Liat kondisi saat ini, kayak sedang melihat alasan/latar belakang sebelum film "3: Alif Lam Mim"; yang pada akhirnya pondok² dianggap sarang teroris. Sementara pondok² yang beneran berbagi ilmu jadi salah satu korban.

Baha ya?

Jajal mbah, ngendiko ratake omahe koruptor dana haji.

Dari kejadian #BoikotTrans7 aku belajar kalau yang kelihatannya alim dan beragama "belum tentu" punya akhlak yang baik. Dan benar kalau "sesuatu yang berlebihan itu tidak baik", seperti pada ayat: QS. 2:190 meskipun yang dibela adalah agama. Pada akhir keagamaan hanyalah sebuah kepercayaan yang didasarkan pada fanatisme; aku menyebutnya sebagai 'fanatheisme' atau agama yang didasarkan pada rasa suka yang berlebihan.


============
Dulu sekitar tahun 2016an, ada kelompok FPI dan lainnya dengan aksi 212 yang menuntut proses hukum terhadap AHOK atas pernyataannya tentang surat Al-Maidah:3. Di tahun ini, 2025, ada kejadian serupa yang dilakukan oleh ormas hijau (kelompok NU) dengan objek media TV Trans7 (ex. TV7) pada program 'Xpose Uncensored' yang secara eksplisit mengkritisi adab di Pondok Pesantren.

Jika ini berlanjut, maka ini adalah bentuk penistaan terhadap agama yang mereka anut dan yakini sendiri.

Aku bukan anti dengan ulama, bukan anti dengan agama, bukan anti dengan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan agama.

Aku menghormati tradisi yang pernah aku ungkapkan diatas: tradisi kematian 1-7 hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun, 2 tahun, 1000 hari, tradisi kelahiran 4 bulanan, 7 bulanan, 40 hari (wisuh). Karena semua ini adalah kodrati kita sebagai manusia dan sama sekali tidak bisa menghindar dari tradisi tersebut. Jangan salah! Islam sendiri tumbuh bersama dan melahirkan tradisi. Misalnya: menara masjid yang sebenarnya adalah tempat sembahan dewa api masyarakat Persia (Iran).



Tolong untuk dimengerti.

Ancaman pembunuhan, sungguh betapa sangat mulia sekali mereka.

Saya rasa tuhan pun takut dengan mereka.

Dan kata-kata ajaibnya adalah "Kamu Wahabi, kamu PKI".