KIRIM.EMAIL
4.54K subscribers
2.3K photos
41 videos
7 files
1.47K links
Channel Telegram Resmi KIRIM.EMAIL

Hati ke hati dengan pelanggan Anda

Http://Kirim.Email
Download Telegram
Saat mendengar “auto-pilot” mungkin yang terpikir oleh kita adalah ratusan karyawan yang menjalankan bisnis dengan sistemasi yang ketat ala pabrik. Dan auto-pilot ini merupakan salah satu bentuk dari otomatisasi bisnis.

Tapi, seperti yang pernah saya katakan di salah satu episode KEPO, SDM atau jumlah karyawan adalah overated atau seringkali dilebih-lebihkan.
Dan saat ini, seseorang tidak lagi membutuhkan SDM untuk mengotomatisasi banyak hal, dari mulai yang sederhana hingga yang kompleks.

Jika Anda ingin melakukan otomatisasi binis, mungkin pertanyaan pertama yang muncul adalah mulai dari mana? Atau lebih tepatnya darimana memulai otomatisasi bisnis itu?
Mungkin seperti saya, Anda tidak ingat kapan terakhir kali bernegosiasi melalui telepon, saya bahkan lebih sering diajak bertemu langsung daripada melalui telepon.

Millenial dan generasi sesudahnya (Gen Z), jauh lebih nyaman berkomunikasi melalui text, atau komunikasi satu arah seperti streaming.

Namun dalam konteks bisnis, saat akan negosiasi, Anda akan jarang sekali berada dalam situasi sedang streaming.

Saat mendekati sebuah deal, atau mendekati akhir dari sales (closing), terutama yang nilai transaksinya besar, hampir selalu kita akan bertemu dengan yang namanya negosiasi.

Jika kami lihat kebelakang, hampir seluruh negosiasi penting yang kami jalani terjadi melalui email, atau WhatsApp.

Biasanya saat bertatap muka langsung, itu tinggal untuk tanda tangan, atau finalisasi saja. Bahkan terkadang tanda tangannya pun tanpa bertatap muka.

Jadi memang pernah 100% proses negoasiasi sampai deal itu terjadi hanya di email, WhatsApp, atau gabungan keduanya. Intinya melalui text.

Teknik negosiasi inilah yang akan kita bahas dalam : KIRIM.EMAIL Podcast Premium

Berbeda dengan KEPO reguler, KEPO Premium ini akan lebih teknis dan mendalam dengan durasi yang lebih panjang.

Yang dibahas juga bukan prinsip atau konsep lagi, melainkan sudah cara step by step atau best practice.

Lengkap dengan studi kasusnya.

Di antaranya adalah bagaimana negosiasi di WhatsApp dengan hanya modal copy-paste saja.

Bagaimana cara mendengarkan KEPO Premium?

KEPO Premium ini bisa langsung didengarkan oleh pengguna aktif di KIRIM.EMAIL atau Belanja.BIO Premium.

Jika saat ini Anda memiliki akun aktif, silahkan langsung akses di sini : http://bit.ly/36KfZc5

Untuk Anda yang belum memiliki akun aktif, silahkan mendaftar di sini : http://bit.ly/38QaBFv
Pada dasarnya, setiap hari, kita hampir tidak mungkin terlepas dari negosiasi.

Besar maupun kecil. Saat belanja 100ribu, hingga transaksi ratusan juta.

Email penawaran yang saya kirimkan berisi undangan podcast ternyata dibalas. Ternyata, jadwal waktu undangan tamu podcast-nya dengan jadwal saya, tidak ketemu.

Jadi bagaimana? Tentu saja negosiasi.

Setelah itu? Saya follow-up invoice pembayaran ke calon klien. Selanjutnya bisa Anda tebak, negosiasi lagi. Mereka minta waktu lebih untuk pembayaran.

Dalam kurun waktu kurang dari 1 jam itu saja, sudah terjadi 2 negosiasi.

Dan semakin kesini, negosiasi semakin sering terjadi melalui email dan Whatsapp. Negosiasi yang saya tulis di atas terjadi di email.

Saat bernegosiasi melalui text, kita tidak memiliki cukup banyak informasi.

Kita tidak tahu bagaimana ekspresi wajah si pengirim email.

Kita tidak tahu intonasi suaranya, karenanya kita tidak tahu apakah lawan bicara kita sedang senang, sedih atau marah.

Jadi yang kita miliki hanyalah isi informasi, berdasarkan kata-kata.

Jadi, mayoritas negosiasi kita saat ini, itu terjadi dalam konteks informasi yang tidak lengkap seperti ini.

Karenanya, negosiasi melalui email, WhatsApp, ataupun media lain berbasis text, membutuhkan penyesuaian dan teknik khusus.

Dan teknik khusus inilah yang akan saya bahas di KEPO Premium.

Silahkan dengarkan pembahasan selengkapnya di sini : http://bit.ly/38QaBFv
Selamat datang di KEPO bersama saya Fikry Fatullah.

“Mas, bagaimana caranya membangun bisnis digital startup walaupun kita bisa coding?”

Saat saya buka sesi tanya jawab di Instagram, cukup sering saya mendapatkan pertanyaan seperti itu dari beberapa orang yang berbeda.

Mungkin karena mereka tahu latar belakang saya yang sama sekali bukan programmer, tetapi atas izin Allah, bisa membangun bisnis start up digital.

Pada KEPO Episode 62 berikut ini, akan saya bagikan strateginya untuk Anda.

Silahkan dengarkan di sini : http://bit.ly/31dRrXD
Dulu sebelum era pemasaran online, saya pernah menerima nasihat dari salah seorang pengusaha ayam bakar kenamaan dari Medan.

Lokasi, lokasi, lokasi!

Itu nasihatnya ke saya.

Intinya, jika ingin memulai usaha, cari lokasi terbaik. Tujuannya ya jelas, kemudahan ditemukan dan diingat. Berhubung dulu belum ada review di Google.

Sekarang, mungkin "lokasi" sudah berpindah ke SEO dan channel lain. Siapa yang "bidding" iklannya bagus = lokasinya lebih bagus.

Tapi, intinya sama yaitu kemudahan untuk ditemukan dan diingat.

Salah satu cara agar mudah ditemukan dan diingat adalah memiliki domain yang bagus.

Inilah penyebab domain bagus itu harganya mahal sekali.

Namun, domain yang bagus saja tidak cukup. Domain itu harus terus digunakan pada halaman promosi (landing page) dan digunakan untuk berkomunikasi secara konsisten dengan pelanggan agar domainnya nempel di benak pelanggan Anda.

Dengan alasan inilah, kami merilis fitur custom domain untuk landing page.
Unboxing email template baru dari KIRIM.EMAIL

Tidak perlu bangun email cantik dari awal. Tinggal pilih trus edit sesuai kebutuhan Anda.

Silahkan tonton videonya berikut ini :
https://www.youtube.com/watch?v=4PIf4dHQdac
Pada dasarnya sales adalah proses yang sangat prosedural.

Apalagi jika terjadi di dunia online.

Sales berawal dari leads (prospek), berakhir di revenue (omset).

Diantaranya adalah prosedur yang umumnya berulang.

Karenanya, jika sales mungkin tidak sesuai harapan, atau mungkin belum terjadi sama sekali, kemungkinan ada yang kurang tepat dalam prosedurnya.

Terkadang tidak mudah untuk menemukan dimana salahnya, karenanya harus di diagnosa layaknya mesin yang performanya menurun.

Bagaimana cara mendiagnosanya? Awalnya dengan menanyakan pertanyaan yang tepat. Dalam banyak kasus, menanyakan pertanyaan yang tepat, jauh lebih penting daripada menemukan pertanyaan yang tepat.

Karenanya, dalam video kali ini, ada 19 pertanyaan yang bisa Anda tanyakan ke diri sendiri, atau tim, untuk mulai mendiagnosa apa yang mengakibatkan sales tidak sesuai harapan.

Silahkan tonton videonya di sini : http://bit.ly/36QEnsy
Bismillah...
InsyaAllah kalau diberi kesempatan dan kemudahan, besok pagi (Selasa 4 Februari 2020), saya akan ngobrol bareng Pak Nur Efendi, CEO dari Rumah Zakat.

Obrolan kami insyaAllah akan muncul di KEPO: KIRIM.EMAIL Podcast nantinya.

http://kepo.blog

Beliau adalah salah seorang CEO terbaik tahun 2019 versi majalah SWA. Dan Rumah Zakat adalah partner dan pengguna Kirim.Email sejak lama.

Setiap ketemuan dengan beliau, energi saya seperti di recharge lagi. Karena semangat beliau yang menular kemana-mana.

Nah, energi ini yang akan berusaha saya tangkap besok.

Saya pribadi sudah menyiapkan beberapa pertanyaan untuk beliau, tapi kalau ada yang mau nitip pertanyaan untuk besok, monggo di komen sini.

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10221448989084927

Sebutkan nama bisnis dan websitenya, insyaAllah jika pertanyaannya terpilih nanti saya tanyakan ke Pak Nur, dan websitenya saya sebutkan di KEPO...

Mohon doanya biar besok lancar... Aamiin...
Super Sales Funnel adalah Sebuah program pelatihan online selama 30 hari yang mengajarkan Anda tentang bagaimana cara membuat dan memetakan sistem penjualan yang mudah & praktis dengan bantuan puluhan Model & Visual Tools yang sudah teruji keberhasilannya.

Saat ini sudah lebih dari 400 alumni yang sudah mengikuti pelatihan online ini.

Tapi mungkin Anda saat ini penasaran, sebenarnya apa saja yang akan dipelajari?

Bagaimana cara belajarnya? Dan apa saja yang akan Anda dapatkan saat bergabung di Super Sales Funnel?

Silahkan tonton video unboxing berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=_iUNFEEp19k
Di dalam bisnis, negosiasi merupakan sesuatu yang hampir tidak mungkin tidak terjadi. Dengan kata lain negosiasi ini merupakan hal yang wajar atau lumrah dalam setiap bisnis.

Bahkan bisnis yang memonopoli pasar pun juga sangat mungkin terjadi sebuah negosiasi.

Terkait dengan negosiasi, pada KEPO Episode 63 ini kita akan belajar tentang sebuah strategi negosiasi yang bisa langsung Anda terapkan pada calon klien atau lawan negosiasi Anda.

Strategi negosiasi ini sudah cukup sering saya praktekkan. Dari 80%-90% dari negosiasi yang saya lakukan dengan strategi ini, Alhamdulillah bisa mencapai kesepakatan.

Ya walaupun ada juga beberapa negosiasi yang tidak mencapai kesepakatan, tetapi menurut saya strategi negosiasi ini cukup efektif.

Silahkan dengarkan pembahasan selengkapnya pada KEPO Episode 63 berikut ini : http://bit.ly/31y0Olj
Menjadi CEO Terbaik. Itulah pembahasan kita di KEPO Episode 64 ini.

Saya mengambil judul tersebut karena ada tamu istimewa di episode ini.

Tamu istimewanya adalah Bapak Nur Efendi. Beliau merupakan CEO Rumah Zakat Indonesia.

Beberapa waktu lalu beliau dinobatkan sebagai salah satu CEO terbaik Indonesia tahun 2019 oleh majalah SWA.

Di tengah-tengah kesibukan beliau yang sangat padat, saya berkesempatan bertemu, belajar langsung dan mengundang beliau sebagai narasumber di KEPO Episode 64 ini.

Bagaimana diskusi saya dengan Pak Nur Efendi?

Silahkan dengarkan selengkapnya di sini : http://bit.ly/2Us4rYq
Saat membangun tim online marketing/sales biasanya ada beberapa pertanyaan yang muncul.
- Siapa yang harus saya rekrut?
- Posisi apa yang harus saya rekrut?
- Berapa orang yang harus direkrut?

Setelah itu mungkin akan muncul pertanyaan lainnya yaitu: Mana yang akan dikerjakan tim internal? mana yang bisa dikerjakan oleh outsource?

Selain pertanyaan itu, mungkin yang terpopuler adalah jika budget terbatas dan hanya bisa merekrut 1-2 orang, maka ranah pekerjaan mana yang menjadi prioritas untuk dikerjakan terlebih dahulu?

Temukan jawabannya pada video berikut ini : http://bit.ly/2H0Ah6q
Saya mau cerita ketika saya bertemu dengan seorang perwakilan dari sebuah perusahaan yang cukup besar di Indonesia. Sebut saja namanya Budi.

Budi lalu mulai bercerita bahwa perusahaannya baru saja selesai merombak total website-nya.

Biayanya? Nyaris setengah milyar.

Website-nya memang cantik. Banyak fitur canggih di dalamnya. Bisa ini, bisa itu.

Tapi, bagaimana manfaatnya ke perusahaan?

Apakah berpengaruh dalam membuat demand? Mendatangkan leads? Atau mungkin menambah sales?

Budi menjawab perlahan, bahwa website itu dirombak seperti sekarang karena didorong oleh pemimpinnya, setelah melihat banyak website perusahaan digital yang bagus-bagus.

Sang pimpinan tidak ingin ketinggalan. Websitenya harus gaya, seperti Airbnb. Seperti startup kekinian lain.

Kesimpulannya, website itu berubah jadi status sosial.

Kebermanfaatannya dilupakan. Padahal, Airbnb tidak pernah menganggap website nya sebagai website. Tapi ya sebagai bagian utama bisnis mereka.

Websitenya adalah bisnisnya itu sendiri.

Akhirnya, fungsi website yang bisa sangat bermanfaat akhirnya tidak digunakan. Website-nya minim traffic dan minim sales.

Jika dimanfaatkan dengan benar, sebuah website bisa menjadi aset penting dalam bisnis Anda.

Tujuan utama website adalah untuk dikunjungi banyak orang.

Secantik apapun website-nya kalau tidak didatangi banyak orang, maka tujuan utamanya tidak tercapai.

Sebaliknya, website satu halaman juga banyak yang menghasilkan milyaran.

Dan semua itu tentu saja ada polanya.

Silahkan simak pembahasan selengkapnya tentang pola tersebut di sini : http://bit.ly/39rqjHJ
Kita akan membahas 19 cara menarik pembeli yang bisa Anda lakukan.

Anda bisa menjalankan 19 cara ini secara keseluruhan ataupun hanya beberapa saja.

Karena memang ada beberapa cara yang membutuhkan skill khusus untuk menjalankannya. Seperti Search Engine Marketing.

Kita akan menggunakan Bullseye Model.

Model ini akan memudahkan kita untuk menguji coba, mana dari 19 cara tersebut yang akhirnya paling berdampak ke bisnis kita.

Dengan begitu, Anda bisa memfokuskan resource yang Anda miliki hanya pada cara-cara menarik pembeli yang paling menghasilkan.

Silahkan dengarkan pembahasan selengkapnya pada KEPO Premium.

Bagaimana caranya? Silahkan klik di sini : http://bit.ly/2OF1hwu
Diskusi Drip Campaign