LD-PCNU Kab KEDIRI
1.61K subscribers
429 photos
24 videos
30 files
2.02K links
LD-PCNU KAB KEDIRI
Download Telegram
Refleksi ke-NU-an KH Busyrol Karim Abdul Mughni:
AMAR MARUF NAHI MUNKAR ALA ULAMA ASWAJA

Oleh: KH Busyrol Karim Abdul Mughni
Rois Syuriah PCNU Kabupaten Kediri

"Amar ma'ruf Nahi munkar" merupakan ajaran pokok dalam agama Islam bahkan sudah menjadi tujuan yang utama. Kemunkaran secara umum terkategori menjadi makruh, dan haram. Bagi orang yang mampu beramar ma'ruf nahi munkar, mencegah kemunkaran yang makruh, hukumnya sunnah dan berdiam diri dari kemunkaran tersebut. hukumnya makruh. Adapun mencegah kemunkaran yang haram, hukumnya wajib dan berdiam diri dari kemunkaran tersebut, hukumnya haram.

Hukum Amar ma'ruf nahi munkar adalah fardu kifayah. Imam Al Ghazali mengklasifikasi tingkatan Amar ma'ruf nahi munkar menjadi lima tahapan. Pada prinsipnya, dalam melaksanakan Amar ma'ruf nahi munkar, haruslah diimbangi dengan ketulusan niat, bukan untuk disebut paling benar, juga dengan teladan sikap, dan dalam tahapan² awal, dilakukan dengan mendahulukan kalimat lembut serta jangan sampai menimbulkan kemunkaran baru yang lebih besar atau mencemarkan nama baik sipelaku.

Seorang ahli hadits yang berprofesi juga menjadi pedagang kain di Bahgdad bernama Harun bin Abdillah, pernah bercerita, bahwa suatu malam ketika waktu telah beranjak larut, rumahnya diketuk orang. Ketika ia menanyakan "Siapa engkau?" Si pengetuk pintu itu menjawab dengan pelan: "Ahmad bin Hambal".
Harun sangat terkejut, karena orang itu adalah gurunya, seorang ulama imam Madzhab dan ahli hadits yang terkenal, yakni imam Hambali (164-241 H.). Harun terkejut karena gurunya itu berkunjung kerumahnya dimalam yang begitu larut. Setelah pintu dibukakan, Imam Ahmad pun masuk dengan jalan berjingkat, seolah tak ingin ada seseorang mendengar langkahnya. Harun kemudian mempersilahkan tamunya itu duduk. Gurunya juga menjaga agar kursinya tidak berderit mengeluarkan suara.
"Wahai guru, ada urusan penting apakah sehingga angkau mendatangiku selarut ini?"
"Maafkan aku Harun, aku tahu, biasanya engkau masih terjaga meneliti hadits² selarut ini, maka aku pun memberanikan diri nendatangimu. Ada hal yang mengusik hatiku sedari siang tadi".
Harun merasa terkejut.
"Sejak siang? Apakah itu wahai guru?"
"Begini', Suara imam Ahmad bin Hambal sangat pelan." Siang tadi aku melewati samping majelismu, saat engkau sedang mengajar murid² mu. Aku menyaksikan murid² mu terkena terik sinar matahari saat mencatat hadits², sementara dirimu bernaung dibawah bayangan pepohonan. Lain kali, janganlah seperti itu wahai Harun. Duduklah dalam keadaan yang sama sebagaimana murid² mu duduk".

Harun terkaget-kaget mendengar itu dan ia hanya diam. Lalu gurunya itu berbisik lagi, mohon pamit dengan melangkah berjingkat dan menutup pintu dengan hati².

Harun kemudian bercerita:
Begitulah guruku Ahmad bin Hambal, begitu mulianya akhlak beliau dalam menyampaikan nasihat. Beliau bisa saja meluruskanku langsung saat melintasi majelisku siang tadi, Tetapi itu tidak dilakukannya demi menjaga wibawaku dihadapan murid² ku. Beliau juga rela menunggu hingga larut malam agar tidak ada orang lain yang mengetahui kesalahanku. Bahkan beliau berbicara dengan suara yang sangat pelan dan berjingkat saat berjalan, agar tidak ada anggota keluargaku yang terjaga. Lagi² itu demi menjaga wibawaku sebagai imam dan teladan bagi keluarga ku.

Sikap lemah lembut luar biasa lainnya ada pula pada diri Ahlis Sunnah lainnya yaitu Abu Hanifah (80-150 H), seorang ahli fiqih yang juga sebagai pedagang kain sutra di kota Kufah. Beliau memiliki tetangga orang non muslim pemabuk yang selalu mengungkit-ngungkit pemberian. Setiap malam, pemuda tetangganya ini selalu begadang dan berteriak serta bernyanyi ketika tertimpa musibah.

Karena seringnya bernyanyi, Abu Hanifah menjadi hafal terhadap nyanyian orang itu. Diwaktu kondisinya sedang mabuk, polisi datang menangkap dan memenjarakan tetangganya tersebut.

Pada keesokan harinya, karena Abu Hanifah tidak mendengar suaranya lagi, maka timbul pertanyaan dalam hatinya: Apa yang dikerjakan oleh tetanggaku?". Beliau kemu
dian mendapat kabar bahwa tadi malam, polisi telah menangkap dan memenjarakan tetanganya itu. Abu Hanifah kemudian mengajak para tetangganya yang lain untuk bersama-sama mengusahakan pembebasan pemuda tetangganya itu, dengan dasar semua tetangga punya kewajiban terhadap hak tetangga sebagaimana Malaikat Jibril telah berwasiyat pada Nabi ﷺ.

Lalu mereka pun bersama-sama mendatangi ketua Hakim. Ketika ketua Hakim itu melihat Abu Hanifah, dia berdiri mengambil tangan Abu Hanifah dan membawanya ketempat yang terhormat dan ketua Hakim itu betanya kepada imam madzhab ini tentang kedatangannya itu. Abu Hanifah menjawab bahwa kedatangannya kerumah ketua Hakim itu untuk membebaskan tetangganya yang ditangkap oleh polisi tadi malam dan beliau ingin menanyakannya cara membebaskan dan menebusnya. Ketua Hakim itu pun memeeintahkan kepada anak buahnya untuk membebaska semua tahanan yang ada dipenjara setelah semuanya diberi nasehat oleh ketua Hakim itu. Abu Hanifah kemudian memberikan uang 10 dinar kepada pemuda tetangganya tersebut untuk mengganti kekurangan biaya sewaktu dia ada dipenjara. Pada akhirnya, pemuda tetangganya tersebut masuk Islam dan belajar ilmu agama kepada Abu Hanifah hingga ia menjadi ahli fiqih dikota Kufah.

t.me/refleksikenuan
t.me/ldnupckediri
Follow fb.me/ldnupckediri
Ngaji Kitab Aqidatul Awam bag13

قال المؤلف رحمه الله تعالى:
والمستحيل ضد كل واجب # فاحفظ لخمسين بحكم واجب

"Dan sifat mustahil adalah kebalikan dari setiap sifat wajib, maka hafallah 50 sifat dengan hukum wajib"

Penjelasan
As Syaikh Ahmad al Marzuki menjelaskan tentang sifat mustahil bagi Allah dan para Nabi.

♦️Sifat mustahil bagi Allah dan para nabi adalah sifat yang secara akal tidak mungkin Allah bersifat dengan sifat-sifat tersebut.
👆Sifat mustahil bagi Allah adalah kebalikan dari sifat wajib bagi Allah. Dengan demikian sifat mustahil bagi Allah ada 20 sifat.
👆Sifat mustahil bagi Allah adalah (1) al Adam (tidak ada) kebalikan sifat al wujud, (2) al huduts (berpermulaan) kebalikan sifat al qidam, (3) al fana' (rusak, berpenghabisan) kebalikan sifat al baqo', (4) al mumatsalatu lil hawaditsi (serupa dengan makhluk) kebalikan sifat al Mukhalafatu lil hawaditsi, (5) al ihtiyaju lighoiri (membutuhkan pada yang lain) kebalikan sifat Qiyamuhu binafsihi, (6) at ta'addud (berbilang) kebalikan sifat al wahdaniyah, (7) al 'ajz (lemah), kebalikan sifat al qudroh (8) al karahah (terpaksa) kebalikan sifat al Iradah, (9) al Jahl (bodoh) kebalikan sifat al Ilmu, (10) al mawt (mati) kebalikan sifat al hayah, (11) as shomam (tuli) kebalikan dari sifat as Sama' , (12) al' ama (tuli) kebalikan dari sifat al bashor, (13) al bukm (bisu) kebalikan dari sifat al Kalam, kemudian kebalikan dari 7 sifat maknawiyah yang substansinya sama dengan kebalikan 7 sifat ma'ani, sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan sifat wajib bagi Allah.

♦️Sifat mustahil bagi para nabi adalah sifat yang secara akal, para Nabi pasti tidak bersifat dengan sifat tersebut.
👆Sifat mustahil bagi para nabi adalah kebalikan sifat wajib bagi para nabi. Dengan demikian sifat mustahil bagi para nabi ada empat.
👆Sifat mustahil bagi para nabi berdasarkan urutan sifat wajib bagi para nabi yang disebutkan dalam kitab ini adalah (1) al Jahl wa al ghobawah wa al baladah (bodoh, dungu dan bebal otaknya) kebalikan dari al Fathonah. (2) al Kadzib (berbohong), kebalikan dari as Shidqu (3) al Kitman (menyembunyikan wahyu yang diperintahkan untuk disampaikan pada umatnya), kebalikan dari al Kadzib (4) al Khiyanah (berkhianat kepada Allah atau kepada manusia), kebalikan dari al Amanah.
As Syaikh Ahmad al Marzuki juga menegaskan bahwa wajib bagi setiap mukallaf untuk mengetahui dan meyakini 50 sifat yang telah disebutkan atau yang lebih umum dikenal dengan aqoid 50, yaitu 20 sifat wajib bagi Allah, 20 sifat mustahil bagi Allah, 1 sifat jaiz bagi Allah, 4 sifat wajib bagi para Nabi, 4 sifat mustahil bagi para nabi dan 1 sifat jaiz bagi para nabi.

Catatan
✔️Kewajiban mengetahui sifat-sifat wajib bagi Allah yang 13 atau 20 menurut sebagian ulama adalah karena:
1⃣Seluruh sifat tersebut telah disebutkan dalam Al Qur'an dan hadits, baik secara lafadz atau makna

2⃣Seluruh sifat tersebut dapat diketahui dengan akal manusia.

والله أعلم بالصواب
#رابطةالمبلغين النهضية كديري
t.me/ngajiaqidatulawam
t.me/ldnupckediri
Like share subscribe 👇
https://youtu.be/PUV3-rc6zPM
KEPATUHAN RAKYAT TERHADAP ATURAN PEMERINTAH

Oleh: KH Busyrol Karim Abdul Mughni
Rois Syuriah PCNU Kabupaten Kediri

Politik yang dalam bahasa Arab disebut "As Siyasah", ditilik dari salah satu sudut pandang, bisa diartikan sebagai hal² yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara. Dalam membahas persoalan politik dengan pengertian seperti tersebut, pada umumnya, rujukan orang² pesantren atau masyarakat Ahlis sunnah adalah kepada kitab "Al Ahkamus Sulthoniyah" yang ditulis oleh imam Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Habib Al Bashri Al Baghdadi.
Pakar ilmu fiqih madzhab Syafi'i kelahiran Bashrah
pada 364 H yang memiliki banyak karya tulis kitab ini, semasa hidupnya pernah menjadi hakim dibeberapa wilayah dan puncaknya pada 429 H. dipercaya sebagai Hakim Agung di Nisabur (Iran) hingga wafatnya pada 450 H. Al Mawardi adalah orang pertama dalam sejarah Islam yang menerima gelar "Qadhil Qudhat" (hakimnya para hakim). Selain menulis kitab² dibidang ilmu fiqih, Al Mawardi juga banyak menulis tentang masalah politik dan ketatanegaraan.
Hasil karyanya yang cukup spektakuler dibidang itu adalah kitab "Al Ahkamus Sulthaniyah" tersebut diatas. Meski sebagai pejabat negara, tetapi kritisme dan sikap konsisten Al Mawardi terhadap ajaran agama dan prinsip dasar pemikirannya, tidak luntur dan berubah menjadi legitimator kehendak politik dan keputusan sang penguasa.

Menurut pandangan Al Mawardi, negara sebagai suatu lembaga politik, merupakan manifestasi dari kebersamaan dan keberserikatan kelompok manusia untuk mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan bersama. Eksistensi negara dalam tatanan ini meniscayakan adanya perpaduan antara kesadaran dan kehendak individual untuk memcapai tujuan² tertentu dan kehendak umum yang bersifat fundamental.

Sebagai faktor instrumental dalam mewujudkan kesejahteraan bersama, adanya seorang pemimpin suatu negara merupakan suatu keharusan dan tak terelakkan. Imamah/ Lembaga kepala negara, dipandang sebagai salah satu aspek penting dalam sebuah sistem ketatanegaraan. Ia memegang otoritas yang vital. Selain memiliki kekuatan sentral dalam menjalankan aturan² politik kenegaraan bagi rakyatnya dalam banyak kasus, ia juga memegang peran yang menentukan dalam pengambilan dan pelaksanaan keputusan keagamaan. Begitu besar pengaruh dan peranan lembaga tersebut, sehingga seolah-olah tanpa keberadaannya, sebuah negara akan terjerumus pada anarkisme dan kehancuran.
Dengan kata lain, kehadiran kepala negara menjadi faktor yang menjamin eksistensi dan kelangsungan sebuah komunitas umat manusia.

Dalam pemikiran politik Islam, paling tidak terdapat beberapa pokok masalah yang mendasari diangkatnya seorang pemimpin/waliyyul amri. Diantaranya ialah:

--Terwujudnya kemaslahatan umum, sangat tergantung pada adanya pemimpin. Pelaksanaan persoalan ini menghendaki adanya pemimpin, mengingat bahwa pokok yang kecilpun diperintahkan mengangkat seorang pemimpin sebagaimana disabdakan Nabi ﷺ:
اذاخرج ثلاثة فى سفر فليؤمروا احدكم.
"Ketika tiga orang dari kamu semua keluar dalam bepergian, maka hendaklah mereka menjadikan salah satu dari mereka sebagai pemimpin". (HR Abu Dawud dari Abi Hurairah r.a.).

Jika dalam kelompok kecil manusia saja, diperlukan adanya seorang pemimpin, maka secara logika, tentu saja komunitas/masyarakat yang lebih besar lebih memerlukan seorang pemimpin untuk mengatur urusan kehidupan mereka.

--Terhadap hukum fiqih yang berkaitan dengan persoalan kemasyarakatan, intervensi pemerintah mutlak diperlukan, demi menghindarkan kesimpangsiuran dan ketidakpastian hukum, selain agar terwujud keseragaman amaliah umat dan terciptanya kemaslahatan umum. Karena itu, jika pemerintah telah menetapkan sesuatu hukum atau aturan yang secara nyata tidak bertentangan dengan ajaran Islam, maka semua masyarakat terkait dengan aturan itu, harus mematuhinya.

Berkaitan dengan hal ini, terdapat Ayat Al Quran yang berbunyi:
ياايهاالذين امنوااطيعواالله واطيعواالرسول واولى الامر منكم
"Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya) dan pemegang urusan/pimpinan dianta
ra kamu". (An Nisa: 59).

Menurut mayoritas para ahli Tafsir dan ahli fiqih dari golongan ulama Salaf, kata "Ulil Amri" dalam ayat tersebut adalah para pemimpi pemerintahan.
Berkaitan dengan hal ini, Nabi ﷺ bersabda:
اسمعوا واطيعوا وان استعمل عليكم عبد حبشي كان رأسه زبيبة.
"Dengar dan taatlah kalian kepada pimpinan kalian walaupun dia seorang budak habasyah (berkulit hitam) yang dikepalanya itu seolah-olah ada bintik-bintik hitam kecil-kecil. (HR Bukhari dari Anas bin Malik r.a.).

Hadits ini memerintahkan rakyat untuk mentaati pemimpin negaranya meski dia itu seorang budak Habasyah berkulit hitam. Kata "budak Habasyah" dalam hadits ini hanya sebagai contoh perumpamaan saja.
Yakni, meski sipemimpin itu dari golongan rendahan, namun tetap juga harus dipatuhi oleh rakyatnya, lantaran kesungguhannya dalam perintah mematuhi seorang pemimpin. Sebab kalau secara syar'i, seorang dari golongan budak tidak boleh diangkat menjadi pemimpi negara.

t.me/ldnupckediri
Ngaji Kitab Aqidatul Awam bag14-1

قال المؤلف رحمه الله تعالى:
تفصيل خمسة وعشرين لازم # كل مكلف فحقق واغتنم
هم آدم إدريس نوح هود مع # صالح وإبراهيم كل متبع
"Rincian 25 Nabi yang wajib bagi setiap mukallaf untuk mengetahuinya, maka pastikan dan perhatikan"
"Mereka adalah Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, seluruh mereka diikuti"

Penjelasan
As Syaikh Ahmad al Marzuki menyebutkan nama-nama para Nabi yang wajib bagi setiap mukallaf untuk mengetahuinya.
👆Karena nama-nama mereka telah disebutkan dalam Al Qur'an dan hadits.

❤️Allah ta'ala berfirman:
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلࣰا مِّن قَبۡلِكَ مِنۡهُم مَّن قَصَصۡنَا عَلَیۡكَ وَمِنۡهُم مَّن لَّمۡ نَقۡصُصۡ عَلَیۡكَۗ
[Surat Ghafir 78]
"Dan benar-benar Kami (Allah) telah mengutus para Rasul sebelum kamu, di antaranya mereka ada yang telah Kami ceritakan kepadamu dan sebagian mereka belum Kami ceritakan kepadamu".

♦️Para ulama berbeda pendapat tentang jumlah para Nabi dan Rasul.
1⃣Jumlah nabi itu ada 124.000 Nabi, sedangkan Rasul ada 313 rasul.

2⃣Tidak menentukan jumlah Nabi atau Rasul dengan hitungan tertentu.
👆Ini adalah pendapat yang unggul (rojih), karena dengan begitu tidak akan memasukkan orang yang bukan nabi/rasul sebagai nabi/rasul dan tidak mengeluarkan nabi/rasul dari daftar para nabi /rasul.

♦️Nama-nama Nabi yang wajib diketahui adalah:
1⃣ Adam, beliau adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah ta'ala. Karena itu beliau bukan hanya yang pertama, tetapi juga Rasul pertama.
👆Apabila beliau bukan seorang Rasul (sebagaimana pemahaman orang Wahhabi) siapakah yang berdakwah kepada anak-anak dan cucu nabi Adam, jika tidak ada apakah mereka hidup tanpa aturan sebagaimana binatang?! . والعياذ بالله

❤️Allah ta'ala berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰۤ ءَادَمَ وَنُوحࣰا وَءَالَ إِبۡرَ ٰ⁠هِیمَ وَءَالَ عِمۡرَ ٰ⁠نَ عَلَى ٱلۡعَـٰلَمِینَ
[Surat Ali 'Imran 33]
"Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran (menjadi Nabi) atas alam semesta"
♦️Nabi Adam adalah seorang nabi dan Rasul yang tampan wajahnya, tingginya 60 hasta dan lebarnya 7 hasta.

💛Rasulullah ﷺ bersabda:
كان آدم ستين ذراعا طولا في سبعة أذرع عرضا
"Nabi Adam itu dahulu tingginya 60 hasta dan lebarnya 7 hasta" HR Ahmad.

Waspadalah terhadap pendapat menyimpang yang mengatakan bahwa nabi Adam itu seperti kera sebagaimana diyakini oleh penganut teori Darwin, bahwa manusia berasal dari kera.
☝️Teori Darwin bertentangan dengan firman Allah ta'ala:
لَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ فِیۤ أَحۡسَنِ تَقۡوِیمࣲ
[Surat At-Tin 4]
"Benar-benar telah Kami (Allah) ciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik".

💛Rasulullah ﷺ bersabda:
ما بعث الله نبيا الا حسن الوجه حسن الصوت وكان نبيكم حسن الوجه حسن الصوت
"Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi kecuali tampan wajahnya, merdu suaranya, dan nabi kalian itu tampan wajahnya dan merdu suaranya" HR at Tirmidzi.
👆Nabi Adam juga telah mengetahui nama-nama segala sesuatu yang ada di bumi, dan mengetahui semua bahasa. Allah ta'ala berfirman:
وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلۡأَسۡمَاۤءَ كلها
[Surat Al-Baqarah 31]
"Dan Allah telah mengajari Adam nama-nama seluruhnya".

والله أعلم بالصواب
#رابطةالمبلغين النهضية كديري
t.me/ngajiaqidatulawam
t.me/ldnupckediri
Like Share Subscribe 👇
https://youtu.be/PUV3-rc6zPM
elama satu bulan.

♦️Nabi Nuh wafat ketika berumur 1780 tahun, dan menurut pendapat yang kuat kubur nabi Nuh berada di al Masjid al Haram.

والله أعلم بالصواب
#رابطةالمبلغين النهضية كديري
t.me/ngajiaqidatulawam
t.me/ldnupckediri
Like Share Subscribe 👇
https://youtu.be/PUV3-rc6zPM
Ngaji Kitab Aqidatul Awam bag14-4

قال المؤلف رحمه الله تعالى:
هم آدم إدريس نوح هود مع # صالح وإبراهيم كل متبع
"Mereka adalah Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, seluruh mereka diikuti"

Penjelasan
Nama-nama Nabi yang wajib diketahui adalah:

6⃣Ibrahim
♦️Nasabnya adalah Ibrahim ibn Taarikh (Aazar) ibn Naakhur ibn Saaruugh ibn Arghuu ibn Faalagh ibn Ghoobir ibn Syaalikh ibn Qoinaan ibn Arfakhsyadz ibn Saam ibn Nuh.

❤️Allah ta'ala berfirman:
وَٱذۡكُرۡ فِی ٱلۡكِتَـٰبِ إِبۡرَ ٰ⁠هِیمَۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّیقࣰا نَّبِیًّا
[Surat Maryam 41]
"Dan sebutlah nabi Ibrahim dalam al Qur'an, sesungguhnya dia adalah seorang shiddiiq dan seorang nabi"

♦️Nabi Ibrahim lahir pada masa raja yang diktator dan dzalim, bernama Numrud, di daerah Baabil Irak. Beliau berdakwah di sana kemudian hijrah ke Palestina.

♦️Seperti seluruh para nabi lainnya, nabi Ibrahim adalah seorang muslim yang mengajak umat manusia untuk beribadah kepada Allah dan tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatupun dari makhluk-Nya.

❤️Allah ta'ala berfirman:
مَا كَانَ إِبۡرَ ٰ⁠هِیمُ یَهُودِیࣰّا وَلَا نَصۡرَانِیࣰّا وَلَـٰكِن كَانَ حَنِیفࣰا مُّسۡلِمࣰا وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِینَ
[Surat Ali 'Imran 67]
"Bukanlah Ibrahim itu seorang Yahudi dan Nashrani tetapi Ia adalah seorang haniif yang muslim dan bukanlah ia bagian dari orang-orang musyrik".

♦️Nabi Ibrahim dikenal dengan gelar Kholilurrohman dan dikenal kuat hujjahnya dalam menjelaskan aqidah Islam, aqidah tauhid dan Tanzih.
👆Hujjah-hujjah nabi Ibrahim tersebut banyak disebutkan dalam Al Qur'an, di antaranya:

1⃣Nabi Ibrahim menjelaskan kepada ayahnya yang bernama Aazar, bahwa berhala itu tidak bisa mendengar dan melihat serta tidak bisa mencukupi makhluk, karenanya dia tidak layak untuk disembah (Q.S Maryam: 41-45)

2⃣Nabi Ibrahim menjelaskan bahwa berhala tidak layak disembah, karena ia tidak bisa berbicara dan tidak bisa menciptakan manfaat dan madlorrot. (Q.S al Anbiya: 62-63)

3⃣Nabi Ibrahim menjelaskan bahwa bintang, bulan dan matahari tidak layak disembah karena benda-benda tersebut berubah-berubah (Q. S al An'am 75 - 80).

♦️Nabi Ibrahim bersama putranya yang bernama Ismail adalah orang yang membangun kembali al Ka'bah al Musyarrofah.
👆Ka'bah pertama kali dibangun oleh nabi Adam 'alayhissalam, kemudian hancur ketika terjadi banjir bandang pada masa nabi Nuh.

♦️Allah memuliakan nabi Ibrahim' alayhissalam dengan menjadikan banyak sekali dari keturunannya yang menjadi nabi. Dari putranya nabi Ishaq melahirkan nabi Ya'qub (Israel) yang menurunkan para nabi bani Israil. Sedangkan dari Nabi Ismail di kemudian hari melahirkan nabi Muhammad ﷺ.

♦️Nabi Ibrahim wafat pada umur 200 tahun. Dimakamkan oleh kedua putranya (Ismail dan Ishaq) di dekat makam istrinya (Sarah) di daerah Habruun yang dikenal dengan nama al Khalil.

والله أعلم بالصواب
#رابطةالمبلغين النهضية كديري
t.me/ngajiaqidatulawam
t.me/ldnupckediri
Like Share & Subscribe 👇
https://www.youtube.com/channel/UChyYYqKcWasTZCK40p-GEzQ
Ngaji Kitab Aqidatul Awam bag14-3

قال المؤلف رحمه الله تعالى:
هم آدم إدريس نوح هود مع # صالح وإبراهيم كل متبع
"Mereka adalah Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, seluruh mereka diikuti"

Penjelasan
Nama-nama Nabi yang wajib diketahui adalah:

4⃣Hud
♦️Nasabnya adalah Hud bin Abdullah ibn Robah ibm al Julud ibn 'Aad ibn Aush ibn Iram, ibn Saam ibn Nuh.

♦️Nabi Hud berasal dari bangsa Arab berdasarkan hadits:
وأربعة من العرب هود وصالح وشعيب ونبيك محمد
"Ada 4 nabi yang berasal dari Arab yaitu Hud, Sholih, Syu'aib dan nabi kamu Muhammad". HR Ibnu Hibban.

♦️Nabi Nuh diutus pada kaum 'Aad yang berada di Yaman.
👆Kaum Aad adalah kaum yang diberi kekuatan oleh Allah ta'ala. Mereka memiliki postur tubuh yang besar dan tinggi, yang paling tinggi postur tubuhnya mencapai 100 hasta dan yang paling rendah mencapai 60 hasta (sekitar 12 m).
👆Dengan kekuatan yang mereka miliki mereka berbuat dzalim terhadap umat manusia. Mereka kufur kepada Allah dan menyembah berhala.

♦️Nabi Hud mengajak kaumnya untuk hanya menyembah Allah, dan tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatupun.

💛Allah ta'ala berfirman:
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمۡ هُودࣰاۚ قَالَ یَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَیۡرُهُۥۤۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ
[Surat Al-A'raf 65]
"Dan pada kaum Aad, Allah mengutus saudara mereka Hud, nabi Hud berkata: Sembahlah Allah, tidak ada bagi kalian yang disembah selain hanya Allah, tidakkah kalian takut (pada adzab Allah)".

♦️Ketika kaum 'Aad enggan untuk beriman, Allah ta'ala menurunkan adzab kepada mereka.
👆Allah ta'ala tidak menurunkan hujan kepada mereka, sehingga terjadi bencana kekeringan dan paceklik yang sangat parah.
👆Ketika mereka tetap dalam kekufurannya Allah menghancurkan mereka dengan angin yang sangat kencang selama 7 malam, 8 hari. Angin itu telah menghancurkan segala sesuatu, yang tersisa hanya puing-puing rumah mereka. [Surat Al-Ahqaf 24 - 25]

5⃣Sholih
♦️Nasabnya adalah Sholih bin Ubaid ibn Maasih ibn Ubaid ibn Haadir ibn Tsamud ibn 'Aatsir ibn Iram ibn Saam ibn Nuh.

♦️Nabi Sholih diutus pada kaum Tsamud yang berada di antara Hijaz dan Tabuk.
👆Allah melimpahkan nikmat yang berlimpah pada kaum Tsamud, tetapi mereka tidak bersyukur kepada Allah dan justru mereka beribadah pada berhala.

♦️Nabi Sholih mengajak kaum Tsamud untuk hanya menyembah Allah dan tidak mensekutukannya dengan sesuatu.

💛Allah ta'ala berfirman:
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمۡ صَـٰلِحࣰاۚ قَالَ یَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَیۡرُهُۥۖ
[Surat Al-A'raf 73]
"Dan pada kaum Tsamud Allah mengutus saudara mereka nabi Sholih, nabi Sholih berkata: Sembahlah Allah, tidak ada bagi kalian yang disembah selain hanya Allah".

♦️Untuk membuktikan kenabian nabi Sholeh, Kaum Tsamud meminta beliau untuk mengeluarkan unta dan anaknya dari batu. Kemudian dengan kehendak Allah, unta betina bersama anaknya keluar dari sebongkah batu.
👆Melihat mukjizat yang agung tersebut, hanya sebagian kecil yang beriman. Sedangkan mayoritas kaum Tsamud tetap membangkang, bahkan mereka membunuh unta nabi Sholeh tersebut dan bersepakat untuk membunuh nabi Sholih.
👆Allah mengadzab kaum Tsamud. Setelah mereka bersenang-senang dalam tiga hari, tiba-tiba pada pagi hari pertama (hari kamis) wajah mereka menguning, pada hari kedua (hari Jum'at) wajah mereka memerah, pada hari ketiga (hari Sabtu) wajah mereka menghitam. Pada hari ke empat (hari Ahad), ketika matahari terbit tanpa terjadi apapun, mereka menyangka bahwa Allah telah merahmati mereka, sehingga mereka pada keluar dari tempat persembunyian mereka, tiba-tiba malaikat Jibril turun di atas kota dan menutupi cahaya matahari, melihat itu mereka berlarian masuk ke dalam persembunyiannya, Jibril berteriak bagaikan suara petir yang menggelegar, sehingga mereka mati dan terjadi gempa, sehingga rumah mereka mengubur mereka.

💛Allah ta'ala berfirman:
فَأَخَذَتۡهُمُ ٱلرَّجۡفَةُ فَأَصۡبَحُوا۟ فِی دَارِهِمۡ جَـٰثِمِینَ
[Surat Al-A'raf 78]
"Lalu gempa menimpa mereka, dan merekapun mati bergelimpangan di rumah mereka".

♦️Nabi Sholih berdakwah pada kaum Tsamud selama 20 tahun, dan wafat pada usia 58 tahun di Ma
Ngaji Kitab Aqidatul Awam bag15-1

قال المؤلف رحمه الله تعالى:
لوط وإسماعيل إسحاق كذا # يعقوب يوسف وايوب احتذا
"Luth, Ismail, Ishaq, demikian juga Ya'qub, Yusuf dan Ayyub"

Penjelasan
Nama-nama Nabi yang wajib (kifayah) untuk diketahui adalah:

7⃣Luth
♦️Nasabnya adalah Luth bin Haaraan bin Taarih (Aazar), beliau adalah anak dari saudara nabi Ibrahim yang bernama Haaraan.

Peringatan:
✔️Nama nabi Luth tidak diambil dari kata al Liwath karena Luth adalah bahasa Ajam bukan bahasa Arab, sedangkan al Liwath berasal dari Laatho Yaluuthu Liwaathon. Tidak layak nama seorang nabi diambil dari kata Liwath yang berarti homoseksual.

♦️Nabi Luth pada mulanya mengikuti dakwah pamannya (nabi Ibrahim), tetapi kemudian beliau diutus pada kaum Saduum di Yordania dekat laut mati.

♦️Kaum Saduum adalah manusia yang paling kufur dan paling bejat moralnya. Mereka membuat kemungkaran yang belum pernah ada di muka bumi sebelumnya, yaitu Liwath (homoseksual).
👆Nabi Luth menyeru mereka agar meninggalkan kekufuran dan kemungkaran yang keji tersebut.

❤️Allah ta'ala berfirman:
وَإِنَّ لُوطࣰا لَّمِنَ ٱلۡمُرۡسَلِینَ
[Surat Ash-Shaffat 133]
"Dan sungguh Luth termasuk orang-orang yang diutus (Rasul)".

❤️Allah ta'ala berfirman:
وَلُوطًا إِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهِۦۤ أَتَأۡتُونَ ٱلۡفَـٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنۡ أَحَدࣲ مِّنَ ٱلۡعَـٰلَمِینَ ۝ إِنَّكُمۡ لَتَأۡتُونَ ٱلرِّجَالَ شَهۡوَةࣰ مِّن دُونِ ٱلنِّسَاۤءِۚ بَلۡ أَنتُمۡ قَوۡمࣱ مُّسۡرِفُونَ
[Surat Al-A'raf 80 - 81]

♦️Ketika kaum Luth tetap membangkang terhadap dakwah nabi Luth, maka Allah menurunkan adzab kepada mereka.
👆Malaikat Jibril mengangkat mereka yang berjumlah empat ratus ribu orang dengan satu bulu dari sayapnya hingga mendekati langit pertama, kemudian menjatuhkan mereka ke bumi dalam keadaan terbalik dan menghujaninya dengan batu. (Q.S Hud 82-83).
👆Istri nabi Luth adalah salah satu orang yang binasa ketika itu, karena dia tidak mau beriman dan tetap dalam kekufurannya.

8⃣Ismail
♦️Nasabnya adalah Ismail ibn Ibrahim 'alayhimassalam. Beliau adalah putra dari Hajar al Mishriyah,seorang amat milik istrinya (Saarah) yang diberikan kepada nabi Ibrahim. Dari keturunan nabi Ismail inilah Rasulullah ﷺ dilahirkan.

♦️Nabi Ismail diutus pada kabilah-kabilah Arab dan kabilah al Amaliq serta penduduk Yaman.

❤️Allah ta'ala berfirman:
وَٱذۡكُرۡ فِی ٱلۡكِتَـٰبِ إِسۡمَـٰعِیلَۚ إِنَّهُۥ كَانَ صَادِقَ ٱلۡوَعۡدِ وَكَانَ رَسُولࣰا نَّبِیࣰّا
[Surat Maryam 54]
"Dan sebutlah nabi Ismail dalam al Qur'an, sesungguhnya dia orang yang menepati janji dan dia adalah seorang Rasul dan Nabi".

♦️Allah ta'ala mengkhabarkan dalam al Qur'an bahwa Ismail adalah seorang yang haliim (sabar, tidak mudah marah), Allah ta'ala berfirman:
فَبَشَّرۡنَـٰهُ بِغُلَـٰمٍ حَلِیمࣲ
[Surat Ash-Shaffat 101]
"Kemudian Kami beri kabar gembira kepada Ibrahim dengan (akan lahirnya) seorang anak yang haliim".

♦️Ketika nabi Ibrahim diperintahkan Allah untuk menyembelihnya, tanpa ragu nabi Ismail mempersilahkan ayahnya untuk melaksanakan perintah tersebut tanpa ragu. Allah ta'ala berfirman:
قَالَ یَـٰۤأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِیۤ إِن شَاۤءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰبِرِینَ
[Surat Ash-Shaffat 102]
"Ismail berkata: Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah Engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

♦️Nabi Ismail wafat di Makkah al Mukarromah, dikuburkan di dekat makam ibunya di al Hijr. Umur beliau ketika itu 137 tahun.

9⃣Ishaq
♦️Nasabnya adalah Ishaq ibn Ibrahim 'alayhimassalam. Beliau adalah putra dari Saarah. Beliau dilahirkan ketika ibunya telah berumur 90 tahun, dan ayahnya berumur 120 tahun.

♦️Nabi Ishaq diutus pada kaum al Kan'aniyyin di daerah-daerah Syam dan Palestina.

❤️Allah ta'ala berfirman:
وَبَشَّرۡنَـٰهُ بِإِسۡحَـٰقَ نَبِیࣰّا مِّنَ ٱلصَّـٰلِحِینَ
[Surat Ash-Shaffat 112]
"Dan Kami beri kabar gembira kepadanya dengan Ishaq yang akan menjadi seorang di antara orang-orang sholih".
♦️Nabi Ishaq wafat pada umur 180 tahun, dimakamkan di Habrun, sebuah desa di Palestina, dimakamkan di dekat makam Nabi Ibrahim 'alayhissalam.

والله أعلم بالصواب
#رابطةالمبلغين النهضية كد
Cara Mengisi Nishfu Sya'ban

Kegiatan yang dianjurkan untuk dilaksanakan dalam mengisi nishfu sya’ban antara lain:
*1⃣ Shalat nishfu Sya’ban*
✔️Rasulullah ﷺ-:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا شَهْرَهَا
“Jika datang malam nishfu Sya’ban maka shalatlah pada waktu malamnya dan berpuasalah pada siang harinya” (HR Ibnu Majah)

☝️Namun perlu diingat bahwa dalam kitab-kitab fiqih karya para fuqaha madzhab Syafi’I tidak ada istilah shalat nishfu Sya’ban. Karena itu niat shalat nishfu Sya’ban tidak dengan mengatakan “ushalli sunnata nishfi sya’ban”, tetapi dengan berniat shalat sunnah muthlak:
أُصَلِّى سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا / إِمَامًا للهِ تَعَالَى

“Aku berniat shalat sunnah dua rekaat, dengan bermakmum/imam karena Allah”

*2⃣ Berpuasa*
✔️Berdasarkan pada hadits Ibnu Hibban di atas, Rasulullah sangat menganjurkan kepada kita agar mengisi siang nishfu Sya’ban dengan berpuasa sunnah.
☝️Salah satu hikmah dari puasa nishfu Sya’ban adalah apabila kita berpuasa sunnah pada hari itu maka kita dibolehkan untuk berpuasa pada hari berikutnya. Sebaliknya jika kita tidak berpuasa pada hari itu maka kita tidak boleh berpuasa pada hari berikutnya (separoh akhir bulan Sya’ban).
☝️Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلاَ تَصُومُوا
“Apabila telah sampai pada pertengahan Sya’ban maka janganlah kalian berpuasa” (HR Ahmad, Abu Dawud, at Tirmidzi, an Nasa
I dan Ibnu Majah)
☝️Hukum haram puasa separuh akhir Sya’ban tidak berlaku apabila disambung dengan hari sebelumnya atau berpuasa untuk qadla` atau wirid seperti orang yang telah terbiasa untuk malakukan puasa Senin dan Kamis.

*3⃣ Memperbanyak do’a*
✔️Al Imam as Syafi’iy dalam kitab al Um menuturkan:
إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مَنْ رَجَب، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ "اهـ
“Telah sampai kepada kami bahwasanya telah dikatakan: Sesungguhnya do’a itu dikabulkan dalam 5 malam; malam Jum’at, malam idul Adha, malam idul Fithri, awal bulan Rajab dan malam nishfu Sya’ban”

*🙏Mari kita manfaatkan malam nishfu Sya’ban malam ini dengan beristighotsah bersama 19 Ulama sepuh Jawa Timur secara Online dan melalui Televisi.

#LDNU KAB KEDIRI
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1084444725255401&id=572485679784644
Channel photo updated
TASAWUF BUKAN PERUNTUH KEMAJUAN PERADABAN ISLAM

Oleh: KH Busyrol Karim Abdul Mughni
Rois Syuriah PCNU Kabupaten Kediri

Didalam agama Islam, ada tiga komponen dasar sebagaimana yang pernah disebutkan Nabi ﷺ dalam salah satu sabdanya, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Iman melahirkan ilmu Aqidah atau Theology dan Islam melahirkan ilmu Syari'ah atau hukum² Islam, sedangkan Ihsan melahirkan ilmu Tasawuf atau Akhlak Islam.

Tasawuf pada prinsipnya bisa diartikan: Mendekatkan diri kepada Allah ta'ala dengan cara membersihkan diri dari sifat² tercela dan menghias diri dengan sifat² terpuji. Sebagaimana Aqidah dan hukum² syari'ah, Tasawuf pun telah ada sejak zaman Nabi ﷺ dan para sahabatnya, bahkan para sahabat Nabi adalah penganut Tasawuf yang intensif dan konsisten. Hanya saja pada zaman itu, seperti halnya istilah "Tauhid" (Aqidah) dan "Fiqih" (Hukum syari'at), kata" Tasawuf" tak pernah ada bahkan juga dalam konsep, tetapi terealisasikan dalam perilaku atau praktik. Baru setelah memasuki abad kedua Hijriyah,Tasawuf ada dalam konsep ataupun pembicaraan.

Adapun orang yang pertama kali memperoleh gelar sufi adalah Jabir bin Hayyan Al Kufi (161 H.), salah seorang murid Hasan Al Bashri (w. 115. H) dan juga murid imam Ja'far As Shadiq (w.148 H.). Namun nama dan istilah Tashawuf baru berkembang dan dijadikan sebuah nama ilmu akhlak pada abad tiga H.

Ajaran tasawuf bisa memberi dampak positif bagi perilaku kehidupan umat sehari-hari, sehingga ditengah situasi dunia saat ini yang sarat dengan berbagai kekerasan, tasawuf bisa diharapkan menjadi alternatif jalan damai paling efektif. Tasawuf juga diharapkan dapat menjadi sumber solusi bagi problem manusia modern yang semakin tercabut dari akar spiritualitasny. Saat ini, kehidupan manusia cenderung materialistik. Implikasinya, kehidupan umat senantiasa didera kecemasan, kegelisahan batin serta terasing dari lingkungan hidupnya sendiri. Banyak orang mengatakan bahwa dalam menghadapi materialisme yang melanda dunia sekarang ini, perlu dihidupkan kembali spiritualisme. Disini Tasawuf dengan ajaran kerohanian dan akhlak mulianya dapat memainkan peranan penting.

Ditanah air kita, meski citra tasawuf masih kurang menggembirakan, namun penganut dan pengamal tasawuf cukup dominan. Kajian² tasawuf kian marak di kota² besar. Demikian pula pengajian² tasawuf kian banyak diminati orang sebagai usaha mengobati kerinduan jiwanya pada asal spiritual peibadinya yang paling fitri, kedamaian dan kebahagiaan jiwa sepenuhnya yang sejati. Untuk itu, yang perlu ditekankan dalam diri para pengamal tasawuf adalah penyucian diri dan pembentukan akhlak mulia dengan tidak mengabaikan kehidupan keduniaan.

Tasawuf sering disalah pahami oleh berbagai pihak, sampai secara historis, cukup banyak peristiwa² negatif dialamatkan pada imam Al Ghazali berkaitan dengan ajaran tasawufnya. Sebagaimana diketahui, imam Al Ghazali (w. 505 H.) adalah seorang tokoh besar pemikir Islam yang kemudian menjadi pengamal Tasawuf hingga kemudian menjadi panutan di bidang ilmu Tasawuf dan berhasil memadukan ajaran tasawuf dengan fiqih dalam kitabnya "Ihya ulumddin". Al Ghazali dituduh oleh para pengkritiknya sebagai orang yang bertanggungjawab atas kemunduran umat Islam karena pada masanya, ketika Islam telah mencapai puncak kejayaan dalam prestasi intelektualnya, ia yang menjadi tokoh besar pemikir Islam, justru tenggelam dalam kehidupan sufisme yang menjadi penghalang kemajuan, sehingga Islam kemudian mengalami kemunduran.

Tuduhan seperti itu tentunya tidaklah benar, karena sebagaimana dituturkan oleh para ahli sejarah, bahwa penyebab kemunduran peradaban Islam sejak abad 7 H, bukanlah semata-mata karena sufisme, sebab kalau kita menengok sejarah sufisme, justru ajaran ini tumbuh subur pada masa kejayaan Islam. Pada masa kekhalifahan dinasti Abbasiyah sejak abad kedua Hijriyah. buku² Yunani diterjemahkan dan universitas² Islam tumbuh subur serta kekuasaan Islam sudah melebar keseparuh dunia. Pada saat itu pula, umat Islam mengenal tokoh² sufi yang terkenal. Bahkan Jabir bin Hayyan sebagai orang y
ang bergelar sufi pertama itu adalah ilmuwan muslim ahli Kimia yang mendapat gelar Bapak Kimia Islam pertama yang tidak hanya dikenal dinegeri kelahirannya, tetapi juga diwilayah lain seperti Eropa. Disana ia lebih dikenal dengan nama "Geber". Karya-karya tulisnya dibidang Kimia sangat berpengaruh terhadap perkembangan ilmu Kimia dikemudian hari. Ilmuwan² Islam yang terkenal dinegara² Barat pun sangat besar kecenderungan kesufiannya seperti Abu Nasr Al Farabi (w. 339 H.) yang dikenal di Barat sebagai felosof besar misalnya, ia adalah deorang sufi yang brillian. Karya-karya tulisnya selain filsafat juga mengenai bidang matematika, metafisika dan lain-lain. Sejarah juga membuktikan bahwa beberapa orang sufi adalah pedagang² yang aktif dan cukup sukses.

Jadi kemunduran Islam bukanlah disebabkan munculnya tokoh² sufi khususnya imam Al Ghazali, melainkan disebabkan oleh banyak faktor. Diantaranya adalah Perang Salib yang berlangsung hampir dua abad yang diikuti oleh keruntuhan Dinasti Abasiyah para abad 7 H. akibat tragedi penyerbuan tentara Mongol ke Kota Baghdad yang mengakibatkan hancurnya kota itu dan juga karena ditemukannya jalur perniagaan laut yang menyebabkab kota dan pusat peradaban daratan termasuk negara² Islam menjadi lumpuh dan runtuh perekonomiannya.

Ajaran Tasawuf seperti kezuhudan tidak membuat orang berdiam diri dan acuh terhadap masalah dunia. Kita ingat kisah Abu Bakar r.a. sahabat yang berlaku zuhud, bagaimana beliau ketika menjadi khalifah, masih berusaha meningkatkan aturan dengan kekuatan militernya, saat ada pihak yang tidak mau membayar zakat demi pemihakannya terhadap kaum miskin.

Demikian pula dengan Umar bin Khathab r.a. yang terkenal pula dengan kezuhudannya. Ketika menjadi Khalifah, beliau sangat serius memerangi kemiskinan. Kehidupan sederhana yang dijalani oleh khalifah Abu Bakar, khalifah Umar, dan juga Abu Dzar r.a. dan lain-lain itu bukan karena menganggap kemiskinan sebagai sesuatu yang ideal, melainkan karena ingin bersenyawa dengan kaum miskin yang termiskinkan dengan keadaan yang bersifat struktural.

Sedangkan Imam Al Ghazali yang mengajak bertasawuf seperti zuhud dan tawakal, juga tidak menganjurkan utk mengabaikan urusan dunia seperti bidang² pertanian, industri, kedokteran dan lain-lain. Bahkan dia mengatakan bahwa mencari ilmu ttg urusan dunia, bagi umat Islam itu hukumnya fardhu kifayah.
t.me/refleksikenuan
*KHUTBAH HARI INI*

*Bagaimana Menyikapi Berbagai Musibah dan Kesulitan Hidup?*
*Khutbah I*


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ، وَلَا حَدَّ وَلَا جُثَّةَ وَلَا أَعْضَاءَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ. اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَّالَاهُ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ.
أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا، وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ، وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ (الطلاق: 2-3)

*Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,*
Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.

*Ma’asyiral muslimin rahimakumullah*,
Kita tanamkan dalam hati bahwa seandainya seluruh manusia dan jin bersatu untuk membuat kita celaka, maka mereka tidak akan mampu mencelakai kita kecuali jika Allah menghendaki hal itu. Demikian pula seandainya seluruh manusia dan jin bersatu untuk memberikan manfaat kepada kita, maka mereka tidak akan memberikan manfaat kepada kita kecuali apabila Allah menetapkan hal itu. Oleh karenanya, marilah kita menyerahkan semua urusan kepada Allah ta’ala dan kita percaya penuh kepada-Nya. Apa pun yang Allah kehendaki terjadi, pasti akan terjadi, dan apa pun yang tidak Allah kehendaki, pasti tidak akan pernah terjadi.

*Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,*
Marilah kita ingat selalu bahwa kita sekarang ini bukan tengah berada di surga, melainkan kita berada di kehidupan dunia. Sebagaimana kita tahu bahwa dunia adalah tempat berbagai musibah dan bala’. Dunia ini memperdaya, mendatangkan mara bahaya dan pada akhirnya berlalu begitu saja. Marilah kita bertawakal kepada Allah dan bersabar atas musibah yang Allah ujikan kepada kita. Jangan sampai kita memprotes atau menyalah-nyalahkan Allah. Allah ta’ala berfirman:
لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ (الأنبياء: 23)
Maknanya: “Allah tidak ditanya tentang apa yang Dia perbuat, tetapi para hambalah yang akan ditanya” (Q.S. al Anbiya’: 23)

Allah subhabahu wa ta’ala adalah pencipta dan pemilik segala sesuatu. Allah berbuat apa pun dalam kekuasaannya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Marilah kita bersabar sebagaimana diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam al-Qur`an:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) (البقرة: 155-156)
Maknanya: “Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali untuk dihisab)” (Q.S. al Baqarah: 155-156)

*Saudaraku seiman*,
Jika kita terkena musibah, hendaklah kita meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kesabarannya. Al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya dari sahabat Anas bin Malik radliyallahu ’anhu bahwa ia masuk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melihat putranya yang bernama Ibrahim saat sakratul maut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian mengambilnya dan menciumnya. Kemudian se
telah itu kami menengoknya lagi dan saat itu Ibrahim telah terenggut nyawanya. Kedua mata Nabi pun mengalirkan air mata. ‘Abdurrahman bin ‘Auf radliyallahu ’anhu berkata kepadanya, “Anda pun menangis, wahai Rasulullah?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Wahai Ibnu ‘Auf, sungguh inilah rasa kasih sayang. Nabi kembali meneteskan air mata dan bersabda:
إِنَّ العَيْنَ تَدْمَعُ، وَالقَلْبَ يَحْزَنُ، وَلاَ نَقُولُ إِلَّا مَا يَرْضَى رَبُّنَا، وَإِنَّا بِفِرَاقِكَ يَا إِبْرَاهِيمُ لَمَحْزُوْنُوْنَ
Maknanya: “Sungguh mata ini meneteskan air mata, hati pun bersedih, tetapi kami tidak mengatakan kecuali apa yang Allah ridlai, dan sungguh kami bersedih karena berpisah denganmu, wahai Ibrahim.”

*Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah*,
Allah ta’ala di dalam al Qur’an telah bersumpah dalam surat al-Balad bahwa manusia diciptakan dengan berbagai kesulitan hidup, susah payah dan keletihan. Allah ta’ala berfirman:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ (البلد: 4)
Maknanya: ”Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah” (Q.S. al Balad: 4)

Kesulitan yang pertama kali dialami seorang manusia adalah ketika tali pusarnya dipotong, kemudian ketika diikatkan bedung ke badannya sehingga ia merasakan ketidaknyamanan dan susah bergerak. Lalu ia merasakan kesulitan ketika menyusu kepada ibunya. Seandainya ia tidak menyusu, maka ia akan terlantar dan kelaparan. Lalu ia merasakan sakit saat tumbuh giginya. Setelah itu ia akan mengalami kesulitan saat disapih, melebihi rasa sakit terkena pukulan. Kemudian ia merasakan rasa sakit saat dikhitan. Setelah melewati itu semua, ia akan menghadapi guru yang mendidiknya, menggemblengnya dan terkadang memberikan hukuman kepadanya. Setelah itu, ia akan disibukkan dengan persiapan nikah dan disibukkan dengan pekerjaan setiap hari untuk dapat menafkahi keluarganya. Lalu ia akan disibukkan dengan urusan anak dan istri. Kemudian disibukkan dengan membangun rumah dan melengkapinya dengan berbagai perabot rumah tangga. Setelah itu, ia akan memasuki usia tua, badan lemah dan beberapa anggota badan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Belum lagi berbagai penyakit yang sewaktu-waktu bisa saja menyerangnya, flu: sakit kepala, sakit gigi, sakit jantung, sakit paru-paru, terinfeksi virus dan lain sebagainya. Ditambah lagi dengan beban hidup seperti hutang, mengangsur cicilan, dicaci orang, dibicarakan kejelekannya dan lain sebagainya. Hingga tibalah saatnya sakratul maut yang luar biasa sakitnya. Setelah hembusan nafas yang terakhir, apakah berakhir semua kesulitannya?. Belum, hadirin sekalian. Setelah itu, ia akan memasuki alam barzakh dan alam akhirat. Ada pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir. Ada hisab. Ada perjalanan melewati shirath. Hingga pada akhirnya masa penentuan itu tiba, apakah ia akan merasakan berbagai kenikmatan surga ataukah ia akan sengsara di neraka.

*Saudara-saudara seiman,*
Karenanya, marilah kita laksanakan semua perintah Allah. Marilah kita saling berpesan serta berwasiat untuk berpegangteguh dengan kebenaran dan kesabaran.

Marilah kita bersabar atas musibah dan bala` yang menimpa kita. Jangan sampai kita bermaksiat kepada Allah disebabkan musibah yang menimpa kita. Jangan sampai musibah dan berbagai kesulitan hidup menyebabkan kita melanggar aturan-aturan Allah. Janganlah kita memprotes Allah ketika terkena bala’ dan musibah. Hendaklah kita bersabar dan terus menerus menjalankan kewajiban dan menjauhi perkara yang diharamkan dalam keadaan apa pun, seberat apa pun masalah yang kita hadapi.

*Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,*
Jika hati kita sedih karena ditimpa musibah, jika dada kita sesak dengan berbagai kesulitan hidup, salah satu obat yang akan menenangkan hati dan pikiran kita adalah pergi ke makam. Kita berziarah ke makam orang tua, keluarga dan kawan-kawan kita. Kita renungkan di sana, di manakah rumah terakhir kita. Kemanakah kita akan pergi meninggalkan dunia ini. Hendaklah diketahui bahwa seandainya nilai dunia ini sebanding dengan satu sayap seekor nyamuk saja, niscaya Allah tidak akan memberikan kepada orang kafir apa pun meskip
un hanya seteguk air di dunia ini. Artinya, dunia ini tidak ada nilainya sama sekali menurut Allah. Dunia ini tidak ada nilainya sama sekali dibandingkan dengan kehidupan akhirat. Dunia adalah penjara bagi orang yang sempurna imannya dan ibarat surga bagi orang kafir.

Hal yang paling bernilai dan paling penting bagi kita -melebihi apa pun di dunia ini- adalah meninggal dengan membawa islam dan iman yang sempurna.

*Saudaraku seiman,*
Selezat apa pun makanan yang kita makan, pasti akan menjadi kotoran. Semahal apa pun pakaian yang kita kenakan, pada akhrnya pasti akan dibuang ke tempat sampah. Sebesar dan semewah apa pun rumah yang kita bangun, pasti tidak akan kita bawa mati. Rumah terakhir kita semuanya berukuran sama, tidak lebih dari 1 x 2 meter. Sedangkan apa yang kita perbuat di dunia ini, maka kita akan mendapatkan balasannya. Kematian adalah kepastian yang telah ditetapkan oleh Allah. Perpisahan dengan orang-orang yang kita cintai di dunia ini adalah janji Allah yang pasti terpenuhi. Kehidupan di dunia ini permulaannya adalah kedla’ifan dan kelemahan dan berakhir dengan kematian dan kuburan.

Marilah kita bersabar atas bala` yang Allah ujikan kepada kita. Jangan sampai kita memprotes dan menyalah-nyalahkan Allah. Kita yakin bahwa pada setiap kejadian pasti ada hikmahnya.

*Hadirin yang dirahmati Allah,*
Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

*Khutbah II*
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الصَّادِقِ الْوَعْدِ الْأَمِيْنِ، وَعَلٰى إِخْوَانِهِ النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَارْضَ اللهم عَنْ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَآلِ الْبَيْتِ الطَّاهِرِيْنَ، وَعَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنِ الْأَئِمَّةِ الْمُهْتَدِيْنَ، أَبِيْ حَنِيْفَةَ وَمَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ وَعَنِ الْأَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَاتَّقُوْهُ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلٰى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاتَّقُوْهُ يَجْعَلْ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ مَخْرَجًا، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Ustadz Nur Rohmad, Pemateri/Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan Ketua Biro Peribadatan & Hukum, Dewan Masjid Indonesia Kab. Mojokerto