BBG Al-ilmu
883 subscribers
27 photos
5 videos
3 files
405 links
Menebar cahaya sunnah, group medsos berawal dari grup bbm Al-ilmu
Download Telegram
g sesuai dengan kemampuannya.

Diantara cara-cara dakwah kepada agama Allah agar meraih pahala yang besar yang bisa mengalir sampai hari Kiamat adalah sebagaimana berikut ini:

1. Berdakwah secara langsung di hadapan manusia di dalam masjid, sekolah/pesantren, rumah, tempat kerja, atau selainnya.

2. Berdakwah kepada agama Allah melalui media massa cetak dan elektronik, dan cara pertama dan kedua ini hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang sudah memiliki ilmu dan pemahaman yang benar tentang agama Islam. Adapun orang yang tidak memiliki ilmu agama, maka dilarang keras terjun ke medan dakwah karena ia akan lebih banyak merusak keadaan umat Islam.

3. Membiayai dan menfasilitasi aktifitas dakwah tauhid dan sunnah, membagi-bagikan/menghadiahkan buku-buku/buletin dakwah/majalah Islam/VCD dakwah atau selainnya. Dan ini bisa dilakukan oleh orang-orang yang diberi kelapangan rezeki oleh Allah.

4. Membuat peraturan dan perundang-undangan tentang Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar yang diterapkan dan diwajibkan kepada pemerintah dan rakyat. Dan cara ini bisa dilakukan oleh penguasa atau pemerintah Muslim.

Demikian beberapa pelajaran penting dan faedah ilmiyah yang dapat kami simpulkan dari hadits ini. Semoga dapat dipahami dan menjadi ilmu yang bermanfaat. Wallahu a’lam bish-showab. Wabillahi At-Taufiq.

#GRUP WA & BB MAJLIS HADITS

(*) Blog Dakwah Sunnah, KLIK:
https://abufawaz.wordpress.com/2013/04/07/keutamaan-mengajak-orang-lain-kepada-ilmu-agama-dan-kebaikan/
pelajaran penting dan faedah ilmiyah yang dapat dipetik dari hadits ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. Dan semoga Allah Ta’ala memberikan Taufiq dan bimbingan-Nya kpd kita semua agar dapat menjalankan setiap amal ibadah yang mendatangkan pahala besar dan keridhaan-Nya, serta menyelamatkan kita dari segala keburukan dan kebinasaan di dunia dan akhirat. Amiin.

#Grup WA dan BB Majlis Hadits, chat room Kajian Hadits SHOHIH.

(*) Blog Dakwah Kami (Pesantren Islam Al-Ittiba' Klaten) KLIK:
https://abufawaz.wordpress.com/2014/09/18/keutamaan-sholat-berjamaah-selama-40-hari-berturut-turut-tanpa-terlewatkan-takbirotul-ihrom-bersama-imam
(*) Masalah 335: BENARKAH BERSENTUHAN KULIT DENGAN WANITA ATAU LAWAN JENIS MEMBATALKAN WUDHU?

» Tanya:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Mau tanya nih…sah gak sih..kalo dah wudhu trus bersentuhan kulit dgn istri secara tidak sengaja??? Karena ada yg mengatakan boleh, dan ada jg yg mengatakan tidak boleh? Mana yg benar ya?

»» Jawab:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillah. Dalam masalah ini para ulama fiqih memang berselisih pendapat menjadi bbrpa pendapat, karena mereka berbeda penafsiran thdp firman Allah yg berbunyi: (Au Laamastumun-Nisaa’) di dlm surat An-Nisaa’: 43, n surat Al-Maaidah: 6).

Ada yg menafsirkan dengan jima’ (menyetubuhi istri), n ada pula yg menafsirkannya dengan hanya bersentuhan dengan tangan. Diantara pendapat2 tsb adalah sbb:

1. Abu Hanifah berpendapat bahwa seorang laki2 yg bersentuhan atau bercumbu dengan istri tanpa melakukan jima’ (senggama) TIDAK MEMBATALKAN wudhu, kecuali jika dzakar (kemaluan)nya ereksi (maaf, bahasa Jawa: ngacceng), maka wudhunya BATAL.

2. Imam Malik n imam Ahmad berpendapat bahwa seorang laki2 yg bersentuhan dengan wanita (istri ataupun bukan) dengan adanya nafsu syahwat menyebabkan wudhunya BATAL.

3. Imam Asy-Syafi’i berpendapat bahwa seorang laki2 yg bersentuhan langsung dengan (kulit) seorang wanita dengan nafsu syahwat ataupun tidak, sengaja ataupun tidak sengaja, menyebabkan wudhunya BATAL, kecuali jika wanita tsb adalah mahromnya.

(*) PENDAPAT YANG ROJIH:
Pendapat yg rojih (kuat n benar) di dlm masalah ini adalah bahwa bersentuhan dengan lawan jenis apakah ia termasuk mahrom atau bukan, dengan sengaja ataupun tanpa sengaja, dengan nafsu syahwat maupun tanpa syahwat TIDAK MEMBATALKAN WUDHU, kecuali jika sentuhan itu menyebabkan keluarnya madzi atau mani, maka wudhunya bataL.

Dalilnya, hadits yg diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (setelah berwudhu), beliau menciumi sebagian istrinya, lalu beliau pergi (ke masjid) utk sholat tanpa mengulangi wudhu beliau.”

(Hadits SHOHIH. Diriwayatkan oleh Abu Daud no.178-180, At-Tirmidzi no.86, An-Nasai I/104, dan selainnya. Dan hadits ini dinyatakan SHOHIH oleh syaikh Al-Albani di dlm Shohih Al-Jami’ IV/273).

Demikian jawaban yg dapat kami sampaikan. Smg mudah dipahami n menjadi ilmu yg bermanfaat. Wallahu a’lam bish-showab. Wabillahi at-Taufiq.

(Dijawab oleh Muhammad Wasitho Abu Fawaz)

#Grup Majlis Hadits, chat room Tanya Jawab.

WA/LINE: +6282225243444

(*) Blog Dakwah Kita (Pesantren Islam Al Ittiba Klaten) KLIK:
https://abufawaz.wordpress.com/2014/07/15/benarkah-bersentuhan-kulit-dengan-wanita-atau-lawan-jenis-membatalkan-wudhu/
(*) KEUTAMAAN SHOLAT TARAWIH BERDASARKAN HADITS-HADITS SHOHIH (*)

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Bismillah. Sholat Tarawih merupakan salah satu amal ibadah yang Allah syari’atkan bagi para hamba-Nya di bulan suci Romadhon. Dan hukum sholat Tarawih adalah SUNNAH sebagaimana yang disepakati oleh para ulama.

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Yang dimaksud dengan Qiyamu Romadhon adalah sholat Tarawih, dan para ulama telah bersepakat bahwa sholat Tarawih itu hukumnya mustahab (sunnah/dianjurkan).” (Lihat Syarh Shohih Muslim VI/282, Dan kitab Al-Majmu’ III/526).

#Keutamaan Sholat Tarawih

Pada beberapa Waktu yang lalu, kami telah menposting hadits PALSU tentang keutamaan sholat Tarawih Dari malam pertama hingga malam ketiga puluh (terakhir) dari bulan Romadhon. Maka pada kesempatan ini kami akan menyebutkan keutamaan sholat Tarawih berdasarkan hadits-hadits yang SHOHIH dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

»1. Keutamaan Pertama:

Allah Ta’ala akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu bagi siapa saja yang melakukan sholat Tarawih dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dan ridho Allah semata. Bukan karena riya’ dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar amal kebaikannya oleh orang lain).

Hal ini berdasarkan hadits SHOHIH berikut ini:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم : « مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ »

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa melakukan Qiyam Romadhon (yakni sholat malam pada bulan Romadhon) karena iman dan mengharap pahala dan ridho Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. al-Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).

» Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Yang dimaksud Qiyam Romadhon adalah sholat Tarawih.”

» Ibnul Mundzir rahimahullah menerangkan berdasarkan nash (tekstual) hadits ini bahwa yang dimaksud “pengampunan terhadap dosa-dosa yang telah lalu dalam hadits ini adalah bisa mencakup dosa besar dan dosa kecil."

Sedangkan imam An Nawawi mengatakan bahwa yang dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah khusus untuk dosa-dosa kecil saja. Karena dosa-dosa besar tidaklah diampuni dengan sebab melakukan amal-amal sholih, akan tetapi hanya dengan melakukan Taubat Nasuha, yakni taubat yang sempurna.

»2. Keutamaan Kedua:

Barangsiapa melaksanakan sholat Tarawih berjama'ah bersama imam hingga selesai, maka akan dicatat baginya pahala seperti orang yang melakukan Qiyamul Lail semalam penuh.

Hal ini berdasarkan Hadits Shohih berikut ini:

Dari Abu Dzar rdhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda:

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

“Sesungguhnya barangsiapa yang sholat (Tarawih) bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala Qiyamul Lail satu malam penuh.” (HR. An-Nasai no.1605, At-Tirmidzi no.806, Ibnu Majah no.1327, dan selainnya. Dan hadits ini dinyatakan SHOHIH oleh At-Tirmidzi dan Syaikh al-Albani dalam Irwa’ Al-Gholil no. 447).

Demikian keutamaan sholat Tarawih berdasarkan hadits-hadits Shohih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Semoga Allah Ta’ala memberikan Taufiq dan pertolongan-Nya kepada kita semua untuk dapat istiqomah dalam melaksanakan sholat Tarawih dan ibadah lainnya di bulan Romadhon dan di bulan-bulan setelahnya. Amiin.
(Klaten, 1 Romadhon 1437 H / 6 Juni 2016 M)

#GRUP MAJLIS HADITS
WA/LINE: +6282225243444

(*) Blog Dakwah Kita (Pesantren Islam Al-Ittiba' Klaten) KLIK:
https://abufawaz.wordpress.com/2013/07/15/keutamaan-sholat-tarawih-berdasarkan-hadits-hadits-shohih/
(*) HUKUM SHOLAT TARAWIH DENGAN NGEBUT TANPA THUMAKNINAH (TENANG DALAM GERAKAN SHOLAT) (*)

«Masalah nomor. 408»

» Tanya:
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
‘afwan ustadz, mohon waktunya lagi ustadz untuk pertanyaan dari member grup bb al ilmu berikut ini.
‎​بارك الله فيكم
Tim Tanya-Jawab BBG Al-Ilmu

(Penanya akhwat)
Afwan kalau masjid di sekeliling rumah jumlah rakaatnya ada 23 rakaat tapi gak tuma’ninah bagaimana ya hukum sholat tarawihnya ?…soalnya masjid yang banyak mayoritas ahlus sunnahnya susah disini.

»» Jawab:
وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillah. Mengerjakan sholat fardhu ataupun sholat sunnah seperti sholat sunnah Rowatib, Tarawih, Tahajjud, Witir, Dhuha, dan selainnya TANPA Thuma'ninah, maka hukum sholatnya TIDAK SAH (Batal), karena Thuma’ninah merupakan salah satu rukun sholat.

Hal ini berdasarkan perintah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada seseorang yang melakukan sholat dengan cara yang tidak benar dan tanpa thuma'ninah di dalamnya agar ia mengulangi kembali sholatnya:

إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا…

Artinya: “Jika engkau hendak mengerjakan sholat, maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat al-Quran yang mudah bagimu. Kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan tuma'ninah, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud dengan tuma'ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk sampai benar-benar duduk dengan tuma'ninah, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud, Kemudian lakukan seperti itu pada seluruh sholatmu.” (HR. Imam Al-Bukhari no.757 dan Muslim no.397 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu).

Demikian jawaban yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish-showab. Wabillahi at-Taufiq. (Klaten, 3 Romadhon 1437 H).

»Dijawab oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

#GRUP MAJLIS HADITS
WA/LINE: +6282225243444

(*) Blog Dakwah Kita (Pesantren Islam Al-Ittiba' Klaten) KLIK:

https://abufawaz.wordpress.com/2014/07/11/hukum-sholat-tarawih-dengan-ngebut-tanpa-thumakninah/
(*) HUKUM WANITA MUSLIMAH MINUM OBAT PENCEGAH HAIDH KETIKA PUASA ROMADON, MANASIK HAJI DAN UMROH (*)

«Masalah nomor.353»

» Tanya:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dari member Grup Majlis Hadits Akhwat 7: Apakah boleh makan obat penunda haid, supaya bisa ibadah puasa penuh di bulan Ramadhan, dan agar bisa menunaikan manasik haji dan umroh dengan sempurna dan pada waktunya ? Mohon dalilnya.
جَزَاكِ اللّهُ خَيْرًا

»» Jawab:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillah. Mayoritas ulama berpendapat bahwa hal tersebut hukumnya BOLEH, namun dengan beberapa syarat, diantaranya:

1. Obat penunda haidh tersebut terbuat dari bahan-bahan yang halal. Adapun jika obat tersebut terbuat dari bahan-bahan yang haram seperti minyak atau daging babi atau selainnya, maka hukumnya HARAM.

2. Obat penunda haidh tersebut tidak menimbulkan mudhorot (bahaya) bagi wanita yang meminumnya, seperti terjadinya gangguan kesuburan pada rahim, atau melemahnya kekebalan tubuh, dan lain sebagainya.

3. Adanya izin dan ridho dari suami jika ia telah berkeluarga.

» Dalil yg melandasi bolehnya hal tersebut, ialah sebuah atsar yang diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur dari Abdullah bin Umar bin Khoththob radhiyallahu anhuma, bahwa ia pernah ditanya tentang hukum seorang wanita yang membeli (dan minum) obat pencegah haidh.” Maka beliau berpendapat bahwa hal tersebut tidak apa-apa (yakni BOLEH).

Hanya saja dalam masalah ini syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rahimahullah berpendapat bahwa yang lebih utama bagi wanita muslimah adalah tidak meminum obat pencegah haidh baik ketika ia puasa Romadhon, ataupun menunaikan manasik haji dan umroh, agar ia berjalan sesuai dengan ketentuan (takdir) Allah Ta’ala pada para wanita.

Demikian jawaban yang dapat kami sampaikan. Semoga mudah dipahami dan menjadi ilmu yang bermanfaat. Wallahu a’lam bish-showab. Wabillahi at-Taufiq. (Klaten, 4 Romadhon 1437 H).

»Dijawab oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

#GRUP MAJLIS HADITS
WA/LINE: +6282225243444

(*) Blog Dakwah Kita (Pesantren Islam Al Ittiba Klaten) KLIK:

https://abufawaz.wordpress.com/2013/07/14/hukum-wanita-muslimah-minum-obat-pencegah-haidh-ketika-puasa-romadon-manasik-haji-dan-umroh/
(*) BENARKAH WANITA HAMIL DAN MENYUSUI YANG TIDAK PUASA DI BULAN ROMADHON HANYA WAJIB BAYAR FIDYAH TANPA QODHO’ PUASA? (*)

(Masalah no.409)

» Tanya:

Pertanyaan dari member BB Grup al-ilmu 350:
1. Ada teman yg bertanya tahun kmrn dia tdk puasa krn hamil dan belum bayar fidiyah, apa masih bisa bayar fidyah tahun ini? Dan utk utang puasa apakah sdh terlunasi dgn fidyah itu ataw harus bayar puasa yg kmrn?

2. Kalo ada wanita hamil dan menyusui tidak puasa Ramadan, untuk gantinya bayar fidyah aja atau harus qodho’ puasa jg. شُكْرًا أُسْتَاذُ atas jawabannya.

»»Jawab:

Bismillah. Iya, dia masih bisa bayar Fidyah skrg, karena menurut pendapat yg nampak Rojih (kuat dan benar) di kalangan para ulama sunnah, seperti Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma dan syaikh Al-Albani rahimahullah bahwa wanita hamil dan menyusui yg mengkhawatirkan keselamatan dan kesehatan janin dan anak susuannya BOLEH untuk TIDAK PUASA di bulan Romadhon, dan ia hanya berkewajiban membayar fidyah kepada orang faqir miskin, dan Tidak Wajib meng-Qodho’ (melunasi utang) puasanya.

Adapun jumlah fidyah ialah setengah sho’ atau sekitar 1,5 kg makanan pokok utk setiap hari ia tidak puasa.

» Hal ini berdasarkan hadits riwayat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إن الله وضع عن المسافر شطر الصلاة ، وعن المسافر والحبلى والمرضع الصوم

Artinya: “Sesungguhnya Allah telah menggugurkan dari seorang musafir separuh (kewajiban) sholat (yg 4 roka’at menjadi 2 roka’at saja, pent), dan dari seorang musafir, wanita hamil dan menyusui (kewajiban) puasa.”. (Diriwayatkan oleh Ahmad IV/347, dan ‘Abd bin Humaid di dlm Al-Muntakhob no.430, dan dinyatakan SHOHIH oleh syaikh Al-Albani rahimahullah).

» Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dalam (menafsirkan) firman Allah:

وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ

“Bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa), maka hendaknya mereka membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.”

Beliau (Ibnu Abbas) berkata: “Ayat ini adalah dispensasi untuk orang tua renta, baik laki-laki maupun wanita yang sudah tidak kuasa berpuasa, agar mereka berbuka, lalu memberi makan kepada orang miskin sebagai pengganti setiap harinya. Demikian juga bagi wanita hamil dan menyusui, Abu Dawud berkata, maksudnya jika mereka khawatir kepada (kesehatan) anaknya (terganggu), maka dia boleh berbuka (puasa).” (HR. Abu Daud, no. 1947, dan dinyatakan SHOHIH oleh syaikh Al-Albani dalam kitab Irwa’ul-Gholil, IV/18, 25).

» Dan diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa ia pernah memerintahkan seorang wanita hamil agar berbuka puasa (yakni tidak puasa Romadhon) seraya berkata: “Keadaanmu sekarang ini seperti seorang lansia yg tidak mampu puasa, maka berbukalah dan berilah makanan setiap hari setengah sho’ gandum.” (Isnadnya SHOHIH. Dikeluarkan oleh Abdurrazzaq no.7567, dan Ad-Daruquthi II/206, dan ia menshohihkannya).

» Dan diriwayatkan dari Nafi’ rahimahullah (seorang tabi’in), ia berkata: “Dahulu putri Ibnu Umar yg sedang hamil mengalami kehausan yg sangat di bulan Romadhon, maka Ibnu Umar menyuruhnya agar berbuka puasa dan memberi makan kpd orang miskin utk setiap hari (yg mana ia tidak puasa padanya, pent).” (Isnadnya SHOHIH. Dikeluarkan oleh Ad-Daruquthni II/207. Dan disebutkan oleh syaikh Al-Albani di dlm Irwa’ul Gholil IV/20).

Demikian jawaban yg dapat kami sampaikan. Smg mudah dipahami dan menjadi tambahan ilmu yg bermanfaat. Wallahu a’lam bish-showab. Wabillahi at-Taufiq. (Klaten, 11 Romadhon 1437 H).

#GRUP MAJLIS HADITS
WA/LINE: 082225243444
PIN BB:

(*) Blog Dakwah Kita (Pesantren Islam Al Ittiba Klaten) KLIK:

https://abufawaz.wordpress.com/2014/07/03/wanita-hamil-dan-menyusui-yang-tidak-puasa-di-bulan-romadhon-hanya-wajib-bayar-fidyah-tanpa-lunasi-utang-puasa/
(*) MERAIH KEUTAMAAN AMALAN DI HARI JUMAT (*)

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Bismillah. Hari Jumat merupakan hari yang agung dan memiliki banyak keistimewaan, diantaranya:

1. Hari Jumat merupakan hari raya pekanan umat Islam.

2. Pada hari Jumat Allah ciptakan nabi Adam ‘alaihis-salaam.

3. Pada hari Jumat, nabi Adam ‘alaihis-salaam dimasukkan oleh Allah ke dalam surga. Dan pada hari Jumat pula nabi Adam ‘alaihis-salaam dikeluarkan dari surga.

4. Pada hari Jumat Kiamat akan terjadi.

5. Hari Jumat merupakan hari penghapusan dosa-dosa bagi setiap muslim yang bertakwa kepada Allah.

6. Di penghujung hari Jumat, yaitu sesudah sholat Ashar hingga menjelang Maghrib terdapat waktu mustajabah untuk berdoa.

●» Di hari Jumat yang agung ini Allah mensyari’atkan amalan-amalan yg mulia dan memiliki keutamaan.

1. KEUTAMAAN MEMBACA SURAT AL-KAHFI PADA MALAM DAN HARI JUMAT.

» KLIK: https://abufawaz.wordpress.com/2011/12/09/hadits-hadits-shohih-tentang-keutamaan-surat-al-kahfi-الأحاديث-الصحيحة-في-فضل-سور/

2. KEUTAMAAN SHOLAWAT DAN CARA MEMBACANYA YANG BENAR SESUAI TUNTUNAN NABI shallallahu alaihi wasallam.

» KLIK: https://abufawaz.wordpress.com/2012/10/12/keagungan-membaca-sholawat-kepada-nabi-muhammad-berdasarkan-hadits-hadits-shohih/

3. KEUTAMAAN ORANG MUSLIM YANG MENINGGAL DUNIA PADA HARI ATAU MALAM JUMAT.

» KLIK: https://abufawaz.wordpress.com/2013/04/27/keutamaan-orang-muslim-yang-meninggal-dunia-pada-hari-atau-malam-jumat/

4. HADITS PALSU TENTANG KEUTAMAAN ZIARAH KUBUR ORANG TUA PADA HARI JUMAT

» KLIK: https://abufawaz.wordpress.com/2012/01/19/hadits-hadits-palsu-tentang-keutamaan-menziarahi-kuburan-orang-tua-dan-kerabat-pada-hari-jumat/

5. ANCAMAN KERAS BAGI LELAKI MUSLIM YANG MENINGGALKAN SHOLAT JUMAT TANPA ALASAN SYAR’I

» KLIK: https://abufawaz.wordpress.com/2014/03/28/ancaman-keras-bagi-yang-meninggalkan-sholat-jumat/

#GRUP MAJLIS HADITS
WA/LINE: 082225243444
BB: 27F0CD30

(*) Blog Pesantren Islam Al-Ittiba' Klaten KLIK:

https://abufawaz.wordpress.com
(*) Masalah 417: HUKUM MENJAMAK SHOLAT JUMAT DENGAN SHOLAT ASHAR

»Tanya:
Assalamualaikum. Boleh tdk hkmnya shalat jumat dijamak dgn shalat ashar? mhn penjelasannya. trims.

»Jawab:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillah. Menurut fatwa syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah dan juga madzhab Hanbali bahwa hal tsb TIDAK BOLEH, karena tidak ada satu pun hadits shohih yg menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menjamak sholat Jumat dgn Ashar, baik dlm keadaan mukim maupun safar. Bahkan beliau (syaikh Bin Baz rahimahullah) mengatakan dlm fatwanya, ‘barangsiapa melakukan jamak antara sholat Jumat dengan sholat Ashar, maka hendaknya ia mengulangi sholat Ashar pd waktunya’.

» Jadi, bagi seorang muslim yg melakukan safar pd siang hari jumat, jika ia ingin melakukan jamak antara 2 sholat, maka hendaknya ia menetapkan niat sholat Dhuhur, baik ia sholat sendirian, atau berjama’ah dengan sesama musafir, atau ia bermakmum di belakang imam sholat Jumat, lalu stlh itu ia berdiri lagi utk melakukan sholat Ashar secara Qoshor.

» Hal ini BOLEH dilakukan karena sholat Jumat tidak wajib bagi musafir, dan jg dikarenakan bolehnya terjadi perbedaan niat sholat antara imam n makmum menurut pendapat sbgn ulama fiqih.

Demikian jawaban yg dapat kami sampaikan. Smg mudah dipahami n menjadi ilmu yg bermanfaat. Wallahu a’lam bish-showab. Wabillahi at-Taufiq.

»»Dijawab oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

#GRUP MAJLIS HADITS
WA/LINE: 082225243444

(*) Blog Dakwah Sunnah (Pesantren Islam Al Ittiba' Klaten) KLIK:

Http://abufawaz.wordpress.com
dicintai dan diridhoi-Nya.” (Lihat Thobaqot Al-Hanabilah I/345).

Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yg saling mencintai dan melindungi karena Allah dan di Jalan Allah. Dan semoga Allah menganugerahkan kepada kita semua Husnul Khotimah (akhir hidup yang baik). Amiin.

#GRUP MAJLIS HADITS
WA/LINE: 082225243444

(*) Blog Dakwah Sunnah (Pesantren Islam Al Ittiba Klaten), KLIK:

https://abufawaz.wordpress.com/2014/12/29/cintailah-ahlus-sunnah-dan-berlemah-lembutlah-kepada-mereka/
(*) Rahasia Perkataan Ulama As-Salafus Sholih Lebih Bermanfaat Daripada Perkataan Kita (*)

ﻗﻴﻞ *ﻟﺤﻤﺪﻭﻥ ﺑﻦ ﺃﺣﻤﺪ - ﺭﺣﻤﻪ الله - :*
*ﻣﺎ ﺑﺎﻝ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺃﻧﻔﻊُ ﻣﻦ ﻛﻼﻣﻨﺎ ؟!*
ﻗﺎﻝ: « ﻷﻧَّﻬﻢ *ﺗﻜﻠﻤﻮﺍ:*
*ﻟﻌﺰِّ ﺍﻹﺳﻼﻡ ، ﻭﻧﺠﺎﺓ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ،ﻭﺭﺿﺎ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ .*
ﻭﻧﺤﻦ *ﻧﺘﻜﻠﻢُ:*
*ﻟﻌﺰ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ، ﻭﻃﻠﺐ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ، ﻭﺭﺿﺎ ﺍﻟﺨﻠﻖ !* ».
[ *«ﺻﻔﺔ ﺍﻟﺼﻔﻮﺓ»* (4 /122) ]

» Ada seseorang bertanya kepada Hamdun bin Ahmad rahimahullah, "Mengapa Ucapan-ucapan Ulama As-Salafus Sholih Lebih Bermanfaat daripada Ucapan Kita?"

»» Beliau jawab: "Sebabnya, karena (niat dan tujuan) mereka berkata adalah demi mewujudkan kemuliaan Islam, keselamatan jiwa mereka, dan meraih keridhoan Allah yang Maha Pengasih.

Sedangkan (niat dan tujuan) kita berbicara adalah demi mewujudkan kemuliaan diri kita sendiri, mencari kepentingan dunia, dan meraih keridhoan manusia."

(Lihat kitab Shifatu Ash-Shofwah karya Imam Ibnul Jauzi, juz.IV hal.122).

Demikian faedah ilmiah dan mau'izhoh hasanah yg dpt kami sampaikan pada pagi hari ini.

Semoga Allah memberikan taufiq dan kemudahan kepada kita semua agar senantiasa istiqomah dalam mempelajari dan mengamalkan syari'at-Nya serta mengajarkannya dengan niat ikhlas karena Allah semata dan sesuai Sunnah Nabi-Nya hingga akhir hayat. Amiin. (Jakarta, 10 Muharram 1438 H)

#GRUP MAJLIS HADITS
WA/LINE: 082225243444

Twitter@mwasitho

(*) Blog Dakwah Sunnah (Pesantren Islam Al Ittiba' Klaten) KLIK:

https://abufawaz.wordpress.com/2016/10/11/rahasia-perkataan-ulama-as-salafus-sholih-lebih-bermanfaat-daripada-perkataan-kita/

BBG Al-ilmu http://telegram.me/alilmu
ُّ :"أَسْلَمْتَ عَلَى مَا سَلَفَ مِنْ خَيْرٍ

Dari Hakim bin Hizam, ia berkata: ”Wahai Rasulullah, apakah engkau
memandang perbuatan-perbuatan baik yang aku lakukan sewaktu masa jahiliyah (kafir), seperti: shodaqoh, membebaskan budak atau silaturahim tetap mendapat pahala?” Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: ”Engkau telah masuk Islam beserta semua amal kebaikanmu yang terdahulu.” (HR. Al-Bukhari, Kitab Zakat, nomor. 1436. Lihat juga hadits nomor. 2220, 2538, 5992).

4. Islam menjadi sebab terhindarnya seorang hamba dari siksa api neraka.

Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:

عَنْ أَنَسٍ قَالَ: كَانَ غُلاَمٌ يَهُودِيٌّ يَخْدُمُ النَّبِيَّ فَمَرِضَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ يَعُودُهُ، فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ
فَقَالَ لَهُ : ((أَسْلِمْ)) فَنَظَرَ إِلَى أَبِيْهِ وَ هُوَ عِنْدَهُ
فَقَالَ لَهُ : أطِعْ أَبَا الْقَاسِمْ فَأَسْلَمَ فَخَرَجَ النَّبِيُّ
وَهُوَ يَقُولُ : (الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْقَذَهُ مِنَ النَّارِ ))

Dari Anas radhiyallahu anhu, ia berkata : "Ada seorang anak Yahudi yang selalu membantu Nabi shallallahu alaihi wasallam, kemudian ia sakit. Maka Nabi datang menjenguknya, lalu beliau duduk di dekat kepalanya, seraya mengatakan: ”Masuklah ke dalam agama Islam,” maka anak Yahudi itu melihat ke bapaknya yang berada di sisinya, maka bapaknya berkata kepadanya: ”Taatilah (perintah) Abul Qasim (yakni Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam).” Maka anak itu akhirnya masuk Islam. Kemudian Nabi shallallahu alaihi wasallam keluar, seraya mengucapkan: ”Segala puji hanya milik Allah yang telah menyelamatkannya dari siksa api neraka.” (HR. Al-Bukhari, hadits nomor. 1356 n 5657).

Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"...إِنَّهُ لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلاَّ نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ وَإِنَّ اللهَ لَيُؤَيِّدُ هَذَا الدِّيْنَ بِالرَّجُلِ الْفَاجِرِ "

Artinya: "...Sesungguhnya tidak akan masuk surga, melainkan jiwa yg beragama Islam. Dan sesungguhnya (bisa saja) Allah menolong agama ini dengan orang-orang fajir (orang muslim yang melakukan dosa-dosa namun dosa itu tidak menyebabkannya keluar dari Islam)." (HR. Al-Bukhari, Kitab Jihad, hadits nomor. 3062 dan 4203; dan Muslim, I/105 nomor. 111).

5. Kemenangan, kesuksesan dan kemuliaan yang hakiki hanya terdapat dalam agama Islam.

Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو ابْن الْعَاصِ, أَنَّ رَسُولَ اللهِ قَالَ :"قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ "

Artinya: Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah bersabda: ”Sungguh telah beruntung orang yang masuk Islam dan diberi rizki yang cukup. Dan Allah memberikan kepadanya sifat Qona'ah (selalu merasa cukup dan puas) atas rizki yang ia terima." (HR. Muslim dalam Kitab Zakat, Juz II/730, hadits nomor. 1054).

Umar bin Khathab radhiyallahu anhu berkata: ”Kami adalah suatu kaum yang telah dimuliakan oleh Allah dengan (memeluk) agama Islam. Maka, apabila kami mencari
kemuliaan dengan selain cara-cara Islam, niscaya Allah akan menghinakan kami.” (Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, I/62. Dan ia berkata: "(Hadits ini) Shahih." Dan imam Adz-Dzahabi menyepakatinya).

Demikianlah beberapa keistimewaan dan keindahan agama Islam yang akan diraih oleh seorang hamba di dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Semoga Allah memberikan taufiq dan pertolongan-Nya kepada kita semua agar selalu istiqomah dan konsekuen dalam mempelajari dan memegang teguh ajaran agama Islam yang murni ini hingga akhir hayat. Dan semoga Allah membebaskan kita semua dari siksaan api Neraka, dan memasukkan kita ke dalam Surga-Nya yg hakiki nan abadi. Amiin.

#GRUP MAJLIS HADITS
WA/LINE: 082225243444

(*) Blog Dakwah Sunnah (Pesantren Islam Al Ittiba' Klaten, Jawa Tengah) KLIK:

Http://abufawaz.wordpress.com
n apa-apa yang dicintai dan diridhoi-Nya.” (Lihat Thobaqot Al-Hanabilah I/345).

Semoga Allah menganugerahkan kepada kita semua Husnul Khotimah (akhir hidup yang baik). Amiin. (Solo, 20 Januari 2017)

(Atsar-atsar di atas dinukil dan diterjemahkan oleh Muhammad Wasitho Abu Fawaz dari Link ini: http://www.sahab.net/forums/?showtopic=38999)

#GRUP MAJLIS HADITS

WA/LINE: 082225243444

(*) Blog Dakwah Sunnah (Pesantren Islam Al-Ittiba' Klaten Jawa Tengah) KLIK:

Http://abufawaz.wordpress.com

FB: Muhammad Wasitho
IG : muhammad_wasitho
(*) BEGINILAH SIKAP TAWADHU' (RENDAH HATI) YANG BENAR KEPADA SESAMA MUSLIM (*)

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Bismillah. Bakr bin Abdullah rahimahullah berkata:

» "Jika engkau melihat orang yang lebih tua darimu, maka katakanlah (di dalam dirimu): "Dia telah mendahuluiku dalam memeluk agama Islam dan melakukan amal sholih. Oleh karenanya, dia lebih baik dariku."

» Jika engkau melihat orang yang lebih muda darimu, maka katakanlah (di dalam dirimu); "Aku telah mendahuluinya dengan perbuatan dosa dan maksiat. Oleh karenanya, dia lebih baik dariku."

» Jika engkau melihat teman-temanmu memuliakan dan menghormatimu, maka katakanlah (di dalam dirimu); "Mereka telah melakukan suatu nikmat."

» Dan Jika engkau melihat kekurangan atau kelalaian dari mereka terhadap dirimu, maka katakanlah (di dalam dirimu); "Hal ini disebabkan dosa yang aku lakukan." (Lihat 'Uyuunu Al-Akbaar, karya Ibnu Qutaibah, I/267).

Inilah wasiat mulia dari seorang ulama sunnah kepada kita semua, yaitu agar kita senantiasa bersikap tawadhu' (rendah hati) dan tidak merasa lebih mulia, sombong dan bangga diri di hadapan orang lain dengan kekayaan, kedudukan dan jabatan yang tinggi, popularitas, kecantikan atau ketampanan, banyaknya ilmu dan amal, atau banyaknya pengikut kita. Karena semakin seorang hamba bersikap tawadhu', maka semakin tinggi derajatnya di hadapan Allah dan di hadapan manusia.

» Di dalam hadits yang shohih, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ

Artinya: "Dan tidaklah seseorang bersikap tawadhu' karena Allah, melainkan Allah akan meninggikan derajatnya." (HR. Muslim no.2588)

Al-Qodhi Iyadh rahimahullah berkata: "Di dalam hadits tersebut terkandung dua makna, yaitu:
(Pertama) : Bahwa Allah Ta'ala memberikan kepadanya kedudukan yang tinggi di dunia sebagai balasan atas sikap tawadhu'nya karena Allah.
(Kedua) : Peninggian derajat merupakan pahala baginya di akhirat sebagai balasan atas sikap tawadhu'nya itu." (Lihat Syarah Shohih Muslim karya Al-Qodhi Iyadh VIII/599).

Demikian Faedah dan Mau'izhoh Hasanah yang dapat kami sampaikan pada pagi hari ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. (Kualalumpur, 25 Januari 2017)

#GRUP MAJLIS HADITS
WA/LINE: 082225243444

(*) Blog Dakwah Sunnah (Pesantren Islam Al-Ittiba' Klaten Jawa Tengah) KLIK:

http://abufawaz.wordpress.com
(*) JANGAN BELAJAR ILMU AGAMA KEPADA AHLI BID'AH DAN PENGEKOR HAWA NAFSU (*)

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

عن أبي أمية الجمحي أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ” إِنَّ مِنْ أَشْرِاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُلْتَمَسَ الْعِلْمُ عِنْدَ الْأَصَاغِرِ “.

» Dari Abu Umayyah Al-Jumahi radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah ilmu agama diambil dan dipelajari dari orang-orang kecil (yakni ahli bid’ah, pent).”. (Dikeluarkan oleh Abdullah bin Al-Mubarok di dalam kitab Az-Zuhd hal.61, al-Lalaka’i, dan al-Khothib al-Baghdadi. Dan dinyatakan SHOHIH oleh Syaikh al-Albani di dalam Shohih al-Jami’ ash-Shoghir, no. 2203, dan Silsilatu Al-Ahadits Ash-Shohihah II/316, dan Syaikh Salim al-Hilali dalam kitab Hilyatul ‘Alim, hal. 81).

» Umar bin Khoththob radhiyallahu ‘anhu berkata: “Agama Islam ini akan rusak jika ilmu agama diambil dan dipelajari dari “Wong Cilik”. Dan baiknya (urusan dan keadaan) umat Islam bilamana ilmu agama dipelajari dari orang besar (maksudnya para ulama sunnah yang paham ttg agama Islam dengan baik dan benar, pent).”

(Dikeluarkan oleh Qosim bin Ashbag di dalam kitab Mushonnaf-nya dengan sanad yang Shohih sebagaimana dinyatakan oleh AL-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolani di dalam Fathul Bari I/201-202).

» Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya kalian senantiasa dalam keadaan baik selagi kalian menuntut ilmu agama dari orang-orang besar (yakni para Ulama Ahlus Sunnah). Namun, jika kalian belajar ilmu agama pada orang-orang kecil (maksudnya: Ahli Bid’ah), maka (yang akan terjadi) Wong Cilik membodoh-bodohkan orang besar (Ulama Sunnah).”. (Lihat Jami’ Bayan Al-‘Ilmi, I/159).

» Abdullah bin Al-Mubarok rahimahullah pernah ditanya: “Siapakah orang-orang kecil (Wong Cilik) itu?” Beliau menjawab: “Yaitu Orang-orang yang berbicara (tentang perkara agama) dengan akal pikiran mereka. Adapun Ash-Shoghir (Wong Cilik dlm hal usia dan badan, pent) yang meriwayatkan (ilmu dan hadits) dari Al-Kabir (orang besar, yakni Ahlus Sunnah), maka dia bukanlah termasuk Ash-Shoghir (Ahli Bid’ah).”. (Lihat Jami’ Bayanil ‘ilmi, karya Ibnu Abdil Barr, hlm. 246).

» Di dalam riwayat lain, Imam Abdullah bin Al-Mubarok juga mengatakan: “(Yang dimaksud) Wong Cilik ialah golongan Ahli Bid’ah”. (Riwayat Al-Lalaka’i, I/85).

» Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah –seorang ulama Saudi, anggota Komisi Fatwa Saudi Arabia- berkata: “Waspadalah terhadap Abu Jahal (bapak dan dedengkot kebodohan), yaitu ahli bid’ah, yang tertimpa penyimpangan aqidah, diselimuti oleh awan khurafat; dia menjadikan hawa nafsu sebagai hakim (penentu keputusan) dengan menyebutnya dengan kata “akal”; dia menyimpang dari dalil syar’i (wahyu Allah berupa Al-Qur’an dan Hadits Shohih, pent), padahal bukankah akal itu hanya ada dalam nash? Dia memegangi dalil yang Dho’if (lemah) dan menjauhi yang Shohih. Mereka juga dinamakan ahli syubuhat (orang-orang yang memiliki dan menebar kerancauan pemikiran) dan ahlul ahwa’ (orang-orang yang mengikuti kemauan hawa nafsu). Oleh karena itulah Ibnul Mubarok menamakan ahli bid’ah dengan Ash-Shoghir (Wong Cilik).” (Lihat Hilyatu Tholibil ‘Ilmi, hal. 39, karya Syaikh Bakr Abu Zaid).

Demikianlah penjelasan para ulama as-salafus sholih tentang betapa besar bahaya “Wong Cilik” dijadikan sebagai pemimpin agama dan guru ngaji bagi Islam dan kaum muslimin. semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin. (Madinah Nabawiyyah, 30 Januari 2017).

#GRUP MAJLIS HADITS

WA/LINE: 082225243444

FB: Muhammad Wasitho

FP: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

IG: muhammad_wasitho

(*) Blog Dakwah Sunnah (Pondok Pesantren Islam AL-ITTIBA' Klaten Jawa Tengah) KLIK:

https://abufawaz.wordpress.com
ada yang akan menyembah engkau di muka bumi ini.”

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terus melantunkan doa seraya membentangkan kedua tangan beliau menghadap ke kiblat hingga selempangnya jatuh, maka datanglah Abu Bakar mengambil selempang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan meletakkannya di atas pundaknya dan menjaganya dari belakang dan berkata: "Wahai Nabi Allah, doa engkau kepada Tuhanmu sudah cukup, karena Dia pasti akan mewujudkan apa yang Dia janjikan untukmu.”
(HR. Muslim III/1383 no.1763, dari Umar bin Khoththob radhiyallahu anhu)

» Demikian pula Nabi Ayub 'alaihissalam, ia menggunakan senjata doa ketika mengalami berbagai macam cobaan, terisolir dari manusia, tidak ada lagi yang menyayanginya selain istrinya sendiri, dalam kondisi seperti itu ia tetap bersabar dan mengharap ridho Allah, dan ketika cobaan itu telah berlarut lama, ia berdoa:

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ (83) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ (84)

“Dan (ingatlah kisah Nabi) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang”. Maka Kami pun memperkenankan seruan (doa)nya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah”.
(QS: Al-Anbiya’ : 83-84)

5. Doa dapat menghilangkan kegelisahan dan kesedihan, menjadikan hati lapang, dan mempermudah urusan.

Dalam berdoa, seorang hamba bermunajat kepada Tuhannya, mengakui kelemahan dan ketidak berdayaannya, mengungkapkan rasa butuhnya kepada Pencipta dan Pemiliknya, doa juga sarana untuk menghindari murka Allah Ta’ala, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبْ عَلَیْهِ

“Barang siapa tidak mau meminta kepada Allah, niscaya Dia akan marah kepadanya.”
(HR. Ahmad II/442 no.9699, dan At-Tirmidzi V/456 no.3373, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Dan dihasankan syaikh Al-Albani)

Alangkah indahnya ungkapan seorang penyair:

Janganlah engkau meminta manusia satu kebutuhan,

Mintalah kepada yang pintu-Nya tak pernah tertutup.

Allah marah jika engkau tidak meminta-Nya,

Sedang manusia justru marah ketika diminta.

6. Doa juga menjadi senjata bagi orang-orang yang terzholimi (teraniaya), ia adalah tempat berlindung bagi orang-orang lemah yang putus harapan, tertutup segala pintu di hadapannya.

Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan:

“Apakah engkau meremehkan doa dan memandangnya sepele,

Padahal engkau tidak tahu apa yang diperbuat doa.

Ia adalah anak panah-anak panah malam yang tak kan meleset,

Akan tetapi ia memiliki masa dan masa itu ada penghujungnya”.

Demikian pelajaran yang dapat kami sampaikan pada pagi hari ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. Dan semoga kita semakin semangat untuk memperbanyak doa, memohon segala kebaikan di dunia dan akhirat hanya kepada Allah yang Maha Kaya lagi Maha Mampu atas segala sesuatu. Amiin.

(Mekkah Mukarramah, 2 Januari 2017)

#GRUP MAJLIS HADITS
WA/LINE: 082225243444

FB: Muhammad Wasitho
FP: Muhammad Wasitho Abu Fawaz
IG: muhammad_wasitho

#Blog Dakwah Sunnah (Pondok Pesantren Islam Al-Ittiba' Klaten, Jawa Tengah) KLIK:

Http://abufawaz.wordpress.com
#SELAMATKAN DIRI KITA DAN KELUARGA DARI LAKNAT ALLAH DENGAN MENUNTUT ILMU SYAR’I DAN MENGAJARKANNYA
Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

» Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ ما فيها إلا ذِكْرُ اللَّهِ وما وَالَاهُ وَعَالِمٌ أو مُتَعَلِّمٌ

Artinya: “Sesungguhnya dunia itu terlaknat, terlaknat segala isinya, kecuali Dzikir kepada Allah dan amalan- amalan ketaatan, demikian pula seorang yang ‘alim (paham ilmu agama dan mengajarkannya) atau orang yang mempelajari ilmu (syar’i, pent).” (HR. At-Tirmidzi no.2322, dan Ibnu Majah no.4112. Dan derajatnya dinyatakan HASAN oleh syaikh Al-Albani rahimahullah di dalam Shohih al-Jami’, no:1609).

» Imam Al-Munawi rahimahullah berkata. dalam menjelaskan hadits ini: “Dunia ini terlaknat, disebabkan karena ia memperdaya jiwa-jiwa manusia dengan keindahan dan kenikmatannya, yang memalingkannya dari beribadah kepada Allah, lalu mengikuti hawa nafsunya.” (Lihat Tuhfatul Ahwadzi Syarhu Jami’ At-Tirmidzi, karya Al-Mubarokfuri, VI/504).

(*) Makna LAKNAT ialah Diusir dan dijauhkan dari rahmat Allah dan kebaikan-Nya.

» Berdasarkan hadits ini, marilah kita selamatkan dan lindungi diri kita dari Laknat Allah Ta’ala dengan banyak berdzikir dan melakukan amalan-amalan ketaatan kepada-Nya, serta bersemangat di dlm menuntut ilmu syar’i dan mengajarkannya kpd manusia.

» Semoga Allah ta’ala memberikan taufiq dan bimbingan-Nya kpd kita semua agar selalu istiqomah dlm menuntut ilmu, mengamalkan dan mengajarkannya kpd orang lain dengan ikhlas dan sesuai tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hingga akhir hayat. Amiin. (Jakarta, 26 Februari 2017)

#GRUP MAJLIS HADITS

WA/LINE: 082225243444

FB: Muhammad Wasitho

(*) Blog Dakwah Sunnah (Pondok Pesantren Islam Al Ittiba' Klaten Jawa Tengah) KLIK:
https://abufawaz.wordpress.com
*INILAH USTADZ AHLUSSUNNAH YANG TERBAIK*

قال يوسف بن الحسين: سألت ذا النون المصري رضي الله عنه عند مفارقتي له: من أجالس؟ قال: عليك بصحبة من تذكرك الله رؤيته، وتقع هيبته في باطنك، ويزيد في عملك منطقه، ويزهدك في الدنيا عمله، ولا تعص الله ما دمت في قربه، يعظك بلسان حاله، ولا يعظك بلسان مقاله.

» Yusuf bin Al-Husain rahimahullah menceritakan: Aku bertanya kepada Dzun Nun Al-Mishri radhiyallahu ‘anhu tatkala perpisahanku dengannya; “Kepada siapakah aku duduk (berteman) dan belajar?” Beliau menjawab; “Hendaknya kamu duduk bersama orang yang dengan melihatnya akan mengingatkan dirimu kepada Allah. Kamu memiliki rasa segan kepadanya di dalam hatimu. Orang yang pembicaraannya bisa menambah ilmumu. Orang yang tingkah lakunya membuatmu semakin zuhud kepada dunia. Bahkan, kamu pun tidak mau bermaksiat kepada Allah selama kamu sedang berada di sisinya. Dia memberikan nasehat kepadamu dengan perbuatannya, dan tidak menasehatimu dengan ucapannya semata.” (Lihat Al-Muntakhob Min Kitab az-Zuhdi wa Ar-Roqoo’iq, karya Al-Khothib Al-Baghdadi, hal. 71-72).

Demikian faedah ilmiyah dan mau’izhoh hasanah yang dapat kami sampaikan pada hari ini. Semoga kita semakin pandai dan berhati-hati dalam memilih guru/ustadz dan teman dekat. Dan semoga Allah memberikan taufiq dan kemudahan kepada kita semua agar senantiasa istiqomah di atas Tauhid dan Sunnah hingga kematian menjemput kita. Amiin Yaa .Robbal 'Alamiin.

#GRUP MAJLIS HADITS

WA/LINE: 082225243444

FP: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

IG: muhammad_wasitho

*Blog Dakwah Sunnah (Pondok Pesantren Islam Al Ittiba' Klaten Jawa Tengah) KLIK:*

Http://abufawaz.wordpress.com