الدين القيم
PENJELASAN TENTANG AQIDAH SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH (5) وقبحا لمن نبذ القرآن وراءه..... وإذا استدل يقول قال الأخطل. Celaka bagi orang yang membuang Al Quran ke belakangnya.... Dan jika ia berdalil maka ia mengatakan : Al Akhthal berkata. Penjelasan…
✔️Lanjutan....
Contoh yang kedua : bahwasanya kaum Asy'ariyyah menetapkan bagi Allah sifat berbicara dengan ucapan jiwa saja yakni dengan tanpa dilafazhkan dan mereka meniadakan keadaan Allah berbicara dengan disertai suara dan huruf yang Dia memperdengarkan ucapanNya tersebut kepada orang-orang yang Allah kehendaki dari kalangan makhlukNya.
Maka (menurut kaum Asy'ariyyah) huruf-huruf Al Quran dan kalimat-kalimatnya berasal dari Jibril atau berasal dari Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai bentuk ta'bir atau hikayat terhadap ucapan Allah yang ada di dalam jiwaNya.
Lantas apa dalil mereka padahal Al Quran dan Sunnah dan akal yang selamat semuanya menunjukkan bahwa Allah berbicara dengan ucapan yang hakiki dengan disertai huruf dan suara yang sesuai dengan keagungan dan kesempurnaanNya ?
Mereka mengatakan : dalilnya adalah bait syair yang diucapkan oleh Al Akhthal An Nashrani :
إن الكلام لفي الفؤاد وإنما....
جعل اللسان على الفؤاد دليلا
Sesungguhnya ucapan di dalam hati dan sesungguhnya....
Lisan dijadikan sebagai sesuatu yang menunjukkan apa yang ada di dalam hati.
Maka lihatlah bagaimana mereka meninggalkan ayat-ayat dan hadits-hadits serta dalil-dalil yang menetapkan bahwa ucapan adalah lafazh dengan disertai suara dan huruf dan bahwasanya Allah berbicara secara hakiki dan bahwasanya Al Quran, Taurat dan Injil serta Zabur adalah ucapanNya...
Lihatlah bagaimana mereka meninggalkan itu semua kemudian mereka berpegangan dengan bait syair yang diucapkan oleh seorang penyair nashrani dimana Allah lebih tahu tentang hakekat penulisan dan cara mengucapkan bait syair tersebut; dikarenakan di sebagian naskah kumpulan bait syairnya tertulis :
إن البيان من الفؤاد وإنما...
جعل اللسان على الفؤاد دليلا.
Sesungguhnya penjelasan dari hati dan sesungguhnya....
Lisan dijadikan dalil atas apa yang ada di dalam hati.
Maka segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufik kepada Ahlussunnah untuk mengambil agama mereka dan aqidah mereka dari kitab Rabb mereka (Al Quran) dan Sunnah Nabi mereka sehingga mereka diberi petunjuk kepada jalan yang lurus dan dijaga dari penyimpangan dan kesesatan yang nyata.
Ditulis oleh
Dr. Ali bin Yahya Al Haddadi hafizhahullah.
Alih bahasa :
Abu Zaid Khairur Rahim bin Abi Salim waffaqahullah.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Contoh yang kedua : bahwasanya kaum Asy'ariyyah menetapkan bagi Allah sifat berbicara dengan ucapan jiwa saja yakni dengan tanpa dilafazhkan dan mereka meniadakan keadaan Allah berbicara dengan disertai suara dan huruf yang Dia memperdengarkan ucapanNya tersebut kepada orang-orang yang Allah kehendaki dari kalangan makhlukNya.
Maka (menurut kaum Asy'ariyyah) huruf-huruf Al Quran dan kalimat-kalimatnya berasal dari Jibril atau berasal dari Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai bentuk ta'bir atau hikayat terhadap ucapan Allah yang ada di dalam jiwaNya.
Lantas apa dalil mereka padahal Al Quran dan Sunnah dan akal yang selamat semuanya menunjukkan bahwa Allah berbicara dengan ucapan yang hakiki dengan disertai huruf dan suara yang sesuai dengan keagungan dan kesempurnaanNya ?
Mereka mengatakan : dalilnya adalah bait syair yang diucapkan oleh Al Akhthal An Nashrani :
إن الكلام لفي الفؤاد وإنما....
جعل اللسان على الفؤاد دليلا
Sesungguhnya ucapan di dalam hati dan sesungguhnya....
Lisan dijadikan sebagai sesuatu yang menunjukkan apa yang ada di dalam hati.
Maka lihatlah bagaimana mereka meninggalkan ayat-ayat dan hadits-hadits serta dalil-dalil yang menetapkan bahwa ucapan adalah lafazh dengan disertai suara dan huruf dan bahwasanya Allah berbicara secara hakiki dan bahwasanya Al Quran, Taurat dan Injil serta Zabur adalah ucapanNya...
Lihatlah bagaimana mereka meninggalkan itu semua kemudian mereka berpegangan dengan bait syair yang diucapkan oleh seorang penyair nashrani dimana Allah lebih tahu tentang hakekat penulisan dan cara mengucapkan bait syair tersebut; dikarenakan di sebagian naskah kumpulan bait syairnya tertulis :
إن البيان من الفؤاد وإنما...
جعل اللسان على الفؤاد دليلا.
Sesungguhnya penjelasan dari hati dan sesungguhnya....
Lisan dijadikan dalil atas apa yang ada di dalam hati.
Maka segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufik kepada Ahlussunnah untuk mengambil agama mereka dan aqidah mereka dari kitab Rabb mereka (Al Quran) dan Sunnah Nabi mereka sehingga mereka diberi petunjuk kepada jalan yang lurus dan dijaga dari penyimpangan dan kesesatan yang nyata.
Ditulis oleh
Dr. Ali bin Yahya Al Haddadi hafizhahullah.
Alih bahasa :
Abu Zaid Khairur Rahim bin Abi Salim waffaqahullah.
http://telegram.me/dinulqoyyim
SILSILAH SOAL-JAWAB TENTANG MANHAJ (14)
🗒Pertanyaan : Apakah disana ada perbedaan antara bid'ah mufassiqah dan bid'ah mukaffirah ?
✔️Jawaban Asy Syaikh Al Allamah Rabi' bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah :
"Ya, ada bid'ah mukaffirah (yang bisa mengkafirkan pelakunya) seperti mengingkari ru'yatullah (kaum mukminin melihat Allah di akhirat), mengingkari ketinggian Allah, berdoa kepada selain Allah, menyembelih untuk selain Allah, ini bid'ah-bid'ah yang bisa mengkafirkan pelakunya namun kita tidak langsung mengkafirkan para pelakunya sampai kita menegakkan hujjah atas mereka; dikarenakan sebagian mereka banyak ditimpa syubhat dan mereka jauh dari zaman kenabian dan dari cahaya kenabian sehingga mereka terjatuh dalam semisal kebid'ahan-kebid'ahan yang dihukumi kufur.
Kita katakan : mengingkari ru'yatullah hukumnya kufur, mengingkari ketinggian Allah hukumnya kufur, pendapat yang menyatakan Al Quran adalah makhluk hukumnya kufur, kufur besar, namun orang ini yang mengatakan dua kalimat syahadat, melakukan shalat, berpuasa, menginginkan Surga dan beriman dengannya tertimpa syubhat-syubhat para pengusung kebatilan sehingga ia terjatuh pada kebid'ahan-kebid'ahan ini, kita katakan kepadanya : engkau terjatuh dalam kekufuran dan dalilnya ini dan ini, dan kita jelaskan kepadanya maka jika Allah memberinya taufik dan ia kembali kepada kebenaran alhamdulillah, kalau tidak maka kita hukumi ia kafir setelah ditegakkan hujjah.
Adapun bid'ah-bid'ah mufassiqah (yang bisa membuat pelakunya fasik) maka ia berbeda dengannya seperti kita melihat seseorang menggunakan biji tasbih, biji tasbih ini wahai saudara-saudaraku asal mulanya diambil dari kaum Nashara dan kaum Hindu ! biji tasbih ini tidak dikenal oleh kaum muslimin ! mereka mengambilnya dari siapa ? dari kaum Hindu dan Nashara, kaum Nashara mengambilnya dari kaum Hindu.
Dan aku melihat sendiri para pendeta Nashara mengalungkan tasbih, dan para pendeta Hindu mengalungkan biji tasbih dan mengggunakannya, dan Ahlul bida' dari kaum muslimin mengambilnya dari mereka.
Contoh yang lain dari bid'ah mufassiqah seperti dzikir-dzikir yang padanya ada penyelisihan terhadap syariat, bid'ah ini tidak sampai mengkafirkan pelakunya, tidak boleh engkau menghukumi dengan kekufuran kecuali dengan dalil dan tidak boleh engkau menghukumi dengan kefasikan kecuali dengan dalil, dan kebid'ahan tersebut bisa membuat pelakunya fasik setelah engkau menjelaskan kepadanya, jika engkau telah menjelaskan kepadanya dan ia terus-menerus melakukannya maka engkau hukumi ia fasik".
🔉At Tahdzir minasy Syarr.
السؤال : هل هناك فرق بين البدع المفسِّقة والبدع المكفّرة ؟
الجواب
نعم فيه بدع مكفِّرة مثل : إنكار رؤية الله، إنكار علو الله، دعاء غير الله ، الذبح لغير الله، هذه بدع مكفِّرة لكن نحن ما نكفِّر أصحابها حتى نقيم عليهم الحجة؛ لأن بعضهم تراكمت عليه الشبه وبعدوا عن عهد النبوة وعن نورها فيقعون في مثل هذه البدع وهي كفّرية ، نقول إنكار رؤية الله كفر ، إنكار علو الله كفر، القول بأن القرآن مخلوق كفر، وكفر أكبر، لكن هذا الذي يقول أشهد أن لا إله إلا الله وأن محمداً رسول الله، ويصلي ويصوم ويريد الجنة ويؤمن بها وكذا وكذا، جاءته شبه أهل الباطل وتراكمت عليه فوقع في هذه الأشياء، نقول أنت وقعت في كفر والدليل كذا وكذا، ونبين له إن وفقه الله ورجع للحق الحمد لله وإلا كفّرناه بعد إقامة الحجة، أما البدع المفسِّقة، فهي غير هذه أُره معه سبحة، هذه السبحة يا إخوة أصلها مأخوذ من النصارى والهندوك! هذه السبحة ما يعرفها المسلمون! أخذوها ممن؟ من الهندوك والنصارى، النصارى أخذوها من الهندوك، وأنا رأيت بنفسي رهبان النصارى يعلقون المسابح ورهبان الهند الهندوك يعلقون المسابح ويستعملونها، وأخذها المبتدعون من المسلمين منهم، غيرها مثلاً أذكار فيها شيء من المخالفات، هذه ما نقول مكفِّرة ما تكفِّر إلا بدليل ولا تفسِّق إلا بدليل، ثم هي بدعة إذاً أنت لا تفسِّقه بهذه البدعة، هي مفسِّقة بعد أن تُبَيِّنُ له، إذا بينت له وأصر عليها ثم فسِّقه.
[التحذير من الشر]
http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=26&id=484
http://telegram.me/dinulqoyyim
🗒Pertanyaan : Apakah disana ada perbedaan antara bid'ah mufassiqah dan bid'ah mukaffirah ?
✔️Jawaban Asy Syaikh Al Allamah Rabi' bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah :
"Ya, ada bid'ah mukaffirah (yang bisa mengkafirkan pelakunya) seperti mengingkari ru'yatullah (kaum mukminin melihat Allah di akhirat), mengingkari ketinggian Allah, berdoa kepada selain Allah, menyembelih untuk selain Allah, ini bid'ah-bid'ah yang bisa mengkafirkan pelakunya namun kita tidak langsung mengkafirkan para pelakunya sampai kita menegakkan hujjah atas mereka; dikarenakan sebagian mereka banyak ditimpa syubhat dan mereka jauh dari zaman kenabian dan dari cahaya kenabian sehingga mereka terjatuh dalam semisal kebid'ahan-kebid'ahan yang dihukumi kufur.
Kita katakan : mengingkari ru'yatullah hukumnya kufur, mengingkari ketinggian Allah hukumnya kufur, pendapat yang menyatakan Al Quran adalah makhluk hukumnya kufur, kufur besar, namun orang ini yang mengatakan dua kalimat syahadat, melakukan shalat, berpuasa, menginginkan Surga dan beriman dengannya tertimpa syubhat-syubhat para pengusung kebatilan sehingga ia terjatuh pada kebid'ahan-kebid'ahan ini, kita katakan kepadanya : engkau terjatuh dalam kekufuran dan dalilnya ini dan ini, dan kita jelaskan kepadanya maka jika Allah memberinya taufik dan ia kembali kepada kebenaran alhamdulillah, kalau tidak maka kita hukumi ia kafir setelah ditegakkan hujjah.
Adapun bid'ah-bid'ah mufassiqah (yang bisa membuat pelakunya fasik) maka ia berbeda dengannya seperti kita melihat seseorang menggunakan biji tasbih, biji tasbih ini wahai saudara-saudaraku asal mulanya diambil dari kaum Nashara dan kaum Hindu ! biji tasbih ini tidak dikenal oleh kaum muslimin ! mereka mengambilnya dari siapa ? dari kaum Hindu dan Nashara, kaum Nashara mengambilnya dari kaum Hindu.
Dan aku melihat sendiri para pendeta Nashara mengalungkan tasbih, dan para pendeta Hindu mengalungkan biji tasbih dan mengggunakannya, dan Ahlul bida' dari kaum muslimin mengambilnya dari mereka.
Contoh yang lain dari bid'ah mufassiqah seperti dzikir-dzikir yang padanya ada penyelisihan terhadap syariat, bid'ah ini tidak sampai mengkafirkan pelakunya, tidak boleh engkau menghukumi dengan kekufuran kecuali dengan dalil dan tidak boleh engkau menghukumi dengan kefasikan kecuali dengan dalil, dan kebid'ahan tersebut bisa membuat pelakunya fasik setelah engkau menjelaskan kepadanya, jika engkau telah menjelaskan kepadanya dan ia terus-menerus melakukannya maka engkau hukumi ia fasik".
🔉At Tahdzir minasy Syarr.
السؤال : هل هناك فرق بين البدع المفسِّقة والبدع المكفّرة ؟
الجواب
نعم فيه بدع مكفِّرة مثل : إنكار رؤية الله، إنكار علو الله، دعاء غير الله ، الذبح لغير الله، هذه بدع مكفِّرة لكن نحن ما نكفِّر أصحابها حتى نقيم عليهم الحجة؛ لأن بعضهم تراكمت عليه الشبه وبعدوا عن عهد النبوة وعن نورها فيقعون في مثل هذه البدع وهي كفّرية ، نقول إنكار رؤية الله كفر ، إنكار علو الله كفر، القول بأن القرآن مخلوق كفر، وكفر أكبر، لكن هذا الذي يقول أشهد أن لا إله إلا الله وأن محمداً رسول الله، ويصلي ويصوم ويريد الجنة ويؤمن بها وكذا وكذا، جاءته شبه أهل الباطل وتراكمت عليه فوقع في هذه الأشياء، نقول أنت وقعت في كفر والدليل كذا وكذا، ونبين له إن وفقه الله ورجع للحق الحمد لله وإلا كفّرناه بعد إقامة الحجة، أما البدع المفسِّقة، فهي غير هذه أُره معه سبحة، هذه السبحة يا إخوة أصلها مأخوذ من النصارى والهندوك! هذه السبحة ما يعرفها المسلمون! أخذوها ممن؟ من الهندوك والنصارى، النصارى أخذوها من الهندوك، وأنا رأيت بنفسي رهبان النصارى يعلقون المسابح ورهبان الهند الهندوك يعلقون المسابح ويستعملونها، وأخذها المبتدعون من المسلمين منهم، غيرها مثلاً أذكار فيها شيء من المخالفات، هذه ما نقول مكفِّرة ما تكفِّر إلا بدليل ولا تفسِّق إلا بدليل، ثم هي بدعة إذاً أنت لا تفسِّقه بهذه البدعة، هي مفسِّقة بعد أن تُبَيِّنُ له، إذا بينت له وأصر عليها ثم فسِّقه.
[التحذير من الشر]
http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=26&id=484
http://telegram.me/dinulqoyyim
BERADABLAH BERSAMA PARA ULAMA WAHAI DR. ABDULLAH AL BUKHARI !! DAN BELAJARLAH BAGAIMANA SEHARUSNYA ENGKAU BERBICARA !!
Berikut celaan Al Allamah palsu Abdullah Al Bukhari terhadap Asy Syaikh Shalih Al Luhaidan hafizhahullah :
https://youtu.be/ajloYA2J0NA
Abdullah Al Bukhari dalam audionya di atas menyifati Asy Syaikh Al Allamah Shalih Al Luhaidan hafizhahullah sebagai orang yang takut untuk menghadapi ahlul batil tatkala beliau diserang oleh sekelompok channel-channel media informasi sehingga beliau bersembunyi di kebunnya, kemudian ia mengatakan : "Syeikh Rabi' tidak memiliki kebun yang bisa beliau pergi (bersembunyi) di dalamnya ?!". Kemudian ia pun memenuhi majelisnya dengan tawa ! .
Makna ucapan ini adalah bahwasanya Syeikh Shalih Al Luhaidan adalah pengecut lagi tidak kuat menghadapi ahlul batil, apakah demikian para ulama dihormati ?! dan apakah Abdullah Al Bukhari tidak mampu memuji Syeikh Rabi' kecuali dengan mencela para masyayikh yang lain ?! .
Sumber : http://www.bayenahsalaf.com/vb/showthread.php?t=28295
http://telegram.me/dinulqoyyim
Berikut celaan Al Allamah palsu Abdullah Al Bukhari terhadap Asy Syaikh Shalih Al Luhaidan hafizhahullah :
https://youtu.be/ajloYA2J0NA
Abdullah Al Bukhari dalam audionya di atas menyifati Asy Syaikh Al Allamah Shalih Al Luhaidan hafizhahullah sebagai orang yang takut untuk menghadapi ahlul batil tatkala beliau diserang oleh sekelompok channel-channel media informasi sehingga beliau bersembunyi di kebunnya, kemudian ia mengatakan : "Syeikh Rabi' tidak memiliki kebun yang bisa beliau pergi (bersembunyi) di dalamnya ?!". Kemudian ia pun memenuhi majelisnya dengan tawa ! .
Makna ucapan ini adalah bahwasanya Syeikh Shalih Al Luhaidan adalah pengecut lagi tidak kuat menghadapi ahlul batil, apakah demikian para ulama dihormati ?! dan apakah Abdullah Al Bukhari tidak mampu memuji Syeikh Rabi' kecuali dengan mencela para masyayikh yang lain ?! .
Sumber : http://www.bayenahsalaf.com/vb/showthread.php?t=28295
http://telegram.me/dinulqoyyim
📓سلسلة التعليق على لامية ابن تيمية(٦)📓
•والمؤمنون يرون حقاً ربهم...
وإلى السماء بغير كيف ينزل
في الشطر الأول من البيت يقرر الناظم نظر المؤمنين لربهم في الآخرة، فإن من عقيدة أهل السنة والجماعة أن المؤمنين يرون ربهم في الجنة من فوقهم، كما قال تعالى:
{وُجُوهٌ يَوْمَئِذ نَّاضِرَةٌ*إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ}
فلما كشف عنها الحجاب ونظرت إلى ربها بعيونها التي في وجوهها ألبس الله وجوههم نضرة النعيم.
وقال تعالى عن المشركين:
{كَلَّا إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ}
فلما حجب أعداءه علمنا أنه لا يحجب أولياءه وإلا لكانوا سواء.
وقال تعالى:
{لِّلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ}
فزادهم الله على إدخالهم الجنة أن يكشف الحجاب فينظرون إليه كما ثبت في صحيح مسلم من حديث صهيب
-رضي الله عنه- .
وعن جرير بن عبد الله عن النبي
-ﷺ- أنه قال : «إنكم سترون ربكم عيانا» رواه البخاري، وفي لفظ:
(كنا عند النبي -ﷺ- ، فنظر إلى القمر ليلة – يعني البدر – فقال: «إنكم سترون ربكم، كما ترون هذا القمر، لا تضامون في رؤيته، فإن استطعتم أن لا تغلبوا على صلاة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها فافعلوا» متفق عليه.
وعن أبي هريرة -رضي الله عنه- : أن الناس قالوا: يا رسول الله هل نرى ربنا يوم القيامة؟ قال: «هل تمارون في القمر ليلة البدر ليس دونه سحاب» قالوا: لا يا رسول الله، قال: «فهل تمارون في الشمس ليس دونها سحاب» قالوا: لا، قال: «فإنكم ترونه كذلك» متفق عليه.
-ورؤية الله لا تكون إلا في الآخرة لأن الخلق في الدنيا لا يتحملون رؤيته ولذلك لما سأل موسى -عليه السلام- ربه أن يراه بين له أنه لا يستطيع أن يراه بدليل أن الجبل الصلد الصلب وهو أقوى من البشر لا يتحمل رؤية الله لو تجلى له فكيف تطيق أنت رؤيته قال تعالى:
{فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا}.
-وقد ضلت طوائف من أهل البدع فأنكرت الرؤية وردت الأحاديث وحرفت معاني الآيات والعياذ بالله فمنهم من يقول إن الله لا يرى ومنهم من يقول يرى ولكن من غير جهة وهو يلتقي مع الأول في النتيجة وهي نفي الرؤية، نعوذ بالله من الخذلان، ونسأله أن يجعلنا من أهل الجنة وأن يرزقنا لذة النظر إلى وجهه الكريم.
• ………………….. وإلى السماء بغير كيف ينزل.
تقدم شرح الشطر الأول وهو
والمؤمنون يرون حقا ربهم
-وفي الشطر الثاني يقرر صفة كريمة من صفات الله جل وعلا وهي أنه ينزل إلى السماء الدنيا ، كما جاء في الأحاديث الصحيحة الكثيرة المخرجة في الصحيحين وغيرها عن النبي
-ﷺ- أن الله تعالى ينزل كل ليلة إلى السماء الدنيا فينادي “هل من مستغفر ؟ هل من تائب؟ هل من سائل؟ هل من داع؟ حتى ينفجر الفجر” وأكثر الروايات أن النزول الإلهي يكون في الثلث الأخير وفي بعضها إذا ذهب شطر الليل.
والله -ﷻ- يفعل ما يشاء متى يشاء سبحانه فإنه ينزل إلى السماء الدنيا كما ثبتت به السنة ويجي يوم القيامة للفصل والقضاء بين العباد في كما القرآن والسنة :
{وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا}
{هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا أَن يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِّنَ الْغَمَامِ}.
-ولكل أهل بلد حكمهم الخاص بهم فمن كان عليهم ثلث الليل الأخير فهو وقت التنزل الإلهي في حقهم، ولا يقال إن الثلث الأخير لا ينقطع عن الدنيا لحظة ومعنى ذلك أنه يلزم أن يكون الوقت كله وقت تنزل فإن النبي -ﷺ- نص فقال:
«حتى ينفجر الفجر» والله لا يقاس بخلقه ولا تشبه أفعاله أفعال خلقه
{لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ}.
وقد أنكر أهل البدع نزول الرب جل وعلا، وقالوا لو اثبتنا النزول لشبهنا الله بالمخلوق لأن المخلوق ينزل والله ليس كمثله شيء.
وهذه حجة ضعيفة اضعف وأوهى من بيت العنكبوت. فإن الله تعالى أخبرنا أنه ينزل ولم يخبرنا كيف ينزل فنحن نؤمن بنزوله وإن كنا لا نعرف كيفية نزوله.
فنحن موجودون والله موجود فهل ننفي عن الله الوجود بدعوى أن ذلك يستلزم التشبيه ، ستقولون : (لا) بل له وجود يليق بجلاله ولنا وجود يليق بضعفنا ونقصنا. فيقال : كذلك فقولوا في النزول لله نزوله اللائق به كما أن لنا نزولنا الذي يلائم حالنا..
ثم إن النزول في حق المخلوقين يختلف ويتفاوت فنزول المطر غير نزول الطائرة ، ونزول الأسعار غير نزول مقدار الحب والبغض في القلب ، ونزول الضغط والسكر غير نزول الإنسان من السلم والدرج.
فهذا تفاوت عظيم في كيفية النزول بين هذه المخلوقات مع كونها كلها مخلوقة فكيف يقال إن إثبات النزول للخالق يلزم منه تشبيهه بالمخلوق.
نسأل الله تعالى أن يرزقنا الفقه في دينه والتمسك بسنة نبيه وأن يوفقنا لاغتنام أوقات التنزل الإلهي لنعمرها بالصلاة والذكر والدعاء إنه سميع مجيب.
كتبة/د.علي بن يحيي الحدادي
-حفظه الله-
🔗www.haddady.com
📲http://cutt.us/uf1Xq
•والمؤمنون يرون حقاً ربهم...
وإلى السماء بغير كيف ينزل
في الشطر الأول من البيت يقرر الناظم نظر المؤمنين لربهم في الآخرة، فإن من عقيدة أهل السنة والجماعة أن المؤمنين يرون ربهم في الجنة من فوقهم، كما قال تعالى:
{وُجُوهٌ يَوْمَئِذ نَّاضِرَةٌ*إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ}
فلما كشف عنها الحجاب ونظرت إلى ربها بعيونها التي في وجوهها ألبس الله وجوههم نضرة النعيم.
وقال تعالى عن المشركين:
{كَلَّا إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ}
فلما حجب أعداءه علمنا أنه لا يحجب أولياءه وإلا لكانوا سواء.
وقال تعالى:
{لِّلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ}
فزادهم الله على إدخالهم الجنة أن يكشف الحجاب فينظرون إليه كما ثبت في صحيح مسلم من حديث صهيب
-رضي الله عنه- .
وعن جرير بن عبد الله عن النبي
-ﷺ- أنه قال : «إنكم سترون ربكم عيانا» رواه البخاري، وفي لفظ:
(كنا عند النبي -ﷺ- ، فنظر إلى القمر ليلة – يعني البدر – فقال: «إنكم سترون ربكم، كما ترون هذا القمر، لا تضامون في رؤيته، فإن استطعتم أن لا تغلبوا على صلاة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها فافعلوا» متفق عليه.
وعن أبي هريرة -رضي الله عنه- : أن الناس قالوا: يا رسول الله هل نرى ربنا يوم القيامة؟ قال: «هل تمارون في القمر ليلة البدر ليس دونه سحاب» قالوا: لا يا رسول الله، قال: «فهل تمارون في الشمس ليس دونها سحاب» قالوا: لا، قال: «فإنكم ترونه كذلك» متفق عليه.
-ورؤية الله لا تكون إلا في الآخرة لأن الخلق في الدنيا لا يتحملون رؤيته ولذلك لما سأل موسى -عليه السلام- ربه أن يراه بين له أنه لا يستطيع أن يراه بدليل أن الجبل الصلد الصلب وهو أقوى من البشر لا يتحمل رؤية الله لو تجلى له فكيف تطيق أنت رؤيته قال تعالى:
{فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا}.
-وقد ضلت طوائف من أهل البدع فأنكرت الرؤية وردت الأحاديث وحرفت معاني الآيات والعياذ بالله فمنهم من يقول إن الله لا يرى ومنهم من يقول يرى ولكن من غير جهة وهو يلتقي مع الأول في النتيجة وهي نفي الرؤية، نعوذ بالله من الخذلان، ونسأله أن يجعلنا من أهل الجنة وأن يرزقنا لذة النظر إلى وجهه الكريم.
• ………………….. وإلى السماء بغير كيف ينزل.
تقدم شرح الشطر الأول وهو
والمؤمنون يرون حقا ربهم
-وفي الشطر الثاني يقرر صفة كريمة من صفات الله جل وعلا وهي أنه ينزل إلى السماء الدنيا ، كما جاء في الأحاديث الصحيحة الكثيرة المخرجة في الصحيحين وغيرها عن النبي
-ﷺ- أن الله تعالى ينزل كل ليلة إلى السماء الدنيا فينادي “هل من مستغفر ؟ هل من تائب؟ هل من سائل؟ هل من داع؟ حتى ينفجر الفجر” وأكثر الروايات أن النزول الإلهي يكون في الثلث الأخير وفي بعضها إذا ذهب شطر الليل.
والله -ﷻ- يفعل ما يشاء متى يشاء سبحانه فإنه ينزل إلى السماء الدنيا كما ثبتت به السنة ويجي يوم القيامة للفصل والقضاء بين العباد في كما القرآن والسنة :
{وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا}
{هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا أَن يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِّنَ الْغَمَامِ}.
-ولكل أهل بلد حكمهم الخاص بهم فمن كان عليهم ثلث الليل الأخير فهو وقت التنزل الإلهي في حقهم، ولا يقال إن الثلث الأخير لا ينقطع عن الدنيا لحظة ومعنى ذلك أنه يلزم أن يكون الوقت كله وقت تنزل فإن النبي -ﷺ- نص فقال:
«حتى ينفجر الفجر» والله لا يقاس بخلقه ولا تشبه أفعاله أفعال خلقه
{لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ}.
وقد أنكر أهل البدع نزول الرب جل وعلا، وقالوا لو اثبتنا النزول لشبهنا الله بالمخلوق لأن المخلوق ينزل والله ليس كمثله شيء.
وهذه حجة ضعيفة اضعف وأوهى من بيت العنكبوت. فإن الله تعالى أخبرنا أنه ينزل ولم يخبرنا كيف ينزل فنحن نؤمن بنزوله وإن كنا لا نعرف كيفية نزوله.
فنحن موجودون والله موجود فهل ننفي عن الله الوجود بدعوى أن ذلك يستلزم التشبيه ، ستقولون : (لا) بل له وجود يليق بجلاله ولنا وجود يليق بضعفنا ونقصنا. فيقال : كذلك فقولوا في النزول لله نزوله اللائق به كما أن لنا نزولنا الذي يلائم حالنا..
ثم إن النزول في حق المخلوقين يختلف ويتفاوت فنزول المطر غير نزول الطائرة ، ونزول الأسعار غير نزول مقدار الحب والبغض في القلب ، ونزول الضغط والسكر غير نزول الإنسان من السلم والدرج.
فهذا تفاوت عظيم في كيفية النزول بين هذه المخلوقات مع كونها كلها مخلوقة فكيف يقال إن إثبات النزول للخالق يلزم منه تشبيهه بالمخلوق.
نسأل الله تعالى أن يرزقنا الفقه في دينه والتمسك بسنة نبيه وأن يوفقنا لاغتنام أوقات التنزل الإلهي لنعمرها بالصلاة والذكر والدعاء إنه سميع مجيب.
كتبة/د.علي بن يحيي الحدادي
-حفظه الله-
🔗www.haddady.com
📲http://cutt.us/uf1Xq
PENJELASAN TENTANG AQIDAH SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH (6)
والمؤمنون يرون حقا ربهم....
وإلى السماء بغير كيف ينزل.
Dan kaum mukminin melihat Rabb mereka dengan sebenarnya....
Dan Dia turun ke langit dunia dengan tanpa kita tanyakan hakikat turunnya Allah tersebut.
Dalam baris pertama dari bait syair di atas Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menetapkan bahwasanya kaum mukminin akan melihat Rabb mereka di akhirat, maka diantara aqidah Ahlussunnah wal Jamaah adalah bahwasanya kaum mukminin akan melihat kepada Rabb mereka di Surga dari atas mereka sebagaimana Allah Taala berfirman :
وجوه يومئذ ناضرة * إلى ربها ناظرة.
"Wajah-wajah (kaum mukminin) pada hari itu (hari kiamat) berseri-seri. mereka melihat kepada Rabb mereka". (Al Qiyamah : 22-23).
Maka tatkala Allah membuka hijab (penghalang) dan mereka bisa melihat Rabb mereka dengan mata-mata mereka yang ada di wajah-wajah mereka maka Allah memberikan keindahan pada wajah-wajah mereka.
Dan Allah Taala berfirman tentang kaum musyrikin :
كلا إنهم عن ربهم يومئذ لمحجوبون.
"Sekali-kali tidak, sesungguhnya pada hari itu mereka terhalang untuk melihat Rabb mereka".
Maka tatkala Allah menghalangi musuh-musuhNya dari kalangan orang-orang kafir (untuk melihatNya) maka kita mengetahui bahwa Allah tidak akan menghalangi wali-waliNya dari kalangan kaum mukminin untuk melihat wajahNya dan kalau tidak niscaya mereka sama.
Dan Allah Taala berfirman :
للذين أحسنوا الحسنى وزيادة.
"Dan orang-orang yang berbuat ihsan dalam beribadah kepada Allah bagi mereka Surga dan tambahannya yaitu melihat wajah Allah Taala". (Yunus : 26).
Maka Allah mengaruniakan bagi mereka ganjaran yang terbaik yaitu dimasukkannya mereka ke dalam Surga dan ditambah lagi Allah akan membuka hijab sehingga mereka melihat wajahNya sebagaimana penafsiran ini datang dalam Shahih Muslim dari hadits Shuhaib radhiallahu anhu.
Dan dari Jarir bin Abdillah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إنكم سترون ربكم عيانا.
"Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian dengan mata-mata kalian".
Dan dalam lafazh lain :
Kita pernah di sisi Nabi shallallahu alaihi wasallam maka beliau melihat ke bulan pada malam purnama lalu beliau bersabda :
إنكم سترون ربكم كما ترون هذا القمر لا تضامون في رؤيته، فإن استطعتم أن لا تغلبوا على صلاة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها فافعلوا.
"Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian tidak akan mendapatkan kesulitan dalam melihatNya, maka jika kalian mampu untuk tidak terkalahkan atas shalat sebelum terbitnya matahari dan shalat sebelum terbenamnya matahari maka lakukanlah". Muttafaqun alaih.
Dan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwasanya para shahabat bertanya : wahai Rasulullah apakah kita akan melihat Rabb kita pada hari kiamat ? beliau berkata : apakah kalian ragu tentang dilihatnya bulan di malam purnama dengan tanpa adanya awan ? mereka menjawab : tidak wahai Rasulullah, beliau berkata : apakah kalian ragu tentang dilihatnya matahari tanpa adanya awan ? mereka menjawab : tidak, maka beliau bersabda : "sungguh kalian akan melihat Allah demikian (yakni dengan jelas)". Muttafaqun alaih.
Dan melihat Allah tidaklah terjadi melainkan di akhirat dikarenakan makhluk di dunia tidak akan mampu melihatNya, oleh karena inilah tatkala Musa alaihissalam meminta kepada RabbNya untuk melihatNya maka Allah menjelaskan kepadanya bahwa ia tidak akan mampu melihatNya dengan bukti bahwasanya gunung yang kuat dan ia lebih kuat daripada manusia tidak mampu melihat Allah tatkala Allah menampakkan dirinya kepada gunung tersebut sehingga bagaimana bisa engkau mampu melihatNya, Allah Taala berfirman :
فلما تجلى ربه للجبل جعله دكا.
"Maka tatkala Rabbnya menampakkan dirinya kepada gunung maka Dia jadikan gunung tersebut hancur". (Al A'raf : 143).
✔️Bersambung....
http://www.haddady.com
http://telegram.me/dinulqoyyim
والمؤمنون يرون حقا ربهم....
وإلى السماء بغير كيف ينزل.
Dan kaum mukminin melihat Rabb mereka dengan sebenarnya....
Dan Dia turun ke langit dunia dengan tanpa kita tanyakan hakikat turunnya Allah tersebut.
Dalam baris pertama dari bait syair di atas Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menetapkan bahwasanya kaum mukminin akan melihat Rabb mereka di akhirat, maka diantara aqidah Ahlussunnah wal Jamaah adalah bahwasanya kaum mukminin akan melihat kepada Rabb mereka di Surga dari atas mereka sebagaimana Allah Taala berfirman :
وجوه يومئذ ناضرة * إلى ربها ناظرة.
"Wajah-wajah (kaum mukminin) pada hari itu (hari kiamat) berseri-seri. mereka melihat kepada Rabb mereka". (Al Qiyamah : 22-23).
Maka tatkala Allah membuka hijab (penghalang) dan mereka bisa melihat Rabb mereka dengan mata-mata mereka yang ada di wajah-wajah mereka maka Allah memberikan keindahan pada wajah-wajah mereka.
Dan Allah Taala berfirman tentang kaum musyrikin :
كلا إنهم عن ربهم يومئذ لمحجوبون.
"Sekali-kali tidak, sesungguhnya pada hari itu mereka terhalang untuk melihat Rabb mereka".
Maka tatkala Allah menghalangi musuh-musuhNya dari kalangan orang-orang kafir (untuk melihatNya) maka kita mengetahui bahwa Allah tidak akan menghalangi wali-waliNya dari kalangan kaum mukminin untuk melihat wajahNya dan kalau tidak niscaya mereka sama.
Dan Allah Taala berfirman :
للذين أحسنوا الحسنى وزيادة.
"Dan orang-orang yang berbuat ihsan dalam beribadah kepada Allah bagi mereka Surga dan tambahannya yaitu melihat wajah Allah Taala". (Yunus : 26).
Maka Allah mengaruniakan bagi mereka ganjaran yang terbaik yaitu dimasukkannya mereka ke dalam Surga dan ditambah lagi Allah akan membuka hijab sehingga mereka melihat wajahNya sebagaimana penafsiran ini datang dalam Shahih Muslim dari hadits Shuhaib radhiallahu anhu.
Dan dari Jarir bin Abdillah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إنكم سترون ربكم عيانا.
"Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian dengan mata-mata kalian".
Dan dalam lafazh lain :
Kita pernah di sisi Nabi shallallahu alaihi wasallam maka beliau melihat ke bulan pada malam purnama lalu beliau bersabda :
إنكم سترون ربكم كما ترون هذا القمر لا تضامون في رؤيته، فإن استطعتم أن لا تغلبوا على صلاة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها فافعلوا.
"Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian tidak akan mendapatkan kesulitan dalam melihatNya, maka jika kalian mampu untuk tidak terkalahkan atas shalat sebelum terbitnya matahari dan shalat sebelum terbenamnya matahari maka lakukanlah". Muttafaqun alaih.
Dan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwasanya para shahabat bertanya : wahai Rasulullah apakah kita akan melihat Rabb kita pada hari kiamat ? beliau berkata : apakah kalian ragu tentang dilihatnya bulan di malam purnama dengan tanpa adanya awan ? mereka menjawab : tidak wahai Rasulullah, beliau berkata : apakah kalian ragu tentang dilihatnya matahari tanpa adanya awan ? mereka menjawab : tidak, maka beliau bersabda : "sungguh kalian akan melihat Allah demikian (yakni dengan jelas)". Muttafaqun alaih.
Dan melihat Allah tidaklah terjadi melainkan di akhirat dikarenakan makhluk di dunia tidak akan mampu melihatNya, oleh karena inilah tatkala Musa alaihissalam meminta kepada RabbNya untuk melihatNya maka Allah menjelaskan kepadanya bahwa ia tidak akan mampu melihatNya dengan bukti bahwasanya gunung yang kuat dan ia lebih kuat daripada manusia tidak mampu melihat Allah tatkala Allah menampakkan dirinya kepada gunung tersebut sehingga bagaimana bisa engkau mampu melihatNya, Allah Taala berfirman :
فلما تجلى ربه للجبل جعله دكا.
"Maka tatkala Rabbnya menampakkan dirinya kepada gunung maka Dia jadikan gunung tersebut hancur". (Al A'raf : 143).
✔️Bersambung....
http://www.haddady.com
http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
PENJELASAN TENTANG AQIDAH SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH (6) والمؤمنون يرون حقا ربهم.... وإلى السماء بغير كيف ينزل. Dan kaum mukminin melihat Rabb mereka dengan sebenarnya.... Dan Dia turun ke langit dunia dengan tanpa kita tanyakan hakikat turunnya Allah…
✔️Lanjutan....
Dan sungguh beberapa kelompok dari kalangan ahlul bida' telah sesat dalam hal ini sehingga mereka mengingkari ru'yatullah (dilihatnya Allah di akhirat) dan menolak hadits-hadits serts mentahrif makna-makna ayat-ayat Al Quran wal iyadzu billah, maka diantara mereka ada yang mengatakan bahwa Allah tidak bisa dilihat (di akhirat), dan diantara mereka ada yang mengatakan bahwa Allah dilihat namun dengan tanpa arah, dan pendapat ini sama hasilnya dengan pendapat sebelumnya yaitu meniadakan ru'yatullah, kita berlindung kepada Allah dari kesesatan dan kita memohon kepadaNya agar menjadikan kita termasuk penduduk Surga dan mengaruniai kepada kita kelezatan melihat wajah Allah yang mulia.
................وإلى السماء بغير كيف ينزل.
Dan Dia turun ke langit dunia dengan tanpa kita menanyakan hakikat sifat turun tersebut.
Telah berlalu penjelasan baris pertama yaitu
والمؤمنون يرون حقا ربهم.....
Dan dalam baris yang kedua Syaikhul Islam menetapkan sifat yang mulia bagi Allah Jalla wa Ala yaitu Allah turun ke langit dunia sebagaimana ini datang dalam hadits-hadits yang shahih yang banyak yang dikeluarkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dan selainnya dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwasanya Allah Taala turun pada setiap malam ke langit dunia lalu Dia menyeru : "apakah ada yang mau meminta ampun kepadaKu ? apakah ada yang mau bertaubat kepadaKu ? apakah ada yang mau meminta dan berdoa kepadaKu ? hingga terbit fajar".
Dan kebanyakan dari riwayat-riwayat menyebutkan bahwa turunnya Allah terjadi di sepertiga malam terakhir dan di sebagian riwayat menyebutkan bahwa itu terjadi ketika berlalu pertengahan malam.
Dan Allah Taala melakukan apa yang Dia kehendaki kapunpun yang Dia kehendaki sehingga Allah turun ke langit dunia sebagaimana yang ditetapkan dalam sunnah dan Allah datang pada hari kiamat untuk memutuskan dan menghukumi di antara hamba-hambaNya sebagaimana ditetapkan dalam Al Quran dan Sunnah, Allah Taala berfirman :
وجاء ربك والملك صفا صفا.
"Dan Rabbmu datang dan datang pula para malaikat dalam keadaan berbaris".
هل ينظرون إلا أن يأتيهم الله في ظلل من الغمام.
"Tidaklah mereka menunggu melainkan Allah mendatangi mereka (pada hari kiamat) dalam naungan awan". (Al Baqarah : 210).
Dan masing-masing penduduk suatu negeri memiliki hukum yang khusus bagi mereka sehingga penduduk negeri yang berada pada sepertiga malam terakhir maka itu adalah waktu turunnya Allah bagi mereka, dan tidak bisa dikatakan bahwa sepertiga malam terakhir tidak pernah terputus dari dunia yang maknanya mengharuskan bahwa semua waktu adalah waktu turunnya Allah dikarenakan Nabi shallallahu alaihi wasallam menyebutkan dalam sabdanya :
حتى ينفجر الفجر.
"Hingga terbit fajar".
Dan Allah tidak bisa disamakan dengan makhlukNya dan perbuatan-perbuatanNya tidak boleh diserupakan dengan perbuatan-perbuatan makhlukNya, Allah berfirman :
ليس كمثله شيء وهو السميع البصير.
"Tidak ada sesuatupun yang serupa denganNya dan Dia Maha mendengar dan Maha melihat".
Dan Ahlul bida' mengingkari turunnya Allah Jalla wa Ala dan mereka mengatakan : seandainya kita menetapkan turunnya Allah niscaya kita akan menyerupakan Allah dengan makhluk dikarenakan makhluk juga turun dalam keadaan Allah tidak ada sesuatupun yang menyerupaiNya.
Dan ini merupakan hujjah yang lemah dan lebih lemah dari rumah laba-laba, dikarenakan Allah Taala mengabarkan kepada kita bahwa Dia turun dan tidak mengabarkan kepada kita bagaimana cara Dia turun sehingga kita mengimani turunnya Allah walaupun kita tidak mengetahui bagaimana cara (hakikat) Allah turun.
Maka kita ada dan Allah ada lantas apakah kita mengingkari keberadaan Allah dengan alasan bahwa itu mengharuskan keserupaan Allah dengan makhlukNya, tentu kalian akan menjawab : tidak, bahkan Allah memiliki sifat wujud (ada) yang sesuai dengan kemuliaanNya dan kita memiliki sifat wujud (ada) yang sesuai dengan kelemahan kita dan kekurangan kita. Maka hendaklah kalian mengatakan tentang sifat turun bagi Allah bahwasanya turunnya Allah sesuai dengan keagungan Allah sebagaimana turunnya kita sesuai dengan keadaan kita.
Dan sungguh beberapa kelompok dari kalangan ahlul bida' telah sesat dalam hal ini sehingga mereka mengingkari ru'yatullah (dilihatnya Allah di akhirat) dan menolak hadits-hadits serts mentahrif makna-makna ayat-ayat Al Quran wal iyadzu billah, maka diantara mereka ada yang mengatakan bahwa Allah tidak bisa dilihat (di akhirat), dan diantara mereka ada yang mengatakan bahwa Allah dilihat namun dengan tanpa arah, dan pendapat ini sama hasilnya dengan pendapat sebelumnya yaitu meniadakan ru'yatullah, kita berlindung kepada Allah dari kesesatan dan kita memohon kepadaNya agar menjadikan kita termasuk penduduk Surga dan mengaruniai kepada kita kelezatan melihat wajah Allah yang mulia.
................وإلى السماء بغير كيف ينزل.
Dan Dia turun ke langit dunia dengan tanpa kita menanyakan hakikat sifat turun tersebut.
Telah berlalu penjelasan baris pertama yaitu
والمؤمنون يرون حقا ربهم.....
Dan dalam baris yang kedua Syaikhul Islam menetapkan sifat yang mulia bagi Allah Jalla wa Ala yaitu Allah turun ke langit dunia sebagaimana ini datang dalam hadits-hadits yang shahih yang banyak yang dikeluarkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dan selainnya dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwasanya Allah Taala turun pada setiap malam ke langit dunia lalu Dia menyeru : "apakah ada yang mau meminta ampun kepadaKu ? apakah ada yang mau bertaubat kepadaKu ? apakah ada yang mau meminta dan berdoa kepadaKu ? hingga terbit fajar".
Dan kebanyakan dari riwayat-riwayat menyebutkan bahwa turunnya Allah terjadi di sepertiga malam terakhir dan di sebagian riwayat menyebutkan bahwa itu terjadi ketika berlalu pertengahan malam.
Dan Allah Taala melakukan apa yang Dia kehendaki kapunpun yang Dia kehendaki sehingga Allah turun ke langit dunia sebagaimana yang ditetapkan dalam sunnah dan Allah datang pada hari kiamat untuk memutuskan dan menghukumi di antara hamba-hambaNya sebagaimana ditetapkan dalam Al Quran dan Sunnah, Allah Taala berfirman :
وجاء ربك والملك صفا صفا.
"Dan Rabbmu datang dan datang pula para malaikat dalam keadaan berbaris".
هل ينظرون إلا أن يأتيهم الله في ظلل من الغمام.
"Tidaklah mereka menunggu melainkan Allah mendatangi mereka (pada hari kiamat) dalam naungan awan". (Al Baqarah : 210).
Dan masing-masing penduduk suatu negeri memiliki hukum yang khusus bagi mereka sehingga penduduk negeri yang berada pada sepertiga malam terakhir maka itu adalah waktu turunnya Allah bagi mereka, dan tidak bisa dikatakan bahwa sepertiga malam terakhir tidak pernah terputus dari dunia yang maknanya mengharuskan bahwa semua waktu adalah waktu turunnya Allah dikarenakan Nabi shallallahu alaihi wasallam menyebutkan dalam sabdanya :
حتى ينفجر الفجر.
"Hingga terbit fajar".
Dan Allah tidak bisa disamakan dengan makhlukNya dan perbuatan-perbuatanNya tidak boleh diserupakan dengan perbuatan-perbuatan makhlukNya, Allah berfirman :
ليس كمثله شيء وهو السميع البصير.
"Tidak ada sesuatupun yang serupa denganNya dan Dia Maha mendengar dan Maha melihat".
Dan Ahlul bida' mengingkari turunnya Allah Jalla wa Ala dan mereka mengatakan : seandainya kita menetapkan turunnya Allah niscaya kita akan menyerupakan Allah dengan makhluk dikarenakan makhluk juga turun dalam keadaan Allah tidak ada sesuatupun yang menyerupaiNya.
Dan ini merupakan hujjah yang lemah dan lebih lemah dari rumah laba-laba, dikarenakan Allah Taala mengabarkan kepada kita bahwa Dia turun dan tidak mengabarkan kepada kita bagaimana cara Dia turun sehingga kita mengimani turunnya Allah walaupun kita tidak mengetahui bagaimana cara (hakikat) Allah turun.
Maka kita ada dan Allah ada lantas apakah kita mengingkari keberadaan Allah dengan alasan bahwa itu mengharuskan keserupaan Allah dengan makhlukNya, tentu kalian akan menjawab : tidak, bahkan Allah memiliki sifat wujud (ada) yang sesuai dengan kemuliaanNya dan kita memiliki sifat wujud (ada) yang sesuai dengan kelemahan kita dan kekurangan kita. Maka hendaklah kalian mengatakan tentang sifat turun bagi Allah bahwasanya turunnya Allah sesuai dengan keagungan Allah sebagaimana turunnya kita sesuai dengan keadaan kita.
Kemudian turunnya para makhluk berbeda-beda sehingga turunnya hujan berbeda dengan turunnya pesawat terbang, turunnya harga-harga barang berbeda dengan turunnya kadar cinta dan benci dalam hati, dan turunnya tekanan darah dan kadar gula berbeda dengan turunnya seseorang dari tangga.
Maka ini perbedaan yang besar dalam cara turun antara makhluk-makhluk ini padahal semuanya adalah makhluk lantas bagaimana bisa dikatakan bahwa menetapkan sifat turun bagi Allah berkonsekuensi penyerupaan Allah dengan makhluk ?! Kita memohon kepada Allah agar memberi kita pemahaman dalam agamanya dan berpegang teguh dengan sunnah NabiNya dan memberi taufik kepada kita untuk memanfaatkan waktu-waktu turunnya Allah untuk kita isi dengan shalat, dzikir dan doa sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengabulkan.
Ditulis oleh
Dr. Ali bin Yahya Al Haddadi hafizhahullah.
http://🔗www.haddady.com
http://telegram.me/dinulqoyyim
Maka ini perbedaan yang besar dalam cara turun antara makhluk-makhluk ini padahal semuanya adalah makhluk lantas bagaimana bisa dikatakan bahwa menetapkan sifat turun bagi Allah berkonsekuensi penyerupaan Allah dengan makhluk ?! Kita memohon kepada Allah agar memberi kita pemahaman dalam agamanya dan berpegang teguh dengan sunnah NabiNya dan memberi taufik kepada kita untuk memanfaatkan waktu-waktu turunnya Allah untuk kita isi dengan shalat, dzikir dan doa sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengabulkan.
Ditulis oleh
Dr. Ali bin Yahya Al Haddadi hafizhahullah.
http://🔗www.haddady.com
http://telegram.me/dinulqoyyim
🗒Asy Syaikh Al Allamah Ahmad bin Yahya An Najmi rahimahullah berkata :
"Sesungguhnya mencurahkan perhatian terhadap tauhid merupakan perkara yang paling penting dan paling wajib, dan meninggalkannya dan berpaling darinya dan dari mempelajarinya merupakan musibah yang paling besar, oleh karena itu maka yang wajib bagi setiap hamba untuk mempelajarinya dan mempelajari sesuatu yang bisa membatalkannya dan meniadakannya atau sesuatu yang bisa menguranginya dan mencacatinya".
📚Muqaddimah kitab Asy Syarhul Mujazul Mumahhad li Tauhidil Khaliqil Mumajjad.
http://telegram.me/dinulqoyyim
"Sesungguhnya mencurahkan perhatian terhadap tauhid merupakan perkara yang paling penting dan paling wajib, dan meninggalkannya dan berpaling darinya dan dari mempelajarinya merupakan musibah yang paling besar, oleh karena itu maka yang wajib bagi setiap hamba untuk mempelajarinya dan mempelajari sesuatu yang bisa membatalkannya dan meniadakannya atau sesuatu yang bisa menguranginya dan mencacatinya".
📚Muqaddimah kitab Asy Syarhul Mujazul Mumahhad li Tauhidil Khaliqil Mumajjad.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Audio
#دورة_العلامة_بن_عثيمين الرابعة
#جديد_التسجيلات
🔊ندوة بعنوان:
🔹سيرة العلامة محمد بن صالح العثيمين رحمه الله
🎙 للشيخين الفاضلين :
#حسين_بن_يحيى_معافا
#محمد_بن_زيد_المدخلي
-حفظهما الله ونفع بهما -
🕌ألقيت بمسجد الأوقاف بالمحلة غوان.
🗓الجمعة 22 جمادى الأولى 1441
🔗رابط الصوتية:
🔗https://c.top4top.io/m_1477frm9i0.mp3
↩ أسهم في نشر هذه الرسالة
✅ والدال على الخير كفاعله
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
📮 مجموعة زدني العلمية
🔗https://t.me/Zidni_aleilmia
#جديد_التسجيلات
🔊ندوة بعنوان:
🔹سيرة العلامة محمد بن صالح العثيمين رحمه الله
🎙 للشيخين الفاضلين :
#حسين_بن_يحيى_معافا
#محمد_بن_زيد_المدخلي
-حفظهما الله ونفع بهما -
🕌ألقيت بمسجد الأوقاف بالمحلة غوان.
🗓الجمعة 22 جمادى الأولى 1441
🔗رابط الصوتية:
🔗https://c.top4top.io/m_1477frm9i0.mp3
↩ أسهم في نشر هذه الرسالة
✅ والدال على الخير كفاعله
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
📮 مجموعة زدني العلمية
🔗https://t.me/Zidni_aleilmia
SILSILAH SOAL-JAWAB TENTANG MANHAJ (15)
🗒Pertanyaan : bagaimana pendapat engkau wahai Fadhilatusy Syaikh tentang orang yang mengambil ijazah hadits dari seorang yang beraqidah Shufiyyah atau Asy'ariyyah atau Khawarij ?
🔖Jawaban Asy Syaikh Al Allamah Rabi' bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah :
"Aku tidak memandang (bolehnya) hal ini untuk diriku, dan aku nasehatkan kepada setiap orang yang menghormati manhaj salaf agar ia tidak menghinakan manhaj salaf dengan mendatangi mereka".
🔉Kaset berjudul Al Mauqifus Shahih min Ahlil Bida'.
ما رأي فضيلتكم فيمن يأخذ إجازة في الحديث من صوفي أو أشعري في العقيدة أو خارجي؟
الجواب
أنا لا أرى هذا لنفسي، وأنصح كل من يحترم المنهج السلفي أن لا يهين المنهج السلفي باللجوء إلى هؤلاء.
[شريط بعنوان:الموقف الصحيح من أهل البدع]
http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=34&id=724
http://telegram.me/dinulqoyyim
🗒Pertanyaan : bagaimana pendapat engkau wahai Fadhilatusy Syaikh tentang orang yang mengambil ijazah hadits dari seorang yang beraqidah Shufiyyah atau Asy'ariyyah atau Khawarij ?
🔖Jawaban Asy Syaikh Al Allamah Rabi' bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah :
"Aku tidak memandang (bolehnya) hal ini untuk diriku, dan aku nasehatkan kepada setiap orang yang menghormati manhaj salaf agar ia tidak menghinakan manhaj salaf dengan mendatangi mereka".
🔉Kaset berjudul Al Mauqifus Shahih min Ahlil Bida'.
ما رأي فضيلتكم فيمن يأخذ إجازة في الحديث من صوفي أو أشعري في العقيدة أو خارجي؟
الجواب
أنا لا أرى هذا لنفسي، وأنصح كل من يحترم المنهج السلفي أن لا يهين المنهج السلفي باللجوء إلى هؤلاء.
[شريط بعنوان:الموقف الصحيح من أهل البدع]
http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=34&id=724
http://telegram.me/dinulqoyyim
SILSILAH SOAL-JAWAB TENTANG MANHAJ (16)
🗒Pertanyaan : Siapakah para ulama yang engkau nasehatkan kami untuk mengambil ilmu dari mereka terutama di kota Riyadh ?
🔖Jawaban Asy Syaikh Al Allamah Rabi' bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah :
"Di sisi kalian insyaAllah banyak dari para ulama yang mulia diantaranya adalah Al Mufti (Syeikh Abdul Aziz Alusy Syaikh), Syeikh Al Ghudayyan, Syaikh Al Fauzan, Syeikh Shalih Alusy Syaikh, dan (sebagaimana dalam pribahasa arab) penduduk Makkah lebih mengerti tentang bukit-bukit daerahnya, kalian dari kota Riyadh lebih mengerti tentang ulama Riyadh, bisa jadi disana para ulama yang nama-nama mereka terluput dari benakku, barakallahu fiikum, dan para ulama yang kalian kenal dan kalian pandang berjalan di atas manhaj salafus shalih".
🔉Kaset berjudul Sabilun Nashri wat Tamkin.
من هم العلماء الذين تنصحوننا بالأخذ عنهم لا سيما في مدينة الرياض؟
الجواب
عندكم إن شاء الله كثير من العلماء الأفاضل منهم المفتي والشيخ الغديان والشيخ الفوزان والشيخ صالح آل الشيخ، وأهل مكة أدرى بشعابها أنتم من الرياض وأعرف بأهل الرياض، قد يكون هناك أناس تغيب أسماؤهم عن ذهني، بارك الله فيكم، ومن تعرفون ممن ترون أنه يسير على منهج السلف الصالح.
[شريط بعنوان: سبيل النصر والتمكين]
http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=34&id=479
http://telegram.me/dinulqoyyim
🗒Pertanyaan : Siapakah para ulama yang engkau nasehatkan kami untuk mengambil ilmu dari mereka terutama di kota Riyadh ?
🔖Jawaban Asy Syaikh Al Allamah Rabi' bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah :
"Di sisi kalian insyaAllah banyak dari para ulama yang mulia diantaranya adalah Al Mufti (Syeikh Abdul Aziz Alusy Syaikh), Syeikh Al Ghudayyan, Syaikh Al Fauzan, Syeikh Shalih Alusy Syaikh, dan (sebagaimana dalam pribahasa arab) penduduk Makkah lebih mengerti tentang bukit-bukit daerahnya, kalian dari kota Riyadh lebih mengerti tentang ulama Riyadh, bisa jadi disana para ulama yang nama-nama mereka terluput dari benakku, barakallahu fiikum, dan para ulama yang kalian kenal dan kalian pandang berjalan di atas manhaj salafus shalih".
🔉Kaset berjudul Sabilun Nashri wat Tamkin.
من هم العلماء الذين تنصحوننا بالأخذ عنهم لا سيما في مدينة الرياض؟
الجواب
عندكم إن شاء الله كثير من العلماء الأفاضل منهم المفتي والشيخ الغديان والشيخ الفوزان والشيخ صالح آل الشيخ، وأهل مكة أدرى بشعابها أنتم من الرياض وأعرف بأهل الرياض، قد يكون هناك أناس تغيب أسماؤهم عن ذهني، بارك الله فيكم، ومن تعرفون ممن ترون أنه يسير على منهج السلف الصالح.
[شريط بعنوان: سبيل النصر والتمكين]
http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=34&id=479
http://telegram.me/dinulqoyyim
PERINGATAN TENTANG BAHAYA KAUM KHAWARIJ TERORIS (1)
1⃣
🎙Fadhilatusy Syaikh Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah berkata :
"Wahai hamba-hamba Allah ! kita pada hari ini akan membicarakan tentang sekelompok orang dari jenis manusia seperti kita namun mereka adalah manusia srigala, mereka adalah syaithan-syaithan bertubuh manusia, mereka mengaku memiliki keshalihan, rasa takut kepada Allah dan semangat untuk menerapkan syariat Allah padahal mereka adalah manusia yang paling jauh dari pengakuan tersebut ; mereka adalah "Khawarij Teroris" yang melakukan teror dan memberikan rasa takut terhadap manusia dan terhadap negeri-negeri dan mereka melakukan pengrusakan pada negeri-negeri serta memperburuk citra islam disebabkan apa yang mereka lakukan berupa kerusakan, pembunuhan, peledakan dan pembakaran.
🔗Kaum teroris tersebut tidak semata-mata sebagai para penjahat dan para pembunuh saja, namun mereka juga memiliki pemikiran menyimpang dan aqidah yang rusak serta memiliki rencana-rencana jahat serta jaringan-jaringan yang tidak pernah berakhir, bahkan mereka terus-menerus melancarkan rencana-rencana jahat mereka dan kerusakan mereka di muka bumi, oleh karena inilah Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh mereka dan memerangi mereka serta tidak membiarkan mereka dan urusan untuk memerangi mereka diserahkan kepada penguasa".
🔉Khutbah berjudul At Tahdzir minal Khawarijil Irhabiyyin.
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
═══ 🕋 ﷽ 🕋 ═══
🗞📂 سلسلة فوائد الخطب المنبرية 🗞📂
1⃣
🎙قال شيخنا العلامة أحمد بن عمر بازمول - حفظه الله - :
📍عباد الله ! سنقف اليوم مع أناسٍ من بني جلدتنا ولكنهم ذئابٌ بشرية ، هم شياطين في جثمان إنس ، يَدَّعُون الصلاح والخوف من الله والحرص على تطبيق شرع الله وهم أبعد الناس عمَّا يَدَّعُونه ؛ إنهم " الخوارج الإرهابيون " الذين أَرهبُوا وخَوَّفُوا العباد والبلاد ودمَّرُوا البلاد وأساءُوا إلى سمعة الإسلام بما قاموا به من فسادٍ وقتلٍ وتفجيرٍ وإحراق
🔗 وهؤلاء الإرهابيون ليسوا مجرد مجرمين قتلة فقط ؛ لكنهم أصحاب فكرٍ منحرف وعقيدةٌ فاسدة وتخطيطاتٌ وتنظيماتٌ لا انتهاء لهم ، بل هم مستمرون في تخطيطاتهم وإفسادهم في الأرض ، ولذلك أمر النبي – صلى الله عليه وسلم – بقتلهم وقتالهم وعدم تركهم وأَمرُهم لولي الأمر .
📚 #خطبة_بعنوان " التحذير من الخوارج الإرهابيين "
🔈
https://soundcloud.com/radiosunnah/alkhawarij
🖌#سلسلة_فوائد_الخطب_المنبرية 📚
https://t.me/meerathnabawee
https://bit.ly/2zcKpFc
🚫 لا يسمح بحذف رابط القناة أو تغيير أي شيء في المنشور
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
===≠==================
http://telegram.me/dinulqoyyim
1⃣
🎙Fadhilatusy Syaikh Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah berkata :
"Wahai hamba-hamba Allah ! kita pada hari ini akan membicarakan tentang sekelompok orang dari jenis manusia seperti kita namun mereka adalah manusia srigala, mereka adalah syaithan-syaithan bertubuh manusia, mereka mengaku memiliki keshalihan, rasa takut kepada Allah dan semangat untuk menerapkan syariat Allah padahal mereka adalah manusia yang paling jauh dari pengakuan tersebut ; mereka adalah "Khawarij Teroris" yang melakukan teror dan memberikan rasa takut terhadap manusia dan terhadap negeri-negeri dan mereka melakukan pengrusakan pada negeri-negeri serta memperburuk citra islam disebabkan apa yang mereka lakukan berupa kerusakan, pembunuhan, peledakan dan pembakaran.
🔗Kaum teroris tersebut tidak semata-mata sebagai para penjahat dan para pembunuh saja, namun mereka juga memiliki pemikiran menyimpang dan aqidah yang rusak serta memiliki rencana-rencana jahat serta jaringan-jaringan yang tidak pernah berakhir, bahkan mereka terus-menerus melancarkan rencana-rencana jahat mereka dan kerusakan mereka di muka bumi, oleh karena inilah Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh mereka dan memerangi mereka serta tidak membiarkan mereka dan urusan untuk memerangi mereka diserahkan kepada penguasa".
🔉Khutbah berjudul At Tahdzir minal Khawarijil Irhabiyyin.
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
═══ 🕋 ﷽ 🕋 ═══
🗞📂 سلسلة فوائد الخطب المنبرية 🗞📂
1⃣
🎙قال شيخنا العلامة أحمد بن عمر بازمول - حفظه الله - :
📍عباد الله ! سنقف اليوم مع أناسٍ من بني جلدتنا ولكنهم ذئابٌ بشرية ، هم شياطين في جثمان إنس ، يَدَّعُون الصلاح والخوف من الله والحرص على تطبيق شرع الله وهم أبعد الناس عمَّا يَدَّعُونه ؛ إنهم " الخوارج الإرهابيون " الذين أَرهبُوا وخَوَّفُوا العباد والبلاد ودمَّرُوا البلاد وأساءُوا إلى سمعة الإسلام بما قاموا به من فسادٍ وقتلٍ وتفجيرٍ وإحراق
🔗 وهؤلاء الإرهابيون ليسوا مجرد مجرمين قتلة فقط ؛ لكنهم أصحاب فكرٍ منحرف وعقيدةٌ فاسدة وتخطيطاتٌ وتنظيماتٌ لا انتهاء لهم ، بل هم مستمرون في تخطيطاتهم وإفسادهم في الأرض ، ولذلك أمر النبي – صلى الله عليه وسلم – بقتلهم وقتالهم وعدم تركهم وأَمرُهم لولي الأمر .
📚 #خطبة_بعنوان " التحذير من الخوارج الإرهابيين "
🔈
https://soundcloud.com/radiosunnah/alkhawarij
🖌#سلسلة_فوائد_الخطب_المنبرية 📚
https://t.me/meerathnabawee
https://bit.ly/2zcKpFc
🚫 لا يسمح بحذف رابط القناة أو تغيير أي شيء في المنشور
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
===≠==================
http://telegram.me/dinulqoyyim
SoundCloud
خطبة الجمعة | التحذير من الخوارج الإرهابيين | لفضيلة الشيخ أحمد بازمول حفظه الله
www.radiosunna.com | موقع إذاعة السنة
https://t.me/radiosunna | قناة إذاعة السنة
http://bit.ly/sunnapp | التطبيق
https://linktr.ee/ahmadbazmool
40 kbps
https://t.me/radiosunna | قناة إذاعة السنة
http://bit.ly/sunnapp | التطبيق
https://linktr.ee/ahmadbazmool
40 kbps
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
═══ 🕋 ﷽ 🕋 ═══
🗞📂 سلسلة فوائد الخطب المنبرية 🗞📂
2⃣
🎙قال شيخنا العلامة أحمد بن عمر بازمول - حفظه الله - :
▪والاسم الشرعي لهؤلاء الإرهابيين هو " الخوارج " ، وسُمُّوا بالخوارج لأن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال عن قائدهم الأول : ( يَخْرُجُ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا ) ؛ أي من جنسه وأشكاله ، وذلك كما قال أبو سعيدٍ الخدري – رضي الله عنه – قال : ( قَامَ رَجُلٌ غَائِرُ العَيْنَيْنِ ، مُشْرِفُ الوَجْنَتَيْنِ ، نَاشِزُ الجَبْهَةِ ، كَثُّ اللِّحْيَةِ ، مَحْلُوقُ الرَّأْسِ ، مُشَمِّرُ الإِزَارِ ، فَقَالَ الرَّجلُ لِلرَّسُولِ – صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : يَا رَسُولَ اللهِ اِتَّقِ اللهَ ! فَقَالَ النَّبِيُّ – صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : " وَيْلَكَ ! أَوَلَسْتُ أَحَقَّ أَهْلِ الأَرْضِ أَنْ يَتَّقِيَ اللَّهَ ؟ " ، قَالَ أَبُو سَعِيدٍ : ثُمَّ وَلَّى الرَّجُلُ - أي ذهب - ، فقَالَ خَالِدُ بْنُ الوَلِيدِ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ! أَلَا أَضْرِبُ عُنُقَهُ ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : " إِنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا قَوْمٌ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ رَطْبًا لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ - أي لا ينتفعون به ولا يفقهون معانيه ولا يعملون به ، بل هم أعداءٌ لكتاب الله - عز وجل - - فَقَالَ : " رَطْبًا لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، لَئِنْ أَدْرَكْتُهُم لَأَقْتُلَنَّهُم قَتْلَ عَادٍ " ) .
🖇 تأملوا – بارك الله فيكم – !كيف أن النبي – صلى الله عليه وسلم – يقول في هؤلاء الخوارج المفسدين أنه إذا أدركهم : " لَيَقتلنَّهم قَتْلَ ثَمُود " وفي رواية : " قَتْلَ عَادٍ " ، قال أهل العلم : " هؤلاء الخوارج العلاج الصحيح لهم الإبادة - أن يُقتلوا - ؛ لأنهم يرون أنفسهم هم المؤمنون وغيرهم هم الكفار " ، ولذلك قال ابن كثيرٍ- رحمه الله تعالى - في " البداية والنهاية " عن هؤلاء الخوارج : " أنهم إذا تَسلَّطوا في الأرض لا يَدَعون شيخًا ولا امرأةً ولا طفلًا ولا رجلًا إلا قتلوه ؛ لأنهم يرون أنفسهم أنهم هم المؤمنون وغيرهم هم الكفار " ؛ لذلك النبي – صلى الله عليه وسلم – يقول في شأنهم : ( لَأَقْتُلَنَّهُم قَتْلَ عَادٍ ) وَ( قَتْلَ ثَمُودٍ ) ؛ أي الإبادة .
🖇 وتأملوا كيف أن ذاك الخارجي الأول يصف النبي – صلى الله عليه وسلم – بالظلم حين قسمة الغنائم فيقول له : " اِتَّقِ الله ! " ، ولذلك هؤلاء يصفون الحكام بالظلم ويصفون الحكام بالجَوْر ، فإذا كانوا يرون النبي ظالمًا فما بالنا فما بالنا بمن بعدهم .
📚 #خطبة_بعنوان " التحذير من الخوارج الإرهابيين "
🔈
https://soundcloud.com/radiosunnah/alkhawarij
🖌#سلسلة_فوائد_الخطب_المنبرية 📚
https://t.me/meerathnabawee
https://bit.ly/2zcKpFc
🚫 لا يسمح بحذف رابط القناة أو تغيير أي شيء في المنشور
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
===≠==================
https://t.me/meerathnabawee/6662
═══ 🕋 ﷽ 🕋 ═══
🗞📂 سلسلة فوائد الخطب المنبرية 🗞📂
2⃣
🎙قال شيخنا العلامة أحمد بن عمر بازمول - حفظه الله - :
▪والاسم الشرعي لهؤلاء الإرهابيين هو " الخوارج " ، وسُمُّوا بالخوارج لأن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال عن قائدهم الأول : ( يَخْرُجُ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا ) ؛ أي من جنسه وأشكاله ، وذلك كما قال أبو سعيدٍ الخدري – رضي الله عنه – قال : ( قَامَ رَجُلٌ غَائِرُ العَيْنَيْنِ ، مُشْرِفُ الوَجْنَتَيْنِ ، نَاشِزُ الجَبْهَةِ ، كَثُّ اللِّحْيَةِ ، مَحْلُوقُ الرَّأْسِ ، مُشَمِّرُ الإِزَارِ ، فَقَالَ الرَّجلُ لِلرَّسُولِ – صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : يَا رَسُولَ اللهِ اِتَّقِ اللهَ ! فَقَالَ النَّبِيُّ – صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : " وَيْلَكَ ! أَوَلَسْتُ أَحَقَّ أَهْلِ الأَرْضِ أَنْ يَتَّقِيَ اللَّهَ ؟ " ، قَالَ أَبُو سَعِيدٍ : ثُمَّ وَلَّى الرَّجُلُ - أي ذهب - ، فقَالَ خَالِدُ بْنُ الوَلِيدِ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ! أَلَا أَضْرِبُ عُنُقَهُ ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : " إِنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا قَوْمٌ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ رَطْبًا لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ - أي لا ينتفعون به ولا يفقهون معانيه ولا يعملون به ، بل هم أعداءٌ لكتاب الله - عز وجل - - فَقَالَ : " رَطْبًا لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، لَئِنْ أَدْرَكْتُهُم لَأَقْتُلَنَّهُم قَتْلَ عَادٍ " ) .
🖇 تأملوا – بارك الله فيكم – !كيف أن النبي – صلى الله عليه وسلم – يقول في هؤلاء الخوارج المفسدين أنه إذا أدركهم : " لَيَقتلنَّهم قَتْلَ ثَمُود " وفي رواية : " قَتْلَ عَادٍ " ، قال أهل العلم : " هؤلاء الخوارج العلاج الصحيح لهم الإبادة - أن يُقتلوا - ؛ لأنهم يرون أنفسهم هم المؤمنون وغيرهم هم الكفار " ، ولذلك قال ابن كثيرٍ- رحمه الله تعالى - في " البداية والنهاية " عن هؤلاء الخوارج : " أنهم إذا تَسلَّطوا في الأرض لا يَدَعون شيخًا ولا امرأةً ولا طفلًا ولا رجلًا إلا قتلوه ؛ لأنهم يرون أنفسهم أنهم هم المؤمنون وغيرهم هم الكفار " ؛ لذلك النبي – صلى الله عليه وسلم – يقول في شأنهم : ( لَأَقْتُلَنَّهُم قَتْلَ عَادٍ ) وَ( قَتْلَ ثَمُودٍ ) ؛ أي الإبادة .
🖇 وتأملوا كيف أن ذاك الخارجي الأول يصف النبي – صلى الله عليه وسلم – بالظلم حين قسمة الغنائم فيقول له : " اِتَّقِ الله ! " ، ولذلك هؤلاء يصفون الحكام بالظلم ويصفون الحكام بالجَوْر ، فإذا كانوا يرون النبي ظالمًا فما بالنا فما بالنا بمن بعدهم .
📚 #خطبة_بعنوان " التحذير من الخوارج الإرهابيين "
🔈
https://soundcloud.com/radiosunnah/alkhawarij
🖌#سلسلة_فوائد_الخطب_المنبرية 📚
https://t.me/meerathnabawee
https://bit.ly/2zcKpFc
🚫 لا يسمح بحذف رابط القناة أو تغيير أي شيء في المنشور
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
===≠==================
https://t.me/meerathnabawee/6662
SoundCloud
خطبة الجمعة | التحذير من الخوارج الإرهابيين | لفضيلة الشيخ أحمد بازمول حفظه الله
www.radiosunna.com | موقع إذاعة السنة
https://t.me/radiosunna | قناة إذاعة السنة
http://bit.ly/sunnapp | التطبيق
https://linktr.ee/ahmadbazmool
40 kbps
https://t.me/radiosunna | قناة إذاعة السنة
http://bit.ly/sunnapp | التطبيق
https://linktr.ee/ahmadbazmool
40 kbps
PERINGATAN TENTANG BAHAYA KAUM KHAWARIJ TERORIS (2)
2⃣
✔️Fadhilatusy Syaikh Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah berkata :
"Dan nama secara syariat bagi kaum teroris tersebut adalah Al Khawarij, mereka dinamakan dengan nama Khawarij (orang-orang yang keluar) dikarenakan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda tentang pimpinan mereka yang pertama : "akan keluar dari jenis orang ini", sebagaimana hadits ini datang dari Abu Said Al Khudri radhiallahu anhu ia berkata : Tiba-tiba berdirilah seseorang, matanya cekung, pipinya menonjol, dahinya nonong, jenggotnya lebat, kepalanya gundul, dan sarungnya tersampir, ia mengatakan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam : "Wahai Rasulullah, bertaqwalah kepada Allah !", maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : "celaka engkau ! bukankah aku penduduk bumi yang paling bertakwa kepada Allah ?", berkata Abu Said : kemudian laki-laki tersebut pergi, maka Khalid ibnul Walid berkata : "wahai Rasulullah bolehkah saya penggal leher orang ini ?", maka Nabi shallallahu alaihi wasallam menjawab : "sesungguhnya akan keluar dari jenis orang ini suatu kaum yang mereka membaca kitabullah namun tidak melewati kerongkongan mereka -yakni mereka tidak bisa mengambil manfaat dari Al Quran dan tidak memahami makna-maknanya serta tidak mengamalkannya bahkan mereka merupakan musuh bagi Al Quran- , mereka keluar dari agama sebagaimana panah tembus dari hewan sasarannya, jika aku menjumpai mereka niscaya aku akan membunuh mereka sebagaimana terbunuhnya kaum Aad".
🖇Perhatikanlah -baarakallahu fiikum- bagaimana Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda tentang kaum Khawarij jika beliau menjumpai mereka : "aku akan membunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Tsamud", dan dalam riwayat yang lain : "seperti terbunuhnya kaum Aad", para ulama berkata : cara menangani mereka yang benar adalah dibinasakan atau dibunuh; dikarenakan mereka memandang diri-diri merekalah yang beriman dan selain mereka adalah kafir.
Oleh karena inilah Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam Al Bidayah wan Nihayah tentang kaum Khawarij : "bahwasanya mereka jika menguasai suatu negeri maka mereka tidak akan membiarkan orang lanjut usia, perempuan, anak kecil dan laki-laki dewasa melainkan mereka membunuhnya; dikarenakan mereka memandang diri-diri mereka sebagai kaum mukminin dan selain mereka adalah kuffar".
🖇Dan perhatikanlah bagaimana orang pertama dari kaum khawarij di masa Nabi shallallahu alaihi wasallam menyifati Nabi shallallahu alaihi wasallam sebagai orang yang zhalim ketika beliau membagi-bagikan ghanimah (harta rampasan perang) lalu ia berkata kepada beliau : "bertakwalah engkau kepada Allah !", oleh karena inilah mereka menyifati para penguasa sebagai para penguasa yang zhalim, maka jika mereka memandang Nabi shallallahu alaihi wasallam sebagai orang yang zhalim lantas bagaimana dengan keadaan kita ?!".
📚Khutbah berjudul At Tahdzir minal Khawarijil Irhabiyyin.
https://soundcloud.com/radiosunnah/alkhawarij
http://telegram.me/dinulqoyyim
2⃣
✔️Fadhilatusy Syaikh Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah berkata :
"Dan nama secara syariat bagi kaum teroris tersebut adalah Al Khawarij, mereka dinamakan dengan nama Khawarij (orang-orang yang keluar) dikarenakan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda tentang pimpinan mereka yang pertama : "akan keluar dari jenis orang ini", sebagaimana hadits ini datang dari Abu Said Al Khudri radhiallahu anhu ia berkata : Tiba-tiba berdirilah seseorang, matanya cekung, pipinya menonjol, dahinya nonong, jenggotnya lebat, kepalanya gundul, dan sarungnya tersampir, ia mengatakan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam : "Wahai Rasulullah, bertaqwalah kepada Allah !", maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : "celaka engkau ! bukankah aku penduduk bumi yang paling bertakwa kepada Allah ?", berkata Abu Said : kemudian laki-laki tersebut pergi, maka Khalid ibnul Walid berkata : "wahai Rasulullah bolehkah saya penggal leher orang ini ?", maka Nabi shallallahu alaihi wasallam menjawab : "sesungguhnya akan keluar dari jenis orang ini suatu kaum yang mereka membaca kitabullah namun tidak melewati kerongkongan mereka -yakni mereka tidak bisa mengambil manfaat dari Al Quran dan tidak memahami makna-maknanya serta tidak mengamalkannya bahkan mereka merupakan musuh bagi Al Quran- , mereka keluar dari agama sebagaimana panah tembus dari hewan sasarannya, jika aku menjumpai mereka niscaya aku akan membunuh mereka sebagaimana terbunuhnya kaum Aad".
🖇Perhatikanlah -baarakallahu fiikum- bagaimana Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda tentang kaum Khawarij jika beliau menjumpai mereka : "aku akan membunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Tsamud", dan dalam riwayat yang lain : "seperti terbunuhnya kaum Aad", para ulama berkata : cara menangani mereka yang benar adalah dibinasakan atau dibunuh; dikarenakan mereka memandang diri-diri merekalah yang beriman dan selain mereka adalah kafir.
Oleh karena inilah Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam Al Bidayah wan Nihayah tentang kaum Khawarij : "bahwasanya mereka jika menguasai suatu negeri maka mereka tidak akan membiarkan orang lanjut usia, perempuan, anak kecil dan laki-laki dewasa melainkan mereka membunuhnya; dikarenakan mereka memandang diri-diri mereka sebagai kaum mukminin dan selain mereka adalah kuffar".
🖇Dan perhatikanlah bagaimana orang pertama dari kaum khawarij di masa Nabi shallallahu alaihi wasallam menyifati Nabi shallallahu alaihi wasallam sebagai orang yang zhalim ketika beliau membagi-bagikan ghanimah (harta rampasan perang) lalu ia berkata kepada beliau : "bertakwalah engkau kepada Allah !", oleh karena inilah mereka menyifati para penguasa sebagai para penguasa yang zhalim, maka jika mereka memandang Nabi shallallahu alaihi wasallam sebagai orang yang zhalim lantas bagaimana dengan keadaan kita ?!".
📚Khutbah berjudul At Tahdzir minal Khawarijil Irhabiyyin.
https://soundcloud.com/radiosunnah/alkhawarij
http://telegram.me/dinulqoyyim
SoundCloud
خطبة الجمعة | التحذير من الخوارج الإرهابيين | لفضيلة الشيخ أحمد بازمول حفظه الله
www.radiosunna.com | موقع إذاعة السنة
https://t.me/radiosunna | قناة إذاعة السنة
http://bit.ly/sunnapp | التطبيق
https://linktr.ee/ahmadbazmool
40 kbps
https://t.me/radiosunna | قناة إذاعة السنة
http://bit.ly/sunnapp | التطبيق
https://linktr.ee/ahmadbazmool
40 kbps