Alarm Buat yang Ngandelin Sales Marketplace?
Komdigi batasi program gratis ongkir marketplace jadi maksimal 3 hari per bulan.
Tanggal-tanggal kembar bisa jadi tak lagi semeriah dulu.
Seller yang biasa andalkan promo ini bisa langsung terdampak.
Masalahnya:
Sampai kapan bisnis bergantung pada aturan dan promo dari platform?
Marketplace tetap penting. Tapi ia bukan fondasi jangka panjang.
Menurut Paul Jarvis, bisnis kecil harus membangun jalur sendiri—bukan bergantung sepenuhnya pada pihak ketiga.
Studi McKinsey: bisnis yang punya data pelanggan sendiri punya repeat order 25% lebih tinggi.
Saatnya seller bangun jalur langsung.
Mulai kumpulkan data. Bangun komunikasi personal.
Bisa dimulai dari Google Sheets, WhatsApp, dan Email.
Kami sudah siapkan panduan siap pakai disini -> https://sp.kirim.email/crmukm
Komdigi batasi program gratis ongkir marketplace jadi maksimal 3 hari per bulan.
Tanggal-tanggal kembar bisa jadi tak lagi semeriah dulu.
Seller yang biasa andalkan promo ini bisa langsung terdampak.
Masalahnya:
Sampai kapan bisnis bergantung pada aturan dan promo dari platform?
Marketplace tetap penting. Tapi ia bukan fondasi jangka panjang.
Menurut Paul Jarvis, bisnis kecil harus membangun jalur sendiri—bukan bergantung sepenuhnya pada pihak ketiga.
Studi McKinsey: bisnis yang punya data pelanggan sendiri punya repeat order 25% lebih tinggi.
Saatnya seller bangun jalur langsung.
Mulai kumpulkan data. Bangun komunikasi personal.
Bisa dimulai dari Google Sheets, WhatsApp, dan Email.
Kami sudah siapkan panduan siap pakai disini -> https://sp.kirim.email/crmukm
Berapa Lama 'Umur' Pelanggan Anda?
Dapat pembeli baru itu menyenangkan. Tapi kalau mereka tidak pernah kembali, bisnis Anda mungkin sedang jalan di tempat tanpa disadari.
Di dunia bisnis, ada satu konsep penting yang sering terlewat: Customer Lifecycle
Yaitu perjalanan pelanggan dari mulai kenal brand, beli, menilai pengalamannya, hingga akhirnya loyal dan merekomendasikan ke orang lain.
Sayangnya, banyak bisnis hanya fokus sampai tahap “beli”. Setelah itu, tidak ada komunikasi, tidak ada relasi, tidak ada sistem untuk mendapatkan pembelian lagi dari mereka.
Padahal, menurut Frederick Reichheld, penulis buku Loyalty Rules!,
meningkatkan retensi pelanggan sebesar 5% saja bisa menaikkan profit hingga 25–95%.
Dan menurut survei PwC, 73% konsumen menyatakan bahwa pengalaman pelanggan lebih penting daripada harga atau produk itu sendiri.
Artinya, diskon dan iklan mungkin bisa membuat orang beli. Tapi yang membuat mereka kembali, adalah pengalaman dan perhatian.
Inilah kenapa bisnis perlu memahami dan mengelola Customer Lifecycle
dan menerapkannya melalui sistem sederhana yang disebut CRM
(Customer Relationship Management).
CRM bukan tentang software mahal, tapi soal bagaimana Anda menjaga pembeli agar tidak sekadar sekali datang, tapi kembali, berkali-kali.
Kami di KIRIM.EMAIL telah menyusun panduan praktis dan bisa langsung Anda praktikkan: CRM UKM – pakai Google Sheets, WhatsApp, dan Email.
Panduan CRM UKM bisa Anda akses di sini:
https://sp.kirim.email/crmukm
Dapat pembeli baru itu menyenangkan. Tapi kalau mereka tidak pernah kembali, bisnis Anda mungkin sedang jalan di tempat tanpa disadari.
Di dunia bisnis, ada satu konsep penting yang sering terlewat: Customer Lifecycle
Yaitu perjalanan pelanggan dari mulai kenal brand, beli, menilai pengalamannya, hingga akhirnya loyal dan merekomendasikan ke orang lain.
Sayangnya, banyak bisnis hanya fokus sampai tahap “beli”. Setelah itu, tidak ada komunikasi, tidak ada relasi, tidak ada sistem untuk mendapatkan pembelian lagi dari mereka.
Padahal, menurut Frederick Reichheld, penulis buku Loyalty Rules!,
meningkatkan retensi pelanggan sebesar 5% saja bisa menaikkan profit hingga 25–95%.
Dan menurut survei PwC, 73% konsumen menyatakan bahwa pengalaman pelanggan lebih penting daripada harga atau produk itu sendiri.
Artinya, diskon dan iklan mungkin bisa membuat orang beli. Tapi yang membuat mereka kembali, adalah pengalaman dan perhatian.
Inilah kenapa bisnis perlu memahami dan mengelola Customer Lifecycle
dan menerapkannya melalui sistem sederhana yang disebut CRM
(Customer Relationship Management).
CRM bukan tentang software mahal, tapi soal bagaimana Anda menjaga pembeli agar tidak sekadar sekali datang, tapi kembali, berkali-kali.
Kami di KIRIM.EMAIL telah menyusun panduan praktis dan bisa langsung Anda praktikkan: CRM UKM – pakai Google Sheets, WhatsApp, dan Email.
Panduan CRM UKM bisa Anda akses di sini:
https://sp.kirim.email/crmukm