidak ada maka dia Mu'aththil, dan apabila sampai pada kesimpulan bahwa Allah itu ada dan mengakui ketidakmampuanya dalam mengetahui hakekat Allah maka dia muwahhid"
(Diriwayatkan oleh al Imam Al Bayhaqi)
Penjelasan:
✅Al Imam as Syafi’iy rahimahullah menjelaskan, bahwa orang yang berusaha mengenal Allah terbagi menjadi tiga, yaitu :
1⃣Musyabbih (orang yang menyerupakan Allah dengan makhluk), yaitu orang yang meyakini bahwa Allah seperti apa yang tergambar dan terbayang dalam pikirannya.
👆Karena setiap yang tergambar dalam pikiran manusia adalah jisim yang bersifatan dengan sifat jisim.
2⃣Mu'aththil (orang yang menafikan adanya Allah), yaitu orang yang meyakini bahwa alam semesta ini tercipta dengan sendirinya, tidak ada pencipta yang mengadakannya.
3⃣Muwahhid (orang yang mentauhidkan Allah), yaitu orang yang meyakini bahwa Allah itu ada, tetapi tidak serupa dengan makhluk-Nya, Ia bukan benda sebagaimana tergambar dalam pikirannya.
✔️Seorang Muwahhid mengakui kelemahannya dalam mengetahui hakekat Allah, sehingga dia tidak memikirkan, membayangkan, menggambarkan dan mengkhayalkan Allah.
#LDNU KAB KEDIRI
#Medsosulkarimah #DakwahNUsantara
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
Al Imam Al Mujtahid Muhammad bin Idris as Syafi’iy (204 H) berkata :
من انتهض لمعرفة *مدبره* فانتهى إلى موجود ينتهي إليه فكره فهو مشبه، وان *اطمأن* إلى العدم الصرف فهو معطل *وان اطمأن* إلى موجود واعترف *بالعجز* عن إدراكه فهو موحد
"Barangsiapa yang berusaha untuk mengenal Pengaturnya (Allah) kemudian sampai pada kesimpulan bahwa Allah itu ada berdasarkan pemikirannya maka dia musyabbih, dan apabila sampai pada kesimpulan bahwa Allah itu tidak ada maka dia Mu'aththil, dan apabila sampai pada kesimpulan bahwa Allah itu ada dan mengakui ketidakmampuanya dalam mengetahui hakekat Allah maka dia muwahhid"
(Diriwayatkan oleh al Imam Al Bayhaqi)
Penjelasan:
✅Al Imam as Syafi’iy rahimahullah menjelaskan, bahwa orang yang berusaha mengenal Allah terbagi menjadi tiga, yaitu :
1⃣Musyabbih (orang yang menyerupakan Allah dengan makhluk), yaitu orang yang meyakini bahwa Allah seperti apa yang tergambar dan terbayang dalam pikirannya.
👆Karena setiap yang tergambar dalam pikiran manusia adalah jisim yang bersifatan dengan sifat jisim.
2⃣Mu'aththil (orang yang menafikan adanya Allah), yaitu orang yang meyakini bahwa alam semesta ini tercipta dengan sendirinya, tidak ada pencipta yang mengadakannya.
3⃣Muwahhid (orang yang mentauhidkan Allah), yaitu orang yang meyakini bahwa Allah itu ada, tetapi tidak serupa dengan makhluk-Nya, Ia bukan benda sebagaimana tergambar dalam pikirannya.
✔️Seorang Muwahhid mengakui kelemahannya dalam mengetahui hakekat Allah, sehingga dia tidak memikirkan, membayangkan, menggambarkan dan mengkhayalkan Allah.
#LDNU KAB KEDIRI
#Medsosulkarimah #DakwahNUsantara
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
AQIDAH SALAF #21
Sayyidina Ali bin Abi Tholib (40 H) Radliyallahu 'anhu:
سيرجع قوم من هذه الأمة عند اقتراب الساعة كفارًا فقال رجل: يا أمير المؤمنين: كفرهم بماذا أبالإحداث أم بالإنكار؟ فقال: بل بالإنكار يُنكرون خالقهم فيصفونه بالجسم والأعضاء.
“Ketika mendekati hari kiamat, sekelompok orang dari umat ini akan kembali menjadi orang-orang kafir. Salah seorang bertanya: Wahai amirul mukminin, kekufuran mereka apakah karena membuat hal-hal baru atau karena pengingkaran?. Beliau menjawab: “Kekufuran mereka karena pengingkaran. Mereka mengingkari sang Pencipta dan mensifati-Nya dengan benda dan memiliki anggota-anggota badan”.
(Diriwayatkan oleh Ibn al Mu’allim al Qurasyi dalam kitabnya “Najm al Muhtadi wa Rajm al Mu’tadi”).
Penjelasan:
✅ Sayyidina Ali bin Abi Tholib Radliyallahu menjelaskan penyebab kekufuran sekelompok orang di akhir zaman adalah dengan mengingkari sang Pencipta, yaitu dengan cara:
1⃣Mensifati Allah dengan jisim
👆Mereka mengatakan bahwa Allah itu memiliki bentuk, ukuran, berada pada tempat dan arah.
2⃣Mensifati Allah dengan anggota badan
👆Mereka mengatakan bahwa Allah itu memiliki muka, mata, tangan dan seterusnya.
⭕Pernyataan Sayyidina Ali sangat tepat dengan sifat kelompok Wahhabi pada masa sekarang.
#LDNU KAB KEDIRI
#Medsosulkarimah #DakwahNUsantara
Http://t.me/ldnupckediri
Sayyidina Ali bin Abi Tholib (40 H) Radliyallahu 'anhu:
سيرجع قوم من هذه الأمة عند اقتراب الساعة كفارًا فقال رجل: يا أمير المؤمنين: كفرهم بماذا أبالإحداث أم بالإنكار؟ فقال: بل بالإنكار يُنكرون خالقهم فيصفونه بالجسم والأعضاء.
“Ketika mendekati hari kiamat, sekelompok orang dari umat ini akan kembali menjadi orang-orang kafir. Salah seorang bertanya: Wahai amirul mukminin, kekufuran mereka apakah karena membuat hal-hal baru atau karena pengingkaran?. Beliau menjawab: “Kekufuran mereka karena pengingkaran. Mereka mengingkari sang Pencipta dan mensifati-Nya dengan benda dan memiliki anggota-anggota badan”.
(Diriwayatkan oleh Ibn al Mu’allim al Qurasyi dalam kitabnya “Najm al Muhtadi wa Rajm al Mu’tadi”).
Penjelasan:
✅ Sayyidina Ali bin Abi Tholib Radliyallahu menjelaskan penyebab kekufuran sekelompok orang di akhir zaman adalah dengan mengingkari sang Pencipta, yaitu dengan cara:
1⃣Mensifati Allah dengan jisim
👆Mereka mengatakan bahwa Allah itu memiliki bentuk, ukuran, berada pada tempat dan arah.
2⃣Mensifati Allah dengan anggota badan
👆Mereka mengatakan bahwa Allah itu memiliki muka, mata, tangan dan seterusnya.
⭕Pernyataan Sayyidina Ali sangat tepat dengan sifat kelompok Wahhabi pada masa sekarang.
#LDNU KAB KEDIRI
#Medsosulkarimah #DakwahNUsantara
Http://t.me/ldnupckediri
AQIDAH SALAF #22
Al Imam Al Mujtahid Abu Hanifah (150 H) Radliyallahu anhu berkata:
ويتكلم لا ككلامنا، نحن نتكلم بالآلات من المخارج والحروف والله متكلم بلا ءالة ولا حرف
"Dan Allah berfirman tidak seperti kalam kita, kita berbicara dengan alat-alat dari makhraj (tempat keluarnya huruf) dan huruf, dan Allah berfirman dengan tanpa alat dan tanpa huruf"
(Disebutkan dalam kitab al Fiqh al Absath)
Penjelasan:
✅Al Imam Abu Hanifah Radliyallahu 'anhu menegaskan bahwa kalam Allah tidak sama dengan kalam makhluk.
✔️Kalam makhluk dengan menggunakan alat dan keluar dari makhraj seperti lisan, bibir, tenggorokan dan lainya, sedangkan kalam Allah tidak menggunakan alat dan tidak keluar makhraj
👆Karena itu Ahlussunnah wal Jama’ah menjelaskan perbedaan kalam Allah dengan kalam makhluk sebagai berikut:
✔️Kalam makhluk berupa bahasa, sedangkan kalam Allah bukan bahasa
✔️Kalam makhluk berupa huruf, sedangkan kalam Allah bukan berupa huruf
✔️Kalam makhluk berupa suara, sedangkan kalam Allah bukan berupa suara.
✅ Karena:
✔️Kalam Allah adalah sifat Allah
✔️Semua sifat Allah itu azaliyah abadiyah
Kesimpulan:
*Kalam Allah itu azali dan abadi*
✔️Azali itu tidak berpermulaan dan abadi itu tidak berakhiran
✔️Bahasa, huruf dan suara itu berpermulaan dan berakhiran
Kesimpulan:
*Kalam Allah bukan bahasa, huruf dan suara*
✅Perkataan al Imam Abu Hanifah adalah bantahan terhadap kelompok Wahhabi yang meyakini kalam Allah berupa bahasa, huruf dan suara.
Catatan:
Al Qur'an yang kita baca adalah kalam Allah dengan makna ibaroh (ungkapan) dari sifat kalam Allah yang azali dan abadi.
#LDNU KAB KEDIRI
#Medsosulkarimah #DakwahNUsantara
http://t.me/ldnupckediri
Al Imam Al Mujtahid Abu Hanifah (150 H) Radliyallahu anhu berkata:
ويتكلم لا ككلامنا، نحن نتكلم بالآلات من المخارج والحروف والله متكلم بلا ءالة ولا حرف
"Dan Allah berfirman tidak seperti kalam kita, kita berbicara dengan alat-alat dari makhraj (tempat keluarnya huruf) dan huruf, dan Allah berfirman dengan tanpa alat dan tanpa huruf"
(Disebutkan dalam kitab al Fiqh al Absath)
Penjelasan:
✅Al Imam Abu Hanifah Radliyallahu 'anhu menegaskan bahwa kalam Allah tidak sama dengan kalam makhluk.
✔️Kalam makhluk dengan menggunakan alat dan keluar dari makhraj seperti lisan, bibir, tenggorokan dan lainya, sedangkan kalam Allah tidak menggunakan alat dan tidak keluar makhraj
👆Karena itu Ahlussunnah wal Jama’ah menjelaskan perbedaan kalam Allah dengan kalam makhluk sebagai berikut:
✔️Kalam makhluk berupa bahasa, sedangkan kalam Allah bukan bahasa
✔️Kalam makhluk berupa huruf, sedangkan kalam Allah bukan berupa huruf
✔️Kalam makhluk berupa suara, sedangkan kalam Allah bukan berupa suara.
✅ Karena:
✔️Kalam Allah adalah sifat Allah
✔️Semua sifat Allah itu azaliyah abadiyah
Kesimpulan:
*Kalam Allah itu azali dan abadi*
✔️Azali itu tidak berpermulaan dan abadi itu tidak berakhiran
✔️Bahasa, huruf dan suara itu berpermulaan dan berakhiran
Kesimpulan:
*Kalam Allah bukan bahasa, huruf dan suara*
✅Perkataan al Imam Abu Hanifah adalah bantahan terhadap kelompok Wahhabi yang meyakini kalam Allah berupa bahasa, huruf dan suara.
Catatan:
Al Qur'an yang kita baca adalah kalam Allah dengan makna ibaroh (ungkapan) dari sifat kalam Allah yang azali dan abadi.
#LDNU KAB KEDIRI
#Medsosulkarimah #DakwahNUsantara
http://t.me/ldnupckediri
AQIDAH SALAF 23
Al Imam Ahmad bin Hanbal Radliyallahu anhu berkata:
إن الأسماء مأخوذة بالشريعة واللغة، وأهل اللغة وضعوا هذا الاسم على كل ذي طول وعرض وسمك وتركيب وصورة وتأليف، والله تعالى خارج عن ذلك كله، فلم يجز أن يسمى جسما لخروجه عن معنى الجسمية، ولم يجئ في الشريعة ذلك، فبطل
"Sesungguhnya nama itu diambil dari syariat dan bahasa. Dan ahli bahasa menggunakan nama ini (jisim) untuk sesuatu yang memiliki panjang, lebar, ketebalan, rangkaian, bentuk dan susunan, sedangkan Allah keluar dari semua itu, sehingga tidak boleh Allah dinamakan dengan jisim karena keluarnya Allah dari makna jisim. Dalam syariat juga tidak ada nama itu untuk Allah, maka batal-lah (penamaan Allah dengan jisim)"
*(Diriwayatkan oleh Abu al Fadl at Tamimiy, pemimpin ulama madzhab Hanbali dalam kitab I'tiqod al Imam Al Mubajjal Abi Abdillah Ahmad bin Hanbal)*
Penjelasan:
✅Dasar penamaan sesuatu ada dua, yaitu *bahasa dan syariat*.
✅Tidak boleh menamakan Allah dengan jisim, karena dua hal:
1⃣Dalam syariat (al Qur'an dan hadits), tidak ada penamaan Allah dengan jisim.
2⃣Dalam bahasa, penamaan Allah dengan jisim tidak sesuai dengan kesucian Allah dari menyerupai makhluk.
✔️Karena menurut bahasa jisim artinya sesuatu yang memiliki panjang, lebar, kedalaman, bentuk dan susunan.
✔️Sedangkan sesuatu yang memiliki panjang, lebar, ketebalan, bentuk dan susunan adalah makhluk.
🙏Allah maha suci dari menyerupai makhluk
#LDNU KAB KEDIRI
#DakwahNUsantara #MedsosulKarimah
Telegram : t.me/ldnupckediri
Twitter : twitter.com/ldnukabkediri
Facebook : fb.me/ldnupckediri
Instagram: instagram.com/ldnupckediri
Weblog : bit.ly/WeblogLDNU
YouTube : bit.ly/YouTubeDakwahNU
https://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
Al Imam Ahmad bin Hanbal Radliyallahu anhu berkata:
إن الأسماء مأخوذة بالشريعة واللغة، وأهل اللغة وضعوا هذا الاسم على كل ذي طول وعرض وسمك وتركيب وصورة وتأليف، والله تعالى خارج عن ذلك كله، فلم يجز أن يسمى جسما لخروجه عن معنى الجسمية، ولم يجئ في الشريعة ذلك، فبطل
"Sesungguhnya nama itu diambil dari syariat dan bahasa. Dan ahli bahasa menggunakan nama ini (jisim) untuk sesuatu yang memiliki panjang, lebar, ketebalan, rangkaian, bentuk dan susunan, sedangkan Allah keluar dari semua itu, sehingga tidak boleh Allah dinamakan dengan jisim karena keluarnya Allah dari makna jisim. Dalam syariat juga tidak ada nama itu untuk Allah, maka batal-lah (penamaan Allah dengan jisim)"
*(Diriwayatkan oleh Abu al Fadl at Tamimiy, pemimpin ulama madzhab Hanbali dalam kitab I'tiqod al Imam Al Mubajjal Abi Abdillah Ahmad bin Hanbal)*
Penjelasan:
✅Dasar penamaan sesuatu ada dua, yaitu *bahasa dan syariat*.
✅Tidak boleh menamakan Allah dengan jisim, karena dua hal:
1⃣Dalam syariat (al Qur'an dan hadits), tidak ada penamaan Allah dengan jisim.
2⃣Dalam bahasa, penamaan Allah dengan jisim tidak sesuai dengan kesucian Allah dari menyerupai makhluk.
✔️Karena menurut bahasa jisim artinya sesuatu yang memiliki panjang, lebar, kedalaman, bentuk dan susunan.
✔️Sedangkan sesuatu yang memiliki panjang, lebar, ketebalan, bentuk dan susunan adalah makhluk.
🙏Allah maha suci dari menyerupai makhluk
#LDNU KAB KEDIRI
#DakwahNUsantara #MedsosulKarimah
Telegram : t.me/ldnupckediri
Twitter : twitter.com/ldnukabkediri
Facebook : fb.me/ldnupckediri
Instagram: instagram.com/ldnupckediri
Weblog : bit.ly/WeblogLDNU
YouTube : bit.ly/YouTubeDakwahNU
https://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
AQIDAH SALAF #24
Ketika ditanya tentang al Istiwa', al Imam Ahmad bin Hanbal Radliyallahu anhu menjawab:
استوى كما أخبر لا كما يخطر للبشر
"Allah istawa sebagaimana Dia kabarkan (dalam Al Qur'an), tidak seperti yang terlintas pada (hati) manusia"
(Diriwayatkan oleh al Imam Ahmad ar Rifa'i dalam kitab al Burhan al Muayyad dan al Imam Taqiy ad Din al Hushni dalam kitab Daf'u Syubah man Syabbaha Watamarrod)
Penjelasan:
✅ Makna perkataan al Imam Ahmad bin Hanbal adalah:
✔️Istiwa' Allah tidak sama dengan istiwa' yang terlintas dalam hati manusia.
✔️Istiwa' yang terlintas dalam hati manusia adalah duduk dan bersemayam.
🙏Dengan demikian "Istiwa' Allah bukan duduk dan juga bukan bersemayam".
✅Al Imam Ahmad bin Hanbal tidak menentukan makna dari Istawa, tetapi beliau tidak memaknainya dengan makna dzahirnya.
✔️Dengan demikian, beliau melakukan takwil meski secara ijmali (global), tidak secara tafshili (terperinci).
✅Pernyataan al Imam Ahmad bin Hanbal ini adalah bantahan telak terhadap Wahhabi yang mengaku-ngaku sebagai pengikut al Imam Ahmad tetapi meyakini Allah duduk di atas Arsy.
✔️Ibnu Taimiyah (panutan Wahhabi) mengatakan: "Allah duduk di atas Arsy dan mendudukan nabi Muhammad bersama-Nya". (Lihat kitab Majmu' al Fatawa jilid 4)
#LDNU KAB KEDIRI
#DakwahNUsantara #MedsosulKarimah
Telegram : t.me/ldnupckediri
Twitter : twitter.com/ldnukabkediri
Facebook : fb.me/ldnupckediri
Instagram: instagram.com/ldnupckediri
Weblog : bit.ly/WeblogLDNU
YouTube : bit.ly/YouTubeDakwahNU
https://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
Ketika ditanya tentang al Istiwa', al Imam Ahmad bin Hanbal Radliyallahu anhu menjawab:
استوى كما أخبر لا كما يخطر للبشر
"Allah istawa sebagaimana Dia kabarkan (dalam Al Qur'an), tidak seperti yang terlintas pada (hati) manusia"
(Diriwayatkan oleh al Imam Ahmad ar Rifa'i dalam kitab al Burhan al Muayyad dan al Imam Taqiy ad Din al Hushni dalam kitab Daf'u Syubah man Syabbaha Watamarrod)
Penjelasan:
✅ Makna perkataan al Imam Ahmad bin Hanbal adalah:
✔️Istiwa' Allah tidak sama dengan istiwa' yang terlintas dalam hati manusia.
✔️Istiwa' yang terlintas dalam hati manusia adalah duduk dan bersemayam.
🙏Dengan demikian "Istiwa' Allah bukan duduk dan juga bukan bersemayam".
✅Al Imam Ahmad bin Hanbal tidak menentukan makna dari Istawa, tetapi beliau tidak memaknainya dengan makna dzahirnya.
✔️Dengan demikian, beliau melakukan takwil meski secara ijmali (global), tidak secara tafshili (terperinci).
✅Pernyataan al Imam Ahmad bin Hanbal ini adalah bantahan telak terhadap Wahhabi yang mengaku-ngaku sebagai pengikut al Imam Ahmad tetapi meyakini Allah duduk di atas Arsy.
✔️Ibnu Taimiyah (panutan Wahhabi) mengatakan: "Allah duduk di atas Arsy dan mendudukan nabi Muhammad bersama-Nya". (Lihat kitab Majmu' al Fatawa jilid 4)
#LDNU KAB KEDIRI
#DakwahNUsantara #MedsosulKarimah
Telegram : t.me/ldnupckediri
Twitter : twitter.com/ldnukabkediri
Facebook : fb.me/ldnupckediri
Instagram: instagram.com/ldnupckediri
Weblog : bit.ly/WeblogLDNU
YouTube : bit.ly/YouTubeDakwahNU
https://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
AQIDAH SALAF #25
Al Imam Al Mujtahid Abu Hanifah (150 H) Radliyallahu 'anhu berkata:
والله واحد لا من طريق العدد ولكن من طريق أنه لا شريك له
"Allah itu esa tidak dari segi bilangan tetapi dari segi bahwa Allah tidak ada sekutu bagi-Nya"
(Disebutkan oleh al Imam Abu Hanifah dalam kitab al Fiqh al Akbar)
Penjelasan:
✅ Allah maha Esa artinya Allah tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada serupa bagi-Nya, tidak ada bandingan bagi-Nya.
✅ Allah maha Esa bukan dari segi bilangan yang merupakan kebalikan dari dua, tiga dan seterusnya.
👆Karena bilangan satu itu bisa dibagi-bagi, dibagi dua menjadi setengah, dibagi tiga menjadi sepertiga, dibagi empat menjadi seperempat dan seterusnya.
✅Kenapa demikian?
✔️Bilangan itu bisa dibagi
✔️Sesuatu yang bisa dibagi adalah jisim
✔️Allah bukan jisim
Sehingga...
🙏Allah Esa bukan dari segi bilangan
✅Allah Esa pada dzat, sifat dan perbuatan-Nya
✔️Dzat Allah tidak serupa dengan dzat makhluk
♦️Dzat Allah bukan jisim sedangkan dzat makhluk berupa jisim
✔️Sifat Allah tidak serupa dengan sifat makhluk
♦️Sifat Allah azaliyah (tidak berpermulaan), sedangkan sifat manusia haaditsah (berpermulaan) dan berubah-ubah.
✔️Perbuatan Allah tidak serupa dengan perbuatan makhluk
♦️Perbuatan Allah azaliyah (tidak berpermulaan), sedangkan perbuatan makhluk itu haaditsah (berpermulaan), Allah yang menciptakannya pada makhluk.
#LDNU KAB KEDIRI
#DakwahNUsantara #MedsosulKarimah
Telegram : t.me/ldnupckediri
Twitter : twitter.com/ldnukabkediri
Facebook : fb.me/ldnupckediri
Instagram: instagram.com/ldnupckediri
Weblog : bit.ly/WeblogLDNU
YouTube : bit.ly/YouTubeDakwahNU
https://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
Al Imam Al Mujtahid Abu Hanifah (150 H) Radliyallahu 'anhu berkata:
والله واحد لا من طريق العدد ولكن من طريق أنه لا شريك له
"Allah itu esa tidak dari segi bilangan tetapi dari segi bahwa Allah tidak ada sekutu bagi-Nya"
(Disebutkan oleh al Imam Abu Hanifah dalam kitab al Fiqh al Akbar)
Penjelasan:
✅ Allah maha Esa artinya Allah tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada serupa bagi-Nya, tidak ada bandingan bagi-Nya.
✅ Allah maha Esa bukan dari segi bilangan yang merupakan kebalikan dari dua, tiga dan seterusnya.
👆Karena bilangan satu itu bisa dibagi-bagi, dibagi dua menjadi setengah, dibagi tiga menjadi sepertiga, dibagi empat menjadi seperempat dan seterusnya.
✅Kenapa demikian?
✔️Bilangan itu bisa dibagi
✔️Sesuatu yang bisa dibagi adalah jisim
✔️Allah bukan jisim
Sehingga...
🙏Allah Esa bukan dari segi bilangan
✅Allah Esa pada dzat, sifat dan perbuatan-Nya
✔️Dzat Allah tidak serupa dengan dzat makhluk
♦️Dzat Allah bukan jisim sedangkan dzat makhluk berupa jisim
✔️Sifat Allah tidak serupa dengan sifat makhluk
♦️Sifat Allah azaliyah (tidak berpermulaan), sedangkan sifat manusia haaditsah (berpermulaan) dan berubah-ubah.
✔️Perbuatan Allah tidak serupa dengan perbuatan makhluk
♦️Perbuatan Allah azaliyah (tidak berpermulaan), sedangkan perbuatan makhluk itu haaditsah (berpermulaan), Allah yang menciptakannya pada makhluk.
#LDNU KAB KEDIRI
#DakwahNUsantara #MedsosulKarimah
Telegram : t.me/ldnupckediri
Twitter : twitter.com/ldnukabkediri
Facebook : fb.me/ldnupckediri
Instagram: instagram.com/ldnupckediri
Weblog : bit.ly/WeblogLDNU
YouTube : bit.ly/YouTubeDakwahNU
https://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
RUDUD 1
Apabila Wahhabi berkata: "Kami adalah salafi"
Maka katakan:
Kalian pembohong, karena faktanya:
✔️Panutan kalian bukan ulama salaf, Ibnu Taimiyah hidup pada abad ke 7/8 hijriyah dan Muhammad bin Abdul Wahhab hidup pada abad ke 12 hijriyah. Sedangkan Salaf itu mereka yang hidup pada tiga abad pertama hijriyah.
✔️Aqidah kalian bertentangan dengan Aqidah Salaf. Kalian meyakini Allah berupa jisim dan berada pada tempat dan arah, sedangkan ulama Salaf mensucikan Allah dari semua itu. Al Imam Ahmad bin Hanbal as Salafi (241H) yang kalian klaim sebagai imam kalian berkata:
من قال أن الله جسم لا كالأجسام كفر
"Barangsiapa yang berkata bahwa Allah itu jisim tidak seperti jisim maka dia kufur"
(Diriwayatkan oleh al Imam Badruddin az Zarkasyi dalam kitab Tasynif al Masaami' Syarh Jam'i al Jawami')
#LDNU KAB KEDIRI
#MedsosulKarimah
Telegram : t.me/ldnupckediri
Twitter : twitter.com/ldnukabkediri
Facebook : fb.me/ldnupckediri
Instagram: instagram.com/ldnupckediri
Weblog : bit.ly/WeblogLDNU
YouTube : bit.ly/YouTubeDakwahNU
https://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
Apabila Wahhabi berkata: "Kami adalah salafi"
Maka katakan:
Kalian pembohong, karena faktanya:
✔️Panutan kalian bukan ulama salaf, Ibnu Taimiyah hidup pada abad ke 7/8 hijriyah dan Muhammad bin Abdul Wahhab hidup pada abad ke 12 hijriyah. Sedangkan Salaf itu mereka yang hidup pada tiga abad pertama hijriyah.
✔️Aqidah kalian bertentangan dengan Aqidah Salaf. Kalian meyakini Allah berupa jisim dan berada pada tempat dan arah, sedangkan ulama Salaf mensucikan Allah dari semua itu. Al Imam Ahmad bin Hanbal as Salafi (241H) yang kalian klaim sebagai imam kalian berkata:
من قال أن الله جسم لا كالأجسام كفر
"Barangsiapa yang berkata bahwa Allah itu jisim tidak seperti jisim maka dia kufur"
(Diriwayatkan oleh al Imam Badruddin az Zarkasyi dalam kitab Tasynif al Masaami' Syarh Jam'i al Jawami')
#LDNU KAB KEDIRI
#MedsosulKarimah
Telegram : t.me/ldnupckediri
Twitter : twitter.com/ldnukabkediri
Facebook : fb.me/ldnupckediri
Instagram: instagram.com/ldnupckediri
Weblog : bit.ly/WeblogLDNU
YouTube : bit.ly/YouTubeDakwahNU
https://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
RUDUD 2
Apabila Wahhabi berkata:
"Kami bukan Wahhabiy, Wahhabiy itu pengikut Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum bukan pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab, karena jika pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab maka nisbatnya pasti Muhammadiy bukan Wahhabiy"
Maka katakan:
Kalian ingin lari dari fatwa para ulama tentang kesesatan kalian.
✔️Penisbatan suatu madzhab kepada nama ayah atau kakek pendiri madzhab adalah sesuatu yang biasa di kalangan umat Islam. Al Imam Ahmad bin Hanbal nama madzhabnya Hanbaliy bukan Ahmadiy, al Imam Muhammad bin Idris nama madzhabnya Syafi’iy bukan Muhammadiy dan seterusnya.
✔️Kenapa para ulama menyebut kalian dengan Wahhabiy bukan Muhammadiy?
👆Agar umat Islam tidak terkecoh oleh kesesatan kalian, menganggap bahwa kalian pengikut Muhammad Rasulullah, padahal faktanya kalian adalah pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab an Najdi at Tamimi.
✔️ Tokoh panutan kalian mengakui nama Wahhabi sebagai pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab. Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz berkata:
اَلْوَهَّابِيَّةُ مَنْسُوْبَةٌ إِلَى الشَّيْخِ الْإِمَامِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ رَحِمَهُ اللهُ اَلْمُتَوَفَّى سَنَةَ 1206 هـ
Ia berkata: "Al Wahhabiyah dinisbatkan kepada Syeikh Imam Muhammad bin Abdul Wahhab –rahimahullaah- yang wafat tahun 1206 H" (lihat: http://www.saaid.net/monawein/sh/16.htm)
#LDNU KAB KEDIRI
#MedsosulKarimah
Telegram : t.me/ldnupckediri
Twitter : twitter.com/ldnukabkediri
Facebook : fb.me/ldnupckediri
Instagram: instagram.com/ldnupckediri
Weblog : bit.ly/WeblogLDNU
YouTube : bit.ly/YouTubeDakwahNU
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10205682299572837&id=1715217800
Apabila Wahhabi berkata:
"Kami bukan Wahhabiy, Wahhabiy itu pengikut Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum bukan pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab, karena jika pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab maka nisbatnya pasti Muhammadiy bukan Wahhabiy"
Maka katakan:
Kalian ingin lari dari fatwa para ulama tentang kesesatan kalian.
✔️Penisbatan suatu madzhab kepada nama ayah atau kakek pendiri madzhab adalah sesuatu yang biasa di kalangan umat Islam. Al Imam Ahmad bin Hanbal nama madzhabnya Hanbaliy bukan Ahmadiy, al Imam Muhammad bin Idris nama madzhabnya Syafi’iy bukan Muhammadiy dan seterusnya.
✔️Kenapa para ulama menyebut kalian dengan Wahhabiy bukan Muhammadiy?
👆Agar umat Islam tidak terkecoh oleh kesesatan kalian, menganggap bahwa kalian pengikut Muhammad Rasulullah, padahal faktanya kalian adalah pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab an Najdi at Tamimi.
✔️ Tokoh panutan kalian mengakui nama Wahhabi sebagai pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab. Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz berkata:
اَلْوَهَّابِيَّةُ مَنْسُوْبَةٌ إِلَى الشَّيْخِ الْإِمَامِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ رَحِمَهُ اللهُ اَلْمُتَوَفَّى سَنَةَ 1206 هـ
Ia berkata: "Al Wahhabiyah dinisbatkan kepada Syeikh Imam Muhammad bin Abdul Wahhab –rahimahullaah- yang wafat tahun 1206 H" (lihat: http://www.saaid.net/monawein/sh/16.htm)
#LDNU KAB KEDIRI
#MedsosulKarimah
Telegram : t.me/ldnupckediri
Twitter : twitter.com/ldnukabkediri
Facebook : fb.me/ldnupckediri
Instagram: instagram.com/ldnupckediri
Weblog : bit.ly/WeblogLDNU
YouTube : bit.ly/YouTubeDakwahNU
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10205682299572837&id=1715217800
RUDUD 3
Apabila Wahhabi berkata:
"Ayo kembali kepada al Qur'an dan hadits"
Maka katakan:
Perkataan kamu benar, tetapi tujuan kamu dalam mengucapkan perkataan itu keliru.
كلمة حق اريد بها باطل
✔️Karena tujuan kalian adalah melarang umat Islam taqlid (bermadzhab) pada empat madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi’iy dan Hanbaliy) dan mengalihkannya pada madzhab kalian; madzhab Wahhabi (mengikuti Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahhab an Najdi at Tamimi).
✔️Konsekuensi perkataan kalian adalah menyeret umat Islam untuk memahami sendiri al Qur'an dan hadits, meskipun tidak punya kemampuan, atau menyeret mereka untuk taqlid pada para penerjemah al Qur'an dan hadits yang tentunya keilmuan mereka masih sangat jauh di bawah para ulama madzhab empat. Hasilnya adalah penyimpangan dan kesesatan dalam agama.
✔️Kembali kepada al Qur'an dan hadits yang benar adalah dengan bermadzhab (mengikuti pemahaman para ulama mujtahidin terhadap al Qur'an dan hadits), karena kita bukan orang yang memenuhi syarat untuk berijtihad sendiri dari al Qur'an dan hadits. Allah berfirman:
(فَسۡـَٔلُوۤا۟ أَهۡلَ ٱلذِّكۡرِ إِن كُنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ)
[Surat An-Nahl 43]
"Bertanyalah kalian kepada ahl adz dzikri (ulama) jika kalian tidak mengetahui".
#LDNU KAB KEDIRI
#MedsosulKarimah
Telegram : t.me/ldnupckediri
Twitter : twitter.com/ldnukabkediri
Facebook : fb.me/ldnupckediri
Instagram: instagram.com/ldnupckediri
Weblog : bit.ly/WeblogLDNU
YouTube : bit.ly/YouTubeDakwahNU
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10205682299572837&id=1715217800
Apabila Wahhabi berkata:
"Ayo kembali kepada al Qur'an dan hadits"
Maka katakan:
Perkataan kamu benar, tetapi tujuan kamu dalam mengucapkan perkataan itu keliru.
كلمة حق اريد بها باطل
✔️Karena tujuan kalian adalah melarang umat Islam taqlid (bermadzhab) pada empat madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi’iy dan Hanbaliy) dan mengalihkannya pada madzhab kalian; madzhab Wahhabi (mengikuti Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahhab an Najdi at Tamimi).
✔️Konsekuensi perkataan kalian adalah menyeret umat Islam untuk memahami sendiri al Qur'an dan hadits, meskipun tidak punya kemampuan, atau menyeret mereka untuk taqlid pada para penerjemah al Qur'an dan hadits yang tentunya keilmuan mereka masih sangat jauh di bawah para ulama madzhab empat. Hasilnya adalah penyimpangan dan kesesatan dalam agama.
✔️Kembali kepada al Qur'an dan hadits yang benar adalah dengan bermadzhab (mengikuti pemahaman para ulama mujtahidin terhadap al Qur'an dan hadits), karena kita bukan orang yang memenuhi syarat untuk berijtihad sendiri dari al Qur'an dan hadits. Allah berfirman:
(فَسۡـَٔلُوۤا۟ أَهۡلَ ٱلذِّكۡرِ إِن كُنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ)
[Surat An-Nahl 43]
"Bertanyalah kalian kepada ahl adz dzikri (ulama) jika kalian tidak mengetahui".
#LDNU KAB KEDIRI
#MedsosulKarimah
Telegram : t.me/ldnupckediri
Twitter : twitter.com/ldnukabkediri
Facebook : fb.me/ldnupckediri
Instagram: instagram.com/ldnupckediri
Weblog : bit.ly/WeblogLDNU
YouTube : bit.ly/YouTubeDakwahNU
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10205682299572837&id=1715217800
Telegram
LD-PCNU Kab KEDIRI
LD-PCNU KAB KEDIRI
*WASPADAI PENGARUH RADIKALISME*
Warga Nahdlatul Ulama belakangan ini dihadapkan pada beberapa problema yang cukup rumit. Khususnya yang menyangkut pergesekan dengan Ideologi. Secara ideologis, warga NU harus berhadapan dengan aliran² sempalan yang telah marak bermunculan seperti Wahabi, Jaulah, Syi'ah dan lain-lain. Pada masa² awal kemerdekaan, gerakan radikalisme muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap komunisme ditanah air dan juga terhadap pancasila sebagai asas negara dalam politik seperti gerakan DI-TII (Darul Islam-Tentara Islam Indonesia). Mereka kemudian ditumpas oleh TNI pada 1950 an. Semenjak era reformasi, semua aliran dan ideologi, masuk ke Indonesia tanpa seleksi, dan semakin lama semakin membesar karena pendukungnya semakin meningkat.
Gerakan² radikal ini tak memiliki pola yang seragam. Ada yang berajaran anti Taqlid dan madzhab dengan menekankan pemurnian Islam kepada Al Quran dan Hadits serta mudah menganggap syirik atau kafir orang² yang tidak sefaham dengan pendapat mereka dan ada yang memperjuangkan implementasi syari'at Islam tanpa keharusan mendirikan negara Islam serta ada pula yang memperjuangkan berdirinya negara Islam Indonesia ataupun berdirinya khilafah Islamiyah seperti HTI yang meski secara formal telah dibubarkan, tetapi kini ideologinya masih tetap ada.
Gerakan radikal ditanah air khususnya Wahabi yang kini menyebut kelompoknya dengan "Salafi", telah masuk keberbagai lini dengan cara yang halus dan kadang pula menggunakan cara memaksakan kehendak. Jika Indonesia beberapa waktu lalu ditetapkan statusnya sebagai darurat Narkoba dalam hal kesehatan dan mental, maka dalam hal pemikiran dan ideologi, sebagian kalangan menyatakan bahwa kini negeri ini sedang dilanda darurat lain yang tak kalah bahayanya yaitu darurat Wahabi. Sementara itu dikalangan warga NU, banyak orang yang belum memahami esensi ajaran Ahlis Sunnah wal Jamaah An Nahdliyah yang dianut NU sejak ormas Islam ini berdiri, sehingga mereka mudah terpengaruh dengan ajaran² itu, lantaran karena mereka tidak memiliki pertahanan akidah yang kuat.
Fenomena kasus direbutnya beberapa fasilitas peribadatan selama ini seperti masjid, mushalla milik warga NU, adalah bukti bahwa banyak diantara warga kita yang tidak memiliki loyalitas dan militansi yang tinggi terhadap akidah, sehingga sarana² ibadah kita mudah direbut kelompok lain. Hal ini harus senantiasa diantisipasi, agar generasi penerus nantinya tidak menyimpang dari akidah kita sendiri. Kita tahu bahwa sejak awal masuknya Islam, kaum muslimin Indonesia menganut paham Ahlis Sunnah Wal Jamaah An Nahdliyah yang kini disebut dengan "Aswaja NU". Para Wali yang menyebarkan Islam dinegeri ini beberapa abad silam, berakidah Aswaja, sehingga sampai saat ini, mayoritas umat Islam negeri kita pun berhaluan Aswaja yang kita yakini kebenarannya.
NU yang awalnya bernama Komite Hijaz, sebenarnya didirikan tujuan utamanya adalah untuk menentang golongan radikal "Wahabi", namun belakangan ini, justru banyak generasi muda NU yang terpengaruh pada aliran yang kita tentang itu. Mereka pun mulai menyalahkan tradisi NU yang sudah turun temurun. Oleh karena itu, perlu adanya upaya dalam rangka menangkal gerakan radikalisme ditanah air. Disini, peran NU diuji sejauh mana tindakan kita dalam menghadapi gerakan ini.
Kita harus membentengi diri dari aliran yang menyimpang dari Aswaja ini, karena aliran ini disamping akan menggerogoti akidah, juga akan merusak rajutan ukhuwwah dan bahkan dapat merugikan ketatanegaraan NKRI dan juga tidak sesuai dengan Pancasila yang telah kita sepakati menjadi dasar Negara. Masih segar dalam ingatan ketika pemerintah kecolongan dengan diedarkannya buku pelajaran berjudul "Buku Agama Islam dan Budi Pekerti" untuk siswa XI SMA yang diterbitkan pada 2014, disitu terdapat ajaran Wahabi yang diantara poinnya sebagai berikut:
"(1)Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah ta'ala. dan orang yang menyembah selain Allah ta'ala, telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh.
(2) Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya, karena mereka
Warga Nahdlatul Ulama belakangan ini dihadapkan pada beberapa problema yang cukup rumit. Khususnya yang menyangkut pergesekan dengan Ideologi. Secara ideologis, warga NU harus berhadapan dengan aliran² sempalan yang telah marak bermunculan seperti Wahabi, Jaulah, Syi'ah dan lain-lain. Pada masa² awal kemerdekaan, gerakan radikalisme muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap komunisme ditanah air dan juga terhadap pancasila sebagai asas negara dalam politik seperti gerakan DI-TII (Darul Islam-Tentara Islam Indonesia). Mereka kemudian ditumpas oleh TNI pada 1950 an. Semenjak era reformasi, semua aliran dan ideologi, masuk ke Indonesia tanpa seleksi, dan semakin lama semakin membesar karena pendukungnya semakin meningkat.
Gerakan² radikal ini tak memiliki pola yang seragam. Ada yang berajaran anti Taqlid dan madzhab dengan menekankan pemurnian Islam kepada Al Quran dan Hadits serta mudah menganggap syirik atau kafir orang² yang tidak sefaham dengan pendapat mereka dan ada yang memperjuangkan implementasi syari'at Islam tanpa keharusan mendirikan negara Islam serta ada pula yang memperjuangkan berdirinya negara Islam Indonesia ataupun berdirinya khilafah Islamiyah seperti HTI yang meski secara formal telah dibubarkan, tetapi kini ideologinya masih tetap ada.
Gerakan radikal ditanah air khususnya Wahabi yang kini menyebut kelompoknya dengan "Salafi", telah masuk keberbagai lini dengan cara yang halus dan kadang pula menggunakan cara memaksakan kehendak. Jika Indonesia beberapa waktu lalu ditetapkan statusnya sebagai darurat Narkoba dalam hal kesehatan dan mental, maka dalam hal pemikiran dan ideologi, sebagian kalangan menyatakan bahwa kini negeri ini sedang dilanda darurat lain yang tak kalah bahayanya yaitu darurat Wahabi. Sementara itu dikalangan warga NU, banyak orang yang belum memahami esensi ajaran Ahlis Sunnah wal Jamaah An Nahdliyah yang dianut NU sejak ormas Islam ini berdiri, sehingga mereka mudah terpengaruh dengan ajaran² itu, lantaran karena mereka tidak memiliki pertahanan akidah yang kuat.
Fenomena kasus direbutnya beberapa fasilitas peribadatan selama ini seperti masjid, mushalla milik warga NU, adalah bukti bahwa banyak diantara warga kita yang tidak memiliki loyalitas dan militansi yang tinggi terhadap akidah, sehingga sarana² ibadah kita mudah direbut kelompok lain. Hal ini harus senantiasa diantisipasi, agar generasi penerus nantinya tidak menyimpang dari akidah kita sendiri. Kita tahu bahwa sejak awal masuknya Islam, kaum muslimin Indonesia menganut paham Ahlis Sunnah Wal Jamaah An Nahdliyah yang kini disebut dengan "Aswaja NU". Para Wali yang menyebarkan Islam dinegeri ini beberapa abad silam, berakidah Aswaja, sehingga sampai saat ini, mayoritas umat Islam negeri kita pun berhaluan Aswaja yang kita yakini kebenarannya.
NU yang awalnya bernama Komite Hijaz, sebenarnya didirikan tujuan utamanya adalah untuk menentang golongan radikal "Wahabi", namun belakangan ini, justru banyak generasi muda NU yang terpengaruh pada aliran yang kita tentang itu. Mereka pun mulai menyalahkan tradisi NU yang sudah turun temurun. Oleh karena itu, perlu adanya upaya dalam rangka menangkal gerakan radikalisme ditanah air. Disini, peran NU diuji sejauh mana tindakan kita dalam menghadapi gerakan ini.
Kita harus membentengi diri dari aliran yang menyimpang dari Aswaja ini, karena aliran ini disamping akan menggerogoti akidah, juga akan merusak rajutan ukhuwwah dan bahkan dapat merugikan ketatanegaraan NKRI dan juga tidak sesuai dengan Pancasila yang telah kita sepakati menjadi dasar Negara. Masih segar dalam ingatan ketika pemerintah kecolongan dengan diedarkannya buku pelajaran berjudul "Buku Agama Islam dan Budi Pekerti" untuk siswa XI SMA yang diterbitkan pada 2014, disitu terdapat ajaran Wahabi yang diantara poinnya sebagai berikut:
"(1)Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah ta'ala. dan orang yang menyembah selain Allah ta'ala, telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh.
(2) Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya, karena mereka
meminta pertolongan bukan lagi dari Allah, tetapi dari syekh atau wali dan kekuatan gaib.Orang Islam demikian, juga telah menjadi musyrik."
Adanya pemberian pemahaman yang lengkap tentang Aswaja, kini benar² telah mendesak. Aswaja NU Center yang didirikan oleh PWNU Jawa Timur pada 2011, sampai ketingkat Cabang dan MWC, kini menjadi tumpuan kita semua dalam menanggulangi problema ini, dengan mengaktualisasikan nilai² Aswaja NU kedalam masyarakat dan lembaga² pendidikan. Juga terbentuknya Kelompok Anak Ranting (KAR) NU, diharapkan pula bisa menjalin komunikasi yang sinergis dengan warga Nahdliyin, sehingga aset² NU seperti masjid atau mushalla bisa dijaga dari rongrongan kelompok lain.
Oleh: *KH. Busyrol Karim Abdul Mughni*
_Rois Syuriah PCNU Kab Kediri_
http://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
📗📲 Lembaga DAKWAH NU Kab Kediri
🖍 ➡🌐 : ldnukabkediri.wordpress.com
♻ Mari bertholabul 'ilmi bersama tingkatkan 'amal ibadah!!! dengan bermedsosulkarimah tebarkan ukhuwah islamiyah ahlusunnah wal jamaah annahdliyah, semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron katsiron
•═══════◎❅◎۩❁۩◎❅◎═══════•
📟 #MedsosulKarimah
🌐 http://bit.ly/WeblogLDNU
📲 http://t.me/ldnupckediri
🐦 http://twitter.com/ldnukabkediri
📸 http://instagram.com/ldnupckediri
📳 http://bit.ly/YouTubeDakwahNU
💠️ http://fb.me/LDNUPCKEDIRI
👥 http://bit.ly/JointGroupLDNU
Adanya pemberian pemahaman yang lengkap tentang Aswaja, kini benar² telah mendesak. Aswaja NU Center yang didirikan oleh PWNU Jawa Timur pada 2011, sampai ketingkat Cabang dan MWC, kini menjadi tumpuan kita semua dalam menanggulangi problema ini, dengan mengaktualisasikan nilai² Aswaja NU kedalam masyarakat dan lembaga² pendidikan. Juga terbentuknya Kelompok Anak Ranting (KAR) NU, diharapkan pula bisa menjalin komunikasi yang sinergis dengan warga Nahdliyin, sehingga aset² NU seperti masjid atau mushalla bisa dijaga dari rongrongan kelompok lain.
Oleh: *KH. Busyrol Karim Abdul Mughni*
_Rois Syuriah PCNU Kab Kediri_
http://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
📗📲 Lembaga DAKWAH NU Kab Kediri
🖍 ➡🌐 : ldnukabkediri.wordpress.com
♻ Mari bertholabul 'ilmi bersama tingkatkan 'amal ibadah!!! dengan bermedsosulkarimah tebarkan ukhuwah islamiyah ahlusunnah wal jamaah annahdliyah, semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron katsiron
•═══════◎❅◎۩❁۩◎❅◎═══════•
📟 #MedsosulKarimah
🌐 http://bit.ly/WeblogLDNU
📲 http://t.me/ldnupckediri
🐦 http://twitter.com/ldnukabkediri
📸 http://instagram.com/ldnupckediri
📳 http://bit.ly/YouTubeDakwahNU
💠️ http://fb.me/LDNUPCKEDIRI
👥 http://bit.ly/JointGroupLDNU
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
*RUDUD 4*
Apabila *Wahhabi* berkata:
"Ilmu kalam itu ilmu yang tercela, para ulama Salaf tidak pernah ada yang belajar atau mengajarkan ilmu kalam, seandainya ilmu kalam itu penting pasti mereka lebih dulu mempelajarinya"
Maka *katakan:*
Kalian mencela ilmu kalam karena kalian takut kedok kesesatan kalian terbongkar oleh ilmu kalam.
✔️Jika yang kalian maksud bahwa ulama Salaf itu tidak mengetahui dalil akal tentang adanya Allah dan sifat-sifat-Nya, tetapi keimanan mereka itu hanya sekedar taqlid, maka ini tuduhan yang tercela kepada para ulama Salaf. Karena Allah telah mencela orang yang taqlid dalam keimanan. Allah berfirman:
إِنَّا وَجَدۡنَاۤ ءَابَاۤءَنَا عَلَىٰۤ أُمَّةࣲ وَإِنَّا عَلَىٰۤ ءَاثَـٰرِهِم مُّقۡتَدُونَ
[Surat Az-Zukhruf 23]
✔️Apabila yang kalian maksud bahwa Rasulullah dan para sahabatnya tidak pernah menggunakan istilah-istilah seperti jauhar, Ardl, hajm dan seterusnya *maka itu benar*, tetapi apakah kalian juga akan mengingkari istilah-istilah an Nasikh wal Mansukh, al Muthlaq wa al Muqoyyad, al Am wa al Khosh, hadits shohih, hadits Hasan dan hadits dloif dan istilah disiplin ilmu agama lainya yang juga tidak pernah digunakan Rasulullah dan para sahabatnya?!, pasti kalian tidak berani mengingkarinya, karena kalian juga mempelajarinya.
✔️Kalian berbohong jika mengatakan para ulama Salaf tidak ada yang belajar dan mengajarkan ilmu kalam. Sebagian ulama Salaf terbukti juga ada yang memiliki perhatian serius terhadap ilmu kalam. Al Imam Abu Hanifah (150 H) mempunyai 5 kitab khusus mengaji ilmu kalam, yaitu al Fiqh al Akbar, al Fiqh al Absath, al Washiyyah, al Alim wa al Muta'allim dan ar Risalah. Al Imam as Syafi’iy (204 H) memiliki dua kitab dalam ilmu kalam, yaitu al Qiyas dan ar Radd ala al Barahimah
✔️Terakhir, perhatikan perkataan al Imam Abu Hanifah ketika ditanya kenapa beliau berbicara panjang lebar tentang ilmu kalam berikut ini:
إنما مثلهم كأناس ليس بحضرتهم من يقاتلهم فلم يحتاجوا إلى إبراز السلاح، ومثلنا كأناس بحضرتهم من يقاتلهم فاحتاجوا إلى إبراز السلاح
"Perumpamaan Mereka (para sahabat) itu seperti orang-orang yang di hadapan mereka tidak ada orang yang memeranginya, sehingga tidak perlu menunjukkan senjata, dan perumpamaan kita itu seperti orang-orang yang di hadapan mereka ada orang yang memeranginya sehingga mereka perlu menunjukkan senjata".
#LDNU KAB KEDIRI
http://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
📗📲 Lembaga DAKWAH NU Kab Kediri
: ldnukabkediri.wordpress.com
♻ Mari bertholabul 'ilmi bersama tingkatkan 'amal ibadah!!!
📱Dengan bermedsosulkarimah tebarkan ukhuwah islamiyah Ahlussunnah wal jamaah annahdliyah. Silahkan *share tanpa edit* semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron katsiron
•═══════◎❅◎۩❁۩◎❅◎═══════•
📟 #MedsosulKarimah
🌐 Weblog :
http://bit.ly/WeblogLDNU
📲 Telegram :
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
🐦 Twitter :
http://twitter.com/ldnukabkediri
📸 Instagram :
http://instagram.com/ldnupckediri
📳 YouTube :
http://bit.ly/YouTubeDakwahNU
💠️ Facebook :
http://fb.me/LDNUPCKEDIRI
👥 http://bit.ly/JoinGroupLDNU
Apabila *Wahhabi* berkata:
"Ilmu kalam itu ilmu yang tercela, para ulama Salaf tidak pernah ada yang belajar atau mengajarkan ilmu kalam, seandainya ilmu kalam itu penting pasti mereka lebih dulu mempelajarinya"
Maka *katakan:*
Kalian mencela ilmu kalam karena kalian takut kedok kesesatan kalian terbongkar oleh ilmu kalam.
✔️Jika yang kalian maksud bahwa ulama Salaf itu tidak mengetahui dalil akal tentang adanya Allah dan sifat-sifat-Nya, tetapi keimanan mereka itu hanya sekedar taqlid, maka ini tuduhan yang tercela kepada para ulama Salaf. Karena Allah telah mencela orang yang taqlid dalam keimanan. Allah berfirman:
إِنَّا وَجَدۡنَاۤ ءَابَاۤءَنَا عَلَىٰۤ أُمَّةࣲ وَإِنَّا عَلَىٰۤ ءَاثَـٰرِهِم مُّقۡتَدُونَ
[Surat Az-Zukhruf 23]
✔️Apabila yang kalian maksud bahwa Rasulullah dan para sahabatnya tidak pernah menggunakan istilah-istilah seperti jauhar, Ardl, hajm dan seterusnya *maka itu benar*, tetapi apakah kalian juga akan mengingkari istilah-istilah an Nasikh wal Mansukh, al Muthlaq wa al Muqoyyad, al Am wa al Khosh, hadits shohih, hadits Hasan dan hadits dloif dan istilah disiplin ilmu agama lainya yang juga tidak pernah digunakan Rasulullah dan para sahabatnya?!, pasti kalian tidak berani mengingkarinya, karena kalian juga mempelajarinya.
✔️Kalian berbohong jika mengatakan para ulama Salaf tidak ada yang belajar dan mengajarkan ilmu kalam. Sebagian ulama Salaf terbukti juga ada yang memiliki perhatian serius terhadap ilmu kalam. Al Imam Abu Hanifah (150 H) mempunyai 5 kitab khusus mengaji ilmu kalam, yaitu al Fiqh al Akbar, al Fiqh al Absath, al Washiyyah, al Alim wa al Muta'allim dan ar Risalah. Al Imam as Syafi’iy (204 H) memiliki dua kitab dalam ilmu kalam, yaitu al Qiyas dan ar Radd ala al Barahimah
✔️Terakhir, perhatikan perkataan al Imam Abu Hanifah ketika ditanya kenapa beliau berbicara panjang lebar tentang ilmu kalam berikut ini:
إنما مثلهم كأناس ليس بحضرتهم من يقاتلهم فلم يحتاجوا إلى إبراز السلاح، ومثلنا كأناس بحضرتهم من يقاتلهم فاحتاجوا إلى إبراز السلاح
"Perumpamaan Mereka (para sahabat) itu seperti orang-orang yang di hadapan mereka tidak ada orang yang memeranginya, sehingga tidak perlu menunjukkan senjata, dan perumpamaan kita itu seperti orang-orang yang di hadapan mereka ada orang yang memeranginya sehingga mereka perlu menunjukkan senjata".
#LDNU KAB KEDIRI
http://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
📗📲 Lembaga DAKWAH NU Kab Kediri
: ldnukabkediri.wordpress.com
♻ Mari bertholabul 'ilmi bersama tingkatkan 'amal ibadah!!!
📱Dengan bermedsosulkarimah tebarkan ukhuwah islamiyah Ahlussunnah wal jamaah annahdliyah. Silahkan *share tanpa edit* semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron katsiron
•═══════◎❅◎۩❁۩◎❅◎═══════•
📟 #MedsosulKarimah
🌐 Weblog :
http://bit.ly/WeblogLDNU
📲 Telegram :
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
🐦 Twitter :
http://twitter.com/ldnukabkediri
📸 Instagram :
http://instagram.com/ldnupckediri
📳 YouTube :
http://bit.ly/YouTubeDakwahNU
💠️ Facebook :
http://fb.me/LDNUPCKEDIRI
👥 http://bit.ly/JoinGroupLDNU
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
RUDUD 5
Apabila *Wahhabi* berkata :
Imam Al Asy’ari di akhir hayatnya telah kembali kepada manhaj Salaf (versi Wahhabi) dengan bukti karya terakhirnya al Ibanah 'an ushul ad Diyanah
Maka katakan:
✔️Kitab al Ibanah 'an ushul ad Diyanah tidak dapat dijadikan referensi untuk menilai Aqidah imam al Asy’ari. Karena kitab tersebut telah disisipi (madsus) dengan sesuatu yang bukan berasal dari beliau, dengan bukti:
1⃣Tidak ada murid imam al Asy’ari yang meyakini seperti keyakinan yang di al Ibanah, tentu para murid Imam Al Asy’ari lebih tahu ttg Aqidah gurunya dari pada orang Wahhabi
2⃣ Al Ibanah dicetak dengan banyak nuskhoh yang saling kontradiksi satu dengan yang lain. Seandainya kitab itu tidak madsus pasti tidak ada kontradiksi di antara nuskhoh yang ada.
3⃣ Al Ibanah tidak populer di kalangan Asy’ariyah, tetapi justru beredar di kalangan Wahhabi.
4⃣ Abu Bakr ibn Furok menulis kitab Mujarrod Maqalat al Asy’ariyyin yang mengumpulkan pendapat imam al Asy’ari yang paling shahih, ternyata sama sekali tidak mengutip perkataan imam al Asy’ari dalam kitab al Ibanah.
_Ust. Dr. Asy'ari Masduqi, S.HI.,MA_
#LDNU KAB KEDIRI #Ruddud05
http://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
📗📲 Lembaga DAKWAH NU Kab Kediri
: ldnukabkediri.wordpress.com
♻ Mari bertholabul 'ilmi bersama tingkatkan 'amal ibadah!!!
📱Dengan bermedsosulkarimah tebarkan ukhuwah islamiyah Ahlussunnah wal jamaah annahdliyah.
🌀Silahkan *share tanpa edit* semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron katsiron
•═══════◎❅◎۩❁۩◎❅◎═══════•
📟 #MedsosulKarimah
🌐 Weblog :
http://bit.ly/WeblogLDNU
📲 Telegram :
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
🐦 Twitter :
http://twitter.com/ldnukabkediri
📸 Instagram :
http://instagram.com/ldnupckediri
📳 YouTube :
http://bit.ly/YouTubeDakwahNU
💠️ Facebook :
http://fb.me/LDNUPCKEDIRI
📻 Radio :
http://bit.ly/DakwahOnRadio
👥 http://bit.ly/JoinGroupLDNU
Apabila *Wahhabi* berkata :
Imam Al Asy’ari di akhir hayatnya telah kembali kepada manhaj Salaf (versi Wahhabi) dengan bukti karya terakhirnya al Ibanah 'an ushul ad Diyanah
Maka katakan:
✔️Kitab al Ibanah 'an ushul ad Diyanah tidak dapat dijadikan referensi untuk menilai Aqidah imam al Asy’ari. Karena kitab tersebut telah disisipi (madsus) dengan sesuatu yang bukan berasal dari beliau, dengan bukti:
1⃣Tidak ada murid imam al Asy’ari yang meyakini seperti keyakinan yang di al Ibanah, tentu para murid Imam Al Asy’ari lebih tahu ttg Aqidah gurunya dari pada orang Wahhabi
2⃣ Al Ibanah dicetak dengan banyak nuskhoh yang saling kontradiksi satu dengan yang lain. Seandainya kitab itu tidak madsus pasti tidak ada kontradiksi di antara nuskhoh yang ada.
3⃣ Al Ibanah tidak populer di kalangan Asy’ariyah, tetapi justru beredar di kalangan Wahhabi.
4⃣ Abu Bakr ibn Furok menulis kitab Mujarrod Maqalat al Asy’ariyyin yang mengumpulkan pendapat imam al Asy’ari yang paling shahih, ternyata sama sekali tidak mengutip perkataan imam al Asy’ari dalam kitab al Ibanah.
_Ust. Dr. Asy'ari Masduqi, S.HI.,MA_
#LDNU KAB KEDIRI #Ruddud05
http://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
📗📲 Lembaga DAKWAH NU Kab Kediri
: ldnukabkediri.wordpress.com
♻ Mari bertholabul 'ilmi bersama tingkatkan 'amal ibadah!!!
📱Dengan bermedsosulkarimah tebarkan ukhuwah islamiyah Ahlussunnah wal jamaah annahdliyah.
🌀Silahkan *share tanpa edit* semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron katsiron
•═══════◎❅◎۩❁۩◎❅◎═══════•
📟 #MedsosulKarimah
🌐 Weblog :
http://bit.ly/WeblogLDNU
📲 Telegram :
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
🐦 Twitter :
http://twitter.com/ldnukabkediri
📸 Instagram :
http://instagram.com/ldnupckediri
📳 YouTube :
http://bit.ly/YouTubeDakwahNU
💠️ Facebook :
http://fb.me/LDNUPCKEDIRI
📻 Radio :
http://bit.ly/DakwahOnRadio
👥 http://bit.ly/JoinGroupLDNU
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
RUDUD 6
Apabila *Wahhabi* berkata:
Jika Ahlussunnah wal Jama’ah itu Asy’ariyah dan Maturidiyah berarti umat Islam yang hidup sebelum imam al Asy’ari dan imam al Maturidiy bukan Ahlussunnah wal Jama’ah?!"
Maka katakan:
Itu kesimpulan yang salah.
✔️Konsekuensi perkataan kalian ini adalah bahwa menurut kalian pengikut madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’iy dan Hanbaliy juga bukan Ahlussunnah wal Jama’ah (pengikut Rasulullah dan para sahabatnya).
👆Padahal faktanya tidak demikian, pengikut empat madzhab tersebut adalah pengikut Rasulullah dan para sahabatnya, sebab para imam madzhab tersebut mengambil ajaran-ajaranya dari al Qur'an dan hadits.
Beranikah kalian mengatakan begitu?!, tentu tidak.
✔️Ahlussunnah wal Jama’ah dinisbatkan kepada al Imam Abu al Hasan al Asy’ari dan Abu Manshur karena jasa kedua imam tersebut yang sangat besar dalam menolong Aqidah Rasulullah dan sahabatnya di saat Aqidah Rasulullah dan sahabatnya dirusak oleh kelompok-kelompok menyimpang seperti Muktazilah, Qodariyah, Jabriyah, Murjiah, Mujassimah dan lainya.
👆Apa yang beliau berdua lakukan?
Beliau berdua tidak membuat aqidah baru, tetapi hanya merumuskan Aqidah Rasulullah dan sahabatnya dengan disertai dalil naqliy (al Qur'an dan hadits) dan diperkuat serta dibuktikan kebenarannya dengan dalil aqli (dalil Rasional), sehingga semua syubhah kelompok-kelompok menyimpang dapat dihilangkan, dan Aqidah Rasulullah dan para sahabatnya dapat dengan mudah dipahami umat Islam.
✔️Aqidah al Imam Al Asy’ari dan al Imam Al Maturidi adalah juga Aqidah imam madzhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi’iy dan Hanbaliy), terbukti para ulama penganut madzhab empat tersebut dalam bidang Aqidah adalah Asy’ariyah dan Maturidiyah.
_Ust. Dr. Asy'ari Masduqi, S.HI.,MA_
#LDNU KAB KEDIRI #Ruddud06
http://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
📗📲 Lembaga DAKWAH NU Kab Kediri
: ldnukabkediri.wordpress.com
♻ Mari bertholabul 'ilmi bersama tingkatkan 'amal ibadah!!!
📱Dengan bermedsosulkarimah tebarkan ukhuwah islamiyah Ahlussunnah wal jamaah annahdliyah.
🌀Silahkan *share tanpa edit* semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron katsiron
•═══════◎❅◎۩❁۩◎❅◎═══════•
📟 #MedsosulKarimah
🌐 Weblog :
http://bit.ly/WeblogLDNU
📲 Telegram :
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
🐦 Twitter :
http://twitter.com/ldnukabkediri
📸 Instagram :
http://instagram.com/ldnupckediri
📳 YouTube :
http://bit.ly/YouTubeDakwahNU
💠️ Facebook :
http://fb.me/LDNUPCKEDIRI
📻 Radio :
http://bit.ly/DakwahOnRadio
👥 http://bit.ly/JoinGroupLDNU
Apabila *Wahhabi* berkata:
Jika Ahlussunnah wal Jama’ah itu Asy’ariyah dan Maturidiyah berarti umat Islam yang hidup sebelum imam al Asy’ari dan imam al Maturidiy bukan Ahlussunnah wal Jama’ah?!"
Maka katakan:
Itu kesimpulan yang salah.
✔️Konsekuensi perkataan kalian ini adalah bahwa menurut kalian pengikut madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’iy dan Hanbaliy juga bukan Ahlussunnah wal Jama’ah (pengikut Rasulullah dan para sahabatnya).
👆Padahal faktanya tidak demikian, pengikut empat madzhab tersebut adalah pengikut Rasulullah dan para sahabatnya, sebab para imam madzhab tersebut mengambil ajaran-ajaranya dari al Qur'an dan hadits.
Beranikah kalian mengatakan begitu?!, tentu tidak.
✔️Ahlussunnah wal Jama’ah dinisbatkan kepada al Imam Abu al Hasan al Asy’ari dan Abu Manshur karena jasa kedua imam tersebut yang sangat besar dalam menolong Aqidah Rasulullah dan sahabatnya di saat Aqidah Rasulullah dan sahabatnya dirusak oleh kelompok-kelompok menyimpang seperti Muktazilah, Qodariyah, Jabriyah, Murjiah, Mujassimah dan lainya.
👆Apa yang beliau berdua lakukan?
Beliau berdua tidak membuat aqidah baru, tetapi hanya merumuskan Aqidah Rasulullah dan sahabatnya dengan disertai dalil naqliy (al Qur'an dan hadits) dan diperkuat serta dibuktikan kebenarannya dengan dalil aqli (dalil Rasional), sehingga semua syubhah kelompok-kelompok menyimpang dapat dihilangkan, dan Aqidah Rasulullah dan para sahabatnya dapat dengan mudah dipahami umat Islam.
✔️Aqidah al Imam Al Asy’ari dan al Imam Al Maturidi adalah juga Aqidah imam madzhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi’iy dan Hanbaliy), terbukti para ulama penganut madzhab empat tersebut dalam bidang Aqidah adalah Asy’ariyah dan Maturidiyah.
_Ust. Dr. Asy'ari Masduqi, S.HI.,MA_
#LDNU KAB KEDIRI #Ruddud06
http://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
📗📲 Lembaga DAKWAH NU Kab Kediri
: ldnukabkediri.wordpress.com
♻ Mari bertholabul 'ilmi bersama tingkatkan 'amal ibadah!!!
📱Dengan bermedsosulkarimah tebarkan ukhuwah islamiyah Ahlussunnah wal jamaah annahdliyah.
🌀Silahkan *share tanpa edit* semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron katsiron
•═══════◎❅◎۩❁۩◎❅◎═══════•
📟 #MedsosulKarimah
🌐 Weblog :
http://bit.ly/WeblogLDNU
📲 Telegram :
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
🐦 Twitter :
http://twitter.com/ldnukabkediri
📸 Instagram :
http://instagram.com/ldnupckediri
📳 YouTube :
http://bit.ly/YouTubeDakwahNU
💠️ Facebook :
http://fb.me/LDNUPCKEDIRI
📻 Radio :
http://bit.ly/DakwahOnRadio
👥 http://bit.ly/JoinGroupLDNU
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
┈┉┅━━━•❖📗📚📗❖•━━━┅┉┈
♻ رابطة المبلغين كديري ♻
┈┉┅━━━•❖📗📚📗❖•━━━┅┉┈
بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
🔰 *RUDUD 7*
Apabila *Wahhabi* berkata:
"Tanah Haram (Makkah dan Madinah) berada pada kekuasaan kami, itu menunjukkan bahwa kami dalam kebenaran"
Maka katakan:
Tidak diragukan bahwa tanah haram (Makkah dan Madinah) adalah tanah yang paling mulia di muka bumi ini. Tetapi keberadaan kalian di tanah haram tidak menunjukkan bahwa kalian dalam kebenaran. Salman al Farisi Radliyallahu anhu berkata:
إِنَّ الْأَرْضَ لَا تُقَدِّسُ أَحَدًا. وَإِنَّمَا يُقَدِّسُ الْإِنْسَانَ عَمَلُهُ.
"Sesungguhnya tanah itu tidak mensucikan seseorang, tetapi amal-lah yang mensucikan (bermanfaat bagi) seseorang"
👆Orang yang beraqidah Ahlussunnah wal Jama’ah meski bertempat tinggal jauh dari tanah haram lebih baik dari orang yang tinggal di tanah haram tetapi beraqidah menyimpang, seperti kalian.
✔️Perlu juga kalian ingat bahwa sebelum diutusnya nabi Muhammad, Makkah dikuasai oleh orang-orang musyrik seperti Abu Jahal, Abu Lahab dan lainnya. Meski tinggal di Makkah mereka tidak menjadi mulia, keberadaan mereka di Makkah tidak memberi manfaat sama sekali kepada mereka.
✔️Perlu juga kalian ingat bahwa sebelum kalian memberontak terhadap khilafah Utsmaniyah dan menjajah tanah haram sekitar dua ratus tahun lalu, berabad-abad lamanya tanah haram sepenuhnya berada di tangan Ahlussunnah wal Jama’ah.
✔️Perlu juga kalian ingat bahwa ketika tanah haram dalam pengurusan kami Ahlussunnah wal Jama’ah, semua atsar Rasulullah dan para sahabatnya tetap terjaga dengan baik. Dan setelah kalian menjajahnya ribuan atsar Rasulullah dan para sahabatnya kalian hancurkan, kehormatan Rasulullah kalian nodai.
_Ust. Dr. Asy'ari Masduqi, S.HI., MA_
#LDNU KAB KEDIRI #Ruddud07
http://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
📗📲 Lembaga DAKWAH NU Kab Kediri
: ldnukabkediri.wordpress.com
♻ Mari bertholabul 'ilmi bersama tingkatkan 'amal ibadah!!!
📱Dengan bermedsosulkarimah tebarkan ukhuwah islamiyah Ahlussunnah wal jamaah annahdliyah.
🌀Silahkan *share tanpa edit* semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron katsiron
•═══════◎❅◎۩❁۩◎❅◎═══════•
📟 #MedsosulKarimah
🌐 Weblog :
http://bit.ly/WeblogLDNU
📲 Telegram :
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
🐦 Twitter :
http://twitter.com/ldnukabkediri
📸 Instagram :
http://instagram.com/ldnupckediri
📳 YouTube :
http://bit.ly/YouTubeDakwahNU
💠️ Facebook :
http://fb.me/LDNUPCKEDIRI
📻 Radio :
http://bit.ly/DakwahOnRadio
👥 http://bit.ly/JoinGroupLDNU
♻ رابطة المبلغين كديري ♻
┈┉┅━━━•❖📗📚📗❖•━━━┅┉┈
بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
🔰 *RUDUD 7*
Apabila *Wahhabi* berkata:
"Tanah Haram (Makkah dan Madinah) berada pada kekuasaan kami, itu menunjukkan bahwa kami dalam kebenaran"
Maka katakan:
Tidak diragukan bahwa tanah haram (Makkah dan Madinah) adalah tanah yang paling mulia di muka bumi ini. Tetapi keberadaan kalian di tanah haram tidak menunjukkan bahwa kalian dalam kebenaran. Salman al Farisi Radliyallahu anhu berkata:
إِنَّ الْأَرْضَ لَا تُقَدِّسُ أَحَدًا. وَإِنَّمَا يُقَدِّسُ الْإِنْسَانَ عَمَلُهُ.
"Sesungguhnya tanah itu tidak mensucikan seseorang, tetapi amal-lah yang mensucikan (bermanfaat bagi) seseorang"
👆Orang yang beraqidah Ahlussunnah wal Jama’ah meski bertempat tinggal jauh dari tanah haram lebih baik dari orang yang tinggal di tanah haram tetapi beraqidah menyimpang, seperti kalian.
✔️Perlu juga kalian ingat bahwa sebelum diutusnya nabi Muhammad, Makkah dikuasai oleh orang-orang musyrik seperti Abu Jahal, Abu Lahab dan lainnya. Meski tinggal di Makkah mereka tidak menjadi mulia, keberadaan mereka di Makkah tidak memberi manfaat sama sekali kepada mereka.
✔️Perlu juga kalian ingat bahwa sebelum kalian memberontak terhadap khilafah Utsmaniyah dan menjajah tanah haram sekitar dua ratus tahun lalu, berabad-abad lamanya tanah haram sepenuhnya berada di tangan Ahlussunnah wal Jama’ah.
✔️Perlu juga kalian ingat bahwa ketika tanah haram dalam pengurusan kami Ahlussunnah wal Jama’ah, semua atsar Rasulullah dan para sahabatnya tetap terjaga dengan baik. Dan setelah kalian menjajahnya ribuan atsar Rasulullah dan para sahabatnya kalian hancurkan, kehormatan Rasulullah kalian nodai.
_Ust. Dr. Asy'ari Masduqi, S.HI., MA_
#LDNU KAB KEDIRI #Ruddud07
http://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
📗📲 Lembaga DAKWAH NU Kab Kediri
: ldnukabkediri.wordpress.com
♻ Mari bertholabul 'ilmi bersama tingkatkan 'amal ibadah!!!
📱Dengan bermedsosulkarimah tebarkan ukhuwah islamiyah Ahlussunnah wal jamaah annahdliyah.
🌀Silahkan *share tanpa edit* semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron katsiron
•═══════◎❅◎۩❁۩◎❅◎═══════•
📟 #MedsosulKarimah
🌐 Weblog :
http://bit.ly/WeblogLDNU
📲 Telegram :
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
🐦 Twitter :
http://twitter.com/ldnukabkediri
📸 Instagram :
http://instagram.com/ldnupckediri
📳 YouTube :
http://bit.ly/YouTubeDakwahNU
💠️ Facebook :
http://fb.me/LDNUPCKEDIRI
📻 Radio :
http://bit.ly/DakwahOnRadio
👥 http://bit.ly/JoinGroupLDNU
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
┈┉┅━━━•❖📗📚📗❖•━━━┅┉┈
♻ رابطة المبلغين كديري ♻
┈┉┅━━━•❖📗📚📗❖•━━━┅┉┈
بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
🔰 *RUDUD 8*
Apabila *Wahhabi* berkata:
"Kami tidak bermadzhab, kami mengikuti Rasulullah secara langsung sebagaimana para ulama salaf"
Maka katakan:
Kalian sedang mengigau, tidak mengetahui apa yang kalian katakan. Bagaimana kalian bisa mengikuti Rasulullah secara langsung?!
✔️Apakah kalian pernah bertemu dengan Rasulullah secara langsung?!, jawabannya pasti tidak.
Jika mereka berkata: "Kami mengikuti Rasulullah dengan memahami sunnah-sunnahnya secara langsung"
Maka katakan:
✔️Apakah anda menguasai bahasa Arab dengan segala alatnya (Nahwu, shorof, balaghoh dan lainya)?
✔️Apakah kamu hafal al Qur'an dan ratusan ribu hadits dg sanadnya?
✔️Apakah kamu paham asbabun nuzul dan asbabul wurud?
✔️Apakah kamu paham an Nasikh wal Mansukh, al Am wal Khosh, al muhkam wal mutasyabih, al muthlaq wal muqayyad, al mujmal wal mubayyan dan seterusnya?
Jawabannya pasti juga tidak.
Jika mereka berkata:
"Kami memahaminya dengan membaca terjemahan al Qur'an dan hadits".
Maka katakan:
Itu namanya taqlid (mengikuti pemahaman) penerjemah. Apakah menurut kalian para penerjemah itu lebih luas ilmunya dari imam Abu Hanifah, imam Malik, imam Syafi’i dan imam Ahmad?! Sehingga kalian rela meninggalkan para imam madzhab dan beralih taqlid pada para penerjemah al Qur'an dan hadits.
Apabila mereka berkata:
"Kami mengikuti para ulama dan ustadz-ustadz sunnah".
Maka katakan:
Itulah yang disebut taqlid, tadi kalian katakan mengikuti Rasulullah secara langsung dan sekarang kalian katakan ikut 'ulama sunnah'?! Ini kontradiksi...!!
✔️Perlu kalian ketahui! al Hafidz an Nawawi, al Hafidz Ibnu Hajar al Asqolani, al Hafidz al Bayhaqi, al Imam Al Ghozali dan jutaan ulama lainnya, meskipun dari segi keilmuan mereka jauh lebih tinggi dari kalian tetapi mereka juga bermadzhab.
Aneh.. jika orang-orang seperti kalian tidak mau bermadzhab.
✔️Perkataan kalian bahwa para ulama Salaf tidak ada yang taqlid juga tidak benar, apabila kalian pernah membaca kitab-kitab mushtholahul hadits seperti Tadrib ar Rowi pastilah kalian tahu bahwa para sahabat yang telah mencapai derajat Mufti atau Mujtahid itu hanya ada 200 sahabat [menurut pendapat yang kuat], artinya ratusan ribu sahabat lainya bertaqlid kepada yang dua ratus tersebut.
_Ust. Dr. Asy'ari Masduqi, S.HI., MA_
#LDNU KAB KEDIRI #Ruddud08
http://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
📗📲 Lembaga DAKWAH NU Kab Kediri
: ldnukabkediri.wordpress.com
♻ Mari bertholabul 'ilmi bersama tingkatkan 'amal ibadah!!!
📱Dengan bermedsosulkarimah tebarkan ukhuwah islamiyah Ahlussunnah wal jamaah annahdliyah.
🌀Silahkan *share tanpa edit* semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron katsiron
•═══════◎❅◎۩❁۩◎❅◎═══════•
📟 #MedsosulKarimah
🌐 Weblog
http://bit.ly/WeblogLDNU
📲 Telegram
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
🐦 Twitter
http://twitter.com/ldnukabkediri
📸 Instagram
http://instagram.com/ldnupckediri
📳 YouTube
http://bit.ly/YouTubeDakwahNU
💠️ Facebook
http://fb.me/LDNUPCKEDIRI
📻 Radio
http://bit.ly/DakwahOnRadio
👥 http://bit.ly/JoinGroupLDNU
♻ رابطة المبلغين كديري ♻
┈┉┅━━━•❖📗📚📗❖•━━━┅┉┈
بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
🔰 *RUDUD 8*
Apabila *Wahhabi* berkata:
"Kami tidak bermadzhab, kami mengikuti Rasulullah secara langsung sebagaimana para ulama salaf"
Maka katakan:
Kalian sedang mengigau, tidak mengetahui apa yang kalian katakan. Bagaimana kalian bisa mengikuti Rasulullah secara langsung?!
✔️Apakah kalian pernah bertemu dengan Rasulullah secara langsung?!, jawabannya pasti tidak.
Jika mereka berkata: "Kami mengikuti Rasulullah dengan memahami sunnah-sunnahnya secara langsung"
Maka katakan:
✔️Apakah anda menguasai bahasa Arab dengan segala alatnya (Nahwu, shorof, balaghoh dan lainya)?
✔️Apakah kamu hafal al Qur'an dan ratusan ribu hadits dg sanadnya?
✔️Apakah kamu paham asbabun nuzul dan asbabul wurud?
✔️Apakah kamu paham an Nasikh wal Mansukh, al Am wal Khosh, al muhkam wal mutasyabih, al muthlaq wal muqayyad, al mujmal wal mubayyan dan seterusnya?
Jawabannya pasti juga tidak.
Jika mereka berkata:
"Kami memahaminya dengan membaca terjemahan al Qur'an dan hadits".
Maka katakan:
Itu namanya taqlid (mengikuti pemahaman) penerjemah. Apakah menurut kalian para penerjemah itu lebih luas ilmunya dari imam Abu Hanifah, imam Malik, imam Syafi’i dan imam Ahmad?! Sehingga kalian rela meninggalkan para imam madzhab dan beralih taqlid pada para penerjemah al Qur'an dan hadits.
Apabila mereka berkata:
"Kami mengikuti para ulama dan ustadz-ustadz sunnah".
Maka katakan:
Itulah yang disebut taqlid, tadi kalian katakan mengikuti Rasulullah secara langsung dan sekarang kalian katakan ikut 'ulama sunnah'?! Ini kontradiksi...!!
✔️Perlu kalian ketahui! al Hafidz an Nawawi, al Hafidz Ibnu Hajar al Asqolani, al Hafidz al Bayhaqi, al Imam Al Ghozali dan jutaan ulama lainnya, meskipun dari segi keilmuan mereka jauh lebih tinggi dari kalian tetapi mereka juga bermadzhab.
Aneh.. jika orang-orang seperti kalian tidak mau bermadzhab.
✔️Perkataan kalian bahwa para ulama Salaf tidak ada yang taqlid juga tidak benar, apabila kalian pernah membaca kitab-kitab mushtholahul hadits seperti Tadrib ar Rowi pastilah kalian tahu bahwa para sahabat yang telah mencapai derajat Mufti atau Mujtahid itu hanya ada 200 sahabat [menurut pendapat yang kuat], artinya ratusan ribu sahabat lainya bertaqlid kepada yang dua ratus tersebut.
_Ust. Dr. Asy'ari Masduqi, S.HI., MA_
#LDNU KAB KEDIRI #Ruddud08
http://www.facebook.com/pg/LDNUPCKEDIRI/community/
📗📲 Lembaga DAKWAH NU Kab Kediri
: ldnukabkediri.wordpress.com
♻ Mari bertholabul 'ilmi bersama tingkatkan 'amal ibadah!!!
📱Dengan bermedsosulkarimah tebarkan ukhuwah islamiyah Ahlussunnah wal jamaah annahdliyah.
🌀Silahkan *share tanpa edit* semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron katsiron
•═══════◎❅◎۩❁۩◎❅◎═══════•
📟 #MedsosulKarimah
🌐 Weblog
http://bit.ly/WeblogLDNU
📲 Telegram
http://t.me/LDNUPCKEDIRI
http://twitter.com/ldnukabkediri
http://instagram.com/ldnupckediri
📳 YouTube
http://bit.ly/YouTubeDakwahNU
http://fb.me/LDNUPCKEDIRI
📻 Radio
http://bit.ly/DakwahOnRadio
👥 http://bit.ly/JoinGroupLDNU
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.